10. Adzan

【1】

Shahih Bukhari 568: Telah menceritakan kepada kami ['Imran bin Maisarah] telah menceritakan kepada kami ['Abdul Warits] telah menceritakan kepada kami [Khalid Al Hadza'] dari [Abu Qilabah] dari [Anas bin Malik] berkata: "Orang-orang menyebut-nyebut tentang api dan lonceng (dalam mengusulkan cara memanggil shalat). Lalu ada juga di antara mereka yang mengusulkan seperti kebiasaan orang-orang Yahudi dan Nashrani. Maka Bilal diperintahkan untuk mengumandangkan adzan dengan dua kali dua kali dan iqamah dengan bilangan ganjil."

【2】

Shahih Bukhari 569: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Nafi'] bahwa [Ibnu 'Umar] berkata: "Ketika Kaum Muslimin tiba di Madinah, mereka berkumpul untuk shalat dengan cara memperkirakan waktunya, dan tidak ada panggilan untuk pelaksanaan shalat. Suatu hari mereka memperbincangkan masalah tersebut, di antara mereka ada yang mengusulkan lonceng seperi loncengnya Kaum Nashrani dan sebagian lain mengusulkan untuk meniup terompet sebagaimana Kaum Yahudi. Maka 'Umar pun berkata: "Mengapa tidak kalian suruh seseorang untuk mengumandangkan panggilan shalat?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda: "Wahai Bilal, bangkit dan serukanlah panggilan shalat."

【3】

Shahih Bukhari 570: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Simak bin 'Athiyyah] dari [Ayyub] dari [Abu Qalabah] dari Anas berkata: "Bilal diperintahkan untuk mengumandangkan kalimat adzan dengan genap (dua kali dua kali) dan mengganjilkan iqamah, kecuali kalimat iqamah 'Qad qaamatish shalah' (shalat telah didirikan)."

【4】

Shahih Bukhari 571: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad] -yaitu Ibnu Salam- berkata: telah mengabarkan kepada kami ['Abdul Wahhab Ats Tsaqafi] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Khalid Al Hadza'] dari [Abu Qilabah] dari [Anas bin Malik] berkata: "Ketika manusia sudah banyak (yang masuk Islam), ada yang mengusulkan cara memberitahu masuknya waktu shalat dengan sesuatu yang mereka bisa pahami. Maka ada yang mengusulkan dengan menyalakan api dan ada juga yang mengusulkan dengan memukul lonceng. Lalu diperintahlah Bilal untuk mengumandangkan kalimat adzan dengan genap (dua kali dua kali) dan mengganjilkan iqamah."

【5】

Shahih Bukhari 572: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin 'Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Abu Qilabah] dari [Anas bin Malik] berkata: "Bilal diperintahkan untuk mengumandangkan kalimat adzan dengan genap (dua kali dua kali) dan mengganjilkan iqamah." Isma'il berkata: "Aku sampaikan masalah ini kepada [Ayyub], lalu ia berkata: 'Kecuali kalimat iqamah 'Qad qaamatish shalah' (shalat telah dikumandangkan)."

【6】

Shahih Bukhari 573: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika panggilan shalat (adzan) dikumandangkan maka setan akan lari sambil mengeluarkan kentut hingga ia tidak mendengar suara adzan. Apabila panggilan adzan telah selesai maka setan akan kembali. Dan bila iqamah dikumandangkan setan kembali berlari dan jika iqamah telah selesai dikumandangkan dia kembali lagi, lalu menyelinap masuk kepada hati seseorang seraya berkata: 'Ingatlah ini dan itu'. Dan terus saja dia melakukan godaan ini hingga seseorang tidak menyadari berapa raka'at yang sudah dia laksanakan dalam shalatnya."

【7】

Shahih Bukhari 574: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Abdurrahman bin Abdullah bin 'Abdurrahman bin Abu Sha'sha'ah Al Anshari Al Mazini] dari [Bapaknya] bahwa ia mengabarkan kepadanya, bahwa [Abu Sa'id Al Khudri] berkata kepadanya: "Aku lihat kamu suka kambing dan lembah (penggembalaan). Jika kamu sedang menggembala kambingmu atau berada di lembah, lalu kamu mengumandangkan adzan shalat, maka keraskanlah suaramu. Karena tidak ada yang mendengar suara mu'adzin, baik manusia, jin atau apapun dia, kecuali akan menjadi saksi pada hari kiamat." Abu Sa'id berkata: "Aku mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【8】

Shahih Bukhari 575: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] dari [Humaid] dari [Anas bin Malik], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam jika memerangi suatu kaum bersama kami, maka beliau tidak menyerang kaum tersebut hingga datangnya waktu shubuh (menunggu). Jika mendengar suara adzan, beliau mengurungkannya. Namun bila tidak terdengar suara adzan maka beliau menyerangnya. Anas bin Malik berkata: Maka pada suatu hari kami keluar untuk menyerbu perkampungan Khaibar, lantas kami menunggu hingga malam hari. Ketika datang waktu pagi dan beliau tidak mendengar suara adzan, maka beliau menaiki tunggangannya sementara aku membonceng di belakang Abu Thalhah. Sungguh kakiku menyentuh kaki Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Anas bin Malik melanjutkan kisahnya: Penduduk Khaibar keluar ke arah kami dengan membawa keranjang dan sekop-sekop mereka, ketika mereka melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka mereka berkata: "Muhammad! Demi Allah, Muhammad dan pasukannya (datang)!" Kata Anas: Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat mereka, beliau bersabda: "Allahu Akbar, Allahu Akbar, hancurlah Khaibar! Sesungguhnya kami, apabila mendatangi perkampungan suatu kaum, {Maka amat buruklah pagi hari yang dialami orang-orang yang diperingatkan tersebut} (Ash Shaffaat: 177).

【9】

Shahih Bukhari 576: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari ['Atha bin Yazid Al Laitsi] dari [Abu Sa'id Al Khudri], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila kalian mendengar adzan, maka jawablah seperti apa yang diucapkan mu'adzin."

【10】

Shahih Bukhari 577: Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Fadlalah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Yahya] dari [Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits] berkata: telah menceritakan kepadaku ['Isa bin Thalhah], bahwa Pada suatu hari dia mendengar [Mu'awiyyah] mengucapkan seperti (apa yang diucapkan mu'adzin) hingga ucapannya: "Wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah."

【11】

Shahih Bukhari 578: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Rahawaih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wahab bin Jarir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Yahya] seperti itu, Yahya berkata: dan telah menceritakan kepadaku [Sebagian saudara kami] bahwa dia berkata: Jika mu'adzin mengucapkan: 'Hayya 'Alash shalah' (Marilah melaksanakan shalat) dia menjawab: 'Laa Haula Walaa Quwwata Illaa Billah' (Tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan izin Allah). Dia berkata: "Demikianlah kami mendengar Nabi kalian shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda."

【12】

Shahih Bukhari 579: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin 'Ayyasy] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'aib bin Abu Hamzah] dari [Muhammad Al Munkadir] dari [Jabir bin 'Abdullah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa berdo'a setelah mendengar adzan: ALLAHUMMA RABBA HAADZIHID DA'WATIT TAMMAH WASHSHALAATIL QAA'IMAH. AATI MUHAMMADANIL WASIILATA WALFADLIILAH WAB'ATSHU MAQAAMAM MAHMUUDANIL LADZII WA'ADTAH (Ya Allah, Rabb Pemilik seruan yang sempurna ini, dan Pemilik shalat yang akan didirikan ini, berikanlah wasilah (perantara) dan keutamaan kepada Muhammad. Bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji sebagaimana Engkau telah jannjikan). Maka ia berhak mendapatkan syafa'atku pada hari kiamat."

【13】

Shahih Bukhari 580: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Sumayya] mantan budak Abu Bakar, dari Abu Shalih dari [Abu Hurairah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seandainya manusia mengetahui apa (kebaikan) yang terdapat pada adzan dan shaf awal, lalu mereka tidak akan mendapatkannya kecuali dengan cara mengundi, niscaya mereka akan melakukannya. Dan seandainya mereka mengetahui kebaikan yang terdapat dalam bersegera (menuju shalat), niscaya mereka akan berlomba-lomba. Dan seandainya mereka mengetahui kebaikan yang terdapat pada shalat 'Isya dan Shubuh, niscaya mereka akan mendatanginya walaupun harus dengan merangkak."

【14】

Shahih Bukhari 581: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Ayyub] dan ['Abdul Hamid] sahabat Az Zayadi, dan ['Ashim Al Ahwal] dari ['Abdullah bin Al Harits] berkata: Pada suatu hari ketika jalan penuh dengan air dan lumpur (becek) akibat hujan, [Ibnu 'Abbas] pernah menyampaikan khuthbah kepada kami. Ketika mu'adzin sampai pada ucapan: "Hayya 'Alash shalaah" (Marilah mendirikan shalat) ia perintahkan mu'adzin tersebut untuk menyerukan: "Shalatlah di tempat tinggal masing-masing." Lalu orang-orang saling memandang satu sama lain karena heran. Maka Abdullah bin Al Harits pun berkata: "Hal yang demikian ini pernah dilakukan oleh orang yang lebih baik darinya, dan itu merupakan kewajiban Mu'akkad (yang ditekankan)."

【15】

Shahih Bukhari 582: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Salim bin 'Abdullah] dari [Bapaknya], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Bilal mengumandangkan adzan saat masih malam, maka makan dan minumlah sampai kalian mendengar adzan Ibnu Ummi Maktum." Perawi berkata: "Ibnu Ummui Maktum adalah seorang sahabat yang buta, ia tidak akan mengumandangkan adzan (shubuh) hingga ada orang yang mengatakan kepadanya: 'Sudah shubuh, sudah shubuh'."

【16】

Shahih Bukhari 583: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Nafi'] dari ['Abdullah bin 'Umar] berkata: [Hafshah] mengabarkan kepadaku, bahwa Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila mu'adzin telah selesai mengumandangkan adzan Shubuh, beliau melaksanakan shalat dua raka'at ringan sebelum mendirikan shalat Shubuh.

【17】

Shahih Bukhari 584: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Yahya] dari [Abu Salamah] dari ['Aisyah], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat sunnah dua raka'at ringan antara adzan dan iqamah dalam shalat Shubuh.

【18】

Shahih Bukhari 585: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari ['Abdullah bin Dinar] dari ['Abdullah bin 'Umar], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Bilal mengumandangkan adzan saat masih malam. Maka makan dan minumlah sampai ada seruan adzan oleh Ibnu Ummi Maktum."

【19】

Shahih Bukhari 586: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman At Taimi] dari Abu 'Utsman An Nahdi dari ['Abdullah bin Mas'ud] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Adzannya Bilal tidaklah menghalangi seorang dari kalian, atau seseorang dari makan sahurnya, karena dia mengumandangkan adzan saat masih malam supaya orang yang masih shalat malam dapat pulang untuk mengingatkan mereka yang masih tidur. Dan Bilal adzan tidak bermaksud memberitahukan masuknya waktu fajar atau shubuh." Beliau berkata dengan isyarat jarinya, beliau angkat ke atas dan menurunkannya kembali hingga berkata seperti ini." Zuhair menyebutkan: "Beliau berisyarat dengan kedua jari telunjuknya, salah satu jarinya beliau letakkan di atas yang lainnya, kemudian membentangkannya ke kanan dan kirinya."

【20】

Shahih Bukhari 587: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abu Usamah] berkata: ['Ubaidullah] menceritakan kepada kami dari [Al Qasim bin Muhammad] dari ['Aisyah], dan dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku [Yusuf bin 'Isa Al Marwazi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Fadll bin Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin 'Umar] dari [Al Qasim bin Muhammad] dari ['Aisyah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya Bilal mengumandangkan adzan saat masih malam, maka makan dan minumlah sampai ada seruan adzan oleh Ibnu Ummi Maktum."

【21】

Shahih Bukhari 588: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq Al Washithi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari Al Jurairi dari Ibnu Buraidah dari 'Abdullah bin Mughaffal Al Muzani, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Di antara setiap dua adzan (adzan dan iqamah) ada shalat sunah -beliau ucapkan tiga kali- bagi yang mau."

【22】

Shahih Bukhari 589: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ghundar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: aku mendengar ['Amru bin 'Amir Al Anshari] dari [Anas bin Malik] berkata: "Jika seorang mu'adzin sudah mengumandangkan adzan (Maghrib), maka para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berebut mendekati tiang-tiang (untuk shalat sunnah) sampai Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar, sementara mereka tetap dalam keadaan menunaikan shalat sunnah dua raka'at sebelum Maghrib. Dan di antara adzan dan iqamah Maghrib sangatlah sedikit (waktunya)." ['Utsman bin Jailah] dan [Abu Daud] menyebutkan dari [Syu'bah]: "Antara keduanya (adzan dan iqamah) tidak ada waktu kecuali sedikit."

【23】

Shahih Bukhari 590: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Urwah bin Az Zubair] bahwa ['Aisyah] berkata: "Jika mu'adzin selesai mengumandangkan adzan pertama dari adzan shalat Shubuh, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat dua raka'at ringan sebelum melaksanakan shalat fajar, yaitu ketika fajar sudah jelas masuknya. Kemudian beliau berbaring pada sisi kanan badannya hingga mu'adzin mendatangi beliau untuk mengumandangkan iqamah."

【24】

Shahih Bukhari 591: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yazid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Kahmas bin Hasan] dari ['Abdullah bin Buraidah] dari ['Abdullah bin Mughaffal] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Di antara setiap dua adzan (adzan dan iqamah) ada shalat (sunah)." Kemudian pada ucapan beliau yang ketiga kalinya, beliau menambahkan: "Bagi yang mau."

【25】

Shahih Bukhari 592: Telah menceritakan kepada kami [Mu'allaa bin Asad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari Malik bin Al Huwairits: Aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam rombongan kaumku, lalu kami tinggal di sisi beliau selama dua puluh hari. Beliau adalah seorang yang sangat penuh kasih dan sayang. Ketika beliau melihat ada kerinduan kami kepada keluarga kami, beliau bersabda: "Kembalilah kalian kepada mereka, bergabunglah bersama mereka, ajari mereka dan shalat bersama mereka. Jika waktu shalat telah tiba, maka hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan dan hendaklah yang mengimami shalat kalian adalah yang paling tua di antara kalian."

【26】

Shahih Bukhari 593: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Muhajir Abu Al Hasan] dari [Zaid bin Wahb] dari [Abu Dzar Al Ghifari] berkata: Kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan. Ketika ada mu'adzin yang hendak mengumandangkan adzan, beliau berkata kepadanya: "Tundalah!" Sesaat kemudian mu'adzin itu kembali akan melakukan adzan, beliau kembali berkata: "Tundalah!" Kemudian ketika mu'adzin itu kembali hendak melakukan adzan untuk ketiga kalinya, beliau kembali berkata: "Tundalah hingga kita melihat bayang-bayang bukit." Setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya panas yang sangat menyengat itu berasal dari hembusan api jahannam."

【27】

Shahih Bukhari 594: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Khalid Al Hadzdza'] dari [Abu Qilabah] dari [Malik bin Al Huwairits] berkata: Dua orang laki-laki datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, keduanya ingin melakukan suatu perjalanan. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kalian berdua sudah keluar, maka (bila hendak shalat), adzan dan iqamahlah! Dan yang menjadi Imam hendaklah yang paling tua di antara kalian."

【28】

Shahih Bukhari 595: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahhab] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Abu Qilabah] berkata: telah menceritakan kepada kami Malik: Kami datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, saat itu kami adalah para pemuda yang usianya sebaya. Maka kami tinggal bersama beliau selama dua puluh hari dua puluh malam. Beliau adalah seorang yang sangat penuh kasih dan lembut. Ketika beliau menganggap bahwa kami telah ingin, atau merindukan keluarga kami, beliau bertanya kepada kami tentang orang yang kami tinggalkan. Maka kami pun mengabarkannya kepada beliau. Kemudian beliau bersabda: "Kembalilah kepada keluarga kalian dan tinggallah bersama mereka, ajarilah mereka dan perintahkan (untuk shalat)." Lantas beliau menyebutkan sesuatu yang aku pernah ingat lalu lupa. Beliau mengatakan: "Shalatlah kalian seperti kalian melihat aku shalat. Maka jika waktu shalat sudah tiba, hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan, dan hendaklah yang menjadi Imam adalah yang paling tua di antara kalian."

【29】

Shahih Bukhari 596: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Yahya] dari ['Ubaidullah bin 'Umar] berkata: telah menceritakan kepadaku [Nafi'] berkata: Ibnu 'Umar pernah adzan di malam yang dingin di bukit Dlajnan. Kemudian ia berkata: "Shalatlah di tempat tinggal kalian!" Lalu dia mengabarkan kepada kami bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memerintahkan seorang mu'adzin untuk mengumandangkan adzan, kemudian berseru setelah selesai adzan, "Hendaklah kalian shalat di tempat tinggal kalian pada malam yang dingin, atau saat turun hujan dalam perjalanan."

【30】

Shahih Bukhari 597: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ja'far bin 'Aun] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Al 'Umais] dari ['Aun bin Abu Juhaifah] dari [Bapaknya] berkata: "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Abthah, lalu Bilal datang dan memberitahukan kepada beliau bahwa waktu shalat telah tiba. Kemudian Bilal keluar dengan membawa sebatang kayu (tongkat) dan menancapkannya di depan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau melaksanakan shalat di tempat tersebut."

【31】

Shahih Bukhari 598: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari 'Aun bin Abu Juhaifah dari Bapaknya, bahwa Dia melihat Bilal mengumandangkan adzan, lalu aku memperhatikan mulutnya bergerak ke sana dan ke sini saat mengumandangkan adzan.

【32】

Shahih Bukhari 599: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Yahya] dari ['Abdullah bin Abu Qatadah] dari [Bapaknya] ia berkata: Ketika kami shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau mendengar suara gaduh orang-orang. Maka setelah selesai, beliau bertanya: "Ada apa dengan kalian?" Mereka menjawab: "Kami tergesa-gesa mendatangi shalat." Beliau pun bersabda: "Janganlah kalian berbuat seperti itu! Jika kalian mendatangi shalat maka datanglah dengan tenang, apa yang kalian dapatkan dari shalat maka ikutilah, dan apa yang kalian tertinggal maka sempurnakanlah."

【33】

Shahih Bukhari 600: Telah menceritakan kepada kami [Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi'b] berkata: telah menceritakan kepada kami dari [Az Zuhri] dari [Sa'id bin Al Musayyab] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kalian mendengar iqamah dikumandangkan, maka berjalanlah menuju shalat dan hendaklah kalian berjalan dengan tenang berwibawa dan jangan tergesa-gesa. Apa yang kalian dapatkan dari shalat maka ikutilah, dan apa yang kalian tertinggal maka sempurnakanlah."

【34】

Shahih Bukhari 601: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] berkata: [Yahya bin Abu Katsir] telah menulis kepadaku surat dari ['Abdullah bin Abu Qatadah] dari [Bapaknya] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika iqamah telah dikumandangkan maka janganlah berdiri hingga kalian melihat aku."

【35】

Shahih Bukhari 602: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Yahya] dari ['Abdullah bin Abu Qatadah] dari [Bapaknya] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika iqamah telah dikumandangkan maka janganlah berdiri hingga kalian melihat aku, dan hendaklah kalian melakukannya dengan tenang."

【36】

Shahih Bukhari 603: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Shalih bin Kaisan] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah], bahwa Suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar sementara iqamah sudah dikumandangkan dan shaf-shaf sudah diluruskan, hingga ketika beliau telah berdiri di tempat shalatnya dan kami menunggunya untuk segera takbir, beliau berlalu sambil berkata: "Tetaplah di tempat kalian!" Maka kami tetap berdiri di tempat semula hingga beliau kembali kepada kami dengan kepala basah karena sebab mandi."

【37】

Shahih Bukhari 604: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dari [Abu Hurairah] berkata: Suatu hari iqamah sudah dikumandangkan dan orang-orang sudah merapikan shaf-shaf mereka, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dan maju ke depan untuk memimpin shalat padahal waktu itu beliau sedang junub. Lantas beliau berkata: "Tetaplah di tempat kalian!" Beliau pun kembali ke rumah untuk mandi dan datang kepada kami dalam keadaan kepalanya basah, kemudian beliau shalat bersama mereka.

【38】

Shahih Bukhari 605: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Yahya] berkata: Aku mendengar [Abu Salamah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Jabir bin 'Abdullah], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam didatangi oleh 'Umar bin Al Khaththab saat terjadinya perang Khandaq. Umar berkata: "Wahai Rasulullah! Demi Allah, aku belum melaksanakan shalat 'Ashar kecuali setelah Matahari hampir tenggelam. Dan itu ketika orang-orang yang berpuasa telah berbuka!" Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Demi Allah, aku juga belum melaksanakannya." Kemudian beliau turun menuju aliran air (sungai), dan aku ikut bersama beliau, lalu belau berwudlu dan shalat, yaitu shalat Ashar setelah matahari terbenam. Kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan shalat Maghrib.

【39】

Shahih Bukhari 606: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ma'mar Abdullah bin 'Amru] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul Warits] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin Shuhaib] dari [Anas bin Malik] berkata: "Pada suatu hari ketika iqamah sudah dibacakan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam masih berbicara dengan seseorang di sisi masjid. Beliau belum juga melaksanakan shalat hingga sebagian para sahabat tertidur."

【40】

Shahih Bukhari 607: Telah menceritakan kepada kami ['Ayyasy bin Al Walid] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul A'la] berkata: telah menceritakan kepada kami [Humaid] berkata: "Aku bertanya kepada [Tsabit Al Bunani] tentang seorang laki-laki yang berbincang-bincang setelah iqamah dikumandangkan. Maka ia pun menceritakan kepadaku dari [Anas bin Malik] ia berkata: "Ketika iqamah telah dikumandangkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dihampiri oleh seorang laki-laki hingga menghalanginya dari menunaikan shalat."

【41】

Shahih Bukhari 608: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh aku ingin memerintahkan seseorang mengumpulkan kayu bakar kemudian aku perintahkan seseorang untuk adzan dan aku perintahkan seseorang untuk memimpin orang-orang shalat. Sedangkan aku akan mendatangi orang-orang (yang tidak ikut shalat berjama'ah) lalu aku bakar rumah-rumah mereka. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya seseorang di antara kalian mengetahui bahwa ia akan memperaleh daging yang gemuk, atau dua potongan daging yang bagus, pasti mereka akan mengikuti shalat 'Isya berjama'ah."

【42】

Shahih Bukhari 609: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Nafi'] dari ['Abdullah bin 'Umar], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat berjama'ah lebih utama dibandingkan shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat."

【43】

Shahih Bukhari 610: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] telah mengabarkan kepada kami [Al Laits] telah menceritakan kepadaku [Ibnu Al Had] dari ['Abdullah bin Khabbab] dari [Abu Sa'id Al Khudri], bahwa dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat berjama'ah lebih utama dibandingkan shalat sendirian dengan dua puluh lima derajat."

【44】

Shahih Bukhari 611: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] berkata: aku mendengar [Abu Shalih] berkata: Aku mendengar [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat seorang laki-laki dengan berjama'ah dibanding shalatnya di rumah atau di pasarnya lebih utama (dilipat gandakan) pahalanya dengan dua puluh lima kali lipat. Yang demikian itu karena bila dia berwudlu dengan menyempurnakan wudlunya lalu keluar dari rumahnya menuju masjid, dia tidak keluar kecuali untuk melaksanakan shalat berjama'ah, maka tidak ada satu langkahpun dari langkahnya kecuali akan ditinggikan satu derajat, dan akan dihapuskan satu kesalahannya. Apabila dia melaksanakan shalat, maka Malaikat akan turun untuk mendo'akannya selama dia masih berada di tempat shalatnya: 'Ya Allah ampunilah dia. Ya Allah rahmatilah dia'. Dan seseorang dari kalian senantiasa dihitung dalam keadaan shalat selama dia menanti pelaksanaan shalat."

【45】

Shahih Bukhari 612: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Sa'id bin Al Musayyab] dan [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] bahwa [Abu Hurairah] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat berjama'ah lebih utama dibanding shalatnya salah seorang dari kalian dengan sendirian dengan dua puluh lima bagian. Dan Malaikat malam dan Malaikat siang berkumpul pada shalat fajar." Abu Hurairah kemudian berkata: "Jika mau silahkan baca: {Sesungguhnya shalat fajar disaksikan (oleh para Malaikat)} (Al Israa: 78). [Syu'aib] berkata: telah menceritakan kepadaku [Nafi'] dari ['Abdullah bin 'Umar] ia berkata: "(Shalat berjama'ah) dilebihkan dengan dua puluh tujuh derajat."

【46】

Shahih Bukhari 613: Telah menceritakan kepada kami ['Umar bin Hafsh] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] berkata: aku mendengar [Salim] berkata: Aku mendengar [Ummu Darda'] berkata: Abu Darda' datang menemuiku dalam keadaan marah. Lalu aku bertanya kepadanya: "Apa yang membuatmu marah?" Maka dia menjawab: "Demi Allah, tidak ada yang aku kenal dari umat Muhammad kecuali bahwa mereka selalu shalat berjama'ah."

【47】

Shahih Bukhari 614: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul 'Ala] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usmah] dari [Buraid bin 'Abdullah] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang paling banyak mendapatkan pahala dalam shalat adalah mereka yang paling jauh (jarak rumahnya ke masjid), karena paling jauh dalam perjalanannya menuju masjid. Dan orang yang menunggu shalat hingga dia melaksanakan shalat bersama imam lebih besar pahalanya dari orang yang melaksanakan shalat kemudian tidur."

【48】

Shahih Bukhari 615: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Sumayya] mantan budak Abu Bakar bin 'Abdurrahman, dari [Abu Shalih As Saman] dari [Abu Hurairah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketika seorang laki-laki berjalan pada suatu jalan dan menemukan dahan berduri lalu ia membuangnya maka Allah menyanjungnya dan mengampuni dosanya." Kemudian beliau bersabda: "Orang yang mati syahid itu ada lima: orang yang mati karena penyakit kusta, orang yang mati karena sakit perut, orang yang mati kerena tenggelam, orang yang mati karena tertimpa reruntuhan dan orang yang terbunuh di jalan Allah." Beliau melanjutkan sabdanya: "Seandainya manusia mengetahui apa (kebaikan) yang terdapat pada adzan dan shaf awal, lalu mereka tidak dapat meraihnya kecuali dengan cara mengundi tentulah mereka akan mengundi. Dan seandainya mereka mengetahui apa yang terdapat pada bersegera menuju shalat, tentulah mereka akan berlomba-lomba. Dan seandainya mereka mengetahui kebaikan yang terdapat pada shalat 'Atamah (shalat 'Isya') dan Shubuh, tentulah mereka akan mendatanginya walaupun harus dengan merangkak."

【49】

Shahih Bukhari 616: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah bin Hawsyab] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahhab] berkata: telah menceritakan kepada kami [Humaid] dari [Anas bin Malik] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Bani Salamah, tidakkah kalian mengharap pahala dari langkah-langkah kalian?" Mujahid ketika menerangkan firman Allah: {Dan Kami menuliskan apa yang mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan} (Yasin: 12) mengatakan: "Yakni langkah-langkah mereka." [Ibnu Abu Maryam] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Ayyub] telah menceritakan kepadaku [Humaid] telah menceritakan kepadaku [Anas] ia berkata: "Bani Salamah pernah berkeinginan untuk pindah dari tempat tinggal mereka dan mendekat dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak memperkenankan mereka mengosongkan Madinah dengan bersabda: "Tidakkah kalian mengharap pahala dari langkah-langkah kalian?" Mujahid berkata: "Langkah-langkah mereka adalah bekas-bekas perjalanan mereka di muka bumi ketika berjalan dengan kaki mereka."

【50】

Shahih Bukhari 617: Telah menceritakan kepada kami ['Umar bin Hafsh] berkata: telah telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang-orang Munafiq kecuali shalat shubuh dan 'Isya. Seandainya mereka mengetahui (kebaikan) yang ada pada keduanya tentulah mereka akan mendatanginya walau harus dengan merangkak. Sungguh, aku berkeinginan untuk memerintahkan seorang mu'adzin sehingga shalat ditegakkan dan aku perintahkan seseorang untuk memimpin orang-orang shalat, lalu aku menyalakan api dan membakar (rumah-rumah) orang yang tidak keluar untuk shalat berjama'ah (tanpa alasan yang benar)."

【51】

Shahih Bukhari 618: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid Al Hadzdza'] dari [Abu Qilabah] dari [Malik bin Al Huwairits] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika telah datang waktu shalat maka adzan dan iqamahlah, kemudian hendaklah yang mengimami shalat adalah yang paling tua di antara kalian berdua."

【52】

Shahih Bukhari 619: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Para Malaikat berdo'a untuk salah seorang dari kalian selama dia masih pada posisi shalatnya dan belum berhadats: 'Ya Allah ampunilah dia. Ya Allah rahmatilah dia'. Dan seseorang dari kalian senantiasa dihitung dalam keadaan shalat selama dia menanti palaksanaan shalat. Dimana tidak ada yang menghalangi dia untuk kembali kepada keluarganya kecuali shalat itu."

【53】

Shahih Bukhari 620: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar Bundar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari ['Ubaidullah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Khubaib bin 'Abdurrahman] dari [Hafsh bin 'Ashim] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan 'ibadah kepada Rabbnya, seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah, mereka tidak bertemu kecuali karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata: 'Aku takut kepada Allah', dan seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya, serta seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri hingga kedua matanya basah karena menangis."

【54】

Shahih Bukhari 621: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] dari [Humaid] berkata: Anas bin Malik ditanya: "Apakah Rasulullah ada mengenakan cincin?" Maka dia menjawab: "Ya, beliau pernah mengakhirkan shalat Isya hingga pertengahan malam, kemudian selesai shalat beliau menghadap ke arah kami seraya bersabda: "Manusia sudah selesai shalat dan tidur, sementara kalian akan senantiasa dalam hitungan shalat kalian saat menunggu pelaksanaannya." Anas bin Malik berkata: "Sungguh saat itu aku melihat kilau sinar cincin beliau."

【55】

Shahih Bukhari 622: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin 'Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Mutharrif] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atha bin Yasar] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa datang ke masjid di pagi dan sore hari, maka Allah akan menyediakan baginya tempat tinggal yang baik di surga setiap kali dia berangkat ke masjid di pagi dan sore hari."

【56】

Shahih Bukhari 623: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin 'Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Bapaknya] dari [Hafsh bin 'Ashim] dari ['Abdullah bin Malik Ibnu Buhainah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melewati seorang laki-laki, berkata." (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku ['Abdurrahman] -yakni Ibnu Bisyr- berkata: telah menceritakan kepada kami [Bahz bin Asad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Sa'd bin Ibrahim] berkata: aku mendengar [Hafsh bin 'Ashim] berkata: aku mendengar seorang laki-laki dari Al Azdi yang dikenal dengan nama Malik Ibnu Buhainah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melihat seorang laki-laki shalat dua raka'at padahal iqamah telah dikumandangkan. Setelah selesai shalat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadanya: "Apakah kamu shalat Shubuh empat raka'at? Apakah kamu shalat Shubuh empat rakaat?" Hadits ini dikuatkan oleh [Ghundar] dan [Mu'adz] dari [Syu'bah] dalam riwayat [Malik]. Dan Ibnu Ishaq berkata dari [Sa'd] dari [Hafsh] dari 'Abdullah Ibnu Buhainah. Dan [Hammad] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sa'd] dari [Hafsh] dari [Malik].

【57】

Shahih Bukhari 624: Telah menceritakan kepada kami ['Umar bin Hafsh bin Ghiyats] berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] berkata: Kami pernah bersama 'Aisyah radliyallahu 'anha ketika kami menceritakan tentang masalah menekuni shalat berjama'ah dan mengutamakannya. Maka 'Aisyah pun berkata: "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang sakit yang membawa pada ajalnya, waktu shalat tiba dan dikumandangkanlah adzan. Lalu beliau bersabda (kepada para isterinya): "Suruhlah Abu Bakar untuk memimpin shalat bersama orang-orang." Lalu dikatakan kepada beliau: "Sesungguhnya Abu Bakar adalah orang yang lemah dan mudah menangis (saat membaca Al Qur'an). Dia tidak akan mampu menggantikan posisi Tuan untuk memimpin orang-orang shalat." Beliau kembali mengulangi ucapannya, dan mereka juga memberi jawaban yang sama. Hal itu terus berulang hingga tiga kali, akhirnya beliau pun bersabda: "Kalian ini seperti isteri-isteri Yusuf! Perintahkanlah Abu Bakar agar memimpin shalat." Maka keluarlah Abu Bakar memimpin shalat jama'ah. Kemudian beliau merasa agak segar badannya, sehingga beliau keluar ke masjid dengan diapit oleh dua orang, seolah aku melihat kedua kaki beliau menyentuh tanah karena sakit. Melihat kehadiran beliau, Abu Bakar berniat untuk mundur namun Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mencegahnya dengan isyarat agar ia tetap pada posisinya. Kemudian beliau di dudukkan di sisi Abu Bakar." Dikatakan kepada Al A'masy: "Apakah beliau shalat kemudian Abu Bakar shalat mengikuti shalatnya beliau, dan orang-orang shalat dengan mengikuti shalatnya Abu Bakar?" Lalu Al A'masy menjawab: "Ya." dengan anggukkan kepalanya. Abu Daud juga meriwayatkannya dari [Syu'bah] dari [Al A'masy] sebagiannya, dan [Abu Mu'awiyah] menambahkan: "Beliau shalat dengan duduk di sebelah kiri Abu Bakar, sementara Abu Bakar shalat dengan berdiri."

【58】

Shahih Bukhari 625: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hisyam] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ubaidullah bin 'Abdullah] berkata: ['Aisyah] berkata: "Ketika sakit Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam semakin parah dan berat, beliau minta izin kepada para isterinya untuk dirawat di rumahku. Lalu beliau pun diizinkan. Kemudian beliau keluar dengan dipapah oleh dua orang laki-laki sementara kedua kakinya berjalan di tanah. Kedua laki-laki itu adalah 'Abbas dan seorang lagi." 'Ubaidullah berkata: "Apa yang dikisahkan oleh 'Aisyah itu kemudian aku ceritakan kepada Ibnu 'Abbas, maka dia pun berkata kepadaku: "Tahukah kamu, siapakah lelaki lain yang tidak disebutkan namanya oleh 'Aisyah itu?" Aku jawab: "Tidak." Ibnu Abbas berkata: "Dia adalah 'Ali bin Abu Thalib."

【59】

Shahih Bukhari 626: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Nafi'], bahwa [Ibnu 'Umar] pernah mengumandangkan adzan pada suatu hari yang dingin dan berangin. Kemudian ia berkata: "Shalatlah di tempat tinggal kalian!" Ia melanjutkan perkataannya: "Jika malam sangat dingin dan hujan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan seorang mu'adzin untuk mengucapkan: "Hendaklah kalian shalat di tempat tinggal kalian."

【60】

Shahih Bukhari 627: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata: telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Mahmud bin Ar Rabi' Al Anshari] bahwa ['Itban bin Malik] selalu menjadi imam shalat bagi kaumnya. Dan pada suatu hari dia berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Wahai Rasulullah, sering terjadi malam yang gelap gulita dan jalanan becek sedangkan aku orang yang sudah lemah penglihatan. Untuk itu aku mohon shalatlah Tuan pada suatu tempat di rumahku yang akan aku jadikan tempat shalat. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatanginya di rumahnya. Lalu beliau berkata: "Mana tempat yang kamu sukai agar aku shalat padanya." Maka dia menunjuk suatu tempat di rumahnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian shalat pada tempat tersebut.

【61】

Shahih Bukhari 628: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin 'Abdul Wahhab] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul Hamid] sahabatnya Az Zayadi, ia berkata: aku mendengar ['Abdullah bin Al Harits] berkata: Pada suatu hari ketika jalan penuh dengan air dan lumpur akibat hujan, [Ibnu 'Abbas] menyampaikan khuthbah kepada kami. Saat mu'adzin mengucapkan 'Hayya 'Alash shalaah' (Marilah mendirikan shalat) ia perintahkan kepadanya untuk mengucapkan: "Shalatlah di tempat tinggal masing-masing". Maka orang-orang pun saling memandang satu sama lain seakan mereka mengingkarinya. Maka Ibnu 'Abbas berkata: "Seakan kalian mengingkari masalah ini. Sesungguhnya hal yang demikian ini pernah dilakukan oleh orang yang lebih baik dariku, yakni Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan sesungguhnya itu merupakan kewajiban ('azimah) dan aku enggan untuk mengungkapkannya kepada kalian." Dan dari [Hammad] dari ['Ashim] dari ['Abdullah bin Al Harits] dari [Ibnu 'Abbas] seperti itu. Hanya saja ia menambahkan bahwa Ibnu Abbas berkata: "Aku tidak mau untuk membuat kalian berdosa, kalian mendatangi shalat sementara lutut kaki kalian penuh dengan lumpur."

【62】

Shahih Bukhari 629: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Yahya] dari [Abu Salamah] berkata: Aku bertanya kepada [Abu Sa'id Al Khudri] (tentang Lailatul Qadar). Lalu ia menjawab: "Pada suatu hari ada banyak awan (mendung) lalu turun hujan lebat hingga atap Masjid menjadi bocor oleh air hujan. Waktu itu atap masih terbuat dari daun pohon kurma. Ketika shalat dilaksanakan, aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sujud di atas air dan lumpur hingga tampak sisa tanah becek pada dahi beliau."

【63】

Shahih Bukhari 630: Telah menceritakan kepada kami [Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Anas bin Sirin] berkata: aku mendengar [Anas bin Malik] berkata: Seorang laki-laki Anshar berkata: "Aku tidak dapat shalat bersama Tuan." Lelaki tersebut seorang yang besar badannya. Dia menyiapkan makanan untuk Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu dia mengundang beliau datang ke rumahnya, kemudian dia menghamparkan tikar dan memercikinya dengan air untuk beliau gunakan shalat. Setelah itu beliau shalat dua raka'at di atas tikar tersebut." Seorang lelaki dari keluarga Al Jarud berkata kepada Anas bin Malik: "Apakah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tadi melaksanakan shalat Dluha?" Anas bin Malik menjawab: "Aku belum pernah melihat beliau mengerjakannya kecuali pada hari itu."

【64】

Shahih Bukhari 631: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Hisyam] berkata: telah menceritakan [bapakku] kepadaku, katanya: Aku mendengar 'Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila makan malam sudah dihidangkan sedangkan shalat jama'ah sudah dibacakan iqamahnya, maka dahulukanlah makan."

【65】

Shahih Bukhari 632: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Apabila makan malam sudah dihidangkan, maka makanlah terlebih dahulu sebelum kalian melaksankan shalat Maghrib. Dan janganlah kalian tergesa-gesa dalam menyelesaikan makan kalian."

【66】

Shahih Bukhari 633: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaid bin Isma'il] dari [Abu Usamah] dari ['Ubaidullah] dari [Nafi'] dari Ibnu 'Umar berkata: Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Apabila makan malam seseorang dari kalian sudah dihidangkan sedangkan shalat sudah didirikan, maka dahulukanlah makan malam dan janganlah tergesa-gesa hingga dia menuntaskannya." Ibnu 'Umar juga pernah dihidangkan padanya suatu makanan sedangkan shalat sedang dilaksanakan, namun dia tidak mengikuti shalat tersebut hingga selesai, padahal saat itu dia juga mendengar bacaan imam. Berkata [Zuhair] dan [Wahab bin 'Utsman] dari [Musa bin 'Uqbah] dari [Nafi'] dari Ibnu 'Umar berkata: Telah bersabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Apabila seseorang dari kalian sedang makan janganlah dia tergesa-gesa hingga dia menyelesaikan kebutuhan (makan) nya sekalipun shalat jama'ah sedang dilaksanakan." Diriwayatkan oleh [Ibrahim bin Al Mundzir] dari [Wahab bin 'Utsman], dan Wahab adalah penduduk Madinah.

【67】

Shahih Bukhari 634: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin 'Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] berkata: telah mengabarkan kepada saya Ja'far bin 'Amru bin Umayyah bahwa bapaknya telah berkata: "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memakan daging paha lalu memotongnya. Kemudian beliau diserukan untuk shalat. Maka Beliau berdiri lalu meletakkan pisau kemudian shalat tanpa berwudlu' lagi."

【68】

Shahih Bukhari 635: Telah menceritakan kepada kami [Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hakam] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] berkata: Aku pernah bertanya kepada ['Aisyah] tentang apa yang dikerjakan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika berada di rumah. Maka 'Aisyah pun menjawab: "Beliau selalu membantu keluarganya, jika datang waktu shalat maka beliau keluar untuk melaksanakannya."

【69】

Shahih Bukhari 636: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Abu Qilabah] berkata: "Malik bin Al Huwairits datang menemui kami di Masjid kami ini, lalu ia berkata: "Aku akan melaksanakan shalat dengan kalian. Dan aku tidak ingin mengerjakan suatu shalat selain cara shalat yang pernah aku lihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakannya." Aku pun bertanya kepada Abu Qilabah: "Bagaimanakah cara shalat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam?" Ia menjawab: "Seperti guru kita ini. Setelah mengangkat kepalanya dari sujud, ia duduk sebentar sebelum bangkit di raka'at pertama."

【70】

Shahih Bukhari 637: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Nashr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Husain] dari [Zai'dah] dari ['Abdul Malik bin 'Umair] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Burdah] dari [Abu Musa] ia berkata: Ketika sakit Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam semakin parah, beliau berkata: "Suruhlah Abu Bakar untuk memimpin shalat orang-orang." 'Aisyah berkata: "Sesungguhnya Abu Bakar adalah seorang laki-laki yang lemah (hatinya: mudah menangis) jika harus menggantikan posisi Tuan, dia tidak akan mampu untuk memimpin shalat bersama orang-orang." Beliau berkata lagi: "Suruhlah Abu Bakar untuk memimpin shalat orang-orang." 'Aisyah kembali mengulangi jawabannya. Maka beliau pun bersabda: "Suruhlah Abu Bakar untuk memimpin shalat orang-orang. Kalian ini seperti isteri-isteri Yusuf!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian mendatangi Abu Bakar dan shalat bersama manusia di akhir masa hidupnya."

【71】

Shahih Bukhari 638: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] Ummul Mikminin, bahwasanya ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata saat sakit menjelang kewafatannya: "Suruhlah Abu Bakar untuk memimpin shalat orang-orang." 'Aisyah berkata: Aku lalu berkata: "Jika Abu Bakar menggantikan posisi Tuan, maka suaranya tidak akan bisa didengar oleh orang-orang karena tangisnya. Sebaiknya suruhlah Umar untuk memimpin shalat orang-orang." 'Aisyah berkata: Lalu aku sampaikan kepada Hafshah: "Katakanlah kepada Beliau: 'Jika Abu Bakar menggantikan posisi Tuan, maka suaranya tidak akan dapat didengar oleh orang-orang karena tangisannya, maka perintahlah Umar untuk memimpin shalat orang-orang.' Maka Hafshah pun melaksanakannya. Kemudian bersabdalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Celakalah kalian! Sungguh kalian ini seperti isteri-isterinya Yusuf. Suruhlah Abu Bakar untuk memimpin shalat orang-orang." Hafshah kemudian berkata kepada 'Aisyah: "Sungguh aku tidak mendapatkan kebaikan darimu."

【72】

Shahih Bukhari 639: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Anas bin Malik Al Anshari] salah seorang dari sahabat yang pernah mengikuti, melayani dan mendampingi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Bahwa Abu Bakar pernah mengimami mereka shalat di saat sakitnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang membawanya pada kewafatannya. Hingga pada suatu hari, pada hari Senin, saat orang-orang sudah berada pada barisan (shaf) shalat, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyingkap tabir kamar dan memandang ke arah kami sambil berdiri, sementara wajah beliau pucat seperti kertas. Beliau tersenyum dan tertawa. Hampir saja kami terkena fitnah (keluar dari barisan) karena sangat gembiranya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Abu Bakar lalu berkeinginan untuk berbalik masuk ke dalam barisan shaf karena menduga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam akan keluar untuk shalat. Namun Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi isyarat kepada kami agar: "Teruskanlah shalat kalian." Setelah itu beliau menutup tabir dan wafat pada hari itu juga.

【73】

Shahih Bukhari 640: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ma'mar] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul Warits] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz] dari [Anas bin Malik] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah tiga hari tidak keluar rumah untuk shalat. Dan selama itu shalat dilaksanakan dengan Abu Bakar maju sebagai imam memimpin shalat. Suatu hari Nabi Allah shallallahu 'alaihi wa sallam menyingkap tabir kamar dan mengangkatnya. Tatkala tampak wajah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sungguh belum pernah kami memandang yang lebih menakjubkan kami selain wajahnya ketika menampakkan kepada kami. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi isyarat dengan tangannya kepada Abu Bakar lalu kembali menutup tabirnya dan masuk. Dan sejak saat itu kami tidak lagi melihat beliau hingga wafat."

【74】

Shahih Bukhari 641: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sulaiman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] berkata: telah menceritakan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Hamzah bin 'Abdullah] ia mengabarkan kepadanya dari [Bapaknya] ia berkata: Ketika sakitnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam semakin parah, dan disampaikan kepadanya tentang shalat berjama'ah. Maka beliau berkata: "Suruhlah Abu Bakar untuk memimpin shalat orang-orang." 'Aisyah berkata: "Abu Bakar itu hatinya sangat lembut, jika membaca Al Qur'an maka ia akan menangis." Beliau berkata lagi: "Suruhlah dia untuk memimpin shalat." Lalu 'Aisyah kembali mengulangi jawabannya. Maka beliau pun bersabda: "Suruhlah dia untuk memimpin shalat. Kalian ini seperti isteri-isteri Yusuf!" Hadits ini dikuatkan oleh [Az Zubaidi], [Ibnu Akhi Az Zuhri] dan [Ishaq bin Yahya Al Kalbi] dari [Az Zuhri]. ['Uqail] dan [Ma'mar] menyebutkan dari [Az Zuhri] dari [Hamzah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

【75】

Shahih Bukhari 642: Telah menceritakan kepada kami [Zakaria bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan Abu Bakar unruk memimpin shalat jama'ah bersama orang-orang saat beliau sakit. Maka Abu Bakar pun memimpin shalat mereka." 'Urwah berkata: "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam merasakan ringan pada tubuhnya, beliau pun keluar sementara Abu Bakar sedang mengimami orang-orang shalat. Ketika Abu Bakar melihat beliau datang, dia pun berkeinginan untuk mundur. Tetapi beliau memberi isyarat kepadanya (dengan katanya): "Tetaplah kamu pada posisimu." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk di samping Abu Bakar, sehingga dia shalat mengikuti shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan orang-orang mengikuti shalatnya Abu Bakar."

【76】

Shahih Bukhari 643: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Abu Hazim bin Dinar] dari [Sahal bin Sa'd As Sa'idi], bahwa Suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pergi menemui Bani 'Amru bin 'Auf untuk menyelesaikan masalah di antara mereka. Kemudian tiba waktu shalat, lalu ada seorang mu'adzin menemui Abu Bakar seraya berkata: "Apakah engkau mau memimpin shalat berjama'ah sehingga aku bacakan iqamahnya?" Abu Bakar menjawab: "Ya." Maka Abu Bakar memimpin shalat. Tak lama kemudian datang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedangkan orang-orang sedang melaksanakan shalat. Lalu beliau bergabung dan masuk ke dalam shaf. Orang-orang kemudian memberi isyarat dengan bertepuk tangan namun Abu Bakar tidak bereaksi dan tetap meneruskan shalatnya. Ketika suara tepukan semakin banyak, Abu Bakar berbalik dan ternyata dia melihat ada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi isyarat yang maksudnya: 'Tetaplah kamu pada posisimu'. Abu Bakar mengangkat kedua tangannya lalu memuji Allah atas perintah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tersebut. Kemudian Abu Bakar mundur dan masuk dalam barisan shaf lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam maju dan melanjutkan shalat. Setelah shalat selesai, beliau bersabda: "Wahai Abu Bakar, apa yang menghalangimu ketika aku perintahkan agar kamu tetap pada posisimu?" Abu Bakar menjawab: "Tidaklah patut bagi anak Abu Quhafah untuk memimpin shalat di depan Rasulullah". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mengapa kalian tadi banyak bertepuk tangan? Barangsiapa menjadi makmum lalu merasa ada kekeliruan dalam shalat, hendaklah dia membaca tasbih. Karena jika dibacakan tasbih, dia (imam) akan memperhatikannya. Sedangkan tepukan untuk wanita."

【77】

Shahih Bukhari 644: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Malik bin Al Huwairits] berkata: Kami pernah mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, saat itu kami adalah para pemuda dan kami tinggal bersama beliau selama dua puluh malam. Kami dapati Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang sangat penyayang. Beliau bersabda kepada kami: "Jika kalian kembali ke negeri kalian, maka ajarilah mereka, dan perintahkanlah mereka shalat ini pada waktu begini, shalat ini pada waktu begini. Dan apabila telah datang waktu shalat, maka hendaklah seseorang dari kalian adzan dan hendaklah yang mengimami shalat adalah yang paling tua di antara kalian."

【78】

Shahih Bukhari 645: Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Asad] telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Mahmud bin Ar Rabi'] berkata: Aku mendengar ['Itban bin Malik Al Anshari] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meminta izin masuk ke rumahku, lalu aku izinkan. Beliau kemudian bersabda: "Mana tempat yang kamu sukai dari rumahmu hingga aku bisa shalat di sana?" Maka aku memberi isyarat kepada satu tempat yang aku sukai. Lalu beliau berdiri shalat dan kami berbaris mengikuti di belakang beliau, kemudian beliau salam kamipun memberi salam.

【79】

Shahih Bukhari 646: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Za'idah] dari [Musa bin Abu Aisyah] dari ['Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah] berkata: Aku masuk menemui ['Aisyah] aku lalu berkata kepadanya: "Maukah engkau menceritakan kepadaku tentang peristiwa yang pernah terjadi ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang sakit?" 'Aisyah menjawab: Ya. Pernah suatu hari ketika sakit Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam semakin berat, beliau bertanya: "Apakah orang-orang sudah shalat?" Kami menjawab: "Belum, mereka masih menunggu tuan." Beliau pun bersabda: "Kalau begitu, bawakan aku air dalam bejana." Maka kamipun melaksanakan apa yang diminta beliau. Lalu beliau mandi, lalu berusaha berdiri dan berangkat, namun beliau jatuh pingsan. Ketika sudah sadarkan diri, beliau kembali bertanya: "Apakah orang-orang sudah shalat?" Kami menjawab: "Belum wahai Rasulullah, mereka masih menunggu tuan." Kemudian beliau berkata lagi: "Bawakan aku air dalam bejana." Lalu beliau duduk dan mandi. Kemudian beliau berusaha untuk berdiri dan berangkat, namun beliau jatuh pingsan lagi. Ketika sudah sadarkan diri kembali, beliau berkata: "Apakah orang-orang sudah shalat?" Kami menjawab lagi: "Belum wahai Rasulullah, mereka masih menunggu tuan." Kemudian beliau berkata lagi: "Bawakan aku air dalam bejana." Lalu beliau duduk dan mandi. Kemudian beliau berusaha untuk berdiri dan berangkat, namun beliau jatuh dan pingsan lagi. Ketika sudah sadarkan diri, beliau pun bersabda: "Apakah orang-orang sudah shalat?" Saat itu orang-orang sudah menunggu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di masjid untuk shalat 'Isya di waktu yang akhir. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus seseorang untuk menemui Abu Bakar dan memintanya untuk mengimami shalat. Maka utusan tersebut menemui Abu Bakar dan berkata kepadanya: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memerintahkan anda untuk mengimami shalat jama'ah!" Lalu Abu Bakar -orang yang hatinya lembut- berkata: "Wahai 'Umar, pimpinlah orang-orang melaksanakan shalat." Umar menjawab: "Anda lebih berhak dalam masalah ini." Maka Abu Bakar memimpin shalat pada hari-hari sakitnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tersebut. Kemudian ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mendapati tubuhnya lebih segar, beliau pun keluar rumah sambil berjalan dipapah oleh dua orang laki-laki, satu diantaranya adalah 'Abbas untuk melaksanakan shalat Dhuhur. Ketika itu Abu Bakar sedang mengimami shalat, ketika ia melihat beliau datang, Abu Bakar berkehendak untuk mundur dari posisinya namun Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi isyarat supaya dia tidak mundur. Kemudian beliau bersabda: "Dudukkanlah aku disampingnya." Maka kami mendudukkan beliau di samping Abu Bakar." Perawi berkata: "Maka jadilah Abu Bakar shalat dengan mengikuti shalatnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sementara orang-orang mengikuti shalatnya Abu Bakar, dan saat itu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat sambil duduk." 'Ubaidullah berkata: Aku menemui 'Abdullah bin 'Abbas dan berkata kepadanya: "Maukah anda saya ceritakan sebuah hadits tentang sakitnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seperti yang disampaikan 'Aisyah?" Dia menjawab: "Sampaikanlah!" Maka aku ceritakan hadits yang disampaikan 'Aisyah. 'Abdullah bin 'Abbas tidak mengingkari sedikitpun apa yang aku ceritakan selain dia bertanya kepadaku: "Apakah 'Aisyah menyebutkan nama laki-laki yang bersama 'Abbas?" Aku menjawab: "Tidak." Ia pun berkata: "Dia adalah 'Ali bin Abu Thalib."

【80】

Shahih Bukhari 647: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] Ummul Mukminin, bahwa ia berkata: Saat sakit, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat di rumahnya sambil duduk. Dan segolongan kaum shalat di belakang beliau dengan berdiri. Maka beliau memberi isyarat kepada mereka agar duduk. Ketika shalat sudah selesai beliau bersabda: "Sesungguhnya imam dijadikan untuk diikuti, apabila dia rukuk maka rukuklah kalian, bila dia mengangkat kepalanya maka angkatlah kepala kalian. Dan bila dia shalat dengan duduk, maka shalatlah kalian dengan duduk."

【81】

Shahih Bukhari 648: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Anas bin Malik], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada suatu hari mengendarai kudanya lalu terjatuh dan terhempas pada bagian lambungnya yang kanan. Karena sebab itu beliau pernah melaksanakan shalat sambil duduk di antara shalat-shalatnya. Maka kamipun shalat di belakang Beliau dengan duduk. Ketika selesai Beliau bersabda: "Sesungguhnya imam dijadikan untuk diikuti, jika ia shalat dengan berdiri maka shalatlah kalian dengan berdiri. Jika ia rukuk maka rukuklah kalian, jika ia mengangkat kepalanya maka angkatlah kepala kalian. Dan jika ia mengucapkan SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Allah mendengar orang yang memuji-Nya), maka ucapkanlah: RABBANAA WA LAKAL HAMDU (Ya Rabb kami, milik Engkaulah segala pujian). Dan jika ia shalat dengan berdiri maka shalatlah kalian dengan berdiri, dan jika ia shalat dengan duduk maka shalatlah kalian semuanya dengan duduk." Abu 'Abdullah berkata: Al Humaidi ketika menerangkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam "Dan bila dia shalat dengan duduk maka shalatlah kalian dengan duduk" dia berkata: "Kejadian ini adalah saat sakitnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di waktu yang lampau. Kemudian setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan duduk sedangkan orang-orang shalat di belakangnya dengan berdiri, dan beliau tidak memerintahkan mereka agar duduk. Dan sesungguhnya yang dijadikan ketentuan adalah berdasarkan apa yang paling akhir dan terakhir dari perbuatan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."

【82】

Shahih Bukhari 649: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Sufyan] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Ishaq] berkata: telah menceritakan kepadaku ['Abdullah bin Yazid] berkata: telah menceritakan kapadaku [Al Bara'] -dan ia bukanlah pendusta- ia berkata: "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH', tidak ada seorangpun dari kami yang membungkukkan punggungnya sebelum Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam benar-benar (meletakkan kepalanya) bersimpuh dalam sujud, barulah setelah itu kami bersujud." Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dengan hadits yang seperti ini.

【83】

Shahih Bukhari 650: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Minhal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari Muhammad bin Ziyad, Aku mendengar [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidakkah salah seorang dari kalian takut, atau apakah salah seorang dari kalian tidak takut, jika ia mengangkat kepalanya sebelum Imam, Allah akan menjadikan kepalanya seperti kepala keledai, atau Allah akan menjadikan rupanya seperti bentuk keledai?"

【84】

Shahih Bukhari 651: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Al Mundzir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Anas bin 'Iyadl] dari ['Ubaidullah] dari [Nafi'] dari ['Abdullah bin 'Umar] berkata: "Ketika robongan Muhajirin yang pertama sampai di 'Ushbah, suatu tempat di Quba', sebelum kedatangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yang mengimami shalat mereka adalah Salim mantan budak Abu Hudzaifah. Dia adalah seorang sahabat yang paling banyak bacaan (hafalan) Al Qur'annya di antara mereka."

【85】

Shahih Bukhari 652: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Yahya] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu At Tayyah] dari [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Dengar dan taatlah kalian, sekalipun yang memimpin kalian adalah seorang budak Habasyi yang berambut keriting seperti buah kismis."

【86】

Shahih Bukhari 653: Telah menceritakan kepada kami [Al Fadll bin Sahal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Musa Al Asyyab] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin 'Abdullah bin Dinar] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atha bin Yasar] dari [Abu Hurairah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mereka mengimami kalian shalat, apabila mereka benar, maka kalian mendapatkan pahalanya dan apabila mereka salah, kalian tetap mendapatkan pahalanya, sedangkan dosanya ditanggung oleh mereka."

【87】

Shahih Bukhari 654: Abu Abdullah berkata: [Muhammad bin Yusuf] berkata kepada kami, telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] telah menceritakan kepada kami [Az Zuhri] dari [Humaid bin 'Abdurrahman] dari ['Ubaidullah bin 'Adi bin Khiyar], bahwa Dia masuk menemui 'Utsman bin 'Affan radliyallahu 'anhu saat ia terkepung, lalu berkata: "Engkau adalah pemimpin Kaum Muslimin namun engkau tengah mengalami kejadian seperti yang kita saksikan. Sedangkan shalat akan dipimpin oleh imam yang terkena fitnah dan kami jadi khawatir terkena dosa." Maka 'Utsman bin 'Affan pun berkata: "Shalat adalah amal terbaik yang dilakukan manusia. Oleh karena itu apabila orang-orang melakukan kebaikan (dengan mendirikan shalat), maka berbuat baiklah (shalat) bersama mereka. Dan jika mereka berbuat keburukan (kesalahan), maka jauhilah keburukan mereka." Az Zubaidi berkata: Az Zuhri berkata: "Kami tidak membenarkan shalat bermakmum di belakang seorang banci kecuali dalam keadaan sangat terpaksa."

【88】

Shahih Bukhari 655: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Aban] telah menceritakan kepada kami [Ghundar] dari [Syu'bah] dari [Abu At Tayyah] bahwa dia mendengar [Anas bin Malik] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berkata kepada Abu Dzar: "Dengar dan taatlah sekalipun terhadap seorang budak Habasyi yang berambut keriting seperti buah anggur kering."

【89】

Shahih Bukhari 656: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] berkata: telah menceritakan kepadaku [Syu'bah] dari [Al Hakam] berkata: Aku mendengar [Sa'id bin Jubair] dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma berkata: "Aku pernah menginap di rumah bibiku, Maimunah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pergi shalat 'Isya kemudian kembali ke rumah dan shalat sunnah empat rakaat, kemudian beliau tidur. Saat tengah malam beliau bangun dan shalat malam, lalu aku datang untuk ikut shalat bersama beliau dan berdiri di samping kiri beliau. Kemudian beliau menggeserku ke sebelah kanannya, lalu beliau shalat lima rakaat, kemudian dua rakaat, kemudian tidur hingga aku mendengar suara dengkur Beliau. Setelah itu beliau keluar untuk shalat (shubuh)."

【90】

Shahih Bukhari 657: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibnu Wahb] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Amru] dari ['Abdu Rabbih bin Sa'id] dari [Makhramah bin Sulaiman] dari [Kuraib] mantan budak Ibnu 'Abbas, dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma ia berkata: "Suatu malam aku pernah tidur di sisi Maimunah, sementara Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidur di sebelahnya pada malam itu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian berwudlu lalu berdiri menunaikan shalat. Maka aku datang dan berdiri shalat di samping kiri beliau. Namun beliau memegangku dan menggeserku ke sebelah kanannya. Setelah itu beliau shalat tiga belas rakaat, kemudian tidur hingga terdengar nafasnya. Dan memang beliau apabila tidur (terdengar suara) nafas beliau. Kemudian seorang mu'adzin datang kepada beliau, maka beliau pun keluar untuk menunaikan shalat (Shubuh) tanpa berwudlu lagi." 'Amru berkata: Aku ceritakan riwayat ini kepada [Bukair], lalu ia berkata: "Kuraib juga telah menceritakan kepadaku seperti itu."

【91】

Shahih Bukhari 658: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepadaku [Isma'il bin Ibrahim] dari [Ayyub] dari ['Abdullah bin Sa'id bin Jubair] dari [Bapaknya] dari [Ibnu 'Abbas] ia berkata: "Aku pernah menginap di rumah bibiku. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat malam. Maka aku datang untuk ikut shalat bersama beliau, aku berdiri di samping kirinya, lalu beliau memegang kepalaku dan menggeserku ke sebelah kanannya."

【92】

Shahih Bukhari 659: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Amru] dari [Jabir bin 'Abdullah], bahwa Mu'adz bin Jabal pernah shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian dia kembali pulang dan mengimami shalat kaumnya.

【93】

Shahih Bukhari 660: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ghundar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Amru] berkata: Aku mendengar [Jabir bin 'Abdullah] berkata: Mu'adz bin Jabal pernah shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dia lalu kembali pulang dan mengimami kaumnya shalat 'Isya dengan membaca surah Al Baqarah. Kemudian ada seorang laki-laki keluar dan pergi, Mu'adz seakan menyebut orang tersebut dengan keburukan. Kejadian ini kemudian sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau pun bersabda: "Apa engkau akan membuat fitnah? Apa engkau akan membuat fitnah? Apa engkau akan membuat fitnah?" Beliau ucapkan hingga tiga kali. Atau kata beliau: "Apakah kamu menjadi pembuat fitnah? Apakah kamu menjadi pembuat fitnah? Apakah kamu menjadi pembuat fitnah?" Lalu beliau memerintahkannya (Mu'adz) untuk membaca dua surah saja dari pertengahan Al Mufashshal." 'Amru berkata: "Namun aku tidak hafal kedua surat tersebut."

【94】

Shahih Bukhari 661: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata: Aku mendengar [Qais] berkata: telah mengabarkan kepada ku [Abu Mas'ud] bahwa Ada seseorang berkata: "Wahai Rasulullah, demi Allah! Aku mengakhirkan shalat shubuh berjama'ah karena fulan yang memanjangkan bacaan dalam shalat bersama kami." Maka aku belum pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam marah dalam memberi pelajaran melebihi marahnya pada hari itu. Beliau kemudian bersabda: "Sungguh di antara kalian ada orang yang dapat menyebabkan orang lain berlari memisahkan diri. Maka bila seseorang dari kalian memimpin shalat bersama orang banyak hendaklah dia melaksanakannya dengan ringan. Karena di antara mereka ada orang yang lemah, lanjut usia dan orang yang punya keperluan."

【95】

Shahih Bukhari 662: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika seseorang dari kalian memimpin shalat orang banyak, hendaklah dia meringankannya. Karena di antara mereka ada orang yang lemah, orang yang sakit dan orang yang berusia lanjut. Namun bila dia shalat sendiri silahkan dia panjangkan sesukanya."

【96】

Shahih Bukhari 663: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Abu Mas'ud] berkata: Seorang laki-laki berkata: "Wahai Rasulullah, sungguh aku tidak ikut shalat shubuh berjama'ah disebabkan fulan yang memanjangkan bacaan saat shalat bersama kami." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam marah, dan aku belum pernah melihat beliau marah sebelumnya melebihi marahnya pada hari itu. Kemudian Beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia, sungguh di antara kalian ada orang yang dapat menyebabkan orang lain berlari memisahkan diri. Maka barangsiapa memimpin shalat bersama orang banyak hendaklah dia melaksanakannya dengan ringan. Karena di belakang dia ada orang yang lemah, orang tua yang lanjut usia dan orang yang punya keperluan."

【97】

Shahih Bukhari 664: Telah menceritakan kepada kami [Adam bin Abu Iyas] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muharib bin Ditsar] berkata: Aku mendengar [Jabir bin 'Abdullah Al Anshari] berkata: "Seorang laki-laki datang dengan membawa dua unta yang baru saja diberinya minum saat malam sudah gelap gulita. Laki-laki itu kemudian tinggalkan untanya dan ikut shalat bersama Mu'adz. Dalam shalatnya Mu'adz membaca surah Al Baqarah atau surah An Nisaa' sehingga laki-laki tersebut meninggalkan Mu'adz. Maka sampailah kepadanya berita bahwa Mu'adz mengecam tindakannya. Akhirnya laki-laki tersebut mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengadukan persoalannya kepada beliau. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Wahai Mu'adz, apakah kamu membuat fitnah?" Atau kata Beliau: "Apakah kamu menjadi pembuat fitnah? -Beliau ulangi perkataannya tersebut hingga tiga kali- "Mengapa kamu tidak membaca saja surat 'Sabbihisma rabbika', atau dengan 'Wasysyamsi wa dluhaahaa' atau 'Wallaili idzaa yaghsyaa'? Karena yang ikut shalat di belakangmu mungkin ada orang yang lanjut usia, orang yang lemah atau orang yang punya keperluan." Perawi berkata: "Menurutku sampai inilah kalimat hadits ini." Abu 'Abdullah berkata: hadits ini dikuatkan oleh [Sa'id bin Masruq] dan [Mis'ar] dan Asy Syaibani, berkata Amru dan [Ubaidullah bin Miqsam] dan [Abu Az Zubair] dari [Jabir] bahwa dalam shalat Isya Mu'adz membaca surat Al Baqarah. Dan hadits ini dikuatkan oleh [Al A'masy] dari [Muharib].

【98】

Shahih Bukhari 665: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ma'mar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz] dari [Anas bin Malik] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan singkat dan sempurna."

【99】

Shahih Bukhari 666: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari ['Abdullah bin Abu Qatadah] dari bapaknya Abu Qatadah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Aku pernah ingin memanjangkan shalat, namun aku mendengar tangisan bayi. Maka aku pendekkan shalatku karena khawatir akan memberatkan ibunya." Hadits ini dikuatkan oleh [Bisyr bin Bakar] dan [Ibnu Al Mubarak] dan [Baqiyyah] dari [Al Auza'i].

【100】

Shahih Bukhari 667: Telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Makhlad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Bilal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik bin 'Abdullah] berkata: Aku mendengar [Anas bin Malik] berkata: "Belum pernah aku shalat di belakang seorang Imam pun yang lebih ringan dan lebih sempurna shalatnya dari pada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Jika mendengar tangisan bayi, maka beliau ringankan shalatnya karena khawatir ibunya akan terkena fitnah."

【101】

Shahih Bukhari 668: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin 'Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Qatadah] bahwa [Anas bin Malik] menceritakan kepadanya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saat aku shalat dan ingin memanjangkan bacaanku, tiba-tiba aku mendengar tangian bayi sehingga aku pun memendekkan shalatku, sebab aku tahu ibunya akan susah dengan adanya tangisan tersebut."

【102】

Shahih Bukhari 669: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Adi] dari [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Saat aku shalat dan ingin memanjangkan bacaanku, tiba-tiba aku mendengar tangisan bayi sehingga aku pun memendekkan shalatku, sebab aku tahu ibunya akan susah dengan adanya tangisan tersebut." [Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Aban] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] telah menceritakan kepada kami [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti ini juga.

【103】

Shahih Bukhari 670: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] dan [Abu An Nu'man] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari ['Amru bin Dinar] dari [Jabir bin 'Abdullah] berkata: "Mu'adz bin Jabal pernah shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian dia pulang menemui kaumnya dan shalat mengimami mereka."

【104】

Shahih Bukhari 671: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Daud] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari ['Aisyah] berkata: "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam kondisi sakit yang membawa kepada kematiannya, Bilal datang menemui beliau mengabarkan bahwa waktu shalat telah datang. Lalu beliau berkata: "Kalian suruhlah Abu Bakar untuk memimpin shalat." Aku berkata: "Sesungguhnya Abu Bakar orang yang lemah lembut, jika ia menggantikan posisi tuan, maka dia akan menangis dan tidak akan bisa membaca Al Qur'an." Beliau berkata lagi: "Kalian suruhlah Abu Bakar untuk memimpin shalat." Lalu aku menyampaikan jawaban yang sama. Maka pada ketiga atau keempat kalinya beliau bersabda: "Sungguh kalian ini seperti isteri-isterinya Yusuf. Suruhlah Abu Bakar untuk memimpin shalat." Akhirnya Abu Bakar pun shalat (sebagai Imam). Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dengan diapit oleh dua orang laki-laki dan seolah aku melihat beliau berjalan dengan menyeret kakinya di atas tanah. Ketika Abu Bakar melihat kedatangan beliau, dia pun berniat mundur. Tetapi beliau memberi isyarat kepadanya seolah berkata: "Tetaplah shalat." Abu Bakar kemudian bergeser dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam duduk disampingnya, lalu Abu Bakar memperdengarkan suara takbir kepada jama'ah." Hadits ini juga diperkuat oleh [Muhadlir] dari [Al A'masy].

【105】

Shahih Bukhari 672: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Ibrahin] dari [Al Aswad] dari ['Aisyah]: "Ketika sakit Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam semakin parah, Bilal datang menemui beliau mengabarkan bahwa waktu shalat telah tiba. Lalu beliau berkata: "Kalian suruhlah Abu Bakar untuk memimpin shalat jama'ah bersama orang banyak." Maka aku pun berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Bakar seorang laki-laki yang lemah lembut, jika ia menggantikan tuan, maka suaranya tidak akan bisa didengar oleh orang-orang. Alangkah lebih baik bila tuan menyuruh 'Umar." Maka beliau pun bersabda: "Suruhlah Abu Bakar untuk memimpin shalat bersama orang-orang." Kemudian aku sampaikan kepada Hafshah: "Katakanlah kepada beliau 'Abu Bakar adalah seorang laki-laki yang lemah lembut, jika ia menggantikan posisi tuan, maka ia tidak akan dapat memperdengarkan suara bacaannya kepada orang-orang. Alangkah lebih baik bila tuan menyuruh 'Umar, sebab Abu Bakar mudah menangis (dalam shalat). Untuk itu, sebaiknya suruhlah 'Umar untuk memimpin shalat orang-orang.'" Maka bersabdalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Sungguh kalian ini seperti isteri-isterinya Yusuf. Suruhlah Abu Bakar shalat bersama orang-orang." Kemudian ketika Abu Bakar sudah memulai shalat, tubuh beliau telah nampak enak, beliau pun keluar rumah dengan diapit oleh dua orang laki-laki. Dan seolah aku melihat beliau berjalan dengan menyeret kakinya di atas tanah, hingga masuk ke dalam masjid. Tatkala Abu Bakar mendengar kedatangan beliau maka ia pun berkeinginan untuk mundur. Namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi isyarat kepadanya. Lalu tibalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hingga beliau duduk di samping kiri Abu Bakar. Abu Bakar shalat dengan bediri sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan duduk, Abu Bakar shalat mengikuti shalatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan orang-orang mengikuti shalatnya Abu Bakar."

【106】

Shahih Bukhari 673: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Maslamah] dari [Malik bin Anas] dari [Ayyub bin Abu Tamimah As Sakhtiyani] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Abu Hurairah] berkata: Ketika Rasulullah telah selesai dari shalat dua rakaat, Dzul Yadain berkata kepada beliau: "Wahai Rasulullah, shalatnya sengaja diqashar atau tuan yang lupa?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata: "Apakah benar yang dikatakan Dzul Yadain?" Orang-orang menjawab: "Benar." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bediri dan mengerjakan shalat dua rakaat yang kurang kemudian salam. Kemudian beliau takbir lalu sujud seperti sujudnya (yang biasa) atau lebih lama lagi."

【107】

Shahih Bukhari 674: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'ad bin Ibrahim] dari [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dari [Abu Hurairah] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat Dhuhur dua rakaat. Lalu dikatakan kepada beliau: "Tuan shalat hanya dua rakaat!" Maka beliau mengerjakan shalat dua rakaat yang kurang kemudian salam, setelah itu beliau sujud dua kali.

【108】

Shahih Bukhari 675: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] Ummul Mukminin, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata saat dalam kondisi sakitnya: "Suruhlah Abu Bakar untuk memimpin shalat orang-orang." 'Aisyah berkata: "Lalu aku berkata: "Jika Abu Bakar menggantikan posisi tuan, tidak akan mampu memperdengarkan suara bacaannya kepada orang banyak karena dia mudah menangis (dalam shalat). Sebaiknya suruhlah 'Umar untuk memimpin orang-orang shalat berjama'ah." Beliau bersabda: "Suruhlah Abu Bakar memimpin shalat." 'Aisyah lalu berkata kepada Hafshah: "Katakanlah kepada Beliau, 'Jika Abu Bakar menggantikan posisi tuan, maka dia tidak akan mampu memperdengarkan suara bacaannya kepada orang banyak karena dia sering menangis (dalam shalat). Untuk itu, suruhlah 'Umar untuk memimpin orang-orang shalat berjama'ah." Maka Hafshah melaksanakannya. Kemudian bersabdalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Celakalah kalian! Sungguh kalian ini seperti isteri-isteri Yusuf. Suruhlah Abu Bakar memimpin orang-orang shalat." Hafshah pun berkata kepada 'Aisyah: "Sungguh aku tidak mendapatkan kebaikan darimu."

【109】

Shahih Bukhari 676: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid Hisyam bin 'Abdul Malik] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Amru bin Murrah] berkata: Aku mendengar [Salim bin Abu Al Ja'd] berkata: Aku mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Luruskanlah shaf kalian, atau Allah akan memalingkan wajah-wajah kalian."

【110】

Shahih Bukhari 677: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ma'mar] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul Warits] dari ['Abdul 'Aziz bin Shuhaib] dari [Anas bin Malik] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Luruskanlah shaf, sesungguhnya aku dapat melihat kalian dari balik punggungku."

【111】

Shahih Bukhari 678: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad Ibnu Abu Raja'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyyah bin 'Amru] berkata: telah menceritakan kepada kami [Za'idah bin Qudamah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Humaid Ath Thawil] telah menceritakan kepada kami [Anas bin Malik] ia berkata: Ketika iqamah shalat telah dikumandangkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berbalik menghadapkan mukanya kepada kami seraya bersabda: "Luruskanlah shaf dan rapatkanlah, sesungguhnya aku dapat melihat kalian dari balik punggungku."

【112】

Shahih Bukhari 679: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim] dari [Malik] dari [Sumayya] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang-orang yang mati syahid itu adalah: orang yang mati kerena tenggelam, karena penyakit kusta, karena sakit perut, dan orang yang mati karena tertimpa reruntuhan." Beliau juga bersabda: "Seandainya mereka mengetahui kebaikan yang terdapat dalam bersegera menuju shalat, tentulah mereka akan berlomba-lomba. Dan seandainya mereka mengetahui kebaikan yang terdapat pada waktu 'atamah (shalat 'Isya) dan shubuh, tentulah mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak, dan seandainya mereka mengetahui kebaikan yang ada pada shaf pertama tentulah mereka akan berlomba meraihnya."

【113】

Shahih Bukhari 680: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabbih] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Dijadikannya Imam adalah untuk diikuti, maka janganlah kalian menyelisihnya. Jika ia rukuk maka rukuklah kalian, jika ia mengucapkan 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH' maka ucapkanlah, 'RABBANAA LAKAL HAMDU'. Jika ia sujud maka sujudlah kalian, jika ia shalat dengan duduk maka shalatlah kalian semuanya dengan duduk, dan luruskanlah shaf, karena lurusnya shaf merupakan bagian dari sempurnanya shalat."

【114】

Shahih Bukhari 681: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Luruskanlah shaf kalian, karena lurusnya shaf adalah bagian dari ditegakkannya shalat."

【115】

Shahih Bukhari 682: Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Asad] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Al Fadll bin Musa] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sa'id bin 'Ubaid Ath Tha'i] dari [Busyair bin Yasar Al Anshari] dari [Anas bin Malik], bahwa Dia datang ke Madinah, lalu dikatakan kepadanya: "Apakah ada sesuatu yang kamu ingkari dari perbuatan kami sejak kamu hidup bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Anas bin Malik menjawab: "Tidak ada sesuatu yang aku ingkari dari kalian kecuali kalian tidak meluruskan shaf dalam shalat." ['Uqbah bin 'Ubaid] berkata dari [Busyair bin Yasar] bahwa [Anas bin Malik] mendatangi kami di Madinah seperti keterangan riwayat ini."

【116】

Shahih Bukhari 683: Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Humaid] dari [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Luruskanlah shaf-shaf kalian, sesungguhnya aku dapat melihat kalian dari balik punggungku." Dan setiap orang dari kami merapatkan bahunya kepada bahu temannya, dan kakinya pada kaki temannya.

【117】

Shahih Bukhari 684: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Daud] dari ['Amru bin Dinar] dari [Kuraib] mantan budak Ibnu 'Abbas, dari Ibnu 'Abbas berkata: "Pada suatu malam aku pernah shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan aku berdiri di samping kirinya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian memegang kepalaku dari arah belakangku, lalu menempatkan aku di sebelah kanannya. Beliau kemudian shalat dan tidur setelahnya. Setelah itu datang mu'adzin kepada beliau, maka beliau pun berangkat shalat dengan tidak berwudlu lagi."

【118】

Shahih Bukhari 685: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ishaq] dari [Anas bin Malik] ia berkata: "Aku dan seorang anak yatim yang tinggal di rumah kami, pernah ikut shalat di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Sementara ibuku, Ummu Sulaim, shalat di belakang kami."

【119】

Shahih Bukhari 686: Telah menceritakan kepada kami [Musa] telah menceritakan kepada kami [Tsabit bin Yazid] telah menceritakan kepada kami ['Ashim] dari [Asy Sya'bi] dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhu berkata: "Pada suatu malam aku pernah shalat di samping kiri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau memegang tanganku atau bahuku kemudian memindahkan aku ke sebelah kanannya." Ibnu 'Abbas berkata: "Beliau memegangku dengan menggunakan tangannya dari arah belakangku."

【120】

Shahih Bukhari 687: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salam] berkata: telah mengabarkan kepada kami ['Abdah] dari [Yahya bin Sa'id Al Anshari] dari ['Amrah] dari ['Aisyah] berkata: "Pada suatu malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat di kamarnya, saat itu dinding kamar beliau tidak terlalu tinggi (pendek) hingga orang-orang pun melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri shalat sendirian. Orang-orang itu pun berdiri dan shalat di belakang beliau, hingga pada pagi harinya orang-orang saling memperbincangkan kejadian tersebut. Kemudian pada malam keduanya beliau kembali shalat, dan orang-orangpun mengikuti shalat beliau kembali. Mereka melakukan ini selama dua atau tiga malam hingga setelah malam itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk di rumahnya dan tidak keluar melaksanakan shalat seperti malam sebelumnya. Pada pagi harinya orang-orang mempertanyakannya, lalu beliau bersabda: "Aku khawatir bila shalat malam itu ditetapkan sebagai kewajiban atas kalian."

【121】

Shahih Bukhari 688: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Al Mundzir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Fudaik] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi'b] dari [Al Maqburi] dari [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dari ['Aisyah], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memiliki tikar yang di waktu siang digelar, sedang pada waktu malam dijadikannya seperti dinding yang menutupi Beliau dari orang lain. Saat sedang shalat, orang-orang berkumpul ikut shalat di belakang Beliau.

【122】

Shahih Bukhari 689: telah menceritakan kepada kami ['Abdul A'la bin Hammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Musa bin 'Uqbah] dari [Salim Abu An Nadlr] dari [Busr bin Sa'id] dari [Zaid bin Tsabit], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membuat satu ruangan. Busr berkata: Aku menduga Zaid bin Tsabit berkata: Membuat tikar pada bulan Ramadlan, lalu beliau melaksakan shalat malam di (kamar atau tikar) tersebut dalam beberapa malam. Kemudian para sahabat mengikuti shalat beliau. Ketika mengetahui apa yang mereka lakukan beliau pun berdiam di rumah, setelah itu beliau keluar seraya berkata kepada mereka: "Sungguh aku telah mengetahui sebagaimana aku lihat apa yang kalian lakukan. Wahai manusia, shalatlah kalian di rumah-rumah kalian, sesungguhnya shalat yang paling utama adalah shalatnya seseorang yang dilakukannya di rumahnya, kecuali shalat fardlu." ['Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] telah menceritakan kepada kami [Musa] aku mendengar [Abu An Nadlr] dari [Busr] dari [Zaid] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

【123】

Shahih Bukhari 690: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Anas bin Malik Al Anshari], bahwa Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengendarai kudanya dan terjatuh terhempas pada lambung kanannya. Anas radliyallahu 'anhu berkata: "Maka pada suatu hari Beliau shalat mengimami kami di antara shalat-shalatnya dengan duduk. Maka kami pun shalat di belakang Beliau dengan duduk. Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya imam dijadikan untuk diikuti. Jika ia shalat dengan berdiri maka shalatlah kalian dengan berdiri, jika ia rukuk maka rukuklah kalian, jika ia mengangkat kepala maka angkatlah kepala kalian, jika ia sujud maka sujudlah kalian, jika ia mengucapkan SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Allah mendengar orang yang memuji-Nya), maka ucapkanlah oleh kalian RABBANAA WA LAKAL HAMDU (Ya Rabb kami, milik Engkaulah segala pujian)."

【124】

Shahih Bukhari 691: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Laits] dari [Ibnu Syihab] dari [Anas bin Malik] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jatuh dari kudanya hingga beliau pun cedera. Lalu beliau shalat mengimami kami dengan duduk, dan kami juga shalat dengan duduk. Setelah selesai beliau bersabda: "Sesungguhnya imam, atau dijadikannya imam adalah untuk diikuti. Jika ia takbir maka bertakbirlah kalian, jika ia rukuk maka rukuklah kalian, jika ia mengangkat kepala maka angkatlah kepala kalian, jika ia mengucapkan SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Allah mendengar orang yang memuji-Nya), maka ucapkanlah oleh kalian RABBANAA LAKAL HAMDU (Ya Rabb kami, milik Engkaulah segala pujian), dan jika ia sujud maka sujudlah kalian."

【125】

Shahih Bukhari 692: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dijadikannya Imam itu untuk diikuti, jika ia takbir maka bertakbirlah kalian, jika ia rukuk maka rukuklah kalian, jika ia mengucapkan 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH' (Allah mendengar orang yang memuji-Nya), maka ucapkanlah oleh kalian 'RABBANAA WA LAKAL HAMDU' (Ya Rabb kami, milik Engkaulah segala pujian), jika ia sujud maka sujudlah kalian, dan jika ia shalat dengan duduk maka shalatlah kalian semua dengan duduk."

【126】

Shahih Bukhari 693: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Salim bin 'Abdullah] dari [Bapaknya], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat tangannya sejajar dengan pundaknya ketika memulai shalat, ketika takbir untuk rukuk dan ketika bangkit dari rukuk dengan mengucapkan: 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH RABBANAA WA LAKAL HAMDU' (Allah mendengar orang yang memuji-Nya. Ya Rabb kami, milik Engkaulah segala pujian). Beliau tidak melakukan seperti itu ketika akan sujud."

【127】

Shahih Bukhari 694: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Muqatil] berkata: telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari [Az Zuhri] telah mengabarkan kepadaku [Salim bin 'Abdullah] dari 'Abdullah bin 'Umar radliyallahu 'anhuma berkata: "Aku melihat jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri shalat, beliau mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan pundaknya. Beliau melakukan seperti itu ketika takbir untuk rukuk dan bangkit dari rukuk dengan mengangkat kepalanya sambil mengucapkan: 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH' (Semoga Allah mendengar orang yang memuji-Nya). Namun beliau tidak melakukan seperti itu ketika akan sujud."

【128】

Shahih Bukhari 695: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq Al Wasithi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid bin 'Abdullah] dari Khalid dari [Abu Qilabah] bahwa Dia melihat [Malik Al Huwairits] ketika shalat, dia bertakbir dan mengangkat kedua tangannya, apabila hendak rukuk mengangkat tangannya, dan ketika mengangkat kepalanya dari rukuk dia juga mengangkat kedua tangannya. Lalu dia menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berbuat seperti itu.

【129】

Shahih Bukhari 696: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Salim bin 'Abdullah] bahwa 'Abdullah bin 'Umar radliyallahu 'anhuma berkata: "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memulai shalat dengan bertakbir. Beliau mengangkat kedua tangannya ketika bertakbir hingga meletakkan kedua tangannya sejajar dengan pundaknya. Ketika takbir untuk rukuk beliau juga melakukan seperti itu, jika mengucapkan: 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH' (Allah mendengar siapa yang memuji-Nya), beliau juga melakukan seperti itu sambil mengucapkan: 'RABBANAA WA LAKAL HAMDU' (Ya Rabb kami, milik Engkaulah segala pujian). Namun Beliau tidak melakukan seperti itu ketika akan sujud dan ketika mengangkat kepalanya dari sujud."

【130】

Shahih Bukhari 697: Telah menceritakan kepada kami ['Ayyasy] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul A'la] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah] dari [Nafi'] bahwa [Ibnu 'Umar] ketika memulai shalat, dia bertakbir dengan mengangkat kedua tangannya, dan ketika rukuk mengangkat kedua tangannya, dan ketika mengucapkan: 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH' mengangkat kedua tangannya, dan ketika berdiri dari dua rakaat mengangkat kedua tangannya. Lalu Ibnu 'Umar mengatakan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan seperti itu. Dan diriwayatkan oleh [Hammad bin Salamah] dari [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan diriwayatkan pula oleh [Ibnu Thahman] dari [Ayyub] dan [Musa bin 'Uqbah] secara ringkas.

【131】

Shahih Bukhari 698: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Abu Hazim] dari [Sahl bin Sa'd] berkata: "Orang-orang diperintahkan agar meletakkan tangan kanannya di atas lengan kiri dalam shalat." Abu Hazim berkata: "Aku tidak mengetahui dia Sahl kecuali bahwa dia menyandarkan hal tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." Isma'il berkata: "Hadits ini dimarfu'kan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan bukan mengatakan dia mengambil dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."

【132】

Shahih Bukhari 699: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata: telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apakah kalian melihat arah kiblatku ini? Demi Allah, tidak ada yang tersembunyi bagiku rukuk dan juga khusyu' kalian, karena aku dapat melihat kalian dari belakang punggungku."

【133】

Shahih Bukhari 700: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ghundar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: Aku mendengar [Qatadah] dari [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Luruskanlah dalam rukuk dan sujud. Demi Allah, aku dapat melihat kalian dari belakangku." Seakan beliau mengatakan: "Aku dapat melihat kalian dari belakangku ketika kalian rukuk dan sujud."

【134】

Shahih Bukhari 701: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin 'Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar dan 'Umar radliyallahu 'anhuma, mereka memulai shalat dengan membaca: {ALHAMDU LILLAHI RABBIL 'AALAMIIN}.

【135】

Shahih Bukhari 702: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahid bin Ziyad] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Umarah bin Al Qa'qa'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Zur'ah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Hurairah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiam antara takbir dan bacaan Al Qur'an." Abu Zur'ah berkata: Aku mengira Abu Hurairah berkata: "Berhenti sebentar." Lalu aku berkata: "Wahai Rasulullah, demi bapak dan ibuku! Tuan berdiam antara takbir dan bacaan. Apa yang tuan baca diantaranya?" Beliau bersabda: "Aku membaca: ALLAHUMMA BAA'ID BAINII WA BAINA KHATHAAYAAYA KAMAA BAA'ADTA BAINAL MASYRIQI WAL MAGHRIB. ALLAHUMMA NAQQINII MIN KHATHAAYAAYA KAMAA YUNAQQATS TSAUBUL ABYADLU MINAD DANAS. ALLAHUMMAGHSIL KHATHAAYAAYA BILMAA'I WATSTSALJI WAL BARAD (Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju dan es yang dingin)."

【136】

Shahih Bukhari 703: Bab. Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Maryam] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Nafi' bin 'Umar] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abu Mulaikah] dari [Asma' binti Abu Bakar Ash Shiddiiq] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengerjakan shalat gerhana, maka Beliau berdiri dan dipanjangkan (lama) berdirinya, kemudian rukuk maka dipanjangkannya rukuk, kemudian berdiri lagi dan dipanjangkan berdirinya, kemudian rukuk maka dipanjangkannya rukuk, kemudian bangkit (dari rukuk), kemudian sujud dan memanjangkan sujudnya, kemudian mengangkat (kepala dari sujud), kemudian sujud dan memanjangkan sujudnya, kemudian berdiri lagi dan memanjangkan berdirinya, kemudian rukuk maka dipanjangkannya rukuk, kemudian berdiri (bangkit dari rukuk) dan dipanjangkan berdirinya, kemudian rukuk maka dipanjangkannya rukuk, kemudian bangkit (dari rukuk), kemudian sujud maka dipanjangkannya sujud, kemudian mengangkat (kepala dari sujud), lalu sujud dan dipanjangkannya sujud, selesai salam beliau bersabda: "Telah didekatkan surga kepadaku hingga seandainya aku dibenarkan (berani) untuk mengambilnya tentu aku akan bawakan kepada kalian kurma dari kurma-kurma didalamnya. Dan didekatkan juga neraka kepadaku hingga aku berkata: 'Wahai Rabb, aku bersama mereka.' Tiba-tiba aku melihat seorang wanita. Aku (Nafi') menduga beliau mengatakan: Dicakar-cakar oleh seekor kucing. Aku bertanya: 'Apa yang menyebabkan demikian?' Mereka menjawab: 'Wanita tersebut menahan kucing tersebut hingga mati karena kelaparan karena dia tidak memberinya makan atau membiarkan kucing tersebut pergi mencari makan.'" Nafi' berkata: Aku menduga beliau mengatakan: "Mencari makan dari serangga di permukaan tanah."

【137】

Shahih Bukhari 704: Telah menceritakan kepada kami [Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari ['Umarah] dari [Abu Ma'mar] berkata: Kami bertanya kepada [Khabbab], apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca surah dalam shalat Dhuhur dan 'Ashar?" Dia menjawab: "Ya." Kami tanyakan lagi: "Bagaimana kalian bisa mengetahuinya?" Dia menjawab: "Dari gerakan jenggot Beliau."

【138】

Shahih Bukhari 705: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] telah menceritakan kepada kami [Syu'ah] berkata: [Abu Ishaq] memberitakan kepada kami bahwa dia berkata: Aku mendengar ['Abdullah bin Yazid] berkhutbah: [Al Bara`] menceritakan kepada kami -dan ia bukan seorang pendusta-: "Para sahabat jika shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, jika beliau mengangkat kepalanya dari rukuk, para sahabat tetap berdiri sampai mereka melihat beliau telah sujud."

【139】

Shahih Bukhari 706: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata: telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atha' bin Yasar] dari ['Abdullah bin 'Abbas] berkata: Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau melaksanakan shalat gerhana. Orang-orang berkata: "Wahai Rasulullah, kami lihat tuan mengambil sesuatu saat di posisimu, lalu tuan mundur kembali?" Beliau menjawab: "Aku diperlihatkan surga, lalu aku diberikan setandan anggur. Jika aku mengambilnya niscaya kalian akan memakannya yang akan mengakibatkan terabaikannya urusan dunia."

【140】

Shahih Bukhari 707: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sinan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Fulaih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hilal bin 'Ali] dari [Anas bin Malik] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memimpin shalat kami, kemudian Beliau naik ke atas mimbar lalu memberi isyarat (menunjuk) dengan tangannya ke arah kiblat masjid seraya bersabda: "Sejak aku memimpin shalat kalian hingga sekarang, aku diperlihatkan surga dan neraka secara bersamaan di hadapan dinding ini. Dan aku belum pernah melihat kebaikan dan keburukan seperti hari ini." Beliau mengucapkannya tiga kali.

【141】

Shahih Bukhari 708: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin 'Abdullah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Arubah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Qatadah] bahwa [Anas bin Malik] ia menceritakan kepada mereka, ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kenapa orang-orang mengarahkan pandangan mereka ke langit ketika mereka sedang shalat?" Suara beliau semakin tinggi hingga beliau bersabda: "Hendaklah mereka menghentikannya atau Allah benar-benar akan menyambar penglihatan mereka."

【142】

Shahih Bukhari 709: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] berkata: telah menceritakan kepada kami [Asy'ats bin Sulaim] dari [Bapaknya] dari [Masruq] dari ['Aisyah] berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang menoleh dalam shalat. Maka Beliau bersabda: "Itu adalah sambaran yang sangat cepat yang dilakukan oleh setan terhadap shalatnya hamba."

【143】

Shahih Bukhari 710: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari ['Urwah] dari ['Aisyah], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan mengenakan baju yang ada gambarnya, lalu beliau bersabda: "Gambar-gambar pada pakaian ini menggangguku. Kembalikanlah kepada Abu Jahm, agar dia mengganti dengan pakaian yang terbuat dari bulu kasar yang tidak bergambar."

【144】

Shahih Bukhari 711: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Laits] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] bahwa dia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melihat ludah di dinding arah kiblat masjid. Saat itu Beliau sedang shalat di hadapan orang banyak, beliau kemudian menggosoknya seraya mengatakan: "Sesungguhnya seseorang dari kalian ketika berdiri shalat, dia sedang berhadapan dengan Allah. Maka itu janganlah dia meludah ke arah depannya ketika dia sedang shalat." Hadits ini dikuatkan oleh [Musa bin 'Uqbah] dan [Ibnu Abu Rawwad] dari [Nafi'].

【145】

Shahih Bukhari 712: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] berkata: telah telah menceritakan kepada kami [Laits bin Sa'd] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Anas bin Malik] berkata: "Ketika Kaum Muslimin melaksanakan shalat Fajar tidak ada sesuatu yang mengagetkan mereka kecuali Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang tiba-tiba membuka tabir kamar Aisyah sambil memandang ke arah mereka. Saat itu mereka sudah berbaris dalam shaf, beliau tersenyum lalu tertawa. Maka Abu Bakar berniat mundur ke belakang untuk mempersilakan beliau masuk dalam shaf, karena menduga beliau akan keluar. Dan Kaum Muslimin hampir saja terfitnah (berpaling dan memutus) dalam shalat mereka. Namun ternyata Beliau memberi isyarat kepada mereka: "Teruskanlah shalat kalian." Kemudian beliau menutup tabir, dan setelah itu beliau meninggal pada hari itu juga."

【146】

Shahih Bukhari 713: Telah menceritakan kepada kami [Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul Malik bin 'Umair] dari [Jabir bin Samrah] berkata: Penduduk Kufah mengadukan Sa'd (bin Abu Waqash) kepada 'Umar. Maka 'Umar menggantinya dengan 'Ammar. Mereka mengadukan Sa'd karena dianggap tidak baik dalam shalatnya. Maka Sa'd dikirim kepada 'Umar dan ditanya: "Wahai Abu Ishaq, penduduk Kufah menganggap kamu tidak baik dalam shalat?" Abu Ishaq menjawab: "Demi Allah, aku memimpin shalat mereka sebagaimana shalatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Tidaklah aku mengurangi sedikitpun dalam melaksanakan shalat 'Isya bersama mereka. Aku memanjangkan bacaan pada dua rakaat pertama dan aku pendekkan pada dua rakaat yang akhir." 'Umar berkata: "Wahai Abu Ishaq, kami juga menganggap begitu terhadapmu." Kemudian 'Umar mengutus seorang atau beberapa orang bersama Sa'd ke Kufah. Orang itu kemudian bertanya kepada para penduduk tentang Sa'd, tidak ada satupun masjid yang dikunjungi tanpa menanyakan tentang Sa'd, mereka semua mengagumi Sa'd dan mengenalnya dengan baik. Hingga akhirnya sampai ke sebuah masjid milik bani 'Abs, lalu salah seorang dari mereka yang bernama Usamah bin Qatadah dengan nama panggilan Abu Sa'dah berkata: "Jika kalian minta pendapat kami, maka kami katakan bahwa Sa'd adalah seorang yang tidak memudahkan pasukan, bila membagi tidak sama dan tidak adil dalam mengambil keputusan." Maka Sa'd berkata: "Demi Allah, sungguh aku akan berdo'a dengan tiga do'a: Ya Allah jika dia, hambamu ini, berdusta, dan mengatakan ini dengan maksud riya' atau sum'ah, maka panjangkanlah umurnya, panjangkanlah kefakirannya dan campakkanlah dia dengan berbagai fitnah." Setelah beberapa masa kemudian, orang tersebut bila ditanya mengapa keadaannya jadi sengsara begitu, maka ia menjawab: "Aku orang tua renta yang terkena fitnah akibat do'anya Sa'd." 'Abdul Malik berkata: "Aku sendiri melihat kedua alisnya telah panjang ke bawah menutupi kedua matanya, dan sungguh dia tersia-siakan saat berada di jalan-jalan."

【147】

Shahih Bukhari 714: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin 'Adullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Az Zuhri] dari [Mahmud bin Ar Rabi'] dari ['Ubadah bin Ash Shamit], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada shalat bagi yang tidak membaca Faatihatul Kitab (Al Fatihah)."

【148】

Shahih Bukhari 715: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari ['Ubaidullah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Abu Sa'id] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk ke masjid, lalu ada juga seorang laki-laki masuk Masjid dan langsung shalat kemudian memberi salam kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau menjawab dan berkata kepadanya: "Kembalilah dan ulangi shalatmu karena kamu belum shalat!" Maka orang itu mengulangi shalatnya seperti yang dilakukannya pertama tadi kemudian datang menghadap kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan memberi salam. Namun Beliau kembali berkata: "Kembalilah dan ulangi shalatmu karena kamu belum shalat!" Beliau memerintahkan orang ini sampai tiga kali hingga akhirnya laki-laki tersebut berkata: "Demi Dzat yang mengutus Tuan dengan hak, aku tidak bisa melakukan yang lebih baik dari itu. Maka ajarkanlah aku!" Beliau lantas berkata: "Jika kamu berdiri untuk shalat maka mulailah dengan takbir, lalu bacalah apa yang mudah buatmu dari Al Qur'an kemudian rukuklah sampai benar-benar rukuk dengan thuma'ninah (tenang), lalu bangkitlah (dari rukuk) hingga kamu berdiri tegak, lalu sujudlah sampai hingga benar-benar thuma'ninah, lalu angkat (kepalamu) untuk duduk hingga benar-benar duduk dengan thuma'ninah. Maka lakukanlah dengan cara seperti itu dalam seluruh shalat (rakaat) mu."

【149】

Shahih Bukhari 716: Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nu'man] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari ['Abdul Malik bin 'Umair] dari [Jabir bin Samrah] berkata: [Sa'd] berkata: "Aku pernah mengimami mereka di antara dua shalat pada malam hari (Maghrib atau Isya) sebagaimana shalatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan aku tidak mengurangi sedikitpun. Aku memanjangkan bacaan pada dua rakaat pertama dan aku pendekkan pada dua rakaat yang akhir." 'Umar radliallahu 'anhu lalu berkata: "Begitulah anggapan kami terhadapmu."

【150】

Shahih Bukhari 717: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Yahya] dari ['Abdullah bin Abu Qatadah] dari [Bapaknya] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada dua rakaat pertama dalam shalat Dhuhur membaca Al Fatihah dan dua surah, beliau memanjangkan rakaat pertama dan memendekkan pada rakaat kedua, dan terkadang beliau memperdengarkan bacaannya. Dalam shalat Ashar beliau membaca Al Fatihah dan dua surah, dan memanjangkan pada rakaat yang pertama. Demikian pula dalam shalat Shubuh, beliau memanjangkan bacaan pada rakaat pertama dan memendekkan pada rakaat kedua."

【151】

Shahih Bukhari 718: Telah menceritakan kepada kami ['Umar bin Hafsh] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] telah menceritakan kepadaku ['Umarah] dari [Abu Ma'mar] berkata: "Kami bertanya kepada [Khabbab], apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca surah dalam shalat Dhuhur dan 'Ashar?" Dia menjawab: "Ya." Kami tanyakan lagi: "Bagaimana kalian bisa mengetahuinya?" Dia menjawab: "Dari gerakan jenggot beliau."

【152】

Shahih Bukhari 719: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari ['Umarah] dari [Abu Ma'mar] berkata: Aku bertanya kepada Khabbab bin Al Arat: "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca surah dalam shalat Dhuhur dan 'Ashar?" Dia menjawab: "Ya." Kami tanyakan lagi: "Bagaimana kalian bisa mengetahui bacaan Beliau?" Dia menjawab: "Dari gerakan jenggot Beliau."

【153】

Shahih Bukhari 720: Telah menceritakan kepada kami [Al Makki bin Ibrahim] dari [Hisyam] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari ['Abdullah bin Abu Qatadah] dari [Bapaknya] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada dua rakaat pertama dalam shalat Dhuhur dan 'Ashar membaca Al Fatihah dan surah masing-masing, dan terkadang Beliau memperdengarkannya kepada kami ayat yang dibacanya."

【154】

Shahih Bukhari 721: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari ['Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah] dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhu dia mengatakan bahwa [Ummu Al Fadll] pernah mendengarnya membaca Wal mursalaati 'urfa. Maka Ummu Al Fadll pun berkata: "Wahai ananda, bacaan surahmu ini telah mengingatkan aku. Sungguh itu adalah surah terakhir yang aku dengar dibaca oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau membacanya pada shalat Maghrib."

【155】

Shahih Bukhari 722: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim] dari [Ibnu Juraij] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari ['Urwah bin Az Zubair] dari [Marwan bin Al Hakam] berkata: Zaid bin Tsabit berkata kepdaku: "Kenapa kamu dalam shalat Maghrib membaca surah-surah yang pendek? Sungguh aku pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca dengan surah-surah yang panjang."

【156】

Shahih Bukhari 723: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] berkata: "Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam shalat Maghrib membaca Ath Thur."

【157】

Shahih Bukhari 724: Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nu'man] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] dari [Bapaknya] dari [Bakar] dari [Abu Rafi'] berkata: Aku shalat 'Isya bersama [Abu Hurairah], lalu ia membaca 'IDZAS SAMAA'UNSYAQQAT' lalu dia sujud, maka hal itu kemudian aku tanyakan kepadanya. Maka dia menjawab: "Aku pernah sujud bersama di belakang Abu Al Qasim shallallahu 'alaihi wa sallam dalam ayat tersebut, dan aku akan selalu sujud di dalamnya hingga aku berjumpa dengannya."

【158】

Shahih Bukhari 725: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Adi] berkata: Aku mendengar [Al Bara'], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika safar (bepergian) pada shalat 'Isya membaca pada salah satu dari dua rakaatnya dengan 'WAT TIINI WAZ ZAITUUN'.

【159】

Shahih Bukhari 726: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] berkata: telah menceritakan kepadaku [At Taimi] dari [Bakar] dari [Abu Rafi'] berkata: Aku shalat 'Isya bersama [Abu Hurairah], lalu ia membaca 'IDZAS SAMAA'UNSYAQQAT' lalu ia sujud. Maka aku pun bertanya kepadanya kenapa melakukan hal tersebut. Dia lantas menjawab: "Aku pernah sujud di belakang Abu Al Qashim shallallahu 'alaihi wa sallam setelah membaca surah tersebut, dan aku akan selalu sujud di dalamnya hingga aku berjumpa dengannya."

【160】

Shahih Bukhari 727: Telah menceritakan kepada kami [Khallad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Adi bin Tsabit] bahwa dia mendengan [Al Bara] berkata: Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca 'WAT TIINI WAZ ZAITUUN' pada shalat 'Isya. Dan belum pernah aku mendengar seseorang yang suaranya atau bacaan lebih baik dari beliau."

【161】

Shahih Bukhari 728: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'ah] dari [Abu 'Aun Muhammad bin Ubaidullah Ats Tsaqafi] berkata: Aku mendengar [Jabir bin Samrah] berkata: Umar berkata kepada [Sa'd]: "Orang-orang banyak mengeluhkan tentangmu hingga dalam masalah shalat!" Maka Sa'd menjelaskan: "Dalam shalat aku selalu memanjangkan bacaan pada dua rakaat pertama dan aku pendekkan pada dua rakaat yang akhir. Dan tidak ada yang aku ubah dari apa yang aku dapat dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." 'Umar berkata: "Kamu benar, aku juga menganggap kamu seperti itu."

【162】

Shahih Bukhari 729: Telah menceritakan kepada kami [Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sayyar bin Salamah] berkata: Aku dan bapakku datang menemui [Abu Barzah Al Aslami], lalu kami bertanya kepadanya tangtang waktu-waktu shalat. Maka dia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat Dhuhur ketika matahari sudah condong, shalat 'Ashar saat seseorang kembali ke ujung Kota Madinah sementara matahari masih panas, dan aku lupa apa yang dijelaskannya tentang shalat Maghrib. Dan tidak jarang Beliau mengakhirkan pelaksanaan shalat 'Isya hingga sepertiga malam yang akhir, beliau tidak menyukai tidur sebelum shalat Isya dan mengobrol sesudahnya. Dan Beliau melaksanakan shalat Shubuh pada waktu dimana bila sudah selesai, seseorang akan dapat mengenali siapa yang shalat di sampingnya. Beliau membaca surah dalam shalat Shubuh pada kedua rakaatnya, atau salah satunya kira-kira enam puluh hingga seratus ayat."

【163】

Shahih Bukhari 730: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Atha] bahwa dia mendengar [Abu Hurairah] berkata: "Pada setiap rakaat ada bacaannya. Apa yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam perdengarkan (keraskan) bacaannya kepada kami maka kamipun akan perdengarkan kepada kalian, dan apa yang Beliau sembunyikan (tidak mengeraskan bacaan) kepada kami, maka kamipun tidak mengeraskannya kepada kalian. Jika kalian tidak tambah selain Al Fatihah, maka itu sudah cukup. Namun bila kalian tambah setelahnya itu lebih baik."

【164】

Shahih Bukhari 731: Telah menceritakan kepada kami [Musadad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Abu Bisyr] -dia adalah Ja'far bin Abu Wahsyiyyah- dari [Sa'id bin Jubair] dari ['Abdullah bin 'Abbas] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersama sekelompok sahabat berangkat menuju pasar 'Ukazh. Saat itu telah ada penghalang antara setan dan berita-berita langit dimana telah dikirim kabut kepada setan sebagai penghalang. Maka setan-setan kembali menemui kaumnya, lalu kaumnya berkata: "Apa yang terjadi dengan kalian?" Setan-setan tersebut menjawab: "Telah ada penghalang antara kami dan berita-berita langit dengan dikirimnya kabut." Kaumnya berkata: "Tidak ada penghalang antara kalian dan berita-berita langit kecuali telah ada sesuatu yang terjadi. Pergilah kalian ke seluruh penjuru timur bumi dan baratnya, lalu perhatikanlah apa penghalang yang ada antara kalian dan berita-berita langit!" Maka berangkatlah setan-setan yang ada di Tihamah untuk mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabat Beliau yang sedang berada di pasar 'Ukazh. Saat itu beliau dan para sahabat sedang melaksanakan shalat fajar. Ketika setan-setan itu mendengar Al Qur'an, mereka menyimaknya dengan baik hingga mereka pun berkata: "Demi Allah, inilah yang menjadi penghalang antara kalian dan berita-berita langit." Dan perkataan ini pula yang disampaikan ketika mereka kembali kepada kaum mereka. Lantas mereka berkata kepada kaumnya: "Wahai kaum kami! {Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan. (Yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan Tuhan kami} (Al Jin: 1-2). Maka kemudian Allah menurunkan wahyu kepada Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam: {Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Qur'an)} (Al Jin: 1). Yakni diwahyukan kepada beliau perkataan jin.

【165】

Shahih Bukhari 732: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari ['Ikrimah] dari [Ibnu 'Abbas] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca (dengan suara dikeraskan) sesuai apa yang diperintahkan dan juga diam (tidak mengeraskan) sesuai apa yang diperintahkan {Dan tidaklah Rabbmu lupa} (Maryam: 64). {Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu} (Al Ahzab: 21)

【166】

Shahih Bukhari 733: Telah menceritakan kepada kami [Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Amru bin Murrah] berkata: aku mendengar [Abu Wa'il] berkata: Seorang laki-laki datang kepada [Ibnu Mas'ud] lalu berkata: "Tadi malam aku membaca surat-surat Al Mufashshal dalam satu rakaat." Ibnu Mas'ud berkata: "Hah! (cepat sekali kamu dalam membaca), ini seperti membaca syair, sungguh aku mengetahui surah-surah sepadan (panjangnya) yang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam gabungkan saat membaca." Ibnu Mas'ud kemudian menyebutkan dua puluh surah dari Al Mufashshal (yang dibaca oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam), yakni dua surah untuk setiap rakaat."

【167】

Shahih Bukhari 734: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Yahya] dari ['Abdullah bin Abu Qatadah] dari [Bapaknya], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam shalat Dhuhur membaca Al Fatihah dan dua surah pada dua rakaat pertama. Dan pada dua rakaat akhir membaca Al Fatihah, yang terkadang ayat yang beliau baca terdengar. Beliau memanjangkannya pada rakaat pertama, dan pada rakaat keduanya tidak sepanjang pada rakaat pertama. Beliau lakukan seperti ini juga dalam shalat 'Ashar, begitu pula pada shalat Shubuh.

【168】

Shahih Bukhari 735: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari ['Umarah bin 'Umair] dari [Abu Ma'mar], Aku bertanya kepada [Khabbab]: "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca surah dalam shalat Dhuhur dan 'Ashar?" Dia menjawab: "Ya." Kami tanyakan lagi: "Bagaimana kamu bisa mengetahuinya?" Dia menjawab: "Dari gerakan jenggot Beliau."

【169】

Shahih Bukhari 736: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Abu Katsir] telah menceritakan kepadaku ['Abdullah bin Abu Qatadah] dari [Bapaknya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca Al Fatihah dan dua surah pada dua rakaat pertama dalam shalat Dhuhur dan 'Ashar. Terkadang beliau memperdengarkan (mengeraskan bacaan) ayat yang dibacanya, dan beliau biasa memanjangkannya pada rakaat pertama.

【170】

Shahih Bukhari 737: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari ['Abdullah bin Abu Qatadah] dari [Bapaknya], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam shalat Dhuhur memanjangkan bacaan pada rakaat pertama dan memendekkannya pada rakaat kedua. Beliau lakukan seperti itu juga pada shalat Shubuh.

【171】

Shahih Bukhari 738: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Sa'id bin Al Musayyab] dan [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] bahwa keduanya mengabarkan kepadanya dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika Imam membaca 'Amiin', maka bacalah 'Amiin', karena barangsiapa bacaan 'Amiin' nya bersamaan dengan bacaan Malaikat, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni." Ibnu Syihab berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga membaca amin."

【172】

Shahih Bukhari 739: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian mengucapkan 'Amiin' dan para Malaikat yang ada di langit juga membaca 'Amiin', lalu bacaan salah satunya bersamaan dengan bacaan yang lain, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni."

【173】

Shahih Bukhari 740: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Sumayya] mantan budak Abu Bakar, dari [Abu Shalih As Siman] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika Imam membaca {GHAIRIL MAGHDLUUBI 'ALAIHIM WALADL DLAALLIIN}, maka ucapkanlah 'AMIIN'. Karena siapa yang ucapan 'AMIIN' nya bersamaan dengan ucapan 'AMIIN' nya Malaikat, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni." Hadits ini dikuatkan oleh [Muhammad bin 'Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan [Nu'aim Al Mujmir] dari [Abu Hurairah]."

【174】

Shahih Bukhari 741: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Al A'lam] -yaitu Ziyad- dari [Al Hasan] dari [Abu Bakrah], bahwa Dia pernah mendapati Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sedang rukuk, maka dia pun ikut rukuk sebelum sampai ke dalam barisan shaf. Kemudian dia menceritakan kejadian tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda: "Semoga Allah menambah semangat kepadamu, namun jangan diulang kembali."

【175】

Shahih Bukhari 742: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq Al Wasithi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Al Jurairi] dari [Abu Al A'la] dari [Mutharrif] dari ['Imran bin Hushain] berkata: Dia shalat bersama 'Ali radliyallahu 'anhu di Bashrah. Lalu ia berkata: "Orang ini mengingatkan kami tentang shalat yang kami lakukan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dia menyebutkan bahwa Beliau bertakbir setiap mengangkat tangan dan setiap menurunkan tangan."

【176】

Shahih Bukhari 743: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah], bahwa Dia shalat mengimami para sahabat, Abu Hurairah lalu takbir setiap menurunkan tangan dan setiap mengangkat tangan. Selesai shalat ia berkata: "Sungguh, aku adalah orang yang shalatnya paling mirip dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam daripada kalian semua."

【177】

Shahih Bukhari 744: Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nu'man] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Ghailan bin Jarir] dari [Mutharrif bin 'Abdullah] berkata: Aku dan 'Imran bin Hushain shalat di belakang 'Ali bin Abu Thalib radliyallahu 'anhu. Ali bertakbir ketika sujud, ketika mengangkat kepalanya, dan ketika bangkit dari dua rakaat (menuju rakaat tiga). Ketika shalat telah selesai 'Imran bin Hushain memegang tanganku seraya berkata: "Sunguh dia telah mengingatkan aku tentang shalatnya Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam." Atau dia berkata: "Sungguh dia telah shalat bersama kami dengan shalatnya Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam."

【178】

Shahih Bukhari 745: Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin 'Aun] berkata: telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Abu Bisyr] dari ['Ikrimah] berkata: "Aku melihat seseorang shalat di dekat Maqam (Masjidil Haram), lalu dia bertakbir pada setiap menurunkan tangan, setiap mengangkat tangan dan ketika berdiri dan turun." Aku lalu kabarkan hal itu kepada Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhu, maka ia berkata: "Bagaimana kamu ini, bukankah memang begitu caranya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalatnya?"

【179】

Shahih Bukhari 746: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hammam] dari [Qatadah] dari ['Ikrimah] berkata: Aku shalat di belakang seorang syaikh di Makkah. Orang itu bertakbir sejumlah dua puluh dua kali. Lalu aku katakan kepada Ibnu Abbas: "Betapa bodohnya orang itu!" Maka [Ibnu 'Abbas] pun berkata: "Celaka kamu. Sungguh dia telah mempraktekkan sunnah yang dicontohkan oleh Abu Al Qasim shallallahu 'alaihi wa sallam." [Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Aban] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] telah menceritakan kepada kami ['Ikrimah].

【180】

Shahih Bukhari 747: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Bakar bin 'Abdurrahman] bahwa dia mendengar [Abu Hurairah] berkata: "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat, beliau takbir saat memulai berdiri (takbiratul Ikram), kemudian ketika akan rukuk sambil membaca: 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH' (Allah mendengar orang yang memuji-Nya) ketika mengangkat punggungnya dari rukuk, saat posisi berdiri baliau membaca: RABBANAA LAKAL HAMDU' (Ya Rabb kami, milik-Mu lah segala pujian)." 'Abdullah bin Shalih dari [Al Laits] menyebutkan: 'WA LAKAL HAMDU', kemudian bertakbir ketika turun (sujud), kemudian bertakbir ketika mengangkat kepala (dari sujud), lalu bertakbir ketika sujud dan ketika mengangkat kepalanya (dari sujud), kemudian Beliau melakukan seperti itu dalam shalat seluruhnya hingga selesai. Dan beliau juga bertakbir ketika bangkit dari dua rakaat setelah duduk (tasyahud awal).

【181】

Shahih Bukhari 748: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ya'fur] berkata: Aku mendengar [Mush'ab bin Sa'd] berkata: Aku shalat di samping [ayahku], lalu aku rapatkan tanganku dan aku letakkan di atas pahaku. Maka ayahku pun melarangnya seraya berkata: "Kami pernah mengerjakan seperti itu lalu kami dilarang (oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam), dan kami diperintahkan untuk meletakkan tangan kami pada lutut-lutut kami."

【182】

Shahih Bukhari 749: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin 'Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman] berkata: Aku mendengar [Zaid bin Wahb] berkata: Hudzaifah melihat seseorang shalat namun tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya. Maka dia berkata: "Kamu belum shalat. Seandainya kamu meninggal dunia, maka kamu mati dalam keadaan di luar fithrah (agama), padahal Allah telah menciptakan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam berada diatasnya."

【183】

Shahih Bukhari 750: Telah menceritakan kepada kami [Badal bin Al Muhabbar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Al Hakam] dari [Ibnu Abu Laila] dari [Al Bara'] berkata: "Rukuk Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sujudnya, (duduk) antara dua sujud, dan ketika mengangkat kepala dari rukuk, tidaklah berbeda antara berdiri (i'tidal) dan duduknya melainkan semuanya sama (dalam thuma'ninah)."

【184】

Shahih Bukhari 751: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Yahya bin Sa'id] dari ['Ubaidullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id Al Maqburi] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam masuk ke dalam Masjid, lalu ada seorang laki-laki masuk ke dalam Masjid dan shalat, kemudian orang itu datang dan memberi salam kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab salamnya kemudian bersabda: "Kembali dan ulangilah shalatmu, karena kamu belum shalat!" Orang itu kemudian mengulangi shalat dan kembali datang menghadap kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sambil memberi salam. Namun beliau kembali bersabda: "Kembali dan ulangilah shalatmu karena kamu belum shalat!" Beliau memerintahkan orang ini sampai tiga kali. Maka ia pun berkata: "Demi Dzat yang mengutus engkau dengan kebenaran, aku tidak bisa melakukan yang lebih baik dari itu, maka ajarilah aku." Beliau pun bersabda: "Jika kamu mengerjakan shalat maka bertakbirlah, lalu bacalah ayat yang mudah dari Al Qur'an. Kemudian rukuklah hingga benar-benar rukuk dengan tenang, lalu bangkitlah (dari rukuk) hingga kamu berdiri tegak, setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud, lalu angkat (kepalamu) untuk duduk hingga benar-benar duduk, Setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud, Kemudian lakukanlah seperti cara tersebut di seluruh shalat (rakaat) mu."

【185】

Shahih Bukhari 752: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin 'Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] dari [Abu Adl Dluha] dari [Masruq] dari ['Aisyah] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca do'a dalam rukuk dan sujudnya dengan bacaan: "SUBHAANAKALLAHUMMA RABBANAA WA BIHAMDIKA ALLAHUMMAGHFIRLII" (Maha suci Engkau wahai Tuhan kami, segala pujian bagi-Mu. Ya Allah, ampunilah aku).

【186】

Shahih Bukhari 753: Telah menceritakan kepada kami [Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi'b] dari [Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Hurairah] berkata: Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca: "SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH" (Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya), maka beliau melanjutkan dengan: "RABBANAA WA LAKAL HAMDU" (Wahai Rabb kami, bagi-Mu lah segala pujian). Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam rukuk dan mengangkat kepalanya (dari sujud), beliau bertakbir, dan jika bangkit dari dua sujud (dua rakaat), beliau mengucapkan "Allahu Akbar".

【187】

Shahih Bukhari 754: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Sumayya] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika Imam mengucapkan 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH' (Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya), maka ucapkanlah: 'ALLAHUMMA RABBANAA LAKAL HAMDU' (Wahai Rabb kami, bagi-Mu lah segala pujian). Karena barangsiapa yang ucapannya bersamaan dengan ucapan Malaikat, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni."

【188】

Shahih Bukhari 755: Bab. Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Fadlalah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Yahya] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] berkata: "Aku akan contohkan shalatnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." Abu Hurairah radliyallahu 'anhu membaca do'a qunut pada rakaat terakhir dalam shalat Dhuhur, shalat 'Isya dan shalat Shubuh setelah mengucapkan 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH' (semoga Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya). Maka dia mendo'akan Kaum Mu'minin dan melaknat orang-orang kafir.

【189】

Shahih Bukhari 756: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Abu Al Aswad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Khalid Al Hadzdza'] dari [Abu Qilabah] dari Anas bin Malik radliyallahu 'anhu berkata: "Doa qunut itu ada dalam shalat Maghrib dan Shubuh."

【190】

Shahih Bukhari 757: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Nu'aim bin 'Abdullah Al Mujmir] dari ['Ali bin Yahya bin Khallad Az Zuraqi] dari [Bapaknya] dari [Rifa'ah bin Rafi' Az Zuraqi] berkata: "Pada suatu hari kami shalat di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika mengangkat kepalanya dari rukuk beliau mengucapkan: 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH' (Allah mendengar punjian orang yang memuji-Nya). Kemudian ada seorang laki-laki yang berada di belakang beliau membaca: 'RABBANAA WA LAKAL HAMDU HAMDAN KATSIIRAN THAYYIBAN MUBAARAKAN FIIHI' (Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala pujian, aku memuji-Mu dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh berkah). Selesai shalat beliau bertanya: "Siapa orang yang membaca kalimat tadi?" Orang itu menjawab: "Saya." Beliau bersabda: "Aku melihat lebih dari tiga puluh Malaikat berebut siapa di antara mereka yang lebih dahulu untuk menuliskan kalimat tersebut."

【191】

Shahih Bukhari 758: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Tsabit] berkata: "Anas pernah menceritakan sifat shalat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kami, jika beliau shalat dan mengangkat kepalanya dari rukuk, maka beliau berdiri (lama) hingga kami mengatakan 'beliau telah lupa'."

【192】

Shahih Bukhari 759: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dari [Ibnu Abu Laila] dari [Al Bara'] berkata: "Rukuknya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sujudnya dan ketika mengangkat kepala dari rukuk, serta duduk antara dua sujud, semuanya hampir sama (lama dan thuma'ninah)."

【193】

Shahih Bukhari 760: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] berkata: Malik bin Al Huwairits pernah memperlihatkan kepada kami tata cara shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ia lakukan itu bukan pas waktu shalat. Lalu dia berdiri hingga dengan thuma'ninah, lalu rukuk dengan thuma'ninah, lalu mengangkat kepalanya dan berdiam diri sejenak, kemudian dia berkata: "Guru (syaikh) kami ini Abu Buraid pernah shalat memimpin kami." Jika Abu Buraid mengangkat kepalanya dari sujud yang akhir, maka dia duduk dengan lurus sejenak lalu bangkit berdiri."

【194】

Shahih Bukhari 761: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Bakar bin 'Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam] dan [Abu Salamah bin Abdurrahman] bahwa [Abu Hurairah] bertakbir dalam setiap shalat yang wajib dan yang lainnya baik pada bulan Ramadlan maupun di luar Ramadlan. Dia bertakbir ketika berdiri dan ketika akan rukuk, kemudian dia mengucapkan: 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH' (Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya), kemudian sebelum sujud dia membaca: 'RABBANAA WA LAKAL HAMDU' (Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala puji), lalu mengucapkan: 'Allahu Akbar' ketika akan turun sujud. Kemudian bertakbir ketika mengangkat kepalanya dari sujud, kemudian bertakbir lagi ketika akan sujud, kemudian bertakbir ketika mengangkat kepalanya dari sujud, dan ketika bangkit berdiri dari duduk setelah dua rakaat (tasyahud awal) ia juga bertakbir kembali. Dan dalam setiap rakaat shalat dia mengerjakan seperti itu, lalu setelah selesai ia berkata: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh aku telah mencontohkan kepada kalian shalat seperti shalatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Sungguh inilah cara shalatnya hingga beliau meninggalkan dunia ini."

【195】

Shahih Bukhari 762: (Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya) keduanya berkata: [Abu Hurairah] radliallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika mengangkat kepalanya dari rukuk sambil mengucapkan: 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANAA WA LAKAL HAMDU' (Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya. Wahai Rabb kami, dan milik-Mu lah segala pujian), kemudian beliau berdo'a: "Ya Allah, selamatkanlah Al Walid bin Al Walid, Salamah bin Hisyam, 'Ayyasy bin Abu Rabi'ah orang-orang lemah dari kaum Mukminin. Ya Allah, timpahkanlah kerasnya siksa-Mu kepada Mudlar dan jadikanlah siksa-Mu untuk mereka berupa paceklik seperti paceklik yang terjadi pada zaman Nabi Yusuf." Pada waktu itu, orang-orang penduduk Masyriq menyelisih atau menentang Mudlar.

【196】

Shahih Bukhari 763: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin 'Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] tidak hanya sekali dari [Az Zuhri] berkata: Aku mendengar Anas bin Malik berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terjatuh dari kudanya. dimungkinkan Sufyan juga menyebutkan: "Beliau jatuh dari kudanya hingga bagian lambung kanannya terluka. Lalu kami pun menjenguk beliau, tidak lama kemudian masuk waktu shalat, lalu beliau shalat mengimami kami sambil duduk, kemudian kami shalat di belakangnya dengan duduk. Sekali waktu Sufyan menyebutkan: "Kami shalat dengan duduk." Setalah selesai shalat beliau bersabda: "Hanyasanya dijadikannya imam adalah agar diikuti, jika dia takbir maka takbirlah, jika dia rukuk maka rukuklah, jika ia mengangkat kepala maka angkatlah kepala kalian, dan jika ia mengucapkan 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH' (Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya), maka ucapkanlah oleh kalian 'RABBANAA WA LAKAL HAMDU' (Ya Rabb kami, milik Engkaulah segala pujian). Dan jika dia sujud maka sujudlah kalian." Sufyan berkata: "Apakah begitu yang dibawa oleh Ma'mar?" Aku jawab: "Ya." Lalu Sufyan berkata: "Sungguh dia telah menjaga (memelihara) masalah ini." Az Zuhri berkata: "Segala puji bagi Engkau ya Allah. Sungguh aku masih ingat bahwa beliau terhempas pada bagian kanan lambungnya." Setelah kami berpisah dari Az Zuhri, [Ibnu Juraij] berkata: "Saat itu aku ada di sisi beliau, lalu terjatuhlah beliau pada lambung bagian kanannya."

【197】

Shahih Bukhari 764: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Sa'id bin Al Musayyab] dan ['Atha' bin Yazid Al Laitsi] bahwa [Abu Hurairah] mengabarkan kepada keduanya, bahwa Orang-orang berkata: "Wahai Rasulullah, apakah kita akan melihat Rabb kita pada hari kiamat nanti?" Beliau menjawab: "Apakah kalian dapat membantah (bahwa kalian dapat melihat) bulan pada malam purnama, bila tidak ada awan yang menghalanginya?" Mereka menjawab: "Tidak, wahai Rasulullah." Beliau bertanya lagi: "Apakah kalian dapat membantah (bahwa kalian dapat melihat) matahari, bila tidak ada awan yang menghalanginya?" Mereka menjawab: "Tidak." Lantas beliau bersabda: "Sungguh kalian akan dapat melihat-Nya seperti itu juga. Manusia akan dikumpulkan pada hari kiamat, lalu Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 'Barangsiapa menyembah sesuatu, maka ia akan ikut dengannya.' Maka di antara mereka ada yang mengikuti matahari, di antara mereka ada yang mengikuti bulan dan di antara mereka ada pula yang mengikuti thaghut-thaghut. Maka tinggallah ummat ini, yang diantaranya ada para munafiqnya. Maka Allah mendatangi mereka lalu berfirman: 'Aku adalah Rabb kalian.' Mereka berkata: 'Inilah tempat kedudukan kami hingga datang Rabb kami. Apabila Rabb kami telah datang pasti kami mengenalnya.' Maka Allah mendatangi mereka seraya berfirman: 'Akulah Rabb kalian.' Allah kemudian memanggil mereka, lalu dibentangkanlah Ash Shirath di atas neraka Jahannam. Dan akulah orang yang pertama berhasil melewatinya di antara para Rasul bersama ummatnya. Pada hari itu tidak ada seorangpun yang dapat berbicara kecuali para Rasul, dan ucapan para Rasul adalah: 'Ya Allah selamatkanlah, selamatkanlah.' Dan di dalam Jahannam ada besi yang ujungnya bengkok seperti duri Sa'dan (tumbuhan yang berduri tajam). Pernahkah kalian melihat duri Sa'dan?" Mereka menjawab: "Ya, pernah." Beliau melanjutkan: "Sungguh dia seperti duri Sa'dan, hanya saja tidak ada yang mengetahui ukuran besarnya duri tersebut kecuali Allah. Duri tersebut akan menusuk-nusuk manusia berdasarkan amal-amal mereka. Di antara mereka ada yang dikoyak-koyak hingga binasa disebabkan amalnya, ada pula yang dipotong-potong kemudian selamat melewatinya. Hingga apabila Allah berkehendak memberikan rahmat-Nya bagi siapa yang dikehendaki-Nya dari penghuni neraka, maka Allah memerintahkan Malaikat untuk mengeluarkan siapa saja yang pernah menyembah Allah. Maka para Malikat mengeluarkan mereka, yang mereka dikenal berdasarkan tanda bekas-bekas sujud (atsarus sujud). Dan Allah telah mengharamkan kepada neraka untuk memakan (membakar) atsarus sujud, lalu keluarlah mereka dari neraka. Setiap anak keturunan Adam akan dibakar oleh neraka kecuali mereka yang memiliki atsarus sujud. Maka mereka keluar dalam keadaan sudah hangus terbakar (gosong), lalu mereka disiram dengan air kehidupan kemudian jadilah mereka tumbuh seperti tumbuhnya benih di tepian aliran sungai. Setelah itu selesailah Allah memutuskan perkara di antara hamba-hambaNya. Dan yang tinggal hanyalah seorang yang berada antara surga dan neraka, dan dia adalah orang terakhir yang memasuki surga di antara penghuni neraka yang berhak memasukinya, dia sedang menghadapkan wajahnya ke neraka seraya berkata: 'Ya Rabb, palingkanlah wajahku dari neraka! Sungguh anginnya neraka telah meracuni aku dan baranya telah memanggang aku.' Lalu Allah berfirman: 'Apakah seandainya kamu diberi kesempatan kali yang lain kamu tidak akan meminta yang lain lagi?' Orang itu menjawab: 'Tidak, demi kemuliaan-Mu, ya Allah.' Maka Allah memberikan kepadanya janji dan ikatan perjanjian sesuai apa yang dikehendaki orang tersebut. Kemudian Allah memalingkan wajah orang tersebut dari neraka. Maka ketika wajahnya dihadapkan kepada surga, dia melihat taman-taman dan keindahan surga lalu terdiam dengan tertegun sesuai apa yang Allah kehendaki. Kemudian orang itu berkata: 'Ya Rabb, dekatkan aku ke pintu surga!' Allah Azza Wa Jalla berfirman: 'Bukankah kamu telah berjanji dan mengikat perjanjian untuk tidak meminta sesuatu setelah permintaan kamu sebelumnya?' Orang itu menjawab: 'Ya Rabb, aku tidak mau menjadi ciptaan-Mu yang paling celaka.' Allah kembali bertanya: 'Apakah kamu bila telah diberikan permintaanmu sekarang ini, nantinya kamu tidak akan meminta yang lain lagi?' Orang itu menjawab: 'Tidak, demi kemuliaan-Mu. Aku tidak akan meminta yang lain setelah ini.' Maka Rabbnya memberikan kepadanya janji dan ikatan sesuai apa yang dikehendaki orang tersebut. Lalu orang tersebut didekatkan ke pintu surga. Maka manakala orang itu sudah sampai di pintu surga, dia melihat keindahan surga dan taman-taman yang hijau serta kegembiraan yang terdapat didalamnya, orang itu terdiam dengan tertegun sesuai apa yang Allah kehendaki. Kemudian orang itu berkata: 'Ya Rabb, masukkanlah aku ke surga!' Allah berfirman: 'Celakalah kamu dari sikap kamu yang tidak menepati janji. Bukankah kamu telah berjanji dan mengikat perjanjian untuk tidak meminta sesuatu setelah kamu diberikan apa yang kamu pinta?' Orang itu berkata: 'Ya Rabb, janganlah Engkau menjadikan aku ciptaan-Mu yang paling celaka.' Maka Allah Azza Wa Jalla tertawa mendengarnya. Lalu Allah mengizinkan orang itu memasuki surga. Setelah itu Allah Azza Wa Jalla berfirman: 'Bayangkanlah!' Lalu orang itu membayangkan hingga setelah selesai apa yang ia bayangkan, Allah berfirman kepadanya: 'Dari sini.' Dan demikianlah Rabbnya mengingatkan orang tersebut hingga manakala orang tersebut selesai membayangkan, Allah berfirman lagi: 'Ini semua untuk kamu dan yang serupa dengannya.'" Abu Sa'id Al Khudri berkata kepada Abu Hurairah: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah berfirman: 'Ini semua untukmu dan sepuluh macam yang serupa dengannya.' Abu Hurairah berkata: "Aku tidak mengingat dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kecuali sabdanya: "Ini semua untuk kamu dan yang serupa dengannya." Abu Sa'id Al Khudri berkata: "Sungguh aku mendengar Beliau menyebutkan: 'Ini semua untukmu dan sepuluh macam yang serupa dengannya'."

【198】

Shahih Bukhari 765: Telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Bukair] berkata: telah menceritakan kepadaku [Bakar bin Mudlar] dari [Ja'far] dari [Ibnu Hurmuz] dari ['Abdullah bin Malik bin Buhainah], bahwa Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat, beliau membentangkan kedua lengannya hingga tampak putih ketiaknya. Al Laits berkata: [Ja'far bin Rabi'ah] menceritakan kepadaku seperti itu.

【199】

Shahih Bukhari 766: Telah menceritakan kepada kami [Ash Shalt bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mahdi bin Maimun] dari [Washil] dari [Abu Wa'il] dari [Hudzaifah], bahwa Dia melihat seorang laki-laki shalat namun tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya. Setelah laki-laki tersebut selesai dari shalatnya, Hudzaifah berkata kepadanya: "Kamu belumlah shalat." Abu Wail berkata: Menurutku ia mengatakan: "Seandainya engkau mati, maka engkau mati bukan di atas sunnah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam."

【200】

Shahih Bukhari 767: Telah menceritakan kepada kami [Qabishah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amru bin Dinar] dari [Thawus] dari [Ibnu 'Abbas]: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diperintahkan untuk melaksanakan sujud dengan tujuh anggota sujud: muka, kedua telapak tangan, kedua lutut dan kedua kaki tidak boleh terhalang oleh rambut atau pakaian."

【201】

Shahih Bukhari 768: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Amru] dari [Thawus] dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Kami diperintahkan untuk melaksanakan sujud dengan tujuh tulang (anggota sujud), dan dilarang menahan rambut atau pakaian (sehingga menghalangi anggota sujud)."

【202】

Shahih Bukhari 769: Telah menceritakan kepada kami [Adam] telah menceritakan kepada kami [Isra'il] dari [Abu Ishaq] dari ['Abdullah bin Yazid Al Khaththami] telah menceritakan kepada kami [Al Bara' bin 'Azib] -dan dia bukanlah pendusta- bahwa dia berkata: Kami pernah shalat di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ketika beliau mengucapkan: 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH' (Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya), tidak seorang pun dari kami yang membungkukkan punggungnya hingga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meletakkan keningnya di atas tanah.

【203】

Shahih Bukhari 770: Telah menceritakan kepada kami [Mu'alla bin Asad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] dari ['Abdullah bin Thawus] dari [Bapaknya] dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhu, ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku diperintahkan untuk melaksanakan sujud dengan tujuh tulang (anggota sujud): kening -beliau lantas memberi isyarat dengan tangannya menunjuk hidung- kedua telapak tangan, kedua lutut dan ujung jari dari kedua kaki dan tidak boleh menahan rambut atau pakaian (sehingga menghalangi anggota sujud)."

【204】

Shahih Bukhari 771: Telah menceritakan kepada kami [Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Yahya] dari [Abu Salamah] berkata: Aku pergi menemui [Abu Sa'id Al Khudri], lalu aku bertanya kepadanya: "Maukah anda pergi bersama kami ke bawah pohon kurma lalu kita berbincang-bincang di sana?" Ia pun pergi dan bercakap-cakap bersama kami. Kemudian aku berkata: "Ceritakanlah kepadaku apa yang pernah anda dengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang Lailatul Qadar." Lalu dia menjelaskan: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan i'tikaf pada sepuluh malam yang awal dari Ramadlan, dan kami juga ikut beri'tikaf bersama beliau. Lalu datanglah Malaikat Jibril berkata: "Sesungguhnya apa yang kamu cari ada di depan kamu (pada malam berikutnya)." Maka Beliau beri'tikaf pada sepuluh malam pertengahannnya dan kami pun ikut beri'tikaf bersama Beliau. Kemudian Malaikat Jibril datang lagi dan berkata: "Sesungguhnya apa yang kamu cari ada di depan kamu (pada malam berikutnya)." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri memberi khuthbah kepada kami pada pagi hari di hari ke dua puluh dari bulan Ramadlan, sabdanya: "Barangsiapa sudah beri'tikaf bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam maka pulanglah, karena aku diperlihatkan (dalam mimpi) Lailatul Qadar namun aku dilupakan waktunya yang pasti. Namun dia ada pada sepuluh malam-malam akhir dan pada malam yang ganjil. Sungguh aku melihat dalam mimpi, bahwa aku sujud di atas tanah dan air (yang becek)." Pada masa itu atap masjid masih terbuat dari daun dan pelepah pohon kurma, dan kami tidak melihat sesuatu di atas langit hingga kemudian datang awan dan turunlah air hujan. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat bersama kami hingga aku melihat sisa-sisa tanah dan air pada wajah dan ujung hidung Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai bukti kebenaran mimpi beliau."

【205】

Shahih Bukhari 772: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Hazim] dari [Sahal bin Sa'd] berkata: Orang-orang shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan mengikatkan kain mereka di leher-leher karena kainnya kecil. Lalu dikatakan kepada Kaum Wanita: "Janganlah kalian mengangkat kepala kalian hingga para laki-laki telah duduk."

【206】

Shahih Bukhari 773: Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nu'man] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] -yaitu Ibnu Zaid- dari ['Amru bin Dinar] dari [Thawus] dari [Ibnu 'Abbas] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diperintahkan untuk melaksanakan sujud dengan tujuh anggota sujud, tidak boleh mengumpulkan rambutnya atau pakaiannya (sehingga menghalangi anggota sujud)."

【207】

Shahih Bukhari 774: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari ['Amru] dari [Thawus] dari [Ibnu 'Abbas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Aku diperintahkan untuk melaksanakan sujud dengan tujuh anggota sujud, dan dilarang mengumpulkan rambut atau pakaian (sehingga menghalangi anggota sujud)."

【208】

Shahih Bukhari 775: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] berkata: telah menceritakan kepadaku [Manshur bin Al Mu'tamir] dari [Muslim] -yaitu Ibnu Shubaih Abu Adl Dluha- dari [Masruq] dari ['Aisyah] berkata: "Saat rukuk dan sujud Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memperbanyak membaca do'a: SUBHAANAKALLAHUMMA RABBANAA WA BIHAMDIKA ALLAHUMMAGHFIRLII (Maha suci Engkau wahai Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, ya Allah ampunilah aku), sebagai pengamalan perintah Al Qur'an."

【209】

Shahih Bukhari 776: Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nu'man] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Malik bin Al Huwairits] Ia berkata kepada para sahabatnya: "Maukah kalian aku sampaikan cara shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" padahal saat itu bukan pada waktu shalat. Malik kemudian berdiri lalu rukuk dan bertakbir, kemudian mengangkat kepalanya lalu berdiri dan berdiam sejenak. Kemudian dia sujud, lalu mengangkat kepalanya, lalu (duduk) sejenak. Dia shalat seperti shalatnya 'Amru bin Salimah, guru kita ini." Ayyub berkata: "Dia mengerjakan sesuatu yang tidak pernah aku lihat orang-orang melakukannya, dia duduk pada setiap akan berdiri ke rakaat ketiga dan keempat. Berkata: Maka kami menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berdiam di sisi beliau. Kemudian beliau bersabda: "Jika kalian kembali kepada keluarga kalian, maka shalatlah dengan cara ini pada waktu begini, dan shalat ini pada waktu begini. Jika telah datang waktu shalat maka hendaklah seseorang dari kalian adzan, dan hendaklah yang mengimami shalat adalah yang paling tua di antara kalian."

【210】

Shahih Bukhari 777: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abdurrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad Muhammad bin 'Abdullah Az Zubairi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari [Al Hakam] dari ['Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Al Bara'] berkata: "Sujudnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, rukuk, dan duduknya antara dua sujud semuanya hampir sama (panjangnya)."

【211】

Shahih Bukhari 778: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Tsabit] dari [Anas bin Malik] berkata: "Aku tidak akan segan-segan untuk mencontohkan kepada kalian cara shalat sebagaimana aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat bersama kami." Tsabit berkata: "Anas bin Malik mengerjakan sesuatu yang belum pernah aku melihat kalian mengerjakannya. Dia mengangkat kepala dari rukuk lalu berdiri (lama sekali) hingga ada seseorang berkata: 'Dia lupa', dan jika duduk di antara dua sujud dia berdiam lama hingga ada seseorang berkata: 'Dia lupa'."

【212】

Shahih Bukhari 779: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: Aku mendengar [Qatadah] dari [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Seimbanglah kalian salam sujud, dan janganlah salah seorang dari kalian membentangkan kedua sikunya sebagaimana anjing membentangkan tangannya."

【213】

Shahih Bukhari 780: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Husyaim] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Khalid Al Hadzdza'] dari [Abu Qilabah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik bin Al Huwairits Al Laitsi], bahwa Dia melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat, jika sampai pada rakaat yang ganjil, maka beliau tidak bangkit berdiri hingga duduk sejenak.

【214】

Shahih Bukhari 781: Telah menceritakan kepada kami [Mu'allaa bin Asad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] berkata: Malik bin Al Huwairits datang kepada kami lalu shalat bersama kami di masjid kami ini, kemudian berkata: "Aku bukan ingin melaksanakan shalat, tapi aku akan menerangkan kepada kalian bagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat." Ayyub berkata: "Lalu aku bertanya kepada Abu Qilabah: "Bagaimana cara shalat dia?" Abu Qilabah menjawab: "Seperti shalatnya guru (syaikh) kita ini, yaitu 'Amru bin Salimah." Ayyub berkata: "Guru kita itu selalu menyempurnakan takbir. Dan jika mengangkat kepalanya dari sujud yang kedua dia duduk di atas tanah, kemudian baru berdiri."

【215】

Shahih Bukhari 782: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Shalih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Fulaih bin Sulaiman] dari [Sa'id bin Al Harits] berkata: Abu Sa'id memimpin kami shalat, lalu dia mengeraskan bacaan takbirnya ketika mengangkat kepala dari sujud, ketika mau sujud, ketika mengangkat (kepala dari sujud) dan ketika bangkit berdiri dari rakaat kedua, setelah itu ia berkata: "Begitulah aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【216】

Shahih Bukhari 783: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ghailan bin Jarir] dari [Mutharrif] berkata: Aku dan 'Imran pernah shalat di belakang 'Ali bin Abu Thalib radliyallahu 'anhu, jika sujud ia bertakbir, jika mengangkat (kepala dari sujud) ia bertakbir, jika bangkit berdiri dari rakaat kedua ia juga bertakbir. Selesai salam, 'Imran memegang tanganku lalu berkata: "Sungguh dia telah shalat bersama kita dengan tata cara shalatnya Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam." Atau dia berkata: "Sungguh dengan shalatnya ini dia telah mengingatkan aku tentang shalatnya Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam."

【217】

Shahih Bukhari 784: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari ['Abdurrahman bin Al Qasim] dari ['Abdullah bin 'Abdullah] ia mengabarkan kepadanya, bahwa Dia pernah melihat 'Abdullah bin 'Umar radliyallahu 'anhuma mengerjakan shalat dengan cara bersimpuh dengan kedua kakinya ketika duduk. Maka aku juga melakukan hal serupa. Saat itu aku masih berusia muda. Namun 'Abdullah bin 'Umar melarangku berbuat seperti itu. Ia mengatakan: "Sesungguhnya yang sesuai sunnah adalah kamu menegakkan telapak kakimu yang kanan sedangkan yang kiri kamu masukkan dibawahnya (melipat)." Aku pun berkata: "Tapi aku melihat anda melakukan hal itu!" Dia menjawab: "Kakiku tidak mampu."

【218】

Shahih Bukhari 785: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Khalid] dari [Sa'id] dari [Muhammad bin 'Amru bin Halhalah] dari [Muhammad bin 'Amru bin 'Atha'], dan telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Yazid bin Abu Habib] dan [Yazid bin Muhammad] dari [Muhammad bin 'Amru bin Halhalah] dari [Muhammad bin 'Amru bin 'Atha'], bahwasanya Dia duduk bersama beberapa orang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka bercerita tentang shalatnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka berkatalah [Abu Hamid As Sa'idi]: "Aku adalah orang yang paling hafal dengan shalatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, jika shalat aku melihat beliau takbir dengan mengangkat kedua tangannya sejajar dengan pundaknya, jika rukuk maka beliau menempatkan kedua tangannya pada lutut dan meluruskan punggungnya. Jika mengangkat kepalanya, beliau berdiri lurus hingga seluruh tulang punggungnya kembali pada tempatnya semula. Dan jika sujud maka beliau meletakkan tangannya dengan tidak menempelkan lengannya ke tanah atau badannya, dan dalam posisi sujud itu beliau menghadapkan jari-jari kakinya ke arah kiblat. Apabila duduk pada rakaat kedua, beliau duduk di atas kakinya yang kiri dan menegakkan kakinya yang kanan. Dan jika duduk pada rakaat terakhir, maka beliau memasukkan kaki kirinya (di bawah kaki kananya) dan menegakkan kaki kanannya dan beliau duduk pada tempat duduknya." Dan [Al Laits] telah mendengar dari [Yazid bin Abu Habib], dan Yazid dari [Muhammad bin Halhalah], dan Ibnu Halhalah dari [Ibnu 'Atha']. Abu Shalih menyebutkan dari [Al Laits]: "Seluruh tulang punggung." [Ibnu Al Mubarak] berkata dari [Yahya bin Ayyub] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Abu Habib] bahwa [Muhammad bin 'Amru] menceritakan kepadanya: "Seluruh tulang punggung."

【219】

Shahih Bukhari 786: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] berkata: telah menceritakan kepadaku ['Abdurrahman bin Hurmuz] mantan budak Bani 'Abdul Muththalib -sekali waktu ia menyebutkan- mantan budak Rabi'ah bin Al Harits, bahwa ['Abdullah Ibnu Buhainah] dia berasal dari suku Azdi Sya'unah, sekutunya Bani 'Abdu Manaf, dan dia adalah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat Dhuhur bersama mereka, lalu beliau berdiri pada dua rakaat yang pertama dan tidak duduk (untuk tasyahud), dan orang-orang ikut berdiri. Sehingga ketika shalat akan selesai, dan orang-orang menanti salamnya, beliau bertakbir dalam posisi duduk, lalu sujud dua kali sebelum salam, setelah itu baru beliau salam.

【220】

Shahih Bukhari 787: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bakar] dari [Ja'far bin Rabi'ah] dari [Al A'raj] dari [Abdullah bin Malik Ibnu Buhainah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat Dhuhur bersama kami, lalu beliau berdiri yang semestinya beliau duduk. Kemudian di akhir shalatnya, beliau sujud dua kali dalam posisi duduk."

【221】

Shahih Bukhari 788: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Syaqiq bin Salamah] berkata: berkata: Abdullah berkata: Jika kami shalat di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kami membaca: ASSALAAMU 'ALAA JIBRIL WA MIKAA'IL. ASSALAAMU 'ALAA FULAN WA FULAN (Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada malaikat Jibril dan Mika'il, dan semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada si fulan dan si fulan). Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menoleh ke arah kami seraya bersabda: "Sesungguhnya Allah, Dialah As Salaam. Maka jika seseorang dari kalian shalat, hendaklah ia membaca: ATTAHIYYAATU LILLAHI WASHSHALAWAATU WATHTHAYYIBAAT. ASSALAAMU 'ALAIKA AYYUHANNABIYYU WA RAHMATULLAHI WA BARAKAATUH. ASSALAAMU 'ALAINAA WA 'ALAA 'IBAADILLAHISH SHAALIHIIN (Segala penghormatan hanya milik Allah, juga segala pengagungan dan kebaikan. Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada engkau wahai Nabi dan juga rahmat dan berkah-Nya. Dan juga semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih). Sesungguhnya jika kalian mengucapkan seperti ini, maka kalian telah mengucapkan salam kepada seluruh hamba Allah yang shalih di langit maupun di bumi. (Dan lanjutkanlah dengan bacaan): 'ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN 'ABDUHU WA RASUULUH (Aku bersaksi tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya')."

【222】

Shahih Bukhari 789: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepada kami ['Urwah bin Az Zubair] dari ['Aisyah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dia telah mengabarkan kepadanya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di dalam shalat membaca do'a: ALLAHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MIN 'ADZAABIL QABRI, WA A'UUDZU BIKA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAAL, WA A'UUDZU BIKA MIN FITNATIL MAHYAA WA FITNATIL MAMAAT. ALLAHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MINAL MA'TSAMI WAL MAGHRAM (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al Masih Ad Dajjal, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan fitnah kematian. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan hutang). Tiba-tiba ada seseorang berkata kepada beliau: "Kenapa tuan banyak meminta perlindungan dari hutang?" Beliau menjawab: "Sesungguhnya seseorang apabila berhutang dia akan cenderung berkata dusta dan berjanji lalu mengingkarinya." Dan dari Az Zuhri ia berkata: 'Urwah bin Az Zubair telah mengabarkan kepadaku, bahwa 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam shalatnya meminta perlindungan dari fitnah Dajjal."

【223】

Shahih Bukhari 790: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Abu Al Khair] dari ['Abdullah bin 'Amru] dari Abu Bakar Ash Shiddiq radliyallahu 'anhu, Ia berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Ajarkanlah aku suatu do'a yang bisa aku panjatkan saat shalat!" Maka Beliau pun berkata: "Bacalah ALLAHUMMA INNII DHALAMTU NAFSII DHULMAN KATSIIRAN WA LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLAA ANTA FAGHFIRLII MAGHFIRATAN MIN 'INDIKA WARHAMNII INNAKA ANTAL GHAFUURUR RAHIIM (Ya Allah, sungguh aku telah mendhalimi diriku sendiri dengan kedhaliman yang banyak, sedangkan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka itu ampunilah aku dengan suatu pengampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang)."

【224】

Shahih Bukhari 791: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Al A'masy] telah menceritakan kepadaku [Syaqiq] dari ['Abdullah] berkata: Jika kami shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kami mengucapkan: "ASSALAAMU 'ALAALLAH MIN 'IBAADIHI, AS SALAAMU 'ALAA FULAAN WA FULAAN (Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada Allah dari hamba-hamba Nya, dan semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada si fulan dan si fulan). Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian mengucapkan: 'ASSALAAMU 'ALAALLAH (Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada Allah), karena sesungguhnya Allah, Dialah As Salaam. Akan tetapi bacalah: ATTAHIYYAATU LILLAHI WASH SHALAAWAATU WATHTHAYYIBAAT AS SALAAMU 'ALAIKA AYYUHANNABIYYU WA RAHMATULLAHI WA BARAKAATUH AS SALAAMU 'ALAINAA WA 'ALAA 'IBAADILLAHISH SHAALIHIIN (Segala penghormatan hanya milik Allah, juga segala pengagungan dan kebaikan. Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada engkau wahai Nabi dan juga rahmat dan berkah-Nya. Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih). Karena apabila kalian mengucapkan seperti ini, maka berarti kalian telah mengucapkan salam kepada seluruh yang ada di langit atau yang berada di antara langit dan bumi." (Dan lanjutkanlah dengan bacaan): ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN 'ABDUHU WA RASUULUH (Aku bersaksi tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya). Lalu ia memilih doa yang paling ia sukai kemudian berdoa dengannya."

【225】

Shahih Bukhari 792: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Yahya] dari [Abu Salamah] berkata: Aku bertanya kepada [Abu Sa'id Al Khudri] (tentang Lailatul Qadar). Lalu ia menjawab: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sujud di atas air dan lumpur hingga aku bisa melihat bekas lumpur itu di dahi beliau."

【226】

Shahih Bukhari 793: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] telah menceritakan kepada kami [Az Zuhri] dari [Hind binti Al Harits] bahwa Ummu Salamah radliyallahu 'anha berkata: "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan salam, para wanita langsung bangkit ketika selesainya salam beliau itu, sementara beliau berdiam diri sebentar sebelum berdiri." Ibnu Syihab berkata: "Menurutku -dan hanya Allah yang tahu- beliau melakukan itu agar kaum wanita punya kesempatan untuk pergi sehingga seseorang yang berlalu pulang dari kalangan laki-laki tidak bertemu dengan mereka."

【227】

Shahih Bukhari 794: Telah menceritakan kepada kami [Hibban bin Musa] berkata: telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Mahmud bin Ar Rabi'] dari ['Itban bin Malik] berkata: "Kami pernah shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka kami salam ketika beliau salam."

【228】

Shahih Bukhari 795: Telah menceritakan kepada kami ['Abdan] berkata: telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Mahmud bin Ar Rabi'], Dia mengklaim bahwa ia telah membuat perjanjian dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan meminta keberkahan lewat air yang diambil dari sumur yang ada di negri mereka. Dia berkata: Aku mendengar ['Itban bin Malik Al Anshari] kemudian seseorang dari suku Bani Salim berkata: Aku pernah memimpin shalat kaumku, Bani Salim. Pada kemudian hari aku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu aku berkata kepada beliau: "Wahai Rasulullah, aku adalah orang yang sudah lemah penglihatan sedangkan genangan-genangan dari saluran air sering menghalangi antara aku dan masjid kaumku. Seandainya tuan berkenan, bolehlah tuan datang berkunjung lalu shalat di rumahku pada suatu tempat yang akan aku jadikan masjid." Maka Beliau berkata: "Aku akan datang, InsyaAllah." Kemudian beliau datang kepadaku bersama Abu Bakar di waktu siang yang terik. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu minta izin masuk dan aku pun mengizinkannya. Sebelum duduk beliau langsung bersabda: "Mana tempat yang kamu sukai agar aku shalat padanya di rumahmu ini?" Maka Itban memberi isyarat kepada Beliau tempat yang disukainya supaya Beliau shalat di tempat tersebut. Lalu beliau berdiri shalat dan kami pun berdiri shalat mengatur shaf di belakangnya. Kemudian Beliau mengakhiri shalat dengan salam, maka kami pun mengucapkan salam setelah Beliau salam.

【229】

Shahih Bukhari 796: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Nashir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Amru] bahwa [Abu Ma'bad] mantan budak Ibnu 'Abbas, mengabarkan kepadanya bahwa Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma mengabarkan kepadanya, bahwa Mengeraskan suara dalam berdzikir setelah orang selesai menunaikah shalat fardlu terjadi di zaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Ibnu 'Abbas mengatakan: "Aku mengetahui bahwa mereka telah selesai dari shalat itu karena aku mendengarnya."

【230】

Shahih Bukhari 797: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin 'Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami ['Amru] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Ma'bad] dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma berkata: "Aku mengetahui selesainya shalat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dari suara takbir." 'Ali berkata: telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru ia berkata: "Abu Ma'bad adalah salah satu budak Ibnu 'Abbas yang paling jujur." 'Ali berkata: "Nama aslinya adalah Nafidz."

【231】

Shahih Bukhari 798: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Bakar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] dari ['Ubaidullah] dari [Sumayyah] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] berkata: Pernah datang para fuqara kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: "Orang-orang kaya, dengan harta benda mereka itu, mereka mendapatkan kedudukan yang tinggi, juga kenikmatan yang abadi. Karena mereka melaksanakan shalat seperti juga kami melaksanakan shalat. Mereka shaum sebagaimana kami juga shaum. Namun mereka memiliki kelebihan disebabkan harta mereka, sehingga mereka dapat menunaikan 'ibadah haji dengan harta tersebut, juga dapat melaksanakan 'umrah bahkan dapat berjihad dan bersedekah." Maka beliau pun bersabda: "Maukah aku sampaikan kepada kalian sesuatu yang apabila kalian ambil (sebagai amal ibadah) kalian akan dapat melampaui (derajat) orang-orang yang sudah mengalahkan kalian tersebut, dan tidak akan ada yang dapat mengalahkan kalian dengan amal ini sehingga kalian menjadi yang terbaik di antara kalian dan di tengah-tengah mereka kecuali bila ada orang yang mengerjakan seperti yang kalian amalkan ini. Yaitu kalian membaca tasbih (Subhaanallah), membaca tahmid (Alhamdulillah) dan membaca takbir (Allahu Akbar) setiap selesai dari shalat sebanyak tiga puluh tiga kali." Kemudian setelah itu di antara kami terdapat perbedaan pendapat. Di antara kami ada yang berkata: "Kita bertasbih tiga puluh tiga kali, lalu bertahmid tiga puluh tiga kali, lalu bertakbir puluh tiga empat kali." Kemudian aku kembali menemui Beliau, lalu beliau bersabda: "Bacalah 'Subhaanallah walhamdulillah wallahu Akbar' hingga dari itu semuanya berjumlah tiga puluh tiga kali."

【232】

Shahih Bukhari 799: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Abdul Malik bin 'Umair] dari [Warrad] penulisnya Al Mughirah bin Syu'bah, berkata: Al Mughirah bin Syu'bah meminta aku untuk menulis (hadits) untuk dikirim kepada Mu'awiyyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a setiap selesai dari shalat fardlu: LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAI'IN QADIIR. ALLAHUMMA LAA MAANI'A LIMA A'THAITA WA LAA MU'THIYA LIMA MANA'TA WA LAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL JADDU (Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, yang Tunggal dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan, dan milik-Nya segala pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menahan dari apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang dapat memberi dari apa yang Engkau tahan. Dan tidak bermanfaat kekayaan orang yang kaya di hadapan-Mu sedikitpun)." Syu'bah berkata dari ['Abdul Malik bin 'Umair] dengan lafadh seperti ini. Dan dari [Al Hakam] dari [Al Qasim bin Mukhaimirah] dari [Warrad] dengan seperti ini juga. Al Hasan berkata: "Al Jaddu artinya adalah kekayaan."

【233】

Shahih Bukhari 800: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Hazim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Raja'] dari [Samrah bin Jundub] berkata: "Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selesai dari menunaikan shalat, beliau menghadapkan wajahnya ke arah kami."

【234】

Shahih Bukhari 801: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Shalih bin Kaisan] dari ['Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud] dari [Zaid bin Khalid Al Juhaini] bahwasanya dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memimpin kami shalat Shubuh di Hudaibiyyah pada suatu malam sehabis turun hujan. Setelah selesai Beliau menghadapkan wajahnya kepada orang banyak lalu bersabda: "Tahukah kalian apa yang sudah difirmankan oleh Rabb kalian?" Orang-orang menjawab: "Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui." Beliau bersabda: "(Allah berfirman): 'Di pagi ini ada hamba-hamba Ku yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir. Orang yang berkata: 'Hujan turun kepada kita karena karunia Allah dan rahmat-Nya', maka dia adalah yang beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang-bintang. Adapun yang berkata: '(Hujan turun disebabkan) bintang ini atau itu', maka dia telah kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang'."

【235】

Shahih Bukhari 802: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Munir] dia mendengar [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Humaid] dari [Anas bin Malik] berkata: Pada suatu malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengakhirkan shalat hingga pertengahan malam, lalu beliau keluar menemui kami (untuk melaksanakan shalat). Selesai shalat beliau menghadap ke arah kami dan bersabda: "Manusia sudah selesai melaksanakan shalat lalu mereka tidur. Dan kalian akan tetap dalam hitungan shalat selama kalian masih menunggu (pelaksanaan) shalat."

【236】

Shahih Bukhari 803: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] telah menceritakan kepada kami [Az Zuhri] dari [Hind binti Al Harits] dari [Ummu Salamah], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam jika selesai salam, beliau tetap berdiam di tempatnya sejenak. Ibnu Syihab berkata: Menurut kami -dan Allah yang lebih tahu- hal itu agar wanita yang akan pergi punya kesempatan. Dan Ibnu Abu Maryam berkata: telah mengabarkan kepada kami [Nafi' bin Yazid] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ja'far bin Rabi'ah] bahwa [Ibnu Syihab] menulis surat kepadanya: telah menceritakan kepadaku [Hind binti Al Harits Al Firasiyyah] dari [Ummu Salamah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam -dia adalah teman Ummu Salamah- ia berkata: "Ketika beliau salam, para wanita bergegas kembali ke rumah-rumah mereka masing-masing sebelum Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beranjak pergi." [Ibnu Wahab] berkata: dari [Yunus] dari [Ibnu Syihab] telah mengabarkan kepadaku [Hind Al Firasiyyah]. Dan 'Utsman bin 'Umar berkata: telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari [Az Zuhri] telah menceritakan kepadaku [Hind Al Firasiyyah]. Dan Az Zubaidi berkata: telah mengabarkan kepadaku [Az Zuhri] bahwa [Hind binti Al Harits Al Firasiyyah] mengabarkan kepadanya -saat itu wanita ini adalah isteri Ma'bad bin Al Miqdad, sekutunya Bani Zuhrah- Hind sering mengunjungi isteri-isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan [Syu'aib] berkata: dari [Az Zuhri] telah menceritakan kepadaku [Hind Al Firasiyyah]. Dan Ibnu Abu 'Atiq berkata: dari [Az Zuhri] dari [Hind Al Firasiyyah]. Dan Al Laits berkata: telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Sa'id] ia menceritakan kepadanya dari [Ibnu Syihab] dari [seorang wanita] suku Quraisy, ia menceritakan kepadanya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

【237】

Shahih Bukhari 804: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid bin Maimun] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Isa bin Yunus] dari ['Umar bin Sa'id] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Abu Mulaikah] dari ['Uqbah] berkata: Aku pernah shalat 'Ashar di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di kota Madinah. Setelah salam, tiba-tiba beliau berdiri dengan tergesa-gesa sambil melangkahi leher-leher orang banyak menuju sebagian kamar isteri-isterinya. Orang-orang pun merasa heran dengan ketergesa-gesaan beliau. Setelah itu beliau keluar kembali menemui orang banyak, dan beliau lihat orang-orang merasa heran. Maka beliau pun bersabda: "Aku teringat dengan sebatang emas yang ada pada kami. Aku khawatir itu dapat menggangguku, maka aku perintahkan untuk dibagi-bagikan."

【238】

Shahih Bukhari 805: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari ['Umarah bin 'Umair] dari [Al Aswad] berkata: [Abdullah] berkata: "Janganlah salah seorang dari kalian memberi peluang sedikitpun kepada setan untuk mengganggu shalatnya." Dia berpendapat bahwa tidak boleh seseorang beranjak pergi kecuali dari sebelah kanannya, dan aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sering beranjak pergi dari sebelah kirinya.

【239】

Shahih Bukhari 806: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari ['Ubaidullah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] radliallahu 'anhuma, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda saat terjadinya perang Khaibar: "Barangsiapa memakan dari pohon ini, yaitu bawang putih, maka jangan sekali-kali dia mendekati masjid kami."

【240】

Shahih Bukhari 807: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Atha] berkata: Aku mendengar [Jabir bin 'Abdullah] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa memakan dari pohon ini -maksudnya bawang putih-, maka hendaklah dia tidak mendatangi kami di masjid-masjid kami." Aku bertanya: "Apa yang beliau maksudkan itu?" Maka Jabir menjawab: "Aku tidak melihat maksud beliau yang lain kecuali yang mentah (belum dimasak)." [Makhallad bin Yazid] menyebutkan dari [Ibnu Juraij]: "Kecuali yang mentah."

【241】

Shahih Bukhari 808: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin 'Ufair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Yunus] dari [Ibnu Syihab] bahwa ['Atha] menyakini bahwa [Jabir bin 'Abdullah] meyakini bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa memakan bawang putih atau bawang merah hendaklah dia menjauhi kami." Atau beliau mengatakan: "Hendaklah dia menjauhi masjid kami dan hendaklah dia duduk berdiam di rumahnya." Dan bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah diberikan periuk yang di dalamnya berisi sayuran seperti kol. Kemudian beliau mencium aroma sesuatu, lalu beliau menanyakannya dan beliau pun diberi kabar tentang bau tersebut. Maka beliau bersabda: "Sodorkanlah!" yakni kepada para sahabat yang bersamanya. Ketika beliau melihat mereka enggan memakannya, beliau pun bersabda: "Makanlah! Sesungguhnya aku berbicara dengan orang yang bukan engkau ajak bicara." [Ahmad bin Shalih] menyebutkan dari [Ibnu Wahab]: "Saat perang badar beliau diberi." Ibnu Wahab menyebutkan: "Yakni mangkuk berisi sayuran." Namun [Al Laits] dan [Abu Shafwan] dari [Yunus] tidak menyebutkan perihal mangkuk tersebut, dan aku tidak tahu ucapan tadi perkataan Az Zuhri atau memang redaksi hadits begitu."

【242】

Shahih Bukhari 809: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ma'mar] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul Warits] dari ['Abdul 'Aziz] berkata: Seorang laki-laki bertanya kepada [Anas bin Malik]: "Pernyataan apa yang pernah kamu dengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang bawang putih?" Anas bin Malik menjawab: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa memakan dari pohon ini, maka jangan sekali-kali dia mendekati kami atau shalat bersama kami."

【243】

Shahih Bukhari 810: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ghundar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: Aku mendengar [Sulaiman Asy Syaibani] berkata: Aku mendengar [Asy Sya'bi] berkata: "Telah mengabarkan kepadaku [orang yang berjalan] besama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melewati sebuah kuburan yang terpisah, kemudian Beliau memimpin mereka shalat dan orang-orang membuat shaf lalu shalat untuk kuburan tersebut." Maka aku tanyakan: "Wahai Abu 'Amru, siapa yang menceritakan kepadamu tentang ini?" Dia menjawab: "Ibnu 'Abbas."

【244】

Shahih Bukhari 811: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin 'Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] berkata: telah menceritakan kepadaku [Shafwan bin Sulaim] dari ['Atha' bin Yasar] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Mandi pada hari Jum'at adalah wajib bagi orang yang sudah bermimpi (baligh)."

【245】

Shahih Bukhari 812: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin 'Abdullah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari ['Amru] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Kuraib] dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma berkata: "Suatu malam aku pernah menginap di rumah bibiku, Maimunah radliyallahu 'anha. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidur dan bangun kembali di sebagian waktu malam, beliau berwudlu dari geriba yang sudah digantung secara ringan -'Amru teramat mensedikitkan (air yang dipakai)-. Kemudian beliau berdiri shalat, lalu aku bangun: berwudlu sebagaimana beliau wudlu. Kemudian aku datang dan berdiri di sisi kiri beliau, namun kemudian beliau menggeser aku ke sebelah kanannya. Lalu beliau shalat menurut apa yang Allah kehendaki (lamanya), kemudian beliau berbaring tertidur hingga mendengkur. Setelah itu datanglah seorang mu'adzin yang memberitahukan bahwa waktu shalat shubuh telah tiba. Beliau kemudian berangkat bersama mu'adzin tersebut untuk menunaikan shalat dengan tidak berwudlu lagi." Kami tanyakan kepada 'Amru: "Orang-orang mengatakan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam (jika tidur), mata beliau tidur namun hatinya tidak." Maka 'Amru menjawab: Aku mendengar 'Ubaid bin 'Umair berkata: "Sesungguhnya mimpinya para Nabi adalah wahyu." Lalu dia membaca firman Allah: {Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu} (Ash Shaffaat: 102).

【246】

Shahih Bukhari 813: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata: telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Ishaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas bin Malik] bahwa Neneknya, Mulaikah, mengundang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menghadiri hidangan yang ia masak untuknya. Beliau lantas memakannya lalu bersabda: "Berdirilah kalian, aku akan pimpin shalat kalian." Maka aku berdiri di tikar milik kami yang sudah hitam lusuh akibat sering digunakan. Tikar itu kemudian aku perciki dengan air, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri diatasnya. Maka aku dan anak yatim yang tinggal bersama kami merapatkan shaf di belakang beliau sedangkan nenek kami berdiri di belakang kami. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian shalat memimpin kami sebanyak dua rakaat.

【247】

Shahih Bukhari 814: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari ['Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah] dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma, bahwa dia berkata: "Pada suatu hari aku datang sambil menunggang keledai betina dan pada saat itu usiaku hampir baligh. Saat itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang shalat bersama orang banyak di Mina tanpa ada dinding di hadapannya. Maka aku lewat di depan sebagian shaf. Lalu aku turun dan aku biarkan keledaiku mencari makan, lantas aku masuk ke dalam barisan shaf dan tidak ada seorangpun yang menegurku."

【248】

Shahih Bukhari 815: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Urwah bin Az Zubair] bahwa ['Aisyah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengakhirkan shalat 'Isya' ketika malam sudah larut." ['Ayyasy] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul A'la] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Urwah] dari 'Aisyah radliyallahu 'anhuma, berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengakhirkan shalat 'Isya' ketika malam sudah larut, hingga akhirnya 'Umar berseru kepada Beliau: "Para wanita dan anak-anak sudah tidur." Lalu beliau keluar seraya bersabda: "Tidak ada seorangpun dari penduduk bumi mengerjakan shalat ini selain kalian." Dan pada saat itu tidak ada satu orangpun yang melaksanakan shalat selain penduduk Madinah.

【249】

Shahih Bukhari 816: Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin 'Ali] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepadaku ['Abdurrahman bin 'Abis] berkata: Aku mendengar ada seseorang bertanya kepada Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma: "Apakah engkau pernah ikut keluar (shalat) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Dia menjawab: "Ya. Sekiranya bukan karena kedudukanku di sisi Beliau, niscaya aku tidak mungkin (bisa) ikut -karena umurnya masih kecil-. Beliau mendatangi tempat yang agak tinggi dekat rumah Katsir bin Ash Shalt lalu memberikan ceramah, kemudian mendatangi para wanita. Lantas beliau memberi nasihat kepada mereka, mengingatkan dan memerintahkan mereka agar bersedekah. Maka para wanita tersebut memberikan apa yang ada pada tangan dan leher mereka (emas perhiasan) lalu dimasukkan ke dalam kain Bilal, setelah itu beliau dan Bilal menuju Ka'bah."

【250】

Shahih Bukhari 817: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Urwah bin Az Zubair] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengakhirkan shalat 'Isya' ketika malam sudah larut, hingga 'Umar pun berseru kepada beliau: "Para wanita dan anak-anak sudah tidur!" Maka keluarlah Rasulullah seraya bersabda: "Tidak ada seorangpun yang menunggu pelaksanaan shalat 'Isya ini dari penduduk bumi selain kalian." Dan pada hari itu tidak ada satu orangpun yang melaksanakan shalat selain penduduk Madinah. Mereka melaksanakan shalat 'Isya antara telah berlalunya waktu syafaq hingga sepertiga awal malam."

【251】

Shahih Bukhari 818: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Musa] dari [Hanzhalah] dari [Salim bin 'Abdullah] dari Ibnu 'Umar radliyallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika isteri-isteri kalian minta izin ke masjid di waktu malam, maka berilah mereka izin." Hadits ini dikuatkan oleh [Syu'bah] dari [Al A'masy] dari [Mujahid] dari [Ibnu 'Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

【252】

Shahih Bukhari 819: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin 'Umar] telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari [Az Zuhri] berkata: telah menceritakan kepadaku [Hind binti Al Harits] bahwa [Ummu Salamah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengabarkan kepadanya, bahwa Para wanita di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika mereka telah selesai dari shalat fardlu, maka mereka segera beranjak pergi. Sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan kaum laki-laki yang shalat bersama beliau tetap diam di tempat sampai waktu yang Allah kehendaki. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri dan beranjak pergi maka mereka pun mengikutinya.

【253】

Shahih Bukhari 820: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Maslamah] dari [Malik]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Yahya bin Sa'id] dari ['Amrah binti 'Abdurrahman] dari ['Aisyah] ia berkata: "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat Shubuh, maka para wanita yang ikut berjama'ah datang dengan menutup wajah mereka dengan tanpa diketahui oleh seorangpun karena hari masih gelap."

【254】

Shahih Bukhari 821: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Miskin] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyir bin Bakar] telah mengabarkan kepada kami [Al Auza'i] telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Abu Katsir] dari ['Abdullah bin Abu Qatadah Al Anshari] dari [Bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku pernah berdiri melaksanakan shalat dan aku ingin memanjangkannya, namun kemudian aku mendengar tangisan bayi. Maka aku pendekkan shalatku karena aku khawatir akan memberatkan ibunya."

【255】

Shahih Bukhari 822: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Yahya bin Sa'id] dari ['Amrah] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata: "Seandainya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengetahui apa yang telah terjadi dengan para wanita sekarang ini, niscaya beliau akan melarang mereka sebagaimana dilarangnya para wanita bani Isra'il." Yahya berkata: "Aku bertanya kepada 'Amrah: "Apakah mereka dilarang?" 'Amrah menjawab: "Ya."

【256】

Shahih Bukhari 823: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Qaza'ah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Az Zuhri] dari [Hind binti Al Harits] dari Ummu Salamah radliyallahu 'anhu, ia berkata: "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan salam, maka para wanita langsung beranjak pergi ketika beliau selesai mengucapkan salamnya. Sementara beliau tetap di tempatnya sejenak sebelum beranjak pergi. Menurut kami -dan hanya Allah yang tahu- beliau lakukan itu agar para wanita bisa segera pergi sebelum diketahui oleh seorangpun dari jama'ah laki-laki."

【257】

Shahih Bukhari 824: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Uyainah] dari [Ishaq bin 'Abdullah] dari [Anas bin Malik] radliallahu 'anhu, ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melaksanakan shalat di rumah Ummu Sulaim, maka aku dan anak yatim ikut di belakang beliau sedangkan Ummu Sulaim berdiri di belakang kami."

【258】

Shahih Bukhari 825: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Manshur] telah menceritakan kepada kami [Fulaih] dari ['Abdurrahman bin Al Qasim] dari [Bapaknya] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat Shubuh di waktu yang masih gelap, sehingga kaum Mukminah berlalu pergi tidak ada yang dapat mengenalinya, atau sebagian mereka tidak bisa mengetahui sebagian yang lain.

【259】

Shahih Bukhari 826: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Salim bin 'Abdullah] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika isteri salah seorang dari kalian minta izin (untuk ke Masjid), maka janganlah ia melarangnya."