7. Tayamum

【1】

Shahih Bukhari 322: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari ['Abdurrahman bin Al Qasim] dari [bapaknya] dari ['Aisyah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: Kami keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam salah satu perjalanan yang dilakukannya. Hingga ketika kami sampai di Baida', atau tempat peristirahatan pasukan, aku kehilangan kalungku. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya mencarinya sementara mereka tidak berada dekat air. Orang-orang lalu datang kepada Abu Bakar Ash Shiddiq seraya berkata: "Tidakkah kamu perhatikan apa yang telah diperbuat oleh 'Aisyah? Dia telah membuat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan orang-orang tertahan (dari melanjutkan perjalanan) padahal mereka tidak sedang berada dekat air dan mereka juga tidak memiliki air!" Lalu Abu Bakar datang sedangkan saat itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meletakkan kepalanya di pahaku. Abu Bakar lalu memarahiku dan mengatakan sebagaimana yang dikehendaki Allah untuk (Abu Bakar) mengatakannya. Ia menusuk lambungku, dan tidak ada yang menghalangiku untuk bergerak (karena rasa sakit) kecuali karena keberadaan Rasulullah yang di pahaku. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bangun di waktu subuh dalam keadaan tidak memiliki air. Allah Ta'ala kemudian menurunkan ayat tayamum, maka orang-orang pun bertayamum. Usaid bin Al Hudlair lalu berkata: "Tidaklah Aisyah itu melainkan awal dari keberkahan keluarga kamu wahai Abu Bakar!" 'Aisyah berkata: "Kemudian unta yang aku tunggangi berdiri yang ternyata kami temukan kalungku berada dibawahnya."

【2】

Shahih Bukhari 323: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sinan] -yaitu Al 'Awaqi- telah menceritakan kepada kami [Husyaim] berkata. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin An Nadlr] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Husyaim] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sayyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid] -yaitu Ibnu Shuhaib Al Faqir- berkata: telah mengabarkan kepada kami [Jabir bin 'Abdullah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku diberikan lima perkara yang tidak diberikan kepada orang sebelumku: aku ditolong melawan musuhku dengan ketakutan mereka sejauh satu bulan perjalanan, dijadikan bumi untukku sebagai tempat sujud dan suci. Maka dimana saja salah seorang dari umatku mendapati waktu shalat hendaklah ia shalat, dihalalkan untukku harta rampasan perang yang tidak pernah dihalalkan untuk orang sebelumku, aku diberikan (hak) syafa'at, dan para Nabi sebelumku diutus khusus untuk kaumnya sedangkan aku diutus untuk seluruh manusia."

【3】

Shahih Bukhari 324: Telah menceritakan kepada kami [Zakaria bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] bahwa Ia meminjam kalung kepada Asma' lalu hilang. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus seseorang untuk mencarinya hingga kalung itu pun ditemukan. Lalu datanglah waktu shalat sementara mereka tidak memiliki air, namun mereka tetap melaksanakannya. Setelah itu mereka mengadukan peristiwa itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, hingga turunlah ayat tayamum. Usaid bin Al Hudlair lalu berkata kepada 'Aisyah: "Semoga Allah membalasmu dengan segala kebaikan. Sungguh demi Allah, tidaklah terjadi suatu peristiwa menimpa anda yang anda tidak sukai kecuali Allah menjadikannya untuk anda dan Kaum Muslimin sebagai kebaikan."

【4】

Shahih Bukhari 325: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Ja'far bin Rabi'ah] dari [Al A'raj] ia berkata: Aku mendengar [Umair] mantan budak Ibnu Abbas, ia berkata: Aku dan Abdullah bin Yasar, mantan budak Maimunah, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berangkat pergi, hingga ketika kami sampai kepada [Abu Juhaim Ibnul Harits bin Ash Shimmah Al Anshari], ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kembali dari Bi`ar Jamal (nama tempat), lalu ada seorang laki-laki menemui beliau seraya memberi salam, namun beliau tidak membalasnya. Beliau kemudian menghadap ke arah dinding, lalu mengusap muka dan kedua telapak tangannya, baru kemudian membalas salam kepada orang itu."

【5】

Shahih Bukhari 326: Telah menceritakan kepada kami [Adam] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hakam] dari [Dzar] dari [Sa'id bin 'Abdurrahman bin Abza] dari [Bapaknya] berkata: Seorang laki-laki datang kepada Umar bin Al Khaththab dan berkata: "Aku mengalami junub tapi tidak mendapatkan air?" Maka berkata lah ['Ammar bin Yasir] kepada 'Umar bin Al Khaththab, "Tidak ingatkah ketika kita dalam suatu perjalanan? Saat itu engkau tidak mengerjakan shalat sedangkan aku bergulingan di atas tanah lalu shalat? Kemudian hal itu aku sampaikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebenarnya cukup kamu melakukan begini." Beliau lalu memukulkan telapak tangannya ke tanah dan meniupnya, lalu mengusapkannya ke muka dan kedua telapak tangannya."

【6】

Shahih Bukhari 327: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepada kami [Al Hakam] dari [Dzarri] dari [Sa'id bin 'Abdurrahman bin Abza] dari [Bapaknya], ['Ammar] berkata tentang maslah ini: Maka Syu'bah memukulkan telapak tangannya ke tanah lalu mendekatkannya kepada mulutnya kemudian mengusapkannya ke mukanya dan kedua telapak tangannya. Dan telah berkata [An Nadlar] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dia berkata: saya mendengar [Dzarr] berkata: dari [Ibnu Abdurrahman bin Abzaa], berkata [Al Hakam]: dan aku telah mendengarnya dari [Ibnu Abdurrahman] dari [Ayahnya] berkata: ['Ammar] berkata.

【7】

Shahih Bukhari 328: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dari [Dzar] dari [Ibnu 'Abdurrahman bin Abza] dari [Bapaknya] bahwa Ia pernah melihat 'Umar saat ['Ammar] bertanya kepadanya: "Kami sedang dalam perjalanan, kemudian kami junub?" dia menjawab: "Hendaknya bertayamum."

【8】

Shahih Bukhari 329: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dari [Dzar] dari [Ibnu 'Abdurrahman bin Abza] dari ['Abdurrahman bin Abza] ia berkata: [Ammar] berkata kepada Umar: "Aku bergulingan (di atas pasir) lalu menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka beliau pun bersabda: "Cukup bagimu (mengusap debu) pada muka dan kedua telapak tangan." Telah menceritakan kepada kami [Muslim] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dari [Dzar] dari [Ibnu 'Abdurrahman] dari ['Abdurrahman bin Abza] ia berkata: "Aku melihat Umar ketika [Ammar] bertanya kepadanya." Lalu ia menyebutkan hadits.

【9】

Shahih Bukhari 330: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ghundar] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dari [Dzarr] dari [Ibnu 'Abdurrahman bin Abza] dari [Bapaknya] ia berkata: ['Ammar] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memukulkan telapak tangannya ke tanah lalu mengusapkan pada muka dan kedua telapak tangannya."

【10】

Shahih Bukhari 331: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Auf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Raja'] dari ['Imran] berkata: "Kami pernah dalam suatu perjalanan bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kami berjalan di waktu malam hingga ketika sampai di akhir malam kami tidur, dan tidak ada tidur yang paling enak (nyenyak) bagi musafir melebihi yang kami alami. Hingga tidak ada yang membangunkan kami kecuali panas sinar matahari. Dan orang yang pertama kali bangun adalah si fulan, lalu si fulan, lalu seseorang yang Abu 'Auf mengenalnya namun akhirnya lupa. Dan 'Umar bin Al Khaththab adalah orang keempat saat bangun, Sedangkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bila tidur tidak ada yang membangunkannya hingga beliau bangun sendiri, karena kami tidak tahu apa yang terjadi pada beliau dalam tidurnya. Ketika 'Umar bangun dan melihat apa yang terjadi di tengah banyak orang (yang kesiangan) -dan 'Umar adalah seorang yang tegar penuh kesabaran-, maka ia bertakbir dengan mengeraskan suaranya dan terus saja bertakbir dengan keras hingga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam terbangun akibat kerasnya suara takbir 'Umar. Tatkala beliau bangun, orang-orang mengadukan peristiwa yang mereka alami. Maka beliau bersabda: "Tidak masalah" atau "Tidak mengapa dan lanjutkanlah perjalanan." Maka beliau meneruskan perjalanan dan setelah beberapa jarak yang tidak jauh beliau berhenti lalu meminta segayung air untuk wudlu, beliau lalu berwudlu kemudian menyeru untuk shalat. Maka beliau shalat bersama orang banyak. Setelah beliau selesai melaksanakan shalatnya, didapatinya ada seorang yang memisahkan diri tidak ikut shalat bersama orang banyak. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Wahai Fulan, apa yang menghalangimu untuk shalat bersama orang banyak?" Orang itu menjawab: "Aku sedang junub, sementara air tidak ada." Beliau lantas menjelaskan: "Kamu cukup menggunakan debu." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melanjutkan perjalanan hingga akhirnya orang-orang mengadu kepada beliau bahwa mereka kehausan. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meminta seseorang yang bernama Abu Raja' -namun 'Auf lupa- dan 'Ali seraya memerintahkan keduanya: "Pergilah kalian berdua dan carilah air." Maka keduanya berangkat hingga berjumpa dengan seorang wanita yang membawa kantung-kantung berisi air dengan untanya. Maka keduanya bertanya kepadanya: "Dimana ada air?" Wanita itu menjawab: "Terakhir aku lihat air di (daerah) ini adalah waktu sekarang ini. dan perjalanan kami ini juga dalam rangka mencari air." Lalu keduanya berkata: "Kalau begitu pergilah!" Wanita itu bertanya: "Kalian mau kemana?" Keduanya menjawab: "Menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Wanita itu bertanya: "Kepada orang yang dianggap telah keluar dari agama (Shabi'i)?" Keduanya menjawab: "Ya dialah yang kamu maksud." Kemudian kedua sahabat Nabi itu pergi bersama wanita tersebut menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Keduanya kemudian menceritakan peritiwa yang baru saja dialami. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Turunkanlah dia dari untanya." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meminta bejana air, lalu beliau menuangkan di mulut kantung-kantung air (milik wanita itu), beliau lepas ikatan kantung-kantung air tersebut seraya berseru kepada orang banyak: "Ambillah air dan minumlah sesuka kalian!" Maka orang-orang memberi minum (tunggangan mereka) dan meminum sesuka mereka. Dan akhir, beliau memberi seember air kepada orang yang tadi terkena janabah. Lalu beliau berkata kepadanya: "Pergi dan mandilah." Dan sambil berdiri wanita tersebut mengamati apa yang diperbuat terhadap air kepunyaannya. Demi Allah, kejadian tadi telah membuatnya terperanjat dan juga kami, kami saksikan airnya bertambah banyak dibanding saat yang pertama. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Kumpulkan (makanan) untuknya." Maka orang-orang pun mengumpulkan makanan berupa kurma, tepung, sawiq (campuran antara susu dengan tepung) untuk wanita tersebut. Makanan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kain, mereka menaikkan wanita tersebut di atas kendaraan dan meletakkan makanan tersebut di depannya. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada wanita tersebut: "Kamu mengetahui bahwa kami tidak mengurangi sedikitpun air milikmu, tetapi Allah yang telah memberi minum kepada kami." Wanita tersebut kemudian pulang menemui keluarganya, lalu mereka bertanya: "Wahai fulanah, apa yang membuat kamu terlambat?" Wanita tersebut menjawab: "Suatu keajaiban! Aku bertemu dengan dua orang laki-laki yang kemudian membawaku bertemu dengan seorang yang disebut Shabi'i, lalu laki-laki itu berbuat begini dan begini. Demi Allah, dialah orang yang paling menakjubkan (membuat kejadian luar biasa) di antara yang ada ini dan ini." Wanita tersebut berkata sambil memberi isyarat dengan mengangkat jari tengah dan telunjuknya ke arah langit, atau antara langit dan bumi. Maksudnya bersaksi bahwa dia adalah Utusan Allah yang haq. Sejak saat itu Kaum Muslimin selalu melindungi wanita tersebut dari Kaum Musyrikin dan tidaklah Kaum Muslimin merusak rumah atau kediaman wanita tersebut. Pada suatu hari wanita itu berkata kepada kaumnya: "Aku tidak memandang bahwa kaum tersebut membiarkan kalian dengan sengaja. Apakah kalian mau masuk Islam?" Maka kaumnya mentaatinya dan masuk ke dalam Islam." Abu 'Abdullah berkata: "Yang dimaksud dengan Shabi'i adalah keluar dari suatu agama kepada agama lain." Sedangkan Abu 'Aliyah berkata: "Ash Shabi'un adalah kelompok dari Ahlul Kitab yang membaca Kitab Zabur."

【11】

Shahih Bukhari 332: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad] -Yaitu Ghundar- telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari [Abu Wa'il] berkata: [Abu Musa] berkata kepada 'Abdullah bin Mas'ud: "Jika seseorang tidak menemukan air maka ia boleh tidak shalat." 'Abdullah menjawab: "Jika aku beri keringanan kepada mereka dalam masalah ini, maka ketika salah seorang mendapati musim dingin pasti ia akan berkata seperti ini 'yakni Tayamum dan shalat'. Abu Musa berkata: Maka aku katakan: "Kalau begitu dimana kedudukan ucapan 'Ammar kepada 'Umar?" 'Abdullah bin Mas'ud menjawab: "Aku menganggap bahwa 'Umar tidak sepakat dengan pendapat ['Ammar]."

【12】

Shahih Bukhari 333: Telah menceritakan kepada kami [Umar bin Hafsh] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] berkata: aku mendengar [Syaqiq bin Salamah] berkata: Aku pernah berada di dekat 'Abdullah bin Mas'ud dan [Abu Musa], lalu Abu Musa berkata kepadanya: "Bagaimana pendapatmu wahai Abu 'Abdurrahman bila seseorang mengalami junub dan tidak mendapatkan air. Apa yang harus ia lakukan?" 'Abdullah menjawab: "Ia tidak boleh shalat hingga mendapatkan air." Abu Musa berkata: "Bagaimana engkau menyikapi perkataan ['Ammar] ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadanya 'Cukup bagimu begini'? 'Abdullah berkata: "Apakah kamu tidak tahu kalau 'Umar tidak menerima pendapat tersebut?" Abu Musa kembali berkata: "Baik kita tinggalkan pendapat 'Umar! Tapi bagaimana sikapmu dengan ayat ini?" 'Abdullah tidak mengerti apa yang harus ia katakan, lalu ia berkata: "Jika kami beri keringanan mereka dalam masalah ini, dikhawatirkan jika mereka merasa dingin dengan air, maka mereka tidak mau menggunakan air dan akan melakukan tayamum." Maka aku berkata kepada Syaqiq: "Hanyasanya 'Abdullah tidak suka adalah karena hal ini." Ia menjawab: "Benar."

【13】

Shahih Bukhari 334: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salam] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Syaqiq] ia berkata: Aku pernah duduk bersama 'Abdullah bin Mas'ud dan [Abu Musa Al Asy'ari]. Lalu Abu Musa berkata kepadanya: "Seandainya ada seseorang mengalami junub dan tidak mendapatkan air selama satu bulan, apakah dia bertayamum dan shalat? Dan bagaimana pendapatmu dengan ayat ini di dalam Surah Al Maidah ayat 6: {Lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih)}? Maka 'Abdullah berkata: "Seandainya mereka diberi keringanan dalam masalah ini, bisa jadi nantinya bila ada seseorang dari mereka yang kedinginan dengan air dia akan bertayamum dengan tanah." Syaqiq bertanya: "Apakah kalian tidak suka masalah ini karena faktor itu?" Dia menjawab: "Ya." Kemudian Abu Musa berkata: "Tidakkah kamu pernah mendengar ucapan ['Ammar] kepada 'Umar: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusku dalam suatu urusan, lalu aku junub dan tidak mendapatkan air. Maka aku pun berguling-guling di atas tanah seperti berguling-gulingnya hewan. Kemudian aku ceritakan hal tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda: "Sebenarnya cukup bagimu bila kamu melakukan begini." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian memukulkan telapak tangannya ke permukaan tanah dan mengibaskannya, lalu mengusap punggung tangan kanannya dengan telapak tangan kirinya, atau punggung telapak kirinya dengan telapak tangan kanannya, kemudian beliau mengusap wajahnya." Abdullah berkata: "Apakah kamu tidak tahu kalau 'Umar tidak menerima pendapat 'Ammar?" [Ya'la] menambahkan dari [Al A'masy] dari [Syaqiq]: "Aku pernah bersama 'Abdullah dan Abu Musa. [Abu Musa] lalu berkata: "Tidakkah kamu mendengar perkataan ['Ammar] kepada 'Umar: 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus aku dan kamu, lalu aku mengalami junub dan aku bergulingan di atas tanah. Kemudian kita temui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan menceritakan hal itu kepada beliau. Lalu beliau bersabda: "Sebenarnya kamu cukup melakukan begini." Lalu beliau memukulkan telapak tangannya ke tanah, lalu mengusap muka dan kedua telapak tangannya sekali."

【14】

Shahih Bukhari 335: Bab. Telah menceritakan kepada kami ['Abdan] berkata: telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah] berkata: telah mengabarkan kepada kami ['Auf] dari [Abu Raja'] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Imran bin Hushain Al Khaza'i], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat seorang menyendiri dan tidak ikut shalat bersama orang banyak, lalu beliau bertanya: "Wahai fulan, apa yang menghalangi kamu untuk shalat bersama orang-orang?" Maka orang itu menjawab: "Wahai Rasulullah, aku mengalami junub dan tidak ada air." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wajib bagi kamu menggunakan tanah dan itu sudah cukup buatmu."