2. Iman

【1】

Shahih Bukhari 7: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Musa] dia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hanzhalah bin Abu Sufyan] dari ['Ikrimah bin Khalid] dari [Ibnu 'Umar] radliyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Islam dibangun diatas lima (landasan): persaksian tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadlan".

【2】

Shahih Bukhari 8: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad Al Ju'fi] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amir Al 'Aqadi] yang berkata: bahwa Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Bilal] dari [Abdullah bin Dinar] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Iman memiliki lebih dari enam puluh cabang, dan malu adalah bagian dari iman".

【3】

Shahih Bukhari 9: Telah menceritakan kepada kami [Adam bin Abu Iyas] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abdullah bin Abu As Safar] dan [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Asy Sya'bi] dari [Abdullah bin 'Amru] radliyallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bersabda: "Seorang muslim adalah orang yang Kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya, dan seorang Muhajir adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah." Abu Abdullah berkata: Dan [Abu Mu'awiyyah] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Daud], dia adalah anak Ibnu Hind, dari ['Amir] berkata: aku mendengar [Abdullah], maksudnya Ibnu 'Amru, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan [Abdul A'la] berkata: Dari [Daud] dari ['Amir] dari [Abdullah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

【4】

Shahih Bukhari 10: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Yahya bin Sa'id Al Qurasyi] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata: bahwa Telah menceritakan kepada kami [Abu Burdah bin Abdullah bin Abu Burdah] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] radliyallahu 'anhu berkata: Mereka berkata: "Wahai Rasulullah, Islam manakah yang paling utama?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Siapa yang Kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya."

【5】

Shahih Bukhari 11: Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Khalid] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Yazid] dari [Abu Al Khair] dari [Abdullah bin 'Amru] radliyallahu 'anhuma bahwa, Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Islam manakah yang paling baik?" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Kamu memberi makan, mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal".

【6】

Shahih Bukhari 12: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] dari [Qotadah] dari [Anas] radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan dari [Husain Al Mu'alim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Qotadah] dari [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidaklah beriman seseorang dari kalian sehingga dia mencintai untuk saudaranya sebagaimana dia mencintai untuk dirinya sendiri."

【7】

Shahih Bukhari 13: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] radliyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maka demi Zat yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklah beriman seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orang tuanya dan anaknya."

【8】

Shahih Bukhari 14: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Ulayyah] dari [Abdul 'Aziz bin Shuhaib] dari [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam Dan telah menceritakan pula kepada kami [Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qotadah] dari [Anas] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah beriman seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orang tuanya, anaknya dan dari manusia seluruhnya."

【9】

Shahih Bukhari 15: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab Ats Tsaqafi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman: Dijadikannya Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya. Jika ia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah. Dan dia benci kembali kepada kekufuran seperti dia benci bila dilempar ke neraka."

【10】

Shahih Bukhari 16: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [Abdullah bin Abdullah bin Jabar], berkata: aku mendengar [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tanda iman adalah mencintai (kaum) Anshar dan tanda nifaq adalah membenci (kaum) Anshar."

【11】

Shahih Bukhari 17: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abu Idris 'Aidzullah bin Abdullah], bahwa ['Ubadah bin Ash Shamit] adalah sahabat yang ikut perang Badar dan juga salah seorang yang ikut bersumpah pada malam Aqobah, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda ketika berada ditengah-tengah sebagian sahabat: "Berbai'atlah kalian kepadaku untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak kalian, tidak membuat kebohongan yang kalian ada-adakan antara tangan dan kaki kalian, tidak bermaksiat dalam perkara yang ma'ruf. Barangsiapa diantara kalian yang memenuhinya maka pahalanya ada pada Allah dan barangsiapa yang melanggar dari hal tersebut lalu Allah menghukumnya di dunia maka itu adalah kafarat baginya, dan barangsiapa yang melanggar dari hal-hal tersebut kemudian Allah menutupinya (tidak menghukumnya di dunia) maka urusannya kembali kepada Allah, jika Dia mau, dimaafkannya atau disiksanya". Maka kami membai'at Beliau untuk perkara-perkara tersebut.

【12】

Shahih Bukhari 18: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Sha'Sha'ah] dari [bapaknya] dari [Abu Sa'id Al Khudri] bahwa dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hampir saja terjadi (suatu zaman) harta seorang muslim yang paling baik adalah kambing yang digembalakannya di puncak gunung dan tempat-tempat terpencil, dia pergi menghindar dengan membawa agamanya disebabkan takut terkena fitnah".

【13】

Shahih Bukhari 19: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salam] berkata: telah mengabarkan kepada kami ['Abdah] dari [Hisyam] dari [bapaknya] dari [Aisyah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bila memerintahkan kepada para sahabat, Beliau memerintahkan untuk melakukan amalan yang mampu mereka kerjakan, kemudian para sahabat berkata: "Kami tidaklah seperti engkau, ya Rasulullah, karena engkau sudah diampuni dosa-dosa yang lalu dan yang akan datang". Maka Beliau menjadi marah yang dapat terlihat dari wajahnya, kemudian bersabda: "Sesungguhnya yang paling taqwa dan paling mengerti tentang Allah diantara kalian adalah aku."

【14】

Shahih Bukhari 20: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qotadah] dari [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tiga (perkara) yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman: Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya. Dan siapa yang bila mencintai seseorang, dia tidak mencintai orang itu kecuali karena Allah 'azza wa jalla. Dan siapa yang benci kembali kepada kekufuran seperti dia benci bila dilempar ke neraka."

【15】

Shahih Bukhari 21: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik] dari ['Amru bin Yahya Al Mazani] dari [bapaknya] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Ahlu surga telah masuk ke surga dan Ahlu neraka telah masuk neraka. Lalu Allah Ta'ala berfirman: "Keluarkan dari neraka siapa yang didalam hatinya ada iman sebesar biji sawi". Maka mereka keluar dari neraka dalam kondisi yang telah menghitam gosong kemudian dimasukkan ke dalam sungai hidup atau kehidupan -Malik ragu- Lalu mereka tumbuh bersemi seperti tumbuhnya benih di tepi aliran sungai. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana dia keluar dengan warna kekuningan." Berkata [Wuhaib] Telah menceritakan kepada kami ['Amru]: "Kehidupan." Dan berkata: "Sedikit dari kebaikan."

【16】

Shahih Bukhari 22: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaidillah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Umamah bin Sahal bin Hunaif] bahwasanya dia mendengar [Abu Said Al Khudri] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketika aku tidur, aku bermimpi melihat orang-orang dihadapkan kepadaku. Mereka mengenakan baju, diantaranya ada yang sampai kepada buah dada dan ada yang kurang dari itu. Dan dihadapkan pula kepadaku Umar bin Al Khaththab dan dia mengenakan baju dan menyeretnya. Para sahabat bertanya: "Apa maksudnya hal demikian menurut engkau, ya Rasulullah?" Beliau menjawab: "Ad Din (agama)".

【17】

Shahih Bukhari 23: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Ibnu Syihab] dari [Salim bin Abdullah] dari [bapaknya], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berjalan melewati seorang sahabat Anshar yang saat itu sedang memberi pengarahan saudaranya tentang malu. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tinggalkanlah dia, karena sesungguhnya malu adalah bagian dari iman."

【18】

Shahih Bukhari 24: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad Al Musnadi] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Rauh Al Harami bin Umarah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Waqid bin Muhammad] berkata: aku mendengar [bapakku] menceritakan dari [Ibnu Umar], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi: tidak ada ilah kecuali Allah dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat. Jika mereka lakukan yang demikian maka mereka telah memelihara darah dan harta mereka dariku kecuali dengan haq Islam dan perhitungan mereka ada pada Allah."

【19】

Shahih Bukhari 25: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] dan [Musa bin Isma'il] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Syihab] dari [Sa'id bin Al Musayyab] dari [Abu Hurairah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang amalan apakah yang paling utama? Maka beliau menjawab: "Iman kepada Allah dan Rasul-Nya." Lalu ditanya lagi: "Lalu apa?" Beliau menjawab: "Al Jihad fi sabilillah (berperang di jalan Allah). Lalu ditanya lagi: "Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab: "Haji mabrur."

【20】

Shahih Bukhari 26: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Amir bin Sa'd bin Abu Waqash] dari [Sa'd] radliyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan makanan kepada beberapa orang dan saat itu Sa'd sedang duduk. Tetapi Beliau tidak memberi makanan tersebut kepada seorang laki-laki, padahal orang tersebut yang paling berkesan bagiku diantara mereka yang ada, maka aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan si fulan? Sungguh aku melihat dia sebagai seorang mu'min." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membalas: "atau dia muslim?" Kemudian aku terdiam sejenak, dan aku terdorong untuk lebih memastikan apa yang dimaksud Beliau, maka aku ulangi ucapanku: "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan si fulan? Sungguh aku memandangnya sebagai seorang mu'min." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membalas: "atau dia muslim?" Lalu aku terdorong lagi untuk lebih memastikan apa yang dimaksudnya hingga aku ulangi lagi pertanyaanku. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Sa'd, sesungguhnya aku juga akan memberi kepada orang tersebut. Namun aku lebih suka memberi kepada yang lainnya dari pada memberi kepada dia, karena aku takut kalau Allah akan mencampakkannya ke neraka." [Yunus], [Shalih], [Ma'mar] dan [keponakan Az Zuhri], telah meriwayatkan dari Az Zuhri.

【21】

Shahih Bukhari 27: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Abu Al Khair] dari [Abdullah bin 'Amru] bahwa ada seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Islam manakah yang paling baik?" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Kamu memberi makan dan memberi salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal."

【22】

Shahih Bukhari 28: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atho' bin Yasar] dari [Ibnu 'Abbas] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita. Karena mereka sering mengingkari." Ditanyakan: "Apakah mereka mengingkari Allah?" Beliau bersabda: "Mereka mengingkari pemberian suami, mengingkari kebaikan. Seandainya kamu berbuat baik terhadap seseorang dari mereka sepanjang masa, lalu dia melihat satu saja kejelekan darimu maka dia akan berkata: 'Aku belum pernah melihat kebaikan sedikitpun darimu."

【23】

Shahih Bukhari 29: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Washil Al Ahdab] dari [Al Ma'rur bin Suwaid] berkata: Aku bertemu [Abu Dzar] di Rabdzah yang saat itu mengenakan pakaian dua lapis, begitu juga anaknya, maka aku tanyakan kepadanya tentang itu, maka dia menjawab: Aku telah menghina seseorang dengan cara menghina ibunya, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menegurku: "Wahai Abu Dzar apakah kamu menghina ibunya? Sesungguhnya kamu masih memiliki (sifat) jahiliyyah. Saudara-saudara kalian adalah tanggungan kalian, Allah telah menjadikan mereka di bawah tangan kalian. Maka siapa yang saudaranya berada di bawah tangannya (tanggungannya) maka jika dia makan berilah makanan seperti yang dia makan, bila dia berpakaian berilah seperti yang dia pakai, janganlah kalian membebani mereka sesuatu yang di luar batas kemampuan mereka. Jika kalian membebani mereka, maka bantulah mereka".

【24】

Shahih Bukhari 30: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Al Mubarak] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] Telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dan [Yunus] dari [Al Hasan] dari [Al Ahnaf bin Qais] berkata: aku datang untuk menolong seseorang kemudian bertemu [Abu Bakrah], maka dia bertanya: "Kamu mau kemana?" Aku jawab: "hendak menolong seseorang" dia berkata: "Kembalilah, karena aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika dua orang muslim saling bertemu (untuk berkelahi) dengan menghunus pedang masing-masing, maka yang terbunuh dan membunuh masuk neraka." aku pun bertanya: "Wahai Rasulullah, ini bagi yang membunuh, tapi bagaimana dengan yang terbunuh?" Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Dia juga sebelumnya sangat ingin untuk membunuh temannya."

【25】

Shahih Bukhari 31: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dan juga telah meriwayatkan hadits yang serupa ini, Telah menceritakan kepadaku [Bisyir bin Khalid Abu Muhammad Al 'Asykari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dari [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari [Ibrahim] dari [Alqamah] dari [Abdullah] berkata: Ketika turun ayat: {Orang-orang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kedhaliman} para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Siapakah diantara kami yang tidak berbuat dhalim?" Maka Allah 'azza wa Jalla menurunkan (firman-Nya): {Sesungguhnya kesyirikan adalah kedhaliman yang besar.} (Luqman: 13)

【26】

Shahih Bukhari 32: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman Abu ar Rabi'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] berkata: telah menceritakan kepada kami [Nafi' bin Malik bin Abu 'Amir Abu Suhail] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tanda-tanda munafiq ada tiga: jika berbicara dusta, jika berjanji mengingkari dan jika diberi amanat dia khianat."

【27】

Shahih Bukhari 33: Telah menceritakan kepada kami [Qabishah bin 'Uqbah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Abdullah bin Murrah] dari [Masruq] dari [Abdullah bin 'Amru] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Empat hal bila ada pada seseorang maka dia adalah seorang munafiq tulen, dan barangsiapa yang terdapat pada dirinya satu sifat dari empat hal tersebut maka pada dirinya terdapat sifat nifaq hingga dia meninggalkannya. Yaitu, jika diberi amanat dia khianat, jika berbicara dusta, jika berjanji mengingkari dan jika berseteru curang". Hadits ini diriwayatkan pula oleh [Syu'bah] dari [Al A'masy].

【28】

Shahih Bukhari 34: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Al Zanad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menegakkan lailatul qodar karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."

【29】

Shahih Bukhari 35: Telah menceritakan kepada kami [Harami bin Hafsh] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Umarah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Zur'ah bin 'Amru bin Jarir] berkata: Aku mendengar [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Allah menjamin orang yang keluar (berperang) di jalan-Nya, tidak ada yang mendorongnya keluar kecuali karena iman kepada-Ku dan membenarkan para rasul-Ku untuk mengembalikannya dengan memperoleh pahala atau ghonimah atau memasukkannya ke surga. Kalau seandainya tidak memberatkan umatku tentu aku tidak akan duduk tinggal diam di belakang sariyyah (pasukan khusus) dan tentu aku ingin sekali bila aku terbunuh di jalan Allah lalu aku dihidupkan lagi kemudian terbunuh lagi lalu aku dihidupkan kembali kemudian terbunuh lagi."

【30】

Shahih Bukhari 36: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata: telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Humaid bin Abdurrahman] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menegakkan Ramadlan karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."

【31】

Shahih Bukhari 37: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salam] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Fudlail] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."

【32】

Shahih Bukhari 38: Telah menceritakan kepada kami [Abdus Salam bin Muthahhar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Umar bin Ali] dari [Ma'an bin Muhammad Al Ghifari] dari [Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya agama itu mudah, dan tidaklah seseorang mempersulit agama kecuali dia akan dikalahkan (semakin berat dan sulit). Maka berlakulah lurus kalian, mendekatlah (kepada yang benar) dan berilah kabar gembira dan minta tolonglah dengan Al Ghadwah (berangkat di awal pagi) dan Ar Ruhah (berangkat setelah zhuhur) dan sesuatu dari Ad Duljah (berangkat di waktu malam)."

【33】

Shahih Bukhari 39: Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Al Barro` bin 'Azib] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam saat pertama kali datang di Madinah, singgah pada kakek-kakeknya ('Azib) atau paman-pamannya dari Kaum Anshar, dan saat itu Beliau shalat menghadap Baitul Maqdis selama enam belas bulan atau tujuh belas bulan, dan Beliau sangat senang sekali kalau shalat menghadap Baitullah (Ka'bah). Shalat yang dilakukan Beliau pertama kali (menghadap Ka'bah) itu adalah shalat 'ashar dan orang-orang juga ikut shalat bersama Beliau. Pada suatu hari sahabat yang ikut shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pergi melewati orang-orang di Masjid lain saat mereka sedang ruku', maka dia berkata: "Aku bersaksi kepada Allah bahwa aku ikut shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menghadap Makkah, maka orang-orang yang sedang (ruku') tersebut berputar menghadap Baitullah dan orang-orang Yahudi dan Ahlul Kitab menjadi heran, sebab sebelumnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat menghadap Baitul Maqdis. Ketika melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menghadapkan wajahnya ke Baitullah mereka mengingkari hal ini. Berkata Zuhair Telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq dari Al Barro`, dalam haditsnya ini menerangkan tentang (hukum) seseorang yang meninggal dunia pada saat arah qiblat belum dialihkan dan juga banyak orang-orang yang terbunuh pada masa itu?, kami tidak tahu apa yang harus kami sikapi tentang mereka hingga akhirnya Allah Ta'ala menurunkan firman-Nya: {Dan Allah tidaklah akan menyia-nyiakan iman kalian} (Al Baqoroh: 143).

【34】

Shahih Bukhari 40: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Hamam bin Munabbih] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila seorang dari kalian memperbaiki keislamannya maka dari setiap kebaikan akan ditulis baginya sepuluh (kebaikan) yang serupa hingga tujuh ratus tingkatan, dan setiap satu kejelekan yang dikerjakan akan ditulis satu kejelekan saja yang serupa dengannya."

【35】

Shahih Bukhari 41: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Hisyam] berkata: telah mengabarkan [bapakku] kepadaku dari [Aisyah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mendatanginya dan bersamanya ada seorang wanita lain, lalu beliau bertanya: "Siapa ini?" Aisyah menjawab: "Si fulanah", Lalu diceritakan tentang shalatnya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tinggalkanlah apa yang tidak kalian sanggupi, demi Allah, Allah tidak akan bosan hingga kalian sendiri yang menjadi bosan, dan agama yang paling dicintai-Nya adalah apa yang senantiasa dikerjakan secara rutin dan kontinyu."

【36】

Shahih Bukhari 42: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Qotadah] dari [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Akan dikeluarkan dari neraka siapa yang mengatakan tidak ada Ilah kecuali Allah dan dalam hatinya ada kebaikan sebesar jemawut. Dan akan dikeluarkan dari neraka siapa yang mengatakan tidak ada ilah kecuali Allah dan dalam hatinya ada kebaikan sebesar biji gandum. Dan akan dikeluarkan dari neraka siapa yang mengatakan tidak ada ilah kecuali Allah dan dalam hatinya ada kebaikan sebesar biji sawi. Abu Abdullah berkata: [Aban] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Qotadah] Telah menceritakan kepada kami [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: .... Dan kata iman di dalam hadits ini diganti dengan kata kebaikan.

【37】

Shahih Bukhari 43: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ash Shabbah] bahwa dia mendengar [Ja'far bin 'Aun] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al 'Umais], telah mengabarkan kepada kami [Qais bin Muslim] dari [Thariq bin Syihab] dari [Umar bin Al Khaththab] bahwa Ada seorang laki-laki Yahudi berkata: "Wahai Amirul Mu'minin, ada satu ayat dalam kitab kalian yang kalian baca, seandainya ayat itu diturunkan kepada kami Kaum Yahudi, tentulah kami jadikan (hari diturunkannya ayat itu) sebagai hari raya ('ied). Maka Umar bin Al Khaththab berkata: "Ayat apakah itu?" (Orang Yahudi itu) berkata: {Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, dan telah Ku-cukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagi kalian} (Al Maidah: 3). Maka Umar bin Al Khaththab menjawab: "Kami tahu hari tersebut dan dimana tempat diturunkannya ayat tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu pada hari Jum'at ketika Beliau berada di 'Arafah.

【38】

Shahih Bukhari 44: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] Telah menceritakan kepadaku [Malik bin Anas] dari pamannya -[Abu Suhail bin Malik]- dari [Bapaknya], bahwa dia mendengar [Thalhah bin 'Ubaidullah] berkata: Telah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seorang dari penduduk Najed dalam keadaan kepalanya penuh debu dengan suaranya yang keras terdengar, namun tidak dapat dimengerti apa maksud yang diucapkannya, hingga mendekat (kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam) kemudian dia bertanya tentang Islam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Shalat lima kali dalam sehari semalam." Kata orang itu: "Apakah ada lagi selainnya buatku." Beliau menjawab: "Tidak ada kecuali yang tathawu' (sunnah)." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Dan puasa Ramadlan." Orang itu bertanya lagi: "Apakah ada lagi selainnya buatku." Beliau menjawab: "Tidak ada kecuali yang tathawu' (sunnah)." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut: "Zakat." Orang itu berkata: "Apakah ada lagi selainnya buatku." Beliau menjawab: "Tidak ada kecuali yang tathawu' (sunnah)." Thalhah bin 'Ubaidullah berkata: Lalu orang itu pergi sambil berkata: "Demi Allah, aku tidak akan menambah atau menguranginya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dia akan beruntung jika jujur menepatinya."

【39】

Shahih Bukhari 45: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdullah bin Ali Al Manjufi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Rauh] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Auf] dari [Al Hasan] dan [Muhammad] dari [Abu Hurairah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Barangsiapa mengiringi jenazah muslim, karena iman dan mengharapkan balasan dan dia selalu bersama jenazah tersebut sampai dishalatkan dan selesai dari penguburannya, maka dia pulang dengan membawa dua qiroth, setiap qiroth setara dengan gunung Uhud. Dan barangsiapa menyolatkannya dan pulang sebelum dikuburkan maka dia pulang membawa satu qiroth." Hadits seperti ini juga diriwayatkan dari [Utsman Al Mu`adzin], dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Auf] dari [Muhammad] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

【40】

Shahih Bukhari 46: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ar'arah] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Zubaid] berkata: Aku bertanya kepada [Abu Wa'il] tentang Murji`ah, maka dia menjawab: Telah menceritakan kepadaku [Abdullah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mencerca orang muslim adalah fasiq dan memeranginya adalah kufur."

【41】

Shahih Bukhari 47: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] dari [Humaid], Telah menceritakan kepadaku [Anas bin Malik] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Ubadah bin Ash Shamit], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar untuk menjelaskan tentang Lailatul Qodar, lalu ada dua orang muslimin saling berdebat. Maka beliau bersabda: "Aku datang untuk menjelaskan Lailatul Qodar kepada kalian, namun fulan dan fulan saling berdebat sehingga akhirnya diangkat (lailatul qodar), dan semoga menjadi lebih baik buat kalian, maka itu intailah (lailatul qodar) itu pada hari yang ketujuh, kesembilan dan kelima."

【42】

Shahih Bukhari 48: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Abu Hayyan At Taimi] dari [Abu Zur'ah] dari [Abu Hurairah] berkata: bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada suatu hari muncul kepada para sahabat, lalu datang Malaikat Jibril 'Alaihis Salam yang kemudian bertanya: "Apakah iman itu?" Beliau menjawab: "Iman adalah kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, Rasul-Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari berbangkit." (Jibril 'Alaihis salam) berkata: "Apakah Islam itu?" Beliau menjawab: "Islam adalah kamu menyembah Allah dan tidak menyekutukannya dengan suatu apapun, kamu dirikan shalat, kamu tunaikan zakat yang diwajibkan, dan berpuasa di bulan Ramadlan". (Jibril 'Alaihis salam) berkata: "Apakah ihsan itu?" Beliau menjawab: "Kamu menyembah Allah seolah-olah melihat-Nya dan bila kamu tidak melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatmu." (Jibril 'Alaihis salam) berkata lagi: "Kapan terjadinya hari kiamat?" Beliau menjawab: "Yang ditanya tentang itu tidak lebih tahu dari yang bertanya. Tapi aku akan terangkan tanda-tandanya, (yaitu): jika seorang budak telah melahirkan tuannya, jika para penggembala unta yang berkulit hitam berlomba-lomba membangun gedung-gedung selama lima masa, yang tidak diketahui lamanya kecuali oleh Allah." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca: {Sesungguhnya hanya pada Allah pengetahuan tentang hari kiamat} (Luqman: 34). Setelah itu Jibril 'Alaihis salam pergi, kemudian beliau berkata: "Hadapkan dia ke sini." Tetapi para sahabat tidak melihat sesuatupun, maka Nabi bersabda: "Dia adalah Malaikat Jibril datang kepada manusia untuk mengajarkan agama mereka." Abu Abdullah berkata: "Semua hal yang diterangkan Beliau dijadikan sebagai iman."

【43】

Shahih Bukhari 49: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Hamzah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] dari [Ubaidillah bin Abdullah] bahwa [Abdullah bin 'Abbas] mengabarkan kepadanya, bahwa dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Sufyan bin Harb] bahwa Heraqlius berkata kepadanya: "Aku sudah bertanya kepadamu, apakah jumlah mereka bertambah atau berkurang? Maka kamu bertutur bahwa mereka bertambah, dan memang begitulah iman akan terus berkembang hingga sempurna. Dan aku bertanya kepadamu, apakah ada orang yang murtad karena dongkol pada agamanya? Kemudian kamu bertutur: tidak ada, maka begitu juga iman bila sudah tumbuh bersemi dalam hati tidak akan ada yang dongkol kepadanya."

【44】

Shahih Bukhari 50: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] Telah menceritakan kepada kami [Zakaria] dari ['Amir] berkata: aku mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Yang halal sudah jelas dan yang haram juga sudah jelas. Namun diantara keduanya ada perkara syubhat (samar) yang tidak diketahui oleh banyak orang. Maka barangsiapa yang menjauhi diri dari yang syubhat berarti telah memelihara agamanya dan kehormatannya. Dan barangsiapa yang sampai jatuh (mengerjakan) pada perkara-perkara syubhat, sungguh dia seperti seorang penggembala yang menggembalakan ternaknya di pinggir jurang yang dikhawatirkan akan jatuh ke dalamnya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki batasan, dan ketahuilah bahwa batasan larangan Allah di bumi-Nya adalah apa-apa yang diharamkan-Nya. Dan ketahuilah pada setiap tubuh ada segumpal darah yang apabila baik maka baiklah tubuh tersebut dan apabila rusak maka rusaklah tubuh tersebut. Ketahuilah, ia adalah hati."

【45】

Shahih Bukhari 51: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Al Ja'di] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Jamrah] berkata: Aku pernah duduk bersama [Ibnu 'Abbas] saat dia mempersilahkan aku duduk di permadaninya lalu berkata: "Tinggallah bersamaku hingga aku memberimu bagian dari hartaku". Maka aku tinggal mendampingi dia selama dua bulan, lalu berkata: Ketika utusan Abu Qais datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bertanya kepada mereka: "Kaum manakah ini atau utusan siapakah ini? Mereka menjawab: "Rabi'ah!" Beliau bersabda: "selamat datang wahai para utusan dengan sukarela dan tanpa menyesal". para utusan itu berkata: "ya Rasulullah, kami tidak dapat mendatangimu kecuali di bulan suci, karena antara kami dan engkau ada suku Mudlor yang kafir. Oleh karena itu ajarkanlah kami dengan satu pelajaran yang jelas yang dapat kami amalkan dan dapat kami ajarkan kepada orang-orang di kampung kami, yang dengan begitu kami dapat masuk surga." kemudian mereka bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang minuman, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan mereka dengan empat hal dan melarang dari empat hal, memerintahkan mereka untuk beriman kepada Allah satu-satunya, kemudian bertanya: "Tahukah kalian apa arti beriman kepada Allah satu-satunya?" Mereka menjawab: "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan: Persaksian tidak ada ilah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa pada bulan Ramadlan dan mengeluarkan seperlima dari harta rampasan perang". Dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang mereka dari empat perkara, yaitu janganlah kalian meminum sesuatu dari al hantam, ad Dubbaa`, an naqir dan al Muzaffaat. Atau Beliau menyebut muqoyyir (bukan naqir). Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "jagalah semuanya dan beritahukanlah kepada orang-orang di kampung kalian."

【46】

Shahih Bukhari 52: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Alqamah bin Waqash] dari [Umar], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan: barangsiapa niat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan."

【47】

Shahih Bukhari 53: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Minhal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Adi bin Tsabit] berkata: Aku pernah mendengar [Abdullah bin Yazid] dari [Abu Mas'ud] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Apabila seseorang memberi nafkah untuk keluarganya dengan niat mengharap pahala maka baginya Sedekah."

【48】

Shahih Bukhari 54: Telah menceritakan kepada kami [Al Hakam bin Nafi'] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] berkata: telah menceritakan kepadaku ['Amir bin Sa'd] dari [Sa'd bin Abu Waqash] bahwasanya dia mengabarkan, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya, tidaklah kamu menafkahkan suatu nafkah yang dimaksudkan mengharap wajah Allah kecuali kamu akan diberi pahala termasuk sesuatu yang kamu suapkan ke mulut istrimu."

【49】

Shahih Bukhari 55: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Isma'il] berkata: telah menceritakan kepadaku [Qais bin Abu Hazim] dari [Jarir bin Abdullah] berkata: "Aku telah membai'at Rasulullah untuk menegakkan shalat, menunaikan zakat dan menasehati kepada setiap muslim."

【50】

Shahih Bukhari 56: Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nu'man] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Ziyad bin 'Alaqah] berkata: Saya mendengar [Jarir bin Abdullah] berkata ketika Al Mughirah bin Syu'bah meninggal, sambil berdiri dia memuji Allah dan mensucikan-Nya, berkata: "Wajib atas kalian bertakwa kepada Allah satu-satunya dan tidak menyekutukannya, dan dengan penuh ketundukan dan ketenangan sampai datang pemimpin pengganti, dan sekarang datang penggantinya." kemudian dia berkata: "Mintakanlah maaf kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala buat pemimpin kalian ini (Al Mughirah), karena dia suka memberi maaf." Lalu berkata: "Amma ba'du, sesungguhnya aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian aku berkata: "Aku membai'at engkau untuk Islam." Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi syarat dan menasehati kepada setiap muslim, maka aku membai'at Beliau untuk perkara itu, dan demi Pemilik Masjid ini, sungguh aku akan selalu memberi nasihat kepada kalian." Kemudian dia beristighfar lalu turun dari mimbar.