10. Musnad Penduduk Kuffah

【1】

Musnad Ahmad 17394: Telah menceritakan kepada kami [Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah mengabarkan kepada kami [Ashim bin Bahdalah] dari [Zir bin Hubaisy] ia berkata: "Di waktu pagi aku pergi ke tempat [Shafwan bin 'Assal Al Muradi] untuk bertanya kepadanya tentang mengusap kedua khuf (sepatu). Maka ia bertanya kepadaku, "Apa yang menyebabkanmu datang kemari?" Aku menjwab, "Untuk mencari ilmu." Ia berkata lagi, "Maukah kamu kuberi kabar gembira?" Lalu ia menyebutkan sebuah hadis yang di sandarkan pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Sesungguhnya para Malaikat menaungi penuntut ilmu dengan sayap-sayap mereka karena ridla dengan apa yang dicarinya." Lalu ia menyebutkan hadis tersebut.

【2】

Musnad Ahmad 17395: Telah menceritakan kepada kami [Abdushshamad] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Ashim bin Bahdalah] telah menceritakan kepadaku [Zir bin Hubaisy] ia berkata: "Pada masa pemerintahan khalifah Utsman bin 'Affan, aku dikirim sebagai seorang utusan. Dan yang membaku dalam rombongan tersebut adalah Ubay bin Ka'ab dan para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu aku berjumpa [Shafwan bin Assal], maka aku pun bertanya kepadanya, "Apakah anda pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Ia menjawab, "Ya. Aku pernah ikut berperang bersama beliau sebanyak dua belas kali."

【3】

Musnad Ahmad 17396: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ashim] dari [Zir bin Hubaisy] ia berkata: "Saya mendatangi [Shafwan bin Assal Al Muradi], lalu saya bertanya kepadanya tentang hukum mengusap sepatu, maka ia pun menjawab, "Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau memerintahkan kami untuk tidak melepas sepatu kami selama tiga hari kecuali karena sebab junub, dan kami dibolehkan (untuk melepasnya) saat buang air besar, kencing, atau karena tidur. Kemudian datanglah seorang Arab dusun yang bersuara keras bertanya, "Wahai Muhamamd, bagaimanah jika seorang laki-laki yang mencintai suatu kaum, namun ia belum berjumpa dengan mereka?" beliau menjawab: "Orang itu akan bersama orang dicintainya."

【4】

Musnad Ahmad 17397: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dan telah menceritakannya kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] ia berkata: saya mendengar [Abdullah bin Salamah] menceritakan dari [Shafwan bin Assal] berkata: [Yazid Al Muradi] berkata: "Seorang Yahudi berkata kepada sahabatnya, "Berangkatlah bersama kami untuk menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." Yazid menyebutkan, "Kepada Nabi ini shallallahu 'alaihi wa sallam hingga kita bisa bertanya kepadanya tentang ayat ini: '(Sungguh kita telah datang kepada Musa dengan sembilan ayat) '" (Qs. Al Isra`: 101). Maka temannya itu berkata: "Jangan kamu katakan bahwa ia adalah seorang Nabi! Sungguh jika ia mendengarmu maka ia akan mempunyai empat buah mata." Kemudian keduanya pun bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, janganlah kalian mencuri, janganlah kalian berzina, janganlah kalian membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan hak, janganlah kalian melakukan sihir, janganlah kalian memakan riba, janganlah kalian mengadukan seorang yang tidak bersalah kepada penguasa agar ia membunuhnya, dan janganlah kalian menuduh berbuat zina wanita yang suci dan tidak pernah melakukannya. Atau beliau mengatakan: "Janganlah kalian lari dari peperangan -Syu'bah masih merasa ragu-. Dsan khusus bagi kalian wahai orang-orang Yahudi, janganlah kalian melanggar larangan." Yazid berkata: "Maksudnya melanggar larangan (mencari ikan) pada hari sabtu. Kemudian kedua orang Yahudi itu pun mencium tangan dan kaki beliau." Yazid menyebutkan, "Kedua tangan dan kedua kaki beliau, lalu keduanya berkata: "Kami bersaksi bahwa anda adalah seorang Nabi." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lantas bertanya: "Lalu apa yang menghalangi kalian berdua untuk mengikutiku?" Kedua orang itu berkata: "Sesungguhnya Dawud 'Alaihissalam pernah berdoa agar di antara keturunannya ada yang masih bisa menjadi Nabi. Jika kami masuk Islam, maka kami khawatir orang-orang Yahudi akan membunuh kami."

【5】

Musnad Ahmad 17398: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Ashim bin Abu An Najud] dari [Zir bin Hubaisy] ia berkata: "Saya datang menemui [Shafwan bin Assal Al Muradi], lalu ia bertanya, "Apa yang menyebabkanmu datang kemari?" Saya menjawab, "Saya datang untuk menuntut ilmu." Ia berkata: "Sungguh, saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu, kecuali para malaikat akan meletakkan sayap untuk menaunginya karena ia ridla terhadap apa yang dilakukannya.'" Zir bin Hubaisy berkata: "Saya datang kepadamu untuk bertanya tentang mengusap kedua sepatu." Shafwan lalu menjawab, "Saya pernah berada dalam suatu pasukan yang diutus oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau memerintahkan kami untuk mengusap bagian atas sepatu jika memang saat kami memakainya dalam keadaan suci selama waktu tiga hari ketika dalam perjalanan dan sehari semalam ketika sedang bermukim. Dan kami tidak melepasnya kecuali karena sebab junub."

【6】

Musnad Ahmad 17399: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya, dari Shafwan bin 'Assal: Shafwan berkata: "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di sebelah barat ada sebuah pintu yang senantiasa terbuka untuk bertaubat, jaraknya sejauh tujuh puluh tahun perjalanan. Dan ia tidak akan ditutup sampai matahari terbit dari arah barat."

【7】

Musnad Ahmad 17400: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Zuhair] dari [Abu Rauq Al Hamdani] bahwa [Abul Gharib] menceritakan kepada mereka, ia berkata: [Shafwan] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengutus kami dalam ekspedisi, beliau bersabda: "Berjalanlah kalian dengan menyebut nama Allah untuk memerangi musuh-musuh Allah. Janganlah kalian berkhianat dan jangan pula membunuh anak-anak. Bagi seorang musafir maka ia boleh mengusap sepatunya selama tiga hari tiga malam jika saat ia memakai sepatu kakinya dalam keadaan suci. Dan bagi oranq yang mukim adalah sehari semalam."

【8】

Musnad Ahmad 17401: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] Telah menceritakan kepada kami [Ashim] bahwa ia mendengar [Zir bin Hubaisy] ia berkata: "Saya mendatangi [Shafwan bin Assal] Al Muradi, lalu ia bertanya, "Apa yang menyebabkanmu datang kemari?" saya menjawab, "Ingin menuntut ilmu." Ia lalu berkata: "Sesungguhnya Malaikat akan meletakkan sayapnya untuk menaungi penuntut ilmu karena ridla terhadap apa yang mereka cari." Saya berkata: "Masih mengganjal di dalam hatiku persoalan tentang hukum mengusap sepatu." Dan sekali waktu Sufyan berkata: "Masih mengganjal dalam dadaku sesuatu yang harus dilakukan setelah buang air besar atau kecil. Engkau adalah salah seorang dari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, karena itu saya datang kepadamu untuk menanyakan apakah engkau pernah mendengar permasalahan itu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Sufyan menjawab, "Benar. Saat dalam perjalanan beliau memerintahkan kami untuk tidak melepaskan sepatu kami selama tiga hari tiga malam kecuali karena sebab junub. Tetapi jika karena buang hajat atau tidur (beliau memerintahkan untuk tetap memakainya)." Saya bertanya lagi, "Apakah kamu pernah mendengar beliau menuturkan tentang kecintaan?" ia menjawab, "Benar. Saat kami berada dalam suatu perjalanan, tiba-tiba seorang Arab dusun memanggil beliau dengan suara yang keras. Arab dusun itu memanggil, "Wahai Muhammad!" Maka kami menyahut, "Celaka kamu ini! Pelankanlah suaramu, karena kamu dilarang berbuat seperti itu." Orang dusun itu menjawab, "Demi Allah, saya tidak akan merendahkan suaraku." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memanggil: "Kemarilah." Beliau kemudian menjawab pertanyaan laki-laki tersebut. Lalu laki-laki dusun itu bertanya lagi, "Bagaimanakah menurut tuan tentang seorang laki-laki yang mencintai suatu kaum, namun ia sendiri belum pernah berjumpa dengan mereka?" Beliau menjawab: "Ia akan bersama dengan orang dicintainya." Shafwan berkata: "Beliau terus berbicara kepada kami hingga beliau bersabda: "Sesungguhnya di bagian barat terdapat suatu pintu yang jarak lebarnya adalah tujuh puluh, atau empat puluh tahun perjalanan. Allah telah membukanya untuk menerima taubat saat menciptakan langit dan bumi, dan Allah tidak akan menutup pintu tersebut hingga matahari terbit darinya."

【9】

Musnad Ahmad 17402: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah] telah menceritakan kepadaku [Amru bin Murrah] dari [Abdullah bin Salamah] dari [Shafwan bin Assal] ia berkata: "Seorang laki-laki Yahudi berkata kepada temannya, "Marilah bersama-sama berangkat menemui Nabi ini (Muhammad)." Temannya itu menjawab, "Jangan kamu mengatakan seperti ini, karena jika ia mendengarnya maka ia akan memiliki empat mata." Orang Yahudi itu berkata: "Maka kami pun berangkat menemui beliau dan betanya mengenai ayat ini: '(Dan sungguh, Kami telah memberikan kepada Musa sembilan ayat) ' (Qs. Al Isra`: 101). Maka beliau menjawab: "Janganlah kalian menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, jangan membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan hak, jangan mencuri, jangan berzina, jangan lari dari medan pertempuran, jangan melakukan sihir, jangan memakan riba, dan janganlah kalian menyerahkan orang yang tidak bersalah kepada penguasa hingga ia membunuhnya. Dan khusus bagi kalian hai orang-orang Yahudi! Janganlah kalian melanggar larangan (mencari ikan) pada hari sabtu." Maka kedua orang Yahudi itu pun berkata: "Kami bersaksi bahwa anda adalah Rasulullah."

【10】

Musnad Ahmad 17403: Telah menceritakan kepada kami [Yunus] dan [Affan] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid bin Ziyad] Telah menceritakan kepada kami [Abu Rauq 'Athiyah bin Harits] telah menceritakan kepada kami [Abul Gharif], [Affan] - [Abul Gharib] Abdullah bin Khalifah- berkata: dari [Shafwan bin Assal Al Muradi] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus kami dalam suatu ekspedisi, lalu beliau bersabda: "Berperanglah kalian di jalan Allah dengan membaca, bismillah, dan jangan mencuri, jangan mengingkari perjanjian, jangan mencincang dan jangan pula membunuh anak-anak. Bagi seorang musafir maka ia boleh mengusap sepatunya selama tiga hari tiga malam, dan satu hari satau malam bagi orang yang mukim." Affan menyebutkan dalam haditsnya, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengutusku."

【11】

Musnad Ahmad 17404: Telah menceritakan kepada kami [Yunus] Telah menceritakan kepada kami [Hammad] -yakni Ibnu Salamah- dari [Ashim] dari [Zir] dari [Shafwan bin Assal], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Malaikat benar-benar akan meletakkan sayapnya bagi penuntut ilmu karena ridla dengan apa yang mereka cari." Telah menceritakan kepada kami Suraij Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid dari Abu Rauq Athiyah bin Harits Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Khalifah dari Shafwan bin Assal ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengutus kami dalam suatu ekspedisi…lalu ia menyebutkan sebagaimana hadits Yunus."

【12】

Musnad Ahmad 17405: Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ashim bin Bahdalah] dari [Zir bin Hubaisy] ia berkata: "Saya datang menemui [Shafwan bin Assal], lalu ia pun bertanya, "Apa yang menyebabkanmu datang kemari?" saya menjawab, "Untuk menuntut ilmu." Maka ia berkata: "Sungguh, telah datang suatu hadits kepadaku bahwa para Malaikat akan meletakkan sayapnya bagi penuntut ilmu karena ridla terhadap apa yang mereka cari." Kemudian ia menyebutkan hadits tersebut. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda kepadanya: "Seseorang itu akan bersama orang yang dicintainya." Beliau terus berbicara kepadaku hingga beliau bersabda kepadaku: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah menjadikan pintu untuk bertaubat di bagian barat, lebarnya sejauh tujuh puluh tahun perjalanan. Dan pintu tersebut tidak akan ditutup sebelum matahari terbit dari barat. Maka saat itulah apa yang dimaksud oleh firman Allah, '(Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri) '. (Qs. Al An'am: 158).

【13】

Musnad Ahmad 17406: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Abu Bisyr] dari [Mujahid] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Ka'ab bin Ujrah] ia berkata: "Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Hudaibiyah dalam keadaan telah memakai pakaian ihram, lalu orang-orang musyrik mengepung kami. Aku adalah seorang yang mempunyai rambut panjang (hingga ujung telinga), lalu ada binatang-binatang kecil (semacam kutu) yang jatuh ke mukaku. Dan ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lewat di tempatku, beliau lalu bertanya: "Apakah binatang-binatang kecil itu melukai kepalamu?" Aku menjawab, "Benar." Maka beliau pun memerintahkan agar ia mencukur rambutnya. Kemudian turunlah ayat ini: '(jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), Maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban) ' (Qs. Al Baqarah: 196).

【14】

Musnad Ahmad 17407: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Khalid] dari [Abu Qilabah] dari [Ka'ab bin Ujrah] ia berkata: "Rambut kepalaku terdapat banyak kutunya, hingga saya merasakan bahwa pada setiap helai rambutku terdapat kutu dari pangkal sampai ujungnya. Maka ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melihat rambutku, beliau menyuruhku seraya bersabda: "Cukurlah." Kemudian turunlah ayat, beliau lalu bersabda: "Berilah makan kepada enam orang miskin sebanyak tiga sha' kurma."

【15】

Musnad Ahmad 17408: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Umar] Telah menceritakan kepada kami [Dawud bin Quwais] dari [Sa'd bin Ishaq bin Fulan bin Ka'ab bin Ujrah] bahwa [Abu Tsumamah Al Hannath] menceritakan kepadanya, bahwa [Ka'ab bin 'Ujrah] menceritakan kepadanya, ia berkata: "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang di antara kalian berwudlu dan menyempurnakan wudlunya, kemudian ia keluar dengan maksud untuk melaksanakan shalat, maka janganlah sekali-kali ia mengayam kedua jari-jari tangannya, sebab ia dalam keadaan shalat."

【16】

Musnad Ahmad 17409: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Al Hakam] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Ka'ab bin Ujrah], bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Wahai Rasulullah, kami tahu bagaimana cara mengucapkan salam kepada anda, akan tetapi bagaimana cara kami bershalawat atasmu?" Beliau bersabda: "Bacalah, 'ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMAD WA 'ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA SHALLAITA 'ALAA IBRAAHIIM INNAKA HAMIIDUM MAJIID, ALLAHUMMA BAARIK 'ALAA MUHAMMAD WA 'ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA BAARAKTA 'ALAA IBRAAHIIM INNAKA HAMIIDUM MAJIID (Ya Allah, curahkanlah shalawat-Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau curahkan kepada Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung. Ya Allah, berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaiman Engkau memberkahi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung)."

【17】

Musnad Ahmad 17410: Telah menceritakan kepada kami [Yahya Bin Sa'id] dari [Syu'bah] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Al Hakam] dari [Ibnu Abu Laila] ia berkata: dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] ia berkata: saya mendengar [Abu Laila] berkata: [Ka'ab bin Ujrah] menemuiku, lalu ia berkata: [Ibnu Ja'far] berkata: "Maukah jika aku memberikan hadiah kepadamu? Suatu ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar menemui kami, maka kami pun berkata: "Wahai Rasulullah, kami telah mengetahui bagaimana mengucapkan salam kepadamu, namun bagaimana dengan bershalawat kepadamu?" Beliau lalu menjawab: "Bacalah, 'ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMAD WA 'ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA SHALLAITA 'ALAA IBRAAHIIM INNAKA HAMIIDUM MAJIID, ALLAHUMMA BAARIK 'ALAA MUHAMMAD WA 'ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA BAARAKTA 'ALAA IBRAAHIIM INNAKA HAMIIDUM MAJIID (Ya Allah, curahkanlah shalawat-Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau curahkan kepada Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung. Ya Allah, berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaiman Engkau memberkahi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung)."

【18】

Musnad Ahmad 17411: Abdullah bin Ahmad berkata: Saya telah membacakan kepada [Abdurrahman]: [Malik] dari [Abdul Karim bin Malik Al Jazari] dari [Mujahid] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Ka'ab bin Ujrah], bahwa ia pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian rambut kepalanya terserang kutu. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruhnya untuk mencukur rambutnya. Lalu beliau bersabda: "Berpuasalah tiga hari atau berilah makan kepada enam orang miskin: dua mud untuk setiap orangnya. Atau, kamu berkurban dengan satu kambing. Mana dari kesemua itu yang kamu kerjakan, maka ia telah menggantikannya."

【19】

Musnad Ahmad 17412: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Mujahid] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Ka'ab bin Ujrah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang menemuiku saat aku sedang menyalakan api di bawah periuk (untuk masak), sementara saat itu banyak kutu yang yang bertebaran di mukaku, atau ia mengatakan, "di alisku. Beliau kemudian bertanya: "Apakah kutu itu melukai kepalamu?" Ka'ab berkata: "Saya menjawab, "Benar." Beliau bersabda: "Kalau begitu maka cukurlah rambutmu. Lalu berpuasalah tiga hari, atau berilah makan kepada enam orang miskin." Ayyub berkata: "Saya tidak tahu beliau mulai dari mana." Telah menceritakan kepada kami Affan Telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah mengabarkan kepadaku Al Hakam ia berkata: saya mendengar Abdurrahman bin Abu Laila ia berkata: Ka'ab bin Ujrah menemuiku…lalu ia menyebutkan hadits tersebut."

【20】

Musnad Ahmad 17413: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abdurrahman bin Al Ashbahani] dari [Abdullah bin Ma'qil] ia berkata: "Saya duduk bersama [Ka'ab bin Ujrah] di dalam Masjid, lalu saya bertanya kepadanya tentang ayat ini: '(Maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban…) '. (Qs. Al Baqarah: 196). Ka'ab kemudian memberi penjelasan, "Ayat ini turun berkenaan dengan diriku. Saat itu kepalaku terserang penyakit, lalu saya dibawa menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sementara kutu-kutu telah bertebaran di wajahku. Maka beliau berkata: "Saya lihat penyakitmu sudah demikian parah, namun saya tidak memiliki pendapat lain. Apakah kamu mempunyai seekor kambing?" saya menjawab, "Tidak." Maka turunlah ayat ini: '(Maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban) '. Beliau lantas bersabda: "(Silahkan kamu) berpuasa tiga hari atau memberi makan kepada enam orang miskin, yakni setengah sha' untuk setiap orangnya." Ka'ab berkata: "Maka ayat ini turun berkenaan dengan diriku secara khusus, dan bersifat umum bagi kalian." Telah menceritakan kepada kami [Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Al Ashbahani] ia berkata: saya mendengar [Abdullah bin Ma'qil] berkata: "Saya duduk bersama [Ka'ab] di dalam Masjid ini…lalu ia menyebutkan makna hadits tersebut." Telah menceritakan kepada kami [Bahz] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Al Ashbahani] ia berkata: "Saya mendengar [Abdullah bin Ma'qil] berkata: "Saya pernah duduk bersama [Ka'ab bin Ujrah] di dalam masjid ini, lalu saya bertanya kepadanya tentang ayat ini…lalu ia menyebutkan makna hadits tersebut." Beliau bersabda: "Berilah makan kepada enam orang Miskin. Setiap orang miskin adalah setengah sha' makanan."

【21】

Musnad Ahmad 17414: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Sa'id Al Maqburi] dari [seorang laki-laki Bani Salim] dari Bapaknya dari Kakeknya dari [Ka'ab bin Ujrah], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang laki-laki bersuci di dalam rumahnya, kemudian ia keluar dengan tiada maksud lain kecuali shalat, kecuali ia akan berada dalam hitungan shalat hingga ia menyelesaikan shalatnya. Dan janganlan salah seorang dari kalian menganyam jari-jari tangannya di dalam shalat."

【22】

Musnad Ahmad 17415: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Ibnu Abu Najih] dari [Mujahid] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Ka'ab bin Ujrah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat ka arahku saat kutu rambutku berjatuhan di wajahku, maka beliau bertanya: "Apakah ini telah melukai kepalamu?" saya menjawab, "Benar." Beliau kemudian menyuruhku untuk mencukur rambut saat para sahabat sedang berada di Hudaibiyah. Dan beliau belum menjelaskan kepada mereka bahwa mereka juga harus mencukur rambutnya, padahal mereka sangat berambisi untuk memasuki Makkah. Maka Allah pun menurunkan ayat tentang Al Fidyah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu menyuruhku untuk memberi makan kepada enam orang miskin, atau berpuasa selama tiga hari, atau menyembelih seekor kambing."

【23】

Musnad Ahmad 17416: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakr] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepadaku [Muhammad bin Ajlan] dari [Sa'id Al Maqburi] dari [sebagian Bani Ka'ab bin Ujrah] dari Ka'ab, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kamu berwudlu dan menyempurnakan wudlumu, kemudian kamu bermaksud pergi ke masjid maka (kamu akan dicatat) sebagai orang shalat. Maka janganlah kamu menganyam jari-jari tanganmu."

【24】

Musnad Ahmad 17417: Telah menceritakan kepada kami [Quran bin Tammam Abu Tammam Al Asadi] dari [Muhammad bin Ajlan] dari [Sa'id bin Abu Sa'id] dari [Ka'ab bin Ujrah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kamu berwudlu dan menyempurnakan wudlumu, kemudian kamu keluar menuju masjid, maka janganlah kamu menganyam jari-jari tanganmu." Qurran berkata: "Menurut perkiraanku beliau bersabda: "Karena kamu berada dalam shalat."

【25】

Musnad Ahmad 17418: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakr] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepadaku [Amru bin Dinar] dari [Yahya bin Ja'dah] dari [Ka'ab bin Ujrah], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh Ka'ab untuk mencukur rambut kepalanya karena penyakit kutu. Beliau kemudian bersabda: "Berpuasalah tiga hari atau berilah makan kepada enam orang miskin: dua mud dua mud, atau kamu menyembelih seekor kambing."

【26】

Musnad Ahmad 17419: Telah menceritakan kepada kami [Affan] Telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] Telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Abu Qilabah] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Ka'ab bin Ujrah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangiku pada saat perjanjian Hudaibiyah. Waktu itu saya memiliki rambut yang panjang, maka beliau berkata: "Sepertinya kutu pada rambut kepalamu telah melukaimu." Saya menjawab, "Benar." Beliau lalu bersabda: "Cukurlah rambutmu. Kemudian sembelihlah seekor kambing, atau kamu berpuasa tiga hari, atau bersedekah sebanyak tiga sha' kurma untuk dibagikan kepada enam orang miskin."

【27】

Musnad Ahmad 17420: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Sulaiman Ar Razi] telah mengabarkan kepadaku [Mughirah bin Muslim] dari [Mathar Al Warraq] dari [Ibnu Sirin] dari [Ka'ab bin Ujrah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut-nyebut tentang fitnah, lalu beliau memberitahu bahwa fitnah itu telah dekat dan teramat besar." Ka'ab berkata: "Lalu lewatlah seorang laki-laki yang mengenakan menyembunyikan wajahnya dalam selimut. Maka beliau bersabda: "Dan orang ini pada saat itu akan berada di atas kebenaran." Maka aku segera berdiri dan memegang bagian bawah kedua lengannya, lantas aku bertanya "Apakah orang ini wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Benar." Dan ternyata laki-laki itu adalah Ustman bin 'Affan radliallahu 'anhu."

【28】

Musnad Ahmad 17421: Telah menceritakan kepada kami [Mu`ammal bin Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abdurrahman bin Al Ashbahani] dari [Abdullah bin Ma'qil bin Muqarrin] dari [Ka'ab bin Ujrah], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepadanya untuk berpuasa tiga hari, atau memberi makan kepada enam orang miskin, atau dengan menyembelih seekor kambing."

【29】

Musnad Ahmad 17422: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] -yakni Ibnu Qarm- dari [Abdurrahman bin Al Ashbahani] dari [Abdullah bin Ma'qil Al Muzani] ia berkata: "Saya mendengar [Ka'ab bin Ujrah] berkata di dalam Masjid ini -yakni Masjid Kufah-, "Ayat ini turun berkenaan dengan diriku. Suatu ketika kami keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan kami membaca talbiah dengan niat umrah. Tiba-tiba kepalaku terserang kutu hingga menyebar ke jenggot, alis dan kumisku. Hal itu akhirnya sampai ke telinga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau mengutus seseorang dan memangilku. Ketika beliau melihatku beliau bersabda: "Sesungguhnya kamu telah tertimpa bala` yang kami tidak merasakannya, panggillah tukang bekam." Setelah itu beliau memerintahkannya dan tukang bekam itu pun mencukurku. Kemudian beliau bertanya: "Apakah kamu sanggup menyembelih seekor kambing?" saya menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Kalau begitu berpuasalah tiga hari, atau berilah makan kepada enam orang miskin, dengan memberikan setengah sha' kurma setiap dari mereka." Telah menceritakan kepada kami [Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepada kami [Al Hakam] dari [Ibnu Abu Laila] dari [Ka'ab bin Ujrah] ia berkata: "Ayat ini turun berkenaan dengan diriku…." Telah menceritakan kepada kami [Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Dawud] dari [Asy Sya'bi] dari [Ibnu Abu Laila] dari [Ka'ab bin Ujrah] seperti hadits ini." Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami ['Asy'ats] dari [Asy Sya'bi] dari [Abdullah bin Ma'qil] dari [Ka'ab bin Ujrah] seperti hadits tersebut." Hanya saja ia menyebutkan, "Berikanlah tiga sha' makanan (berupa kurma) kepada enam orang miskin." Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dan [Ibnu Abu Adi] dari [Dawud] dari [Asy Sya'bi] dari [Ka'ab bin Ujrah], Ibnu Abu Adi berkata: "Ka'ab pernah melakukan ihram bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu keduanya menyebutkan hadits itu." Dan keduanya menyebutkan, "Kamu bagikan tiga sha' kurma kepada enam orang miskin."

【30】

Musnad Ahmad 17423: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Abu Najih] dari [Mujahid] dari [Ibnu Abu Laila], bahwa saat Ka'ab mencukur rambutnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruhnya untuk menyembelih seekor kambing, atau berpuasa tiga hari, atau memberi makan kepada enam orang miskin."

【31】

Musnad Ahmad 17424: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Sufyan] telah menceritakan kepadaku [Abu Hashin] dari [Asy Sya'bi] dari [Ashim Al Adawi] dari [Ka'ab bin Ujrah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah keluar atau masuk menemui kami, saat itu kami berjumlah sembilan orang. Dan di antara kami ada bantal yang terbuat dari kulit. Beliau lalu bersabda: "Sesungguhnya akan ada setelahku para pemimpin yang berbuat kedustaan dan kezhaliman. Barangsiapa mendatangi mereka kemudian membenarkan kebohongan mereka, atau membantu mereka dalam kezhalimannya, maka ia bukan golonganku dan aku bukan golongannya. Serta ia tidak akan minum dari telagaku. Dan barangsiapa tidak membenarkan kebohongan mereka dan tidak membantu mereka dalam berbuat shalim, maka ia adalah golonganku dan aku adalah golongannya. Dan kelak ia akan minum dari telagaku."

【32】

Musnad Ahmad 17425: Telah menceritakan kepada kami [Abdah bin Sulaiman] telah mengabarkan kepada kami [Mis'ar] dari [Al Hakam] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Ka'ab bin Ujrah], bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: "Sesungguhnya kami telah mengetahui bagaimana mengucapkan salam kepadamu, tetapi bagaimana dengan bershalawat?" Maka beliau pun mengajarinya membaca: "ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMAD WA 'ALAA `AALI MUHAMMAD KAMAA SHALLAIT 'ALAA IBRAHIIM INNAKA HAMIIDUM MAJIID, WA BAARIK 'ALAA MUHAMMAD WA 'ALAA `AALI MUHAMMAD KAMAA BAARAKTA 'ALAA `AALI IBRAHIIM INNAKA HAMIIDUM MAJIID (Ya Allah, curahkanlah shalawat-Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau curahkan kepada Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung. Ya Allah, berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaiman Engkau memberkahi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung)."

【33】

Musnad Ahmad 17426: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Saif] ia berkata: saya mendengar [Mujahid] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abu Laila] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ka'ab bin Ujrah], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menjumpainya di Hudaibiyah sementara pada rambut kepalanya banyak kutu yang bertebaran. Beliau lalu bertanya: "Apakah kutu itu melukaimu?" Ka'ab berkata: "Saya lantas menjawab, "Benar." Beliau bersabda: "Kalau begitu, cukurlah rambutmu." Ka'ab berkata: "Maka turunlah ayat berkenaan denganku: '(Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban) '. (Qs. Al Baqarah: 196). Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkanku seraya bersabda: "Berpuasalah tiga hari, atau kamu bersedekah kepada enam orang miskin, atau kamu menyembelih seekor kambing, (pilihlah) mana yang mudah bagimu."

【34】

Musnad Ahmad 17427: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Hisyam] dari [Muhammad] dari [Ka'ab bin Ujrah] ia berkata: "Saya pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau menyebut-nyebut tentang fitnah dan menjelaskan akan dekatnya kejadian itu. Tiba-tiba seorang laki-laki yang bertopeng melintas, beliau kemudian bersabda: "Kelak pada saat itu orang ini akan berada di atas petunjuk." Ka'ab berkata: "Lalu saya pun mengikutinya sampai saya memegang kedua lengannya, lalu aku membalikkan wajah laki-laki itu ke hadapan beliau seraya aku buka topeng yang menutupi wajahnya. Aku katakan kepada beliau, "Wahai Rasulullah, apakah ini?" Beliau menjawab: "Ya." Dan ternyata orang itu adalah Utsman bin Affan radliallahu 'anhu."

【35】

Musnad Ahmad 17428: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Syarik bin Abdullah] dari [Muhammad bin Ajlan] dari [Al Maqburi] dari [Ka'ab bin Ujrah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menemuiku di dalam Masjid saat aku sedang menganyam antara jari-jari tanganku, maka beliau pun bersabda kepadaku: "Wahai Ka'ab! Jika kamu berada di dalam Masjid, maka janganlah kamu menganyam antara jari-jari tanganmu, sebab kamu dihitung sebagai orang yang melaksanakan shalat selama kamu menunggu shalat."

【36】

Musnad Ahmad 17429: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Ayyub] dari [Mujahid] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Ka'ab bin Ujrah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepadanya untuk mencukur rambutnya, atau menyembelih seekor kambing, atau berpuasa tiga hari, atau memberi makan kepada enam orang miskin."

【37】

Musnad Ahmad 17430: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim] Telah menceritakan kepada kami [Isa bin Al Musayyab Al Bajali] dari [Sya'bi] dari [Ka'b bin Ujrah] ia berkata: "Saat saya duduk di dalam Masjid Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan menyandarkan punggung ke kiblat Masjid, dan jumlah kami waktu itu tujuh orang dengan empat orang pembantu dan tiga orang Arab dusun. Tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar untuk menunaikan shalat zhuhur. Saat beliau berada di hadapan kami, beliau pun bertanya: "Apa tujuan kalian duduk-duduk di sini?" kami menjawab, "Wahai Rasulullah, kami sedang menunggu shalat." Kemudian beliau diam sejenak lalu mengangkat kepalanya seraya kembali bertanya: "Apakah kalian tahu apa yang difirmankan oleh Rabb kalian 'azza wajalla?" Kami menjawab, "Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui." Beliau lantas bersabda: "Sesungguhnya Rabb kalian 'azza wajalla berfirman: 'Barangsiapa menunaikan shalat pada waktunya, kemudian ia menjaganya, tidak melailakannya karena meremehkan haknya, maka ia mempunyai janji atas-Ku agar Aku memasukkannya ke dalam surga. Dan barangsiapa shalat tidak pada waktunya, dan tidak pula menjaganya serta melalaikan karena meremehkan haknya, maka ia tidak memiliki perjanjian. Jika mau maka Aku akan menyiksanya, dan jika mau maka Aku akan mengampuninya.'"

【38】

Musnad Ahmad 17431: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudlail] Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Ka'ab] ia berkata: "Ketika turun ayat: '(Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi) ' (Qs. Al Ahzab: 56). Para sahabat bertanya, "Bagaimana cara kami bershalawat kepadamu wahai Nabi Allah?" Beliau bersabda: "Ucapkanlah, 'ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMAD WA 'ALAA `AALI MUHAMMAD KAMAA SHALLAIT 'ALAA IBRAHIIM INNAKA HAMIIDUM MAJIID. WA BAARIK 'ALAA MUHAMMAD WA 'ALAA `AALI MUHAMMAD KAMAA BAARAKTA 'ALAA `AALI IBRAHIIM INNAKA HAMIIDUM MAJIID (Ya Allah, curahkanlah shalawat-Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana telah Engkau curahkan kepada Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung. Ya Allah, berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaiman Engkau telah memberkahi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung).'" Abu Laila berkata: "Kami menyebutkan, "Dan juga atas kami bersama mereka." Yazid berkata: "Saya tidak tahu, kalimat itu tambahan dari Ibnu Abu Laila atau sesuatu yang diriwayat oleh Ka'ab."

【39】

Musnad Ahmad 17432: Telah menceritakan kepada kami [Ismail] Telah mengabarkan kepada kami [Ayyub] dari [Muhammad] dari ['Amru bin Wahb atstsaqafi] katanya, kami pernah bersama [Mughirah bin Syu'bah] dan ia ditanya: "Apakah salah seorang sahabat pernah mengimami Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selain Abu Bakar? Mughirah langsung berdiri dan menjawab "Iya ada, kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sebuah safar. Ketika waktu sahur tiba, beliau pukul tengkuk untaku, saya kira beliau mempunyai perlu sehingga aku belokkan untaku bersama beliau. Kami terus berangkat hingga kami tidak nampak dari orang-orang. Beliau pun turun dari untanya kemudian berjalan dan hilang dari pandanganku. Aku tak melihatnya sekian lama. Beberapa saat kemudian beliau muncul dan bertanya "Apa perlumu wahai Mughirah?" "Saya tidak perlu." Jawabku."Kamu punya air?" Ganti Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya. Saya pun menghampiri geriba atau kantong kulit bersusun yang sering diistilahkan shathihat yang digantungkan di kayu untaku. Aku bawakan air untuk beliau dan aku tuangkan. Beliau basuh kedua tangannya dan beliau lakukan dengan baik. Kata Amru, aku ragu apakah Mughirah mengucapkan "Dan Rasul menggosok kedua tangannya dengan tanah ataukah tidak." Kemudian beliau basuh wajahnya, kemudian beliau singkap kedua tangannya yang ketika itu memakai kain syam yang pergelangan bajunya sangat sempit, dan rupanya pergelangan baju beliau kesempitan. Akhirnya beliau keluarkan kedua tangannya dari ketiak bajunya, dan beliau basuh wajahnya dan kedua tangannya. Kata Mughirah, kemudian termuat dalam hadis tersebut "Membasuh wajah (diulang dua kali), saya tidak tahu apakah begini ataukah tidak, sambil beliau peragakan dengan mengusap ubun-ubunnya, beliau usap mantelnya, dan beliau usap kedua sepatunya. Kami pun kembali berkendara. Kami temui para sahabatku, ternyata shalat sudah didirikan. Rupanya Abdurrahman bin Auf yang berada di depan. Ia mengimami mereka dan sudah menyelesaikan satu rakaat dan tengah melangsungkan rakaat keduanya, akupun berinisiatif untuk mengikutinya namun aku minta ijin nabi terlebih dahulu. Rupanya Nabi melarangku, selanjutnya kami shalat pada rakaat yang kami temui dan menggenapkan rakaat yang ketinggalan.

【40】

Musnad Ahmad 17433: Telah menceritakan kepada kami [Ya'la bin Ubaid Abu Yusuf] Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Qais] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akan senantiasa ada di antara umatku suatu kaum yang nampak di atas kebenaran di antara manusia hingga datangnya hari kiamat, dan mereka tetap berada di atas kebenaran."

【41】

Musnad Ahmad 17434: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] telah menceritakan kepadaku [Hisyam] dari [Urwah bin Zubair] bahwa ia menceritakan dari [Ibnul Mughirah bin Syu'bah] dari Umar, bahwa ia pernah meminta pendapat para sahabat tentang hukum menggugurkan janin seorang wanita. Maka [Al Mughirah] memberikan jawaban, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberi putusan hukum dengan memberikan satu ghurrah." Maka Umar berkata kepadanya, "Jika kamu berkata benar, maka datangkanlah seseorang yang mengetahui persoalan itu." Lalu [Muhammad bin Maslamah] bersaksi bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memutuskan demikian."

【42】

Musnad Ahmad 17435: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Ashim Al Ahwal] dari [Bakr bin Abdullah Al Muzani] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Saya datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan menceritakan kepada beliau tentang seorang wanita yang akan saya pinang. Maka beliau bersabda: "Pergi dan lihatlah wanita itu, karena hal itu akan lebih memantapkan kalian." Maka saya pun mendatangi seorang wanita Anshar dan meminangnya melalui kedua orang tuanya, dan saya kabarkan kepada mereka berdua tentang apa yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (perintah untuk melihat terlebih dahulu), namun sepertinya mereka berdua tidak menyukainya. Maka gadis (yang akan aku pinang) itu pun mendengar dari dalam kamarnya. Gadist itu lalu berkata: "Jika ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memerintahkanmu untuk melihat, maka lihatlah. Tetapi jika tidak, maka aku akan menyumpahimu." Sepertinya gadis tersebut memberi ketegasan kepadanya. Al Mughirah bekata, "Kemudian saya pun melihat dan menikahinya." Dia lalu menyebutkan akan persetujuan kedua orang tua gadis tersebut."

【43】

Musnad Ahmad 17436: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dari [Sufyan] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Ubaid bin Nudlailah] dari [Al Mughirah bin Syu'bah], bahwa ada dua orang wanita yang salah satu dari keduanya memukul yang lain dengan tiang kemah hingga menyebabnkan kematiannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi putusan bahwa diat (pembunuhan) itu ditanggung oleh Ashabah wanita tersebut, sementara janin yang meninggal dalam perutnya dengan memberikan ghurrah sebagai tebusannya. Kemudian ada seorang Arab dusun berkata: "Apakah anda menjadikan diat atasku terhadap janin yang belum makan, minum dan tidak pula menangis saat dilahirkan? Yang seperti itu adalah sia-sia!" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Apakah itu sebuah sajak sebagaimana sajaknya orang-orang Aran dusun? Tebusan bagi janin yang ada dalam perut adalah dengan membayar ghurrah."

【44】

Musnad Ahmad 17437: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] dan [Ibnu Bakr] keduanya berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibnu Juraij] dan Telah menceritakan kepada kami [Rauh] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepadaku [Abdah bin Abu Lubabah] bahwa [Warrad] budak Al Mughirah bin Syu'bah mengabarkan kepadanya, bahwa Al Mughirah bin Syu'bah telah menulis kepada Mu'awiyah, namun yang menuliskan surat untuk Mu'awiyah itu adalah Warrad, "Saya telah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a selepas salam: 'LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU, ALLAHUMMA LAA MAANI'A LIMAA A'THAITA WALAA MU'THIYA LIMAA MANA'TA WALAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL JADDU (Tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala pujian dan kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat mencegah apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang dapat memberi apa yang Engaku cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan bila dibandingkan dengan-Mu)." Warrad berkata: "Seteah itu saya diutus untuk menemui Mu'awiyah, kemudian saya mendengarnya berkata di atas mimbar memerintahkan manusia untuk mengamalkan bacaan itu dan mengajarkannya."

【45】

Musnad Ahmad 17438: Telah menceritakan kepada kami [Qurran bin Tamam] dari [Sa'id bin Ubaid Ath Tha`i] dari [Ali bin Rabi'ah Al Asadi] ia berkata: "Seorang laki-laki Anshar yang bernama Qarazhah bin Ka'ab meninggal dunia hingga orang-orang pun meratapinya. Maka [Al Mughirah bin Syu'bah] keluar dan langsung menaiki mimbar. Ia lantas memuji Allah dan membaca pujian-pujian atas-Nya. Kemudian ia berkata: "Apakah dalam Islam ada ratapan (untuk mayit)? Sungguh, aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya mendustaiku tidak sebaqaimana berbuat dusta kepada selain aku. Ketahuilah, barangsiapa dengan sengaja berdusta atas namaku, maka hendaklah ia mempersiapkan tempat duduknya di dalam neraka.'"

【46】

Musnad Ahmad 17439: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya, dari [Al Mughirah]: Ketahuilah, sungguh saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa diratapi maka ia akan diadzab lantaran ratapan yang dilakukan atasnya."

【47】

Musnad Ahmad 17440: Telah menceritakan kepada kami [Abdah bin Sulaiman Abu Muhammad Al Kilabi] Telah menceritakan kepada kami [Mujalid] dari [Sya'bi] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Saya memberikan air wudlu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan. Kemudian beliau pun mencuci wajah dan kedua tangannya (dari siku hingga ujung jari), kemudian beliau membasuh kepalanya dan juga membasuh kedua sepatunya. Lalu saya pun berkata: "Wahai Rasulullah, lepaskanlah kedua sepatumu." Beliau menjawab: "Tidak. Sesungguhnya saya memasukkan keduanya dalam keadaan suci, setelah itu saya belum berjalan tanpa mengenakan sepatu." Setelah itu beliau menunaikan shalat Subuh."

【48】

Musnad Ahmad 17441: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Mu'tal bin Abdul Wahab] Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id Al Umawi] Telah menceritakan kepada kami [Al Mujalid] dari [Amir] ia berkata: "Tepat pada waktu dluha terjadi generhana matahari hingga kegelapannya pun semakin tebal. Kemudian [Al Mughirah bin Syu'bah] bangkit dan shalat bersama kaum muslimin. Syu'bah berdiri selama bacaan surat Al Matsani (surat yang bacaannya selalu diulang-ulang dalam shalat), kemudian ia rukuk selama itu juga, lalu mengangkat kepalanya, kemudian rukuk lagi seperti tadi lalu mengangkat kepalanya dan berdiri seperti berdirinya yang pertama. Kemudian ia melakukan rukuk yang kedua sebagaimana rukuk yang pertama. Pada saat itu, tersingkaplah matahari. Syu'bah kemudian sujud, lalu berdiri selama bacaan satu surat kemudian rukuk lagi dan sujud. Setelah itu, ia beranjak naik ke atas mimbar dan berkata: "Pernah terjadi gerhana matahari tepat pada hari wafatnya Ibrahim putera Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun berdiri seraya bersabda: 'Sesungguhnya tidaklah terjadi gerhana matahari dan bulan karena kematian seseorang. Akan tetapi, keduanya merupakan dua ayat dari ayat-ayat Allah 'azza wajalla. Bila terjadi gerhana pada salah satu dari keduanya, maka bersegeralah kalian untuk menunaikan shalat.'" Kemudian Syu'bah turun dari mimbar, dan ia menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam suatu saat pernah shalat, lalu beliau meniup kedua tangannya, kemudian merenggangkan tanganya lagi seperti sedang mengambil sesuatu. Setelah shalat beliau bersabda: "Sesungguhnya neraka telah didekatkan dariku hingga aku berusaha meniup hawa panasnya dari wajahku. Dan di dalam neraka itu, aku melihat pemilik tongkat yang berkeluk kepalanya dan orang yang membelah telinga Unta, kemudian Shahibatul Himyar yaitu pemilik kucing." Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Sa'id Al Amawi] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] telah menceritakan kepada kami [Al Mujalid] dari [Amir] semisalnya."

【49】

Musnad Ahmad 17442: Telah menceritakan kepadaku [Abu An Nadlr Al Harits bin Nu'man] dari [Syaiban] dari [Jabir] dari [Amir] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberi putusan untuk dua orang dari suku Hudzail, bahwa tebusan itu harus dibayar oleh Ashabah, bayar harta warisan hanya dibagikan kepada para ahli warits, dan dalam (pembunuhan) janin maka dendanya adalah membayar Ghurrah."

【50】

Musnad Ahmad 17443: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] Telah menceritakan kepada kami [Bukair] dari [Abdurrahman bin Abu Nu'm] Telah menceritakan kepada kami [Al Mughirah bin Syu'bah], bahwa ia pernah bepergian bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian beliau memasuki suatu lembah dan buang hajat. Setelah beliau keluar Al Mughirah mendatangi beliau, maka beliau pun berwudlu. Beliau lalu melepas kedua khufnya dan berwudlu lagi. Selesai wudlu beliau kentut sehingga beliau pun kembali dan berwudlu lagi dan hanya mengusap kedua khufnya. Maka saya pun berkata: "Wahai Nabi Allah, engkau telah lupa! Engkau belum melepas kedua khufmu." Beliau bersabda: "Tidak, akan tetapi kamulah yang lupa akan perkara ini. Rabb-ku 'azza wajalla telah memerintahkanku."

【51】

Musnad Ahmad 17444: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Ibnu Ishaq] ia berkata: saya telah menghafal dari [sekian banyak ulama kita di Madinah], bahwa [Muhammad bin Amru bin Hazm] meriwayatkan dari [Al Mughirah] beberapa hadits. Di antaranya adalah, bahwa telah menceritakan kepadanya, bahwaq ia pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangisapa memandikan mayit, maka hendaklah ia mandi."

【52】

Musnad Ahmad 17445: Telah menceritakan kepada kami [Husain] Telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Manshur] dari [Asy Sya'bi] dari [Warrad] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla membenci tiga hal bagi kalian." Lalu ditanyakanlah ketiga hal itu kepada beliau, maka beliau menjawab: "Banyak bertanya dan menyia-nyiakan harta, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengharamkan atas kalian untuk membunuh anak-anak perempuan, durhaka kepada ibu, dan menahan hak orang lain."

【53】

Musnad Ahmad 17446: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Za`idah] Telah menceritakan kepada kami [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Ubaid bin Nudlailah] dari [Al Mughirah bin Syu'bah], bahwa ada seorang wanita dipukul oleh wanita lain dengan tiang kemah hingga ia terbunuh dalam keadaan hamil. Maka wanita itu pun dihadapkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau lalu memberi putusan bahwa diat itu harus dibayar oleh pihak Ashabah wanita yang membunuh, sedangkan tebusan bagi janin adalah dengan membayar ghurrah. Maka Ashabah dari pihak wanita yang membunuh itu pun berkata: "Apakah saya harus membayar denda untuk bayi yang belum makan, minum, dan menangis saat dilahirkan? Seperti itu adalah kesia-siaan!" Maka beliau bersabda: "Apakah itu sebuah sajak sebagaimana sajaknya orang-orang Arab dusun?" Syu'bah berkata: "Saya mendengar Ubaid."

【54】

Musnad Ahmad 17447: Telah menceritakan kepada kami [Affan] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: [Manshur] mengabarkan kepadaku, ia berkata: saya mendengar [Ibrahim] menceritakan dari [Ubaid bin Nudlailah] dari [Al Mughirah bin Syu'bah], bahwa ada dua wanita yang menjadi isteri dari seorang laki-laki, kedua wanita itu kemudian saling berkelahi. Maka salah seorang dari mereka memukul yang lainnya dengan tiang pasak kemah hingga membunuhnya. Maka orang-orang pun mengadukan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu salah seorang dari kedua pihak tersebut berkata: "Wahai Rasulullah, bagaimana kami membayar diat janin yang belum bisa makan, minum dan menangis saat dilahirkan?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Apakah itu sebuah sajak sebagaimana sajaknya orang-orang Arab dusun?" Beliau lalu memberi putusan bahwa denda untuk janin yang terbunuh itu adalah dengan membayar ghurrah, dan beliau menetapkan bahwa yang menanggung itu adalah dari pihak wanita (yang membunuh) tersebut."

【55】

Musnad Ahmad 17448: Telah menceritakan kepada kami [Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah mengabarkan kepada kami [Ashim bin Bahdalah] dan [Hammad] dari [Abu Wa`il] dari [Al Mughirah bin Syu'bah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi tempat pembuangan sampah milik Bani Fulan, lalu beliau kencing dengan berdiri." [Hammad bin Abu Sulaiman] berkata: "Beliau merenggangkan kedua kakinya."

【56】

Musnad Ahmad 17449: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Qasim] Telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Hushain] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memegang Hujzah (tempat mengikat kain) milik Sufyan bin Abu Sahl seraya bersabda: "Wahai Sufyan bin Abu Shal, janganlah kamu memanjangkan kainmu (melebihi kedua mata kaki), karena Allah tidak menyukai orang-orang yang musbil memanjangkan kainnya."

【57】

Musnad Ahmad 17450: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepadaku [Maslamah bin Naufal] dari [seorang laki-laki] anak Al Mughirah bin Syu'bah, dari Al Mughirah bin Syu'bah ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang untuk mencincang jasad, baik sebelum mati atau setelah menjadi mayat."

【58】

Musnad Ahmad 17451: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari [Al Mughirah bin Syu'bah], bahwa ia pernah mengintai orang-orang musyrik, saat melihat salah seorang dari mereka lengah, maka ia pun membunuh mereka dan mengambil hartanya. Setelah itu ia membawa harta (rampasan) tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam enggan menerimanya."

【59】

Musnad Ahmad 17452: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Ashim] dari [Bakr bin Abdullah] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Saya meminang seorang wanita, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bertanya kepadaku: "Apakah kamu telah melihatnya?" Saya menjawab: "Belum." Beliau bersabda: "Lihatlah ia karena itu akan lebih memantapkan kalian berdua."

【60】

Musnad Ahmad 17453: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Isma'il] dari [Qais] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Tidak ada seorang pun yang lebih sering bertanya tentang Dajjal kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selain saya." Maka beliau pun bersabda: "Sesungguhnya ia (Dajjal) tidak akan mencelakaimu." Saya berkata: "Tetapi orang-orang mengatakan bahwa ia memiliki sungai, ini dan itu." Beliau bersabda: "Allah lebih mampu untuk melakukan yang lebih dari itu (memberi kemampuan lebih kepada Dajjal)."

【61】

Musnad Ahmad 17454: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Abul Abbas] Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Abu Az Zinad] dari [Abuz Zinad] dari [Urwah bin Zubair] ia berkata: [Al Mughirah bin Syu'bah] berkata: "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengusap bagian atas kedua sepatu." Telah menceritakannya kepada kami [Syuraij] dan [Al Hasyimi].

【62】

Musnad Ahmad 17455: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Sa'id] ia berkata: saya mendengar [Bakr bin Abdullah] menceritakan dari [Al Mughirah bin Syu'bah] bahwa ia berkata: "Aku tidak akan bertanya kepada seorang pun dari manusia dua hal yang aku lihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukannya. Shalatnya sang Imam di belakang seorang laki-laki dari rakyatnya, dan saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di belakang Abdurrahman bin Auf satu rakaat dari shalat subuh. Dan mengusap kedua khuf, sungguh aku telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengusap kedua khuf."

【63】

Musnad Ahmad 17456: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Aun] ia berkata: telah memberitakan kepadaku [Abu Sa'id] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Warrad] sekretaris Al Mughirah, ia berkata: "Mu'awiyah menulis surat kepada Al Mughirah, "Tuliskanlah untukku sesuatu yang telah kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Maka Al Mughirah berkata: "Jika beliau selesai menunaikan shalat, maka beliau membaca: "LAA ILAAHA ILLALLAH, dan saya mengira beliau membaca, "WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU, WA HUWA 'ALAA KULL ISYA`IN QADIIR, ALLAHUMMA LAA MAANI'A LIMA A'THAITA WA LAA MU'THIA LIMAA MANA'TA WALAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL JADD (Tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala pujian dan kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat mencegah apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang dapat memberi apa yang Engaku cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalihnya. Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan)."

【64】

Musnad Ahmad 17457: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Abu Dluha] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Saya pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalan. Kemudian beliau yang saat itu mengenakan jubah Syam buang hajat, maka saya mendatanginya dengan membawa bejana berisi air. Beliau tidak bisa mengeluarkan kedua tangannya dari kedua lengan jubahnya, sehingga beliau pun mengeluarkan kedua tangannya dari bagian bawah jubahnya. Setelah itu beliau berwudlu dan mengusap kedua sepatunya."

【65】

Musnad Ahmad 17458: Abdullah bin Ahmad berkata: Saya telah membacakan kepada [Abdurrahman]: [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Abbad bin Ziyad] dari [Anaknya Al Mughirah bin Syu'bah] dari bapaknya Al Mughirah bin Syu'bah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pergi untuk buang hajat pada saat perang Tabuk." Al Mughirah berkata: "Aku lalu pergi bersama beliau dengan membawa air, saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selesai dari buang hajat aku lalu menuangkan air untuknya. Maka beliau pun mencuci wajahnya, lalu mengeluarkan kedua tangannya dari lengan jubahnya, akan tetapi beliau tidak bisa menguluarkan tangannya karena sempit. Maka beliau mengeluarkannya dari bawah jubahnya lalu mencuci kedua tangannya, lalu membasuh kepala dan mengusap kedua sepatunya. Setelah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kembali sementara Abdurrahman bin Auf sedang mengimami para sahabat, dan telah mendapatkan satu rakaat. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat bersama mereka satu rakaat yang tersisa. Selesai shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalian telah melakukan yang terbaik." Telah menceritakan kepada kami Abdullah Telah menceritakan kepada kami [Mush'ab bin Abdullah Az Zubairi] telah menceritakan kepadaku [Malik bin Anas] dari [Ibnu Syihab] dari [Abbad bin Ziyad] dari [anaknya Al Mughirah bin Syu'bah] …lalu ia menyebutkan hadits tersebut." Mush'ab berkata: "Dalam hadits tersebut Malik melakukan kesalahan yang fatal."

【66】

Musnad Ahmad 17459: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid Al Haddad] Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Ubaidullah Ats Tsaqafi] dari [Ziyad bin Jubair] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang berkendaraan hendaklah di belakang jenazah, sedangkan orang yang berjalan boleh berjalan di sebelah mana saja. Anak kecil yang meninggal juga dishalatkan."

【67】

Musnad Ahmad 17460: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Al Mas'udi] dari [Ziyad bin Ilaqah] ia berkata: " [Al Mughirah bin Syu'bah] pernah shalat bersama kami, setelah shalat dua rakaat ia langsung berdiri dan tidak duduk sehingga orang-orang yang berada di belakangnya bertasbih. Maka Al Mughirah memberikan isyarat kepada mereka untuk berdiri. Selesai shalat, ia kemudian salam dan sujud dua kali, lalu ia berkata: "Seperti inilah yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersama kami."

【68】

Musnad Ahmad 17461: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Hisyam] dari [Muhammad] ia berkata: "Saat aku masuk ke dalam Masjid Jami' ternyata [Amru bin Wahb Ats Tsaqafi] telah lebih dahulu masuk melalui pintu yang lain. Maka kami pun bertemu hampir di tengah-tengah masjid, lalu ia memulai menceritakan hadits kepadaku, dan itulah kebaikan yang lebih ia sukai untuk memberikannya padaku. Ia kemudian memulai menceritakan hadits itu kepadaku, "Kami pernah berada di sisi [Al Mughirah bin Syu'bah] -maka ia pun menambahkan kemantapan dalam hatiku akan kebenaran hadits itu-, kami bertanya, "Apakah ada seorang dari umat ini yang pernah mengimami Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selain Abu Bakar Ash Shiddiq radliallahu 'anhu?" Al Mughiraha menjawab, "Ya. Kami pernah berada dalam suatu perjalanan ini dan itu. Pada waktu sahur tiba-tiba beliau menepuk-nepuk leher hewan tungganganku dan pergi, maka saya mengikuti beliau dan akhirnya beliau bersembunyi dari pandanganku beberapa saat. Setelah itu beliau datang seraya bertanya: "Apakah kamu hendak buang hajat?" saya menjawab, "Tidak." Beliau bertanya lagi: "Apakah kamu membawa air?" saya menjawab, "Ya." Saya pun menuangkan untuknya, kemudian beliau mencuci kedua tangan dan wajahnya. Setelah itu beliau menyingkap tangannya yang tertutup oleh Jubbah yang kedua lengannya sempit. Karena sempit maka beliau memasukkan kedua tangannya dan mengeluarkannya dari bawah jubah. Setelah itu, beliau kembali mencuci wajah, kedua siku, membasuh ubun-ubun, membasuh imamah (sejenis penutup kepala) dan kedua sepatunya. Dan saat kembali kami mendapati para sahabat telah melaksanakan shalat satu rakaat, sementara Abdurrahman bin Auf yang menjadi imamnya. Aku lantas berjanjak untuk mengingatkannya, namun beliau melarangku. Maka kami pun shalat pada rakaat yang kami dapati dan meng-qadla rakaat yang tertinggal." Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] Telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Hazim] dari [Muhammad bin Sirin] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [seorang laki-laki] dari [Amru bin Wahb] yakni…lalu ia menyebutkan hadits yang semisal."

【69】

Musnad Ahmad 17462: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Isma'il] -yakni Ibnu Abu Khalid- dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Akan senantiasa ada dari ummatku orang-orang yang berperang di atas kebenaran, mereka akan selalu nampak (menang) hingga kiamat menghampiri mereka."

【70】

Musnad Ahmad 17463: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Tidak ada seorang pun yang paling banyak bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang Dajjal selain aku. Beliau bersabda kepadaku: "Wahai anakku, apa yang meresahkan kami tentang Dajjal itu? Sesungguhnya ia tidak akan mencelakaimu." Al Mughirah berkata: "Aku lalu berkata: "Wahai Rasulullah, orang-orang mengklaim bahwa Dajjal memiliki gunung roti dan sungai-sungai air." Maka beliau bersabda: "Allah lebih mampu untuk melakukan yang lebih dari itu (memberi kemampuan lebih kepada Dajjal)."

【71】

Musnad Ahmad 17464: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Abdul Malik Abu Al Walid] Telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Al Malik] dari [Warrad] juru tulis Al Mughirah, dari [Al Mughirah bin Syu'bah], Sa'd bin Ubadah berkata: "Jika saya melihat seorang laki-laki bersama isteriku, niscaya saya akan memukulnya dengan pedang. Kemudian hal itu sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau pun bersabda: "Apakah kalian ta'ajub terhadap kecemburuan Sa'd? Demi Allah, saya benar-benar memiliki kecemburuan melebihi kecemburuannya, dan Allah lebih cemmburu lagi dariku. Karena kecemburuan Allah, maka Dia mengharamkan perbuatan keji, baik yang nampak maupun yang tersembunyi. Dan tidak seorang pun yang kecemburuannya melebihi Allah, dan tidak ada seorang pun yang lebih pemaaf melebihi Allah, karena itulah Allah mengutus para para Rasul yang memberikan kabar gembira dan menyampaikan peringatan, serta tidak ada seorang pun yang lebih mencintai pujian (balasan) melebihi Allah, karena itulah Allah menjanjikan surga." Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah Al Qawariri] Telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dengan isnad yang sama. Abu Abdurrahman berkata: [Ubaidullah Al Qawariri] berkata: "Tidak ada hadits yang lebih dahsyat atas orang-orang Jahmiyah melebihi hadits ini, yakni sabda beliau: "Tidak ada seorang pun yang mencintai pujian, melebihi Allah 'azza wajalla."

【72】

Musnad Ahmad 17465: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Abdul Malik] Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Iyad] ia berkata: saya mendengar Iyad menceritakan dari [Qabishah bin Burmah] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Saya pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan yang beliau lakukan. Kami terus berjalan hingga waktu subuh hampir masuk, beliau lalu pergi menjuah dariku untuk buang hajat. Selesai buang hajat beliau datang menemuiku minta air untuk bersuci, saat itu beliau mengenakan Jubah Syam yang kedua lengannya sempit hingga beliau pun mengeluarkan tangannya dari bawah Jubah. Beliau kemudian mencuci wajah, kedua tangan, kepala dan kedua sepatunya." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Saya pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sebagian safar yang dilakukannya. Jika beliau hendak buang hajat maka beliau menjauh. Beliau bertanya: "Wahai Mughirah, ikutlah aku dengan membawa air…lalu ia menyebutkan hadits tersebut."

【73】

Musnad Ahmad 17466: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Adi] dari [Humaid] dari [Bakr] dari [Hamzah bin Al Mughirah bin Syu'bah] dari [Bapaknya] ia berkata: "Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ke belakang untuk buang hajat, lalu beliau bertanya: "Apakah kamu mempunyai air yang suci?" Al Mughirah berkata: "Maka saya pun mengikuti beliau dengan membawa bejana berisi air. Beliau lalu mencuci kedua telapak tangan dan wajahnya, beliau berusaha untuk mengeluarkan kedua sikunya dari kedua lengan jubahnya, karena sempit maka beliau mengeluarkannya dari bawah jubah. Kemudian beliau mencuci kedua tangan, lalu membasuh Imamah (sejenis surban penutup kepala) dan kedua sepatunya. Setelah itu beliau naik kendaraan dan saya pun menaiki kendaraanku kembali ke tempat para sahabat. Tetapi ternyata mereka telah menunaikan shalat satu rakaat bersama Abdurrahman bin Auf, maka saat 'Abdurrahman menyadari kehadiran Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ia mundur ke bilangan, namun beliau memberikan isyarat kepdanya agar menyempurkan shalat. Setelah itu beliau bersabda: "Sungguh, kamu telah berbuat yang terbaik. Berbuatlah seperti itu."

【74】

Musnad Ahmad 17467: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Abu Laila] dari [Asy Sya'bi] dari [Al Mughirah bin Syu'bah], bahwa ia pernah berdiri pada dua rakaat yang pertama hingga orang-orang mengucapkan tasbih (untuk mengingatkan) namun ia tetap saja duduk. Selesai shalat ia sujud dua kali setelah salam, kemudian berkata: "Seperti inilah yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【75】

Musnad Ahmad 17468: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Qasim] Telah menceritakan kepada kami [Al Mubarak] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ziyad bin Jubair] telah mengabarkan kepadaku [Bapakku] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Orang yang berkendaraan berjalan di berlakang jenazah, sedangkan bagi penjalan kaki maka ia berjalan di sisi depan samping kanan atau kirinya. Jenazah anak kecil juga dishalati, sedangkan kedua orang tuanya hendaknya agar mendapat maghfirah (ampunan) dan rahmat."

【76】

Musnad Ahmad 17469: Telah menceritakan kepada kami [Sa'ad] dan [Ya'qub] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] telah menceritakan kepadaku [Abbad bin Ziyad] dan [Sa'd] Abu Sufyan berkata: dari [Urwah bin Al Mughirah] dari bapaknya [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Pada saat perang Tabuk aku bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pergi untuk buang hajat. Kemudian beliau mendatangiku yang saat itu sedang membawa ember air. Aku lalu menuangkan air ke tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hingga beliau pun melakukan Istintsar (memasukkan air ke dalam hidung)." Ya'qub berkata: "Beliau kemudian berkumur dan mencuci wajah tiga kali, kemudian sebelum mengeluarkan kedua tangannya dari kedua lengan jubahnya, beliau ingin membasuh kedua tangannya terlebih dahulu. Namun karena sempit, maka beliau pun mengeluarkannya dari (bawah) jubbah. Kemudian beliau mencuci tangan kanannya tiga kali dan tangan kirinya tiga kali, lalu mengusap kedua sepatunya dengan tidak melepasnya. Setelah itu beliau kembali dan mendapati para sahabatnya telah memilih Abdurrahman bin Auf untuk mengimami mereka. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sempat mendapatkan satu rakaat dari dua rakaat yang ada, beliau shalat satu rakaat (di rakaat terakhir) bersama manusia dengan 'Abdurrahman bin Auf sebagai imamnya. Ketika Abdurrahman salam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri menyempurnakan shalat, para sahabat pun terkejut hingga mereka memperbanyak membaca tasbih. Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selesai shalat, beliau lalu menghadap ke arah mereka seraya bersabda: "Kalian telah berlaku baik dan benar." Beliau menginginkan agar mereka menunaikan shalat pada waktunya."

【77】

Musnad Ahmad 17470: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] Telah menceritakan kepada kami [Abu Hilal] dari [Humaid bin Hilal] dari [Abu Burdah] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Saat aku sampai di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau mencium bau bawang putih. Maka beliau pun bertanya: "Siapa yang makan bawang putih?" Al Mughirah berkata: "Kemudian saya mengambil tangan beliau dan memasukkannya ke dalam dadaku. Lalu beliau mendapati balutan di dadaku dan beliau bersabda: "Sesungguhnya kamu memiliki udzur."

【78】

Musnad Ahmad 17471: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubab] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan Al Ma'na] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Ubaid bin Nudlailah], [Zaid Al Khuza'i] berkata: dari [Al Mughirah bin Syu'bah], bahwa ada dua orang isteri (dari seorang laki-laki) yang salah satunya memukul yang lain dengan menggunakan tiang pasak kemah sehingga membunuhnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu memberi putusan bahwa diat pembunuhan harus ditanggung oleh pihak ashabahnya (wanita yang membunuh), sedangkan diat bagi janin adalah dengan membebaskan seorang ghurrah." Kemudian seorang Arab dusun berkata: "Apakah tuan mengharuskan saya membayar diat atas seorang yang belum makan, minum, dan belum menangis saat dilahirkan? Bukahkah ini sebuah kesia-siaan!" Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apakah itu sebuah sajak sebagaimana sajaknya orang-orang Arab dusun? Tebusan apa yang ada di dalam perutnya adalah memerdekan seorang ghurrah."

【79】

Musnad Ahmad 17472: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] Telah menceritakan kepada kami [Za`idah] dari [Ziyad bin Ilaqah] ia berkata: saya mendengar [Al Mughirah bin Syu'bah] berkata: "Gerhana matahari pernah terjadi di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari, yakni saat wafatnya Ibrahim (putera Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam). Orang-orang lalu berkata: "Terjadinya matahari itu karena kematian Ibrahim." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya gerhana matahari dan bulan tidaklah terjadi karena kematian seseorang atau pun karena kehidupannya, jika kalian melihatnya maka berdo'alah kepada Allah dan shalatlah hingga ia tersingkap kembali."

【80】

Musnad Ahmad 17473: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Khalid Al Hadzdza`] telah menceritakan kepadaku [Ibnu Asywa'] dari [Asy Sya'bi] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Juru tulis Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Mu'awiyah menulis surat kepada Al Mughirah bin Syu'bah (yang isinya), "Tuliskanlah kepadaku suatu hadits yang telah kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Maka ia pun menuliskan kepadanya, "Sesungguhnya saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sesungguhnya Allah membenci dari kalian mengatakan sesuatu yang tidak jelas sumbernya, menyia-nyiakan harta dan banyak bertanya'."

【81】

Musnad Ahmad 17474: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah mengabarkan kepada kami [Laits] dari [Mujahid] dari [Al Aqqar bin Al Mughirah bin Syu'bah] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: "Siapa yang berobat dengan menggunakan Kay atau meminta untuk diruqyah, maka sesungguhnya ia telah berlepas diri dari sifat tawakal."

【82】

Musnad Ahmad 17475: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari [Ziyad bin Jubair] dari [Bapaknya] bahwa [Al Mughirah bin Syu'bah] berkata: "Orang yang berkendaraan hendaknya berjalan di belakang jenazah, sedangkan bagi yang berjalan kaki, maka baginya boleh berjalan di belakang atau di depannya, sebelah kanan atau kirinya. Anak-anak kecil yang meninggal hendaknya dishalati dan bagi kedua orang tuanya hendaknya didoakan agar mendapat ampunan dan rahmat." Yunus berkata: "Keluarga Ziyad menyebutkan tentang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sedangkan saya tidak lagi mengingatnya."

【83】

Musnad Ahmad 17476: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah mengabarkan kepada kami [Ayyub] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Amru bin Wahb Ats Tsaqafi] ia berkata: "Kami berada di sisi [Al Mughirah bin Syu'bah], lalu ia ditanya, "Apakah ada seseorang dari ummat ini yang pernah mengimami Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selain Abu Bakar?" Ia menjawab, "Ya." Maka ia menambahkan keterangan padaku sebagai penguat atas kebenaran hadits. Al Mughirah berkata: "Kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan. Pada waktu sahur tiba-tiba beliau menepuk-nepuk leher hewan tungganganku, maka saya menduga bahwa beliau hendak buang hajat. Kemudian saya pun beranjak dan pergi bersama beliau hingga menjauh dari pandangan manusia. Beliau lalu turun dari kendaraannya dan bersembunyi dari pandanganku sehingga saya tidak melihatnya. Beliau berdiam diri beberapa saat untuk buang hajat lalu kembali lagi seraya bertanya: "Wahai Mughirah, apakah kamu hendak buang hajat?" saya menjawab, "Tidak." Beliau bertanya lagi: "Apakah kamu membawa air?" saya menjawab, "Ya." Kemudian saya beranjak menuju Qirbah -atau ia menyebutnya- Sathihah (sejenis kantong air yang terbuat dari kulit) yang tergantung di atas hewan tunggangan, saya lalu mendatangi beliau dengan membawakan air tersebut dan menuangkan untuknya. Beliau lalu mencuci kedua tangan dan menyempurnakan basuhannya -Amru berkata: Saya ragu apakah Al Mughirah mengatakan: 'Beliau menggosok-gosok kedua tangannya dengan tanah', atau tidak-. Kemudian beliau mencuci wajahnya. Setelah itu beliau menyingkap tangannya yang tertutup oleh Jubbah yang sempit kedua lengannya. Karena sempiat maka beliau mengeluarkan kedua tangannya dari bawah jubah, kemudian mencuci wajah dan kedua tangannya -Amru berkata: 'Dalam hadits dinyatakan membasuh kedua tangan sebanyak dua kali, dan saya tidak tahu apakah memang seperti ini-. Beliau lalu mencuci ubun-ubun, imamah (sejenis penutup kepala) dan bagian atas kedua khufnya. Setelah itu kami menaiki kendaraan, ketika sampai kami mendapati orang-orang telah melaksanakan shalat. Iqamah dikumandangkan, lalu Abdurrahman bin Auf maju mengimami mereka hingga selesai rakaat pertama dan masuk ke rakaat kedua. Aku lalu beranjak untuk mengingatkan dia namun beliau melarangku, maka kami pun shalat pada rakaat yang kami dapati dan meng-qadla rakaat yang tertinggal."

【84】

Musnad Ahmad 17477: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] ia berkata: saya mendengar [Al Musayyab bin Rafi'] menceritakan dari [Warrad] juru tulis Al Mughirah bin Syu'bah, bahwa Al Mughirah bin Syu'bah menulis kepada Mu'awiyah, bahwa jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selesai dari salam, beliau membaca: "LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU, ALLAHUMMA LAA MAANI'A LIMAA A'THAIT WALAA MU'THIYA LIMAA MANA'TA WALAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL JADD (Tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala pujian dan kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat mencegah apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang dapat memberi apa yang Engaku cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalihnya. Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan)."

【85】

Musnad Ahmad 17478: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan [Bahz] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Habib bin Abu Tsabit]. [Ibnu Ja'far] berkata: saya mendengar [Maimun Ibnu Abu Syabib] menceritakan dari [Al Mughirah bin Syu'bah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: "Barangsiapa meriwayat suatu hadits dariku, sementara ia tahu bahwa hadits tersebut dusta, maka ia termasuk salah seorang dari para pendusta."

【86】

Musnad Ahmad 17479: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Yusuf Al Azraq] dari [Syarik] dari [Bayan bin Bisyr] dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Kami pernah shalat zhuhur bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Al Hajirah, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada kami: "Tunggulah hingga terasa dingin untuk melaksanakan shalat, karena panas yang menyengat merupakan hawa neraka jahannam."

【87】

Musnad Ahmad 17480: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] Telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] bahwa ia berkata: "Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memegang ikatan kain Sufyan bin Abu Sahl seraya bersabda: "Wahai Sufyan bin Abu Sahl, janganlah kamu menjulurkan kainmu (hingga melewati kedua mata kaki), karena Allah tidak menyukai orang-orang yang menjulurkan kainnya hingga melewati kedua mata kaki." Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Syarik] dari [Abdul Malik] dari [Hushain bin Uqbah] dari [Al Mughirah] Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Dawud] dari [Qabishah bin Jabir] dari [Al Mughirah], Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadlr] ia berkata: dari [Hushain] dari [Al Mughirah].

【88】

Musnad Ahmad 17481: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Muslim] dari [Masruq] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Saya pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan. Kemudian beliau berkata kepadaku: "Wahai Mughirah, ambillah Idawah (sejenis kantong kulit berisi air)." Maka saya pun mengambilnya lalu pergi bersama beliau, beliau kemudian menjauh dariku untuk buang hajat. Setelah itu beliau datang dan saat itu beliau memakai Jubah Syam yang kedua lengannya sempit. Beliau mencoba untuk mengeluarkan kedua tangannya melalui lengan bajunya, namun karena sempit maka beliau mengeluarkan kedua tangannya dari bawah jubah. Aku lantas menuangkan air untuknya, beliau lantas berwudlu sebagaimana wudlunya untuk shalat, lalu mengusap kedua sepatunya dan shalat."

【89】

Musnad Ahmad 17482: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Ali] dari [Ibnu Sauqah] dari [Warrad] budak Al Mughirah bin Syu'bah, ia berkata: "Mu'awiyah menulis surat kepada Al Mughirah bin Syu'bah, 'Tuliskanlah untukku sesuatu yang engkau dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yang tidak ada seorang perantara pun antara kamu dan beliau." Al Mughirah lalu mendikte untuk aku tulis, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sesungguhnya Allah telah mengharamkan tiga perkara dan melarang tiga hal. Adapun tiga hal yang telah dilarang oleh Allah adalah mengatakan sesuatu yang tidak jelas sumbernya, banyak bertanya dan menyia-nyiakan harta.'"

【90】

Musnad Ahmad 17483: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami beberapa orang yang di antaranya adalah [Mughirah] dari [Sya'bi] dari [Warrad] sekretaris Al Mughirah bin Syu'bah, bahwa Mu'awiyah menulis surat kepada Al Mughirah bin Syu'bah, "Tuliskanlah kepadaku suatu hadits yang telah engkau dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Al Mughirah lalu menulis kepadanya, "Selesai shalat saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca: "LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU, WA HUWA 'ALAA KULL ISYA`IN QADIIR (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Kepunyaan-Nya lah kerajaan dan segala pujian. Dan Dia Maha berkuasa atas segala sesuatu) ' tiga kali. Dan beliau juga melarang untuk mengatakan sesuatu yang tidak jelas sumbernya, banyak bertanya, menyia-nyiakan harta, menahan hak orang lain, durhaka kepada ibu dan membunuh anak-anak perempuan."

【91】

Musnad Ahmad 17484: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Aun] dari [Asy Sya'bi] dari [Urwah bin Mughirah bin Syu'bah] dari [Bapaknya] dan dari [Ibnu Sirin] ia memarfu'kan kepada [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau menggoyang-goyang punggung atau pundakku dengan sesuatu yang beliau pegang." Al Mughirah berkata: "Aku lalu mengikutinya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian buang hajat, saat kembali dari buang hajatnya beliau bertanya: "Apakah kamu membawa air?" saya menjawab: "Ya." Saat itu aku sedang membawa air dalam kantong dari kulit, maka beliau pun membasuh wajahnya. Saat itu beliau memakai Jubah Syam yang kedua lengannya sempit, beliau lalu mengangkat Jubahnya ke atas pundak dan mengeluarkan kedua tangannya dari bawah jubah. Baru kemudian beliau mencuci kedua siku dan mengusap Imamah (sejenis surban penutup kepala) -Al Mughirah juga menyebutkan jambul- dengan sesuatu dan mengusap kedua sepatunya. Setelahitu kami kembali dan ternyata kami mendapati para sahabat sedang melaksanakan shalat subuh dengan Abdurrahman bin Auf menjadi imamnya, dan mereka telah mendapatkan saru rakaat. Maka aku pun berniat untuk mengingatkannya, namun beliau melarangku. Maka kami pun shalat bersama Abdurrahman satu rakaat kemudian meng-qadla satu rakaat yang tertinggal."

【92】

Musnad Ahmad 17485: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] dan [Muhammad bin Bakr] keduanya berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibnu Juraij] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibnu Syihab] tentang hadits [Abbad bin Ziyad] bahwa [Urwah bin Al Mughirah bin Syu'bah] telah mengabarkan kepadanya, bahwa Al Mughirah bin Syu'bah telah mengabarkan kepadanya, bahwa ia pernah mengikuti Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam perang Tabuk. Al Mughirah berkata: "Sebelum shalat subuh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam buang hajat, lalu aku membawakan air dalam kantung yang terbuat dari kulit. Selesai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam buang hajat dan kembali menemuiku, aku menuangkan air ke tangannya. Beliau kemudian membasuh kedua tangannya sebanyak tiga kali, lali membasuh wajah. Setelah itu beliau mencoba mengeluarkan kedua tangan dari kedua lengan jubahnya, namun karena sempit maka beliau pun memasukkan kedua tangannya ke dalam jubahnya dan mengeluarkan keduanya dari bawah jubah. Beliau kemudian mencuci kedua tangan dan mengusap kedua sepatunya. Setelah itu beliau kembali (menemui para sahabat untuk shalat)." Al Mughirah berkata: "Aku pun mengikuti beliau, dan ternyata kami mendapati para sahabat telah menunjuk Abdurrahman bin Auf untuk menjadi imam mereka, dan beliau hanya mendapatkan satu rakaat bersama mereka." Abdurrazaq dan Ibnu Bakr berkata: "Beliau lalu melaksanakan rakaat terakhir bersama mereka, maka ketika 'Abdurrahman salam beliau berdiri untuk menyempurnakan shalatnya hingga menjadikan para sahabat kaget. Maka mereka pun segera memperbanyak membaca bacaan tasbih. Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selesai shalat, beliau menghadap ke arah mereka dan bersabda: "Kalian telah berlaku baik." Atau beliau mengatakan, "Kalian telah berbuat yang benar." Beliau menginginkan agar mereka menunaikan shalat tepat pada waktunya." Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq dari [Ibnu Juraij] telah menceritakan kepadaku [Ibnu Syihab] dari [Isma'il bin Muhammad bin Sa'dari] dari [Hamzah bin Al Mughirah] seperti hadits Abbad." Al Mughirah berkata: "Aku ingin 'Abdurrahman bin Auf mundur ke belakang, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Biarkanlah ia."

【93】

Musnad Ahmad 17486: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Yusuf] Telah menceritakan kepada kami [Zakaria bin Abu Za`idah] dari [Asy Sya'bi] dari [Urwah bin Al Mughirah] dari [Bapaknya] ia berkata: "Suatu malam saya pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan. Kemudian beliau bertanya: "Apakah kamu mempunyai air?" Saya menjawab, "Ya." Lalu beliau turun dari kendaraannya dan menjauh dariku di kegelapan malam. Saat beliau datang (dari buang hajat), aku pun menuangkan air dari dalam kantong kulit. Beliau lalu mencuci wajahnya, saat itu beliau memakai jubah wool yang kedua lengannya sempit sehingga beliau tidak bisa mengeluarkan kedua siku tangannya. Akhirnya beliau mengeluarkan keduanya dari bawah jubah, lalu mencuci kedua siku dan mengusap kepala. Aku kemudian turun untuk melepas kedua khuf beliau, namun beliau bersabda: "Biarkan saja, sebab aku memasukkan keduanya dalam keadaan suci." Beliau lantas mengusap keduanya.

【94】

Musnad Ahmad 17487: Telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] Telah menceritakan kepada kami [Tsaur] dari [Raja` bin Haiwah] dari [Juru tulis Al Mughirah] dari Al Mughirah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu, beliau mengusap bagian bawah dan atas khuf."

【95】

Musnad Ahmad 17488: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ziyad bin Ilaqah] ia mendengar [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri shalat hingga kedua telapak kakinya bengkak. Maka dikatakanlah kepada beliau, "Wahai Rasulullah, bukankah Allah telah mengampuni apa-apa yang telah berlalu dari dosamu?" beliau menjawab: "Apakah aku tidak boleh untuk menjadi hamba yang bersyukur?"

【96】

Musnad Ahmad 17489: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abdah] dari [Abdul Malik] keduanya mendengar [Warrad], bahwa? [Al Mughirah] menulis surat kepadanya, bahwa Mu'awiyah menulis surat kepadanya (Al Mughirah), "Tuliskanlah kepadaku suatu hadits yang pernah kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Maka Al Mughirah pun menuliskan, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca: "LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU, WA HUWA 'ALAA KULLI SYA`IN QADIIR (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Kepunyaan-Nya lah kerajaan dan segala pujian. Dan Dia Maha berkuasa atas segala sesuatu) ' sebanyak tiga kali."

【97】

Musnad Ahmad 17490: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Abu Najih] dari [Mujahid] dari [Al Aqqar bin Al Mughirah bin Syu'bah] dari [Bapaknya], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak dikatakan bertawakkal orangyangminta untuk diruqyah dan berobat dengan Kay." Sufyan berkata: "Beliau mengatakan dua kali, yaitu berobat dengan Kay."

【98】

Musnad Ahmad 17491: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] ia berkata: saya mendengar [Bapakku] menyebutkannya dari [Simak] dari [Alqamah bin Wa`il] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengutusku ke Najran, lalu mereka bertanya: "Apa pendapatmu dengan apa yang kamu baca (dalam Al-Qur'an) wahai saudara Harun, sementara Musa (diutus) sebelum Isa dengan jarak sekian sekian." Al Mughirah berkata: "Maka saya pun kembali dan menuturkan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau bersabda: "Tidakkah kamu katakan kepada mereka, bahwa mereka juga menamai (anak-anak mereka) dengan nama para Nabi dan orang-orang shalih sebelum mereka."

【99】

Musnad Ahmad 17492: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Sa'id bin Ubaid] ia berkata: saya mendengar [Ali bin Rabi'ah] ia berkata: "Pada suatu hari saya menyaksikan [Al Mughirah bin Syu'bah] naik mimbar, lalu memuji Allah dan mengucapkan pujian-pujian atas-Nya kemudian berkata: "Kenapa harus ada tangisan seperti ini dalam Islam!" saat itu ada seorang laki-laki Anshar meninggal yang sedang diratapi. Al Mughirah berkata: "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya berdusta kepadaku tidak sama dengan kedustaan atas selainku. Barangsiapa dengan sengaja berdusta kepadaku, maka hendaklah ia mempersiapkan tempat duduknya di neraka." Aku juga mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya siapa yang diratapi, maka ia akan disiksa karena ratapan itu."

【100】

Musnad Ahmad 17493: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Isma'il] telah menceritakan kepadaku [Qais] ia berkata: saya mendengar [Al Mughirah bin Syu'bah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akan senantiasa ada di antara umatku orang-orang yang menampakkan (kebenaran di hadapan) manusia hingga kiamat menghampiri mereka, dan mereka masih di atas kebenaran."

【101】

Musnad Ahmad 17494: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Isma'il] telah menceritakan kepadaku [Qais] ia berkata: [Al Mughirah bin Syu'bah] pernah berkata kepadaku, "Tidak seorang pun yang menanyakan Dajjal kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melebihi apa yang telah saya tanyakan, beliau bersabda: "Sesungguhnya Dajjal itu tidak akan membahayakanmu." Saya berkata: "Mereka mengatakan bahwa Dajjal itu memiliki gunung roti dan sungai air." Beliau bersabda: "Allah lebih mampu untuk melakukan yang lebih dari itu (memberi kemampuan lebih kepada dajjal)."

【102】

Musnad Ahmad 17495: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah] dari [Humaid bin Hilal] dari [Abu Burdah] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Aku pernah makan bawang putih, lalu aku datang ke masjid Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan aku mendapati beliau sudah shalat satu rakaat. Selesai beliau shalat, maka aku berdiri meng-qadla rakaat yang tertinggal. Saat mendapati bau bawang, beliau bersabda: "Barangsiapa makan tanaman ini, maka jangan sekali-kali mendekati masjid kami hingga baunya hilang." Setelah selesai meng-qadla shalat, maka aku mendatangi beliau dan berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya memiliki udzur, berikanlah tanganmu kepadaku." Al Mughirah berkata: "Demi Allah aku mendapati beliau begitu mudah (tidak mempersulit), beliau lalu memberikan tangannya kepadaku dan aku masukkan ke dalam lengan bajuku hingga menyentuh dadaku dan menyentuh pembalut perban. Beliau lantas bersabda: "(Benar) sesungguhnya kamu memiliki udzur."

【103】

Musnad Ahmad 17496: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Qais] dari [Hudzail bin Syurahbil] dari [Al Mughirah bin Syu'bah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudhu dan mengusap kedua kaos kaki dan kedua terompahnya."

【104】

Musnad Ahmad 17497: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Rauh] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abdullah Ats Tsaqafi, [Rauh] bin Jubair bin Hayyah berkata: telah menceritakan kepadaku pamanku [Ziyad bin Jubair], [Waki'] berkata: dari [Ziyad bin Jubair bin Hayyah] dari [Bapaknya] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang berkendaraan berjalan di belakang jenazah dan bagi pejalan kaki maka bisa dimana saja. Anak kecil yang meninggal juga dishalati."

【105】

Musnad Ahmad 17498: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ziyad bin Ilaqah] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang untuk mencacimaki orang-orang yang telah meninggal."

【106】

Musnad Ahmad 17499: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ziyad] ia berkata: saya mendengar [Al Mughirah bin Syu'bah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kami mencaci orang-orang yang telah menjadi mayat, sehingga kalian pun menyakiti mereka yang masih hidup."

【107】

Musnad Ahmad 17500: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ziyad bin Ilaqah] ia berkata: saya mendengar [seorang laki-laki] yang berada di sisi Al Mughirah bin Syu'bah berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kami mencaci orang-orang yang telah menjadi mayat, sehingga kalian pun menyakiti mereka yang masih hidup."

【108】

Musnad Ahmad 17501: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dan [Syu'bah] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Maimun bin Abu Syabib] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa meriwayatkan suatu hadits dan ia tahu bahwa hadits itu adalah dusta, maka ia termasuk salah seorang dari para pendusta."

【109】

Musnad Ahmad 17502: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Abu Shakhrah Jami' bin Syaddad] dari [Mughirah bin Abdullah] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Pada suatu malam aku bertamu ke tempat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau menyuruh untuk mengambil rusuk kambing, lalu rusuk kambing itu pun dipanggang. Setelah itu beliau mengambil pisau panjang dan memotong sebagiannya untuk diberikan padaku. Kemudian Bilal datang dan memberitahukan bahwa waktu shalat telah masuk, maka beliau pun melepas pisau itu seraya bersabda: "Beruntung kau Bilal." Mughirah berkata: "Saat itu kumisku telah memanjang, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mencukur kumisku seukuran siwak." Atau beliau bersabda: "Aku akan mencukur (kumis yang panjangnya melewati) siwak."

【110】

Musnad Ahmad 17503: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari [Al Miswar bin Makhramah] ia berkata: "Umar bin Khaththab meminta pendapat kepada para sahabat tentang hukum menggugurkan janin yang ada dalam perut wanita. Maka [Al Mughirah bin Syu'bah] berkata: "Aku menyaksikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi putusan dengan diat membebaskan seorang budak laki-laki atau perempuan yang berharga mahal." Al Miswar berkata: "Umar lalu berkata: "Hadirkanlah orang yang pernah menyaksikan bersamamu." Maka [Muhammad bin Maslamah] menyatakan bahwa dirinya turut menyaksikan hal itu."

【111】

Musnad Ahmad 17504: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Tha'mah bin Amru Al Ja'fari] dari [Umar bin Bayan At Taghlibi] dari [Urwah bin Al Mughirah Ats Tsaqafi] dari [Bapaknya] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menjual khamer, maka hendaklah ia memotong-motong daging babi (menghalalkan dagingnya)."

【112】

Musnad Ahmad 17505: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Syarik bin Abdullah] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Hushain bin Uqbah] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memegang Hujzah (ikatan kain) milik Sufyan bin Sahl Ats Tsaqafi seraya bersabda: "Wahai Sufyan, jangan kamu menjulurkan kainmu melebihi kedua mata kaki, karena Allah tidak menyukai orang-orang yang menjulurkan kainnya melebihi kedua mata kaki."

【113】

Musnad Ahmad 17506: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Al Mas'udi] dari [Ziyad bin Ilaqah] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat bersama kami, beliau lalu langsung berdiri pada rakaat kedua hingga kami bertasbih. Setelah menyempurnakan shalat, beliau sujud sahwi dua kali." Sekali waktu Al Mughirah berkata: "Orang-orang yang berada di belakang beliau pun bertasbih, maka beliau memberi isyarat agar mereka berdiri."

【114】

Musnad Ahmad 17507: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan [Hajjaj] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] ia berkata: Aku mendengar [Mujahid] menceritakan, ia berkata: "Aqqar bin Al Mughirah bin Syu'bah menceritakan suatu hadits kepadaku, saat aku keluar dari rumahnya ternyata hafalanku belum lancar sehingga aku kembali lagi bersama seorang dari temanku. Kemudian di jalan aku berjumpa dengan Hassan bin Abu Wajzah yang baru keluar dari rumah Aqqar, ia bertanya, "Apa yang menyebabkanmu datang lagi?" Aku lalu menjawab begini dan begini. Maka Hassan berkata: "Telah menceritakannya kepada kami Aqqar dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: "Tidak dikatakan bertawakkal orang yang berobat dengan Kay dan minta untuk diruqyah."

【115】

Musnad Ahmad 17508: Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadlr] telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Ziyad bin Ilaqah] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yakni bertepatan dengan wafatnya Ibrahim (putera Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam), maka orang-orang pun berkata: "Terjadinya gerhana matahari karena wafatnya Ibrahim." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat dari ayat-ayat Allah, gerhana tidak terjadi karena kematian seseorang atau karena kelahirannya. Jika kalian melihat gerhana, maka tunaikanlah shalat dan berdo'alah kepada Allah 'azza wajalla."

【116】

Musnad Ahmad 17509: Telah menceritakan kepada kami [Abul Walid] dan [Affan] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Iyad] telah menceritakan kepada kami Iyad dari [Suwaid bin Sarhan] dari [Al Mughirah bin Syu'bah], bahwa saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang makan Iqamah dikumandangkan, maka beliau langsung berdiri tanpa berwudlu terlebih dahulu. Kemudian aku mendatangi beliau dengan membawakan air agar beliau berwudlu, akan tetapi beliau mencegahku seraya bersabda: "Berikanlah kepada orang yang di belakangmu." Maka demi Allah, hal itu membuat hatiku kecewa. Maka aku pun mengadu kepada Umar, lalu Umar berkata: "Wahai Nabi Allah, sesungguhnya bentakanmu telah meresahkan Mughirah dan ia khawatir kalau-kalau di hatimu masih menyimpan sesuatu atasnya." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di dalam hatiku tidak ada sesuatu pun kecuali kebaikan. Ia menemuiku dengan membawa air agar aku berwudlu dengannya, (setelah wudlu) aku hanya menyantap makanan, sekiranya aku berwudlu lagi niscaya orang-orang sesudahku akan ikut melakukannya."

【117】

Musnad Ahmad 17510: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Bukair bin Amir] dari [Ibnu Abu Nu'aim] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Aku pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan. Kemudian beliau buang hajat. Setelah itu beliau berwudlu dan membasuh kedua sepatunya. Aku berkata: "Wahai Rasulullah, apakah anda lupa?" beliau bersabda: "Tidak, bahkan kamulah yang lupa dengan hal ini, Rabb-ku Azza wa Jalla telah menyuruhku."

【118】

Musnad Ahmad 17511: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Manshur] dari [Mujahid] dari [Aqqar bin Al Mughirah bin Syu'bah] dari [Bapaknya], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa melakukan Kay dan meminta untuk diruqyah, maka ia telah berlepas diri dari (sifat) tawakkal."

【119】

Musnad Ahmad 17512: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Jabir] dari [Al Mughirah bin Syibl] dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengimami kami shalat zhuhur atau ashar, lalu beliau (langsung) berdiri (pada rakaat kedua) hingga kami membaca, "SUBHAANALLAH." Dan beliau membaca: "SUBHAANALLAH." Lalu beliau memberikan isyarat agar mereka berdiri, maka kami pun berdiri. Selesai shalat beliau langsung sujud dua kali lalu bersabda: "Jika salah seorang dari kalian ingat sebelum tegak berdiri maka hendaknya ia duduk, tetapi jika telah tegak berdiri maka janganlah ia duduk."

【120】

Musnad Ahmad 17513: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] ia berkata: aku mendengar [Sufyan] dari [Jabir bin Abdullah] dari [Al Mughirah bin Syibl] dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian berdiri dan belum tegak dalam berdirinya maka hendaknya ia duduk. Tetapi jika telah tegak maka janganlah ia duduk (kembali), dan hendaklah ia sujud sahwi dengan dua kali sujud."

【121】

Musnad Ahmad 17514: Telah menceritakan kepada kami [Makki bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Hasyim] -yakni Ibnu Hasyim- dari [Umar bin Ibrahim bin Muhammad] dari [Muhammad bin Ka'ab Al Qurazhi] dari [Al Mughirah bin Syu'bah], bahwa ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di tengah-tengah kami, lalu beliau mengkisahkan peristiwa yang akan terjadi di dalam umatnya hingga datangnya hari kiamat. Maka hafallah orang yang hafal dan lupalah orang yang lupa."

【122】

Musnad Ahmad 17515: Telah menceritakan kepada kami [Abul Mughirah] telah menceritakan kepada kami [Mu'an bin Rifa'ah] telah menceritakan kepadaku [Ali bin Yazid] dari [Al Qasim Abu Abdurrahman] dari [Abu Umamah Al Bahili] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memanggilku untuk membawakan air, lalu aku mendatangi suatu kemah yang ternyata di dalamnya terdapat seorang wanita. Aku berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerlukan air untuk berwudlu, apakah kamu mempunyai air?" wanita itu menjawab, "Demi bapak dan ibu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam! Demi Allah, tidak ada ruh yang dinaungi oleh langit dan dipangku oleh bumi yang lebih aku cintai dan lebih mulia melebihi ruhnya. Akan tetapi kantong air ini berasal dari kulit bangkai hewan, dan aku tidak suka kalau Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terkena najis darinya." Maka aku pun kembali menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan memberitahukan hal itu. Beliau lalu bersabda: "Kembalilah kepada wanita itu, jika ia telah menyamaknya, maka kantong kulit itu telah menjadi suci." Akhirnya aku kembali ke tempat wanita itu lagi dan menuturkan hal itu. Wanita itu berkata: "Demi Allah, sungguh aku telah menyamaknya." Maka aku mendatangi beliau dengan membawakannya air dari kantong kulit itu. Saat itu beliau mengenakan Jubbah Syam, khuf dan Khimar (sejenis penutup kepala). Kemudian beliau mengeluarkan kedua tangannya dari bawah Jubbah karena kedua lengan Jubah tersebut sempit. Beliau lalu berwudlu, membasuh khimar dan kedua khufnya."

【123】

Musnad Ahmad 17516: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Qasim] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz] -yakni Ibnu Abu Salamah- berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sa'd bin Ibrahim] dari [Nafi' bin Jubair] dari [Urwah bin Al Mughirah bin Syu'bah] dari bapaknya Al Mughirah ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah keluar untuk buang hajat. Saat kembali aku menuangkan air untuknya, beliau lalu membasuh muka dan mencoba untuk mencuci kedua sikunya, namun lengan Jubahnya terlalu sempit hingga beliau mengeluarkannya dari bawah, baru kemudian beliau membasuh kedua khufnya."

【124】

Musnad Ahmad 17517: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rabi'ah] telah menceritakan kepada kami [Yunus Al Harits Ath Tha`i] dari [Abu Aun] dari [Bapaknya] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat, atau beliau suka shalat di atas tikar kulit yang telah disamak."

【125】

Musnad Ahmad 17518: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Abul Abbas] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Abu Zinad] dari [Abuz Zinad] dari [Urwah] ia berkata: [Al Mughirah bin Syu'bah] berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengusap bagian atas kedua khuf." Telah menceritakan kepada kami [Suraij] dan [Al Hasyimi].

【126】

Musnad Ahmad 17519: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud Al Hasyimi] telah menceritakan kepada kami [Isma'il] -yakni Ibnu Ja'far- berkata: telah mengabarkan kepadaku [Syarik] -yakni Ibnu Abdullah bin Abu Namir- bahwa ia mendengar [Abu As Sa`ib] budak Hisyam bin Zuhrah berkata: aku mendengar [Al Mughirah bin Syu'bah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah keluar dalam suatu perjalanan, lalu beliau berhenti di suatu tempat untuk buang air besar. Maka aku mengikuti beliau dengan membawa kantong kulit berisi air. Aku lalu menuangkan air hingga beliau beliau bisa berwudlu dan membasuh kedua khufnya."

【127】

Musnad Ahmad 17520: Telah menceritakan kepada kami [Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad] telah menceritakan kepada kami [Atha` bin Sa`ib] dari [Warrad] budak Al Mughirah, dari [Al Mughirah bin Syu'bah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jauhilah oleh kalian mengatakan sesuatu yang tidak jelas sumbernya, menahan hak orang lain, membunuh anak-anak perempuan, durhaka kepada Ibu, dan menyia-nyiakan harta."

【128】

Musnad Ahmad 17521: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] telah menceritakan kepadaku [Syu'bah] dari [Jabir Al Ju'fi] dari [Al Mughirah bin Syibl] ia berkata: aku mendengarnya menceritakan dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Al Mughirah bin Syu'bah], bahwa ia pernah berdiri pada rakaat yang kedua sehingga orang-orang bertasbih." Perawi berkata: "Menurutku, setelah bertasbih ia melanjutkan shalat kemudian sujud dua kali setelah salam. Al Mughirah lalu berkata: "Seperti inilah yang pernah kami perbuat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Yang Qais masih merasa ragu adalah pada kalimat 'Sabbaha (bertasbih) '."

【129】

Musnad Ahmad 17522: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Ashim] telah menceritakan kepada kami [Al Mughirah bin Syibl] dari Amir dari [Warrad] juru tulis Al Mughirah bin Syu'bah, ia berkata: "Mu'awiyah menulis surat kepada Al Mughirah bin Syu'bah, 'Tulislah untukku sesuatu yang pernah engkau dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.' Maka Al Mughirah pun memanggilku." Warrad berkata: "Lalu Al Mughirah menulis untuk Mu'awiyah, "Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sesuai shalat membaca: 'LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU, ALLAHUMMA LAA MAANI'A LIMAA A'THAIT WALAA MU'THIYA LIMAA MANA'TA WALAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL JADD (Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala pujian dan kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat mencegah apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang dapat memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalihnya. Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan).'"

【130】

Musnad Ahmad 17523: "Dan aku mendengar beliau melarang dari mengatakan sesuatu yang tidak jelas sumbernya, banyak bertanya, menyia-nyiakan harta, membunuh anak-anak wanita, durhaka kepada ibu dan menahan hak orang lain." Telah menceritakan kepada kami [Ali] telah memberitakan kepada kami [Al Jurairi] dari [Abdah] dari [Warrad] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa setelah salam beliau membaca: "LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU, ALLAHUMMA LAA MAANI'A LIMAA A'THAIT WALAA MU'THIYA LIMAA MANA'TA (Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala pujian dan kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat mencegah apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang dapat memberi apa yang Engkau cegah)." Seperti hadits Al Mughirah, hanya saja ia tidak menyebutkan 'membunuh anak-anak perempuan'."

【131】

Musnad Ahmad 17524: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [At Taimi] dari [Al Bakr] dari [Al Hasan] dari [Ibnu Al Mughirah bin Syu'bah] dari [Bapaknya], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu, lalu beliau membasuh ubun-ubun, kedua khuf dan Imamah (sejis surban penutup kepala)." [Bakr] berkata: "Aku mendengarnya dari Ibnu Al Mughirah."

【132】

Musnad Ahmad 17525: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Zakaria] dari [Amir] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Urwah bin Al Mughirah] dari [Bapaknya] ia berkata: "Aku pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di malam hari dalam suatu perjalanan. Kemudian beliau bertanya kepadaku: "Apakah kamu membawa air?" Aku menjawab, "Ya." Beliau kemudian turun dari kendaraannya dan menjauh dariku menuju kegelapan." Al Mughirah berkata: "Saat itu beliau mengenakan Jubah dan ingin mengeluarkan kedua tangannya, namun beliau tidak bisa mengeluarkannya. Maka beliau pun mengeluarkan kedua tangannya dari bawah Jubah, setelah itu mencuci kedua tangan dan membasuh kepalanya. Kemudian saat aku akan melepas kedua khufnya beliau berkata: "Biarkanlah, karena aku memasukkan keduanya dalam keadaan suci." Beliau lalu mengusap kedua khufnya."

【133】

Musnad Ahmad 17526: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Abu Shakhrah] dari [Al Mughirah bin Abdullah] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Aku pernah bermalam di tempat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau menyuruh untuk mengambil rusuk kambing dan memanggangnya. Beliau lalu mengambil pisau panjang dan memotong sebagian darinya untuk diberikan kepadaku. Kemudian Bilal datang dan memberitahukan bahwa waktu shalat telah masuk, maka beliau pun melepas pisau itu seraya bersabda: "Beruntung kau Bilal." Mughirah berkata: "Saat itu kumisku telah memanjang, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memotongnya seukuran kayu siwak, atau beliau mengatakan: "Aku akan memotong kumismu sekadar kayu siwak."

【134】

Musnad Ahmad 17527: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Ubaid Ath Tha`i] dan [Muhammad bin Qais Al Asadi] dari [Ali bin Rabi'ah Al Walibi] ia berkata: "Sesungguhnya orang yang pertama kali diratapi di Kufah adalah Qarazhah bin Ka'ab Al Anshari, maka [Al Mughirah bin Syu'bah] berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa diratapi (saat meninggal) maka pada hari kiamat ia akan disiksa lantaran ratapan tersebut."

【135】

Musnad Ahmad 17528: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Mis'ar] dan [Sufyan] dari [Ziyad bin Ilaqah] dari [Al Mughirah bin Syu'bah], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat sampai kedua kakinya bengkak, maka ditanyakanlah hal itu kepada beliau. Beliau lantas menjawab: "Apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang bersyukur."

【136】

Musnad Ahmad 17529: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Yunus bin Abu Ishaq] dari [Asy Sya'bi] dari [Urwah bin Al Mughirah] dari [Bapaknya], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengenakan Jubbah dari Rum yang kedua lengannya sempit."

【137】

Musnad Ahmad 17530: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] ia berkata: dan Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Habib] dari [Maimun bin Abu Syabib] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menceritakan suatu hadits dan ia tahu bahwa hadits tersebut dusta, maka ia adalah salah seorang dari pada pendusta." Abdurrahman menyebutkan, "Maka ia termasuk salah seorang dari para pendusta." Telah menceritakan kepada kami [Bahz bin Asad] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah menceritakan kepada kami [Habib bin Abu Tsabit] lalu ia menyebutkan hadits yang semisal. Ia menyebutkan, "Maka ia termasuk salah seorang dari para pendusta."

【138】

Musnad Ahmad 17531: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Abu Ishaq] aku mendengarnya dari [Asy Sya'bi] ia berkata: telah bersaksi padaku [Urwah bin Al Mughirah] bahwa [Bapaknya] telah bersaksi padanya, bahwa ia menyaksikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan. Beliau kemudian singgah hingga para sahabat pun ikut singgah. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian pergi untuk buang hajat, setelah kembali maka aku datang menemui beliau dengan membawa kantong kulit berisi air. Saat itu beliau mengenakan Jubbah Romawi yang kedua lengannya sempit, beliau mencoba mengeluarkan kedua sikunya, namun karena sempit beliau mengeluarkan kedua sikunya dari bawah Jubbah." Al Mughirah berkata: "Kemudian aku menuangkan air hingga beliau pun berwudlu. Ketika beliau akan membasuh kedua khufnya aku turun untuk membukan kedua khufnya, namun beliau melarangku seraya bersabda: "Biarkanlah. Sesungguhnya aku memasuk kakiku dalam keadaan suci." Maka beliau pun berwudlu dan hanya mengusap kedua khufnya." Asy Sya'bi berkata: "Maka Urwah bersaksi padaku atas bapaknya, bahwa bapaknya telah bersaksi atas Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."

【139】

Musnad Ahmad 17532: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ziyad bin Ilaqah] ia berkata: aku mendengar [Al Mughirah bin Syu'bah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat hingga kedua kakinya bengkak. Maka dikatakanlah kepadanya, "Bukankah Allah telah mengampuni semua dosamu baik yang lalu maupun yang akan datang?" Maka beliau bersabda: "Apakah yang menghalangiku menjadi hamba yang bersyukur."

【140】

Musnad Ahmad 17533: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] telah menceritakan kepadaku [Simak] dari [Tamim bin Tharaqah] dari [Adi bin Hatim] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa bersumpah lalu melihat sesuatu yang lebih baik darinya, maka hendaklah ia mengutamakan yang lebih baik."

【141】

Musnad Ahmad 17534: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dan [Waki'] dari [Zakaria], [Waki'] berkata dari [Amir], [Yahya] menyebutkan dalam haditsnya, ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Amir] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Adi bin Hatim] ia berkata: "Aku bertanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang hewan buruan yang terkena bagian tumpul tombak (bukan mata tombaknya). Beliau bersabda: "Hewan yang terkena oleh mata tombak maka makanlah, namun hewan buruan terkena bagian tumpulnya maka ia seperti waqidz (hewan yang sakit dan hampir mati)." Kemudian aku bertanya tentang hewan hasil buruan anjing." Waki' berkata: "Jika kamu melepas anjingmu dan menyebut nama Allah, maka makanlah." Kemudian Rasulullah bersabda lagi: "Jika anjing tersebut menangkap buruan untukmu dan ia tidak memakannya maka makanlah, karena pemburuannya termasuk penyembelihan. Jika kamu mendapatkan anjing lain bersama anjingmu, lalu kamu khawatir jika anjing tersebut ikut berburu bersama anjingmu hingga membunuhnya, maka janganlah kamu makan. Sebab engkau hanya menyebut nama Allah atas anjingmu, bukan untuk anjing yang lain."

【142】

Musnad Ahmad 17535: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Abu Mu'awiyah] secara makna, keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Khaitsamah] dari [Adi bin Hatim Ath Tha`i] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak seorang pun dari kalian kecuali akan diajak berbicara oleh Rabb-nya Azza wa Jalla tanpa ada perantara antara dia dengan Allah. Kemudian ia melihat ke se belah kanan, tiada lain yang ia lihat kecuali amalan yang telah diperbuatnya. Lalu ia memandang ke sebelah kiri, dan ia pun tidak melihat kecuali sesuatu yang telah diperbuatnya. Kemudian ia melihat ke arah depan, neraka pun menghadap ke arahnya. Maka siapa di antara kalian yang mampu untuk menjaga dirinya dari neraka meskipun dengan setengah biji kurma, maka lakukanlah."

【143】

Musnad Ahmad 17536: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abdul Aziz] -yakni Ibnu Rufai'- dari [Tamim bin Tharaqah] dari [Adi bin Hatim], bahwa seorang laki-laki berkhutbah di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: "Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya ia telah mendapat petunjuk. Dan barangsiapa bermaksiat kepada keduanya sesungguhnya ia telah sesat." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seburuk-buruk Khatib adalah kamu. Katakanlah, 'Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya.'"

【144】

Musnad Ahmad 17537: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sa'dan Al Juhani] dari [Ibnu Khalifah Ath Tha`i] dari [Adi bin Hatim] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa di antara kalian bisa menjaga diri dari api neraka, hendaklah ia bersedekah meskipun dengan setengah biji kurma. Dan barangsiapa tidak mendapatkan, hendaklah ia mengucapkan kalimat thayyibah."

【145】

Musnad Ahmad 17538: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Hammam] dari [Adi bin Hatim] ia berkata: "Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang hewan buruan yang terkena tombak bagian tumpulnya. Maka beliau bersabda: "Janganlah kamu makan, kecuali jika darahnya bersimpah."

【146】

Musnad Ahmad 17539: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Simak] dari [Mura bin Qathari] dari [Adi bin Hatim Ath Tha`i] ia berkata: "Aku berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Kami berburu hewan buruan, namun kami tidak mendapatkan pisau kecuali batu dan pecahan tongkat." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Alirkanlah darah dengan menggunakan alat sekehendakmu, lalu sebutlah nama Allah."

【147】

Musnad Ahmad 17540: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] ia berkata: aku mendengar [Abdullah bin Amru] budak Al Hasan bin Ali menceritakan dari [Adi bin Hatim] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah kemudian melihat sesuatu yang lebih baik darinya, maka hendaklah ia mengutamakan yang lebih baik kemudian membayar kafarah sumpahnya."

【148】

Musnad Ahmad 17541: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Abdullah bin Ma'qil] dari [Adi bin Hatim] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa di antara kalian dapat membebaskan dirinya dari neraka meski dengan setengah biji kurma, maka lakukanlah."

【149】

Musnad Ahmad 17542: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dan [Ibnu Ja'far] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] dari [Khaitsamah] dari [Adi bin Hatim] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut-nyebut tentang neraka." Ibnu Ja'far berkata: "Beliau lalu berlindung dari neraka, lalu memalingkan wajahnya seraya bersabda: "Hendaklah kalian menghindari neraka meski hanya dengan setengah biji kurma. Jika kalian tidak mampu, maka ucapkanlah kalimat thayyibah."

【150】

Musnad Ahmad 17543: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dan [Ibnu Ja'far] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Muhil bin Khalifah] ia berkata: [Abdurrahman] berkata: aku mendengar [Adi bin Hatim] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Hendaklah kalian menghindari neraka meski hanya dengan setengah biji kurma. Jika kalian tidak mampu, maka ucapkanlah kalimat thayyibah." Ibnu Ja'far menyebutkan, "Hendaklah dengan kalimat."

【151】

Musnad Ahmad 17544: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'id bin Masruq] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Asy Sya'bi] ia berkata: aku mendengar [Adi bin Hatim] -kami mempunyai seorang tetangga berada di Nahrain- bahwa ia bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: "Aku melepas anjingku, lalu aku mendapati anjing lain bersama anjingku menangkap hewan buruan, namun aku tidak tahu di antara keduanya mana yang telah menangkap." Beliau bersabda: "Janganlah kamu makan, karena kamu membacakan nama Allah untuk anjingmu, bukan anjing selain milikmu." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dari [Asy Sya'bi] dari [Adi bin Hatim] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."

【152】

Musnad Ahmad 17545: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [Abdul Aziz bin Rufai'] ia berkata: aku mendengar [Tamim bn Tharafah Ath Tha`i] menceritakan dari [Adi bin Hatim] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah lalu melihat sesuatu yang lebih baik darinya, maka hendaklah ia mengutamakan yang lebih baik dan meninggalkan sumpahnya."

【153】

Musnad Ahmad 17546: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Mujalid] dari [Amir] dari [Adi bin Hatim] ia berkata: "Aku datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau mengajariku tentang Islam, menjelaskan sifat shalat dan bagaimana agar aku shalat tepat pada waktunya. Kemudian beliau bertanya kepadaku: "Bagaimana denganmu wahai Ibnu Hatim, jika kamu berkendaraan dari istana Yaman, apakah kamu tidak takut selain kepada Allah hingga kamu sampai di istana Hirah?" aku menjawab, "Wahai Rasulullah, lalu dimanakah posisi tentara suku Thayyi?" beliau bersabda: "Cukuplah Allah sebagai penjagamu dari orang-orang Thayyi dan selainnya." Aku berkata lagi, "Wahai Rasulullah, kami adalah kaum yang suka berburu dengan anjing-anjing ini dan burung ini. Lalu apa yang halal bagi kami dari hasil buruannya?" Beliau menjawab: "Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang buas yang Telah kamu ajar dengan melatih nya untuk berburu: kamu mengajarnya menurut apa yang Telah diajarkan Allah kepadamu. Maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu, dan sebutlah nama Allah atas binatang buas itu (waktu melepaskannya) '. (Qs. Al Maidah: 4) Maka anjing atau burung buas yang telah kamu latih, kemudian kamu melepasnya dan menyebut nama Allah, maka makanlah hasil buruan yang ditangkapnya untukmu." Aku bertanya, "Kalau ia membunuhnya?" beliau menjawab: "Kalau ia membunuhnya namun tidak memakan secuil pun darinya, maka sesungguhnya ia hanya berburu untukmu." Aku bertanya lagi, "Bagaimanakah menurut anda, jika anjing-anjing kami berbaur dengan anjing-anjing yang lain saat kami melepaskannya?" beliau menjawab: "Jangan kamu makan hingga kamu memastikan bahwa anjing milikmulah yang telah menangkapnya." Aku berkata: "Wahai Rasulullah, kami kadang melempar (buruan) dengan mi'rdl (bagian tombak yang tumpul), lalu mana yang halal bagi kami?" beliau bersabda: "Jangan kamu makan, kecuali buruan yang sempat kamu sembelih."

【154】

Musnad Ahmad 17547: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Ashim bin Sulaiman] dari [Asy Sya'bi] dari [Adi bin Hatim] ia berkata: "Aku berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya daerah kami merupakan daerah perburuan." Beliau bersabda: "Jika kamu melepaskan anjingmu dan menyebut nama Allah, maka makanlah hewan yang diburu anjingmu meskipun ia membunuhnya. Jika anjing tersebut memakannya maka janganlah kamu makan, karena ia hanya berburu untuk dirinya sendiri. Kemudian jika kamu melepas anjingmu dan berburu bersama anjing-anjing lain yang belum dibacakan nama Allah atasnya, maka janganlah kamu makan, karena kamu tidak tahu anjing manakah yang telah membunuhnya."

【155】

Musnad Ahmad 17548: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Hisyam bin Hassan] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Abu Ubaidah] dari [seorang laki-laki] ia berkata: aku berkata kepada [Adi bin Hatim], "Telah datang padaku suatu hadits darimu, maka aku akan senang jika aku mendengarnya langsung darimu." Ia berkata: "Baiklah. Telah sampai kepadaku berita keberangkatan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka aku merasa sangat benci dengan keberangkatannya tersebut. Maka aku pun keluar hingga sampai di pinggiran kota Romawi -Yazid menyebutkan 'Baghdad'- sampai aku mendatangi Kaisar. Namun aku sangat tidak menyukai tempatku itu, melebihi kebencianku atas keberangkatan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan aku pun berkata: "Demi Allah, sekiranya aku tidak mendatangi laki-laki ini (Rasulullah), andai ia berdusta maka dia tidak akan mencelakaiku, namun jika ia berkata benar, maka hal itu telah kuketahui." Maka aku pun datang untuk menemuinya, setelah sampai orang-orang pun berkata: "Adi bin Hatim, Adi bin Hatim!" Lalu aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan beliau pun bersabda kepadaku: "Wahai Adi, masuklah Islam, maka kamu akan selamat." Beliau mengucapkannya tiga kali. Aku berkata: "Sesungguhnya aku telah memeluk Agama." Beliau bersabda: "Aku lebih tahu akan Agamamu daripada kamu." Aku berkata: "Anda lebih tahu tentang agamaku daripada aku!" Beliau menjawab: "Ya. Bukankah kamu pemeluk Ar Rakusiyyah (Agama antara Yahudi dan Nasrani)? Dan kamu memakan seperempat harta ghanimah kaummu?" aku menjawab, "Benar." Beliau bersabda: "Sesungguhnya hal ini tidaklah halal bagimu dalam agamamu." Belum selesai beliau berkata-kata, aku sudah terlebih dahulu menunduk. Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang menghalangimu untuk memeluk Islam. Kamu katakan bahwa, yang mengikutinya hanyalah orang-orang lemah di antara manusia, dan mereka yang tidak memiliki kekuatan serta orang-orang Arab pun telah melempari mereka. Apakah kamu tahu akan negeri Hirah?" aku menjawab, "Aku belum melihatnya, namun aku telah mendengarnya." Beliau bersabda: "Maka demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, Allah benar-benar akan menyempurnakan perkara ini, sehingga seorang wanita berangkat dari Hirah sampai ia melakukan thawaf di Baitullah tanpa ditemani oleh seorang pun. Dan Allah benar-benar akan menaklukkan kekuasaan Kisra bin Hurmuz." Aku bertanya, "Kisra bin Hurmuz?" beliau menjawab: "Ya, Kisra bin Hurmuz. Dan Allah benar-benar akan melimpah-ruahkan harta, sehingga tak seorang pun yang mau menerimanya." Adi bin Hatim berkata: "Maka inilah wanita yang keluar dari Hirah kemudian ia melakukan thawaf di Baitullah tanpa ditemani oleh seorang pun. Dan aku termasuk dari mereka yang menaklukkan kekuasaan Kisra bin Hurmuz, dan Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, niscaya yang ketiga akan benar-benar terjadi, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengatakannya."

【156】

Musnad Ahmad 17549: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad], Abu Abdurrahman berkata berkata: dan aku mendengarnya dari [Abdullah bin Muhammad bin Abu Syaibah] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubab] dari [Yahya bin Al Walid bin Al Musayyar Ath Tha`i] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Muhil Ath Tha`i] dari [Adi bin Hatim] ia berkata: "Barangsiapa mengimami kami, maka hendaklah ia menyempurnakan rukuk dan sujud. Sebab di antara kami ada orang yang lemah, lanjut usia, orang sakit, orang yang sedang dalam perjalanan dan orang yang memiliki keperluan. Seperti inilah kami shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【157】

Musnad Ahmad 17550: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak bin Harb] ia berkata: aku mendengar [Mura bin Qathari] ia berkata: aku mendengar [Adi bin Hatim] berkata: "Aku berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya bapakku telah menyambung silaturrahim, serta melakukan ini dan itu." Beliau bersabda: "Sesungguhnya bapakmu menginginkan sesuatu lalu ia mendapatkannya, yakni Adz Dzikr (peringatan)." Adi bin Hatim berkata: "Aku berkata: "Aku bertanya kepada tuan mengenai makanan yang tidak pernah aku tinggalkan kecuali terpaksa." Beliau bersabda: "Jangan kamu tinggalkan sesuatu, yang dalam sesutu tersebut kamu menyerupai orang-orang Nasrani." Aku berkata: "Aku melepas anjingku, lalu ia menangkap hewan buruan, namun aku tidak mempunyai pisau untuk menyembelihnya hingga aku menyembelihnya dengan menggunakan batu runcing dan pecahan tombak." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Alirkanlah darah dengan alat apapun, dan sebutlah nama Allah Azza wa Jalla." Telah menceritakan kepada kami [Husain] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] lalu ia menyebutkan hadits tersebut beserta sanadnya. Hanya saja ia mengatakan, "Aku mendengar [Murai bin Qathari Ath Tha`i], beliau bersabda: "Sesungguhnya bapakmu menginginkan sesuatu, lalu ia pun mendapatinya." Simak menyebutkan: "Yakni Adz Dzkr (peringatan)." Telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah menceritakan kepada kami [Simak bin Harb] lalu ia menyebutkan mulai dari persoalan hewan buruan. Maka beliau pun bersabda: "Alirkanlah darah."

【158】

Musnad Ahmad 17551: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah menceritakan kepada kami [Simak] dari [Tamim bin Tharaqah] ia berkata: Aku mendengar seorang laki-laki meminta uang kepada [Adi bin Hatim] sebanyak seratus dirham, lalu Adi berkata: "Kamu meminta kepadaku seratus dirham, padahal aku adalah Ibnu Hatim! Demi Allah, aku tidak akan memberimu." Kemudian ia berkata lagi, "Sekiranya aku tidak mendengar Rasulullah bersabda: 'Barangsiapa bersumpah kemudian melihat sesuatu yang lebih baik darinya, maka hendaknya ia mengutamakan yang baik itu.'"

【159】

Musnad Ahmad 17552: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Hammam bin Al Harits] dari [Adi bin Hatim] ia berkata: "Aku bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seraya kukatakan, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami melepas anjing kami yang telah terlatih." Beliau bersabda: "Makanlah (hasil buruannya)." Aku bertanya lagi, "Kalau ia membunuhnya?" Beliau menjawab: "Meskipun ia membunuhnya, selama ia tidak disertai oleh anjing lain dalam berburu." Aku lalu berkata: "Terkadang kami juga melempar tombak dan yang mengenai sasaran adalah bagian (samping) tombak." Beliau bersabda: "Jika ia mengalirkan darah maka makanlah, dan jika yang mengenai sasaran adalah bagian samping tombak (yakni bukan mata tombak), maka janganlah kamu memakannya."

【160】

Musnad Ahmad 17553: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah menceritakan kepada kami [Isra`il] telah menceritakan kepada kami [Simak bin Harb] dari [Muray bin Qathari] dari [Adi bin Hatim] ia berkata: "Aku bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai perburuan yang aku lakukan. Beliau bersabda: "Alirkanlah darahnya pada bagian mana saja yang kalian kehendaki, sebutlah nama Allah dan makanlah." Telah menceritakan kepada kami Yunus telah menceritakan kepada kami Hammad -yakni Ibnu Zaid- berkata: telah mengabarkan kepada kami Ayyub dari Muhammad bin Sirin dari Abu Ubaidah bin Hudzaifah dari seorang laki-laki ia berkata -yakni-, "Aku bertanya kepada orang-orang mengenai hadits Adi bin Hatim sementara ia berada di sisiku, namun aku tidak bertanya kepadanya. Akhirnya aku pun datang kepadanya dan bertanya. Lalu ia menjawab, "Ya. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah diutus saat beliau diutus…lalu ia menyebutkan hadits." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Adi dari Ibnu Aun dari Muhammad bin Abu Hudzaifah ia berkata: aku menceritakan suatu hadits dari Adi bin Hatim ia berkata: "Aku berkata: "Adi bin Hatim sedang berada di daerah Kufah, sekiranya aku menemuinya hingga aku dapat bertanya kepadanya secara langsung'. Maka Aku pun datang menemui Adi dan berkata: "Aku telah mendapatkan (cerita) hadits darimu, maka aku ingin jika aku bisa mendengarnya langsung darimu." Adi berkata: "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diutus, aku melarikan diri hingga aku sampai di perbatasan Rum…lalu ia menyebutkan hadits tersebut."

【161】

Musnad Ahmad 17554: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudlail] dari [Bayan] dari [Asy Sya'bi] dari [Adi bin Hatim] ia berkata: "Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seraya kukatakan, "Kami adalah kaum yang biasa berburu dengan anjing-anjing ini?" Maka beliau bersabda: "Jika kamu lepas anjingmu yang terlatih setelah menyebut nama Allah, maka makanlah apa yang diburu olehnya meskipun ia membunuhnya, kecuali anjing itu memakannya. Maka, jika ia memakannya janganlah kamu makan. Karena aku khawatir, kalau-kalau ia berburu hanya untuknya sendiri. Dan jika anjing lain yang tidak terlatih turut menyertainya dalam berburu, maka janganlah kamu makan hasil buruannya."

【162】

Musnad Ahmad 17555: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Al A'masy] dari [Al Khaitsamah] dari [Ibnu Ma'qil] dari [Adi bin Hatim] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Takutlah kalian terhadap api neraka." Lalu beliau memalingkan wajahnya sehingga kami menduga bahwa beliau melihat ke arah neraka, kemudian beliau bersabda: "Takutlah kalian terhadap neraka." Beliau memalingkan wajahnya lagi. Beliau mengatakannya dua atau tiga kali, "Hindarilah oleh kalian api neraka, meskipun hanya dengan setengah biji kurma. Dan jika kalian tidak mendapatkan, maka ucapkanlah kalimat thayyibah."

【163】

Musnad Ahmad 17556: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dari [Abdullah bin Ma'qil] dari [Adi bin Hatim Ath Tha`i] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hindarilah oleh kalian neraka meskipun dengan setengah biji kurma."

【164】

Musnad Ahmad 17557: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: aku mendengar [Abdul Aziz bin Rufai'] menceritakan, ia berkata: Aku mendengar [Tamim bin Tharafah] menceritakan dari [Adi bin Hatim] ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah kemudian melihat yang lebih baik darinya, maka hendaklah ia memilih yang lebih baik lalu membayar kafarat dari sumpahnya."

【165】

Musnad Ahmad 17558: Telah menceritakan kepada kami [Affan] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] ia berkata: "Hindarilah oleh kalian api neraka, berbuatlah amal kebajikan dan beramallah, karena aku telah mendengar [Abdullah bin Ma'qil] berkata: Aku mendengar [Adi bin Hatim] berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hindarilah oleh kalian api neraka, meskipun dengan setengah biji kurma."

【166】

Musnad Ahmad 17559: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Sa'id] telah mengabarkan kepada kami [Abu Awanah] dari [Abu Al Juwairiyah] dari [Ma'n bin Yazid As Sulami] aku mendengarnya berkata: "Aku beserta bapak dan kakekku berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian aku mengadu kepadanya dan beliau pun menolongku, lalu beliau menawarkan untuk menikah (lalu aku menerimanya) hingga beliau pun menikahkanku."

【167】

Musnad Ahmad 17560: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Simak] dari [Muhammad bin Hathib] ia berkata: "Aku mengambil periuk untuk ibuku, lalu tanganku terbakar. Ibuku kemudian membawaku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau lantas mengusap tanganku namun aku tidak tahu apa yang beliau baca, sebab waktu itu aku masih kecil. Setelah itu aku menanyakannya kepada ibuku, ia berkata: "Beliau membaca: 'ADZHIBIL BAASA RABBAN NAASI WASYFI ANTASY SYAAFI LAA SYIFAA`A ILAA SYIFAA`UK (Hilangkanlah kepedihannya wahai Rabb-nya manusia, sembuhkanlah, Engkaulah Yang Maha Menyembuhkan, tiada kesembuhan selain kesembuhan dari-Mu).'"

【168】

Musnad Ahmad 17561: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] dan [Ibrahim bin Abul Abbas] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Simak] dari [Muhammad bin Hathib] ia berkata: "Aku mendekati bejana hingga tanganku terbakar. Ibrahim menyebutkan, "Hingga tangannya bengkak." Muhammad bin Hathib berkata: "Kemudian Ibuku membawaku kepada seorang laki-laki, lalu laki-laki itu membaca sesuatu yang aku tidak pahami, kemudian ia meniup (tanganku). Saat pemerintahan Utsman aku bertanya kepada ibuku, siapakah laki-laki tersebut. Ibuku lalu menjawab, "(Dia itu) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【169】

Musnad Ahmad 17562: Telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Amru] telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Abu Malik Al Asyja'i] ia berkata: aku pernah duduk bersama [Muhammad bin Hathib] lalu ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya aku telah melihat lahan yang memiliki pohon kurma, karena itu keluarlah kalian." Maka berangkatlah Hathib dan Ja'far dengan berlayar di laut menuju An Najasyi. Muhammad berkata: "Maka aku dilahirkan di dalam perahu itu."

【170】

Musnad Ahmad 17563: Telah menceritakan kepada kami [Affan] telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] telah menceritakan kepada kami [Abu Balj] dari [Muhammad bin Hathib] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pembatas antara yang halal dan yang haram adalah bunyi suara dan pukulan rebana."

【171】

Musnad Ahmad 17564: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Balj] ia berkata: Aku berkata kepada [Muhammad bin Hathib], "Sesungguhnya aku telah menikah dengan dua orang wanita, namun pernikahanku belum (dimeriahkan dengan) pukulan rebana." Ia lalu berkata: "Alangkah buruk apa yang kamu lakukan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya pembatas antara halal dan haram adalah suara, yakni bunyi pukulan rebana."

【172】

Musnad Ahmad 17565: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak bin Harb] dari [Muhammad bin Hathib] ia berkata: "Suatu saat ada periuk yang terjatuh mengenai tanganku, hingga tanganku pun terbakar. Bapakku lantas membawaku kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau pun meniupnya dan membacakan, "ADZHIBIL BAAS RABBAN NAASI, -dan aku menduga beliau membaca- WASYFI INNAKA ANTASY SYAAFI (Hilangkanlah kepedihannya wahai Rabb-nya manusia, sembuhkanlah, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Menyembuhkan).'"

【173】

Musnad Ahmad 17566: Telah menceritakan kepada kami [Affan] telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Atha` bin Sa`ib] dari [Hakim bin Abu Yazid] dari [Bapaknya] dari [seorang] yang mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tinggalkanlah manusia, sehingga sebagian mereka mendapat hak dari sebagian yang lain. Jika seorang laki-laki meminta nasihat kepada saudaranya, maka hendaknya ia menasihatinya."

【174】

Musnad Ahmad 17567: Telah menceritakan kepada kami [Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Atha` bin As Sa`ib] ia berkata: "Pertaka kali aku mengetahui [Abdurrahman bin Abu Laila] adalah ketika aku melihat seorang laki-laki tuan yang telah memutih rambut dan jenggotnya mengendarai seekor Himar sedang mengikuti jenazah. Aku mendengar [laki-laki tua itu] berkata: "Fulan bin Fulan menceritakan kepadaku, bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mencintai untuk berjumpa dengan Allah, maka Allah mencintai perjumpaan dengannya. Dan barangsiapa membenci untuk berjumpa dengan Allah, maka Allah akan membenci perjumpaan-Nya dengannya." Lalu orang-orang pun menelungkup dan menangis. Maka beliau bertanya: "Apa yang menyebabkan kalian menangis?" mereka menjawab, "Sesungguhnya kami membenci kematian." Beliau bersabda: "Bukan itu maksudnya, akan tetapi saat kematian itu datang. '(Adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), maka ia akan memperoleh ketenteraman dan rezki serta jannah kenikmatan) ' (Qs. Al Waaqi'ah: seorang laki-laki-89). Maka saat ia diberi kabar gembira tentangnya, ia akan mencintai perjumpaannya dengan Allah, dan Allah mencintai perjumpaan dengannya. '(Dan adapun jika dia termasuk golongan yang mendustakan lagi sesat. Maka dia mendapat hidangan air yang mendidih) ' (Qs. Al Waaqi'ah: 92-92). Atha` berkata: "Dalam qira`ah Ibnu Mas'ud: "Kemudian Tashliayatu Jahim (api yang bergejolak). Maka jika ia diberi kabar tentangnya, ia akan membenci perjumpaan Allah, dan Allah pun lebih membenci perjumpaan dengannya."

【175】

Musnad Ahmad 17568: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] telah menceritakan kepada kami [Syaiban] telah menceritakan kepada kami [Manshur] dari [Salim bin Abul Ja'd] dari [Salamah bin Nu'aim] salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menjumpai Allah dalam keadaan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun maka ia akan masuk surga, meskipun ia berzina atau mencuri."

【176】

Musnad Ahmad 17569: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Uyainah] dari [Mujalid] dari [Asy Sya'bi] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Amir bin Syahr] ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ambillah perkataan orang-orang Quraisy dan tinggalkanlah perbuatan mereka."

【177】

Musnad Ahmad 17570: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Isma'il] dari [Atha`] dari [Amir bin Syahr] ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ambillah perkataan orang-orang Quraisy dan tinggalkanlah perbuatan mereka."

【178】

Musnad Ahmad 17571: Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Mu'adz] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepada kami [Abu Ishaq Al Hamdani] dari [Jurai An Nahdi] dari [seorang laki-laki Bani Sulaim] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menghitung di tangannya atau di tanganku seraya bersabda: "SUBHANALLAH (Maha Suci Allah) adalah setengah mizan, WAL HAMDULILLAH (Dan Segala puji bagi Allah) akan memenuhi timbangan, WAALLAHU AKBAR (Dan Allah Maha Besar) akan memenuhi antara langit dan bumi. Bersuci adalah setengah dari iman. Sedangkan puasa adalah setengah dari kesabaran."

【179】

Musnad Ahmad 17572: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Dawud bin Abu Hind] dari [Asy Sya'bi] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Jabirah bin Adl Dlahak] ia berkata: "Telah turun ayat berkenaan dengan kami, yakni Bani Salamah: '(Dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan..) ' (Qs. Al Hujuraat: 11). Abu Jabirah berkata: "Saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tiba di kota Madinah, tidak seorang laki-laki dari kami yang mempunyai nama kecuali memiliki nama lebih dari dua atau tiga. Dan jika salah seorang dari mereka dipanggil dengan salah satu nama tersebut mereka berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya ia marah karena panggilan itu." Maka turunlah ayat: '(Dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan) '.

【180】

Musnad Ahmad 17573: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] dari [Abu Al Bakhtari Ath Tha`i] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [seorang] yang mendengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: "Manusia tidak akan binasa sehingga mereka mencari-cari alasan dari dosa-dosa mereka."

【181】

Musnad Ahmad 17574: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Hushain] dari [Salim bin Abul Ja'd] dari [seorang laki-laki kami] yang berasal dari Asyja', ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat cincin emas yang aku kenakan, lalu beliau memerintahkanku untuk menanggalkannya, maka aku pun menanggalkannya hingga hariku ini."

【182】

Musnad Ahmad 17575: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Tsabit Al Bunani] dari [Abu Burdah] dari [Al Aghar Al Muzani] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya hatiku benar-benar diliputi sesuatu, dan sungguh dalam sehari aku minta ampun kepada Allah sebanyak seratus kali."

【183】

Musnad Ahmad 17576: Telah menceritakan kepada kami [Wahb] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] dari [Abu Burdah] bahwa ia mendengar [Al Aghar Al Muzani] menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Rabb kalian. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Allah 'azza wajalla setiap hari seratus kali."

【184】

Musnad Ahmad 17577: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Yunus] dari [Humaid bin Hilal] dari [Abu Burdah] dari [seorang laki-laki] sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai sekalian manusia, bertaubatlah dan beristighfarlah kepada Allah, sesungguhnya aku bertaubat dan beristighfar kepada-Nya seratus kali setiap hari." Aku berkata: "ALLAHUMMA INNII ASTAGHFIRUKA (Ya Allah aku meminta ampun pada-Mu), ALLAHUMMA INNII ATUUBU ILAIK (Ya Allah, aku bertaubat pada-Mu). Kedua-duanya atau hanya satu?" beliau bersabda: "Begitulah, atau yang semisalnya."

【185】

Musnad Ahmad 17578: Telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] ia berkata: aku mendengar [Ayyub] berkata: dan Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdurrahman Ath Thufawi] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ayyub Al Ma'na] dari [Humaid bin Hilal] dari [Abu Burdah] dari [seorang laki-laki Muhajirin] ia berkata: "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai sekalian manusia, bertaubatlah dan beristighfarlah kepada Allah. Sesungguhnya aku bertaubat dan beristighfar kepada-Nya seratus kali setiap hari, atau lebih dari itu."

【186】

Musnad Ahmad 17579: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] telah menceritakan kepadaku [Ziyad bin Ilaqah] dari [Arfajah] ia berkata: aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akan terjadi fitnah dan perkara yang diada-adakan. Akan terjadi fitnah dan perkara yang diada-adakan. Maka barangsiapa ingin memecah belah urusan kaum muslimin yang telah bersatu, maka bunuhlah siapa pun orangnya." Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Al Qasim] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ziyad bin Alaqah] dari [Arfajah Al Asyja'i], bahwa ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda -Syaiban bin Syuraih Al Aslami berkata-, lalu ia pun menyebutkan hadits tersebut."

【187】

Musnad Ahmad 17580: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Umarah bin Ruwaibah] dari [Bapaknya] ia berkata: "Aku bertanya kepada seorang laki-laki penduduk Bashrah, "Kabarkanlah kepadaku apa yang telah kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Ia pun berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan masuk neraka seorang yang shalat sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya." Ibnu Ruwaibah berkata: "Apakah kamu mendengarnya dari beliau?" Laki-laki itu menjawab, "Kedua telingaku mendengarnya dan hatiku memahami dan menghafalnya." Kemudian laki-laki itu berkata lagi, "Demi Allah, aku telah mendengar beliau mengatakan hal itu."

【188】

Musnad Ahmad 17581: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Khalid] ia berkata: dan Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Bakhtari bin Al Mukhtar] dari [Abu Bakr bin Umarah bin Ruwaibah Ats Tsaqafi] mereka mendengarnya dari [Bapaknya] ia berkata: "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan masuk neraka seorang laki-laki yang shalat sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya." Seorang laki-laki dari penduduk Bashrah lantas berkata: "Apakah kamu mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Ia berkata: "Benar. Sungguh aku bersaksi bahwa kedua telingaku telah mendengarnya dan hatiku menghafalnya."

【189】

Musnad Ahmad 17582: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Fudlail] telah menceritakan kepada kami [Hushain] dari [Umarah bin Ruwaibah], bahwa ia melihat Bisyr bin Marwan berada di atas mimbar mengangkat kedua tangannya berdoa seraya berisyarat dengan dua jarinya. Maka Umarah pun berkata: "Semoga Allah melaknati dua tangan ini, aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada di atas mimbar berdo'a berisyarat dengan menggunakan satu jarinya."

【190】

Musnad Ahmad 17583: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Amir] ia berkata: telah menceritakan kepadaku, atau telah mengabarkan kepadaku [Urwah bin Mudlarris Ath Tha`i] ia berkata: "Aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di tempat wukuf, lalu aku berkata: "Wahai Rasulullah, aku datang dari pegunungan Thayyi`, lalu hewan tungganganku kelelahan dan aku pun merasa letih. Demi Allah, aku tidak pernah meninggalkan satu pegunungan pun kecuali aku berhenti dan istirahat. Apakah aku mendapatkan pahala haji.?" Beliau menjawab: "Barangsiapa mendapati shalat (subuh) ini bersama kami, lalu sebelum itu ia telah datang ke Arafah baik pada malam atau pun siang hari, maka hajinya telah sempurnya dan boleh untuk bertahallul."

【191】

Musnad Ahmad 17584: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: aku mendengar [Abdullah bin Abu As Safar] ia berkata: aku mendengar [Asy Sya'bi] dari [Urwah bin Mudlarris bin Haritsah bin Lam] ia berkata: "Aku datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat beliau berada dalam sekerumunan orang. Aku lalu bertanya kepada beliau, "Apakah aku mendapatkan pahala haji?" Beliau bersabda: "Barangsiapa menunaikan shalat (subuh) ini bersama kami di tempat ini, lalu melakukan wukuf bersama kami di tempat wukuf ini hingga Imam keluar, dan sebelumnya ia telah keluar dari Arafah pada malam hari atau siang hari, maka hajinya telah sempurna dan boleh bertahallul." Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadlr] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abdullah bin Abu As Safar] ia berkata: aku mendengar [Asy Sya'bi] menceritakan dari [Urwah bin Mudlarris bin Aus bin Haritsah bin Lam] ia berkata: "Aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam…lalu ia menyebutkan hadits itu." Telah menceritakan kepada kami [Affan] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: [Abdullah bin Abu As Safar] menceritakan kepadaku, ia berkata: aku mendengar [Asy Sya'bi] dari [Urwah bin Al Mudlarris bin Aus bin Haritsah bin Lam] ia berkata: "Aku datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam saat beliau berada dalam suatu kerumunan orang…lalu ia menyebutkan seperti hadits Rauh."

【192】

Musnad Ahmad 17585: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abdullah bin Abu Safar] ia berkata: aku mendengar [Asy Sya'bi] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Urwah bin Mudlarris] ia berkata: "Aku datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat beliau berada dalam suatu kerumunan orang, aku lantas bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah aku mendapat pahala haji?" beliau bersabda: "Barangsiapa menunaikan shalat (subuh) ini bersama kami di tempat ini, lalu melakukan wukuf bersama kami di tempat wukuf ini hingga ia keluar, dan sebelumnya ia telah keluar dari Arafah pada malam hari atau siang hari, maka hajinya telah sempurnya dan boleh untuk bertahallul."

【193】

Musnad Ahmad 17586: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Khalid] dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Bapaknya] ia berkata: "Saat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sedang berkhutbah beliau melihatku berada di bawah terik matahari, beliau lalu menyuruhku untuk bernaung."

【194】

Musnad Ahmad 17587: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Basyir bin Salman] dari [Al Qasim bin Shafwan] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Akhirkanlah shalat zhuhur hingga udara menjadi dingin, sebab teriknya matahari adalah hembusan dari neraka jahannam."

【195】

Musnad Ahmad 17588: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ubaid] telah menceritakan kepada kami [Abu Isma'il] -yakni Basyir- dari [Al Qasim bin Shafwan Az Zuhri] dari [Bapaknya] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Akhirkanlah shalat zhuhur hingga udara menjadi dingin, sebab teriknya matahari adalah hembusan dari neraka jahannam."

【196】

Musnad Ahmad 17589: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Ishaq] ia berkata: aku mendengar [Sulaiman bin Shurad] berkata: (Abdullah bin Ahmad) berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Sulaiman bin Shurad] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda pada hari Ahzab -Yahya menyebutkan pada perang Khandaq-: "Pada hari ini kita akan memerangi mereka, dan mereka tidak akan memerangi kita lagi."

【197】

Musnad Ahmad 17590: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: aku mendengar [Abu Ishaq] dari [Sulaiman bin Shurad] ia berkata: "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berangkat pada hari terjadinya perang Ahzab, beliau bersabda: "Pada hari ini kita akan memerangi mereka, dan mereka tidak akan memerangi kita lagi."

【198】

Musnad Ahmad 17591: Dan di antara hadits yang sama-sama diriwayatkan oleh Sulaiman bin Shurad dan Khalid bin Urfuthah: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Jami' bin Syaddad] dari [Abdullah bin Yasar] ia berkata: aku pernah duduk bersama [Sulaiman bin Shurad] dan [Khalid bin Urfuthah] sedangkan keduanya ingin mengikuti jenazah orang yang mati lantaran sakit perut. Kemudian salah seorang dari keduanya berkata kepada temannya, "Bukankah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: 'Barangsiapa dibunuh oleh perutnya (mati lantaran sakit perut), maka di dalam kubur ia tidak akan disiksa?." Maka temannya menjawab, "Benar."

【199】

Musnad Ahmad 17592: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [Jami' bin Syaddad] ia berkata: aku mendengar [Abdullah bin Yasar] berkata: [Sulaiman bin Shurad] dan [Khalid bin Urfuthah] pernah duduk-duduk bersama, lalu disebutkanlah bahwa ada seorang laki-laki yang meninggal karena sakit perut. Maka salah satu dari keduanya berkata kepada temannya, "Tidakkah kamu pernah mendengar, atau ia mengatakan, "Tidakkah telah sampai berita kepadamu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa dibunuh oleh perutnya (mati karena sakit perut), maka ia tidak akan disiksa di dalam kuburnya." Maka yang lainnya menjawab, "Benar."

【200】

Musnad Ahmad 17593: Telah menceritakan kepada kami [Qurran] telah menceritakan kepada kami [Sa'id Asy Syaibani Abu Sinan] dari [Abu Ishaq] ia berkata: "Seorang laki-laki shalih meninggal dunia, lalu jenazahnya diberangkatkan. Ketika pulang kami berjumpa dengan [Khalid bin Urfuthah] dan [Sulaiman bin Shurad] -keduanya termasuk sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam-, maka kedua berkata: "Kalian telah mendahului kami mengantar jenazah laki-laki shalih ini." Lalu orang-orang menuturkan bahwa laki-laki itu meninggal lantaran sakit perut, dan mereka khawatir laki-laki itu akan ditimpa panasnya (siksa kubur). Maka salah satu dari keduanya memandang ke arah temannya seraya bertanya, "Tidakkah kamu telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Barangsiapa dibunuh oleh perutnya (mati lantaran sakit perut), maka ia tidak akan disiksa di dalam kuburnya.'"

【201】

Musnad Ahmad 17594: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Abu An Nadlrah] dari [Qais bin Abbad] ia berkata: aku berkata kepada [Ammar bin Yasir], "Wahai Abu Yaqzhan, bagaimana pendapatmu tentang perkara yang kalian telah lakukan ini, apakah ia muncul dari pendapat kalian atau sesuatu yang telah dipesankan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kalian?" maka ia pun menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah berpesan kepada kami tentang sesuatu pun yang belum beliau pesankan kepada umat."

【202】

Musnad Ahmad 17595: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Muhammad bin Abdullah Al Muradi] dari [Amru bin Murrah] dari [Abdullah bin Salamah] ia berkata: [Ammar] berkata: "Ketika orang-orang musyrik memperolok kami, maka kami mengadukan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau lalu bersabda: "Katakanlah kepada mereka sebagaimana apa yang telah mereka katakan kepada kalian." Ammar berkata: "Maka kami pun mengajarkan hal itu kepada wanita-wanita penduduk Madinah."

【203】

Musnad Ahmad 17596: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Ayyasy] telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Najiyah Al Anazi] ia berkata: [Ammar] dan Abdullah bin Mas'ud saling berdebat tentang tayammum. Abdullah berkata: "Sekiranya aku tinggal selama sebulan dan tidak mendapat air, niscaya aku tidak akan shalat." Ammar lalu berkata kepadanya, "Tidakkah kamu ingat saat aku dan kamu dalam perang jamal, aku junub kemudian aku berguling-guling di atas debu sebagaimana binatang yang berguling-guling. Saat kembali kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, aku lalu mengabarkan apa yang telah aku lakukan, dan beliau pun bersabda: "Sesungguhnya kamu cukup melakukan tayammum."

【204】

Musnad Ahmad 17597: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abdul Malik bin Abu Ghaniyyah] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Uqbah bin Al Mughirah] dari kakek bapaknya [Al Mukhariq] ia berkata: "Aku berjumpa [Ammar] saat terjadi perang Jamal, saat itu ia sedang kencing di Qarn. Aku berkata kepadanya, "Aku ingin berperang bersamamu sehingga aku selalu bersamamu." Ia lalu berkata: "Berperanglah di bawah bendera kaummu. Karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyukai seorang laki-laki yang berperang di bawah bendera kaumnya."

【205】

Musnad Ahmad 17598: Telah menceritakan kepada kami [Quraisy bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Abdul Malik bin Abjar] dari [Bapaknya] dari [Washil bin Hayyan] ia berkata: [Abu Wa`il] berkata: "Ammar pernah berkhutbah di hadapan kami dengan khutbah yang singkat menyentuh hati. Saat ia turun, maka kami berkata: "Wahai Abu Yaqzhan, sungguh kamu telah menyampaikan khutbah yang menyentuh namun ringkas, sekiranya kamu mau memangjangkan (khutbah)." Ammar lalu berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh, panjangnya shalat dan ringkasnya khutbah yang disampaikan oleh seseorang adalah tanda kefakihannya. Maka panjangkanlah shalat dan ringkaskanlah khutbah. Dan sungguh di antara indahnya penjelasan adalah bagian dari sihir."

【206】

Musnad Ahmad 17599: Telah menceritakan kepada kami [Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah menceritakan kepada kami [Abu Zubair] dari [Muhammad bin Ali bin Al Hanafiyyah] dari [Ammar bin Yasir] ia berkata: "Aku pernah datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam saat beliau sedang shalat, aku lalu mengucapkan salam dan beliau pun membalasnya."

【207】

Musnad Ahmad 17600: Telah menceritakan kepada kami [Affan] dan [Yunus] kedua berkata: Telah menceritakan kepada kami [Aban] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Azrah] dari [Sa'id bin Abdurrahman bin Abza] dari [Bapaknya] dari [Ammar bin Yasir] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, [Yunus] menyebutkan bahwa Ammar bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang tayammum. Maka beliau bersabda: "Satu tepukan untuk dua telapak tangan dan wajah." [Affan] menyebutkan, "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda tentang tayammum: "Satu tepukan untuk wajah dan dua telapak tangan."

【208】

Musnad Ahmad 17601: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Zubair] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Simak] dari [Tsarwan bin Milhan] ia berkata: "Saat kami duduk-duduk di Masjid, lewatlah [Ammar bin Yasir]. Maka kami berkata: "Ceritakanlah kepada kami apa yang telah kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang fitnah." Ammar berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akan ada setelahku suatu kaum yang merampas kekuasaan dengan saling membunuh satu sama lain." Tsarwan berkata: "Kami lalu berkata kepadanya, "Sekiranya yang menceritakan kepadaku bukan engkau maka kami tidak akan mempercayainya." Ammar berkata: "Itu benar-benar akan terjadi."

【209】

Musnad Ahmad 17602: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Bahr] Telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Muhammad bin Khutsaim] dari [Muhammad bin Ka'ab Al Qurazhi] dari [Muhammad bin Khutsaim Abu Yazid] dari [Ammar bin Yasir] ia berkata: "Aku dan dan Ali adalah dua orang yang saling berteman pada perang Dzatul 'Usyairah. Saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam singgah dan bermukim di situ, kami melihat sekelompok orang Bani Mudlij sedang bekerja di mata air untuk kurma milik mereka. Kemudian Ali berkata padaku, "Wahai Abu Yaqzhan, bisakah kamu mendatangi mereka dan melihat apa yang mereka lakukan." Kami pun mendatangi mereka dan melihat sesaat apa yang mereka perbuat. Akhirnya kami terserang kantuk, maka aku dan Ali beranjak menuju tepi pohon kurma dan tidur di atas tumpukan tanah. Demi Allah, tidak ada yang membangunkan kami kecuali Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau menggoyang-goyang kami dengan kakinya, sementara kami telah berlumuran debu. Maka sejak saat itulah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memanggil Ali: 'Wahai Abu Turab (bapaknya tanah) ', karena tubuh Ali yang dipenuhi debu." Beliau bersabda: "Maukah kalian berdua aku beritahukan tentang dua orang lelaki yang paling celaka?" kami menjawab, "Mau wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Orang Tsamud yang berkulit kemerahan -Qudar bin Salif- yang menyembelih unta, dan orang yang memukulmu pada bagian ini wahai Ali -yakni kepalanya- hingga membasahi ini -yakni jenggotnya-."

【210】

Musnad Ahmad 17603: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Shalih] ia berkata: [Ibnu Syihab] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ubaidullah bin Abdullah] dari [Ibnu Abbas] dari [Ammar bin Yasir], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengistirahatkan pasukan pada akhir malam. Dan saat itu beliau bersama isterinya, Aisyah radliallahu 'anha. Kemudian kalung milik Aisyah terputus karena kesedihan mendalam (yang terjadi di) Zhafar, maka para sahabat pun berusaha mencari kalungnya hingga cahaya subuh memancar. Sementara mereka tidak memiliki persediaan air. Maka Allah 'azza wajalla menurunkan kepada Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam keringanan untuk bersuci dengan debu yang suci. Akhirnya kaum muslimin melaksanakan shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka menepukkan kedua tangannya ke atas tanah dan mengangkat keduanya tanpa menggenggam sesuatu pun dari tanah, lalu mengusapkannya pada wajah dan kedua tangannya hingga ke pundak, kemudian dari tangan bagian hingga hingga ketiak. Kaum muslimin pun tidak tertipu dengan ini, telah sampai (berita) pada kami, bahwa Abu Bakar berkata kepada Aisyah radliallahu 'anha, "Demi Allah, aku tidak tahu jika kami akan membawa berkah."

【211】

Musnad Ahmad 17604: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Muhammad bin Ishaq] telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Ibrahim bin Harits At Taimi] dari [Umar bin Al Hakam bin Tsauban] dari [Ibnu Las Al Khuza'i] ia berkata: " [Ammar bin Yasir] masuk masjid lalu shalat dua rakaat, ia kerjakan dengan ringan dan sempurna." Ibnu Las Al Khuza'I melanjutkan, "Ammar kemudian duduk, maka kami pun beranjak dan duduk di sisinya, lalu kami berkata kepadanya, "Sungguh, kamu telah menunaikan dua rakaat ini dengan ringan sekali wahai Abu Yaqzhan." Ammar menjawab, "Aku bergegas menunaikannya hingga mendahului masuknya setan pada dua rakaat itu." Al Khuza'i berkata: "Ammar kemudian menyebutkan hadits." Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] Telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abu Hasyim] dari [Abu Mijlaz] ia berkata: " [Ammar] pernah menunaikan shalat dan meringankannya, maka ia pun ditanya -atau- dikatakanlah kepadanya. Maka ia menjawab, "Aku tidak mengurangi sedikitpun dari shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【212】

Musnad Ahmad 17605: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq Al Azraq] dari [Syarik] dari [Abu Hasyim] dari [Abu Mijlaz] ia berkata: " [Ammar] pernah shalat bersama kami dan ia menunaikannya denan ringgkas, lalu orang-orang pun mengingkarinya. Maka Ammar bertanya, "Bukankah aku telah menyempurnakan rukuk dan sujud?" mereka menjawab, "Benar." Ammar berkata: "Sesungguhnya dalam dua rakaat itu, aku telah berdo'a dengan do'a yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berdo'a dengannya, 'ALLAHUMMA BI'ILMIKAL GHAIBA WA QUDRATIKA 'ALAL KHALQI AHYINII MAA 'ALIMTAL HAYAATA KHAIRAN LII, WATAWAFFANII IDZAA KAANATIL WAFAATU KHAIRAN LII. AS`ALUKA KHASYYATAKA FIL GHAIB, WASY SYAHAADATI WAKALIMATAL HAQQI FIL GHADLABI WAR RIDLAA WAL QASHDA FIL FAQRI WAL GHINAA WA LADZDZATAN NAZHARI ILAA WAJHIKA WASY SYAUQI ILAA LIQAAI`IKA WA A'UUDZU BIKA MIN DLARRAA`A MUDLIRRATIN WA MIN FITNATIN MUDLILLATIN, ALLAHUMMA ZAYYINAA BIZIINATIL IIMAAN, WAJ'ALNAA HUDAATAN MAHDIYYIIN (Ya Allah, dengan ilmu-Mu atas yang ghaib, dan dengan kemahakuasaan-Mu atas seluruh makhluk, hidupkanlah aku jika Engkau mengetahui bahwa hidup lebih baik bagiku, dan matikanlah aku jika Engkau mengetahui bahwa kematian itu lebih baik bagiku. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pada-Mu agar aku takut pada-Mu dalam keadaan sembunyi atau ramai. Aku memohon pada-Mu agar dapat berkata dengan benar diwaktu ridla atau marah. Aku minta kepada-Mu agar dapat melaksanakan kesederhanaan dalam keadaan kaya atau fakir serta kenikmatan memandang wajah-Mu (di surga), rindu bertemu dengan-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari penderitaan yang membahayakan dan fitnah yang menyesatkan. Ya Allah, hiasilah kami dengan iman, dan jadikanlah kami sebagai penunjuk (jalan) yang lurus yang memperoleh bimbingan dari-Mu).'" Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdul Malik Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah dari Muhammad bin Ishaq dari Yazid bin Muhammad bin Khutsaim dari Muhammad bin Ka'ab Al Qurazhi telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Khutsaim Abu Yazid dari Ammar bin Yasir ia berkata: "Aku dan Ali bin Abu Thalib radliallahu 'anhu adalah dua orang yang berteman pada saat perang Al Usyairah. Kemudian kami melewati sekelompok laki-laki dari Bani Mudlij yang sedang bekerja pada kebun kurma milik mereka…lalu ia menyebutkan makna hadits Isa bin Yunus."

【213】

Musnad Ahmad 17606: Telah menceritakan kepada kami [Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammad] Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Zaid] dari [Salamah bin Muhammad bin Ammar bin Yasir] dari Ammar bin Yasir, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Termasuk dari fitrah, atau fitrah itu adalah berkumur-kumur, Isytinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung dan menggeluarkannya, mencukur kumis, siwak, memotong kuku, mencuci pangkal dan sela jari-jari tangan, mencabut bulu ketiak, mencukur rambut kemaluan, khitan dan memercikkan air ke arah kemaluan."

【214】

Musnad Ahmad 17607: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Syaqiq] ia berkata: aku pernah duduk bersama [Abu Musa] dan Abdullah. Kemudian Abu Musa berkata: "Wahai Abu Abdurrahman, bagaimana menurutmu jika ada seorang laki-laki yang tidak mendapatkan air, sementara ia telah junub selama satu bulan, bolehkah ia betayammum?" Ia menjawab, "Tidak, meskipun ia tidak mendapatkan air." Syaqiq berkata: "Maka Abu Musa bertanya, "Lalu apa yang kalian perbuat berkenaan dengan ayat yang terdapat dalam surat Al Maidah (ayat: 6): '(Jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih)?" Maka Abdullah berkata: "Sekiranya mereka diberi keringanan dalam masalah ini, niscaya mereka akan segera bertayammum dan shalat disaat air sangat dingin." Kemudian Abu Musa bertanya kepadanya, "Apakah hanya karena ini kalian tidak menyukainya?" Abdullah menjawab, "Ya." Abu Musa berkata lagi kepadanya, "Tidakkah kamu mendengar ungkapan [Ammar], "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengutusku untuk suatu keperluan. Lalu aku junub dan tidak mendapatkan air, maka aku pun berguling-guling di hamparan tanah sebagaimana bergulingnya binatang. Kemudian aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan menuturkan hal itu. Beliau bersabda: 'Cukup bagimu mengatakan, kemudian beliau menepukkan tangannya di atas tanah dan mengusapkannya pada kedua tangan dan wajahnya." -Al A'masy tidak membatasi pada kedua telapak tangan.- Maka Abdullah pun berkata: "Tidakkah kalian mengira bahwa beliau belum merasa puas dengan ungkapannya Ammar?" Sekali waktu Abu Mu'awiyah menyebutkan, "Kemudian beliau menepukkan kedua tangannya di atas tanah lalu mengibaskannya dan mengusapkan telapak tangan kirinya ke telapak tangan kanan, kemudian telapak tangan kanannya ke atas telapak tangan kiri. Setelah itu, beliau mengusap wajahnya."

【215】

Musnad Ahmad 17608: Telah menceritakan kepada kami [Affan] Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid] Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman Al A'masy] Telah menceritakan kepada kami [Syaqiq] ia berkata: "Aku pernah duduk bersama Abdullah dan [Abu Musa] Al Asy'ari. Lalu Abu Musa berkata kepada Abdullah, "Jika seorang laki-laki tidak mendapatkan air, apakah ia tidak boleh shalat?" Abdullah menjawab, "Tidak." Kemudian Abu Musa berkata: "Tidakkah kamu ingat saat [Ammar] berkata kepada Umar, "Tidakkah kamu ingat saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus aku dan kamu pada perang jamal, dan saat itu aku junub. Kemudian aku berguling-guling di atas hamparan tanah? Maka ketika aku kembali menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengabarkan hal itu kepadanya, beliau lantas tertawa kemudian bersabda: 'Cukup bagimu mengatakan seperti ini, ' kemudian beliau menepukkan kedua telapak tangannya di atas tanah dan mengusapkannya pada kedua telapak tangan dan wajah dengan sekali usap dan dengan sekali tepukan.'" Maka Abdullah pun berkata: "Tidak ada masalah, kamu tidak melihat Umar merasa puas (menerima) hal itu." Kemudian Abu Musa berkata: "Lalu bagaimana dengan ayat yang terdapat di dalam surat Al Maidah (ayat: 6): '(Jika kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih) …?" Syaqiq berkata: "Abdullah tidak tahu apa lagi yang mau dikatakannya, kemudian ia berkata: "Sekiranya kita memberikan keringanan bagi mereka untuk bertayammum, niscaya salah seorang dari mereka akan segera bertayammum saat kulitnya merasakan dinginnya air." [Affan] berkata: "Yahya -yakni Ibnu Sa'id- lantas mengingkarinya." Maka aku pun bertanya kepada [Hafsh bin Ghiyats], ia lalu menjawab, " [Al A'masy] menceritakannya kepada kami dari [Salamah bin Kuhail], dan ia menyebutkan [Abu Wa`il]."

【216】

Musnad Ahmad 17609: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari [Abu Wa`il] ia berkata: " [Abu Musa] berkata kepada [Abdullah bin Mas'ud], "Jika tidak mendapatkan air apakah kita tidak shalat?" Abdullah menjawab, "Ya. Sekiranya kita tidak mendapatkan air selama satu bulan, maka kita tidak shalat. Sekiranya aku memberikan keringanan kepada mereka dalam hal ini, niscaya jika seorang di antara merasakan dinginnya air, ia akan bertayammum dan shalat." Abu Musa berkata: "Aku lantas bertanya, "Lalu bagaimana mendudukkan perkataan Ammar kepada Umar?" Ia menjawab, "Sungguh, aku tidak merasa bahwa Umar merasa puasa dengan ungkapannya Ammar."

【217】

Musnad Ahmad 17610: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] ia berkata: aku mendengar [Abu Wa`il] ia berkata: "Ketika Ali mengutus [Ammar] dan Al Hasan ke Kufah untuk menyeru agar mereka mau berperang, maka Ammar pun berkhutbah, "Sungguh, aku benar-benar mengetahui bahwa (Aisyah radliallahu 'anha) adalah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di dunia dan di akhirat. Akan tetapi Allah 'azza wajalla menguji kalian, apakah kalian mengikuti Ali atau Aisyah."

【218】

Musnad Ahmad 17611: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dari [Dzar] dari [Ibnu Abdurrahman bin Abza] dari [Bapaknya], bahwa seorang laki-laki mendatangi Umar seraya berkata: "Aku dalam keadaan junub dan aku tidak mendapat air." Umar pun berkata: "Kamu jangan shalat." Kemudian [Ammar] berkata: "Wahai Amirul Mukminin, tidakkah anda ingat saat aku dan anda dalam suatu perjalanan, lalu kita junub dan tidak mendapatkan air. Saat itu engkau tidak shalat, sedangkan aku berguling-guling di tanah kemudian shalat. Kemudian ketika kita menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan aku kabarkan hal itu kepada beliau, beliau bersabda: 'Sesungguhnya cukup bagimu', Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian menepukkan tangannya ke atas hamparan tanah, lalu meniupnya dan mengusapkannya pada wajah dan kedua telapak tangannya." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Salamah bin Kuhail] dari [Dzarr] dari [Ibnu Abdurrahman bin Abza] dari [Bapaknya], bahwa seorang laki-laki mendatangi Umar, lalu Ibnu Ja'far menyebutkan semisal hadits Al Hakam. Kemudian ia menambahkan -Ia berkata: Salamah ragu masih ragu, apakah Ammar menyebutkan 'kedua siku' atau 'kedua telapak tangan'-. Maka Umar pun berkata: "Kami akan membiarkanmu terhadap apa yang kamu pilih."

【219】

Musnad Ahmad 17612: Telah menceritakan kepada kami [Ya'la bin Ubaid] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Syaqiq] ia berkata: "Aku pernah duduk bersama Abdullah dan Abu Musa. Abu Musa berkata: "Wahai Abu Abdurrahman, ada seorang laki-laki junub dan tidak mendapatkan air, bolehkah ia shalat?" Abdullah menjawab, "Tidak." Abu Musa berkata lantas, "Tidakkah kamu dengar ungkapan [Ammar] kepada Umar, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengutus aku dan kamu, lalu aku junub dan aku pun berguling-guling dengan tanah. Setelah itu kita menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengabarkan hal itu pada beliau, kemudian beliau pun bersabda: 'Sebenarnya cukup bagimu, ' beliau kemudian mengusap wajah dan kedua telapak tangannya dengan sekali usapan." Abdullah berkata: "Aku tidak melihat bahwa Umar merasa puas dengan itu." Abu Musa bertanya, "Lalu apa yang kalian lakukan dengan ayat ini: '(Kemudian kamu tidak mendapat air, Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci) …) "? (Qs. Al Maidah: 6). Abdullah berkata: "Kalau kami memberikan keringanan bagi mereka dalam masalah ini, maka jika salah seorang dari mereka mendapatkan air dingin, niscaya dengan serta merta ia akan bertayamum dengan tanah." Al A'masy berkata: "Aku berkata kepada Syaqiq, "Umar tidak memakruhkannya kecuali karena satu hal ini."

【220】

Musnad Ahmad 17613: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Jabir] dari [Asy Sya'bi] dari [Abdullah bin Tsabit] ia berkata: "Umar bin Al Khathab datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku melewati saudaraku dari Bani Quraizhah, ia lalu menulis untukku beberapa kalimat yang singkat dari kitab Taurat, maka bolehkah aku memperlihatkannya padamu?" Wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seketika itu berubah. Abdullah -Ibnu Tsabit- berkata: "Aku lalu berkata kepadanya, "Tidakkah kamu lihat perubahan pada wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" kemudian Umar berkata: "Kami rela Allah sebagai Rabb kami, Islam sebagai agama kami, dan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai Rasul." Lalu meredalah kemarahan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sekiranya Musa berada di tengah-tengah kalian, lalu kalian mengikutinya dan meninggalkanku, niscaya kalian akan tersesat. Kalian adalah bagianku dari ummat manusia dan aku adalah bagian kalian dari para Nabi."

【221】

Musnad Ahmad 17614: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Abu Ala bin Syikhkhir] dari saudaranya [Mutharrif] dari [Iyadl bin Himar] ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mendapati barang temuan, maka hendaklah ia menyaksikannya kepada orang yang adil dan janganlah menyembunyikannya. Jika pemiliknya datang maka dia (pemiliknya itulah) yang lebih berhak, tetapi jika tidak datang maka temuan itu adalah harta Allah yang Dia berikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki."

【222】

Musnad Ahmad 17615: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammam] Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Yazid bin Abdullah] dari [Iyadl bin Himar], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dosa dua orang yang saling mencaci akan ditimpakan kepada orang yang memulai, selama orang yang terzhalimi tidak membalas. Dua orang yang saling mencaci adalah dua setan yang saling berkata dusta dan saling meremehkan."

【223】

Musnad Ahmad 17616: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Qatadah] dari [Mutharrif bin Abdullah bin Asy Syikhkhir] dari [Iyadl bin Himar Al Mujasyi'i] ia memarfu'kan hadits, ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla memerintahkan kepadaku untuk mengajari kalian apa yang belum kalian ketahui dari apa-apa yang telah diajarkan kepadaku pada hari ini. Allah berfirman: 'Sesungguhnya harta yang Aku berikan kepada hamba-Ku, maka itu halal bagi mereka'." Lalu ia menyebutkan semisal hadits Hisyam dari Qatadah. Dan beliau bersabda: "Penghuni neraka itu ada lima: orang lemah yang tidak memiliki akal untuk mencegahkan dari perbuatan yang tidak selayaknya dilakukan. Mereka mempunyai pengikut di antara kalian, dan mereka tidak mencari banyaknya pengikut dan harta."

【224】

Musnad Ahmad 17617: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] Telah menceritakan kepada kami [Auf] dari [Hakim Al Atsram] dari [Al Hasan] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Mutharrif bin Abdullah] telah menceritakan kepadaku [Iyadl bin Himar Al Mujasyi'i] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di dalam khutbahnya: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah memerintahkan kepadaku untuk mengajari kalian apa yang telah diajarkan-Nya padaku di hari ini, sesuatu yang belum kalian ketahui. Dia berfirman: 'Sesungguhnya setiap harta yang Aku karuniakan kepada hamba-Ku, maka harta itu bagi mereka adalah halal.'" Lalu ia pun menyebutkan hadits.

【225】

Musnad Ahmad 17618: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammam] Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] Telah menceritakan kepada kami [Al 'Ala` bin Ziyad Al Adawi], dan telah menceritakan kepadaku [Yazid] -saudaranya Mutharrif- ia berkata: [Uqbah] menceritakan kepadaku -setiap mereka- berkata: telah menceritakan kepadaku [Mutharrif] bahwa [Iyadl bin Himar] menceritakan kepadanya, bahwa ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam khutbahnya: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah memerintahkanku untuk mengajari kalian apa yang tidak kalian ketahui… lalu ia menyebutkan hadits tersebut." Dan beliau bersabda: "Orang lemah yang tidak memiliki akal untuk mencegahkan dari perbuatan yang tidak selayaknya dilakukan. Mereka mempunyai pengikut di antara kalian, dan mereka tidak mencari banyaknya pengikut dan harta." Seorang laki-laki bertanya kepada Mutharrif, "Wahai Abu Abdullah apakah dari kalangan Mawaali ataukah dari Arab."

【226】

Musnad Ahmad 17619: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammam] Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Yazid] saudaranya Mutharrif, dari [Iyadl bin Himar], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dosa dua orang yang saling mencaci akan ditimpakan kepada orang yang memulai, hingga orang terzhalimi membalas. Atau, selama orang yang terzhalimi tidak membalas."

【227】

Musnad Ahmad 17620: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammam] dengan isnad ini (jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya), ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dua orang yang saling mencaci adalah dua setan yang saling berkata dusta dan saling meremehkan."

【228】

Musnad Ahmad 17621: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: aku mendengar [Khalid] menceritakan dari [Yazid bin Abdullah bin Asy Syikhkhir] dari [Mutharrif bin Asy Syikhkhir] dari [Iyadl bin Himar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: "Barangsiapa menemukan barang temuan, maka hendaklah ia mempersaksikannya kepada orang yang adil, dan janganlah ia sembunyikan atau menghilangkannya. Jika pemiliknya datang maka dialah yang lebih berhak, namun jika tidak datang, maka itu adalah harta Allah yang Dia berikan kepada orang yang dikehendaki-Nya." (Abdullah bin Ahmad) berkata: "Aku mendengar Yahya bin Said berkata: "Mutharrif lebih tua dua puluh tahun dari Hasan. Dan Abul Ala` lebih tua sepuluh tahun dari Hasan." Telah menceritakan kepadaku Saudara Abu Bakr bin Al Aswad dari Yahya bin Sa'id dari Abu Aqil Ad Dauraqi dengan hadits ini."

【229】

Musnad Ahmad 17622: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] dan ['Affan] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammam] Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Hanzhalah Al Katib] ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa selalu menjaga shalat wajib yang lima, baik rukuk, sujud, wudlu atau waktu-waktunya. Dan ia mengetahui bahwa semua itu merupakan kewajiban dari sisi Allah, maka ia akan masuk surga." Atau beliau mengatakan: "Wajib baginya surga."

【230】

Musnad Ahmad 17623: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Hanzhalah Al Usaidi], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa selalu menjaga shalat wajib yang lima, baik wudlu, waktu-waktunya, rukuk dan sujudnya. Dan ia melihat bahwa itu semuan adalah hak Allah, maka haram baginya masuk neraka."

【231】

Musnad Ahmad 17624: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Qasim] Telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Ashim] dari [Khaitsamah] dan [Asy Sya'bi] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Yang halal sudah jelas dan yang haram juga sudah jelas, sedangkan syubhat berada di antara keduanya. Barangsiapa meninggalkan syubhat, berarti terhadap yang haram ia akan lebin menjauh. Dan hal-hal yang diharamkan Allah adalah daerah terlarang, maka siapa yang mengembalakan ternak di sekitar daerah terlarang, sangat mungkin ia akan memasukinya."

【232】

Musnad Ahmad 17625: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Ashim] dari [Khaitsamah] dan [Asy Sya'bi] dari [Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian orang-orang yang datang setelah mereka, kemudian orang-orang yang datang setelah mereka, kemudian generasi yang datang setelah mereka. Setelah itu, akan datang suatu kaum yang sumpahnya mendahului persaksian dan persaksian mereka mendahului sumpah-sumpah mereka."

【233】

Musnad Ahmad 17626: Telah menceritakan kepada kami [Hasan] dan [Yunus] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Ashim bin Bahdalah] dari [Khaitsamah bin Abdurrahman] dari [An Nu'man bin Basyir], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik ummat ini adalah generasi yang aku diutus kepada mereka (yakni para sabahat), kemudian generasi yang datang setelah mereka, kemudian generasi yang datang setelah mereka, kemudian generasi yang datang setelahnya." Hasan menyebutkan, "Kemudian muncullah suatu kaum yang sumpah-sumpah mereka mendahului persaksian mereka dan persaksian mereka mendahului sumpah-sumpahnya mereka."

【234】

Musnad Ahmad 17627: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Ibrahim bin Muhajir] dari [Amir] dari [An Nu'man bin Basyir] ia marmarfu'kan (kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam), ia berkata: "Sesungguhnya buah anggur bisa menjadi khamer, kurma bisa menjadi khamer, kismis bisa menjadi khamer, gandum bisa menjadi khamer dan madu bisa menjadi khamer."

【235】

Musnad Ahmad 17628: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] Telah menceritakan kepada kami [Ayyub] lalu ia menyebutkan hadits. Dan ia berkata: dan ia menceritakan dari [Abu Qilabah] dari [seorang laki-laki] dari [Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Telah rerjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau shalat dua rakaat kemudian bertanya (apakah matahari telah terang kembali), kemudian beliau shalat dua rakaat lagi dan bertanya, sehingga matahari pun tampak kembali. Beliau bersabda: "Sesungguhnya orang-orang pada masa jahiliyah berkata: atau mereka menyangka bahwa terjadinya gerhana matahari dan bulan karena kematiannya pemuka (orang besar) penduduk bumi. Padahal bukan demikian, tetapi keduanya adalah dua makluk di antara makhluk-makhluk Allah. Jika Allah 'azza wajalla menampakkan diri untuk makhluk-Nya, maka makhluk itu akan tersungkur khusyuk pada-Nya."

【236】

Musnad Ahmad 17629: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dan [Manshur] dari [Dzar] dari [Yusba' Al Kindi] dari [Nu'man bin Basyir], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya do'a itu adalah ibadah." Kemudian beliau membaca ayat: '(Berdo'alah kalian kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan untuk kalian. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku..) ' (Qs. Ghaafir: 60).

【237】

Musnad Ahmad 17630: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dari [Al Awwam] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [seorang laki-laki Anshar] dari keluarga An Nu'man bin Basyir, dari An Nu'man bin Basyir ia berkata: "Setelah shalat isya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah keluar menemui kami yang saat itu berada di dalam masjid. Beliau kemudian mengarahkan pandangannya ke atas langit lalu menunduk. Maka kami pun mengira bahwa telah terjadi sesuatu di atas langit. Kemudian beliau bersabda: "Akan muncul sepeninggalku para pemimpin yang berbuat dusta dan kezhaliman. Maka barangsiapa membenarkan kedustaan mereka dan membantu kezhaliman mereka, ia tidak termasuk golonganku dan aku bukan golongannya. Dan siapa yang tidak membenarkan kedustaan mereka atau membantu kezhaliman mereka, maka ia termasuk dari golonganku dan aku dari golongannya. Ketahuilah, sesungguhnya darah seorang Muslim ada kafarah yang harus ditunaikan. (menyebabkan kekafiran). Dan ketahuilah, bahwa ucapan 'SUBHAANALLAHI WAL HAMDULILLAH WA LAA ILAAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR (Maha Suci Allah, Segala puji hanya bagi Allah, dan tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Allah Maha Besar) merupakan Al Baqiyaat Ash Shalihat."

【238】

Musnad Ahmad 17631: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari [Nu'man bin Basyir], bahwa bapaknya memberikan kepadanya suatu pemberian, lalu ibunya berkata kepada bapaknya, "Persaksikanlah untuk anakku atas pemberian ini." Maka bapaknya pun mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan menuturkan hal itu pada beliau. Beliau lantas bertanya: "Apakah setiap anakmu kamu berikan seperti apa yang kamu berikan pada anak ini?" Ia menjawab, "Tidak." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mau untuk menjadi saksinya."

【239】

Musnad Ahmad 17632: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Asy Sya'bi] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perumpaan orang Mukmin itu seperti satu jasad, jika seorang laki-laki merasakan sakit pada kepalanya, maka seluruh jasadnya akan ikut merasakannya."

【240】

Musnad Ahmad 17633: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] Telah menceritakan kepada kami [Simak bin Harb] Telah menceritakan kepada kami [An Nu'man bin Basyir], bahwa ia pernah berkata di atas mimbar di daerah Kufah, "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam -atau ia berkata- Nabi kalian 'alaihis salam tidak pernah kekenyangan karena makan Daqal (kurma jelek yang basah) atau apa yang kalian senangi selain kurma dan keju."

【241】

Musnad Ahmad 17634: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Isra`il] dari [Simak] bahwa ia mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkhutbah, ia katakan, "Aku memuji Allah Ta'ala, mungkin telah lebih dari satu bulan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah kenyang karena makan Daqal (kurma jelek dan basah)."

【242】

Musnad Ahmad 17635: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Zuhri] telah mengabarkan kepadaku [Muhammad bin Nu'man bin Basyir] dan [Humaid bin Abdurrahman bin Auf] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Bapakku, Basyir bin Sa'd, pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk mempersaksikan pemberian yang diberikannya kepadaku. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Apakah setiap anakmu kamu berikan seperti ini?" Ia menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Kalau begitu kembalikanlah pemberian itu."

【243】

Musnad Ahmad 17636: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] Telah menceritakan kepada kami [Fithr] Telah menceritakan kepada kami [Abu Adl Dluha] ia berkata: aku mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkata: "Bapakku membawaku pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk mempersaksikan pemberian yang diberikannya padaku. Maka beliau bertanya: "Apakah kamu mempunyai anak selainnya?" Ia menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Kalau begitu, sama ratakan pemberian di antara mereka."

【244】

Musnad Ahmad 17637: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak] ia berkata: aku mendengar [Nu'man bin Basyir] berkhutbah dengan memakai Khamishah (kain yang bergaris sutera), ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah: "Aku ingatkan kalian akan api neraka, sekiranya seseorang berada di tempat seperti ini dan seperti ini niscaya ia akan mendengar suaranya."

【245】

Musnad Ahmad 17638: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Asy Sya'bi] dari [An Nu'man bin Basyir] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perumpamaan orang-orang yang teguh dalam menjalankan hukum-hukum Allah dan orang-orang yang terjerumus di dalamnya, adalah bagaikan sekelompok orang yang membagi tempat di atas perahu yang berlayar di lautan, ada yang mendapat tempat di bawah dan ada yang mendapat tempat di atas. Orang-orang yang berada di bahwa jika membutuhkan air minum, mereka naik ke atas sehingga menyusahkan orang-orang yang berada di atas. Maka orang-orang yang berada di atas pun berkata: 'Kami tidak akan membiarkan kalian naik dan menyusahkan kami.' Lalu orang-orang yang berada di bawah berkata: 'Kalau begitu, maka kami akan melubangi dari bawah dan mengambil air darinya.' Jika mereka mencegahnya mereka akan selamat semua, namun jika mereka membiarkannya, maka mereka akan binasa semua."

【246】

Musnad Ahmad 17639: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Musa] -yakni Ibnu Muslim Ath Thahhan- dari [Aun bin Abdullah] dari [Bapaknya] atau dari [saudaranya] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang-orang yang mengingat akan kebesaran Allah dengan tasbih, tahmid, takbir dan tahlil maka semua itu akan senantiasa condong ke Arsy dan mengeluarkan suara yang saling sambung-menyambung sebagaimana bunyi dahan pohon kurma. Mereka akan menyebut-nyebut pemiliknya (orang yang mengucapkannya). Tidakkah salah seorang dari kalian menyukai, jika di sisi Allah ia memiliki sesuatu yang akan selalu menyebut-nyebut namanya di hadapan Allah?"

【247】

Musnad Ahmad 17640: Telah menceritakan kepada kami [Ya'la] telah mengabarkan kepada kami [Abu Hayyan] dari [Asy Sya'bi] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Ibuku meminta kepada ayahku sebagian pemberian untukku, maka ayahku pun memberikannya kepadaku. Kemudian Ibuku berkata: "Aku tidak ridla sampai kamu mempersaksikannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Nu'man bin Basyir berkata: "Kemudian ayahku memegang tanganku -saat itu aku masih bosah- dan mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibu anak ini adalah puteri Rawahah, ia memaksaku untuk memberikan sebagian pemberian kepada anak ini, dan aku telah memberikannya kepada (anak ini). Namun ibunya ingin agar aku mempersaksikannya kepadamu?" Beliau bertanya: "Wahai Basyir, apakah kamu mempunyai anak selain ini?" Ia menjawab, "Ya." Beliau bertanya lagi: "Lalu kamu juga memberikan kepadanya seperti yang telah kamu berikan kepada anak ini?" Ia menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Kalau begitu, janganlah kamu minta persaksian kepadaku, karena aku tidak akan menjadi saksi di atas ketidakadilan."

【248】

Musnad Ahmad 17641: Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubab] telah menceritakan kepadaku [Husain bin Waqid] telah menceritakan kepadaku [Simak bin Harb] dari [Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesunguhnya Allah 'azza wajalla dan para malaikat-Nya bershalawat atas orang-orang yang berada di shaf awal, atau shaf-shaf awal."

【249】

Musnad Ahmad 17642: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab Ats Tsaqafi] Telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Telah terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau kemudian keluar, lalu shalat dua rakaat dan bertanya (apakah gerhana masih ada atau sudah selesai). Beliau lalu shalat dua rakaat dan bertanya lagi sehingga matahari tampak kembali. Beliau bersabda: "Sesungguhnya orang-orang pada masa jahiliyah menyangka bahwa terjadinya gerhana matahari dan bulan karena ada salah seorang pembesar yang meninggal. Padahal tidak seperti itu, tetapi keduanya adalah dua makluk di antara makhluk Allah. Jika Allah 'azza wajalla menampakkan diri untuk makhluk-Nya, maka makhluk itu akan tersungkur khusyuk pada-Nya."

【250】

Musnad Ahmad 17643: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Adi] dari [Dawud] dari [Asy Sya'bi] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Bapakku, Basyir bin Ali, membawaku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian ia berkata: "Wahai Rasulullah, saksikanlah bahwa aku telah memberi Nu'man ini dan itu -yakni sesutu yang ia sebutkan-. An Nu'man berkata: "Beliau lalu bertanya: "Apakah setiap dari anakmu kamu berikan seperti apa yang telah kamu berikan kepada Nu'man?" Ia menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Mintalah persaksian kepada selainku." Kemudian beliau bertanya lagi: "Bukankah akan menyenangkanmu jika bakti mereka padamu sama?" Ia menjawab, "Benar." Beliau bersabda: "Kalau begitu jangan kamu lakukan."

【251】

Musnad Ahmad 17644: (Abdullah) berkata: aku mendapatkan dalam kitab bapakku dengan tulisan tangannya sendiri: [Ar Rabi' bin Nafi' Abu Taubah] -yakni Al Halabi- menulis kepadaku -Dalam kitab itu tertulis-: Telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Salim] dari saudaranya [Zaid bin Sallam] bahwa ia mendengar [Abu Sallam] berkata: telah menceritakan kepadaku [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Aku berada di sisi mimbar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian seorang laki-laki berkata: "Bukan masalah bagiku untuk tidak beramal setelah masuk Islam selain memberi minum orang-orang yang melaksanakan ibadah haji." Kemudian orang yang kedua berkata: "Bukan masalah bagiku untuk tidak beramal setelah masuk Islam selain memakmurkan Masjidil Haram." Yang lain lagi berkata: "Jihad di jalan Allah adalah lebih utama daripada apa yang kalian katakan." Maka Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhu lalu menghardik mereka, ia berkata: "Janganlah kalian mengangkat suara di samping mimbar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam -saat itu adalah hari jum'at-, namun jika aku telah melaksanakan shalat jum'at, maka aku akan masuk menemui beliau dan meminta fatwa atas apa yang kalian perselisihkan." Allah lalu menurunkan ayat: '(Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian…) ' (Qs. At Taubah: 19) hingga akhir ayat."

【252】

Musnad Ahmad 17645: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Mujalid] Telah menceritakan kepada kami [Amir] ia berkata: aku mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda-sambil ia mengisyaratkan dengan dua jari tangannya ke arah dua telinganya-: "Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, di antara yang halal dan yang haram ada perkara-perkara syubhat yang kebanyakan manusia tidak mengetahui, apakah ia termasuk halal ataukah haram. Maka barangsiapa meninggalkan syubhat, berarti dia telah menjaga kehormatan dan agamanya. Dan barangsiapa terjerumus di dalamnya maka dikawatirkan ia akan terjerumus dalam perkara haram. Siapa yang mengembala di sekitar daerah terlarang, maka dikawatirkan ia akan terjerumus di dalamnya. Sesungguhnya setiap raja itu memiliki daerah terlarang, dan daerah terlarang Allah adalah hal-hal yang terlah diharamkan-Nya."

【253】

Musnad Ahmad 17646: (Amir) berkata: Dan aku mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkata: "Bapakku, Basyir, memberi suatu pemberian kepadaku. Kemudian ibuku berkata: "Persaksikanlah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Maka ayahku meraih tanganku dan membawaku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian ia berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibu dari anak ini memintaku untuk memberikan kepada anak ini suatu pemberian hingga aku pun memberikan padanya, kemudian ibunya berkata: 'Persaksikanlah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.' karena itulah aku mendatangi tuan untuk mempersaksikannya." Beliau bertanya: "Sebentar, apakah kamu mempunyai anak selainnya?" ia menjawab, "Ya." Beliau bertanya lagi: "Apakah mereka semua juga kamu berikan sebagaimana yang kamu berikan kepada anak ini?" Ia menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Kalau begitu, janganlah kamu minta persaksian padaku, sesungguhnya aku tidak ingin menjadi saksi atas ketidakadilan. Sesungguhnya anak-anakmu punya hak agar kamu bersikap adil terhadap mereka."

【254】

Musnad Ahmad 17647: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Zakaria] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Amir] ia berkata: aku mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkhutbah -sambil berisyarat dengan tangannya pada kedua telinganya-, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perumpamaan orang-orang yang teguh dalam menjalankan hukum-hukum Allah dan orang-orang yang terjerumus di dalamnya, seperti sekelompok orang yang berada di atas kapal. Sebagian mendapat tempat di bawah, tempat yang berbahaya dan tidak mengenakkan, dan ada yang memperoleh tempat di atas. Orang-orang yang berada di bawah jika ingin mendapatkan air, maka mereka harus naik ke atas melewati orang-orang yang berada di atas hingga membuat susah. Maka orang-orang yang tinggal di bawah berkata: 'Lebih baik kami melubangi tempat di bagian kami ini, supaya tidak mengganggu kawan-kawan di atas'. Maka jika mereka yang berada di atas membiarkan kawan-kawan mereka yang di bawah, pasti mereka semua akan binasa. Namun jika mereka mau mencegahnya, maka mereka akan selamat." Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Asy Sya'bi] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perumpamaan orang-orang yang teguh dalam menjalankan hukum-hukum Allah…Kemudian ia menyebutkan hadits." Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] Telah menceritakan kepada kami [Zakaria] ia berkata: aku mendengar [Amir] berkata: aku mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perumpamaan orang-orang yang teguh dalam menjalankan hukum-hukum Allah…lalau ia menyebutkan hadits tersebut."

【255】

Musnad Ahmad 17648: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Zakaria] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Amir] ia berkata: aku mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkhutbah, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perumpamaan kaum Mukminin dalam berkasih sayang dan persaudaraan mereka adalah seperti satu jasad. Jika ada satu bagian yang merasa sakit, maka seluruh jasad akan ikut merasakan sakit dengan bergadang dan demam."

【256】

Musnad Ahmad 17649: Dan aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, sedangkan di antara keduanya adalah hal-hal syubhat yang tidak diketahui banyak orang. Siapa saja yang dapat memelihara dirinya dari perkara-perkara syubhat, berarti dia telah menjaga kehormatan dan agamanya, sedangkan siapa yang terjerumus dalam syubhat, berarti dia telah terjerumus dalam perbuatan haram, layaknya seorang penggembala yang mengembala di sekitar daerah terlarang, kemudian dia nyaris masuk ke dalamnya. Sesungguhnya setiap raja itu memiliki daerah terlarang, dan sesungguhnya daerah larangan Allah adalah hal-hal yang diharamkannya. Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad manusia itu terdapat segumpal daging, jika ia baik maka seluruh jasadnya akan baik pula, jika ia rusak maka seluruh jasadnya pun akan rusak. Ketahuilah, segumpal darah itu adalah hati." Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] Telah menceritakan kepada kami [Zakaria] ia berkata: aku mendengar [Amir] berkata: aku mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perumpamaan kaum Mukminin…Lalu ia menyebutkan hadits tersebut."

【257】

Musnad Ahmad 17650: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Simak bin Harb] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meluruskan shaf-shaf sebagaimana beliau meluruskan anak panah atau tombak."

【258】

Musnad Ahmad 17651: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Abu Bisyr] dari [Habib bin Salim] dari [Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Aku adalah orang yang paling tahu kapan waktu shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Shalat isya beliau melaksanakannya setelah terbenamnya bulan di malam ketiga dari awal bulan."

【259】

Musnad Ahmad 17652: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Sayyar] dan telah mengabarkan kepada kami [Mughirah], dan telah mengabarkan kepada kami [Dawud] dari [Asy Sya'bi] dan [Isma'il bin Salim] dan [Mujalid] dari [Asy Sya'bi] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Bapakku memberiku suatu pemberian -Isma'il bin Salim berkata: "Salah seorang dari kaum memberikan hibah kepada seorang anak kecil-, lalu ibuku, Amrah binti Rawahah, berkata kepada bapakku, "Temuilah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan persaksikanlah padanya." An Nu'man berkata: "Kemudian bapakku datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan menceritakan hal itu seraya berkata: "Aku memberikan pemberian kepada anakku An Nu'man, kemudian Amrah memintaku untuk mempersaksikan atas pemberian itu?" Beliau bertanya: "Apakah kamu mempunyai anak selainnya?" Basyir berkata: "Aku menjawab, "Ya." Beliau bertanya lagi: "Apakah mereka semua kamu beri seperti apa yang kamu berikan kepada An Nu'man?" Ia menjawab, "Tidak." Sebagian ahli hadits menyebutkan, "Ini kezhaliman." Kemudian sebagian lagi menyebutkan, "Ini pemaksaan, mintalah persaksian kepada selainku." Kemudian Mughirah menyebutkan dalam haditsnya: "Bukankah akan menyenangkanmu jika bakti dan kasih sayang mereka kepadamu sama?" Ia menjawab, "Benar." Beliau bersabda: "Mintalah persaksian atas perkara ini kepada selainku." Mujalid menyebutkan dalam haditsnya: "Sesungguhnya mereka memiliki hak atasmu untuk berlaku adil, sebagaimana kamu memiliki hak atas mereka untuk berbakti."

【260】

Musnad Ahmad 17653: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Yusuf] Telah menceritakan kepada kami [Zakaria bin Abu Za`idah] dari [Asy Sya'bi] dari [An Nu'man bin Basyir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Perumpamaan orang-orang yang teguh dalam menjalankan hukum-hukum Allah dan orang-orang yang terjerumus di dalam perkara yang haram, adalah seperti sekelompok orang yang membagi tempat di atas perahu. Sebagian dari mereka ada yang mendapat tempat di atas, dan sebagian lain ada yang memperoleh tempat di bawah dan berbahaya. Jika orang-orang yang berada di bahwa membutuhkan air minum, maka mereka harus naik ke atas melewati sahabat-sahabatnya yang berada di atas hingga membuat mereka susah. Maka mereka orang-orang yang berada di bawah berkata: 'Lebih baik kami melubangi tempat di bagian kita ini, hingga kita tidak melewati dan mengganggu kawan-kawan di atas.' Maka jika mereka yang berada di atas membiarkan kawan-kawan mereka yang di bawah dan apa yang mereka inginkan, pasti mereka semua akan binasa, jika mereka mencegahnya maka semuanya akan selamat."

【261】

Musnad Ahmad 17654: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Yusuf] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Zakaria] dari [Asy Sya'bi] dari [An Nu'man bin Basyir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Perumpamaan kaum Mukminin dalam berkasih sayang dan persaudaraan mereka adalah seperti satu jasad. Jika salah satu anggota badan ada yang merasakan sakit, maka seluruh jasad akan ikut merasakan sakit dengan bergadang dan demam."

【262】

Musnad Ahmad 17655: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] Telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Dlamrah bin Sa'id] dari [Ubaidullah bin Abdullah] bahwa Adl Dlahak bin Qais bertanya kepada [An Nu'man bin Basyir] tentang surat apa yang dibaca Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari Jum'at, setelah membaca surat Al Jumu'ah. Ia lalu menjawab, "HAL ATAAKA HADIITSUL GHAASYIYAH (surat Al Ghasyiyah)."

【263】

Musnad Ahmad 17656: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] Telah menceritakan kepada kami [Az Zuhri] dari [Muhammad bin Nu'man bin Basyir] dan [Humaid bin Abdurrahman bin Auf] keduanya telah mengabarkan kepadanya, bahwa keduanya mendengar [Nu'man bin Basyir] berkata: "Bapakku memberikan untukku seorang budak, lalu aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk minta persaksian kepada beliau. Kemudian beliau bertanya: "Apakah semua anakmu kamu berikan?" Ia menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Kalau begitu kembalikanlah."

【264】

Musnad Ahmad 17657: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibrahim] -yakni Ibnu Muhammad bin Al Muntasyir- dari [Bapaknya] dari [Habib bin Salim] dari [Bapaknya] dari [An Nu'man bin Basyir], bahwa pada shalat dua hari raya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca: "SABBIHISMA RABBIKAL A'LAA." dan, "HAL ATAAKA HADIITSUL GHAASYIYAH." Meskipun bertepatan dengan hari jum'at, maka beliau tetap membaca keduanya." Abu Abdurrahman berkata: " Habib bin Salim mendengarnya dari An Nu'man, dan ia adalah juru tulisnya. Kemudian Sufyan juga salah di dalam haditsnya, ia mengatakan, "Habib bin Salim, dari bapaknya, padahal ia mendengarnya dari An Nu'man."

【265】

Musnad Ahmad 17658: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] ia berkata: pertama aku menghafalnya dari [Abu Farwah] kemudian dari [Mujalid] ia mendengarnya dari [Asy Sya'bi] ia berkata: aku mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda -jika aku mendengarnya mengatakan, 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam', maka aku akan segera mendengar, mendekat dan khawatir kalau tidak akan lagi mendengar seorang yang mengatakan, 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam'- bersabda: "Sesunggunya yang halal telah jelas dan yang haram telah jelas, di antara keduanya ada perkara syubhat. Barangsiapa meninggalkan perkara yang dikawatirkan mengandung dosa, maka terhadapt perkara yang jelas-jelas dosa akan lebih ditinggalkannya. Sedangkan siapa yang nekat melakukan hal yang syubhat, maka dikawatirkan akan terjerumus dalam perkara haram. Sesungguhnya setiap raja memiliki daerah larangan dan daerah larangan di muka bumi adalah perbuatan-perbuatan maksiat, -atau beliau bersabda- perkara yang diharamkan-Nya."

【266】

Musnad Ahmad 17659: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Simak bin Harb] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meluruskan shaf-shaf sebagaimana beliau meluruskan bidikan tombak atau anak panah."

【267】

Musnad Ahmad 17660: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Dzar] dari [Yusai' Al Kindi] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya do'a itu adalah ibadah." Kemudian beliau membaca ayat: '(Dan Tuhanmu berfirman: 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina) ' (Qs. GHaafir: 60). Abu Abdurrahman Yusai' Al Kindi adalah Yusai' bin Ma'dan."

【268】

Musnad Ahmad 17661: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibrahim] dari [Habib bin Salim] dari [An Nu'man bin Basyir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa dalam shalat jum'at beliau membaca: "SABBIHISMA RABBIKAL A'LAA." dan, "HAL ATAAKA HADIITSUL GHAASYIYAH." Dan jika hari raya bertepatan dengan hari jum'at, maka beliau tetap membaca kedua surat ini."

【269】

Musnad Ahmad 17662: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Abu Isa Musa Ash Shaghir] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Aun bin Abdullah] dari [Bapaknya], atau dari [saudaranya] dari [An Nu'man bin Basyir] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Orang-orang yang mengingat akan kebesaran Allah dengan tasbih, tahmid, takbir dan tahlil, maka semua itu akan senantiasa condong ke Arsy dan mengeluarkan suara yang saling sambung-menyambung sebagaimana bunyi dahan pohon kurma. Mereka akan selalu menyebut-nyebut pemiliknya (orang yang mengucapkannya). Tidakkah salah seorang dari kalian suka, jika di sisi Allah ia memiliki sesuatu yang akan senantiasa menyebut-nyebutnya di hadapan-Nya."

【270】

Musnad Ahmad 17663: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah] telah menceritakan kepadaku [Amru bin Murrah] ia berkata: aku mendengar [Salim bin Abul Ja'd] ia berkata: aku mendengar [An Nu'man bin Basyir] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Kalian meluruskan shaf, atau Allah benar-benar akan menjadikan kalian saling bermusuhan antara satu dengan yang lainnya."

【271】

Musnad Ahmad 17664: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Ishaq] ia berkata: aku mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkhutbah, dan ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan siksaannya kelak pada hari kiamat adalah seorang laki-laki yang kedua kakinya diberi sandal dari api neraka, lalu otaknya menjadi mendidih karenanya."

【272】

Musnad Ahmad 17665: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Dzar] dari [Yusai'] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Do'a adalah ibadah." Kemudian beliau membaca ayat: '(Berdo'alah kalian kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan untuk kalian…) ' (Qs. Ghaafir: 60).

【273】

Musnad Ahmad 17666: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ashim Al Ahwal] dari [Abu Qilabah] dari [An Nu'man bin Basyir], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat saat terjadinya gerhana matahari sebagaimana shalat kalian, beliau rukuk dan sujud."

【274】

Musnad Ahmad 17667: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Khaitsamah] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang mukmin itu seperti jasad yang satu. Jika kepalanya sakit, maka semua anggota tubuhnya turut merasakan. Dan jika matanya sakit, niscaya seluruhnya akan merasakan (sakitnya)."

【275】

Musnad Ahmad 17668: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Izar bin Huraits] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Abu Bakar datang minta izin untuk masuk menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu ia mendengar Aisyah mengangkat suaranya di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Saat Beliau memberinya izin, maka ia masuk dan berkata: "Wahai putri Ummu Ruman, -seraya memegangnya- apakah kamu mengangkat suaramu di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" An Nu'man berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu memisahkan antara Abu Bakar dan Aisyah. Ketika Abu Bakar keluar, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Aiysah meminta keridlaannya: "Tidakkah kamu melihat, bahwa aku telah menghalangi antara seorang laki-laki dan kamu?" An Nu'man berkata: "Kemudian Abu Bakar datang lagi dan meminta izin (untuk masuk), dan ternyata ia mendapati beliau tertawa bersama Aisyah. Beliau lalu mengizinkannya dan Abu Bakar pun masuk, Abu Bakar lalu berkata: "Wahai Rasulullah, ikutkanlah aku dalam ketenteraman dan kedamaian kalian berdua, sebagaimana kalian telah menyertakanku dalam percekcokan kalian."

【276】

Musnad Ahmad 17669: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Jabir] dari [Abu Azib] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap sesuatu memiliki kekurangan (aib) kecuali pedang. Dan untuk setiap kekurangan (yang dijumpai pada barang belian) adalah Arsy."

【277】

Musnad Ahmad 17670: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Basyir] dari [Basyir bin Tsabit] dari [Habib bin Salim] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Aku adalah orang yang paling tahu dengan waktu shalat isya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau shalat Isya sama persis dengan waktu terbenamnya bulan pada malam ketiga atau keempat."

【278】

Musnad Ahmad 17671: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Sa'id bin Abu Arubah] dan [Abul Ala`] dari [Qatadah] dari [Habib bin Salim] berkata: "Telah dihadapkan suatu perkara kepada [Nu'man bin Basyir], yaitu seorang wanita telah menghalalkan budak wanita miliknya untuk sang suami. Maka An Nu'man berkata: "Aku benar-benar akan putusan sebagaimana putusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Jika isterinya telah menghalalkan (budak wanita miliknya) untuk sang suami, maka aku akan medera (suaminya) seratus kali. Tetapi jika tidak menghalalkannya, maka aku benar-benar akan merajamnya." Lalu ia mendapati bahwa sang isteri telah menghalalkan budak wanitanya untuk sang suami, maka ia pun menderanya dengan seratus kali dera."

【279】

Musnad Ahmad 17672: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak bin Harb] ia berkata: aku mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkhutbah seraya berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah, beliau bersabda: "Aku ingatkan kalian akan (dahsyatnya) neraka, aku ingatkan kalian akan (dahsyatnya) neraka, aku ingatkan kalian akan (dahsyatnya) neraka. Seandainya seseorang berada di pasar, niscaya ia akan mendengarnya dari tempatku ini." Simak berkata: "Sehingga khamishah (kain yang ada campuran sutera) yang ada di pundak beliau jatuh ke kakinya."

【280】

Musnad Ahmad 17673: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Isra'il] dari [Simak bin Harb] bahwa ia mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Aku peringatkan kalian akan (dahsyatnya) neraka, aku peringatkan kalian akan (dahsyatnya) neraka' sampai-sampai jika ada orang yang ada di ujung pasar, maka ia dan seluruh penghuni pasar akan dapar mendengarnya, sedangkan beliau di atas mimbar."

【281】

Musnad Ahmad 17674: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Ali] dari [Za`idah] dari [Simak] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meluruskan kami dalam shaf-shaf seolah-olah beliau membidik kami dengan anak panah. Saat beliau hendak bertakbir, beliau melihat seorang yang bidang dadanya keluar dari shaf, maka beliau pun bersabda: "Kalian meluruskan shaf-shat, atau Allah benar-benar akan menjadikan kalian saling bermusuhan satu dengan yang lainnya."

【282】

Musnad Ahmad 17675: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Ali] dari [Za`idah] dari [Simak] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perumpamaan seorang mujahid di jalan Allah adalah seperti seorang yang berpuasa di siang shalat di malam hari, sehingga Mujahid itu kembali, kapanpun ia kembali."

【283】

Musnad Ahmad 17676: Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubab] Telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Shalih] telah menceritakan kepadaku [Nu'aim bin Ziyad Abu Thalhah Al Anmari] bahwa ia mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkata di atas mimbar Himsh, "Kami pernah shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada malam kedua puluh tiga bulan Ramadlan hingga sepertiga malam pertama. Kemudian kami shalat lagi bersama beliau pada malam kedua puluh lima hingga pertengahan malam. Kemudian pada malam kedua puluh tujuh, beliau shalat bersama kami hingga kami menyangka bahwa kami tidak akan mendapati waktu (makan) sahur." An Nu'man berkata: "Dulu kami menyebut sahur itu Al Falah. Dan kami mengatakan malam ke tujuh dengan malam dua puluh tujuh, sedangkan kalian menyebut malam dua puluh tiga dengan dengan malam ke tujuh. Lalu siapakah yang benar, kami atau kalian?"

【284】

Musnad Ahmad 17677: Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubab] Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Waqid] telah menceritakan kepadaku [Simak bin Harb] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa memberikan suatu pemberian, baik berupa uang atau emas, memberi minum air susu atau menunjuki Ziqaq (jalan kecil), maka ia seperti seorang yang membebaskan seorang budak."

【285】

Musnad Ahmad 17678: Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadlr] Telah menceritakan kepada kami [Al Mubarak] dari [Al Hasan] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Kami pernah menemani Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan kami mendengar beliau bersabda: "Menjelang datangnya hari kiamat, akan terjadi rentetan fitnah bagaikan malam yang gelap gulita. Seseorang di pagi harinya dalam keadaan mukmin, kemudian pada sore harinya telah menjadi kafir. Seorang yang di sore harinya dalam keadaan mukmin, kemudian pada pagi harinya telah menjadi kafir. Mereka adalah kaum yang menjual bagian mereka dengan harta benda dunia yang sedikit -atau- dengan harta dunia." Al Hasan berkata: "Demi Allah! Sungguh, kami melihat mereka memiliki rupa namun tidak memiliki akal, mempunyai jasad namun tidak memiliki ketabahan, mereka seperti kupu-kupu lampu dan lalat. Di pagi hari mereka bernagkat dengan membawa dua dirham dan kembali di waktu sore dengan membawa dua dirham, salah seorang dari mereka menjual agamanya seharga kambing."

【286】

Musnad Ahmad 17679: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Ashim] dari [Khalid Al Hadzdza`] dari [Habib bin Salim] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Seorang wanita datang menemui Nu'man bin Basyir mengatakan bahwa suaminya telah menggauli budak perempuannya. Maka Nu'man berkata: "Aku akan memberi putusan sebagaimana putusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Jika kamu telah menghalalkan budakmu itu baginya, maka aku akan mencambuknya seratus kali, namun jika kamu tidak menghalalkan budak itu baginya, maka aku akan merajamnya."

【287】

Musnad Ahmad 17680: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud Ath Thiyalisi] telah menceritakan kepadaku [Dawud bin Ibrahim Al Wasithi] telah menceritakan kepadaku [Habib bin Salim] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Kami pernah duduk-duduk di dalam Masjid bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. kemudian Basyir menahan pembacaan haditsnya. Kemudian datanglah Abu Tsa'labah Al Khusyani dan berkata: "Wahai Basyir bin Sa'd, apakah kamu hafal hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkenaan dengan Umara` (para pemimpin)?" kemudian [Hudzaifah] berkata: "Aku hafal Khutbah beliau." Maka Abu Tsa'labah pun duduk, kemudian Hudzaifah berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Akan berlangsung nubuwwah (kenabian) di tengah-tengah kalian selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya (berakhir) bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya. Kemudian berlangsung kekhilafahan menurut sistim kenabian selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya Kemudian berlangsung kerajaan yang bengis selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya Kemudian berlangsung pemerintahan yang menindas (diktator) selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya Kemudian akan berelangsung kembali kekahalifahan menurut sistim kenabian. Kemudian beliau berhenti”. Habib berkata: “Ketika ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz menjadi khalifah dimana Yazid bin an-Nu’man bin Basyir mendampinginya, aku menulis hadits ini untuknya dan aku mengisahkan hadits ini kepadanya dan aku katakan: “Aku berharap dia, maksudnya ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz menjadi amirul mu’minin setelah kekuasaan kerajaan yang bengis dan pemerintahan dictator” Lalu suratku itu diberikan kepada ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz, maka dia senang dan mengaguminya”.

【288】

Musnad Ahmad 17681: Telah menceritakan kepada kami [Yunus] Telah menceritakan kepada kami [Laits] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Khalid bin Katsir Al Hamdani] ia menceritakan kepadanya, bahwa [As Sariya bin Isma'il Al Kufi] telah menceritakan kepadanya, bahwa [Asy Sya'bi] telah menceritakan kepadanya, bahwa ia mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya buah kismis bisa menjadi khamer, gandum bisa menjadi khamer, anggur bisa menjadi khamer, kurma bisa menjadi khamer, dan madu bisa menjadi khamer. Dan aku melarang setiap yang memabukkan."

【289】

Musnad Ahmad 17682: Telah menceritakan kepada kami [Hasan] dan [Bahz] secara makna, keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Simak bin Harb] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata -aku menduganya- dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Seorang laki-laki mengadakan perjalanan di daerah gurun -Hasan menyebutkan dalam haditsnya 'Falaat (padang sahara) '- lalu ia tidur di bawah pohon beserta kendaraannya yang di atasnya terdapat perbekalan berupa minuman dan makanan. Saat terbangun, tiba-tiba ia tidak lagi melihat kendaraannya. Kemudian ia mendaki tempat yang lebih tinggi, namun ia tidak melihatnya. Kemudian ia mendaki tempat yang lebih tinggi, namun ia tidak melihatnya. Setelah itu ia menoleh, dan tiba-tiba hewan tunggangannya telah berjalan menuju ke arahnya dengan menyeret tali kekangnya. Dan laki-laki itu tidaklah lebih senang daripada senangnya Allah dengan taubat hamba-Nya, saat ia bertaubat." Bahz menyebutkan, "Hamba-Nya, jika bertaubat kepada-Nya." Bahz berkata: Hammad berkata: 'Aku menduganya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."

【290】

Musnad Ahmad 17683: Telah menceritakan kepada kami [Affan] Telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Ibrahim bin Muhammad Al Muntasyir] dari [Bapaknya] dari [Habib bin Salim] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam shalat dua hari raya dan shalat jum'at membaca: "SABBIHISMA RABBIKAL A'LAA, " dan, "HAL ATAAKA HADITSUL GHAASYIYAH." Dan barangkali jika keduanya terjadai dalam satu hari yang sama, maka beliau juga membaca keduanya." Abu Awanah menyebutkan, "Dan jika dua hari raya berkumpul dalam hari yang sama."

【291】

Musnad Ahmad 17684: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] Telah menceritakan kepada kami [Mujalid] ia berkata: aku mendengar [Asy Sya'bi] berkata: aku mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkata -saat itu ia gubernur Kufah-, "Bapakku memberiku seorang budak. Kemudian aku (bersama bapakku) mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk mempersaksikannya pada beliau, maka beliau pun bertanya: "Apakah setiap anakmu kamu berikan?" Ia menjawab: "Tidak." Beliau bersabda: "Sesungguhnya aku tidak mau menjadi saksi atas kezhaliman dan ketidakadilan."

【292】

Musnad Ahmad 17685: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Mujalid] dari [Asy Sya'bi] ia mendengarnya dari [An Nu'man bin Basyir] berkata: "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perumpamaan orang yang diam (dari mencegah kemungkaran) dan mereka yang melanggar hukum-hukum Allah -sekali waktu Sufyan menyebutkan- orang yang menegakkan hudud Allah, seperti tiga orang yang berlayar di atas perahu. Maka satu dari mereka berada di bawah, tempat yang paling berbahaya dan juga tempat yang paling buruk. Kemudian ia pun berselisih dan merasa berat setiap kali melewati orang yang di atasnya. Maka ia pun berkata: 'Sekiranya aku membuat satu lubang, maka akan mempermudah aku dan tidak akan membuat mereka susah.' Kemudian sebagian mereka berkata: '(Biarkan saja) dia hanya melubangi bagiannya.' Kemudian yang lain berkata: 'Tidak.' Jika mereka mencegahnya maka ia akan selamat, dan semuanya pun ikut selamat. Namun jika mereka membiarkannya, niscaya ia akan binasa dan semuanya pun akan binasa."

【293】

Musnad Ahmad 17686: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Mujalid] Telah menceritakan kepada kami [Asy Sya'bi] ia mendengarnya dari [An Nu'man bin Basyir] berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan jika aku mendengarnya berkata: 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka aku mengira bahwa aku tidak akan bisa mendengar lagi orang yang berada di atas mimbar mengatakan 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam'. Beliau bersabda: "Sesungguhnya dalam jasad manusia terdapat segumpal darah, jika ia baik dan sehat maka seluruh jasad akan akan baik dan sehat. Namun jika ia sakit, maka seluruh jasad pun akan ikut sakit dan rusak. Ketahuilah, bahwa segumpal darah itu adalah hati."

【294】

Musnad Ahmad 17687: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: aku mendengar [Abu Ishaq] berkata: aku mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkhutbah, ia mengatakan, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan siksaannya kelak pada hari kiamat adalah seorang laki-laki yang diletakkan di bawah kedua telapak kakinya sepasang bara api, kemudian otak kepalanya mendidih karenanya."

【295】

Musnad Ahmad 17688: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] dan [Affan] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Asy'ats bin Abdurrahman Al Jarmi] dari [Abu Qilabah] dari [Abu Asy'ats Ash Shan'ani] dari [An Nu'man bin Basyir], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah telah menulis kitab dua ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi. Kemudian Dia menurunkan dua ayat darinya dan menjadikan kedua ayat tersebut sebagai pebutup dari surat Al Baqarah. Maka tidaklah dua ayat itu dibaca di dalam rumah selama tiga malam kemudian setan berani mendekatinya." Affan berkata: "Maka (rumah itu) tidak akan didekati (setan)."

【296】

Musnad Ahmad 17689: Telah menceritakan kepada kami [Affan] dan [Suraij] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Abu Bisyr] dari [Basyir bin Tsabit] dari [Habib bin Salim] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Demi Allah, aku orang yang paling tahu mengenai waktu shalat ini, yakni shalat Isya` yang akhir, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menunaikannya sama persis saat terbenamnya bulan pada malam ketiga."

【297】

Musnad Ahmad 17690: Telah menceritakan kepada kami [Yunus] dan [Suraij] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Simak bin Harb] dari [An Nu'man bin Basyir] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam -Suraij menyebutkan dalam haditsnya, 'Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda: "Kaum Mukminin laksana jasad yang satu, jika sebagian anggotanya sakit maka seluruhnya akan merasakan sakit."

【298】

Musnad Ahmad 17691: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abul Karim bin Ma'qil bin Muniyyah] telah menceritakan kepadaku [Abdush Shamad] -yakni Ibnu Ma'qil- ia berkata: aku mendengar [Wahb] berkata: telah menceritakan kepadaku [An Nu'man bin Basyir], bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut Ar Raqim (gunung), beliau bersabda: "Sesungguhnya ada tiga orang berada di dalam gua. Kemudian jatuhlah batu besar di depan pintu gua itu hingga mengurung mereka. Maka berkatalah seorang dari mereka, 'Ingat-ingatlah, siapa di antara kalian yang pernah melaksanakan amal shalih, semoga Allah dengan rahmat-Nya merahmati kita semua.' Kemudian seorang laki-laki dari mereka berkata: 'Aku pernah sekali berbuat kebaikan. Aku memiliki beberapa orang pekerja, saat mereka datang kepadaku, maka aku memperkerjakan setiap dari mereka dengan upah yang telah ditentukan. Suatu hari datanglah kepada seorang laki-laki dipertengahan waktu siang, maka aku pun mempekerjakannya dengan setengah gaji dari teman-temannya, lalu ia pun bekerja setengah hari yang tersisa sebagaimana setiap orang dari teman-temannya yang bekerja sepanjang harinya. Maka aku pun merasa tenang untuk tidak mengurangi gajinya dari gaji teman-temannya karena kesungguhannya dalam bekerja. Kemudian seorang laki-laki dari mereka bertanya: 'Apakah kamu memberikan gaji kepada orang ini, seperti gaji yang kamu berikan padaku, padahal ia tidak bekerja kecuali setengah hari? ' Maka aku pun menjawab, 'Wahai hamba Allah, aku tidak mengurangi dari gajimu sedikitpun, sesungguhnya itu adalah hartaku, karena itu aku dapat menentukannya sesukaku.' Maka laki-laki itu pun marah dan meninggalkan gajinya. Kemudian aku pun meletakkan haknya di samping rumahku sekehendak Allah (lamanya). Setelah itu, lewatlah beberapa ekor sapi di depanku, maka aku pun membeli anak sapi dengan gaji (laki-laki tadi), hingga ia pun berkembang biak dengan kehendak Allah. Kemudian berlalulah waktu yang panjang hingga suatu saat lewatlah seorang laki-laki tua hadapanku hingga aku tidak lagi mengenalinya, laki-laki itu berkata: 'Sesungguhnya aku masih memiliki hak atasmu.' Laki-laki itu lantas mengingatkan aku siapa dirinya hingga aku mengenalinya, maka aku pun berkata: 'Aku tidak akan berbuat lalim padamu, ini adalah hakmu.' Lalu aku memberikan semua harta itu padanya. Laki-laki itu lalu berkata: 'Wahai Abdullah, janganlah kamu mencemoohku, jika kamu tidak ingin bersedekah padaku maka berikanlah hakku. Laki-laki (shalih) itu berkata: "Demi Allah, aku tidak mencemoohmu. Sesungguhnya harta itu adalah hakmu, aku tidak berhak sedikitpun darinya.' Maka aku menyerahkan semua itu harta itu kepadanya. Ya Allah, jika memang aku melakukan hal itu karena mengharap wajah-Mu, bukankan jalan untuk kami.' Maka batu besar itu pun bergeser sedikit, dan mereka dapat melihat keluar. Kemudian yang lain lagi berkata: 'Aku juga pernah sekali berbuat kebaikan. Waktu itu aku memiliki kelebihan harta, lalu manusia ditimpa kesempitan hidup. Kemudian datanglah seorang wanita meminta kemurahan padaku, dan aku berkata: 'Tidak, demi Allah! Aku tidak akan memberimu, kecuali jika kamu mau menyerahkan kehormatanmu.' Namun ia enggan dan pergi kemudian kembali lagi serta mengingatkanku akan Allah. Dan aku berkata: 'Tidak demi Allah! Aku tidak akan memberimu, kecuali jika kamu mau menyerahkan kehormatanmu.' Ia menolak lagi dan pergi seraya menuturkan hal itu kepada suaminya. Suaminya kemudian berkata padanya, 'Serahkanlah dirimu, dan berikanlah kecukupan pada anak-anakmu.' Maka wanita itu datang kepadaku seraya bersumpah kepada Allah atasku, namun aku tetap menolaknya seraya berkata padanya, 'Demi Allah, aku tidak akan memberimu, kecuali kamu mau menyerahkan kehormatanmu.' Ketika ia melihat kondisi seperti itu, maka ia pun menyerahkan dirinya padaku. Saat aku membuka pakaian ingin menggaulinya, tiba-tiba ia bergetar di bawah tubuhku. Maka aku pun bertanya, 'Ada apa dengnanmu? ' ia menjawab, 'Aku takut kepada Allah Rabbul 'Alamin.' Aku berkata padanya, 'Kamu takut kepada-Nya dalam kesempitan, akan tetapi aku tidak takut kepada-Nya dalam kelapangan.' Maka aku pun meninggalkan wanita itu, dan memberikan haknya lantaran aku telah menyingkap pakaiannya. Ya Allah, jika hal itu aku lakukan karena mengharap wajah-Mu, maka bukakanlah jalan untuk kami.' Kemudian batu itu pun bergeser sedikit hingga nampak lebih terang. Yang lain lagi berkata: 'Aku juga pernah sekali beramal shalih. Aku mempunyai kedua orang tua yang telah lanjut usia. Aku juga mempunyai kambing, aku biasa memberikan makan dan minum kepada mereka berdua, baru setelah itu aku kembali mengurusi ternak kambingku. Suatau hari aku kehujanan sehingga aku tidak bisa pergi hingga sore hari. Kemudian aku mendatangi keluargaku, lalu mengambil bejana (untuk perasan susu) dan memeras susu kambingku yang sedang berdiri. Setelah itu, aku pergi menemui kedua orang tuaku, namun aku mendapati keduanya telah tidur, dan aku tidak berani untuk membangunkan keduanya dan juga tidak tega meninggalkan perahan susu kambingku. Maka aku pun tetap berdiri dengan membawa bejana perahan susu hingga mereka bangun di waktu subuh. Maka aku pun memberi minum mereka berdua. Ya Allah, jika aku melakukan hal itu karena mengharap wajah-Mu, maka bukakanlah jalan untuk kami.'" An Nu'man berkata: "Seolah-olah aku mendengar hal ini langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Batu bersar itu kemudian terbuka, dan Allah pun melapangkan jalan bagi mereka hingga mereka dapat keluar."

【299】

Musnad Ahmad 17692: Telah menceritakan kepada kami [Mu`ammal] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Farwah] dari [Asy Sya'bi] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesunggunya yang halal telah jelas dan yang haram juga telah jelas. Dan di antara keduanya terdapat perkara-perkara syubhat. Maka barangsiapa meninggalkan perkara yang berkemungkinan mengandung dosa, niscaya terhadapt perkara yang jelas-jelas dosa akan lebih ditinggalkannya. Barangsiapa nekat melakukan hal yang syubhat, maka dikawatirkan terjerumus dalam perkara haram. Dan barangsiapa mengembalakan hewan di sekitar daerah terlarang, maka dikawatirkan ia akan memasukinya."

【300】

Musnad Ahmad 17693: Telah menceritakan kepada kami [Suraij bin Nu'man] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad] -yakni Ibnu Zaid- dari [Hajib bin Al Mufadldlal] -yakni Ibnu Al Muhallab bin Abu Shufrah- dari [Bapaknya] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berlaku adillah kalian di antara anak-anak kalian." Abu Abdurrahman berkata: telah menceritakan kepadaku [Al Qawariri] dan [Al Muqaddami] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Hajib bin Al Mufadldlal] -yakni Ibnu Al Muhallab bin Abu Shufrah- dari [Bapaknya] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berlaku adillah kalian di antara anak-anak kalian."

【301】

Musnad Ahmad 17694: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] Telah menceritakan kepada kami [Yunus] Telah menceritakan kepada kami [Al Aziz bin Huraits] ia berkata: [An Nu'man bin Basyir] berkata: "Abu Bakar meminta izin untuk masuk menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu ia mendengar Aisyah berkata dengan suara keras dan lantang, "Demi Allah! Aku tahu bahwa Ali lebih anda cintai daripada bapakku dan aku." Aisyah mengatakannya dua atau empat kali. Maka Abu Bakar pun minta izin dan masuk, lalu ia mendekati Aisyah seraya berkata: "Wahai binti Fulanah, kenapa aku mendengarmu mengangkat suara di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam!"

【302】

Musnad Ahmad 17695: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Hajib bin Al Mufadldlal bin Al Muhallab] dari [Bapaknya] ia berkata: aku mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkhutbah, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berlaku adillah kalian di antara anak-anak kalian. Berlaku adillah kalian di antara anak-anak kalian."

【303】

Musnad Ahmad 17696: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdul Malik] -yakni Al Harrani- berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Simak] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Demi Allah! Allah benar-benar lebih senang dengan taubat hamba-Nya dari seorang laki-laki yang mengadakan perjalanan di padang sahara, lalu ia istirahat dan tidur di bawah pohon. Kemudian setelah bangun ia tidak mendapatkan lagi kendaraanya, maka ia pun mendaki ke tempat yang lebih tinggi, namun ia belum juga melihatnya, kemudian ia mendatangi tempat lain dan naik lagi ke tempat yang lebih tinggi, tapi belum juga melihatnya. Akhirnya ia berkata: 'Aku akan kembali ke tempatku semula dan aku akan berada di situ hingga mati.' Maka ia pun kembali, dan tiba-tiba ia mendapati hewan tunggangannya sedang berjalan menyeret tali kekangnya." Beliau melanjutkan bersabda: "Dan Allah 'azza wajalla lebih gembira lantaran taubat hamba-Nya dari senangnya laki-laki ini saat ia mendapatkan kembali kendaraannya."

【304】

Musnad Ahmad 17697: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdul Malik] Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] Telah menceritakan kepada kami [Jabir] Telah menceritakan kepada kami [Abu Azib] ia berkata: kami menemui [An Nu'man bin Basyir] dalam suatu persaksian, lalu aku mendengarnya berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda -atau aku mendengarnya berkata- Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap sesuatu memiliki kekurangan (aib) kecuali pedang. Dan untuk setiap kekurangan (yang dijumpai pada barang belian) ada Arsy."

【305】

Musnad Ahmad 17698: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] Telah menceritakan kepada kami [Aban bin Yazid] -yaitu Al Aththar- berkata: Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] telah menceritakan kepadaku [Khalid bin Urfuthah] dari [Habib bin Salim] dari [An Nu'man bin Basyir], bahwa seorang laki-laki yang biasa dipanggil Abdurrahman bin Hunain dan diberi julukan Qurqur, menggauli budak wanita milik isterinya. Maka perkara itu diadukan kepada An Nu'man bin Basyir Al Anshari. Kemudian An Nu'man berkata: "Aku benar-benar akan memutuskan perkaramu dengan putusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Jika isterimu telah menghalalkannya bagimu, maka aku akan menderamu seratus kali. Tetapi jika ia belum menghalalkannya untukmu, maka aku akan merajammu dengan batu." Dan ternyata isterinya telah mengahalalkan budak wanitanya untuk suaminya itu. Maka An Nu'man pun menderanya seratus kali." Perawi berkata: "Aku mendengar [Aban] berkata: " [Qatadah] mengabarkan kepada kami bahwa ia pernah menulis surat berkenaan dengan persoalan tersebut kepada [Habib bin Salim]. Lalu Salim membalasnya dengan menuliskan hadits ini."

【306】

Musnad Ahmad 17699: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Aban Al Aththar] Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Khalid bin Urfuthah] dari [Habib bin Salim] -Aban berkata: Qatadah mengabarkan kepada kami bahwa ia pernah menulis surat kepada Habib bin Salim tentang hadits tersebut, lalu Salim menulis kepadanya-, bahwa seorang laki-laki yang biasa dipanggil Abdurrahman bin Hunain dan diberi julukan Qurqur. Ia diadukan kepada An Nu'man bin Basyir karena menggauli budak wanita milik isterinya. Maka An Nu'man bin Basyir berkata: "Aku benar-benar akan memutuskan perkaramu dengan putusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Jika isterimu telah menghalalkannya bagimu, maka aku akan menderamu seratus kali. Tetapi jika ia tidak menghalalkannya untukmu, maka aku akan merajammu." Kemudian An Nu'man mendapati wanita tersebut telah menghalalkan budak wanitanya untuk suaminya. Maka An Nu'man pun menderanya dengan seratus kali dera."

【307】

Musnad Ahmad 17700: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah mengabarkan kepada kami [Simak bin Harb] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meluruskan shaf kami sebagaimana diluruskannya bidikan anak panah, hingga beliau menduga bahwa kami telah melakukan hal itu dan memahaminya. Suatu hari menghadap ke arah kami dengan wajahnya, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang dadanya lebih condong ke depan, maka beliau pun bersabda: "Kalian meluruskan shaf, atau Allah benar-benar akan menjadikan kalian saling bermusuhan antara satu dengan yang lainnya."

【308】

Musnad Ahmad 17701: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Ali] dari [Za`idah] dari [Ashim] dari [Khaitsamah] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik manusia adalah generasiku, yang aku turut serta bersamanya, kemudian orang-orang yang datang setelahnya (yaitu generasi tabi'in), kemudian orang-orang yang datang setelah mereka (yakni generasi tabi'ut tabi'in). Setelah itu datanglah suatu kaum yang persaksian mereka mendahului sumpah mereka dan sumpah mereka mendahului persaksian mereka."

【309】

Musnad Ahmad 17702: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Isma'il] dari [Asy Sya'bi] dan [Zakaria] dari [Asy Sya'bi] dari [Abdullah bin Utbah] dan [Fithr] dari [Abu Dluha] dari [An Nu'man bin Basyir] bahwa Basyir mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia hendak memberikan kepada Nu'man suatu pemberian. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Apakah kamu memiliki anak selainnya?" ia menjawab, "Ya." Beliau bertanya lagi: "Apakah semuanya kamu berikan seperti apa yang telah kamu berikan padanya?" ia menjawab, "Tidak." Fithr berkata: Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya seperti ini: "Sama ratakanlah pemberian di antara mereka." Dan Zakariya, berkata: "Saya tidak akan bersaksi di atas ketidakadilan."

【310】

Musnad Ahmad 17703: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Zakariya] dari [Abu Al Qasim Al Jadali], -dan dalam riwayat lain- bapakku berkata: dan Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] dari [Zakariya] dari [Husain bin Al Harits Abu Al Qasim] bahwa ia mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menghadapkan wajahnya ke hadapan manusia, kemudian bersabda: "Luruskanlah shaf-shaf kalian. -beliau mengulanginya tiga kali- Kalian memilih untuk meluruskan shaf ataukah Allah benar-benar akan memperselisihkan antara hati-hati kalian." An Nu'man berkata: "Maka saya melihat seorang laki-laki menempelkan tumitnya dengan tumit temannya, kemudian lututnya ke lutut temannya dan juga pundaknya ke pundak temannya."

【311】

Musnad Ahmad 17704: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Mis'ar] ia berkata: -dan dalam riwayat lain- [Abdurrazaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Ibrahim bin Muhammad bin Al Muntasyir] dari [bapaknya] dari [Habib bin Salim] dari [An Nu'man bin Basyir] bahwa pada shalat 'Idain (dua hari raya) dan shalat Jum'at, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca: "SABBIHISMA RABBIKAL A'LAA." dan, "HAL ATAAKA HADIITSUL GHAASYIYAH."

【312】

Musnad Ahmad 17705: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Dzarr Al Hamdani] dari [Yusai'] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya do'a itu adalah ibadah." Kemudian beliau membaca: "Dan Tuhanmu berfirman: 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.'" (QS. Ghafir/Almukmin 60).

【313】

Musnad Ahmad 17706: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Asy Sya'bi] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kaum mukminin laksana jasad yang satu, jika kepalanya sakit, maka seluruh jasadnya akan ikut merasakannya dengan demam dan bergadang (tidak bisa tidur)."

【314】

Musnad Ahmad 17707: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] telah berkata [Khaitsamah] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kaum mukminin laksana jasad yang satu, jika kepalanya sakit, maka seluruh jasadnya akan ikut merasakan sakit. Dan jika matanya sakit, seluruh badannya juga akan merasakan sakit."

【315】

Musnad Ahmad 17708: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Simak] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat bersama kami, lalu beliau melihat seorang laki-laki menonjolkan dadanya ke depan shaf, maka beliau bersabda: "Samakan (luruskanlah shaf) dan janganlah kalian berselisih sehingga hati-hati kalian pun ikut berselisih."

【316】

Musnad Ahmad 17709: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Manshur] dan [Al A'masy] dari [Dzarr] dari [Yusai' Al Hadlrami] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah, dan beliau bersabda: "Sesungguhnya do'a itu adalah ibadah." Kemudian beliau membacakan ayat: "Dan Tuhanmu berfirman: 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.'" (QS. Ghafir/Almukmin 60). Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] dari [Dzarr] dari [Yusai' Al Hadlrami] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. Maka ia pun menyebutkan semisalnya. Syu'bah berkata yang semisal dengan itu. Abu Abdurrahman berkata: "Saya dikabarkan bahwa Yusai' adalah Yusai' bin Ma'dan."

【317】

Musnad Ahmad 17710: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Dlamrah bin Sa'id] dari [Ubaidullah bin Abdullah] bahwa Adl Dlahak bin Qais bertanya kepada [An Nu'man bin Basyir] mengenai surat yang dibaca Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam setelah surat Al Jumu'ah pada saat shalat Jum'ah. Maka Nu'man menjawab, "HAL ATAAKA HADIITSUL GHAASYIAH."

【318】

Musnad Ahmad 17711: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Yunus] dari [Al Hasan] bahwa [An Nu'man bin Basyir] menulis (surat) kepada Qais bin Al Haitsam (yang isinya), "Kalian adalah saudara kami. Dan kami telah menyaksikan (Rasulullah) sementara kalian belium menyaksikannya. Kami telah mendengar (Rasulullah), sementara kalian belum mendengarnya. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabdas: "Menjelang datangnya hari kiamat, akan terjadi rentetan fitnah, ia laksana malam yang gelap gulita. Seseorang di pagi harinya dalam keadaan mukmin, namun pada sore harinya telah menjadi kafir. Kemudian seorang yang di sore harinya dalam keadaan mukmin, namun pada pagi harinya telah menjadi kafir. Di antara mereka terdapat suatu kaum yang menjual akhlaknya dengan harta dunia."

【319】

Musnad Ahmad 17712: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] ia berkata: saya mendengar [Salim bin Abul Ja'd] ia berkata: saya mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalian akan meluruskan shaf-shaf kalian dalam shalat ataukah Allah benar-benar akan menyelisihkan antara wajah-wajah kalian (satu sama lain)?"

【320】

Musnad Ahmad 17713: Telah menceritakan kepada kami [Muhamamd bin Ja'far] dan [Hajjaj] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak bin Harb] ia berkata: saya mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meluruskan shaf, hingga beliau menjadikannya seolah-olah tombak atau anak panah. Kemudian beliau melihat dada seseorang yang menonjol dari shaf, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai para hamba-hamba Allah, kalian akan meluruskan shaf-shaf kalian, ataukah Allah benar-benar akan menyelesihkan antara wajah-wajah kalian (satu sama lain)?"

【321】

Musnad Ahmad 17714: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan [Hasyim] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ibrahim bin Muhammad bin Al Muntasyir] dari [bapaknya] -dalam riwayat lain- Hasyim berkata -yakni di dalam haditsnya- dia (Ibrahim) Berkata: saya mendengar bapakku menceritakan dari [Habib bin Salim] dari [An Nu'man bin Basyir] berkata: Dalam Jumu'ah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca -Hasyim berkata: Dalam shalat jum'at pada hari jum'at-, "SABBIHISMA RABBIKAL A'LAA." Dan, "HAL ATAAKA HADIITSUL GHAASYIYAH." Dan jika dua hari raya itu bertepatan dengan jum'at, beliau juga membaca kedua surat itu.

【322】

Musnad Ahmad 17715: Telah menceritakan kepada kami [Muhamamd bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] -dan dalam riwayat lain- Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ashim Al Ahwal] dari [Abu Qilabah] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: Terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau pun menunaikan shalat. Dan (dalam shalatnya) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga ruku' dan sujud. Hajjaj berkata: "Yakni seperti shalat kita."

【323】

Musnad Ahmad 17716: Telah menceritakan kepada kami [Muhamamd bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Bisyr] dari [Khalid bin Urfuthah] dari [Habib bin Salim] dari [An Nu'man bin Basyir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda berkenaan dengan seorang laki-laki yang menggauli budak wanita milik isterinya: "Jika isterinya telah menghalalkan budak wanita miliknya untuk suaminya, maka saya akan menderanya seratus kali. Jika belum, maka saya akan merajamnya."

【324】

Musnad Ahmad 17717: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan [Abdullah bin Bakr] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Habib bin Salim] telah berkata [Ibnu Bakr] maula An Nu'man bin Basyir, dari An Nu'man bin Basyir bahwa telah diajukan kepadanya seorang laki-laki yang menggauli budak wanita milik isterinya, maka An Nu'man berkata: Saya akan memutuskan dalam perkara ini dengan putusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Jika isterimu telah menghalalkannya untukmu, maka saya akan menderamu seratus kali dera. Dan jika tidak, maka saya akan merajammu." Ibnu Bakr berkata: Dan ia pun mendapati bahwa isteri laki-laki itu telah mengahalalkan budak wanita miliknya untuk suaminya. Maka An Nu'man menderanya seratus kali.

【325】

Musnad Ahmad 17718: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Abu Bisyr] dari [Habib bin Salim] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: Bahwa seorang wanita mendatanginya dan berkata bahwa suaminya telah menggauli budak wanita miliknya. An Nu'man berkata: "Sesungguhnya dalam masalah ini, saya memiliki kabar bersih yang saya ambil dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. jika kamu telah mengizinkan baginya, maka saya akan menderanya seratus kali. Dan jika belum, maka saya akan merajamnya. Maka orang-orang pun mendatanginya dan berkata: "Suamimu akan dirajam, katakanlah bahwa kamu telah mengizinkan untuknya." Maka wanita itu pun berkata: "Sesungguhnya saya telah mengizinkan untuknya." Kemudian suaminya itu dihadapkan dan didera seratus kali.

【326】

Musnad Ahmad 17719: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] telah memberitakan kepada kami [Abu Bakr] dari [Ashim] dari [Khaitsamah] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik manusia adalah generasiku, yang aku turut serta bersamanya, kemudian orang-orang yang datang setelahnya (yaitu generasi tabi'in), kemudian orang-orang yang datang setelah mereka (yakni generasi tabi'ut tabi'in), kemudian generasi yang datang setelah mereka. Setelah itu, datanglah suatu kaum yang kesaksian mereka mendahului sumpah-sumpah mereka dan sumpah-sumpah mereka mendahului kesaksian mereka."

【327】

Musnad Ahmad 17720: Telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Abdullah bin Mu'awiyah bin Ashim bin Al Mundzir bin Az Zubair] telah menceritakan kepada kami [Sallam Abul Mundzir Al Qari] Telah menceritakan kepada kami [Ashim bin Bahdalah] dari [Asy Sya'bi] atau [Khaistamah] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya perumpamaan kaum muslimin adalah seperti jasad yang satu, jika ada bagian yang sakit, niscaya seluruh jasadnya akan turut mengeluh kesakitan."

【328】

Musnad Ahmad 17721: Telah menceritakan kepada kami Abdullah Telah menceritakan kepada kami [Manshur bin Abu Muzahim] Telah menceritakan kepada kami [Abu Waki' Al Jarrah bin Malih] dari [Abu Abdurrahman] dari [Asy Sya'bi] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di atas mimbar: "Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak. Dan barangsiapa tidak berterima kasih kepada manusia, maka ia tidak akan bersyukur kepada Allah. Membicarakan nikmat Allah termasuk syukur, sedangkan meninggalkannya merupakan perbuatan kufur. Hidup berja'amah adalah rahmat, sedangkan perpecahan adalah adzab."

【329】

Musnad Ahmad 17722: Telah menceritakan kepada kami Abdullah Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abdullah] maula Bani Hasyim, Telah menceritakan kepada kami [Abu Waki'] dari [Abu Abdurrahman] dari [Asy Sya'bi] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di atas A'wad atau di atas mimbar ini: "Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak. Dan barangsiapa tidak berterima kasih kepada manunisa, maka ia tidak akan bersyukur kepada Allah. Membicarakan nikmat Allah termasuk syukur, sedangkan meninggalkannya merupakan perbuatan kufur. Hidup berja'amah adalah rahmat, sedangkan perpecahan adalah adzab." (Imam Ahmad) Berkata: [Abu Umamah Al Bahili] berkata: "Hendaklah kalian selalu bersama As Sawaad Al A'zham." Kemudian seorang laki-laki bertanya, "Apakah itu As Sawaad Al A'zham?" Abu Umamah menjawab, "Yakni di dalam ayat ini yang terdapat dalam surat An Nur: 'Dan jika kamu berpaling Maka Sesungguhnya kewajiban Rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu.'" (QS. Annur 54).

【330】

Musnad Ahmad 17723: Telah menceritakan kepada kami Abdullah Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Umar Al Qawariri] Telah menceritakan kepada kami [Hammad yakni Ibnu Zaid], Telah menceritakan kepada kami [Hajib bin Al Mufadldlal yakni Ibnu Al Muhallab], dari [bapaknya] dari [An Nu'man bin Basyir] bahwasanya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dekatilah antara anak-anak kalian, yakni samaratakanlah di antara mereka (tidak pilih kasih)."

【331】

Musnad Ahmad 17724: Telah menceritakan kepada kami Abdullah Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Al Hasan Al Bahili] dan [Ubaidullah Al Qawariri] dan [Muhamamd bin Abu Bakr Al Muqaddami] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Hajib bin Al Mufadldlal bin Al Muhallab] dari [bapaknya] bahwa ia mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berlaku adillah di antara anak-anak kalian. Berlaku adillah di antara anak-anak kalian. Berlaku adillah di antara anak-anak kalian."

【332】

Musnad Ahmad 17725: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Al Mas'udi] dari [Ziyad bin Ilaqah] dari [Usamah bin Syarik] ia berkata: Aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan saat itu, para sahabatnya seakan-akan diatas kepala mereka terdapat burung.

【333】

Musnad Ahmad 17726: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Zaid bin Ilaqah] dari [Usamah bin Syarik] ia berkata: Saya mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sementara para sahabatnya berada di sisi beliau, sepertinya di atas kepala-kepala mereka terdapat burung. Kemudian saya mengucapkan salam atasnya dan duduk. Setelah itu, datanglah orang-orang A'rab dan bertanya kepada beliau, "Wahai Rasulullah, haruskah kami berobat?" beliau menjawab, "Ya, karena Allah tidak pernah menurunkan penyakit, kecuali Dia juga menurunkan obatnya, kecuali untuk satu penyakit, yaitu kepikunan." Dan Usamah, ketika usianya telah lanjut ia berkata: "Apakah sekarang kalian mendapati obat untukku?" kemudian orang-orang pun bertanya kepada beliau mengenai berbagai hal, "Apakah kami berdosa jika berobat dengan ini dan itu?" maka beliau pun menjawab: "Wahai para hamba Allah, sesungguhnya Allah telah menghilangkan dosa, kecuali seorang yang menuntut seorang muslim dengan zhalim, itulah dosa dan kehancuran." Mereka bertanya lagi, "Sesuatu apakah yang paling baik yang diberikan kepada manusia?" beliau menjawab: "Yaitu akhlak yang baik."

【334】

Musnad Ahmad 17727: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Ziyad yakni Al Muthallib bin Ziyad] Telah menceritakan kepada kami [Ziyad bin Ilaqah] dari [Usamah bin Syarik] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berobatlah kalian wahai hamba Allah, karena Allah 'azza wajalla tidak pernah menurunkan penyakit, kecuali juga menurunkan obatnya, kecuali kematian dan kepikunan."

【335】

Musnad Ahmad 17728: Telah menceritakan kepada kami [Mush'ab bin Sallam] Telah menceritakan kepada kami [Al Ajlah] dari [Ziyad bin Ilaqah] dari [Usamah bin Syarik] bahwa seorang laki-laki dari kaumnya berkata: Seorang A'rabi datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya, "Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling baik?" Beliau menjawab: "Yaitu, yang paling baik akhlaknya diantara mereka." kemudian ia bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, haruskah kami berobat?" beliau menjawab: "Berobatlah kalian, karena Allah tidak pernah menurunkan penyakit, melainkan Allah juga menurunkan obatnya, orang yang mengetahuinya akan tahu dan orang yang tidak mengetahuinya akan tidak tahu."

【336】

Musnad Ahmad 17729: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Isa bin Dinar] dari [bapaknya] dari [Amru bin Harits bin Musthaliq] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang senang untuk membaca Al Qur'an sebagaimana ketika ia diturunkan, maka hendaklah dia membaca sebagaimana bacaan Ibnu Ummi Abdi (Abdullah bin mas'ud)."

【337】

Musnad Ahmad 17730: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Syufyan] dan [Ishaq yakni Al Azraq], ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Amru bin Harits] telah berkata Ishaq bin Al Musthaliq berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak meninggalkan (harta) kecuali senjatanya dan keledai putih serta tanah (pekarangan) yang beliau jadikan sedekah.

【338】

Musnad Ahmad 17731: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sabiq] Telah menceritakan kepada kami [Isa bin Dinar] Telah menceritakan kepada kami [bapakku] bahwa ia mendengar [Al Harits bin Abu Dlirar Al Khuza'i] ia berkata: Saya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau mengajakku untuk masuk Islam, maka aku pun masuk Islam dan mengikrarkannya. Kemudian beliau menyuruhku untuk mengeluarkan zakat, maka aku pun mengikrarkannya. Dan saya pun berkata: "Wahai Rasulullah, saya akan pulang ke kaumku untuk mengajak mereka masuk Islam dan menunaikan zakat. Barangsiapa yang menyambut panggilan dakwahku, maka akan aku kumpulkan zakat yang dikeluarkannya." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus seorang utusan untuk waktu yang telah ditetapkan dengan tujuan untuk mengambil zakat yang kamu kumpulkan. Ketika Al Harits telah mengumpulkan zakat dari orang yang memenuhi panggilan dakwahnya, bertepatan waktu yang disepakatinya dengan Rasulullah untuk mengutus utusannya, ternyata utusannya tertahan oleh suatu hal sehingga tidak dapat datang, sehingga Al Harits menduga bahwa ketidak datangan utusan Rasulullah adalah pertanda dari murka beliau, maka Al Harits-pun memanggil para pembesar kaumnya seraya berkata: " Rasulullah sebenarnya telah menentukan suatu waktu mengirim utusan kepadaku untuk menerima kumpulan zakat yang telah aku kumpulkan, tetapi aku melihat tertahannya/ketidak datangan utusan beliau adalah pertanda dari murka beliau, maka mereka lalu berangkat dan mendatangi Rasulullah. Bersamaan itu pula Rasulullah telah mengirim Walid bin Uqbah ke Harits untuk mengumpulkan zakat yang telah dikumpulkan oleh Al Harits. Ketika telah sampai setengah perjalanan, Walid bin Uqbah kembali lagi dan mendatangi Rasulullah dan berkata: "Wahai Rasulullah sesungguhnya Al Harits telah mencegahku untuk mengambil zakat dan malah berniat untuk membunuhku", maka Rasulullah lalu mengirim rombongan untuk menemui Al Harits dan para sahabatnya. Ketika sampai di luar Madinah, Al Harits menemui mereka dan mereka berkata: "Inikah Al Harits?? Maka ketika Al Harits mendatangi mereka, dia berkata: "Kepada siapakah kalian diutus"?? mereka lalu menjawab: "Kepadamu" lalu Al Harits bertanya: "Kenapa?? Mereka menjawab: "Bahwa Rasulullah telah mengirim untukmu utusan, lalu dia menduga bahwa engkau telah menahan zakat serta berkeinginan untuk membunuhnya". Maka Al Harits berkata: "Demi dzat yang mengutus Muhammad, sesungguhnya kita tidak seperti yang kalian tuduhkan, bahkan kami belum pernah melihat utusan Rasulullah sama sekali dan dia tidak mendatangiku". Ketika Alharits menemui Rasulullah, berkatalah beliau kepada Al Harits: "Wahai Al Harits sungguh kalian telah menahan zakat dan berniat untuk membunuh utusanku", lalu Al Harits menjawab: "Demi Dzat yang mengirim engkau sebagai utusan-Nya, aku tidak seperti itu, utusanmu tidak pernah datang dan menemuiku. Bahkan kami menduga bahwa ketika utusanmu tidak datang pada waktu yang telah ditentukan, kami menduga bahwa itu adalah pertanda dari kemurkaan Allah dan Rasul-Nya kepada kami-kami ini", spontan turunlah ayat: "Wahai Orang-orang beriman apabila datang kepada kalian orang fasiq membawa suatu berita…..(QS. Al hujurat, 6) "

【339】

Musnad Ahmad 17732: Telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Qatadah] dari [Khilas] dari [Abdullah bin Utbah] ia berkata: Ibnu Masud mendatangi seorang laki-laki yang telah menikahi seorang wanita, kemudian meninggal dunia dan belum sempat memberikan maharnya serta belum pernah mencampurinya. [Ibnu Mas'ud] ditanya tentang perkara hukum perempuan tersebut, dan selama kurun waktu satu bulan belum memberikan jawaban. kemudian mereka kembali bertanya kepadanya, akhirnya beliau pun berkata: "Aku akan menjawab dengan pendapatku sendiri. Jika pendapatku salah, maka itu adalah dari kelemahan diriku dan datangnya dari syaithan, tapi apabila pendapatku benar, maka hal itu datangnya dari Allah. Wanita itu berhak mendapatkan mahar sebagaimana isteri yang lain, ia juga berhak mendapatkan bagian harta warisan. Dan baginya ada keharusan menunggu masa iddah." Kemudian berdirilah seorang laki-laki dari Bani Asyja' seraya berkata: "Aku bersumpah bahwa Anda telah memutuskan perkara wanita tersebut sebagaimana Rasulullah memutuskan perkaranya Birwa' binti Wasiq." Lalu Ibnu Masud berkata: "Datangkanlah padaku saksimu!" Maka bersaksilah [Jarrah] dan [Abu Sinan] serta dua orang laki-laki dari bani Asyja'."

【340】

Musnad Ahmad 17733: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Za`idah] Telah menceritakan kepada kami [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Alqamah] dan [Al Aswad] ia berkata: Orang-orang mendatangi [Abdullah yakni Ibnu Mas'ud] dan mereka pun bertanya, "Bagaimana pendapatmu, mengenai seorang laki-laki yang menikahi seorang wanita?" Lalu ia pun menyebutkan hadits. Al Qamah berkata: Kemudian seorang laki-laki dari Asyja' -Manshur berkata: Menurutku ia adalah [Salamah bin Zaid] - dan berkata: "Dalam persoalan ini, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memutuskan. Pernah seorang laki-laki dari kami menikahi wanita dari Bani Ru`as yang biasa dipanggil Birwa' bintu Wasiq. Suatu hari, laki-laki itu keluar kemudian memasuki kawasan sumur lalu ia pingsan dan mati. Sedangkan ia belum memberikan mahar kepada wanita yang dikahinya. Kemudian orang-orang pun mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau bersabda: "Ia berhak mendapatkan mahar sebagaimana isteri-isteri yang lain, tidak ada tipu daya dan ketidakadilan. Ia juga mendapat bagian dari harta warisan dan baginya keharusan menunggu masa iddah."

【341】

Musnad Ahmad 17734: Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] Telah menceritakan kepada kami [Hammnad bin Salamah] dari [Dawud] dari [Asy Sya'bi] dari [Al Qamah] bahwa pernah seorang laki-laki menikahi seorang wanita. Kemudian sang suami itu meninggal dan belum sempat menggaulinya dan belum juga menentukan maharnya. Lalu ditanyakanlah hal itu kepada [Abdullah], maka ia menjawab, "Ia berhak mendapatkan mahar sebagaimana isteri yang lain, tidak ada tipu daya dan kezhaliman. Ia juga berhak mendapatkan harta warisan, dan baginya ada keharusan menunggu masa iddah." Kemudian berdirilah [Abu Sinan Al Asyja'i] yang berada dalam suatu rombongan, dan mereka berkata: "Kami bersaksi bahwa Anda telah memutuskannya dengan ketetapan yang pernah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada Birwa' binti Wasiq." Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin Abu Syaibah telah berkata Abdullah dan Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Syaibah] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Za`idah] dari [Dawud] dari [Asy Sya'bi] dari [Al Qamah] dengan hadits ini. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah ia berkata: Telah menceritakannya kepada kami Ibnu Abu Syaibah Abdullah bin Muhammad dan ia pun menyebutkan hadits.

【342】

Musnad Ahmad 17735: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Firas] dari [Asy Sya'bi] dari [Masruq] dari [Abdullah] mengenai permasalah: Seorang laki-laki menikahi seorang wanita, lalu laki-laki itu meninggal, dan ia belum sempat menggaulinya dan juga belum memberinya mahar. Abdullah berkata: "Baginya mahar dan keharusan menunggu masa iddah, serta ia juga mendapat bagian dari harta warisan." Kemudian [Ma'qil bin Sinan] berkata: "Saya telah menyaksikan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menghakimi dengan putusan ini, berkenaan dengan Birwa' binti Wasiq." Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Al Qamah] dari [Abdullah] semisal hadits Firas.

【343】

Musnad Ahmad 17736: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Al Qamah] ia berkata: Pernah dihadapkan kepada Abdullah suatu persoalan mengenai seorang wanita yang telah dinikahi oleh seorang laki-laki. Kemudian laki-laki itu meninggal, sementara ia belum memberikan wanita itu mahar dan juga belum menggaulinya. Maka orang-orang pun berselisih. Abdullah berkata: "Menurutku, ia berhak mendapatkan mahar sebagaimana isteri-isteri yang lain, ia juga mendapat bagian warisan, dan baginya ada keharusan menunggu masa iddah." Kemudian [Ma'qil bin Sinan Al Asyja'i] bersaksi, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memutuskan perkara Birwa' binti Wasyiq seperti ini.

【344】

Musnad Ahmad 17737: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Wa`il] dari [Qais bin Abu Gharazah] ia berkata: Kami berjual beli beberapa wasaq di Madinah. Dan kami menamakan diri dengan panggilan, "As Samasirah (tukang makelar)." Kemudian datanglah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau pun menamai kami dengan panggilan yang lebih baik, beliau berseru: "YA MA'SYARAT TUJJAAR (Wahai pedagang), sesungguhnya jual beli ini terasuki kelalaian dan sumpah, maka hapuskanlah dengan mengeluarkan sedekah."

【345】

Musnad Ahmad 17738: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [bapakku] dan [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Barra' bin Azib] ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda pada saat perang Hunain: "Aku adalah Nabi yang tidak akan berbohong, Aku adalah putranya Abdul Muthalib."

【346】

Musnad Ahmad 17739: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] ia berkata: telah menceritakannya kepadaku [Ibnu Abu Laila] ia berkata dan menceritakan bahwa [Al Barra` bin Azib] berkata: Bahwa sifat shalat Rasulullah adalah, lama beliau ruku', mengangkat kepalanya dari ruku', sujud, dan mengangkat kepalanya dari sujud, serta diantara dua sujud, lama kesemuanya hampir-hampir sama (mendekati)."

【347】

Musnad Ahmad 17740: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] ia berkata: saya mendengar [Ibnu Abu Laila] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Barra` bin Azib] bahwa Nabiyyullah berqunut pada waktu shalat Subuh dan Magrib. Abu Abdurrahman berkata 'Tidak ada hadits yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang menyatakan bahwa beliau melakukan qunut pada shalat Maghrib, kecuali dalam hadits ini." Dan dari Ali.

【348】

Musnad Ahmad 17741: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: saya mendengar [Abu Ishaq Al Hamdani] berkata: saya mendengar [Al Barra` bin 'Azib] berkata: Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berangkat dari Makkah ke Madinah, Suraqah bin Malik bin Ju'tsum mengikutinya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendo'akan keburukan untuknya, hingga kuda tunggangannya pun tersungkur jatuh. Setelah itu, ia berkata: "Bedo'alah kebaikan untukku, dan aku tidak akan mencelakaimu." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun mendoakan kebaikan untuknya. kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kehausan, lalu mereka melewati seorang penggembala kambing, hingga berkatalah [Abu Bakar], "Maka aku mengambil gelas dan memeras susu untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian kudatangi beliau dan beliau pun meminumnya hingga akupun merasa puas."

【349】

Musnad Ahmad 17742: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Ubaidah] dan [laki-laki lain] dari [Al Barra` bin 'Azib] ia berkata: Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hendak tidur, maka beliau menjadikan bagian kanan tubuhnya sebagai sandaran, kemudian berdo'a: "ALLAHUMMA QINI ADZABAKA YAUMA TAJMA'U IBAADAKA (Ya Allah, jagalah diriku dari adzab-Mu pada hari berkumpulnya semua hamba-MU)." Abu Ishaq dan yang lain berkata: "Yaitu pada hari Engkau membangkitkan seluruh hamba-Mu."

【350】

Musnad Ahmad 17743: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: saya mendengar [Abu Ishaq] berkata: saya mendengar [Al Barra`] berkata: "Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah seorang yang bidang dadanya tidak terlalu menonjol, jarak antara kedua bahunya berjauhan, panjang rambutnya terurai hingga menyentuh kedua daun telinganya, dan beliau memakai pakaian berwarna merah. Sungguh, aku tidak pernah melihat seorang yang tampan melebihi ketampanan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【351】

Musnad Ahmad 17744: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa`] berkata: Seorang laki-laki membaca surat Al Kahfi, sementara di dalam rumahnya terdapat binatang melata yang seketika itu langsung kabur. Kemudian ia melihat, ternyata awan tipis telah menaunginya. Maka mereka berdua menuturkan hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. beliau bersabda: "Bacalah wahai Fulan! Itu adalah As sakinah (ketenangan) yang turun saat Al Qur`an dibaca atau atau As Sakinah itu memang turun untuk Al Qur`an."

【352】

Musnad Ahmad 17745: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa`] saat itu, seorang laki-laki dari Qais bertanya kepadanya, "Apakah kalian melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada saat perang Hunain?" Al Baraa` menjawab, "Akan tetapi, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak lari dari medan peperangan. Saat itu, kaum Hawazin mempunyai pasukan pemanah. Dan ketika kami memukul mundur dan menjadikan mereka terpecah belah, kami segera melahap ghanimah hingga mereka pun balik menghujani kami dengan anak panah. Dan sungguh, saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada di atas Bighal putihnya, sementara Sufyan bin Al Harits memegang tali kekangnya. Dan saat itu, beliau bersabda: "Aku adalah seorang Nabi yang tidak pernah berdusta. Aku adalah putra Abdul Muthallib."

【353】

Musnad Ahmad 17746: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Ar Rabi' bin Al Baraa`] menceritakan dari Al Baraa` bahwa jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kembali dari bepergian, beliau membaca: "AAYIBUUN TAA`IBUUN 'AABIDUUN LIRABBINAA HAAMIDUUN (Kami kembali dengan bertaubat, beribadah dan memuji Rabb kami)."

【354】

Musnad Ahmad 17747: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud Al Hasyimi] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abu Bakr] dari [Abu Ishaq] ia berkata: Saya berkata kepada Al Baraa`, "Bagaimana, jika seorang laki-laki menyerang kaum musyrikin, apakah ia termasuk orang yang menjatuhkan dirinya dalam kebinasaan?" Al Baraa` menjawab: "Tidak, karena Allah 'azza wajalla telah mengutus Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam dan Dia berfirman: 'Maka berperanglah kamu di jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri.' (QS. Annikah 84). Sesungguhnya At Tahlukah (kebinasaan itu) hanya terkait dengan nafkah."

【355】

Musnad Ahmad 17748: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdul Malik] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] ia berkata: Pernah ditanyakan kepada [Al Barra`]: "Apakah wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keras seperti pedang ini?" Ia menjawab, "Tidak, bahkan wajah beliau laksana bulan."

【356】

Musnad Ahmad 17749: Telah menceritakan kepada kami [Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Zaid] dari [Adi bin Tsabit] dari [Al Baraa` bin Azib] ia berkata: Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan. Kemudian kami singgah di Ghadir Khum dan tak lama kemudian adzan shalat pun dikumandangkan. Sebagai tempat beliau, dibersihkanlah semak-semak yang berada di bawah dua batang pohon, baru kemudian beliau shalat Zhuhur. Setelah itu, beliau langsung memegang tangan Ali radliallahu 'anhu seraya bertanya: "Bukankah kalian telah mengetahui bahwa diriku lebih berhak terhadap kaum mukminin atas diri mereka sendiri?" para sahabat menjawab, "Benar." Beliau bertanya lagi, "Bukankah kalian telah mengetahui bahwa saya lebih berhak terhadap setiap mukmin atas dirinya sendiri?" para sahabat menjawab, "Benar." Kemudian beliau memegang erat tangan Ali dan bersabda: "Barang siapa yang menjadikan aku sebagai walinya, maka Ali juga merupakan wali baginya. Ya Allah, tolonglah orang-orang yang menolongnya, dan musuhilah orang yang memusuhinya." Setelah itu, Umar bin Khaththab Radliayallahu 'Anhu berkata: "Selamat bagimu wahai Ali, kamu telah menjadi wali bagi setiap mukmin dan mukminah." Abu Abdurrahman berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hudbah bin Khalid] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Ali bin Zaid] dari [Adi bin Tsabit] dari [Al Barra` bin 'Azib] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam semisalnya.

【357】

Musnad Ahmad 17750: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah berkata [Zubaid] telah mengabarkan kepadaku [Manshur] dan [Dawud] dan [Ibnu Aun] dan [Mujalid] dari [Asy Sya'bi] -dan ini adalah haditsnya Zubaid ia berkata saya mendengar Asy Sya'bi- menceritakan dari [Al Baraa`] dan ia telah menceritakan kepada kami di sisi dinding Masjid, ia berkata: kepada kita ketika ada rombongan di masjid, dia berkata: "Kalaulah jika diriku telah…..kemudian aku kabarkan kepada kalian tentang perkaranya, bahwa Rasulullah khutbah maka beliau bersabda: "Sesungguhnya yang pertama dalam hari kita ini adalah kita melaksanakan sholat kemudian pulang dan memotong hewan sembelihan, maka siapa yang mengerjakan sebagaimana hal tersebut maka dia telah mendapatkan perkara dari sunnah kita, akan tetapi barang siapa yang menyembelih sebelum itu maka sembelihannya hakekatnya adalah hanya bagaikan daging yang dia hadiahkan kepada keluarganya, dan tidak termasuk dari rangkaian ibadah".maka Barra' berkata: "Pamanku Abu Burdah bin Niyar berkata: "Wahai Rasulullah Aku telah menyembelih dan aku mempunyai kambing kecil yang berumur sekitar enam bulan yang lebih baik dari kambing yang berumur satu tahun"?? maka beliau berkata: "Maka tidak mengapa engkau jadikan kambing umur enam bulan menggantikan kambing umur satu tahun, akan tetapi pengecualian ini hanya untukmu dan tidak boleh selain kamu setelah ini".

【358】

Musnad Ahmad 17751: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: [Alqamah bin Martsad], ia berkata: telah mengabarkan kepadaku dari [Sa'ad bin Ubaidah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda berkenaan dengan kubur: "Jika seorang hamba ditanya, kemudian ia mengetahui Rabb-nya, -kemudian beliau mengatakan sesuatu namun saya tidak menghafalnya- dan itulah yang termaktub dalam firman Allah: 'Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. (QS. Ibrahim 27).'"

【359】

Musnad Ahmad 17752: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewati sekelompok orang Anshar dan bersabda: "Jika kalian harus berbuat, maka sebarkanlah salam, tolonglah orang yang terzhalimi dan tunjukkanlah jalan (bagi yang tersesat)."

【360】

Musnad Ahmad 17753: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewati majelis yang dikerumuni oleh orang-orang Anshar, dan beliau pun bersabda: "Jika kalian harus duduk, maka tunjukkanlah jalan (bagi yang tersesat), balaslah salam, dan tolonglah orang yang terzhalimi."

【361】

Musnad Ahmad 17754: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] bahwa ia mendengar [Al Baraa`] berkata berkenaan dengan ayat ini: "Tidak lah sama kedudukan orang-orang mukmin yang duduk dan para mujahidin di jalan Allah." (Al Baraa` berkata): Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh Zaid untuk mencatat ayat tersebut, maka ia pun datang dengan membawa sebongkah tulang dan menulisnya. Kemudian Ibnu Ummi Maktum datang mengadu padanya akan penyakit buta yang dideritanya, maka turunlah ayat: "Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur." (QS. Annisa': 95).

【362】

Musnad Ahmad 17755: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Umar bin Abu Za`idah] ia berkatsa, saya mendengar [Abu Ishaq] ia berkata: seorang laki-laki berkata dengan bercanda kepada Al Baraa', "Kalian telah melarikan diri dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, padahal kalian adalah para sahabatnya." [Al Baraa`] berkata: "Aku bersaksi atas diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa pada hari itu, tiada seorang pun yang melarikan diri. Dan sungguh, saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari digalinya parit, beliau sedang memindahkan tanah bersama para sahabat. Kemudian beliau mendendangkan perkataan Abdullah bin Ruwahah: "Ya Allah, kalaulah bukan karena-MU maka kami adalah adalah kaum yang tidak mendapat petunjuk, tidak pula akan bersedekah, dan tidak akan pernah shalat. Maka turunkanlah ketenangan kepada kami kita, berikanlah keteguhan saat menghadapi pasukan musuh. Sesungguhnya orang-orang terdahulu telah melampaui batas atas kami, dan jika mereka menginginkan terjadinya fitnah, maka kami akan pun mengabaikannya." Beliau mengucapkannya dengan memanjangkan suara.

【363】

Musnad Ahmad 17756: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Al Baraa` bin Azib] ia berkata: Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika mulai menunaikan shalat, beliau mengangkat kedua tangannya.

【364】

Musnad Ahmad 17757: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Al Baraa` bin Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di antara kewajiban kaum muslimin adalah mandi pada hari jum'at dan memakai wangi-wangian. Namun, jika mereka tidak mempunyai, maka sesungguhnya air itu lebih wangi."

【365】

Musnad Ahmad 17758: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah mengabarkan kepada kami [Abu Janab] dari [Yazid bin Al Baraa`] dari [bapaknya] bahwa: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah pada hari Nahr: "Sesungguhnya awal Nusuk (Ibadah) kalian adalah shalat ini." Kemudian Abu Burdah bin Niyar berdiri mendekat ke arah beliau, "Berikanlah jalan untukku." Suhail berkata: "Ia termasuk ahli Badar." Abu Burdah berkata: "Wahai Rasulullah, sehari sebelumnya, kami sudah sangat menginginkan daging, sehingga kami menyegerakannya dan menyembelihnya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalau begitu, maka gantilah." Ia berkata lagi, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami memiliki anak kambing kacang." Beliau bersabda: "Kambing itu adalah untukmu dan bukan untuk seorang pun setelahmu."

【366】

Musnad Ahmad 17759: Telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Amru] Telah menceritakan kepada kami [Za`idah] Telah menceritakan kepada kami [Abu Janab Al Kalbi] telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Al Baraa` bin Azib] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Kami duduk-duduk di Mushalla pada hari Adlha. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi kami, dan mengucapkan salam kepada manusian kemudian bersabda: "Sesungguhnya awal Nusuk kalian hari ini adalah shalat ini." Al Baraa` berkata: Kemudian beliau maju dan shalat dua raka'at lalu salam dan menghadapkan wajahnya kepada para sahabatnya. Beliau diberikan tongkat dan bersandar dengannya.setelah itu, beliau memuji Allah dan membaca pujian-pujian atas-Nya. Kemudian beliau memerintahkan mereka (untuk melakukan beberapa hal) dan juga melarang mereka (dari beberapa hal). Dan beliau bersabda: "Siapa di antara kalian yang menyegerakan penyembelihan, berarti sembelihan itu hanya ia peruntukkan bagi keluarganya. Sesungguhnya penyembelihan kurban hanya dilakukan setelah shalat." kemudian pamanku Abu Burdah bin Niyar berdiri mendekat ke arah beliau dan berkata: "Saya telah menyegerakan penyembelihan kambingku wahai Rasulullah. Dan itu sebagai makanan untuk kami saat berkumpul ketika pulang nanti. Dan saya juga mempunyai anak kambing kacang yang lebih sempurna daripada yang telah saya sembelih, apakah itu bisa mencukupiku wahai Rasulullah?" beliau menjawab, "Ya. Namun tidak akan mencukupinya seorang pun setelahmu." Kemudian beliau bersabda: "Wahai Bilal." Maka Bilal pun berjalan, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengikutinya hingga beliau menemui para wanita dan beliau pun bersabda: "Wahai para wanita, bersedekahlah kalian. Dan sedekah itu adalah lebih baik bagi kalian." Al Baraa` berkata: Maka saya tidak pernah mendapati suatu hari yang lebih banyak gelang-gelang yang terputus, kalung dan anting-anting melebihi hari itu."

【367】

Musnad Ahmad 17760: Telah menceritakan kepada kami [Abul Walid] dan [Affan] ia berkata: [Ubaidullah bin Iyad] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Iyad bin Laqith] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kamu sujud, maka letakkanlah kedua telapak tanganmu dan angkatlah kedua sikutmu."

【368】

Musnad Ahmad 17761: Berkata Abu Abdurrahman, Telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Humaid] Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Iyad] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Iyad dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bagaimana komentar kalian terhadap kegembiraan seorang laki-laki. Yang mana, hewan tunggangannya kabur dengan menyeret tali kekangnya dan di tempat itu, tidak ada makanan dan minuman. Sementara perbekalannya yang berupa makanan -Affan berkata dan minuman- ada di atas kendaraannya. Kemudian ia pun mencarinya hingga kepayahan, lalu ia melewati sebatang pohon -Affan berkata: sebatang pohon- yang di situ tali kekang kendaraannya tergantung dan ia pun mendapatinya." Para sahabat menjawab: "Laki-laki tersebut pastilah amat sangat gembira." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Dan Demi Allah, sesungguhnya Allah jauh lebih gembira lantaran taubat hamba-Nya daripada musafir tersebut saat mendapatkan kembali kendaraannya." Abu Abdurrahman berkata: Dan Telah menceritakannya kepada kami Ja'far bin Humaid ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Iyad semisalnya.

【369】

Musnad Ahmad 17762: Telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Hisyam] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Tidaklah setiap hadits itu kami dengar langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Akan tetapi, para sahabat kamilah yang menceritakannya kepada kami. Sebabnya, kami telah disibukkan untuk mengembalakan kambing.

【370】

Musnad Ahmad 17763: Telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Abdurrahman] dari [Al A'masy] dari [Thalhah] dari [Abdurrahman bin Ausajah] dari [Al Baraa`] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hiasilah Al Qur'an dengan suara kalian."

【371】

Musnad Ahmad 17764: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Ibnu Abu Laila] dari [Al Baraa` bin 'Azib] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Telah menjadi kewajiban atas setiap kaum muslimin pada hari jum'at, yaitu mandi dan memakai wangi-wangian jika memang ia punya. Namun jika tidak, maka cukuplah air sebagai wewangian."

【372】

Musnad Ahmad 17765: Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] bahwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pertama kali sampai di Madinah beliau langsung mengunjungi kakek buyutnya serta para pamannya dari kalangan Anshar. Dan beliau shalat menghadap ke Baitul Maqdis selama enam belas atau tujuh belas bulan. Dan akan sangat mengembirakannya jika kiblatnya ke arah Ka'bah. Kemudian shalat yang pertama kali dilakukan beliau dengan menghadap Ka'bah adalah shalat Ashar, maka orang-orang pun ikut shalat. kemudian keluarlah seorang laki-laki yang telah menunaikan shalat bersama beliau dan melewati para penghuni masjid yang sedang ruku', maka ia pun berkata: "Saya bersaksi kepada Allah bahwa aku telah shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menghadap Makkah." Mereka pun memutar haluan ke arah Ka'bah. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sangat senang sekali menghadap ke arah Ka'bah. Adapun Yahudi bahwasanya mereka senang ketika kaum muslimin shalat menghadap Baitul Maqdis, dan ketika ahlu kitab ketika mendapati bahwa beliau menghadap ke Baitul Haram, mereka-pun mengingkarinya.

【373】

Musnad Ahmad 17766: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Jabir] dari [Amir] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda atas kematian anaknya ibrahim pada usianya yang menginjak enam belas bulan: "Sesungguhnya di dalam surga sudah ada yang akan menyempurnakan penyusuannya, dan ia termasuk Shiddiq (jujur)."

【374】

Musnad Ahmad 17767: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Tidak semua hadits yang kami ceritakan kepada kalian kami dengar langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Akan tetapi, para sahabat kamilah yang telah menceritakannya kepada kami. Kami telah disibukkan untuk mengembalakan kambing.

【375】

Musnad Ahmad 17768: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] atau selainnya, ia berkata: Seorang laki-laki Anshar datang dengan membawa Al Abbas yang telah ditahan sebelumnya. Kemudian Al Abbas berkata: "Wahai Rasulullah, bukan ini yang menawanku. Yang telah menawanku adalah seorang laki-laki dari Anshar, saya melepaskan diri dari tawanannya seperti ini." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada laki-laki itu: "Sesungguhnya Allah telah menolongmu melalui seorang raja yang mulia."

【376】

Musnad Ahmad 17769: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [Adi bin Tsabit] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada yang mencintai kaum Anshar kecuali dia adalah seorang mukmin. Dan tidaklah ada yang membencinya, melainkan ia adalah seorang munafiq. Maka barang siapa yang mencintai kaum Anshar, maka Allah akan mencintainya dan barang siapa yang membenci kaum Anshar, maka Allah pun akan membencinya." Syubah berkata: Saya bertanya kepada Adi, "Apakah kamu mendengarnya langsung dari Al Baraa`?" ia menjawab, "Ia telah menceritakannya kepadaku."

【377】

Musnad Ahmad 17770: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Adi bin Tsabit] dari [Al Baraa` bin 'Azib] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menggendong Hasan dan beliau bersabda: "Sesungguhnya aku mencintainya, maka cintailah dia."

【378】

Musnad Ahmad 17771: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Adi bin Tsabit] dari [Al Baraa`] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bagi Ibrahim, sudah ada yang akan menyusuinya di surga."

【379】

Musnad Ahmad 17772: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] Telah menceritakan kepada kami [Adi bin Tsabit] dari [Al Baraa`] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berada dalam suatu perjalanan. Kemudian pada saat shalat Isya` dalam satu raka'at beliau membaca: "AT TIIN WAZ ZAITUUN."

【380】

Musnad Ahmad 17773: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] Telah menceritakan kepada kami [Al Asy'ats bin Sulaim] dari [Mu'awiyah bin Suwaid bin Muqarrin] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk melaksanakan tujuh perkara dan juga melarang kami dari tujuh perkara. Barra' bin Azib pun menyebutkan perkara-perkara yang diperintahkan beliau, yaitu, Mengunjungi orang sakit, mengikuti jenazah, mendoakan orang bersin, memenuhi sumpah, memenuhi panggilan serta menolong orang yang terzhalimi. Kemudian beliau melarang kami, memakai peralatan makan yang terbuat dari emas, serta cincin dari emas, atau memakai sutra baik itu yang diistilahkan Ad Diibadz (satu macam baju yang mahal dari sutra), Al Mitsarah (sesuatu yang terbuat dari sutra), maupun Al Qossiy (baju yang terpintal dari sutra). Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Asy'ats bin Sulaim] dan ia pun menyebutkan maknanya. Hanya saja ia berkata: "Mendoakan yang bersin."

【381】

Musnad Ahmad 17774: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz] telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [Qatadah] dari [Abu Ishaq Al Kufi] dari [Al Baraa` bin Azib] bahwa Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesunguhnya Allah dan para malaikat mendoakan orang yang berada di shaf pertama. Dan seorang muadzdzin akan diampuni baginya sepanjang suaranya, dan setiap yang mendengarnya baik yang kering maupun basah akan membenarkannya. Dan baginya adalah pahala seperti pahala orang yang shalat bersamanya." Abu Abdurrahman berkata: Dan telah menceritakan kepadaku [Ubaidullah Al Qawariri] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] maka ia pun menyebutkan semisalnya dengan isnadnya.

【382】

Musnad Ahmad 17775: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Ketika turun ayat ini: "Tidak lah sama kedudukan orang-orang mukmin yang tidak berangkat berperang dan para mujahidin di jalan Allah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memanggil Zaid. Maka Zaid pun datang dengan membawa sebongkah tulang dan menulisnya. Kemudian Ibnu Ummi Maktum datang mengadukan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam akan penyakit buta yang dideritanya, maka turunlah ayat: "Yang tidak mempunyai 'uzur.(QS. Annisa': 95)."

【383】

Musnad Ahmad 17776: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa`] ia berkata: Seorang laki-laki membaca surat Al Kahfi. Saat itu, ia memiliki hewan tunggangan yang terikat, tiba-tiba hewan itu pun kabur. Kemudian laki-laki itu melihat awan atau berupa kabut tipis, ternyata awan itu telah menaunginya, maka ia pun segera pergi menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Abu Ishaq berkata: Saya bertanya, "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut nama si laki-laki itu?" ia menjawab, "Ya." Kemudian beliau bersabda: "Bacalah wahai Fulan. Karena As Sakinah (ketenangan dan ketenteraman) itu turun karena keagungan Al Qur`an atau (saat) Al Qur`an (dibaca)."

【384】

Musnad Ahmad 17777: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [Sulaiman bin Abdurrahman] ia berkata: saya mendengar [Ubaid bin Fairuz] maula Bani Syaiban, bahwa ia bertanya kepada [Al Baraa`] mengenai hewan kurban, apa yang dilarang dan dibenci Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?. ia pun menjawab: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda atau Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di tengah-tengah kami yang tanganku lebih pendek daripada tangan beliau, dan beliau bersabda: "Ada empat jenis hewan yang tidak memenuhi kriteria kurban: Yang buta dan jelas kebutaannya, yang sakit dan jelas nampak kesakitannya, yang pincang dan kepincangannya itu jelas dan hewan yang lesu dan tidak bersih." Ubaid berkata: Saya berkata: "Akan tetapi, saya benci apabila pada tanduknya terdapat kekurangan, atau di telinganya terdapat kekurangan atau pada giginya terdapat kekurangan." Maka Al Baraa` berkata: "Apa yang kamu benci, maka tinggalkanlah, dan jangan kamu mengharamkannya atas seorang pun."

【385】

Musnad Ahmad 17778: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: saya mendengar [Abu Ishaq] menceritakan bahwa ia saya mendengar [Abdullah bin Yazid Al Anshari] berkhutbah. Ia berkata: Aku [Al Baraa`] -dan dia bukanlah seorang pendusta- bahwa jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kepalanya dari ruku', maka para sahabat berdiri hingga beliau sujud, dan barulah mereka ikut sujud.

【386】

Musnad Ahmad 17779: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa` bin 'Azib] berkata: Orang yang pertama datang kepada kami dari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah Mush'ab Bin Umair dan Ibnu Ummi Maktum yang mereka berdua kemudian membacakan Al Quran kepada kaum muslimin. Kemudian datanglah Amar dan Bilal. Sa'd berkata: kemudian datang setelahnya Umar bin Khattab beserta dua puluh orang. Setelah itu, datanglah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka aku tak pernah melihat penduduk Madinah begitu sangat bahagia sebagaimana kebahagiaan mereka (di hari itu), sampai aku melihat anak-anak kecil saling berkata: "Inilah adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau telah datang." Dan tidaklah beliau datang hingga saya selesai membaca surat Al A'la.

【387】

Musnad Ahmad 17780: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa`] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ikut mengangkat tanah bersama kami pada hari Ahzab dan beliau berdo'a: "Ya Allah, kalaulah bukan karena-MU maka kami adalah adalah kaum yang tidak mendapat petunjuk, tidak pula akan bersedekah, dan tidak akan pernah shalat. Maka turunkanlah ketenangan kepada kami kita, berikanlah keteguhan saat menghadapi pasukan musuh. Sesungguhnya musuh telah melampaui batas atas kami, dan jika mereka menginginkan terjadinya fitnah, maka kami akan pun mengabaikannya." Beliau mengucapkannya dengan memanjangkan suara.

【388】

Musnad Ahmad 17781: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah menceritakan kepadaku [Al Hakam] dari [Ibnu Abu Laila] dari [Al Baraa`] bahwasanya: Lama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan ruku', mengangkat kepalanya dari ruku', sujud, serta jarak antara kedua sujud adalah hampir sama.

【389】

Musnad Ahmad 17782: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa` bin 'Azib] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh seorang laki-laki Anshar agar membaca do'a ketika mau tidur: "ALLAHUMMA ASALAMTU NAFSII ILAIKA WAJJAHTU WAJHIY ILAIKA WAFAWWADLTU AMRII ILAIKA WAALJA`TU ZHAHRI ILAIKA RAGHBATAN WA RAHBATAN ILAIKA LA MALJA`A WALA MANJA MIKA ILLA ILAKAIKA, AMANTU BI KITABIKA ALLADZI ANZALTA WA NABIYYIKAL LADZII ARSALTA (Ya Allah, aku serahkan jiwaku kepada-Mu dan aku hadapkan wajahku kehadapan-Mu dan aku serahkan segala urusanku kepada-Mu dan aku baringkan punggungku kepada-Mu dengan berharap-harap cemas, tidak ada tempat untuk menyelamatkan kecuali kepada-Mu. Dan aku bersaksi bahwa aku beriman kepada-Mu dan mengimani rasul yang telah Engkau utus). Jika ia mati setelah membacanya, niscaya ia mati dalam keadaan fithrah."

【390】

Musnad Ahmad 17783: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Thalhah] dari [Thalhah bin Musharrif] dari [Abdurrahman bin Ausajah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang memberikan pemberian berupa dirham, atau susu atau pun menghadiahkan berupa jalan kecil lagi sempit, maka ia seperti orang yang membebaskan satu jiwa. Dan siapa yang mengucapkan: 'LA ILLA ILLA ILLAH WAHDAHU LAA SYARIIKALAHU, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAY'IN QADIIR (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah. Tiada sekutu bagi-Nya. Kepunyaan-Nyalah segala kerajaan dan pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).' Maka seolah-olah ia telah membebaskan satu jiwa."

【391】

Musnad Ahmad 17784: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya, dari [Al Bara' bin 'Azib]: Beliau mendatangi sisi shaf hingga ujungnya, beliau meluruskan (meratakan) dada-dada pundak-pundak mereka. Dan beliau bersabda: "Janganlah shaf kalian tidak beraturan hingga hati kalian pun akan berselisih." Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat atas shaf-shaf yang berada di depan." Dan beliau juga bersabda: "Hiasilah Al Qur`an dengan suara kalian."

【392】

Musnad Ahmad 17785: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Abdullah bin Yazid] berkhutbah, Telah menceritakan kepada kami [Al Baraa`] -dan ia bukan seorang pendusta- bahwasanya: Jika para sahabat shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau mengangkat kepalanya dari ruku', maka mereka berdiri hingga mereka melihat beliau sujud, setelah itu barulah mereka ikut sujud.

【393】

Musnad Ahmad 17786: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [Thalhah] ia berkata: saya mendengar [Abdurrahman bin Ausajah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang memberikan pemberian berupa Wariq atau memberikan Wariq (mata uang dirham) atau menghadiahkan jalan kecil lagi sempit atau memberi minum berupa air susu, maka baginya adalah pahala seperti membebaskan satu orang budak. Dan siapa yang mengucapkan: 'LA ILLA ILLA ILLAH WAHDAHU LAA SYARIIKALAHU, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAY'IN QADIIR (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah. Tiada sekutu bagi-Nya. Kepunyaan-Nyalah segala kerajaan dan pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).' Sepuluh kali, maka seolah-olah ia telah membebaskan satu orang budak."

【394】

Musnad Ahmad 17787: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya, dari [Al Bara' bin 'Azib]: (Barra bin Azib) Berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi kami ketika kami berdiri hendak menunaikan shalat. kemudian beliau memegang bahu-bahu dan dada-dada kami seraya berasabda: "Janganlah shaf kalian tidak beraturan hingga hati kalian pun akan berselisih." Beliau juga bersabda: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat bagi mereka yang berada di shaf pertama atau shaf-shaf awal."

【395】

Musnad Ahmad 17788: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Mahdi] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Shalih bin Umar] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Al Baraa`] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menamai Madinah dengan Yatsrib, maka hendaklah beristighfar (meminta ampun) kepada Allah 'azza wajalla, nama lainnya adalah Thobah, nama lainnya adalah Thobah."

【396】

Musnad Ahmad 17789: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Idris] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Al Baraa` bin 'Azib] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan Qunuth pada shalat Subuh dan Maghrib.

【397】

Musnad Ahmad 17790: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il yakni Ibnu Ulayyah], telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam bin Utaibah] bahwa ia mengangkat Abu Ubaidah bin Abdullah sebagai imam shalat pada hari-hari Ibnul Asy'ats. Apabila ia mengangkat kepalanya dari ruku', maka ia berdiri selama panjangnya bacaanku. Atau selama bacaannya: "ALLAHUMMA RABBANAA LAKAL HAMDU MIL`AS SAMAMAWAATI WA MIL`AL ALRDLI WA MIL`A MAAS YI`TA MIN SYA`IN BA'DAHU AHLATS TSANAA`I WAL MAJDI LAA MAANI'A LIMAA A'THAITA WALAA MU'THIYA LIMAA MANA'TA WA LAA YANFA'UL DZAL JADDI MINKAL JADD (Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala puji, dengan pujian sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu. Wahai Tuhan yang layak dipuji dan diagungkan. Ya Allah, tidak ada yang dapat menghalangi yang Engkau berikan dan tidak ada pula yang dapat memberi, apa yang Engkau halangi, tidak bermanfaat kekayaan bagi orang yang memilikinya (kecuali iman dan amal shalihnya) hanya dari-Mu kekayaan itu." Al Hakam berkata: Maka saya menceritakan hadits itu kepada [Abdurrahman bin Abu Laila], maka ia pun berkata: telah menceritakan kepadaku [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Bahwa lama ruku' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, mengangkat kepalanya dari ruku', lama sujudnya, serta lama antara dua sujud adalah hampir sama.

【398】

Musnad Ahmad 17791: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Abdullah bin Yazid] berkhutbah, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Barra'] -ia bukanlah tipe pendusta- Bahwa jika para sahabat shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau mengangkat kepalanya dari posisi ruku', maka mereka berdiri hingga melihat beliau sujud, baru mereka ikut sujud.

【399】

Musnad Ahmad 17792: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Ayyasy] Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Al Barra` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah keluar bersama para sahabatnya. Kemudian kami melakukan ihram untuk haji. Setelah sampai di Makkah, beliau bersabda: "Jadikanlah haji kalian menjadi Umrah." Maka para sahabat berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami telah berihram dengan untuk haji, lalu bagaimanakah kami menjadikannya sebagai Umrah?" Kemudian beliau pun bersabda: "Perhatikan apa yang aku perintahkan, dan laksanakanlah." Namun, mereka menolak, maka beliau pun marah dan langsung menemui Aisyah dalam keadaan marah. Kemudian Aisyah melihat rona kemarahan pada wajah beliau, dan ia pun berkata: "Siapa yang telah membuatmu marah, niscaya Allah akan memarahinya." Beliau bersabda: "Bagaimana aku tidak marah, sementara aku telah menyuruh, namun tidak diikuti."

【400】

Musnad Ahmad 17793: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Laits] dari [Amru bin Murrah] dari [Mu'awiyah bin Suwaid bin Muqarrin] dari [Al Barra` bin 'Azib] ia berkata: Kami pernah duduk disisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau bertanya: "Syari'at Islam yang manakah yang paling pokok?" mereka menjawab, "Shalat." beliau bersabda: "Bagus. lalu apakah selanjutnya?" mereka menjawab, "Zakat." beliau bersabda: "Bagus. lalu apa setelah itu?" mereka menjawab, "Puasa." Beliau bersabda: "Bagus. Kemudian apalagi setelahnya?" mereka pun menjawab, "Jihad." dan beliau kembali bersabda: "Bagus. Dan apalagi setelahnya? Sesungguhnya cabang keimamanan yang paling pokok adalah, kamu mencintai sesuatu karena Allah, dan membenci juga karena Allah."

【401】

Musnad Ahmad 17794: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abdullah bin Murrah] dari [Al Barra` bin 'Azib] ia berkata: Suatu ketika seorang Yahudi yang wajahnya telah dicorengi dengan arang dan habis dihukum dera lewat dihadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian beliau memanggil orang-orang yahudi dan bertanya kepada mereka: "Apakah seperti ini hukuman bagi para pelaku zina yang tertera dalam kitab kalian?" mereka menjawab, "Benar, seperti inilah yang tertera dalam kitab kami." Maka beliau memanggil salah seorang dari ulama mereka kemudian bertanya: "Saya bersumpah padamu dengan nama Allah yang telah menurunkan kitab Taurat kepada Musa. Apakah seperti ini hukuman bagi para pelaku zina yang tertera dalam kitab kalian?" Maka sang ulama itu pun menjawab, "Tidak, demi Allah, sekiranya Anda tidak memintaku untuk bersumpah dengan ini, maka saya tidak akan mengabarkannya kepada Anda. Kami mendapati hukuman bagi seorang pezina dalam kitab kami adalah hukum rajam. Akan tetapi, ketika kami mendapati para pembesar kami banyak melakukan zina, maka kami membiarkan dan tidak menghukumnya. Namun, jika yang melakukannya adalah orang yang lemah, maka kami menegakkan hukum rajam atasnya. Lalu kami menyerukan, 'Kemarilah, kita akan menegakkan hukum bagi pelaku zina bagi para pembesar dan orang-orang yang lemah sekaligus.' Maka kami pun berkumpul untuk mencorengi wajahnya dengan arang dan menderanya." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ya, Allah, akulah yang pertamakali menghidupkan hukum-Mu setelah mereka mematikannya." Maka beliau pun memerintahkan untuk menghukumnya, dan akhirnya orang Yahudi itu pun dirajam. Kemudian Allah menurunkan ayat: "Wahai rasul-KU, janganlah orang-orang yang bersegera dalam kekafiran membuatmu sedih." sampai pada ayat: "Mereka berkata: 'Kalau kalian diberi pilihan hukuman maka ambillah. (QS. Almaidah 41)." Orang-orang Yahudi berkata: "Datangilah Muhammad. Jika ia memberikan fatwa At Tahmim (mencoreng wajah dengan arang) dan Al Jald (dera) dalam perkara zina, maka ambillah. Akan tetapi jika ia menegakkan hukum rajam, maka tinggalkanlah." Sampai pada firman Allah: Barang siapa yang tidak berhukum kepada apa yang telah diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang kafir." (QS. Almaidah 44) Adapun berkenaan ayat "Barang siapa yang tidak berhukum kepada apa yang telah diturunkan Allah, maka mereka itulah orang zhalim." (QS. Almaidah 45) Yakni berkenaan dengan orang-orang Yahudi. Sedang ayat "Barang siapa yang tidak berhukum kepada apa yang telah diturunkan Allah, maka mereka itulah fasiq. (QS. Almaidah 47) " Dan ayat ini berbicara tentang orang kafir semuanya.

【402】

Musnad Ahmad 17795: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Asy Syaibani] dari [Adi bin Tsabit] dari [Al Barra` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Hasan bin tsabit: "Cacilah kaum musyrikin (dengan syairmu), sesungguhnya jibril bersamamu."

【403】

Musnad Ahmad 17796: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Said] dari [Adi bin Tsabit] dari [Al Barra` bin 'Azib] bahwa ia pernah shalat Isya` di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau membaca: WAT TIIN WAZ ZAITUUN."

【404】

Musnad Ahmad 17797: Telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid] Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Adi bin Tsabit] dari [Al Barra` bin 'Azib] ia berkata: Saya pernah shalat Maghrib di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau membaca: "WAT TIIN WAZ ZAITUUN."

【405】

Musnad Ahmad 17798: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abdullah bin Murrah] dari [Al Barra` bin 'Azib] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, firman Allah: "Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. (QS. Almaidah 44) Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. (QS. Almaidah 45) Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik. (QS. Almaidah 47) " Beliau bersabda: "Semua (yang dibicarakan) ayat itu, berada di dalam kekufuran."

【406】

Musnad Ahmad 17799: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Qanan bin Abdullah An Nahmi] dari [Abdurrahman bin Ausajah] dari [Al Barra` bin Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebarkanlah salam maka niscaya kalian akan selamat. Dan kesombongan itu adalah perbuatan yang paling buruk."

【407】

Musnad Ahmad 17800: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Qanan bin Abdullah An Nahmi] dari [Abdurrahman bin Ausajah] dari [Al Bara` bin Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang mengucapkan: 'LAA ILAAHAA ILLAALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU, LAHUL MULKU WALAHAL HAMDU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAI`IN QADIIR (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nyalah segala kerajaan dan pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) ' atau memberikan suatu pemberian atau memberikan hadiah berupa (jalan kecil), maka ia seperti halnya membebaskan satu orang budak." Abu Abdurrahman berkata: Bahwa Yahya bin Adam sedikit sekali ia menyebut manusia. Bahkan saya tidak pernah mendengarnya menyebut seorang pun selain Qanan. Yakni pada suatu Qanan berkata kepada kami: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ini bukanlah yang terkuat diantara kalian."

【408】

Musnad Ahmad 17801: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Asy Syaiban] dari [Asy'ats bin Abu Asy Sya'na`] dari [Mu'awiyah bin Muqarrin] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan tujuh perkara dan juga melarang dari tujuh perkara. Al Baraa` berkata: Beliau melarang untuk memakai cincin emas, minum menggunakan bejana yang terbuat dari emas dan perak, mengenakan Ad Diibaaj (sejenis pakaian yang dilapisi sutera), kain sutera, Istabraq (sejenis kain yang dilapisi sutera), Al Qassi (pakaian yang bergaris-garis dengan sulaman sutera), dan mengenakan pelana dari kain sutera. Kemudian beliau memerintahkan tujuh perkara yaitu, mengunjungi orang sakit, mengantar jenazah, mendo'akan orang yang bersin, membalas salam, menunaikan janji, menolong orang yang terzhalimi dan memenuhi undangan.

【409】

Musnad Ahmad 17802: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah mengabarkan kepada kami [Dawud] dari [Asy Sya'bi] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Pada hari Nahr Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah kepada kami, beliau bersabda: "Jangan sekali-kali ada seorang pun yang menyembelih sampai kita selesai shalat." kemudian berdirilah pamanku dan berkata: "Wahai Rasulullah, ini adalah hari ketika daging dimakruhkan. Dan sungguh, saya telah menyegerakannya, saya telah menyembelih hewan kurban milikku untuk memberi makan keluargaku dan juga tetanggaku." Beliau bersabda: "Kami telah melakukannya, maka ulangilah untuk menyembelih hewan yang lain." Kemudian ia berkata lagi, "Wahai Rasulullah, saya memiliki kambing kacang betina yang lebih baik dari dua kambing yang gemuk. Bolehkah saya menyembelihnya?" beliau menjawab: "Ya, dan ia adalah hewan kurbanmu yang terbaik. Dan anak kambing tidak akan dapat mengganti hewan kurban seorang pun setelahmu."

【410】

Musnad Ahmad 17803: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah], mengtakan Telah menceritakan kepada kami [Al-A'masy] dari [Minhal bin 'Umar] dari [Zadzan] dari [Al Barra' bin 'Azib] mengatakan, Kami berangkat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengiringi seorang jenazah Anshar. Lantas kami sampai pekuburan. Ketika tanah digali, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk dan kami duduk di sekitarnya, seolah-olah kepala kami ada burung-burung sedang tangan beliau membawa dahan yang beliau pukulkan ke tanah. Beliau tengadahkan kepala beliau ke langit dan berujar "Mintalah kalian perlindungan kepada Allah dari siksa kubur (beliau mengucapkannya dua atau tiga kali). Kemudian beliau sabdakan "Seorang hamba mukmin jika berpisah dari dunia dan menghadapi akhirat, malaikat dari langit turun menemuinya dengan wajah putih seolah-olah wajah mereka matahari. Mereka membawa sebuah kafan dari kafan surga dan minyak wangi dari minyak wangi surga hingga duduk disisinya (yang besarnya malaikat tersebut) sejauh mata memandang. Kemudian malaikat maut alaihissalam datang hingga duduk di sisi kepalanya dan berucap "Wahai jiwa yang tenang, sambutlah olehmu ampunan Allah dan keridhaan. Kata nabi, lantas jenazah tersebut mengalir sebagaimana tetesan air mengalir dari mulut kendi dan malaikat mencabutnya. Jika malaikat mencabutnya, ia tidak membiarkannya di tangannya sekejap mata pun hingga ia cabut rohnya dan ia masukkan dalam kafan dan minyak wangi tersebut. Maka si mayit meninggal dunia sebagaimana halnya aroma minyak wangi paling harum yang ada dimuka bumi. Kata Nabi, malaikat tersebut lantas membawa naik jenazah itu, hingga tidaklah mereka melewati sekawanan malaikat selain mereka bertanya-tanya: "Oh, oh, oh, roh siapa sewangi ini? Para malaikat menjawab "Amboi, ini roh si "A" anak si "B", dan mereka sebut dengan nama terbaiknya yang manusia pergunakan untuk menyebutnya ketika di dunia, begitulah terus hingga mereka sampai ke langit dunia dan mereka meminta dibukakan, lantas dibukakan. Para malaikat ahli taqarrub mengabarkan berita kematiannya kepada penghuni langit berikutnya hingga sampai ke langit ke tujuh, lantas Alllah 'azza wajalla bertitah "Tulislah catatan hamba-Ku di 'iliyyin dan kembalikanlah ia ke bumi, sebab daripadanyalah Aku emncipta mereka dan kedalamnya Aku mengembalikan, serta daripadanya Aku membangkitkan sekali lagi. Kata Nabi, lantas rohnya di kembalikan ke jasadnya, kemudian dua malaikat mendatanginya dan mendudukkannya dan bertanya 'Siapa Tuhanmu'. Ia menjawab 'tuhanku Allah'. Tanya keduanya "Apa agamamu?"agamu Islam." Jawabnya. Keduanya bertanya "Bagaimana komentarmu tentang laki-laki yang diutus kepada kamu ini? Si mayit menjawab "Oh, dia Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Keduanya bertanya "darimana kamu tahu? Ia menjawab "Aku membaca kitabullah sehingga aku mengimaninya dan membenarkannya. Lantas ada Penyeru di langit memanggil-manggil "HambaKu benar, hamparkanlah surga baginya dan berilah pakain surga, dan bukakanlah pintu baginya menuju surga, Kata Nabi, maka hamba itu memperoleh bau harum dan wangi surga dan kuburannya diperluas sejauh mata memandang. Lantas ia didatangi oleh laki-laki berwajah tampan, pakainnya indah, wanginya semerbak, dan malaikat itu berucap "Bergembiralah dengan kabar yang menggembirakanmu. Inilah hari yang dijanjikan unukmu. Si mayit bertanya 'Lho, siapa kamu ini sebenarnya, rupanya wajahmu adalah wajah yang emndatangkan kebaikan! si laki-laki tampan emnjawab ' Ow, aku adalah amalan salihmu. Lantas hamba tadi meminta " Ya rabbiku, tolong jadikan kiamat sekarang juga sehingga aku bisa kembali menemui keluargaku dan hartaku. Sebaliknya si hamba kafir jika berpisah dari dunia (meninggal) dan menjemput akherat, ia ditemui malaikat langit yang wajahnya kusam yang membawa kafan yang berwarna hitam legam terbuat dari rambut, mereka duduk di sisinya yang malaikat tersebut besarnya sejauh mata memandang. Lantas malaikat maut datang hingga duduk di kepalanya seraya membentak " Wahai roh yang busuk, jemputlah kemurkaan Allah dan kemarahan-Nya. Kata Nabi, lantas jasadnya tercabik-cabik, dan malikat tersebut mencabut rohnya bagikan garu (atau gancu) bermata banyak yang mencabik-cabik kain basah lantas mencabutnya. Jika malaikat telah mencabutnya, ia tidak membiarkannya sekejap mata pun hingga ia bungkus dalam kain hitam kelam dari rambut dan roh tersebut pergi dengan bau busuk paling menyengat di muka bumi. Para malikat kemudian menaikkannya, dan tidaklah mereka membawanya ke sekwanan malaikat di langit selain malaikat langit berkomentar "Siapa roh busuk ini? Para malaikat yang membawanya memnjawab ' Ini adalah si "C" anak si "D', dan mereka sebut nama terbukunya yang sering manusia pergunakan untuk memanggil di dunia hingga mayit tersebut sampai ke langit dunia dan langit dunia diminta dibukakkan. Dan, langit dunia dibuka. Kemudian Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam membaca ayat " Tidak dibuka bagi mereka pintu langit dan tak akan mereka masuk surga hingga unta masuk lubang jarum" (QS. Al-A'raf: 40 lantas Allah 'azza wajalla berfirman 'tolong catatlah catatannya dalam sijjin di bumi paling rendah. Kontan rohnya dibuang sejauh-jauhnya, kemudian beliau membaca ayat "Siapa yang menyekutukan Alalh, maka seolah-olah dia tersungkur dari langit lantas burung menyambarnya atau sebagaimana diterbangkan angin di tempat jauh(QS.Alhaj: 31). Maka rohnya dikembalikan dalam jasadnya. Kedua malaikat lantas mendatanginya dan mendudukkannya dan menginterogasi "Siapa tuhanmu? ia menajwab "Bbbp,, saya tidak tahu? Kedua malaikat itu bertanya lagi "Apa agamamu? Ia menjawab "Bbbppp,, saya tidak tahu?? kedua malaikat bertanya lagi "bagaimana tanggapanmu mengenai laki-laki ini yang diutus untuk kalian? Si mayit menjawab: ",, saya tidak tahu? Lantas ada Penyeru langit memanggil-manggil "ia betul-betul telah dusta! hamparkan baginya neraka! Maka malaikat membuka pintu neraka baginya dan ia mendatanginya dengan segala panasnya dan letupannya. Sedang kuburannya menjepitnya hingga tulang-tulangnya remuk. Kemudian ia didatangi oleh laki-laki yang wajahnya menyeramkan, pakainnya lusuh, baunya busuk dan berujar: "Bergembiralah engkau dengan segala hal yang menyusahkanmu. Inilah harimu yang dijanjikan bagimu. Lantas si malaikat bertanya " Siapa kamu dengan wajahmu yang sedemikian menyeramkan dan membawa keburukan ini? Lantyas si laki-laki menjawab ': "aku adalah amalan jahatmu, dan ia berdoa " ya rabb,. Jangan kiamat kau jadikan sekarang!. Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Al-A'masy] Telah menceritakan kepada kami [Al Minhal bin Amru] dari [Ibn Umar Zadzan] mengatakan: saya mendengar [Al Barra' bin 'Azib] mengatakan, kami berangkat bersama Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam menghadiri seorang jenazah anshar, lantas kami sampai di kuburan. Ketika kuburan digali, kata Albarra', Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam lantas duduk dan kami duduk bersamanya, lantas ia ceritakan semisalnya. Dan beliau sabdakan, lantas malaikat mencabut rohnya sehingga otot-ototnya dan kelenjar-kelenjarnya putus. Sedang ayahku mengatakan, dan demikianlah Zaidah mengatakan. Telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin 'Amru] dan Telah menceritakan kepada kami [Za'idah] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman Al-A'masy] Telah menceritakan kepada kami [Minhal bin Amru] Telah menceritakan kepada kami [Zadzan] mengatakan, [Al Barra'] mengatakan, kami berangkat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengunjungi jenazah Anshar, lantas ia ceritakan maknanya, hanya ia dalam redaksinya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda ' seorang laki-laki yang pakaiannya indah, wajahnya tampan. Sedang beliau sabdakan tentang orang kafir, maka ada seorang laki-laki menjelma baginya dengan wajah menyeramkan dan bajunya lusuh.

【411】

Musnad Ahmad 17804: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Sa'id Al Jurairi] dari [Abu 'A`idz Saif As Sa'd] -ia pun memujinya dengan kebaikan- dari [Yazid bin Al Baraa` bin Azib] -ia adalah seorang Amir di Uman dan ia termasuk pemimpin yang terbaik- ia berkata: [bapakku] berkata: Berkumpullah kalian, saya akan memperlihatkan bagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu dan bagaimana beliau shalat, sebab saya tidak tahu sampai kapan waktuku menemani kalian semua. Maka Bara' bin Azib mengumpulkan anak-anak dan keluarganya kemudian ia pun meminta air wudlu. Maka ia mulai dengan berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidungnya lalu membasuh wajahnya tiga kali, menggosok tangannya juga tiga kali kanan dan kiri, kemudian beliau membasuh kepalanya serta telinganya bagian luar maupun dalam. Kemudian membasuh kakinya yang kanan dan kiri sebanyak tiga kali. Setelah itu, ia berkata: "Beginilah yang ingin aku tunjukkan kepada kalian, bagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudlu." Kemudian ia masuk kedalam rumahnya dan shalat, namun kami tidak tahu shalat apakah itu. Setelah itu, ia keluar kemudian ia memerintahkan untuk menunaikan shalat. Lalu iqamah shalat dikumandangkan, dan ia pun shalat Zhuhur bersama kami. Dan saya menduga bahwa saya mendengar ia membaca ayat dari surat Yasin. Setelah itu, ia menunaikan shalat 'Ashar, dan Maghrib serta Isya bersama kami. Kemudian ia berkata: "Saya telah menjelaskan kepada kalian bagaimana sifat wudlu dan shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【412】

Musnad Ahmad 17805: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abdullah bin Abdullah] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai wudlu setelah mengkomsumsi daging Unta. Maka beliau menjawab, "Berwudlulah kalian setelah memakannya." Kemudian beliau ditanya tentang shalat di kandang Unta, maka beliau pun menjawab: "Janganlah kalian shalat disana, karena ia termasuk tempat syetan." Kemudian beliau ditanya lagi mengenai shalat di kandang kambing, maka beliau bersabda: "Shalatlah kalian disana, karena tempat itu diberkahi."

【413】

Musnad Ahmad 17806: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] telah menceritakan kepadaku [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa`] berkata: Kami pernah shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan menghadap Baitul Maqdis selama enam belas bulan atau tujuh belas bulan -Sufyan ragu-ragu- kemudian kami dipalingkan ke arah Ka'bah.

【414】

Musnad Ahmad 17807: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepadaku [Abu Ishaq] ia berkata: Seorang laki-laki bertanya kepada [Al Baraa`], "Apakah kalian telah melarikan diri pada perang Hunain?" ia menjawab, "Demi Allah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidaklah melarikan diri. Akan tetapi para sahabat yang ingin segera mengambil harta rampasan melarikan diri hingga kaum Hawazin menghujani mereka dengan anak panah. Dan sungguh, saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berada di atas Bighal putihnya sedangkan Abu Sufyan bin Al Harits memegang tali kekangnya. Dan beliau berseru: "Saya adalah Nabi yang tidak pernah berdusta, Saya adalah putra Abdul Muthallib."

【415】

Musnad Ahmad 17808: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] telah menceritakan kepadaku [Habib] dari [Abul Minhal] ia berkata: saya mendengar [Zaid bin Arqam] dan [Al Baraa` bin Azib] keduanya berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang jual beli Emas dengan dirham secara piutang.

【416】

Musnad Ahmad 17809: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] telah menceritakan kepadaku [Sulaiman bin Abdurrahman] dari [Ubaid bin Fairuz] ia berkata: saya bertanya kepada [Al Baraa` bin Azib], saya berkata: "Ceritakanlah kepadaku Al Adlahi (hewang kurban) yang dilarang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam atau apa yang dibencinya." Al Baraa` berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di tengah-tengah kami sementara tanganku lebih pendek daripada tangannya, kemudian beliau bersabda: "Ada empat macam hewan kurban yang tidak boleh, yaitu yang buta dan nampak jelas kebutaannya, yang sakit dan jelas kesakitannya, yang pincang dan kepincangannya itu jelas dan hewan yang lesu dan tidak bersih." Saya berkata: "Akan tetapi, saya tidak suka bila pada tanduknya terdapat kekurangan, atau di telinganya terdapat kekurangan atau pada giginya terdapat kekurangan." Maka Al Baraa` berkata: "Apa yang kamu benci, maka tinggalkanlah, dan jangan kamu mengharamkannya atas seorang pun." Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepada kami [Sulaiman bin Abdurrahman] ia berkata: saya mendengar [Ubaid bin Fairuz] budaknya Bani Syaiban, bahwa ia bertanya kepada [Al Baraa`] tentang hewan kurban, maka ia pun menyebutkan hadits.

【417】

Musnad Ahmad 17810: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa`] berkata: bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah diberi baju yang terbuat dari sutra dan para sahabat pun terkagum-kagum keindahan dan kelembutannya. Maka bersabda: "Sapu tangan Sa'd Bin Muadz di syurga lebih baik dan lebih bagus dari ini."

【418】

Musnad Ahmad 17811: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengadakan perjanjian dengan penduduk Makkah untuk menetap di Makkah selama tiga hari dan tidak memasuki Makkah secuali dalam keadaan Julubbanush shilaah. Saya bertanya, "Apa itu Julubbanush Shilaah?" ia menjawab, "Yaitu sarung pedang dan apa yang terdapat di dalamnya (yakni tidak menghunuskan pedang)."

【419】

Musnad Ahmad 17812: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] telah menceritakan kepadaku [Abu Ishaq] dari [Ar Rabi' bin Al Baraa`] dari [bapaknya] bahwa jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kembali dar bepergian, maka beliau membaca: "AAYIBUUNA TAAIBUUNA 'AABIDUUNA LIRABBINAA HAAMIDUUN (Kami kembali dengan bertaubat, beribadah dan memuji kepada Rabb kami)."

【420】

Musnad Ahmad 17813: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Al Ajlah] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah dua orang muslim yang berjumpa kemudian bersalaman, kecuali keduanya akan diampuni sebelum keduanya berpisah."

【421】

Musnad Ahmad 17814: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Abu Dawud] ia berkata: saya menjumpai [Al Baraa`] bin Azib kemudian ia pun mengucapkan salam atasku dan memegang tanganku lalu tertawa di hadapanku. Kemudian ia bertanya, "Apakah kamu tahu, kenapa aku melakukan hal ini padamu?" saya menjawab, "Tidak. Namun menurutku, kamu tidak melakukannya kecuali karena kebaikan." Ia berkata: "Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berjumpa denganku, lalu beliau melakukan sebagaimana apa yang telah aku lakukan padamu. Kemudian ia bertanya kepadaku, maka saya pun menjawab sebagaimana yang kamu katakan padaku. Maka beliau bersabda: "Siapapun dua orang muslim yang saling berjumpa, kemudian salah satunya mengucapkan salam kepada temannya serta menjabat tangannya dan ia tidak melakukan itu kecuali karena Allah, maka tidaklah keduanya berpisah hingga dosa keduanya diampuni."

【422】

Musnad Ahmad 17815: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Ajlah] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada kami: "Esok hari, kalian akan menghadapi pasukan musuh, dan syi'ar kalian adalah, 'Haammim, Mereka tidak akan menang.'"

【423】

Musnad Ahmad 17816: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah memberitakan kepada kami [Al A'masy] dari [Muslim bin Shubaih] -Al A'masy berkata: menurutku- dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Ibrahim, putra Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal dan usianya saat itu enam belas bulan. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk memakamkannya di Baqi' dan beliau bersabda: "Sesungguhnya, telah ada orang yang akan menyusukannya di surga."

【424】

Musnad Ahmad 17817: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Jabir] ia berkata: saya mendengar [Asy Sya'bi] ia menceritakan dari [Al Baraa` bin 'Azib] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwasanya beliau bersabda berkenaan dengan anaknya Ibrahim: "Telah ada baginya, orang yang akan menyusuhinya di surga."

【425】

Musnad Ahmad 17818: Telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud Al Hafari] dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: bahwa jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidur, maka beliau meletakkan tangannya di atas pipinya kemudian beliau membaca: "ALLAHUMMA QINII 'ADZAABAKA YAUMA TAB'ATSU 'IBAADAKA (Ya Allah, selamatkanlah aku dari siksa-Mu, pada hari Engkau bangkitkan hamba-Mu)."

【426】

Musnad Ahmad 17819: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Tsabit bin Ubaid] dari [Yazid bin Al Baraa' bin Azib] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Apabila kami shalat di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka tempat yang disenangi atau posisi yang paling disukai adalah berdiri di samping kanannya. Dan saya mendengar beliau membaca: "RABBII QINII 'ADZAABAKA YAUMA TAB'ATSU 'IBAADAKA AW TAJMA'U 'IBAADAKA (Ya Allah, selamatkanlah aku dari siksa-Mu, pada hari Engkau bangkitkan hamba-Mu) atau di hari Engkau kumpulkan hamba-Mu)." Telah menceritakannya kepada kami [Abu Nu'aim] dengan isnad dan maknanya, hanya saja ia berkata: Dari [Tsabit] dari [Ibnul Baraa`] dari [Al Baraa`].

【427】

Musnad Ahmad 17820: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [bapakku] dan [Sufyan] dan [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Kami sedang bercerita, bahwa jumlah sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada perang Badar dan jumlah tentara Thalut pada perang Jalut adalah sebanyak tiga ratus sepuluh lebih, yang kesemuanya dapat melewati sungai. Tidak seorangpun yang dapat melewati sungai itu bersamanya, kecuali seorang yang mukmin.

【428】

Musnad Ahmad 17821: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: "Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur." (QS. Annisa': 95), Ia berkata: ketika ayat ini turun, Amru bin Ummi Maktum datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan pada saat itu ia adalah seorang yang buta. Ia berkata: "Wahai Rasulullah, apa yang tuan perintahkan kepadaku? Sesungguhnya saya adalah seorang yang buta matanya." Maka Allah 'azza wajalla menurunkan ayat, "Ghairu Ulidl Dlarar (selain mereka yang miliki udzur)." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ambilkanlah untukku sebongkah tulang dan Dawat (tempat tinta) atau lembaran dan tinta."

【429】

Musnad Ahmad 17822: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Shalih] dari [As Sudi] dari [Adi bin Tsabit] dari [Al Baraa`] ia berkata: Saya bertemu pamanku yang sedang membawa bendera (simbol perang, pent), maka saya pun bertanya, "Kemana kamu akan pergi?" ia menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusku untuk menemui seorang laki-laki yang menikahi isteri bapaknya sepeninggalnya, lalu aku akan menebas lehernya dan mengambil hartanya."

【430】

Musnad Ahmad 17823: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Baraa` bin Azib] ia berkata: Saya belum pernah melihat seorang pun yang memiliki rambut panjang yang lebih indah dengan mengenakan pakaian berwarna merah melebihi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau memiliki rambut yang menyentuh kedua pundaknya. Jarak antara kedua pundaknya cukup lebar, dan rambutnya tidak terlalu pendek, tidak juga terlalu panjang.

【431】

Musnad Ahmad 17824: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Selama hidupnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berperang sebanyak lima belas kali peperangan.

【432】

Musnad Ahmad 17825: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Fithr] dari [Sa'id bin Ubaidah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berperang sebanyak lima belas kali peperangan.

【433】

Musnad Ahmad 17826: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Fithr] dari [Sa'd bin Ubaidah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada seorang laki-laki: "Jika kamu beranjak ke tempat tidurmu (hendak tidur), maka ucapkanlah, 'ALLAHUMMA ASLAMTU WAJHII ILAIKA WA ALJA`TU ZHAHRII ILAIKA WA FAWWADLTU AMRII ILAIKA RAGHBATAN WA RAHBATAN ILAIKA WA LAA MALJA`A WA LAA MANJA MINKA ILLAA ILAIKA `AAMANTU BIKITAABIKA ALLADZII ANZALTA WA NABIYYIKAL LADZI ARSALTA (Ya Allah, aku hadapkan wajahku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu, aku menyerahkan urusanku kepada-Mu, dengan berharap (mendapatkan rahmat-Mu) dan takut (pada siksa-Mu, bila melakukan kesalahan). Tidak ada tempat perlindungan dan penyelamatan dari ancaman-Mu, kecuali kepada-Mu. Aku beriman pada kitab yang telah Engkau turunkan, dan (kebenaran) Nabi-Mu yang telah Engkau utus).' Jika kamu meninggal pada malam itu, maka kamu meninggal dalam keadaan memegang fithrah (agama Islam). Dan saat kamu memasuki waktu pagi, maka kamu akan memasukinya dengan kebaikan yang banyak." Fithr mendengarnya dari Sa'd bin Ubaidah.

【434】

Musnad Ahmad 17827: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abdullah bin Murrah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah merajam (pezina).

【435】

Musnad Ahmad 17828: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Kami sampai dan berhenti di Hudaibiyah, yaitu sebuah sumur yang airnya tinggal sedikit, sedangkan jumlah kami saat itu sebanyak seratus empat belas orang. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkumur-kumur dari air sumur tersebut, lalu menyemprotkannya kembali dan berdo'a. setelah itu, kami meminum air sumur tersebut dengan puas. Waki' berkata: (Sedangkan jumlah kami) seratus empat belas orang."

【436】

Musnad Ahmad 17829: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beserta seratus lima belas orang sahabat di Hudaibiyah. Hudaibiyah adalah sebuah sumur, lalu kami menimba airnya hingga habis. Kemudian hal itu disampaikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau pun datang kemudian duduk di tepinya. Kemudian beliau meminta bejana lalu berkumur-kumur dan memuntahkannya ke dalam sumur itu. Setelah itu, kami pun meninggalkannya tidak jauh dari situ. Kemudian kami kembali lagi dan minum sepuasnya.

【437】

Musnad Ahmad 17830: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Isra`il] dari [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa`] berkata: Seorang laki-laki Anshar mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan mengenakan topi baja. Kemudian laki-laki itu berkata: "Wahai Rasulullah, apakah saya harus masuk Islam ataukah berperang?" beliau menjawab: "Tidak, tapi kamu harus memeluk Islam terlebih dahulu, baru kemudian kamu berperang." Kemudian laki-laki itu pun masuk Islam dan berperang hingga terbunuh. maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "laki-laki ini beramal sedikit tetapi ia mendapatkan balasan pahala yang besar."

【438】

Musnad Ahmad 17831: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Mis'ar] dari [Adi bin Tsabit] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca surat At Tin dalam shalat Isya`, dan saya belum pernah mendengar bacaan yang bagus melebihi bacaan beliau.

【439】

Musnad Ahmad 17832: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa` bin 'Azib] berkata: Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengadakan perjanjian Hudaibiyah, Ali radliallahu 'anhu menulis kitab (perjanjian) di antara mereka, lalu ia pun menuliskan, "Muhammad Rasulullah." Maka orang-orang Musyrik pun berkata: "Kamu jangan menulis, 'Muhammad Rasulullah.' Seandainya kamu Rasulullah, niscaya kami tidak akan memerangimu." Maka beliau pun berkata kepada Ali: "Hapuslah." Ali berkata: "Saya tidak mau, kalau saya yang menghapusnya." Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sendiri yang menghapus dengan tangannya dan beliau pun mengadakan perjanjian dengan mereka, bahwa beliau dan para sahabatnya akan memasuki Makkah selama tiga hari, dan mereka tidak memasukinya kecuali dalam keadaan Julubbanush Shilaah. Saya pun bertanya, "Apakah itu Julubbanush Shilah?" Al Baraa` menjawab, "Yaitu sarung pedang dan apa yang ada di dalamnya (yakni, dengan tidak menghunuskan pedang)."

【440】

Musnad Ahmad 17833: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa`] berkata: Orang pertama kali mendatangi kota Madinah dari kalangan sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah Mush'ab bin Umair dan Ibnu Ummi Maktum, lalu mereka pun membacakan Al Qur`an kepada orang-orang. Setelah itu, datanglah Bilal, Sa'd dan Ammar bin Yasir. Kemudian Umar bin Al Khaththab menyusul bersama dua puluh orang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. setelah itu, datanglah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan saya belum pernah melihat kegembiraan penduduk Madinah terhadap sesuatu, melebihi kegembiraan mereka terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, hingga para budak perempuanmu berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah datang." Dan tidaklah beliau datang, hingga saya selesai membaca surat Al A'laa.

【441】

Musnad Ahmad 17834: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan ['Affan] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] -dalam riwayat lain- 'Affan berkata: telah mengabarkan kepada kami Abu Ishaq dari [Al Baraa`] -namun Abu Ishaq belum mendengarnya dari Al Baraa`- ia berkata: Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewati suatu kaum yang sedang duduk-duduk di jalan. Maka beliau bersabda: "Jika kalian memang harus melakukannya, maka tunjukkanlah jalan (bagi orang yang tersesat), jawablah salam dan tolonglah orang yang terzhalimi." Affan berkata: "Dan tolonglah." Bapakku berkata: Telah menceritakannya kepada kami [Abu Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: saya mendengar [Abu Ishaq] berkata: "Dan tolonglah orang yang terzhalimi." Bapakku berkata: dan Telah menceritakannya kepada kami [Aswad] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] dan ia berkata: "Dan tolonglah orang yang terzhalimi." Seperti inilah yang dikatakan oleh [Al Hasan], "A'IINUU (Tolonglah)." Dan demikian pula dari [Isra`il].

【442】

Musnad Ahmad 17835: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa`] ia berkata: Pada hari Ahzab, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat tanah bersama kami. Bahkan saat itu, tanah telah menaburi perutnya, dan beliau bersenandung: "ALLAHUMMA LAULAA ANTA MAHTADAINAA, WA LAA TASHADDAQNAA, WA LAA SHALLAINAA, FAANZIL SAKIINATAN 'ALAINAA INNAL ULAA QAD BAGHAW 'ALAINAA (Ya Allah, kalaulah bukan karena-MU maka kami adalah adalah kaum yang tidak mendapat petunjuk, tidak pula akan bersedekah, dan tidak akan pernah shalat. Maka turunkanlah ketenangan kepada kami kita, berikanlah keteguhan saat menghadapi pasukan musuh. Sesungguhnya para musuh telah berlaku melampaui batas atas kami) -dan adakalanya beliau mengatakan- INNAL MALAA QAD BAGHAW 'ALAINAA, IDZAA ARAADUU FITNATAN ABAINAA (Sesungguhnya musuh telah melampaui batas atas kami, dan jika mereka menginginkan terjadinya fitnah, maka kami akan pun mengabaikannya." Beliau mengucapkannya dengan mengangkat suaranya. Telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] -dan dalam riwayat lain- dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari Khandaq, beliau mengangkat tanah. Lalu ia pun menyebutkan semisalnya. Telah menceritakan kepada kami ['Affan] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari Khandaq, dan beliau sedang mengangkat tanah. Ia pun menyebutkan semisalnya.

【443】

Musnad Ahmad 17836: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad] dan [Hasyim] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Bahwa pada hari Khaibar kami mendapati ghanimah berupa keledai, maka juru seru Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyerukan, "Tumpahkanlah bejana-bejana kalian." Telah menceritakan kepada kami [Hasyim] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Adi bin Tsabit] dari [Al Baraa` bin 'Azib] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam semisalnya. Dan [Ibnu Ja'far] di dalam hadits ini berkata: saya mendengar [Al Baraa`] dan [Ibnu Abu Aufa].

【444】

Musnad Ahmad 17837: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Alqamah bin Martsad] dari [Sa'd bin Ubaidah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Al Baraa berkata: Beliau menyebutkan tentang siksa kubur. Beliau bersabda: "Ditanyakan kepadanya, 'Siapa Rabb-mu? ' lalu ia pun menjawab, 'Allah adalah Rabb-ku dan Nabi-ku adalah Muhammad.' Itulah yang dimaksudkan firaman Allah: 'Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.' (QS. Ibrahim 27), Yakni bagi seorang muslim."

【445】

Musnad Ahmad 17838: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Adi bin Tsabit] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa` bin 'Azib] menceritakan, bahwa ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam atau ia berkata: dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda terkait dengan kalangan Anshar: "Tidaklah mencintai mereka, kecuali dia adalah seorang mukmin. Dan tidak pula ada yang membenci mereka, melainkan ia adalah seorang munafik. Siapa yang mencintai mereka, maka ia akan dicintai Allah dan barangsiapa yang membenci mereka, maka Allah akan membencinya." Syu'bah berkata: Saya bertanya kepadanya, "Apakah kamu mendengarnya dari Al Baraa`?" ia menjawab, "Kepadakulah ia menceritakan."

【446】

Musnad Ahmad 17839: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Adi bin Tsabit] dari [Al Baraa`] ia berkata: Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meletakkan Hasan bin Ali Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di atas pundaknya, dan beliau membaca: "Ya Allah, sesungguhnya saya mencintainya, maka cintailah ia."

【447】

Musnad Ahmad 17840: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ar Rukain bin Ar Rabi'] ia berkata: saya mendengar [Adi bin Tsabit] menceritakan dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Sekelompok orang yang sedang pergi melewati kami, maka kami pun bertanya, "Kemana kalian hendak pergi." Mereka menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus kami untuk menemui dan membunuh seorang laki-laki yang menggauli isteri bapaknya."

【448】

Musnad Ahmad 17841: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Asy'ats] dari [Adi bin Tsabit] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Pamanku Al Harits bin Amr lewat dihadapanku dengan membawa bendera (symbol perang) yang diikat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka saya bertanya, "Wahai pamanku, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusmu kemana?" Ia menjawab, "Beliau mengutusku untuk menjumpai seorang laki-laki yang menikahi isteri bapaknya, dan beliau memerintahkanku untuk menebas lehernya."

【449】

Musnad Ahmad 17842: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Al Hajjaj] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin Azib] ia berkata: Diantara perkara yang syariatkan oleh penduduk Makkah terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa tidak seorang pun dari para sahabatnya yang boleh memasukinya dengan membawa pedang, kecuali pedang yang tersimpan di dalam sarungnya.

【450】

Musnad Ahmad 17843: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Al Awwam] dari [Azrah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Jika kami shalat di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka kami berdiri dengan bershaf-shaf, hingga saat beliau sujud, kami pun mengikutinya.

【451】

Musnad Ahmad 17844: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Yazid bin Abu Ziyad] ia berkata: saya mendengar [Ibnu Abu Laila] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa` bin 'Azib] menceritakan kepada suatu kaum, dan di antara kaum itu, terdapat Ka'ab bin Ujrah, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada kaum Anshar: "Sesungguhnya kalian akan menghadapi masa yang penuh dengan keegoisan." Mereka bertanya, "Lalu apa yang tuan perintahkan kepada kami?" Beliau bersabda: "Bersabarlah sampai kalian menemuiku nanti ditelagaku."

【452】

Musnad Ahmad 17845: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim] Telah menceritakan kepada kami [Laits] Telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin Sulaim] dari [Abu Busrah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Saya pernah bepergian bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebanyak delapan belas kali, dan saya belum pernah melihat beliau meninggalkan shalat dua rakaat sebelum Zhuhur.

【453】

Musnad Ahmad 17846: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim] Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] dari [Humaid] dari [Yunus] dari [Al Baraa`] ia berkata: "Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan. Kemudian kami mendatangi sumur yang airnya sangat sedikit. Maka enam orang dari kami turun ke dalam sumur itu, dan saya adalah yang keenam dari mereka. Dan kami pun diberi ember, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada di tepi sumur. Lalu kami mengisikan air kedalamnya sampai setengahnya atau hampir sepertiganya, ember itu kemudian diangkat ke arah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Al Baraa` berkata: Saya hampir saja mengeluarkan tempat airku, apakah saya mendapatkan air untuk membasahi tenggorokanku, namun saya tidak mendapat air. kemudian ember itu pun diangkatkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya dan membacakan sekehendak Allah. Kemudian ember itu dikembalikan lagi kepada kami beserta isinya. Dan sungguh saat itu, saya melihat salah seorang dari kami mengeluarkan bajunya karena khawatir tenggelam. Kemudian air sumur itu mengalir layaknya sungai." Telah menceritakan kepada kami Abdullah ia berkata: dan Telah menceritakan kepada kami [Hudbah] Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah] dari [Humaid bin Hilal] dari [Yunus] dari [Al Baraa`] semisalnya. Dan ia juga mengatakan di dalamnya, "Maahatan (masuk ke dalam sumur karena airnya yang mengering)."

【454】

Musnad Ahmad 17847: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Kami berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebanyak lima belas kali peperangan. Saya dan Abdullah bin Umar turut serta di dalamnya.

【455】

Musnad Ahmad 17848: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Fudlail yakni Ibnu Iyadl], dari [Manshur] dari [Sa'd bin Ubaidah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kamu beranjak ke tempat tidurmu (hendak tidur), maka hendaknya kamu berwudlu dan tidurlah dengan miring ke sebelah kanan kemudian bacalah, 'ALLAHUMMA ASLAMTU WAJHII ILAIKA WA FAWWADLTU AMRII ILAIKA WA ALJA`TU ZHAHRII ILAIKA RAGHBATAN WA RAHBATAN ILAIKA WA LAA MALJA`A WA LAA MANJA MINKA ILLAA ILAIKA `AAMANTU BIKITAABIKA ALLADZII ANZALTA WA NABIYYIKAL LADZI ARSALTA (Ya Allah, aku hadapkan wajahku kepada-Mu, aku menyerahkan urusanku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu, karena berharap (mendapatkan rahmat-Mu) dan takut (pada siksa-Mu, bila melakukan kesalahan). Tidak ada tempat perlindungan dan penyelamatan dari ancaman-Mu, kecuali kepada-Mu. Aku beriman pada kitab yang telah Engkau turunkan, dan (kebenaran) Nabi-Mu yang telah Engkau utus).' Jika kamu meninggal, maka kamu akan meninggal dalam keadaan fithrah (memeluk Islam)." Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Ishaq] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Mubarak] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Sa'd bin Ubaidah] maka ia pun menyebutkan dengan sanad dan maknanya, dan ia berkata: "Maka berwudlulah sebagaimana wudlumu untuk shalat." dan ia juga mengatakan, "Dan jadikanlah itu, sebagai akhir dari perkataanmu." Kemudian (Sa'd) Berkata: Maka saya (Al Baraa`) pun mengulanginya di hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. dan ketika saya sampai pada kalimat, 'AAMANTU BIKITAABIK ALLADZII ANZALTAA (Saya beriman terhadap kitab yang telah Engkau turunkan).' Maka saya pun berkata: 'WA BIRASUULIKA (Dan terhadap Rasul-Mu) ' beliau bersabda: 'Tidak, namun, WA BINABIYYIKAL LAADZII ARSALTA (Dan terhadap Nabi-Mu yang telah Engkau utus).'"

【456】

Musnad Ahmad 17849: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya tentang KALALAH (mayat yang tidak memiliki anak dan tidak pula orang tua). Maka beliau menjawab: "Cukuplah bagimu dalam permasalahan tersebut apa yang terdapat pada ayat yang diturunkan pada musim panas (Ash Shaif), yaitu dalam surat An Nisaa` (Tepatnya ayat 176 surat Annisa).."

【457】

Musnad Ahmad 17850: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewati majelis orang-orang Anshar, kemudian beliau bersabda: "Jika memang mengharuskan kalian untuk duduk di sini, maka tunjukkanlah jalan (bagi yang tersesat), balaslah salam dan bantulah orang yang terzhalimi."

【458】

Musnad Ahmad 17851: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Seorang laki-laki membaca surat Al Kahfi di dalam rumahnya sedangkan di sampingnya terdapat kuda miliknya yang terikat dengan dua tali. (Laki-laki itu terus membaca) hingga awan tipis menaunginya dengan mendekat dan semakin mendekat sampai kuda miliknya menghindar darinya. Maka laki-laki itu pun berkata: "Saya begitu terkagum akan hal itu." ketika pagi hari, ia mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan menuturkan hal itu. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Itu adalah As Sakinah (ketengan dan ketentraman) yang turun untuk (bacaan) Al Qur`an."

【459】

Musnad Ahmad 17852: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] dan [Abu Ahmad] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan mengenakan topi baja seraya bertanya, "Saya berperang ataukah masuk Islam dulu?" beliau menjawab: "Bakan, kamu masuk Islam terlebih dahulu baru kemudian kamu berperang." Maka laki-laki itu pun masuk Islam dan berperang lalu ia pun terbunuh. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Laki-laki ini beramal sedikit, namun ia diberi ganjaran (pahala) yang banyak."

【460】

Musnad Ahmad 17853: Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] te: lah menceritakan kepada kami [Zuhair] telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] bahwasanya [Barra bin Azib] berkata: "Pada perang Uhud Rasulullah menempatkan pasukan panah yang berjumlah sekitar lima puluh orang, termasuk Abdullah bin Zubair, mereka ditempatkan disuatu tempat yang strategis, lalu beliau memberi komando dengan berkata: "Kalau kalian melihat kami disambar burung-burung (maksudnya panah-panah yang beterbangan), janganlah kalian membubarkan diri sampai aku mengirim kepada kalian utusan, dan juga kalau kalian melihat kami menang diatas musuh maka janganlah kalian bubar sampai aku mengirimkan suatu utusan, lalu kaum muslimin pun menyerang mereka, dan demi Allah aku melihat kaum wanita(kaum musyrikin, pent) berjalan berlarian ke arah gunung dengan kelihatan betis dan gelang-gelang kakinya dan mengangkat bajunya. Teman-teman Abdullah bin Zubair yang berada di pasukan pemanah berkata: "Itu ghanimah berserakan, kawn-kawan kalian telah menang, bagaimana pendapat kalian?? lalu Abdullah bin Zubair berteriak: "Apakah kalian lupa terhadap perintah Rasulullah? mereka menjawab: "Sesungguhnya kita akan mendatangi pasukan dibawah sehingga kita mendapatkan bagian dari ghonimah! ketika pasukan panah turun dari tempat yang diperintahkan Rasulullah untuk merebutkan ghanimah, keadaan pun berbalik dan kaum muslimin menjadi diserang dengan serangan yang hebat, maka Rasulullah memanggil para sahabat dengan ajakan akherat, tidak ada yang tersisa dari pasukan sahabat kecuali hanya dua belas orang, dan yang meninggal dari kita sekitar tujuh puluh orang, adapun Rasulullah dan para sahabatnya dapat mengalahkan kaum musrikin seratus empat puluh, tujuh puluh menjadi tawanan dan tujuh puluh lainnya mati. Berkata Abu Sufyan: "Apakah diantara kaum ini ada Muhammad? ia mengulanginya sebanyak tiga kali, dan Rasulullah mencegah untuk menjawab Abu Sufyan, lalu abu sufyan kembali bertanya: "Apakah diantara kaum ini terdapat Abu Quhafah(Abu Bakar)? ia mengulanginya dua kali, lalu dia kembali berkata: "Apakah diantara kaum ini terdapat Umar bin Khattab?? dan tidak mendapatkan jawaban, lalu dia menemui pasukannya dan berkata: "Mereka (tiga orang yang dipanggil, pent) Telah meninggal, cukuplah kemenangan kita dengan meninggalnya mereka. Maka Umar bin Khattab tidak dapat menahan dirinya dan berkata: "Engkau telah berbohong wahai musuh Allah, sesungguhnya orang-orang yang engkau kira mati, masih dalam kedaan hidup semua, tidak ada yang tersisa kecuali hanya akan mencelakaimu" kemudian Abu Sufyan berkata: "Hari ini adalah sebagai pembalasan hari badar, perang terus berkelanjutan, dan akan kalian temukan penyincangan yang tidak aku perintahkan sehingga engkau tidak bisa menyusahkanku! kemudian Abu Sofyan bersenandung,: "Tinggilah Hubal, tinggilah Hubal (Tuhan kaum musrikin) maka Rasulullah berkata: "kenapa kalian tidak menjawabnya? maka para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah kami harus menjawab apa? maka Rasulullah menjawabnya: "Katakanlah bahwa Allah yang paling tinggi dan paling agung. Kembali Abu Sufyan berkata: "Sesungguhnya kami mempunyai 'Uzza sedang kalian tidak mempunyai Uzza! maka berkatalah Rasulullah: "Kenapa kalian tidak menjawabnya?"Wahai Rasulullah apa yang kami katakan? Rasulullah menjawabnya: "Katakanlah bahwasanya Allah Adalah pembela kami dan kalian tidak mempunyai pembela"

【461】

Musnad Ahmad 17854: Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] Telah menceritakan kepada kami [Abu Balj bin Abu Sulaim] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Hakam Ali Al Bashari] dari [Abu Bahr] dari [Al Baraa`] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila dua orang mukmin berjumpa, siapapun orangnya, kemudian salah satunya menjabat tangan saudaranya lalu memuji Allah, maka tidak ada lagi dosa di antara keduanya saat mereka berpisah."

【462】

Musnad Ahmad 17855: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] telah mengabarkan kepada kami [Isra`il] atau selainnya, dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diberi hadiah berupa pakaian yang terbuat dari sutera, maka kami pun merabanya dan terkagum-kagum akan keelokannya. Kami berkata: "Kita belum pernah melihat pakaian yang lebih baik dan halus daripada pakaian itu." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apakah pakaian ini, membuat kalian terkagum-kagum?" kami menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Sesungguhnya sapu tangan Sa'd bin Mu'adz di surga adalah lebih baik dan lebih halus daripada ini."

【463】

Musnad Ahmad 17856: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah berkata Abu Abdurrahman -dan Qutaibah telah menuliskannya kepadaku- Telah menceritakan kepada kami [Abtsar bin Al Qasim] dari [Burd] saudaranya Yazid bin Abu Ziyad, dari [Al Musayyab bin Rafi'] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa` bin 'Azib] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang mengikuti jenazah hingga ia ikut menshalatinya, maka baginya adalah pahala sebanyak satu Qirath. Dan barangsiapa yang berjalan mengikuti jenazah hingga dimakamkan, maka ia akan mendapatkan pahala sebanyak dua Qirath. Dan satu Qirath adalah sebesar gunung Uhud." Abu Abdurrahman berkata: dan Telah menceritakan kepada kami [Shalih bin Abdullah At Tirmidzi] dan [Abu Ma'mar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abtsar bin Qasim Abu Zaid] dari [Burd] saudaranya Yazid bin Abu Ziyad, dari [Al Musayyab bin Rafi'] dari [Al Baraa`] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam semisalnya.

【464】

Musnad Ahmad 17857: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Hilal bin Abu Humaid] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Saya memperhatikan dan meneliti shalat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, maka saya mendapati bahwa lama berdirinya, ruku'nya, I'tidal setelah ruku', sujud, duduk antara dua sujud, duduk sebelum salam serta duduk antara setelah salam dan sebelum beranjak pergi adalah hampir sama lamanya.

【465】

Musnad Ahmad 17858: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Iyad] Telah menceritakan kepada kami Iyad dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kamu sujud, maka letakkanlah kedua telapak tanganmu, dan angkatlah kedua sikumu."

【466】

Musnad Ahmad 17859: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat Abdullah bin Jubair sebagai pemimpin pasukan pemanah yang jumlah mereka lima puluh orang pada perang Uhud. Kemudian beliau bersabda: "Jika kalian melihat pasukan musuh dan melihat kami merampas harta ghanimah, maka janganlah kalian keburu senang." Dan setelah mereka melihat harta ghanimah mereka pun berkata: "Hendaklah kalian turut mengambil ghanimah." Maka Abdullah mengingatkan, "Bukankah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengatakan, 'Janganlah kalian keburu senang (terpedaya) '?" Selainnya pun mengatakan (demikian). Maka turunlah ayat: "Dan kalian telah mendurhakai perintah (Rasul) sesudah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai." (QS. Ali'imran 152). 'Abdullah berkata: Kalian telah mendurhakai Rasul setelah Allah memperlihatkan kepada kalian harta ghanimah dan terpukul mundurnya pasukan musuh.

【467】

Musnad Ahmad 17860: Telah menceritakan kepada kami [Abu Abdurrahman Al Muqri] dan [Husain bin Muhammad Al Ma'na] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Raja` Abdullah bin Waqid Al Harawi] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Malik] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Saat kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba beliau melihat sekelompok orang, maka beliau pun bertanya: "Untuk apa mereka berkumpul?" Lalu disampaikan kepada beliau, Bahwa mereka berkumpul di atas kuburan yang mereka gali." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun kaget dan bergegas pergi melewati para sahabatnya hingga beliau sampai di kuburan tersebut, dan langsung bersimpuh diatas kubur itu. Al Baraa` berkata: Maka saya pun bergegas kehadapan beliau untuk melihat apa yang sedang beliau lakukan. Ternyata beliau menangis dan air matanya mengalir hingga membasahi tanah. Kemudian beliau menemui kami dan bersabda: "Wahai, saudara-saudaraku, semua akan mengalami seperti hari ini, karena persiapkanlah."

【468】

Musnad Ahmad 17861: Telah menceritakan kepada kami [Abu Abdurrahman] Telah menceritakan kepada kami [Abu Raja`] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Malik] ia bekata: Saya melihat [Al Barra'] mengenakan cincin emas, dan orang-orang pun bertanya kepadanya, "Kenapa kamu memakai cincin emas, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarangnya?." Maka Al Baraa` menjawab, "Pernah kami berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sementara di hadapan beliau tertumpuk harta ghanimah yang sedang beliau bagi. Diantara ghanimah itu ada tawanan wanita, dan juga beberapa perabot rumah tangga. Beliau membaginya hingga tersisalah cincin ini. Lantas beliau mengangkatnya, lalu memandang ke arah para sahabatnya dan bertanya: "Wahai Baraa` (kemarilah)." Maka saya pun mendatanginya hingga duduk di hadapannya. Lalu beliau mengambil cincin tersebut dan meletakkannya di atas ketingku seranya bersabda: "Ambil dan kenakanlah selama Allah dan Rasulullah mengenakannya padamu." Al Baraa` berkata: "Bagaimana kalian memerintahkanku untuk melepaskan apa yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam agar aku mengenakannya selama Allah dan Rasul-Nya mengenakannya padaku."

【469】

Musnad Ahmad 17862: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Abdullah bin Abus Safar] ia berkata: saya mendengar [Abu Bakr bin Abu Musa] menceritakan dari [Al Baraa`] bahwa, Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bangun tidur, maka beliau membaca doa: "Al HAMDULILLAHIL LADZII AHYANAA BA'DA MA AMAATANAA WAILAIHIN NUSYUUR (Segala puji bagi AllAh yang telah menghidupkan kami dan kepada-Nya kami kembali)." Syu'bah berkata: Seperti ini, atau yang semakna dengan ini. Dan jika beliau hendak tidur, maka beliau membaca: "ALLAAHUMMA BISMIKA AHYAA WA BISMIKA AMUUTU (Ya Allah dengan nama-Mu aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati)."

【470】

Musnad Ahmad 17863: Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubab] Telah menceritakan kepada kami [Al Husain yakni Ibnu Waqid], Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] telah menceritakan kepadaku [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sujud dengan meletakkan kedua telapak tangannya.

【471】

Musnad Ahmad 17864: Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Fulaih] dari [Shafwan bin Sulaim] dari [Abu Busrah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Saya telah berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebanyak sepuluh kali lebih, namun saya belum pernah melihatnya meninggalkan dua raka'at saat matahari mulai condong.

【472】

Musnad Ahmad 17865: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mush'ab] Telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dari [Az Zuhri] dari [Haram bin Muhaishah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] bahwa ia memiliki Unta Dlaariyah (unta penjaga tanaman). Kemudian Unta itu memasuki pagar (kebun milik orang lain) dan berbuat kerusakan di dalamnya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi keputusan dalam perkara tersebut, bahwa menjaga lahan pada sore hari adalah keharusan bagi pemiliknya. Sedangkan kewajiban bagi pemilik ternak, adalah menjaga hewan ternaknya pada malam hari. Maka apa yang dirusak oleh hewan ternak di malam hari, maka kerusakan itu adalah tanggungjawab pemilik ternak.

【473】

Musnad Ahmad 17866: Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar bin Sulaiman Ar Raqi] Telah menceritakan kepada kami [Al Hajjaj] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya tentang Al Kalaalah (mayat yang tidak memiliki anak dan tidak pula orang tua). Maka beliau menjawab: "Cukuplah bagimu dalam permasalahan tersebut apa yang terdapat padas ayat diturunkan ketika siang (Ash Shaif) dalam surat An Nisaa, tepatnya surat Annisa ayat 176`."

【474】

Musnad Ahmad 17867: Telah menceritakan kepada kami [Asbath] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Mutharrif] dari [Abul Jahm] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Saya pernah berputar-putar mencari Untaku yang hilang pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan saya pun berkeliling di rumah-rumah. Tiba-tiba saya mendapati sekelompok orang yang berkendaraan dan berkuda. Mereka datang dan berkeliling di di halaman rumahku. Kemudian mereka mengeluarkan seorang laki-laki, mereka tidak menanyainya dan tidak pula mengajaknya bicara hingga mereka menebas lehernya. Dan ketika mereka pergi, saya pun bertanya tentang laki-laki itu, mereka menjawab, "Ia menikahi isteri bapaknya."

【475】

Musnad Ahmad 17868: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr] dari [Mutharrif] ia berkata: Mereka mendatangi kemah besar, lalu mereka mengeluarkan seorang laki-laki darinya dan membunuhnya. Mutharrif berkata: Saya bertanya, "Ada apa ini?" mereka menjawab, "Ini adalah seorang laki-laki yang menggauli ibu isterinya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengutus mereka untuk menemui dan membunuhnya."

【476】

Musnad Ahmad 17869: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Bukair] Telah menceritakan kepada kami [Abdul Ghaffar bin Al Qasim] telah menceritakan kepadaku [Adi bin Tsabit] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Al Baraa`] dari [bapaknya] ia berkata: Saya berjumpa dengan pamanku yang sedang membawa bendera (simbol perang, pent), maka saya pun bertanya, "Kemana kamu akan pergi?" ia menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengutus kami untuk menemui seorang laki-laki dari Bani Tamim yang telah menikahi isteri bapaknya sepeninggalnya, lalu beliau pun memerintahkan kami untuk menebas lehernya dan mengambil hartanya." Al Baraa` berkata: Lalu mereka pun melakukannya. Abu Abdurrahman berkata: Bapakku tidak pernah menceritakan dari Abu Maryam Abdul Ghaffar kecuali hadits ini, karena kecacatannya.

【477】

Musnad Ahmad 17870: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] dan [Abu Ahmad] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Dahulu para sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, jika seseorang berpuasa kemudian waktu berbuka telah tiba, lalu ia tidur sebelum berbuka, maka ia tidak makan lagi pada malam harinya dan tidak pula siang harinya sampai ia memasuki waktu sore. Dan sesungguhnya ada seorang Anshar yang berpuasa, dan ketika waktu Ifthar telah tiba, ia mendatangi isterinya dan bertanya, "Apakah kamu mempunyai makanan." Isterinya itu menjawab, "Tidak, namun saya akan pergi dan mencari makanan untukmu." Kemudian ia tertidur hingga isterinya datang, dan ketika isterinya itu melihatnya, maka ia pun berkata: "Alangkah malangnya kamu." Ia pun memasuki waktu pagi. Dan ketika matahari telah menengah tepat di atas kepala, ia jatuh pingsan. Maka dikabarkanlah hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu turunlah ayat ini: "Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu. (QS. Albaqarah 187)." Hingga firman-Nya, "Hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam." Abu Ahmad berkata: Bahwa Qais bin Shirmah Al Anshari datang dan tidur, lalu ia pun menyebutkannya, Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdul Malik] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] bahwa, jika salah seorang dari mereka tidur. Lalu ia pun menyebutkan yang semisal hadits Isra`il, hanya saja dia mengatakan: Ayat itu turun berkenaan dengan Abu Qais bin Amr.

【478】

Musnad Ahmad 17871: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] telah mengabarkan kepada kami [Isra`il] Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] -dan dalam riwayat lain- Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Bukair] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa`] berkata: "Saya belum pernah melilhat seorang pun dari makhluk Allah yang lebih bagus dalan mengenakan pakaian yang berwarna merah daripada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, panjang rambutnya menyentuh kedua bahunya." Ibnu Abu Bukair berkata: "(panjang rambutnya) hampir menyentuh kedua pundaknya." Dan mendengarnya ia selalu menceritakannya. Dan tidaklah ia menceritakannya kecuali ia akan tertawa.

【479】

Musnad Ahmad 17872: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Yunus bin Khabbab] dari [Al Minhal bin Amr] dari [Zadzan] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengantarkan jenazah. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk di atas kuburan, dan kami pun ikut duduk di sekitar beliau, dan seakan-akan di atas kepala-kepala kami terdapat burung yang sedang singgap. Beliau membuat liang lahad dan membaca: "A'UUDZU BILLAHI MIN 'ADZAABIL QABRI (Saya berlindung kepada Allah dari siksa kubur)." Beliau mengulanginya hingga tiga kali. Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya seorang mukmin, saat ia menghadapi kehidupan akhirat dan saat akan terputus dari kehidupan dunia, maka malaikat akan mendatanginya dan seolah-olah di atas wajah-wajah mereka terdapat matahari. Setiap dari malaikat itu membawa kain kafan dan kapur barus, lalu mereka pun duduk di sisinya sepanjang mata memandang. Dan ketika ruhnya telah keluar, maka seluruh malaikat yang berada antara langit dan bumi serta seluruh malaikat yang ada di atas langit akan mendo'akannya. Lalu pintu-pintu langit akan dibukakan untuknya. Dan tidak ada satu pintu pun, kecuali Malaikat yang berada di situ berdo'a kepada Allah agar ruh itu di angkat melalui pintu mereka. Dan saat ruh itu naik, mereka pun berkata: 'Wahai Rabb-ku, Hamba-Mu si Fulan.' Maka Allah berfirman: 'Kembalikanlah mereka ke dunia, Aku telah memenuhi janji untuk mereka. Sesungguhnya Aku telah menciptakan mereka darinya, dan Aku pun akan mengembalikannya ke bumi serta dari situ pulalah Aku akan membangkitkan mereka pada waktu yang lain.'" Beliau melanjutkan sabdanya: "Sesungguhnya, ia mendengar suara terompah teman-temannya. Dan saat teman-temannya itu pulang, maka Malaikat pun akan mendatanginya seraya bertanya, 'Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa Nabimu? ' maka ia pun menjawab, 'Tuhanku adalah Allah, agamu adalah Islam dan Nabiku adalah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.' Malaikat itu pun membentaknya lagi dan bertanya, 'Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa Nabimu? ' itulah akhir dari fitnah yang ditimpakan atas orang mukmin, yakni saat Allah berfiman: 'Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.' (QS. Ibrahim 27). Maka ia tetap menjawab, 'Tuhanku adalah Allah, agamu adalah Islam dan Nabiku adalah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.' Malaikat itu pun berkata: 'Kamu telah berkata benar.' Setelah ia didatangi oleh seorang yang bagus rupanya, harum baunya dan indah pakaiannya, lalu berkata: 'Berbahagialah dengan kemuliaan dari Allah, dan nikmat yang kekal.' Orang mukmin itu pun berkata: 'Dan kamu juga, semoga Allah memberimu kabar gembira. Siapa kamu? ' ia menjawab, 'Saya adalah amal shalihmu. Kamu demi Allah, adalah seorang yang selalu bersegera dalam ketaatan kepada Allah, dan bersegera pula lari meninggalkan maksiat Allah, sehingga Allah membalasmu dengan kebaikan.' Setelah itu, dibukakanlah baginya pintu surga dan juga pintu dari neraka, lalu dikatakanlah padanya, 'Inilah tempat tinggalmu, sekiranya kamu bermaksiat kepada Allah, maka Allah akan menggantikannya dengan ini.' Ketika ia melihat apa yang terdapat dalam surga, ia pun berkata: 'Wahai Rabb-ku segerakanlah datangnya hari kiamat, hingga aku dapat kembali bertemu dengan keluargaku dan hartaku.' Maka dikatakanlah padanya, 'Tenanglah.' Sedangkan bagi orang kafir, saat ia hendak berpisah dengan kehidupan dunia dan akan menemui kehidupan akhirat, maka Malaikat pun akan turun padanya dengan sangat kasar lagi kejam, lalu mencabut ruhnya sebagaimana dicabutnya besi yang banyak taringnya dari kain wool yang lembab, dan dicabutlah jiwanya yang disertai peluh. Kemudian setiap malaikat yang berada di antara langit dan bumi serta yang ada di atas langit melaknatinya. Pintu-pintu langit pun di tutup, dan tidak ada satu penghuni pintu pun, kecuali ia berdo'a kepada Allah, agar ruhnya itu tidak diangkat melalui pintu mereka. Dan saat ruh itu diangkat, mereka berkata: 'Wahai Rabb-ku ini adalah roh Fulan bin Fulan hamba-Mu.' Allah berfirman, 'Kembalikanlah ia ke dunia, Aku telah memenuhi janji untuk mereka. Sesungguhnya Aku telah menciptakan mereka darinya, dan Aku pun akan mengembalikannya ke bumi serta dari situ pulalah Aku akan membangkitkan mereka pada waktu yang lain.'" Beliau melanjutkan sabdanya: "Sesungguhnya si Kafir itu mendengar suara terompah teman-temannya. Dan saat teman-temannya itu pulang, maka Malaikat pun akan mendatanginya seraya bertanya, 'Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa Nabimu? ' maka ia pun menjawab, 'Saya tidak tahu.' Malaikat berkata: 'Kamu tidak tahu dan tidak pula membaca.' Ia pun didatangi oleh seorang yang berwajah buruk, pakaian yang buruk dan berbau busuk seraya berkata: 'Berbahagialah dengan kehinaan dari Allah dan adzab yang kekal.' Ia berkata: 'Dan kamu juga, semoga Allah memberimu kabar gembira dengan keburukan. Siapa kamu? ' yang berwajah buruk itu pun menjawab, 'Saya adalah amal burukmu. Kamu selalu bersegera untuk berpaling dari perintah Allah, cepat berbuat maksiat kepada Allah, sehingga Allah pun membalasmu dengan keburukan.'Kemudian didatangkanlah padanya seorang yang buta, tuli dan bisu dengan membawa palu yang sekiranya dipikulkan ke atas gunung, niscaya gunung itu akan hancur lebur menjadi debu. Lalu ia pun memukulnya sampai ia berubah menjadi debu. Kemudian Allah mengembalikannya lagi sebagaimana keadaannya semula, dan memukulnya kembali, ia pun menjerit dan jeritan itu didengar oleh segala makhluk kecuali jin dan manusia." Al Baraa` berkata: "Kemudian dibukakanlah baginya pintu neraka dan dijanjikan tempatnya di dalam neraka." Dan Telah menceritakannya kepada kami [Abu Ar Rabi'] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Yunus bin Khabbab] dari [Al Minhal bin Amr] dari [Zadzan] dari [Al Baraa` bin 'Azib] semisalnya.

【480】

Musnad Ahmad 17873: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dan [Al A'masy] dari [Thalhah] dari [Abdurrahman bin Ausajah An Nahmi] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat atas mereka yang berada di shaf-shaf awal. Dan hiasilah Al Qur`an dengan suara-suara kalian. barangsiapa yang memberi minum dengan air susu atau memberi mata uang dirham atau memberi hadiah berupa jalan yang sempit atau pun bejana, maka seperti membebaskan satu orang budak."

【481】

Musnad Ahmad 17874: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Ashim] telah mengabarkan kepada kami [Hushain bin Abdurrahman] dari [Sa'd Ubaidah] dari [Al Baraa` bin Azib] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika seorang laki-laki berbaring, lalu ia berbantal ke sebelah kanannya dan membaca: 'ALLAHUMMA ASLAMTU NAFSII ILAIKA WA FAWWADLTU AMRII ILAIKA WA ALJA`TU ZHAHRII ILAIKA WA WAJJAHTU ILAIKA WAJHII RAGHBATAN WA RAHBATAN ILAIKA WA LAA MALJA`A WA LAA MANJA MINKA ILLAA ILAIKA `AAMANTU BIKITAABIKA ALLADZII ANZALTA WA NABIYYIKAL LADZI ARSALTA (Ya Allah, aku serahkan diriku pada-Mu, aku menyerahkan urusanku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu, dan saya hadapkan wajahku pada-Mu, karena berharap (mendapatkan rahmat-Mu) dan takut (pada siksa-Mu, bila melakukan kesalahan). Tidak ada tempat perlindungan dan penyelamatan dari ancaman-Mu, kecuali kepada-Mu. Aku beriman pada kitab yang telah Engkau turunkan, dan (kebenaran) Nabi-Mu yang telah Engkau utus).' Kemudian ia meninggal dalam keadaan seperti itu, maka akan dibangunkan rumah untuknya di dalam surga."

【482】

Musnad Ahmad 17875: Telah menceritakan kepada kamiAbdullah bin Muhammad telah berkata Abdurrahman dan saya mendengarnya dari [Abdullah bin Muhammad bin Abu Syaibah] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al Ahmar] dari [Al Hasan bin Amr] dari [Thalhah] dari [Abdurrahman bin Ausajah] dari [Al Baraa`] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Luruskanlah shaf kalian, jangan sampai ada celah diantara shaf kalian, sebagaimana celah pada Aulaadul Hadzaf (anak-anak kambing)." Kemudian ditanyakanlah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Lalu apakah (Aulaadul Hadzaf) itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Anak kambing hitam yang berada di puncang gunung di negeri Yaman."

【483】

Musnad Ahmad 17876: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad] telah berkata Abdurrhman dan saya mendengarnya dari Abdullah bin Muhammad bin Abu Syaibah ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Al Hasan bin Al Hakam] dari [Adi bin Tsabit] dari [Al Baraa`] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang bertempat tinggal di pegunungan (di lembah-lembah, pelosok), maka akan keras karakternya."

【484】

Musnad Ahmad 17877: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Muhammad] telah berkata Abdullah dan saya mendengarnya dari Utsman ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Abdul Hamid] dari [Mutharrif] dari [Abu Al Jahm] dari [Al Baraa` bin 'Azib] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengutus beberapa orang untuk membunuh seorang laki-laki yang menikahi isteri bapaknya (sepeninggalnya).

【485】

Musnad Ahmad 17878: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ma'ruf] berkata Abdullah dan saya menduga bahwa saya telah mendengarnya darinya, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] telah menceritakan kepadaku [Jarir bin Hazim] ia berkata: saya mendengar [Abu Ishaq Al Hamdani] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin Ausajah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: (Ketika hendak menunaikan shalat) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi kami dan mengusap pundak dan dada-dada kami seraya bersabda: "Janganlah shaf-shaf kalian itu tidak beraturan, hingga hati-hati kalian pun berselisih. Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat atas mereka yang berada di shaf awal atau shaf-shaf awal."

【486】

Musnad Ahmad 17879: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah] Telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Hilal] Telah menceritakan kepada kami [Yunus] dari [Al Baraa`] ia berkata: Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan. Kemudian kami mendatangi satu sumur yang sedikit sekali airnya. Lalu enam orang dari kami dan saya adalah yang ketujuh atau tujuh orang dan saya yang kedelapan dari mereka, turun ke dalam sumur. Dan kami pun diberi ember, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada di tepi sumur. Lalu saya kami mengisikan air ke dalam ember itu hingga setengahnya, atau hampir sepertiganya. Ember itu kemudian diangkatkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Al Baraa` berkata: Saya hampir saja mengeluarkan tempat airku, apakah saya mendapatkan air untuk membasahi tenggorokanku, namun saya tidak mendapat air. Kemudian beliau memasukkan tangannya ke dalamnya dan membacakan sekehendak Allah. Kemudian ember itu dikembalikan lagi kepada kami beserta isinya. Dan sungguh saat itu, orang yang terakhir dari kami telah mengeluarkan bajunya karena khawatir tenggelam. Kemudian air sumur itu mengalir. Dan sekali waktu Affan berkata: "Rahbatal Gharaq (khawatir tenggelam)."

【487】

Musnad Ahmad 17880: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Ashim] dari [Asy Sya'bi] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Pada hari Khaibar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang untuk memakan daging himar yang jinak meskipun telah masak.

【488】

Musnad Ahmad 17881: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Abu Dluha] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Ketika Ibrahim putra Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal sedangkan usianya saat itu baru enam belas bulan. Maka beliau bersabda: "Makamkanlah ia di Baqi', dan sungguh, baginya telah ada orang yang akan menyempurnakan penyusuannya di dalam surga."

【489】

Musnad Ahmad 17882: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Al Minhal] dari [Zadzan] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat mengantar jenazah, lalu kami mendapati kubur yang belum dibuatkan lahad, maka beliau kemudian duduk dan kami pun ikut duduk.

【490】

Musnad Ahmad 17883: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Asy'ats] dari [Adi bin Tsabit] dari [Yazid bin Al Baraa`] dari [bapaknya] ia berkata: Pamanku menemuiku, sementara ia sedang membawa (simbol perang, pent), maka saya pun bertanya, "Kemana kamu akan pergi?" ia menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusku untuk menemui seorang laki-laki yang menikahi isteri bapaknya sepeninggalnya, dan beliau memerintahkanku untuk menebas lehernya."

【491】

Musnad Ahmad 17884: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Zakaria] Telah menceritakan kepada kami [Abu Ya'qub Ats Tsaqafi] telah menceritakan kepadaku [Yunus bin Ubaid] mantan budaknya Muhammad bin Al Qasim, ia berkata: Muhammad bin Al Qasim mengutusku untuk menemui [Al Baraa` bin Azib] agar menanyakan padanya tentang bendera Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, seperti apakah bentuknya. Maka ia pun menjawab: "Warnanya adalah hitam, berbentuk persegi panjang dan terbuat dari kain wol."

【492】

Musnad Ahmad 17885: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Abul Ahwash] dari [Manshur] dari [Asy Sya'bi] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah kepada kami setelah Nahr (Idul Adlha) setelah shalat.

【493】

Musnad Ahmad 17886: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Zakaria] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan umrah sebelum berhaji. Kemudian Aisyah berkata: "Ia telah mengetahui, bahwa beliau melakukan umrah sebanyak empat kali, dan hanya satu umrah yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ikutsertakan bersama hajinya."

【494】

Musnad Ahmad 17887: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Dawud] dan [Ibnu Abu Adi] dari [Dawud] secara makna, dari [Amir] dari [Al Baraa` bin 'Azib] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Ibnu Adi Abu Adi berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah kepada kami, dan beliau bersabda: "Jangan sekali-kali seorang pun dari kalian menyembelih sebelum kita selesai shalat." maka pamanku berdiri mendekati beliau dan berkata: "Wahai Rasulullah, hari ini merupakan hari yang di dalamnya banyak daging." Ibnu Abu Adi berkata: Makruh (yang dibenci). dan sebelumnya saya telah menyembelih Nusuk milikku, sebagai makanan unuk keluarga dan tetanggaku. Saya juga memiliki anak kambing kacang yang lebih baik daripada dua kambing, bolehkan saya menyembelihnya?" beliau menjawab: "Ya. Dan anak kambing itu tidak akan dapat mengganti dari binatang kurban seorang pun setelahmu. Dan ia adalah hewan kurbanmu yang terbaik."

【495】

Musnad Ahmad 17888: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ingin tidur, maka beliau meletakkan pipinya di atas tangan kanannya dan membaca: "ALLAHUMMA QINII 'ADZAABAKA YAUMA TAB'ATSU IBAADAKA (Ya Allah, peliharalah aku dari siksa-Mu pada hari Engkau bangkitkan hamba-Mu)."

【496】

Musnad Ahmad 17889: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dari [Ar Rabi' bin Al Baraa`] dari [bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwasanya: Jika beliau kembali dari bepergian, maka beliau membaca: "AAYIBUUNA TAAIBUUNA 'AABIDUUNA LIRABBINAA HAAMIDUUN (Kami kembali dengan bertaubat, beribadah dan memuji kepada Rabb kami)."

【497】

Musnad Ahmad 17890: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepada kami [Syarik bin Abdullah] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menganggap aku dan Ibnu Umar masih kecil (untuk mengikuti perang, pent) lalu kami pun disuruh kembali pada saat perang Badar."

【498】

Musnad Ahmad 17891: Telah menceritakan kepada kami [Abdah bin Sulaiman Al Kilabi] Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Al Hakam] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Al Baraa`] ia berkata: Ruku' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berdirinya setelah ruku', serta duduk diantara dua sujudnya, kami tidak tahu manakah yang lebih panjang.

【499】

Musnad Ahmad 17892: Telah menceritakan kepada kami [Hujain] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ingin melakukan Umrah pada bulan Dzul Qa'dah, namun penduduk Ka'bah menghalanginya untuk memasuki Makkah, hingga mereka pun memutuskan bahwa beliau boleh bermukim di Makkah selama tiga hari. Dan ketika kaum muslimin menulis surat perjanjian itu, maka mereka pun menulis, "Ini adalah perjanjian yang disepakati Muhammad Rasulullah." Mereka (orang-orang Quraisy) berkata: "Kalian jangan menetapkannya seperti ini. Seandaikan kami mengetahui bahwa kamu adalah Rasulullah, niscaya kami tidak akan menghalangimu sedikitpun. Akan tetapi, kamu adalah Muhammad bin Abdullah." Beliau bersabda: "Saya adalah Rasulullah dan saya juga Muhammad bin Abdullah." Dan beliau berkata kepada Ali: "Hapuslah kata, 'Rasulullah.'" Ali berkata: "Demi Allah, saya tidak akan menghapusmu selama-lamanya." Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengambil kitab perjanjian itu -sedang beliau tidak pandai menulis- dan beliau pun mencoret tulisan Rasulullah dan menulis, "Ini adalah perjanjian yang disepakati Muhammad bin Abdullah, ia tidak akan memasuki Makkah dengan membawa senjata kecuali pedang yang terbungkus dalam sarungnya. Tidak boleh seorang pun dari penduduk Makkah untuk keluar kecuali bagi siapa yang ingin mengikuti Beliau. Kemudian penduduk Makkah tidak boleh melarang seorang pun dari para sahabatnya untuk bermukim di Makkah." Dan ketika beliau memasukinya, dan kemudian waktu yang ditentukan pun telah habis, mereka pun mendatangi Ali dan berkata: "Katakanlah kepada sahabatmu, hendaklah ia keluar dari daerah kami, waktu yang ditentukan telah habis." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun keluar. Dan Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] telah mengabarkan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ingin melakukan Umrah pada bulan Dzul Qa'dah. Lalu ia pun menyebutkan maknanya. Dan ia berkata: "Agar ia tidak memasuki Makkah dengan membawa senjata, dan tidak pula penduduk Makkah keluar bersama mereka."

【500】

Musnad Ahmad 17893: Telah menceritakan kepada kami [Hujain] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Ketika salah seorang dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat sementara kuda miliknya yang terikat di dalam rumah lari, ia pun keluar dan melihat ke sekelilingnya, namun ia tidak melihat sesuatu, namun kuda itu tetap lari (karena terkejut). Dan pada pagi harinya, la menuturkan hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau bersabda: "Itu adalah As Sakinah (ketenangan dan ketenteraman) yang turun untuk Al Qur`an."

【501】

Musnad Ahmad 17894: Telah menceritakan kepada kami [Hujain] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Surat yang terakhir kali turun kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam secara keseluruhan adalah surat At Taubah. sedangkan ayat yang terakhir kali turun adalah akhir dari surat An Nisa'.

【502】

Musnad Ahmad 17895: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Adi bin Tsabit] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Pada saat shalat Isya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah membaca: "AT TIIN WAZ ZAITUUN." Dan saya belum pernah mendengar suara yang lebih merdu dan tidak pula shalat yang lebih baik daripada suara dan shalat beliau.

【503】

Musnad Ahmad 17896: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] dan [Husain] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat atas mereka yang berada di shaf depan."

【504】

Musnad Ahmad 17897: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dan [Husain] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari Al Baraa` bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan umrah pada bulan Dzul Qa'dah.

【505】

Musnad Ahmad 17898: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Hasan bin Tsabit: "Cacilah kaum musyrikin itu (dengan sya'irmu) karena ruh kudus besertamu."

【506】

Musnad Ahmad 17899: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Ammar bin Ruzaiq] dari [Abu Ishaq] dari [Abdurrahman bin Ausajah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia menyaksikannya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat atas mereka yang berada di shaf depan."

【507】

Musnad Ahmad 17900: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Asy'ats bin Abusy Sya'tsa`] dari [Mu'awiyah bin Suwaid bin Muqarrin] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kami tujuh perkara dan juga melarang tujuh perkara. Beliau memerintahkan untuk mengunjungi orang sakit, mengantar jenazah, memenuhi undangan, menyebarkan salam, mendo'akan orang yang bersin, menunaikan janji, dan menolong orang yang terzhalimi. Kemudian beliau melarang untuk memakai cincin emas, minum menggunakan bejana yang terbuat dari emas dan perak, mengenakan Ad Diibaaj (sejenis pakaian yang dilapisi sutera), kain sutera, Istabraq (sejenis kain yang dilapisi sutera), Al Qassi (pakaian yang bergaris-garis dengan sulaman sutera), dan mengenakan pelana dari kain sutera. Telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud Umar bin Sa'ad] dari [Sufyan] semisalnya. Namun ia tidak menyebutkan di dalamnya: "Menyebarkan salam." dan ia berkata: "Beliau melarang kami untuk memakai bejana yang terbuat dari emas dan perak."

【508】

Musnad Ahmad 17901: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin 'Ayyasy] dan [Ammar bin Ruzaiq] dari [Abu Ishaq] dari [Abdurrahman bin Ausajah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat atas mereka yang berada di shaf-shaf awal."

【509】

Musnad Ahmad 17902: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] dan [Abu Ahmad] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isa bin Abdurrahman Al Bajali] dari Bani Bajlah dari Bani Sulaim, dari [Thalhah] -dalam riwayat lain- Abu Ahmad berkata: Telah menceritakan kepada kami Thalhah bin Musharrif dari [Abdurrahman bin Ausajah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Seorang Arab baduwi mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkanku ke dalam surga." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam asulullah bersabda: "Jika kamu meringkas materi khutbah, maka sungguh, kamu telah memaparkan masalah. Karena itu, bebaskanlah satu jiwa dan merdekakan-lah satu budak." Laki-laki itu bertanya, "Wahai Rasulullah, bukankah hal itu satu?" beliau menjawab: "Tidak, An Nasamah (membebaskan satu jiwa) berarti kamu sendiri yang membebaskanya. Sedangkan Fakku Ar Raqabah (memerdekakan budak) adalah kamu menolong budak tersebut dalam memerdekakan dirinya. Dan memberi tanah untuk dicocok tanami, atau kambing agar di peras susunya, atau memberi harta Fai` (harta yang dirampas dari musuh tanpa melalui peperangan) kepada kerabat yang zhalim. Jika kamu tidak mampu melakukannya, maka berilah makan orang yang lapar dan berikanlah minum kepada orang yang kehausan, menyuruh kepada kebaikan serta mencegah kemungkaran. Dan jika kamu tidak mampu juga, maka tahanlah lisanmu, kecuali untuk mengatakan kebaikan."

【510】

Musnad Ahmad 17903: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa` bin 'Azib] berkata: Ketika turun ayat: "Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk (tidak berperang) satu derajat." (QS. Annisa': 95). Ibnu Ummi Maktum mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, apa tuan perintahkan padaku? Sesungguhnya saya adalah seorang yang buta." Al Baraa` berkata: Maka turunlah ayat, "GHAIRU ULIDL DLARAR (Selain mereka yang mempunyai udzur)." (QS. Annisa': 95). Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ambilkanlah untukku sebongkah tulang dan tinta, atau lembaran dan tinta."

【511】

Musnad Ahmad 17904: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [bapaknya] dan [Ali bin Shalih] dari [Asy'ats bin Sulaim] dari [Mu'awiyah bin Suwaid bin Muqarrin] -bapakku berkata- dan [Abdurrahman] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Asy'ats bin Sulaim] ia berkata: saya mendengar [Mu'awiyah bin Suwaid] dari [Al Baraa`] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kami tujuh perkara dan juga melarang dari tujuh perkara. Beliau memerintahkan untuk mengunjungi orang sakit, mengantar jenazah, mendo'akan orang yang bersin, membalas salam, memenuhi undangan, menolong orang yang terzhalimi dan menunaikan janji. Kemudian beliau melarang untuk memakai cincin emas, minum menggunakan bejana yang terbuat dari emas dan perak, mengenakan Ad Diibaaj (sejenis pakaian yang dilapisi sutera), kain sutera, Istabraq (sejenis kain yang dilapisi sutera), Al Qassi (pakaian yang bergaris-garis dengan sulaman sutera), dan mengenakan pelana dari kain sutera. Abdurrahman tidak menyebutkan "Bejana yang terbuat dari emas dan perak."

【512】

Musnad Ahmad 17905: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Syu'bah] dari [Adi bin Tsabit] dari [Al Baraa`] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Hasan: "Cacilah musuh (dengan sya'irmu), sesungguhnya Jibril bersamamu."

【513】

Musnad Ahmad 17906: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada seorang laki-laki: "Jika kamu ingin tidur, maka bacalah: 'ALLAHUMMA ASLAMTU WAJHII ILAIKA WA ALJA`TU ZHAHRII ILAIKA WA FAWWADLTU AMRII ILAIKA RAGHBATAN WA RAHBATAN ILAIKA WA LAA MALJA`A WA LAA MANJA MINKA ILLAA ILAIKA `AAMANTU BIKITAABIKA ALLADZII ANZALTA WA NABIYYIKAL LADZI ARSALTA (Ya Allah, aku hadapkan wajahku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu, aku menyerahkan urusanku kepada-Mu, karena berharap (mendapatkan rahmat-Mu) dan takut (pada siksa-Mu, bila melakukan kesalahan). Tidak ada tempat perlindungan dan penyelamatan dari ancaman-Mu, kecuali kepada-Mu. Aku beriman pada kitab yang telah Engkau turunkan, dan (kebenaran) Nabi-Mu yang telah Engkau utus).' Jika kamu meninggal pada malaml itu, maka kamu meninggal dalam keadaan memegang fithrah (agama Islam). Dan jika kamu memasuki waktu pagi, maka kamu akan memasukinya dengan kebaikan."

【514】

Musnad Ahmad 17907: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] ia berkata: saya mendengar [Amru bin Murrah] atau ia mengatakan, ia telah menceritakan kepada kami dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Al Baraa`] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan Qunuth pada saat shalat Subuh dan Maghrib. [Syu'bah] mengatakan semisalnya.

【515】

Musnad Ahmad 17908: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] bahwa ia mendengar [Al Baraa`] berkata: Ketika turun ayat: "Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah." (QS. Annisa': 95).Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memanggil Zaid, maka ia pun datang dengan membawa tulang lalu ia menulisnya. Kemudian Ibu Ummi Maktum mengadukan akan penyakit buta yang dideritanya, maka turunlah ayat, "Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur." (QS. Annisa': 95).

【516】

Musnad Ahmad 17909: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dan [Ibnu Ja'far] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa` bin 'Azib] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berwasiat kepada seorang laki-laki bahwa, bila ia hendak tidur agar membaca: "ALLAHUMMA ASLAMTU NAFSI ILAIKA WA WAJJAHTU WAJHII ILAIKA FAWWADLTU AMRII ILAIKA WA ALJA`TU ZHAHRII ILAIKA RAGHBATAN WA RAHBATAN ILAIKA WA LAA MALJA`A WA LAA MANJA MINKA ILLAA ILAIKA `AAMANTU BIKITAABIKA ALLADZII ANZALTA WA NABIYYIKAL LADZI ARSALTA (Ya Allah, aku serahkan jiwaku pada-Mu, aku hadapkan wajahku kepada-Mu, aku menyerahkan urusanku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu, karena berharap (mendapatkan rahmat-Mu) dan takut (pada siksa-Mu, bila melakukan kesalahan). Tidak ada tempat perlindungan dan penyelamatan dari ancaman-Mu, kecuali kepada-Mu. Aku beriman pada kitab yang telah Engkau turunkan, dan (kebenaran) Nabi-Mu yang telah Engkau utus)." Jika ia meninggal, maka ia meninggal dalam keadaan memegang fithrah (agama Islam). Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dan [Ibnu Ja'far] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] dari [Sa'd bin Ubaid] dari [Al Baraa`] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam semisal dengan itu. [Ibnu Ja'far] berkata: [Syu'bah] berkata: dan telah mengabarkan kepadaku [Al Hasan] dari [Al Baraa` bin 'Azib] semisal dengan itu.

【517】

Musnad Ahmad 17910: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Abdullah bin Yazid] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Baraa`] -dan ia bukanlah seorang pendusta- ia berkata: Jika kami shalat di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, saat beliau mengangkat kepalanya dari ruku', maka tak seorang pun dari kami yang menundukkan punggungnya, sampai Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sujud dan kami pun ikut sujud.

【518】

Musnad Ahmad 17911: (Imam Ahmad) Berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Amr] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] bahwa, Saat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kembali dari bepergian, beliau membaca: "AAYIBUUN TAA`IBUUN 'AABIDUUN LIRABBINAA HAAMIDUUN (Kami kebali dengan bertaubat, beribadah dan memuji Rabb kami)." Telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Amr] dari [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dari [Ar Rabi' bin Al Baraa`] dari bapaknya, [Al Baraa` bin Azib], semisal dengan hadits di atas.

【519】

Musnad Ahmad 17912: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] telah mengabarkan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Abdullah bin Yazid Al Anshari] dari [Al Baraa` bin 'Azib] bahwa Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidur, maka beliau meletakkan tangan kanannya di bawah pipinya dan membaca: "ALLAHUMMA QINII 'ADZAABAKA YAUMA TAB'ATSU 'IBAADAKA (Ya, Allah selamatkanlah aku dari adzab-Mu pada hari Engkau bangkitkan hamba-Mu)."

【520】

Musnad Ahmad 17913: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dan [Sufyan] dari [Amru bin Murrah] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Ibnu Azib] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan Qunut dalam shalat Subuh.

【521】

Musnad Ahmad 17914: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Pada hari Khandak, saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memindahkan tanah. Dan saat itu, rambut dadanya telah berlumuran tanah.

【522】

Musnad Ahmad 17915: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abdullah bin Murrah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah merajam seorang Yahudi dan beliau membaca: "ALLAHUMMA INNI USYHIDUKA ANNII AWWALU MAN AHYAA SUNNATAN QAD AMAATUUHAA (Ya Allah, saya persaksikan kepada-Mu, bahwa akulah yang pertama kali menghidupkan sunnah yang sebelumnya telah mereka matikan)."

【523】

Musnad Ahmad 17916: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Adi bin Tsabit] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Ketika Ibrahim putera Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Baginya telah ada orang yang akan menyusukannya."

【524】

Musnad Ahmad 17917: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Thalhah bin Musharrif] dari [Abdurrahman bin Ausajah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang memberikan pemberian berupa Wariq (mata uang dirham), atau memberi minuman susu, atau menghadiahkan kantong air yang terbuat dari kulit, maka baginya adalah seperti pahala memerdekakan satu orang budak."

【525】

Musnad Ahmad 17918: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Saya tidak melihat seorang pun yang mempunyai rambut indah dengan mengenakan pakaian yang berwarna merah daripada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau memiliki rambut yang menyentuh kedua bahunya. Dan jarak antara kedua pundaknya agak lebar, tidak terlalu panjang dan tidak pula terlalu pendek.

【526】

Musnad Ahmad 17919: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Ibnu Ja'far] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman bin Abdurrahman] dari [Ubaid bin Fairuz] bekas budak Bani Syaiban di dalam haditsnya, ia berkata: Saya bertanya kepada [Al Baraa` bin Azib] mengenai apa saja yang dibenci oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari hewan kurban atau apa yang beliau larang untuk dijadikan hewan kurban. Maka ia pun berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di tengah-tengah kami dan tangan beliau lebih pandang daripada tanganku -atau ia mengatakan- tanganku lebih pendek daripada tangan beliau. Dan beliau bersabda: "Ada empat jenis hewan yang tidak boleh digunakan sebagai hewan kurban. Yaitu, hewan yang buta dan tampak jelas kebutaannya, yang sakit dan sakitnya itu jelas, yang pincang dan kepincangannya tampak jelas, kemudian hewan yang lesu dan tidak bersih." Saya berkata kepada Al Baraa`: "Akan tetapi, saya benci apabila pada tanduknya terdapat kekurangan, atau di telinganya terdapat kekurangan atau pada giginya terdapat kekurangan." Maka Al Baraa` berkata: "Apa yang kamu benci, maka tinggalkanlah, dan jangan kamu mengharamkannya atas seorang pun."

【527】

Musnad Ahmad 17920: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diberi pakaian yang terbuat dari kain sutera, para sahabatnya pun terkagum-kagum akan kelembutannya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya sapu tangan Sa'd bin Mu'adz di dalam surga lebih lembut daripada ini."

【528】

Musnad Ahmad 17921: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [bapaknya] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah berperang sebanyak lima belas kali.

【529】

Musnad Ahmad 17922: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melewati kami pada hari Khaibar, sementara kami telah merebus daging himar di atas bejana. Maka beliau bertanya: "Apa ini?" kami menjawab, "Daging Himar, yang kami dapatkan dari harta ghanimah." Beliau bertanya lagi: "Wahsyiyyah (liar) ataukah Ahliyah (jinak)?" kami menjawab, "Ahliyah." Maka beliau bersabda: "Tumpahkanlah."

【530】

Musnad Ahmad 17923: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berada di Hudaibiyah, sedangkan Hudaibiyah adalah sumur. Saat itu, kami berjumlah seratus empat belas orang, sementara air sumur sangatlah sedikit. Lalu beliau mengambil satu ember, kemudian berkumur-kumur dan memuntahkannya kembali seraya berdo'a. Maka kami pun minum sepuasnya.

【531】

Musnad Ahmad 17924: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Abdullah bin Yazid] dari [Al Baraa`] bahwa jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam hendak tidur, maka beliau meletakkan tangan kanannya di bawah pipinya seraya berdo'a: "ALLAHUMMA QINII 'ADZAABAK YAUMA TAB'ATSU 'IBAADAKA AW TAJMA'U 'IBAADAK (Ya Allah, selamatkanlah aku dari adzab-Mu pada hari Engkau membangkitkan hamba-Mu atau pada hari Engkau kumpulkan para hamba-MU)."

【532】

Musnad Ahmad 17925: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Fudlail yakni Ibnu Marzuq], dari [Syaqiq bin Uqbah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Telah turun ayat: "Jagalah shalat kalian dan sholat ashr." (QS. Albaqarah 238). Maka kami membacanya pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana yang dikehendaki oleh-Nya dan Allah belum menghapusnya." kemudian Allah menurunkan ayat: "Jagalah shalat-shalat kalian dan Shalatul Wushtha (shalat Ashar)." Kemudian berkatalah seorang laki-laki yang sedang bersama saudara kandungnya yang biasa dipanggil Azhar, "Shalaatul wushtha adalah shalat Ashar." Ia juga berkata: "Saya telah mengkhabarkan kepadamu, bagaimana ayat tersebut turun dan bagaimana Allah mengghapusnya kembali. Dan Allahlah yang lebih Mengetahui."

【533】

Musnad Ahmad 17926: Telah menceritakan kepada kami [Ashbath] Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Al Baraa` bin Azib] ia berkata: Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memulai shalat, maka beliau mengangkat kedua tangannya, hingga kedua ibu jarinya sejajar dengan kedua telinganya.

【534】

Musnad Ahmad 17927: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Umar] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Malik yakni Ibnu Abu Anas], dari [Amru bin Al Harits] dari [Ubaid bin Fairuz] dari [Al Baraa` bin 'Azib] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai apa yang beliau larang untuk dijadikan hewan kurban. Maka beliau bersabda -Al Baraa` berkata: Tanganku lebih pendek daripada tangan beliau-: "Ada empat jenis hewan yang tidak boleh digunakan sebagai hewan kurban. Yaitu, hewan yang buta dan tampak jelas kebutaannya, yang sakit dan sakitnya itu jelas, yang pincang dan kepincangannya tampak jelas, kemudian hewan yang lesu dan tidak bersih."

【535】

Musnad Ahmad 17928: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: saya mendengar [Abu Ishaq] menceritakan dari [Al Baraa`] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewati orang-orang Anshar yang sedang berkumpul dalam majelis mereka, maka beliau bersabda: "Jika kalian harus melakukannya, maka tunjukkanlah jalan (bagi yang tersesat), jawablah salam, dan bantulah orang yang terzhalimi." [Muhammad bin Ja'far] berkata: dari [Syu'bah] telah berkata [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] dan Abu Ishaq belum mendengarnya dari Al Baraa`.

【536】

Musnad Ahmad 17929: Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] Telah menceritakan kepada kami [Al Hajjaj] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya tentang Al Kalaalah (mayat yang tidak memiliki anak dan tidak pula orang tua). Maka beliau menjawab: Cukuplah bagimu dalam permasalahan tersebut apa yang terdapat pada ayat yang diturunkan pada musim panas (Ash Shaif), yaitu dalam surat An Nisaa` (Tepatnya ayat 176 surat Annisa).."

【537】

Musnad Ahmad 17930: Telah menceritakan kepada kami [Husain] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Hassan, cacilah kaum Musyrikin (dengan sya'irmu), sesungguhnya Jibril bersamamu atau Ruhul Qudus bersamamu shallallahu 'alaihi wa sallam."

【538】

Musnad Ahmad 17931: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Al Qasim] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Saya pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau pun bersabda: "Panggilkanlah Zaid kemari dengan membawa sebongkah tulang dan tinta, atau lembaran dan tinta." Maka Zaid pun menulis, "Tidaklah sama, antara orang-orang duduk dari kaum mukminin dan mereka yang berjihad di jalan Allah." (QS. Annisa': 95). Baraa` berkata: Seperti inilah ia turun. Kemudian Ibnu Ummi Maktum yang berada di belakang beliau berkata: "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan kedua mataku ini yang buta?" maka sebelum ia meninggalkan tempat, turunlah ayat: "GHAIRU ULIDL DLARARI (selain mereka yang memiliki udzur)." (QS. Annisa': 95).

【539】

Musnad Ahmad 17932: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hafsh] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kamu ingin tidur, maka bacalah: 'ALLAHUMMA ASLAMTU NAFSI ILAIKA WA WAJJAHTU WAJHII ILAIKA FAWWADLTU AMRII ILAIKA WA ALJA`TU ZHAHRII ILAIKA RAGHBATAN WA RAHBATAN ILAIKA WA LAA MALJA`A WA LAA MANJA MINKA ILLAA ILAIKA `AAMANTU BIKITAABIKA ALLADZII ANZALTA WA NABIYYIKAL LADZI ARSALTA (Ya Allah, aku serahkan jiwaku pada-Mu, aku hadapkan wajahku kepada-Mu, aku menyerahkan urusanku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu, karena berharap (mendapatkan rahmat-Mu) dan takut (pada siksa-Mu, bila melakukan kesalahan). Tidak ada tempat perlindungan dan penyelamatan dari ancaman-Mu, kecuali kepada-Mu. Aku beriman pada kitab yang telah Engkau turunkan, dan (kebenaran) Nabi-Mu yang telah Engkau utus).' Jika kamu meninggal pada malam itu, maka kamu meninggal dalam keadaan memegang fithrah (agama Islam)."

【540】

Musnad Ahmad 17933: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah Abu Ahmad] dan Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Adi bin Tsabit] dari [Al Baraa`] ia berkata: Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca surat At Tin dalam shalat Isya`. Dan saya belum pernah mendengar seorang pun yang lebih merdu suaranya daripada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat beliau membaca.

【541】

Musnad Ahmad 17934: Telah menceritakan kepada kami [Asbath bin Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memulai shalat, maka beliau mengangkat kedua tangannya hingga kedua ibu jarinya sejajar dengan kedua telinganya.

【542】

Musnad Ahmad 17935: Telah menceritakan kepada kami [Mu`ammal] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengadakan perjanjian dengan orang-orang musyrik pada hari Hudaibiyah dengan tiga point pokok. Yaitu, Pertama, siapa yang mendatangi mereka dari kelompok Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka mereka tidak mengembalikannya, dan barangsiapa yang mendatangi kami dari pihak mereka, maka kami wajib mengembalikannya kepada mereka. Dan Kedua, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam hendaklah datang pada tahun depan beserta para sahabatnya untuk memasuki Makkah guna melakukan Umrah dan mereka tidak boleh bermukim, kecuali selama tiga hari. Ketiga, Kemudian mereka tidak memasukinya, kecuali pedang dan busur dalam keadaan tidak terhunus.

【543】

Musnad Ahmad 17936: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memindahkan tanah hingga menutupi kulit perutnya. Kemudian beliau membawakan sya'ir Abdullah bin Rawahah: "Ya Allah, kalau bukan karena-Mu, kami tidak akan mendapat petunjuk, tidak pula akan bersedekah, dan tidak pula akan menunaikan shalat, maka turunkanlah As Sakinah (ketenangan) ke tatas kami, dan teguhkanlah pendirian kami saat menghadapi pasukan musuh. Sesungguhnya pasukan musuh telah berbuat melampaui batas pada kami. Dan jika mereka menginginkan fitnah, maka kami pun mengabaikannya."

【544】

Musnad Ahmad 17937: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa`] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah diberi pakaian dari kain sutera, maka para sahabatnya pun menyentuhnya dan terkagum-kagum terhadap kelembutannya. Maka beliau pun bersabda: "Kalian terkagum-kagum terhadap kelembutan pakaian ini?. sesungguhnya sapu tangan Sa'd bin Mu'adz di dalam surga lebih baik dan lebih lembut daripadanya."

【545】

Musnad Ahmad 17938: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abdullah bin Abu Safar] ia berkata: saya mendengar [Abu Bakr bin Abu Musa] menceritakan dari [Al Baraa`] bahwa jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bangun (tidur), maka beliau membaca: "ALHAMDULILLAHIL LADZII AHYAANAA MIN BA'DI MAA AMAATANAA WA ILAIHIN NUSYUUR (Segala puji hanya bagi Allah yang telah menghidupkan kami, setelah mematikannya, Dan kepada-Nyalah kami kembali)." Syu'bah berkata: atau yang semakna dengan ini: Jika beliau mau tidur, beliau membaca: "BISMIKA AHYAA WABISMIKA AMUUTU (Dengan nama-Mu saya hidup, dan dengan nama-Mu pula saya mati)."

【546】

Musnad Ahmad 17939: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan [Bahz] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Adi bin Tsabit] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa` bin 'Azib] menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda berkenaan dengan putranya Ibrahim: "Telah ada baginya orang yang akan menyusuinya di dalam surga."

【547】

Musnad Ahmad 17940: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan [Bahz] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Adi] -dalam riwayat lain- Telah berkata Bahz Telah menceritakan kepada kami Adi bin Tsabit ia berkata: saya mendengar [Al Baraa`] dan -Bahz berkata: dari Al Baraa` bin 'Azib- berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berada dalam suatu perjalanan, lalu beliau shalat Isya` dan beliau pun membaca pada salah satu raka'atnya surat At Tin.

【548】

Musnad Ahmad 17941: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan [Bahz] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Adi] ia berkata: -dalam jalur lain- telah berkata Bahz telah mengabarkan kepada kami Adi bin Tsabit ia berkata: saya mendengar [Al Baraa` bin 'Azib] menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Hassan: "Cacilah mereka (kaum musyrikin dengan sya'irmu), sesungguhnya Jibril bersamamu." Bahz berkata: "UHJUHUM AW HAAJIHIM (cacilah mereka dan lipatgandakan cacianmu)." atau beliau mengatakan, "UHJUHUM AW HAAJIHIM (cacilah atau lipatgandakan cacianmu kepada mereka)."

【549】

Musnad Ahmad 17942: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepada kami [Adi bin Tsabit] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa`] berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Hassan: " Cacilah mereka (kaum musyrikin itu dengan sya'irmu), sesungguhnya Jibril bersamamu."

【550】

Musnad Ahmad 17943: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Salamah bin Kuhail] dari [Abu Hujaifah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Abu Burdah telah menyembelih sebelum shalat ditunaikan, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya: "Gantilah hewan kurbanmu itu." Maka Abu Burdah berkata: "Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki hewan kurban selain Jadza'ah (kambing kacang yang berumur enam bulan hingga satu tahun) -dan saya menduga ia mengatakan- yang lebih baik daripada Musinnah (anak kambing yang berumur satu tahun atau lebih)." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jadikanlah ia sebagai penggantinya, dan itu tidak akan mencukupinya dari seorang pun setelahmu."

【551】

Musnad Ahmad 17944: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Yazid bin Abu Ziyad] ia berkata: saya mendengar [Ibnu Abu Laila] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa`] menceritakan kepada suatu kaum, yang di situ terdapat Ka'ab bin Ujrah, ia berkata: Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau memuliai shalat, beliau mengangkat kedua tangannya.

【552】

Musnad Ahmad 17945: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Zaid Al Iyami] dari [Asy Sya'bi] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya yang pertama kali yang akan kita lakukan pada hari ini adalah menunaikan shalat, setelah itu kita pulang dan baru menyembelih hewan kurban. Maka barangsiapa yang melakukan hal itu, berarti ia telah melaksanakan sunnah kami. Akan tetapi, siapa yang telah menyembelih (sebelum shalat ditunaikan), maka itu hanyalah daging yang ia serahkan kepada keluarganya, dan tidak ada nilai Nusuk (kurbannya) sedikit pun." Saat itu, Abu Burdah bin Niyar telah menyembelih hewan kurbannya, maka ia pun berkata: "Sesungguhnya saya memiliki Jadza'ah (kambing kacang yang berumur enam bulan hingga satu tahun) yang lebih baik dari Musinnah (kambing yang berumur satu tahun atau lebih)." Beliau bersabda: "Sembelihlah, dan hewan itu, tidak akan mencukupi seorang pun setelahmu."

【553】

Musnad Ahmad 17946: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Auf] dari [Maimun Abu Abdullah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk menggali parit (Khandaq). Kemudian dalam parit itu, terdapat batu yang tidak bisa kami pecahkan, maka kami melaporkannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun datang -Auf berkata: dan saya menduga ia mengatakan- dan meletakkan bajunya lalu menghampiri batu tersebut. Beliau mengambil palu dan membaca: "BISMILLAH." Lalu beliau memukul, sehingga sepertiga dari batu itu pun terpecah. Maka setelah itu beliau bersabda: "ALLAHU AKBAR (Allah Maha Besar), aku telah diberi Allah kunci-kunci Syam. Dan demi Allah, saya benar-benar dapat melihat istananya yang putih, dari tempatku ini." Kemudian beliau membaca: "BISMILLAH." Dan memukul batu itu kembali sehingga sepertiga dari batu pecah lagi. Setelah itu beliau bersabda: "Demi Allah, aku telah diberi kunci-kunci Faris, dan demi Allah, aku benar-benar melihat kota-kotanya dan aku dapat melihat istana nya yang berwarna putih dari tempatku ini." kemudian beliau membaca lagi: "BISMILLAH." dan kembali memukul sehingga pecahlah semua batu itu. dan beliau bersabda: "ALLAHU AKBAR (Allah Maha Besar) aku telah diberi kunci-kunci Yaman sehingga aku dapat melihat melihat pintu-pintu Shan'a` dari tempatku ini." Telah menceritakan kepada kami [Haudzah] Telah menceritakan kepada kami [Auf] dari [Maimun] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Al Baraa` bin 'Azib Al Anshari] maka ia pun menyebutkannya.

【554】

Musnad Ahmad 17947: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Yusuf] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa`] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meletakkan tangan kanannya di bawah pipinya ketika beliau tidur, dan beliau membaca: "ALLAHUMMA QINI 'ADZAABAKA YAUMA TAB'ATSU IBAADAK (Ya Allah, peliharalah aku dari siksa-Mu pada hari Engkau bangkitkan hamba-Mu)."

【555】

Musnad Ahmad 17948: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Asy Syaiban] dari [Adi bin Tsabit] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Hasan: "Cacilah kaum musyrikin, dan sesungguhnya Jibril bersamamu."

【556】

Musnad Ahmad 17949: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] dan [Ibnu Numair] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Adi bin Tsabit] dari [Al Baraa` bin 'Azib] -Yazid berkata: Bahwa Adi bin Tsabit telah mengabarkan kepadanya bahwa Al Baraa` bin Azib- telah mengabarkan kepadanya, bahwa ia pernah shalat Isya` -Ibnu Numair berkata Shalat Isya Al Akhirah (akhir) - di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan saat itu, beliau membaca "AT TIINI WAZ ZAITUUN."

【557】

Musnad Ahmad 17950: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah mengabarkan kepada kami [Al Ajlah] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah dua orang muslim yang berjumpa dan saling berjabat tangan, kecuali dosa keduanya akan diampuni sebelum mereka berpisah."

【558】

Musnad Ahmad 17951: Telah menceritakan kepada kami [Ya'la] Telah menceritakan kepada kami [Al Ajlah] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Saya belum pernah melihat seorang pun yang lebih tampan mengenakan pakaian berwarna merah, daripada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

【559】

Musnad Ahmad 17952: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] Telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] bahwa ia menjelaskan sifat sujud. Ia membuka dan meletakkan kedua telapak tangannya, mengangkat kedua sikunya dan merenggangkan di antara kedua lengannya. Kemudian ia berkata: "Seperti inilah sifat sujud Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."

【560】

Musnad Ahmad 17953: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertakbir, maka beliau mengangkat kedua tangannya, hingga kami melihat kedua ibu jarinya dekat dengan kedua telinganya.

【561】

Musnad Ahmad 17954: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Abdullah bin Abdullah] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Al Baraa` bin 'Azib] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya, "Apakah kami boleh shalat di kandang Unta?" beliau menjawab: "Tidak boleh." Kemudian beliau ditanya lagi, "Apakah kami boleh shalat di kandang kambing?" beliau menjawab: "Ya, boleh." Beliau ditanya lagi, "Apakah kami harus berwudlu setelah mengkomsumsi daging Unta?" beliau menjawab: "Ya." Ditanya lagi, "Apakah kami mesti berwudlu setelah makan daging kambing?" beliau menjawab: "Tidak." Abu Abdurrahman Abdullah bin Abdullah Razi -ia adalah seorang Qadli Ar Rayy dan neneknya adalah bekas budak Ali- [Adam] dan [Sa'id bin Masruq] telah meriwayatkan darinya, dan ia adalah seorang yang Tsiqqah.

【562】

Musnad Ahmad 17955: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dan [Muhammad bin Ja'far] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Thalhah bin Musharrif] dari [Abdurrahman bin Ausajah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] -dalam riwayat lain- Ibnu Ja'far berkata: Telah menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata: saya mendengar Thalhah Al Yami ia berkata: saya mendengar Abdurrahman bini Ausajah ia berkata: saya mendengar Al Baraa` bin 'Azib menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsipaa yang memberikan pemberian berupa Wariq (mata uang), atau memberikan hadiah berupa Zuqaq (kantong air yang terbuat dari kulit), atau memberi minuman berupa susu, maka baginya adalah seperti memerdekakan satu orang budak raqabah atau Nasamah. Dan siapa yang mengucapkan, 'LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAIN QADIIR.' Sebanyak sepuluh kali, maka baginya seperti pahala membebaskan satu orang budak Raqabah atau pun Nasamah." Dan apabila kami berdiri hendak shalat, maka beliau mendatangi kami, menyentuh dada-dada kami, atau pundak-pundak kami dan beliau bersabda: "Janganlah shaf-shaf kalian itu tidak beratur, sehingga hati-hati kalian pun akan berselisih." Dan beliau juga bersabda: "Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat atas mereka yang berada di shaf awal, atau shaf-shaf awal." Kemudian beliau juga bersabda: "Hiasilah Al Qur`an dengan suara-suara kalian." Saya telah dilupakannya, maka Adl Dlahak pun mengingatkanku.

【563】

Musnad Ahmad 17956: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepadaku [Sulaiman] dari [Muslim bin Shubaih] dari [Al Baraa`] berkata: Ibrahim putera Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal dan saat itu, usianya baru enam belas bulan dan masih dalam susuan. Yahya berkata: Saya menduganya Ibrahim 'Alaihish Shalatu wash Salam. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya baginya telah ada orang yang akan menyempurnakan susuannya di dalam surga."

【564】

Musnad Ahmad 17957: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepadaku [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Seorang laki-laki bertanya kepadanay, "Wahai Abu Umarah, apakah kalian lari saat perang Hunain?" ia menjawab, "Tidak, demi Allah, tidaklah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lari dari medang perang, akan tetapi karena ketergesaan manusialah, hingga pasukan Hawazin menghujani mereka dengan anak panah. Saat itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada di atas Baghal putihnya sedangkan Sufyan bin Al Harits memegang tali kekangnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berseru: "Aku adalah Nabi yang tidak pernah berdusta, dan aku adalah putera Abdul Muthallib."

【565】

Musnad Ahmad 17958: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat menghadap Baitul Maqdis selama enam belas bulan atau tujuh belas bulan baru kemudian beliau diperintahkan untuk menghadap ke Ka'bah, dan ternyata beliau lebih menyukai hal itu. Maka Allah 'azza wajalla menurunkan ayat: "Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, Maka sungguh kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram." (QS. Albaqarah 144), Lalu seorang laki-laki yang telah menunaikan shalat Ashar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewati suatu kaum dari kalangan Anshar yang sedang ruku' menunaikan shalat Ashar dengan menghadap ke Baitul Maqdis, maka ia pun berkata dan bersaksi, bahwa ia telah menunaikan shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau telah diperintahkan untuk menghadap Ka'bah. Al Baraa` berkata: Maka mereka pun merubah arahnya, sementara mereka dalam keadaan ruku' dalam menunaikan shalat Ashar.

【566】

Musnad Ahmad 17959: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Mis'ar] dan [Muhammad bin Ubaid] Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Adi bin Tsabit] dari [Al Baraa`] ia berkata: Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca pada saat shalat Isya` -Muhammad berkata- yakni beliau membaca surat At Tiin.

【567】

Musnad Ahmad 17960: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dan [Ibnu Numair] telah mengabarkan kepada kami [Al A'masy] dari [Thalhah bin Musharrif] dari [Abdurrahman bin Ausajah] dari [Al Baraa` bin 'Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hiasilah Al Qur`an dengan suara-suara kalian."

【568】

Musnad Ahmad 17961: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Abdullah bin Yazid] dari [Al Baraa`] ia berkata: Apabilah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kepalanya dari ruku', maka tidak seorang pun dari kami yang menundukkan punggungnya sehingga beliau sujud, dan barulah kami sujud.

【569】

Musnad Ahmad 17962: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Tsabit bin Ubaid] dari [Ibnu Al Baraa`] dari Al Baraa` ia berkata: Apabila kami shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka kami sangat senang untuk berdiri shalat di samping kanannya. Dan saya telah mendengarnya membaca: "RABBII QINII 'ADZAABAKA YAUMA TAJMA'U 'IBAADAK AW TAB'ATSU 'IBAADAK (Ya Allah, selamatkanlah aku dari adzab-Mu pada hari Engkau kumpulkan hamba-Mu atau pada hari Engkau bangkitkan para hamba-Mu)."

【570】

Musnad Ahmad 17963: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Abu Janab] dari [Yazid bin Al Baraa`] dari [bapaknya, Al Baraa`] bahwasanya: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah dengan memegang tongkat atau tombak.

【571】

Musnad Ahmad 17964: Telah menceritakan kepada kami [Ziyad bin Abdullah Al Baka`i] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Manshur] dan [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Abu As Sanabil] ia berkata: Bahwa Subai'ah melahirkan setelah wafatnya suaminya selang dua puluh tiga atau dua puluh lima malam. Maka wanita itu pun berhias (sebagai ungkapan dirinya ingin dinikahi), dan wanita itu pun didatangkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu dikabarkanlah hal itu pada beliau. Maka beliau bersabda: "Jika kamu melakukannya, maka waktunya (waktu dibolehkan menikah) pun telah berlalu."

【572】

Musnad Ahmad 17965: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Manshur] -dalam riwayat lain- [Affan] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] Telah menceritakan kepada kami [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Aswad] dari [Abu As Sanabil bin Ba'kak] ia berkata: Subai'ah bintu Al Harits melahirkan setelah suaminya meninggal selang dua puluh tiga atau dua puluh lima malam. Maka setelah ia mendapatkan alasan, ia pun berhias kembali untuk menikah, lalu perbuatannya itu pun diingkari (tidak disetujui), hingga hal itu disampaikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. maka beliau bersabda: "Jika kamu melakukannya, maka waktunya (masa iddahnya) pun telah berlalu." Affan berkata: "Sesungguhnya waktunya (masa iddahnya) Telah habis."

【573】

Musnad Ahmad 17966: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] telah mengabarkan kepada kami [Az Zuhri] telah mengabarkan kepada kami [Abu Salamah bin Abdurrahman] bahwa [Abdullah bin Adi bin Al Hamra' Az Zuhri] telah mengabarkan kepadanya, bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang sedang berdiri di pasar kota Makkah, beliau bersabda untuk kota Makkah: "Demi Allah, sesungguhnya kamu (kota makkah, pent) adalah bumi Allah yang terbaik, dan tanah yang paling dicintai oleh Allah, kalau bukan karena aku diusir, maka aku tidak akan keluar darimu."

【574】

Musnad Ahmad 17967: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibarahim] Telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Shalih] ia berkata: [Ibnu Syihab] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Salamah bin Abdurrahman] bahwa [Abdullah bin Adi Al Hamra`] telah mengabarkan kepadanya bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada kota Makkah saat beliau berdiri di Al Hazwarah: "Demi Allah, kamu adalah bumi Allah yang terbaik, dan juga tanah yang paling dicintai Allah 'azza wajalla. kalau sekiranya bukan karena aku diusir, maka aku tidak keluar darimu."

【575】

Musnad Ahmad 17968: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di atas Hazwarah bertempat di Makkah seraya bersabda: "Aku tahu, kamu adalah tanah Allah yang terbaik dan paling dicintai Allah. Kalau bukan karena pendudukmu telah mengusirku, maka aku tidak akan keluar." Abdurrazaq berkata: Al Hazwarah berada di sisi Al Hannaathiin.

【576】

Musnad Ahmad 17969: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Khalid] Telah menceritakan kepada kami [Rabbah] dari [Ma'mar] dari [Muhammad bin Muslim bin Syihab Az Zuhri] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [sebagian mereka] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada di pasha Al Hazwarah dan beliau bersabda: "Demi Allah, kamu adalah bumi Allah yang paling baik, dan paling dicintai-Nya, kalau bukan karena aku diusir darimu, niscaya aku tidak akan keluar."

【577】

Musnad Ahmad 17970: Telah menceritakan kepada kami [Abu Zakaria Yahya bin Ishaq] dari kitabnya, telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] -Dan dalam riwayat lain- Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Isa] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Yazid bin Amru] dari [Abu Tsaur] -dan dalam riwayat lain- Ishaq Al Fahmi berkata: Suatu hari, kami pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka didatangkanlah sehelai pakaian dari kampung Ma'afir, lalu Abu Sufyan pun berkata: "Semoga Allah melaknati pakaian ini, dan melaknati orang yang membuatnya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jangan kamu melaknati mereka, karena penduduk perkampungan itu termasuk golonganku, dan aku pun bagian dari mereka." -Dalam riwayat lain- Ishaq berkata: Dan semoga Allah melaknati orang yang membuatnya."

【578】

Musnad Ahmad 17971: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] Telah menceritakan kepada kami [Qurrah bin Khalid] dari [Dlirghamah bin Ulaibatah bin Harmalah Al Ambari] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [bapaknya] ia berkata: Saya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwasiatlah padaku." Maka beliau pun bersabda: "Bertaqwalah kepada Allah. Apabila kamu berada di majlis suatu kaum dan kamu mendengar mereka berbincang dengan sesuatu yang membuatmu terkagum, maka ikutlah. Namun, jika kamu mendengar mereka membicarakan sesuatu yang kamu benci, maka tinggalkanlah majelis itu."

【579】

Musnad Ahmad 17972: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Salamah bin Nubaith] dari [bapaknya] dan ia telah menunaikan haji bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: Saya telah melihat beliau berkhutbah pada hari Arafah di atas kendaraannya.

【580】

Musnad Ahmad 17973: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Zakaria bin Abu Za`idah] telah menceritakan kepadaku [Abu Malik Al Asyja'i] telah menceritakan kepadaku [Nubaith bin Syarith] ia berkata: Saya membonceng di belakang bapakku pada saat Haji Wada', kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berbicara, dan saya pun berdiri di atas hewan tunggangan bagian belakang, saya meletakkan tanganku di atas pundak bapakku. Lalu saya mendengar beliau bertanya: "Hari apakah yang paling suci?" para sahabat menjawab, "Hari ini." beliau bertanya lagi: "Negeri manakah yang paling suci?" para sahabat menjawab, "Negeri ini." beliau bertanya lagi: "Bulan apakah yang paling suci?" mereka menjawab, "Bulan ini." kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya darah dan harta kalian adalah haram atas kalian, sebagaimana keharaman hari ini, pada bulan ini dan di negeri kalian ini. Apakah saya telah menyampaikan?" para sahabat menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Ya Allah, saksikanlah."

【581】

Musnad Ahmad 17974: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid bin Abdurrahman Abu Yahya Al Himmani] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Salamah bin Nubaith] ia berkata: Bapak, kakek dan pamanku, pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka [ayahku] mengabarkanku, ia berkata: Saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah pada sore hari di Arafah, sedangkan beliau berada di atas Unta merahnya.

【582】

Musnad Ahmad 17975: Perawi berkata: [Salamah] berkata: [Bapakku] telah berwasiat padaku dengan Shalat Sahar. Saya berkata: "Wahai ayahku, saya tidak mampu melakukannya." Maka bapakku berkata: "Shalat-lah dua rakaat sebelum fajar, dan jangnlah sekali-kali engkau tinggalkan dan janganlah kamu turut campur dalam fitnah."

【583】

Musnad Ahmad 17976: Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] Telah menceritakan kepada kami [Rafi' bin Salamah yakni Al Asyja'i], dan [Salim bin Abul Ja'd] dari [bapaknya] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Salamah bin Nubaith Al Asyja'i] bahwa [bapaknya] telah menjumpai Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan ia pernah membonceng di belakang bapaknya pada saat Haji Wada'. Salamah berkata: Saya berkata: "Wahai bapakku, tunjukkanlah padaku wajah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." ia berkata: "Berdirilah di tengah-tengah kendaraan ini." Salamah berkata: Saya berkata: "Maka, saya pun berdiri pas di tengah-tengah kendaraan dan ia berkata: 'Lihatlah ke arah pemilik Unta yang merah yang sedang memberi isyarat dengan tangannya dan di tangannya terdapat pedang tipis."

【584】

Musnad Ahmad 17977: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Isma'il bin Abu Khalid] dari [saudaranya] dari [Abu Kahil] -telah berkata Isma'il: saya melihat Abu Kahil- ia berkata: Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah kepada manusia pada saat hari raya. Sedangkan saat itu, beliau berada di atas Untanya yang dilubangi telinganya, sementara seorang budak Habsyi memegang tali kekangnya.

【585】

Musnad Ahmad 17978: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ma'bad bin Khalid] ia berkata: saya mendengar [Haritsah bin Wahb] ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bersedekahlah kalian, karena hampir saja akan datang masanya, yang ketika itu seorang laki-laki berjalan (dengan menyuguhkan) sedekahnya, namun orang yang akan menerimanya berkata: 'Sekiranya kamu datang kemarin, pasti akan saya terima. Namun sekarang, saya tidak akan menerimanya, saya tidak butuh lagi dengan sedekahmu.' Hingga laki-laki itu pun tidak mendapatkan orang yang mau menerima sedekahnya."

【586】

Musnad Ahmad 17979: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Haritsah bin Wahb Al Khuza'i] ia berkata: Saya shalat Zhuhur dan Ashar (masing-masing) dua raka'at bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di Mina, yang ketika itu kami paling banyak jumlahnya daripada biasanya dan paling banyak mendapatkan thumakninah.

【587】

Musnad Ahmad 17980: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Ma'mad bin Khalid] ia berkata: saya mendengar [Haritsah bin Wahb Al Khuza'i] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maukah kalian aku bertahu tentang penduduk surga? Yaitu, setiap orang yang lemah dan ditindas, dan jiga ia bersumpah atas nama Allah, niscaya Allah akan mengabulkan (do'anya). Maukah kalian aku bertahu akan penghuni neraka? Yaitu, setiap orang kasar, bengis, lagi sombong."

【588】

Musnad Ahmad 17981: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Syu'bah] dari [Ma'bad bin Khalid] ia berkata: saya mendengar [Haritsah bin Wahb] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bersedekahlah kalian, karena hampir saja datang suatu masa, yang ketika itu salah seorang dari kaian keluar dengan membawa sedekahnya, namun tak seorang pun yang mau menerimanya."

【589】

Musnad Ahmad 17982: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dari [Sufyan] dari [Ma'bad bin Khalid] dari [Kharitsah bin Wahb] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maukah kalian aku bertahu tentang penduduk surga? Yaitu, setiap orang yang lemah dan ditindas, dan jika ia bersumpah atas nama Allah, niscaya Allah akan mengabulkan (do'anya). Maukah kalian aku beritahu akan penghuni neraka? Yaitu, setiap orang kuat, bengis lagi sombong."

【590】

Musnad Ahmad 17983: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: saya mendengar [Abu Ishaq] menceritakan dari [Haritsah bin Wahb Al Khuza'i] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat bersama kami dua raka'at di Mina, yang ketika itu jumlah kami paling banyak tidak seperti sebelumnya, dan paling bisa memperoleh thumakninah. Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ma'bad bin Khalid] berkata: saya mendengar [Haritsah bin Wahb Al Khuza'i] ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. dan ia pun menyebutkan hadits.

【591】

Musnad Ahmad 17984: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dan [Al Mas'udi] dari [Al Walid bin Sari'] dari [Amru bin Huraits] ia berkata: Saat menunaikah shalat Fajar (Subuh), saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca: "IDZAASY SYAMSU KUWWIRAT."

【592】

Musnad Ahmad 17985: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Musawir Al Warraq] dari [Ja'far bin Amru bin Huraits] dari [bapaknya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah kepada manusia, dan saat itu, beliau mengenakan Imamah (sejenis surban) yang berwarna hitam.

【593】

Musnad Ahmad 17986: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [As Sudi] dari [seorang] yang mendengar [Amru bin] Huraits, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan mengenakan terompahnya.

【594】

Musnad Ahmad 17987: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [As Sudi] telah menceritakan kepadaku [seorang] yang mendengar [Amru bin Huraits], ia berkata: Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan memakai terompah yang sering beliau gunakan untuk bepergian.

【595】

Musnad Ahmad 17988: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hajjaj Al Muharibi] dari [Abul Aswad] dari [Amru bin Huraits] ia berkata: Saya pernah shalat di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan saya pun mendengarnya membaca surat: "LAA UQSIMU BIL KHUNNAS AL JAWAARIL KUNNAS."

【596】

Musnad Ahmad 17989: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Al Walid bin Sari'] dari [Amru bin Huraits] ia berkata: Saat menunaikan shalat Fajar (Subuh), saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca: "WAL LAILI IDZAA 'AS'AS."

【597】

Musnad Ahmad 17990: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepadaku [Isma'il bin Ibrahim yakni Ibnu Muhajir], dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Sa'id bin Huraits] saudaranya Amru bin Huraits, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menjual rumah atau tempat tinggal, namun ia tidak menentukan harganya sebagaimana harga rumah yang lain, maka sudah sepantasnya ia tidak mendapatkan keberkahan padanya."

【598】

Musnad Ahmad 17991: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Ibnu Ja' far] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Adi bin Tsabit] -dalam riwayat lain- Ibnu Ja'far berkata: saya mendengar [Abdullah bin Yazid Al Anshari] menceritakan, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang Nuhbah (mengambil harta secara paksa dan terang-terangan) dan Mutslah (mencincang tubuh baik sebelum mati atau setelah menjadi mayat).

【599】

Musnad Ahmad 17992: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] telah menceritakan kepadaku [Abdul Jabbar bin Abbas] dari [Adi bin Tsabit] dari [Abdullah bin Yazid Al Al Khathmi] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap kebaikan adalah sedekah."

【600】

Musnad Ahmad 17993: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Isma'il] dari [Syu'bah] dari [Adi bin Tsabit] dari [Abdullah bin Yazid Al Khathmi Al Anshari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang Nuhbah (mengambil harta secara paksa dan terang-terangan) dan Mutslah (mencincang tubuh baik sebelum mati atau setelah menjadi mayat).

【601】

Musnad Ahmad 17994: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Aun bin Abu Juhaifah] ia berkata: saya mendengar [bapakku] menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau pernah shalat Zhuhur dua raka'at dan Ashar dua raka'at di Bathha`, sedangkan di hadapannya terdapat tongkat (yang ditancapkan). Saat itu, dibelakang beliau lewat seorang wanita dan seekor Himar.

【602】

Musnad Ahmad 17995: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Hakam] ia berkata: saya mendengar [Abu Juhaifah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berangkat pada saat tengah hari, kemudian beliau shalat Zhuhur dua raka'at dan Ashar dua raka'at di Bathha`, sedangkan di hadapan beliau terdapat tancapan tongkat. Ketika itu, beliau berwudlu, sehingga para sahabatpun mengambil air bekas wudlunya." Dalam hadits Aun: "Seorang wanita dan seekor Himar lewat di belakang beliau."

【603】

Musnad Ahmad 17996: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Isma'il yakni Ibnu Khalid], telah menceritakan kepadaku [Abu Juhaifah] bahwa ia pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan orang yang paling mirip dengan beliau adalah Al Hasan bin Ali.

【604】

Musnad Ahmad 17997: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Zakaria bin Abu Za`idah] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Malik bin Mighwal] dan [Amru bin Za`idah] dari [Aun bin Abu Juhaifah] dari [bapaknya] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat Zhuhur dan Ashar dua raka'at dua raka'at bersama kami di Bathha`, sedangkan di hadapan beliau terdapat tongkat yang telah beliau tancapkan. Sehingga orang-orang pun lewat di belakang beliau, begitu juga Himar dan wanita."

【605】

Musnad Ahmad 17998: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Juhaifah] ia berkata: Saya pernah shalat Ashar dua raka'at bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Bathha`.

【606】

Musnad Ahmad 17999: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] ia berkata: saya mendengar [Abu Juhaifah] ia berkata: Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan sesungguhnya orang yang paling mirip dengan beliau adalah Al Hasan bin Ali.

【607】

Musnad Ahmad 18000: Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Jarir] telah menceritakan kepadaku [Syu'bah] dari [Aun bin Abu Juhaifah] dari [bapaknya] bahwa pernah menyaksiakan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat Zhuhur dan Ashar dua raka'at dua raka'at di Bathha` dan di hadapan beliau terdapat tancapan tongkat, hingga Himar dan wanita lewat di belakang beliau.

【608】

Musnad Ahmad 18001: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Juhaifah] ia berkata: Saya pernah shalat Ashar dua raka'at bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Al Abthah. Kemudian ditanyakan kepadanya, "Seperti yang kamu lakukan pada hari itu?" ia berkata: "Saya meruncingkan kayu, lalu menancapkannya."

【609】

Musnad Ahmad 18002: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dari [Sufyan] dari [Aun] dari [bapaknya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dengan mengenakan pakaian berwarna merah. Sesampainya di Bathha`, beliau menancapkan tombak dan shalat menghadap ke arah tombak tersebut, sehingga Anjing, Himar dan wanita lewat di belakangnya.

【610】

Musnad Ahmad 18003: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Umar] Telah menceritakan kepada kami [Yunus] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Juhaifah Wahb bin Abdullah As Suwa`i] ia berkata: Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat Ashar dua raka'at di Abthah, kemudian beliau meletakkan tombak di depannya, yakni tepat antara beliau dan jalan. Dan saya melihat uban pada rambut yang tumbuh antara bawah bibir dan dagunya.

【611】

Musnad Ahmad 18004: Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Abu Ishaq] dari [Ibnu Abu Juhaifah] dari [bapaknya] ia berkata: Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat Ashar dua raka'at di di Abthah.

【612】

Musnad Ahmad 18005: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ali bin Al Aqmar] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Juhaifah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saya tidak makan dengan bersandar."

【613】

Musnad Ahmad 18006: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Wahb As Suwa`i] bahwa ia pernah shalat Ashar dua raka'at di Al Abthah.

【614】

Musnad Ahmad 18007: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [Aun bin Abu Juhaifah] ia berkata: Saya melihat [bapakku] membeli seorang budak yang berprofesi sebagai tukang bekam. Kemudian ia memerintahkannya untuk mengambil alat-alat bekam miliknya lalu alat-alat bekam itu pun dipecahkan. Maka menanyakan hal itu kepadanya, dan ia pun menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang, Tsaman Ad Dam (bayaran dari hasil bekam), hasil penjualan anjing, pendapatan wanita pelacur. Dan beliau melaknat orang yang mentato dan yang minta ditato serta melaknati pemakan riba dan orang yang memberi makan dari hasil riba, kemudian beliau juga melaknat tukang gambar."

【615】

Musnad Ahmad 18008: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [Al Hakam] dari [Abu Juhaifah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar pada tengah hari, kemudian beliau berwudlu sehingga orang-orang pun saling berlomba untuk mendapatkan sisa wudlunya. Setelah itu, beliau shalat Zhuhur dua raka'at dan tepat di depannya terdapat tombak yang tertancap.

【616】

Musnad Ahmad 18009: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] Telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abu Ishaq] dari [Wahb yakni Abu Juhaifah], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hendak mengimami kami di Mina, maka beliau menancapkan tombak di depannya. kemudian beliau shalat dua raka'at bersama kami.

【617】

Musnad Ahmad 18010: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Aun bin Abu Juhaifah] dari [bapaknya] ia berkata: "Saya melihat Bilal mengumandangkan Adzan sambil berputar dan saya pun mengikuti gerakkan bibirnya. Bilal meletakkan kedua jari telunjuknya pada kedua telinganya, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada di dalam Qubah (kemah) miliknya yang berwarna merah dan meperkirakannya terbuat dari kulit yang disamak. Kemudian Bilal maju kedepan dengan membawa tombak lalu menancapkannya. Setelah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun menunaikan shalat. Abdurrazaq berkata: Dan saya mendengarnya di Makkah, ia berkata: (Yakni beliau shalat) di Bathha`dan saat itu, anjing, wanita dan himar lewat di belakangnya. Dan beliu mengenakan pakaian berwarna merah, seolah-olah saya melihat betisnya yang putih." Sufyan berkata: Kami melihat pakaian itu sebagai symbol kenikmatan dan kelapangan hidup.

【618】

Musnad Ahmad 18011: Telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] Telah menceritakan kepada kami [Umar bin Abu Za`idah] Telah menceritakan kepada kami [Aun bin Abu Juhaifah] dari [bapaknya] ia berkata: Saya melihat Qubbah (kemah) milik Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang berwarna merah dan terbuat dari kulit yang disamak. Kemudian saya melihat Bilal keluar dengan membawa tempat wudlu dan menuangkannya untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, hingga orang-orang pun berebut (air bekas wudlunya), siapa yang memperoleh bekasnya, maka ia langsung mengusapkannya (pada anggota wudlunya), dan siapa yang tidak dapat, maka ia akan mengambilnya pada tetesan air dari tangan temannya. Dan saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar mengenakan pakaian berwarna merah dengan menyingsingkan bagian bawahnya. Lalu saya melihat Bilal mengeluarkan tombak, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun shalat dengan menghadap ke arah tombak tersebut, sehingga binatang dan manusia lewat di belakang tombak.

【619】

Musnad Ahmad 18012: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Aun bin Abu Juhaifah] dari [bapaknya] bahwasanya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan menghadap tombak atau yang serupa, sementara jalan tempat berlalulalang berada di belakangnya.

【620】

Musnad Ahmad 18013: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah menceritakan kepadaku [Aun bin Juhaifah] dari [bapaknya] ia berkata: "Saya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Abthah, dan saat itu beliau berada di dalam Qubah (kemah) miliknya yang berwarna merah. Kemudian Bilal keluar dengan membawa air bekas wudlu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sehingga di antara sahabat, ada yang mendapatkannya dan ada pula yang hanya memperoleh percikannya. Setelah itu, Bilal mengumandangkan adzan dengan menolehkan mulutnya seperti ini dan ini, yakni ke arah kanan dan kekiri. Kemudian ditancapkahlah sebatang tombak untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dengan mengenakan pakaian berwarna merah, dan sepertinya saya melihat kedua betisnya yang putih. Kemudian beliau pun shalat Zhuhur atau Ashar dua raka'at bersama kami dengan menghadap tombak tersebut. Lalu lewatlah seorang wanita, seekor anjing dan himar, namun tidak dicegah. Beliau senantiasa shalat dua raka'at hingga beliau sampai di kota Madinah." Dan sekali waktu, Waki' berkata: "Maka beliau shalat Zhuhur dan Ashar dua raka'at."

【621】

Musnad Ahmad 18014: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Ziyad bin Abul Ja'd] dari [Aun bin Abu Juhaifah] dari [bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang Mahrul Baghy (bayaran pelacur).

【622】

Musnad Ahmad 18015: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Mis'ar] dan [Sufyan] -dan bapakku berkata- dan [Ibnu Abu Za`idah] dari [bapaknya] dari [Ali bin Al Aqmar] dari [Abu Juhaifah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saya tidak makan dengan bersandar."

【623】

Musnad Ahmad 18016: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Isra`il] dari [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Abu Juhaifah] berkata: Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di Mina dua raka'at.

【624】

Musnad Ahmad 18017: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dari [Sufyan] dari [Ali bin Al Aqmar] ia berkata: saya mendengar [Abu Juhaifah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saya tidak makan dengan bersandar."

【625】

Musnad Ahmad 18018: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dan [Hajjaj] telah mengabarkan kepadaku [Syu'bah] dari [Al Hakam] ia berkata: saya mendengar [Abu Juhaifah] berkata: "Pada waktu tengah hari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berangkat ke Bathhaa`, kemudian beliau berwudlu dan shalat Zhur dua raka'at lalu shalat Ashar dua raka'at. Sedangkan di depan beliau terdapat tombak yang ditancapkan." Kemudian ['Aun] menambahkan menambahkan di dalamnya: dari [bapaknya yakni Abu Juhaifah]: "Di belakang tombak itu, lewatlah seekor Himar dan seorang wanita." Hajjaj berkata di dalam haditsnya: "Kemudian para sahabat memegang tangan beliau dan mengusapkannya pada wajah-wajah mereka. Dan saya pun memegang tangan beliau dan meletakkannya pada wajahku, ternyata aku merasakan tangan beliau lebih sejuk daripada salju, dan lebih wangi dari wanginya Al Misk."

【626】

Musnad Ahmad 18019: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Aun bin Abu Juhaifah] dari [bapaknya] bahwa ia membeli seorang budak yang berprofesi tukang bekam. Lalu ia menyuruh untuk mengambil alat bekamnya kemudian memecahkannya. Maka saya pun bertanya kepada, "Apakah kamu memecahkannya?" ia menjawab, "Ya, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang Tsaman Ad Dam (bayaran dari hasil bekam), hasil penjualan anjing, pendapatan wanita pelacur. Dan beliau melaknat orang yang mentato dan yang minta ditato serta melaknati pemakan riba dan orang yang memberi makan dari hasil riba, kemudian beliau juga melaknat tukang gambar."

【627】

Musnad Ahmad 18020: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud] dan [Abu Kamil] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Abu Juhaifah] ia berkata: Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau memiliki ini -ia memberi isyarat pada rambut yang tumbuh antara di bawah bibir dan dagunya yang telah beruban-. Kemudian ditanyakan kepada Abu Juhaifah (yakni mengenai shalat musafir), "Dan seperti siapa kamu pada hari itu?" ia menjawab, "Saya meruncingkan sebatang kayu dan menancapkannya."

【628】

Musnad Ahmad 18021: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ibnu Abu Khalid] dari [Wahb As Su`ali] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dan aku diutus, sementara jarak antara aku dan hari kiamat adalah seperti jarak dari sini ke sini, dan hampir saja ia akan mendahuluinya." Maka Al A'masy menenpelkan jari telunjuk dan jari tengahnya. Dan sekali waktu, Muhammad berkata: "Hampir saja ia mendahuluiku." Dan telah menceritakannya kepada kami [Abul Jawwab] Telah menceritakan kepada kami [Ammar] dari [Al A'masy] dari [Abu Khalid] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau bersabda: "Saya diutus, sementara jarak antara aku dan hari kiamat adalah seperti ini dari sini." Dan telah berkata [Isa bin Yunus] dari [Jabir bin Samurah As Suwa`]. Telah berkata bapakku: telah menceritakannya kepada kami [Ali bin Bahr] darinya, yakni Samurah, ia berkata: Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan isyarat dengan jari tangannya.

【629】

Musnad Ahmad 18022: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Bukair bin Atha`] ia berkata: saya mendengar [Abdurrahman bin Ya'mar] berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya oleh seorang laki-laki mengenai haji di Arafah. Maka beliau menjawab: "Haji itu adalah pada hari Arafah -atau Arafaat-, barangsiapa yang mendapati Lailah Jami' (malam di Muzdalifah) sebelum shalat Subuh, maka hajinya telah sempurna. Hari-hari di Mina ada tiga hari, barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, Maka tiada dosa baginya. dan barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), Maka tidak ada dosa pula baginya."

【630】

Musnad Ahmad 18023: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Bukair bin Atha` Al Laitsi] ia berkata: saya mendengar [Abdurrahman bin Ya'mar Ad Daili] berkata: Saya telah menyaksikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wukuf di Arafah. Kemudian orang-orang dari penduduk Najd mendatanginya dan bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah Haji itu?" beliau menjawab: "Haji itu intinya adalah wukuf di Arafah. Maka barangsiapa yang datang sebelum shalat Subuh, pada Lailah Jami' (malam Muzdalifah), maka hajinya telah sempurna. Hari-hari Mina adalah tiga hari, barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, Maka tiada dosa baginya. dan barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), Maka tidak ada dosa pula baginya." Kemudian seorang laki-laki mengikuti di belakangnya dan menyerukan hal itu.

【631】

Musnad Ahmad 18024: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Bukair bin Atha` Al Laitsi] ia berkata: saya mendengar [Abdurrahman bin Ya'mar Ad Daili] ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, yang salah seorang laki-laki bertanya kepadanya tentang haji, maka beliau menjawab: "Haji itu adalah pada hari Arafaat atau Arafah. Barangsiapa yang mendapatkan Lailah Jam'i (malam hari di Muzdalifah) sebelum ia menunaikan shalat Subuh, maka ia telah mendapatkan haji. Hari-hari di Mina adalah tiga hari, barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, Maka tiada dosa baginya. Dan barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), Maka tidak ada dosa pula baginya."

【632】

Musnad Ahmad 18025: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abdul Malik bin Umair] berkata: "Aku mendengar [Atiyyah Al Quradiyyi] berkata: "Bahwa pada hari ditaklukkan bani Quraidloh dihadapkan tawanan dari mereka, maka yang telah tumbuh rambut kemaluannya (baligh, pent) maka dia dibunuh, dan barang siapa yang belum tumbuh rambut kemaluannya, maka dibiarkan, dan aku adalah termasuk yang belum tumbuh rambut kemaluannya, lalu dibiarkannya oleh beliau"

【633】

Musnad Ahmad 18026: Telah menceritakan kepada kami [Ali Bin ashim] Telah mengabarkan kepada kami [Al-Mughirah] dari [Syibak] dari ['Amir] telah mengabarkan kepadaku [Fulan Atstsaqafi] mengatakan, kami bertanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang tiga perkara dan beliau sama sekali tidak memberi kami keringanan (rukhsah, dispensasi) dalam ketiga-tiganya. Pernah kami meminta beliau untuk mengembalikan Abu Bakrah kepada kami, ia sebelumnya adalah seorang budak, namun beliau menolak seraya berujar "Oh tidak, ia adalah orang yang dibebaskan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam! Kemudian kami meminta beliau untuk memberi keringanan kepada kami saat musim dingin, sebab ketika itu pemukiman kami adalah pemukiman yang dingin, maksudnya ketika bersuci, namun beliau sama sekali tidak memberi keringanan, dan kami meminta beliau untuk memberi keringanan perihal duba' (rendaman anggur yang dibuat dalam kulit labu), dan beliau sama sekali tidak memberi keringanan kepada kami.

【634】

Musnad Ahmad 18027: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Aban bin Abdullah Al Balhili] Telah menceritakan kepadaku [paman-pamanku] dari [Shakhr bin Abdullah] Bahwa kaum dari bani Sulaim lari dari tanah kediaman mereka ketika Islam datang. Maka saya pun mengambil tanah milik mereka. Setelah itu, mereka masuk Islam lalu mengadukan permasalahan tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau pun mengembalikan semua tanah mereka dan bersabda: "Jika seseorang telah memeluk Islam, maka dialah yang paling berhak atas tanah dan hartanya."

【635】

Musnad Ahmad 18028: Telah menceritakan kepada kami [Al Fadl bin Dukain] Telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abu Ja'far Al Farra`] ia berkata: saya mendengar [Abu Umayyah Al Fazari] berkata: Saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bekam. Dan sekali waktu, Abu Nu'aim tidak menyebutkan, Al Faraa`. Abu Ja'far berkata: Ia belum menyebutkan Al Farraa`.

【636】

Musnad Ahmad 18029: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Ibnu Ja'far] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] -dalam riwayat lain- [Ibnu Ja'far] bekata, saya mendengar [Ibnu Laila] dari [Abdullah bin Ukaim Al Juhani] ia berkata: Telah datang kepada kami surat dari baginda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat kami berada di Juhainah, sementara waktu itu saya masih kecil. (Yang isinya tertulis), "Janganlah kalian mengambil manfaat dari bangkai yang belum disamak dan juga tulang."

【637】

Musnad Ahmad 18030: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Laila] dari [Saudaranya yakni Isa bin Abdurrahman], ia berkata: Kami berkunjung untuk menemui [Abdullah bin Ukaim] yang saat itu sedang sakit. Lalu dikatakanlah kepadanya, "Sekiranya kamu mau menggantungkan sesuatu (sejenis tamimah)." Maka ia pun berkata: "Apakah saya akan menggantungkan sesuatu sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: 'Barangsiapa yang menggantungkan sesuatu, maka (Allah akan menjadikan) ketergantungannya pada sesuatu tersebut.'"

【638】

Musnad Ahmad 18031: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab bin Abdul Majid Ats Tsaqafi] dari [Khalid] dari [Al Hakam] dari [Abdullah bin Ukaim] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menulis surat kepada kami sebulan sebelum wafatnya, (yang isinya), "Janganlah kalian mengambil manfaat dari bangkai yang belum disamak dan juga tulang."

【639】

Musnad Ahmad 18032: Telah menceritakan kepada kami [Khalaf bin Al Walid] Telah menceritakan kepada kami [Abbad yakni Ibnu Abbad], ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Khalid Al Hadzdza`] dari [Al Hakam bin Utaibah] dari [Ibnu Abu Laila] dari [Abdullah bin Ukaim Al Juhani] ia berkata: Surat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah sampai pada kami ketika berada di Juhainah, sementara saya waktu itu masih kecil, yakni satu bulan atau dua bulan sebelum wafatnya. (surat itu berisikan), "Janganlah kalian mengambil manfaat dari bangkai yang belum disamak dan juga tulang."

【640】

Musnad Ahmad 18033: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Abul Abbas] Telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Hilal] dari [Abdullah bin 'Ukaim] ia berkata: Telah datang kepada kami -atau ia mengatkan- Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menulis surat kepada kami (yang isinya), "Janganlah kalian mengambil manfaat dari bangkai yang belum disamak dan juga tulang."

【641】

Musnad Ahmad 18034: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] ia berkata: saya mendengar [Ibnu Abu Laila] menceritakan dari [Abdullah bin Ukaim] bahwa ia berkata: Telah dibacakan kepada kami kitab Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di bumi Juhainah. Saat itu, saya masih kecil, (surat bertuliskan), "Janganlah kalian mengambil manfaat dari bangkai, baik kulitnya yang belum disemak, atau pun tulangnya."

【642】

Musnad Ahmad 18035: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Muhammad yakni Ibnu Abu Laila], dari [saudaranya yakni Isa], dari [Abdullah bin Ukaim] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: "Barangsiapa yang menggantungkan sesuatu (tamimah), maka (Allah akan menjadikan) ketergantungan hatinya pada sesuatu tersebut."

【643】

Musnad Ahmad 18036: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] dan [Abu Kamil] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] Telah menceritakan kepada kami [Simak] dari [Alqamah bin Wa`il] dari [Thariq bin Suwaid Al Hadlrami] bahwa ia berkata: saya berkata: "Wahai Rasulullah, di lahan kami terdapat hasil anggur yang kemudian kami memerasnya dan meminumnya, " Beliau bersabda: "(Hal itu) tidak boleh (kamu lakukan)." Saya mengulanginya kembali, kemudian beliau tetap bersabda: "Tidak boleh." Saya berkata lagi, "Kami meminumkannya kepada orang sakit." Maka beliau bersabda: "Itu bukanlah obat tapi justru penyakit." Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Muhammad] dan [Muhammad bin Ja'far] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak bin Harb] dari [Alqamah bin Wa`il] dari [bapaknya yakni Wa`il bin Hujr Al Hadlrami] -Hajjaj berkata: bahwa ia telah menyaksikan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam- ditanya oleh seorang laki-laki dari Ja'tsam yang biasa dipanggil Suwaid bin Thariq -Ibnu Ja'far berkata- atau Thariq bin Suwaid Al Ju'fi bahwa pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang khamer. Maka beliau pun melarangnya. Kemudian ia menyebutkan hadits.

【644】

Musnad Ahmad 18037: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Yusuf] dari [Sufwan] dari [Manshur] dari [Ubaid bin Ali] dari [Abu Salamah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku berwasiat kepada setiap orang (untuk berbakti kepada) ibunya, aku berwasiat kepada setiap orang (untuk berbakti kepada) ibunya, aku berwasiat kepada setiap orang (untuk berbakti kepada) ibunya, aku berwasiat kepada setiap orang (untuk berbakti kepada) bapaknya, aku berwasiat kepada setiap orang (untuk berbakti kepada) bapaknya, dan aku berwasiat kepada setiap orang (untuk berbuat baik) kepada budak miliknya, meskipun padanya terdapat sesuatu yang menyakitkannya."

【645】

Musnad Ahmad 18038: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Manshur] dari [Abdullah bin Ali bin 'Urfuthah As Sulami] dari [Al Khidasy Abu Salamah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: "Saya mewasiatkan kepada setiap orang (untuk berbakti) kepada ibunya, saya mewasiatkan kepada setiap orang (untuk berbakti) kepada bapaknya, saya mewasiatkan kepada setiap orang (untuk berbakti) kepada ibunya, saya mewasiatkan kepada setiap orang (untuk berbakti) kepada bapaknya, dan aku berwasiat kepada setiap orang (untuk berbuat baik) kepada budak miliknya, meskipun padanya terdapat sesuatu yang menyakitkannya." Telah menceritakan kepada kami [Affan] Telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Manshur] dari [Ubaidullah bin Urfuthah As Sulami] dari [Khidasy Abu Salamah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saya berwasiat kepada setiap orang.., " kemudian ia pun menyebutkan maknanya.

【646】

Musnad Ahmad 18039: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Abdullah bin Sinan] dari [Dlirar Al Azwar] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melewatinya yang saat itu sedang memeras susu, maka beliau pun bersabda: "Tinggalkan pemeras susu."

【647】

Musnad Ahmad 18040: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] Telah menceritakan kepada kami [Umar] yakni dari keluarga Hudzaifah, dari [Asy Sya'bi] dari [Dihyah Al Kalbi] ia berkata: saya berkata: "Wahai Rasulullah, maukah tuan jika keledai milik tuan dikawinkan dengan kuda sehingga ia melahirkan Baghal dan tuan pun dapat mengendarainya?" beliau bersabda: "Sesungguhnya yang melakukan hal itu hanyalah orang yang tidak mengetahui."

【648】

Musnad Ahmad 18041: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Atha` bin Sa`ib] dari [Arfajah] ia berkata: Saya berada di dalam rumah dan di situ terdapat Utbah bin Farqad. Kemudian saya ingin menceritakan suatu hadits. (Arfajah) Berkata: [Seorang laki-laki] dari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam -sepertinya ia lebih mengetahui hadits- kemudian laki-laki itu menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: "Pada bulan Ramadlan, pintu-pintu langit akan dibuka dan pintu-pintu neraka akan ditutup, serta setiap syetan akan dirantai. Kemudian pada setiap malam sang penyeru akan menyerukan, 'Wahai para pencari kebaikan, mendekatlah. Dan wahai pencari keburukan, tahan dan berhentilah.'"

【649】

Musnad Ahmad 18042: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidah bin Humaid Abu Abdurrahman] Telah menceritakan kepadaku [Atha` bin As Sa`ib] dari [Arfajah] ia berkata: saya berada di sisi Utbah bin Farqad dan ia sedang menceritakan hadits tentang Ramadhan. Tiba-tiba masuklah [seorang laki-laki] dari kalangan sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka ketika Utbah melihatnya, ia pun mempersilahkannya lalu ia diam. Kemudian laki-laki itu pun menceritakan hadits mengenai bulan Ramadhan, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabada: "Pada bulan Ramadlan, pintu-pintu langit akan dibuka dan pintu-pintu neraka akan ditutup, serta setiap syetan akan dirantai. Kemudian pada setiap malam sang penyeru akan menyerukan, 'Wahai para pencari kebaikan, mendekatlah. Dan wahai pencari keburukan, tahan dan berhentilah.' Hingga bulan Ramadlan belalu."

【650】

Musnad Ahmad 18043: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Aswad bin Qais] bahwa ia mendengar [Jundub Al Al Bajali] ia berkata: Seorang wanita berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Saya tidak melihat temanmu (Jibril), kecuali telah meninggalkanmu." Maka turunlah ayat: "Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu." (QS. Adhdhuha 3).

【651】

Musnad Ahmad 18044: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan [Affan] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Aswad bin Qois] dari [Jundub] berkata: "Apakah engkau hanyalah jari yang meneteskan darah, sementara di jalan Allah tidak."

【652】

Musnad Ahmad 18045: Telah menceritakan kepada kami [Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [Al Aswad bin Qais] ia berkata: saya mendengar [Jundub] menceritakan bahwa ia pernah mengikuti shalat Ied bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian beliau berkhutbah seraya bersabda: "Barang siapa yang menyembelih sebelum ditunaikannya shalat, maka ia harus mengulangi (untuk menyembelih hewan kurban) yang lain." Kemudian sekali waktu, beliau bersabda: "Dan barang siapa yang belum menyembelih, maka sembelihlah dengan menyebut nama Allah."

【653】

Musnad Ahmad 18046: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] Telah menceritakan kepada kami [bapakku] Telah mengabarkan kepada kami [Al Jurairi] dari [Abu Abdullah Al Jusyammi] Telah menceritakan kepada kami [Jundub] ia berkata: Seorang A'rabi (Arab Baduwi) datang kemudian turun dari hewan tunggangannya dan mengikatnya, lalu ia shalat dibelakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selesai menunaikan shalat, laki-laki itu pun mendatangi hewan tunggangannya kemudian melepaskan tali pelana dan kembali menaikinya. Setelah itu, ia pun menyerukan, "Ya Allah, kasihanilah aku dan Muhammad, dan janganlah Engkau mengasihi yang lainnya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bertanya (kepada para sahabat): "Apakah kalian akan mengatakan bahwa orang ini adalah lebih sesat, ataukah (yang lebih sesat itu) Unta miliknya? Tidakkah kalian mendengar apa yang telah dikatakannya?" para sahabat menjawab, "Ya, benar." Beliau bersabda: "Sungguh, kamu telah menyempitkan (rahmat-Nya). Sesungguhnya rahmat Allah sangatlah luas. Allah menciptakan telah seratus rahmat, kemudian yang Dia turunkan hanyalah satu rahmat. (Dan satu rahmat itulah) yang menyelimuti seluruh makhluk-Nya, dari kalangan jin dan manusia. Sedangkan di sisi-Nya, masih tersimpan Sembilan puluh Sembilan rahmat. Apakah kalian akan mengatakan bahwa laki-laki itu lebih sesat, atau Unta miliknya?"

【654】

Musnad Ahmad 18047: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] Telah menceritakan kepada kami [Imran] yakni Al Qaththan, ia berkata: saya mendengar [Al Hasan] menceritakan dari [Jundub] bahwa seorang laki-laki terluka, kemudian ia pun dibawa ke rumahnya. Lukanya semakin terasa perih. (Karena tidak sabar) laki-laki itu pun mengeluarkan anak panah dari sarungnya, dan menusukkannya ke dalam bidang dadanya. Kemudian dituturkanlah hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau pun bersabda, sebagaimana yang diriwayatkannya dari Rabb-nya 'azza wajalla: "Dia telah mendahului (ketentuan) -Ku."

【655】

Musnad Ahmad 18048: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Al Aswad bin Qais] ia berkata: saya mendengar [Jundub bin Sufyan] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sakit selama dua malam atau tiga malam. Kemudian datanglah seorang wanita seraya berkata: "Wahai Muhammad, saya tidak melihat temanmu semenjak dua malam atau tiga malam terakhir ini." Maka Allah 'azza wajalla menurunkan ayat: "Demi waktu matahari sepenggalahan naik, Dan demi malam apabila Telah sunyi (gelap), Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu." (QS. Adhdhuha 1-2).

【656】

Musnad Ahmad 18049: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidah bin Humaid] Telah menceritakan kepadaku [Al Aswad bin Qais] dari [Jundub bin Sufyan Al Bajali Al 'Aqali] bahwa ia pernah shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari Adlha. Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam usai menunaikan shalat, beliau mendapati daging dan sembelihan Adlha. Akhirnya, beliau tahu, bahwa semua itu disembelih sebelum shalat. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang telah menyembelih sebelu ditunaikannya shalat, maka hendaklah ia menyembelih hewan lain sebagai gantinya. Dan siapa yang belum menyembelih sampai selesai shalat, maka hendaklah ia menyembelih dengan menyebut nama Allah."

【657】

Musnad Ahmad 18050: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Ali bin Zaid] dan [Humaid] dari [Al Hasan] dari [Jundub] bahwasanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menunaikan shalat Fajar, maka ia akan berada dalam penjagaan Allah. Karena itu, janganlah kalian memutuskan Dzimmatullah (penjagaan dan naungan-Nya) dan janganlah sekali-laki,

【658】

Musnad Ahmad 18051: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al Aswad bin Qais] ia berkata: saya mendengar [Jundub] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sakit, sehingga beliau tidak beranjak selama dua atau tiga malam. Kemudian seorang wanita pun mendatanginya seraya berkata: "Wahai Muhammad, tidaklah saya melihat Syetanmu, kecuali ia telah meninggalkanmu." Maka Allah 'azza wajalla menurunkan ayat: "Demi waktu matahari sepenggalahan naik, Dan demi malam apabila Telah sunyi (gelap), Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu."

【659】

Musnad Ahmad 18052: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dan [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Al Aswad bin Qais Al Abdi] ia berkata: saya mendengar [Jundub bin Sufyan Al 'Alaqi] penduduk dari Bajilah berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, -sementara Abdurrahman mengatakan- Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari Idul Adlha menemui kaum muslimin yang mereka telah menyembelih (Nahr/Dzabh) atau kaum muslimin yang belum menyembelih (hewan kurban), maka beliau pun bersabda: "Barangsiapa yang telah menyembelih sebelum shlalat kita ini (Idul Adlha), maka hendaklah ia mengulanginya (dengan menyembelih hewan kurban yang lain). Sedangkan siapa yang belum menyembelih, maka hendaklah ia menyembelih dengan menyebut nama Allah."

【660】

Musnad Ahmad 18053: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al Aswad bin Qais] ia berkata: saya mendengar [Jundub Al Alaqi] menceritakan bahwa jibril menangguhkan (penurunan wahyu) kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sehingga beliau pun gelisah dan sedih. Kemudian ditanyakanlah hal itu kepadanya, maka turunlah ayat: "Demi waktu matahari sepenggalahan naik, Dan demi malam apabila Telah sunyi (gelap), Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu." (QS. Adhdhuha 1-3).

【661】

Musnad Ahmad 18054: Masih seperti hadits sebelumnya dari Jundub: Dan saya telah mendengar Jundub berkata: Jari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam terluka hingga mengeluarkan darah, maka beliau bersabda: "Apakah engkau hanyalah jari yang meneteskan darah, sementara di jalan Allah tidak."

【662】

Musnad Ahmad 18055: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Abdurrahman] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Salamah bin Kuhail] ia berkata: saya mendengar [Jundub] berkata: Abdurrahman Al Bajali berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang beramal karena sum'ah, maka Allah akan menjadikan amalannya itu sebagai amalan sum'ah. Dan barangsiapa yang berbuat karena riya`, maka Allah akan menjadikan perbutan tersebut sebagai perbuatan riya`."

【663】

Musnad Ahmad 18056: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Mis'ar] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Jundub Al 'Alaqi] ia mendengar (hadits itu) darinya berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akulah yang akan mendahului kalian untuk memasuki Al Haudl (telaga, tempat minumnya para penghuni surga)."

【664】

Musnad Ahmad 18057: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] Telah menceritakan kepada kami [Za`idah] dari [Abdul Malik bin Umair] bahwa ia mendengar [Jundub] berkata: Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akulah yang akan mendahului kalian untuk memasuki Al Haudl (telaga, tempat minumnya para penghuni surga)." Sufyan berkata: "Al Farath, maksudnya adalah mendahului."

【665】

Musnad Ahmad 18058: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Aswad bin Qais] bahwa ia mendengar [Jundub Al Bajali] menceritakan, bahwa ia pernah menyaksikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat, kemudian beliau berkhutbah seraya bersabda: "Barangsiapa yang telah menyembelih sebelum kita menunaikan shalat (Idhul Adlha), maka hendaklah ia mengulangi (untuk menyembelih hewan kurban) yang lain. Dan barangsiapa yang belum menyembelih, hendaklah ia menyembelih dengan menyebut nama Allah."

【666】

Musnad Ahmad 18059: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Abdul Malik bin Umair] ia mendengarnya dari [Jundub] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akulah yang akan mendahului kalian untuk memasuki Al Haudl (telaga, tempat minumnya para penghuni surga)." Sufyan berkata: "Al Farath, maksudnya adalah mendahului.

【667】

Musnad Ahmad 18060: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] dan [Ishaq bin Yusuf] keduanya berkata: Telah memberitakan kepada kami [Dawud] yakni Ibnu Abu Hind dari [Al Hasan] dari [Jundub bin Sufyan Al Bajali] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwasanya beliau bersabda: "Barangisiapa yang menunaikan shalat Shubuh, maka ia berada dalam naungan dan penjagaan Allah. Karena itu, lihatlah wahai anak Adam, janganlah sekali-kali Allah menjauhkan kalian dari penjagaan-Nya sedikit pun."

【668】

Musnad Ahmad 18061: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] Telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Aswad bin Qais] ia berkata: saya mendengar [Jundub bin Sufyan] berkata: Saya ikut serta menunaikan shalat Idul Adlha bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau berkhutbah seraya bersabda: "Barangsiapa yang telah menyembelih sebelum kami shalat, hendaklah ia saya mengulangi kembali (menyembelih) hewan kurbannya. Sedangkan yang belum menyembelih, hendaklah ia menyembelih dengan menyebut nama Allah."

【669】

Musnad Ahmad 18062: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] Telah menceritakan kepada kami [Sallam bin Abu Muthi'] dari [Abu Imram Al Jauni] dari [Jundub] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bacalah Al Qur`an dengan bacaan yang telah disepakati oleh hati-hati kalian, dan jika kalian berselisih (dengna perselisihan yang membawa pada perpecahan) maka beranjaklah (tinggalkanlah perdebatan)." [Abdurrahman] berkata: [Hammad bin Zaid] belum memarfukkannya.

【670】

Musnad Ahmad 18063: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Manshur] dari [Hilal bin Bisaf] dari [Salamah bin Qais] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kamu berwudlu, maka lakukanlah Intitsar (menghirup air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya). Dan jika kamu bersuci dengan batu, maka lakukanlah dengan bilangan ganjil."

【671】

Musnad Ahmad 18064: Telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Abdul Hamid] dari [Sufyan] dari [Hilal] dari [Salamah bin Qais] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kamu berwudlu, maka lakukanlah Intitsar (menghirup air ke dalam hidung lalu mengeluarkannya). Dan jika kamu bersuci dengan batu, maka lakukanlah dengan bilangan ganjil."

【672】

Musnad Ahmad 18065: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] ia berkata: saya mendengar [Ibnu Abu Laila] menceritakan dari [seorang laki-laki] dari kalangan sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: Tidaklah ditemui seorang yang melakukan Jalab (yakni menghadirkan harta kepada Amil, untuk mengambil zakatnya). Dan orang kota jangan menjual untuk orang desa. Barangsiapa yang membeli kambing atau Unta Musharrah (yang telah ditahan susunya agar kelihatan gemuk), -Syu'bah berkata: ia hanya mengatakan Unta- maka ia mempunyai dua hak pilih dua hal (melangsungkan akad jual beli atau membatalkannya) setelah ia memerahnya. Jika ia mengembalikannya, maka ia mengembalikannya dengan satu Sha' makanan. Al Hakam berkata: Atau satu Sha' kurma.

【673】

Musnad Ahmad 18066: Telah menceritakan kepada kami [Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] Telah menceritakan kepada kami [Al Hakam] ia berkata: saya mendengar [Ibnu Abu Laila] dari [seorang laki-laki] dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau telah melarang Al Balah (Kurma basah yang masih hijau) dan At Tamr kemudian Az Zabib dan At Tamr.

【674】

Musnad Ahmad 18067: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Muhammad bin Ja'far] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] -dalam riwayat yang lain- Ibnu Ja'far berkata: saya mendengar [seorang laki-laki] dari kalangan sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian menemui para pedagang (di luar daerah) -dalam riwayat lain Ibnu Ja'far berakta- Para pedagang tidak boleh ditemui (di luar daerah). Dan orang kota jangan menjual untuk orang desa. Barangsiapa yang membeli Musharrah (kambing atau Unta yang telah ditahan susunya agar kelihatan gemuk), -Syu'bah berkata: ia hanya mengatakan Unta- maka ia mempunyai dua hak pilih dua hal (melangsungkan akad jual beli atau membatalkannya) setelah ia memerahnya. Jika ia mengembalikannya, maka ia mengembalikannya dengan satu Sha' makanan atau satu Sha' kurma."

【675】

Musnad Ahmad 18068: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dari [Sufyan] dari [Abdurrahman bin Abis] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] ia berkata: Telah menceritakan kepadaku [salah seorang sahabat] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang Al Hijamah (berbekam), Al Muwashalah (puasa wishal/menyambung puasa), akan tetapi beliau tidak mengharamkannya sehingga tetap ada ditengah-tengah para sahabatnya. Kemudian dikatakanlah kepada beliau, "Namun Anda sendiri melakukan wishal hingga waktu sahur." Maka beliau pun bersabda: "Jika melakukan wishal hingga waktu sahur, maka Tuhanku-lah yang memberiku makan dan minum."

【676】

Musnad Ahmad 18069: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abdurrahman bin Abis] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang Al Hijamah (berbekam) bagi orang yang sedang berpuasa, dan beliau juga melarang Al Muwashalah (menyambung puasa dua hari tanpa berbuka), namun beliau tidak mengharamkannya atas seorang pun dari para sahabatnya. Para sahabat berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Anda sendiri telah melakukan wishal hingga waktu sahur." Maka beliau bersabda: "Sesungguhnya saya melakukan wishal hingga waktu sahur, dan Rabb-kulah 'azza wajalla yang memberiku makan dan minum."

【677】

Musnad Ahmad 18070: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Rib'i bin Hirasy] dari [sebagian sahabat] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: "Kaum muslimin telah mamasuki hari genap yakni tiga puluh hari (bulan Ramadlan), kemudian datanglah dua orang Arab Baduwi seraya bersaksi bahwa keduanya telah melihat Hilal pada sore hari kemarin, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun memerintahkan kaum muslimin untuk berbuka."

【678】

Musnad Ahmad 18071: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Manshur] dari [Rib'i bin Hirasy] dari [sebagian sahabat] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian menentukan awal bulan hingga kalian menyempurnakan hitungannya atau sampai kalian melihat Hilal. Kemudian berpuasalah dan janganlah kalian berbuka hingga kalian menyempurnakan bilangannya atau melihat Hilal."

【679】

Musnad Ahmad 18072: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] ia berkata: saya mendengar [Ibnu Abu Laila] menceritakan dari [salah seorang sahabat] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwasanya: Beliau melarang Al Balah (Kurma basah yang masih hijau) dan At Tamr kemudian Az Zabib dan At Tamr.

【680】

Musnad Ahmad 18073: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Mukhariq bin Khalifah Al Ahmasi] dari [Thariq] bahwa pada saat perang Badar Miqdad berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Wahai Rasulullah, kami tidak akan mengatakan sebagaimana apa yang telah dikatakan oleh Bani Isra`il kepada Musa, 'Berangkatlah kamu dan Tuhanmu untuk berperang, sesungguhnya kami hanya akan duduk-duduk di sini.' Akan tetapi (kami akan katakan), 'Pergilah kamu dan Tuhanmu untuk berperang, sesungguhnya kami bersamamu untuk berperang.'"

【681】

Musnad Ahmad 18074: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Alqamah] dari [Thariq] ia berkata: Seorang laki-laki datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya, "Jihad manakah yang paling utama?" beliau menjawab: "Yaitu (mengungkapkan) kalimat yang benar (haq) di hadapan penguasa yang zhalim."

【682】

Musnad Ahmad 18075: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Syu'bah] dan [Ibnu Ja'far] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qais bin Muslim] ia berkata: saya mendengar [Thariq bin Syihab] berkata: Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan saya juga pernah berperang pada masa kekhilafahan Abu Bakar dan Umar sebanyak empat puluh kali lebih atau tiga puluh kali lebih ghazwah dan Sariyyah. Ibnu Ja'far berkata: Tiga puluh tiga atau empat puluh tiga kali peperangan dari Ghazwah hingga Sariyyah (pasukan khusus yang dikirim untuk operasi khusus).

【683】

Musnad Ahmad 18076: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dari [Sufyan] dari [Alqamah bin Martsad] dari [Thariq bin Syihab] bahwa seorang laki-laki -yang telah meletakkan kakinya pada batang kayu- bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Jihad manakah yang paling utama?" beliau menjawab: "Kalimat hak yang diungkapkan di hadapan penguasa zhalim."

【684】

Musnad Ahmad 18077: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Yazid bin Abu Khalid] dari [Qais bin Muslim] dari [Thariq bin Syihab] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla belum pernah menurunkan penyakit, kecuali juga menurunkan obatnya. Karena itu, hendaklah kalian meminum susu Sapi, sebab ia makan dari beragam jenis dedaunan."

【685】

Musnad Ahmad 18078: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Mukhariq] dari [Thariq bin Syihab] ia berkata: Dua orang junub, kemudian salah seorang darinya bertayammum dan shalat, sementara yang satunya tidak shalat. Setelah itu, keduanya menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan ternyata beliau tidak mencela salah satu pun dari keduanya.

【686】

Musnad Ahmad 18079: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Mukhariq] dari [Thariq bin Syihab] ia berkata: Utusan Bajilah datang menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Berikanlah pakaian kepada Al Bajjaliyyin dan mulailah dari Bani Al Ahmasiyyin." Kemudian seorang laki-laki dari Qais mundur, hingga saya dapat melihat apa yang dikatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada mereka. Setelah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun mendo'akan mereka sebanyak lima kali: "ALLAHUMMA SHALLI 'ALAIHIM (Ya Allah, bershalawatlah atas mereka) -atau- ALLAHUMMA BAARIK FIIHIM (Ya Allah, berikanlah keberkahan atas mereka)." Yang ragu adalah Mukhariq.

【687】

Musnad Ahmad 18080: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad Muhammad bin Abdullah] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al Mukhariq] dari [Thariq] ia berkata: Utusan Bani Ahmas dan Qais datang menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Mulailah dari Bani Ahmasiyyin sebelum Al Qaisiyyin." Kemudian beliau mendo'kan Bani Ahmas seraya membaca: "ALLAHUMMA BAARIK FI AHMAS WA KHAILIHA WA RIJAALIHAA (Ya Allah, berilah keberkahan untuk Bani Ahmas, beserta kuda dan rijalnya." Sebanyak tujuh kali.

【688】

Musnad Ahmad 18081: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qais bin Muslim] dari [Thariq bin Syihab] ia berkata: Saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan saya juga telah berperang pada masa kekhilafahan Abu Bakar dan Umar sebanyak tiga puluh tiga atau empat puluh tiga kali, dari Ghazwah hingga Sariyyah (pasukan khusus yang dikirim untuk operasi khusus).

【689】

Musnad Ahmad 18082: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Abdurrahman bin Abis] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melang Al Hijamah (berbekam) bagi orang yang sedang berpuasa. Dan beliau juga melarang Al Muwashalah (menyambung puasa dua hari tanpa berbuka), namun beliau tidak sampai mengharamkannya bagi para sahabatnya. Kemudian ditanyakanlah kepada beliau, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Anda sendiri melakukan puasa Wishal hingga waktu sahur." Maka beliau pun bersabda: "Jika saya melakukan puasa wishal hingga sahur, maka Rabb-kulah yang memberiku makan dan minum."

【690】

Musnad Ahmad 18083: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] Telah memberitakan kepada kami [Hilal bin Khabbab] ia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Maisarah Abu Shalih] dari [Suwaid bin Ghafalah] ia berkata: Mushaddiq (pemungut zakat dan sedekah) Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu saya duduk di sisinya hingga saya pun mendengarnya berkata: "Sesungguhnya pada zamanku dulu, saya tidak boleh mengambil dari Radli' Laban, sesuatu yang terpisah tidak boleh dikumpulkan dan sesuatu yang telah dikumpulkan tida boleh dipisah." Kemudian seorang laki-laki mendatanginya dengna membawa Unta yang besar punuknya seraya berkata: "Ambillah." Namun ia tidak mau mengambilnya.

【691】

Musnad Ahmad 18084: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Abdul Jabbar bin Wa`il] ia berkata: Telah menceritakan kepadaku [keluargaku] dari [bapakku] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dibawakan ember berisi air, dan beliau pun minum darinya kemudian memuntahkannya kembali ke dalam ember. Setelah itu, beliau menuangkannya ke dalam sumur atau minum air dari ember kemudian memuntahkannya kembai ke dalam Sumur, hingga dari sumur itu keluar bau wangi seperti wanginya Misk.

【692】

Musnad Ahmad 18085: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] Telah mengabarkan kepada kami [Hajjaj] dari [Abdul Jabbar bin Wa`il] dari [bapaknya] ia berkata: Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, jika beliau sujud, maka beliau meletakkan hidungnya di atas tanah.

【693】

Musnad Ahmad 18086: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Qudus bin Bakr bin Khunais] ia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Al Hajjaj] dari [Abdul Jabbar bin Wa`il Al Hadlrami] dari [bapaknya Wa`il bin Hujr], ia berkata: Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sujud dengan menyentuhkan hidungnya (ke tanah) beserta dahinya.

【694】

Musnad Ahmad 18087: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Qudus] Telah mengabarkan kepada kami [Al Hajjaj] dari [Abdul Jabbar] dari [bapaknya] bahwa ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca: "AAMIIN (Ya Allah, kabulkanlah)."

【695】

Musnad Ahmad 18088: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Salamah bin Kuhail] dari [Hujr bin Anbas] dari [Wa`il bin Hujr] ia berkata: saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca: "WALADL DLALLIIN." Kemudian beliau membaca amiin dengan memanjangkan suaranya. Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] berkata: dan [Syu'bah] berkata: Dan beliau membacanya dengan merendahkan suara.

【696】

Musnad Ahmad 18089: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Al Mas'udi] dari [Abdul Jabbar bin Wa`il] Telah menceritakan kepadaku [keluargaku] dari [bapakku] bahwa pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sujud di antara dua telapak tangannya.

【697】

Musnad Ahmad 18090: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ashim bin Kulaib] dari [bapaknya] dari [Wa`il Al Hadlrami] bahwa ia melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam saat beliau sujud, sementara kedua tangannya dekat dengan kedua telinganya.

【698】

Musnad Ahmad 18091: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Umair Al Bari] dari [Alqamah bin Wa`il Al Hadlrami] dari [bapaknya] ia berkata: Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya dalam shalat.

【699】

Musnad Ahmad 18092: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Ashim bin Kulaib] dari [Alqamah bin Wa`il bin Hujr] dari [bapaknya] ia berkata: Saya mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada musim semi, maka saya melihat para sahabatnya mengangkat kedua tangan mereka ke atas pakaian mereka.

【700】

Musnad Ahmad 18093: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] dari [Abu Al Bakhtari] dari [Abdurrahman bin Al Yahshubi] dari [Wa`il bin Hujr Al Hadlrami] berkata: Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya bersamaan dengan takbir.

【701】

Musnad Ahmad 18094: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Fithr] dari [Abdul Jabbar bin Wa`il] dari [bapaknya] ia berkata: Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya saat memulai shalat hingga kedua ibu jarinya menyentuh kedua daun telinganya.

【702】

Musnad Ahmad 18095: Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid] Telah menceritakan kepada kami [Ashim bin Kulaib] dari [bapaknya] dari [Wa`il bin Hujr Al Hadlrami] ia berkata: Saya mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan saya berkata: "Saya benar-benar akan melihat, bagaimana beliau menunaikan shalat." Wa`il berkata: Beliau menghadap kiblat, kemudian beliau bertakbir dan mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua pundaknya, sedangkan tangan kanannya memegang tangan kirinya. Ketika beliau ruku', beliau meletakkan kedua tangannya di atas kedua lutut dan saat bangkit dari ruku', beliau kembali mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengna kedua bahunya. Dan ketika sujud, beliau meletakkan kedua tangannya dalam posisi seperti itu. Ketika duduk, beliau menduduki telapak kaki kirinya, kemudian meletakkan tangan kirinya di atas lutut kirinya dan beliau meletakkan sikunya di atas paha kanannya, sedangkan jari tangannya membentuk angka tiga puluh dengan menurunkan ibu jarinya dan memberi isyarat dengan jari telunjuknya.

【703】

Musnad Ahmad 18096: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] ia berkata: saya mendengar [Abdul Jabbar bin Wa`il] menyebutkan dari [bapaknya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dibawakan ember berisi air, kemudian beliau minum darinya dan memuntahkannya kembali.

【704】

Musnad Ahmad 18097: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Al Mas'udi] dari [Abdul Jabbar bin Wa`il] Telah menceritakan kepadaku keluargaku dari [bapakku] bahwa ia pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya bersamaan dengan takbir, kemudian beliau meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya di dalam shalat.

【705】

Musnad Ahmad 18098: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] ia berkata: saya mendengar [Abu Al Bakhtari Ath Tha`i] menceritakan dari [Abdurrahman bin Al Yahshubi] dari [Wa`il bin Hujr Al Hadlrami] bahwa ia pernah shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau bertakbir saat ruku' dan bangkit dari ruku'. Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya saat takbir. Dan beliau salam ke sebelah kanannya baru kemudian ke sebelah kirinya. [Syu'bah] berkata: [Aban yakni Ibnu Aban] berkata kepadaku: "Hingga sinar wajahnya tampak." Kemudian saya bertanya kepada Amru, "Apakah di dalam hadits terdapat ungkapan, 'Hingga sinar wajahnya tampak?.'" Maka Amru berkata: Atau semisal dengan itu.

【706】

Musnad Ahmad 18099: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Salamah bin Kuhail] dari [Hujr Abul Anbas] ia berkata: saya mendengar [Alqamah] menceritkan dari [Wa`il] atau -dalam riwayat lain- Hujr telah mendengarnya dari Wa`il ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat bersabda kami, dan ketika belau membaca: "WALADL DLAALLIN." Beliau membaca: "AAMIIN." Dengan mengangkat suaranya, kemudian meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya, lalu mengucapkan salam ke arah sebelah kanannya dan ke sebelah kirinya.

【707】

Musnad Ahmad 18100: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ashim bin Kulaib] dari [bapaknya] dari [Wa`il Al Hadlrami] ia berkata: Saya pernah shalat di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau bertakbir saat mulai seraya mengangkat kedua tangannya, kemudian ketika beliau hendak sujud, beliau kembali mengangkat kedua tangannya dan demikian pula saat beliau mengangkat kepalanya dari ruku'. Kemudian beliau meletakkan kedua telapak tanganmu, merenggangkan paha kiri dari paha kanannya, dan beliau memberi isyarat dengan jari telunjuknya.

【708】

Musnad Ahmad 18101: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al-Hajjaj] dan [Yazid] dari [Hajjaj] dari [Abdul Jabbar bin Wa'il] dari [ayahnya] mengatakan, adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sedang Yazid mengatakan dengan redaksi: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meletakkan hidungnya di atas tanah jika sujud sekaligus dahinya."

【709】

Musnad Ahmad 18102: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Zubair] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Salamah bin Kuhail] dari [Hujr bin 'Anbas] dari [Wail bin Hajr], bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan salam ke arah kanannya dan ke arah kirinya.

【710】

Musnad Ahmad 18103: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah mengabarkan kepada kami [Sofyan] dari ['Ashim bin Kulaib] dari [Ayahnya] dari [Wail bin Hujr] mengatakan, Kulihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertakbir, beliau angkat kedua tangannya ketika bertakbir, maksudnya ketika mengawalmulai shalat, beliau angkat kedua tangannya ketika bertakbir, beliau angkat kedua tangannya ketika ruku', beliau angkat kedua tangannya ketika mengucapkan sami'allahu liman hamidah dan sujud, lantas beliau letakkan kedua tangannya sejajar kedua telinganya, kemudian beliau duduk dan menyilangkan kaki kirinya, kemudian beliau letakkan tangan kirinya diatas lutut kirinya, dan beliau letakkan hasta kanannya diatas paha kanannya, kemudian beliau memberi isyarat dengan telunjuknya dan meletakkan jempol pada jari tengahnya, dan beliau genggam seluruh jarinya, kemudian sujud dan kedua tangannya sejajar kedua telinganya.

【711】

Musnad Ahmad 18104: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] Telah memberitakan kepada kami [Israil] dari [Simak bin Harb] dari ['Alqomah bin Wail alkhadrami] dari [ayahnya], ada seorang laki-laki yang dijuluki Suwaid bin Thariq bertanya nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang khamar. Dan, beliau melarangnya. Kata Suwaid, saya mengoplosnya hanya untuk obat. Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berujar: "Khamar itu penyakit, bukan obat."

【712】

Musnad Ahmad 18105: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Israil] dari [Abu Ishaq] dari ['Abdul Jabbar bin Wail Al Hadhrami] dari [ayahnya], mengatakan: Aku shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lantas ada seseorang mengucapkan bacaan "ALHAMDU LILLAAHI KATSIIRON THOYYIBAN MUBAAROKAN FIIHI" (segala puji bagi Alalh dengan pujian yang banyak, baik, dan barakah). Selesai shalat, Rasululalh shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya 'Siapa yang mengucapkan bacaan tadi? Si laki-laki menjawab "Saya ya Rasulullah, dan aku tak berniyat selain kebaikan semata! nabi menimpali: Sungguh pintu-pintu langit telah dibuka karena ucapanmu, dan tidak ada yang mencegat ucapan itu selain 'arsy."

【713】

Musnad Ahmad 18106: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] Telah mengabarkan kepada kami [Asy'ats bin Sawwar] dari ['Abdul Jabbar bin Wail bin Hujr] dari [ayahnya], aku pernah mendatangi Rasululah shallallahu 'alaihi wa sallam, dari wajahnya ada sesuatu yang aku kurang "sreg" karena seolah-olah ada kemiripan wajah seorang arab pelosok. Aku shalat berada di belakangnya, beliau mengangkat kedua tangannya setiap kali bertakbir, dan juga mengangkat dan meletakkan tangannya diantara dua sujud, dan beliau ucapkan salam ke arah kanan dan kirinya.

【714】

Musnad Ahmad 18107: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak] dari ['Alqomah bin Wail] dari [ayahnya], bahwasanya Thariq bin Suwaid alju'fi bertanya nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang khamar. Lantas Nabi melarangnya atau membenci jika ia terus membuatnya. Kata Suwaid 'Kami membuatnya hanya untuk obat! Nabi menjawab: "Khamar bukan obat, namun ia hanyalah penyakit."

【715】

Musnad Ahmad 18108: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Abdul Malik] Telah mengabarkan kepada kami [Abu 'Awanah] dari ['Abdul Malik] dari ['Aqlomah bin Wail] dari [Wail bin Hujr] mengatakan, aku berada disisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lantas dua orang menemui beliau menyengketakan tanah. Salah satunya menyampaikan uneg-uneg: "Orang ini mau merampas tanahku ya Rasulullah semasa jahiliyah". Orang itu adalah Amrul qais bin 'Abis alkindi sedang lawan sengketanya adalah Rabi'ah bin "abdan. nabi berujar "Tolong beri kami bukti! Amrul qais menjawab "kalau bukti, kami tak punya! Kata nabi "Kalau begitu, saya akan meminta sumpahnya! Amrul qais menjawab: "kalau sumpah, tentu ia mau bersumpah! Nabi menjawab: "Tak ada hak bagimu selain seperti ini! Tatkala Rabi'ah bin Abdan akan bersumpah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa merampas tanah secara zhalim, ia berjumpa Allah azza wa jalla pada hari kiamat dan Allah dalam keadaan murka kepadanya."

【716】

Musnad Ahmad 18109: Telah menceritakan kepada kami [Abdushshamad] Telah menceritakan kepada kami [Abdul aziz bin Muslim] Telah menceritakan kepada kami [Al-A'masy] dari [Abdul Jabbar bin Wail] dari [ayahnya] mengatakan, Pernah kulihat Rasulullah bersujud diatas tanah dengan meltakkan dahinya dan hidungnya dalam sujudnya.

【717】

Musnad Ahmad 18110: Telah menceritakan kepada kami ['Abdush shamad] Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muslim] mengatkan, telah menceritakan kepada kami ['Ashim bin Kulaib] dari [ayahnya] dari [Wail bin Hajar] mengtakan, Kulihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ruku' dan meletakkan kedua tangannya diatas kedua lututnya.

【718】

Musnad Ahmad 18111: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] mengatakan Telah menceritakan kepada kami [Hammam] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin juhadah] mengatakan, telah menceritakan kepadaku ['Abdul Jabbar bin Wail] dari ['Alqomah bin Wail] dan maula mereka, keduanya menceritakan kepadanya dari [ayahnya, Wail bin Hujr], pernah ia melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya ketika mengawalmulai shalat dengan bertakbir, seraya Hammam menunjukkan kedua telinganya, kemudian Nabi menempelkan pada bajunya, kemudian meletakkan tangan kanannya diatas tangan kirinya, ketika beliau ingin ruku', beliau keluarkan kedua tangannya dari baju kemudian mengangkatnya sembari bertakbir, lantas beliau ruku. Lantas beliau mengucapkan sami'allahu liman hamidah sambil mengangkat kedua tangannya, dan ketika beliau sujud, beliau sujud diantara kedua telapak tangannya.

【719】

Musnad Ahmad 18112: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] dan [Abu Na'im], keduanya mengatakan, Telah menceritakan kepada kami [Sofyan] Telah menceritakan kepada kami ['Ashim bin Kulaib] dari [ayahnya] dari [Wail bin Hujr] mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika sujud, beliau letakkan kedua tangannya sejajar kedua telinganya.

【720】

Musnad Ahmad 18113: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] mengtakan, Telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari ['Ashim bin Kulaib] dari [ayahnya] dari [Wail bnin hujr], ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca dalam shalat "Aaamiin."

【721】

Musnad Ahmad 18114: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin 'Amir] Telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abu Ishaq] dari ['Alqomah bin Wail] dari [ayahnya] mengatakan, aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengeraskan bacaan "Aamiin."

【722】

Musnad Ahmad 18115: Telah menceritakan kepada kami ['Abdush shamad] Telah menceritakan kepada kami [Zaidah] Telah menceritakan kepada kami ['Ashim bin Kulaib] telah mengabarkan kepadaku [ayahku], bahwa Wa`il bin Hujr Al Hadlrami mengabarinya, dia berkata: Aku berkata: Sungguh aku akan melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bagaimana beliau shalat. dia berkata: Maka aku lihat beliau berdiri dan bertakbir dan beliau angkat kedua tangannya hingga sejajar kedua telinganya. Kemudian beliau letakkan tangan kanannya diatas punggung telapak tangan kirinya, pergelangan dan lengan bawah. Kemudian dia berkata: Tatkala beliau hendak rukuk, beliau angkat kedua tangan semisalnya, dan beliau letakkan kedua tangannya diatas kedua lututnya, kemudian beliau angkat kepalanya dan beliau angkat kedua tangannya semisalnya. Kemudian beliau sujud dan beliau letakkan kedua telapak tangannya sejajar kedua telinganya, kemudian beliau duduk dan menyilangkan kaki kirinya dan meletakkan telapak tangan kirinya diatas pahanya dan lutut kirinya, dan beliau jadikan ujung siku kanannya diatas paha kanannya kemudian beliau menggenggam antara jari-jarinya dan beliau jadikan melingkar, kemudian beliau angkat jarinya, maka aku lihat beliau menggerak-gerakkannya sambil berdoa dengannya. Kemudian setelah itu aku datang ketika musim dingin membeku, dan aku lihat manusia mengenakan selimut, dan mereka gerak-gerakkan tangan mereka dibawah selimut karena dingin yang membeku.

【723】

Musnad Ahmad 18116: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Al Walid] telah menceritakan kepadaku [Sufyan] dari [Ashim bin Kulaib] dari [bapaknya] dari [Wa`il bin Hujr] ia berkata: Saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam (shalat). Saat beliau bertakbir, beliau mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua telinganya. Kemudian (beliau juga bertakbir) ketika ruku' dan ketika beliau membaca: "SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Allah Maha Mendengar terhadap ornag yang memuji-Nya)." Dan saya juga melihat, tangan kanan beliau memengan bagian atas tangan kirinya di dalam shalat. ketika duduk (tasyahud), beliau melingkarkan jari tengah dan ibu jarinya, serta memberi isyarat dengan jari telunjuk. Dan beliau meletakkan tangan kanannya di atas paha kanannya, demikian pula dengan tangan kirinya, beliau letakkan di atas paha kirinya.

【724】

Musnad Ahmad 18117: Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar bin Sulaiman Ar Raqi] Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dari [Abdul Jabbar] dari [bapaknya] ia berkata: Ada seorang wanita yang diperkosa pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau membebaskannya dari Had (hukum rajam), dan menegakkan Had kepada laki-laki yang memperkosanya. Ia tidak menyebutkan bahwa laki-laki itu memberikan mahar.

【725】

Musnad Ahmad 18118: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Bukair] Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Abdul Jabbar bin Wa`il] dari Wa`il ia berkata: Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di dalam shalat meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya dengan dengan pergelangan tangan. Kemudian beliau juga meletakkan tangannya saat menjawab (salam) hingga sejajar dengan kedua telinganya. Dan saya pernah shalat di belakang beliau, saat beliau membaca: "AL MAGHDLUUBI 'ALAIHIM WALADL DLALLIIN (Bukan janannya orang-orang yang dibenci dan bukan pula orang-orang yang sesat)." Maka beliau membaca: "AAMIIN (Ya Allah, kabulkanlah)."

【726】

Musnad Ahmad 18119: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Abdul Jabbar bin Wa`il] dari [bapaknya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diberikan ember berisi air zam-zam. Lalu beliau berkumur-kumur dan memuntahkannya kembali ke dalam ember itu, ternyata wanginya lebih semerbak daripada misk. Kemudian beliau melakukan Istintsar (memasukkan air ke dalam hidung dan menghembuskannya kembali) di luar ember. Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Abu Ishaq] dari [Abdul Jabbar bin Wa`il] dari [bapaknya] ia berkata: Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya. Maka ia pun menyebutkan yang semisal dengan hadits Ibnu Abu Bakr.

【727】

Musnad Ahmad 18120: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Mu'awiyah] dari [Ashim bin Kulaib] bahwa [bapaknya] telah mengabarkan kepadanya, bahwa [Wa`il bin Hujr] telah mengabarkan kepadanya, ia berkata: Saya benar-benar akan melihat bagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menunaikan shalat. Beliau berdiri, mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua telinga. Kemudian beliau memegang tangan kirinya dengan tangannya. Ketika beliau hendak ruku', beliau mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua telinga, lalu meletakkan kedua tangannya di atas kedua lututnya. setelah itu, beliau bangkit dan kembali mengangkat kedua tangannya seperti yang pertama. Kemudian beliau sujud dan meletakkan tangannya tepat sejajar dengan kedua telinga. Kemudian beliau duduk Iftirasy (duduk dengan membentangkan kaki kiri) dan meletakkan telapak tangan kirinya di ata lutut kirinya -paha pada sifat yang diterangkan oleh Ashim- serta beliau meletakkan siku kanannya di atas paha kanannya. kemudian beliau mengenggam tiga jari dan melingkarkan jari (tengah dengan ibu jarinya). Setelah itu, saya melihat seperti ini -Zuhair pun memberi isyarat dengan jari telunjuknya, menggenggam dua jarinya dan melingkarkan ibu jari dengan jari tengah-. Zuhair berkata: [Ashim] berkata: dan telah menceritakan kepadaku [Abdul Jabbar], dari [sebagian kerabatnya] bahwa [Wa`il] berkata: Saya mendatangi beliau pada kempalan lain. Saat itu, orang-orang mengenakan pakaian lengkap dengan penutup kepala dan pakaian dalamnya. Maka saya pun melihat mereka berkata seperti ini, yakni di bawah pakaian.

【728】

Musnad Ahmad 18121: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Qasim] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ashim bin Kulaib] ia berkata: saya mendengar [bapakku] menceritakan dari [Wa`il Al Hadlrami] bahwa ia pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menunaikan shalat. Beliau bertakbir seraya mengangkat kedua tangannya. ketika beliau ruku', beliau kembali mengangkat kedua tangannya, demikian pula saat bangkit dari ruku'. Kemudian beliau merenggangkan di atantara kedua tangannya saat ruku' dan sujud. ketika beliau duduk tasyahud, beliau meletakkan paha kanannya di atas paha kirinya, kemudian meletakkan tangan kanannya (di atas paha kanannya) dan memberikan isyarat dengan jari telunjuk serta melingkarkan jari tengahnya. Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ashim bin Kulaib] ia berkata: saya mendengar [bapakku] menceritakan dari [Wa`il bin Hujr Al Hadlrami] bahwa ia pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ia pun menyebutkan hadits dan ia berkata di dalamnya: "Beliau meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya." Kemudian sekali waktu, Syu'bah menambahkan di dalamnya: "Ketika ruku', beliau meletakkan tangannya di atas kedua lututnya, dan merenggangkan kedua tangannya."

【729】

Musnad Ahmad 18122: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ubaidullah] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Abu Sa'id] dari [Umar bin Abu Bakr bin Abdurrahman bin Harits] dari [bapaknya] bahwasanya: Ammar pernah shalat dua raka'at, lalu Abdurrahman bin Harits berkata kepadanya, "Wahai Abu Yaqzhan, tidaklah saya melihat Anda, kecuali Anda telah meringankan dua raka'at itu." Ammar berkata: "Apakah aku telah mengurangi sesuatu pun dari batasan-batasannya?" Abdurrahman menjawab, "Tidak. Akan tetapi Anda telah meringankannya." Ammar berkata: "Dengan dua raka'at itu, saya mencoba mendahului kelalaian (akibat wawas syetan). Saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Seorang laki-laki benar-benar menunaikan shalat, namun ia tidak mendapatkan pahala dari shalatnya kecuali sepersepuluhnya, atau sepersembilannya, seperdelapannya, sepertujuhnya hingga akhir bilangan.'"

【730】

Musnad Ahmad 18123: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Abul Bakhtari] ia berkata: [Ammar] berkata pada hari Shiffin. Berikanlah aku segelas susu, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Minuman yang terakhir kali yang akan kamu minum di dunia adalah susu." Maka ia pun disuguhkan segelas susu lalu meminumnya. Setelah itu, ia maju ke depan hingg ia pun terbunuh."

【731】

Musnad Ahmad 18124: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] Telah menceritakan kepada kami [Ziyad Abu Umar] dari [Al Hasan] dari [Ammar bin Yasir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perumpamaan umatku adalah seperti hujan yang tidak diketahui, apakah awalnya lebih baik ataukah akhirnya."

【732】

Musnad Ahmad 18125: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Salamah] yakni Ibnu Kuhail, dari [Abu Malik] dan [Abdullah bin Abdurrahman bin Abza] dari Abdurrahman bin Abza ia berkata: Kami berada di sisi Umar, tiba-tiba seorang laki-laki mendatanginya dan berkata: "Wahai Amirul mukminin, kita bermukim selama satu dan dua bulan, namun kita tidak mendapat air." Umar berkata: "Adapun saya, maka saya tidak akan shalat sampai saya mendapatkan air." Maka Ammar pun berkata: "Wahai Amirul mukminin, ingatlah saat kita berada di suatu tempat, saat itu kita sedang mengembalakan Unta. Bukankah Anda tahu, bahwa saat itu saya sedang junub?" Umar menjawab, "Ya." Ammar berkata: "Kemudian saya berguling-guling di atas hamparan tanah, lalu saya mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan menuturkan hal itu pada beliau, maka beliau pun tertawa dan bersabda: "Untuk itu, debu yang baik telah cukup bagimu." Ia pun menepukkan kedua telapak tangannya ke tanah kemudian meniupnya dan mengusapkan keduanya pada wajahnya serta sebagian dari sikunya. Kemudian Umar berkata: "Takutlah kepada Allah wahai Ammar." Ammar berkata: "Wahai Amirul mukminin, jika Anda mau, aku tidak akan menyebutkannya selama aku masih hidup." Umar berkata: "Jangan sekali-kali, tetapi demi Allah, kami akan mengikuti apa yang telah Anda ketahui."

【733】

Musnad Ahmad 18126: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Habib] dari [Abul Bukhtari] bahwa [Ammar bin Yasir], disuguhkan minuman berupa air susu, lalu ia tertawa dan berkata: Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya minuman yang terakhir kali aku teguk adalah susu hingga aku meninggal."

【734】

Musnad Ahmad 18127: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] ia berkata: saya mendengar [Abdullah bin Salamah] berkata: Saya melihat [Ammar] pada perang Shiffin. Ia adalah seorang yang telah tua renta berkulit sawo matang dan berpostur tinggi. Ia sedang mengambil tombak dengan tangannya seraya berguruh dan berkata: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh, saya telah berperang dengan bendera ini bersama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebanyak tiga kali peperangan, dan ini adalah keempat kalinya. Dan demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sekiranya mereka memukul kami hingga mendapati kami di puncak gunung, niscaya aku tahu bahwa Mushlih (yang mendamaikan) kami berada di atas kebenaran dan mereka berada di atas kesesatan."

【735】

Musnad Ahmad 18128: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dan [Hajjaj] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Syu'bah] ia berkata: saya mendengar [Qatadah] menceritakan dari [Abu Nadlrah]. Telah berkata [Hajjaj] saya mendengar [Abu Nadlrah] dari [Qais bin Abbad] ia berkata: Saya bertanya kepada [Ammar], "Apakah peperangan kalian ini merupakan pendapat yang telah kalian putuskan?" Hajjaj berkata: "Apakah menurut kalian perkara ini, yakni peperangan kalian ini merupakan pendapat yang telah kalian putuskan? Sebab suatu pendapat bisa salah dan juga bisa benar. Atau pun merupakan janji yang telah dijanjikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kalian?" Maka Ammar menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah menjanjikan sesuatu pun kepada kami yang tidak beliau janjikan kepada umat secara keseluruhan." Ammar juga berkata: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Sesungguhnya di antara ummatku.." Syu'bah berkata: Menurut dugaannya ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Hudzaifah]: "Sesungguhnya di dalam umatku terdapat dua belas orang munafik. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak pula mencium baunya, hingga seekor unta masuk ke dalam lubang jarum. Cekuplah delapan orang dari mereka (binasa) dengan Dubailah (bisul besar yang membinasakan), pada pundak-pundak mereka terdapat siraj (cahaya) dari neraka hingga merambat ke dada-dada mereka."

【736】

Musnad Ahmad 18129: Telah menceritakan kepada kami [Bahz bin Asad] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah mengabarkan kepada kami ['Atha` Al Khurasani] dari [Yahya bin Ya'mar] bahwa [Ammar] berkata: Saya menemui keluargaku di malam hari, sementara tanganku pecah-pecah, maka mereka pun melumuriku dengan za'faran. Setelah itu, saya menjumpai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengucapkan salam, namun beliau tidak membalasnya dan tidak pula menyambut kedatanganku. Kemudian beliau bersabda: "Cucilah ini." maka saya pun segera mencucinya, lalu kembali mendatangi beliau namun sisa za'faran masih menempel. Saya mengucapkan salam atasnya, tapi beliau tidak membalasnya dan tidak pula menyambutku. Beliau bersabda: "Bersihkanlah (sisa za'faran) ini dari tubuhmu." Saya kembali membersihkannya dan menemui beliau, saya ucapkan salam atasnya. Akhirnya beliau membalas salamku dan menyambut kedatanganku seraya bersabda: "Sesungguhnya Malaikat menghadiri jenazah seorang yang kafir, namun tidak menemui orang yang berlumuran dengan za'faran dan orang yang sedang junub. Dan ia memberi rukhshah (keringanan) bagi yang sedang junub ketika ia tidur atau makan atau pun minum untuk berwudlu."

【737】

Musnad Ahmad 18130: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dari [Dzarr] dari [Ibnu Abdurrahman bin Abza] dari [bapaknya] bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Umar bin Khathab tentang tayammum, namun Umar tidak tahu apa yang harus ia katakan, maka [Ammar] berkata: "Tidakkah Anda ingat ketika kita berada dalam suatu Sariyyah (pasukan khusus dengan operasi khusus) kemudian saya junub lalu berguling-guling di hamparan pasir. Dan setelah itu, saya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau pun bersabda: 'Bagimu cukup seperti ini.'" Syu'bah menepukkan kedua telapak tangannya di atas kedua lututnya, kemudian meniup kedua telapak tangannya, lalu mengusapkan keduanya ke wajahnya sekali usapan.

【738】

Musnad Ahmad 18131: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Az Zuhri] dari [Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah] dari [Ammar bin Yasir Abul Yaqzhan] ia berkata: Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Tiba-tiba kalung Aisyah terputus, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mencarinya hingga cahaya Fajar tampak terang. Maka Abu Bakar pun marah dan kesal terhadap Aisyah. Dalam suasana seperti itu, turunlah rukhsah keringanan bagi mereka untuk membasuh (bersuci) dengan debu. Akhirnya Abu Bakar menemui Aisyah dan berkata: "Kamu benar-benar seorang wanita yang berbarakah, berkenaan denganmu telah turun rukhshah tayammum." Maka kami pun mengusapkan kedua telapak tangan kami ke wajah-wajah kami. Dan mengusapkan keduanya ke pundak dan ketiak.

【739】

Musnad Ahmad 18132: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Al 'Ala` bin Shalih] dari [Adi bin Tsabit] Telah menceritakan kepada kami [Abu Rasyid] ia berkata: [Ammar bin Yasir] menyampaikan khutbah kepada kami, lalu ia meringkas khutbahnya. Maka seorang laki-laki dari Quraisy berkata kepadanya, "Sungguh, Anda telah menyampaikan kata-kata yang menyentuh dan menyembuhkan, seandainya Anda mau memanjangkannya." Ammar berkata: "Sesunguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang untuk memanjangkan khutbah."

【740】

Musnad Ahmad 18133: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] dan [Rauh] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepadaku [Umar bin 'Atha` bin Al Khawwar] bahwa ia mendengar [Yahya bin Ya'mar] dari [seorang laki-laki] telah mengabarkan kepadanya dari [Ammar bin Yasir] -Umar menyangka bahwa Yahya telah mendengar laki-laki itu namun ia lupa- bahwa ia berkata: Saya memakai khaluq (sejenis wewangian berwarna kuning) kemudian mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, namun beliau membentakku seraya bersabda: "Pergilah kamu wahai Ibnu Ummu Ammar, dan cucilah (khaluq itu)." maka saya pun kembali dan membersihkan bekas khaluq itu dari diriku. Setelah itu saya kembali lagi menemui beliau, namun beliau tetap membentakku lagi seraya bersabda: "Kembali dan cucilah bekas khaluq itu darimu." Ia mengulanginya hingga tiga kali.

【741】

Musnad Ahmad 18134: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah] bahwa [Ammar bin Yasir] menceritakan bahwa ia pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan, di mana Aisyah ikut serta di dalamnya. Saat itu, kalung Aisyah putus, akhirnya para sahabat pun mencarinya hingga masuk waktu pagi, sementara mereka tidak mempunyai air, maka turunlah keringanan tayammum. Ammar berkata: Kemudian mereka pun berdiri dan menempukkan kedua tangan lalu mengusapkan keduanya pada wajah-wajah mereka. Mereka mengulanginya untuk yang kedua kalinya, dan mengusapkannya ke ketiak -atau ia mengatakan- ke pundak-pundak mereka.

【742】

Musnad Ahmad 18135: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Amru] dari ['Atha`] dari [A`isy bin Anas] ia mendengarnya dari [Ali] yakni di atas mimbar Kufah: Saya mendapatkan madzi yang keluar, lalu saya malu untuk menanyakannya pada beliau, sebab anak beliau adalah isteriku. Lalu saya berkata kepada Ammar, "Tanyakanlah pada beliau." Ia menanyakannya, ia pun menjawab: "Baginya cukup berwudlu." Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Umar ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Yunus dari Az Zuhri dari Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bahwa Ammar bin Yasir menceritakan: Bahwa rukhshah yang diturunkan Allah 'azza wajalla untuk bersuci dengan debu. Lalu ia pun menyebutkan hadits. Hanya saja ia mengatakan: "Sesungguhnya mereka menepukkan telapak-telapak tangan mereka di atas hamparan debu, lalu membasuhkannya pada wajah-wajah mereka sekali basuh. Kemudian mereka mengulanginya lagi, dan membasuhkannya pada bahu dan pundak-pundak mereka."

【743】

Musnad Ahmad 18136: Telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin Isa] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Ajlan] dari [Sa'id Al Maqburi] dari [Umar bin Al Hakam] dari [Abdullah bin Anamah] ia berkata: saya melihat [Ammar bin Yasir] masuk masjid dan shalat lalu ia meringankannya. Ketika ia keluar, saya pun beranjak menemuinya dan berkata: "Wahai Abul Yaqzhan, sungguh, Anda telah meringankan shalat." Ammar berkata: "Apakah kamu melihatku mengurangi sedikit pun dari batasan-batasannya?" saya menjawab, "Tidak." Ammar berkata: "Sesungguhnya saya berusaha mendahului gangguang syetan. Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sesungguhnya seorang hamba benar-benar menunaikan shalat, namun tidaklah ditulis pahalanya kecuali sepersepuluhnya, sepersembilannya, seperdelapannya, sepertujuhnya, seperenamnya, seperlimanya, seperempatnya, sepertiganya, atau setengahnya.'"

【744】

Musnad Ahmad 18137: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Zakariya] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hajjaj] dari [Husain bin Al Harits Al Jadali] ia berkata: [Abdurrahman bin Zaid bin Al Khaththab] pada hari yang diragukan (kepastiannya). Kemudian ia berkata: Saya telah duduk bersama [sahabat] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya kepada mereka. Dan mereka telah menceritakan kepadaku, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berpuasalah ketika kalian melihatnya (hilal) dan berbukalah karena ru`yah (melihat hilal). Jika kalian terhalangi untuk melihatnya (karena mendung), maka genapkanlah menjadi tiga puluh hari. Dan jika dua orang muslim bersaksi telah melihat hilal, maka berpuasa dan berbukalah kalian."

【745】

Musnad Ahmad 18138: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Salim bin Abul Ja'd] dari [seorang laki-laki] dari [Ka'b bin Murrah Al Bahzi] ia berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "(Bagian) malam manakah yang paling mustajab (dikabulkannya do'a)?" -dan sekali waktu Sufyan mengatakan: Asma' (lebih didengar) - beliau menjawab: "Sepertiga malam terakhir. Barangsiapa yang memerdekakan satu orang budak wanita, makan Allah akan membebaskan setiap anggota tubuhnya dengan setiap organ budak wanita itu (sebagai tebusannya) dari api neraka."

【746】

Musnad Ahmad 18139: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] katanya, Telah mengabarkan kepada kami [Sofyan] dari [Manshur] dari [Salim bin Abil Ja'd] dari [seseorang] dari [Ka'b bin Murrah Al Bahzi], Katanya, saya bertanya 'Wahai Rasulullah, waktu malam mana yang doanya paling didengar? Rasulullah menjawab 'kegelapan malam akhir", kemudian beliau bersabda " kemudian shalat yang diterima hingga ia shalat fajar, kemudian tidak ada shalat hingga matahari setinggi setinggi tombak atau dua tombak (ketika pagi), kemudian shalat yang diterima hingga bayangan persis di pusaran tombak (tepat setengah siang), kemudian tak ada shalat hingga matahari miring, kemudian shalat yang diterima hingga matahari setinggi tombak atau dua tombak (ketika sore), kemudian tak ada shalat hingga matahari terbenam, kata Ka'b, jika engkau basuh wajahmu, maka kesalahanmu keluar dari wajahmu, dan jika kau basuh tanganmu, kesalahanmu keluar dari kedua tanganmu, jika kau basuh kedua kakimu, kesalahanmu keluar dari kedua kakimu.

【747】

Musnad Ahmad 18140: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] telah menceritakan kepadaku [Sufyan Al Ushfuri] dari [bapaknya] dari [Habib bin Nu'man Al Asadi] salah seorang dari Bani Amru bin Asad, dari [Khuraim bin Fatik Al Asadi] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menunaikan shalat subuh. Setelah itu, beliau berdiri dan bersabda: "Persaksikan palsu dosanya, menyamai dosa perbuatan syirik kepada Allah 'azza wajalla." Kemudian beliau membaca ayat ini: "Maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta.31. Dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia."

【748】

Musnad Ahmad 18141: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Abu Ishaq] dari [Syimr] dari [Khuraim] seorang laki-laki dari Bani Asad, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sekiranya pada tidak terdapat dua hal, niscaya kamu ankan menjadi.." Khuraim berkata: "Kalu satu, apakah telah cukup." beliau bersabda: "Kamu menjulurkan kainmu dan memanjangkan rambutmu." Khuraim berkata: "Tidak ada masalah, demi Allah, saya tidak akan lagi melakukannya."

【749】

Musnad Ahmad 18142: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Al Mas'udi] dari [Ar Rukain bin Ar Rabi'] dari [seorang laki-laki] dari [Khuraim bin Fatik] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "(Balasan) amalan itu ada enam, sedangkan manusia ada empat (golongan). Yaitu, Mujibatan (amalan yang mendapatkan dua balasan) Mitslu bi Mitslin (amalan yang mendapat balasan yang setimpal), amalan yang akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan, dan amalan kebaikan yang menjadi tujuh ratus. Adapun Mujibatan adalah: siapa saja yang meninggal dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka dia akan masuk surga. Dan barangsiapa yang meninggal dalam keadaan menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain, maka ia akan masuk neraka. (Adapun) Mitslu bi Mitslin: Siapa yang berkeinginan untuk melakukan kebaikan hingga hatinya merasakannya, dan Allah pun tahu akan hal itu, maka hal itu akan ditulis baginya menjadi satu kebaikan. Barangsiapa yang mengerjakan amal keburukan, maka akan ditulis atasnya satu keburukan. Namun barangsiapa yang beramal kebajikan, maka akan dicatat baginya sepuluh kebaikan semisalnya. Dan siapa yang memberikan nafkah di jalan Allah, maka satu kebaikan itu (dilipatgandakan menjadi) tujuh ratus kali. Sedangkan manusia itu ada empat yaitu: (pertama) seorang yang mendapat kelapangan di dunia, namun di akhirat, yang ia dapatkan adalah kesempitan. (kedua) seorang yang mendapat kelapangan di akhirat, namun ia selalu berada dalam kesempitan di dunia. (yang ketiga) seorang yang mendapat kesempitan baik di dunia maupun di akhirat. Dan (yang keempat) seorang yang mendapat kelapangan di dunia dan juga kelapangan di di akhirat."

【750】

Musnad Ahmad 18143: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar] dari [Abu Ishaq] dari [Syimr bin 'Athiyyah] dari [Khuraim bin Fatik Al Asadi] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku: "Senikmat-nikmat laki-laki adalah kamu wahai Khuraim, sekiranya bukan karena dua hal yang ada padamu." Saya berkata: "Apakah kedua hal itu wahai Rasulullah?" berliau menjawab: "(Yaitu) kainmu yang Isbal (menjulur hingga melewati kedua mata kaki) dan rambutmu yang panjang."

【751】

Musnad Ahmad 18144: Telah menceritakan kepada kami [Marwan bin Mu'awiyah] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan bin Ziyad] dari [Fatik bin Fadlalah] dari [Aiman bin Khuraim] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri menyampaikan khutbah seraya bersabda: "Wahai sekalian manusia, persaksikan palsu menyamai dosa perbuatan syirik kepada Allah 'azza wajalla." Beliau mengucapkannya hingga tiga kali. Kemudian beliau bersabda: "Jauihilah perkara najis dan kotor dari berhala-berhala, serta jauhilah persaksian palsu."

【752】

Musnad Ahmad 18145: Telah menceritakan kepada kami [Ya'la] Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Ziyad bin Ilaqah] dari [pamannya, Quthbah bin Malik], ia berkata: Pada saat shalat Fajar, saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca: "WAN NAKHLI BAASIQAAT."

【753】

Musnad Ahmad 18146: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari ['Atha`] yakni Ibnu Sa`ib, dari [seorang laki-laki] dari Bakr bin Wa`il, dari [pamannya] ia berkata: Saya bertanya, "Wahai Rasulullah, bolehkah aku melakukan Al 'Usyru (mengambil sepersepuluh) dari harta kaumku?" Maka beliau bersabda: "Yang melakukan Al 'Usyru hanyalah kaum Yahudi dan Nasrani. Tidak ada Usyru atas kaum muslimin."

【754】

Musnad Ahmad 18147: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Abu Mu'awiyah] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ya'qub bin Bahir] dari [Dlirar bin Al Azwar] ia berkata: Keluargaku mengutusku menghadap Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan membawa Laquh (Unta bunting yang hampir beranak), maka aku pun mendatangi beliau. Kemudian beliau menyuruhku untuk memeras susunya dan bersabda: "Tinggalkanlah sedikit susunya, untuk memancing air susu yang lain." Abu Mu'awiyah berkata: "Janganlah kamu mengeringkan (air susunya)."

【755】

Musnad Ahmad 18148: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] Telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Abu Ishaq] ia berkata: [Ibnu Syihab Az Zuhri] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdul Malik bin Abu Bakr bin Abdurrahman bin Harits bin Hisyam] dari [bapaknya] dari [Abdullah bin Zam'ah bin Aswad bin Al Muthallib bin Asad] ia berkata: Ketika sakit Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam semakin parah -sementara saya saat itu berada di sisi beliau beserta beberapa orang dari kaum muslimin- Bilal mengumandangkan adzan shalat, maka beliau bersabda: "Perintahkanlah seseorang untuk shalat (mengimami) orang-orang." Abdullah bin Zam'ah berkata: Saya pun keluar dan ternyata Umar ada di tengah-tengah para sahabat, sementara Abu Bakar tidak ada. Abdullah bin Zam'ah berkata: "Berdirilah wahai Umar, shalatlah (menjadi imam) bersama kaum muslimin." Maka Umar pun berdiri, dan ketika ia bertakbir, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendengar suaranya -sebab Umar adalah seorang laki-laki yang lantang suaranya-, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mana Abu Bakar, Allah dan kaum muslimin enggan akan hal itu. Allah dan kaum muslimin enggan akan hal itu." Akhirnya beliau mengutus seseorang kepada Abu Bakar. Maka ia pun datang setelah Umar usai menunaikan shalat itu, kemudian Abu Bakar pun shalat (mengimami) bersama kaum muslimin. Abdullah bin Zam'ah berkata: Umar berkata kepadaku, "Celaka kamu, apa yang kamu lakukan terhadapku wahai Ibnu Zam'ah. Demi Allah, saya tidak berpikir ketika kamu memerintahkanku, kecuali Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam-lah yang memerintahkanmu (untuk menyuruhku menjadi Imam). Kalau bukan karena itu, aku tidak akan shalat (mengimami) kaum muslimin." Saya berkata: "Demi Allah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidaklah memerintahkanku. Namun ketika saya tidak melihat Abu Bakar, saya memandang, Andalah yang lebih berhak untuk mengimami shalat."

【756】

Musnad Ahmad 18149: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id] bekas budak Bani Hasyim, Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Ummu Bakr binti Al Miswar bin Makhramah] dari [Ubaidullah bin Abu Rafi'] dari [Miswar] bahwasanya: Hasan bin Hasan mengutus seseorang padanya untuk meminang anak putrinya. Maka ia pun berkata: "Katakanlah padanya, hendaklah ia menemui setelah shalat Isya`." Maka Hasan menemuinya. Setelah Miswar memuji Allah dan membaca pujian-pujian atasnya, ia berkata: "Amma ba'du, demi Allah, tidak ada hubungan kekeluargaan, tidak pula nasab dan kerabat yang paling aku sukai daripada nasab dan hubungan kekerabatan kalian. Akan tetapi, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: 'Sesungguhnya Fathimah adalah bagian dariku, aku merasa tersakiti atas semua yang menyakitinya dan aku merasa senang dengan apa saja yang membuatnya senang. Sesungguhnya pada hari Kiamat, semua nasab (keturunan) akan terputus kecuali nasab, hubungan kekeluargaan dan hubungan kekerabatanku, sementara putrinya (Abu Jahal) berada dalam asuhanmu! Sekiranya aku menikahkanmu, niscaya aku telah menyakitinya.” Lalu Ali pergi berpamitan.

【757】

Musnad Ahmad 18150: Telah menceritakan kepada kami [Abu Amir] Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ja'far] dari [Ummu Bakr] dari [Miswar] ia berkata: Seorang Yahudi lewat sementara saya berdiri di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang ketika itu sedang berwudlu. Maka beliau bersabda: "Angkat -atau singkaplah kainnya dari punggungnya." saya pun pergi untuk mengangkat kainnya. Setelah itu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memercikkan air pada wajahku.

【758】

Musnad Ahmad 18151: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari [Marwan] dan [Miswar bin Makhramah] -salah seorand dari keduanya menambahkan atas temannya- Pada tahun Hudaibiyah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berangkat beserta seratus orang lebih sahabatnya. Ketika beliau sampai di Hudaibiyah, beliau menuntun Hadyu (hewan kurban) dan memberi tanda padanya serta beliau memulai niat ihram dari tempat itu. kemudian beliau mengutus mata-matanya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bertanya hingga...

【759】

Musnad Ahmad 18152: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin harun] Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ishaq bin Yasar] dari [Az Zuhri Muhammad bin Muslim bin Syihab] dari ['Urwah bin Zubair] dari [Miswar bin Makhramah] dan [Marwan bin Hakam], kata keduanya, Pada tahun Hudaibiyah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berangkat dengan niyat mengunjungi baitullah, ka'bah, bukan niyat untuk berperang, sekaligus beliau giring unta sembelihannya (hadyu) sebanyak tujuh puluh ekor. Sahabat ketika itu berjumlah tujuh ratus orang. Setiap satu ekor unta untuk sepuluh orang. Kata Miswar atau Marwan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terus melanjutkan perjalanan, hingga ketika beliau di 'Usfan, Bisyir bin Sufyan alka'bi memergoki beliau dan berujar "Hai Rasulullah, ini quraisy telah mendengar berita keberangkatanmu dan mereka ikutsertakan wanita dan anak-anak, baik yang masih kecil atau dewasa. Telah mereka pakai kulit macan loreng - kulit macan loreng mereka pakai sebagai symbol kebanggaan dan keberingasan, dan kesiapan matinya betul-betul serius--, mereka telah berjanji kepada Allah agar engkau tidak memasuki baitullah secara paksa. Disana telah ada Khalid bin Walid yang tiba di Kura'il ghamim. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kontan bersabda "Celaka quraisy, mereka telah tercabik-cabik oleh perang, apa beratnya sekiranya mereka tidak menghalang-halangi aku dan sahabatku, kalaulah mereka berhasil mengalahkanku, itu ambisi mereka, dan sekiranya Allah menjadikanku menang atas mereka, jumlah mereka banyak sekali. Kalaulah (keIslaman) itu tidak mereka kerjakan, musti mereka lakukan peperangan karena mereka juga mempunyai kekuatan. Quraisy, apa lagi keinginan mereka? Demi Allah, sungguh aku tidak akan berhenti memerangi mereka karena risalah Allah yang utuskan kepadaku hingga Allah memenangkannya atau tali kekang unta tinggal satu -maksudnya hingga binasa, sebab tali kekang hewan yang biasanya sepasang sangat jarang satunya putus selain karena pembunuhan atau peperangan--. Kemudian beliau perintahkan para sahabat hingga mereka menyusuri jalan jalur sebelah kanan antara dua rerimbunan pohon yang bisa menghantarkan mereka ke Tsaniyatul mirar dan Hudaibiyah di bawah Makkah. Kata Marwan atau Miswar, sahabat Nabi menyusuri jalan tersebut. Ketika pasukan berkuda quraisy melihat debu-debu para sahabat nabi menyelisihi jalur mereka, mereka kembali pulang menemui Quraisy. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terus berangkat hingga ketika beliau selesai menempuh Tsaniyyatul mirar, unta beliau menderum. Para sahabat berujar "Wah, unta Nabi rupanya mogok." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab "Unta ini tidak mogok karena kemauannya sendiri, dan mogok bukanlah adat kebiasaannya, namun Dzat yang pernah menahan gajah (pasukan Abrahah) dari Makkah-lah yang menahannya. Demi Allah, tidaklah quraisy mengajakku hari ini kepada ajakan yang isinya memintaku untuk menyambung silatu rahim, selain akan aku penuhi. Dan beliau katakan kepada para sahabatnya "Silahkan kalian turun." Para sahabat berujar "Ya rasulullah, lembah yang dijadikan kawan-kawan untuk singgah ini tak ada sumber mata air." Rasulullah kemudian mencabut anak panah dari tabungnya, beliau berikan kepada salah seorang sahabatnya, lantas beliau singgah di sebuah sumur tua dari beberapa sumur tua yang ada. Beliau lemparkan anak panahnya ke dalam sumur tersebut hingga air memancar deras. Para sahabat minum dengan puas, untanya juga minum dengan puas, sehingga mereka jadikan tempat bermukim. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tenang, tak tahunya Budail bin Warqa' bersama rombongan bani khuza'ah datang dan Rasulullah berujar kepada mereka sebagaimana ucapannya kepada Busyair bin Abi Sofyan. Akhirnya mereka kembali ke quraisy dan berujar "Wahai segenap quraisy, kalian tergesa-gesa menimpakan bahaya kepada Muhammad, sungguh Muhammad datang bukan untuk berperang, hanyasanya ia datang dalam rangka mengunjungi baitullah untuk menghormati haknya.Quraisy pun menuduh dengan tuduhan buruk kepada Budail bin Warqa' dan rombongannya ini. Kata Muhammad, alias Ibn ishaq, kata Azzuhri, Tradisi bani Khuza'ah ketika itu, mereka senantiasa membongkar keburukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, baik mereka yang muslim maupun yang musyrik, mereka tak pernah menyembunyikan sedikitpun berita yang ada pada diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika di Makkah. Kata Quraisy, "Sekalipun ia datang untuk itu, demi Allah, selama-lamanya mereka tak bisa memasukinya secara paksa, dan jangan sampai bangsa arab berbicara mengenai hal itu!" Lantas quraisy mengutus Mikraz bin Hafs bin al-akhyaf salah seorang bani Amir bin Lu'ay. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihatnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkomentar "Yang ini laki-laki pengkhianat! Ketika Mikraz sampai ke Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyampaikan kepadanya sebagaimana yang telah beliau konsultasikan kepada para sahabatnya. Lantas Mikraz kembali ke Quraisy dan mengabari mereka segala yang diucapkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kata Miswar atau Marwan, Quraisy kemudian mengutus Alhilsa bin 'Alqamah Alkinani yang ketika itu adalah tokoh kabilah yang ikut bersekutu dengan quraisy. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihatnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkomentar: "Laki-laki ini dari sebuah kaum yang suka menyembah tuhan, tolong persiapkanlah hewan kurban yang bisa dilihatnya." Para sahabat pun mengumpulkan beberapa hewan kurban. Ketika Hilsa bin 'Alqamah melihat hewan kurban susul-menyusul berjalan menghadapnya dari lembah bagian lebarnya dan lengkap dengan kalung-kalungnya, --tradisi arab mengalungi hewan yang akan dijadikan kurban- dan hewan tersebut memakan tali kalungnya karena sekian lama tertahan ditempatnya, Hilsa langsung pulang dan tidak menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai penghormatan atas peristiwa yang dilihatnya sendiri. Dan ia katakan kepada quraisy "Wahai segenap quraisy, telah kulihat kejadian yang terlarang dihalang-halangi, yaitu hewan-hewan kurban lengkap dengan kalung-kalungnya, mereka memangsa tali-tali kalungnya karena sekian lama tertahan di tempatnya. Quraisy menjawab "Duduk engkau hai Hilsa, kau adalah manusia arab primitife yang tak kenal apa-apa." Quraisy kemudian mengutus 'Urwah bin mas'ud atstsaqafi. 'Urwah kemudian mengatakan "Hai segenap quraisy, telah kulihat segala yang kalian temui dari sahabat-sahabat yang kalian utus kepada Muhammad, yang membawa kata-kata menyakitkan dan penghinaan. Kalian telah sama-sama mengerti bahwa kalian adalah orang tua dan aku adalah anak kecil, dan telah kudengar utusan yang mewakili kalian. Maka aku kumpulkan siapapun yang menaatiku dari kaumku, kemudian aku datang hingga aku tolong kalian dengan pribadiku sendiri. Qurays menjawab "Engkau benar, engkau tak lagi tersanksikan lagi oleh kami-kami ini." Urwah spontan berangkat hingga menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ia pun duduk di hadapannya dan berujar "Hai Muhammad, telah kau kumpulkan sekian banyak kabilah kemudian kau datangkan mereka kepada keluargamu untuk kau pecah belah. Ketahuilah bahwa quraisy telah berangkat membawa isteri-isteri dan anak-anak mereka, telah mereka pakai kulit-kulit harimau -ungkapan kesombongan bahwa mereka siap mati, menumpahkan darah, dan pantang mundur-mereka ikrarkan janji kepada Allah agar engkau tidak memasukinya secara paksa selama-lamanya. Demi Allah, sungguh seolah-olah aku bersama mereka akan kelihatan olehmu tinggal esok saja! Kata Marwan atau miswar, Abu Bakar ketika itu duduk di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berujar "Hisaplah kemaluan berhala Lattamu, apa mungkin kami kelihatan oleh berhalamu itu! (Perkataan ini Abu bakar ucapkan untuk menghina Urwah bin mas'ud). Urwah bertanya "Siapa ini hai Muhammad!"Itu Ibnu Abu Quhafah!" jawab Rasulullah. Urwah berujar "Kalaulah bukan karena budi baikmu kepadaku yang belum sempat saya balas, niscaya kubalas ucapan kotormu, namun cukuplah ucapan kotormu sekarang cukuplah sebagai pembalasan budi baikmu yang belum terbalaskan." Selanjutnya Urwah berusaha ingin menarik jenggot Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang ketika itu Mughirah bin Syu'bah berdiri diatas kepala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan berbaju besi yang menutup seluruh tubuhnya. Kata Marwan atau Miswar, Mughirah seketika itu juga memukul tangan 'Urwah bin mas'ud agar jangan sampai menarik jenggot Rasul. Mughirah katakan " Heih, tahan tanganmu dari jenggot Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, demi Allah, tanganmu tak akan bisa meraih jenggotnya! 'Urwah menjawab "Huss, alangkah jahat dan kasarnya engkau! Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun tersenyum. Urwah bertanya "Siapa ini ya Muhammad! Rasul menjawab "Ini anak saudaramu,. Mughirah bin Syu'bah. Kata 'Urwah " Pengkhianatan apa lagi ini, engkau tidak menghapus kesalahanmu masa lalu selain baru kemaren?! Kemudian Rasulullah sampaikan kepada 'Urwah bin mas'ud sebagaimana yang telah ia konsultasikan terlebih dahulu kepada para sahabatnya. Dan Rasul beritahukan bahwa beliau tidak berambisi berperang. Kata Marwan atau Miswar, kemudian Urwah tinggalkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan ia lihat perlakuan para sahabatnya terhadap beliau. Tidaklah Rasulullah berwudhu, selain para sahabatnya berebutan memperoleh sisa air wudhunya, dan tidaklah Rasulullah meludah selain mereka juga berebutan untuk memperoleh sisa ludahnya. Tidaklah rambut rasululah terjatuh selain mereka mengambilnya. Urwah kontan kembali menemui quraisy dan berujar "Wahai segenap quraisy, aku pernah menemui Kisra dalam kerajaannya, dan juga pernah kudatangi Kaisar dan Najasyi dalam dua kerajaannya. Demi Allah, sama sekali belum pernah kulihat raja seorang pun yang seperti Muhammad di kalangan sahabat-shaabatnya. Telah kulihat sebuah kaum yang mereka tidak menyerahkannya kepada apapun selama-lamanya. Maka sekarang keluarkanlah saran dan ide kalian. Kata Marwan atau Miswar, sebelum itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengirim Khirasy bin Umayyah alkhuza'i ke Makkah dan beliau berikan kendaraan untanya yang seringkali dijuluki Tsa'lab. Ketika Khirasy bin Umayyah masuk Makkah, Quraisy membantai untanya dan ingin membantai Khirasy, namun sekutu-sekutu Quraisy mencegahnya hingga Khirasy datangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lantas Rasulullah panggil 'Umar untuk beliau utus ke Makkah. 'Umar menampik seraya mengatakan "Wahai Rasulullah, saya khawatir Quraisy akan mencelakai diriku, sementara disana tidak ada seorang pun dari bani Adi yang membelaku, dan semua quraisy tahu permusuhanku terhadapnya dan kekasaranku kepadanya, namun baiklah kutunjukkan kepadamu seseorang yang lebih kuat daripadaku, yaitu Usman bin Affan." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam panggil Usman bin Affan, dan beliau utus ke Quraisy dengan misi memberitahu mereka bahwa kedatangan Nabi bukan untuk menyalakan perang, hanyasanya tujuannya sekedar mengunjungi baitullah, mengagungkan kehormatannya. Usman terus berangkat hingga beliau datangi Makkah, dan Usman dicegat oleh Abban bin Sa'id bin 'Ash. Usman turun dari untanya. Abban bin Sa'id menaikkan Usman keatas untanya, dan ia dudukkan didepannya sedang ia sendiri membonceng di belakangnya dan melindunginya, hingga 'Usman bisa menyampaikan surat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Usman terus berangkat hingga ia temui Abu Sofyan dan pejabat-pejabat elit quraisy. Ia sampaikan semua misi pengutusannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Mereka katakan kepada Usman "Kalaulah engkau berkenan, silahkan engkau thawaf di baitullah. Usman hanya menjawab "Saya tak akan melakukan thawaf sampai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan tawaf." Quraisy kemudian menahan Usman di baitullah, namun Rasulullah dan para sahabatnya keburu mendapat issue (alias hanya ghosip) bahwa Usman telah dibunuh. Kata Muhammad, telah menceritakan kepadaku Azzuhri, Quraisy mengutus Suhail bin Amru dan salah seorang bani 'Amir bin Lu'ay seraya mereka pesankan "Tolong kalian berdua datangilah Muhammad dan ajaklah untuk berdamai. Dan jangan sampai terjadi dalam perdamaiannya selain ia harus pulang untuk tahun ini, demi Allah, jangan sampai bangsa arab berujar bahwa Rasulullah bisa menemui kita secara paksa selama-lamanya! Suhail kemudian mendatangi Nabi, ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melihatnya, Nabi berkomentar "Quraisy rupanya ingin berdamai ketika mengutus si laki-laki ini! Sesampai Suhail di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Suhail dan kawannya berbicara, mengajak diskusi yang sedemikian lama dan berlangsung alot hingga terjadi perdamaian diantara keduanya. Setelah terjadi titik kesepakatan dan hanya tinggal penulisan, Umar bin Khattab berlari dan ia datangi Abu bakar seraya berujar "Wahai Abu bakar, bukankah dia itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? Bukankah kita muslimin? Bukankah mereka musyrikin? Abu bakar hanya menjawab "Benar." Kata Umar "Lantas karena alasan apa kita memberi kehinaan terhadap agama kita?!" Abu bakar menjawab "Wahai Umar, jagalah kayu tunggangannya sebagaimana apa adanya, karena saya bersaksi bahwa ia adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kata Umar "Kalau masalah bersaksi, aku juga bersaksi!." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian datang, lantas Umar menyatakan protesnya sevara vulgar "Wahai Rasulullah, bukankah kita muslimin dan mereka musyrikin?"Benar" Jawab Rasulullah." Lanjut Umar " lalu mengapa kita kita berikan kehinaan terhadap agama kita? Nabi hanya menjawab "Ingat, saya adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, sekali-kali aku tak akan menyelisihi perintah-Nya, dan sekali-kali Allah tak akan menelantarkan keadaanku." Kemudian hari Umar katakan, "Aku tidak berhenti melakukan puasa dan bersedekah, shalat dan membebaskan budak untuk menebus kesembronoanku terhadap Rasulullah, tepatnya karena ketakutanku terhadap ucapanku yang kuucapkan ketika itu, hingga aku berharap semua itu membawa kebaikan. Kata Miswar atau Marwan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu memanggil Ali bin Abi Thalib dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam katakana "Coba kamu tulis Bismillaahirrohmaanirrohiim." Suhail memprotes seraya ia katakan "Saya tidak tahu kalimat ini, namun ucapkanlah Alloohumma." Rasulullah pun mengucapkan "Yah, tulis saja Bismikalloohumma, inilah perjanjian damai yang ditetapkan Rasulullah untuk Suhail bin Amru." Suhail protes lagi seraya mengatakan "Kalaulah aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah, niscaya aku tidak akan memerangimu, namun tulis saja Ini perjanjian yang ditetapkan Muhammad bin Abdullah dan Suhail bin Amru untuk menghentikan perang selama sepuluh tahun. Selama sepuluh tahun itu manusia aman dan satu sama lain saling menahan diri. Siapa saja yang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari sahabat Suhail dengan tanpa seijin walinya, maka Rasulullah wajib mengembalikan kepada mereka. Sebaliknya siapa saja yang menemui Quraisy dari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka Quraisy tak berkewajiban mengembalikan kepada mereka. Sesama kita (Quraisy dan muslimin) harus melupakan balas dendam yang terjadi masa lalu yang bisa menyulutkan perang, juga tidak ada pencurian, tak ada pengkhianatan. Dalam syarat mereka ketika penulisan dilangsungkan juga disetujui, siapa yang ingin memihak akad Muhammad dan janjinya, maka ia bersama Muhammad, dan barangsiapa memihak akad quraisy dan janji mereka, ia bersama quraisy. Serta merta Bani khuza'ah datang dan berujar "Kami memihak akad Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan janjinya." Sedang banu Bakar bergegas datang dan berujar "Adapun kami akan memihak akad quraisy dan janji mereka." Dan engkau (Muhammad) tidak berhak memasuki baitullah tahun ini, maka janganlah menemui kami (Quraisy Makkah), adapun tahun depan kami (Quraisy) mengosongkan Mekkah untuk anda (Muhammad) sehingga engkau bisa memasuki Makkah bersama sahabatmu dan tinggal disana selama tiga hari saja, engkau (Muhammad) boleh membawa senjata sebatas senjata pengendara, maksudnya selain pedang itupun harus disarungkan. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melangsungkan penulisan, tiba-tiba Abu jandal bin Suhail bin Amru datang dengan terantai besi, ia melarikan diri kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kata Marwan atau Miswar, sahabat-sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebelumnya keluar dengan

【760】

Musnad Ahmad 18153: Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Jair] Telah menceritakan kepada kami [bapakku] ia berkata: saya mendengar [An Nu'man] menceritakan dari [Az Zuhri] dari [Ali bin Husain] dari [Al Miswar bin Makhramah] bahwa Ali meminang putri Abu Jahal dan berjanji untuk menikahinya. Lalu Fathimah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Sesungguhnya kaum Anda saling berbicara bahwa Anda marah karena anak perempuan Anda. Sedangkan Ali telah meminang putri Abu Jahal." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri, memuji Allah dan membaca puji-pujian atas-Nya, kemudian bersabda: "Sesungguhnya Fathimah adalah bagian dariku, dan saya tidak suka kalian berbuat fitnah padanya." Abul Ash bin Ar Rabi' berkata: Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memperbanyak puji-pujian dan bersabda: "Tidak akan dikumpulkan antara putri Nabiyullah dan putri musuh Allah." Maka Ali pun meninggalkannya.

【761】

Musnad Ahmad 18154: Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] telah mengabarkan kepadaku [Ali bin Husain] bahwa [Miswar bin Makhramah] telah mengabarkan kepadanya bahwasanya: Ali bin Abu Thalib meminang putri Abu Jahal, sementara di sisinya (isterinya) ada Fathimah putri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika Fathimah mendengar hal itu, ia langsung mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Sesungguhnya kaum Anda tengah berbincang-bincang bahwa Anda tidak marah lantaran putri Anda. Sedangkan Ali hendak menikahi putri Abu Jahal." Miswar berkata: Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri dan saya mendengarnya ketika beliau bersyahadat kemudian beliau bersabda: "Amma ba'du, saya telah menikahkan Abul Ash bin Rabi', lalu ia bercerita kepadaku dan membenarkanku. Dan sesungguhnya Fathimah binti Muhammad adalah bagian dariku, dan saya benci jika kalian berbuat fitnah atasnya. Demi Allah, putri Rasulullah tidak akan berkumpul dengan putri mush Allah pada seorang laki-laki selama-lamanya." (Miswar) Berkata: Maka Ali pun meninggalkan pinangan itu.

【762】

Musnad Ahmad 18155: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] yakni Ibnu Ibrahim, Telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Al Walid bin Katsir] telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Amru bin Halhalah Ad Du`ali] bahwa [Ibnu Syihab] telah menceritakan kepadanya bahwa [Ali bin Husain] telah menceritakan kepadanya, bahwasanya: Ketika mereka mendatangi kota Madinah dari sisi Yazid bin Mu'awiyah Maqtal (tempat dibunuhnya) Husain bin Ali, [Miswar bin Makhramah] menemuinya dan bertanya, "Apakah Anda ada perlu denganku, atau keperluan yang Anda perintahkan padaku?" (Ali bin Husain) Berkata: Saya menjawab, "Tidak." Miswar bertanya lagi, "Apakah Anda yang memberi pedang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? Saya khawatir, kaum itu akan mengalahkanku dan menguasainya. Demi Allah, sekiranya kamu memberikannya padaku, maka tidak akan ada yang sampai padanya selama-lamanya hingga diriku beranjak dewasa. Sesungguhnya Ali bin Abu Thalib telah meminang putri Abu Jahal (untuk memadu) Fathimah. Maka saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyampaikan khutbah kepada manusian di atas mimbar terkait dengan persoalan itu. Saat itu, saya adalah seorang yang muhtalim (baru menginjak masa aqil baligh). Beliau bersabda: "Fathimah adalah bagian dari diriku, dan saya mengkhawatirkan akan terjadi fitnah terkait dengan agamanya." Kemudian beliau menyebutkan menyebutkan kerabatnya dari Bani Abdu Syams dan memuji hubungan kekerabatan dengannya. Berliau bersabda: "Ia telah menceritakan kepadaku, membenarkanku, berjanji padaku, dan ia telah memenuhi janjinya padaku. Sesungguhnya, saya tidaklah mengharamkan yang halal, dan pula mengharamkan yang halal, akan tetapi, demi Allah, tidak akan berkumpul putri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan putri musuh Allah di tempat yang satu selama-lamanya."

【763】

Musnad Ahmad 18156: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Akhi bin Syihab] dari [pamannya] ia berkata: [Urwah bin Zubair] telah berdalih bahwa [Marwan] dan [Miswar bin Makhramah] telah mengabarkan kepadanya, bahwasanya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri ketika utusan Hawazin mendatanginya dalam keadaan telah memeluk Islam. Kemudian mereka meminta agar harta dan para tawanan (wanita dan anak-anak) mereka dibebaskan dan dikembalikan. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada mereka: "Kalau aku, terserah pendapat kalian. perkataan yang paling aku sukai adalah perkataan yang paling benar. Maka pilihlah salah satu dari dua hal, imma As Sabyu (tawanan para wanita dan anak-anak) ataukah harta. Dan saya tidak memaksa (kalian untuk memutuskannya) dengan segera." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi waktu kepada mereka selama sepuluh malam lebih saat beliau kembali dari Tha`if. Ketika telah jelas bagi mereka bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak ridla kecuali salah satu dari dua hal itu, mereka pun berkata: "Kami lebih memilih para tawanan wanita dan anak-anak kami (untuk dikembalikan)." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di hadapan kaum muslimin, beliau memuji Allah 'azza wajalla dengan pujian yang memang layak untuk-Nya. Kemudian beliau bersabda: "Amma ba'du. Sesungguhnya saudara kalian telah datang dengan bertaubat. Dan saya berpendapat untuk mengembalikan para tawanan wanita dan anak-anak kepada mereka. karena itu, siapa diantara kalian yang merelakan hal itu, maka hendaklah ia melakukannya. Dan siapa di antara kalian yang lebih memilih untuk mengambil bagiannya dari Fai` yang telah diberikan Allah, hendaknya ia juga melakukannya." Kemudian kaum muslimin pun berkata: "Kami telah merelakan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kami tidak tahu, siapa di antara kalian yang merelakannya dan siapa pula yang tidak merelakannya. Karena itu, pulanglah kalian hingga orang-orang 'arif kalian menyerahkan urusan itu kepada kami." Maka kaum muslimin pun berkumpul dan bermusyawarah dengan orang-orang arif mereka. setelah itu, mereka kembali kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengabarkan kepada beliau bahwa mereka telah merelakan dan mengizinkannya. Inilah yang sampai padaku mengenai tawanan wanita dan anak-anak Hawazin.

【764】

Musnad Ahmad 18157: Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] Telah menceritakan kepada kami [Urwah bin Zubair] bahwa [Miswar bin Makhramah] telah mengabarkan kepadanya bahwa [Amru bin Auf Al Anshari] -ia adalah sekutunya Bani Amir bin Lu` Ayyub dan ia juga ikut serta dalam perang Badar bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam- bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus Abu Ubaidah Al Jarrah ke Bahrain untuk Jizyah. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengadakan perjanjian dengan penduduk Bahrain dan mengangkat Al 'Ala` bin Al Hadlrami sebagai gunbernur mereka. setelah itu, datanglah Abu Ubaidah bin Al Jarrah dengan membawa harta dari Bahrain. Lalu ia pun menyebutkan hadits semisal haditsnya Ma'mar. Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Urwah bin Zubair] dari [Miswar bin Makhramah] ia berkata: Orang-orang Anshar mendengar bahwa Abu Ubaidah kembali dengan membawa harta dari Bahrain. Sebelumnya, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengutusnya ke Bahrain, mereka pun shalat Shubuh bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menunaikan shalat, mereka pun menghadap beliau. Ketika beliau melihat mereka, beliau tersenyum dan bersabda: "Sepertinya kalian telah mendengar bahwa Abu Ubaidash Al Jarrah telah datang, dan ia datang dengan membawa harta?" mereka menjawab, "Ya, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Berbahagialah dan hendaklah kalian mengharap kebaikan. Karena demi Allah, bukan kefakiran yang aku khawatirkan atas kalian, akan tetapi bila gemerlapnya dunia telah dibukakan untuk kalian, lalu kalian saling berlomba sebagaimana orang-orang sebelum kalian saling berlomba."

【765】

Musnad Ahmad 18158: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Hisyam bin Urwah] dari [bapaknya] bahwa [Miswar bin Makhramah] -dalam riwayat lain- (Imam Ahmad) berkata: dan Telah menceritakan kepada kami [Ishaq] yakni Ibnu Thabba', ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Malik] dari [Hisyam] dari [bapaknya] dari [Miswar bin Makhramah] bahwasanya Subai'ah Al Aslamiyyah melahirkan setelah beberapa malam dari kematian suaminya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya: "Kamu telah halal, silahkan menikah."

【766】

Musnad Ahmad 18159: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Usamah] telah mengabarkan kepada kami [Hisyam] dari [bapaknya] dari [Miswar bin Makhramah] bahwa Subai'ah Al Aslamiyyah ditinggal mati oleh suaminya sedangkan ia dalam keadaan hamil. Selang beberapa malam kemudian, ia melahirkan. Dan setelah suci dari nifasnya, ia dipinang. Maka ia pun meminta izin kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menikah dan beliau mengizinkannya. Akhirnya, ia pun menikah. Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [bapaknya] dari [Ashim bin Umar] dari [Miswar bin Makhramah] ia berkata: Subai'ah melahirkan. Maka ia pun menyebutkan hadits.

【767】

Musnad Ahmad 18160: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Urwah bin Zubair] dari [Miswar bin Makhramah] dan [Marwan] keduanya berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menuntun Hadyu dan memberikan tanda padanya di Dzul Hulaifah. Kemudian beliau memulai ihram dari situ. Dalam umrahnya, beliau mencukur rambut di Hudaibiyah dan memerintahkan para sahabatnya untuk melakukannya. Beliau juga menyembelih hewan kurban di Hudaibiyah sebelum mencukur rambut, dan beliau memerintahkan kepada para sahabatnya untuk melakukan hal itu.

【768】

Musnad Ahmad 18161: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Auf bin Harits] -ia adalah anak dari saudara Aisyah seibu- bahwa Aisyah telah menceritakan kepadanya, bahwa Abdullah bin Zubair berkata terkait dengan penjualan atau pemberian yang telah diberikannya oleh Aisyah, "Aisyah benar-benar mau berhenti (melakukannya) ataukah saya benar-benar akan mendiamkannya." Aisyah bertanya, "Apakah ia benar-benar mengatakan hal ini?" mereka menjawab, "Ya." Aisyah berkata: "Hal itu, karena aku mempunyai tanggungan nadzar kepada Allah, yaitu aku tidak akan berbicara sepatah kata pun dengan Ibnu Zubair selama-lamanya." Maka Abdullah bin Zubair meminta bantuan Miswar bin Makhramah dan Abdurrahman bin Aswad bin Abdu Yaghuts, keduanya adalah dari Bani Zuhrah. Ia pun menyebutkan hadits. Miswar dan Abdurrahman mulai berbicara dengan Aisyah, ia pun menerimanya. Mereka berdua berkata kepadanya, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang dari sesuatu yang telah Anda ketahui, yaitu Al Hajr. Sesungguhnya tidak halal bagi seorang muslim, untuk mendiamkan saudaranya lebih dari tiga malam." Telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] Telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] Telah menceritakan kepada kami [Az Zuhri] dari [Thufail bin Harits] -ia adalah seorang yang berasal dari Azd Syanu`ah, dan ia juga saudara seibu Aisyah yaitu Ummu Rumman. Maka ia pun menyebutkan hadits. Maka ia meminta bantuan kepada [Miswar bin Makhramah] dan [Abdurrahman bin Al Aswad bin Abd Yaghuts]. Kemudian keduanya meminta izin kepada Aisyah, dan Aisyah pun mengizinkan mereka berdua. Keduanya pun berbicara kepada Aisyah dan bersumpah dengan nama Allah, serta mengingatkan akan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Tidak halal bagi seorang muslim untuk mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari." Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] telah menceritakan kepadaku ['Auf bin Harits bin Thufail] -ia adalah anak dari saudara Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seibu- bahwa Aisyah telah menceritakan kepadanya. lalu ia menyebutkan hadits.

【769】

Musnad Ahmad 18162: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Urwah bin Zubair] dari [Marwan] dan [Miswar bin Makhramah] -salah seorang dari keduanya menambah atas temannya- Pada tahun Hudaibiyah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar bersama seratus sepuluh lebih dari sahabatnya. Ketika beliau sampai di Dzul Hulaifah, beliau mulai menuntun Hadyu (hewan kurban) dan memberinya tanda serta beliau memulai ihram dari tempat itu. Sekali waktu Sufyan mengatakan: (Beliau melakukan ihram dengan niat) Umrah -sementara Miswar tidak menyebutkannya- kemudian beliau mengutus mata-matanya. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terus berjalan hingga..

【770】

Musnad Ahmad 18163: Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Laits] yakni Ibnu Sa'dari, dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Irak] bahwa ia mendengar [Marwan] di Mausim berkata: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menetapkan terkait dengan Mijann (baju besi yang harganya seperempat Dinar). Sedangkan Unta lebih utama dari Mijann.

【771】

Musnad Ahmad 18164: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Qasim] Telah menceritakan kepada kami [Laits] yakni Ibnu Sa'dari, ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Abu Mulaikah] dari [Miswar bin Makhramah] ia berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di atas mimbar: "Sesungguhnya Bani Hisyam bin Al Mughirah meminta izin kepadaku agar mereka boleh menikahkan anak perempuan mereka dengan Ali bin Abu Thalib, namun saya tidak mengizinkan mereka." kemudian beliau bersabda: "Saya tidak akan mengizinkan mereka, saya tidak akan mengizinkan. Karena anakku adalan bagian dariku, sesuatu yang membahagiakannya kan membahagiakanku, dan sesuatu yang menyakitinya akan menyakitiku juga."

【772】

Musnad Ahmad 18165: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim] Telah menceritakan kepada kami [Laits] telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Ubaidullah bin Abu Mulaikah] dari [Miswar bin Al Makhramah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diberi hadiah berupa Aqbiyah (sejenis pakaian luar) yang berkancingkan dengan emas. Maka beliau pun membagikannya kepada para sahabatnya. Makhramah berkata: "Wahai Miswar, ayolah kita pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, karena beliau membagi Aqbiyah (sejenis pakaian luar), akhirnya kami pun berangkat. Kemudian beliau bersabda: "Masuk dan panggilallah ia." Maka saya masuk dan memanggilnya. Dan beliau pun keluar dengan membawa sehelai Qaba` (sejenis pakaian luar) seraya bersabda: "Saya menyimpan pakaian ini untukmu wahai Makhramah." Makhramah memandangnya, dan beliau pun ridla kemudian langsung menyerahkan kepadanya.

【773】

Musnad Ahmad 18166: Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrazaq] dari [Ma'mar], [Azzuhri] mengatakan, telah mengabarkan kepadaku [Urwah bin Zubair] dari [Miswar bin Makhramah] dan [Marwan bin Hakam] yang keduanya satu sama lain membenarkan hadis kawannya, katanya: Pada peristiwa Hudaibiyah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berangkat dengan rombongan yang jumlahnya sekitar kurang lebih seratus tujuh belas hingga seratus sembilan sahabatnya, hingga ketika mereka telah sampai Dzul Hulaifah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengalungi hewan sembelihannya, beliau cocok punuknya sehingga mengeluarkan darah, beliau berihram untuk umrah dan beliau kirim pasukan pengintai sebelum beliau. Pasukan pengintai ini dari bani Khuza'ah dengan tujuan untuk menyadap informasi bagi beliau tentang berita-berita quraisy. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terus berangkat, hingga ketika beliau sampai Ghadir Asythtath dekat 'Usfan, intel pengintainya dari bani Khuza'ah menemui beliau dan berujar "Telah kutinggalkan Ka'b bin Lu'ay dan Amr bin Lu'ay, mereka sedang menghimpun sekutu-sekutu Quraisy dan memobilisasi pasukan sekian banyak. Merekalah yang akan memerangimu dan menghalang-halangimu dari baitullah, Ka'bah. Kata Nabi "Berilah kami saran, rupanya engkau sependapat jika kami menyerang anak-anak dan isteri-isteri mereka yang telah membantu mereka, sehingga kita gempur mereka!" Kalaulah mereka berhenti, balas dendam kita telah terbalaskan dan mereka telah diperangi! Dan kalaulah mereka selamat ---sedang Yahya bin Sa'id mengatakan dengan redaksi 'Kalaulah mereka berhenti, mereka dalam keadaan sedih dan jika mereka menghalangi--, maka Allah akan penggal leher-leher mereka! Dan sependapatkah engkau jika kita menuju baitullah, lantas siapapun yang menghalangi kita, maka kita perangi? Abu bakar menjawab "Allah dan rasul-Nya lebih tahu wahai Rasulullah, sebab kita berangkat semula hanya untuk 'umrah, kita berangkat bukan untuk memerangi seorang pun, namun siapa saja yang menghalang-halangi kita untuk menuju ka'bah, dia akan kita perangi." Nabi bersabda "Kalau begitu, teruslah kalian berangkat, ayo!" --Abu Hurairah katakan, "Belum pernah kulihat seseorang yang lebih banyak melakukan musyawarah kepada para sahabatnya selain Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam--. Azzuhri mengatakan dalam hadis Miswar bin makhramah dan Marwan bin hakam dengan redaksi "Mereka pun terus berangkat, hingga ketika mereka sampai di sebuah perjalanan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berujar 'Rupanya Khalid bin Khalid telah berada di Ghamim dengan mengendarai unta Quraisy sebagai mata-mata, maka ambilah jalur sebelah kanan. Demi Allah, Khalid bin Walid tidak mencium kedatangan mereka hingga ia lihat ada debu-debu bekas pasukan. Spontan Khalid bin Walid bergegas-gegas pulang untuk memberi peringatan quraisy. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam terus meneruskan perjalanan hingga ketika beliau sampai di Tsaniyyah, yang kemudian dijadikan sebagai tempat keberangkatan untuk menemui Quraisy, unta beliau menderum. -Yahya bin Sa'id dari [Ibnul Mubarak] mengatakan dengan redaksi 'Unta beliau menderum disana--. Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menggertak untanya seraya berujar "Huss,, huss,,. Namun unta beliau tetap menderum. Para sahabat beliau berujar "Wah, Rupanya unta beliau ngambek." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kontan mengatakan "Qashwaku ini (nama unta beliau) tidak berhenti karena keinginannya sendiri, sebab ia tak pernah punya kebiasaan seperti itu, namun Dzat yang pernah menahan pasukan gajahlah yang menahan untaku ini. Kemudian beliau bersabda "Demi Allah, tidaklah Quraisy memintaku suatu prasyarat dengan tujuan untuk mengagungkan kehormatan Allah, selain akan aku penuhi. Rasul kemudian menghardik untanya, qashwa, ia pun melompat dan menggesernya dari Tsanniyah hingga beliau singgah di Hudaibiyah paling jauh, tepatnya pada sebuah sumber air yang airnya mengalir kecil. Disana para sahabat mengambil air sedikit, dan belum lama mereka menciduknya hingga air telah mengering. Rasa kehausan para sahabat kemudian dilaporkan kepada Rasululah shallallahu 'alaihi wa sallam. Rasul ambil anak panahnya dari tabungnya, dan beliau suruh para sahabat untuk menancapkan di sumber mata air tersebut. Demi Allah, sumber air tersebut tiada henti memancarkan air hingga para sahabat menyingkir. Kata Marwan, ketika kami sedemikian, Budail bin Warqa' alkhuza'i datang dengan serombongan kaumnya, mereka adalah penduduk Tihamah yang secara kebetulan bisa memberi masukan kepada Rasulullah. Kata Budail "Telah kutinggalkan Ka'b bin Lu'ay dan Amir bin Lu'ay telah menyinggahi beberapa sumber mata air Hudaibiyah bersama anak-anak dan wanita, baik yang masih belia maupun dewasa, mereka tengah akan memerangimu dan menghalang-halangimu dari baitullah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menimpali "Kita datang bukan untuk memerangi seseorang, namun untuk berumrah. Qurasiy telah tercabik-cabik oleh perang dan menjadikan mereka dalam bahaya. Kalaulah mereka berkenan, akau beri mereka penangguhan untuk mengikrarkan perdamaian di Hudaibiyah sehingga aku dan orang-orang bebas berinteraksi. Jika aku menang, terserah mereka untuk memasuki agama yang dimasuki orang-orang, kalaulah tidak, mereka bisa telah sedikit bisa istirahat sekalipun mereka enggan. Jika tidak, Demi Dzat yang menguasai nyawaku, sungguh akan kuperangi mereka karena dakwahku ini, hingga piagam perdamaian ini tinggal piagam semata (maksudnya perang), atau Allah memenangkan dakwahnya. --Yahya mengatakan dari Ibnul Mubarak dengan redaksi 'Hingga piagam tinggal piagam, kata Nabi, jika mereka berkenan maka akan kuberi waktu tangguh untuk mengikrarkan perdamaian---. Budail berujar "Akan kusampaikan kepada mereka apa yang kau katakan. Budail terus berangkat hingga menemui Quraisy. Kata Budail "Aku datangi kalian dari si laki-laki ini (Muhammad) dan aku mendengarnya telah ia katakan sedemikian sedemikian, kalaulah kalian berkenan, kuutarakan kepada kalian." Orang-orang tolol Quraisy mengatakan "Kami tak perlu kalian menceritakan ucapannya kepada kami sedikipun.". Namun golongan cendekia Quraisy berujar "Silahkan kau utarakan apa yang diucapkannya." Budail mengatakan "Telah kudengar Muhammad mengatakan sedemikian sedemikian. Budail ceritakan kepada mereka apa yang diucapkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. 'Urwah bin Mas'ud atstsaqofi spontan berdiri dan berujar kepada quraisy "Hai kaumku, bukankah kalian telah menjadi bapak-bapak? Kata 'Urwah, Bukankah aku masih anak-anak?"Ya" jawab mereka. Kata 'Urwah "apakah kalian masih sanksi kepadaku?"Tidak." Jawab mereka. Kata 'Urwah bukankah kalian tahu bahwa aku pernah memobilisasi penduduk Ukaz, dan ketika mereka enggan (menolak), aku datangkan untuk kalian keluargaku dan siapapun yang menaatiku?"Itu benar." Jawab mereka. 'Urwah melanjutkan "Sungguh laki-laki ini (maksudnya Muhammad) Telah menawarkan tawaran yang baik untuk kalian, maka terimalah tawarannya, dan biarkanlah aku untuk menemuinya."Silahkan engkau temui" jawab Quraisy. Urwah pun menemui Rasulullah. Kata Marwan, lantas 'Urwah bin mas'ud mengajak dialog bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Rasul mengutarakan ajakannya sebagaimana telah beliau sampaikan kepada Budail. 'Urwah mengatakan "Hai Muhammad, bukankah engkau sadar jika engkau gulingkan kaummu, apa telah engkau dengar seorang dari arab bisa membinasakan keluarganya sebelummu? Dan kalaulah tidak, demi Allah, telah kulihat wajah-wajah dan beberapa kabilah ada sekelompok orang yang ingin lari dan meninggalkanmu! Abu bakar kontan memotong pembiacaraan Urwah dengan mengatakan "Hisaplah kemaluan berhala Latta, justru kami yang meninggalkan berhala lattamu, dan berlari menjauhinya (Ini Abu bakar ucapkan untuk menghina Urwah bin mas'ud). 'Urwah bertanya "Siapa laki-laki ini sebenarnya! -ketika itu Urwah tidak kenal Abu Bakar-- Para sahabat menjawab "Itu Abu bakar." 'Urwah bin mas'ud menjawab "Kalaulah bukan karena hutang budiku padamu yang belum sempat saya balas, niscaya ucapanmu aku jawab." Urwah bin mas'ud terus mengajak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiskusi. Setiap urwah mengajak beliau dialog, ia menarik jenggot Nabi. Ketika itu Mughirah bin Syu'bah berdiri diatas kepala Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sambil menenteng pedang dan topi besi. Setiap kali Urwah ingin menarik jenggot nabi dengan tangannya, Mughirah memukul tangannya dengan pegangan pedang seraya berujar "Heih, turunkan tanganmu dari jenggot Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam! Urwah menjulurkan tangannya lagi seraya bertanya "Siapa laki-laki ini! Para sahabat menjawab "Oh, itu Mughirah bin Syu'bah! Urwah mengatakan: "Pengkhinatan apa lagi ini, bukankah aku bisa membalas pengkhiatanmu! -Semasa jahiliyah, Mughirah memang pernah mengawani sebuah kaum lantas ia bantai mereka dan ia rampok hartanya, hanya ia kemudian masuk Islam-Lantas Nabi berujar: "Kalaulah Islam aku terima, sebaliknya harta, aku tak butuh sedikitpun terhadapnya." Kemudian Urwah menatapkan pandangannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan kedua matanya, dan berkata dalam hati, demi Allah, tidaklah rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meludah selain ludah itu jatuh pada telapak tangan salah seorang sahabatnya dan dipergunakannya untuk mengusap wajah dan kulitnya, dan jika Rasulullah memberi sebuah instruksi, mereka berebutan untuk melaksanakannya, jika beliau berwudhu, nyaris mereka berbunuh-bunuhan untuk memperoleh sisa wudhunya. Jika mereka bicara, mereka rendahkan suara mereka di sisinya. Dan tak seorangpun yang menatapkan pandangannya kepada beliau sebagai penghormatan terhadap beliau, lantas Urwah pulang menemui kaumnya dan berujar: "Hai kaumku, demi Allah, aku pernah menjadi utusan raja-raja, juga pernah menjadi utusan ke Kaisar dan kisra, dan juga Najasyi. Demi Allah, sama sekali belum pernah kulihat seorang raja sebagaimana sahabat Muhammad menghormati Muhmmad shallallahu 'alaihi wa sallam. Demi Allah, tidaklah ia berdahak, selain dahaknya terjatuh pada telapak salah seorang diantara mereka, lantas ia pergunakan untuk mengusap wajahnya dan kulitnya. Jika beliau memberi instruksi kepada mereka, segera mereka laksanakan perintahnya, jika beliau berwudhu', nyaris mereka berbunuh-bunuhan untuk mendapatkan sisa wudhunya, jika mereka bicara, mereka rendahkan suara mereka di sisinya, dan mereka tidak menatapkan pandangan kepada beliau dengan tajam sebagai penghormatan kepada beliau, dan beliau telah menawarkan tawaran yang baik, maka terimalah!" Seorang laki-laki dari Bani Kinanah mengatakan: "Biarkan saya mendatanginya! Urwah katakan "Silahkan kau datangi! Ketika ia melihat dan mendekati nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda "Ini si fulan yang datang dari sebuah kaum yang menghormati hewan kurban, tolong persiapkanlah hewan kurban untuk oleh-oleh baginya!" Kemudian dipersiapkanlah hewan sembelihan untuk oleh-oleh baginya. Para sahabat pun menyambutnya dan mengucapkan selamat datang. Setelah ia melihat perlakukan nabi dan sahabat yang sedemikian rupa, ia katakan "Subhanallah, tak sepantasnya orang-orang itu dihalang-halangi dari baitullah. Kata Marwan atau Miswar, Ketika laki-laki bani kinanah itu pulang menemui para sahabtnya, ia sampaikan "Telah kulihat hewan sembelihan dikalungi dan dicocok punuknya, aku pandang mereka tak selayaknya dihalang-halangi dari baitullah. Lantas salah seorang dari mereka yang sering dijuluki Mikraz bin hafs mengatakan: "Tolong berilah aku kesempatan untuk mendatanginya." Mereka jawab: "Silahkan engkau mendatanginya!" Ketika Mikraz sampai ke tengah-tengah para sahabat, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shallallahu 'alaihi wa sallam berujar "Ini Mikraz, ia adalah orang jahat." Mikraz kemudian mengajak bicara Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika ia mengajaknya bicara, tiba-tiba Suhail bin 'Amru datang -- [Ma'mar] mengatakan, telah mengabariku [Ayyub] dari dari [Ikrimah], ketika Suhail datang, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda "Masalah kalian akan sahl (Sahl makna harfiahnya mudah) -Azzuhri mengatakan dalam hadisnya, Suhail bin Amru datang dan berujar "Ayo cepat, tulislah antara kami dan kalian sebuah perjanjian." Rasulullah kemudian memanggil sekretarisnya dan berujar "Tulislah Bismillahirrohmanirrahim. Suhail protes "Aku tidak tahu Arrahman, apa itu? --sedang Ibnul Mubarak mengatakan dengan redaksi, apa itu, namun tulislah bismikalloohumma sebagaimana telah kau tulis-Maka kaum muslimin berujar "Kami tak akan menulisnya selain Bismillahirrohmanirrahim. Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berujar "Tulis saja bismikalloohumma." Kemudian beliau sbadakan "Inilah perjanjian yang ditetapkan oleh Muhammad Rasulullah." Suhail menyampaikan protesnya lagi seraya ia katakan "Kalaulah aku tahu bahwa engkau Rasulullah, niscaya kami tak menghalangimu dari baitullah dan tak pula memerangimu, namun tulislah Muhammad bin Abdullah." Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berujar "Demi Allah, aku adalah Rasulullah, kalaulah kalian mendustaiku, tulislah Muhammad bin Abdullah." Kata Azzuhri, itulah maksud sabda nabi "Tidaklah mereka memintaku sebuah tawaran dengan maksud mereka mengagungkan kehormatan Allah, selain mereka kukabulkan." Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berujar "Tolong jangan kalian halang-halangi antara kami dan baitullah sehingga kami bisa melakukan thawaf. Suhail kemudian mengatakan 'Jangan sampai orang arab berbincang-bincang bahwa kami ditekan secara paksa, engkau boleh thawaf namun tahun depan! Lantas sekretaris nabi menulisnya. Suhail kemudian katakan "Juga dengan syarat siapa saja sahabat kami yang datang kepadamu, sekalipun ia telah memeluk agamamu, selain engkau harus menyerahkannya kepada kami." Kaum muslimin menjawab "Subhanallah, bagaimana ia diserahkan kepada orang-orang musyrik, padahal ia telah datang sebagai muslim." Ketika berlangsung diskusi alot seperti ini, tiba-tiba Abu jandal bin Suhail bin Amru datang degan tubuhnya yang masih ditali. Sedang Yahya dari Ibnu Mubarak mengatakan dengan redaksi 'Terantai dengan tali temali ikatannya', ia melarikan diri dari bawah Makkah hingga ia campakkan dirinya ditengah-tengah kaum muslimin. Spontan Suhail mengatakan "Hai Muhammad, inilah kesepakatan pertama yang kulakukan antara aku dan engkau, engkau harus mengembalikannya kepadaku." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan "Kami belum memutuskan perjanjian sekarang ini juga." Suhail mengatakan "Kalau begitu sikapmu, aku tidak akan mengajakmu berdamai untuk suatu apapun selama-lamanya!" Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam katakan "Bolehlah, berikanlah akad perjanjian itu untukku sekarang juga." Suhail katakan 'Apakah harus kulakukan sekarang!." Nabi menjawab "Silahkan, lakukanlah!"Saya tak akan melakukannya." Kata Suhail. Kali ini Mikraz menjawab " Baik, kami sekarang memberikan ikrar perjanjian itu padamu!. Lantas Abu Jandal mengatakan 'Wahai segenap muslimin, apakah aku dikembalikan kepada orang-orang musyrik sedang aku datang sebagai muslim? Tidakkah kalian lihat penderitaan yang kutemui? Saat itu Abu Jandal mengalamai penyiksaan sedemikian rupa di jalan Allah yang tak terlukiskan. Kata Umar, hingga kudatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan kukatakan: "Bukankah engkau ini nabiyullah?" "Iya, aku nabi Allah." Jawab Nabi. Aku (Umar) katakan: "Bukankah kita dalam kebenaran sedang musuh kita dalam kebatilan?" "Benar" jawab Rasulullah. Aku (Umar) katakan: "Lantas mengapakah kita mau terima direndahkan dan dihina dalam agama kita?" Spontan Rasulullah menjawab: "Aku ini seorang utusan Allah dan tak akan aku membangkangnya, Dia adalah pembelaku. Aku (Umar) berujar: "Bukankah engkau telah berkata kepada kami bahwa kita akan mengunjungi baitullah dan thawaf disana?" "Benar" Jawab Nabi. Lalu Nabi bertanya: "Namun apakah aku menyatakan kepadamu bahwa kita mendatangi baitullah harus tahun ini?" "Tidak" Jawabku (Umar). Nabi berujar: "Sungguh engkau pasti mendatanginya dan melakukan thawaf disana. Maka aku datangi Abu Bakar Radliyallahu 'anhu dan kutanyakan: "Wahai Abu Bakar, bukankah ini nabiyullah sejati?" Ia menjawab: "Benar." Saya katakan: "Bukankah kita diatas kebenaran sedang musuh kita berada dalam kebathilan?" Abu Bakar menjawab: "Benar". Saya (Umar) katakan: "Lantas mengapakah kita memberikan penghinaan kepada agama kita?" Kontan ia menjawab: "Heih, dia itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tak akan ia membangkang Tuhannya 'azza wa jalla sebab Dialah penolongnya, m

【774】

Musnad Ahmad 18167: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abbad Al Makki] Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id] bekas budak Bani Hasyim, Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ja'far] dari [Ummu Bakr] dan [Ja'far] dari [Ubaidullah bin Abu Rafi'] dari [Al Miswar] ia berkata: Hasan bin Hasan mengutus seseorang kepada Miswar untuk meminang anak putrinya. Miswar berkata: "Hendakalah kamu mendatangiku pada waktu shalat Isya`." Maka ia pun menemuinya. Kemudian Miswar memuji Allah dan berkata: "Tidak ada hubungan kekeluargaan, tidak pula nasab dan kerabat yang paling aku sukai daripada nasab dan hubungan kekerabatan kalian. Akan tetapi, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "'Sesungguhnya Fathimah adalah bagian dariku, aku merasa tersakiti atas semua yang menyakitinya dan aku merasa senang dengan apa saja yang membuatnya senang. Sesungguhnya pada hari Kiamat, semua nasab (keturunan) akan terputus kecuali nasab, hubungan kekeluargaan dan hubungan kekerabatanku, sementara putrinya (Abu Jahal) akan berada dalam asuhanmu! Sekiranya aku menikahkanmu, niscaya aku telah menyakitinya.” Lalu Ali pergi berpamitan.

【775】

Musnad Ahmad 18168: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Muhammad] ia berkata: [Laits] yakni Ibnu Sa'd berkata: telah menceritakan kepadaku [Bakr bin Abdullah bin Al Asyaj] dari [Nabl Shahibil Aba] dari [Abdullah bin Umar] dari [Shuhaib] salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa ia berkata: Suatu ketika saya melewati Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang saat itu sedang shalat, lalu saya mengucapkan salam, maka beliau membalasnya dengan isyarat. (Abdullah bin Umar) Berkata: Saya tidak tahu kecuali mengatakan: "Isyarat dengan jari tangannya."

【776】

Musnad Ahmad 18169: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Abdul Hamid bin Ja'far] dari [Al Hasan bin Muhammad Al Anshari] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [seorang laki-laki] dari Namr bin Qasith, ia berkata: saya mendengar [Shuhaib bin Sinan] menceritakan, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa saja laki-laki yang memberikan mahar kepada seorang wanita, sedangkan Allah mengetahui bahwa ia (bermaksud) tidak akan menyerahkannya sehingga ia meniupnya dengan nama Allah dan menghalalkan kemaluannya dengan batil, maka laki-laki itu akan menjumpai Allah kelak pada hari kiamat sebagai orang yang berzina. Dan siapa saja laki-laki yang berhutang dari seseorang, sedang Allah mengetahui bahwa ia tidak bermaksud untuk melunasinya, dan ia meniupnya dengan nama Allah dan menggalalkan hartanya dengan batil, maka ia akan menemui Allah sebagai seorang pencuri."

【777】

Musnad Ahmad 18170: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Shuhaib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menggerakkan kedua bibirinya dengan sesuatu yang belum pernah beliau lakukan sebelumnya. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhya ada seorang Nabi sebelum masa kalian yang terkagum-kagum akan banyaknya umatnya, sehingga ia pun berkata: 'Mereka ini tidak akan lagi terkalah oleh sesuatu pun.' Akhirnya Allah mewahyuhkan padanya, 'Hendaknya kamu memilih salah satu dari tiga hal yaitu: mereka dikalahkan oleh musuh dari selain golongan mereka dan membinasakan mereka. Atau (mereka ditimpa) kelaparan, ataukah kematian yang akan menjemput mereka.' Maka umat sang Nabi itu pun berkata: 'Kalau musuh, maka tidak ada ketaatan kami terhadap mereka. Adapun kelaparan, maka kami tidak akan sabar atasnya. Akan tetapi (biarlah kami dijemput) oleh kematian.'" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maka dalam waktu tiga hari, telah meninggal dari mereka sebanyak tujuh puluh ribu orang." Beliau bersabda lagi: "Maka sekarang aku akan berdo'a, 'ALLAHUMMA BIKA UHAAWIL WABIKA ASHUULU WABIKA UQAATIL (Ya Allah, kepada-Mulah kuserahkan segala daya dan upaya, dengan-Mulah kami menyerang, dan dengan (kekuatan-Mulah) kami berperang).'"

【778】

Musnad Ahmad 18171: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] dan [Hajjaj] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah] dari [Tsabit] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Shuhaib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saya terkagum akan perkara seorang mukmin. Sesungguhnya seluruh perkara orang mukmin itu adalah baik baginya, dan keadaan itu tidak ada pada seorang pun kecuali pada orang mukmin. Jika ia mendapatkan kemudahan, maka ia bersyukur, dan hal itu adalah kebaikan baginya. Dan jika ia tertimpa kesempitan, maka ia akan bersabar, dan hal itu juga merupakan kebaikan baginya."

【779】

Musnad Ahmad 18172: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit Al Banani] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Shuhaib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika penghuni surga telah memasuki surga, maka mereka akan diseru, 'Wahai penduduk surga, sesungguhnya kalian masih memiliki janji di sisi Allah yang belum kalian lihat.' Mereka bertanya, 'Janji apakah itu? bukankah wajah kami telah diberi cahanya, kami dibebaskan dari api nereka dan dimasukkan ke dalam surga? ' kemudian hijab pun disingkap hingga mereka pun melihat (wajah-Nya). Maka Demi Allah, tidak sesuatu pun yang telah diberikan Allah kepada mereka yang lebih mereka cintai dari pada hal itu." kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ayat: "Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya."

【780】

Musnad Ahmad 18173: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Shuhaib] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika penghuni surga telah memasuki surga, maka mereka akan diseru, 'Wahai penduduk surga, sesungguhnya kalian masih memiliki janji di sisi Allah yang belum kalian lihat.' Mereka bertanya, 'Janji apakah itu? bukankah timbangan kami telah diberatkan, dan kami telah diberikan kitab-kitab kami dengan tangan kanan kami? Dan kami juga dimasukkan ke dalam surga dan diselamatkan dari neraka? ' kemudian hijab pun disingkap hingga Allah menampakkan wajah-Nya bagi mereka. Maka tidak sesuatu pun yang telah diberikan Allah kepada mereka yang lebih mereka cintai dari pada melihat wajah-Nya."

【781】

Musnad Ahmad 18174: Telah menceritakan kepada kami [Affan] dari kitabnya, katanya, Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] yaitu Ibnul Mughirah, katanya, Telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari [Abdurrahman bin Abi Laila] dari [Shuhaib] katanya, Pernah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat, dan beliau ucapkan kata-kata samar yang kami tak mendengarnya, dan ucapan samar itu tidak beliau beritakan kepada kami. Katanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lantas bertanya "Apakah kalian paham bacaanku? Ada seseorang menjawab 'Benar." Kata Nabi, aku ingat seorang nabi yang diberi beberapa tentara dari kaumnya lantas mengatakan, siapa yang bisa menyamai mereka itu? -atau dengan redaksi 'Siapa yang bisa setanding mereka? atau kata-kata yang mirip -Sulaeman ragu kepastian redaksinya-, lantas Allah memberi wahyu kepadanya "Pilihlah untuk kaummu salah satu diantara tiga, aku kuasakan musuh atas mereka dari selainnya, kelaparan, atau kematian. Kata Nabi, lantas nabi tersebut meminta saran kaumnya dalam hal ini. Mereka menjawab "Engkau nabiyullah, kami menurut saja kepadamu, maka pilihlah untuk kami! Maka nabi tersebut menuju shalatnya sementara kaumnya dalam keadan panik, tradisi mereka sat itu jika panik, mereka menghampiri shalatnya. Maka nabi itu pun shalat dan berdoa' Adapun musuh dari selain mereka, jangan, adapun kelaparan, juga jangan, namun kematian sajalah!" Maka mereka kemudian dikuasi oleh kematian selama tiga hari yang menyebabkan tujuh puluh ribu orang meninggal. Maka bicara rahasiaku tadi yang kalian lihat adalah doaku "Aloohumma rabbi, bika uqaatil, wabika ushoowilu, walaa haula walaa quwwata illa billah (Ya Allah, karena-Mu aku berperang, karena-Mu aku menerjang, tiada daya dan kekuatan selain dengan pertolongan Allah." Telah menceritakan kepada kami ['Affan], katanya, Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dengan hadis ini dengan redaksi yang sama dan juga dengan isnad ini, hanya tak ada redaksi "Jika mereka dalam kepanikan, mereka hampiri shalat."

【782】

Musnad Ahmad 18175: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] dari kitabnya: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] Telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari [Ibnu Abu Laila] dari [Shuhaib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saya terkagum akan perkara seorang mukmin. Sesungguhnya seluruh perkara orang mukmin itu adalah baik baginya, dan keadaan itu tidak ada pada seorang pun kecuali pada orang mukmin. Jika ia mendapatkan kemudahan, maka ia bersyukur, dan hal itu adalah kebaikan baginya. Dan jika ia tertimpa kesempitan, maka ia akan bersabar, dan hal itu juga merupakan kebaikan baginya."

【783】

Musnad Ahmad 18176: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hamamd] yakni Ibnu Salamah, Telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Shuhaib] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari Hunain menggerakkan kedua bibirnya setelah menunaikan shalat Fajar, suatu pemandangan yang belum pernah kami lihat sebelumnya. Maka kami berkata: "Wahai Rasulullah, kami melihat Anda melakukan sesuatu yang belum pernah Anda lakukan sebelumnya. Apa maksud Anda menggerakkan kedua bibir Anda?" beliau menjawab: "Sesungguhnya para Nabi sebelum (masa) kalian terkagum-kagum akan banyaknya umatnya. Maka Nabi itu pun berkata: 'Mereka ini tidaklah diinginkan oleh sesuatu pun.' Akhirnya Allah mewahyuhkan padanya, 'Hendaknya kamu memilih salah satu dari tiga hal yaitu: mereka dikalahkan oleh musuh dari selain golongan mereka dan membinasakan mereka. Atau (mereka ditimpa) kelaparan, ataukah kematian yang akan menjemput mereka.' Maka sang Nabi itu pun bermusyawarah dengan mereka. mereka berkata: 'Adapan musuh, maka tidak ada ketaatan kami terhadap mereka. Sedangkan kelaparan, maka kami tidak akan sabar atasnya. Akan tetapi (biarlah kami dijemput) oleh kematian.' Setelah itu, Allah pun mengirimkan kematian atas mereka. Sehingga yang meninggal dari mereka dalam waktu tiga hari mencapai tujuh puluh ribu orang." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maka sekarang aku akan berdo'a -saat melihat banyaknya jumlah mereka-, 'ALLAHUMMA BIKA UHAAWIL WABIKA USHAAWIL WABIKA UQAATIL (Ya Allah, kepada-Mulah kuserahkan segala daya dan upaya, dengan-Mulah kami menyerang, dan dengan (kekuatan-Mulah) kami berperang).'"

【784】

Musnad Ahmad 18177: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah mengabarkan kepada kami [Hammad] telah mengabarkan kepada kami [Tsabit] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Shuhaib] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ayat ini: "Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya." (Kemudian beliau melanjutkan sabdanya): "Jika penghuni surga telah memasuki surga, dan penghuni neraka telah memasuki neraka, maka sang penyeru pun akan menyerukan, 'Wahai penduduk surga, sesungguhnya kalian masih memiliki janji di sisi Allah, dan Dia ingin memenuhinya untuk kalian.' Mereka bertanya, 'Janji apakah itu? bukankah timbangan kami telah diberatkan, memberi cahaya pada wajah-wajah kami? Bukankah kami telah dimasukkan ke dalam surga dan dibebaskan dari api nereka? ' kemudian hijab pun disingkap hingga mereka pun melihat (wajah-Nya). Maka Demi Allah, tidak sesuatu pun yang telah diberikan Allah kepada mereka yang lebih mereka cintai dari pada (kenikmatan) melihat wajah-Nya."

【785】

Musnad Ahmad 18178: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah mengabarkan kepada kami [Zaid bin Aslam] bahwa Umar bin Khaththab berkata kepada [Shuhaib radliallahu 'anhuma], "Kalau bukan karena tiga hal, maka tidak ada masalah denganmu." Shuhaib bertanya, "Apakah itu? Demi Allah, kami tidak melihat Anda mencela sesuatu." Umar berkata: "(Yaitu) penamaan dirimu dengan Abu Yahya, sementara kamu tidak memiliki anak. Pengakuanmu terhadap Namr bin Qasith, sedangkan kamu adalah seorang yang gagap bicaranya. Dan (yang terakhir) kamu adalah seorang yang tidak memiliki harta." Shuhaib berkata: "Adapun penamaan diriku dengan Abu Yahya, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjulukiku dengannya, maka saya tidak meninggalkannya hingga beliau sendiri yang membuangnya. Sedang pengakuanku terhadap Namr bin Qasith, karena saya memang berasal dari mereka, akan tetapi saya disusui di Ailah, maka kegagapan bicaraku ini dari tempat itu. Kemudian kaitannya dengan harta, apakah Anda melihatku berinfaq kecuali dalam kebenaran?"

【786】

Musnad Ahmad 18179: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Urwah] dari [bapaknya] dari [Najiyah Al Khuza'i] ia adalah pemilik Unta Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: Saya bertanya, "Apa yang mesti saya lakukan terhadap Unta yang sekarat?" beliau menjawab: "Sembelihlah ia, dan celupkan kakinya ke dalam darahnya (sebagai tanda). Kemudian biarkan, dan hendaklah orang-orang memakannya."

【787】

Musnad Ahmad 18180: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Urwah] dari [bapaknya] dari [Najiyah Al Khuza'i] pemilik Unta Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: Saya bertanya, "Apa yang mesti saya lakukan terhadap Unta yang sekarat?" beliau menjawab: "Sembelihlah ia, dan celupkan kakinya ke dalam darahnya (sebagai tanda). Kemudian biarkan, dan hendaklah orang-orang memakannya."

【788】

Musnad Ahmad 18181: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] -Abu Abdurrahman berkata- dan Qutaibah bin Sa'id telah menulis kepadaku: Saya menulis kepadamu dengan tulisan tanganku dan mengesahkannya dengan stempelku yang berukiran, "Allah Waliyyu Sa'id Rahimahullah" itu adalah stempel bapakku- Telah menceritakan kepada kami [Laits bin Sa'id] dari [Ja'far bin Rabi'ah] dari [Bakr bin Sawadah] dari [Muslim bin Makhsyi] dari [Ibnul Firasiy] bahwa Al Firasiy bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Apakah aku boleh meminta-minta?" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Tidak, dan jika memang kamu harus meminta, maka mintalah kepada orang-orang yang shalih."

【789】

Musnad Ahmad 18182: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] -dan Qutaibah telah menuliskannya kepadaku- Telah menceritakan kepada kami [Laits bin Sa'id] dari [Amru bin Harits] dari [Yahya bin Maimun Al Hadlrami] bahwa Abu Musa Al Ghafiqi telah mendengar Uqbah bin Amir Al Juhani menceritakan beberapa hadits di atas mimbar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka Abu Musa berkata: "Sesungguhnya teman kalian ini adalah seorang yang Hafizh ataukah seorang yang binasa. Sesungguhnya pesan terakhir yang disampaikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kami adalah beliau bersabda: 'Hendaklah kalian senantiasa berpegang teguh dengan Kitabullah dan kalian benar-benar akan kembali (menemui) suatu kaum yang sangat menggemari periwayatan hadits dariku. Maka siapa yang berkata atas namaku sesuatu yang belum pernah aku katakan, hendaklah ia mempersiapkan tempat duduknya dari neraka. Dan barangsiapa yang menghafal suatu hadits dariku, hendaklah ia menceritakannya.'"

【790】

Musnad Ahmad 18183: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Abul 'Usyara`] dari [bapaknya] ia berkata: Saya bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah penyembelihan tidak boleh dilakukan kecuali pada ujung leher atau pangkal leher?" beliau menjawab: "Jika kamu menikam pahanya, maka hal itu telah mencukupimu." Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Abul 'Usyara`] dari [bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam semisalnya. (Imam Ahmad) Berkata: Dan saya mendengarnya berkata -dan juga bapamu-, Telah menceritakannya kepada kami [Hudbah bin Khalid] dan [Ibrahim bin Hajjaj] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abul 'Usyara`] dari [bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, semisal dengan haditsnya Waki'. Telah menceritakan kepada kami [Hautsarah bin Asyras] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah], lalu ia pun menyebutkan maknanya.

【791】

Musnad Ahmad 18184: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] -dan Qutaibah telah menuliskannya kepadaku- Telah menceritakan kepada kami [Mujammi' bin Ya'qub] dari [Muhammad bin Isma'il bin Mujammi'] ia berkata: Telah ditanyakan kepada [Abdullah bin Abu Habibah], "Apa yang telah Anda dapatkan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" -Saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang, waktu itu ia masih anak kecil- Abdullah bin Abu Habibah menjawab, "Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi kami di Masjid kami, yakni Masjid Quba`. Maka kami pun segera datang dan duduk bersama beliau, hingga orang-orang pun iut berkumpul. Beliau duduk sekehendak Allah, setelah itu beliau berdiri dan shalat. Maka saat itu, saya melihat beliau shalat dengan mengenakan kedua terompahnya."

【792】

Musnad Ahmad 18185: Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Al 'Aththaf] telah menceritakan kepadaku [Mujammi' bin Ya'qub] dari [seorang anak] dari penduduk Quba`, bahwa ia mendapati seorang syaikh ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi kami di Masjid Quba`, lalu beliau duduk di sekitar tiang, maka para sahabat pun berkumpul di sekelilingnya. Kemudian beliau meminta minum, maka beliau pun diberi minum dan langsung meminumnya. Saat itu, saya berada di sebelah kanan beliau dan paling dekat dengannya. Beliau kemudian menyerahkannya padaku dan aku pun meminumnya. Saya ingat bahwa pada hari itu, beliau shalat dengan mengenakan dua terompah dan tidak melepaskannya.

【793】

Musnad Ahmad 18186: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad bin Abu Syaibah] -Abdullah berkata: Dan saya mendengarnya dari Abdullah bin Muhammad bin Abu Syaibah- Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad Ad Darawardi] dari [Isma'il bin Abu Habibah] dari [Abdullah bin Abdurrahman] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi kami, lalu beliau shalat di kediaman kami yakni di Masjid Bani Abdul Asyhal, maka saya pun melihat beliau shalat dengan meletakkan tangannya di atas kainnya ketika beliau sujud.

【794】

Musnad Ahmad 18187: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Bukair bin Atha` Al Laitsi] ia berkata: saya mendengar [Abdurrahman bin Ya'mar Ad Daili] berkata: Saya menyaksikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wukuf di Arafah. Kemudian orang-orang dari penduduk Najed pun mendatangi beliau dan bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah (mansik) haji itu?" beliau menjawab: "(Inti dari ibadah) haji itu, adalah ketika haji di Arafah. Barangsiapa yang datang sebelum shalat Fajar (Shubuh) pada malam Jam', maka hajinya telah sempurna. Hari-hari di Mina adalah tiga hari. Maka barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, Maka tiada dosa baginya. dan barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), Maka tidak ada dosa pula baginya." Maka ia pun membonceng di belakang beliau, dan menyerukan kalimat tadi.

【795】

Musnad Ahmad 18188: Telah menceritakan kepada kami [Suraij] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Amru bin Dinar] dari [Nafi' bin Jubair] dari [Bisyr bin Suhaim] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan pada hari tasyriq untuk menyerukan bahwasanya, "Tidak akan masuk surga kecuali orang mukmin." Hari itu adalah makan-makan dan minum. Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dari [Sufyan] dari [Habib] dari [Nafi' bin Jubair] dari [Bisyr bin Suhaim] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah pada hari-hari tasyrik. Beliau pun menyebutkan semisalnya. Dan beliau berkata: "Sesungguhnya hari-hari ini adalah hari makan-makan dan minum."

【796】

Musnad Ahmad 18189: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad bin Abu Syaibah] -dan saya mendengarnya dari Abdullah bin bin Muhammad bin Abu Syaibah- ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Hubab] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Al Walid bin Al Mughirah Al Ma'afiri] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Busyr Al Khats'ami] dari [bapaknya] bahwa ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Konstantinovel benar-benar akan ditaklukkan, maka senikmat-nikmat pemimpin adalah pemimpinnya dan senikmat-nikmat pasukan adalah pasukan itu." Lalu Maslamah bin Abdul Malik pun memanggilku dan bertanya kepadaku, maka aku menceritakan hadits itu, dan setelah itu, ia pun memerangi Konstantinovel.

【797】

Musnad Ahmad 18190: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad] -Abdullah berkata: dan saya mendengarnya dari Abdullah bin Muhammad bin Abu Syaibah- Telah menceritakan kepada kami [Marwan bin Mu'awiyah Al Fazari] dari [Abdullah bin Abdurrahman Ath Tha`ifi] dari [Abdurrahman bin Khalid Al Adwani] dari [bapaknya] bahwa ia melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di sebelah Timur Tsaqif sedang bersandar di atas sebatang tongkat, yakni saat beliau mendatangi mereka untuk mengharap pertolongan. (Khalid Al Adwani) Berkata: Lalu saya mendengar beliau membaca: "WAS SAMAA`I WATH THAARIQ (Demi langit dan yang datang pada malam hari)." hingga beliau merampungkannya. Maka saya pun menghafalkannya pada masa jahiliyah dan waktu saya masih musyrik. Kemudian setelah memeluk Islam, saya membacanya lagi. Lalu orang-orang Tsaqif memanggilku dan bertanya, "Apa yang telah kamu dengar dari laki-laki ini?" maka saya pun membacakannya kepada mereka. kemudian seorang Quraisy yang bersama mereka berkata: "Kami lebih tahu akan sahabat kami, sekiranya kami tahu apa yang dikatakannya itu benar, niscaya kami akan mengikutinya."

【798】

Musnad Ahmad 18191: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Numair bin Arib] dari [Amir bin Mas'ud Al Jumahi] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Puasa pada musim semi, dan ghanimah itu pada musim dingin."

【799】

Musnad Ahmad 18192: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Sulaiman bin Abdurrahman] dari [Nafi' bin Kaisan] bahwa [bapaknya] telah mengabarkan kepadanya bahwasanya: Ia berjulan khamer pada masa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Suatu ketika ia datang dari Syam dengan membawa Ziqaq (bejana-bejana yang berisi khamer) untuk menjualnya. Kemudian ia mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sesungguhnya aku datang kepada Anda dengan membawa minuman yang baik." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Kaisan, sesungguhnya minuman itu telah diharamkan setelahmu." Ia berkata: "Apakah boleh saya menjualnya wahai Rasulullah?" beliau bersabda: "Sesungguhnya minuman itu telah diharamkan dan diharamkan pula labanya." Akhirnya Kaisan kembali ke Ziqaq miliknya, lalu menumpahkannya.

【800】

Musnad Ahmad 18193: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Zuhair bin Ma'bad] dari [kakeknya] ia berkata: Kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, saat itu beliau memegang tangannya Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhu. Maka Umar pun berkata: "Demi Allah, wahai Rasulullah, Anda benar-benar orang yang paling saya cintai dari segala sesuatu, kecuali dari diriku sendiri." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah salah seorang dari kalian beriman, hingga aku lebih ia cintai daripada dirinya sendiri." Kemudian Umar berkata: "Sungguh, sekarang Anda adalah orang yang paling saya cintai daripada diriku sendiri." Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sekaranglah wahai Umar (sempurna imanmu)."

【801】

Musnad Ahmad 18194: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Ma'n bin Muhammad bin Ma'n bin Nadllah bin Amr Al Ghifari Madini] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [kakekku, Muhammad bin Ma'n] dari bapaknya [Ma'n bin Nadllah] dari [Nadllah bin Amru Al Ghifari] bahwa ia pernah menjumpai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Marrabain. Kemudian ia segera memeras susu Unta miliknya dan memberi minum Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan ia pun meminum susu yang tersisa dan ia pun kenyang. Kemudian Nadllah berkata: "Wahai Rasulullah, dulu saya benar-benar minum tujuh kali, namun saya tidak kenyang." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya seorang mukmin itu minum dengan satu usus, sementara orang kafir minum dengan tujuh usus."

【802】

Musnad Ahmad 18195: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Jabir bin Shubh] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Al Mutsanna bin Abdurrahman Al Khuza'i] suatu ketika saya menemaninya ke Wasith. Saat makan ia memulainya dengan basmalah, di akhir suapan makanannya ia membaca lagi, "BISMILLAH (Dengan nama Allah)." Maka saya pun berkata: "Ketika pertama kali Anda makan, Anda membaca Basmalah, lalu bagaimana dengan bacaan, 'BISMILLAH.' di akhir suapan yang Anda makan?" Ia menjawab: Saya akan mengabarkan mengenai hal itu kepadamu. Kakekku [Umayyah bin Makhsyi] adalah salah seorang dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, saya telah mendengarnya berkata: "Seorang laki-laki sedang makan, sementara Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melihatnya. Laki-laki itu belum membaca Basmalah hingga ia menyudahi makannya, dan pada suapan terakhir ia membaca, 'BISMILLAH AWWALAHU WA AAKHIRAHU (Dengan menyebut nama Allah di awal dan di akhir).' Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Syetan masih terus makan bersamanya hingga ia membaca Basmalah. Maka tidak ada sedikit makanan pun yang tersisa di perutnya kecuali syetan mengeluarkannya.'"

【803】

Musnad Ahmad 18196: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Abdullah bin Rabi'ah As Sulamai] ia berkata: Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada suatu perjalanan, lalu beliau mendengar seorang mudzin membaca, "ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLALLAH (Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah)." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca: "ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLALLAH (Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah)." Kemudian muadzin membaca, "ASYHADU ANNA MUHAMMADAN RASUULULLAH." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca: "ASYHADU ANNII MUHAMMAD RASUULULLAH (Aku bersaksi bahwa aku adalah Muhammad utusan Allah)." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalian akan mendapatinya sebagai seorang penggembala kambing atau seorang yang jauh dari anggota keluarganya." Ketika beliau menuruni suatu lembah, beliau melewati bangkai anak kambing yang dibuang, maka beliau pun bersabda: "Apakah kalian melihat alangkah hinanya bangkai ini di mata pemiliknya? Sesungguhnya dunia lebih hina di sisi Allah daripada hinanya bangkai ini di mata pemiliknya."

【804】

Musnad Ahmad 18197: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin As Sariy] -Abdu Abdurrahman berkata- dan telah menceritakan kepadaku [Abu Khaitsamah] Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin As Sariy] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Haritsah bin Mudlarrib] dari [Furat bin Hayyan] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuhnya. Ia adalah mata-matanya Sufyan dan juga sekutunya. Suatu ketika ia melewati suatu halaqah kaum Anshar dan berkata: "Saya adalah seorang muslim." Mereka pun berkata: "Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia adalah seorang muslim." Maka beliau bersabda: "Sesungguhnya di antara kalian terdapat orang-orang yang kita tinggalkan iman mereka. Di antara mereka itu adalah Furat bin Hayyan."

【805】

Musnad Ahmad 18198: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Bahr] Telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Abdul Hamid] dari [Mughirah] dari [Musa bin Ziyad bin Hidzyam As Sa'di] dari [bapaknya] dari [kakeknya, Hidzyam As Sa'di], bahwasanya: Ia turut menyaksikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada saat haji wada', yang mana beliau bersabda: "Sesungguhnya darah kalian, harta kalian, dan kehormatan kalian adalah haram atas kalian, sebagaimana haramnya hari kalian ini, bulan kalian ini dan negeri kalian ini." Abu Abdurrahman berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Khutsaimah] Telah menceritakan kepada kami [Jarir]. Ia pun menyebutkan hadits semisalnya.

【806】

Musnad Ahmad 18199: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu 'Aqil] Qadli Wasith, dari [Sabiq bin Najiyah] dari [Abu Sallam] ia berkata: [Seorang laki-laki] berjalan melewati Masjid Himsh, maka orang-orang pun berkata: "Orang ini adalah Khadimnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." Maka saya pun beranjak ke arahnya dan berkata: "Ceritakanlah kepadaku suatu hadits yang telah Anda denganr dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tanpa seorang perantara pun." Ia pun berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang muslim membaca, 'RADLITU BILLAHI RABBA WA BIL ISLAAMI DIINA WA BIMUHAMMADIN NABIYYA (Aku ridla Allah sebagai Rabb-ku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad sebagai Nabi-ku).' saat ia memasuki sore hari sebanyak tiga kali dan di pagi hari tiga kali, kecuali wajib bagi Allah untuk meridlainya pada hari kiamat."

【807】

Musnad Ahmad 18200: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Abu 'Aqil] dari [Sabiq] dari [Abu Sallam] dari [Khadim Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda: "Barangsiapa yang mengatakan, 'RADLITU BILLAHI RABBA WA BIL ISLAAMI DIINA WA BIMUHAMMADIN NABIYYA (Aku ridla Allah sebagai Rabb-ku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad sebagai Nabi-ku).' saat ia memasuki sore hari sebanyak tiga kali dan di pagi hari tiga kali, maka wajib bagi Allah untuk meridlainya pada hari kiamat."

【808】

Musnad Ahmad 18201: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Qasim] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Aqil Hasyim bin Bilal] dari [Sabiq bin Najiyah] dari [Abu Sallam] -dalam riwayat lain, telah berkata Abu An Nadlr Al Habasyi- ia berkata: [Seorang laki-laki] melewatinya di Masjid Himsh, kemudian dikatakanlah bahwa, "Ini adalah orang yang pernah menjadi Khadim (pelayan) Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." Maka ia pun beranjak mendatangi laki-laki tersebut dan berkata: "Ceritakanlah kepadaku suatu hadits yang telah Anda dengar langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan tidak seorang pun memperantarai antara kamu dan beliau." Laki-laki itu pun berkata: Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang hamba memasuki waktu sore dan pagi hari, kemudian ia membaca, 'RADLIITU BILLAHI RABBAA, WA BIL ISLAAMI DIINAA, WA BIMUHAMMAD shallallahu 'alaihi wa sallam NABIYYAA (Aku rela Allah sebagai Rabb-ku, Islam sebagai agama-ku dan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai Nabi-ku).' sebanyak tiga kali, kecuali telah menjadi keharusan bagi Allah untuk meridlainya."

【809】

Musnad Ahmad 18202: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ghailan] Telah menceritakan kepada kami [Risydin bin Sa'd] Telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Amr] dari [Abdullah bin Hubairah] dari [Abdurrahman bin Jubair] bahwa telah menceritakan kepadanya [seorang laki-laki] yang pernah menjadi Khadim (pelayan) Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selama delapan tahun, ia berkata: Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam disuguhkan makanan, maka beliau membaca: "BISMILLAH." Dan jika beliau telah selesai makan, beliau membaca: "ALLAHUMMA ATH'AMTA WA ASQAITA, WA AGHNAITA, WA AQNAITA WA HADAITA, WAJTABAITA, FALAKAL HAMDU MAA A'THAITA (Ya Allah, Engkau telah memberi makan dan minum. Engkau telah memberi kecukupan. Dan Engkaulah yang telah memberi petunjuk, serta memilih dan mensucikan -yang Engkau kehendaki dari para hambaMu- maka segala puji hanya bagi-Mu atas segala yang telah Engkau berikan)."

【810】

Musnad Ahmad 18203: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah mengabarkan kepada kami [Hisyam bin Sa'd] dari [Zaid bin Aslam] dari [Ibnu Al Adra'] ia berkata: Pada suatu malam, saya pernah menjaga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. kemudian beliau pun keluar untuk suatu keperluan. Beliau menggandeng tanganku dan kami pun pergi. Kemudian kami melewati seorang laki-laki yang sedang shalat dengan mengeraskan bacaan Alqur`annya, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Boleh jadi ia melakukannya karena riya`." Saya bertanya, "Wahai Rasulullah, bukankah ia shalat dan dengan mengeraskan bacaan Al Qur`annya?" Beliau pun melepaskan tanganku kemudian bersabda: "Kalian tidak akan meraih Islam ini dengan cara mendebatku." Pada suatu malam, beliau keluar lagi untuk suatu keperluan. Saat itu, saya sedang menjaganya. Beliau kemudian menggandeng tanganku kemudian pergi dan melewati seorang laki-laki yang sedang shalat dengan membaca Al Qur`an, dan saya pun berkata: "Boleh jadi ia melakukannya karena riya`." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak, bahkan ia adalah seorang yang banyak bertaubat dan kembali kepada Allah." Saya menolehnya, dan ternyata ia adalah Abdullah Dzul Bijadain."

【811】

Musnad Ahmad 18204: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Al Mas'udi] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Jabir bin Samurah] dari [Nafi' bin Utbah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalian memerangi bangsa Arab hingga Allah menaklukkannya. Kemudian kalian akan memerangi bangsa Persia, hingga Allah menaklukkan mereka, dan kalian akan memerangi bangsa Romawi, hingga Allah menaklukkan mereka. Dan kalian juga akan memerangi Dajjal, sehingga Allah menaklukkannya."

【812】

Musnad Ahmad 18205: Telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Amr] Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] yakni Al Fazari, dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Jabir bin Samurah] dari [Nafi' bin Utbah] ia berkata: Saya pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu peperangan, kemudian beliau didatangi suatu kaum dari arah Barat yang semuanya memakai pakaian dari bahan wool. Dan mereka pun berpapasan dengan beliau di sisi bukit kecil. Mereka semua berdiri, sedangkan beliau duduk. Saya pun mendatanginya dan berdiri tepat di antara mereka dan tempat beliau berdiri. Akhirnya saya dapat menghafal empat kalimat dari beliau yang saya hitung dengan jari-jari tanganku. Beliau bersabda: "Kalian memerangi bangsa Arab hingga Allah menaklukkannya. Kemudian kalian akan memerangi bangsa Persia, hingga Allah menaklukkan mereka, dan kalian akan memerangi bangsa Romawi, hingga Allah menaklukkan mereka. Dan kalian juga akan memerangi Dajjal, sehingga Allah menaklukkannya." Nafi' bertanya kepada Jabir, "Wahai Jabir, bukankah Dajjal tidak akan keluar hingga Romawi ditaklukkan?"

【813】

Musnad Ahmad 18206: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] telah menceritakan kepadaku [bapakku] Telah menceritakan kepada kami [Husain] yakni Al Mu'allim, dari [Ibnu Buraidah] telah menceritakan kepadaku [Hanzhalah bin Ali] bahwa [Mihjan bin Al Adra'] telah menceritakan kepadanya, bahwa suatu ketika, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk masjid, kemudian beliau mendapati seorang laki-laki yang sedang bertasyahud mengakhiri shalatnya dengan membaca: "ALLAHUMMA INNII ASALUKA BILLAHIL WAAHIDIL AHADISH SHAMAD ALLADZI LAM YALID WA LAM YUULAD, WALAM YAKUN LAHU KUFUWAN AHAD, AN TAGHFIRLII DZUNUUBII, INNAKA ANTAL GHAFUURUR RAHIIM (Ya Allah, aku meminta kepada-Mu dengan nama Allah yang Maha Esa, Yang tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia)." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh, ia telah diampuni. Sungguh, ia telah diampuni. Sungguh, ia telah diampuni."

【814】

Musnad Ahmad 18207: Telah menceritakan kepada kami [Yunus] Telah menceritakan kepada kami [Hammad] yakni Ibnu Salamah, dari [Sa'id Al Jurairi] dari [Abdullah bin Syaqiq] dari [Mihjan bin Al Adra'] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah kepada manusia seraya bersabda: "Hari Al Khalash, dan apakah itu hari Al Khalash? Hari Al Khalash, dan apakah itu hari Al Khalash? Hari Al Khalash, dan apakah itu hari Al Khalash?" beliau mengulanginya hingga tiga kali, lalu ditanyakanlah kepada beliau, "Dan apakah itu hari Al Khalash?" beliau menjawab: "Yaitu, saat keluarnya Dajjal, lalu ia menaiki gunung Uhud sehingga ia pun melihat kota Madinah. Kepada ia pun berkata kepada para sahabatnya, 'Tidakkah kalian melihat istana yang putih ini? ini adalah Masjidnya Ahmad." Kemudian ia mendatangi Madinah, dan ia pun mendapati pada setiap jalannya satu Malaikat yang telah siap dengan hunusan pedangnya. Lalu ia mendatangi Sabhatul Harf (tanah kering di penghujung kota Madinah), kemudian ia memukul-mukul perkemahaman, Qubah beserta tempat-tempat duduknya, dengan itu, kota Madinah pun bergetar dengan tiga kali getaran. Sehingga tidak seorang munafik pun baik laki-laki atau perempuan dan tidak juga seorang fasik pun baik laki-laki maupun perempuan yang tersisa, kecuali semuanya keluar mengikuti Dajjal. Dan hari itulah yang dinamakan Yaumul Khalash."

【815】

Musnad Ahmad 18208: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Bisyr] dari [Abdullah bin Syaqiq] dari [Raja` bin Abu Raja`] ia berkata: Suatu ketika, Burdah berada di pintu Masjid, kemudian lewatlah Mihjan, sementara Sukbah sedang menunaikan shalat. Maka Burdah pun bertanya -di sekitar tempat itu, ada kandang Unta milik Mihjan-, "Tidakkah kamu shalat sebagaimana orang ini shalat?" kemudian Mihjan menjawab, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menggandeng tanganku, kemudian beliau menaiki gunung Uhud dan memandangi kota Madinah. Kemudian beliau bersabda: 'Musibah akan menimpa Ummul Qura. Sebuah daerah yang akan ditinggal pergi oleh sebagian penduduknya, dan hal itu merupakan peristiwa yang paling baik yang pernah terjadi. Kemudian Dajjal mendatanginya, dan ia pun mendapati pada setiap pintu kota Madinah satu Malaikat yang mengepakkan sayapnya, hingga ia tidak dapat memasukinya.' Kemudian beliau turun sambil memegang tanganku, dan masuk ke dalam Masjid. Ternyata beliau mendapati seorang laki-laki yang sedang shalat, beliau bertanya, 'Siapakah orang ini? ' saya pun mendatangi laki-laki itu dan memujinya dengan kebaikan. Maka beliau bersabda: 'Diamlah. Jangan kamu memperdengarkannya hingga kamu menghancurkannya.' Setelah itu, beliau mendatangi kamar salah seorang dari isteri-isterinya, dan beliau pun melepaskan tanganku dari tangannya. Beliau bersabda: 'Sesungguhnya yang terbaik dari Agama kalian adalah yang termudah. Sesungguhnya yang terbaik dari Agama kalian adalah yang termudah.'" Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Bisyr] ia berkata: saya mendengar [Abdullah bin Syaqiq] menceritakan dari [Raja` bin Abu Raja` Al Bahili] dari [Mihjan] seorang laki-laki berasal dari Bani Aslam, Maka ia pun menyebutkan maknanya. Dan [Hajjaj] tidak Mengatakan, "Sayapnya." Dan tidak pula [Abu An Nadlr].

【816】

Musnad Ahmad 18209: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Zaid bin Aslam] -dan sekali waktu Sufyan berkata- dari [Busr] atau Busrun bin Mihjan -setelah itu ia mengatakan, dari ayahku, Mihjan Ad Dili- dari [bapaknya] ia berkata: Saya mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, yang saat itu beliau berada di Masjid. Kemudian masuklah waktu shalat, beliau pun shalat dan bertanya kepadaku: "Tidakkah kamu shalat?" saya menjawab, "Wahai Rasulullah, saya telah menunaikan shalat di perjalanan, baru kemudian menemui Anda." Beliau bersabda: "Jika kamu telah laksanakan, maka shalatlah bersama mereka, dan jadikanlah ia sebagai Nafilah." Bapakku berkata: [Abu Nu'aim] tidak mengatakan, "Dan jadikanlah ia sebagai shalat Nafilah." Dan tidak pula [Abdurrahman].

【817】

Musnad Ahmad 18210: Telah menceritakan kepada kami [Suraij bin Nu'man] Telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah bin Al Walid] dari [Sulaiman bin Sulaim] dari [Yahya bin Jabir] dari [Dlamrah bin Tsa'labah] bahwa ia pernah mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan mengenakan dua helai pakaian yang berasal dari Yaman. maka beliau pun bertanya: "Wahai Dlamrah, apakah kamu mengira kedua helai pakaianmu ini akan memasukkanmu ke dalam surga?" ia menjawab, "Jika Anda mau meminta ampun bagiku, wahai Rasulullah, niscaya saya tidak akan duduk, hingga aku menanggalkannya dari tubuhku." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca: "Ya Allah, Ampunilah Dlamrah bin Tsa'labah." Ia pun segera pergi dan menanggalkan pakaiannya.

【818】

Musnad Ahmad 18211: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ya'qub bin Bahir] dari [Dlirar bin Al Azwar] ia berkata: Suatu ketika, aku diutus oleh keluargaku untuk membawa Unta perahan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian beliau memerintahkanku untuk memerah susunya, maka saya pun memerahnya. Kemudian beliau bersabda: "Tinggalkanlah sedikit dari susunya, agar ia menurunkan air susu yang lain."

【819】

Musnad Ahmad 18212: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Al A'masy] dari [Ya'qub bin Bahir] seorang laki-laki dari Al Hayy, ia berkata: saya mendengar [Dlirar bin Al Azwar] ia berkata: Kami menghadiahkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Unta perahan. Kemudian saya pun memerahnya. Ketika saya mengambil untuk memerahnya beliau bersabda: "Jangan kamu lakukan, tinggalkanlah sedikit dari susunya, agar menurunkan air susu yang lain."

【820】

Musnad Ahmad 18213: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Abdullah bin Sinan] dari [Dlirar bin Al Azwar] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melewatinya, sementara ia sedang memerah susu. Maka beliau pun bersabda: "Tinggalkanlah sedikit dari susunya, agar menurunkan air susu yang lain." Abdullah berkata: Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Bakkar] Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Mubarak] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] atau dari Al A'masy dari [Ya'qub bin Bahir] dari [Dlirar bin Al Azwar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, semisalnya.

【821】

Musnad Ahmad 18214: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] Telah menceritakan kepada kami [Abu Isra`il Al Jusyami] dari syaikh mereka yang biasa dipanggil [Ja'dah], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bermimpi melihat seorang laki-laki, maka beliau pun mengutus seseorang kepadanya. laki-laki itu datang, dan beliau pun mengkisahkan mimpinya. Laki-laki itu adalah seorang yang besar perutnya, maka beliau bersabda seraya menunjuk perut laki-laki itu: "Sekiranya ini, ditempatkan bukan di sini, niscaya hal itu akan lebih baik."

【822】

Musnad Ahmad 18215: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin Humaid bin Abdurrahman bin Auf] dari [As Sa`ib bin Yazid] dari [Al Ala` bin Al Hadlrami] Insya Allah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Para Muhajir bermukim di Makkah selama tiga malam setelah menunaikan Nusuknya (menyembelih hewan kurban)." Tidak ada lebih keras atas diri Ibnu Uyainah melebihi ketika ia mengatakan, "Telah menceritakan kepada kami."

【823】

Musnad Ahmad 18216: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] Telah menceritakan kepada kami [Manshur] dari [Ibnu Sirin] dari [Ibnul Ala` bin Al Hadlrami], -bapakku berkata: Husyaim telah menceritakannya kepada kami sebanyak dua kali, sekali dari Ibnul Ala` dan yang satunya lagi tidak bersambung sanadnya- Bahwa [bapaknya] menulis surat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan ia pun memulai dari dirinya sendiri.

【824】

Musnad Ahmad 18217: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Manshur] dari [Hilal bin Yasaf] dari [Salamah bin Qais] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kamu berwudlu, maka lakukanlah Al Intsar (memasukkan air ke dalam hidung, dan menghembuskannya kembali). Dan jika kamu beristinja` dengan batu, maka ganjilkanlah bilangannya."

【825】

Musnad Ahmad 18218: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dari [Sufyan] dari [Manshur] dari [Hilal bin Yasaf] dari [Salamah bin Qais] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kamu berwudlu, maka lakukanlah Al Intsar (memasukkan air ke dalam hidung, dan menghembuskannya kembali). Dan jika kamu beristinja` dengan batu, maka ganjilkanlah bilangannya."

【826】

Musnad Ahmad 18219: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Manshur] dari [Hilal bin Yasaf] dari [Salamah bin Qais] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda pada saat Haji Wada': "Sesungguhnya hanya ada empat perkara, yaitu, Janganlah kalian berbuat syirik kepada Allah, janganlah kalian membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan benar, janganlah kalian mencuri dan janganlah kalian berzina."

【827】

Musnad Ahmad 18220: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] yakni Syaiban, Telah menceritakan kepada kami [Manshur] dari [Hilal bin Yasaf] dari [Salamah bin Qais Al Asyja'i] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda pada saat Haji Wada': "Ketahuilah, kuperintahkan kepada kalian empat perkara, yaitu, Janganlah kalian menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, janganlah kalian membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan benar, janganlah kalian mencuri dan janganlah kalian berzina." Tidaklah saya lebih pelit untuk melakukan semua itu, setelah saya mendengarnya semua dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

【828】

Musnad Ahmad 18221: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dan [Ats Tsauri] dari [Manshur] dari [Hilal bin Yasaf] dari [Salamah bin Qais] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku: "Jika kamu berwudlu, maka lakukanlah Al Intsar (memasukkan air ke dalam hidung, dan menghembuskannya kembali). Dan jika kamu beristinja` dengan batu, maka ganjilkanlah bilangannya."

【829】

Musnad Ahmad 18222: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Ibnu Khutsaim] dari [Isma'il bin Ubaid bin Rifa'ah] dari [bapaknya] dari [kakeknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bekas budak suatu kaum adalah termasuk golongan mereka, anak saudara perempuannya juga dari golongan mereka, dan sekutu mereka, juga termasuk golongan mereka."

【830】

Musnad Ahmad 18223: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Khutsaim] dari [Isma'il bin Ubaid bin Rifa'ah] dari [bapaknya] dari [kakeknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyatakan orang-orang Quraisy. Beliau pun bertanya: "Apakah di antara kalian ada orang lain selain dari kabilah kalian?" mereka menjawab, "Tidak ada kecuali, anak saudara perempuan kami dan sekutu kami serta bekas budak kami." Maka beliau bersabda: "Sesungguhnya anak saudara perempuan kalian, para sekutu kalian dan bekas budak kalian, semuanya adalah termasuk dari kabilah kalian. Sesungguhnya orang-orang Quraiys adalah orang-orang yang jujur lagi amanahj, maka siapa yang berani bertindak lalim dan gegabah terhadapnya, niscaya Allah akan melemparkannya ke dalam neraka."

【831】

Musnad Ahmad 18224: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Bisyr] yakni Ibnu Al Mufadldlal, Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Utsman bin Khutsaim] dari [Isma'il bin Ubaid bin Rifa'ah bin Rafi' Az Zuraqi] dari [bapaknya] dari [kakeknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sekutu kami, bekas budak kami dan anak saudara perempuan kami adalah termasuk dari golongan kami."

【832】

Musnad Ahmad 18225: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Amru] dari [Ali bin Yahya bin Khallad Az Zuraqi] dari [Rifa'ah bin Rafi' Az Zuraqi] ia adalah salah seorang dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: Seorang laki-laki datang, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang duduk di dalam Masjid. Kemudian laki-laki itu shalat di dekat beliau, dan setelah shalat ia pun menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ulangilah shalatmu, karena kamu belum shalat." laki-laki itu pun mengulangi shalatnya seperti yang dikerjakannya pertama kali. Setelah selesai, ia pun kembali menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan beliau bersabda lagi: "Ulangilah shalatmu, karena sesungguhnya kamu belum shalat." maka laki-laki itu pun berkata: "Wahai Rasulullah, ajarilah aku, bagaimana seharusnya saya lakukan!" beliau bersabda: "Jika telah menghadap kiblat, maka bertakbir dan bacalah Ummul Qur`an (surat Al Fatihah), kemudian bacalah sesukamu dari Al Qur`an. Dan jika kamu ruku', maka letakkanlah kedua telapak tanganmu di atas kedua lututmu. Luruskanlah punggungmu dan bersikap tenanglah dalam posisi ruku'. Dan ketika kamu mengangkat kepala dari posisi ruku', maka luruskanlah tulang sulbimu, sehingga tulang-tulang dan persendian kembali ke posisinya semula. Kemudian saat kamu sujud, maka bersikap tenanglah dalam sujudmu, dan jika kamu mengangkat kepala dari posisi sujud, maka duduklah di atas paha kirimu. Dan lakukanlah itu semua dalam setiap raka'at dan sujud."

【833】

Musnad Ahmad 18226: (Imam Ahmad) berkata: Saya telah membacakan kepada [Abdurrahman bin Mahdi]: [Malik] dari [Nu'aim bin Abdullah Al Mujmir] dari [Ali bin Yahya Az Zuraqi] dari [ayahnya] dari [Rifa'ah bin Rafi' Az Zuraqi] ia berkata: Pada suatu hari, kami shalat di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika beliau mengangkat kepalanya dari ruku' dan membaca, "SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Allah Maha Mendengar bagi siapa saja yang memujinya)." Tiba-tiba seorang laki-laki menyahut di belakangnya, "RABBANAA LAKAL HAMDU KATSIIRAN THAYYIBAN MUBAARAKAN FIIH (Ya Rabb kami, bagi-Mu segala pujian yang baik dan banyak, serta mengandung keberkahan)." Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selesai shalat, beliau bertanya: "Siapa yang berkata-kata tadi?" laki-laki itu pun menjawab, "Saya wahai Rasulullah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungghnya saya telah melihat tiga puluh lebih Malaikat yang saling berlomba, siapa di antara mereka yang menulisnya pertama kali."

【834】

Musnad Ahmad 18227: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Ajlan] Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Yahya bin Khallad] dari [bapaknya] dari [pamannya] dan ia telah menyaksikan perang Badar, ia berkata: Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada di dalam Masjid. Kemudian masuklah seorang laki-laki dan shalat di samping Masjid. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memandangnya sepintas. Kemudian laki-laki itu pun mendatangi beliau dan mengucapkan salam. beliau pun membalas salamnya dan bersabda: "Kembali dan shalatlah, karena sesungguhnya kamu belum menunaikan shalat." Beliau mengulanginya sebanyak dua atau tiga kali. Maka laki-laki itu pun berkata pada kali yang ketiga atau yang keempat, "Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran, sungguh, saya telah berusaha sekuat kemampuan. Karena itu, ajari dan tunjukkanlah (shalat yang benar) padaku." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kamu hendak menunaikan shalat, maka berwudlu dan sempurnakanlah wudlumu. Kemudian kamu menghadap kiblat dan bertakbir lalu bacalah (sesuatu dari ayat Al Qur`an). Setelah itu, ruku'lah, sampai kamu tenang dalam posisi ruku'. Kemudian angkatlah kepalamu, hingga kamu tenang dalam posisi berdiri. Dan setelah itu, kamu sujud hingga tenang dalam posisi sujud, kemudian angkatlah kepalamu hingga kamu tenang dalam posisi duduk. Kemudian kamu sujud lagi, hingga tenang dalam posisi sujud, lalu berdirilah. Jika menyempurnakan shalatmu seperti ini, maka sungguh, kamu telah menyempurnakannya, dan jika kamu mengurangi sedikit darinya, maka sesungguhnya kamu hanya mengurangi shalatmu."

【835】

Musnad Ahmad 18228: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Qasyim] Telah menceritakan kepada kami [Ikrimah] yakni Ibnu Ammar, ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Thariq bin Abdurrahman Al Qurasyi] ia berkata: [Rafi' bin Rifa'ah] mendatangi majelis orang-orang Anshar dan berkata: Pada hari ini, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang kita, dari sesuatu yang telah akrab dengan kehidupan kita. Ia pun melanjutkan berkata: Beliau melarang untuk menyewakan lahan, beliau bersabda: "Barangsiapa yang memiliki lahan hendaklah ia menanaminya, atau ditanami oleh saudaranya." Kemudian beliau juga melarang untuk mencari penghidupan dari hasil bekam. Dan beliau memerintahkan untuk memberi makan Unta, dan melarang untuk mempekejakan budak wanita kecuali apa yang dikerjakannya dengan tangannya sendiri. Dan beliau bersabda -seperti ini, yakni beliau memberikan isyarat dengan jari tangannya menunjuk-: " roti, tenun dan rumput."

【836】

Musnad Ahmad 18229: Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadlr] Telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Ziyad bin Ilaqah] dari [Arfajah bin Suraih Al Aslami] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya akan terjadi setelahku berbagai macam fitnah, -beliau sambil mengangkat kedua tangannya- maka barangsiapa yang kalian lihat memecahkan perkara umat ini, padahal mereka telah menyatakan ikrar kesepakatan, maka bunuhlah dia, siapa pun orangnya dari kalangan manusia."

【837】

Musnad Ahmad 18230: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ziyad bin 'Iaaqah] ia berkata: saya mendengar ['Arfajah] ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya akan terjadi berbagai macam fitnah, maka barangsiapa yang ingin mencerai-beraikan perkara umat ini padahal mereka telah menyatakan ikrar kesepakatan, maka penggallah ia dengan pedang, siapa pun orangnya."

【838】

Musnad Ahmad 18231: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Yahya] yakni Ibnu Sa'id bahwa [Abbad bin Tamim] telah mengabarkan kepadanya, dari [Uwaimir bin Asyqar] bahwa ia telah menyembelih sebelum keberangkatan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (untuk menunaikan shalat Idul Adlha). Setelah itu, ia pun menuturkan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun memerintahkan untuk mengulangi penyembelihan hewan kurbannya.

【839】

Musnad Ahmad 18232: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Abu Ja'far Al Khathmi] dari [Muhammad bin Ka'ab Al Qurazhi] dari [Katsir bin Sa`ib] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibnu Quraizhah] bahwa mereka (yakni Bani Quraizhah) diringkus ke hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada peperangan Quraizhah. Siapa di antara mereka yang telah mencapai Ihtilam (mimpi basah), atau rambut kemaluannya telah tumbuh, maka ia dibunuh, sedangkan yang belum, maka akan dilepaskan.

【840】

Musnad Ahmad 18233: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Busyair bin Yasar] dari [Al Hushain bin Mihshan] bahwa bibinya pernah mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk suatu keperluan. Setelah urusannya selesai, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun bertanya kepadanya: "Apakah kamu mempunyai suami?" ia menjawab, "Ya." Beliau bertanya lagi: "Bagaimanakah sikapmu terhadapnya?" ia menjawab, "Saya tidak pernah mengabaikannya, kecuali terhadap sesuatu yang memang aku tidak sanggup." Beliau bersabda: "Camkanlah selalu, akan posisimu terhadapnya. Sesungguhnya yang menentukan surga dan nerakamu terdapat pada (sikapmu terhadap) suamimu."

【841】

Musnad Ahmad 18234: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Abul Abbas] Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Abuz Zinad] dari [bapaknya] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku seorang laki-laki yang biasa dipanggil [Rabi'ah bin Abbad] dari Bani Ad Dil dan ia adalah seorang yang telah mengenyam masa jahiliyah, ia berkata: Saat masih Jahiliyah, saya pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di pasar Dzul Majaz. Saat itu, beliau bersabda: "Wahai sekalian manusian, ucapkanlah, 'LAA ILAAHA ILLALLAH, niscaya kalian akan selamat." Maka orang-orang pun mengerumuninya, sementara di belakangnya ada seorang laki-laki yang berwajah tampan, bermata juling dan rambut terjalin dua bagian, si laki-laki berkata: "Dia adalah seorang yang murtad (keluar dari agama nenek moyangnya) dan pendusta." Laki-laki itu selalu mengikutinya kemana pun beliau pergi. Maka saya pun menanyakan siapa lelaki itu, mereka pun menurutkan nasab Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Laki-laki ini adalah pamannya, yakni Abu Lahab. Telah menceritakan kepada kami [Suraij] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Zinad] dari [bapaknya] dari [Rabi'ah bin Abbad Ad Du`ali] ia adalah seorang yang mengenyam masa jahiliyah dan kemudian memeluk Islam. Ia berkata: Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian ia pun menyebutkan hadits. Rabi'ah berkata: Saya bertanya, "Siapakah orang ini?" ia menjawab, "Ia adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib." Ia pun menyebutkan tentang kenabian. Kemudian saya bertanya lagi, "Siapakah orang yang selalu mendustakannya ini?" mereka menjawab, "Orang ini adalah pamannya, yakni Abu Lahab." Abu Zinad berkata: Saya berkata kepada Rabi'ah bin Abbad, "Sesungguhnya pada hari itu kamu masih kecil." Ia menjawab, "Tidak, demi Allah. Pada hari itu saya telah mencapai masa aqil baligh. Saya benar-benar telah mampu membawa Qirbah (kantong kulit untuk menyimpan air)."

【842】

Musnad Ahmad 18235: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Abu Asyhab] dari [Abdurrahman bin Tharafah] bahwa [kakeknya, Arfajah], hidungnya terlepas pada masa jahiliyah pada peristiwa kulab, maka ia pun memasang hidung yang terbuat dari Waraq (sejenis mata uang logam dirham), dan akhirnya hidungnya itu membusuk. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruhnya untuk memasang hidung dari emas. Yazid berkata: Dan telah ditanyakan kepada Abu Al Asyhab, "Apakah kamu mendapati kakeknya, Abdurrahman?" ia menjawab, "Ya."

【843】

Musnad Ahmad 18236: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dari [Mu'awiyah] yakni Ibnu Shalih, dari [Al Ala`] yakni Ibnul Harits, dari [Haram bin Hakim] dari [pamannya, Abdullah bin Sa'd] bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai hal apa saja yang mewajibkan seseorang mandi. Kemudian tentang air yang keluar setelah keluarnya air mani, tentang shalat di rumahku, shalat di Masjid, dan tentang makan bersama wanita yang sedang haid. Maka beliau menjawab, "Sesungguhnya Allah tidak malu terhadap kebenaran. Adapun saya, jika melakukan ini dan itu, -beliau pun menyebutkan tentang mandi dan bersabda- saya berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat, kemudian saya mencucui kemaluanku -kemudian beliau menyebut tentang mandi-. Adapun air yang keluar setelah keluarnya mani, maka itu adalah Madzi, setiap laki-laki akan mengeluarkan madzi, karena itu, saya pun mencuci kemaluanku darinya, baru kemudian saya shalat. mengenai shalat di Masjid dan shalat di rumahku, maka kamu telah melihat betapa dekatnya rumahku dari Masjid, maka shalat di rumahku lebih aku sukai daripada shalat di rumah, kecuali shalat wajib. Kemudian mengenai makan bersama orang yang haid, maka makanlah bersamanya."

【844】

Musnad Ahmad 18237: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] Telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Shalih] dari [Al 'Ala` bin Harits] dari [Haram bin Hakim] dari [pamannya yakni Abdullah bin Sa'd] ia berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai makan bersama dengan wanita yang sedang haid, maka beliau pun menjawab: "Makanlah bersamanya."

【845】

Musnad Ahmad 18238: Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] Telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Sawadah] dari [Ubaidullah bin Aslam] bekas budak Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Ja'far bin Abu Thalib: "Kamu menyerupai wajahku dan juga akhlakku."

【846】

Musnad Ahmad 18239: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Mas'ud] yakni Al Jurairi dari [Yazid bin Abdullah Asy Syikhkhir] dari [Ma'iz] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau pernah ditanya mengenai amalan apakah yang paling utama. Beliau menjawa: "Yaitu, beriman kepada Allah, jihad di jalan Allah, dan Haji yang mabrur melebihi seluruh amal baik, sebagaimana jarak antara tempat terbitnya matahari hingga tempat terbenamnya." Telah menceritakan kepada kami [Hudbah bin Khalid] Telah menceritakan kepada kami [Wuhaib bin Khalid] dari [Al Jurairi] dari [Hayyan bin Umair] Telah menceritakan kepada kami [Ma'iz] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai amalan yang paling utama. Maka ia pun menyebutkan hadits yang sama.

【847】

Musnad Ahmad 18240: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] Telah menceritakan kepada kami [Abbad bin Rasyid] ia berkata: saya mendengar [Al Hasan] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ahmar bin Jazi'] salah seorang dari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: Kami benar-benar bernaung kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, saat beliau merenggangkan kedua sikunya dari pinggangnya ketika beliau sujud.

【848】

Musnad Ahmad 18241: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad Az Zubairi] Telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Zaid] dari [Al Muthallib bn Abdullah] dari ['Ityan atau Ibnu Utban Al Anshari], ia berkata: "Wahai Nabiyullah, saya pernah bergaul dengan isteriku, dan ketika saya mendengar suaramu, saya pun melepaskannya dan mandi." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Keharusan mandi, adalah ketika keluarnya mani."

【849】

Musnad Ahmad 18242: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ma'ruf] ia berkata: -telah berkata Abu Abdurrahman dan saya mendengarnya dari Harun- Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Muhammd bin Abdullah bin Abu Hurrah] dari [pamannya, Hakim bin Abu Hurrah], dari [Sinan bin Abu Sannah] salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang yang memberi makan lagi bersyukur, maka baginya seperti pahala seorang yang berpuasa lagi sabar." Telah menceritakan kepada kami Abdullah Telah menceritakannya kepada kami [Ahmad bin Hatim Ath Thawil] Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz Ad Darawardi] hadits semisalnya.

【850】

Musnad Ahmad 18243: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Harmalah] dari [Yahya bin Hind] bahwa ia telah mendengar [Harmalah bin Amru] ia adalah Abu Abdurrahman, ia berkata: Saya ikut serta dalam haji wada' dengan membonceng di belakang pamanku, Sinan bin Sannah. Ketika kami melakukan wukuf di Arafah, saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam salah satu dari dua jarinya di atas jari yang lain. Kemudian saya pun bertanya kepada pamanku, "Apa yang dikatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" ia menjawab: Beliau bersabda: "Lemparilah jumrah dengan menggunakan batu kerikil."

【851】

Musnad Ahmad 18244: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Akhi Ibnu Syihab] dari [pamannya] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bin Mas'ud] bahwa [Syabl bin Hamid Al Muzani] telah mengabarkan kepadanya, bahwa [Abdullah bin Malik Al Ausi] telah mengabarkan kepadanya, bawha Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Al Walidah: "Jika ia berzina, maka deralah ia. Kemudian jika ia berzina lagi, maka deralah ia. Jika ia berzina lagi, maka deralah ia. Dan jika ia berzina lagi, maka jualah ia, meskipun hanya seharga Ash Shafir." Ash Shafir adalah tali. Yakni beliau mengatakannya pada kali yang ketiga atau yang keempat.

【852】

Musnad Ahmad 18245: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abdu Rabbih] Telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah bin Al Walid] telah menceritakan kepadaku [Az Zubaidi] dari [Az Zuhri] dari [Ubaidullah bin Abdullah] bahwa [Syibl bin Khulaid Al Muzani] telah mengabarkan kepadanya, bahwa [Abdullah bin Malik Al Ausi] telah mengabarkan kepadanya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Al Walidah: "Jika ia berzina, maka deralah ia. Kemudian jika ia berzina lagi, maka deralah ia. Jika ia berzina lagi, maka deralah ia. Dan jika ia berzina lagi, maka jualah ia, meskipun hanya seharga Ash Shafir." Ash Shafir adalah tali.

【853】

Musnad Ahmad 18246: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] Telah menceritakan kepada kami [Zakariya] dari [Asy Sya'bi] dari [Harits bin Malik bin Barsha`] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Kota Makkah tidak akan diperangi setelah pembebasannya, selama-lamanya." Sufyan berkata: Al Harits adalah Khuza'i.

【854】

Musnad Ahmad 18247: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Zakariya] dari [Amir] dari [Al Harits bin Malik bin Barsha`] ia berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda pada hari penaklukan kota Makkah: "Kota ini tidak akan diperangi setelah fathu Makkah selama-lamanya hingga datangnya hari kiamat."

【855】

Musnad Ahmad 18248: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman Ath Thaifi] dari [Utsman bin Abdullah bin Aus Ats Tsaqafi] dari [kakeknya yakni Aus bin Hudzaifah], ia berkata: Saya berada dalam suatu utusan yang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan menyatakan masuk Islam. Mereka adalah Bani Tsaqif dari Bani Malik. Kami singgah di sebuah kemah milik beliau. Beliau seringkali mendatangi kami yang berada antara rumah beliau dan masjid. Jika beliau selesai shalat isyak (yaitu shalat fardhu terakhir), beliau sering menemui kami, mengajak kami berbincang-bincang dan mengeluhkan quraisy dan juga penduduk Makkah. Kemudian beliau bersabda "Terus terang tidak sama nasib kita, kita di Makkah dalam keadaan terintimidasi, atau tertindas, ada pun setelah kita mengungsi ke Madinah, keadaan peperangan silih berganti. Terkadang kita yang kalah, dan tak jarang terkadang kita yang menang. Suatu malam beliau tidak menemui sekian lama sehabis isyak. Kata Aus, kami mencoba bertanya "Wahai rasulullah, apa yang menghalangimu tidak menemui kami? Beliau menjawab " Maaf, pengelompokan alquran harus kukerjakan, sehingga aku tak bisa pergi hingga aku menyelesaikannya. Pagi harinya kami bertanya sahabat-sahabat Rasulullah, bagaimana kalian mengelompokkan alquran? Mereka jawab "Kami mengelompokkannya enam surat, lima surat, tujuh surat, Sembilan surat, sebelas surat, tiga belas surat, dan satu hizib (kelompok) yang berisi surat-surat pendek, semenjak surat Qaf hingga khatam.

【856】

Musnad Ahmad 18249: (Imam Ahmad) Berkata: Saya telah membacakan kepada [Abdurrahman bin Mahdi]: [Malik] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Muhammad bin Ibrahim At Taimi] dari [Abu Hazim At Tammari] dari [Al Bayadli] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar menemui para sahabatnya, dan saat itu, mereka sedang menunaikan shalat, sedangkan suara bacaan mereka saling meraung satu sama lain. Maka beliau pun bersabda: "Seorang yang menunaikan shalat, pada hakekatnya sedang bermunajat kepada Rabb-nya 'azza wajalla. Karena itu, hendaknya setiap orang mencermati doa yang dibacanya, dan janganlah salah seorang di antara kalian mengeraskan bacaan terhadap saudaranya yang lain."

【857】

Musnad Ahmad 18250: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dari [Wuhaib] dari [Abu Waqid Al Laitsi] telah menceritakan kepadaku [Abu Arwa] ia berkata: Saya pernah shalat Ashar bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian mendatangi pohon sebelum terbenamnya matahari.

【858】

Musnad Ahmad 18251: Telah menceritakan kepada kami [Suraij bin Nu'man] Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Dawud bin Abu Hind] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Harb bin Abul Aswad] dari [Fadlalah Al Laitsi] ia berkata: Saya mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan akhirnya memeluk Islam. Kemudian beliau pun mengajariku sehingga beliau mengajarkanku shalat lima waktu beserta waktu-waktunya. Maka saya pun berkata kepada beliau, "Sesungguhnya waktu-waktu ini merupakan saat-saat sibuk. Karena itu, perintahkanlah kepadaku sesuatu yang (nilainya) menyeluruh." Maka beliau pun bersabda kepadaku: "Jika kamu benar-benar sibuk, maka jangan sampai kamu tersibukkan dari dua waktu." Saya bertanya, "Apakah kedua waktu itu?" beliau menjawab: "Yaitu, shalat subuh dan shalat Ashar."

【859】

Musnad Ahmad 18252: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] ia berkata: [Ali bin Zaid] telah mengabarkan kepada kami dari [Zurarah bin Aufa] dari [Malik bin Harits] yakni seorang laki-laki dari mereka, bahwa ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menyerahkan seorang anak yatim pada dua orang tua muslim dengan memenuhi kebutuhan makan dan minumnya hingga anak itu ter cukupi, maka wajib baginya surga. Dan barangsiapa yang memerdekakan satu orang budak muslim, maka budak itu akan menjadi tebusannya dari api neraka. Setiap anggota badan budak itu, akan menjadi tebusan untuk setiap anggota tubuhnya."

【860】

Musnad Ahmad 18253: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ali bin Zaid bin Jud'an] dari [Zurarah bin Aufa] dari [Amru bin Malik] -atau Malik bin Amr, seperti inilah yang dikatakan oleh Sufyan- ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang menyerahkan seorang anak yatim pada dua orang tua muslim dengan memenuhi kebutuhan makan dan minumnya hingga anak itu ter cukupi, maka wajib baginya surga."

【861】

Musnad Ahmad 18254: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: saya mendengar [Qatadah] menceritakan dari [Zurarah bin Aufa] dari [Ubay bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwasanya beliau bersabda: "Barangsiapa yang mendapati kedua orang tuanya, atau salah satu dari keduanya, kemudian setelah itu ia masuk neraka, maka Allah akan menjaukannya (dari rahmat-Nya) dan membinasakannya." Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] telah menceritakan kepadaku [Syu'bah] dari [Qatadah] ia berkata: saya mendengar [Zurarah bin Aufa] menceritakan dari [Ubay bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

【862】

Musnad Ahmad 18255: (Imam Ahmad) Berkata: Dan telah menceritakan kepadaku [Bahz] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Zurarah bin Aufa] dari seorang laki-laki yang berasal dari kaumnya dan biasa dipanggil [Ubay bin Malik], bahwa ia pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang mendapati kedua orangtuanya, atau salah satu dari keduanya, kemudian ia masuk neraka, maka Allah menjauhkannya (dari rahmat-Nya)."

【863】

Musnad Ahmad 18256: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] dan ['Affan] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] -dalam riwayat lain 'Affan berkata dalam haditsnya- telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Zaid] dari [Zurarah bin Aufa] dari [Malik bin Amru Al Qusyairi] ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang memerdekakan seorang budak wanita muslimah, maka wanita itu akan menjadi tebusan baginya dari neraka." Affan berkata: "Yakni setiap anggota tubuh wanita itu akan menjadi tebusan bagi setiap anggota tubuhnya (dari neraka). Dan barangsiapa yang mendapati salah seorang dari kedua orang tuanya, kemudian ia tidak ampuni dosanya, maka Allah telah menjauhkannya (dari rahmat-Nya). Barangsiapa yang menyerahkan seorang anak yatim pada dua orang tua muslim -Affan berkata- dengan memenuhi kebutuhan makan dan minumnya hingga anak itu ter cukupi, maka wajib baginya surga."

【864】

Musnad Ahmad 18257: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Yunus bin Ubaid] dari [Hushain bin Abu Al Hurr] dari [Al Khasykhasy Al 'Anbari] ia berkata: Saya bersama anakku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. kemudian beliau bertanya: "Apakah ini anakmu?" saya menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Janganlah ia berbuat lalim atasmu, dan jangan pula kamu berbuat lalim atasnya." Sekali waktu, Husyaim berkata: Yunus telah mengabarkan kepadaku seorang penyampai berita dari Hushain bin Abul Hurr.

【865】

Musnad Ahmad 18258: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Muhajir] yakni saudaranya Amru bin Muhajir, ia berkata: telah menceritakan kepadaku ['Aqil bin Syabib] dari [Abu Wahb Al Jusyami] dan ia termasuk salah seorang dari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian memberi nama dengan nama-nama para Nabi. Nama yang paling disukai Allah 'azza wajalla adalah Abdullah dan Abdurrahman. Kemudian nama yang paling benar adalah Harits dan Hammam. Sedangkan nama yang paling buruk adalah Harb dan Murrah. Persiapkanlah kuda, sisirlah rambut yang tumbuh pada bagian kening dan juga ekornya. -atau beliau mengatakan- (dan juga) pahanya. Dan pasanglah kalung pada lehernya, dan janganlah kalian memasangkannya kalung Al Autar (sejenis kalung untuk menangkal hasad). Kemudian, hendaklah kalian memilih kuda yang berwrana antara putih dan kemerah-merahan, berbelang putih di wajah dan kaki-kakinya. Atau yang rambutnya berwarna blonde dan berbelan putih di wajah serta kaki-kakinya. Atau yang berwarna hitam, dan berbelang putih di wajah serta kaki-kakitnya." Telah menceritakan kepada kami [Abul Mughirah] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Muhajir] Telah menceritakan kepada kami [Aqil bin Syabib] dari [Abu Wahb Al Kala'i] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. Maka ia pun menyebutkan maknanya. Muhammad berkata: "Saya tidak tahu, apakah beliau mendahulukan Al Kumait ataukah Al Adham." Dan orang-orang pun bertanya kepadanya, kenapa ia lebih mendahulukan Al Asyqar?" ia menjawab, "Karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengutus Sariyyah (pasukan khusus yang ditugaskan untuk operasi khusus), ternyata yang pertama kali datang adalah shahibul Asyqar (pasukan kuda yang rambut kudanya berwarna blonde)."

【866】

Musnad Ahmad 18259: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far], bahwa pernah ditanyakan kepadanya tentang seorang laki-laki yang diucapkan salam atasnya, sementara saat itu ia tidak berwudlu, maka ia pun berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Al Hudlain Abu Sasan] dari [Al Muhajir bin Qunfudz] bahwa ia pernah mengucapkan salam atas Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan saat itu, beliau sedang berwudlu. Namun, beliau tidak membalas salamnya hingga beliau selesai wudlu, baru kemudian beliau membalasnya dan bersabda: "Sesungguhnya tidak ada yang menghalangiku untuk membalas salammu, kecuali karena saya tidak suka menyebut nama Allah selain dalam keadaan suci." Maka berdasarkan hadits inilah, Al Hasan tidak suka membaca atau menyebut nama Allah sehingga ia bersuci.

【867】

Musnad Ahmad 18260: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] Telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Abdurrahman] dari [Ar Rukain bin Ar Rabi'] dari [bapaknya] dari [pamannya] yakni Fulan bin Alimah, dari [Khuraim bin Fatik Al Asadi] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Manusia ada empat, sedangkan amalan itu ada enam. Manusia ada yang memiliki kelapangan di dunia dan juga di akhirat. Ada yang memiliki kelapangan di dunia, namun ia fakir di akhirat. Ada yang fakir ketika hidup di dunia, akan tetapi di akhiratnya ia mendapat kelapangan. Kemudian, ada juga yang sengsara di dunia dan di juga di akhirat. Sedangkan amalan itu, adalah yang mendapatkan ganjaran dua kali lipat, semisal amalan itu sendiri, ada yang dilipatkan hingga sepuluh kali, dan ada juga yang dilipat gandakan menjadi seratus tujuh kali. Maka yang pertama, barangsiapa yang mati dalam keadaan muslim, dengan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun, maka wajib baginya surga. Dan siapa yang mati dalam keadaan kafir, maka wajib baginya neraka. Kemudian, barangsiapa yang bertekad untuk berbuat kebaikan, namun ia belum sempat melakukannya, padahal Allah mengetahui bahwa hatinya telah memiliki keinginan keras untuk melakukan amalan tersebut, maka Allah akan menuliskannya sebagai amalan kebaikan. Dan barangsiapa yang bertekat untuk melakukan kejahatan, maka hal itu belum ditulis sebagai suatu keburukan, dan siapa yang melakukannya, baru akan ditulis baginya satu keburukan dan keburukan itu tidaklah dilipatgandakan. Dan barangsiapa yang beramal kebaikan, maka kebaikan itu, akan dilipatgandakan baginya menjadi sepuluh kebaikan. Kemudian, siapa yang mengeluarkan nafaqah di jalan Allah, akan dilipatgandakan baginya menjadi tujuh ratus kali."

【868】

Musnad Ahmad 18261: Telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Amru] Telah menceritakan kepada kami [Za`idah] Telah menceritakan kepada kami [Ar Rukain bin Ar Rabi' bin Amilah Al Fazari] dari [bapaknya] dari [Yusair bin Amilah] dari [Khuraim bin Fatik Al Asadi] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang mengeluarkan sedekah di jalan Allah, maka akan ditulis baginya menjadi tujuh ratus kali lipat kebaikan."

【869】

Musnad Ahmad 18262: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr] yakni Ibu 'Ayyasy, dari [Ibnu Ishaq] dari [Syamr bin Athiyyah] dari [Khuraim bin Fatik Al Asadi] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku: "Senikmat-nikmat laki-laki adalah kamu, wahai Khuraim, kalau bukan karena dua hal." Saya bertanya, "Apakah kedua hal itu wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Isbalnya kainmu (menjulurnya hingga melewati kedua mata kaki), dan rambutmu yang panjang."

【870】

Musnad Ahmad 18263: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Ali] dari [Zaidah] dari [Ar Rukain bin Ar Rabi' bin Amilah Al Fazari] dari [bapaknya] dari [Yusair bin Amilah] dari [Khuraim bin Fatik] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang membelanjakan hartanya di jalan Allah, maka pahalanya akan dilipatgandakan menjadi tujuh ratus kali."

【871】

Musnad Ahmad 18264: Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadlr] Telah menceritakan kepada kami [Al Mas'udi] dari [Ar Rukain bin Ar Rabi'] dari [bapaknya] dari [Khuraim bin Fatik] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "(Balasan) amalan itu ada enam, sedangkan manusia ada empat (golongan). Yaitu, Mujibatan (amalan yang mendapatkan dua balasan) Mitslu bi Mitslin (amalan yang mendapat dengan balasan yang setimpal), amalan yang akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan, dan amalan kebaikan yang dilipatgandakan menjadi tujuh ratus. Adapun Mujibatan adalah: siapa saja yang meninggal dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka dia akan masuk surga. Dan barangsiapa yang meninggal dalam keadaan menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain, maka ia akan masuk neraka. (Adapun) Mitslu bi Mitslin: Siapa yang berkeinginan untuk melakukan kebaikan hingga hatinya merasakannya, dan Allah pun tahu akan hal itu, maka hal itu akan ditulis baginya menjadi satu kebaikan. Dan barangsiapa yang beramal baik, maka akan dicatat baginya sepuluh kebaikan semisalnya. Dan siapa yang memberikan nafkah di jalan Allah, maka satu kebaikan itu (dilipatgandakan menjadi) tujuh ratus kali. Sedangkan manusia itu ada empat yaitu: (pertama) seorang yang mendapat kelapangan di dunia, namun di akhirat yang ia dapatkan adalah kesempitan. (kedua) seorang yang mendapat kelapangan di akhirat, namun ia selalu berada dalam kesempitan di dunia. (yang ketiga) seorang yang mendapat kelapangan di dunia maupun di akhirat. Dan (yang keempat) seorang yang mendapat kesempitan baik di dunia maupun di akhirat."

【872】

Musnad Ahmad 18265: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Jabir] ia berkata: saya mendengar [Asy Sya'bi] berkata: Saya telah bersaksi atas Abu Sa'id bin Zaid, bahwa ketika jenazah lewat di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau berdiri.

【873】

Musnad Ahmad 18266: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Dinar] dari [Amru bin Aus] dari [seorang laki-laki] telah menceritakan kepadanya [Muadzin] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: Muadzin Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyerukan saat hujan turun, "SHALLUU FII RIHAALIKUM (Shalatlah di rumah-rumah kalian)."

【874】

Musnad Ahmad 18267: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] telah dikabarkan (oleh seseorang) kepadaku dari [Abu Zinad] telah menceritakan kepadaku [Muraqqi'u bin Shaifi At Tamimi] bahwa ia menyaksikan [kakeknya yakni Riyah bin Rubayyi' Al Hanzhali Al Katib], bahwa ia telah mengabarkan kepadanya bahwasanya: Suatu hari, ia keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. lalu ia pun menyebutkan hadits semisal hadits Ibnu Abu Zinad. Ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Amir] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Mughirah bin Abdurrahman] dari [Abu Zinad] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Al Muraqqi'u bin Shaifi] dari [kakeknya] yakni Riyah bin Rubayyi' saudaranya Hanzhalah Al Katib, bahwa ia telah mengabarkan kepadanya bahwasanya: Ia pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. ia pun menyebutkan hadits. Ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Manshur] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Mughirah bin Abdurrahman] dari [Abu Zinad] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Muraqqi' bin Shaifi] ia berkata: [kakekku, Riyah bin Rubayyi'] saudaranya Hanzhalah Al Katib, bahwasanya: Ia pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada suatu peperangana atas komando Khalid bin Walid. Ia pun menyebutkan Riyah dan asalnya. Lalu ia menyebutkan hadits.

【875】

Musnad Ahmad 18268: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad Az Zubairi] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al Jurairi] dari [Abu Utsman] dari [Hanzhalah] ia berkata: Suatu ketika, kami berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau menyebutkan tentang surga dan neraka, hingga seolah-olah mata melihatnya. Setelah itu saya beranjak pulang menemui keluargaku, dan saat itu aku pun tertawa bersama isteri dan anakku. Kemudian aku teringat, akan perasaanku saat berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu aku keluar dan berjumpa dengan Abu Bakr. Aku pun berkata: "Wahai Abu Bakr, Hanzhalah telah munafik." Ia bertanya, "Kenapa bisa begitu?" saya berkata: "Ketika kami berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau mengingatkan kami surga dan neraka hingga seakan-akan mata melihatnya. Namun setelah itu, saya pulang menemui keluargaku, dan saya pun tertawa dan bermain-main bersama anak dan isteriku." Abu Bakar berkata: "Sesungguhnya kami juga melakukan hal yang demikian." Maka aku pun menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan menuturkan hal itu pada beliau. Beliau bersabda: "Wahai Hanzhalah, sekiranya saat kalian berada di rumah-rumah kalian, sebagaimana saat kalian berada di sisiku, niscaya malaikat akan menyalami kalian. Dan saat kalian berada di rumah atau di jalan, maka (ingatlah sewaktu) waktu."

【876】

Musnad Ahmad 18269: Telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud Ath Thiyalisi] Telah menceritakan kepada kami [Imran] yakni Al Qaththan, dari [Qatadah] dari [Yazid bin Abdullah Asy Syikhkir] dari [Hanzhalah Al Usaidi] ia berkata: Saya berkata: "Jika kami berada di sisimu, maka (iman) kami (kuat), namun setelah kami meninggalakan Anda, kami tidak lagi seperti itu." Maka beliau pun bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sekiranya keadaan kalian seperti saat kalian berada di sisiku, niscaya malaikat menyalami kalian dan menaungi kalian dengan sayap-sayapnya."

【877】

Musnad Ahmad 18270: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Abu Hilal] dari [Abdullah bin Sawadah] dari [Anas bin Malik] -ia adalah seorang laki-lakid ari Bani Abdullah bin Ka'ab, ia berkata: Kuda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tiba-tiba menyerang kami, maka saya pun mendatangi beliau yang sedang makan. Maka beliau berkata: "Mendekat dan makanlah." saya berkata: 'Sesungguhnya, saya sedang berpuasa." Beliau bersabda: "Duduklah, saya akan menceritakanmu tentang shaum atau Shiyam. Sesungguhnya Allah 'azza wajalla meringankan setengah shalat untuk musafir. Dan meringankan shaum bagi Musafir, wanita hamil dan menyusui. Demi Allah, kedua hal itu telah disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Keduanya atau salah satu dari keduanya berkata "Duhai, kemarilah, saya telah diberi makan dari makanan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Abu HIlal] Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sawadah] dari [Anas bin Malik] seorang laki-laki dari Bani Abdullah bin Ka'ab dan bukan Al Anshari. Ia berkata: Kuda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tiba-tiba menyerang kami. Maka ia pun menyebutkan hadits itu. Abdullah berkata: Dan Telah menceritakannya kepada kami [Syaiban] Telah menceritakan kepada kami [Abu Hilal] ia berkata: Maka ia pun menyebutkan hadits semisalnya.

【878】

Musnad Ahmad 18271: Telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Syarik] dan [Yazid bin Atah`] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Abdurrahman bin Sabith] dari [Ayyasy bin Abu Rabi'ah] ia berkata: Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Umat ini akan senantiasa berada dalam kebaikan, selama mereka memuliakan Hurmah (kesucian) ini dengan sebaik-baik pengagungan. Dan jika mereka telah meninggalkan dan meremehkannya, niscaya mereka akan binasa." Dan ia berkata dalam haditsnya Yazid bin Atha` dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] Telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Yazid bin Tsabith] dari [Al Muthallib] atau [Al Ayyas bin Abu Rabi'ah] ia berkata: Saya mendengar. Lalu ia pun menyebutkan hadits semisalnya.

【879】

Musnad Ahmad 18272: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Al Aswad bin Syaiban] dari [Abu Naufal bin Abu 'Aqrab] dari [bapaknya] ia berkata: Saya bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang shaum (puasa). Beliau menjawab: "Berpuasalah satu hari dari setiap bulan." Saya berkata: "Wahai Rasulullah, saya lebih kuat dari itu." beliau bersabda: "Saya kuat, saya kuat, berpuasalah dua hari dari setiap bulan." Saya berkata: "Wahai Rasulullah, tambahkanlah lagi." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tambahkan lagi, tambahkan lagi, berpuasalah tiga hari dari setiap bulannya."

【880】

Musnad Ahmad 18273: Telah menceritakan kepada kami [Makki bin Ibrahim] Telah menceritakan kepada kami [Al Ja'd] dari [Al Hasan bin Abdullah] bahwa [Amru bin Ubaid] telah menceritakan kepadanya, bahwa ia berkata: Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam makan bahu kambing, kemudian beliau berdiri dan berkumur-kumur lalu shalat dengan tidak berwudlu lagi.

【881】

Musnad Ahmad 18274: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Zam'ah] dari [Isa bin Yazdad] dari [bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian kencing, hendaklah ia menarik zakarnya tiga kali." Zam'ah berkata: "Sekali (saja), karena hal itu telah mencukupinya."

【882】

Musnad Ahmad 18275: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] Telah menceritakan kepada kami [Zakariya bin Ishaq] dari [Isa bin Yazdad bin Fasa`ah] dari [bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian kencing, hendaklah ia menarik zakarnya tiga kali."

【883】

Musnad Ahmad 18276: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Laila] dari [Tsabit Al Banani] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari Abu Laila ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ayat di dalam shalat, namun bukan shalat wajib. Kemudian beliau melewati penyebutan Surga dan neraka, maka beliau pun membaca: "Aku berlindung kepada Allah dari api neraka -atau- kecelakaanlah bagi penghuni neraka."

【884】

Musnad Ahmad 18277: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Laila] dari [saudaranya, Isa bin Abdurrahman], dari [bapaknya] dari [kakeknya], ia berkata: Kami berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian datanglah Hasan bin Ali, ia merayap hingga menaiki dada beliau dan kencing. Maka kami pun segera beranjak hendak mengambilnya, namun Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Anakku.., anakku." Kemudian beliau meminta air dan menuangkan ke atasnya.

【885】

Musnad Ahmad 18278: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Abdullah bin Isa] dari [Isa bin Abdurrahman bin Abu Laila] dari Abu Laila bahwa ia pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Saat itu, beliau sedang menggendong Hasan atau Husain -Zuhari ragu-, lalu anak itu kencing hingga saya melihat air kencingnya mengalir di perut Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan membasahi kainnya. Kami pun segera melompat hendak mengambilnya, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Biarkan anakku -atau- janganlah kalian mengagetkannya." Kemudian beliau meminta air, lalu menuangkan ke atasnya. Kemudian anak itu mengambil satu biji dari kurma sedekah dan memasukkan ke dalam mulutnya, namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam segera menariknya kembali dari mulutnya.

【886】

Musnad Ahmad 18279: Telah menceritakan kepada kami [Zakariya bin Adi] Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Amru] dari [Zaid bin Abu Unaisah] dari [Qais bin Muslim] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [bapaknya] ia berkata: Saya ikut serta dalam penaklukan Khaibar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika mereka kalah dan terpukul mundur, kami pun memasuki kediaman mereka, sehingga orang-orang pun mengambil apa yang mereka dapatkan dari berbagai perabot rumah dan perhiasannya. Dengan tidak secepat kuali yang mendidih, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk (menumpahkan kuali itu), maka kuali itu pun ditumpahkan. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membagikan untuk setiap orangnya sepuluh ekor kambing.

【887】

Musnad Ahmad 18280: Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Abdullah bin Isa] dari [bapaknya] dari [kakeknya] dari [Abu Laila] ia berkata: Saya berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang sedang menggendong Hasan atau Husain, lalu saya melihat air kencingnya mengalir, maka saya segera berdiri ke arahnya, Maka beliau pun bersabda: "Biarkan anakku, janganlah kalian mengagetkannya hingga ia selesai kencing." Setelah itu, beliau mengikutinya dengar siraman air, kemudian beliau berdiri dan masuk bersama anak itu ke dalam rumah penyimpanan kurma sedekah. Lalu anak itu mengambil satu biji kurma dan meletakkan di mulutnya, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengeluarkannya dan bersabda: "Sesungguhnya harta sedekah tidak halal bagi kami."

【888】

Musnad Ahmad 18281: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad] dan -saya mendengarnya dari Abdullah bin Muhammad bin Abu Syaibah- Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hasyim] dari [Ibnu Abu Laila] dari [Tsabit] ia berkata: saya pernah duduk bersama [Abdurrahman bin Abu Laila] di dalam masjid. Lalu didatangkanlah seorang laki-laki yang besar badannya dan berkata: "Wahai Abu Isa." Ia menjawab, "Ya." Laki-laki berkata lagi, "Ceritakanlah kepada kami apa yang telah Anda dengar tentang Al Firaa` (kulit)." Maka ia berkata: Saya mendengar [bapakku] berkata: Saya pernah duduk di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu datanglah seorang laki-laki dan berkata: "Wahai Rasulullah, apakah saya boleh shalat di atas kulit?" beliau bersabda: "Kalau begitu, di manakah Ad Dibaagh (proses penyamakan kulit)?" ketika orang itu berlalu, saya bertanya, "Siapakah orang ini?" beliau menjawab: "Ini adalah Suwaid bin Ghafalah."

【889】

Musnad Ahmad 18282: Telah menceritakan kepada kami Abdullah Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Dawud] Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abis] dari [Abu Fazarah] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [bapaknya] menurut apa yang saya ketahui -Musa ragu-ragu- bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan i'tikaf di dalam Kubah yang terbuat dari daun kurma.

【890】

Musnad Ahmad 18283: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ma'ruf] dan [Abu Ma'mar] dan [Muhammad bin Hassan As Samti] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abis] dari [Abu Fazarah] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [bapaknya] ia berkata: Saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan i'tikaf di dalam Qubah yang terbuat dari daun kurma.

【891】

Musnad Ahmad 18284: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Zaid bin Aslam] dari [Atha` bin Yasar] dari [Abdullah Ash Shunabihi] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya matahari itu terbit di antara dua tanduk dari dua syetan. Jika ia meninggi, maka ia pun meninggalkannya. Jika matahari telah berada di tengah-tengah langit, syetan itu kembali menyertainya. Dan saat matahari menyingsing/condong ke arah barat, maka syetan itu meninggalkannya. kemudian, saat matahari mulai akan terbenam, syetan kembali menyertainya. Dan setelah terbenam, ia pun meninggalkannya. karena itu, janganlah kalian shalat pada tiga waktu ini."

【892】

Musnad Ahmad 18285: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id] bekas budak Bani Hasyim, Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mutharrif Abu Ghassan] Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Aslam] dari [Atha` bin Yasar] dari [Abu Abdullah Ash Shunabihi] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang berkumur-kumur dan istinsyaaq (memasukkan air ke hidung lalu mengeluarkannya kembali), maka dosa-dosanya akan berjatuhan dari mulut dan hidungnya. Dan barangsiapa yang membasuh wajahnya, maka dosa-dosanya akan keluar dari bulu matanya. Dan siapa yang membasuh kedua tangannya, maka dosa-dosanya akan keluar dari kuku-kukunya atau dari bawah kuku-kukunya. Dan siapa yang mengusap kepala dan kedua telinganya, maka dosa-dosanya akan keluar dari kepala atau dari rambut kedua telinganya. Dan barangsiapa yang mencuci kedua kakinya, maka dosa-dosanya akan keluar dari kuku-kuku kakinya, atau dari bawah kukunya. kemudian langkah kaki yang ia ayunkan akan terhitung sebagai amalan sunnah." Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mutharrif] dari [Zaid bin Aslam] dari [Atha` bin Yasar] dari [Abu Abdullah Ash Shunabihi] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang berkumur-kumur dan intitsar (memasukkan air ke hidung lalu mengeluarkannya kembali), maka dosa-dosanya akan berjatuhan dari hidung dan mulutnya." Lalu ia pun menyebutkan maknanya.

【893】

Musnad Ahmad 18286: Telah menceritakan kepada kami ['Attab Bin Ziyad] Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Mubarak] telah mengabarkan kepada kami [Khalid Bin Sa'id] dari [Qais Bin Abi Hazim] dari [Ash Sunabihi], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat unta yang berumur satu tahun di segerombolan unta zakat, maka beliau marah dan bersabda: "Apa ini?" dia menjawab: "Wahai Rasulullah, aku akan mengembalikannya dengan ganti dengan dua ekor unta dari hewan zakat." maka beliau pun diam.

【894】

Musnad Ahmad 18287: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Ash Shalt Bin al 'Awwam] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Al HArits Bin Wahb] dari [Abu Abdurrahman Ash Shunabihi], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ummatku akan tetap berada dalam keteguhan beragama selagi mereka tidak melakukan tiga perkara: selagi mereka tidak mengakhirkan waktu maghrib dengan menanti waktu gelap untuk menyelisihi orang-orang Yahudi, selagi mereka tidak mengakhirkan waktu fajar sampai hilangnya bintang untuk menyelisihi orang-orang Nashrani, dan selagi mereka tidak menelantarkan perkara jenazah kepada keluarganya."

【895】

Musnad Ahmad 18288: (Imam Ahmad) Berkata: Aku telah membacakan kepada [Abdurrahman]: [Malik], ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq] telah mengabarkan kepadaku [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari [Atha` bin Yasar] dari [Abdullah Ash Shunabihi] ia berkata: "Apabila seorang hamba berwudlu, kemudian dia berkumur-kumur, maka kesalahan-kesalahannya keluar dari hidungnya, apabila dia membasuh mukanya maka kesalahan-kesalahannya keluar dari mukanya sampai keluar dari bawah tepi pelupuk matanya, apabila dia membasuh kedua tangannya maka kesalahan-kesalahannya akan keluar dari kedua tangannya sampai keluar dari ujung jari-jari kedua tangannya, apabila ia mengusap kepalanya, maka kesalahan-kesalahannya akan keluar dari kepalanya sehingga keluar dari kedua telinganya. Dan apabila ia membasuh kedua kakinya maka kesalahan-kesalahannya akan keluar dari kedua kakinya sehingga keluar dari ujung jari-jari kakinya, kemudian berjalannya menuju masjid serta shalatnya adalah terhitung sunnah baginya."

【896】

Musnad Ahmad 18289: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Isma'il] bahwa mendengar [Qais] berkata: saya mendengar [Ash Shunabihi al Ahmasi] berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketahuilah bahwa sayalah yang akan mendahului dan menyambut kalian di telaga, dan sesungguhnya aku berbangga dengan banyaknya jumlah kalian di banding dengan umat yang lain, maka janganlah kalian saling berbunuhan sepeninggalku."

【897】

Musnad Ahmad 18290: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] Telah menceritakan kepada kami [Malik] dan [Zuhair Bin Muhammad] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Zaid Bin Aslam] dari ['Atha` Bin Yasar] dia berkata: saya mendengar [Abdullah Ash Shunabihi] berkata: Saya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya matahari terbit diantara dua tanduk syaitan, maka apabila dia terbit dia mengiringinya dan apabila dia meninggi dia meninggalkannya, dan mengiringinya tatkala tegak dan apabila tergelincir dia meninggalkannya. Maka lakukanlah shalat di selain pada tiga waktu ini." Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Abu Abdillah], dengan hadis matahari diatas.

【898】

Musnad Ahmad 18291: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] telah mengkhabarkan kepadaku [keponakan Abu Ruhm] bahwa ia mendengar [Abu Ruhm Al Ghifari] -dan ia termasuk salah seorang dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang ikut berbai'at dibawah pohon (Bai'atu Ridlwan) - berkata: Saya pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada perang Tabuk. Tatkala perjalanan membelah malam, aku berjalan dekat dengan beliau, tiba-tiba rasa kantuk menyerangku, maka aku bersegera bangun dan ternyata hewan tungganganku sudah mendekati hewan tunggangannya dan kedekatannya membuat aku terkejut. Karena khawatir kaki beliau yang ada di pelana terserempet maka aku mengakhirkan hewan tunggangankku sampai akhirnya mataku terkatup selama setengah malam. Dan ternyata hewan tungganganku menabrak hewan tunggangan beliau dan kaki beliau yang ada di pelana terserempet, dan aku tidak terbangun kecuali karena suara beliau yang merintih. Maka aku mengangkat kepalaku dan berkata: "Mintalah ampun untukku wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Mintalah." Kemudian beliau pun segera menanyakan orang-orang yang tidak ikut berperang dari Bani Ghifar, akupun memberitahukan kepada beliau dan ternyata beliau menanyakan kepadaku apa yang diperbuat oleh sekelompok orang hitam yang tinggi lagi berambut keriting, atau dia berkata: yang pendek -Abdurrazzaq ragu- yang mereka itu memiliki unta-unta di Syadziyatu Syarkhi. Dia melanjutkan: ' maka aku menyebutkan mereka dari Bani Ghifar, dan tidaklah aku menyebutkan mereka sehingga aku menyebutkan sekelompok orang dari Bani Aslam, dan aku berkata: "Wahai Rasulullah apa yang mencegah salah seorang dari mereka ketika mereka tidak ikut berperang, untuk memberikan tunggangan diatas unta-unta mereka kepada seseorang yang sigap berada dijalan Allah sehingga mereka menyeru, apakah mereka hendak meninggalkan kaum Muhajirin dari Quraisy, kaum Anshar, Aslam dan Ghifar?" Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] Telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Shalih] [Ibnu Syihab] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Akhi Abu Ruhm Al Ghifari] aku mendengar Abu Ruhm dan ia termasuk salah satu dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang ikut berbai'at dibawah pohon (Bai'atu Ridlwan) - berkata: Aku berperang bersama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada saat perang Tabuk. Suatu malam aku tidur di Akhsar, dan aku berjalan dekat beliau, lantas ia sebutkan makna hadis Ma'mar, hanya ia mengatakan dengan redaksi "Maka aku lambatkan untaku hingga aku ketiduran sebagian malam, dan ia bertanya "Apa yang dilakukan orang-orang hitam yang keriting dan cebol, yang mereka mempunyai unta di Syazhiyah Syarkh?, lantas ia lihat mereka dari bani ghifar. Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] Telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] dan [Ibnu Syihab] menyebutkan dari [Ibnu Ukaimah Al Laitsi] dari [keponakan Abu Ruhm Al Ghifari] bahwasanya dia telah mendengar Abu Ruhm -dan ia termasuk salah satu dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang ikut berbai'at dibawah pohon (Bai'atu Ridlwan) - berkata: Aku berperang bersama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada saat perang Tabuk. Ia pun menyebutkan hadits. Hanya saja ia mengatakan: "Maka aku bersegera melambatkan hewan tungganganku sampai akhirnya mataku tak kuat menahan kantuk di pertengahan malam." Dan dia juga mengatakan: "Apa yang diperbuat sekelompok orang hitam yang berambut kriting dan pendek?" dan dia berkata: "Demi Allah, aku tidak tahu, kalau mereka dari kelompok kami." sampai dia berkata: "Betul, mereka adalah orang-orang yang memiliki unta-unta di Syabakati Syarkhi." Ia berkata: Maka aku pun mengingat-ingat Bani Ghifar, namun saya tidak mengingat mereka. Namun akhirnya saya pun ingat, bahwa mereka adalah orang-orang yang mempunyai perjanjian dengan kami. Maka saya berkata: "Wahai Rasulullah, mereka adalah sekelompok orang dari Bani Aslam dan mereka adalah para sekutu kami."

【899】

Musnad Ahmad 18292: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Tsaur] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Rasyid Bin Sa'd] dari [Abdullah bin Luhay] dari [Abdullah bin Qurth] bahwasanya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hari-hari yang paling agung disisi Allah adalah hari Nahr (hari-hari penyembelihan hewan kurban), kemudian hari An Nafr (yakni saat-saat kembali dari Mina ke Madinah)." Kemudian didekatlan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lima atau enam Badanaat (Unta atau sapi yang disembelih di Mekah) untuk beliau sembelih,

【900】

Musnad Ahmad 18293: Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ayyasy] dari [Bakr bin Zur'ah Al Khaulani] dari [Muslim bin Abdullah Al Azdi] ia berkata: Abdulah bin Qurth Al Azdi datang menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya: "Kamu adalah Abdulah bin Qurth."

【901】

Musnad Ahmad 18294: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Amr] telah mengabarkan kepada kami [Abu Katsir] bekas budak Al Laitsiyyin, dari [Muhammad bin Abdullah bin Jahsy] bahwa seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya, "Ganjaran apakah bagiku wahai Rasululah, jika aku terbunuh di jalan Allah?" beliau menjawab, "Yaitu surga." Ketika laki-laki itu berpaling beliau melanjutkan: "Kecuali (kamu masih memiliki) hutang. Jibril telah membisikiku tadi."

【902】

Musnad Ahmad 18295: Telah menceritakan kepada kami [Khalaf bin Al Walid] Telah menceritakan kepada kami [Abbad bin Abbad] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Amru] dari [Abu Katsir] bekas budak Al Hilaliyyin, dari [Muhammad bin Abdullah bin Jahsy] dari [bapaknya] ia berkata: Seorang laki-laki menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya, "Wahai Rasulullah, ganjaran apakah untukku, jika aku berperang di jalan Allah hingga terbunuh?" beliau menjawab: "Yaitu surga." Ketika laki-laki itu berpaling, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kecuali (jika kamu masih memiliki tanggungan) hutang. Jibril 'Alaihis Salam telah membisikkannya padaku."

【903】

Musnad Ahmad 18296: Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubbab] Telah menceritakan kepada kami [Usamah bin Zaid] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Az Zuhri] dari [Abdurrahman bin Azhar] ia berkata: "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berjalan di tengah-tengah manusia pada hari Hunain seraya menanyakan kediaman Khalid bin Al Walid. Kemudian didatangkanlah seorang peminum khamer (pemabuk), maka beliau pun memerintahkan orang-orang yang bersamanya untuk memukulinya dengan benda apa saja yang ada di tangan mereka."

【904】

Musnad Ahmad 18297: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Umar] Telah menceritakan kepada kami [Usamah bin Zaid] dari [Az Zuhri] bahwa ia mendengar [Abdurrahman bin Azhar] berkata: Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada saat perang Fathu Makkah. Dan saat itu saya masih anak muda belia. Beliau berjalan di tengah-tengah manusia seraya menanyakan kediaman Khalid bin Al Walid. Kemudian didatangkanlah seorang peminum khamer, dan beliau pun memerintahkannya (untuk menghukumnya). Maka mereka pun memukulinya dengan benda-benda yang ada pada tangan mereka. di antara mereka ada yang memukul dengan sendalnya, ada yang memukul dengan tongkat dan ada juga yang memukul dengan cambuk. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melemparinya dengan pasir.

【905】

Musnad Ahmad 18298: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] ia berkata: bahwa [Abdurrahman bin Azhar] menceritakan dari Khalid bin Al Warid bin Al Mughirah bahwa suatu ia keluar dan saat itu, ia berada di atas kuda, yakni kuda milik Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ibnu Azhar berkata: Kemudian saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam setelah Allah menghancurkan kaum kuffar dan kaum muslimin pun telah kembali ke rumah-rumah mereka, beliau berjalan di tengah-tengah kaum muslimin seraya bertanya: "Siapa yang dapat menunjukkan kediaman Khalid bin Al Walid?" Maka saya pun berjalan dan berjalan agak cepat di depannya -saat itu, saya sudah muhtalim (aqil balig) - seraya berkata: "Siapa yang dapat menunjukkan kediaman Khalid bin Al Walid?" hingga kami pun sampai di kediamannya, sementara Khalid sedang bersandar di belakang rumahnya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun mendatanginya dan melihat lukanya. Az Zuhri berkata: Dan saya menduga bahwa ia mengatakan: "Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meniup ke dalam (lukanya)."

【906】

Musnad Ahmad 18299: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] Telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Shalih] Dan -dalam riwayat lain- Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Syihab] bahwa [Abdurrahman bin Azhar] menceritakan bahwasanya: "Ia pernah menghadiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, saat beliau menaburkan pasir pada wajah-wajah mereka." Bapakku berkata: Dan orang ini telah membaca hadits Zuhri dari Qabishah mengenai minum khamer.

【907】

Musnad Ahmad 18300: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dan [Waki'] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Qais] dari [Ash Shunabihi Al Ahmasi] -Waki' berkata dalam haditsnya- Ash Shunabihi, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sayalah yang akan mendahului kalian untuk memasuki Haudl (telaga), dan saya adalah Nabi yang membanggakan banyaknya jumlah kalian. maka janganlah kalian saling berbunuh-bunuhan setelahku."

【908】

Musnad Ahmad 18301: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Isma'il bin Abu Khalid] ia berkata: saya mendengar [Qais bin Abu Hazim] ia berkata: saya mendengar [Ash Shunabihi Al Bajali] ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akulah yang akan mendahului dan menjemput kalian di Telaga, dan saya berbangga dengan banyaknya jumlah kalian terhadap umat yang lain." Syu'bah berkata: Atau beliau mengatakan, "(Terhadap) manusia yang lain. Karena itu, janganlah kalian saling berbunuhan sepeninggalku." Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] dari [Isma'il] dari [Qais] dari [Ash Shunabihi Al Ahmasi] semisalnya.

【909】

Musnad Ahmad 18302: Telah menceritakan kepada kami [Abbad bin Abbad bin Habib bin Al Muhallab bin Shufrah Al Muhallabi Abu Mu'awiyah] dari [Mujalid bin Sa'id] dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Ash Shunabihi] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saya berbangga dengan banyaknya jumlah kalian terhadap umat-umat yang lain. Karena itu, janganlah sekali-kali kalian kembali kepada kekafiran sepeninggalku, yaitu sebagian kalian menebas leher sebagian yang lain." Telah menceritakan kepada kami [Yunus] dari [Hammad bin Zaid] dari [Ash Shunabihi] dan terkadang ia mengatakan, Ash Shunabih.

【910】

Musnad Ahmad 18303: (Imam Ahmad) Berkata: Telah dibacakan kepada [Sufyan] sementara saya menyaksikannya, saya mendengar [Ma'mar] menceritakan dari [Zuhri] dari [Abdurrahman bin Azhar] ia berkata: Khalid bin Walid terluka dan saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menanyakan kediamannya. Saya berkata - dan saat itu saya adalah seorang anak muda--, "Siapa yang bisa menunjukkan tempat kediaman Khalid?" kemudian beliau pun mendatanginya, sedangkan Khalid bin Walid dalam keadaan terluka, maka beliau pun duduk di sisinya.

【911】

Musnad Ahmad 18304: Telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin 'Isa] Telah mengabarkan kepada kami [Usamah bin Zaid] dari [Az Zuhri] mengatakan, Telah mengabarkan kepada kami [Abdurrahman bin Azhar] mengatakan, Pernah kulihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada perang Hunain menerobos kerumunan para sahabat, rupanya beliau bertanya kemah Khalid bin alwalid. Lantas seorang pemabuk dikeler. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh siapa saja yang disisinya untuk memukulinya dengan benda apa saja yang mereka punyai, dan beliau menaburinya dengan tanah. Telah menceritakan kepada kami [Rauh] Telah menceritakan kepada kami [Usamah bin Zaid] Telah menceritakan kepada kami [Az Zuhri] telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin Azhar Azzuhri] mengatakan, pernah aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menerobos kerumunan para shabaat bertanya persinggahan Khalid bin alwalid, lantas ia mengishakan. Telah menceritakan kepada kami Ya'qub mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Ibn Ishaq, dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah, maksudnya Ibnul Mubarak Telah mengabarkan kepada kami Ismail bin Abi Khalid dari Qais bin Abi hazim dari Ashshunabihi mengatakan, kudengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " bersabda, lantas ia sebutkan. Sedang Yazid bin harun Assunabihi mengatakan dengan redaksi seorang dari Bajilah dari Ahmas.

【912】

Musnad Ahmad 18305: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] Telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] dari [Usaid bin Hudlair] Radliallahu Ta'ala 'Anhu, ia berkata: seorang laki-laki dari Anshar bertanya, "Wahai Rasulullah, tidakkah tuan mempekerjakanku, sebagai tuan telah mempekerjakan si Fulan?" maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sepeninggalku, kalian akan menemui sikap-sikap keegoisan, maka bersabarlah hingga kalian menemuiku kelak di telaga (Al Haudl)."

【913】

Musnad Ahmad 18306: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Ishaq] Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Mubarak] Telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Ayyub] dari [Umarah bin Ghaziyyah] dari [Muhammad bin Abdullah bin Amr] dari [Ibunya yakni Fathimah binti Husain], dari [Aisyah] bahwa ia berkata: " [Usaid bin Khudair] adalah diantara sahabat yang hebat. Pernah ia katakan: Seandainya aku menghimpun tiga keadaan sekaligus, aku pun bisa melakukannya. Keadaan ketika aku membaca alquran dan saat aku mendengar alquran itu dibaca, ketika aku mendengar khutbah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan ketika aku menghadiri jenazah. Tidak pernah aku menghadiri jenazah, lantas kubayangkan hatiku dengan selain bagaimana jenazah itu diperlakukan dan apa yang akan ditemuinya.

【914】

Musnad Ahmad 18307: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: saya mendengar [Qatadah] menceritakan dari [Anas bin Malik] dari [Usaid bin Hudlair] radliallahu 'anhu, ia berkata: Seorang laki-laki dari Anshar menyendiri bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka ia berkata: "Tidakkah tuan mempekerjakanku, sebagaimana tuan telah memperkejakan si Fulan?" beliau bersabda: "Sesungguhnya akan kalian temui sikap-sikap keegoisan. Karena itu, bersabarlah, hingga kalian menjumpaiku di telaga (Al Haudl)."

【915】

Musnad Ahmad 18308: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Amru] dari [bapaknya] dari [kakeknya, Alqamah], dari [Aisyah] ia berkata: Kami kembali dari perjalanan menunaikan haji atau umrah. Kemudian kami dijemput di Dzul Hulaifah. Dan para pemuda dari kalangan Anshar menemui keluarganya, dan mereka pun menjumpai [Usaid bin Hudlair] dan mengabarkan kematian isterinya. Ia pun menutupi kepalanya dan menangis. Aisyah berkata: Saya berkata padanya, "Semoga Allah mengampunimu. Anda adalah sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Anda juga termasuk mereka yang pertama kali memeluk Islam, lalu kenapa Anda menangis lantaran seorang wanita?" ia menyingkap kembali penutup kepalanya dan berkata: "Anda telah berkata benar. Sesungguhnya, hidupku adalah hakku, saya tidak akan menangisi seorang pun setelah Sa'adz bin Mua'dz, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda tentangnya. Aisyah berkata: Saya bertanya kepadanya, "Apa yang disabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentangnya?" beliau bersabda: "Sunggu, Arsy telah bergoncang karena kewafatan Sa'd bin Mu'adz." Aisyah berkata: "Dan ia berjalan di antara aku dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【916】

Musnad Ahmad 18309: Telah menceritakan kepada kami [Affan] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] Telah memberitakan kepada kami [Al Hajjaj bin Artha`ah] dari [Abdullah bin Abdullah] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Usaid bin Hudlair] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berwudlulah kalian setelah memakan daging Unta, dan janganlah berwudlu setelah mengomsumsi daging kambing. Dan shalatlah di kandang kambing, akan tetapi janganlah kalian shalat di kandang Unta."

【917】

Musnad Ahmad 18310: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Muqatil Al Marwazi] Telah mengabarkan kepada kami [Abbad bin Awwam] Telah menceritakan kepada kami [Al Hajjaj] dari [Abdullah bin Abdullah] bekas budak Bani Hasyim, ia berkata -dan ia adalah seorang yang Tsiqqah dan Al Hakam juga mengambil hadits darinya-, dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Usaid bin Hudlair] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwasanya beliau pernah ditanya tentang susu Unta. Maka beliau bersabda: "Berwudlulah kalian setelah meminum susunya." Kemudian beliau ditanya tentang susu kambing, maka beliau menjawab: "Janganlah kalian berwudlu lagi setelah meminumnya."

【918】

Musnad Ahmad 18311: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Simak] dari [Suwaid bin Qais] ia berkata: Saya dan Makhramah Al Abdi membawa pakaian dari Hajar, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi kami, lalu beliau melakukan penawaran celana pada kami. Saat itu, kami memiliki tukang timbang yang menimbang dengan mengambil upah. Maka beliau bersabda kepada seorang penimbang: "Timbanglah dan berilah kelebihan."

【919】

Musnad Ahmad 18312: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak] dari [Malik Abu Safwan bin Amirah] ia berkata: "Saya pernah menjual celana kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebelum hijrah, maka beliau pun melebihkannya."

【920】

Musnad Ahmad 18313: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Isma'il] yakni Ibnu Abu Khalid, dari [Hakim bin Jabir] dari [bapaknya] ia berkata: Saya pernah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan saat itu, beliau mempunyai Ad Dubaa` (benaja yang terbuat dari labu). Maka saya pun bertanya, "Apakah ini?" beliau menjawab: "Dengan itu, kami memperbanyak makanan kami."

【921】

Musnad Ahmad 18314: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Hakim bin Jabir] dari [bapaknya] ia berkata: Saya pernah menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di dalam rumahnya, lalu saya melihat buah labu berada di sisinya, maka saya pun bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah ini?" beliau menjawab: "Buah labu, untuk memperbanyak makanan kami."

【922】

Musnad Ahmad 18315: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Firas] dari [Mudrik bin Imarah] dari [Ibnu Abu Aufa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Seorang yang meminum khamar tidak sempurna imannya saat ia meminumnya. Dan seorang pezina tidak sempurna imannya saat ia berzina. Dan seorang yang merampas harta tidak sempurna imannya ketika merampas."

【923】

Musnad Ahmad 18316: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] dari telah menceritakan kepadaku [Asy Syaiban] dari [Ibnu Abu Aufa] dan [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Syaibani] ia berkata: Saya mendengar [Ibnu Abu Aufa] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang Nabidz Al Jarr (rendaman anggur yang diismpan dalam tanah liat) yakni yang masih hijau. Asy Syaibani berkata: Saya bertanya, "Bagaimana dengan Nabidz yang telah berwarna putih?" Ibnu Abu Aufa menjawab: "Saya tidak tahu."

【924】

Musnad Ahmad 18317: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ubaid bin Al Hasan Al Mazani] ia berkata: saya mendengar [Ibnu Abu Aufa] berkata: Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kepalanya dari posisi ruku', maka beliau membaca: "SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH, ALLAHUMMA RABBANAA LAKAL HAMDU MIL`AS SAMAAWAATI WA MIL`AL ARDLI, WA MIL`A MAA SYI`TA MIN SYAI`IN BA'DU (Ya Allah, bagi-Mu pujian seluas langit dan bumi, serta bagi-Mu pujian seluas apa yang Engkau kehendaki setelah itu)." Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] Telah menceritakan kepada kami [Ubaid bin Hasan] dari [Ibnu Abu Aufa] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan bacaan itu, namun beliau tidak membacanya di dalam shalat.

【925】

Musnad Ahmad 18318: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] telah menceritakan kepadaku [Asy Syaiban] ia berkata: me [Ibnu Abu Aufa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang Nabidz Al Jarr Al Akhdlar (sejenis rendaman anggur yang kemudian disimpan dalam bejana yang terbuat dari tanah liat) yakni yang masih berwana hijau. Asy Syaibani berkata: Saya bertanya, "Bagaimana dengan Nabidz yang telah berwarna putih?" Ibnu Abu Aufa menjawab: "Saya tidak tahu."

【926】

Musnad Ahmad 18319: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Ya'la] ia adalah Ibnu Ubaid, keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Khalid] ia adalah Isma'il, ia berkata: saya mendengar [Ibnu Abu Aufa] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendo'akan kehancuran atas pasukan Ahzab, maka beliau membaca: "ALLAHUMMA MUNZILAL KITAAB SARII'AL HISAAB, AHZIMIL AHZAAB, AHZIMHUM, WA ZALZILHUM (Ya Allah, Yang telah menurunkan kitab, yang maha cepat hisab-Nya, hancur-leburkanlah pasukan Ahzab, hancurkan dan goncanglah mereka)."

【927】

Musnad Ahmad 18320: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Ibnu Abu Khalid] ia berkata: saya mendengar [Abdullah bin Abu Aufa] berkata: Kami datang bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau melakukan thawaf di Baitullah dan Sa'i di antara Shafa dan Marwa. Yakni saat melakukan Umrah, sedangkan kami melindungi beliau dari gangguan kamu musyrikin.

【928】

Musnad Ahmad 18321: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Khalid] ia berkata: saya mendengar [Ibnu Abu Aufa] berkata: Sekiranya sepeninggal Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam akan ada lagi seorang Nabi, niscaya putranya, yaitu Ibrahim tidaklah meninggal.

【929】

Musnad Ahmad 18322: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Yazid bin Abu Khalid Ad Dalani] dari [Ibrahim As Saksaki] dari [Ibnu Abu Aufa] ia berkata: Seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya tidak bisa membaca sedikit pun dari Al Qur`an, karena itu, ajarilah aku sesuatu yang dapat menggantikannya." Beliau bersabdas: "Bacalah, 'SUBHAANALLAH WAL HAMDULILLAH, WA LAA ILAAHA ILLALLAH, WALLAHU AKBAR, WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAH (Maha Suci Allah dan Segala puji bagi Allah, Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Allah, Allah Maha Besar. Tidak ada daya dan upaya kecuali atas izin Allah).'" Laki-laki itu berkata: "Wahai Rasulullah, ini semua hanya untuk Allah 'azza wajalla, maka apakah bagiku?" beliau menjawab: "Bacalah, 'ALLAHUMMAGHFIR LII, WAR HAMNII, WA 'AAFINI, WAHDINII, WARZUQNII (Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, dan maafkanlah aku. Berilah petunjuk dan curahkanlah rizki untukku).'" Kemudian laki-laki itu berpaling sambil menggenggam kedua telapak tangannya, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Adapun orang ini, maka sungguh, ia telah memenuhi kedua tangannya dengan kebaikan." [Mis'ar] bekata: Saya mendengar hadits ini dari [Ibrahim As Saksaki], dari [Ibnu Abu Aufa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

【930】

Musnad Ahmad 18323: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] ia berkata: saya mendengar [Ibnu Abu Aufa] berkata: Jika seseorang mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan membawa zakat hartanya, maka beliau mendo'akannya. Kemudian saya mendatangi beliau dengan membawa zakat harta bapakku. Maka beliau pun berdo'a: "Ya, Allah tolonglah dan lindungilah keluarga Abu Aufa."

【931】

Musnad Ahmad 18324: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ya'fur Al Abdi] ia berkata: saya mendengar [Ibnu Abu Aufa] berkata: Kami pernah berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebanyak tujuh kali peperangan. Dan dalam peperangan itu kami sempat makan belalang.

【932】

Musnad Ahmad 18325: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] ia adalah Ibnu Mahdi Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [seoran Syaikh] dari Bakhilah, ia berkata: saya mendengar [Ibnu Abu Aufa] berkata: Abu Bakar radliallahu 'anhu meminta izin kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sementara di sisi beliau terdapat seorang budak wanita yang sedang memukul rebana. Kemudian Umar radliallahu 'anhum meminta izin, lalu ia pun masuk. Setelah itu, Utsman radliallahu 'anhu juga meminta izin, dan tiba-tiba budak wanita itu berhenti memukul rebana. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Utsman adalah seorang laki-laki yang sangat pemalu."

【933】

Musnad Ahmad 18326: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] ia adalah Ibnu Ibrahim, Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Hayyan] ia berkata: saya mendengar [seorang Syaikh] di Madinah yang menceritakan bahwa [Abdullah bin Abu Aufa] menulis surat kepada Ubaidullah ketika ia akan memerangi Al Haruriyyah. Maka saya pun berkata kepada juru tulisnya -yang ia juga temanku-, "Tuliskanlah untukku." Maka ia pun melakukannya. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Janganlah kalian berangan-angan untuk bertemu dengan musuh, dan mohon keselamatanlah kepada Allah. Jika kalian menghadapi mereka, maka bersabarlah. Dan ketahuilah, bahwa surga itu berada di bawah naungan pedang." Kemudian Beliau mencermati, jika matahari telah terbenam, maka beliau pun menyongsong untuk melawan musuh. Kemudian beliau membaca: "ALLAHUMMA MUNZILAL KITAAB, WA MUJRIYAS SAHAAB, WA HAAZIMAL AHZAAB, IHZIMHUM WAN SHURNAA 'ALAIHIM (Ya Allah, Yang telah menurunkan kitab, Yang menggerakkan awan, pemusnah Ahzab, binasakanlah mereka dan menangkanlah kami atas mereka)."

【934】

Musnad Ahmad 18327: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] ia berkata: saya mendengar [Abdullah bin Abu Aufa] dan ia termasuk salah seorang yang ikut serta dalam Bai'atur Ridlwan, ia berkata: Jika harta zakat diserahkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau membaca do'a: "ALLAHUMMA SHALLI 'ALAIHIM (Ya Allah berilah mereka pertolongan dan ampunan)." Dan sesungguhnya bapakku mendatangi beliau dengan membawa zakat hartanya, maka beliau pun mendo'akan: "Ya Allah, berilah pertolongan dan ampunan untuk keluarga Abu Aufa."

【935】

Musnad Ahmad 18328: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan [Bahz] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Adi] -dalam riwayat lain Bahz- berkata: telah mengabarakan kepadaku Adi bin Tsabit -Ibnu Ja'far berkata- saya mendengar [Al Baraa` bin Azib] dan [Ibnu Abu Aufa] keduanya berkata: Pada hari Khaibar, pada sahabat mendapat harta ghanimah berupa Himar (keledai), maka sang Munadi (penyeru) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun menyerukan agar menumpahkan periuk. Bahz berkata: Dari Adi dari Al Baraa` dan Ibnu Abu Aufa.

【936】

Musnad Ahmad 18329: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [seorang laki-laki] yang berasal dari Bajilah, ia berkata: saya mendengar [Abdullah bin Abu Aufa] berkata: Bahwa seorang budak wanita memukul rebana di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian datanglah Abu Bakar, Umar dan baru kemudian Utsman, sehingga budak wanita itu pun berhenti. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Utsman adalah seorang laki-laki yang sangat pemalu."

【937】

Musnad Ahmad 18330: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Majza`ah bin Zahir] dan [Hajjaj] telah menceritakan kepadaku [Syu'bah] dari [Majzah bin Jahir] dan [Rauh] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Majza`ah bin Zahir] bekas budak orang Quraisy, ia berkata: saya mendengar [Abdullah bin Abu Aufa], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwasanya beliau membaca: "ALLAHUMMA LAKAL HAMDU MIL`AS SAMAA`I WA MIL`AL ARDLI, WA MIL`A MAA SYI`TA MIN SYAI`IN BA`DU, ALLAHUMMA THAHHIRNII BITS TSALJI WAL BARADI WAL MAA`IL BAARID. ALLAHUMMA THAHHIRNII MINADZ DZUNUUBI WA NAQQINII KAMAA YUNAQQATS TSAUBUL ABYADLU MINAL WASAKHI (Ya Allah, bagi-Mu pujian seluas langit dan bumi, serta bagi-Mu pujian seluas apa yang Engkau kehendaki setelah itu. Ya Allah, sucikanlah aku dengan embun dan salju serta dengan air yang dingin menyejukkan. Ya Allah, sucikanlah aku dari segala dosa, dan bersihkanlah aku darinya sebagaimana dibersihkannya kain yang putih dari kotoran)."

【938】

Musnad Ahmad 18331: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] -dalam riwayat lain- dan [Hajjaj] dari [Syu'bah] ia berkata: saya mendengar [Ubaid Abu Hasan] berkata: saya mendengar [Abdullah bin Abu Aufa] berkata: Bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a dengan do'a ini: "ALLAHUMMA RABBANAA LAKAL HAMDU MIL`AS SAMAA`I WA MIL`AL ARDLI -Hajjaj berkata- MIL`AS SAMAA`I WA MIL`AL ARDLI WA MIL`A MAA SYI`TA MIN SYAI`IN BA'DU (Ya Allah, Ya Rabb kami, bagi-Mu segala pujian, dengan pujian sepenuh langit dan bumi. Dan bagi-Mu pujian sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu)." [Muhammad] berkata: [Syu'bah] berkata: dan telah menceritakan kepadaku [Abu Ishmah] dari [Sulaiman Al A'masy] dari [Ubaid] dari [Abdullah bin Abu Aufa] berkata: bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam berdo'a -dengan do'a ini- ketika beliau mengangkat kepala bangkit dari ruku

【939】

Musnad Ahmad 18332: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman Asy Syaiban] ia berkata: saya mendengar [Abdullah bin Abu Aufa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tumpahkanlah bejana dan beserta isinya." Syu'bah berkata: Kemungkinan yang mengatakan, "Beserta apa yang ada di dalamnya." adalah Sulaiman, atau kemungkinan, telah mengabarkan kepadaku, seorang yang telah mendengarnya dari Ibnu Abu Aufa.

【940】

Musnad Ahmad 18333: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] telah menceritakan kepadaku [Syu'bah] dari [Abul Mukhtar] dari Bani Asad, ia berkata: saya mendengar [Abdullah bin Abu Aufa] ia berkata: Kami pernah berada dalam perjalanan, saat itu kami tidak mendapatkan air. Setelah itu, kami pun mendapatkan air, dan mereka pun memberi minum Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan ketika mereka membawakan minuman untuk beliau, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Petugas yang memberi minuman suatu kaum, dia yang terakhir kali minum" Beliau mengatakannya sampai tiga kali, hingga mereka semua minum.

【941】

Musnad Ahmad 18334: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] -dalam riwayat lain- [Hajjaj] telah menceritakan kepadaku [Syu'bah] ia berkata: saya mendengar [Abdullah bin Abul Mujalid] ia berkata: Abdullah bin Syaddad berselisih dengan Abu Burdah mengenai harta pinjaman. Maka keduanya mengutusku untuk menemui [Abdullah bin Abu Aufa], maka saya pun menanyakan hal itu kepadanya. Maka ia menjawab, "Kami memberi pinjaman pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar, Umar radliallahu 'anhu Ta'ala, yakni berupa gandum, dan anggur atau kurma -ia ragu mengenai kurma dan anggur." Dan ternyata hal itu tidaklah bermasalah bagi mereka. Kemudian saya mendatangi [Abdurrahman bin Abza], maka ia pun mengatakan hal yang serupa.

【942】

Musnad Ahmad 18335: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] ia berkata: [Malik] berkata: yakni Ibnu Mighwal, telah mengabarkan kepadaku [Thalhah] ia berkata: saya bertanya kepada [Abdullah bin Aufa], "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah berwasiat?" ia menjawab, "Tidak." Saya berkata: "Lalu bagaimana beliau memerintahkan kaum mukminin untuk berwasiat, sementara beliau sendiri tidak melakukannya?" ia menjawab, "Beliau telah berwasiat dengan Kitabullah 'azza wajalla."

【943】

Musnad Ahmad 18336: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] Telah mengabarkan kepada kami [Asy Syaiban] dari [Muhammad bin Abul Mujalid] ia berkata: Penghuni Masjid mengutusku kepada [Ibnu Abu Aufa] untuk menanyakan apa yang dilakukan oleh terkait dengan makanan Khaibar. Maka saya pun mendatanginya dan menanyakan hal itu. Saya bertanya, "Apakah beliau menjadikannya seperlima?" ia menjawab, "Tidak. Lebih sedikit daripada itu. Dan jika salah seorang dari kami menginginkan sesuatu dari makanan itu, maka ia akan mengambil darinya sesuai kebutuhannya."

【944】

Musnad Ahmad 18337: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] Telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] ia berkata: saya bertanya kepada [Abdullah bin Abu Aufa], salah seorang dari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk ke dalam Baitullah (Ka'bah) saat melakukan umrah?" ia menjawab, "Tidak."

【945】

Musnad Ahmad 18338: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Asy Syaiban] ia berkata: Saya bertanya kepada [Ibnu Abu Aufa], "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melakukan hukum rajam?" ia menjawab, "Ya. Yakitu dua orang Yahudi laki-laki dan perempuan." Saya bertanya lagi, "Apakah setelah turunnya surat An Nur ataukah sebelumnya?" ia menjawab, "Saya tidak tahu."

【946】

Musnad Ahmad 18339: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] yakni Asy Syaibani, dari [Abdullah bin Abu Aufa] Radliyallah Ta'ala 'Anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang untuk memakan daging keledai jinak.

【947】

Musnad Ahmad 18340: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] dan [Ya'la Al Ma'na] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] ia berkata: Saya bertanya kepada [Abdullah bin Aufa], "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memberi kabar gembira kepada Khadijah Radliyallahu Ta'ala 'Anha?" ia menjawab, "Ya, beliau telah memberinya kabar gembira dengan rumah (yang akan dibangunkan baginya) di dalam surga. Rumah itu terbuat dari mutiara yang tiada kebisingan di dalamnya dan tiada pula kepenatan." Ya'la berkata: Dan sekali waktu, ia mengatakan: "Tidak ada kebisingan di dalamnya." Atau, "(Di dalamnya) tidak ada lagi perkataan yang tidak berfaedah dan tidak ada pula kepenatan (keletihan)."

【948】

Musnad Ahmad 18341: Telah menceritakan kepada kami [Ya'la] Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] ia berkata: saya mendengar [Abdullah bin Abu Aufa] berkata: "Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat beliau melakukan umrah. Kemudian beliau melakukan thawaf, dan kami pun melakukan thawaf bersama beliau. Dan saat beliau shalat, kami ikut shalat bersamanya. Setelah itu, beliau melakukan sa'i antara shafa dan Marwa, sementara kami melindungi beliau dari tindakan usil penduduk Makkah, sehingga tak seorang pun yang dapat menyakiti beliau."

【949】

Musnad Ahmad 18342: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Yusuf] dari [A'masy] dari [Ibnu Abu Aufa] ia berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kaum Khawarij adalah anjing-anjingnya neraka."

【950】

Musnad Ahmad 18343: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] Telah mengabarkan kepada kami [Isma'il] dari [Abdullah bin Abu Aufa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan Umrah, beliau thawaf di Ka'bah dan kami pun ikut thawaf bersamanya. Kemudian beliau shalat di belakang Maqam, kami pun ikut shalat bersama beliau. Setelah itu, beliau keluar dan thawaf antara Shafa dan Marwah, sedangkan kami mengawasi beliau dari kejahilan penduduk Makkah, sehingga tak seorang pun yang bisa melemparinya atau menyakitinya dengan sesuatu pun. Beliau kemudian berdo'a: "ALLAHUMMA MUNZILAL KITAAB SARII'AL HISAAB, HAAZIMAL AHZAABI, ALLAHUMMAH ZIMHUM, WA ZALZILHUM (Ya Allah, Yang telah menurunkan kitab, yang maha cepat hisab-Nya, Yang telah menghancurleburkan pasukan Ahzab, hancurkan dan goncanglah mereka)."

【951】

Musnad Ahmad 18344: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Mis'ar] dari [Ziyad bin Fayyadl] dari [Abdullah bin Abu Aufa] ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca do'a: "ALLAHUMMA LAKAL HAMDU KATSIIRAN THAYYIBAN MUBAARAKAN FIIHI (Ya Allah, bagi-Mu segala puji, dengan pujian yang banyak, baik dan penuh keberkahan)."

【952】

Musnad Ahmad 18345: Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Jarir] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] dari [Abdullah bin Abu Aufa] -ia termasuk mereka yang ikut serta dalam Bai'atur Ridlwan- ia berkata: Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam didatangi oleh suatu kaum dengan membawa zakat harta mereka, maka beliau berdo'a: "ALLAHUMMA SHALLI 'ALAIHIM (Ya Allah, berilah pertolongan dan ampunan kepada mereka)." kemudian bapakku mendatangi beliau dengan membawa zakat hartanya, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun berdo'a: "Ya Allah, berilah pertolongan dan ampunan untuk keluarga Abu Aufa."

【953】

Musnad Ahmad 18346: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Abdul Malik] Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Iyad bin Laqith] Telah menceritakan kepada kami Iyad dari [Abdullah bin Sa'id] dari [Abdullah bin Abu Aufa] ia berkata: Seorang laki-laki datang sementara kami berada dalam shaf di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. kemudian laki-laki itu pun masuk ke dalam shaf dan membaca: "ALLAHU AKBAR KABIIRAA WA SUBHAANALLAHI BUKRATAN WA ASHIILAA (Allah Maha Besar, dan Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore)." Akhirnya, kaum muslimin pun mengangkat kepala mereka dan mengingkari perbuatan laki-laki tersebut seraya berkata: "Siapa yang mengangkat suaranya di atas suara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.?" maka ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selesai shalat, beliau bertanya: "Siapa orang yang bersuara keras ini?" maka dijawab, dia adalah orang ini ya Rasulullah. Kemudian beliau pun bersabda: "Sungguh, saya telah melihat bacaanmu naik ke atas langit hingga pintunya dibuka dan ia pun memasukinya." Abu Abdurrahman berkata: Telah menceritakannya kepada kami [Ja'far bin Humaid Al Kufi] Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Iyad bin Laqith] dari Iyad dari [Abdullah bin Sa'id] dari [Abdullah bin Abu Aufa] semisalnya.

【954】

Musnad Ahmad 18347: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepadaku [Malik] yakni Ibnu Mighwal dari [Thalhah bin Musharrif] ia berkata: saya bertanya kepada [Abdullah bin Abu Aufa], "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berwasiat?" Ia menjawab, "Tidak pernah." Saya bertanya lagi, "Lalu, kenapa wasiat itu diwajibkan bagi kaum muslimin, atau mengapa mereka diperintahkan untuk berwasiat?" ia menjawab, "Beliau telah berwasiat dengan Kitabullah (Al Qur`an)."

【955】

Musnad Ahmad 18348: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Ubaid bin Hasan] dari [Ibnu Abu Aufa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca: "ALLAHUMMA RABBANAA LAKAL HAMDU MIL`AS SAMAA`I WA MIL`AL ARDLI WA MIL`A MAA SYI`TA MIN SYAI`IN BA'DU (Ya Allah, Ya Rabba kami, bagi-Mu segala pujian, dengan pujian sepenuh langit dan bumi. Dan bagi-Mu pujian sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu)."

【956】

Musnad Ahmad 18349: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Ibrahim As Saksaki] dari [Ibnu Abu Aufa] ia berkata: Seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Sesungguhnya, saya tidak bisa membaca sedikit pun dari Al Qur`an. Karena itu, ajarilah aku sesuatu yang dapat menggantikan posisinya." Beliau bersabda: "(Bacalah), SUBHAANALLAH WAL HAMDULILLAH, WA LAA ILAAHA ILLALLAH, WALLAHU AKBAR, WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAH (Maha Suci Allah dan Segala puji bagi Allah, Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Allah, Allah Maha Besar. Tidak ada daya dan upaya kecuali atas izin Allah)." Laki-laki itu pun pergi, atau seperti itu dan ia berkata: "Ini semua hanya untuk Allah 'azza wajalla, lalu apakah untukku?" beliau menjawab: "Bacalah, 'ALLAHUMMAGHFIR LII, WAR HAMNII, WA 'AAFINI, WAHDINII, WARZUQNII (Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, dan maafkanlah aku. Berilah petunjuk dan curahkanlah rizki untukku).' -atau- WARZUQNII WAHDINII WA 'AAFINI" Mis'ar berkata: Sepertinya ia juga mengatakan, "Saya meminta kepahaman sebagiannya dari Abu Khalid, yakni Ad Dalani."

【957】

Musnad Ahmad 18350: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Ubaid bin Hasan] ia berkata: saya mendengar [Abdullah bin Abu Aufa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "ALLAHUMMA LAKAL HAMDU MIL`AS SAMAA`I WA MIL`AL ARDLI WA MIL`A MAA SYI`TA MIN SYAI`IN BA'DU (Ya Allah, bagi-Mu segala pujian, dengan pujian sepenuh langit dan bumi. Dan bagi-Mu pujian sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu)."

【958】

Musnad Ahmad 18351: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhamamd] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ibrahim Al Hajari] dari [Abdullah bin Abu Aufa] -ia termasuk sahabat yang ikut serta dalam Bai'atur Ridlwan- bahwa anak perempuannya meninggal. Kemudian ia pun mengikuti jenazahnya dengan mengendarai Baghal di belakangnya, akhirnya para wanita pun menangis. Maka ia pun berkata: "Janganlah lakukan melakukan Al Maratsi (ratapan ala jahiliyah), karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang ratapan ala jahiliyah hingga salah seorang di antara kalian air matanya mengalir sesuka hatinya." Kemudian ia pun menshalatinya empat takbir, lalu ia berdiri setelah takbir yang keempat seperti jarak dua takbir, ia berdo'a dan berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah berbuat terhadap jenazah sedemikian ini."

【959】

Musnad Ahmad 18352: Telah menceritakan kepada kami [Al Hakam bin Musa] telah berkata Abdullah Abu Abdurrahman dan saya mendengarnya dari Al Hakam Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Ayyasy] dari [Musa bin Uqbah] dari [Abu An Nadlr] dari [Ubaidullah bin Ma'mar] dari [Abdullah bin Abu Aufa] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam suka menyerang musuhnya saat matahari telah menghilang.

【960】

Musnad Ahmad 18353: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman Asy Syaibani] ia berkata: saya mendengar [Abdullah bin Abu Aufa] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang Nabidz Al Jarr (sejenis rendaman anggur, kemudian di didiamkan dalam bejana yang terbuat dari tanah liat) yakni yang masih hijau. Asy Syaibani berkata: Saya bertanya, "Bagaimana dengan Nabidz yang telah berwarna putih?" Ibnu Abu Aufa menjawab: "Saya tidak tahu.

【961】

Musnad Ahmad 18354: Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepadaku Abu Abdurrahman sahabat Al Harawi dan namanya adalah [Ubaidullah bin Ziyad], telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Abdullah bin Abu Aufa] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan kabar gembira kepada Khadijah dengan rumah di surga yang terbuat dari mutiara, yang tiada kebisingan di dalamnya dan tiada pula kepenatan."

【962】

Musnad Ahmad 18355: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Sulaiman Asy Syaibani] dari [Abdullah bin Abu Aufa] ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang Nabidz Al Jarr (sejenis minuman rendaman anggur yang kemudian di didiamkan dalam bejana yang terbuat dari tanah liat) yakni yang masih hijau. Asy Syaibani berkata: Saya bertanya, "Bagaimana dengan Nabidz yang telah berwarna putih?" Ibnu Abu Aufa menjawab: "Saya tidak tahu."

【963】

Musnad Ahmad 18356: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] ia berkata: saya bertanya kepada [Abdullah bin Abu Aufa], "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memberi kabar gembira kepada Khadijah?" ia menjawab, "Ya. Yaitu dengan rumah (di surga) yang terbuat dari permata yang tiada kebisingan di dalamnya dan tidak ada pula kepenatan."

【964】

Musnad Ahmad 18357: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammam] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Juhadah] dari [seorang laki-laki] dari [Abdullah bin Aufa] bahwasanya: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri pada raka'at pertama saat menunaikan shalat Zhuhur, hingga beliau tidak mendengar suara tapak kaki.

【965】

Musnad Ahmad 18358: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Adi bin Tsabit] ia berkata: saya mendengar [Al Baraa`] dan [Abdullah bin Abu Aufa] bahwa mereka (para sahabat) mendapatkan harta ghanimah berupa Himar, dan mereka pun memasaknya. Maka sang Munadi (penyeru) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun menyerukan, "Tumpahkanlah wajan itu."

【966】

Musnad Ahmad 18359: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Iyad] Telah menceritakan kepada kami Iyad dari [Abdullah bin Sa'id] dari [Abdullah bin Abu Aufa] ia berkata: Seorang laki-laki datang dari daerah yang jauh, sementara kami di shaf belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. kemudian laki-laki itu masuk ke dalam shaf dan membaca: "ALLAHU AKBAR KABIIRAA WA SUBHAANALLAHI BUKRATAN WA ASHIILAA (Allah Maha Besar, dan Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore)." Akhirnya, kaum muslimin pun mengangkat kepala mereka dan mengingkari perbuatan laki-laki tersebut seraya berkata: "Siapa yang mengangkat suaranya di atas suara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?." ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selesai shalat, beliau bertanya: "Siapa orang yang bersuara keras ini?" maka dikatakanlah, bahwa dia adalah si "A". Kemudian beliau pun bersabda: "Sungguh, saya telah melihat bacaanmu naik ke atas langit hingga pintunya dibuka dan ia pun memasukinya."

【967】

Musnad Ahmad 18360: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Jumhan] ia berkata: Kami memerangi kaum Khawarij, dan diantara kami ada [Abdullah bin Abu Aufa] yang budaknya bergabung dengan kaum Khawarij, mereka dari tepi sana dan kami berada di tepi yang lain. Kami pun memanggilnya, "Abu Fairuz, Abu Fairuz, celaka kamu, ini adalah majikanmu Abdullah bin Aufa. Si budak mengatakan 'Sebaik-baik orang adalah dia, sekairanya ia mau berhijrah. Kata Sa'id, si budak tidak mengatakan 'musuh Allah. Kata said, kami katakan, si budak betul-betul mengatakan 'Sebaik-baik orang kalau ia mau berhijrah. Lantas Abdullah bin Abi Awfa bertanya "Apakah ada hijrah lagi setelah hijrahku bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? Si budak menjawab: aku mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiw asallam bersabda " Beruntunglah bagi siapa saja yang membunuh mereka (khawarij) dan mereka membunuhnya."

【968】

Musnad Ahmad 18361: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ya'fur] ia berkata: Serikatku bertanya kepada Abdullah bin Abu Aufa mengenai Belalang, sementara aku, saat itu sedang bersamanya. Maka [Ibnu Abu Aufa] menjawab, "Tidaklah mengapa dengannya." Ia juga mengatakan, "Saya telah berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebanyak tujuh kali peperangan, maka kami pun pernah memakannya."

【969】

Musnad Ahmad 18362: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq Asy Syaibani] dari [Sa'id bin Jubair] ia berkata: Saya menyebutkan suatu hadits kepada Abdullah, telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Aufa] tentang daging himar. Maka Sa'id berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam benar-benar telah mengharamkannya."

【970】

Musnad Ahmad 18363: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] dari [Abu 'Awanah] Telah menceritakan kepada kami [Ziyad bin Ilaqah] ia berkata: saya mendengar [Jarir bin Abdullah] berkhutbah pada hari wafatnya Al Mughirah bin Syu'bah, ia berkata: "Hendaklah kalian bertakwa kepada Allah 'azza wajalla, bersikap tenang, bersahaja, sampai pemimpin kalian datang, karena ia akan datang sekarang." Kemudian ia berkata lagi, "Minta maaflah kalian kepada Amir kalian, karena ia menyukai untuk memaafkan." Ia berkata lagi, "Amma Ba'du, sesungguhnya saya pernah mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: 'Saya berbai'at kepadamu atas dasar Islam.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saya memberi syarat 'Untuk berbakti kepada setiap muslim." Kemudian saya pun berbai'at kepada beliau atas dasar ini, dan Rabb masjid ini. Sesungguhnya saya adalah seorang pemberi nasehat kepada kalian semua." Ia pun meminta ampun kepada Allah dan turun.

【971】

Musnad Ahmad 18364: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammad] telah mengabarkan kepada kami [Ashim bin Bahdalah] dari [Abu Wa`il] dari [Jarir bin Abdullah Al Bajali] ia berkata: saya berkata: "Wahai Rasulullah, tetapkanlah syarat atasku." Maka beliau bersabda: "Kamu beribadah kepada Allah, janganlah kamu menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, hendaklah kamu menunaikan shalat wajib, membayar zakat wajib, dan selalu berbakti kepada setiap muslim serta berlepas diri dari orang kafir."

【972】

Musnad Ahmad 18365: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Jabir] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [seorang laki-laki] dari [Thariq At Tamimi] dari [Jarir] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewati kaum wanita, maka beliau pun mengucapkan salam kepada mereka.

【973】

Musnad Ahmad 18366: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Habib] dari [Al Mughirah bin Syubail] atau Syibl telah berkata [Abu Nu'aim]: [Al Mughirah bin Syubail] yakni Ibnu 'Auf dalam hadits ini, dari [Jarir bin Abdullah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Seorang budak yang melarikan diri, maka telah terlepas darinya Adz Dzimmah (jaminan keamanan dan tanggungan)."

【974】

Musnad Ahmad 18367: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Aun bin Abu Juhaifah] dari [Al Mundzir bin Jarir] dari [bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa memulai kebaikan dalam Islam, ia memperoleh pahala dan pahala siapa saja yang emnirunya sesudahnya dnegan tidak mengurangi pahala mereka sama seklai. Sebaliknya barangsiapa memulai kebiasaan buruk dalam Islam, ia mendapat dosanya dan dosa yang menirunya dengan tidak mengurangi dosa mereka sedikitpun. Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Al Qasim] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] mengatakan, aku mendengar ['Aun bin Abi Jahafah] dari [Almundzir bin Jarir Al Bajali] dari [ayahnya] mengatakan, kami berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di awal siang, lantas ia sebut redaksinya. Hanya ia mengatakan, lantas beliau menyuruh Bilal mengumandangkan adzan, kemudian beliau masuk kamar dan keluar kamarnya dan mendirikan shalat. Kata ayah Jarir, seolah-olah beliau disepuh emas (maksudnya beliau bersinar-sinar wajahnya karena gembira melihat kesegeraan sahabat taat kepada Allah).

【975】

Musnad Ahmad 18368: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Al Hajjaj] dari [Amru bin Murrah] dari [Zadzan] dari [Jarir bin Abdullah Al Bajali] bahwa seorang laki-laki datang dan menyatakan masuk Islam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengajarkan Islam kepadanya, saat itu ia masih berada dalam perjalanan. Tiba-tiba telapak kaki Unta miliknya masuk ke dalam sarang Yarbu' (sejenis hewan yang menyerupai tikus dan berekor panjang lagi berbulu), sehingga Untanya itu mematahkan lehernya dan ia pun meninggal. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatanginya dan bersabda: "Ia beramal sedikit, namun diberi ganjaran pahala yang banyak." Hammad mengatakannya sebanyak tiga kali, "Lahad adalah untuk kita, sedakang Asy Syaq adalah untuk selain kita." Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid] Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Arthah] Telah menceritakan kepada kami [Utsman Al Bajali] dari [Zadzan] ia pun menyebutkan hadits.

【976】

Musnad Ahmad 18369: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Yunus] dari [Amru bin Sa'id] dari [Abu Zur'ah bin Amru bin Jarir] ia berkata: Jarir berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai memandang wanita yang tidak dilakukan dengan sengaja (kebetulan), maka beliau pun memerintahkanku agar mengalihkan pandangan.

【977】

Musnad Ahmad 18370: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak bin Harb] dari [Ubaidullah bin Jarir] dari Jarir ia berkata: Saya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Saya berbaiat kepada Anda di atas Islam." Beliau pun menjabat tangannya dan bersabda: "Untuk berbakti kepada setiap muslim." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang tidak mengasihi manusia, maka ia tidak akan dikasihi Allah 'azza wajalla."

【978】

Musnad Ahmad 18371: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] ia berkata: saya mendengar [Abu Wa`il] menceritakan dari [seorang laki-laki] dari [Jarir] bahwa ia berkata: "Saya telah berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk (senantiasa) mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berbakti kepada setiap muslim dan berlepas diri dari orang musyrik."

【979】

Musnad Ahmad 18372: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari [Abu Wa`il] dari [Jarir] ia berkata: "Saya berbaiat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (untuk senantiasa) mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berbakti kepada setiap muslim, dan berlepas diri dari orang musyrik." Atau kalimat yang semakna dengan itu.

【980】

Musnad Ahmad 18373: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman] ia berkata: saya mendengar [Abu Zhabyan] menceritakan dari [Jarir] ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang tidak mengasihi manusia, maka Allah 'azza wajalla tidak akan mengasihinya."

【981】

Musnad Ahmad 18374: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] Telah menceritakan kepada kami [Ashim bin Bahdalah] dari [Abu Wa`il] bahwa [Jarir] berkata: "Wahai Rasulullah, tetapkan syarat atasku." Beliau bersabda: "Kamu beribadah kepada Allah, janganlah kamu menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, hendaklah kamu menunaikan shalat wajib, membayar zakat wajib, dan selalu berbakti kepada setiap muslim serta berlepas diri dari orang kafir."

【982】

Musnad Ahmad 18375: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Ubaidullah bin Jarir] dari [bapaknya] ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla tidak akan mengasihi seorang yang tidak mengasihi manusia."

【983】

Musnad Ahmad 18376: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] telah menceritakan kepadaku [Syu'bah] dari [Ali bin Mudrik] ia berkata: saya mendengar [Abu Zur'ah] menceritakan dari [Jarir] -ia adalah kakeknya- dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda pada saat haji wada': "Wahai Jarir, suruhlah orang-orang untuk diam dan mendengar." Kemudian beliau bersabda dalam khutbahnya, "Janganlah kalian kembali kepada kekafiran sepeninggalku, sebagian kalian menebas leher sebagian yang lain."

【984】

Musnad Ahmad 18377: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Hammam] ia berkata: [Jarir] buang air kecil, lalu berwudlu dan membasuh bagian atas kedua sepatunya. Maka dikatakanlah kepadanya, "Kamu melakukan ini, sedangkan kamu telah buang air kecil?" ia menjawab, "Ya. Saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam buang air kecil kemudian berwudlu dan membasuh kedua sepatunya." Ibrahim berkata: Mereka heran terhadap hadits ini karena keIslaman Jarir adalah setelah turun surat Al Ma`idah.

【985】

Musnad Ahmad 18378: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Zaid bin Wahb] ia berkata: saya mendengar [Jarir] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang tidak mengasihi manusia, maka Allah 'azza wajalla tidak akan mengasihinya." Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Zaid bin Wahb] dari [Jarir bin Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.. Ia pun menyebutkan semisalnya.

【986】

Musnad Ahmad 18379: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Zaid bin Wahb] dari [Jarir bin Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang tidak mengasihi manusia, maka Allah 'azza wajalla tidak akan mengasihinya." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Zhabyan] dari [Jarir] semisal dengan hadits itu.

【987】

Musnad Ahmad 18380: Telah menceritakan kepada kami [Muhammd bin Ubaid] Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Qais] dari [Jarir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah menghalangi diriku untuk menemuinya semenjak aku masuk Islam, dan tidak pula beliau melihatku kecuali beliau menebarkan senyum."

【988】

Musnad Ahmad 18381: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Aun bin Abu Juhaifah] dari [Al Mundziri bin Jarir] dari [bapaknya] ia berkata: Kami pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di awal siang. Kemudian ada sbeuah kaum yang tak beralas kaki, telanjang, memakai kain wool bergaris atau mantel panjang, mereka menenteng pedang, mayoritas mereka dari Mudhar, bahkan mungkin semua dari Mudhar. Kontan wajah Rasulullah Shallallahu'alaihiwaslalam berubah melihat kemiskinan yang ada pada mereka. Kata Bilal, Rasulullah mondar-mandir lantas beliau perintahkan Bilal untuk mengumandangkan adzan, dan ia lakukan, dan ia iqamati. Beliau shalat dan berkhutbah, lantas beliau menyampaikan ayat "Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada rabbi kalian yang telah mencipta kalian dari jiwa yang satu" (QS. Annisa: 1), hingga ayat "Sesungguhnya Allah maha mengawasi kamu (QS. Annisa': 1), lantas beliau baca ayat dalam surat alhasyr yang bunyinya 'Hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang diperbuat untuk hari esok' (QS. Alhasyr 18), Kata Jarir, setelah beliau membaca ayat itu, ada seseorang menyedekahkan dari dinarnya, dirhamnya, bajunya, dan takaran sha' gandumnya, atau takaran sha' kurmanya, hingga beliau mengatakan "Toh walau hanya dengan separuh biji kurma'. Kata Jarir, lantas ada seseorang anshar membawa bungkusan yang telapak tangannya nyaris tak kuat, bahkan ia betul-betul tak kuat membawa bungkusan itu. Kemudian para sahabat berduyun-duyun kulihat dua gundukan makanan dan baju hingga kulihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wajahnya bersinar-sinar seolah-olah beliau disepuh dengan emas. Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda 'Siapa yang memulai kebaikan dalam Islam, maka ia memperoleh pahalanya dan pahala yang menirunya sesudahnya dengan tanpa mengurangi pahala mereka sama sekali, dan barangsiapa yang emmulai kejhaatan, maka baginya memperoleh dosanya dan dosa yang menirunya sesudahnya dengan tidak mengurangi dosanya sedikitpun. Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Al Qasim] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] mengatakan, aku mendengar ['Aun bin Abi Jahafah] mengatakan, aku mendengar [Abu Mundzir bin Jarir] menceritakan dari [ayahnya], mengatakan, kami disisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diawal siang, lantas ia sebutkan. Hanya ia mengatakan, beliau instruksikan Bilal sehingga ia Adzan, kemudian beliau masuk kamar dan keluar lantas beliau shalat, dan juga ia katakana, seolah-olah beliau disepuh emas.

【989】

Musnad Ahmad 18382: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Yusuf] Telah menceritakan kepada kami [Abu janab] dari [Zadzan] dari [Jarir bin Abdullah] mengatakan, kami berangkat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika kami sampai Madinah, ternyata ada seorang pengendara menghdap kami. Kontan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berujar 'Rupanya orang ini sedang menuju kalian." Kata Jarir, lantas si laki-laki pengendara sampai kepada kami. Ia ucapkan salam dan kami pun, menjawab. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya " Darimana engkau datang? Aku, kata si laki-laki, dari keluargaku, anakku dan kerabatku."Sebnarnya tujuanmu ke mana? Tanya Rasulullah."Aku ingin menemui Rasulullah, " Jawabnya. Kata Nabi "Telah engkau temukan." Si laki-laki berujar: "Wahai Rasulullah, ajarilah aku tentang keimanan! Nabi menjawab, iman adalah engkau berikrar bahwa tiada sesemabahn yang hak selain Allah semata dan bahwasanya Muhammad utusan Allah, engkau mendirikan shalat dan membayar zakat, eberpuasa di bulan ramadhan dan haji."Telah aku ikrarkan itu semua" Jawab si laki-laki. Kata Jarir, lantas unta si laki-laki itu kaki depannya tersangkut dalam jala tikus besar, sehingga untanya terjerembab, si laki-laki juga jatuh dan naasnya ia jatuh dengan kepala terlebih dahulu. Si laki-laki itu terenggut nyawanya. Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berujar: "Tolong bawalah orang itu kemari. 'Ammar bin yasir dan Khudzaefah kontan membopongnya dan mendudukkannya lanta berujar "Ya Rasulullah, si laki-laki ini rupanya telah tiada! Kata Jarir, lantas Rasulullah Shallallahu' alaihi wasallam berpaling dari keduanya, lantas beliau berujar kepada Ammar dan Khudzaefah "Tidakkah kamu berdua melihatku berpaling dari si laki-laki ini, sebab kulihat dua malaikat menyisipkan buah-buahan surga dalam mulutnya, maka aku baru tahu kalau dia mati kelaparan. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: laki-laki ini, demi Allah, adalah diantara yang Allah firmankan "Sesungguhnya orang-orang yang tidak mencampuri keimann mereka dengan kezhjaliman, bagi mereka jaminan keamanan dan merekalah orang-orang yang mendpaat petunjuk." (QS. Al-an'am 82). Lantas beliau bersabda 'Tolong bawa ke sini saudara kalian. Kata Jarir, lantas kami bawa laki-laki itu ke air, kami mandikan, kami beri minyak wangi, kami kafani, dan kami bawa ke pekuburan. Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang hingga duduk di pinggir kuburan, dan beliau bersabda "Tolong orang ini buatkan lahad dan jangan buatkan syaqq, sebab galian bagi kita adalah lahad, sedang bagi selain kita (selain muslim) adalah syaqq. Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin A'mir] Telah menceritakan kepada kami [Abdul hamid bin Abi Ja'far Alfarra'] dari [Tsabit] dari [Zadzan] dari [Jarir bin Abdullah Al Bajali], katanya, kami berangkat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari Madinah. Ketika kami berjalan, tiba-tiba ada seseorang terlihat oleh kami, lantas ia sebutkan semisal, hanya ia katakan dengan redaksi "Kaki depan anak lembunya terperosok dalam lobang yang digali tikus besar, dan dalam hadisnya Beliau bersabda ' Orang ini diantara yang beramal sedikit namun pahalanya banyak.

【990】

Musnad Ahmad 18383: Telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Amr] Telah menceritakan kepada kami [Za`idah] Telah menceritakan kepada kami [Bayan] dari [Qais] dari [Jarir] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah melarangku untuk menemuinya semenjak aku memeluk Islam, dan tidak pula beliau melihatku selain beliau menebarkan senyum."

【991】

Musnad Ahmad 18384: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] telah menceritakan kepadaku [Isma'il] dari [Qais] dari [Jarir bin Abdullah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah menghlangiku untuk menemuinya semenjak aku memluk Islam, dan tidak pula beliau melihatku selain dengan keadaan tersenyum di hadapan wajahku."

【992】

Musnad Ahmad 18385: Telah menceritakan kepada kami [Abu Qathn] telah menceritakan kepadaku [Yunus] dari [Mughirah bin Syibl] mengatakan, [Jarir] mengatakan, ketika aku mendekati Madinah, aku derumkan hewan tungganganku, kulepaskan orang kepercayaanku dan aku pakai kemeja dan celanaku, kemudian aku masuk. Tak tahunya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang menyampaikan pidato sehingga para sahabat menatapku dengan tajam. Aku katakan kepada kawan dudukku 'Wahai Abdullah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apa menyebut-nyebutku?"Iya" Jawabnya. Tadi rasul menyebut-nyebut namamu dengan sebutan-sebutan terbaiknya. Ketika beliau menyampaikan khutbahnya, dalam khutbahnya beliau menyela "Akan menemui kalian dari pintu ini sebaik-baik orang yang mendapatkan barakah, selain di wajahnya ada ciri-ciri malaikat. Kata Jarir, maka aku memuji Allah 'azza wajalla atas segala pujian yang kutemui. Kata Abu Quthn, lantas aku katakan kepada Yunus 'Engkau mendengarnya dari Jarir ataukah engkau mendengar dari Mughirah bin Syibl?. Kata Yunus 'Benar, dari Mughirah. Telah menceritakan kepada kami [Abu Na'im] Telah menceritakan kepada kami [Yunus] dari [Al Mughirah bin Syibl bin Auf] dari [Jarir bin Abdullah] mengatakan, ketika aku mendekati Madinah, aku derumkan hewan tungganganku, kemudian kulepaskan orang kepercayaanku, kemudian kupakai kemeja dan celanaku. Katanya, lalu aku temui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang beliau ketika itu menyampaikan pidato, aku ucapkan salam kepada nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sehingga orang-orang menatapku dengan tajam, maka kukatakan kepada teman dudukku? Apakah rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut-nyebut beritaku? Lantas ia menyebutkan semisal.

【993】

Musnad Ahmad 18386: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Abu Wa`il] dari [Jarir] bahwa saat ia berbai'at kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka ia pun berjanji atasnya, agar ia tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun. Kemudian agar selalu mendirikan shalat, membayar zakat, selalu berbakti kepada setiap orang muslim dan berlepas diri dari orang musyrik.

【994】

Musnad Ahmad 18387: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Qatadah] dari [Humaid bin Hilal] dari [Jarir bin Abdullah Al Bajali] bahwa seorang laki-laki dari Anshar mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan membawa bejana yang terbuat dari emas dan memenuhi jari-jari tangannya, ia pun berkata: "(Saya infakkan bejana) ini di jalan Allah 'azza wajalla." Maka berdirilah Abu Bakar Radliallahu Ta'ala 'Anhu dan ia pun memberikan (hartanya di jalan Allah). Setelah itu, berdirilah Umar radliallahu 'anhu, dan mereka pun menyerahkan (hartanya di jalan Allah), dan ia juga menyerahkan (hartanya di jalan Allah). Kemudian kaum Muhajirin ikut berdiri, dan memberikan (harta bendanya di jalan Allah). Akhirnya wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tampak bercahaya, hingga saya melihat cahaya itu di bagian atas pipinya. Kemudian beliau pun bersabda: "Barangsiapa yang memulai kebiasaan yang baik dalam Islam, lalu kebaikan itu pun diamalkan setelahnya, maka baginya adalah pahala seperti pahala mereka yang mengerjakannya tanpa mengurangi dari pahala mereka sedikit pun. Sedangkan, siapa yang memulai kebiasaan buruk dalam Islam, lalu keburukan itu pun diamalkan setelahnya, maka akan dibebankan atasnya dosa seperti dosa mereka yang melakukannya tanpa mengurangi sedikit pun dari dosa mereka."

【995】

Musnad Ahmad 18388: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Zakariya] ia adalah Ibnu Abu Za`idah, Telah menceritakan kepada kami [Abu Hayyan At Taimi] dari [Adl Dlahak] pamannya Al Mundzir, dari [Mundzir bin Jarir] dari [Jarir bin Abdullah] ia berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah boleh seseorang mengambil barang yang hilang lalu menggabungkan dengan hartanya, kecuali orang yang kehilangan."

【996】

Musnad Ahmad 18389: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Zakariya] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Khalid] dari [Qais] dari [Jarir bin Abdullah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusnya ke Dzul Khalashah. Kemudian ia pun menghancurkan dan membakarnya, lalu ia mengirim utusan bernama Busyair kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk memberi kabar gembira.

【997】

Musnad Ahmad 18390: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] ia adalah Az Zubairi, Telah menceritakan kepada kami [Syarik] ia adalah Ibnu Abdullah, dari [Abu Ishaq] dari [Amir] dari [Jarir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya, saudara kalian An Najasyi, telah meninggal, karena itu, mintakanlah ampunan untuknya."

【998】

Musnad Ahmad 18391: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Dawud] dari [Amir] dari [Jarir bin Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jadikanlah amil (penarik zakat) kalian pulang dalam keadaan ridha."

【999】

Musnad Ahmad 18392: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Isma'il] dari [Qais] ia berkata: [Jarir] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku: "Tidak sebaiknyakah kamu menjadikanku bisa istirahat dari mengatasi Dzul Khalashah, yaitu sebuah rumah di Khats'am, yang diberi nama Ka'bah Yamaniyyah?" Maka saya pun berangkat berjihad ke sana bersama seratus tujuh puluh pasukan berkuda dari Ahmas. Kata jarir, ia mendatanginya dan membakarnya dengan api. Lalu Jarir mengutus pemberi kabar gembira kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan berkata: "Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran, saya tidaklah mendatangi Anda, hingga saya meninggalkannya dalam keadaan seperti Unta yang lagi kudisan." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun mendo'akan barakah atas kuda suku Ahmas beserta pasukannya hingga lima kali.

【1000】

Musnad Ahmad 18393: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Qais bin Abu Hazim] ia berkata: [Jarir] berkata kepada: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang tidak mengasihi manusia, maka Allah 'azza wajalla tidak akan mengasihinya."

【1001】

Musnad Ahmad 18394: Telah menceritakan kepada kami [Muhammd bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Isma'il] ia berkata: saya mendengar [Qais bin Abu Hazim] menceritakan dari [Jarir] ia berkata: Kami berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada malam Badar. Beliau bersabda: "Kalian akan melihat Rabb kalian 'azza wajalla, sebagaimana kalian melihat bulan. Kalian tidak akan kesulitan saat melihat-Nya. Karena itu, jika kalian mampu, maka jangan sampai dua shalat ini terlalaikan oleh kalian, yakni sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenam." Kemudian beliau membaca ayat ini: "Bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam(nya)." (QS. Qaf 39). Syu'bah berkata: Saya tidak tahu, apakah beliau mengatakan, "Jika kalian mampu" ataukah tidak.

【1002】

Musnad Ahmad 18395: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Isma'il] ia berkata: saya mendengar [Qais] menceritakan dari [Jarir] ia berkata: Saya membai'at Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk selalu siap mendirikan shalat, membayar zakat, dan berbakti kepada setiap muslim.

【1003】

Musnad Ahmad 18396: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Muhammad] telah mengabarkan kepada kami [Syarik] dari [Abu Ishaq] dari [Al Mundzir bin Jarir] dari [bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah suatu kaum berbuat maksiat, sementara di tengah-tengah mereka ada seorang laki-laki yang lebih kuat dari mereka dan lebih disegani, namun orang yang kuat dan disegani itu tidak mau merubah kemaksiatan orang-orang, kecuali Allah akan meratakan siksa-Nya kepada mereka semua." Atau beliau berkata: "(Maka Allah) akan menimpakan siksa-Nya kepada mereka."

【1004】

Musnad Ahmad 18397: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ziyad bin Ilaqah] ia berkata: saya mendengar [Jarir] berkhutbah ketika Al Mughirah meninggal dan mengangkat para kerabatnya, Jarir berdiri seraya berkata: "Saya mewasiatkan kepada kalian agar bertakwa kepada Allah yang Esa, tiada sekutu baginya. Dan hendaklah kalian selalu mendengar dan taat, hingga Amir (sang pemimpin) mendatangi kalian. mintakanlah ampunan bagi Al Mughirah bin Syu'bah. Semoga Allah mengampuninya, karena ia menyukai keselamatan. Amma ba'du. Sesungguhnya saya pernah mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk berbai'at padanya dengan tanganku ini. untuk menetapi Din Islam. Maka beliau pun menetapkan atasku untuk selalu memberi nasehat. Maka demi Rabb Masjid ini, sesungguhnya saya adalah seorang pemberi nasehat bagi kalian."

【1005】

Musnad Ahmad 18398: Telah menceritakan kepada kami [Muhammd bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: saya mendengar [Abu Ishaq] berkata: Bahwa [Jarir bin Abdullah] berada dalam suatu utusan di Armenia, lalu mereka tertimpa kelaparan. Maka Jarir menulis surat kepada Mu'awiyah, "Sesungguhnya saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Barangsiapa yang tidak mengasihi manusia, maka Allah 'azza wajalla tidak akan mengasihinya.'" Maka Mu'awiyah pun mengirim utusan kepada Jarir. Akhirnya Jarir mendatanginya, maka ia pun bertanya, "Kamu mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" ia menjawab, "Ya." Utusan itu menarik mundur pasukan Jarir dan membekali mereka dengan oleh-oleh. Abu Ishaq berkata: Bapakku berada dalam rombongan pasukan itu. ia datang dengan membawa pakaian indah sebagai hadiah dari Mu'awiyah.

【1006】

Musnad Ahmad 18399: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] Telah menceritakan kepada kami [Sayyar] dari [Asy Sya'bi] dari [Jarir] ia berkata: Saya berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk selalu siap mendengar dan taat. Ia pun berkata: "Maka tuntunlah aku." Maka beliau bersabda: "Semaksimal kemampuanmu. Dan untuk berbakti kepada setiap setiap muslim."

【1007】

Musnad Ahmad 18400: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari [Amru bin Sa'id] dari [Abu Zur'ah bin Amr] dari [Jarir bin Abdullah] ia berkata: Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang memilin bulu leher kuda dengan kedua jari tangannya dan beliau bersabda: "Kuda itu pada jambul (ubun-ubunnya) terdapat kebaikan, pahala, dan harta ghanimah hingga datangnya hari kiamat."

【1008】

Musnad Ahmad 18401: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari [Amru bin Sa'id] dari [Abu Zur'ah bin Amr bin Jarir] dari [Jarir bin Abdullah] ia berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang memandang wanita secara tidak sengaja, maka beliau pun menyuruhku seraya bersabda: "Palingkanlah pandanganmu."

【1009】

Musnad Ahmad 18402: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Adi] dari [Dawud] dari [Asy Sya'bi] dari [Jarir] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "(Usahakanlah) seorang amil (penarik zakat) pulang dari sisi kalian, sedangkan ia dalam keadaan ridla."

【1010】

Musnad Ahmad 18403: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] Telah menceritakan kepada kami [Ziyad bin Ilaqah] ia berkata: saya mendengar [Jarir] berkata: Saya telah berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (agar senantiasa) berbakti kepada setiap muslim. Mis'ar berkata dari Ziyad: "Sesungguhnya saya adalah seorang pemberi nasehat bagi kalian."

【1011】

Musnad Ahmad 18404: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ashim bin Abu An Najud] dari [Abu Wa`il] dari [Jarir] bahwa suatu kaum dari kalangan Arab Baduwi mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan mengenakan An Nimar (sejenis pakaian yang tersulam dari kain wool). Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan anjuran kepada para sahabatnya agar bersedekah, namun mereka berlambat-lambat dalam menanggapinya, dan kekecewaan itu terlihat pada wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian datanglah seorang laki-laki dari Anshar dengan membawa Tibr (lempengan emas atau perak) dan menyerahkannya. Setelah itu, para sahabat pun ikut bersedekah, hingga kegembiraan itu tampak pada wajah beliau. Maka beliau pun bersabda: "Barangsiapa yang memulai kebiasaan yang baik dalam Islam, lalu kebiasaan itu pun diamalkan setelahnya, maka baginya adalah pahala dan pahala seperti pahala mereka yang mengerjakannya tanpa mengurangi dari pahala mereka sedikit pun. Sedangkan, siapa yang memulai kebiasaan yang buruk dalam Islam, lalu kebiasaan itu pun diamalkan setelahnya, maka dosanya akan dibebankan ke atasnya, dan baginya dosa seperti dosa mereka yang melakukannya tanpa mengurangi sedikit pun dari dosa mereka."

【1012】

Musnad Ahmad 18405: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Hammam] ia berkata: ia berkata: Saya melihat [Jarir bin Abdullah] berwudlu dari Mithhar (bejana yang digunakan untuk berwudlu) dan membasuh kedua sepatunya. Maka mereka pun bertanya, "Apakah kamu mengusap kedua sepatumu?" ia berkata: "Sungguh, saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." dan sekali waktu ia mengatakan, "Beliau mengusap kedua sepatunya." Para sahabat Abdullah pun heran terhadap hadits ini dan mereka berkata: "Padahal keIslaman Jarir setelah turun surat Al Ma`idah."

【1013】

Musnad Ahmad 18406: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Muslim] yakni Ibnu Shubaih, dari [Abdurrahman bin Abu Hilal Al Abasi] dari [Jarir bin Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berkhutbah kepada kami, dan beliau pun memberikan anjuran kepada kami agar bersedekah. Namun para sahabat berlambat-lambat dalam menanggapi anjuran beliau itu, hingga kemarahan pun terlihat pada wajah beliau. -dan sekali waktu ia mengatakan- hingga (kemarahan itu) terlihat jelas (pada wajah beliau). Kemudian datanglah seorang laki-laki dari kalangan Anshar dengan membawa bejana yang terbuat dari emas dan langsung memberikannya kepada beliau. Setelah itu, para sahabat yang lain pun ikut bersedekah, hingga pada wajah beliau terlihat kegembiraan. Beliau kemudian bersabda: "Barangsiapa yang memulai kebiasaan yang baik, lalu kebiasaan itu pun diamalkan setelahnya, maka baginya adalah pahala dan pahala seperti pahala mereka yang mengerjakannya tanpa mengurangi dari pahala mereka sedikit pun. Sedangkan, siapa yang memulai kebiasaan yang buruk, lalu kebiasaan itu pun diamalkan setelahnya, maka dosanya akan dibebankan ke atasnya, dan baginya dosa seperti dosa mereka yang melakukannya tanpa mengurangi sedikit pun dari dosa mereka."

【1014】

Musnad Ahmad 18407: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] ia adalah Adl Dlarir, Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Zaid bin Wahb] dari [Jarir bin Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang tidak mengasihi manusia, maka Allah 'azza wajalla tidak akan mengasihinya."

【1015】

Musnad Ahmad 18408: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Isma'il] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Qais] ia berkata: telah berkata kepadaku [Jarir bin Abdullah], Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku, "Tidak sebaiknyakah kamu bisa menjadikanku beristirahat untuk mengatasi Dzul Khalashah sebuah rumah di Khats'am yang diberi nama, Ka'bah Yamaniyyah?." Maka saya pun berangkat dengan seratus lima puluh pasukan berkuda dari suku Ahmas, yang kesemuanya memiliki kuda perang. Kemudian saya mengabarkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa saya tidak bisa menunggang kuda dengan baik. Maka beliau pun menepuk dadaku sehingga saya dapat melihat bekas jari-jarinya pada dadaku. Dan beliau berdo'a: "ALLAHUMMA TSABBIT WAJ'ALHU HAADIYAN MAHDIYA (Ya Allah, teguhkanlah ia, dan jadikanlah ia sebagai pemberi petunjuk yang mendapat petunjuk)." Setelah itu, ia pun berangkat dan menghancurkan serta membakar Ka'bah Yamaniyyah). Kemudian ia mengutus utusan penyampai kabar kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Utusan Jarir itu berkata: "Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran, tidaklah aku mendatangi tuan hingga saya meninggalkan Ka'bah yamaniyah itu seperti Unta yang kudisan." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendo'akan keberkahan bagi kuda-kuda suku Ahmas berserta para kaum lelakinya sebanyak lima kali.

【1016】

Musnad Ahmad 18409: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Qais] ia berkata: telah berkata kepadaku [Jarir bin Abdullah]: Kami pernah duduk di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Tiba-tiba beliau melihat ke arah bulan pada malam perang Badar seraya bersabda: "Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian 'azza wajalla, sebagaimana kalian melihat bulan ini dengan tanpa kesulitan -atau- dengan tanpa kesusahan -Isma'il ragu kepastian redaksinya- saat melihat-Nya. Maka jika kalian sanggup untuk tidak melalaikan Shalat saat sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah." Kemudian beliau membaca ayat: "Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya." (QS. Toha 130).

【1017】

Musnad Ahmad 18410: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Muhammad bin Abu Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Hilal Al Absi] ia berkata: [Jarir bin Abdullah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang hamba merintis (kebiasaan) yang baik, sehingga kebiasaan itu diamalkan oleh orang setelahnya, kecuali baginya adalah pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya dengan tanpa mengurangi dari pahala mereka sedikit pun. Dan tidaklah seorang hamba membuat kebiasaan yang buruk, kemudian kebiasaan itu diamalkan setelahnya, kecuali dosanya akan dibebankan ke atasnya, dan baginya dosa seperti dosa orang yang melakukannya dengan tidak mengurangi dari dosa mereka sedikiti pun." Maka orang-orang dari kalangan A'rab pun mendatangi beliau seraya berkata: "Wahai Nabiyullah, amil (pengelola zakat) mu, telah mendatangi kami, dan ia telah berbuat zhalim terhadap kami." Beliau bersabda: "Berikanlah kepadanya (apa yang menjadi kewajiban kalian) dan bersikap baiklah kepadanya, meskipun ia bersikap zhalim." Jarir berkata: "Semenjak saya mendengarnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka tidaklah Mushaddiq (amil zakat, pengelola zakat) pergi dari sisiku, kecuali ia dalam keadaan ridla."

【1018】

Musnad Ahmad 18411: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya, dari [Jarir]: (Jarir) Berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang diharamkan kelemah-lembutan, maka ia telah diharamkan untuk mendapatkan kebaikan."

【1019】

Musnad Ahmad 18412: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Abu Hayyan] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Adl Dlahak] paman Al Mundzir bin Jarir, dari Al Mundzir bin Jarir dari Jarir ia bekata: Saya pernah bersama Abu Jarir di Bawarij pada malam hari. Kemudian saya mendiskusikan (menyeleksi) sapi-sapi yang ada, dan pada saat itu, ia melihat seekor sapi yang ia anggap bukan miliknya seraya berkata: "Sapi apaan ini?" Jarir menjawab, "Sapi yang mengikutsertai rombongan sapi itu." maka ia pun menyuruh (untuk menyingkirkan sapi itu), akhirnya sapi itu disingkirkan hingga sapi itu tidak kelihatan lagi. Setelah itu, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak diperkenankan mengambil barang yang hilang (temuan) dan mencampurkannya dengan barang miliknya, kecuali orang yang betul-betul kehilangan."

【1020】

Musnad Ahmad 18413: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Isma'il] dari [Qais] dari [Jarir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah menutup diri dariku semenjak aku memeluk Islam, dan beliau tidak pernah pula melihatku selain tersenyum memandang wajahku."

【1021】

Musnad Ahmad 18414: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Al Mughirah bin Syibl] dari [Jarir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika seorang budak melarikan diri (dari tuannya), maka Dzimmah (jaminan keamanan dan tanggungan) Telah terlepas darinya."

【1022】

Musnad Ahmad 18415: Telah berkata Abdullah, telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Abdullah Al Mukharrimi] Telah menceritakan kepada kami [Ash Shalt bin Mas'ud Al Jahdari] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepadaku [anak Jarir bin Abdullah] ia berkata: Bahwa panjang sandal Jarir bin Abdullah adalah satu hasta.

【1023】

Musnad Ahmad 18416: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al Yaqzhan bin Umair Al Bajali] dari [Zadzan] dari [Jarir bin Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Lahad adalah untuk kita, sedang Asy Syaqq adalah untuk ahli kitab."

【1024】

Musnad Ahmad 18417: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Syu'bah] dan [Muhammad bin Ja'far] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Jabir] dari [Thariq At Tamimi] dari [Jarir] -dalam riwayat lain - Ibnu Ja'far berkata: telah menceritakan kepadaku [seorang laki-laki] dari [Thariq At Tamimi] dari [Jarir] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melewati para wanita, dan beliau pun mengucapkan salam atas mereka.

【1025】

Musnad Ahmad 18418: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Syarik] dari [Ashim] dari [Abu Wa`il] dari [Jarir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kaum Muhajirin dan Anshar, sebagian mereka adalah pembela atas sebagian yang lain. Orang-orang yang dibebaskan dari Quraisy dan Orang-orang yang dibebaskan) dari Tsaqif sebagian mereka adalah pembela atas sebagian yang lain hingga hari kiamat datang." Syarik berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Tamim bin Salamah] dari [Abdurrahman bin Hilal] dari [Jarir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam semisalnya.

【1026】

Musnad Ahmad 18419: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Syarik bin Abdullah] dari [Abu Ishaq] dari [Al Mundzir bin Jarir] dari [bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah suatu kaum yang hidup ditengah-tengah masyarakat yang berbuat maksiat, sedangkan ia lebih mulia dan lebih kuat daripada masyarakatnya, namun kaum tersebut tidak berusaha merubah perilakunya, kecuali Allah akan meratakan siksa-Nya kepada mereka."

【1027】

Musnad Ahmad 18420: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dasri [Ali bin Mudrik] ia berkata: saya mendengar [Abu Zur'ah bin Amr bin Jarir] menceritakan dari Jarir bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Jarir pada saat haji wada': "Perintahkan kepada manusia agar mereka diam dan mendengarkan (dengan seksama)." Jarir menambahkan, dan Beliau bersabda: "Janganlah kalian kembali kepada kekafiran sepeninggalku, sebagian kalian menebas leher sebagian lainnya."

【1028】

Musnad Ahmad 18421: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Musa bin Abdullah] dari [Abdurrahman bin Hilal Al Absi] dari [Jarir bin Abdullah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Orang-orang yang dibebaskan dari Quraisy dan Orang-orang yang dibebaskan dari Tsaqif sebagian mereka adalah wali (pembela) atas sebagian yang lain, baik di dunia, maupun di akhirat. Kaum Muhajirin dan Anshar, sebagian mereka adalah pembela satu sama lainnya, baik di dunia maupun di akhirat."

【1029】

Musnad Ahmad 18422: Telah menceritakan kepada kami [Abu Abdurrahman Mu`ammal] Telah menceritakan kepada kami [Hammad] Telah menceritakan kepada kami [Ashim] dari [Abu Wa`il] dari [Jarir] ia berkata: Saya berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Tetapkanlah syarat (suatu ketentuan) atasku." Maka beliau bersabda: "Hendaklah kamu beribadah kepada Allah dengan tidak mennyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Kemudian dirikanlah shalat, keluarkanlah zakat (hartamu) yang telah diwajibkan, dan berbakti kepada setiap muslim serta berlepas dirilah dari orang kafir."

【1030】

Musnad Ahmad 18423: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Qasim] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Jabir] dari [Amir] dari [Jarir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Islam itu dibangun di atas lima perkara, yaitu: Syahadah (bersaksi) bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, haji di Baitullah dan berpuasa di bulan Ramadlan."

【1031】

Musnad Ahmad 18424: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Qasim] Telah menceritakan kepada kami [Ziyad bin Abdullah bin Uatsah] dari [Abdul Karim bin Malik Al Jazri] dari [Mujahid] dari [Jarir bin Abdullah Al Bajali] ia berkata: Saya memeluk Islam setelah diturunkannya suarat Al Ma`idah, dan saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengusap (kedua sepatunya) setelah saya memeluk Islam.

【1032】

Musnad Ahmad 18425: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Dawud] dan [Muhamamd bin Abdullah bin Zubair] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abu Ishaq] dari [Amir] dari [Jarir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya saudara kalian An Najasyi telah meninggal dunia. Karena itu, mintakanlah ampunan baginya."

【1033】

Musnad Ahmad 18426: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] Telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Ibrahim bin Jarir] dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Jarir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwasanya beliau masuk wc dengan tetap mengenakan kedua sepatunya. Kemudian beliau keluar, lalu berwudlu dan mengusap kedua sepatunya.

【1034】

Musnad Ahmad 18427: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhamamd bin Abu Syaibah] -Abdullah berkata- dan saya mendengarnya dari Ibnu Abu Syaibah ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Jarir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusku ke negeri Yaman. kemudian di sana saya menjumpai dua orang laki-laki yaitu Dzu Kala' dan Dzu Amru. Saya sampaikan kepada keduanya berita dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Setelah itu, kami kembali dan ternyata kafilah dari Madinah telah menyusul kami. Kami pun bertanya kepada mereka, "Bagaiamana beritanya?" mereka menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah wafat, dan Abu Bakr radliallahu 'anhu telah menggantikannya (sebagai khalifah), sementara kaum muslimin dalam keadaan baik." Kemudian mereka berkata padaku, "Sampaikanlah berita ini kepada temanmu."

【1035】

Musnad Ahmad 18428: Telah menceritakan kepada kami [Makki bin Ibrahim] Telah menceritakan kepada kami [Dawud] yakni Ibnu Yazid Al Audi dari [Amir] dari [Jarir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika seorang hamba melarikan diri dari tuannya, kemudian ia berjumpa dengan musuh dan mati, maka ia adalah kafir."

【1036】

Musnad Ahmad 18429: Telah menceritakan kepada kami [Makki] Telah menceritakan kepada kami [Dawud bin Yazid Al Audi] dari [Amir] dari [Jarir bin Abdullah] ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Islam itu, dibangun di atas lima perkara, yaitu: Syahadah (bersaksi) bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, melaksanakan haji, dan berpuasa di bulan Ramadlan."

【1037】

Musnad Ahmad 18430: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Yusuf] Telah menceritakan kepada kami [Yunus] dari [Al Mughirah bin Syibl] ia berkata: [Jarir] berkata: Ketika saya mendekati Madinah, saya menderumkan kendaraanku, dan membersihkan koporku. Kemudian saya mengenakan pakaian dan masuk masjid. Dan ternyata Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sedang berkhutbah. Maka orang-orang pun memandangiku dengan pandangan yang tajam. Saya bertanya kepada teman duduknya, "Wahai Abdullah, apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menyebutkan sesuatu terkait dengan diriku?" ia menjawab, "Ya. Beliau menyebutmu dengan sebutan yang paling baik. Saat beliau sedang berkhutbah, beliau diberitahu dan bersabda: 'Sesungguhnya dari pintu ini akan masuk orang terbaik Dzu Yaman dan pada wajahnya benar-benar terlihat (tanda kebaikannya)." Jarir berkata: "Maka saya pun memuji Allah 'azza wajalla."

【1038】

Musnad Ahmad 18431: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Mujalid] dari [Asy Sya'bi] dari [Jarir] ia berkata: Saya berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (agar senantiasa) mendirikan shalat, menunaikan zakat, selalu mendengar dan taat serta senantiasa memberi kebaktian kepada setiap muslim.

【1039】

Musnad Ahmad 18432: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari [Amru bin Sa'id] dari [Abu Zu'ah bin Amru bin Jarir] ia berkata: Jarir berkata: Saya berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (agar selalu siap) mendengar dan taat, serta senantiasa memberi kebaktian kepada setiap orang muslim. Jika Jarir membeli sesuatu, sedangkan ia ta'ajub akan harganya, maka ia berkata kepada sahabatnya, "Ketahuilah, demi Allah, apa yang kami ambil adalah lebih kami sukai, daripada apa yang kami berikan kepadamu." Sepertinya, yang ia maksudkan adalah Al Wafa (memenuhi janji).

【1040】

Musnad Ahmad 18433: Telah menceritakan kepada kami [Muhamamd bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: saya mendengar [Abu Ishaq] menceritakan dari [Ubaidullah bin Jarir] dari [bapaknya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidalah maksiat merajalela dalam suatu kaum, sedangkan mereka lebih mulia dan lebih banyak jumlahnya daripada yang melakukannya, namun mereka tidak mengubah perilaku kejahatan itu, maka Allah akan meratakan siksanya kepada mereka."

【1041】

Musnad Ahmad 18434: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yazid Al Washithi] telah mengabarkan kepada kami [Al Mujalid bin Sa'id] dari [Asy Sya'bi] dari [Jarir bin Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika Mushaddiq (pengumpul harta zakat dan sedekah, amil, pengelola zakat) mendatangi kalian, maka janganlah ia meninggalkan kalian, kecuali dalam keadaan ridla."

【1042】

Musnad Ahmad 18435: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id] bekas budak Bani Hasyim, Telah menceritakan kepada kami [Za`idah] Telah menceritakan kepada kami [Ziyad bin Ilaqah] dari [Jarir] ia berkata: Habr berkata kepadaku saat di Yaman, "Jika benar teman kalian itu adalah seorang Nabi, maka sungguh, pada hari ini ia telah meninggal." Jarir berkata: "Maka Beliau meninggal pada hari senin."

【1043】

Musnad Ahmad 18436: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Za`idah] Telah menceritakan kepada kami [Ashim] dari [Syaqiq] dari [Jarir] ia berkata: Saya berkata: "Wahai Rasulullah, tetapkanlah suatu syarat atasku, karena Andalah yang lebih tahu akan Syarat itu." beliau bersabda: "Saya membai'atmu (agar kamu selalu) beribadah kepada Allah dengan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apa pun, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat dan berbakti kepada setiap muslim, serta berlepas diri dari orang musyrik."

【1044】

Musnad Ahmad 18437: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman Al Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Hammam bin Harits] bahwa [Jarir bin Abdullah], setelah ia buang air kecil, ia kemudian berwudlu dan mengusap bagian atas kedua sepatunya. Maka ditanyakanlah hal itu kepadanya. ia pun menjawab, "Sungguh, saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan hal itu." Ibrahim berkata: Mereka keheranan akan hal itu, karena keIslaman Jarir adalah setelah surat Al Ma`idah turun.

【1045】

Musnad Ahmad 18438: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari [Ibrahim] dari [Hammam bin Al Harits] dari [Jarir bin Abdullah] bahwa buang air kecil kemudian berwudlu dan mengusap kedua sepatunya. Maka hal itu ditanyakan kepadanya. Ia pun menjawab, "Sesungguhnya, saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukannya." Ibrahim berkata: Mereka keheranan akan hal itu, karena keIslaman Jarir adalah setelah turunnya surat Al Ma`idah.

【1046】

Musnad Ahmad 18439: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari [Ibrahim] dari [Hammam bin Al Harits] dari [Jarir] bahwa ia buang air kecil, kemudian berwudlu dan mengusap bagian atas kedua sepatunya, lalu ia shalat. maka ditanyakanlah hal itu kepadanya. ia pun menjawab, "Saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan yang semisal dengan ini." mereka heran terhadap hadits ini, sebab Jarir termasuk sahabat yang paling akhir memeluk Islam.

【1047】

Musnad Ahmad 18440: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Adi] dari [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari [Ibrahim] dari [Hammam bin Al Harits] bahwa [Jarir] kencing sambil berdiri. Kemudian ia berwudlu dan mengusap bagian atas kedua sepatunya, lalu ia shalat. maka saya pun menanyakan akan hal itu kepadanya. Maka ia pun menyebutkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau pernah berbuat seperti itu.

【1048】

Musnad Ahmad 18441: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Abul Ahwash] dari [Al A'masy] dari [Abu Wa`il] dari [Abu Nukhailah] dari [Jarir bin Abdullah] ia berkata: Saya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk berbai'at kepadanya. Saya pun berkata: "Ulurkanlah tangan Anda dan tetapkanlah syarat atasku, dan Andalah yang lebih tahu akan Syarat." Beliau bersabda: "Saya membai'atmu (agar) kamu tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, kemudian kamu mendirikan shalat, membayar zakat, berbakti kepada setiap muslim, dan berlepas diri dari orang musyrik."

【1049】

Musnad Ahmad 18442: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] Telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abu Ishaq] dari [Amir] dari [Jarir] ia berkata: "Jika seorang hamba (budak) melarikan diri ke negeri syirik, maka ia telah menghalallan darahnya sendiri (untuk ditumpahkan)." Sepertinya, Syarik memarfukkannya.

【1050】

Musnad Ahmad 18443: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad Az Zubaidi] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Amir] dari [Jarir] -dan ia tidak memarfukkannya- ia berkata: "Jika seorang hamba melarikan diri ke negeri musuh, maka darahnya telah halal (ditumpahkan)."

【1051】

Musnad Ahmad 18444: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [bapaknya] dari [Jarir] ia berkata: Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang tidak mengasihi manusia, maka Allah 'azza wajalla tidak akan mengasihinya."

【1052】

Musnad Ahmad 18445: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad] ia berkata: -dan saya mendengarnya dari Abdullah bin Muhammad bin Abu Syaibah- Telah menceritakan kepada kami [Hafsh] dari [Dawud] dari [Amir Asy Sya'bi] dari [Jarir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa pun dari hamba sahaya, yang melarikan diri, maka dirinya telah terlepas dari Adz Dzimmah (jaminan keamanan dan sosial)."

【1053】

Musnad Ahmad 18446: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Ashim] dari [Manshur bin Abdurrahman] dari [Asy Sya'bi] dari [Jarir bin Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa pun dari hamba sahaya, yang lari dari tuannya, maka ia telah kafir."

【1054】

Musnad Ahmad 18447: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] yakni Ibnu Qaum, dari [Ziyad bin Ilaqah] ia berkata: Saya mendengar [Jarir] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang tidak mengasihi, maka ia tidak akan dikasihi. Dan siapa yang tidak mau memaafkan, maka ia tidak akan dimaafkan (diampuni)."

【1055】

Musnad Ahmad 18448: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] ia adalah Ibnu Sa'id, dari [Isma'il] dari [Qais] dari [Jarir] ia berkata: Saya telah berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (agar senantiasa) mendirikan shalat, membayar zakat, dan berbakti kepada setiap muslim.

【1056】

Musnad Ahmad 18449: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Mujalid] dari [Amir] dari [Jarir] dan [Abdah] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Mujalid] dari [Amir] dari [Jarir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika Mushaddiq (pengumpul harta zakat dan sedekah) mendatangi kalian, maka janganlah ia meninggalkan kalian, kecuali ia dalam keadaan ridla."

【1057】

Musnad Ahmad 18450: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Qais] Telah menceritakan kepada kami [Jarir] ia berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang tidak mengasihi manusia, maka Allah 'azza wajalla tidak akan mengasihinya."

【1058】

Musnad Ahmad 18451: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Qais] Telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Abdullah] ia berkata: Saya telah berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (agar senantiasa) mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, dan selalu berbakti kepada setiap muslim.

【1059】

Musnad Ahmad 18452: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Khalid] dari [Qais] dari [Jarir] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak sebaiknyakah kalian mau memberiku kesempatan beristirahat dengan memusnahkan Dzul Khalasha, yaitu sebuah rumah milik kaum Khats'am yang diibadahi pada masa Jahiliyah dan biasa disebut Ka'bah Yamaniyyah?" Jarir bekata, "Maka kami berangkat ke sana bersama seratus lima puluh pasukan penunggang kuda. Dan kami pun memusnahkan dan membakarnya hingga kami meninggalkannya seperti unta yang kudisan." Qais berkata: Kemudian Jarir mengutus seseorang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk memberikan kabar gembira akan hal itu. ketika sampai, berkata: "Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran. Tidaklah aku mendatangi baginda, hingga kami meninggalkannya dalam keadaan seperti Unta yang kudisan." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendo'akan keberkahan bagi kuda-kuda suku Ahmas berserta para kaum lelakinya sebanyak lima kali. Utusan itu berkata lagi, "Wahai Rasulullah, saya adalah orang yang tidak bisa menungggang kuda dengan baik." Maka beliau pun meletakkan tangannya di atas wajahku, hingga aku merasakan kesejukannya. Kemudian beliau berdo'a: "ALLAHUMMAJ 'ALHU HAADIYAN MAHDIYAN (Ya Allah, jadikanlah ia sebagai pemberi petunjuk dan diberi petunjuk)."

【1060】

Musnad Ahmad 18453: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] ia berkata: [Isma'il] berkata: [Qais] berkata: [Jarir] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah menghalangiku untuk menemui beliau semenjak aku memeluk Islam, dan beliau tidak pernah melihatku sekali pun selain dengan tersenyum.

【1061】

Musnad Ahmad 18454: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Jarir bin Abdullah] ia berkata: Kami pernah duduk di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. kemudian beliau melihat bulan purnama saat malam Badar, lalu beliau bersabda: "Kalian benar-benar akan dipertemukan menghadap Allah, sehingga kalian melihat-Nya seperti kalian melihat bulan ini dengan tidak kesulitan. Maka jika kalian mampu untuk tidak melalaikan shalat sebelum terbitnya matahari, dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah." Kemudian beliau membaca ayat: "Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya." (QS. Qaf 39).

【1062】

Musnad Ahmad 18455: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Abu Mu'awiyah Adl Dlarir] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Tamim bin Salamah As Sulami] dari [Abdurrahman bin Hilal Al Abasi] dari [Jarir bin Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang tidak diberi kelemah-lembutan, maka ia telah telah terhalang dari kebaikan."

【1063】

Musnad Ahmad 18456: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Ubaidullah bin Jarir] dari [bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah kemaksiatan dilakukan di tengah-tengah suatu kaum padahal mereka itu lebih kuat dan lebih mempunyai hegemoni (dukungan), namun mereka tidak merubahnya, kecuali Allah akan meratakan siksa-Nya kepada mereka semua." Telah menceritakannya kepada kami [Hajjaj] telah mengabarkan kepada kami [Syarik] dari [Abu Ishaq] dari [Al Mundzir bin Jarir] dari [bapaknya], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. Maka ia pun menyebutkan maknanya. Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Abu Ishaq] dari [Ubaidullah bin Jarir] dari [bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. ia pun menyebutkan maknanya. Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] telah menceritakan kepadaku [Syarik] dari [Abu Ishaq] dari [Al Mundzir] -Abdullah- berkata: Saya menduganya dari [Jarir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidaklah suatu kaum." Ia pun menyebutkannya. Telah menceritakan kepada kami [Aswad] Telah menceritakan kepada kami [Yunus] dari [Abu Ishaq] dari [Ubaidullah bin Jarir] dari [bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. maka ia pun menyebutkannya.

【1064】

Musnad Ahmad 18457: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ziyad bin Ilaqah] ia berkata: saya mendengar [Jarir bin Abdullah] di atas mimbar berkata: Saya telah berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau pun menetapkan syarat atasku, agar selalu berbakti kepada setiap muslim. Sesungguhnya saya adalah seorang pemberi nasehat bagi kalian.

【1065】

Musnad Ahmad 18458: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ali bin Mudrik] dari [Abu Zur'ah] dari [Jarir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Suruhlah manusia diam dan mendengarkan dengan seksama." Kemudian beliau bersabda: "Janganlah kalian kembali kepada kekufuran sepeninggalku nanti, yang sebagian kalian menebas leher sebagian yang lain."

【1066】

Musnad Ahmad 18459: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Qais] ia berkata: [telah sampai pada kami], bahwa [Jarir] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku: "Suruhlah manusia diam dan mendengar (dengan seksama)." Kemudian beliau bersabda: "Saya benar-benar mengetahui (apa yang akan terjadi) nanti. Maka saya tidak mau melihat sepeninggalku nanti, kalian kembali kepada kekufuran, yang sebagian kalian akan menebas leher sebagian yang lain."

【1067】

Musnad Ahmad 18460: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: saya mendengar [Simak bin Harb] berkata: saya mendengar [Abdullah bin Amirah] -ia adalah pemimpin suku A'mas pada masa jahiliyah- menceritakan dari [Jarir] ia berkata: Saya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Saya berbai'at kepada Anda (agar saya senantiasa memeluk) Islam." beliau pun menjabat tangannya dan bersabda: "Dan untuk selalu berbakti kepada setiap muslim." Jarir berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya, siapa yang tidak mengasihi manusia, maka Allah 'azza wajalla tidak mengasihinya."

【1068】

Musnad Ahmad 18461: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Ubaidullah bin Jarir] dari [bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang tidak mengasihi manusia, maka Allah 'azza wajalla tidak akan mengasihinya."

【1069】

Musnad Ahmad 18462: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Yusuf bin Suhaib] dan [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Yusuf] dari [Habib bin Yasar] dari [Zaid bin Arqam] radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Siapa yang tidak dapat mengambil minuman dari Al Haudl (telaga Nabi di surga), maka ia bukanlah golongan kami."

【1070】

Musnad Ahmad 18463: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam Ad Dastuwa`i] dari [Al Qasim bin Auf Asy Syaibani] dari [Zaid bin Arqam] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar menemui penghuni Quba` yang saat itu mereka sedang shalat. maka beliau bersabda: "Shalat orang-orang yang bertaubat adalah ketika anak-anak unta telah menderum (karena panas)."

【1071】

Musnad Ahmad 18464: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] dari [Abu Hayyan At Taimi] telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Hayyan At Taimi] ia berkata: saya Hushain bin Sabrah dan Umar bin Muslim berangkat menemui Zaid bin Arqam. Ketika kami duduk bersamanya, Hushain berkata kepadanya, "Sesungguhnya Anda telah menuai kebaikan yang banyak wahai Zaid. Anda telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mendengar haditsnya. Kemudian Anda juga telah berperang bersamanya dan shalat bersamanya. Sungguh, Anda telah melihat kebaikan yang banyak. Karena itu, ceritakanlah kepada kami apa yang telah Anda dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Zaid berkata: "Wahai anak saudaraku, demi Allah, usiaku telah lanjut, dan masaku pun telah berlalu, dan saya telah lupa sebagian yang telah aku hafal dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka apa yang aku ceritakan pada kalian, terimalah. Dan apa yang tidak, maka janganlah kalian membebankannya padaku." Zaid melanjutkan berkata: Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri dan berkhutbah kepada kami di sebuah mata air yang biasa disebut Khumma, yakni bertempat antara Ka'bah dan Madinah. Kemudian beliau memuji Allah dan mengungkapkan puji-pujian atas-Nya. Beliau memberi nasehat dan peringatan. Dan setelah itu beliau bersabda: "Amma ba'du, wahai sekalian manusia, saya hanyalah seorang manusia, yang hampir saja utusan Rabb-ku mendatangiku hingga saya pun memenuhinya. Sesungguhnya saya telah meninggalkan dua perkara di tengah-tengah kalian. Yang pertama adalah Kitabullah 'azza wajalla. Di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya. Karena itu, ambillah dan berpegangteguhlah kalian dengannya." Beliau memberikan motivasi terkait dengan kitabullah dan mendorongnya. Kemudian beliau bersabda lagi: "Dan (yang kedua adalah) ahlu baitku. Saya mengingatkan kalian kepada Allah akan ahli baitku, saya mengingatkan kalian kepada Allah akan ahli baitku, Saya mengingatkan kalian karena Allah terhadap ahli baitku." Kemudian Hushain bertanya kepada Zaid, "Dan siapakah ahli baitnya wahai Zaid? Bukankah isteri-isteri beliau adalah termasuk ahlu baitnya?" Zaid menjawab, "Isteri-isteri beliau termasuk bagian dari ahli baitnya. Akan tetapi, ahli bait beliau adalah siapa saja yang telah diharamkan baginya untuk menerima sedekah setelah beliau." Hushain bertanya lagi, "Siapakah mereka itu?" Zaid menjawab, "Mereka adalah keluarga Ali, keluarga Aqil, keluarga Ja'far dan keluarga Abbas." Zaid bertanya lagi, "Apakah mereka semua diharamkan untuk menerima sedekah?" ia menjawab, "Ya."

【1072】

Musnad Ahmad 18465: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Hayyan] Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Arqam] di dalam majelisnya, ia berkata: Ubaidullah bin Ziyad mengutus seseorang kepadaku, lalu saya pun mendatanginya. Kemudian ia bertanya: "Hadits apa saja yang kamu ceritakan dan riwayatkan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang tidak kami dapatkan di dalam Kitabullah, kamu menceritakan bahwa beliau memiliki Haudl (telaga) di surge?." Ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menceritakan dan menjanjikannya kepada kami." Ubaid berkata: "Kamu telah berdusta, kamu adalah seorang yang telah tua dan pikun." Zaid berkata: "Sesungguhnya kedua telingaku telah mendengarnya dan hatiku telah menghafalnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: 'Barangsiapa yang berdusta atas namaku, maka hendaklah ia mempersiapkan tempat duduknya di neraka jahannam.' Tidaklah saya berdusta atas nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【1073】

Musnad Ahmad 18466: Dan Telah menceritakan kepada kami [Zaid] di dalam majelisnya, ia berkata: Sesungguhnya seorang laki-laki penghuni neraka, benar-benar akan dibesarkan di neraka hingga besar gigi gerahamnya seperti gunung Uhud.

【1074】

Musnad Ahmad 18467: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Yazid bin Hayyan] dari [Zaid bin Arqam] ia berkata: Seorang laki-laki menyihir Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sebab itu beliau pun jatuh sakit berhari-hari. Kemudian Jibril 'Alaihis Salam mendatangi beliau dan berkata: " Sesungguhnya seorang laki-laki dari kalangan Yahudi telah meyihirmu. Ia telah membuat beberapa buhul untukmu di sumur. Utuslah seorang yang akan mengambilnya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus Ali radliallahu 'anhu. Ia pun mengeluarkannya kemudian membawanya dan mengurainya. Setelah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun berdiri seolah beliau baru saja terbebaskan dari belenggu. Beliau tidak lagi menyebut orang Yahudi itu, dan beliau pun tidak pernah melihatnya hingga meninggal.

【1075】

Musnad Ahmad 18468: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Amru bin Murrah] dari [Thalhah] bekas budak Qarazhah, dari [Zaid bin Arqam] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jumlah kalian sekarang belum mencapai satu bagian dari pada seratus ribu bagian dari mereka yang akan memasuki Haudl (telaga) kelak pada hari kiamat." Kami pun bertanya kepada Yazid, "Dan berapa jumlah kalian pada hari itu?" ia menjawab, "Antara sembilan ratus hingga tujuh ratus bagian."

【1076】

Musnad Ahmad 18469: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Tsumamah bin Uqbah] dari [Zaid bin Arqam] ia berkata: Seorang Yahudi mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya, "Wahai Abu Qasim, bukankah Anda telah berdalih bahwa penghuni surga makan dan minum di dalamnya?" Kemudian laki-laki itu berkata kepada temannya, "Jika ia menetapkan hal ini, maka saya akan membantahnya." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Ya, demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, salah seorang dari mereka benar-benar akan diberi kekuatan seratus laki-laki, yakni dalam makanan, minuman, syahwat dan jima'." Orang Yahudi itu bertanya, "Maka yang makan dan minum, mestinya akan memiliki hajat (buang air)." maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hajat salah seorang dari mereka adalah keringat yang keluar dari kulit-kulit mereka yang wanginya seharum Misk, dan perut pun mengecil kembali."

【1077】

Musnad Ahmad 18470: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ulyah] telah mengabarkan kepada kami [Ayyub] dari [Al Qasim Asy Syaibani] bahwa [Zaid bin Arqam] melihat suatu kaum yang sedang shalat di Masjid Quba` pada waktu Dluha, maka ia pun berkata: "Bukankah mereka tahu, bahwa shalat yang dilakukan di luar waktu ini adalah lebih utama?, Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Shalat orang-orang yang bertaubat adalah saat anak-anak Unta menderum (karena panasnya matahari)." Dan sekali waktu Zaid berkata: "Sementara orang-orang sedang shalat."

【1078】

Musnad Ahmad 18471: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ibnu Juraij] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Hasan bin Muslim] dari [Thawus] ia berkata: Zaid bin Arqam datang, maka Ibnu Abbas berkata kepadanya, "Bagaimana yang telah Anda ceritakan kepadaku mengenai daging yang dihadiahkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sementara beliau saat itu sedang ihram?" Zaid menjawab, "Ya, seorang laki-laki memberikan hadiah kepada beliau berupa sepotong daging buruan, maka beliau pun menolaknya seraya bersabda: 'Kami tidak memakannya. Sebab, kami sedang melakukan ihram.'"

【1079】

Musnad Ahmad 18472: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah] telah menceritakan kepadaku [Amru bin Murrah] dari [Ibnu Abu Laila] bahwa [Zaid bin Arqam] bertakbir (menshalati jenazah) sebanyak empat kali takbir, kemudian ia bertakbir lagi hingga (takbirnya menjadi) lima kali. Maka orang-orang pun bertanya. Kemudian ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melakukan takbir yang kelima. Atau Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengucapkan takbir itu.

【1080】

Musnad Ahmad 18473: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Yusuf bin Shuhaib] dari [Habib bin Yasar] dari [Zaid bin Arqam] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Siapa yang tidak dapat mengamil minuman dari (telaga Al Haudl) maka ia bukanlah termasuk dari golongan kami."

【1081】

Musnad Ahmad 18474: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah] dari [Habib] yakni Ibnu Abu Tsabit, dari [Abul Minhal] ia berkata: saya mendengar [Zaid bin Arqam] dan [Al Baraa` bin Azib] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang jual beli emas dengan Wariq (uang dirham) secara hutang." Telah menceritakan kepada kami [Bahz] dan ['Affan] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] -Bahz berkata dalam haditsnya- telah menceritakan kepadaku [Habib bin Abu Tsabit] ia berkata: saya mendengar [Abu Minhal] yakni seorang laki-laki dari Bani Kinanah, ia berkata: Saya bertanya kepada Al Baraa` tentang Ash Sharf (jual beli emas dengan perask dan semisal). Ia pun berkata: "Tanyakanlah kepada Zaid bin Arqam, karena ia adalah lebih baik dan lebih tahu dariku." Maka saya pun bertanya kepada Zaid. Ia pun menyebutkan hadits itu. Telah menceritakan kepada kami [Rauh] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepadaku [Amru bin Dinar] dan [Amir bin Mush'ab] keduanya mendengar [Abu Minhal] berkata: Saya bertanya kepada [Al Bara`] dan [Zaid bin Arqam]. Maka ia pun menyebutkan hadits semisalnya. Telah menceritakan kepada kami [Rauh] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepadaku [Hasan bin Muslim] dari [Abu Minhal] namun ia belum mendengar darinya, bahwa ia mendengar Zaid dan Al Baraa`, kemudian ia pun menyebutkan hadits.

【1082】

Musnad Ahmad 18475: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Isma'il] telah menceritakan kepadaku [Al Harits bin Syubail] dari [Abu Amru Asy Syaibani] dari [Zaid bin Arqam] ia berkata: Seorang laki-laki berbicara kepada temannya pada masa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang suatu hajat saat menunaikan shalat hingga turunlah ayat ini: "Dan berdirilah (shalatlah) kalian menghadap Allah dengan khusyu'." (QS. Albaqarah: 238). Maka kami pun diperintahkan untuk diam.

【1083】

Musnad Ahmad 18476: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik] yakni Ibnu Abu Sulaiman, dari [Athiyah Al 'Aufi] ia berkata: Saya bertanya kepada Zaid bin Arqam, saya berkata: "Sesungguhnya, mertuaku telah menceritakan kepadaku suatu hadits dari Anda, terkait dengan Ali radliallahu 'anhu pada hari Ghadir Khum. Dan saya suka, untuk mendengarnya langsung darimu." Zaid pun berkata: "Kalian adalah penduduk Irak, dosa kalian adalah (dosa) yang terdapat pada diri kalian sendiri." Saya pun berkata kepadanya: "Dariku tidak ada masalah denganmu." Ia berkata: "Ya. Waktu itu, kami berada di Juhfah, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menemui kami pada waktu zhuhur. Beliau memegang lengan Ali radliallahu 'anhu seraya bersabda: "Wahai sekalian manusia, bukankah kalian telah mengetahui, bahwa saya adalah lebih utama bagi kaum muslimin atas diri mereka sendiri?" para sahabat menjawab: "Benar." Beliau bersabda: "Maka siapa saja yang aku menjadi walinya, maka Ali juga menjadi walinya." Saya bertanya kepada Zaid, "Apakah beliau mengatakan: 'Ya Allah, tolonglah orang yang menolongnya dan musuhilah orang yang memusuhinya.'?" Zaid menjawab: "Yang saya beritakan kepada kalian hanyalah sebagaimana apa yang saya dengar."

【1084】

Musnad Ahmad 18477: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] dan [Abul Mundzir] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yusuf bin Shuhaib] -Abul Mundzir berkata dalam haditsnya- telah menceritakan kepadaku [Habib bin Yasar] dari [Zaid bin Arqam] ia berkata: Kami membaca di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Sekiranya anak Adam memiliki dua lembah, niscaya dia akan menginginkan lembah yang lain lagi. Dan tidak ada yang bisa mengisi perut anak adam kecuali debu. Dan Allah akan mengampuni bagi siapa yang bertaubat."

【1085】

Musnad Ahmad 18478: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] dari [Abu Hamzah] bekas budak Anshar, dari [Zaid bin Arqam] ia berkata: "Orang yang pertama kali memeluk Islam bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah Ali Radliallahu Ta'ala 'Anhu."

【1086】

Musnad Ahmad 18479: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dan [bapakku] dari [Abu Ishaq] ia berkata: saya bertanya kepada [Zaid bin Arqam], "Berapa kali Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berperang?" ia menjawab, "Yaitu sebanyak sembilan belas kali. Dan saya berperang bersama dengan beliau sebanyak tujuh belas kali, beliau mengungguliku sebanyak dua kali peperangan."

【1087】

Musnad Ahmad 18480: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Sallam bin Miskin] dari ['A`idzillah Al Mujasyi'i] dari [Abu Dawud] dari [Zaid bin Arqam] ia bekata: Saya berkata atau mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, untuk apakah hewan kurban ini?" beliau menjawab: "Yaitu sunnah bapak kalian Ibrahim." Mereka bertanya lagi, "Lalu kebaikan apakah yang akan kami peroleh darinya?" beliau menjawab: "Setiap helai dari bulunya adalah kebaikan." Mereka bertanya lagi, "Bagaimana dengan domba?" beliau menjawab: "Setiap helai bulu domba itu adalah bernilai satu kebaikan."

【1088】

Musnad Ahmad 18481: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] ia berkata: saya mendengar [Abu Hamzah] menceritakan dari [Zaid bin Arqam] ia berkata: "Orang yang pertama kali memeluk Islam bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah Ali radliallahu 'anhu." Amru berkata: Maka saya pun menuturkan hal itu kepada [Ibrahim], namun ia mengingkarinya dan berkata: "Yaitu Abu Bakar radliallahu 'anhu."

【1089】

Musnad Ahmad 18482: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dari [Muhammad bin Ka'ab Al Qurazhi] dari [Zaid bin Arqam] ia berkata: Saya pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu peperangan. Kemudian Abdullah bin Ubay berkata: "Jika kita kembali ke Madinah, niscaya orang yang mulia dan kuat akan mengusir orang yang terhina dan lemah." Kemudian saya pun mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengabarkan hal itu. Maka Abdullah bin Ubay bersumpah, bahwa ia tidak bermaksud lain dari ucapannya itu sehingga kaumku mencelaku dan berkata: "Apa yang kamu inginkan darinya?" maka saya pun pergi dan tidur dengan penuh kesedihan. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus seseorang padaku atau aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan beliau pun bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah menurunkan Udzurmu dan telah membenarkanmu." Dan turunlah ayat ini: "Mereka orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar): 'Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada disisi Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah).' -sampai pada- Sesungguhnya jika kita Telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang Kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya." (QS. Almunafiqun 7-8).

【1090】

Musnad Ahmad 18483: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dan [Hajjaj] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [An Nadlr bin Anas] dari [Zaid bin Arqam] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya kakus ini dihadiri oleh syetan. Maka jika salah seorang dari kalian masuk, hendaklah ia membaca: 'ALLAHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MINAL KHUBUTSI WAL KHABAA`ITS (Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari syetan laki-laki dan syetan perempuan).'"

【1091】

Musnad Ahmad 18484: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Auf] dari [Maimun Abu Abdullah] dari [Zaid bin Arqam] ia berkata: Terdapat beberapa pintu masjid yang digunakan masuk oleh beberapa orang dari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. kemudian pada suatu hari beliau bersabda: "Tutuplah pintu-pintu ini, kecuali pintunya Ali." Sehingga orang-orang pun saling berbicara akan hal itu. maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri, memuji Allah Ta'ala dan bersabda: "Amma Ba'du, saya telah memerintahkan untuk menutup pintu-pintu ini, kecuali pintu Ali, sementara ada di antara kalian yang berkata: 'Adapun saya, demi Allah, saya tidak akan menutup pintu dan tidak pula membukanya.'" Akan tetapi bagiku, saya diperintahkan untuk melakukan sesuatu, maka saya pun mengikutinya.

【1092】

Musnad Ahmad 18485: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Al Hajjaj] bekas budak Bani Tsa'labah, dari [Quthbah bin Malik] pamannya Ziyad bin Ilaqah, ia berkata: Al Mughirah bin Syu'bah pernah mendapatkan perlakuan yang kurang mengenakkan dari Ali, maka [Zaid bin Arqam] berkata: "Kamu telah mengetahui, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang untuk mencaci maki mayat, maka kenapa kamu mencela Ali, sedangkan ia telah meninggal?"

【1093】

Musnad Ahmad 18486: Telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Khalid Al Hadzdza`] ia berkata: saya mendengar [Abu Abdullah] yakni Maimun, menceritakan dari [Zaid bin Arqam] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan mereka untuk berobat dari sakit pinggang dengan kayu cendana India dan minyak zaitun.

【1094】

Musnad Ahmad 18487: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Abdullah Asy Syami] ia berkata: saya mendengar [Mu'awiyah] berkhutbah seraya berkata: Wahai penduduk Syam, telah menceritakan kepadaku seorang Anshar ia berkata: telah berkata [Syu'bah yakni Zaid bin Arqam] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akan senantiasa ada di antara umatku, yang selalu tegar di atas kebenaran, dan saya benar-benar mengharap, kalianlah yang akan menjadi mereka, wahai penduduk Syam."

【1095】

Musnad Ahmad 18488: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Qasim] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] ia berkata: saya mendengar [Abu Hamzah] bekas budak Anshar, ia berkata: saya mendengar [Zaid bin Arqam] ia berkata: Kami pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada suatu rumah yang kami singgahi dalam sebuah perjalanan, kemudian beliau bersabda: "Tidaklah jumlah kalian mencapai satu bagian, dari pada seratus ribu bagian dari umatku yang akan memasuki Haudl (telaga)." Saya pun bertanya kepada Yazid, "Dan berapa jumlah kalian pada hari itu?" ia menjawab, "Jumlah kami saat itu tujuh ratus atau delapan ratus orang."

【1096】

Musnad Ahmad 18489: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] ia berkata: saya mendengar [An Nadlr bin Anas] menceritakan dari [Zaid bin Arqam] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a: "ALLAHUMMAGHFIR LILANSHAAR WA LIABNAA`IL ANSHAAR WA LIABNAA`I ABNAA`IL ANSHAAR (Ya Allah, ampunilah kaum Anshar, anak-anak Anshar, anak cucu Anshar)."

【1097】

Musnad Ahmad 18490: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Mahdi] Telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] ia berkata: saya mendengar [Dawud Ath Thufawi] menceritakan dari [Abu Muslim Al Bajali] dari [Zaid bin Arqam] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca do'a di akhir shalatnya: "ALLAHUMMA RABBANAA WA RABBA KULI SYAI`IN ANAA SYAHIID ANNA MUHAMMADAN 'ABDUKA WA RASUULUK, RABBANAA WA RABBA KULLI SYAI`IN ANAA SYAHIIDUN ANNAL 'IBAAD KULLAHUM IKHWATUN, ALLAHUMMA RABBANAA WA RABBA KULLA SYAI`IN IJ'ALNII MUKHLISHAN LAKA WA AHLII FII KULLI SAA'ATIN MINAD DUN-YAA WAL AAKHIRAH, DZAL JALAALI WAL IKRAAM ISMA' WASTAJIB, ALLAHU AKBAR, AL AKBAR ALLAHU NUURUS SAMAAWAATI WAL ARDLI, ALLAHUL AKBAR AL AKBAR HASBIYALLAU WANI'MAL WAKIIL, ALLAHU AL AKBAR AL AKBAR (Ya Allah, Rabb kami dan Rabb-nya segala sesuatu, saya adalah saksi bahwa Muhammad adalah hamba-Mu dan Rasul-Mu. Wahai Rabb kami dan Rabb-nya segala sesuatu, saya adalah saksi bahwa seluruh hamba adalah saudara. Ya Allah, Rabb kami dan Rabb-nya segala sesuatu, jadikanlah aku sebagai orang yang ikhlas kepada-Mu, keluargaku dalam setiap waktu untuk dunia maupun akhirat, (Engkaulah Yang Maha) Kuasa dan Mulia, dengar dan perkenankanlah. Allah Maha Besar. Yang Maha Besar adalah Allah, Cahaya langit dan bumi. Allah Maha Besar, cukuplah Allah sebagai sebaik-baik tempat berlindung. Allah Maha Besar)."

【1098】

Musnad Ahmad 18491: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] dan [Mu`ammal] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] Telah menceritakan kepada kami [Qais bin Sa'id] dari [Atha`] bahwa [Ibnu Abbas] bertanya, "Wahai Zaid bin Arqam, bukankah Anda mengetahui, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah diberi hadiah berupa daging buruan saat beliau melakukan ihram, sehingga beliau menolaknya?" Zaid menjawab, "Ya." Mu`ammal berkata: Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menolaknya dan bersabda: "Kami sedang ihram." Ia menjawab, "Ya."

【1099】

Musnad Ahmad 18492: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] ia berkata: saya mendengar [Muhammad bin Ka'ab Al Qurazhi] berkata: saya mendengar [Zaid bin Arqam] berkata: Ketika Abdullah bin Ubay berkata: "Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada disisi Rasulullah." Atau ia berkata: "Jika kita kembali ke Madinah, " saya pun mendengarkannya. Maka saya mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan menuturkan akan hal itu kepadanya. Namun orang-orang Anshar mencemoohku, dan Abullah bin Ubay pun datang dan bersumpah bahwa ia tidak mengatakan hal itu. akhirnya saya pun kembali ke rumah dan tidur. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangiku, atau telah sampai utusan padaku sehingga aku pergi menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah membenarkanmu dan menerima udzurmu." Maka turunlah ayat ini: "Mereka orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar): 'Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada disisi Rasulullah..(QS. Almunafiqun 7)." Bapakku berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Mu'adz] Telah menceritakan kepada kami [bapakku] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dari [Muhammad bin Ka'ab Al Qurazhi] dari [Zaid bin Arqam] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam semisalnya. Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Mu'adz] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [bapakku] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] dari [Abu Hamzah] dari [Zaid bin Arqam] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam semisalnya.

【1100】

Musnad Ahmad 18493: Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Abu Ishaq] ia berkata: saya bertanya kepada Zaid bin Arqam, "Berapa kali Anda berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" ia menjawab, "Tujuh belas kali." Dan telah menceritakan kepadaku Zaid bin Arqam bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah berperang sebanyak sembilan belas kali. Dan setelah beliau hijrah, beliau hanya melakukan haji sekali, yaitu haji wada'. Abu Ishaq berkata: Adapun ketika beliau di Makkah, itu lain lagi (maksudnya berkali-kali).

【1101】

Musnad Ahmad 18494: Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Ali bin Zaid] dari [An Nadlr bin Anas] bahwa [Zaid bin Arqam] menulis surat kepada Anas bin Malik pada musim panas sebagai ta'ziyah untuk kematian anak dan kaumnya. Ia berkata: "Aku memberimu kabar gembira dari Allah 'azza wajalla, saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a: 'ALLAHUMMAGHFIR LILANSHAAR WA LIABNAA`IL ANSHAAR WA LIABNAA`I ABNAA`IL ANSHAAR, WAGHFIR LI NISAA`IL ANSHAAR WA LI NISAA`I ABNAA`IL ANSHAAR, WA LI NISAA`I ABNAA`I ABNAA`IL ANSHAAR (Ya Allah, ampunilah kaum Anshar, anak-anak Anshar, anak cucu Anshar, dan ampunilah wanita-wanita Anshar, cucu wanita dari anak-anak Anshar dan para wanita dari cucu-cucu kaum Anshar.'"

【1102】

Musnad Ahmad 18495: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abul A'la] ia berkata: Saya shalat Jenazah di belakang [Zaid bin Arqam], ia pun bertakbir sebanyak lima kali takbir. Maka Abu Isa Abdurrahman bin Abu Laila beranjak ke arahnya dan memegang tangannya seraya bertanya, "Apakah Anda lupa?" ia menjawab, "Tidak. Akan tetapi saya pernah shalat di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan beliau bertakbir sebanyak lima kali, karena itu saya tidak akan menyelisihinya selama-lamanya."

【1103】

Musnad Ahmad 18496: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] Telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Utsman bin Abu Zur'ah] dari [Abu Salman Al Mudzdzin] ia berkata: Abu Sarihah meninggal dunia, maka [Zaid bin Arqam] pun menshalatinya dan membaca takbir sebanyak empat kali kemudian berkata: "Seperti inilah yang diperbuat oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【1104】

Musnad Ahmad 18497: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhamamd] dan [Abu Nu'aim Al Ma'na] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Fithr] dari [Abu Ath Thufail] ia berkata: [Ali radliallahu 'anhu] mengumpulkan orang-orang di tanah lapang kemudian berkata kepada mereka, "Saya menyumpah dengan nama Allah, atas setiap Muslim yang telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda pada hari Ghadir Khum, terhadap apa yang telah didengarnya." Ketika ia berdiri, maka berdirilah tiga puluh orang dari mereka. Abu Nu'aim berkata: Kemudian berdirilah banyak orang dan memberikan kesaksian, yakni saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memegang tangannya dan bersabda kepada manusia, "Bukankah kalian telah mengetahui, bahwa saya adalah lebih utama bagi kaum muslimin atas diri mereka sendiri?" para sahabat menjawab: "Benar." Beliau bersabda: "Maka siapa saja yang aku menjadi walinya, maka Ali adalah walinya. Ya Allah, tolonglah orang yang menolongnya dan musuhilah orang yang memusuhinya?" sepertinya di dalam hatinya ada sesuatu yang mengganjal, maka saya pun menemui [Zaid bin Arqam] dan berkata kepadanya, "Saya mendengar Ali radliallahu 'anhu berkata begini dan begitu." Ia menjawab: "Kami tidaklah mengingkarinya, sungguh, saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan hal itu kepadanya."

【1105】

Musnad Ahmad 18498: Telah menceritakan kepada kami [Husain] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] ia berkata: saya mendengar [Abu Hamzah] seorang laki-laki dari Anshar, ia berkata: saya mendengar [Zaid bin Arqam] berkata: "Yang pertama kali memeluk Islam bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah Ali radliallahu 'anhu." Amru berkata: Saya pun menuturkan hal itu kepada [Ibrahim], dan ternyata ia mengingkarinya dan berkata: "(Yang benar adalah) Abu Bakar radliallahu 'anhu."

【1106】

Musnad Ahmad 18499: Telah menceritakan kepada kami [Husain] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [Amru bin Murrah] ia berkata: saya mendengar [Ibnu Abu Laila] menceritakan dari [Zaid bin Arqam] ia berkata: Jika kami mendatanginya, kami berkata: "Ceritakanlah kepada kami hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." ia berkata: "Usia kami telah lanjut, dan kami telah banyak lupa, sementara peringatan hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sangatlah keras."

【1107】

Musnad Ahmad 18500: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] dari [Ibnu Abu Laila] ia berkata: Kami berkata kepada [Zaid bin Arqam], "Ceritakanlah hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kami." Ia berkata: "Usia kami telah lanjut, dan kami telah banyak lupa, sementara peringatan hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sangatlah keras."

【1108】

Musnad Ahmad 18501: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] dari [Abu Hamzah] dari [Zaid bin Arqam] ia berkata: "Yang pertama kali memeluk Islam bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah Ali bin Abu Thalib." Maka saya pun menuturkan hal itu kepada [An Nakha'i], namun ia mengingkarinya dan berkata: "Abu Bakar adalah orang yang pertama kali memeluk Islam bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【1109】

Musnad Ahmad 18502: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Bukair] Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Nafi'] ia berkata: saya mendengar [Amru bin Dinar] menyebutkan dari [Abu Minhal] bahwa Zaid bin Arqam dan Al Baraa` bin Azib Radiallahu 'Anhum, dua orang yang saling berserikat. Kemudian mereka berdua membeli perak secara kontan dan nasi`ah (pembayarannya ditangguhkan hingga waktu tertentu). Maka hal itu pun sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau memerintahkan keduanya bahwa yang dibayar secara kontan, maka boleh, sedangkan yang secara nasi`ah (ditangguhkan, bayar belakangan), kembalikanlah.

【1110】

Musnad Ahmad 18503: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid bin Ziyad] Telah menceritakan kepada kami [Ashim Al Ahwal] dari [Abdullah bin Harits] dari [Zaid bin Arqam] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berdo'a: "ALLAHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MINAL 'AJZI WAL KASALI, WAL HARAMI WAL JUBNI WAL BUKHLI WA 'ADZAABIL QABRI, ALLAHUMMA `AATI NAFSII TAQWAAHAA WA ZAKKIHAA ANTA KHAIRU MAN ZAKKAAHAA, ANTA WALIYYUHAA WA MAULAAHAA. ALLAHUMMA INNII `A'UUDZU BIKA MIN QALBIN LAA YAKHSYA' WA NAFSIN LAA TASYBA' WA 'ILMIN LAA TANFA' WA DA'WATIN LAA YUSTAJAABU LAHAA (Ya Allah, aku berlindung pada-Mu daripada kelemahan, kemalasan, kepikunan, sifat pengecut, bakhil dan dari siksa kubur. Ya Allah, karuniakanlah hatiku ketakwaan, sucikanlah ia, Engkaulah sebaik-baik Dzat yang mensucikannya, Engkaulah walinya (Penolongnya). Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu, dari hati yang tak pernah khyusu', nafsu yang tak pernah puas, ilmu tidak bermanfaat dan do'a yang tidak pernah terkabulkan)." Zaid bin Arqam berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan do'a itu pada kami, dan kami mengajarkannya kepada kalian.

【1111】

Musnad Ahmad 18504: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: [Amru bin Murrah] telah mengabarkan kepadaku, ia berkata: saya mendengar [Abu Hamzah] bahwa ia mendengar [Zaid bin Arqam] berkata: Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan. Lalu kami singgah di suatu rumah. Kemudian saya mendengar beliau bersabda: "Jumlah kalian belum mencapai satu bagian dari seratus ribu bagian dari umatku yang akan memasuki Haudl (telaga)." Saya pun bertanya kepada Yazid, "Dan berapa jumlah kalian pada hari itu?" ia menjawab, "Jumlah kami saat itu tujuh ratus atau delapan ratus orang."

【1112】

Musnad Ahmad 18505: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepada kami [Habib bin Abu Tsabit] ia berkata: saya mendengar [Abu Minhal] berkata: saya bertanya kepada [Al Baraa` bin Azib] dan [Zaid bin Arqam] tentang Ash Sharf. Maka Al Baraa' berkata: "Bertanyakah kepada ini (Zaid), karena ia adalah lebih baik dan lebih tahu daripada aku." Dan Zaid pun berkata: "Tanyakanlah kepada Al Baraa`, karena ia adalah lebih baik dan lebih tahu, dariku." Akhirnya, saya bertanya kepada keduanya, keduanya pun menjawab: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang jual beli Wariq (uang dirham) dengan emas secara hutang." Kemudian saya bertanya kepada orang ini, ia pun menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang jual beli Wariq dengan emas secara hutang."

【1113】

Musnad Ahmad 18506: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah mengabarkan kepada kami [Qais] dari [Atha`] bahwa [Ibnu Abbas] radliallahu 'anhu berkata: "Wahai [Zaid bin Arqam], bukankah Anda mengetahui, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah diberi hadiah berupa daging hewan buruan sementara beliau sedang ihram, sehingga beliau tidak menerimanya?" ia menjawab, "Ya."

【1114】

Musnad Ahmad 18507: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] telah mengabarkan kepada kami [Ja'far Al Ahmar] dari [Abul Aziz bin Hakim] ia berkata: Saya pernah shalat Jenazah di belakang [Zaid bin Arqam], lalu ia pun bertakbir sebanyak lima kali takbir. Setelah itu, ia pun menoleh dan berkata: "Seperti inilah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam atau Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertakbir."

【1115】

Musnad Ahmad 18508: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Utsman bin Al Mughirah] dari [Ali bin Rabi'ah] ia berkata: saya berjumpa dengan [Zaid bin Arqam]. Ia termasuk orang terpilih, atau ia baru saja meninggalkan darinya. Maka saya pun bertanya kepadanya, "Apakah Anda mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sesungguhnya, saya telah meninggalkan di tengah-tengah kalian Ats Tsaqalain (Kitabullah dan Ahlu baitnya).'?" Ia menjawab, "Ya (benar)."

【1116】

Musnad Ahmad 18509: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Tsumamah bin Uqbah Al Muhallimi] ia berkata: saya mendengar [Zaid bin Arqam] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku: " Penghuni surga diberi kekuatan seratus orang dalam hal, makan, minum, syahwat dan jima'." Kemudian berkatalah seorang laki-laki dari Yahudi, "Sesungguhnya orang yang makan dan minum, berati akan memiliki hajat (buang kotoran)." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda padanya: "Hajat (buang air) salah seorang dari mereka adalah keluarnya keringat dari kulit-kulit mereka. sehingga perutnya pun kembali mengecil."

【1117】

Musnad Ahmad 18510: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Abu Ayyub] bekas budak Bani Tsa'labah, dari [Quthbah bin Malik] ia berkata: Seorang pemimpin dari para pemimpin mencela Ali radliallahu 'anhu. Maka berdirilah [Zaid bin Arqam] dan berkata: "Bukankah kamu telah mengetahui, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang untuk mencacimaki orang yang telah meninggal. Kenapa kamu mencela Ali, sementara ia sendiri telah meninggal dunia."

【1118】

Musnad Ahmad 18511: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dan [bapakku] dari [Abu Ishaq] ia berkata: saya bertanya kepada [Zaid bin Arqam], "Berapakali Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berperang?" ia menjawab, "Sembilan belas kali, dan saya telah berperang bersama dengan beliau sebanyak tujuh belas kali peperangan. Beliau mendahuluiku sebanyak dua kali peperangan."

【1119】

Musnad Ahmad 18512: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] telah memberitakan kepada kami [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepadaku [Amru bin Dinar] dan [Amir bin Mush'ab] bahwa keduanya mendengar [Abul Minhal] berkata: saya bertanya kepada [Al Baraa` bin Azib] dan [Zaid bin Arqam], keduanya pun berkata: Kami berdua adalah seorang pedagang pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. kami pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang Ash Sharf, maka beliau pun bersabda: "Jika hal itu dilakukan secara kontan, maka tidaklah mengapa. Namun jika dilakukan dengan cara Nasi`ah (pembayarannya ditangguhkan), maka tidak boleh."

【1120】

Musnad Ahmad 18513: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Utsman bin Al Mughirah] dari [Iyas bin Abu Ramlah Asy Syami] ia berkata: saya menyaksikan Mu'awiyah bertanya kepada [Zaid bin Arqam] ia berkata: Saya mengikuti shalat dua hari raya yang berkumpul dalam satu hari bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. beliau shalat Ied pada awal hari, kemudian beliau memberi keringanan terhadap shalat Jum'at seraya bersabda: "Siapa yang ingin mengumpulkan (keduanya/shalat ied dan jum'at), silahkan."

【1121】

Musnad Ahmad 18514: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Al Qasim Asy Syaibani] bahwa [Zaid bin Arqam] melihat orang-orang sedang menunaikan shalat di Masjid Quba` pada waktu Dluha, maka ia pun berkata: "Bukankah mereka telah mengetahui, bahwa shalat pada selain waktu ini adalah lebih utama?. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: 'Sesungguhnya shalatnya orang-orang yang bertaubat adalah ketika anak-anak Unta menderum (karena panas).'"

【1122】

Musnad Ahmad 18515: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] ia berkata: [Zaid bin Arqam] mengucapkan takbir atas Jenazah kami (saat shalat jenazah) sebanyak empat kali, kemudian ia mengucapkan takbir yang kelima kalinya. Maka saya pun bertanya kepadanya, ia menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam teleh mengucapkan takbir yang kelima itu."

【1123】

Musnad Ahmad 18516: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] dari [Abu Hamzah] dari [Zaid bin Arqam] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jumlah kalian belum mencapai satu bagian dari seratus ribu bagian atau tujuh puluh ribu bagian dari umatku yang akan memasuki Haudl (telaga)." Mereka pun bertanya, "Berapa jumlah kalian pada hari itu?" ia menjawab, "Jumlah kami saat itu delapan ratus atau tujuh ratus orang."

【1124】

Musnad Ahmad 18517: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dan [Hajjaj] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [An Nadlr bin Anas] dari [Zaid bin Arqam] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa'a: "ALLAHUMMAGHFIR LIL ANSHAAR WA LIABNAA`IL ANSHAAR WA LIABNAA`I ABNAA`IL ANSHAAR (Ya Allah, berilah ampunan bagi kaum Anshar, anak-anak Anshar, dan juga bagi cucu-cucunya kaum Anshar)." Telah menceritakan kepada kami [Bahz] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [Qatadah] dari [An Nadlr bin Anas] dari [Zaid bin Arqam] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. Ia pun menyebutkan hadits semisalnya.

【1125】

Musnad Ahmad 18518: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] ia berkata: saya mendengar [Ibnu Abu Laila] ia berkata: kami berkata kepada [Zaid bin Arqam], "Ceritakanlah hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kami." Ia berkata: "Kami telah lanjut usia, dan telah banyak lupa. Sedangkan menceritakan hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sangatlah berat."

【1126】

Musnad Ahmad 18519: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Al Mughirah] dari [Abu Ubaid] dari [Maimun Abu Abdullah] ia berkata: [Zaid bin Arqam] berkata sementara saya mendengarnya: Kami pernah singgah di suatu lembah yang bernama Wadi Khum bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. kemudian beliau memerintahkan untuk shalat, maka beliau pun shalat pada pertengahan hari saat terik matahari begitu menyengat. Setelah itu, beliau berkhutbah kepada kami, sementara beliau dinaungi dari panasnya terik matahari dengan kain yang diletakkan di atas pohon Samurah. Kemudian beliau bersabda: "Bukankah kalian telah mengetahui, bahwa saya adalah lebih utama terhadap setiap mukmin atas diri mereka sendiri?" para sahabat menjawab: "Benar." Beliau bersabda: "Maka siapa saja yang aku menjadi walinya, maka Ali adalah walinya. Ya Allah, tolonglah orang yang menolongnya dan musuhilah orang yang memusuhinya?"

【1127】

Musnad Ahmad 18520: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepada kami [Habib bin Abu Tsabit] ia berkata: saya mendengar [Abu Minhal] seorang dari Bani Kinanah, ia berkata: saya bertanya kepada [Al Baraa` bin Azib] dan [Zaid bin Arqam]. Saya bertanya kepada yang ini, ia menjawab, "Datangilah si Fulan, karena ia lebih baik dan lebih tahu daripada diriku." Kemudian saya pun bertanya kepada yang lain, ia juga menjawab seperti itu. Ia menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang jual beli Wariq (uang dirham) dengan emas secara piutang."

【1128】

Musnad Ahmad 18521: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz] telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [Qatadah] dari [Abu Abdullah] dari [Zaid bin Arqam] ia berkata: "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan sifat dan khasiat minyak Zaitun dan Wars (senis tumbuhan berwarna hijau, dan memiliki bau yang wangi) terhadap penyakit pinggang bagian dalam." Qatadah berkata: "Yakni dengan mengoleskannya pada sisi yang dikeluhkan."

【1129】

Musnad Ahmad 18522: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Maimun Abu Abdullah] ia berkata: saya berada di sisi Zaid bin Arqam, kemudian datanglah seorang laki-laki dari penghujung Al Fasthas. Laki-laki itu pun bertanya kepadanya tentang penyakit. Maka Zaid berkata: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bukankah kalian telah mengetahui, bahwa saya adalah lebih utama terhadap setiap mukmin daripada diri mereka sendiri?" para sahabat menjawab: "Benar." Beliau bersabda: "Siapa saja yang aku menjadi walinya, maka Ali juga walinya." Maimun berkata: Sebagian kamu telah menceritakan kepadaku dari Zaid, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a: "Ya Allah, tolonglah orang yang menolongnya dan musuhilah orang yang memusuhinya?"

【1130】

Musnad Ahmad 18523: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ajlah] dari [Asy Sya'bi] dari [Abdu Khair Al Hadlrami] dari [Zaid bin Arqam] ia berkata: Suatu ketika Ali berada di Yaman, lalu dihadapkanlah padanya seorang wanita yang telah digauli oleh tiga orang pada masa suci yang sama. Maka ia pun bertanya kepada orang pertama dan kedua, "Apakah kalian berdua mengakui anak yang dikandungnya?" Namun keduanya tidak mengakui. Kemudian ia bertanya kepada orang kedua dan ketiga, "Apakah kalian berdua mengakui anak yang dikandungnya?" keduanya pun tidak mengakui. Kemudian Ali menanyakannya lagi kepada orang ketiga dan pertama, hingga ia bertanya dua kali-kali, namun mereka belum juga mengakui. Maka Ali mengadakan undian di antara mereka, dan menetapkan kepemilikan anak itu bagi yang undian jatuh padanya dan wajib baginya untuk membayar sepertiga Diyat. Lalu perkara itu pun diangkat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya.

【1131】

Musnad Ahmad 18524: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepada kami [Hasan bin Muslim] dari [Abu Minhal] -namun ia belum mendengar darinya- bahwa ia mendengar [Zaid bin Arqam] dan [Al Baraa` bin Azib] keduanya berkata: Kami mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda berkenaan dengan Ash Sharf: "Jika hal itu dilakukan dengan kontan, maka tidaklah mengapa. Namun jika dilakukan dengan piutang, maka tidak boleh."

【1132】

Musnad Ahmad 18525: Telah menceritakan kepada kami [Asbath] Telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dan [Abdul Wahab] dari [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Al Qasim Asy Syaibani] dari [Zaid bin Arqam] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya kakus ini dihuni oleh syetan. Maka jika salah seorang dari kalian hendak masuk, hendaklah ia membaca: 'ALLAHUMMA INNII `A'UUDZU BIKA MINAL KHUBUTSI WAL KHABAA`ITS (Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari syetan laki-laki dan syetan perempuan)."

【1133】

Musnad Ahmad 18526: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mahdi] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [An Nadlr bin Anas] dari [Zaid bin Arqam] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya kakus ini dihuni oleh syetan. Maka jika salah seorang dari kalian hendak masuk, hendaklah ia membaca: 'ALLAHUMMA INNII `A'UUDZU BIKA MINAL KHUBUTSI WAL KHABAA`ITS (Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari syetan laki-laki dan syetan perempuan)."

【1134】

Musnad Ahmad 18527: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] dan [Yahya bin Abu Bukair] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Zaid bin Arqam] ia berkata: -dalam riwayat lain- Ibnu Abu Bukair berkata: dari Ka'ab bin Alqamah ia berkata: Saya pernah berangkat bersama pamanku dalam suatu peperangan. Lalu saya mendengar Abdullah bin Ubay bin Salul berkata kepada para sahabatnya, "Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada disisi Rasulullah."Jika kita kembali ke Madinah, niscaya orang yang mulia dan kuat akan mengusir orang yang terhina dan lemah." Maka saya pun menuturkan hal itu kepada pamanku, dan ia pun menyampaikannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus sesorang kepadaku, maka saya pun menceritakannya. Akhirnya, beliau mengirim utusan kepada Abdullah bin Ubay bin Salul dan para sahabatnya. Akan tetapi mereka bersumpah, bahwa mereka tidak berkata demikian. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menuduhku telah berdusta dan membenarkan mereka. Aku pun ditimpa kesedihan yang sangat, yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Saya duduk di rumah, dan pamanku berkata: "Kamu tidak ingin Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mendustakan dan membencimu." Hingga Allah 'azza wajalla menurunkan: "Jika orang-orang munafik mendatangimu."(QS. ALmunafiqun 1), Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus seseorang kepadaku, dan utusan itu pun membacanya. Dan ia berkata: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah membenarkanmu."

【1135】

Musnad Ahmad 18528: Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] bahwa ia mendengar [Zaid bin Arqam] berkata: Kami keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan. Kemudian orang-orang pun ditimpa kelaparan. Lalu Abdullah bin Ubay berkata kepada para sahabatnya, "Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada disisi Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah)." Dan ia juga berkata: "Jika kita kembali ke Madinah, niscaya orang yang mulia dan kuat akan mengusir orang yang terhina dan lemah." Maka saya mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengabarkan pada beliau akan apa yang ia katakan itu. Maka beliau pun mengutus seseorang kepada Abdullah bin Ubay, namun ia tetap bersikeras akan sumpahnya, bahwa ia tidak melakukannya, sehingga orang-orang pun mengatakan, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mendustakan Zaid." Maka kata-kata mereka itu pun menyakitkanku, hingga Allah 'azza wajalla menurunkan ayat yang membenarkanku, yakni dalam surat: "Jika orang-orang munafik datang kepadamu.." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajak mereka agar beliau dapat memintakan ampunan bagi mereka, namun mereka enggan dan memalingkan kepala-kepala mereka. dan firman Allah, "Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar." Mereka adalah para laki-laki yang tampan.

【1136】

Musnad Ahmad 18529: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dri [Abu Ishaq] ia berkata: saya menjumpai [Zaid bin Arqam], maka saya pun bertanya kepadanya, "Berapa kali Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berperang?" ia menjawab, "Sembilan belas kali." Saya bertanya lagi, "Berapa kali Anda ikut berperang bersama beliau?" ia menjawab, "Sebanyak tujuh belas kali." Saya bertanya lagi, "Perang apakah yang pertama kali beliau ikuti?" ia menjawab, "Yaitu perang Dzatul 'Usyair atau 'Usyairah."

【1137】

Musnad Ahmad 18530: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] ia berkata: saya mendengar [Abu Hamzah] ia berkata: Seorang Anshari berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya bagi setiap Nabi itu memiliki pengikut. Dan sesungguhnya kami telah mengikutimu, maka berdo'alah kepada Allah, agar Dia menjadikan para pengikut kita adalah dari golongan kita sendiri." Maka beliau pun mendo'akan mereka, agar Allah menjadikan para pengikutnya dari golongan mereka. maka saya pun menisbatkan hal itu kepada [Ibnu Abu Laila], dan ia berkata: [Zaid bin Arqam] telah menduga akan hal itu.

【1138】

Musnad Ahmad 18531: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: saya mendengar [Ali bin Zaid] menceritakan dari [An Nadlr bin Anas] ia berkata: Anas kematian anaknya, maka [Zaid bin Arqam] menulis surat kepadanya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "ALLAHUMMAGHFIR LIL ANSHAAR WA LIABNAA`IL ANSHAAR WA LIABNAA`I ABNAA`IL ANSHAAR (Ya Allah, berilah ampunan bagi kaum Anshar, anak-anak Anshar, dan juga bagi cucu-cucunya kaum Anshar)."

【1139】

Musnad Ahmad 18532: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan [Bahz] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Habib] ia berkata: saya mendengar [Abul Minhal] yakni seorang laki-laki dari Bani Kinanah, ia berkata: saya bertanya kepada [Al Baraa` bin Azib] mengenai Ash Sharf, ia pun berkata: "Tanyakanlah kepada Zaid bin Arqam, karena ia lebih baik dan lebih tahu dariku." Kemudian saya pun bertanya kepada Zaid, dan ia pun berkata: "Tanyakanlah kepada Al Baraa` karena ia lebih baik dan lebih tahu dariku." Akhirnya keduanya pun berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang jual beli Wariq (uang dirham) dengan emas secara piutang."

【1140】

Musnad Ahmad 18533: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Maimun Abu Abdullah] ia berkata: saya mendengar [Zaid bin Arqam] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah berperang sebanyak sembilan belas kali peperangan. Dan saya telah berperang bersama dengan beliau tujuh belas kali peperangan."

【1141】

Musnad Ahmad 18534: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Mathar] dari [Abullah bin Buraidah] ia berkata: -Ubaidullah bin Ziyad ragu- tentang perkara Haudl (telaga), maka ia pun mengutus seseorang kepada [Zaid bin Arqam], dan bertanya kepadanya tentang Haudl. Maka ia pun menceritakan suatu hadits yang sangat bagus, sehingga membuatnya ta'ajjub. Ia pun bertanya kepada Zaid, "Apakah Anda mendengar ini dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" ia menjawab, "Tidak. Akan tetapi [saudarakulah] yang telah menceritakannya kepadaku."

【1142】

Musnad Ahmad 18535: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] -dan dalam riwayat lain- [Ibnu Bakr] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Hasan bin Muslim] dari [Thawus] ia berkata: Suatu ketika [Zaid bin Arqam] datang, kemudian Ibnu Abbas meminta untuk diingatkan kembali, "Bagaimana yang telah Anda kabarkan kepadaku, tentang daging -Ibnu Bakr berkata- yang dihadiahkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam saat beliau melakukan ihram?." Abdurrazaq berkata: "Yang dihadiahkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam?." Zaid berkata: "Ya, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diberi hadiah berupa daging -Ibnu Bakr berkata- (daging) buruan, maka beliau pun menolaknya dan bersabda: 'Kami tidak memakannya, sesungguhnya kami sedang ihram.'"

【1143】

Musnad Ahmad 18536: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Ajlah] dari [Asy Sya'bi] dari [Abdullah bin Abul Khalil] dari [Zaid bin Arqam] bahwa beberapa orang yang menggauli seorang wanita pada masa sucinya. Maka Ali radliallahu 'anhu berkata kepada laki-laki pertama dan kedua dari mereka, "Apakah kalian berdua senang dengan anak itu?" keduanya menjawab, "Tidak." Kemudian Ali bertanya kepada laki-laki ketiga dan keempat, "Apakah kalian berdua senang dengan anak itu?" keduanya menjawab, "Tidak." Maka Ali berkata: "Kalian ini berserikat dan saling berselisih. Saya akan mengadakan undian di antara kalian. Bagi yang jatuh padanya undian, akan saya denda sebanyak dua pertiga Diyat, dan anak itu menjadi miliknya." Kemudian hal itu disampaikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau pun bersabda: "Saya tidak tahu, kecuali apa yang telah dikatakan oleh Ali radliallahu 'anhu."

【1144】

Musnad Ahmad 18537: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Ali bin Zaid] dari [Abu Bakr bin Anas] ia berkata: [Zaid bin Arqam] menulis kepada Anas bin Malik sebagai ta'ziyah atas musibah yang menimpa anak dan kaumnya pada hari Hurrah. Ia pun menulis kepadanya: "Saya akan memberimu kabar gembira dari Allah 'azza wajalla. Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'ALLAHUMMAGHFIR LILANSHAAR WA LIABNAA`IL ANSHAAR WA LIABNAA`I ABNAA`IL ANSHAAR, WAGHFIR LINISAA`IL ANSHAAR WA LINISAA`IL ANSHAAR WALI NISAA`I ABNAA`IL ANSHAAR WA LINISAA`I ABNAA`I ABNAA`IL ANSHAAR (Ya Allah, ampunilah kaum Anshar, anak-anak Anshar, anak dari anak-anak Anshar, dan ampunilah wanita-wanita Anshar, anak-anak wanita dari anak-anak Anshar, dan cucu wanita dari anak-anak Anshar."

【1145】

Musnad Ahmad 18538: Telah menceritakan kepada kami [Suraij bin Nu'man] Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Al Ajlah] dari [Asy Sya'bi] dari [Abu Khalil] dari [Zaid bin Arqam] bahwa ketika Ali radliallahu 'anhu berada di Yaman, ia dihadapkan pada tiga orang yang berserikat dalam satu orang anak. Maka Ali mengadakan undian di antara mereka, sehingga yang jatuh padanya undian menanggung pembayaran dua pertiga Diyat, dan anak itu pun menjadi miliknya. Zaid bin Arqam berkata: Maka saya mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengabarkan akan itu, dan beliau pun tertawa sehingga tampak gigi gerahamnya.

【1146】

Musnad Ahmad 18539: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rabi'ah] dari [Khalid bin Abul 'Ala` Al Khafaf] dari ['Athiyyah] dari [Zaid bin Arqam] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bagaimana dengan kalian, sementara Shahibul Qarn (pemilik terompet) Telah memasang terompet di mulutnya, dan mengerutkan dahinya, serta siap mendengar kapan pun mereka diperintahkan (untuk membunyikan genderang perang)." Kemudian ungkapan itu pun didengar oleh para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sehingga mereka merasa 'grogi', maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Katakanlah, 'HASBUNALLAHI WA NI'MAL WAKIIL (Cukuplah Allah sebagai penolong, Dialah sebaik-baik tembat bergantung)." Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] Telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Thahman Abul 'Ala`] dari ['Athiyyah Al 'Aufi] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. Maka ia pun menyebutkan maknanya.

【1147】

Musnad Ahmad 18540: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab] dari [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Al Qasim Asy Syaibani] dari [Zaid bin Arqam] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi Masjid Quba` atau memasuki Masjid Quba` setelah matahari terbit, dan ternyata orang-orang sedang shalat, maka beliau pun bersabda: "Sesungguhnya shalatnya orang-orang yang bertaubat, adalah ketika anak-anak Unta yang menderum (karena panas)."

【1148】

Musnad Ahmad 18541: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dari [Yunus bin Abu Ishaq] dan [Isma'il bin Umar] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Abu Ishaq] dari [Abi Ishaq] dari [Zaid bin Arqam] ia berkata: Saya menderita sakit mata. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun menjengukku. Setelah sembuh saya pun keluar. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertatanya kepadaku: "Seandainya kedua matamu, tetap sakit seperti yang lalu, apa yang akan kamu lakukan?" Saya menjawab, "Seandainya kedua matamu, tetap sakit seperti yang lalu, maka saya akan bersabar dan mengharap pahala dari Allah." Beliau bersabda: "Seandainya kedua matamu, tetap sakit seperti yang lalu, kemudian kamu bersabar dan mengharap pahala dari Allah, maka kamu akna menjumpai Allah, sedangkan kamu tidak memiliki dosa sedikit pun." Isma'il berkata: "Kemudian kamu bersabar dan mengharap pahala dari Allah, niscaya Allah akan mewajibkan bagimu surga."

【1149】

Musnad Ahmad 18542: Telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Abdullah bin Mu'awiyah bin Ashim bin Mundzir bin Az Zubair] Telah menceritakan kepada kami [Sallam Abu Mundzir Al Qori'] Telah menceritakan kepada kami [Ashim bin Bahdalah] dari [Asy Sya'bi] atau [Khaitsamah] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya perumpamaan kaum muslimin, adalah seperti satu tubuh, jika ada bagian tubuhnya yang sakit, maka seluruh jasadnya turut merasakan."

【1150】

Musnad Ahmad 18543: Telah menceritakan kepada kami [Manshur bin Abu Muzahim] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Waki' Al Jarrah bin Malih] dari [Abu Abdurrahman] dari [Asy Sya'bi] dari [An Nu'aman bin Basyir] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di mimbar ini: "Siapa yang tidak mampu mensyukuri nikmat yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri nikmat yang banyak. Dan siapa yang tidak mampu berterimah kasih kepada manusia, maka ia tidak akan mampu bersyukur kepada Allah 'azza wajalla. Membicarakan nikmat Allah adalah syukur, sedangkan meninggalkannya adalah kufur. Hidup berjama'ah adalah rahmat, sedangkan perpecahan adalah adzab."

【1151】

Musnad Ahmad 18544: Telah berkata Abdullah telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Abdu Rabbih] bekas budak Bani Hasyim, Telah menceritakan kepada kami [Abu Waki'] dari [Abu Abdurrahman] dari [Asy Sya'bi] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di atas mimbar ini: "Siapa yang tidak mampu mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak. Dan siapa yang tidak bisa berterima kasih kepada manusia, maka ia tidak akan bersyukur kepada Allah 'azza wajalla. Membicarakan nikmat Allah adalah syukur, sedangkan meninggalkannya adalah kufur. Berjama'ah adalah rahmat, sedangkan perpecahan adalah adzab." [Abu Umamah Al Bahili] berkata: "Hendaklah kalian bersama golongan mayoritas muslimin." Kemudian Abu Umamah membacakan ayat ini, yang terdapat dalam surat An Nur: "Dan jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya kewajiban Rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu." (QS. Annur 54).

【1152】

Musnad Ahmad 18545: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Umar Al Qawariri] Telah menceritakan kepada kami [Hammad] yakni Ibnu Zaid, Telah menceritakan kepada kami [Hajib bin Al Mufadldlal] yakni Ibnul Muhallab, dari [bapaknya] dari [An Nu'man bin Basyir], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berlaku adillah di antara anak-anak kalian."

【1153】

Musnad Ahmad 18546: Telah menceritakan kepada kami Abdullah Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Al Hasan Al Bahili] dan [Ubaidullah bin Umar Al Fawariri] dan [Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dsari [Hajib bin Al Mufadldlal bin Al Muhallab] dari [bapaknya] bahwa mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berlaku adillah terhadap anak-anak kalian. Berlaku adillah terhadap anak-anak kalian."

【1154】

Musnad Ahmad 18547: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Hushain] dari [Asy Sya'bi] dari [Urwah Al Bariqi] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada ubun-ubun kuda itu, terikat kebaikan, pahala dan harta ghanimah hingga hari kiamat."

【1155】

Musnad Ahmad 18548: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah mengabarkan kepada kami [Al Bariqi Syabib] bahwa ia mendengar [Urwah Al Bariqi] berkata: saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada ubun-ubun kuda itu, terikat kebaikan, pahala dan harta ghanimah hingga hari kiamat." Dan di rumahnya, saya melihat tujuh puluh ekor kuda.

【1156】

Musnad Ahmad 18549: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Syabib] bahwa ia mendengar [penduduk] mereka mengabarkan dari [Urwah Al Bariqi] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menitipkan kepadanya berupa satu Dinar agar dibelikan hewan kurban -dan sekali waktu ia mengatakan- atau kambing. Ia pun membelikannya dua ekor kambing. Kemudian yang satu ia jual dengan harga satu Dinar, dan yang satu lagi ia serahkan kepada beliau. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendo'akannya agar mendapat keberkahan dalam jual belinya. Dan sekiranya ia membeli tanah (pekarangan), niscaya ia akan mendapatkan keuntungan. Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Zakariya] dari [Asy Sya'bi] dari [Urwah bin Abul Ja'd] ia berkata: Dan telah menceritakan kepadaku bapakku Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] dari [Sa'id bin Zaid] dari [Zubair] dari [Abu Labid] dari [Urwah bin Abul Ja'd], bapakku berkata: Dan Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] dari [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Urwah bin Abul Ja'd], mereka semua mengatakan: Ibnu Abul Ja'd.

【1157】

Musnad Ahmad 18550: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abdullah bin Abu Safar] dari [Asy Sya'bi] dari [Urwah bin Abul Ja'dari] ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada ubun-ubun kuda itu, terdapat kebaikan, pahala dan harta ghanimah hingga hari kiamat tiba."

【1158】

Musnad Ahmad 18551: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Zakariya] dan [Waki'] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Zakariya] dari [Amir] dari [Urwah] telah berkata [Yahya] [Ibnu Abul Ja'dari Al Bariqi] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan [Waki'] berkata dalam haditsnya: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada ubun-ubun kuda itu, terdapat kebaikan, pahala dan harta ghanimah hingga hari kiamat tiba."

【1159】

Musnad Ahmad 18552: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dari [Al 'Aizar] dari [Amru bin Ja'd] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Pada ubun-ubun kuda, selalu terdapat kebaikan."

【1160】

Musnad Ahmad 18553: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Urwah bin Abul Ja'd] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Pada ubun-ubun kuda itu, terdapat kebaikan, yaitu berupa pahala dan harta ghanimah hingga hari kiamat."

【1161】

Musnad Ahmad 18554: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Zaid] Telah menceritakan kepada kami [Az Zubair bin Al Khirrit] Telah menceritakan kepada kami [Abu Labid] dari [Urwah bin Abul Ja'd Al Bariqi] ia berkata: Suatu ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melihat barang-barang impor, maka beliau pun memberiku satu Dinar seraya bersabda: "Wahai Urwah, datangilah barang impor itu, dan belilah untuk kami satu ekor kambing." Saya pun mendatangi barang-barang impor itu, dan melakukan tawar menawar dengan pemiliknya hingga saya dapat membeli dua ekor kambing darinya dengan harga satu Dinar. Akhirnya saya segera menuntunnya, lalu seorang laki-laki menjumpaiku dan menawar kambing itu, maka saya pun menjual satu ekor kambing dengan harga satu Dinar. Akhirnya saya kembali dengan membawa kembali satu Dinar dan satu ekor kambing. Saya berkata: "Wahai Rasulullah, ini uang Dinar kalian, dan ini kambing kalian." beliau bertanya: "Apa yang kamu lakukan?" Maka saya pun menceritakan alur kejadiannya. Beliau berdo'a: "ALLAHUMMA BAARIK LAHU FI SHAFQATI YAMIINIH (Ya Allah, berilah keberkahan dalam ikrar dan janjinya)." Maka kalian telah melihatku saat berada di TPS (Tempat pembuangan Sampah) di Kufah, saya telah meraih keuntungan empat puluh ribu sebelum sampai ke keluargaku. Saat itu, Urwah membeli budak-budak wanita dan menjualnya. Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Hajjaj] Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Zaid] Telah menceritakan kepada kami [Az Zubair bin Hirrit] dari [Abu Labid] ia adalah Lumazah bin Zabbar dari [Urwah bin Abul Ja'd Al Bariqi] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam semisalnya.

【1162】

Musnad Ahmad 18555: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepada kami [Abu Ishaq] ia berkata: saya mendengar [Al 'Aizar bin Huraits] menceritakan dari [Urwah bin Abul Ja'd Al Azdi] bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada ubun-ubun kuda itu, terdapat kebaikan."

【1163】

Musnad Ahmad 18556: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [Hushain] dan [Abdullah bin Abu Safar] bahwa keduanya telah mendengar [Asy Sya'bi] ia mendengar [Urwah bin Abul Ja'd] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Pada ubun-ubun kuda itu, terdapat kebaikan, yaitu berupa pahala dan harta ghanimah hingga hari kiamat."

【1164】

Musnad Ahmad 18557: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] Telah menceritakan kepada kami [Zakariya] dari [Asy Sya'bi] telah menceritakan kepadaku [Urwah Al Bariqi] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada ubun-ubun kuda itu, terdapat kebaikan, yaitu berupa pahala dan harta ghanimah hingga hari kiamat."

【1165】

Musnad Ahmad 18558: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Zaid] Telah menceritakan kepada kami [Az Zubair bin Khirrit] dari [Abu Labid] ia berkata: Urwah bin Abul Ja'd singgah di tengah-tengah kami. Lantas Abu Labid Lumazah bin Zabbar menceritakan (hadits) dari [Urwah bin Abul Ja'd Albariqi], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendapatkan barang-barang imporan, kemudian beliau memberiku sedinar seraya beliau katakana kepada pembaginya: " Tolong si Urwah berilah barang imporan itu dan belilah kambing untuk kita-kita. Kata 'Urwah, lantas kubeli seekor kambing dan kutawar penjualnya, sehingga kubeli dua ekor kambing seharga sedinar. Aku giring keduanya -atau dengan redaksi 'aku menuntunnya, bukan menggiring--, kemudian seseorang menemuiku dan menawarku dan kujual satu ekor daripadanya dengan harga sedinar. Maka aku bawa satu dinar dan seekor kambing, lantas kukatakan 'Ya Rasulullah, ini dinarmu dan ini kambingmu. Kata Nabi, tadi kamu lakukan bagaimana kok bisa seperti ini? Maka kuceritakan kisahnya. Maka beliau memanjatkan doa "alloohumma baarik lahu fi shofqoti yamiinihi" (ya Allah, berilah barakah dalam ikrar atau akad jual belinya), hingga di kemudian hari aku melihatku berdiri di tempat pembuangan sampah di Kufah dan aku dapatkan laba sebanyak empat puluh ribu sebelum aku sampai ke kelurgaku. Dengan uang itu ia membeli hamba sahaya dan berbisnis.

【1166】

Musnad Ahmad 18559: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Hushain] dari [Asy Sya'bi] ia berkata: saya mendengar [Urwah bin Abul Ja'd Al Bariqi] berkata: Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada ubun-ubun kuda itu, terdapat kebaikan, yaitu berupa pahala dan harta ghanimah hingga hari kiamat."

【1167】

Musnad Ahmad 18560: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Abu Bisyr] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Adi bin Hatim] ia berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, saya berkata: "Daerah kami merupakan daerah perburuan. Maka bagaimanakah jika salah seorang dari kami melempar hewan buruannya, lalu hewan itu pun menghilang darinya selama satu atau dua malam, lalu ia mendapatkannya serta tombaknya masih melekat padanya?" belaiau menjawab: "Jika kamu mendapatkan tombakmu masih melekat padanya, sementara tidak ada bekas lain, dan kamu tahu, bahwa tombakmulah yang membunuhnya, maka makanlah."

【1168】

Musnad Ahmad 18561: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Hushain] dari [Asy Sya'bi] telah mengabarkan kepada kami [Adi bin Hatim] ia berkata: Ketika ayat ini turun: "Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar." (QS. Albaqarah 187), Saya pun pergi mengambil dua benang yang satu berwarna putih sedang yang satunya lagi berwarna hitam. Lalu saya meletakkan di bawah bantalku, kemudian saya mencoba melihatnya, namun bagiku tidak tampak jelas antara yang putih dan hitam atau pun sebaliknya. Pada pagi harinya, saya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengabarkan hal apa yang telah saya perbuat. Maka beliau bersabda: "Kalau begitu, bantalmu panjang sekali. Hanyasanya maksudnya adalah putihnya siang daripada kegelapan malam."

【1169】

Musnad Ahmad 18562: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Mujalid] dan [Zakariya] dan selain keduanya, dari [Asy Sya'bi] dari [Adi bin Hatim] ia berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang Shaidul Mi'radl (hewan buruan yang terkena lemparan tombak, namun yang mengenai sasaran bukan bagian tajamnya). Maka beliau menjawab: "Hewan buruan yang terkena oleh bagian ujung (mata) tombak, kemudian mati, maka makanlah. Dan hewan yang terkena oleh bagian tombak yang lain sehingga mati, maka ia adalah Waqidz (hewan yang dibunuh dengan menggunakan alat yang tidak tajam alais tumpul), karena itu, janganlah kamu memakannya."

【1170】

Musnad Ahmad 18563: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abdush Shamad] Telah menceritakan kepada kami [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Hammam bin Harits] dari [Adi bin Hatim] bahwa ia bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. ia berkata: "Jika saya melepas Anjingku yang terlatih, lalu ia menangkap (binatang buruan)?" beliau bersabda: "Jika kamu melepas Anjingmu yang terlatih, kemudian kamu menyebut nama Allah 'azza wajalla, lalu ia menangkap (hewan buruan), maka makanlah." saya bertanya, "Meskipun ia telah membunuhnya?" beliau menjawab: "Meskipun ia telah membunuhnya." saya bertanya lagi, "Jika saya melempar dengan tombak, namun yang mengenai sasaran bukan ujung tombak?" beliau menjawab: "Jika yang mengenai sasaran bukan ujung (bagian yang tajam) tombak, maka janganlah kamu memakannya."

【1171】

Musnad Ahmad 18564: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Khaitsamah] dari [Adi bin Hatim] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak seorang pun dari kalian, kecuali Allah 'azza wajalla akan mengajaknya berbicara, sementara tidak ada perantara antara dia dan Allah. Kemudian ia melihat ke sebelah kirinya, maka ia pun tidak melihat, kecuali sesuatu yang telah ia perbuatnya. Dan ia melihat ke sebelah kanannya, maka ia pun tidak melihat kecuali sesuatu yang telah diperbuatnya. Kemudian ia melihat ke arah depan, dan ternyata neraka telah berada di depannya." kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa di antara kalian yang mampu menyelamatkan wajahnya dari api neraka meskipun hanya dengan satu biji kurma, maka lakukanlah."

【1172】

Musnad Ahmad 18565: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] Telah menceritakan kepada kami [Simak] dari [Muray bin Qathari] dari [Adi bin Hatim] ia berkata: Saya berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya, bapakku telah menyambung shilaturahim, ia juga memuliakan tamu dan juga berbuat ini dan itu." beliau bersabda: "Sesungguhya bapakmu menginginkan sesuatu, dan ia pun mendapatkannya." Saya berkata lagi, "Wahai Rasulullah, jika saya melempar hewan buruan, namun saya tidak mendapatkan sesuatu yang dapat saya gunakan untuk menyembelihnya kecuali batu runcing dan sebatang kayu, bagaimana tanggapan baginda?." Beliau bersabda: "Alirkanlah darahnya dengan menggunakan alat apa saja, kemudian bacalah nama Allah 'azza wajalla." Saya berkata: "Bagaimana tanggapan anda tentang makanan yang saya tidak bisa meninggalkannya, selain karena terpaksa?." Beliau bersabda: "Sesuatu yang kamu lakukan dan menyerupai orang Nasrani, itu jangan, tinggalkanlah itu semua."

【1173】

Musnad Ahmad 18566: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Majalid] telah mengabarkan kepadaku [Amir] telah menceritakan kepadaku [Adi bin Hatim] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajariku shalat dan puasa. Beliau bersabda: "Tunaikanlah shalat pada saat begini dan begitu. Kemudian berpuasalah, dan ketika matahari telah terbenam, maka makan dan minumlah kamu hingga tampak bagimu benang putih daripada benang hitam. Berpuasalah selama tiga puluh hari, kecuali sebelum itu, kamu telah melihat Hilal." Akhirnya saya pun mengambil dua helai rambut yang hitam dan yang putih, lalu saya pun melihat kepada keduanya, namun belum juga tampak bagiku. Maka saya mengungkapkan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau pu tertawa dan bersabda: "Wahai ibnu Hatim, maksud sebenarnya adalah putihnya siang daripada kegelapan malam."

【1174】

Musnad Ahmad 18567: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] telah menceritakan kepadaku [Abdul Malik bin Maisarah] dari [Sa'id bin Jubair] ia bekata, [Adi bin Hatim] berkata: Saya berkata: "Wahai Rasulullah, saya menombak hewan buruan, lalu saya mencarinya dan setelah semalam, saya pun mendapatkannya. Dan tombakku masih ada padanya." Beliau bersabda: "Jika kamu mendapatkan tombakmu padanya, dan ia belum dimakan oleh seekor binatang buas pun, maka makanlah." kemudian saya menuturkan hal itu kepada [Abu Bisyr], maka ia berkata: Dari [Sa'id bin Jubair], dari [Adi] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Jika kamu mendapatkan tombakmu padanya, dan kamu tahu bahwa tombakmu itulah yang telah membunuhnya, maka makanlah."

【1175】

Musnad Ahmad 18568: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Abdullah bin Ma'qil] ia berkata: saya mendengar [Adi bin Hatim] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jauhkanlah diri kalian dari api neraka, meskipun hanya dengan sebiji kurma."

【1176】

Musnad Ahmad 18569: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Adi] dari [Ibnu 'Aun] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Ibnu Hudzaifah] ia berkata: saya menceritakan suatu hadits dari [Adi bin Hatim]. Saya berkata: "Akulah Adi yang berada di ujung Kufah, sekiranya saya mendatanginya, maka sayalah yang akan mendengar langsung darinya." Maka saya pun mendatanginya dan berkata: "Sesungguhnya saya menceritakan suatu hadits darimu, dan saya ingin mendengarnya langsung darimu." Ia berkata: Ketika Allah 'azza wajalla mengutus Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, saya lari darinya hingga saya berada di penghujung tanah kaum muslimin mendekati Romawi. Lalu saya merasa benci berada di tempat yang aku tempati, hingga kebencianku terhadapnya melebihi kebencianku terhadap tempatku dahulu. Akhirnya saya berkata: "Saya akan benar-benar mendatangi laki-laki ini. Demi Allah, jika ia adalah seorang yang Shadiq (benar), saya benar-benar akan mendengarnya. Namun, jika ia adalah seorang pendusta, maka ia tidak akan mampu melukaiku." Maka saya mendatanginya dan orang -orang pun mengawasiku. Mereka berkata: "Tolong awasi si Adi bin Hatim, Tolong awasi si Adi bin Hatim." Saya menduga mereka mengatakannya hingga tiga kali. Kemudian beliau bersabda padaku: "Wahai Adi, masuk Islamlah, niscaya kamu akan selamat." Saya berkata: "Sesungguhnya saya adalah seorang yang telah beragama." Beliau bersabda lagi: "Wahai Adi, masuk Islamlah, niscaya kamu akan selamat." Saya berkata: "Sesungguhnya saya adalah seorang yang telah beragama." Beliau mengatakannya hingga tiga kali. Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya saya lebih tahu tentang agamamu daripada kamu." Saya bertanya, "Anda lebih tahu tentang agamaku daripada aku?" beliau menjawab: "Ya." Beliau bertanya lagi: "Bukankah kamu memimpin kaummu?" saya menjawab, "Ya, benar." Kata Adi, lantas nabi Muhammad menyebut-nyebut agama Rakusiyah, yaitu sebuah agama campuran antara majusi dan Kristen. Kata Adi, itulah sebuah istilah yang beliau ambil, beliau luruskan, lantas beliau tinggalkan. Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya di dalam agamamu tidak dihalalkan seperempat dari harta ghanimah." Saat beliau mengatakannya, saya pun diam beberapa saat. Beliau bersabda lagi: "Dan sungguh, saya melihat bahwa salah satu yang menghalangimu (untuk memeluk Islam) adalah kesusahan yang dialami oleh orang di sekelilingku. Dan sesungguhnya orang-orang merupakan satu koalisi yang bersatu padu memusuhi kami. Apakah kamu tahu daerah Al Hirah?" saya menjawab, "Saya pernah mendengarnya, namun saya belum ke sana." Beliau bersabda: "Nyaris aka nada seorang wanita berangkat darinya dengan tanpa perlindungan, hingga kamu melakukan thawaf -Yazid bin Harun berkata dengan redaksi: 'dengan tanpa penganiayaan'. Sedang Yunus berkata: dari Hammad dengan redaksi: 'dengan tanpa dibolehkan'. Kemudian ia kembali pada hadits Adi bin Hatim, yakni: Hingga kamu melakukan thawaf- di Ka'bah. Dan diprediksikan Istana Kisra bin Hurmus akan ditaklukkan." Saya balik bertanya, "Kisra bin Hurmuz?" beliau menjawab: "Ya, benar, Kisra bin Hurmuz." Saya balik bertanya lagi, "Kisra bin Hurmuz?" beliau menjawab: "Ya, benar, Kisra bin Hurmuz." Saya mengulanginya hingga tiga kali. Beliau bersabda lagi: "Dan diprediksikan akan datang sebuah masa yang ketika itu seseorang berangan-angan agar ada yang mau menerima sedekah darinya, namun ia tidak mendapatkannya." Adi bin Hatim berkata: Sungguh, saya telah melihat dua hal (dari apa yang beliau sabdakan). Saya telah melihat seorang wanita yang melakukan perjalanan, ia berangkat dari Hirah tanpa seorang pengawal pun hingga ia melakukan thawaf di Ka'bah, sementara saya berada di atas kuda yang sedang menyerbu pasukan musuh. -Yunus berkata: dari Hammad- (Kuda) yang menyerbu Mada'in. Demi Allah, yang ketiga benar-benar akan terjadi. Sungguh, itu adalah hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang telah beliau ceritakan kepadaku.

【1177】

Musnad Ahmad 18570: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Zakariya] telah mengabarkan kepadaku [Ashim Al Ahwal] dari [Asy Sya'bi] dari [Adi bin Hatim] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika hewan buruanmu jatuh ke dalam air, maka janganlah kamu memakannya."

【1178】

Musnad Ahmad 18571: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] ia berkata: saya mendengar [Abdullah bin Amr] menceritakan dari [Adi bin Hatim] bahwa seorang laki-laki mendatanginya dan meminta sesuatu yang ia anggap hanya sedikit. Lalu ia bersumpah (untuk tidak memberikannya). Lantas ia berkata: "Duh sekiranya aku tidak mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang bersumpah, kemudian ia melihat sesuatu yang lebih baik darinya, maka hendaklah ia lakukan yang lebih baik dan membayar kaffarat sumpahnya." Abu Abdurrahman berkata: Saya tidak pernah mendengar hadits ini dari seorang pun, kecuali dari bapakku.

【1179】

Musnad Ahmad 18572: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: saya mendengar [Simak bin Harb] berkata: saya mendengar [Abbad bin Khubaisy] menceritakan dari [Adi bin Hatim] ia berkata: Suatu ketika datanglah pasukan berkuda milik Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam atau ia mengatakan: para utusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yang ketika itu saya berada di 'Aqrab. Mereka kemudian menangkap (dan menawan) bibiku dan beberapa orang. Ketika mereka (pasukan berkuda muslimin) membawa para tawanan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka pun dibariskan di hadapan beliau. Saya berkata: "Wahai Rasulullah, utusan kami telah pergi jauh, dan anak-anak pun terputus dari keluarganya, sementara saya adalah seorang wanita tua yang lemah. Tak bisa melayani apa-apa. Berbuat baiklah padaku, semoga Allah berbuat baik pada Anda." Beliau bertanya: "Siapakah utusanmu?" wanita itu menjawab, " Itu si 'Adi bin Hatim." Beliau bersabda: "Orang yang telah lari dari Allah dan Rasul-Nya?" wanita itu berkata: "Berbuat baiklah padaku." Ketika seorang laki-laki kembali ke sisinya -kami lihat laki-laki itu adalah Ali-, ia berkata: "Mintalah biaya kepada beliau." (Adi bin Hatim) Berkata: kemudian wanita itu pun meminta kepada beliau dan beliau pun memerintahkan untuk memberinya. Kemudian wanita itu mendatangiku dan berkata: "Kamu telah berbuat sesuatu yang sebelumnya tidak pernah dilakukan oleh bapakmu. Datangilah ia denga perasaan suka atau benci. Dan sungguh, si Fulan telah mendatanginya dan ia pun mendapatkan bagian darinya. Dan si Fulan juga telah mendatanginya dan ia pun mendapatkan bagian darinya." (Adi) Berkata: Akhirnya aku pun mendatangi beliau dan ternyata di sisi beliau ada wanita dan anak-anak kecil. Ia menyebutkan kedekatan mereka dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, akhirnya aku tahu, bahwa watak beliau bukan seperti raja Kisra dan bukan pula Kaisar. Kemudian beliau bertanya kepadanya: "Wahai Adi bin Hatim, apa yang menyebabkanmu enggan untuk diikrarkan bahwa, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah? Apakah ada Tuhan lain selain Allah? Apakah yang menyebabkanmu enggan untuk dikatakan, 'ALLAHU AKBAR (Allah Maha Besar)? Adakah yang lebih besar dari Allah 'azza wajalla?" Akhirnya (Adi bin Hatim) Berkata: Maka saya pun memeluk Islam. Dan saya pun melihat wajah beliau dipenuhi kegembiraan. Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya yang dimaksud mereka yang dimurkai adalah kaum Yahudi, dan yang dimaksud mereka yang tersesat adalah kaum Nasrani." Mereka (orang-orang yang berada di sekeliling beliau) pun meminta sesuatu kepada beliau. Maka beliau memuji Allah, dan membaca puji-pujian atas-Nya. Setelah itu beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia, hendaklah kalian memberi dari kelebihan harta (yang dikaruniakan kepada kalian). Seorang yang mempunyai satu sha' memberi setengah sha', yang mempunyai satu genggam memberi setengah gengam, -Syu'bah berkata: sejauh apa aku ketahui, beliau berkata- (bahkan) yang memiliki satu biji kurma, memberi dengan setengah biji kurma. Sesungguhnya salah seorang dari kalian akan menjumpai Allah 'azza wajalla, sehingga Dia pun akan bertanya, 'Bukankah Aku telah menjadikanmu mendengar dan melihat? Bukankah Aku telah mengaruniakanmu harta dan anak? Lalu apa yang telah kamu persembahkan? ' Ia pun melihat ke depannya, ke belakang, ke samping kanannya dan ke samping kirinya, namun ia tidak mendapatkan sesuatu pun. Dan tidak ada yang bisa menjaga dari api neraka selain beramal karena mencari wajah-Nya. Karena itu, jauhkanlah diri kalian dari neraka meskipun hanya dengan setengah biji kurma. Dan jika kalian tidak mendapati, maka hendaklah berkata-kata dengan kalimat yang baik. Sesungguhnya saya tidak khawatir kefakiran akan menimpa kalian, Allah benar-benar akan menolong dan memberi kalian atau benar-benar akan membuka rezeki untuk kalian hingga seorang wanita melakukan safar dengan hewan tunggangannya antara Hirat dan Yatsrib -atau dengan redaksi- Yang banyak kalian khawatirkan yaitu pencurian terhadap wanita penggangnya." Muhammad bin Ja'far berkata: Syu'bah menceritakannya kepada kami hingga saya tidak lagi menghitungnya (seberapa kali ia menceritakannya), dan saya telah membacakan hadits itu kepadanya.

【1180】

Musnad Ahmad 18573: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Abdul Aziz bin Rufai'] dari [Tamim bin Tharafah] dari [Adi bin Hatim] ia berkata: Dua orang laki-laki mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian salah seorang dari bertasyahadat lantas berkata: "Barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh ia telah mendapat petunjuk. Dan siapa yang bermaksiat kepada keduanya..." maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Seburuk-buruk khatib adalah kamu, berdirilah."

【1181】

Musnad Ahmad 18574: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Mujalid] dari [Asy Sya'bi] dari [Adi bin Hatim] ia berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang perburuan anjing, maka beliau pun bersabda: "Jika kamu melepaskan anjingmu yang terlatih, lalu kamu menyebutkan nama Allah atasnya sehingga anjing itu menangkap buruannya dan kamu mendapatinya, maka sembelihlah. Dan jika ia telah membunuhnya, maka makanlah. akan tetapi jika anjing itu memakan sesuatu dari dagingnya, maka janganlah kamu memakannya."

【1182】

Musnad Ahmad 18575: Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] Telah menceritakan kepada kami Hammad yakni Ibnu Zaid, dari [Ayyub] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Abu Ubaidah bin Khudzaifah] dari [seorang laki-laki] -dalam riwayat lain- [Hammad] dan [Hisyam] berkata: dari [Muhammad] dari [Abu Ubaidah] dan ia tidak menyebutkan dari seorang laki-laki. Hammad berkata: Saya bertanya kepada orang-orang tentang cerita [Adi bin Hatim], maka ia pun mengisahkan ceritanya. Kemudian ia mendekat ke sisiku, tapi saya tidak menanyakannya. Saya pun mendatanginya dan bertanya padanya, maka ia berkata: "Ya, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah diutus ketika beliau diutus. Dan saya sangatlah membencinya dengan kebencian yang tiada duanya." Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Hisyam] dari [Muhammad] dari [Abu Ubaidah] dari [seroang laki-laki] ia berkata: Saya berkata kepada [Adi bin Hatim], "Telah sampai kepadaku suatu hadits dari Anda. Dan saya sangat menyukai untuk mendengarnya langsung dari Anda." Maka ia pun menyebutkan hadits.

【1183】

Musnad Ahmad 18576: Telah menceritakan kepada kami [Mu`mmal] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Simak bin Harb] dari [Muray bin Qathari] dari [Adi bin Hatim] ia berkata: Saya berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya bapaknya selalu menyambung shilaturahim dan berbuat ini dan itu. Apakah dengan amalan itu, ia akan mendapatkan pahala?" beliau bersabda: "Sesungguhnya bapakmu mencari sesuatu, dan ia pun telah mendapatkannya."

【1184】

Musnad Ahmad 18577: Telah menceritakan kepada kami [Aswad] Telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Al A'masy] dari [Khaitsamah] dari [Ibnu Ma'qil] dari [Adi bin Hatim] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jauhkanlah diri kalian dari api neraka." Beliau sambil menolehkan wajahnya hingga kami mengira beliau melihatnya. Kemudian beliau bersabda: "Jauhkanlah diri kalian dari api neraka." Beliau sambil menolehkan wajah. Ia beliau mengatakannya dua atau tiga kali, "Jauhkanlah diri kalian dari api neraka, meskipun hanya dengan satu biji kurma. Dan jika kalian tidak mendapatkannya, maka dengan kata-kata yang baik."

【1185】

Musnad Ahmad 18578: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Jarir] yakni Ibnu Hazim, dari [Ashim bin Ahwal] dari [Amir] dari [Adi bin Hatim] ia berkata: Saya berkata: "Wahai Nabiyullah, kami adalah para pemburu." Maka beliau bersabda: "Jika salah seorang dari kalian melemparkan tombaknya, hendaklah ia menyebut nama Allah 'azza wajalla. Jika buruannya itu terbunuh, hendak ia memakannya. Dan jika ia jatuh ke dalam air, lalu ia mendapatinya dalam keadaan mati, maka janganlah ia memakannya, karena ia tidak tahu, boleh jadi ia mati karena tenggelam. Dan jika ia mendapati tombaknya pada hewan buruan itu setelah satu atau dua hari dan tidak ada bekas lain selain bekas tusukan tombaknya, maka jika ia mau ia boleh memakannya." Beliau juga bersabda: "Jika ia melepaskan Anjingnya (untuk berburu), maka hendaklah ia menyebut nama Allah 'azza wajalla. Dan ketika ia mendapatinya dalam keadaan terbunuh, maka hendaklah ia memakannya. Namun jika anjingnya itu memakan sesuatu darinya (hewan buruan), maka janganlah ia memakannya, karena ia berburu hanya untuk dirinya sendiri dan bukan untuknya. Kemudian, ketika ia melelpaskan Anjingnya, lalu berbaur dengan anjing-anjing yang lain yang belum dibacakan atasnya nama Allah, maka janganlah ia memakannya. Sebab, ia tidak tahu, anjing manakah yang membunuhnya." Telah menceritakan kepada kami Hasan Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Muhammad bin Abu Ubaidah bin Khudzaifah bahwa seorang laki-laki berkata: Saya berkata: Saya menanyakan tentang hadits Adi bin Hatim, sementara saya berada di penghujung Kufah, tidakkah saya yang mendengarnya langsung darinya?. Akhirnya saya pun mendatanginya, dan saya berkata: "Apakah kamu mengenalku?" ia menjawab, "Ya." Maka ia pun menyebutkan hadits. Dan di dalamnya beliau bertanya, "Bukankah kamu adalah seorang Rakusi (Penganut agama campuran Nasrani dan Yahudi)?" saya menjawab, "Ya, benar." Beliau bertanya lagi: "Bukankah kamu adalah pemimpin bagi kaummu?" saya menjawab, "Ya, benar." Beliau bertanya lagi: "Bukankah kamu biasa mengambil Al Mirba' (seperempat dari harta ghanimah)?" saya menjawab, "Ya, benar." Beliau bersabda: "Itu tidaklah halal bagimu dalam agamamu." Maka hatiku pun menunduk. Ia pun menyebutkan hadits.

【1186】

Musnad Ahmad 18579: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Zakariya bin Abu Za`idah] dan [Ashim Al Ahwal] dari [Asy Sya'bi] dari [Adi bin Hatim] ia berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang Shaidul Mi'radl (hewan buruan yang terkena lemparan tombak, namun yang mengenai sasaran bukan bagian tajamnya). Maka beliau menjawab: "Hewan buruan yang terkena oleh bagian ujung (mata) tombak, maka makanlah. Dan hewan yang terkena oleh bagian tombak yang lain sehingga mati, maka ia adalah Waqidz (hewan yang dibunuh dengan menggunakan alat yang tidak tajam, benda tumpul)." Kemudian saya bertanya lagi tentang Shaidul Kalbi (buruan Anjing). Maka beliau pun menjawab: "Jika kamu melepaskan anjingmu dan menyebut nama Allah 'azza wajalla, lalu anjing itu menangkap buruan untukmu, maka makanlah. Dan jika kamu mendapati anjing lain bersama dengan anjingmu, dan buruan itu pun telah mati, kemudian kamu khawatir anjing itu ikut membunuhnya, maka janganlah kamu memakannya. Karena kamu hanya menyebut nama Allah atas anjingmu, dan bukan selainnya."

【1187】

Musnad Ahmad 18580: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abu Safar] dan dari orang-orang -yang disebutkan oleh Syu'bah- dari [Asy Sya'bi] ia berkata: saya mendengar [Adi bin Hatim] berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang Al Mi'radl (hewan buruan yang terkena lemparan tombak, namun yang mengenai sasaran bukan bagian tajamnya). Maka beliau menjawab: "Jika ia terkena oleh bagian ujung (mata) tombak, makanlah. Tapi, jika yang mengenainya adalah bagian tombak yang lain sehingga mati, maka ia adalah Waqidz (hewan yang dibunuh dengan menggunakan alat yang tidak tajam, benda tumpul), karena itu, janganlah kamu memakannya." Saya berkata: "Wahai Rasulullah, saya juga melepaskan (berburu dengan) anjingku." Beliau bersabda: "Jika kamu melepas anjingmu (untuk berburu) dan kamu menyebut nama Allah 'azza wajalla, lalu ia menangkap buruannya, maka makanlah. Namu, jika ia memakan sesuatu dari hewan itu, maka janganlah kamu memakannya, karena ia hanya berburu untuk dirinya sendiri." Saya bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, jika saya melepas Anjingku, lalu saya mendapati anjing lain, dan saya tidak tahu, anjing manakah yang menerkam?" beliau menjawab: "Janganlah kamu makan. Karena kamu hanya menyebutkan nama Allah 'azza wajalla atas anjingmu dan bukan yang lain."

【1188】

Musnad Ahmad 18581: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Hammam] dari [Ibrahim] dari [Adi bin Hatim] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kamu melepaskan anjingmu (untuk berburu) dan kamu telah menyebutkan nama Allah 'azza wajalla atasnya, lalu anjing-anjing lain ikut menyertainya, lalu mereka menyergapnya secara bersama, maka janganlah kamu memakannya, karena kamu tidak tahu, anjing manakah yang menerkamnya. Dan jika kamu melempar tombakmu (untuk berburu) dan telah menyebut nama Allah kemudian tepat mengenai sasaran, maka makanlah. namun jika tidak, maka janganlah kamu memakannya. Dan jangan pula kamu makan Al Mi'radl (hewan buruan yang terkena lemparan tombak, namun yang mengenai sasaran bukan bagian tajamnya, atau bagian tumpulnya) kecuali yang telah kamu sembelih. Dan jangan pula kamu makan hewan yang tertimpa pohon (atau peluru tumpul) kecuali yang telah kamu sembelih secara syar'i."

【1189】

Musnad Ahmad 18582: Telah menceritakan kepada kami [Mu`ammal] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Hammam bin Harits] dari [Adi bin Hatim] ia berkata: Saya berkata: "Wahai Rasulullah, bagaiaman aku melepas Anjingku yang terlatih untuk berburu?" beliau bersabda: "Jika kamu melepas anjingmu yang terlatih dan kamu telah menyebut nama Allah 'azza wajalla, lalu ia menangkap hewan buruannya untukmu, maka makanlah." saya bertanya, "Meskipun ia membunuhnya?" beliau menjawab: "Meskipun ia membunuhnya, selama tidak ada anjing lain yang menyertainya." Saya bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, jika saya melempar Al Mi'radl (hewan buruan yang terkena lemparan tombak, namun yang mengenai sasaran bukan bagian tajamnya, atau bagian yang tumpul)." Beliau bersabda: "Hewan buruan yang terkena oleh bagian ujung (mata) tombak, maka makanlah. Dan hewan yang terkena oleh bagian tombak yang lain sehingga mati, maka janganlah kamu memakannya." Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Al Walid] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Hammam] dari [Adi bin Hatim] ia berkata: Saya berkata: "Wahai Rasulullah." Maka ia pun menyebutkan maknanya.

【1190】

Musnad Ahmad 18583: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Asy Syaibani] dari [Abdullah bin Abu Aufa] ia berkata: Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan pada bulan Ramadlan. Ketika matahari terbenam beliau bersabda: "Wahai Fulan, sediakanlah minuman untuk kami." Ia berkata: "Wahai Rasulullah, hari masih terang." Beliau bersabda: "Sediakanlah minuman untuk kami." Maka ia pun menyiapkannya dan beliau minum. Setelah itu, beliau memberi isyarat dengan tangannya ke arah barat seraya bersabda: "Jika matahari telah terbenam di sebelah ini, maka malam telah tiba dari sini dan orang yang berpuasa pun telah berbuka."

【1191】

Musnad Ahmad 18584: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah memberitakan kepada kami [Asy Syaibani] dari [Muhammad bin Abul Mujalid] bekas budak Bani Mujalid, ia berkata: Ibnu Syaddad dan Abu Burdah mengutusku, mereka berdua berkata: "Pergi dan temuilah [Ibnu Abu Aufa] kemudian katakan bahwa, Abdullah bin Syaddad dan Abu Burdah menyampaikan salam atasmu, dan keduanya bertanya, 'Apakah pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kalian memberi pinjaman harta pada pertanian gandum, dan anggur?" ia menjawab, "Ya. Kami pernah mendapatkan harta ghanimah pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu kami menjadikannya sebagai pinjaman pada usaha gandum, kurma dan anggur." Saya bertanya, "Kepada siapa?" ia menjawab, "Bagi yang memiliki lahan pertanian atau juga bagi yang tidak memiliki lahan." Ia berkata: "Kami tidak menanyakan yang itu." Ibnu Abu Aufa berkata: "Temuilah [Abdurrahman bin Abza] dan bertanyalah padanya." ia pun pergi dan bertanya kepadanya, maka Abdurrahman pun memberikan jawaban sebagai jawaban Ibnu Abu Aufa. Ia pun berkata: Seperti inilah yang telah diceritakan oleh [Abu Mu'awiyah] dari [Za`idah] dari [Asy Syaibani]: Ia berkata: "Dan (juga) minyak Zaitun."

【1192】

Musnad Ahmad 18585: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Al Haitsam] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman Asy Syaibani] dari [Ibnu Abu Aufa] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang Nabidz Al Jarr Al Ahdlar (minuman manis yang terbuat dari kurma/anggur yang kemudian direndam dalam bejana yang terbuat dari tanah liat) dan berwarna hijau." Saya bertanya, "Lalu bagaimana dengan yang berwarna putih?" ia menjawab, "Saya tidak tahu."

【1193】

Musnad Ahmad 18586: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] Telah menceritakan kepada kami [Abu Ya'fur] bekas budak mereka, ia berkata: saya menemui [Ibnu Abu Aufa] untuk menanyakan tentang belalang. Ia menjawab, "Saya telah ikut berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebanyak enam kali peperangan, dan kami makan belalang."

【1194】

Musnad Ahmad 18587: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq Asy Syaibani] ia berkata: saya mendengar [Abdullah bin Abu Aufa] berkata: Kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan. Kemudian beliau berkata kepada seseorang: "Singgah dan siapkanlah minuman untuk kami." Dan sekali waktu Sufyan berkata: "Wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Siapkanlah minuman." Ia berkata: "Wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Siapkanlah minuman." Maka ia pun menyediakan minuman. Beliau kemudian minum. Dan setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam minum, beliau menunjuk dengan tangannya ke arah datangnya malam, "Jika kalian telah melihat malam masuk dari sini, maka orang yang berpuasa sudah mulai berbuka."

【1195】

Musnad Ahmad 18588: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Asy Syaibani] dari [Ibnu Abu Aufa] ia berkata: Kami mendapatkan harta ghanimah berupa Himar yang muncul dari pedesaan. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Tumpahkanlah bejana dan beserta isinya." Saya pun menuturkan hal itu kepada Sa'id bin Jubair, ia berkata: "Beliau melarangnya, karena himar itu selalu makan sisa makanan manusia."

【1196】

Musnad Ahmad 18589: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ubaid bin Al Hasan] dari [Abdullah bin Aufa] ia berkata: Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca: "SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Allah Maha Mendengar terhadap orang yang memuji-Nya)." Maka beliau berdo'a: "RABBANA LAKAL HAMDU MIL`AS SAMAAWAATI WA MIL`AL ARDLI WA MIL`A MAAS YI`TELAH MENCERITAKAN KEPADA KAMI MIN SYAI`IN BA'DU (Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, dengan pujian yang memenuhi langit dan bumi dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu)."

【1197】

Musnad Ahmad 18590: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah mengabarkan kepada kami [Laits] dari [Mudrik] dari [Abdullah bin Abu Aufa] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a: "ALLAHUMMA THAHHIRNII BITS TSALJI WAL BARADI WAL MAA`IL BAARID, ALLAHUMMA THAHHIR QALBI, MINAL KHATHAAYAA KAMAA THAHHARTATS TSAUBAL ABYADLA MINAD DANASI WA BAA'ID BAINII WA BAINA DZUNUUBI KAMAA BAA'ADTA BAINAL MASYRIQI WAL MAGHRIBI, ALLAHUMMA INNI `A'UUDZU BIKA MIN QALBIN LAA YAKHSYA' WA MIN NAFSIN LAA TASYBA' WA DU'AA`IN LAA YUSMA' WA 'ILMIN LAA YANFA'. ALLAHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MIN HAA`ULAA`IL ARBA', ALLAHUMMA INNII AS`ALUKA 'IISYATAN TAQIYYAH WA MIITATAN SAWIYYAH WA MARADDAN GHAIRA MUKHZIN (Ya Allah, sucikanlah aku dengan salju dan (air) yang sejuk. Ya Allah sucikanlah hatiku dari segala dosa, sebagaimana Engkau membersihkan kain putih dari kotoran. Dan jauhkanlah antara diriku dengan dosa-dosaku, sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu, dari hati yang tak pernah khyusu', nafsu yang tak pernah puas, do'a yang tidak pernah terkabul dan ilmu tidak bermanfaat. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keempat hal itu. Ya Allah, aku meminta pada-Mu kehidupan yang penuh dengan ketakwaan, kematian yang penuh kedamaian dan tempat kembali tanpa ada kehinaan di dalamnya)."

【1198】

Musnad Ahmad 18591: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Ayub] dari [Al Qasim Asy Syaibani] dari [Abdullah bin Abu Aufa] ia berkata: Ketika Mu'adz sampai di negeri Yaman atau Syam, ia melihat orang-orang Nasrani sujud kepada para komandan dan ulamanya. Lalu terpikirkanlah di dalam hatinya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah lebih berhak. Maka ketika ia kembali, ia berkata: "Wahai Rasulullah, saya telah melihat orang-orang sujud kepada para komandan dan para ulama mereka, lalu terpikirkanlah di dalam hatiku bahwa Anda adalah lebih berhak untuk dimuliakan." Maka beliau bersabda: "Sekiranya saya boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, niscaya saya akan memerintahkan wanita untuk sujud kepada suaminya. Dan seorang wanita tidak akan memenuhi hak Allah 'azza wajalla atas dirinya sepenuhnya, kecuali ia memenuhi hak suaminya atas dirinya. Bahkan sekiranya suaminya meminta dirinya, sementara ia saat itu berada di atas pelana kendaraan, maka ia harus mentaatinya." Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [Qasim bin Auf] seorang laki-laki dari Kufah, yaitu Bani Murrah bin Hammam, dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [bapaknya] dari [Mu'adz bin Jabal] ia berkata: ia mendatangi negeri Syam, lalu ia melihat orang-orang Nasrani. Ia pun menyebutkan maknanya. Hanya saja ia mengatakan: Saya berkata: "Untuk apa kalian berbuat seperti ini?" mereka menjawab, "Ini adalah bentuk penghormatan kepada para Nabi pada masa sebelum kami." Maka saya pun berkata: "Sesungguhnya kami lebih berhak untuk berbuat seperti ini kepada Nabi kami." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya mereka telah berdusta kepada Nabi-Nabi mereka, sebagaimana mereka telah merubah Kitab-Kitab mereka. sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah menggantikan untuk kita sesuatu yang lebih baik dari itu, yaitu Salam, ucapan selamat bagi penghuni surga."

【1199】

Musnad Ahmad 18592: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] ia berkata: saya mendengar [Abdullah bin Abu Aufa] ia berkata: jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam didatangi oleh suatu kaum dengan membawa zakat harta mereka, maka beliau bershalawat (berdo'a) atas mereka. Lalu bapakku mendatangi beliau dengan membawa zakat hartanya, maka beliau berdo'a: "Ya Allah, berilah pertolongan dan kurnia keluarga Abu Aufa."

【1200】

Musnad Ahmad 18593: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Isma'il] yakni Ibnu Abu Khalid, ia berkata: saya bertanya kepada [Abdullah bin Abu Aufa], "Apakah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memberi kabar gembira kepada Khadijah?" ia menjawab, "Ya, beliau telah menyampaikan berita gembira padanya berupa rumah yang terbuat dari mutiara, yang tiada kebisingan di dalamnya dan tidak pula kepenatan."

【1201】

Musnad Ahmad 18594: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abu Aufa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan Umrah, lalu beliau thawaf di Baitullah. Kemudian beliau keluar dan melakukan thawaf antara Shafa dan Marwah, maka kami pun melindungi beliau daripada lemparan kaum musyrikin, atau mencelakainya dengan sesuatu. Kemudian saya mendengar beliau mendo'akan kecelakaan atas pasukan Ahzab: "ALLAHUMMA MUNZILAL KITAABI SARII'UL HISAABI HAAZIMAL AHZAAB ALLAHUMMAH ZIMHUM WA ZALZILHUM (Ya Allah, yang telah menurunkan kitab, Yang maha cepat hisab-Nya, Ya Allah, binasakan dan goyahkanlah kekuatan mereka)."

【1202】

Musnad Ahmad 18595: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Malik bin Mighwal] dari [Thalhah bin Musharrif] ia berkata: saya bertanya kepada [Abdullah bin Abu Aufa], "Apakah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berwasiat?" Ia menjawab, "Tidak." Saya bertanya lagi, "lalu mengapa beliau memerintahkan wasiat kepada kaum muslimin?" ia menjawab, "Beliau telah berwasiat dengan Kitabullah 'azza wajalla." Malik bin Mighwal berkata: Thalhah berkata: Al Huzail bin Syurahbil berkata: Dan Abu Bakar radliallahu 'anhu memerintah dengan menunaikan wasiat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Juga Abu Bakar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam merasa senang memperoleh janji dibersamakan dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka hidung untanya ia kalungi dengan gelang dari rambut (sebagai pertanda kegembiraannya).

【1203】

Musnad Ahmad 18596: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Al Mas'udi] dari [Ibrahim Abu Isma'il As Saksaki] dari [Abdullah bin Aufa] ia berkata: Seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, saya tidak bisa memaca Al Qur`an, maka perintahkanlah kepadaku suatu bacaan yang dapat menggantikannya." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "(Bacalah) ALHAMDU LILLAH WA SUBHAANALLAH WA LAA ILAAHA ILLALLAH, WALLAHU AKBAR, WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAH." Maka laki-laki itu pun membacanya, lalu ia menggenggam telapak tangannya dan membentuk angka lima. Kemudian ia berkata: "Wahai Rasulullah, ini semua adalah untuk Allah Ta'la, lalu apakah untukku?" beliau bersabda: "Ucapkanlah, 'ALLAHUMMAGHFIRLII WAR HAMNII, WA 'AAFINII WAHDINII WARZUQNII (Ya Allah, ampunilah dosaku, berilah rahmat kepadaku, selamatkanlah aku (tubuh sehat dan keluarga terhindar dari musibah), tunjukkanlah aku (ke jalan yang benar) dan berilah aku rezeki (yang halal).'" Laki-laki itu membacanya, lalu menggenggam kedua tangannya sehingga membentuk angka lima. Kemudian laki-laki itu pergi dengan menggenggam kedua telapak tangannya, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh, ia telah memenuhi kedua telapak tangannya dengan kebaikan." Abdurrahman berkata: yang terdapat dalam kitab bapakku: Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Fa`id bin Abdurrahman ia berkata: saya mendengar Abdullah bin Abu Aufa ia berkata: Saya pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau didatangi oleh seorang anak dan berkata: "Wahai Rasulullah, di tempat ini ada seorang anak yatim, memiliki seorang ibu yang telah janda dan saudara perempuan Yatimah. Karena itu, berilah kami makan daripada makanan yang telah Allah berikan kepada Anda, semogaa Allah memberi Anda apa yang ada di sisi-Nya, hingga Anda ridla." Lalu ia menyebutkan hadits dengan redaksinya yang panjang. Abu Abdurrahman berkata: Di dalam kitab bapakku tercantum: Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Fa`id bin Abdurrahman ia berkata: saya mendengar Abdullah bin Abu Aufa ia berkata: Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya di tempat ini ada seseorang yang lagi dalam keadaan sekarat, lalu diucapkanlah kepadanya: 'LAA ILAAHA ILLALLAH.' namun ia tidak mampu untuk mengucapkannya." Beliau bertanya, "Bukankah ketika ia hidup, ia mampu mengucapkannya?" ia menjawab, "Ya." Beliau bertanya lagi: "Lalu apa yang menghalangi dirinya untuk mengucapkannya saat ia akan meninggal?" Ia pun menyebutkan hadits dengan redaksinya yang panjang. Dan bapakku belum menceritakan kedua hadits ini kepada kami, ia mengingkari keduanya dari kitabnya, sebab ia tidak ridla terhadap hadits Fa`id bin Abdurrahman. Menurutnya ia adalah seorang Matrukul Hadits (orang yang hadisnya ditinggal).

【1204】

Musnad Ahmad 18597: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan [Hajjaj] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: saya mendengar [Abul Mukhtar] dari Bani Asad, ia berkata: saya mendengar [Abdulah bin Aufa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya tertimpa kehausan, lalu beliau singgah pada suatu rumah, dan akhirnya beliau disuguhkan bejana berisi air. Maka beliau mempersilahkan para sahabatnya untuk minum duluan. Namun mereka berkata: "Minumlah Anda duluan." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang memberi minum suatu kaum adalah yang terakhir kali minum, hingga ia memberi minum kepada semuanya."

【1205】

Musnad Ahmad 18598: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman Asy Syaibani] ia berkata: saya mendengar [Abdullah bin Aufa] ia berkata: Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada dalam suatu perjalanan, yang pada saat itu beliau berpuasa, kemudian beliau meminta air minum kepada sahabatnya. Maka pemilik minuman itu pun berkata: "Wahai Rasulullah, sekiranya Anda bisa menunggu agak sore." Ia mengulanginya hingga tiga kali. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika malam telah tiba dari tempat ini, waktu ifthar (berbuka puasa) Telah masuk." Atau kalimat yang semakna dengan itu.

【1206】

Musnad Ahmad 18599: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] dan [Affan Al Ma'na] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad] yakni Ibnu Salamah, -dalam riwayat lain Affan berkata di dalam haditsnya- Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Jumhan] -dan dalam riwayat lain Bahz berkata dalam haditsnya- telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Jumhan ia berkata: Kami bersama Abdullah bin Abu Aufa memerangi kaum Khawarij, sementara bekas budak Ibnu Abu Aufa telah bergabung bersama kaum Khawarij. Maka kami pun memanggilnya, "Wahai Fairuz, ini Ibnu Abu Aufa." Ia berkata: "Senikmat-nikmat laki-laki adalah dia, sekiranya ia mau hijrah." Ibnu Abu Aufa bertanya, "Apa yang dikatakan oleh musuh Allah itu?" ia menjawab, "Ia berkata bahwa, senikmat-nikmat laki-laki adalah Anda, jika Anda mau hijrah." Ibnu Abu Aufa berkata: "Apakah ada hijrah setelah hijrahku bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" ia mengulanginya hingga tiga kali. Kemudian ia berkata lagi: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Beruntunglah orang yang ia membunuh mereka, kemudian mereka membunuhnya." Affan berkata dalam haditsnya: "Hingga mereka membunuhnya." ia mengulanginya hingga tiga kali.

【1207】

Musnad Ahmad 18600: Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadlr] Telah menceritakan kepada kami [Al Hasyraj Ibnu Tsubatah Al Absi Kufi] telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Jumhan] ia berkata: saya menemui [Abdullah bin Abu Aufa], ketika itu ia tidak bisa melihat. Kemudian saya mengucapkan salam atasnya, ia bertanya, "Siapakah Anda?" saya menjawab, "Aku adalah Sa'id bin Jumhan." Ia bertanya lagi, "Apakah yang dilakukan oleh ayahmu?" saya menjawab, "Ia telah dibunuh oleh kelompok Al Azariqah." Ia pun berkata: "Semoga Allah melaknati jama'ah Al Azariqah. Semoga Allah melaknati jama'ah Al Azariqah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menceritakan kepada kami, bahwa mereka itu adalah anjing-anjingnya neraka." Saya bertanya, "Apakah hanya jama'ah Al Azariqah saja, ataukah semua kaum Khawarij?" ia menjawab, "Ya, benar. Semua kaum Khawarij." Saya berkata: "Sesungguhnya para penguasa tengah menzhalimi rakyat, dan berbuat tidak adil kepada mereka." Akhirnya Abdullah bin Abu Aufa menggandeng tanganku dan menggenggamnya dengan sangat erat, kemudian berkata: "Duhai celaka kamu wahai Ibnu Jumhan, hendaklah kamu selalu bersama As Sawadil A'zham (hidup berjama'ah dengan kaum muslimin), hendaklah kamu selalu bersama As Sawadil A'zham. Jika sang penguasa mendengar sesuatu darimu, maka datangilah rumahnya dan beritahulah dia apa-apa yang kamu ketahui hingga ia menerimanya, dan jika tidak, maka tinggalkanlah, karena kamu tidak lebih tahu daripada dia."

【1208】

Musnad Ahmad 18601: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: [Amru bin Murrah] telah memberitakan kepadaku, ia berkata: saya mendengar [Abdullah bin Abu Aufa] -ia termasuk salah seorang sahabat yang ikut serta dalam Bai'atur Ridlwan- ia berkata: Jika seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan membawa zakat hartanya, maka beliau berdo'a: "ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA `ALI FULAAN (Ya Allah, berilah pertolongan dan ampunan untuk keluarga Fulan)." Kemudian bapakku mendatangi beliau dengan membawa zakat hartanya, maka beliau bersabda: "Ya Allah, berilah pertolongan dan ampunan untuk keluarga Abu Aufa."

【1209】

Musnad Ahmad 18602: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Ashim] telah mengabarkan kepada kami [Al Hajari] ia berkata: Saya keluar mengantar jenazah anak perempuan Abdullah bin Abu Aufa yang saat itu ia berada di atas Bighal hitam miliknya. Kemudian kaum wanita berkata kepada pemimpinnya, "Persilahkanlah padanya untuk berjalan di depan jenazah." Maka sang pemimpin itu pun melakukannya. Perawi berkata: lalu aku mendengar [Ibnu Abu Aufa] berkata: "Mana jenazahnya?" ia menjawab, "Di belakang Anda." Ia pun melaksanakan hal itu sekali atau dua kali, kemudian ia berkata: "Bukankah aku telah melarangmu untuk menjadikan posisiku di depan jenazah?" lalu beliau mendengar seorang wanita memukul-mukul dadanya. -sekali waktu Al Hajari berkata: (mendengar seorang wanita) meratap.- maka ia pun berkata: "Hah.., bukankah saya telah melarang kalian melakukan hal ini? sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang Al Maratsi (meratapi mayit). Hendaknya seorang dari kalian berhenti dari ratapannya sebisa mungkin." Setelah jenazah diletakkan, ia pun maju ke depan, dan bertakbir (shalat jenazah) sebanyak empat kali takbir, kemudian ia berdiri sejenak hingga sebagian makmum bertashbih. Setelah selesai, ia pun berbalik dan bertanya, "Apakah kalian melihat bahwa saya bertakbir sebanyak lima kali?" mereka menjawab, "Ya." Abdullah bin Abu Aufa berkata: "Sesungguhnya setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan takbir keempat, beliau berdiri sejenak. Dan ketika jenazah telah diletakkan, kami pun duduk bersamanya." Kemudian ia ditanya mengenai daging Himar yang jinak, maka ia menjawab, "Pada perang Khaibar, kami mendapatkan Himar yang jinak di luar daerah pedesaan, dan orang-orang saat itu menginginkannya sehingga mereka memasaknya. Ketika bejana-bejana telah mendidih, tiba-tiba juru seru Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyerukan, 'Tumpahkanlah periuk itu.' Akhirnya kami pun menumpahkannya." (Al Hajari) Berkata: Saya melihat Abdullah bin Abu Aufa mengenakan kain yang tersulam dari bahan wool dan sutera berwarna hijau.

【1210】

Musnad Ahmad 18603: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Adi] dari [Al Hajjaj] yakni Ash Shawwaf bin Abu Utsman, dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abdullah bin Abu Qatadah] dan [Abu Salamah] dari [Abu Qatadah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat Zhuhur dan Ashar bersama kami, maka pada dua raka'at pertama beliau membaca Fatihatul Kitab (surat Al Fatihah) dan dua surat. Dan terkadang beliau memperdengarkan bacaan ayatnya pada kami. Kemudian beliau memanjangkan raka'at pertama shalat Zhuhur, dan memendekkan raka'at kedua, seperti inilah yang beliau lakukan pada shalat Subuh.

【1211】

Musnad Ahmad 18604: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Adi] dari [Al Hajjaj] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abdullah bin Abu Qatadah] dari [bapaknya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian minum, maka janganlah ia bernafas dalam benjana. Dan jika ia hendak memasuki Kakus, maka janganlah ia membasuh (bersuci) dengan menggunakan tangan kanannya. Jika ia kencing, maka janganlah ia memegang zakarnya dengan tangan kanan."

【1212】

Musnad Ahmad 18605: Telah berkata [Yahya bin Abu Katsir] telah menceritakan kepadaku [Abullah bin Abu Thalhah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang diantara kalian makan, janganlah makan dengan tangan kirinya, dan apabila meminum maka jangan pula dengan tangan kirinya, dan apa bila mengambil sesuatu juga jangan dengan tangan kirinya, dan begitu pula apabila memberikan kepada seseorang, juga jangan dengan tangan kirinya."

【1213】

Musnad Ahmad 18606: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Abdul Malik bin Umari] dari ['Athiyah Al Qurazhi] ia berkata: "Saya dihadapkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari Quraizhah, dan mereka (para sahabat) meragukanku (apakah aku sudah baligh ataukah belum). Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan mereka untuk melihat tubuhku, apakah bulu kemaluanku telah tumbuh. Mereka pun melihatnya, tapi bulu kemaluanku ternyata belum tumbuh. Akhirnya mereka melepaskan dan menggabungkanku bersama anak kecil."

【1214】

Musnad Ahmad 18607: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abdul Malik] bahwa ia mendengar ['Athiyyah] berkata: "Ketika Sa'd menghukumi (Bani Quraizhah) saya masih kecil, sehingga mereka tidak mendapati bulu kemaluanku tumbuh. Karena itulah, saya bisa hadir di hadapan kalian."

【1215】

Musnad Ahmad 18608: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Ayyub] dari [Abdullah bin Abu Mulaikah] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ubaid bin Abu Maryam] dari [Uqbah bin Harits] -Abdullah berkata: saya telah mendengarnya dari Uqbah, tapi saya lebih menghafal hadits Ubaid- ia berkata: "Aku menikahi seorang wanita. Lalu datanglah seorang wanita hitam dan berkata: "Sesungguhnya aku telah menyusui kalian berdua." Maka aku segera menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan menuturkan kepadanya bahwa, "Aku telah menikahi fulanah binti fulan lalu datanglah seorang wanita hitam dan mengatakan, 'Sesungguhnya aku telah menyusui kalian berdua.'" Wanita itu adalah pendusta. Namun beliau berpaling dariku, maka saya mendatangi beliau dari arah depannya seraya berkata: "Wanita adalah pendusta." Akhirnya beliau bersabda: "Bagaimana lagi dengan wanita itu, padahal ia telah mengaku bahwa ia telah menyusui kalian berdua. Tinggalkanlah perempuan yang telah engkau nikahi itu."

【1216】

Musnad Ahmad 18609: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Isma'il bin Umayyah] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari [Uqbah bin Harits] ia berkata: Saya menikahi anak wanita Abu Ihab. Lalu datanglah seorang wanita berkulit hitam dan menuturkan bahwa ia telah menyusui kami. Saya pun segera menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, saya berdiri di hadapannya dan berbicara kepadanya, namun beliau berpaling dariku. Saya berdiri lagi di sebelah kanannya, namun beliau tetap berpaling dariku. Akhirnya saya berkata: "Wahai Rasulullah, ia hanyalah seorang wanita hitam." Beliau bersabda: "Lalu bagaimana lagi, sedangkan wanita telah mengatakannya?"

【1217】

Musnad Ahmad 18610: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] Telah menceritakan kepada kami [bapakku] Telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Ibnu Abu Mulaikah] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Uqbah bin Harits] ia berkata: An Nu'aiman dihadapkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam setelah ia minum khamar. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepada semua yang berada di rumah untuk memukulnya. Dan mereka pun memukulnya dengan tangan, pelepah kurma, dan terompah. Dan waktu itu, saya termasuk orang yang memukulnya.

【1218】

Musnad Ahmad 18611: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] Telah menceritakan kepada kami [Umar bin Sa'id bin Abu Husain] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abdullah bin Abu Mulaikah] dari [Uqbah bin Harits] ia berkata: Saya pernah shalat Ashar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Setelah beliau salam, beliau segera berdiri dan masuk ke dalam rumah salah seorang dari isteri-isterinya. Kemudian beliau keluar dan melihat keheranan pada wajah-wajah sahabatnya. Beliau bersabda: "Pada saat shalat tadi, saya teringat akan Tibr (batangan emas/perak) yang ada pada kami, dan saya tidak suka kalau benda itu bersore atau bermalam hari pada kami, sehingga saya memerintahkan untuk membagi-bagikannya." Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] Telah menceritakan kepada kami [Umar bin Sa'id] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari [Uqbah bin Harits] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam langsung beranjak setelah beliau menunaikan shalat Ashar. Ia pun menyebutkan maknanya.

【1219】

Musnad Ahmad 18612: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Hisyam] Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Salim bin Abul Ja'd] dari [Ma'dan bin Abu Thalhah] dari [Abu Najih As Sulami] ia berkata: Kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengepung benteng dan istana Tha`if. Kemudian beliau bersabda: "Barangsiapa yang meluncurkan satu anak panah di dalan Allah 'azza wajalla, maka baginya satu derajat di dalam surga." Maka pada hari itu, saya dapat meluncurkan enam belas anak panah. Beliau bersabda lagi: "Barangsiapa yang meluncurkan satu anak panah di jalan Allah 'azza wajalla, maka baginya adalah seperti pahala orang yang membebaskan budak. Dan siapa yang sehelai rambutnya menjadi uban di jalan Allah 'azza wajalla, maka hal itu akan menjadi cahaya baginya kelak pada hari kiamat. Dan siapa saja yang membebaskan satu orang budak muslim, maka Allah 'azza wajalla akan menjadikan setiap bagian tubuh budak itu sebagai pembebas dirinya dari api neraka. Dan wanita muslimah mana saja yang membebaskan satu orang budak wanita muslimah, maka Allah 'azza wajalla akan menjadikan dari setiap bagian tubuh budak wanita itu sebagi tebusan dirinya dari neraka." Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab] dari [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Salim bin Abul Ja'd Al Ghathafani] dari [Ma'dan bin Abu Thalhah Al Ya'muri] dari [Abu Najih As Sulami] ia bekata: Kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengepung benteng Tha`if, lalu saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang meluncurkan satu anak panah di dalan Allah 'azza wajalla, maka baginya satu derajat di dalam surga." Maka seorang laki-laki kemudian berkata: "Wahai Nabiyullah, jika saya melempar satu anak panah, lalu mengenai sasaran maka saya akan mendapatkan satu derajat di surge?." Maka laki-laki itu pun melempar dan mengenai sasaran. Dan pada hari itu, saya pun melempar dan mengenai sasaran sebanyak enam belas anak panah. Kemudian ia pun menyebut makna semisal.

【1220】

Musnad Ahmad 18613: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ya'la bin Atha`] dari [Umarah bin Hadid Al Bajali] dari [Shakhr Al Ghamidi] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau berdo'a: "ALLAHUMMA BAARIK LI UMMATII FI BUKUURIHAA (Ya Allah, berilah keberkahan pada ummatku di waktu pagi mereka)." Dan jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim Sariyyah (ekspedisi militer yang dikirim untuk operasi tertentu), maka beliau mengirimnya pada pagi hari. Kemudian Shakhr adalah seorang penjual, dan ia juga tidak pernah mengirim para pelayannya kecuali pada permulaan hari (pagi hari), sehingga hartanya pun semakin berkembang dan banyak, sampai ia tidak tahu lagi di mana ia letakkan hartanya.

【1221】

Musnad Ahmad 18614: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Ya'la bin Atha`] dari [Abdullah bin Sufyan Ats Tsaqafi] dari [bapaknya] bahwa Seorang laki-laki berkata: "Wahai Rasulullah." dan Husyaim berkata: Saya berkata: "Wahai Rasulullah, perintahkanlah padaku suatu syariat dalam Islam ini, yang tidak akan aku tanyakan kepada seorang pun setelah Anda." Beliau bersabda: "Katakanlah, 'Aku beriman kepada Allah' lalu istiqamahlah (dalam ucapanmu)." Saya bertanya lagi, "Lalu apakah yang harus aku waspadai?" Maka beliau pun memberi isyarat dengan menunjuk ke arah lidahnya.

【1222】

Musnad Ahmad 18615: Telah menceritakan kepada kami [Suraij bin Nu'man] Telah menceritakan kepada kami [Nuh bin Qais] dari [Asy'ats bin Jabir Al Huddani] dari [Makhul] dari [Amru bin 'Abasah] ia berkata: Bahwasanya seorang lelaki tua (lansia) datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sambil bersandar pada tongkatnya dan bertanya, "Wahai Rasulallah, sesungguhnya aku adalah seorang yang mempunyai dosa karena sering menipu dan berbuat aniaya, apakah aku bisa diampuni?" Beliau menjawab: "Bukankah kamu bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah?" Orang tua itu menjawab, "Ya, dan saya juga bersaksi bahwa Anda adalah utusan Allah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh, dosa lantaran penipuan dan aniayamu telah diampuni."

【1223】

Musnad Ahmad 18616: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] Telah menceritakan kepada kami [Harits bin Utsman] ia adalah Ar Rahabi, Telah menceritakan kepada kami [Sulaim bin Amir] dari [Amru bin Abasah] ia berkata: Saya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau di 'Ukadz, lalu aku bertanya, "Siapakah orang yang menjadi pengikut Anda dalam perkara ini (Din Islam)?" Beliau menjawab: "Seorang yang merdeka dan juga sorang budak." Saat itu beliau bersama Abu Bakar dan Bilal radliallahu 'anhuma. Kemudian beliau bersabda kepadaku: "Pulanglah kamu hingga Allah menguatkan Rasul-Nya." Setelah itu, saya mendatangi beliau dan berkata: "Semoga Allah menjadikanku sebagai tebusanmu. Ajarkanlah aku sesuatu yang Anda ketahui sementara aku tidak mengetahuinya, yaitu sesuatu yang tidak membahayakanmu dan Allah juga memberiku manfaat dengannya. Apakah ada suatu waktu yang lebih utama dari waktu yang lain, dan adakah suatu waktu yang harus kita waspadai?" Beliau menjawab: "Sungguh, kamu telah bertanya kepadaku tentang sesuatu yang belum pernah ditanyakan oleh seorang pun sebelummu. Sesungguhnya Allah 'azza wajalla turun pada sepertiga akhir malam, dan Dia mengampuni dosa apa saja kecuali syirik dan perbuatan yang melampaui batas. Shalat adalah suatu ibadah yang disaksikan dan dihadiri (oleh para malaikat) maka hendaklah kamu shalat hingga matahari terbit. Dan apabila matahari telah terbit, maka janganlah kamu shalat hingga matahari meninggi, karena matahari terbit diantara dua tanduk syetan, dan shalat pada waktu itu adalah shalatnya orang-orang kafir. Kemudian, jika matahari sudah meninggi, maka shalatlah, karena shalat pada waktu itu disaksikan dan dihadiri (oleh para malaikat) hingga pertengahan siang. Saat matahari berada di pertengahan langit, maka janganlah kamu shalat, karena pada waktu itu api neraka sedang dinyalakan hingga bayangan kembali muncul. Dan apabila bayangan sudah kembali maka shalatlah kamu, karena shalat pada waktu itu disaksikan dan dihadiri (oleh para malaikat) hingga matahari turun untuk terbenam. Ketika matahari hari hendak terbenam, maka janganlah kamu shalat hingga benar-benar terbenam, Karena matahari terbenam diantara dua tanduk syetan dan pada waktu itulah orang-orang kafir beribadah."

【1224】

Musnad Ahmad 18617: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Ya'la bin Atha`] dari [Abdurrahman bin Abu Abdurrahman] dari [Amru bin 'Abasah] ia berkata: Saya menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya, "Siapa saja mengikutimu di atas urusanmu (Din Islam) ini?" beliau menjawab: "Yaitu seorang yang merdeka dan seorang budak, yakni Abu Bakar dan Bilal radliallahu 'anhuma." Setelah itu Umar berkata: "Sungguh aku telah melihat diriku, dan saya benar-benar seperempat Islam."

【1225】

Musnad Ahmad 18618: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] yakni Ibnu Dinar, dari [Muhammad bin Dzakwan] dari [Syahr bin Hausyab] dari [Amru bin 'Asabah] ia berkata: Saya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya, "Wahai Rasulullah, siapa saja yang mengikuti Anda di atas perkara (Din Islam) ini?" beliau menjawab: "Yaitu seorang yang merdeka dan seorang budak." Saya bertanya lagi, "Apakah Islam itu?" beliau menjawab: "Yaitu berkata-kata yang baik dan memberi makanan." Saya bertanya lagi, "Apakah iman itu?" beliau menjawab: "Yaitu sabar dan As Samaahah (murah hati)." Saya bertanya kembali, "Islam seperti apakah yang paling utama?" beliau menjawab: "Yaitu seseorang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya." aku bertanya lagi, "Iman seperti apakah yang paling utama?" beliau menjawab: "Yaitu akhlak yang baik." Saya berta lagi, "Shalat apakah yang paling utama?" beliau menjawab: "Yaitu shalat dengan berdiri lama." Saya bertanya lagi, "Hijrah yang manakah yang paling utama?" beliau menjawab: "Yaitu kamu berhijrah dari apa-apa yang dibenci oleh Rabb-mu Azza wa Jalla." Saya bertanya kembali, "Jihad yang manakah yang paling utama?" beliau menjawab: "Yaitu siapa yang kuda perang miliknya terluka dan darahnya mencucur." Saya bertanya lagi, "Waktu manakah yang paling utama?" beliau menjawab: "Yaitu sepertiga akhir malam. Kemudian shalat wajib adalah disaksikan oleh para malaikat hingga waktu fajar menyingsing. Jika fajar telah terbit, maka tidak ada shalat kecuali dua raka'at sampai kamu menunaikan shalat Fajar. Setelah kamu menunaikan shalat Shubuh, maka janganlah kamu shalat hingga matahari terbit. Saat matahari terbit, maka sesungguhnya ia terbit di antara dua tanduk syetan, dan pada waktu itu orang-orang kafir sedang beribadah, karena itu, janganlah kamu shalat hingga matahari meninggi. Ketika Matahari telah meninggi, maka shalatlah, dan shalat di waktu itu adalah berpahala, dan disaksikan oleh para malaikat sampai bayangan seseorang menyerupai panjang tombak, maka pada waktu ini janganlah kamu menunaikan shalat hingga matahari condong. Dan ketika matahari telah condong, maka shalat pada waktu itu akan ditulis pahalanya dan akan disaksikan oleh para malaikat hingga matahari terbenam. Dan saat matahari akan terbenam, maka janganlah kamu shalat, karena ia terbenam di antara dua tanduk syetan dan saat itu, orang-orang kafir sedang beribadah."

【1226】

Musnad Ahmad 18619: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Al Faidl] dari [Sulaim bin Amir] ia berkata: Antara Mu'awiyah dan orang-orang Romawi terdapat suatu perjanjian. Mu'awiyah pun keluar dan berjalan menelusuri perkampungan mereka, hingga jika mereka sampai melanggar perjanjian, maka mereka diserang. Tiba-tiba seorang laki-laki yang berada di kerumunan manusia menyerukan, "Penuhilah janji dan hendaklah tidak ada pengkhianatan." Dan ternyata ia adalah [Amru bin Abasah]. Lalu ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang antara ia dan suatu kaum terdapat suatu perjanjian, maka janganlah ia memperberat perjanjian itu (dengan menambah syarat-syaratnya) atau mencederai ikatannya, hingga batas waktunya berakhir atau hingga mereka sama-sama membatalkannya."

【1227】

Musnad Ahmad 18620: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Qasim] Telah menceritakan kepada kami [Al Faraj] Telah menceritakan kepada kami [Luqman] dari [Abu Umamah] dari [Amru bin Abasah As Sulami] ia berkata: Saya berkata kepadanya: Ceritakanlah kepada kami suatu hadits yang telah Anda dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang di dalamnya tidak ada cacat dan keraguan. Ia berkata: Saya mendengar beliau bersabda: "Barangsiapa yang mempunyai tiga orang anak dalam Islam dari keturunannya, lalu ketiga anak itu mati sebelum mencapai masa aqil baligh, maka Allah 'azza wajalla akan memasukkan ke dalam surga karena kasih sayangnya kepada mereka. Dan siapa yang sehelai dari rambutnya beruban di jalan Allah 'azza wajalla, maka uban itu akan menjadi cahaya baginya kelak di akhirat. Dan barangsiapa yang meluncurkan satu batang anak panah di jalan Allah 'azza wajalla sehingga mengenai musuh atau salah sasaran, maka baginya seperti pahala orang yang membebaskan satu budak. Kemudian, siapa yang membebaskan satu orang budak wanita muslimah, maka dengan setiap anggota tubuh wanita itu, Allah akan membebaskan tubuhnya dari api neraka. Dan siapa yang menginfakkan sepsang benda sejenis di jalan Allah 'azza wajalla, maka sungguh surga itu memiliki delapan pintu, dan Allah 'azza wajalla akan memasukkannya ke dalam surga, melalui pintu mana saja yang ia kehendaki."

【1228】

Musnad Ahmad 18621: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim] telah menceritakan kepadaku [Abdul Hamid] telah menceritakan kepadaku [Syahr] telah menceritakan kepadaku [Abu Dzabyah] ia berkata: Bahwasanya Syurahbil bin As Simth memanggil Amru bin Abasah As Sulami dan bertanya, "Wahai Ibnu Abasah, apakah Anda mau menceritakan kepadaku suatu hadits yang telah Anda dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tanpa ada tambahan ataupun kedustaan? Dan janganlah Anda ceritakan kepadaku suatu hadits dari sahabat lain yang ia mendengarnya dari beliau selain Anda. Amru bin Abasah berkata: Baiklah, aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah Ta'ala telah berfirman: 'Sungguh telah berhak mendapatkan kecintaan-Ku orang-orang yang saling mencintai karena Aku, dan sungguh telah berhak mendapatkan kecintaan-Ku orang-orang yang saling merapatkan barisan karena Aku, dan sungguh telah berhak mendapatkan kecintaan-Ku orang-orang yang saling mengunjungi karena Aku, dan sungguh telah berhak mendapatkan kecintaan-Ku orang-orang yang saling berkorban (untuk membantu yang lain) karena Aku, dan sungguh telah berhak mendapatkan kecintaan-Ku orang-orang yang saling menolong karena Aku.'"

【1229】

Musnad Ahmad 18622: Dan [Amru bin Abasah] berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang meluncurkan satu anak panah di jalan Allah dengan tepat mengenai sasaran atau tidak, maka baginya pahala seperti orang yang memerdekakan satu budak dari anaknya Isma'il. Dan siapa pun yang memiliki sehelai rambut yang beruban di jalan Allah, maka hal itu akan menjadi cahaya baginya. Laki-laki muslim mana pun yang memerdekakan satu orang budak muslim, maka setiap anggota tubuh dari budak itu (yang dimerdekakan itu) akan menjadi tebusan untuk setiap anggota tubuh yang memerdekakan dari api neraka. Dan wanita muslimah mana pun yang membebaskan satu orang budak wanita muslimah, maka setiap organ tubuh dari budak wanita itu akan menjadi tebusan bagi Mu'tiqah (wanita yang membebaskan) dari api nerakan. Dan laki-laki muslim atau wanita muslimah mana pun yang merelakan (kematian tiga orang anaknya yang belum baligh) kepada Allah, maka ketiganya itu akan menjadi penghalang baginya dari api neraka. Dan barangsiapa yang beranjak ke tempat wudlu untuk menunaikan shalat, lalu ia meratakan air wudlu ke anggota wudlunya, maka seolah telah terbebas dari setiap dosa atau kesalahannya. Dan jika ia beranjak untuk menunaikan shalat, maka Allah akan menjadikan (dari setiap langkahnya) satu derajat (kedudukan di akhirat), dan jika ia duduk, maka ia telah duduk dalam keadaan selamat." Syurahbil bin Ash Shimth berkata: "Apakah Anda mendengar hadits ini langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wahai Ibnu 'Abasah?" ia menjawab: "Ya, dan demi Dzat yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, sekiranya saya belum mendengar hadits ini dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lebih dari sekali, atau dua, tiga, empat, lima, enam, atau tujuh kali, maka saya tidak akan bersumpah, yang kumaksudkan saya tidak peduli untuk tidak menceritakannya kepada seorang pun dari manusia, akan tetapi demi Allah, saya tidak ingat lagi berapa kali saya mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【1230】

Musnad Ahmad 18623: Telah menceritakan kepada kami [Haiwah bin Syuraih] Telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] Telah menceritakan kepada kami [Bahirah bin Sa'd] dari [Khalid bin Ma'dan] dari [Katsir bin Murrah] dari [Amru bin 'Abasah] bahwa ia telah menceritakan kepada mereka, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang membangun Masjid karena Allah, dengan tujuan agar Allah senantiasa disebut nama-Nya, maka Allah akan membangunkan baginya rumah di surga. Dan barangsiapa yang memerdekakan satu orang budak wanita muslimah, maka wanita itu akan menjadi tebusannya dari api neraka. Dan siapa yang sehelai rambutnya beruban di jalan Allah 'azza wajalla, maka sehelai rambut itu akan menjadi cahaya baginya kelak pada hari kiamat."

【1231】

Musnad Ahmad 18624: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Mughirah] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hariz] Telah menceritakan kepada kami [Sulaim bin Amir] hadits Syurahbil bin Simth ketika ia berkata kepada Amru bin Abasah, "Ceritakanlah kepada kami suatu hadits yang di dalamnya tidak ada penambahan dan tidak pula pengurangan." Maka Amru berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang memerdekakan satu orang budak wanita muslimah, maka setiap dari anggota tubuh wanita itu akan menjadi tebusannya dari api neraka."

【1232】

Musnad Ahmad 18625: Telah menceritakan kepada kami [Abul Mughirah] Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Ubaid Abu Idris Al Yahshabi] Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin A`idz Ats Tsumali] dari [Amru bin Abasah As Sulami] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dua kabilah dari bangsa Arab yang paling jelek adalah Najran dan Banu Taghlib."

【1233】

Musnad Ahmad 18626: Telah menceritakan kepada kami [Abul Mughirah] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Ayyasy] telah menceritakan kepadaku [Syurahbil bin Muslim] dari [Abdurrahman bin Yazid bin Mauhab Al Amluki] dari [Amru bin 'Abasah As Sulami] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan penuh ketenangan, ketundukan, perhatian yang tinggi, dan penuh penghambaan."

【1234】

Musnad Ahmad 18627: Telah menceritakan kepada kami [Al Hakam bin Nafi'] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Ayyasy] dari [Abdul Aziz bin Ubaidullah] dari [Humaid bin Uqbah] dari [Syurahbil bin As Simth] dari [Amru bin 'Abasah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Barangsiapa yang berperang di jalan Allah 'azza wajalla di atas Unta, maka Allah telah mengharamkan api neraka merenggut wajahnya."

【1235】

Musnad Ahmad 18628: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Mughirah] Telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin Amru] telah menceritakan kepadaku [Syuraih bin Ubaid] dari [Abdurrahman bin A'idz Al Azdi] dari [Amru bin Abasah As Sulami] ia berkata: Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menampakkan seekor kuda, dan di sisi beliau terdapat Uyainah bin Hishn bin Badr Al Fazari. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda padanya: "Aku lebih pandai dan lihai bermain kuda darimu." Maka Uyainah berkata: "Dan saya lebih lihai berperang daripada Anda." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun bertanya kepadanya, "Kenapa bisa begitu?" Ia menjawab, "Sebaik-baiki pasukan adalah mereka yang membawa pedangnya di atas pundaknya, meletakkan tombaknya di atas pundak kudanya, dan mereka mengenakan Burud (sejenis pakaian luar), dan mereka berasal dari penduduk Najed." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kamu telah berdusta, bahkan sebaik-baik kstaria adalah para ksatria penduduk Yaman. Iman merupakan penisbatan ke negeri Yaman hingga suku Lakhm, Judzam, dan 'Amilah. Ma`kul dari Himyar lebih baik daripada `Akilnya. Khadramaut lebih baik daripada Bani Harits. Ada kabilah yang lebih baik dari kabilah yang lain dan ada juga kabilah yang lebih buruk dari kabilah yang lain. Demi Allah, saya tidak peduli lagi sekiranya dua kabilah Harits binasa. Semoga Allah melaknati Al Muluk Al Arba'ah (raja yang empat) yaitu, Jamada`, Mikhwasa`, Misyrakha` dan Abdla'ah, serta saudara perempuan mereka Al 'Amarradah." Kemudian beliau juga bersabda: "Allah telah memerintahkanku untuk melaknati suku Quraisy sebanyak dua kali, maka aku pun melaknati mereka. Dan Allah juga memerintahkanku untuk bershalawat atas mereka, maka saya pun bershalawat atas mereka sebanyak dua kali. Suku 'Ushayyah telah durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya, selain Qais, Ja'dah dan 'Ushayyah." Beliau bersabda lagi: "Bani Aslam, Ghifar, dan Muzainah serta suku yang bergabung bersama mereka dari Juhainah adalah lebih baik daripada Bani Asad, Tamim, Ghathafan dan Hawazin di sisi Allah pada hari kiamat." Beliau bersabda lagi: "Dua kabilah yang paling buruk di negeri Arab adalah Najran dan Bani Taghlib. Dan kabilah yang paling banyak di surga adalah Majhij dan Ma`kul." Abul Mughrah berkata: "Shafwan adalah Himyar, Himyar lebih baik dari `Akilnya. Mereka yang telah berlalu adalah lebih baik dari mereka yang tersisa."

【1236】

Musnad Ahmad 18629: Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abdullah] dari [Habib bin Ubaid] dari [Amru bin Abasah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Shalat malam itu dikerjakan dua raka'at dua raka'at. Dan sepertiga akhir malam adalah waktu yang paling ajwab (lebih mustajab) untuk do'a." saya bertanya, " atau mungkin yang benar adalah Awjabuhu, yang maksudnya waktu yang paling wajib?" Dia menjawab: "Tidak, akan tetapi 'Ajwabuh' maksudnya adalah diprediksikan do'a musti terkabul." Ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abdullah] dari [Athiyyah bin Qais] dari [Amru bin 'Abasah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam semisal dengan itu.

【1237】

Musnad Ahmad 18630: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mush'ab] Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr] dari ['Athiyyah] dari [Amru bin 'Abasah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat malam itu adalah dua raka'at dua raka'at. Sepertiga malam terakhir adalah waktu yang paling mustajab untuk do'a." saya bertanya, "Mungkin maksudnya adalah yang paling wajib?" ia menjawab, "Tidak, akan tetapi yang dimaksudkan awjab adalah diprediksikan doa musti terkabul."

【1238】

Musnad Ahmad 18631: Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Yazid bin Jabir] dari [seorang laki-laki] dari [Amru bin Abasah] ia berkata: Suatu kali Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam membawa seekor kuda sedang disisinya ada 'Uyainah bin Mihshan bin hudzaefah bin badar alfizari. Lantas Rasul katakana kepada 'Uyainah 'Aku adalah lebih paham terhadap kuda daripada kamu." Lantas 'Uyainah mengatakan 'Sedang aku lebih paham terhadap ppasukan pejalan kaki daripadamu." Bagaimana itu bisa terjadi '" Tanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam. 'Uyainah menjawab: Sebaik-baik pasukan pejalan kaki adalah yang meletakkan pedang mereka diatas pundaknya, dan memamerkan tombaknya di pangkal paha kudanya dari penduudk Nejed. Nabi katakana "Engkau dusta, sebaik-bnaik pasukan pejalan kaki adalah pejalan kaki penduduk yaman, dan iman tertanam pada penduduk yaman, dan aku juga dinisbatkan ke Yaman, dan kabilah mayoritas penghuni surga adalah madzhij, dan Hadhramaut lebih baik daripada bani harits, saya tak peduli jika bani hayyan binasa dan tak ada cerita lagi. Dan tak ada kerajaan selain milik Allah 'azza wajalla, dan Allah melaknat raja-raja berempat, jamada', Misyraha, Mikhwasa, dan Abdha'a, san saudara mereka 'Amarradah.

【1239】

Musnad Ahmad 18632: Telah menceritakan kepada kami [Husyain] telah mengabarkan kepada kami [Hushain] dari [Asy Sya'bi] dari [Muhammad bin Shaifi Al Anshari] ia berkata: Pada hari 'Asyuraa` Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menemui kami, kemudian beliau bertanya: "Apakah kalian berpuasa pada hari ini?" Sebagian mereka menjawab: "Ya." Dan sebagian yang lain menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Sempurnakanlah puasa dari sisa hari kalian ini." Lalu beliau memerintahkan mereka untuk mngumumkan kepada penduduk 'Arudh (penduduk Makkah dan Madinah) agar mereka menyempurnakan puasa pada hari itu.

【1240】

Musnad Ahmad 18633: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Utsman bin Hakim Al Anshari] dari [Kharijah bin Zaid] dari [pamannya] yakni Yazid bin Tsabit, ia berkata: Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ketika kami melewati Baqi' beliau melihat ada sebuah kuburan baru, maka beliau menanyakannya. Kemudian disampaikan bahwa itu si Fulanah, dan beliau ternyata mengenalnya. Maka beliau bersabda: "Mengapa kalian tidak memberitahukan aku (tentang kematiannya)?" para sahabat menjawab, "Ya Rasulallah, ketika itu Anda sedang sedang Qailulah (tidur siang) dan berpuasa, sehingga kami enggan untuk memberitahukanmu." Beliau bersabda: "Jangan demikian. Dan janganlah sekali-kali salah seorang di antara ada yang mati sedang saya masih berada ditengah-tengah kalian, kemudian kalian tidak memberitahukanku. Sebab shalat-ku atasnya adalah rahmat." Akhirnya beliau mendatangi kubur tadi dan membariskan kami dibelakangnya lalu beliau takbir dengan empat kali takbir.

【1241】

Musnad Ahmad 18634: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] dari [Utsman] yakni Ibnu Hakim, dari [Kharijah bin Zaid] dari [pamannya] yakni Yazid bin Tsabit, bahwa ia pernah duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beserta para sahabatnya. Kemudian muncullah sekelompok orang yang sedang mengusung jenazah. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihatnya, beliau minggir seraya berdiri yang diikuti oleh para sahabat, mereka tetap dalam keadaan berdiri hingga para pengusung janazah tersebut berlalu. Yazid bin Tsabit berkata: "Aku tidak tahu (sebab Rasul berdiri), apakah karena khawatir kami menyakiti jenazah, ataukah karena sempitnya tempat itu. Dan saya duga, beliau lakukan demikian tidak lain kecuali itu adalah jenazah seorang wanita Yahudi. Dan kami tidak bertanya sebab berdirinya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

【1242】

Musnad Ahmad 18635: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Bahr] Telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] dari [Ibrahim bin Maisarah] dari [Amru bin Syarid] dari [bapaknya, Asy Syarid] bin Suwaid, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melintas didepanku sementara aku sedang duduk dengan posisi tangan kiri dibelakang punggungku dan aku bersandar kepada jempol tanganku, lalu beliau berkata kepadaku: "Apakah kamu duduk dengan cara duduknya AL MAGDHUUBI 'ALAIHIM (orang yang dimurkai Allah)?"

【1243】

Musnad Ahmad 18636: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] dari [Asy Syarid] bahwa ibunya telah berwasiat agar mereka memerdekakan untuknya seorang budak wanita mukminah. Maka ia pun menanyakan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan ia berkata: "Saya memiliki seorang budak wanita hitam Nubiyyah, apakah dia yang saya bebaskan?" beliau bersabda: "Datangkanlah ia kemari." Budak wanita itu pun datang dan beliau langsung bertanya: "Siapakah Rabb-mu?" ia menjawab, "Allah." Beliau bertanya lagi: "Siapakah saya?" ia menjawab: "Anda adalah Rasulullah." Beliau bersabda: "Merdekakanlah wanita itu, karena ia adalah seorang wanita mukminah."

【1244】

Musnad Ahmad 18637: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Wabr bin Abu Dulailah] yakni seorang syaikh dari Tha`if, dari [Muhammad bin Maimun bin Musaikah] -ia pun memujinya dengan kebaikan- dari [Amru bin Syarid] dari [bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Penangguhan (hutang) seorang yang mampu, menghalalkan kehormatan dan hukumannya." Waki' berkata: Kehormatannya adalah diadukan (kepada hakim) sedangkan hukumannya adalah dipenjara.

【1245】

Musnad Ahmad 18638: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] Telah menceritakan kepada kami [Abdullah] yakni Ibnu Abdurrahman bin Ya'la bin Ka'ab Ats Tsaqafi Ath Tha`ifi ia berkata: saya mendengar [Amru bin Rasyid] menceritakan dari [bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memintaku untuk mengumandangkan syair Umayyah bin Abu Shalt, lalu aku pun membacakannya. Dan setiap kali satu bait, beliau bergumam: "Benar, memang." hingga aku selesai membaca seratus bait. Dan beliau pun bersabda: "Hampir saja ia memeluk Islam."

【1246】

Musnad Ahmad 18639: Telah menceritakan kepada kami [Makki bin Ibrahim] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ibrahim bin Maisarah] dari [Amru bin Asy Syarid] dari Asy Syarid bahwa ia mendengarnya mengabarkan kepadanya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwasanya: Bila beliau mendapatkan seseorang yang sedang tidur dengan menelungkupkan wajahnya, dengan pantat tidak diselimuti kain yang bisa disepaknya dengan kaki, beliau bersabda: "Itu adalah posisi tidur yang paling dibenci Allah 'azza wajalla."

【1247】

Musnad Ahmad 18640: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah mengabarkan kepada kami [Qatadah] dari [Amru bin Syu'aib] dari [Asy Syarid bin Suwaid Ats Tsaqafi] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tetangga rumah lebih berhak untuk ditawari membeli rumah (hak syuf'ah) dari pada yang lainnya."

【1248】

Musnad Ahmad 18641: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] Telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Abu Ashim bin Urwah bin Mas'ud Ats Tsaqafi] bahwa [Amru bin Asy Syarid] telah menceritakan kepadanya bahwa [ayahnya] telah menceritakan kepadanya bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika seorang laki-laki minum khamar, maka deralah ia. Bila ia minum lagi, maka deralah ia. -beliau mengucapkannya hingga empat atau lima- kemudian jika ia minum lagi, maka bunuhlah ia."

【1249】

Musnad Ahmad 18642: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab bin Atha`] telah mengabarkan kepada kami [Husain Al Mu'allim] dari [Amru bin Syu'aib] telah menceritakan kepadaku [Amru bin Asy Syarid] dari [bapaknya] yakni Syarid bin Suwaid, ia berkata: Saya bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan tanah (pribadi) yang padanya tidak ada persekutuan dan tidak pula pembagian kecuali tetangga?" berliau menjawab: "Tetangga itu lebih berhak ditawari untuk membeli tanah itu daripada yang lain."

【1250】

Musnad Ahmad 18643: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] Telah menceritakan kepada kami [Husain Al Mu'allim] dan [Al Khaffaf] telah mengabarkan kepada kami [Husain] dari [Amru bin Syu'aib] dari [Amru bin Syarid] dari [bapaknya] yakni Syarid bin Suwaid, bahwa seorang laki-laki berkata: "Wahai Rasulullah, itu Al Khaffaf." Saya bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan tanah (milik priadi) yang padanya tidak ada persekutuan dan tidak pula pembagian kecuali tetangga?" beliau menjawab: "Tetangga itu lebih berhak untuk ditawari membeli tanah itu daripada yang lain."

【1251】

Musnad Ahmad 18644: Telah menceritakan kepada kami [Adl Dlahak bin Makhlad] telah mengabarkan kepadaku [Wabr bin Abu Dulailah] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Muhammad bin Abdullah bin Maimun bin Musaikah] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Amru bin Syarid] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Penangguhan (hutang) seorang yang mampu, menghalalkan kehormatan dan hukumannya."

【1252】

Musnad Ahmad 18645: Telah menceritakan kepada kami [Azhar bin Qasim] Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman bin Ya'la bin Ka'ab Ath Tha`ifi] dari [Amru bin Syarid] dari [bapaknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meminta kepadanya untuk membalas sya'ir Umayyah bin Ash Shalt, maka ia pun membacakan seratus bait. Ia berkata: "Tidaklah saya membacakan sya'ir padanya, kecuali berkata: 'Itu benar,. memang.' Hingga jika saya selesai membacakan seratus bait, beliau bersabda: Nyaris dia masuk Islam."

【1253】

Musnad Ahmad 18646: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] Telah menceritakan kepada kami [Zakariya bin Ishaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Maisarah] bahwa ia mendengar [Ya'qub bin Ashim bin Urwah] berkata: saya mendengar [Asy Syarid] berkata: "Saya bersaksi bahwa saya benar-benar telah wukuf bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Arafah. Kaki beliau sama sekali tidak menyentuh tanah hingga beliau datang ke Jam' (Muzdalifah)."

【1254】

Musnad Ahmad 18647: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdul Hamid] telah berkata bapakku kunyahnya adalah Abu Syibl, Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] dari [Asy Syarid] bahwa ibunya telah berwasiat agar kemudian hari satu orang budak wanita mukminah dimerdekakn baginya, maka ia pun berkata: "Wahai Rasulullah, Ibuku telah berwasiat, agar dimerdekakan baginya seorang budak wanita mukminah. Sementara saya hanya memiliki budak wanita Nubiyyah berkulit hitam. Beliau bersabda: "Panggillah ia." Maka ia pun membawanya. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya pada budak wanita itu, "Siapa Rabb-mu." Budak Wanita itu menjawab, "Allah." Beliau bertanya lagi: "Siapakah aku?" wanita itu pun menjawab, "Anda adalah Rasulullah." Maka beliau bersabda: "Merdekakanlah ia, karena wanita itu adalah wanita mukminah."

【1255】

Musnad Ahmad 18648: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] Telah menceritakan kepada kami [Zakariya bin Ishaq] Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Maisarah] bahwa ia mendengar [Amru bin Syarid] berkata: [Asy Syarid] berkata: Suatu ketika saya sedang membonceng di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau bertanya padaku: "Apakah kamu memiliki hafalan sya'ir dari Umayyah bin Shalt?" saya menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Bacakanlah padaku." Maka saya pun membacakan pada beliau satu bait, dan setiap saya membacakan beliau selalu bergumam, "Itu benar memang." Hingga saya selesai membacakan seratus bait pada beliau. Setelah itu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diam, dan saya pun diam."

【1256】

Musnad Ahmad 18649: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Qasim] Telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Ya'la bin 'Atha`] dari [Amru bin Syarid] dari [bapaknya] ia berkata: Seorang laki-laki dari Bani Tsaqif yang terkena penyakit kusta datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk berbaiat kepadanya. Dan saya pun menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan membaeritahukan pada beliau perihal penyakit yang diderita laki-laki itu. Maka beliau bersabda: "Temuilah dia dan beritahukanlah kepadanya bahwasanya aku telah membaiatnya dan hendaklah ia pulang."

【1257】

Musnad Ahmad 18650: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Sulaiman] Telah menceritakan kepada kami [Abdullah Abu Ya'la Ath Tha`if] dari [Amru bin Syarid] dari [bapaknya] -dan diriwayatkan dari jalur lain- [Abu Amir] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman bin Ya'la] ia berkata: saya mendengar [Amru bin Syarid] menceritakan dari [bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang tetangga adalah lebih berhak ditetanggai (diajak berinteraksi sosial) daripada selainnya." Abu Amir berkata dalam haditsnya: "Al Mar`u (seseorang itu) lebih berhak."

【1258】

Musnad Ahmad 18651: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid Al Haddad Abu Ubaidah] dari [Khalaf] yakni Ibnu Mihran, Telah menceritakan kepada kami [Amir Al Ahwal] dari [Shalih bin Dinar] dari [Amru bin Syarid] ia berkata: saya mendengar [Asy Syarid] berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang membunuh seekor burung untuk main-main saja, maka burung itu akan mengadu pada hari kiamat nanti kepada Allah 'azza wajalla dengan seraya berkata: 'Wahai Rabbku, sesungguhnya si "A" membunuhku untuk main-main saja bukan untuk suatu manfaat.'"

【1259】

Musnad Ahmad 18652: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] Telah menceritakan kepada kami [Zakariya bin Ishaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Maisarah] bahwa ia mendengar [Ya'qub bin Ashim bin Urwah] berkata: saya mendengar [Asy Syarid] berkata: "Saya bersaksi bahwa saya benar-benar telah melakukan thawaf bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan kedua kakinya sama sekali tidak menyentuh tanah sehingga beliau sampi di Jam' (Muzdalifah)." Dan sekali waktu ia berkata: saya benar-benar telah wukuf bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Arafah. Kaki beliau sama sekali tidak menyentuh tanah." Rauh berkata: "Saya melakukan wukuf bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." ia mendikte dari kitabnya.

【1260】

Musnad Ahmad 18653: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] Telah menceritakan kepada kami [Zakariya bin Ishaq] Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Maisarah] bahwa ia mendengar [Amru bin Syarid] menceritakan dari [bapaknya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengikuti seorang laki-laki yang berasal dari Bani Tsaqif, hingga beliau berjalan cepat mengikuti jejaknya sampai beliau memegang pakaiannya dan bersabda: "Angkatlah kainmu!" Maka laki-laki itu pun menyingkap kedua lututnya. dan berkata: "Wahai Rasulullah, aku ini adalah seorang yang kakinya dan kedua lututnya bengkok." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seluruh ciptaan Allah 'azza wajalla adalah indah." Hasan berkata: Maka laki-laki tersebut tidak pernah terlihat lagi kecuali panjang kainnya hanya sebatas setengah betisnya hingga mati.

【1261】

Musnad Ahmad 18654: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] Telah menceritakan kepada kami [Zakariya] Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Maisarah] bahwa ia mendengar [Amru bin Asy Syarid] berkata: Telah sampai pada kami bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewati seorang laki-laki yang sedang tidur dengan bertumpu pada wajahnya (menelungkupkan wajah). Maka beliau bersabda: "Ini adalah posisi tidur yang paling dibenci Allah."

【1262】

Musnad Ahmad 18655: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim bin Basyir] dari [Ali bin Atha`] dari [Amru bin Syarid] dari [bapaknya] ia berkata: Di antara utusan Tsaqif terdapat seorang laki-laki yang menderita penyakit kusta (lepra). Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus seseorang untuk menyampaikan kepadanya, "Kembalilah, sesungguhnya saya telah membai'atmu."

【1263】

Musnad Ahmad 18656: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Ibrahim bin Maisarah] dari [Amru bin Rasyid] dari [bapaknya] atau [Ya'qub bin Ashim], bahwa ia mendengar [Asy Syarid] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat seorang laki-laki yang menjulurkan kainnya, maka beliau pun segera menyusulnya dan bersabda: "Angkatlah kainmu dan takutlah kepada Allah." Laki-laki itu berkata: "Saya adalah seorang yang kaki dan kedua lututnya bengkok." Beliau bersabda: "Angkatlah kainmu, karena setiap ciptaan Allah 'azza wajalla adalah baik." Maka laki-laki itu tidak pernah lagi dilihat, kecuali panjang kainnya hanya sebatas setengah betisnya hingga mati.

【1264】

Musnad Ahmad 18657: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibrahim bin Maisarah] dari [Amru bin Syarid] dari [bapaknya] Insya Allah, atau [Ya'qub bin Ashim], yakni dari [Asy Syarid] seperti ini: Telah menceritakannya kepada kami bapakku ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memboncengku di berlakangnya. Kemudian beliau bertanya: "Apakah kamu menghafal sesuatu dari sya'ir Umayyah?" saya menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Bacakanlah padaku." Maka saya pun membacakan padanya satu bait dan beliau bergumam: "Itu benar memang." Beliau selalu bergumam: "Itu benar memang." Hingga saya selesai membacakannya seratus bait.

【1265】

Musnad Ahmad 18658: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Husain Al Mu'allim] Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Syu'aib] telah menceritakan kepadaku [Amru bin Syarid] dari [bapaknya, Asy Syarid bin Suwaid], ia berkata: Saya bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan tanah (pribadi) yang padanya tidak ada persekutuan dan tidak pula pembagian kecuali tetangga?" berliau menjawab: "Tetangga itu lebih berhak untuk ditawari membeli tanah itu daripada yang lain."

【1266】

Musnad Ahmad 18659: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Abdullah bin Ubaidullah bin Tsa'labah Al Anshari] dari [Abdullah bin Zaid Al Anshari] dari [Mujammi' bin Jariyah] ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ibnu Maryam benar-benar akan membunuh Dajjal di Bab ludd atau dengan redaksi "di Janibb Ludd"."

【1267】

Musnad Ahmad 18660: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Ya'la bin Atha`] dari [Umarah bin Hadid] dari [Shakhr Al Ghamidi] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a: "ALLAHUMMA BAARIK LUMMATII FI BUKUURIHAA (Ya Allah, berilah keberkahan pada umatku di waktu padi harinya)." Dan jika beliau hendak mengutus Sariyyah (pasukan khusus untuk operasi tertentu), maka beliau akan mengutusnya pada permulaan hari (waktu pagi). Shakhr adalah seorang pedagang dan dia selalu mengirim barang dagangannya sejak pagi hari. Karenanya ia kaya dan hartanya berlimpah.

【1268】

Musnad Ahmad 18661: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: telah memberitakan kepadaku [Ya'la bin Atha`] ia berkata: saya mendengar [Umarah bin Hadid] seorang dari Bajilah, ia berkata: saya mendengar [Shakhr Al Ghamidi] seorang laki-laki dari Al Azd, berkata: Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a: "ALLAHUMMA BAARIK LIUMMATII FI BUKUURIHAA (Ya Allah, berilah keberkahan pada untuk ummatku di waktu pagi mereka)." Dan jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim Sariyyah (pasukan khusus yang dikirim untuk operasi tertentu), maka belia mengirimnya pada pagi hari. Kemudian Shakhr adalah seorang penjual, dan ia juga tidak pernah mengirim para pelayannya kecuali pada permulaan hari (pagi hari), sehingga hartanya pun semakin berkembang dan banyak, sampai ia tidak tahu lagi di mana ia letakkan hartanya.

【1269】

Musnad Ahmad 18662: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ya'la bin Atha`] dari [Umarah bin Hadid Al Bajali] dari [Shakhr Al Ghamidi] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau pernah berdo'a: "ALLAHUMMA BAARIK LIUMMATII FI BUKUURIHAA (Ya Allah, berilah keberkahan pada untuk ummatku di waktu pagi mereka)." Dan jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim Sariyyah (pasukan khusus yang dikirim untuk operasi tertentu), maka belia mengirimnya pada pagi hari. Kemudian Shakhr adalah seorang penjual, dan ia juga tidak pernah mengirim para pelayannya kecuali pada permulaan hari (pagi hari), sehingga hartanya pun semakin berkembang dan banyak, sampai ia tidak tahu lagi di mana ia letakkan hartanya.

【1270】

Musnad Ahmad 18663: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Muqatil Al Marwazi] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yusuf bin Ya'qub Al Majisyun] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Muhammad bin Al Munkadir] ia berkata: Aku menemui [Jabir bin Abdullah] yang saat itu telah meninggal. Aku pun berkata: "Sampaikanlah salam dariku kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【1271】

Musnad Ahmad 18664: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Muqatil] telah mengabarkan kepada kami [Abbad bin Al Awwam] Telah menceritakan kepada kami [Al Hajjaj] dari [Abdullah] bekas budak Bani Hasyim, ia berkata: ia adalah seorang yang Tsiqqah, ia berkata: Al Hakam meriwayatkan darinya, dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Usaid bin Hudlair] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau ditanya tentang air susu Unta, maka beliau bersabda: "Berwudlulah kalian setelah meminum susu Unta." Kemudian beliau ditanya tentang susu kambing, maka beliau bersabda: "Janganlah kalian berwudlu setelah meminumnya."

【1272】

Musnad Ahmad 18665: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Muqatil] Telah menceritakan kepada kami [Ibnul Mubarak] telah mengabarkan kepada kami [Mis'ar] dari [Hammad] ia berkata: "Air kencing menurut kami sama dengan darah, apabila tidak sampai ukuran uang dirham maka tidaklah mengapa."

【1273】

Musnad Ahmad 18666: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] Telah menceritakan kepada kami [Hammam] Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Sa'id bin Abu Burdah] dari [bapaknya] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang mukmin meninggal kecuali Allah 'azza wajalla akan menggantikan tempatnya di neraka dengan orang Yahudi atau Nasrani." Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] Telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Qatadah] dari [Sa'id bin Abu Burdah] dan ['Aun bin Utbah] bahwa keduanya telah menyaksikan [Abu Burdah] menceritakan hadits ini kepada Umar bin Abdul Aziz, 'Aun berkata: Kemudian Abu burdah bersumpah dengan nama Allah yang tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah kecuali Dia, bahwasanya [bapaknya] telah berkata kepadanya bahwasanya ia medengarnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Said tidak mengingkari 'Aun bahwa ia bersumpah.

【1274】

Musnad Ahmad 18667: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] Telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Qatadah] dari [Hasan] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa muhammad berada ditangan-Nya, sesungguhnya sesuatu yang ma'ruf dan yang munkar pada hari kiamat nanti akan menjadi makhluk seperti manusia, adapun suatu yang ma'ruf, maka dia akan memberikan kabar gembira kepada para pelakunya dan memberikan janji-janji berupa kebaikan, sementara suatu yang munkar maka dia akan berkata: 'Pergilah kalian-pergilah kalian.' namun mereka tidak mampu kecuali mereka akan menetapinya."

【1275】

Musnad Ahmad 18668: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] Telah menceritakan kepada kami [Yazid] yakni Ibnu Ibrahim, telah mengabarkan kepada kami [Laits] dari [Abu Burdah] dari [Abdullah bin Qais] ia berkata: Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat mengimami kami, kemudian beliau bersabda: "Kalian tetaplah berada di tempat." Beliau kemudian mendatangi tempat kaum laki-laki dan bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah memerintahkan aku untuk memerintahkan kalian agar kalian selalu betakwa kepada Allah dan selalu berkata dengan kata-kata yang baik." Setelah itu, beliau berjalan menuju kaum wanita, kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah memerintahkan aku untuk memerintahkan kalian agar kalian selalu bertakwa kepada Allah dan selalu berkata dengan kata-kata yang baik." kemudian beliau kembali lagi ketempat kaum laki-laki dan bersabda: "Apabila kalian masuk ke dalam masjid atau pasar kaum muslimin sementara kalian membawa tombak, maka peganglah ujungnya (matanya), janganlah sampai kalian mencelakai atau melukai seseorang."

【1276】

Musnad Ahmad 18669: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] telah menceritakan kepadaku [bapakku] telah menceritakan kepada kami [Husain] dari [Ibnu Buraidah] ia berkata: [telah diceritakan kepadaku] dari [Al Asy'ari] bahwa ia berkata: Saya mendengar berdo'a: "ALLAHUMMA INNI ASTAGHFIRUKA LIMAA QADDAMTU WAMAA AKHKHARTU WAMAA ASRARTU WAMAA A'LANTU INNAKA ANTAL MUQADDIMU WA ANTAL MUAKHKHIRU WA ANTA 'ALA KULLI SYAIIN QADIR (Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampun kepada-Mu atas dosa-dosa yang telah aku perbuat dan yang belum aku perbuat, dosa-dosa yang aku lakukan sembunyi-sembunyi ataupun yang aku lakukan dengan terang-terangan, sesungguhnya Kamu adalah Dzat Yang Maha Terdahulu dan Maha Terakhir, dan Engkau adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu)."

【1277】

Musnad Ahmad 18670: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Mujalid] dari [Asy Sya'bi] ia berkata: [Umar] menulis dalam wasiatnya: "Pejabat-pejabatku untuk tidak dilantik menjabat melebihi setahun." Sementara mereka melantik al- Alasy'ari yakni Abu Musa untuk masa jabatan empat tahun.

【1278】

Musnad Ahmad 18671: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] Telah menceritakan kepada kami [Laits] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila dihadapan kalian lewat jenazah orang yahudi atau nasrani atau muslim, maka hendaklah kalian berdiri! Berdiri tersebut bukan untuk menghormati jenazah itu, akan tetapi untuk yang bersamanya yaitu para malaikat."

【1279】

Musnad Ahmad 18672: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] dan [Affan] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Zaid] dari [Hiththan bin Abdullah Ar Raqasyi] dari [Al Asy'ari] bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya menjelang datangnya hari kiamat, akan terjadi banyak sekali Al Haraj." Mereka (para sahabat) bertanya, "Apa maksud istilah Al Haraj?" Beliau menjawab: "(Yaitu) pembunuhan." Mereka bertanya: "Apakah lebih banyak dari yang kami lakukan, karena kami setiap tahun membunuh lebih dari tujuh puluh ribu orang?." Beliau bersabda: "Bukan seperti yang kalian lakukan yaitu (memerangi) kaum musyrikin. Akan tetapi (pembunuhan yang terjadi) antara sebagian kalian dengan sebagian yang lain (peperangan sesama muslimin)." Mereka bertanya lagi, "Apakah pada hari itu, kami masih bersama dengan orang-orang yang berakal?" Beliau menjawab: "Sesungguhnya orang-orang yang berakal pada masa itu telah banyak yang meninggal, lalu digantikan dengan orang yang tidak memiliki kemampuan apa-apa dari manusia, kelompok yang banyak menyangka mereka mempunyai dasar yang kuat, padahal mereka tidak mempunyai pegangan apa-apa." Affan berkata dalam haditsnya: Abu musa berkata: "Demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, aku tidak mendapatkan jalan keluar untukku dan juga untuk kalian jika aku dan kalian menemuinya kecuali kita harus keluar darinya sebagaimana kita masuk didalamnya dan jangan sampai kita menumpahkan darah ataupun menjarah harta (orang lain)."

【1280】

Musnad Ahmad 18673: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] Telah menceritakan kepada kami [Manshur] dari [Syaqiq] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang berperang dalam rangka meninggikan kalimat Allah, maka dia berada di jalan Allah 'azza wajalla."

【1281】

Musnad Ahmad 18674: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Aswad] ia berkata: [Abu Musa] berkata: "Ali bin Abi Thalib telah mengingatkan kami tentang shalat yang pernah kami tunaikan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Bisa jadi karena kami lupa atau karena kami meninggalkannya dengan sengaja. Beliau selalu bertakbir setiap hendak ruku' dan setiap kali bangkit dari ruku' dan setiap kali beliau sujud."

【1282】

Musnad Ahmad 18675: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yazid] Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu Ayyub] ia berkata: Saya mendengar seorang laki-laki Quraisy yang biasa dipanggil [Abu Abdullah] yang selalu bermajelis bersama Ja'far bin Rabi'ah, ia berkata: saya mendengar [Abu Burdah Al Asy'ari] menceritakan dari [bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Sesungguhnya dosa yang paling besar disisi Allah 'azza wajalla yang didapatkan seorang hamba setelah Al Kabaa`ir (dosa-dosa besar) yang dilarang untuk melakukannya, adalah seorang meninggal, sementara ia masih memiliki hutang dan tidak meninggalkan sesuatu untuk membayarnya."

【1283】

Musnad Ahmad 18676: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari [Abu Musa] ia berkata: Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya, "Bagaimanakah bila sesesorang mencintai suatu kaum, sementara ia sendiri belum pernah berjumpa dengan mereka?" Beliau menjawab: "Seseorang itu bersama dengan yang dicintainya."

【1284】

Musnad Ahmad 18677: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Syaqiq] ia berkata: Abdullah dan Abu Musa duduk-duduk saling mengingatkan hadits. Abu Musa berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Menjelang kiamat tiba, terdapat hari-hari yang pada hari itu ilmu diangkat, dan kebodohan merajalela. Serta akan banyak terjadi Al Haraj, yaitu pembunuhan."

【1285】

Musnad Ahmad 18678: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] yakni Ibnu Adam, Telah menceritakan kepada kami [Ammar bin Ruzaiq] dari [Abu Ishaq] dari [Yazid bin Abu Maryam] dari [Al Asy'ari] ia berkata: " [Ibnu Abu Thalib] mengingatkan kami di Bashrah tentang shalat yang pernah kami tunaikan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. beliau selalu bertakbir ketika hendak sujud, dan berdiri. Saya tidak tahu, apakah waktu itu kami lupa, ataukah sengaja meninggalkannya." Telah menceritakan kepada kami [Yunus] Telah menceritakan kepada kami [Hammad] yakni Ibnu Salamah, dari [Yunus] dan [Tsabit] dan [Humaid] dan [Habib] dari [Al Hasan] dari [Hiththan bin Abdullah Ar Raqasyi] dari [Abu Musa Al Asy'ari] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya menjelang datangnya hari kiamat." Ia pun menyebutkan hadits semisal haditsnya Abdush Shamad dari Hammad dari Ali bin Zaid, hanya saja ia mengatakan: Abu Musa berkata: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, saya tidak mendapatkan lagi sesuatu bagiku dan bagi kalian setelah mendapatkan hari-hari fitnah itu, kecuali kita harus keluar darinya sebagaimana kita telah memasukinya. Kita tidak menumpahkan darah dan tidak pula menjarah harta."

【1286】

Musnad Ahmad 18679: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Laits] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika kalian lewat di pasar-pasar kaum muslimin atau di dalam masjid-masjid mereka dengan membawa tombak, maka jagalah mata tombaknya, jangan sampai kalian melukai seorang pun."

【1287】

Musnad Ahmad 18680: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] ia berkata: saya mendengar [Abdullah bin Sa'id bin Abu Hind] dari [bapaknya] dari [seorang laki-laki] dari [Abu Musa] radliallahu 'anhu bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang bermain dadu, maka ia telah bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya."

【1288】

Musnad Ahmad 18681: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Sa'id bin Abu Hind] dari [bapaknya] dari [seorang laki-laki] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kain sutra dengan tangan kanannya dan emas di tangan kirinya kemudian bersabda: "Aku halalkan untuk para wanita dari umatku dan aku telah mengharamkannya bagi kaum laki-lakinya."

【1289】

Musnad Ahmad 18682: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Sa'id bin Abu Hind] dari [seorang laki-laki] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Emas dan kain sutera dihalalkan bagi kaum wanita dari umatku, namun diharamkan bagi kaum laki-lakinya."

【1290】

Musnad Ahmad 18683: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Qatadah] dari [Yunus bin Jubair] dari [Hiththan bin Abdullah Ar Raqasyi] bahwa [Abu Musa Al Asy'ari] shalat bersama para sahabatnya. Ia pun menyebutkan hadits. Kemudian ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah didepan kami dan beliau menjelaskan kepada kami sunnah yang harus kami lakukan dan beliau juga mengajakan kami tata cara shalat kami. Kemudian beliau bersabda: "Apabila kalian melaksanakan shalat maka rapatkan dan luruskanlah shaf-shaf kalan, dan hendaklah salah seorang dari kalan menjadi imam." Ia pun menyebutkan hadits.

【1291】

Musnad Ahmad 18684: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ats Tsauri] dari [Qais bin Muslim] dari [Thariq bin Syihab] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusku untuk (menjadi juru dakwah) kepada kaumku. Ketika musim haji tiba, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pergi melaksanakan haji dan aku juga pergi melaksanakan haji. Ketika beliau istirahat di Abthah aku menemui beliau, dan beliau pun bertanya kepadaku: "Wahai Abdullah bin Qais, dengan bacaan apa kamu mengucapkan Ihlal (niat masuk haji)?" saya menjawab, "LABBAIKA BIHAJJIN KA HAJJI RASuULILLAH shallallahu 'alaihi wa sallam (Ya Allah aku menyambut pangilan-Mu untuk melaksanakan haji sagaimana hajinya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam)." Beliau bersabda: "Bagus!" Kemudian beliau bertanya lagi: "Apakah kamu membawa binatang hadyu (binatang korban yang dikhususkan untuk haji)? Aku menjawab: tidak, aku tidak membawanya.lalu beliau berkata kepadaku: "Pergilah kamu, thawaflah dika'bah lalu lakukanlah sa'i antara shafa dan marwah lalu bertahallullah kamu! Maka aku pergi dan aku kerjakan apa yang diperintahkan kepadaku, lalu aku menjumpai seorang wanita dari kaumku lalu dia mengeramasi rambutku dengan sampo, kemudian aku berihlal untuk melaksanakan haji pada hari tarwiyah. Dan aku senantiasa berfatwa (menjawab pertanyaan) kepada orang-orang dengan apa yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam perintahkan kepadaku, hingga beliau meninggal kemudian juga pada zaman abu bakar radliallahu 'anhu. Kemudian pada zaman umar radliallahu 'anhu ketika aku sedang berdiri dekat hajar aswad atau maqam ibrahim, dan aku sedang berfatwa kepada orang-orang dengan yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam perintahkan kepadaku, lantas datang seseorang kepadaku, ia membisikiku dengan berkata: "Janganlah kamu terburu-buru dengan fatwamu, karena amirul mukminin telah mempunyai kebijakan yang baru tentang manasik ini". Lalu aku berkata: wahai masyaakat, barangsiapa yang telah melaksanakan dari apa yang telah aku fatwakan, maka hendaklah dia tangguhkan karena amirul mukminin datang untuk melaksanakan haji, maka sempurnakanlah! -perawi berkata - lalu umar radliallahu 'anhu datang, dan aku berkata kepadanya: wahai amirul mukminin, apakah anda mempunyai kebijakan yang baru dalam manasik haji ini? Dia menjawab: ya, yaitu kita mengambil dari kitabullah Azzaa wajalla, karena Dia telah memerintahkan kita untuk menyempurnakan haji. Dan kita juga mengambil dari sunnah Nabi kita shallallahu 'alaihi wa sallam, karena beliau tidak bertahallul hingga beliau menyembelih hadyu.

【1292】

Musnad Ahmad 18685: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Harmalah bin Qais] dari [Muahammad bin Abu Ayyub] dari [Abu Musa] ia berkata: Ada dua jaminan aman pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, salah satunya telah diangkat dan yang lainnya masih tersisa, yaitu: "(Dan tidaklah Allah mengadzab mereka selagi kamu berada ditengah-tengah mereka, dan tidaklah Allah mengadzab mereka sementara mereka beristighfar)." (QS. Anfal 33).

【1293】

Musnad Ahmad 18686: Telah menceritakan kepada kami [Suraij] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] yakni Al Umari, dari [Nafi'] dari [Sa'id bin Abu Hind] dari [seorang laki-laki] yang berasal dari Bashrah, dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Telah dihalalkan bagi kaum wanita dari ummatku, yaitu kain sutera dan emas, sedangkan bagi laki-lakinya diharamkan."

【1294】

Musnad Ahmad 18687: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Isma'il bin Abu Khalid] dari [saudaranya] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Dua orang dari kaumku pergi bersamaku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu mereka berdua berbicara kepada beliau dan mereka berdua meminta untuk dipekerjakan. Maka muka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berubah -atau terlihat pada raut mukanya-, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya orang yang paling berkhianat menurutku adalah orang yang meminta dipekerjakan (untuk menjadi pejabat), maka hendaklah kalian bertaqwa kepada Allah 'azza wajalla." Abu musa radliallahu 'anhu berkata: Maka beliau pun tidak meminta bantuan sedikit pun dari keduanya.

【1295】

Musnad Ahmad 18688: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Qatadah] dari [Abu Utsman An Nahdi] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Aku pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu kebun. Kemudian datanglah seorang laki-laki dan mengucapkan salam, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pergi dan izinkahlah ia masuk, dan berilah ia kabar gembira dengan surga." Maka aku pergi dan ternyata dia adalah Abu Bakar radliallahu 'anhu. Aku pun berkata: "Masuk dan berbahagialah dengan surga." Ia pun terus memuji Allah 'azza wajalla hingga ia duduk. Kemudian datang lagi seseorang dan mengucapkan salam, maka beliau berkata kepadaku: "Pergi dan izinkanlah ia masuk, kemudian berilah kabar gembira dengan surga." Aku pun pergi, dan ternyata ia adalah Umar bin Khattab radliallahu 'anhu. Saya berkata: "Masuk dan berbahagialah dengan surga." Maka dia terus memuji Allah 'azza wajalla hingga duduk. Kemudian datang lagi seseorang dan mengucapkan salam, maka beliau berkata kepadaku: "Pergilah kamu dan izinkanlah dia masuk, kemudian berikanlah dia kabar gembira dengan surga (setelah menghadapi) ujian yang sangat berat." Maka aku pergi dan ternyata dia adalah utsman bin affan radliallahu 'anhu. Maka aku berkata: "Masuk dan berbahagialah dengan surga (yang didapatkan setelah melalui) ujian yang sangat berat." Maka ia pun berdo'a, "ALLAHUMMA SHABRAN (Ya Allah, berikanlah aku kesabaran)." hingga dia duduk.

【1296】

Musnad Ahmad 18689: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Sa'id Al Jurairi] dari [Abu Nadlrah] dari [Abu Sa'di Al Khudri] ia berkata: Abdullah bin Qais Abu Musa Al Asy'ari mengucapkan salam kepada Umar bin Al Khaththab sebanyak tiga kali (untuk meminta izin). Namun dia belum diizinkan, sehingga ia pun kembali pulang. Lalu umar mengutus seseorang untuk menemuinya dan menanyakannya mengapa dia pulang? Abu Musa menjawab, "Sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Apabila salah seorang dari kalian telah mengucapkan salam sebanyak tiga kali dan tidak dijawab, maka hendaklah ia pulang.'"

【1297】

Musnad Ahmad 18690: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Qatadah] dari [Yunus bin Jubair] dari [Hiththan bin Abdullah Ar Raqasyi] dari [Abu Musa Al Asy'ari] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika seorang imam membaca, 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Semoga Allah Mendengar terhadap siapa saja yang memuji-Nya).' Maka bacalah, 'RABBANAA LAKAL HAMDU (Ya Allah, bagi-Mu segala pujian), niscaya Allah akan mendengar do'a kalian. karena Allah 'azza wajalla telah menetapkan atas lisan Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam bacaan, 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH.'"

【1298】

Musnad Ahmad 18691: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Usamah] dari [Buraid bin Abdullah bin Abu Burdah] dari [kakeknya, Abu Burdah], dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang bendahara yang amanah, yang memberikan sesutu yang telah diamanahkan kepadanya dengan sempurna dan dengan perasaan lega hingga ia menyerahkannya kepada orang yang berhak, maka ia dicatat termasuk salah seorang yang memberikan sedekah."

【1299】

Musnad Ahmad 18692: Telah menceritakan kepada kami [Marwan bin Mu'awiyah Al Fazari] telah mengabarkan kepada kami [Tsabit bin Umarah Al Hanafi] dari [Ghunaim bin Qais] dari [Al Asy'ari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap mata bisa berzina."

【1300】

Musnad Ahmad 18693: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Ali] dari [Ja'far bin Burqan] dari [Tsabit bin Al Hajjaj] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] ia berkata: Dua orang laki-laki bersengketa kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam masalah tanah, salah seorang dari keduanya adalah penduduk Hadlramaut. Maka beliau mengambil sumpah dari salah satunya kemudian yang lainnya angkat bicara dengan mengatakan, "Kalau begitu dia akan pergi dengan membawa tanahku." Beliau bersabda: "Jika dengan sumpahnya ia berbuat zhalim, maka ia termasuk orang yang tidak akan dilihat Allah 'azza wajalla kelak pada hari kiamat, tidak pula disucikan-Nya dan baginya adalah adzab yang pedih." Maka laki-laki yang satunya pun mengalah dan mengembalikan tanah itu.

【1301】

Musnad Ahmad 18694: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Sa'id bin Abu Hind] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kain sutera dan emas adalah haram bagi kaum laki-laki dari umatku, dan halal untuk kaum perempuan mereka."

【1302】

Musnad Ahmad 18695: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Abu Ishaq] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang anak perempuan yatim dimintai pendapat (izin untuk dinikahkan) terkait dengan dirinya, jika ia diam berarti ia telah mengizinkan, dan jika dia menolak maka tidak boleh dipaksa."

【1303】

Musnad Ahmad 18696: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Manshur] dari [Abu Wa`il] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berilah makan orang-orang yang kelaparan, bebaskanlah tawanan (muslim), dan jenguklah orang yang sakit." Abdurrahman berkata dengan redaksi: "orang-orang sakit (dengan bentuk jamak, plural)."

【1304】

Musnad Ahmad 18697: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Abdurrrahman] dari [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Burdah] dari [bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada nikah (tidak sah) kecuali dengan adanya wali."

【1305】

Musnad Ahmad 18698: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari Zahdam Al Jarmi dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: "Pernah saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam makan ayam."

【1306】

Musnad Ahmad 18699: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Ashim] yakni Al Ahwal, dari [Abu Utsman] dari [Abu Musa] ia berkata: Suatu saat kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sebuah perjalanan, lalu kami melewati suatu lembah -ia kemudian menyebutkan kedahsyatannya- orang-orang pun bertakbir dan bertahlil (dengan suara keras), maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai sekalian manusia, pelankanlah suara kalian saat berdo'a dan bertakbir." Namun mereka tetap mengangkat suara mereka, maka beliau pun bersabda: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian tidaklah berdo'a kepada Tuhan yang tuli, tidak pula ghaib, sesungguhnya Dia bersama kalian."

【1307】

Musnad Ahmad 18700: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Usamah bin Zaid] Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu Hind] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang bermain-main dengan An Nard (dadu), maka sungguh ia mendurhakai Allah dan Rasul-Nya."

【1308】

Musnad Ahmad 18701: Telah menceritakan kepada kami ['Attab] Telah menceritakan kepada kami [Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Usamah bin Zaid] telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Abu Hind] dari [Abu Murrah] berkas budak 'Aqil -sebagaimana yang saya ketahui- dari [Abu Musa] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Yang bermain dadu, maka ia telah bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya."

【1309】

Musnad Ahmad 18702: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Ibnu Ja'far] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru] dari Murrah Al Hamdani dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kaum laki-laki yang imannya sempurna telah banyak, namun kaum wanita tidak ada yang imannya sempurna kecuali Asiyah istri fir'aun dan Maryam binti Imran. Dan keutamaan Aisyah di antara wanita-wanita yang lain adalah laksana bubur diantara makanan yang lain."

【1310】

Musnad Ahmad 18703: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Al Mas'udi] dari [Adi bin Tsabit] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] ia berkata: Ketika Asma Radiayallahu 'anha baru datang ke Madinah, Umar menemuinya di suatu jalan, lalu dia bertanya, "Apakah ia termasuk orang yang hijrah ke negeri Habasyah?" Asma' menjawab, "Ya." Umar berkata: "Kaum yang paling enak adalah kalian, kalaulah kalian tidak berhijrah duluan ke negeri Habasyah." Maka Asma membantah Umar, "Apa, kalian bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau menanggung perjalanan kalian dan beliau mengajarkan orang yang bodoh diantara kalian, sementara kami lari (ke habasyah) untuk menyelamatkan agama kami. Sungguh saya tidak akan kembali hingga menuturkan uneg-unegku ini kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." Maka Asma kembali kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan menuturkan hal itu pada beliau. Akhirnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda padanya: "Bahkan kalian mendapatkan pahala hijrah dua kali, hijrah kalian ke Madinah dan hijrah kalian ke Habasyah."

【1311】

Musnad Ahmad 18704: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Al Mas'udi] dan [Yazid] ia berkata: telah memberitakan kepada kami [Al Mas'udi] dari [Amru bin Murrah] dari [Abu Ubaidah] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberitahu kami nama-nama beliau dengan beberapa nama, diantaranya yang kami hafal, beliau bersabda: "Aku adalah Muhammad, Ahmad, Al Muqaffi, Al Haasyir, dan Nabiyyurrahmah." Yazid berkata: "Nabiyyut Taubah dan Nabiyyul Malhamah."

【1312】

Musnad Ahmad 18705: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Abu wa`il] dari [Abu Musa] ia berkata: Seorang laki-laki bertanya, "Wahai Rasululah, bagaimanakah dengan seseorang yang mencintai suatu kaum, namun ia sendiri belum bertemu dengan mereka?" beliau bersabda: "Orang itu, akan bersama dengan orang yang dicintainya."

【1313】

Musnad Ahmad 18706: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Abu Abdurrahman] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada yang lebih sabar terhadap suatu hinaan yang dia dengar dari pada Allah 'azza wajalla. Yaitu saat Dia disekutukan dengan sesuatu, sementara Dialah yang memberi rezeki pada mereka."

【1314】

Musnad Ahmad 18707: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ziyad bin Ilaqah] dari [seorang laki-laki] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kehancuran umatku adalah karena Tha'n (fitnah) dan Tha'uun." Kemudian ditanyakanlah, "Wahai Rasulallah, mengenai Ath Tha'n kami telah mengetahuinya, namun apakah yang dimaksud dengan Tha'un?" Beliau menjawab: "Tikaman musuh kalian dari golongan jin. Dan keduanya termasuk mati syahid."

【1315】

Musnad Ahmad 18708: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dan [Ibnu Ja'far] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] dari [Abu Ubaidah] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Ibnu Ja'far berkata dalam haditsnya: Saya mendengar Abu Ubaidah menceritakan dari Abu Musa ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Ta'ala membentangkan Tangan-Nya pada waktu malam untuk mengampuni orang-orang yang melakukan dosa di waktu siang. Kemudian membentangkannya kembali pada siang hari untuk mengampuni orang-orang yang melakukan dosa di siang harinya, hingga matahari terbit dari barat."

【1316】

Musnad Ahmad 18709: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dan [Ibnu Ja'far] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] dari [Abu Ubaidah] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di tengah-tengah kami dan menyampaikan empat kalimat. Beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla tidak tidur dan tidak pantas bagi-Nya untuk tidur. Dialah Yang menurunkan timbangan (Mizan) dan mengangkatnya kembali. Amalan yang dilakukan di malam hari akan diangkat kepada-Nya di waktu siang. Sedangkan amalan siang akan diangkat di waktu malam."

【1317】

Musnad Ahmad 18710: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'id bin Abu Burdah] dari [bapaknya] dari [kakeknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap muslim wajib bersedekah." Kemudian seseorang bertanya, "Bagaimana kalau dia tidak punya sesuatu?" Beliau menjawab: "Hendaknya ia bekerja dengan tangannya sehingga dia dapat memberikan manfaat untuk dirinya sendiri kemudian bersedekah." Orang itu bertanya lagi, "Bagaimana kalau dia tidak mampu untuk bekerja?" Beliau menjawab: "Hendaklah ia membantu orang yang sedang membutuhkan." Orang itu bertanya lagi: "Bagaimana kalau dia tidak dapat melakukannya?" Beliau menjawab: "Hendaklah ia menyuruh orang lain untuk berbuat kebaikan atau keadilan." Orang itu bertanya lagi, "Bagaimana kalau dia tidak dapat melakukannya?" Beliau menjawab: "Hendaklah dia mencegah terjadinya perbuatan buruk. Karena hal itu adalah sedekah baginya."

【1318】

Musnad Ahmad 18711: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Shalih Ats Tsauri] dari [Asy Sya'bi] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang mempunyai budak wanita, lalu dia mengajarinya dengan baik dan mengajarkannya adab dengan adab yang bagus, lalu dia memerdekakannya kemudian menikahinya, maka dia akan mendapatkan pahala dua kali. Dan begitu juga bagi seorang budak laki-laki yang menunaikan hak Allah atasnya dan juga hak tuannya. Kemudian seorang laki-laki dari Ahli Kitab yang beriman kepada segala yang diturunkan kepada Isa 'Alaihissalam dan segala yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, maka baginya juga dua pahala."

【1319】

Musnad Ahmad 18712: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Abu wa`il] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Seseorang itu akan bersama dengan orang yang dicintainya."

【1320】

Musnad Ahmad 18713: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qais bin Muslim] dari [Thariq bin Syihab] dari [Abu Musa] ia berkata: Saya menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang saat itu sedang istirahat di Al Abthah. Kemudian beliau bertanya kepadaku: "Apakah kamu telah menunaikan ibadah haji?" saya menjawab, "Ya." Beliau bertanya lagi: "Dengan bacaan apa kamu mengucapkan Ihlal (niat masuk haji)?" saya menjawab, "LABBAIKA BI-IHLAALI KA-IHLAALI NABIYYI shallallahu 'alaihi wa sallam (Ya Allah aku menyambut pangilan-Mu untuk melaksanakan haji sagaimana hajinya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam)." Beliau bersabda: "Bagus!" Kemudian beliau bersabda: "Pergi dan lakukanlah thawaf di Ka'bah dan Sa'i antara Shafa dan Marwah lalu bertahallullah." Maka aku pun melakukan thawaf di Baitullah dan Sa'i antara Shafa dan Marwah. Kemudian saya mendatangi seorang wanita dari Bani Qais, sehingga wanita itu mengeramasi rambutku. Setelah itu, saya bertahallul dengan niat haji. Akhirnya aku senantiasa menyampaikan hal itu kepada manusia sampai pada masa kekhilafahan Umar radliallahu 'anhu. Kemudian seorang laki-laki berkata: "Wahai Abu Musa -atau- Abdullah bin Qais, janganlah Anda terburu-buru terhadap fatwa yang telah Anda berikan, karena Anda tidak tahu kebijakan apa yang diberikan Amirul mukminin tentang Manasik Haji." Abu Musa berkata: "Wahai sekalian manusia, barangsiapa yang telah melaksanakan dari apa yang telah aku fatwakan, maka hendaklah dia tangguhkan karena amirul mukminin akan segera datang, karena itu perhatikanlah apa yang akan disampaikannya." Kemudian Umar datang, dan saya pun menuturkan hal itu padanya. Maka ia pun berkata: "Kalau kita mengikuti Kitabullah, maka Kitabullah telah memerintahkan untuk menyempurnakan haji. Dan jika kita mengambil dari sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak bertahallul hingga beliau menyembelih hadyu."

【1321】

Musnad Ahmad 18714: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Zaid bin Aus] dari [Abu Musa] bahwa suatu ketika pingsan, sehingga isterinya menangis. Ketika dia sadar, ia bertanya kepadanya, "Bukankah telah sampai padamu suatu hadits yang telah disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Dia menjawab: "Tidak termasuk golonganku, yaitu orang yang meratap, mencukur rambutnya/jenggot karena suatu musibah, dan orang yang merobek-robek bajunya ketika menghadapi musibah."

【1322】

Musnad Ahmad 18715: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Bisyr] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Abu Musa Al Asy'ari] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang mendengar namaku dari umatku atau Yahudi atau pun Nasrani, kemudian ia tidak beriman kepadaku, maka dia tidak akan masuk surga."

【1323】

Musnad Ahmad 18716: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu At Tayyah] telah menceritakan kepadaku [seorang laki-laki hitam dan tinggi] -Abu Tayyah mensifati orang tersebut- bahwa ia pergi ke Bashrah bersama Ibnu Abbas. Kemudian ia menulis kepada Abu Musa, sehingga Abu Musa pun menjawabnya bahwa: Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berjalan, lalu beliau menuju arah tanah datar disisi tembok, dan beliau kencing. Setelah itu beliau bersabda: "Dahulu kaum Bani Israil, bila salah seorang dari mereka kencing lalu air kencingnya mengenai kainnya, maka ia akan memotong kain yang terkena kencing." Kemudian beliau bersabda: "Maka bila salah seorang dari kalian hendak kencing, maka hendaklah dia berbalik (membelakangi)."

【1324】

Musnad Ahmad 18717: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] Telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Sulaiman] Telah menceritakan kepada kami [Abu Imran Al Jauni] dari [Abu Bakr bin Abdullah bin Qais] ia berkata: saya mendengar [bapakku] berkata saat ia menghadapi pasukan musuh, "Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sesungguhnya pintu-pintu surga itu dibawah kilatan pedang.'" Lalu seorang laki-laki dengan penampilan yang kusut berdiri dan berkata: "Wahai Abu Musa, apakah kamu mendengar itu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Ia menjawab, "Ya." Orang itu pun kembali kepada rombongannya dan berkata: "Aku bacakan untuk kalian salam keselamatan." Kemudian dia menghunuskan pedangnya kemudian berjalan dengan membawa pedangnya dan berperang hingga ia terbunuh.

【1325】

Musnad Ahmad 18718: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Yazid bin Aus] ia berkata: [Abu Musa] pernah pingsan, sehingga orang-orang pun menangisinya. Setelah siuman, ia berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri dari seorang yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berlepas diri darinya." Mereka pun menanyakan hal itu kepada isterinya, maka wanita itu berkata: "Yaitu siapa saja yang meratap, mencukur rambutnya/jenggot karena suatu musibah, dan orang yang merobek-robek bajunya ketika menghadapi musibah."

【1326】

Musnad Ahmad 18719: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Auf] dari [Khalid Al Ahdab] dari [Shafwan bin Muhriz] ia berkata: [Abu Musa] pernah pingsang, sehingga orang-orang pun menangisinya. Setelah siuman, ia berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri dari seorang yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berlepas diri darinya. Yaitu dari siapa saja yang meratap, mencukur rambutnya/jenggot karena suatu musibah, dan orang yang merobek-robek bajunya ketika menghadapi musibah."

【1327】

Musnad Ahmad 18720: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami ['Auf] dan [Hammad bin Usamah] telah menceritakan kepadaku ['Auf] dari [Ziyad bin Mikhraq] dari [Abu Kinanah] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri diatas pintu ka'bah dan disana ada orang-orang dari bangsa Quraisy. Kemudian beliau bersabda seraya seraya memegang dua sisi pintu: "Adakah orang lain dika'bah ini selain orang quraisy?" maka dikatakanlah, "Ya, wahai Rasulullah, yaitu si Fulan anak saudara perempuan kami." Maka beliau bersabda: "Anak dari saudara perempuan suatu kaum adalah termasuk dari kaum itu." kemudian melanjutkan bersabda: "Sesungguhnya urusan ini akan senantiasa di tangan orang-orang Quraisy selama sikap mereka, bila dimintai belas kasihan, mereka mengasihi, bila memutuskan perkara mereka memutuskannya dengan adil, bila mereka membagi mereka membaginya dengan merata. Barangsiapa yang tidak melakukan itu diantara mereka, maka baginya laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya. Dan tidak akan diterima darinya baik amalan wajib maupun amalan sunnahnya."

【1328】

Musnad Ahmad 18721: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Syaqiq] ia berkata: Aku duduk bersama Abu Musa dan Abdullah. Kemudian Abu Musa berkata: Tidakkah kalian telah mendengar perkataan Ammar: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengutusku untuk suatu urusan. Kemudian saya junub dan tidak mendapatkan air. Sehingga aku berguling-guling diatas hamparan tanah sebagaimana bergulingnya binatang. Setelah itu, saya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Ammar pun menuturkan hal itu kepada beliau. Maka beliau pun bersabda: "Sesungguhnya cukup kau katakan, Kemudian beliau (mendemontrasikannya dengan cara) menepukkan kedua tangannya di atas hamparan tanah, dan masing-masing tangan mengusap tangan yang lain, lalu beliau mengusapkan keduanya pada wajah." Al A'masy memperkenankan dua telapak tangan.

【1329】

Musnad Ahmad 18722: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari [Abu Musa] ia berkata: Seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah menurut Anda mengenai seorang laki-laki yang berperang agar disebut sebagai pemberani, berperang karena ta'ashub dan berperang karena riya`, manakah yang termasuk di jalan Allah?" maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Siapa yang berperang untuk meninggikan kalimat Allah, maka dialah yang berada di jalan Allah."

【1330】

Musnad Ahmad 18723: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] dari [Thalhah bin Yahya] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Burdah] dari [Abu Musa] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus Mu'adz dan Abu Musa ke negeri Yaman. Maka beliau memerintahkan kepada keduanya untuk mengajarkan Al Qur'an kepada masyarakat.

【1331】

Musnad Ahmad 18724: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] Telah menceritakan kepada kami [Buraid bin Abdullah] Telah menceritakan kepada kami [Abu Burdah] dari [Abu Musa] ia berkata: "Jika salah seorang dari kalian lewat di dalam masjid-masjid kami atau pasar-pasar kami dengan membawa anak panah, maka hendaklah ia memegang ujungnya, hingga ia tidak melukai seseorang."

【1332】

Musnad Ahmad 18725: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] Telah menceritakan kepada kami [Buraid bin Abdullah] Telah menceritakan kepada kami [Abu Burdah] dari [Abu Musa] ia berkata: "Peganglah dengan kuat Al Qur'an ini, Demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, sungguh dia lebih cepat hilangnya daripada Unta dari ikatannya." Abu Ahmad berkata: Saya berkata kepada Buraid, "Apakah hadits-hadits yang Anda sampaikan kepadaku dari Abu Burdah dari Abu Musa adalah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam?" Ia menjawab, "Ya. Hadits-hadits itu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, namun saya tidak mengatakannya kepadamu."

【1333】

Musnad Ahmad 18726: Telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir bin Sulaiman At Taimi] ia berkata: saya telah membacakan kepada [Al Fudlail bin Maisarah] yaitu hadits [Abu Hariz], bahwa [Abu Burdah] telah menceritakan kepadanya, ia berkata: [Abu Musa] berwasiat ketika ia sakarat hendak meninggal dunia. Ia berkata: "Jika kalian berangkat mengusung jenazahku, maka percepatlah langkah kalian. Jangan sampai ada Mujammar (wadah yang berisi bara dan dupa) yang menyertaiku. Dan janganlah kalian meletakkan dalam lahadku sesuatu pun yang dapat menghalangi antara jasadku dan tanah. Jangan pula kalian membangun sesuatu pun di atas kuburanku. Dan saya bersaksi kepada kalian, sesungguhnya saya berlepas diri dari setiap Haliqah (wanita yang mencukur rambutnya karena musibah yang menimpa), Saliqah (wanita meraung-raung ketika tertimpa musibah) dan Khaliqah (wanita yang merobek-robek bajunya ketika tertimpa musibah)." Mereka pun bertanya, "Apakah Anda telah mendengar hal itu?" Ia menjawab, "Ya, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【1334】

Musnad Ahmad 18727: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Qais bin Muslim] dari [Thariq bin Syihab] dari [Abu Musa] ia berkata: Saya menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang saat itu berada di Bathha`. Maka beliau pun bertanya, "Dengan bacaan apa kamu mengucapkan Ihlal (niat masuk haji)?" saya menjawab, "Dengan Ihlal sebagaimana Ihlal-nya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." Kemudian beliau bertanya lagi: Apakah kamu telah menyembelih Hady (hewan kurban)?" saya menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Pergi dan lakukanlah thawaf di Ka'bah dan Sa'i antara Shafa dan Marwah lalu bertahallullah."

【1335】

Musnad Ahmad 18728: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] Telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Anas bin Malik] bahwa [Abu Musa Al Asy'ari] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur'an adalah seperti buah limau, rasanya enak dan baunya juga wangi. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al Qur`an laksana buah kurma, rasanya enak, namun baunya tidak semerbak. Sementara perumpamaan orang yang fajir yang membaca Al Qur'an adalah laksana buah Raihanah, rasanya pahit tapi harum wanginya. Sedangkan perumpamaan orang fajir yang tidak membaca Al Qur`an laksana buah Hanzhalah, rasa pahit dan baunya juga tak sedap."

【1336】

Musnad Ahmad 18729: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Qasim] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ghalib At Tammar] ia berkata: saya mendengar [Masruq bin Aus] atau Aus bin Masruq, yaitu seorang laki-laki dari Bani Yarbu', menceritakan bahwa ia mendengar [Abu Musa Al Asy'ari] menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "(Diat) jari-jemari itu sama." Kemudian aku bertanya, "Apakah untuk setiap darinya adalah sepuluh (Unta)?" Ia menjawab: "Ya."

【1337】

Musnad Ahmad 18730: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nuh] telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Musa bin Maisarah] dari [Sa'id bin Abu Hind] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang bermain dadu, maka ia telah bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya."

【1338】

Musnad Ahmad 18731: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Qasim] Telah menceritakan kepada kami [Al Mubarak] dari [Al Hasan] dari [Abu Musa] ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berwudhulah kalian setelah mengkomsumsi makanan yang warnanya berubah karena api."

【1339】

Musnad Ahmad 18732: Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] dan ['Affan] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Ashim]. Affan berkata: telah mengabarkan kepada kami Ashim bin Bahdalah dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dijaga oleh para sahabatnya. Ia pun menyebutkan hadits.

【1340】

Musnad Ahmad 18733: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Zahdam] dari [Abu Musa] bahwasanya: Seorang laki-laki datang sementara ia sedang makan daging ayam. Maka laki-laki itu pun menyingkir dan berkata: "Sungguh, saya telah bersumpah, tidak akan memakannya. Karena saya telah melihatnya makan sesuatu yang menjijikkan." Maka Abu Musa berkata: "Tolong dekatkanlah, karena saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memakannya."

【1341】

Musnad Ahmad 18734: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Abu wa`il] dari [Abu Musa] ia berkata: Telah ditanyakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang seorang laki-laki yang mencintai suatu kaum, namun ia sendiri belum berjumpa dengan mereka. maka beliau menjawab: "Seseorang itu akan bersama dengan orang yang dicintainya."

【1342】

Musnad Ahmad 18735: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] Telah menceritakan kepada kami [Thalhah] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] ia berkata: Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hendaklah salah seorang dari kalian meminta izin sebanyak tiga kali. Jika ia diizinkan, maka hal itu adalah baginya. Dan jika tidak, maka hendaklah ia kembali pulang."

【1343】

Musnad Ahmad 18736: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ghalib] dari [Aus bin Masruq] atau Masruq bin Aus Al Yarbu'i dari Bani Tamim, dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Denda (diyat) untuk jari-jemari adalah sama." Syu'bah berkata: Saya bertanya kepadanya, "Apakah sepuluh (Unta), sepuluh (Unta)?" ia menjawab, "Ya."

【1344】

Musnad Ahmad 18737: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] telah menceritakan kepadaku [Ghailan bin Jarir] dari [Abu Burdah bin Abu Musa] dari [bapaknya] ia berkata: Saya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersama beberapa orang dari kabilah Asy'ariyin, meminta agar kami diikutkan menumpang kendaraan. Beliau bersabda: "Tidak, demi Allah, aku tidak akan menyediakan kendaraan kalian dan aku juga tidak mempunyai kendaraan untuk membawa kalian." Maka kami pun tinggal disana beberapa lama, kemudian beliau memerintahkan untuk memberikan kami tiga dzaud Unta yang gemuk putih karena daging dan lemaknya. Ketika kami berangkat, sebagian kami berkata kepada sebagian yang lain, "Kita mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan kita minta agar kami diberi kendaraan, namun beliau bersumpah untuk tidak memberi kendaraan kita. Mari kita kembali untuk mengingatkan beliau." Maka kami pun mendatanginya dan berkata: "Ya Rasulallah, sesungguhnya kami telah mendatangimu agar kami diajak berperang, namun Anda bersumpah untuk tidak menyediakan kendaraan kami, tetapi sekarang Anda menyediakan kendaraan kami?" Beliau bersabda: "Bukan aku yang menyediakan kendaraan untuk kalian, tetapi Allah 'azza wajalla. sedangkan aku demi Allah, Insya Allah tidaklah aku bersumpah dengan suatu sumpah, kemudian aku melihat yang lebih baik darinya, kecuali aku akan memilih yang lebih baik dan membayar kaffarat atas sumpahku." Atau beliau mengatakan: "Saya membayar kaffarat atas sumpahku dan memilih yang lebih baik."

【1345】

Musnad Ahmad 18738: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdul Malik] Telah menceritakan kepada kami [Musa bin A'yan] dari [Abdullah bin Muhammad bin 'Aqil] dari [seorang laki-laki] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang dapat menjaga sesuatu yang diantara dua jambangnya (bibirnya) dan kemaluannya maka dia akan masuk surga."

【1346】

Musnad Ahmad 18739: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammam] Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] bahwa ['Aun] dan [Sa'id bin Abu Burdah] keduanya telah menceritakan kepadanya, bahwa keduanya telah menyaksikan Abu Burdah menceritakan kepada Umar bin Abdul Aziz dari [bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidaklah seorang muslim meninggal dunia, kecuali Allah 'azza wajalla akan menggantingan tempatnya di neraka dengan seorang Yahudi atau Nasrani." Maka Umar meminta kepadanya untuk bersumpah dengan nama Allah yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia sebanyak tiga kali, bahwa bapaknya telah menceritakan kepadanya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka Abu Burdah kemudian bersumpah. Qatadah berkata: Akan tetapi Sa'id tidak menceritakan kepadaku, bahwa Umar meminta Abu Burdah untuk bersumpah. Dan ia juga tidak mengingkari ungkapan 'Aun.

【1347】

Musnad Ahmad 18740: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ghalib At Tammar] ia berkata: Saya mendengar [Aus bin Masruq] -ia adalah seorang laki-laki dari suku kami dan pada masa kekhilafahan Umar bin Khaththab, ia mengambil dua Dirham. Dan ia juga telah berperang pada masa itu- menceritakan dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "(Diat) jari-jemari itu sama." Kemudian aku bertanya, "Apakah untuk setiap darinya adalah sepuluh (Unta)?" Ia menjawab: "Ya."

【1348】

Musnad Ahmad 18741: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [Abu Bisyr] ia berkata: saya mendengar [Sa'id bin Jubair] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Siapun yang telah mendengar namaku, baik dari umatku atau Yahudi atau Nasrani, kemudian ia tidak beriman kepadaku, maka ia akan masuk neraka."

【1349】

Musnad Ahmad 18742: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammam] Telah menceritakan kepada kami [seorang laki-laki Anshar] bahwa [Abu Bakr bin Qais] telah menceritakan kepadanya, bahwa [bapaknya] telah menceritakan kepadanya bahwasanya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sering mengunjungi sahabat Anshar secara khusus ataupun umum. Dan jika beliau mengunjungi mereka secara khusus, maka beliau mendatangi rumah mereka. Dan jika beliau ingin mengunjungi mereka secara umum, maka beliau mendatangi masjid.

【1350】

Musnad Ahmad 18743: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud Al Hasyimi] Telah menceritakan kepada kami [Abu Zubaid] dari [Mutharrif] dari [Asy Sya'bi] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang memiliki seorang budak wanita, lalu memerdekakan dan menikahinya, maka baginya adalah dua pahala."

【1351】

Musnad Ahmad 18744: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad] dari [Amru] yakni Ibnu Abu Amru, dari [Muthallib] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang melakukan kebaikan lalu senang karena dan melakukan kejelekan lalu resah karenanya, maka ia adalah mukmin."

【1352】

Musnad Ahmad 18745: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Ali Al Ju'fi] dari [Mujammi' bin Yahya bin Zaid bin Jariyah Al Anshari] ia berkata: saya mendengarnya menyebutkan dari [Sa'id bn Abu Burdah] dari Abu Burdah dari [Abu Musa] ia berkata: Suatu saat kami shalat maghrib bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian kami berkata: "Oh, seandainya kita menunggu beliau hingga kita bisa shalat Isya bersama beliau!" Maka kami pun menunggu. Lalu beliau menemui kami dan bertanya: "Kalian masih berada disini?" Kami menjawab, "Ya, Wahai Rasulallah, kami akan shalat Isya` bersama Anda. Beliau bersabda: "Bagus, kalian telah berbuat baik. -Atau- kalian telah mendapatkan (pahala)." Kemudian beliau mengangkat kepalanya ke atas langit -dan beliau sering melakukakn itu- dan bersabda: "Bintang-bintang adalah kepercayaan-kepercayaan langit, apabila bintang pergi, maka akan terjadi pada langit apa yang dijanjikan. Dan aku adalah orang yang dapat dipercaya bagi para sahabatku, maka apabila aku pergi maka akan terjadi pada sahabatku apa yang telah dijanjikan untuk mereka. Dan para sahabatku adalah orang yang dapat dipercaya bagi umatku, maka apabila para sahabatku telah pergi, maka umatku akan mendapatkan apa yang telah dijanjikan untuk mereka."

【1353】

Musnad Ahmad 18746: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] Telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abdul Aziz Al Azduni] dari [Abdullah bin Nu'aim Al Qaisi] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Adl Dlahak bin Abdurrahman bin 'Arzab Al Asy'ari] bahwa [Abu Musa] telah menceritakan kepada mereka, ia berkata: Ketika Allah Ta'ala menghancurkan Hawazin pada perang Hunain, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menentukan Abu Amir Alasy'ari sebagai orang yang mengejar musuh, dan aku termasuk orang yang mengejar mereka. Maka Abu Amir mempercepat laju kudanya hingga ia bertemu Ibnu Duraid Ash Shimmah. Namun Ibnu Duraid dapat membunuh Abu Amir dan merampas bendera. Maka aku pun segera memacu kudaku ke arah Abu Duraid lalu membunuhnya dan mengambil bendera kembali. Kemudian aku keluar dari barisan. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihatku membawa bendera, beliau bertanya: "Abu Musa, apakah Abu Amir terbunuh?" Aku menjawab, "Ya, Wahai Rasulallah." Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menangkat kedua tangannya seraya berdo'a: "Ya Allah, hamba-Mu, hamba-Mu Abu Ubaidah, jadikanlah ia termasuk golongan terbanyak kelak pada hari kiamat."

【1354】

Musnad Ahmad 18747: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] Telah menceritakan kepada kami [Abu At Tayyah] dari [seorang syaikh] kalangan mereka, dari [Abu Musa] ia berkata: Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berjalan, lalu beliau menuju arah tanah datar disisi tembok, dan beliau kencing. Syu'bah berkata: Maka saya bertanya kepada Abu Tayyah, "Apakah dalam keadaan duduk?" ia menjawab, "Saya tidak tahu." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dahulu kaum Bani Israil, bila salah seorang dari mereka kencing lalu air kencingnya mengenai kainnya, maka ia akan memotong kain yang terkena kencing. Maka, bila salah seorang dari kalian hendak kencing, hendaklah dia berbalik (membelakangi)."

【1355】

Musnad Ahmad 18748: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] Telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamir bin Sulaiman] ia berkata: Saya telah membacakan kepada [Al Fudlail bin Maisarah] dari hadits [Abu Hariz], bahwa [Abu Burdah] telah menceritakan kepadanya hadits [Abu Musa Alasy'ari] bahwasanya: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tiga orang yang tidak akan masuk suga. Yaitu, pecandu khamar, orang yang memutuskan tali silaturrahmi dan orang yang membenarkan sihir. Dan barangsiapa yang mati dalam keadaan kecanduan khamar, maka Allah 'azza wajalla akan memberinya minum dari sungai sungai Ghuthah." Ditanyakanlah, "Apa itu sungai Ghuthah?" Beliau menjawab: "Suatu sungai yang mengalir dari kemaluan para pezina yang baunya dapat mengganggu para penduduk neraka."

【1356】

Musnad Ahmad 18749: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad] -dan saya mendengarnya dari Abdullah bin Muhammad- Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Buraid bin Abu Burdah] dari Abu Burdah dari [Abu Musa] ia berkata: istriku melahirkan seorang anak laki-laki, maka aku membawanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau menamainya Ibrahim dan men-tahnik-nya (melumatkan korma dengan mulut beliau lalu diberikan ke bibir bayi).

【1357】

Musnad Ahmad 18750: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya dari [Abu Musa]: Dan (Abu Musa Al Asy'ari) Berkata: Pernah suatu rumah terbakar di Madinah dan menimpa penghuninya, lalu kejadian itu disampaikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. maka beliau bersabda: "Sesungguhnya api itu adalah musuh kalian, maka bila kalian hendak tidur, padamkanlah."

【1358】

Musnad Ahmad 18751: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya dari [Abu Musa]: Dan (Abu Musa Al Asy'ari) Berkata: Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hendak mengutus salah seorang dari sahabatnya untuk suatu urusan, maka beliau berpesan: "Berikanlah kabar gembira dan janganlah menakuti-nakuti, berikanlah kemudahan dan jangan mempersulit."

【1359】

Musnad Ahmad 18752: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya dari [Abu Musa]: Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya perumpamaan petunjuk dan ilmu yang Allah 'azza wajalla mengutusku dengannya (berkaitan dengan orang yang menerimanya) seperti hujan yang menyirami tanah. Diantara tanah itu ada yang menyerap air lalu menumbuhkan rumput yang banyak. Dan diantaranya lagi ada yang gersang dan hanya menampung air, maka Allah 'azza wajalla mendatangkan manfaat darinya sehingga manusia dapat meminum, mangairi ladang, bertani serta memberi minum. Dan ada yang berupa tanah lapang yang tidak dapat menampung air dan tidak pula menumbuhkan rerumputan. Itulah perumpamaan orang yang memahami agama Allah 'azza wajalla, Allah menjadikannya bermanfaat dengan apa yang diutus dengannya, dan ia pun memberi manfaat. Maka ia mengetahui dan mengajarkannya kepada orang lain. Dan juga perumpamaan bagi orang tidak mau mengangkat kepalanya (untuk memahami) dan menerima petunjuk Allah 'azza wajalla yang aku diutus dengannya."

【1360】

Musnad Ahmad 18753: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad] -dan saya mendengarnya dari Abdullah bin Muhammad bin Abu Syaibah- Telah menceritakan kepada kami [Mu'atamir bin Sulaiman] dari [Abbad bin Abbad] dari [Abu Mijlaz] dari [Abu Musa] ia berkata: Saya mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan membawa air wudhu, lalu beliau berwudhu dan shalat. Kemudian beliau berdo'a: "ALLAHUMMA ASHLIH LII DINI WAWASSI' 'ALAYYA FII DZATI WA BAARIK LII FI RIZQII (Ya Allah, perbaikilan urusan agamaku, lapangkanlah dadaku dan berkahilah rizkiku)."

【1361】

Musnad Ahmad 18754: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Tsabit Al Bunani] dan [Ali bin Zaid] dan [Al Jurairi] dari [Abu Utsman An Nahdi] dari [Abu Musa Al Asy'ari] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maukah aku tunjukkan kepadamu satu simpanan dari simpanan-simpanan di surga?" Ia balik bertanya, "Apakah itu?" beliau menjawab: "LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAH (Tidak ada daya dan upaya kecuali dari Allah)."

【1362】

Musnad Ahmad 18755: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammam] Telah menceritakan kepada kami [Abu Imran Al Jauni] dari [Abu Bakr bin Abdullah bin Qais Al Asy'ari] dari [bapaknya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "(Di dalam surga terdapat) Kemah mutiara yang panjangnya di langit mencapai enam puluh mil. Di setiap sudutnya terdapat keluarga bagi setiap mukmin yang tidak terlihat oleh yang lain." Dan sepertinya Affan berkata: "Untuk setiap sudutnya."

【1363】

Musnad Ahmad 18756: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammad] telah mengabarkan kepada kami [Tsabit] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian lewat di dalam masjid atau pasar atau majelis, sementara di tangannya terdapat anak panah, maka hendaklah ia memegang ujungnya." Abu Musa berkata: "Maka demi Allah, tidak seorang pun dari kami, kecuali tidak menghunuskannya ke wajah sebagian yang lain.

【1364】

Musnad Ahmad 18757: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Tsabit] yakni Ibnu Umarah, dari [Ghunaimin] dari [Abu Musa Al Asy'ari] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Apabila seorang wanita memakai wewangian, lalu keluar menjumpai orang-orang agar mereka mencium wanginya, maka wanita itu adalah adalah begini dan begitu (maksudnya cirri wanita pelacur)."

【1365】

Musnad Ahmad 18758: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Utsman bin Ghiyats] Telah menceritakan kepada kami [Abu Utsman] dari [Abu Musa Al Asy'ari] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Maukah aku tunjukkan kepada kalian satu simpanan dari simpanan-simpanan di surga? Tahukah kamu, apakah simpanan dari simpanan-simpanan di surga?" Saya menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." beliau bersabda: "(Yaitu bacaan) LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAH (Tidak ada daya dan upaya kecuali dari Allah)."

【1366】

Musnad Ahmad 18759: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Ubaidullah] telah mengabarkan kepadaku [Nafi'] dan Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] telah menceritakan kepadaku [Nafi'] dari [Sa'id bin Abu Hind] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang bermain dadu, maka ia telah bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya."

【1367】

Musnad Ahmad 18760: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] ia adalah Ibnu Sa'id, dari [Ibnu Juraij] dari [Atha`] dari [Ubaid bin Umair] bahwa [Abu Musa] meminta izin kepada Umar radliallahu 'anhu (untuk masuk ke rumahnya) sebanyak tiga kali, namun ia belum diberi izin, maka ia pun pulang. Umar pun berkata: "Bukankah tadi aku mendengar suara Abdullah bin Qais?" mereka menjawab, "Ya." Ia berkata: "Carilah ia." Maka Abu Musa pun dipanggil. Kemudian Umar bertanya, "Apa yang membuat kamu berbuat seperti itu?" Ia menjawab, "Saya telah meminta izin sebanyak tiga kali, namun saya belum diberi izin, maka saya pun kembali pulang. Kami telah diperintahkan untuk berlaku seperti ini." Umar berkata: "Hendaklah ia benar-benar mendatangkan seorang saksi, atau aku benar-benar akan berbuat sesuatu." Ia pun mendatangi masjid, atau majelis kaum Anshar, mereka berkata: "Tidak akan memberikan kesaksian kepadamu, kecuali orang-orang yang paling kecil dari kami." Maka [Abu Sa'id Al Khudri] pun berdiri dan memberikan kesaksian padanya. Akhirnya Umar radliallahu 'anhu berkata: "Perintah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ini tidak aku ketahui, karena jual beli di pasar telah melalaikanku dari beliau."

【1368】

Musnad Ahmad 18761: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dan [Muhammad bin Ja'far] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami ['Auf] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Qasamah bin Zuhair] -dalam riwayat lain- telah berkata Ibnu Ja'far dari Qasamah bin Zuhair dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Allah 'azza wajalla menciptakan Adam dari segenggam (tanah) yang Dia genggam dari seluruh bumi. Maka anak keturunan adam sesuai dengan bagian tanah yang ada, ada yang berkulit putih, merah, hitam atau berkulit antara warna-warna itu. Kemudian ada yang buruk, baik, mudah, sedih dan ada yang campuran diantara itu." Telah menceritakan kepada kami [Rauh] Telah menceritakan kepada kami ['Auf] dari [Qasamah bin Zuhair] ia berkata: saya mendengar [Al Asy'ari] maka ia pun menyebutkan semisalnya.

【1369】

Musnad Ahmad 18762: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Buraid bin Abu Burdah bin Abu Musa] dari [bapaknya] dari [kakeknya] ia berkata: Kami pernah duduk di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian sesorang bertanya padanya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berikanlah maaf, niscaya kalian akan mendapatkan pahala. Dan Allah benar-benar akan memutuskan apa saja yang disukai-Nya melalui lisan Nabi-Nya."

【1370】

Musnad Ahmad 18763: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Aswad bin Yazid] ia berkata: telah berkata [Abu Musa Al Asy'ari]: Ali radliallahu 'anhu telah mengingatkan kami tentang shalat yang pernah kami tunaikan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Mungkin kami melupakannya atau mungkin juga kami meninggalkannya dengan sengaja. Beliau selalu bertakbir ketika ruku', sujud dan ketika bangkit.

【1371】

Musnad Ahmad 18764: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dan [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Hakim bin Dailam] dari [Abu Burdah] dari [bapaknya] ia berkata: Orang-orang Yahudi sengaja berbersin dekat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan harapan agar beliau berkata kepada mereka "YARHAMUKALLAH (Mudah-mudahan Allah merahmati kalian)." Namun beliau membaca: "YAHDIKUMULLAH WA YUSHLIHU BAALAKUM (Mudah-mudahan Allah memberikan hidayah kepadamu dan memperbaiki hatimu)."

【1372】

Musnad Ahmad 18765: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Al Mas'udi] dari [Amru bin Murrah] dari [Abu Ubaidah] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla tidak tidur dan tidak pantas bagi-Nya untuk tidur. Dialah Yang menurunkan timbangan (Mizan) dan mengangkatnya kembali. Hijab-Nya adalah Api, sekiranya Dia menyingkapnya, niscaya keagungan wajah-Nya akan membakar segala sesuatu yang bisa didapatkan oleh pandangan-Nya." Kemudian Abu Ubaidah membaca ayat: "Diserulah dia: 'Bahwa Telah diberkati orang-orang yang berada di dekat api itu, dan orang-orang yang berada di sekitarnya. dan Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.'" (QS. Annaml 8).

【1373】

Musnad Ahmad 18766: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Aswad] ia berkata: [Abu Musa] berkata: Aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan menurutku Abdullah termasuk Ahlu Bait (keluarga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam) atau apa yang ia sebutkan dari masalah ini.

【1374】

Musnad Ahmad 18767: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Abu Abdurrahman] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidak ada yang lebih sabar atas suatu hinaan daripada Allah 'azza wajalla. Mereka mengaku-ngaku bahwa Allah punya anak (yaitu kaum Kristen), namun Allah tetap memberi mereka kesehatan dan rezeki."

【1375】

Musnad Ahmad 18768: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Yunus] dari [Al Hasan] bahwa: Saudara [Abu Musa] akan segera terjerumus dalam fitnah (pembunuhan), maka ia pun segera menghalaunya, namun ternyata ia tidak dihiraukan. Akhirnya ia berkata: Aku mengira, cukuplah peringatan yang sedikit ini dariku: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Apabila dua orang muslim saling berhadapan dengan sama-sama menghunuskan pedangnya, sehingga salah satunya membunuh yang lain, maka yang membunuh dan yang terbunuh sama-sama di neraka." Mereka (para sahabat) bertanya, "Ya Rasulallah, bagi yang membunuh sudah maklum masuk neraka, namun bagaimana dengan yang terbunuh?" Beliau menjawab: "Ia juga berkeinginan untuk membunuh saudaranya."

【1376】

Musnad Ahmad 18769: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah mengabarkan kepada kami [Ayyub] dari [Qasim At Tamimi] dari [Zahm Al Jarami] ia berkata: Kami berada di sisi Abu Musa, kemudian ia menyuguhkan makanan berupa daging ayam. Di antara kami ada seorang laki-laki dari Bani Taimillah Ahmar sepertinya ia adalah bekas budak, laki-laki itu tidak mau mendekat. Maka Abu Musa berkata padanya, "Mendekatlah, karena saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memakan dagingnya." Laki-laki itu berkata: "Saya telah melihat (ayam itu) makan sesuatu yang menjijikkan, sehingga saya bersumpah untuk tidak memakannya untuk selama-lamanya." Abu Musa berkata: "Mendekatlah, saya akan mengabarkanmu tentang hal itu. Saya pernah mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersama Rahth (jama'ah kurang dari sepuluh orang) dari Asy'ariyyin meminta kepada beliau agar kami diikutsertakan (dalam peperangan). Saat itu beliau sedang membagi sedekah. -Ayyub berkata: saya mengira bahwa beliau marah- maka beliau bersabda: "Tidak, demi Allah saya tidak akan menyediakan kendaraan untuk kalian. saya tidak memiliki kendaraan untuk membawa kalian." maka kami pun pergi. Setelah itu, didatangkanlah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam harta ghanimah berupa Unta, maka beliau pun bersabda: "Ke manakah orang-orang Asy'ariyyin itu?" maka kami pun datang. Kemudian beliau memerintahkan kami untuk mengambil lima dzaud Unta yang paling gemuk, maka kami pun segera pergi dengan cepat. Setelah itu, saya berkata kepada para sahabatku, "Kita telah mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meminta agar kita diikutsertakan, namun beliau bersumpah untuk tidak menyediakan kendaraan untuk kita. Kemudian beliau mengutus seseorang kepada kita, dan akhirnya kita diikutsertakan oleh beliau." Saya melanjutkan berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah lupa sumpahnya. Demi Allah, kalau kita melalaikan sumpah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka kita tidak akan beruntung selama-lamanya. Marilah kita kembali kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk mengingatkan beliau akan sumpahnya." Akhirnya kami pun kembali kepada beliau dan berkata: "Wahai Rasulullah, kemarin kami telah mendatangi Anda meminta agar kami diikutsertakan, lalu Anda bersumpah untuk tidak menyediakan kendaraan untuk kami, kemudian Anda malah mengikutsertakan kami. Kami tahu, ataukah Anda telah lupa akan sumpah yang telah Anda ucapkan?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berangkatlah, karena yang menyediakan kendaraan kalian adalah Allah 'azza wajalla. Dan saya, demi Allah Isya Allah, tidaklah aku bersumpah, lalu aku melihat sesuatu yang lebih baik darinya, kecuali aku akan memilih yang lebih baik dan aku bayar kaffarat sumpahku." Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Zahdam Al Jarmi] ia berkata: Saya berada di sisi [Abu Musa], lalu disuguhkanlah padanya makanan di antaranya berupa daging ayam. Maka ia pun menyebutkan maknanya. Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Al Walid] Telah menceritakan kepada kami [Ayyub] telah menceritakan kepadaku [Abu Qilabah] dari [seorang laki-laki] Bani Taimillah yang biasa dipanggil Zahdam, ia berkata: Kami berada di sisi [Abu Musa], lalu ia disuguhkan daging ayam. Maka ia pun menyebutkannya. Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] Telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dan dari [Qasim At Tamimi] dari [Zahdam Al Jarmi] ia berkata: Antara kami dan [Al Asy'ari] terdapat hubungan persaudaraan. Maka ia pun menyebutkan hadits dan maknanya.

【1377】

Musnad Ahmad 18770: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Yunus bin Jubair] dari [Hiththan bin Abdullah Ar Riqasyi] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kami Shalat dan sunnah. Beliau bersabda: "Sesungguhnya (dijadikannya) Imam itu hanyalah untuk diikuti, jika ia bertakbir, maka bertakbirllah kalian, bila ia membaca, 'GHAIRAL MAGHDLUUBI 'ALAIHIM WA LAADL DLALLIIN (Bukan jalannya orang-orang yang dibenci dan bukan pula orang yang tersesat).' Maka bacalah, 'AAMIIN' niscaya Allah akan mencintai kalian. Dan jika ia ruku', maka ruku'lah kalian, jika ia bangkit (dari ruku'), maka bangkitlah kalian. Bila ia membaca, 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Allah Maha Mendengar bagi siapa saja yang memuji-Nya) ' maka bacalah, 'RABBANAA LAKAL HAMDU (Wahai Rabb kami, segala puji bagi-Mu) ' niscaya Allah akan mendengar kalian. Dan jika ia sujud, maka sujudlah kalian, dan bila ia bangkit dari sujud, maka bangkitlah kalian. Karena Imam itu sujud sebelum kalian, dan juga bangkit sebelum kalian." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda lagi: "Maka dari itu, (kalian mengikutinya) dengan (gerakkan itu)."

【1378】

Musnad Ahmad 18771: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan ['Affan] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] -dalam riwayat lain- 'Affan berkata: telah mengabarkan kepadaku Amru bin Murrah ia berkata: saya mendengar [Abu wa`il] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Musa Al Asy'ari] bahwa seorang Arab Baduwi mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya, "Wahai Rasulullah, seorang laki-laki berperang untuk mendapatkan harta ghanimah, ada lagi yang berperang agar disebut sebagai pahlawan dan seorang berperang agar dilihat kedudukannya. Siapakah di antara mereka itu yang berada di jalan Allah?" maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang berperang untuk meninggikan kalimat Allah, maka dialah yang berada di jalan Allah 'azza wajalla."

【1379】

Musnad Ahmad 18772: Telah menceritakan kepada kami [Mu`ammal bin Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] Telah menceritakan kepada kami [Abu Imran Al Jauni] dari [Abu Bakr bin Musa] dari [bapaknya] ia berkata: Aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersama beberapa orang dari kaumku, lalu beliau bersabda: "Bergembiralah kalian, dan sampaikanlah berita gembira orang-orang yang datang di belakang kalian. Barangsiapa yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dengan jujur, maka dia akan masuk surga." Maka kami pun beranjak dari sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan memberikan kabar gembira tersebut kepada orang-orang. Kemudian Umar bin Khattab menemui kami dan membawa kami kembali kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Umar berkata: "Wahai Rasulallah, kalau begitu nantinya orang-orang pun akan berpangku tangan (tidak berusaha untuk beramal)?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seketika itu terdiam.

【1380】

Musnad Ahmad 18773: Telah menceritakan kepada kami [Mush'ab bin Sallam] Telah menceritakan kepada kami [Al Ajlah] dari [Abu Bakr bin Abu Musa] dari [bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusku ke negeri Yaman. Maka aku pun berkata: "Wahai Rasulallah, sungguhnya disana ada beberapa jenis minuman, mana yang boleh aku minum, dan mana yang aku harus tinggalkan?" Beliau balik bertanya: "Minuman apakah itu?" saya menjawab, "Al Bit'u dan Al Mizru." Namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mengenalnya. Maka beliau bertanya lagi: "Apakah Al Bit'u dan apakah Al Mizru itu?" Aku menjawab, "Adapun Al Bit'u adalah sejenis juice (sari) jagung yang dimasak hingga menjadi apa yang diistilahkanAl Bit'u. Sedangkan Al Mizru adalah Nabidzul 'Asl (rendaman madu)." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah sekali-kali kamu meminum sesuatu yang memabukkan."

【1381】

Musnad Ahmad 18774: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab bin Abdul Majid Ats Tsaqafi Abu Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Khalid Al Hadzdza`] dari [Abu Utsman An Nahd] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu peperangan. Dan tidaklah kami mendaki dan menaiki tempat yang tinggi dan tidak pula saat menuruni suatu lembah, kecuali kami mengangkat suara dengan takbir. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun mendekat ke arah kami dan bersabda: "Wahai sekalian manusia, pelankanlah suara kalian saat (berdo'a dan) bertakbir, karena kalian tidaklah menyeru yang buta dan tidak pula ghaib. Sesungguhnya kalian hanya berdo'a kepada Dzat Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat. Sesungguhnya Dzat yang kalian berdo'a kepada-Nyaa adalah lebih dekat daripada dekatnya seorang dari kalian terhadap leher hewan tunggangannya. Wahai Abdullah bin Qais, maukah aku ajarkan padamu satu simpanan dari simpanan-simpanan surga? (yaitu), LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAH (Tidak ada daya dan upada kecuali dari Allah)."

【1382】

Musnad Ahmad 18775: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mughirah] ia adalah An Nadlru bin Isma'il, yakni Al Qash, Telah menceritakan kepada kami [Buraid] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada hari kimat nanti, tidaklah tersisa satu orang mukmin pun kecuali akan didatangkan kepadanya seorang Yahudi atau Nasrani dan dikatakan, 'Ini adalah tebusanmu dari api neraka.'" Abu Burdah berkata: "Umar bin Abdul Aziz memintaku untuk bersumpah dengan nama Allah yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, "Apakah Anda mendengar Abu Musa menyebutkannya dari dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" saya menjawab, "Ya." Maka Umar pun senang akan hal itu.

【1383】

Musnad Ahmad 18776: Telah menceritakan kepada kami [Al Hakam bin Nafi' Abul Yaman] Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ayyasy] dari [Abdul Aziz bin Ubaidullah] dari [Abu Burdah bin Abu Musa Al Asy'ari] dari [bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwasanya: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan tambahan harta ghanimah kepada pasukan pada peperangan yang dilakukannya. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Shalih bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan tambahan harta ghanimah kepada pasukan pada peperangan yang dilakukannya.

【1384】

Musnad Ahmad 18777: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Shalih] dari [Asy Sya'bi] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Ada tiga orang yang akan diberikan ganjaran pahalanya dua kali. Yaitu, seorang laki-laki yang memiliki seorang budak wanita, lalu mendidiknya dengan memperbaiki pendidikannya, kemudian ia mengajarinya dengan memperbaiki pengajarannya, kemudian ia memerdekakannya dan menikahinya. Kemudian (yang kedua), seorang budak yang menunaikan hak Rabb-nya dan hak tuannya. (Yang ketiga), seorang laki-laki dari Ahli kitab yang beriman kepada kitabnya dan beriman pula kepada Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam." Asy Sya'bi berkata kepadaku, "Ambillah ia dengan tanpa sesuatupun. Sekiranya kamu mau bersafar ke Karman, niscaya hal itu adalah mudah."

【1385】

Musnad Ahmad 18778: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Sa'id bin Abu Burdah] dari Abu Burdah dari [bapaknya], ada dua orang laki-laki mengadukan sengketa kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang seekor binatang dan tidak seorangpun diantara mereka yang mempunyai bukti. Maka beliau membaginya menjadi dua bagian.

【1386】

Musnad Ahmad 18779: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Ghiyats] dari [Abu Utsman] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apakah kamu tahu -atau- Maukah kamu aku tunjukkan satu simpanan dari simpanan-simpanan surga?" ia menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Beliau bersabda: "(Yaitu), LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAH (Tidak ada daya dan upaya kecuali dari Allah)."

【1387】

Musnad Ahmad 18780: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ashim] dari [Abu Utsman] dari [Abu Musa] bahwa mereka pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan. Lalu mereka meninggikan suara saat berdo'a. maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya, kalian tidaklah berdo'a kepada Tuhan yang tuli dan ghaib. Sesungguhnya kalian berdo'a kepada Dzat yang Maha dekat, Maha mengabulkan do'a, Yang mendengar dan mengabulkan do'a kalian." kemudian beliau bersabda: "Wahai Abdullah bin Qais atau wahai Abu Musa, maukah kamu aku tunjukkan satu simpanan dari simpanan-simpanan surga? Yaitu, 'LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAH (Tidak ada daya dan upaya kecuali dari Allah).'"

【1388】

Musnad Ahmad 18781: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] Telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik] yakni Ibnu Abu Sulaiman Al 'Azrani, dari [Abu Ali] seorang laki-laki dari Bani Kahil, ia berkata: [Abu Musa Al Asy'ari] berkhutbah di hadpan kami, "Wahai manusia takutklah kalian akan perbuatan syirik, karena dia lebih halus dari langkah semut." Kemudian berdirilah Abdullah bin Hazn dan Qais bin Mudharib dan berkata: "Demi Allah, kamu jelaskan semua apa yang kamu telah katakan atau kami benar-benar akan mendatangi Umar baik diizinkah atau tidak." Abu Musa berkata: Bahkan, aku akan jelaskan apa yang telah aku katakan. Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah di hadapan kami, beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia, takutlah kalian terhadap syirik karena dia lebih halus dari langkah semut." Kemudian seseorang bertanya, "Wahai Rasulallah, bagaimana kami harus menghindarinya, sementara dia lebih halus dari langkah semut?" Maka beliau menjawab: "Bedo'alah dengan membaca, 'ALLAHUMMA INNAA NA'UUDZU BIKA MIN AN NUSYRIKA BIKA SYAIAN NA'LAMUHU WA NASTAGHFIRUKA LIMAA LAA NA'LAMUHU (Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu dengan sesuatu yang kami mengetahuinya dan kami meminta ampun kepada-Mu terhadap apa yang kami tidak ketahui).'"

【1389】

Musnad Ahmad 18782: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Harmalah bin Qais] dari [Muhammad bin Abu Ayyub] dari [Abu Musa] ia berkata: Ada dua jaminan keamanan pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Satu di antaranya telah diangkat, dan yang satunya lagi masih tersisa. Yakitu: "Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun." (QS. Al-Anfal 33).

【1390】

Musnad Ahmad 18783: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammam] yakni Ibnu Salamah, telah mengabarkan kepada kami [Tsabit] dari [seorang] yang mendengar [Hiththan bin Abdullah Ar Raqasyi] ia berkata: [Abu Musa] berkata: Saya berkata kepada sahabatku, "Kemari, marilah kita jadikan hari kita ini untuk Allah 'azza wajalla, hingga seakan-akan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat kita." Diantara mereka ada yang mengatakan: "Kemari, marilah kita jadikan hari kita ini untuk Allah 'azza wajalla" Ia terus mengulanginya, hingga hingga aku berharap dan berangan agar lebih baik ditelan bumi.

【1391】

Musnad Ahmad 18784: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammam] Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] Telah menceritakan kepada kami [Hasan] bahwa [Abu Musa Al Asy'ari] mempunyai saudara yang bernama Abu Ruhm. Abu ruhm ini mempunyai watak yang selalu terburu-buru menjerumuskan dirinya dalam fitnah (peperangan). Sebaliknya Al Asy'ari sedemikian benci terhadap fitnah ini, maka ia pun berkata padanya, "Kalau bukan karena sesuatu yang telah kamu sampaikan padaku, niscaya saya tidak akan menceritakan kepadamu. Sesungguhnya saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah dua orang muslim saling berhadapan dengan sama-sama menghunuskan pedangnya, sehingga salah satunya membunuh yang lain, kecuali keduanya akan sama-sama masuk neraka."

【1392】

Musnad Ahmad 18785: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Ghalib At Tammar] dari [Humaid bin Hilal] dari [Masruq bin Aus] bahwa [Abu Musa] menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memutuskan (Diyat) untuk jari-jemari, yaitu sepuluh, sepuluh Unta.

【1393】

Musnad Ahmad 18786: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Maslamah] dari [Abu An Nadlrah] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: [Abu Musa] meminta izin kepada Umar radliallahu 'anhu sekali, dua kali, tiga kali, kemudian ia kembali pulang. Kemudian Umar radliallahu 'anhu berkata: "Hendaklah ia benar-benar mendatangkan bukti (seorang saksi), atau aku benar-benar akan berbuat sesuatu." Atau sepertinya ia mengatakan, "Saya akan menjadikan hukumanmu sebagai pelajaran untuk yang lain." Maka Abu Musa pun pergi menuju suatu majelis yang di situ terdapat orang-orang Anshar, dan menuturkan kejadian itu pada mereka seraya berkata: Bukankah kalian mengetahui, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: 'Jika salah seorang dari kalian meminta izin sebanyak tiga kali, namun ia belum diizinkan, maka hendaklah ia pulang.'?" Merka menjawab, "Ya, benar. Dan tidak akan berdiri bersamamu untuk memberikan kesaksian, kecuali orang-orang yang paling kecil dari kami." Maka berdirilah Abu Sa'id Al Khudri dan pergi menemui Umar radliallahu 'anhu. Abu Musa berkata: "Ini Abu Sa'id (sebagai saksi)." Maka Umar pun membiarkannya pergi.

【1394】

Musnad Ahmad 18787: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Laits] ia berkata: saya mendengar [Abu Burdah] menceritakan dari [bapaknya] ia berkata: Beberapa orang melewati Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan membawa Jenazah dan berjalan cepat, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada mereka: "Hendaklah kalian lakukan dengan tetap menjaga ketenangan."

【1395】

Musnad Ahmad 18788: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Zubair] Telah menceritakan kepada kami [Abu Ja'far Ar Razi] dari [Ar Rabi' bin Anas] dari [kakeknya] ia berkata: saya mendengar [Abu Musa] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah 'azza wajalla tidak menerima Shalat seseorang yang pada jasadnya terdapat Khaluq (jenis wewangian menyengat dari za'faran)."

【1396】

Musnad Ahmad 18789: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] dan [Bahz] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammam] Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Anas] bahwa [Abu Musa Al Asy'ari] telah menceritakan kepadanya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur'an adalah seperti buah limau, rasanya enak dan baunya juga wangi. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al Qur`an laksana buah kurma, rasanya enak, namun baunya tidak semerbak. Sementara perumpamaan orang yang fajir yang membaca Al Qur'an adalah laksana buah Raihanah, rasanya pahit tapi harum wanginya. Sedangkan perumpamaan orang fajir yang tidak membaca Al Qur`an laksana buah Hanzhalah, rasa pahit dan baunya juga tak sedap." Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Aban] dengan dua hadits ini, keduanya dari [Qatadah] dari [Anas] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, hadits semisalnya.

【1397】

Musnad Ahmad 18790: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Yazid bin Aus] ia berkata: [Abu Musa] pernah pingsan, sehingga orang-orang pun menangisinya. Setelah siuman, ia berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri dari seorang yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berlepas diri darinya." Mereka pun menanyakan hal itu kepada isterinya, "Apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" maka wanita itu menjawab, "Tidakkah kalian mengetahui apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" wanita itu berkata: "Yaitu dari siapa saja yang meratap, mencukur rambutnya/jenggot karena suatu musibah, dan orang yang merobek-robek bajunya ketika menghadapi musibah."

【1398】

Musnad Ahmad 18791: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Auf] ia berkata: saya mendengar [Khalid Al Ahdab] dari [Shafwan bin Muhriz] ia ia berkata: [Abu Musa] pernah pingsan, sehingga orang-orang pun menangisinya. Setelah siuman, ia berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri dari kalian, sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berlepas diri darinya. Yaitu siapa saja yang meratap, mencukur rambutnya/jenggot karena suatu musibah, dan orang yang merobek-robek bajunya ketika menghadapi musibah." Affan telah menceritakan keduanya kepada kami. Dan ia berkata di dalamnya: Yaitu (dari) siapa saja yang meratap, mencukur rambutnya/jenggot karena suatu musibah, dan orang yang merobek-robek bajunya ketika menghadapi musibah."

【1399】

Musnad Ahmad 18792: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammam] yakni Ibnu Salamah, telah mengabarkan kepada kami [Ashim] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] bahwasanya: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selalu dijaga oleh para sahabatnya. Pada suatu malam aku terbangun dan tidak mendapati beliau pada tempat tidurnya, maka aku pun tergerak dan pergi untuk melihat beliau. Ternyata aku berpaspasan dengan Mu'adz, dan ia telah mendapatkan apa aku dapatkan. Kemudian kami mendengar suara seperti tiupan angin. Maka dia berdua berdiri ditempatnya, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam datang dari arah suara itu, kemudian beliau bertanya: "Tahukah kalian, dimana aku tadi berada dan sedang apa aku? Suatu utusan dari Rabbku mendatangiku, lalu menawarkan pilihan antara setengah dari ummatku masuk surga atau (aku dapat memberikan) syafaat, lalu aku memilih syafaat." Mereka berdua bertanya, "Wahai Rasulullah, berdo'alah kepada Allah 'azza wajalla agar menjadikan kami termasuk orang-orang yang mendapatkan syafaatmu." Maka beliau bersabda: "Kalian dan orang-orang yang meninggal dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun akan mendapatkan syafaatku."

【1400】

Musnad Ahmad 18793: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] dari [Abu Ubaidah] dari [Abu Musa] dar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Allah 'azza wajalla membentangkan Tangan-Nya di siang hari, agar mereka yang berbuat dosa pada malam harinya bertaubat. Dan membentangkannya kembali di waktu malam, sehingga mereka yang berbuat dosa di waktu siang bertaubat sampai matahari terbit dari ufuk barat."

【1401】

Musnad Ahmad 18794: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Ghalib At Tammar] dari [Masruq bin Aus] dari [Abu Musa Al Asy'ari] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda (menentukan Diyat) untuk jari-jemari adalah sepuluh, sepuluh dari Unta.

【1402】

Musnad Ahmad 18795: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Al Haitsam] Telah menceritakan kepada kami [Al Mas'udi] -telah menceritakan kepadaku bapakku- Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah memberitakan kepada kami [Al Mas'udi] dari [Amru bin Murrah] dari [Abu Ubaidah] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberitahu kami nama-nama beliau dengan beberapa nama, diantaranya yang kami hafal, beliau bersabda: "Aku adalah Muhammad, Ahmad, Al Muqaffi, Al Haasyir, Nabiyyut Taubah dan Nabiyyul Malhamah."

【1403】

Musnad Ahmad 18796: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Adi] dari [Sulaiman] yakni At Taimi, dari [Abu Salil] dari [Zahdam] dari [Abu Musa] ia berkata: Kami menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, meminta agar beliau mau menyediakan kendaraan untuk kami, maka beliau bersabda: "Tidak, demi Allah, saya tidak akan menyediakan kendaraan kalian." maka kami pun kembali. Setelah itu, beliau mengutus seseorang kepada kami dengan membawakan tiga ekor Unta yang punggungnya berwarna putih. Maka sebagian kami berkata kepada sebagian yang lain, "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersumpah, bahwa beliau tidak akan menyediakan kendaraan untuk kita." Kami pun mendatangi beliau dan berkata: "Sesungguhnya Anda telah bersumpah bahwa Anda tidak akan menyediakan kendaraan untuk kami." Maka beliau bersabda: "Bukan saya yang menyediakan kendaraan kalian, yang menyediakan kendaraan kalian hanyalah Allah. Tidak ada satu sumpahpun di atas hamparan bumi ini yang saya bersumpah karenanya, lalu saya melihat yang lebih baik darinya, kecuali saya akan memilih yang lebih baik."

【1404】

Musnad Ahmad 18797: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah Al Kufi] ia berkata: Kami berada disamping [Abu Burdah bin Abu Musa], maka ia pun berkata: "Wahai anakku, maukah kalian aku ceritakan suatu hadits yang telah diceritakan oleh [bapakku] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" beliau bersabda: "Barangsiapa yang membebaskan satu orang budak, maka Allah 'azza wajalla akan membebaskan semua anggota badannya dari neraka."

【1405】

Musnad Ahmad 18798: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Buraid bin Abdullah bin Abu Burdah] dari Abu Burdah dari [Abu Musa] riwayatan, ia berkata: "Perumpamaan orang mukmin dengan mukmin lainnya, laksana satu bangunan yang saling menguatkan satu sama lain. Dan perumpamaan teman yang shalih, laksana seorang penjual minyak wangi, meskipun kamu tidak mendapatkan minyak wanginya, namun kamu akan mendapatkan semerbak wanginya. Sedangkan perumpamaan teman yang buruk adalah laksana tukang besi. Jika ia tidak membakarmu, maka percikan apinya akan mengenaimu. Seorang bendahara yang amanah, yang menunaikan apa yang telah diamanahkan padanya, maka baginya pahala seperti pahala salah seorang dari dua orang yang bersedekah."

【1406】

Musnad Ahmad 18799: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Idris] dari [Buraid] dari [kakeknya] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perumpaman orang mukmin dengan mukmin yang lainnya adalah seperti satu bagunan yang saling menguatkan satu sama lain."

【1407】

Musnad Ahmad 18800: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Sahm bin Minjab] dari [Al Qartsa] ia berkata: Ketika [Abu Musa] hendak pingsan, isterinya menangis sambil meraung. Maka ia pun bertanya, "Tidakkah kamu tahu apa yang telah disabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" isterinya menjawab, "Ya, benar." Maka wanita itu pun terdiam. Ketika Abu Musa meninggal, ditanyakanlah kepada isterinya, "Apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" ia menjawab, "Abu Musa berkata: bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Allah melaknati orang yang meratap, mencukur rambutnya/jenggot karena suatu musibah, dan orang yang merobek-robek bajunya ketika menghadapi musibah.'"

【1408】

Musnad Ahmad 18801: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah mengabarkan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Yunus bin Jubair] dari [Hiththan bin Abdullah Ar Raqasyi] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kami Shalat dan sunnah. Beliau bersabda: "Sesungguhnya (dijadikannya) Imam itu hanyalah untuk diikuti, jika ia bertakbir, maka bertakbirllah kalian, bila ia membaca, 'GHAIRAL MAGHDLUUBI 'ALAIHIM WA LAADL DLALLIIN (Bukan jalannya orang-orang yang dibenci dan bukan pula jalannya orang yang tersesat).' Maka bacalah, 'AAMIIN' niscaya Allah akan mencintai kalian. Dan jika ia ruku', maka ruku'lah kalian, jika ia bangkit (dari ruku'), maka bangkitlah kalian. Bila ia membaca, 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Allah Maha Mendengar bagi siapa saja yang memuji-Nya) ' maka bacalah, 'RABBANAA LAKAL HAMDU (Wahai Rabb kami, segala puji bagi-Mu) ' niscaya Allah akan mendengar kalian. Dan jika ia sujud, maka sujudlah kalian, dan bila ia bangkit dari sujud, maka bangkitlah kalian. Karena Imam itu sujud sebelum kalian, dan juga bangkit sebelum kalian." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda lagi: "Karenanya, (kalian mengikutinya) dengan (gerakkan itu)."

【1409】

Musnad Ahmad 18802: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari [Abu Musa] ia berkata: Seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya, "Bagaimana menurut Anda, mengenai seorang laki-laki yang mencintai suatu kaum, namun ia sendiri belum berjumpa dengan mereka?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seseorang itu akan bersama dengan orang yang dicintainya." Bapakku berkata: Seperti inilah [Waki'] menceritakannya kepada kami dari [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari [Abu Musa] dan [Muhammad bin Ubaid] juga dari [Abu Musa].

【1410】

Musnad Ahmad 18803: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari [Abu wa`il] dari [Abdullah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: "Seseorang itu akan bersama dengan orang yang dicintainya."

【1411】

Musnad Ahmad 18804: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di belakang kalian akan datang hari-hari. Pada hari itu, kebodohan akan turun dan ilmu akan diangkat serta Al Haraj akan merajalela." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apa maksud istilah Al Haraj itu?" beliau menjawab: "Yaitu pembunuhan."

【1412】

Musnad Ahmad 18805: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai seorang laki-laki yang berperang agar disebut sebagai seorang pahlawan, berperang karena ta'ashub, dan seorang yang berperang karena riya`, manakah di antara mereka itu yang berada di jalan Allah? Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang berperang untuk meninggikan kalimat Allah 'azza wajalla, maka dialah yang berda di jalan Allah."

【1413】

Musnad Ahmad 18806: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Amru bin Murrah] dari [Abu Ubaidah] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di hadapankami dengan membawakan lima kalimat. Beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla tidak tidur dan tidak pantas bagi-Nya untuk tidur. Dialah Yang menurunkan timbangan (Mizan) dan mengangkatnya kembali. Amalan yang dilakukan di malam hari akan diangkat kepada-Nya sebelum amalan siang, dan amalan siang akan diangkat sebelum amalan malam. Hijabnya adalah cahaya, sekiranya Dia menyingkapnya, maka cahaya Wajah-Nya akan membakar setiap makhluk yang dipandang-Nya."

【1414】

Musnad Ahmad 18807: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Abu Abdurrahman As Sulami] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada yang lebih sabar atas suatu hinaan daripada Allah 'azza wajalla. Dia dipersekutukan dan dituduh mempunyai anak, namun dengan kesemuanya Dia yang memberi kecukupan, menolak bala` dari mereka dan memberi rezeki pada mereka."

【1415】

Musnad Ahmad 18808: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar bin Rasyid] dari [Firas] dari [Asy Sya'bi] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada tiga orang yang akan diberikan ganjaran pahalanya dua kali. Yaitu, seorang laki-laki yang beriman kepada kitab yang awal dan kitab yang akhir (Al Qur`an), kemudian kedua seorang seorang laki-laki yang memiliki seorang budak wanita, lalu mendidiknya dengan memperbaiki pendidikannya, kemudian ia mengajarinya dengan memperbaiki pengajarannya lalu ia merdekakan dan menikahinya. Kemudian ketiga, seorang budak yang beribadah kepada Rabb-nya dengan sangat baik, dan juga menasehati tuannya." Atau sebagaimana yang beliau katakan.

【1416】

Musnad Ahmad 18809: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Isa] Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Ghiyats] dari [Buraid bin Abdullah bin Abu Burdah] dari [bapaknya] dari [kakeknya] yakni Abu Musa Al Asy'ri, ia berkata: Aku datang bersama beberapa orang dari kaumku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam setelah tiga hari kemenangan perang Khaibar. Kemudian beliau memberikan kami harta rampasan, dan beliau tidak membagikannya kepada seorang pun yang tidak ikut serta pada Fathu Makkah selain kami.

【1417】

Musnad Ahmad 18810: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Yunus] dari [Al Hasan] bahwa [Asid bin Al Mutasyammis] ia berkata: Kami kembali dari Ashbahan bersama Abu Musa. Kemudian Uqailah datang, maka Abu Musa berkata: "Bukankah anak muda itu sedang menurunkan isteri anaknya? (yakni budak wanita Al Asy'ari). Maka saya menjawab, "Ya." Lalu saya pun mendekati pohon itu dan menurunkannya. Setelah itu, saya duduk bersama orang-orang. Kemudian Abu Musa berkata: Maukah kalian aku ceritakan suatu hadits yang telah diceritakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kami?" kami menjawab, ": Ya, semoga Allah merahmati Anda." Ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menceritakan kepada kami: "Menjelang datangnya hari kiamat, akan terjadi banyak sekali Al Haraj." Mereka (para sahabat) bertanya, "Apa itu Al Harju?" Beliau menjawab: "(Yaitu) kedustaan dan pembunuhan." Mereka bertanya: "Apakah lebih banyak dari yang kami lakukan?" Beliau bersabda: "Pembunuhan yang dimaksud bukan seperti yang kalian lakukan yaitu (memerangi) orang-orang kuffar. Akan tetapi (pembunuhan) yang dilakukan oleh sebagian kalian terhadap sebagian yang lain, hingga ada seseorang yang membunuh tetangganya, saudaranya, pamannya dan membunuh anak pamannya." Para sahabat berkata: "Subhanallah, apakah pada hari itu, kami masih bersama dengan orang-orang yang berakal?" Beliau menjawab: "Sesungguhnya orang-orang yang berakal pada masa itu telah banyak yang meninggal lalu digantikan dengan orang yang tidak memiliki kemampuan apa-apa dari manusia, kelompok yang banyak menyangka mereka mempunyai dasar yang kuat, padahal mereka tidak mempunyai pegangan apa-apa." Dan demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh, saya khawatir zaman perkara itu akan menemui aku dan kalian. Dan saya tidak mendapatkan untuk diriku sendiri dan kalian jalan keluar dari fitnah itu, kecuali kita keluar darinya sebagaimana kita memasukinya tanpa melakukan sesuatu pun juga. Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Al Qasim At Tamimi] dari [Zahdam Al Jarami] ia berkata: Suatu ketika kami berada di sisi [Abu Musa], ia pun menyuguhkan makanannya. Maka ia pun menyebutkan yang serupa dengan haditsnya Zahdam. Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Zahdam Al Jarmi] -dalam riwayat lain- Ayyub berkata: dan telah menceritakan kepadaku [Al Qasim Al Kalbi] dari [Zahdam], ia berkata: Dan saya lebih menghafal haditsnya Al Qasim. Ia berkata: Suatu saat kami berada di sisi [Abu Musa], lalu ia pun menyuguhkan makanannya. Kemudian ia menyebutkan hadits serupa dengan hadits Zahdam. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Zahdam Al Jarmi -dalam riwayat lain- Ayyub berkata: Dan telah menceritakan kepadaku Al Qasim Al Kalbi dari Zahdam ia berkata -Ayyub berkata: saya lebih hafal hadisnya Al Qasim- ia berkata: Suatu saat kami berada di sisi Abu Musa, ia pun meminta agar disiapkan hidangan. Kemudian ia pun keluar dengan membawa hidangan makanan, dan diantaranya adalah daging ayam. Ia pun menyebutkan hadits.

【1418】

Musnad Ahmad 18811: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah mengabarkan kepada kami [Laits] dari [Abu Burdah bin Abu Musa] dari [bapaknya] bahwa ia berkata: Suatu ketika di hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lewat jenazah yang diusung dengan sangat cepat sebagaimana cepatnya usungan geriba. Maka beliau pun bersabda: "Hendaknya kalian mengusungnya dengan (kecepatan) sedang."

【1419】

Musnad Ahmad 18812: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Sufyan] Telah menceritakan kepada kami [Manshur] dari [Abu wa`il] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bebaskanlah tawanan, berilah makan orang yang kelaparan dan jenguklah orang yang sakit."

【1420】

Musnad Ahmad 18813: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami ['Auf] Telah menceritakan kepada kami [Qasamah bin Zuhair] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. -dalam riwayat lain- bapakku berkata: Dan Telah menceritakannya kepada kami [Haudzah] Telah menceritakan kepada kami ['Auf] dari [Qasamah] ia berkata: Saya mendengar [Al Asy'ari] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah 'azza wajalla mencipta Adam dari segenggam (tanah) yang Dia genggam dari seluruh bumi. Maka anak keturunan Adam sesuai dengan tanah, ada yang berkulit putih, merah, hitam atau berkulit antara warna-warna itu. Kemudian ada yang bersifat mudah, sedih dan antara dua sifat itu. Dan ada juga yang buruk, baik, dan ada yang sifatnya campuran diantara kedua hal itu."

【1421】

Musnad Ahmad 18814: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Utsman bin Ghiyats] Telah menceritakan kepada kami [Abu Utsman] dari [Abu Musa] bahwa ia pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di tempat pembuangan hajat, sementara di tangan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam terdapat sebatang kayu yang beliau pasang antara air dan tanah. Kemudian datang seorang laki-laki meminta izin untuk dibukakan (pintu), maka beliau pun bersabda: "Bukalah baginya (pintu) dan sampaikan padanya berita gembira berupa surga." Dan ternyata laki-laki itu adalah Abu Bakar radliallahu 'anhu. Maka saya pun membukakan (pintu) untuknya, dan menyampaikan padanya berita gembira dengan surga. Kemudian datang lagi seorang laki-laki dan meminta izin untuk dibukakan pintu. Beliau bersabda: "Bukalah (pintu) untuknya dan berilah kabar gembira dengan surga." Ternyata laki-laki itu adalah Umar radliallahu 'anhu. Saya pun membuka (pintu) baginya dan memberinya kabar gembira dengan surga. Kemudian datanglah seorang laki-laki dan meminta untuk dibukakan (pintu). Beliau bersabda: "Bukalah (pintu) untuknya dan berilah kabar gembira dengan surga (setelah mendapatkan fitnah besar) yang akan menimpanya." Ternyata laki-laki itu adalah Utsman radliallahu 'anhu. Saya pun membuka (pintu) untuknya dan memberinya kabar gembira. Maka ia pun berkata: "Allah-lah yang Maha memberi pertolongan." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Utsman] yakni Ibnu Ghiyats, dari [Abu Utsman] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Saya pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada Kakus di kota Madinah. Maka ia pun menyebutkan makna hadits Yahya. Hanya saja ia mengatakan terkait dengan ungkapan Utsman radliallahu 'anhu: "ALLAHUL MUSTA'AAN ALLAHUMMA SHABRAN WA 'ALALLAHIT TUKLAAN (Allah Maha Menolong, Ya Allah berilah kesabaran padaku. Dan kepada Allahlah diserahkan segala urusan)."

【1422】

Musnad Ahmad 18815: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ubaidullah] telah mengabarkan kepadaku [Nafi'] dari [Sa'id bin Abu Hind] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Pemakaian kain sutera dan emas telah dihalalkan bagi kaum wanita dari umatku, dan diharamkan bagi kaum laki-lakinya."

【1423】

Musnad Ahmad 18816: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] Telah menceritakan kepada kami [Tsabit] yakni Ibnu Umarah, Telah menceritakan kepada kami [Ghunaim bin Qais] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Setiap mata (berpotensi untuk) berzina."

【1424】

Musnad Ahmad 18817: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Qurrah] Telah menceritakan kepada kami [Sayyar Abul Hakam] dari [Abu Burdah] dari [bapaknya] ia berkata: Saya berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Sesungguhnya penduduk Yaman memiliki dua jenis minuman. Yaitu Al Bit'u yang terbuat dari madu, dan Al Mizru yang terbuat dari jagung dan gandum. Lalu minuman yang mana yang Anda perintahkan kepadaku di antara keduanya?" beliau bersabda: "Saya melarangmu (untuk meminum) setiap yang memabukkan."

【1425】

Musnad Ahmad 18818: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [At Taimi] dari [Abu Utsman] dari [Abu Musa] ia berkata: Para sahabat melewati jalan ke arah bukit. Maka setiap kali seorang dari mereka menaikinya, maka ia menyerukan, "LAA ILAAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah)." Sementara Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang berada di atas Baghalnya bersabda: "Wahai sekalian manusia, kalian tidak berdo'a kepada Tuhan yang tuli dan ghaib." Kemudian beliau bersabda: "Wahai wahai Abu Musa atau Abdullah bin Qais, maukah kamu aku tunjukkan satu simpanan dari simpanan-simpanan surga?" Abu Musa berkata: saya menjawab, "Tentu saja." Beliau bersabda: "Yaitu, 'LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAH (Tidak ada daya dan upaya kecuali dari Allah)."

【1426】

Musnad Ahmad 18819: Telah menceritakan kepada kami [Makki bin Ibrahim] Telah menceritakan kepada kami [Al Ju'aid] dari [Yazid bin Khushaifah] dari [Humaid bin Basyir] dari Al Muharrar dari [Muhammad bin Ka'ab] dari [Abu Musa Al Asy'ari] bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seseorang membolak-balikkan dadu-dadunya sambil menunggu-nunggu apa yang akan tampak darinya (nasibnya), kecuali ia telah bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya."

【1427】

Musnad Ahmad 18820: Telah menceritakan kepada kami [Khalaf bin Al Walid] Telah menceritakan kepada kami [Abu Ma'syar] dari [Mush'ab bin Tsabit] dari [Muhammad bin Al Munkadiri] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang mukmin pun pada hari kiamat nanti, kecuali ia akan datang dengan membawa seorang Yahudi atau Nasrani seraya berkata: 'Ini adalah tebusanku dari api neraka.'"

【1428】

Musnad Ahmad 18821: Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadlr] dan [Muhammad bin Ubaid] keduanya berkata: telah memberitakan kepada kami [Al Mas'udi] dari [Amru bin Murrah] dari [Abu Ubaidah] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberitahu kami nama-nama beliau dengan beberapa nama, diantaranya yang kami hafal, beliau bersabda: "Aku adalah Muhammad, Ahmad, Al Muqaffi, Al Haasyir, Nabiyyut Taubah dan Nabiyyul Malhamah."

【1429】

Musnad Ahmad 18822: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Musa] Telah menceritakan kepada kami [Abu Hilal] Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Abu Burdah] ia berkata: [Abu Musa] berkata: "Wahai anakku, bagaimana seandainya kalian melihat kami sedang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sementara bau kami bau kambing?"

【1430】

Musnad Ahmad 18823: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] Telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Shalih] ia berkata: [Abu Zinad] menceritakan bahwa [Abu Salamah] telah mengabarkan kepadanya bahwa [Abdurrahman bin Nafi' bin Abdul Harits Al Khuza'i] telah mengabarkan kepadanya bahwa [Abu Musa] telah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada di tempat pembuangan (kakus) yang bertempat di kota Madinah. Beliau di tepi sumur sambil menggantungkan kedua kakinya. Kemudian Abu Bakar mengetuk pintu, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Izinkahlah ia (untuk masuk) dan berilah kabar gembira dengan surga." Abu Musa segera melakukannya dan Abu Bakar radliallahu 'anhu pun masuk. Beliau kembali menggantungkan kedua kakinya, tiba-tiba Umar radliallahu 'anhu mengetuk pintu. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Izinkanlah ia (masuk) dan berilah kabar gembira dengan surga." Abu Musa pun segera melakukannya. Setelah itu, Utsman bin 'Affan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengetuk pintu, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Izinkahlah ia (masuk) dan berilah kabar gembira dengan surga. Ia akan menghadapi ujian yang berat." Abu Musa pun segera melakukannya.

【1431】

Musnad Ahmad 18824: Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] dan ['Affan] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Ali bin Zaid] dari [Umarah] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah 'azza wajalla akan mengumpulkan seluruh umat-umat terdahulu di tempat yang tinggi pada hari kiamat. Apabila Allah hendak mencerai-beraikan di antara makhluk-Nya, maka Allah akan membuat untuk setiap kaum, yaitu sesuatu yang menyerupai apa yang telah mereka sembah (ketika di dunia), sehingga mereka pun mengikutinya sampai mereka terjerumus ke dalam neraka. Setelah itu, kita didatangi oleh Rabb kita 'azza wajalla di tempat yang tinggi seraya berfirman: 'Siapakah kalian? ' Kita pun menjawab, 'Kami adalah kaum muslimin.' Allah bertanya lagi: 'Lalu siapakah yang kalian tunggu? ' kaum muslimin pun menjawab, 'Kami menunggu Rabb kami 'azza wajalla.' Dia bertanya lagi: 'Apakah kalian mengenal-Nya, jika melihat-Nya? ' mereka menjawab, 'Ya.' Dia bertanya lagi: 'Bagaimana kalian mengetahui-Nya padahal kalian belum melihat-Nya? ' mereka menjawab, 'Ya, sesungguhnya tidak ada sesuatu pun yang menyerupai-Nya.' Maka Allah pun menampakkan Diri-Nya kepada kita seraya tertawa dan berfirman: 'Berbahagialah kalian wahai kaum muslimin. Karena tidak seorang pun dari kalian, kecuali Aku telah menggantikan tempatnya di neraka dengan orang Yahudi atau Nasrani.'" Telah menceritakan kepada kami 'Affan Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah mengabarkan kepada kami Ali bin Zaid bin Jud'an dari Umarah Al Qurasyi ia berkata: Kami diutus kepada Umar bin Abdul Aziz, dan di antara kami ada Abu Burdah, maka Umar bin Abdul Aziz pun memenuhi apa yang menjadi hajat kami. Ketika Abu Burdah keluar, ia pun kembali. Maka Umar bin Abdul Aziz berkata: "Saya ingat dengan Syaikh ini. Apa yang membuatmu kembali? Bukankah aku telah memenuhi hajatmu?" Abu Burdah berkata: "Kecuali satu hadits yang telah diceritakan bapakku kepadaku dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: 'Sesungguhnya Allah 'azza wajalla akan mengumpulkan umat-umat terdahulu pada hari kiamat.'" Ia pun menyebutkan hadits. Umar bertanya kepada Abu Burdah, "Demi Allah, apakah kamu benar-benar telah mendengar Abu Musa menceritakannya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam?" ia menjawab, "Ya. Saya benar-benar telah mendengarnya dari bapakku menceritakannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【1432】

Musnad Ahmad 18825: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] telah mengabarkan kepada kami [Abu Bakr] dan [Husain bin Muhammad] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Ayyasy] dari [Abu Hashin] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika seorang laki-laki memerdekakan budak wanita miliknya, lalu ia menikahinya dengan mahar yang baru, maka baginya adalah dua pahala."

【1433】

Musnad Ahmad 18826: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Burdah] dari [bapaknya] ia memarfukkannya, ia berkata: " Anak perempuan yatim dimintai izinnya (mengenai dirinya untuk dinikahkan), jika ia terdiam, maka (itu berarti) ia telah mengizinkan, namun jika ia mengelak, maka ia tidak boleh dinikahkan."

【1434】

Musnad Ahmad 18827: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sabiq] Telah menceritakan kepada kami [Rabi'] yakni Abu Sa'id An Nashr, dari [Mu'awiyah bin Ishaq] dari [Abu Burdah] ia berkata: Abu Burdah berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Umat ini adalah umat Marhumah (yang dikasihi). Allah 'azza wajalla menjadikan azab di antara mereka. Dan pada hari kiamat nanti, akan diserahkan kepada setiap dari mereka seorang laki-laki dari Ahlu Adyan (pemeluk-pemeluk agama lain). Allah berfirman, 'Ini akan menjadi tebusanmu dari api neraka.'"

【1435】

Musnad Ahmad 18828: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah menceritakan kepada kami [Dawud bin Abdullah Al Audi] dari [Humaid bin Abdurrahman Al Himyari] bahwa seorang laki-laki dikenal dengan nama Hamamah -ia termasuk salah seorang dari sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam- keluar ke Asbahan untuk berperang pada masa Umar radliallahu 'anhu. Maka Umar pun berdo'a, "Ya Allah, sesungguhnya Hamamah telah berdalih, bahwa ia mencintai perjumpaan dengan-Mu. Maka jika Hamamah seorang yang benar, penuhilah kejujurannya. Namun jika ternyata ia berdusta, maka berilah ia balasan, dan jika dia membenci (bertemu dengan-Mu), maka janganlah Kamu kembalikan Hamamah dari perjalanannya ini ya Allah." Akhirnya Hamamah pun meninggal. Affan berkata: Maka Hamamah meninggal di Ashbahan. Kemudian [Abu Musa] berkata: "Wahai sekalian manusia, demi Allah sesunguhnya kami tidak mendengar dari apa-apa yang telah kami dengar dari Nabi kalian shallallahu 'alaihi wa sallam dan kami tidak mengetahui kecuali Hamamah telah mati syahid."

【1436】

Musnad Ahmad 18829: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid bin Ziyad] Telah menceritakan kepada kami [Ashim Al Ahwal] dari [Abu Kabsyah] ia berkata: saya mendengar [Abu Musa] berkata di atas mimbar: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perumpamaan teman yang shalih, laksana seorang penjual minyak wangi, meskipun kamu tidak mendapatkan minyak wanginya, namun kamu akan mendapatkan semerbak wanginya. Sedangkan perumpamaan teman yang buruk adalah laksana tukang besi."

【1437】

Musnad Ahmad 18830: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya dari [Abu Musa]: (Abu Musa) Berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hati dinamakan Qalbu karena mudah terombang-ambing. Sesungguhnya perumpamaan hati, hanyalah seperti sehelai rambut di atas sebatang pohon yang diombang-ambing oleh angin.

【1438】

Musnad Ahmad 18831: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya dari [Abu Musa]: (Abu Musa) Berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di hadapan kalian akan terjadi berbagai macam fitnah sebagaimana gelapnya malam yang mencekam. Pada pagi harinya seseorang dalam keadaan mukmin, namun pada sore harinya telah menjadi kafir. Dan pada sore harinya dalam keadaan mukmin, namun pada pagi harinya telah menjadi kafir. Mereka yang duduk adalah lebih baik daripada yang berdiri, dan yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, dan mereka yang berjalan lebih baik daripada mereka berlari." Para sahabat bertanya, "Lalu apa yang Anda perintahkan kepada kami?" beliau menjawab: "Hendaklah kalian tetap berada di rumah-rumah kalian."

【1439】

Musnad Ahmad 18832: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammam] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Juhadah] dari [Abdurrahman bin Tsarwan] dari [Huzail bin Syurahbil] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Hancurkanlah tombak kalian, putuskanlah tali busur kalian (ketika fitnah melanda), lazimilah rumah-rumah kalian, dan jadilah kamu di dalamnya sebagai anak Adam yang terbaik."

【1440】

Musnad Ahmad 18833: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Anas] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur'an adalah seperti buah limau, rasanya enak dan baunya juga wangi. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al Qur`an laksana buak kurma, rasanya enak, namun baunya tidak semerbak. Sementara perumpamaan orang yang munafik yang membaca Al Qur'an adalah laksana buah Raihanah, rasanya pahit tapi harum wanginya. Sedangkan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al Qur`an laksana buah Hanzhalah, rasa pahit dan baunya juga tak sedap."

【1441】

Musnad Ahmad 18834: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Yunus bin Jubair] dari [Hiththan bin Abdullah Ar Raqasyi] bahwa [Al Asy'ari] shalat bersama para sahabatnya. Saat Al Asy'ari dalam posisi duduk, tiba-tiba seorang laki-laki berkata: "Ibadah shalat telah menetapkan kebaikan dan zakat." Ketika Al Asy'ari selesai menunaikan shalat, ia pun menghadap ke arah jama'ah dan bertanya, "Siapakah diantara kalian yang mengungkapkan kata ini dan itu?" Jama'ah pun terdiam -Abu Abdurrahman berkata: bapakku berkata: Aramma, maknanya adalah As Sukut (diam) - Al Asy'ari bertanya lagi, "Mungkin kamu wahai Hiththan yang mengatakannya kepada Hiththan bin Abdullah?" ia menjawab, "Demi Allah kalau saya yang mengatakannya. Sungguh, saya telah merasa khawatir, Anda akan mencemoohku sebagai orang yang pandir karena perkataan itu." kemudian berkatalah seorang laki-laki dari kaum itu, "Sayalah yang mengatakannya, dan saya tidak menginginkan dari ungkapan itu kecuali kebaikan." Maka Al Asy'ari berkata: Tidakkah kalian mengetahui apa (yang mesti) kalian baca dalam shalat kalian? Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menyampaikan kepada kita, mengajarkan sunnah-sunnah dan menjelaskan (sifat) shalat kita. Beliau bersabda: "Luruskanlah shaf-shaf kalian dan hendaklah orang yang mengimami kalian adalah yang paling bagus bacaannya di antara kalian. Jika ia bertakbir, maka bertakbirlah kalian. Bila ia membaca, 'WALADL DLALLIIN' maka bacalah, 'AAMIIN' niscaya Allah akan mencintai kalian. kemudian, bila sang imam bertakbir dan ruku', maka bertakbir dan ruku'lah kalian, karena Imam itu melakukan ruku' sebelum kalian dan juga bangkit (dari ruku') sebelum kalian." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maka (gerakan imam itu diikuti) dengan gerakan itu (pula). Dan apabila ia membaca, 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Allah Maha Mendengar terhadap siapa saja yang memuji-Nya).' Maka bacalah, 'RABBANAA LAKAL HAMDU (Ya Allah, bagi-Mu segala puji).' Niscaya Allah akan mendengar kalian. Sebab, Allah 'azza wajalla telah berfirman atas lisan Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa Allah Maha Mendengar terhadap siapa saja yang memuji-Nya. Kemudian, bila sang imam berktabir dan sujud, maka bertakbir dan sujudlah kalian, karena Imam itu sujud dan bangkit (dari sujud) sebelum kalian." Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maka (gerakkan imam itu diikuti) dengan gerakkan itu (pula)." Jika imam dalam posisi duduk, maka hendaklah bacaan yang pertama kali dibaca oleh salah seorang dari kalian adalah: "AT TAHIYYAATUTH THAYYIBAATUSH SHALAWAATU LILLAHI AS SALAAMU 'ALAIKA AYYUHANNABIYYU WA RAHMATULLAHI WA BARAKAATUHU AS SALAAMU 'ALAINAA WA 'ALAA 'IBAADILLAHISH SHAALIHIIN ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLALLAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN 'ABDUHU WA RASUULUH (Segala penghormatan hanya milik Allah, juga segala pengagungan dan kebaikan. Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepadamu, wahai Nabi, begitu juga rahmat dan berkah-Nya. Kesejahteraan semoga terlimpahkan kita dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi, bahwa tidak ada Tuhan yang Hak disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya)."

【1442】

Musnad Ahmad 18835: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Qurrah bin Khalid] Telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Hilal] Telah menceritakan kepada kami [Abu Burdah] ia berkata: [Abu Musa Al Asy'ari] berkata: Saya menjumpai Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersama dua orang laki-laki dari Asy'ariyyin. Satu orang di sebelah kananku dan yang satu lagi di sebelah kiriku. Keduanya meminta (untuk dipekerjakan) sementara Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sedang bersiwak. Beliau bertanya: "Apa yang kamu katakan wahai Abu Musa -atau- wahai Abdullah bin Qais?" saya menjawab, "Demi Dzat yang telah mengutuskmu dengan membawa kebenaran, tidaklah saya datang karena keinginan mereka berdua. Dan saya tidak menyangka bahwa keduanya akan meminta (untuk diperkerjakan)." Abu Musa berkata: Sepertinya saya melihat siwak beliau yang berada di bawah bibirnya menyusut. Beliau bersabda: "Saya tidak akan mengamanahkan (menyerahkan amanat pekerjaan) kami kepada orang yang meimintanya. Karena itu, pergilah wahai Abu Musa -atau- wahai Abdullah bin Qais." Maka beliau pun mengutusnya ke negeri Yaman, dan Nabi mengutus Mu'adz bin Jabal untuk menyusulnya. Setelah sampai Mu'adz pun berkata: "Singgahlah." Dan ia pun memberinya bantal (sebagai sandaran). Dan ternyata di tempat ada seorang laki-laki yang terikat. Maka ia pun bertanya, "Siapa ini?" Mu'adz menjawab, "Ia adalah seorang Yahudi kemudian masuk Islam dan kembali lagi ke agamanya yang buruk dan menjadi seorang Yahudi." Abu Musa berkata: "Saya tidak akan duduk sampai dibunuh (keputusan Allah dan Rasul-Nya dilaksanakan)." Ia mengatakannya hingga tiga kali. Maka ia pun memerintahkannya sehingga orang Yahudi tadi dibunuh. Kemudian kami saling mengingatkan Qiyamullail (Shalat malam). Mu'adz bin Jabal berkata: "Adapun saya, maka saya tidur lalu bangun dan shalat. terkadang pula shalat dan baru kemudian tidur. Dan saya mengharap dalam tidurku sebagaimana harapanku (untuk mendapatkan pahala) ketika aku shalat."

【1443】

Musnad Ahmad 18836: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Sufyan] telah menceritakan kepadaku [Abu Burdah bin Abdullah bin Abu Burdah] dari [kakeknya] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Jika seorang peminta atau memiliki hajat datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau bersabda: "Berilah bantuan, niscaya kalian akan mendapatkan ganjaran pahala. Dan Allah 'azza wajalla benar-benar akan memutuskan atas lisan Nabi-Nya apa saja yang dikehendaki-Nya." Kemudian beliau juga bersabda: "Perumpamaan orang mukmin terhadap mukmin yang lainnya adalah laksana satu bangunan yang satu sama lain saling mengokohkan." Dan beliau bersabda: "Seorang bendahara yang adil, yang menunaikan apa yang telah diperintahkan kepadanya dengan penuh kerelaan, maka ia seperti halnya salah seorang yang bersedekah."

【1444】

Musnad Ahmad 18837: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dan [Muhammad bin Ja'far] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: -Yahya berkata di dalam haditsnya- ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Amru bin Murrah] -telah berkata Ibnu Ja'far- dari [Murrah Al Hamdani] dari [Abu Musa Al Asy'ari] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Kaum laki-laki yang sempurna imannya telah banyak, namun dari kaum wanita tidak ada yang sempurna imannya kecuali Maryam binti Imran dan Asiyah istri fir'aun. Keutamaan Aisyah di antara wanita-wanita yang lain adalah laksana bubur diantara seluruh makanan."

【1445】

Musnad Ahmad 18838: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] telah menceritakan kepadaku [Abul 'Umais] dari [Qais bin Muslim] dari [Thariq bin Syihab] dari [Abu Musa] ia berkata: Hari 'Asyura` adalah hari yang dipergunakan kaum Yahudi untuk berpuasa dan mereka jadikan hari itu sebagai hari raya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berpuasalah kalian pada hari itu."

【1446】

Musnad Ahmad 18839: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Thalhah bin Yahya] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kelak pada hari kiamat setiap mukmin akan diserahi seorang laki-laki dari Ahlul Milal (pemeluk-pemeluk agama lain) dan (Allah berfirman) padanya, 'Ini adalah tebusanmu dari api neraka.'"

【1447】

Musnad Ahmad 18840: Telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud Al Hafari] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Qais bin Muslim] dari [Thariq bin Syihab] ia berkata: [Abu Musa] berkata: Setelah saya kembali dari negeri Yaman, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepadaku: "Dengan bacaan apa kamu melakukan Ihlal (bacaan niat untuk ihram)." Saya menjawab, "Dengan Ihlal sebagaimana Ihlal-nya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." beliau bertanya lagi: "Apakah kamu memiliki Al Hadyu (hewan kurban)?" saya menjawab, "Tidak." Maka beliau pun memerintahkanku. Akhirnya aku melakukan thawaf di Baitullah dan Sa'i antara Shafa dan Marwah. Setelah itu, saya mendatangi seorang wanita dari kaumku, lalu wanita itu pun wanita itu mengeramasi rambutku. Maka aku pun bertahallul. Pada hari Tarwiyah, saya melakukan Ihlal (ihram dengan) haji. Akhirnya aku menyampaikan hal itu kepada manusia pada masa pemerintahan Abu Bakar dan Umar radliallahu 'anhuma. Saya berdiri di pasar Al Mausim, tiba-tiba seorang laki-laki datang dan berkata: "Sesungguhnya Anda tidak tahu kebijakan apa yang akan diberikan Amirul mukminin mengenai tara cara Manasik Haji." Abu Musa berkata: saya berkata: "Wahai sekalian manusia, barangsiapa yang telah melaksanakan dari apa yang telah aku fatwakan, maka hendaklah dia tangguhkan karena amirul mukminin akan segera datang, karena itu cermatilah apa yang akan disampaikannya." Umar pun datang dan berkata kepadaku, "Jika kita mengambil (hukum) dari Kitabullah, maka Allah telah memerintahkan At Tamam (menyempurnakan haji). Namun, bila kita mengambil dari sunnah Nabi kita shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau tidaklah bertahallul hingga beliau menyembelih hadyu."

【1448】

Musnad Ahmad 18841: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Al Mughirah Al Kindi] dari [Sa'id bin Abu Burdah] dari [bapaknya] dari [kakeknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku benar-benar bertaubat kepada Allah setiap harinya sebanyak seratus kali." Abdullah berkata: Yakni Mughirah bin Abul Hurr.

【1449】

Musnad Ahmad 18842: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'id bin Abu Burdah] dari [bapaknya] dari [Abu Musa] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus aku dan Mu'adz bin Jabal ke negeri Yaman. saya berkata: "Wahai Rasulullah, di negeri kami telah dibuat beberapa jenis minuman yaitu Al Mizru yang dibuat dari gandum dan Al Bit'u yang terbuat dari madu." Maka beliau pun bersabda: "Setiap yang memabukkan adalah haram."

【1450】

Musnad Ahmad 18843: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepadaku [Buraid bin Abu Burdah] dari [bapaknya] dari [kakeknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian melewati masjid dengan membawa panah, hendaklah ia memegang ujungnya."

【1451】

Musnad Ahmad 18844: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Thalhah bin Yahya] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila hari kiamat terjadi, setiap mukmin diserahi seorang laki-laki dari Ahlul Milal (pemeluk agama-agama lain), lalu dikatakanlah padanya, 'Ini adalah tebusanmu dari api neraka.'"

【1452】

Musnad Ahmad 18845: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Sulaiman] dari [Al Hasan] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika dua muslim saling berhadapan dengan hunusan kedua pedangnya, lalu salah seorang dari keduanya membunuh temannya, maka kedua akan masuk neraka." Kemudian ditanyakan, "Wahai Rasulullah, yang membunuh sudah maklum, lalu bagaimana dengan orang yang terbunuh?" beliau menjawab: "Ia juga berkeinginan untuk membunuh temannya."

【1453】

Musnad Ahmad 18846: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Dawud] dari [Abu Nadlrah] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: Suatu ketika [Abu Musa] meminta izin kepada Umar radliallahu 'anhu, tapi ia belum diizinkan, maka ia pun kembali pulang. Kemudian Umar pun menjumpainya dan bertanya, "Apa maksud kepulanganmu?" Abu Musa menjawab: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang telah meminta izin sebanyak tiga kali, namun ia belum diizinkan, hendaklah ia kembali pulang." Kamu benar-benar mendatangkan saksi, ataukah aku benar-benar akan melakukan sesuatu (memberi hukuman)." Maka Abu Musa mendatangi majelis kaumnya dan menyumpahi mereka. saya pun berkata: "Saya bersamamu." Mereka pun memberikan kesaksian, hingga ia bebas.

【1454】

Musnad Ahmad 18847: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah memberitakan kepada kami [Al Mas'udi] dan [Hasyim] yakni Ibnul Qasim, -dalam riwayat lain- Telah menceritakan [Al Mas'udi] dari [Sa'id bin Abu Burdah] dari [bapaknya] dari [kakeknya] yakni Abu Musa, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya umatku adalah umat Marhumah (Yang dikasihi) yang tidak ada adzab bagi mereka kelak di akhirat. Adzab mereka hanyalah ketika di dunia berupa pembunuhan, ujian dan gempa." Abu An Nadlr berkata: "Gempa bumi, pembunuhan dan fitnah."

【1455】

Musnad Ahmad 18848: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] ia berkata: telah memberitakan kepada kami [Al 'Awwam bin Hausyab] Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Isma'il As Saksaki] bahwa ia mendengar [Abu Burdah bin Abu Musa] bahwa ia menemani Yazid bin Abu Kasyabah dalam suatu perjalanan, dan pada waktu itu Yazid sedang berpuasa. Abu Burdah berkata kepadanya: Saya berkali-kali mendengar Abu Musa berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila seorang hamba sakit atau dalam menempuh perjalanan, maka dicatat baginya pahala kebaikan sebagaimana ketika ia bermukim dan dalam keadaan sehat."

【1456】

Musnad Ahmad 18849: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] dan [Abdush Shamad] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ja'far] secara makna -Affan berkata di dalam haditsnya- saya mendengar [Abu Imran Al Jauni] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abdullah bin Qais] ia berkata: Saya mendengar [bapakku] berkata saat ia menghadapi pasukan musuh, Ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya pintu-pintu surga itu dibawah kilatan pedang." Lalu seorang laki-laki dengan penampilan yang kusut berdiri dan berkata: "Wahai Abu Musa, apakah kamu mendengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda seperti ini?" Ia menjawab, "Ya." Orang itu pun kembali kepada rombongannya dan berkata: "Aku bacakan untuk kalian salam keselamatan." Kemudian dia menghunuskan pedangnya dan berjalan dengan membawa pedangnya, ia pun berperang hingga ia terbunuh.

【1457】

Musnad Ahmad 18850: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abdush Shamad Al 'Amiy] Telah menceritakan kepada kami [Abu Imaran Al Jauni] dari [Abu Bakr bin Abdullah bin Qais] dari [bapaknya] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Di dalam surga terdapat kemah terbuat dari mutiara cekung. Lebarnya sejauh enam puluh mil. Pada setiap sudutnya terdapat penghuni yang tidak terlihat oleh yang lain. Namun seorang mukmin mengelilingi mereka."

【1458】

Musnad Ahmad 18851: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abdush Shamad] Telah menceritakan kepada kami [Abu Imran] dari [Abu Bakr bin Abdullah bin Qais] dari [bapaknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dua surga yang bejananya terbuat dari perak dan isinya terbuat dari perak. Dan dua surga yang bejananya terbuat dari emas dan isinya terbuat dari emas, dan tidak ada penghalang antara penduduk surga dengan Rabb mereka kecuali hanya kain keagungan yang terdapat pada Wajah-Nya subhanahu wata'ala di surga 'Adn."

【1459】

Musnad Ahmad 18852: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hammam bin Yahya] dari [Abu Imran Al Jauni] dari [Abu Bakr bin Abu Musa] dari [bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "(Di dalam surga terdapat) Kemah mutiara yang panjangnya di langit mencapai enam puluh mil. Di setiap sudutnya terdapat keluarga bagi setiap mukmin yang tidak terlihat oleh yang lain."

【1460】

Musnad Ahmad 18853: Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Mu'adz] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Sa'id] dari [Hakim bin Dailam] dari [Abu Burdah] dari [bapaknya] ia berkata: Orang-orang Yahudi mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu mereka berpura-pura bersin di sisi beliau dengan harapan agar beliau mau mendo'akan, "YARHAMUKULLAH (Semoga Allah merahmati kalian)." Namun berdo'a: "YAHDIIKUMULLAH WA YUSHLIH BAALAKUM (Semoga Allah memberi hidayah kepada kalian dan membenahi keadaan kalian)."

【1461】

Musnad Ahmad 18854: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] -Abdullah berkata: Dan saya mendengarnya dari Muhammad bin Ash Shabbah- ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Zakariya] dari [Buraid] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jagalah (hafalan) Al Qur`an, karena ia lebih cepat hilang dari hati seseorang daripada seekor unta dari ikatannya."

【1462】

Musnad Ahmad 18855: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'id bin Abu Burdah] dari [bapaknya] dari [Abu Musa] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: "Setiap muslim wajib bersedekah." Para sahabat bertanya, "Jika ia tidak mendapatkan sesuatu (untuk bersedekah)?" beliau menjawab: "Hendaklah ia bekerja dengan kedua tangannya, sehingga ia dapat bernmaat untuk dirinya dan bersedekah." Mereka bertanya lagi, "Jika ia tidak mampu?" beliau menjawab: "Hendaknya ia membantu orang yang memiliki keperluan dan terzhalimi." Mereka bertanya lagi, "Jika ia tidak mampu -atau- tidak melakukannya." Beliau bersabda: "Hendaklah ia mencegah dirinya dari perbuatan buruk, karena hal itu juga bernilai sedekah baginya."

【1463】

Musnad Ahmad 18856: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Isma'il bin Abu Khalid] dari [saudaranya] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] ia berkata: Dua orang laki-laki Asy'ari mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu keduanya meminta agar (dipekerjakan). Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Yang dianggap paling khianat diantara kalian disisiku adalah seseorang yang meminta jabatan."

【1464】

Musnad Ahmad 18857: Telah menceritakan kepada kami [Abu Qathan] Telah menceritakan kepada kami [Yunus] ia berkata: [Abu Burdah] berkata: [Abu Musa] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang perempuan yatim dimintai izin mengenai dirinya (ketika akan dinikahkan), jika ia terdiam, berarti ia telah mengizinkan. Namun bila ia mengelak, maka tidak boleh dipaksa." Saya bertanya kepada Yunus, "Apakah kamu mendengar hadits itu darinya, ataukah kamu mendengarnya dari Abu Burdah?" ia menjawab, "Ya."

【1465】

Musnad Ahmad 18858: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] Telah menceritakan kepada kami [Hammad] yakni Ibnu Salamah, Telah menceritakan kepada kami [Abu Imran Al Jauni] dari [Abu Bakr bin Abu Musa] dari [bapaknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bergembiralah kalian, dan sampaikanlah berita gembira orang-orang yang datang di belakang kalian. Barangsiapa yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dengan jujur, maka dia akan masuk surga." Maka mereka pun keluar dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang. Kemudian Umar bin Khattab menjumpai mereka dan mereka pun memberinya kabar gembira, namun Umar menentang mereka. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Siapa yang menentang/membantah kalian?" Mereka menjawab, "Umar." Beliau bertanya: "Kenapa kamu membantah mereka wahai Umar?" Umar menjawab, "Wahai Rasulallah, kalau begitu nantinya orang-orang pun akan berpangku tangan (tidak berusaha untuk beramal)."

【1466】

Musnad Ahmad 18859: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Yazid bin Ziyad] dari [Abu Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Bukan termasuk golongan kami, yaitu siapa mencukur rambut/jenggotnya, merobek-robek bajunya dan meraung-raung saat ia tertimpa musibah."

【1467】

Musnad Ahmad 18860: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] Telah menceritakan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Aswad] ia berkata: [Abu Musa] berkata: Ali bin Abu Thalib radliallahu 'anhu mengingatkan kami tentang shalat yang pernah kami tunaikan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Apakah saat itu kami melupakannya, ataukah sengaja meninggalkannya. Beliau selalu membaca takbir pada setiap kali ruku', bangkit dari ruku' dan ketika sujud."

【1468】

Musnad Ahmad 18861: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] -Abdullah berkata: dan saya mendengarnya dari Muhammad bin Ash Shabbaah- Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Zakariya] dari [Buraid] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah mendengar seseorang sedang memuji orang lain dan terlalu berlebihan dalam memujinya. Maka beliau bersabda: "Sungguh kalian telah membinasakan atau memotong punggung laki-laki itu."

【1469】

Musnad Ahmad 18862: Telah menceritakan kepada kami [Abu Abdurrahman Mu`ammal] Telah menceritakan kepada kami [Hammad] yakni Ibnu Salamah, Telah menceritakan kepada kami ['Ashim] dari [Abu wa`il] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a: "Jadikanlah kedudukan Ubaid Abu Amir di atas kebanyakan manusia pada hari kiamat." Maka Ubaid pun terbunuh pada hari 'Authas, lalu Abu Musa membunuh pembunuhnya Ubaid. Abu Wa`il berkata: "Dan saya mengharap bahwa Allah tidak akan menyatakan antara pembunuh Ubaid dan Abu Musa di dalam neraka."

【1470】

Musnad Ahmad 18863: Telah menceritakan kepada kami [Abu Abdurrahman Abdullah bin Yazid] Telah menceritakan kepada kami [Al Mas'udi] dari [Adi bin Tsabit] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] ia berkata: Umar berjumpa dengan Asma` binti Umais radliallahu 'anhuma. Umar berkata: "Kalian adalah kaum yang paling enak, sekiranya kalian tidak lebih dahulu hijrah (ke Habasyah). Kami adalah lebih utama dari kalian." Asma`pun berkata: "Kalian bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau mengajari orang-orang yang bodoh dari kalian, dan membantu perjalanan kalian. sementara kami lari untuk menyelamatkan agama kami." Asma` berkata lagi, "Saya tidak akan berhenti di sini sampai saya menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Maka Asma` pun menemui beliau dan menuturkan apa yang dikatakan Umar radliallahu 'anhu. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bahkan kalian mendapatkan pahala hijrah dua kali. Hijrah kalian ke negeri Habasyah dan hijrah kalian ke Madinah."

【1471】

Musnad Ahmad 18864: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Laits bin Abu Sulaim] ia berkata: saya mendengar [Abu Burdah] pada zaman Hajjaj menceritakan dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwasanya: Suatu ketika beliau melihat jenazah yang orang-orang mengusungnya dengan tergesa-gesa, maka beliau bersabda: "Hendaknya kalian membawanya dengan tenang."

【1472】

Musnad Ahmad 18865: Telah menceritakan kepada kami [Al Qasim bin Malik Abu Ja'far] Telah menceritakan kepada kami ['Ashim bin Kulaib] dari [Abu Burdah] ia berkata: Aku menemui [Abu Musa] di rumah anak wanitanya yaitu Ummul Fadhl. Kemudian aku bersin namun ia tidak men-tasymit-ku (mendo'akan "YARHAMUKALLAH"), sementara ketika anak wanita Ummul Fadhl bersin dia langsung men-tasymit-nya. Maka aku kembali menemui ibuku dan menuturkan hal itu padanya. Ketika dia pulang, ibuku berkata kepadanya, "Mengapa ketika anakku bersin kamu tidak do'akan, sementara ketika anak wanita Ummul Fadhl bersin kamu do'akan?" Abu Musa menjawab, "Ketika anakmu bersin, ia tidak mengucapkan, 'ALHAMDULILLAH (Segala puji bagi Allah), tetapi ketika anak wanita itu bersin, ia mengucapkan, 'ALHAMDULILLAH' maka aku pun mendo'akannya. Demikian itu, karena aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian bersin, lalu ia memuji Allah, maka do'akanlah dia (Tasymit). Dan apabila ada yang bersin tidak mengucapkan, 'ALHAMDULILLAH', maka janganlah kalian mendo'akannya." Maka Ibuku pun berkata: "Kamu telah berbuat benar."

【1473】

Musnad Ahmad 18866: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud Al Hasyimi] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] yakni Ibnu Ja'far, ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Amru] dari [Al Muthallib bin Abdullah] dari [Abu Musa Al Asy'ari] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang lebih mencintai dunianya maka itu akan membahayakan akhiratnya, dan barangsiapa yang lebih mencintai akhiratnya maka itu akan membahayakan dunianya, maka dahulukanlah sesuatu yang kekal dari pada sesuatu yang fana (yang akan sirna)."

【1474】

Musnad Ahmad 18867: Telah menceritakan kepada kami [Abu Salamah Al Khuza'i] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abdul 'Aziz bin Muhamamd] dari [Amru bin Abu Amru] dari [Al Muthallib] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang lebih mencintai dunianya, itu akan membahayakan akhiratnya, dan barangsiapa yang lebih mencintai akhiratnya maka itu akan membahayakan dunianya, maka dahulukanlah sesuatu yang kekal dari pada sesuatu yang fana (yang akan sirna)."

【1475】

Musnad Ahmad 18868: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'id bin Abu Burdah] dari [bapaknya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam megutus Mu'adz dan Abu Musa ke Yaman. Maka beliau pun berpesan kepada keduanya: "Berilah kabar gembira dan janganlah kalian menakuti-nakuti. Permudahlah mereka dan janganlah kalian menyusahkan mereka. Hendaklah kalian selalu bersatu dan jangan berselisih." Untuk keduanya mendapat masing-masing satu tenda, sehingga keduanya dapat saling mengunjungi temannya. Abu Abdurrahman berkata: "Saya menyangkanya dari Abu Musa."

【1476】

Musnad Ahmad 18869: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Ali] dari [Za`idah] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Abu Burdah bin Abu Musa] dari Abu Musa ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sakit dan sakit yang dirasakannya itu semakin parah, maka beliau pun bersabda: "Suruhlah Abu Bakar agar ia mengimami shalat bersama orang-orang." Aisyah berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu bakar hatinya sangat lunak, dia tidak bisa menggantikanmu untuk mengimami manusia." Maka beliau bersabda lagi: "Perintahkan Abu bakar Agar dia shalat bersama manusia. Kalian ini seperti saudara-saudara Yusuf aja (maksudnya, suka membantah)." Maka Rasul pun mendatanginya. Sehingga Abu Bakar mengimami para sahabat ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masih hidup. Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id] bekas budak Bani Hasyim, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Za`idah] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik] yakni Ibnu Umair, dari [Abu Burdah bin Abu Musa] dari [bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sakit, maka beliau pun bersabda: "Suruhlah Abu Bakar untuk shalat bersama sahabat." Ia pun menyebut hadisnya.

【1477】

Musnad Ahmad 18870: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ashim] ia berkata telah menceritakan kepadaku [Yunus bin Harits] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Burdah] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Shalat diatas kendaraan saat bepergian adalah seperti ini, ini dan begini." (memberi isyarat dengan kepala dan tangan tetap di dada).

【1478】

Musnad Ahmad 18871: Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadlr] Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] yakni Syaiban, dari [Laits] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] dari bapaknya ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat Zhuhur bersama kami. Kemudian beliau menghadap ke arah kami dan bersabda: "Hendaklah kalian tetap berada di tempat." Lalu beliau menghadap ke arah kaum laki-laki seraya bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah memerintahkan padaku, untuk menyuruh kalian. Hendaknya kalian selalu bertakwa kepada Allah dan senantiasa berkata jujur." Kemudian beliau melewati kaum laki-laki dan menuju ke arah kaum wanita. Dan beliau pun bersabda: "Allah 'azza wajalla telah memerintahkan padaku, untuk menyuruh kalian. Hendaknya kalian selalu bertakwa kepada Allah dan senantiasa berkata jujur." Setelah itu, beliau kembali lagi ke tempat kaum laki-laki dan bersabda: "Jika kalian memasuki Masjid-Masjid kaum muslimin dan pasar-pasar mereka, sementara kalian membawa anak panah ini, maka peganglah ujungnya. Jangan sampai mengenai seorang pun dari kaum muslimin, sehingga kalian menyakiti atau melukainya."

【1479】

Musnad Ahmad 18872: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad Husain bin Muhammad] dan [Abu An Nadlr] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Mubarak] dari [Al Hasan] dari [Abu Musa] ia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berwudlulah setelah mengomsumsi makanan yang warnanya telah dirubah api."

【1480】

Musnad Ahmad 18873: Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadlr] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] yakni Syaiban, dari [Laits] dari [Abu Burdah bin Abu Musa] dari [bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika ada jenazah melewati kalian, baik itu jenazah seorang Muslim, Yahudi atau pun Nasrani, maka berdirilah. Kalian berdiri bukan lantaran jenazahnya, akan tetapi karena menghormati malaikat yang bersamanya." [Laits] berkata: saya menyebutkan hadits ini kepada [Mujahid], maka ia pun berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Sakhbarah Al Azdi], ia berkata: Kami pernah duduk bersama [Ali radliallahu 'anhu] sambil menunggu jenazah yang melewati kami. Kami pun berdiri, kemudian Ali Radhiyallahu'anhu bertanya, "Apa yang menyebabkan kalian berdiri?." Kami menjawab, "Kami berdiri karena risalah yang kalian bawa, wahai sahabat Muhammad." Ia bertanya lagi, "Sesuatu apakah itu?" saya menjawab, "Abu Musa pernah bercerita bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Jika ada jenazah melewati kalian, baik itu jenazah seorang Muslim, Yahudi atau pun Nasrani, maka berdirilah. Kalian berdiri bukan lantaran jenazahnya, akan tetapi untuk menghormati malaikat yang bersamanya.'" Maka Ali radliallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah melakukannya sekali pun kecuali hanya sekali, terkait dengan jenazah orang Yahudi, yang ia adalah ahli kitab dan menyerupai mereka. Namun kemudian hari beliau dilarang, sehingga beliau menghentikannya. Setelah itu beliau tidak mengulanginya lagi."

【1481】

Musnad Ahmad 18874: Telah menceritakan kepada kami [Muhamamd bin Ubaid] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Buraid bin Abu Burdah] dari [bapaknya] dari [Abu Musa] ia berkata: Seseorang mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam hendak bertanya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berilah pertolongan, niscaya kalian akan mendapatkan ganjaran pahala. Dan Allah benar-benar memutuskan apa yang dikehendaki-Nya melalui lisan Nabi-Nya."

【1482】

Musnad Ahmad 18875: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu Arubah] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ghalib At Tammar] dari [Humaid bin Hilal] dari [Masruq bin Aus] dari [Abu Musa Al Asy'ari] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwasanya: Beliau telah menentukan (Diyat) untuk jari-jemari dengan sepuluh, sepuluh dari jenis Unta.

【1483】

Musnad Ahmad 18876: Telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Isa] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Abu Balj] ia berkata: Telah menceritakannya kepada kami [Abu Bakr bin Abu Musa Al Asy'ari] dari [bapaknya] yakni Abdullah bin Qais, bahwa suatu ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan Ath Tha'un, beliau bersabda: "Hal itu adalah penyakit dari musuh kalian dari kalangan Jin. Dan hal itu adalah Syahadatul Muslim (tanda kesyahidan seorang mukmin)."

【1484】

Musnad Ahmad 18877: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammam bin Zaid] dari [Harun Abu Ishaq Al Kufi] dari Hamdan, dari [Abu Burdah bin Abu Musa] dari [bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang shalat dua belas rakaat pada siang dan malam selain shalat wajib, maka akan dibangunkan baginya rumah disurga."

【1485】

Musnad Ahmad 18878: Telah menceritakan kepada kami [Asbath bin Muhammad] dari [Yunus bin Abu Ishaq] dari [Abu Burdah] dari [bapaknya] dan [Yazid bin Harun] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Burdah] dari [bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pernikahan tidak akan sah, kecuali dengan wali."

【1486】

Musnad Ahmad 18879: Telah menceritakan kepada kami [Marwan bin Mu'awiyah] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Tsabit bin Umarah] dari [Ghunaim bin Qais] dari [Al Asy'ari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa pun dari kaum wanita yang memakai wewangian, kemudian ia melewati suatu kaum, agar mereka mencium bau wanginya, maka dia adalah wanita pezina."

【1487】

Musnad Ahmad 18880: Telah menceritakan kepada kami [Abdah bin Sulaiman] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Shalih bin Shalih] dari [Asy Sya'bi] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang mempunyai budak wanita, lalu dia mengajarinya dengan baik dan mengajarkannya adab dengan adab yang bagus, lalu dia memerdekakannya kemudian menikahinya, maka dia akan mendapatkan pahala dua kali. Dan laki-laki siapa saja dari ahli kitab, ia beriman kepada Nabinya dan beriman kepada Muhammad, maka baginya dua pahala. Dan budak laki-laki manapun yang menunaikan hak Allah pada dirinya dan juga hak tuannya, maka baginya dua pahala."

【1488】

Musnad Ahmad 18881: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Abu Tamimah] dari [Abu Musa] -dalam riwayat lain- [Waki'] berkata: dan telah menceritakan kepadaku [Adl Dlahak Abul 'Ala`] bahwa ia mendengarnya dari [Abu Tamimah] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa selama satu tahun penuh, maka neraka jahannam akan dipersempit untuknya seperti ini, lalu beliau mengepalkan telapak tangannya."

【1489】

Musnad Ahmad 18882: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Tayyah Adl Dluba'i] ia berkata: saya mendengar [seseorang] -lalu ia mensifatinya- ia bersama Ibnu Abbas, ia berkata: [Abu Musa] menulis surat kepada Ibnu Abbas: "Anda adalah seorang Rijal (ulama) di zaman Anda. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: 'Dahulu kaum Bani Israil, bila salah seorang dari mereka terkena air kencing, maka ia memotongnya dengan gunting.' Dan suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewati tempat yang lembab, dan beliau pun kencing di tempat itu. beliau bersabda: 'Bila salah seorang dari kalian kencing, hendaklah dia berbalik (membelakangi).'"

【1490】

Musnad Ahmad 18883: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abu Ali bin Rifa'ah] dari [Al Hasan] dari Abu Musa radliyallahu ta'ala 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Manusia pada hari kiamat diperlihatkan amalnya dengan tiga fase. Dua fase pertama adalah perdebatan dan adu argumentasi. Adapun fase ketiga, maka pada saat itulah catatan-catatan berterbangan ke tangan-tangan, ada yang mengambilnya dengan tangan kanannya dan ada juga yang mengambilnya dengan tangan kirinya."

【1491】

Musnad Ahmad 18884: Telah menceritakan kepada kami [Abu Amir] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Asid bin Abu Asid] dari [Musa bin Abu Musa Al Asy'ari] dari [bapaknya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mayit akan disiksa lantara tangisan mereka yang masih hidup. Apabila orang yang meratap itu mengatakan, 'Aduhai penolongku, wahai yang telah memberi pakaian.' Maka mayit itu pun ditarik dan dikatakan padanya, 'Kamukah penolongnya? Kamukah yang telah memberinya pakaian? '" Maka aku pun berkata: "Subhanallah, padahal Allah subhanahu wata'ala berfirman: 'Dan tidaklah seseorang menanggung dosa jiwa yang lain.'" (QS. Al-an'am: 164). Maka Musa berkakata, "Celaka kamu, saya menceritakan kepadaku hadits dari Abu Musa dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sementara kamu mengatakan hal ini. Siapakah diantara kiata yang berdusta? Demi Allah, aku tidaklah berdusta atas nama Abu Musa dan Abu Musa juga tidak berdusta atas nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【1492】

Musnad Ahmad 18885: Telah menceritakan kepada kami ['Affan] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Zaid] dari [Hiththan bin Abdullah Ar Raqasyi] dari [Abu Musa] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Menjelang datangnya hari kiamat, akan terjadi banyak sekali Al Haraj." Mereka (para sahabat) bertanya, "Apa itu Al Haraj?" Beliau menjawab: "(Yaitu) pembunuhan." Mereka bertanya: "Apakah lebih banyak dari yang kami lakukan? karena kami setiap tahun membunuh lebih dari tujuh puluh ribu orang." Beliau bersabda: "Bukan seperti yang kalian lakukan yaitu (memerangi) kaum musyrikin. Akan tetapi (pembunuhan itu) terjadi antara sebagian kalian dengan sebagian yang lain." Mereka bertanya lagi, "Apakah pada hari itu, kami masih bersama dengan orang-orang yang berakal?" Beliau menjawab: "Sesungguhnya orang-orang yang berakal pada masa itu telah banyak yang meninggal lalu digantikan dengan orang yang tidak memiliki kemampuan apa-apa dari manusia, kelompok yang banyak menyangka mereka mempunyai dasar yang kuat, padahal mereka tidak mempunyai pegangan apa-apa." Abu Musa berkata: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, saya tidak mendapatkan jalan keluar untuk diriku dan kalian jika memang masa itu menemuiku dan kalian, kecuali kita keluar darinya sebagaimana saat kita memasukinya dengan tidak menumpahkan darah dan merampas harta benda."

【1493】

Musnad Ahmad 18886: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] yakni Ibnu Abdullah bin Dinar, ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Asid bin Abu Asid] dari [Ibnu Abu Musa] dari [bapaknya] atau dari [Ibnu Abu Qatadad] dari [bapaknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang suka mengalungkan kekasihnya dengan kalung dari neraka, maka silahkan da mengalungkannya dengan emas. Dan siapa yang suka memakaikan gelang kepada kekasihnya dengan gelang dari neraka, maka silahkan dia memakaikannya gelang dari emas. Namun, hendaknya dengan perak, bersenang-senanglah kalian dengannya."

【1494】

Musnad Ahmad 18887: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Imran] dari [Qatadah] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] bahwasanya: Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam merasa ketakutan terhadap seseorang atau dari suatu kaum, maka beliau berdo'a: "ALLAHUMMA INNII AJ'ALUKA FII NUHUURIHIM WAA'UUDZU BIKA MIN SYURUURIHIM (Ya Allah, aku menjadikan Engkau pada kerongkongan-kerongkongan mereka, dan aku berlindung pada-Mu dari keburukan-keburukan mereka)."

【1495】

Musnad Ahmad 18888: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [bapaknya] dari [Qatadah] dari [Abu Burdah bin Abdullah bin Qais] dari [bapaknya, Abdullah bin Qais], bahwasanya: Apabila Nabi Allah shallallahu 'alaihi wa sallam khawatir akan suatu kaum, maka beliau berdo'a: "ALLAHUMMA INNAA NAJ'ALUKA FII NUHUURIHIM WANA'UUDZU BIKA MIN SYURUURIHIM (Ya Allah, kami menjadikan Engkau pada kerongkongan-kerongkongan mereka, dan kami berlindung pada-Mu dari keburukan-keburukan mereka)."

【1496】

Musnad Ahmad 18889: Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Laila Abdullah bin Maisarah] dari [Mazidah bin Jabir] ia berkata: [Ibuku] berkata: Saya berada di dalam Masjid pada masa kekhilafahan Utsman radliallahu 'anhu. Kemudian [Abu Musa] datang dan saya mendengarnya berkata: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memerintahkan untuk berpuasa pada hari 'Asyura`. Karena itu berpuasalah kalian."

【1497】

Musnad Ahmad 18890: Telah menceritakan kepada kami [Hasan] Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Abu Ishaq] dari [Buraid bin Abu Maryam] dari [seorang laki-laki] dari Bani Tamim, dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Ali bin Abu Thalib pernah shalat bersama kami. Dan shalat itu mengingatkan kami tentang shalat yang pernah kami tunaikan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Mungkin kami memang melupakannya atau meninggalkannya dengan sengaja. Beliau selalu bertakbir pada setiap kali akan ruku', meletakkan tangan, berdiri dan duduk.

【1498】

Musnad Ahmad 18891: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Sulaiman At Taimi] dari [Qatadah] dari [Abu Ghallab] dari [Hiththan bin Abdullah Ar Raqasyi] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajari kami seraya bersabda: "Jika kalian hendak menunaikan shalat, hendaklah salah seorang dari kalian menjadi imam. Dan ketika imam membaca, maka diamlah."

【1499】

Musnad Ahmad 18892: Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] yakni Al Asyyab, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sukain bin Abdul Aziz] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Yazid bin Al A'raj] ia berkata: Abdullah yakni saya menduganya adalah Asy Syanniy, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hamzah bin Ali bin Makhfar] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] ia berkata: Kami pernah melakukan peperangan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan beliau. Kemudian beliau berhenti dan beristirahat bersama kami. Aku pun menghabiskan sebagian dari waktu malamku menuju tempat peristirahatan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Saya mencari beliau, akan tetapi tidak mendapatkannya. Saya pun keluar untuk mencarinya, dan tiba-tiba seorang laki-laki dari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga mencari beliau. Dalam suasana seperti itu, tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berjalan ke arah kami. Maka kami pun berkata: "Wahai Rasulullah, Anda sedang berada di kawasan peperangan, dan kami tidak merasa aman terhadap keselamatan Anda. Sekiranya Anda memiliki hajat, katakanlah kepada sebagian sahabat Anda, niscaya ia akan mengawali Anda." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saya mendengar suara gemuruh angin sebagaimana gemuruh penggilingan atau dengungan seperti dengungan lebah. Kemudian aku didatangi sesutu dari Rabb-ku 'azza wajalla, lalu ia memberi pilihan padaku antara separuh umatku masuk surga ataukah memilih syafa'atku (yang dapat aku berikan) untuk mereka. Maka aku pun memilik syafa'atku untuk mereka dan saya tahu bahwa hal itu lebih luas bagi mereka. Kemudian ia memberikan pilihan lagi padaku, yaitu antara sepertiga dari umatku masuk surga ataukah memiliki syafa'at, maka aku pun lebih memilih syafa'at, karena saya tahu itu lebih luas bagi mereka." kedua sahabat itu pun berkata: "Wahai Rasulullah, berdo'alah kepada Allah, agar menjadikan kami termasuk golongan yang mendapatkan syafa'atmu." Maka beliau pun mendo'akan mereka berdua. Kemudian kedua sahabat itu mengabarkan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang lain. Maka mereka datang dan berkata: "Wahai Rasulullah, berdo'alah kepada Allah, agar menjadikan kami termasuk golongan yang mendapatkan syafa'atmu." Maka beliau pun mendo'akan mereka. Orang-orang semakin banyak, akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya syafa'at itu adalah bagi mereka yang meninggal dan bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah."

【1500】

Musnad Ahmad 18893: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ishaq As Salahiniy] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Abu Sinan] ia berkata: Aku menguburkan anakku, dan saat saya masih di kuburan, [Abu Thalhah] menarik tanganku lalu mengeluarkanku (dari kuburan) lalu dia berkata: "Maukah kamu aku berikan kabar gembira? Aku menjawab, "Ya." Dia berkata: [Adl Dlahak bin Abdurrahman] telah berkata kepadaku dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah Ta'ala berfirman: 'Wahai malakul maut engkau telah mencabut nyawa anak hambaKu, engkau telah mencabut nyawa penyejuk mata dan buah hatinya? ' Malaikat menjawab: 'Ya.' Allah bertanya: 'Apa yang dia katakan? ' Malaikat menjawab: 'Dia memuji-Mu dan mengucapkan Istirja' (INNA LILLAHI WAINNA ILAIHI RAJI'UN).' Allah berfirman: 'Buatkanlah untuknya suatu rumah di surga dan namakanlah rumah tersebut dengan 'Baitul Hamd' (rumah pujian).'" Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Ishaq] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] yakni Ibnul Mubarak. Ia pun menyebutkannya. Hanya saja ia mengatakan: Bahwa Abu Thalhah itu Alkhaulani dan Addhahak bin Abdurrahman bin Arzab.

【1501】

Musnad Ahmad 18894: Telah menceritakan kepada kami [Khalaf bin Al Walid] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Khalid] yakni Ath Thahhan, dari [Mutharrif] dari [Amir] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] bawha Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang memerdekakan budak wanita kemudian ia menikahinya, maka baginya dua pahala."

【1502】

Musnad Ahmad 18895: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Harisy bin Sulaim] Telah menceritakan kepada kami [Thalhah bin Musharrif] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap yang memabukkan adalah haram."

【1503】

Musnad Ahmad 18896: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [ayahku], ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Dawud bin Abu Hind] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ashim bin Sulaiman] dari [Shafwan bin Muhriz] ia berkata: [Abu Musa] berkata: Saya bertepas diri dari orang-orang yang Allah dan Rasul-Nya berlepas diri daripadanya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berlepas diri dari setiap orang yang mencukur rambut/jenggotnya, merobek-robek baju, dan meratap (meraung-raung) saat tertimpa musibah.

【1504】

Musnad Ahmad 18897: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [bapakku] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Juhadah] dari [Abdurrahman bin Tsarwan] dari [Hudzail bin Syurahbil] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di hadapan kalian akan terjadi berbagai macam fitnah sebagaimana gelapnya malam yang mencekam. Pada pagi harinya seseorang dalam keadaan mukmin, namun pada sore harinya telah menjadi kafir. Dan pada sore harinya dalam keadaan mukmin, namun pada pagi harinya telah menjadi kafir. Mereka yang duduk lebih baik daripada yang berdiri, dan yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, dan mereka yang berjalan lebih baik daripada mereka berlari. Maka hancurkanlah tombak kalian, putuskanlah tali busur kalian, dan pukulkanlah pedang kalian ke batu, dan jika salah seorang dari kalian masuk ke dalam rumahnya, hendaklah ia menjadi anak Adam yang terbaik."

【1505】

Musnad Ahmad 18898: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Qudamah Al Harits bin Ubaid Al Iyadi] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Imran] yakni Al Jauni, dari [Abu Bakr bin Abdullah bin Qais] dari [bapaknya], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jannah Firdaus ada empat bagian. Dua bagian terbuat dari emas, yaitu perhiasan dan bejana-bejananya beserta isinya. Kemudian dua bagian yang lain terbuat dari perak, yaitu bejana-bejananya, perhiasannya, dan segala isinya. dan tidak ada penghalang antara penduduk surga dengan Rabb mereka kecuali hanya pakaian keagungan yang terdapat pada Wajah-Nya di surga 'Adn. Dan sungai-sungai ini mengalir dari Surga Aden, kemudian aliran sungai itu menjadi aliran sungai-sungai kecil yang lain."

【1506】

Musnad Ahmad 18899: Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Daris Shahibul Jaur] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Burdah bin Abu Musa] dari Abu Musa bahwa ia melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dua rakaat setelah Ashar.

【1507】

Musnad Ahmad 18900: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Badru bin Utsman] bekas budak keluarga Utsman, ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Bakr bin Abu Musa] dari [bapaknya] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau kedatangan seseorang yang menanyakan tentang waktu-waktu shalat. Beliau tidak menjawabnya sedikitpun, namun beliau memerintahkan Bilal untuk mengumandangkan adzan pada fajar (subuh) ketika fajar menyingsing dan orang-orang masih belum saling mengenal satu sama lain (masih gelap). Kemudian beliau memerintahkannya untuk mengumandangkan adzan Zhuhur saat matahari condong ke barat dan orang-orang mengatakan bahwa sudah di pertengahan siang atau belum dan beliau lebih tahu dari pada mereka. Kemudian beliau memerintahkannya untuk mengumandangkan adzan Ashar ketika matahari masih tinggi. Kemudian beliau memerintahkannya untuk mengumandangkan adzan Maghrib ketika matahari telah terbenam, kemudian beliau memerintahkannya untuk mengumandangkan adzan Isya ketika mega merah sudah tenggelam. Kemudian beliau mengakhirkan shalat subuh pada hari berikutnya hingga orang yang baru selesai mengikutinya mengatakan hampir saja matahari terbit, Kemudian beliau mengakhirkan shalat Zhuhur hingga hampir masuk waktu Ashar yang kemarin, Kemudian beliau mengakhirkan shalat hingga orang yang baru selesai mengikutinya mengatakan matahari sudah merah, Kemudian beliau mengakhirkan shalat Maghrib hingga hampir mega merah tenggelam, Kemudian beliau mengakhirkan shalat Isya` hingga sepertiga pertama malam, lalu beliau memanggil orang yang bertanya kemarin, lalu beliau berkata: "Waktu-waktu shalat antara kedua waktu ini."

【1508】

Musnad Ahmad 18901: Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubbab], ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Tsauban] dari [ayahnya] dari [Makhul] ia berkata: telah menceritakan padaku [Abu Aisyah] seorang yang selalu bersama Abu Hurairah, berkata kepadaku: bahwasanya Abu Sa'id bin Al 'Ash memanggil [Abu Musa] dan [Hudzaifah bin Yaman] radliallahu 'anhuma, dia bertanya kepada keduanya: "Bagaimanakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan takbir pada waktu shalat idul fitri dan idul adha?." Abu Musa menjawab: "Beliau takbir empat kali takbir sebagaimana beliau takbir pada waktu shalat jenazah, " Hudzaifah pun membenarkannya. Abu Aisyah berkata: "Setelah itu aku tidak pernah lupa lagi kata-katanya: sebagaimana shalat jenazah. Abu Aisyah termasuk orang yang suka datang ke majlis Abu Sa'id Al' Ash.

【1509】

Musnad Ahmad 18902: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad], telah menceritakan kepada kami [Isro'il] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] bahwa ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku diberi lima keistimewaan: Aku diutus kepada kulit merah dan kulit hitam semua golongan, tanah dijadikan suci dan tempat sujud bagiku, ghanimah (harta rampasan perang) dihalalkan padaku padahal sebelumnya tidak dihalalkan, aku dimenangkan dengan dimunculkannya ketakutan dalam hati musuhku selama sebulan perjalanan, dan aku diberikan untuk memberikan syafa'at, padahal tidak ada seorang nabi pun kecuali mereka meminta agar dapat memberi syafa'at, aku menyembunyikan syafa'atku dan aku peruntukkan khusus bagi umatku yang mati dalam keadaan tidak membawa dosa syirik menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun." [Abu Ahmad yakni Azzubairy] telah berkata: telah menceritakan kepada kami [Isra'il] dari [Abu Ishaq], dari [Abu Burdah] mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda demikian lalu ia menyebutkan hadits serupa maknanya, namun tidak menyandarkannya kepada [Abu Musa].

【1510】

Musnad Ahmad 18903: Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid], telah menceritakan kepada kami [Ghailan bin Jarir] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] ia berkata: "Saya menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika sedang bersiwak, beliau meletakkan ujung-ujung siwak pada mulutnya, lalu menggosoknya hingga mengenai langit-langit mulutnya." Hammad mengibaratkannya seakan Rasulullah Shallallahu 'alaihiwa sallam mengangkat siwaknya. Hammad berkata: Ghailan pun mempraktekannya untuk kami dengan menggosoknya dalam waktu yang lama."

【1511】

Musnad Ahmad 18904: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad], ia berkata: "Telah menceritakan kepada kami [Syariik] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] ia berkata: "Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a dengan do'a-do'a ini: "Allahummaghfirlii khathayaya wajahliy wa israfiy fie amrii wamaa anta `a'lamu minnii Allahummaghfirlii jaddii wahazlii wa khatha`ii wa 'amdii kullu dzalika 'indii (Wahai Allah, ampunilah dosa dan kesalahanku, kebodohanku dan keterlaluanku dalam urusanku, dan segala hal yang Engkau lebih tahu tentang hal itu dari padaku, wahai Allah ampunilah perbuatanku yang melampuai batas dan kesia-siaan yang kulakukan, semua kesalahan dan kesengajaanku, yang semuanya berasal dari sisiku)."

【1512】

Musnad Ahmad 18905: Telah menceritakan kepada kami [Ziyad bin 'Abdullah] yakni Al Bakka`iy, Ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Manshur] dari [Syaqiq bin Salamah] dari [Abu Musa Al 'Asy'ari] berkata: "Seorang laki-laki bertanya pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau sedang bersandar duduk, ia berkata: "Wahai Rasulullah, apakah berperang di jalan Allah Ta'ala itu? Karena sungguh salah seorang dari kita berperang karena semangat, ada juga yang berperang karena dendam, bilakah mereka mendapatkan pahala?." Ia melanjutkan, "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kepala beliau dan kalaulah tidak maka beliau berdiri atau tetap duduk (keraguan ada pada Zuhair bahwa beliau tidak mengangkat kepalanya, beliau bersabda: "Barang siapa yang berperang karena untuk meninggikan kalimat Allah maka ia berada di jalan Allah 'azza wajalla."

【1513】

Musnad Ahmad 18906: Telah mengabarkan pada kami [Hasan bin Musa], ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair], ia menyebutkan dari [Manshur bin AlMu'tamar] dari [Abu wa'il] ia berkata: [Abu Musa] berkata: "Seseorang menanyakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam atau seseorang mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang beliau sedang duduk menundukkan kepala beliau, ia bertanya: "Apakah yang disebut berperang di jalan Allah 'azza wajalla, karena sungguh telah ada pada kami seorang yang berjuang karena dorongan fanatisme atau juga berperang karena kemarahan, apakah mereka akan beroleh pahala? Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kepala beliau pada orang tersebut dan kalaupun tidak, seakan beliau berdiri atau hanya sekedar duduk (keraguan ada pada Zuhair bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidaklah mengangkat kepala beliau seraya bersabda: "Barang siapa berperang agar kalimat Allah yang tinggi maka ia berada di jalan Allah 'azza wajalla."

【1514】

Musnad Ahmad 18907: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Umar bin 'Ali bin Muqaddam], ia berkata telah menceritakan kepada kami [Abu 'Umais] dari [Sa'id bin Abu Burdah] dari [Bapaknya] dari [Abu Musa Al 'Asy'ari] dan ia berkata: "Telah datang padaku sekelompok orang dari bani 'Asy'ariyah. Mereka berkata: "Ayo pergilah bersama kami menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam karena sungguh kami punya kepentingan." Ia Abu Musa berkata: "Maka aku berdiri dan pergi bersama mereka." Mereka berkata: "Wahai Rasulullah minta tolonglah kepada kami untuk meringankan pekerjaan baginda!." Maka aku memohon maaf kepada Rasulullah perihal perkataan mereka tersebut dan aku katakan kepada Rasulullah, "Maaf, karena sebelumnya aku tidak mengetahui kepentingan mereka." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membenarkan dan memaklumiku, dan beliau bersabda: "Sungguh aku tidak sudi meminta tolong dalam pekerjaan kami, siapa saja yang meminta kami untuk mengerjakannya."

【1515】

Musnad Ahmad 18908: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far], ia berkata: "Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'id bin Abu Burdah] dari [Bapaknya] dari kakeknya, " ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus Abu Musa dan Mu'adz bin Jabal ke Yaman, lalu beliau berpesan: "Mudahkanlah oleh kalian berdua dan jangan dipersulit, berilah kabar gembira dan jangan kalian takuti, serta buatlah mereka senang Abu Musa berkata: "Wahai Rasulullah, di sana terdapat minuman madu yang diperas dan biasa disebut dengan 'Al Bit'u', juga minuman dari anggur yang biasa disebut dengan 'Al Mizru', maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Segala sesuatu yang memabukkan adalah haram."

【1516】

Musnad Ahmad 18909: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far], ia berkata: "Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ziyad bin 'Ilaqah] berkata: "Telah menceritakan kepadaku [seorang pemuda] dari kaumku, -Syu'bah berkata: "Sungguh aku telah menjaga namanya- ia berkata: "Kami menemui Utsman Radhiyallahu'anhu menunggu izin darinya, lalu aku mendengar [Abu Musa Al Asy'ari] mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kebinasaan umatku ada pada tha'n tikaman dan tha'un wabah." Ia (Abu Musa) berkata: kami bertanya: "Wahai Rasulullah, tikaman (pembunuhan) kami telah mengetahuinya, lalu apa yang disebut dengan Tha'un? Rasulullah bersabda: "Yaitu tikaman dari musuh-musuh kalian dari golongan jin dan keduanya adalah dihitung kesyahidan." Ziyad berkata: "Maka aku belum rela dengan perkataannya, lalu aku tanyakan pada Sayyid Al Hayyi sedang ia bersama mereka, maka ia berkata membenarkannya. Abu Musa telah menceritakannya pada kami. Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Bukair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar An Nahsyaly] berkata: telah bercerita pada kami [Ziyad bin 'Ilaqah] dari [Usamah bin Syarik] berkata: "Kami pergi bersama beberapa puluh orang dari Bani Tsa'labah sedang bersamaku ada Abu Musa dan ia sedang menyebutkan sebuah hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda: "Ya Allah, jadikanlah kebinasaan umatku dengan tikaman(pembunuhan) dan wabah." Lalu ia menyebutkan hadits tersebut.

【1517】

Musnad Ahmad 18910: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah], telah menceritakan kepada kami ['Ashim Al `Ahwal] dari [Abu Utsman An-Nahdy] dari [Abu Musa] berkata: Suatu ketika kami bersama nabi dalam satu perjalanan, lalu ia melanjutkan: "Lalu kami berhenti di satu lembah, kemudian manusia meneriakkan takbir dengan keras dan Rasulullah bersabda: "Kecilkanlah volume suara kalian, karena kalian tidak memohon pada yang tuli lagi jauh, tapi kalian memohon kepada Dzat Yang Maha mendengar lagi Maha dekat." Kemudian ia melanjutkan: lalu beliau memanggilku dan waktu itu posisiku dekat dengan beliau dan bersabda: "Wahai 'Abdullah bin Qais maukah aku tunjukkan padamu suatu kalimat yang menjadi tabungan besar di surga?." Ia berkata: "aku jawab: ya." Maka beliau bersabda: "Laa haula walaa Quwwata illa billahi (Tiada daya upaya dan kekuatan kecuali dari Allah)."

【1518】

Musnad Ahmad 18911: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahid Al Haddad]: telah menceritakan kepada kami [Yunus] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] bahwa sesungguhnya nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak sah pernikahan kecuali dengan seorang wali."

【1519】

Musnad Ahmad 18912: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahid Al Haddad] dan [Rauh bin 'Ubadah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Tsabit bin Umarah] dari [Ghunaim bin Qais] dari [Abu Musa Al'Asy'ary] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Rauh berkata: aku mendengar dari Ghunaim telah mengatakan: aku mendengar Abu Musa Al'Asy'ary berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Mana saja dari seorang wanita yang memakai wewangian kemudian ia melewati sekelompok kaum agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah pezina."

【1520】

Musnad Ahmad 18913: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahid] dan [Rauh] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Tsabit bin Umarah] dari [Ghunaim bin Qais] dari [Abu Musa] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda, Rauh berkata: aku mendengar dari Ghunaim telah mengatakan: aku mendengar Abu Musa Al'Asy'ary berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap mata ada zinanya."

【1521】

Musnad Ahmad 18914: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun], telah mengkabarkan kepada kami [Sulaiman] yaitu At Taimy dari [Abu As Saliil] dari [Zahdam] dari [Abu Musa] berkata: "Kami mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan kami meminta beliau untuk menyediakan kendaraan untuk kami." Lalu beliau bersabda: "Tidak, demi Allah. Aku tidak bisa menyediakan kendaraan untuk kalian." Maka ketika kami kembali beliau membawakan tiga dzaud unta yang punuknya putih. Abu Musa berkata: aku berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah berjanji tidak menyediakan kendaraan untuk kami tapi kemudian beliau memberi kendaraan untuk kami, maka aku mendatangi beliau dan bertanya: "Wahai Rasulullah, sungguh engkau telah berjanji tidak akan menyediakan kendaraan kami, tapi kemudian engkau menyediakan kendaraan untuk kami." Maka beliau bersabda: "Aku bukan yang menyediakan kendaraan tapi Allah yang menyediakannya, demi Allah, tidaklah aku bersumpah, lalu aku melihat selainnya lebih baik, niscaya aku kulakukan (yang lebih baik) tersebut. Abu As Saliil yang dimaksud ialah Dhuraib bin Nuqair.

【1522】

Musnad Ahmad 18915: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun], telah mengkabarkan kepada kami [Dawud] dari [Abu Nadhrah] dari [Abu Sa'id Al Khudzri] ia berkata: [Abu Musa] meminta izin kepada Umar Radhiyallahu'anhu sebanyak tiga kali dan belum diizinkannya, ia pun pulang kemudian bertemu Umar Radhiyallahu'anhu. Maka Umar bertanya: "Ada apa gerangan, mengapa engkau pulang?." Lalu ia berkata: "Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang meminta izin sebanyak tiga kali dan tidak diizinkan, hendaklah ia pulang." Maka Umar berkata: "Sekarang engkau harus mendatangkan bukti, atau aku akan berbuat untukmu!." Lalu ia Umar mendatangi perkumpulan rakyatnya dan memanggil mereka disertai sumpah kepada Allah Ta'ala. Kemudian aku katakan: "Aku bersamamu." Maka seluruh yang hadir memberikan kesaksian dan Umar pun melepaskannya.

【1523】

Musnad Ahmad 18916: Telah menceritakan kepada kami [Yazid], ia berkata: telah mengkabarkan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila dua orang muslim bertemu dan saling mengacungkan pedangnya lalu seorang diantara keduanya berhasil membunuh saudaranya maka keduanya masuk neraka." Dikatakan pada Rasulullah: "Kalau yang membunuh sudah maklum, tapi apa dosa yang terbunuh?." Beliau bersabda: "Karena sungguh ia juga bermaksud membunuh saudaranya."

【1524】

Musnad Ahmad 18917: Telah menceritakan kepada kami [Yazid], ia berkata: telah mengkabarkan kepada kami [Al Mas'udy] dari [Sa'id bin Abu Burdah] dari [Bapaknya] dari [kakeknya, Abu Musa] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya umatku adalah umat yang dikasihi, mereka tidak akan disiksa di akhirat kecuali siksaan yang ada di dunia berupa pembunuhan, ujian dan guncangan-guncangan."

【1525】

Musnad Ahmad 18918: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun], ia berkata: telah mengkabarkan kepada kami [Al'Awwam] dan [Muhammad bin Yazid] secara makna, berkata: telah menceritakan kepada kami [Al'Awwam] berkata: telah menceritakan padaku [Ibrahim bin Isma'il As Saksaky] berkata: Aku mendengar Abu Burdah bin Abu Musa ketika ia mengatakan pada Yazid bin Abi Kabsyah sewaktu keduanya melakukan perjalanan bersama sedang Yazid dalam keadaan sedang berpuasa. Abu Burdah berkata padanya: Aku sering mendengar Abu Musa berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba yang muslim apabila ia dalam keadaan sakit atau sedang mengadakan perjalanan (safar), maka baginya tertulis pahala sebagaimana yang ia perbuat di waktu sehat dan mukimnya sedang tidak bepergian." Muhammad yaitu Ibnu Yazid berkata: "Allah akan menuliskan baginya sebagaimana yang ia telah lakukan sewaktu ia bermukim dan sehat wal afiat."

【1526】

Musnad Ahmad 18919: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengkabarkan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit Al Bunany] dari [Abu Burdah] dari [Bapaknya] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bila salah seorang diantara kalian melewati pasar, majlis ataupun masjid sedang ia membawa tombak, hendaklah ia genggam (ia tutup) mata anak panahnya (beliau ulangi ucapannya tiga kali)." Abu Musa berkata: "Kami tiada henti mendapat luka (gangguan) karena tombak kami hingga sebagian kami memegangnya dengan baik (maksudnya dengan menutup mata anak panah) ketika berhadapan sebagian lain."

【1527】

Musnad Ahmad 18920: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengkabarlan pada kami [Al Jurairy] dari [Abu Utsman An-Nahdy] dari [Abu Musa Al 'Asy'ari], ia berkata: "Kami bersama nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu peperangan lalu kami mempercepat untuk kembali dan mengemasi ghanimah (rampasan perang), hingga ketika kami sampai di penduduk kampung, salah seorang diantara kami bertakbir." Ia melanjutkan: "Aku mengira orang tersebut meninggikan suaranya." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai sekalian manusia, (beliau bersabda dan menunjukkan jarinya seperti ini, Yazid menirukannya seakan ia menunjukkan jari).Wahai sekalian manusia, sungguh tidaklah kalian memanggil Dzat Yang tuli dan jauh, sesungguhnya yang kalian panggil adalah tidak jauh dari ujung pelana kalian." Kemudian beliau melanjutkan, "Wahai Abdullah bin Qais atau Abu Musa, Maukah kalian aku tunjukkan satu kalimat dari simpanan surga?." Maka aku berkata: "Ya, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Katakanlah Laa Haula Wala Quwwata Illa Billahi (Tiada daya kekuatan dan upaya kecuali dari Allah"

【1528】

Musnad Ahmad 18921: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengkabarkan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit Al Bunany] berkata: telah menceritakan kepada kami [seorang] yang telah mendengarnya dari [Hithan bin Abdullah] yang telah menceritakan dari [Abu Musa Al'Asy'ary] berkata: Aku pernah mengatakan pada seorang laki-laki: "Duhai, seyogyanya kita jadikan hari kita ini untuk Allah 'azza wajalla, seakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyaksikan hari ini lalu beliau berkhutbah." Lantas ia berkata: "Dan diantara mereka pun ada seorang yang mengatakan, "Maka benar-benar kita jadikan hari ini untuk Allah 'azza wajalla." Sementara laki-laki itu terus mengucapkan kata-kata itu hingga aku berangan-angan kalau bumi menenggelamkanku."

【1529】

Musnad Ahmad 18922: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengkabarkan kepada kami [Al Jurairy] dari [Ghunaim bin Qais] dari [Abu Musa Al'Asy'ary] berkata dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya hati ini seperti bulu yang terdapat di tanah yang tandus, sedang angin secara leluasa membolak-balikkannya." Bapakku berkata: " [Ismail] tidak merafa'kan hadits ini dari [Jurairi]."

【1530】

Musnad Ahmad 18923: Telah menceritakan kepada kami [Rauh], ia berkata: telah menceritakanpada kami [Sa'id] dari [Qatadah], ia berkata: telah menceritakan [Abu Burdah bin Abdullah bin Qais] dari [Bapaknya] berkata: Bapakku berkata: "Kalaulah kamu tahu apa yang ada pada kami sewaktu kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika kami tengah tertimpa hujan lebat, tentulah kalian mengira bau kami adalah (bau) domba sedang kami memakai kain wol."

【1531】

Musnad Ahmad 18924: Telah mengkabarkan kepada kami [Sulaiman bin Dawud] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Qatadah] dari [Abu Burdah], ia berkata: [Abu Musa] berkata padaku: "Wahai anakku, kalaulah kamu tahu sewaktu kami bersama dengan Rasulullah sewaktu terjadi hujan lebat, kamu akan mendapati kami berbau domba."

【1532】

Musnad Ahmad 18925: Telah menceritakan kepada kami [Abdushomad]: telah menceritakan kepada kami [Tsabit]: telah menceritakan kepada kami ['Ashim] dari [Abu Mijlaz] berkata: " [Abu Musa Al'Asy'ary] shalat mengimami teman-temannya ketika dalam perjalanannya dari Makkah ke Madinah, shalat 'Isya dua raka'at lalu salam kemudian berdiri lalu shalat lalu membaca seratus ayat dari surat An-Nisa' hanya dalam satu rakaat, lalu perbuatannya tersebut diinkari oleh para sahabatnya. Maka dia pun berkata: "Aku tidak akan mengurangi hak kakiku untuk berdiri sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga melakukannya, dan aku mengerjakannya sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga mengerjakan."

【1533】

Musnad Ahmad 18926: Telah mengkabarkan kepada kami [Abdushomad] dan ['Affan], keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammam], ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Imron Al Jauny], ia berkata: Sesungguhnya Abu Bakar, dan katanya 'Affan dari [Abu Bakar bin Abdullah bin Qais Al 'Asy'ary] mengkabarkan dari [Bapaknya] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "(Di surga) ada kemah (istana) rumah cekung yang tingginya mencapai enam puluh mil menjulang ke angkasa. Di setiap pojoknya ada keluarga mukmin yang tiada saling melihat satu dengan yang lain." Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dan ia menyebutkan yang sama dengan hadits lain dari [Abu Musa Al 'Asy'ary] Radhiyallahu'anhu dan dialah musnad orang-orang Kufah terakhir.