51. Aqiqah

【1】

Shahih Bukhari 5045: Telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Nashr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Buraid] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] radliallahu 'anhu, ia berkata: "Anak laki-lakiku lahir, kemudian aku membawanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau lalu memberinya nama Ibrahim, beliau menyuapinya dengan kunyahan kurma dan mendoakannya dengan keberkahan, setelah itu menyerahkannya kepadaku." Ibrahim adalah anak tertua Abu Musa.

【2】

Shahih Bukhari 5046: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Hisyam] dari [Bapaknya] dari [Aisyah] radliallahu 'anhuma, ia berkata: "Seorang bayi dibawa ke hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang kemudian beliau suapi dengan kunyahan buah kurma, ketika bayi itu kencing, beliau memercikinya dengan air."

【3】

Shahih Bukhari 5047: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Nashr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari [Asma binti Abu Bakar] radliallahu 'anhuma, Bahwasanya di Makkah ia hamil karena hubungannya dengan Abdullah bin Zubair (suaminya). Ia berkata: "Aku lalu keluar menuju Madinah, ketika sampai di Quba, aku singgah dan melahirkan di sana. Aku lalu membawa bayiku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan aku letakkan di pangkuannya. Kemudian Beliau minta diambilkan buah kurma, lalu mengunyahnya untuk kemudian meludahkannya ke dalam bayiku. Maka pertama kali yang masuk ke dalam perutnya adalah ludah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau memberi kunyahan kurma dan mendoakan keberkahan kepadanya. Dia adalah bayi pertama yang lahir dalam Islam. Orang-orang pun bangga, sebab telah dikatakan kepada mereka 'sesungguhnya orang-orang Yahudi telah menyihir kalian, sehingga kalian tidak akan memiliki anak'."

【4】

Shahih Bukhari 5048: Telah menceritakan kepada kami [Mathar Ibnul Fadll] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Aun] dari [Anas bin Sirin] dari [Anas bin Malik] radliallahu 'anhu, ia berkata: "Anak Abu Thalhah sedang sakit, ketika Abu Thalhah keluar anaknya meninggal. Dan ketika Abu Thalhah kembali ia bertanya, "Bagaimana keadaan anakku?" Ummu Sulaim menjawab, "Dia lebih tenang dari sebelumnya." Ummu Sulaim kemudian menyuguhkan makan malam, maka Abu Thalhah pun makan malam kemudian bersetubuh dengannya. Setelah selesai (dari jima') Ummu Sulaim berkata: "Anakmu telah dikuburkan." Maka diwaktu pagi, Abu Thalhah mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengabarkan kejadian tersebut. Beliau bertanya: "Kalian tadi malam menjadi pengantin?" Abu Thalhah menjawab, "Ya." Beliau pun berdoa: "Ya Allah, berkahilah keduanya." Ummu Sulaim kemudian melahirkan seorang anak, lalu Abu Thalhah berkata kepadaku, "Jagalah ia hingga engkau bawa ke hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." Anas kemudian membawa bayi tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan Ummu Sulaim membekalinya dengan beberapa kurma. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian meraih bayi Abu Thalhah, beliau lalu bertanya: "Apakah ia (Anas) membawa sesuatu?" para sahabat menjawab, "Ya. Beberapa butir kurma." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian mengambil kurma dan menguyahnya, kemudian beliau ambil kunyahan dari mulutnya dan memasukkannya ke dalam mulut sang bayi, baru setelah itu memberinya nama Abdullah." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Ady] dari [Ibnu Aun] dari [Muhammad] dari [Anas] lalu ia menyebutkan hadits tersebut."

【5】

Shahih Bukhari 5049: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'man] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Muhammad] dari [Sulaiman bin Amir], ia berkata: "Pada anak lelaki ada kewajiban akikah." Dan [Hajjaj] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ayyub] dan [Qatadah] dan [Hisyam] dan [Habib] dari [Ibnu Sirin] dari [Salman] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan berkata [tidak satu orang] dari [Ashim] dan [Hisyam] dari [Hafshah binti Sirin] dari [Ar Rabab] dari [Salman bin Amir Adl Dlabiyyi] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan [Yazid bin Ibrahim] juga menceritakan dari [Ibnu Sirin] dari [Salman] perkataannya, dan [Ashbagh] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Wahb] dari [Jarir bin Hazim] dari [Ayyub As Sakhtiyani] dari [Muhammad bin Sirin] berkata: telah menceritakan kepada kami [Salman bin Amir Adl Dlabbi] ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada anak lelaki ada kewajiban 'akikah, maka potongkanlah hewan sebagai akikah dan buanglah keburukan darinya."

【6】

Shahih Bukhari 5050: Telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Abul Aswad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Quraiys bin Anas] dari [Habib bin Asy Syahid] ia berkata: "Ibnu Sirin menyuruhku agar aku bertanya kepada [Al Hasan] dari siapa ia mendengar hadits tentang akikah, aku pun menanyakannya, dia lalu menjawab, "Dari [Samurah bin Jundub]."

【7】

Shahih Bukhari 5051: Telah menceritakan kepada kami [Abdan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Az Zuhri] dari [Ibnul Musayyab] dari [Abu Hurairah] radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidak ada Fara' dan Atirah. Fara' adalah anak pertama seekor unta yang mereka sembelih untuk sesembahan mereka, dan Atirah adalah hewan (kambing) yang mereka potong di bulan rajab."

【8】

Shahih Bukhari 5052: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] berkata: [Az Zuhri] telah menceritakan kepada kami dari [Sa'id Ibnul Musayyab] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidak ada Fara' dan Atirah." Beliau lalu jelaskan: "Fara' adalah anak pertama seekor unta yang mereka sembelih untuk sesembahan mereka, dan Atirah adalah hewan (kambing) yang mereka potong di bulan rajab."

【9】

Shahih Bukhari 5053: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zakaria] dari [Amir] dari [Adi bin Hatim] radliallahu 'anhu, ia berkata: "Aku bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang hasil buruan Al Mi'radl, beliau menjawab: "Jika yang mengenai adalah bagian tajamnya maka makanlah, namun jika yang mengenai adalah pada bagian (sisi) tumpulnya maka itu adalah Waqidz (hewan yang dibunuh bukan dengan senjata tajam)." Aku lalu bertanya tentang hasil buruan anjing, beliau lantas menjawab: "Apa yang ditangkap untukmu maka makanlah, sebab gigitan anjing adalah sebagai sembelihannya. Jika engkau dapati anjing lain bersama dengan anjingmu, dan engkau kawatir ia ikut andil hingga buruannya mati, maka janganlah kamu makan. Sebab engkau hanya menyebutkan nama Allah pada anjingmu (saat melepasnya) dan bukan pada anjing yang selainnya."