44. Keutamaan

【1】

Shahih Muslim 4221: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mihran Ar Raazi] dan [Muhammad bin Abdurrahman bin Saham] seluruhnya dari [Al Walid]. [Ibnu Mihran] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] Telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] dari [Abu Ammar Saddad] bahwa dia mendengar [Watsilah bin Asqa'] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah telah memilih Kinanah dari anak Ismail, memilih Quraisy dari Kinanah, memilih Bani Hasyim dari Quraisy, dan memilihku dari Bani Hasyim."

【2】

Shahih Muslim 4222: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Bukair] dari [Ibrahim bin Thahman] Telah menceritakan kepadaku [Simak bin Harb] dari [Jabir bin Samurah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya akulah yang paling mengenal batu di Makkah. Batu-batu itu memberi salam kepadaku sebelum aku diutus menjadi Rasul. Kini aku ingat peristiwa itu."

【3】

Shahih Muslim 4223: Telah menceritakan kepada kami [Al Hakam bin Musa Abu Shalih] Telah menceritakan kepada kami [Hiql] yaitu Ibnu Ziyad dari [Al Auza'i] Telah menceritakan kepadaku [Abu 'Ammar] Telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Farukh] Telah menceritakan kepadaku [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku adalah pemimpin anak Adam pada hari kiamat kelak, aku adalah orang yang muncul lebih dahulu dari kuburan, aku adalah orang yang paling dahulu memberi syafa'at, dan aku adalah orang yang paling dahulu dibenarkan memberi syafa'at."

【4】

Shahih Muslim 4224: Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Rabi' Sulaiman bin Daud Al 'Ataki] Telah menceritakan kepada kami [Hammad] yaitu Ibnu Zaid Telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari [Anas radliallahu 'anhu] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah meminta air, lalu diberikan kepada beliau sebaskom air. Maka berwudhulah kaum muslimin dengan air itu. Aku memperkirakan jumlah mereka berkisar antara enam puluh sampai delapan puluh orang. Dan aku meyaksikan sendiri air itu keluar dari sela-sela jari beliau."

【5】

Shahih Muslim 4225: Telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Musa Al Anshari] Telah menceritakan kepada kami [Ma'an] Telah menceritakan kepada kami [Malik] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Thahir] Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahab] dari [Malik bin Anas] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas bin Malik] bahwa dia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam -ketika waktu Ashar telah tiba- dan orang-orang sedang mencari air wudlu, namun mereka belum mendapatkannya. Lantas dibawakan air wudlu kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, maka Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam meletakkan tangannya kedalam bejana tersebut. beliau pun memerintahkan orang-orang untuk berwudlu`darinya. Anas berkata: "Aku melihat air mengalir dari bawah jari-jari beliau, sehingga mereka berwudlu`sampai orang yang terakhir."

【6】

Shahih Muslim 4226: Telah menceritakan kepadaku [Abu Ghassan Al Misma'i]: Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz] yaitu Ibnu Hisyam: Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Qatadah]: Telah menceritakan kepada kami [Anas bin Malik] bahwa Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya berada di Zaura (Anas berkata: 'Zaura' terletak di Madinah dekat pasar dan di dekatnya ada masjid), beliau meminta semangkuk air. Setelah itu, beliau letakkan telapak tangannya di dalam mangkuk itu. Tak lama kemudian, air mengucur dari sela-sela jari tangan beliau, hingga semua sahabat dapat berwudlu. Anas berkata: 'Saya pernah bertanya: 'Sebenarnya berapa jumlah mereka saat itu hai Abu Hamzah? ' Abu Hamzah menjawab: 'Sekitar tiga ratus orang.' Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Anas] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berada di Zaura, kemudian beliau dibawakan kepada beliau sebuah bejana yang airnya hanya sekedar bisa menutupi untuk jari-jari beliau saja, -kemudian dia menyebutkan Hadits yang serupa dengan Hadits Hisyam.-

【7】

Shahih Muslim 4227: Telah menceritakan kepadaku [Salamah bin Syabib] Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin A'yan] Telah menceritakan kepada kami [Ma'qil] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir radliallahu 'anhu] katanya: "Ummu Malik pernah memberikan minyak samin kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sebuah bejana. Kemudian anak-anak Ummu Malik datang meminta lauk pauk karena mereka tidak mempunyai lauk pauk untuk makanannya. Lalu Ummu Malik mencari wadah yang pernah ia pergunakan untuk memberikan samin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan didapatinya di situ masih ada minyak seperti semula. Ummu Malik selalu membuat lauk dengan minyak itu di rumahnya setiap hari. Setelah tempat minyak itu dibersihkannya, dia datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau bertanya: "Apakah kamu peras habis wadah itu?" Jawab Ummu Malik, "Ya." Sabda beliau: "Andaikata engkau tinggalkan sedikit, tentu engkau masih dapat mempergunakan seterusnya."

【8】

Shahih Muslim 4228: Dan telah menceritakan kepadaku [Salamah bin Syabib] Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin A'yan] Telah menceritakan kepada kami [Ma'qil] dari [Abu Zubair] dari [Jabir radliallahu 'anhu] katanya: "Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meminta makanan, lalu beliau memberinya setengah gantang gandum. Maka orang tersebut makan setiap hari dari gandum itu bersama-sama dengan isteri dan tamu-tamunya, sehingga pada suatu ketika dia menakar gandum itu. Lalu dia datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka beliau bersabda: "Seandainya engkau tidak menakarnya, engkau akan dapat makan gandum itu selamanya."

【9】

Shahih Muslim 4229: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi] Telah menceritakan kepada kami [Abu Ali Al Hanafi] Telah menceritakan kepada kami [Malik] yaitu Ibnu Anas dari [Abu Zubair Al Makki] bahwa [Abu Thufail Amir bin Watsilah] Telah mengabarkan kepadanya [Mu'adz bin Jabal] mengabarkan kepadanya: dia berkata: "Kami bepergian bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada tahun perang Tabuk. Dalam perjalanan itu beliau menjama' shalat Zhuhur dengan 'Ashar dan Maghrib dengan 'Isya, sehingga pada suatu hari beliau menjama' ta'khir. Beliau pergi untuk shalat jama' Zhuhur dengan 'Ashar. Kemudian beliau kembali. Lalu beliau keluar lagi untuk menjama' shalat Maghrib dengan Isya. Setelah itu beliau bersabda: "Insya' Allah besok kalian akan sampai ke sebuah mata air di Tabuk. Dan kalian tidak akan sampai ke sana sebelum tengah hari. Maka siapa yang sampai ke sana lebih dahulu, sekali-kali jangan menyentuh airnya sebelum aku tiba di sana. Akhirnya kami sampai di mata air tersebut, tetapi sebelumnya telah ada dua orang laki-laki mendahului kami, dan didapatinya mata air itu mengeluarkan air sedikit sekali, kira-kira sebesar tali terompah. Mu'adz berkata: kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada kedua orang itu: "Apakah kalian telah menyentuh air itu?" jawab mereka: "Ya sudah!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memarahi dan mencela perbuatan mereka serta berkata apa yang seharusnya dikatakan kepada kedua orang itu atas kehendak Allah. Mu'adz berkata: Kemudian para sahabat menciduk air sedikit demi sedikit dari mata air tersebut dengan tangan mereka, sehingga terkumpul pada suatu bejana. Rasulullah membasuh muka dan tangannya dengan air itu, kemudian mengembalikannya ke mata air. Maka terpancarlah di sana mata air yang deras Abu Ali ragu-ragu apakah digunakan kata 'Munhamir' atau 'ghazir' untuk (arti deras). sehingga semua orang di sana dapat minum. Kemudian beliau bersabda: "Hai, Mu'adz! Tidak lama, jika umurmu panjang, nanti kamu akan melihat tempat ini penuh dengan taman."

【10】

Shahih Muslim 4230: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab] Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Bilal] dari [Amru bin Yahya] dari [Abbas bin Sahal bin Sa'id As Sa'idi] dari [Abu Humaid] dia berkata: "Kami pernah menyertai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk berangkat ke medan perang Tabuk. Ketika kami tiba di wadi (lembah) Al Qura, dekat sebuah kebun milik seorang wanita Arab, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada kami: 'Cobalah kalian terka, berapa takarkah buah kurma itu? ' Lalu mereka pun menerka, sementara Rasulullah menerkanya bahwa jumlah buah kurma itu sebanyak sepuluh gantang. Kemudian Rasulullah berkata kepada wanita Arab itu: 'Hitunglah berapa takar buah kurma tersebut dan Insya Allah kami akan kembali lagi ke sini di hari yang lain.' Setelah itu, kami pun berangkat kembali hingga tiba di Tabuk. Tak lama kemudian Rasulullah berkata kepada kami: 'Wahai para sahabat, pada malam ini akan ada angin dahsyat yang menerpa kalian. Oleh karena itu, janganlah ada seorang pun di antara kalian yang berdiri nanti malam ketika angin dahsyat datang. Dan barang siapa membawa unta, maka ikatlah untanya kuat-kuat! ' Memang benar, pada malam harinya angin dahsyat bertiup dengan kencangnya. Ada seorang laki-laki yang mencoba untuk berdiri, namun tiba-tiba angin dahsyat menerpa dan melemparkannya ke dua gunung Thayyi. Utusan Ibnu 'Alma, penguasa Ailah, pernah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan membawa sepucuk surat dan seekor bighal putih yang dihadiahkan untuk Rasulullah. Setelah menerima kiriman itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam langsung membalas suratnya seraya menghadiahkan kain selendang kepadanya. Kemudian kami berangkat lagi hingga tiba di Wadi Al Qura. Lalu Rasulullah bertanya kepada wanita pemilik kebun kurma itu: 'Berapa banyak buah kurma yang dihasilkan? ' Wanita pemilik kebun itu menjawab: 'Ada sepuluh gantang ya Rasulullah.' Setelah itu, Rasulullah pun bersabda: 'Sesungguhnnya aku akan segera berangkat pulang ke Madinah. Barang siapa yang ingin pulang bersamaku, maka bersiap-siaplah dan barang siapa yang ingin lebih lama tinggal di sini, maka menetaplah! lalu kamipun berangkat pulang hingga sampai pinggiran kota Madinah. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Inilah kota Madinah, kota yang baik. Dan ini adalah gunung Uhud yaitu gunung yang mencintai kita dan kita pun mencintainya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: 'Sesungguhnya perkampungan kaum Anshar yang terbaik adalah perkampungan bani Najjar. Setelah itu baru perkampungan Bani Abdul Asyhal. Kemudian perkampungan Bani Al Harits bin Al Khazraj. Lalu perkampungan Bani Sa'idah. Di setiap perkampungan kaum Anshar itu pasti ada kebaikan. Kami menemui Sa'ad bin Ubadah dan Abu Usaid berkata: Tahukah kamu bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menyatakan kebaikan perkampungan kaum Anshar dengan menjadikan kita berada pada urutan terakhir? Kemudian Sa'ad bin Ubadah menemui Rasulullah seraya berkata: 'Ya Rasulullah, engkau telah menyatakan tentang kebaikan perkampungan kaum Anshar, tapi mengapa engkau meletakkan kami pada urutan terakhir? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: 'Tidak cukupkah bagimu menjadi gologan yang baik? Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] Telah menceritakan kepada kami [Affan] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] Telah mengabarkan kepada kami [Al Mughirah bin Salamah Al Makhzumi] keduanya Telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Yahya] melalui jalur ini, hingga perkataannya: 'Di setiap perkampungan kaum Anshar itu pasti ada kebaikan.' Dan tidak ada ada lagi kisah Sa'ad bin Ubadadah setelah itu. Sedangkan di dalam Hadits Wuhaib ada tambahan: 'Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkirim surat kepadanya di negeri mereka.'

【11】

Shahih Muslim 4231: Telah menceritakan kepada kami [Abad bin Humaid] Telah mengabarkan kepada kami [Abdur Razak] Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Jabir] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Telah menceritakan kepadaku [Abu 'Imran Muhammad bin Ja'far bin Ziyad] dan lafazh ini miliknya. Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim] yaitu Ibnu Sa'ad dari [Az Zuhri] dari [Sinan bin Abu Sinan Ad Du'ali] dari [Jabir bin Abdullah] dia berkata: "Kami berperang bersama-sama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu peperangan di daerah Nejed. Kami jumpai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di sebuah lembah yang di sana banyak tumbuh pohon-pohon besar dan berduri. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berhenti di bawah sebatang pohon, lalu beliau gantungkan pedangnya pada sebatang dahan pohon. Jabir berkata: 'Pada saat itu, para sahabat pergi berpecar di lembah itu. Masing-masing mencari tempat bernaung di bawah pohon. Kemudian Rasulullah mengatakan: "Tadi ketika aku sedang tidur di bawah pohon, ada seseorang yang mendatangiku seraya mengambil pedangku. Tak lama kemudian aku pun terjaga dari tidur, sedangkan ia telah berdiri di atas kepalaku. Aku telah mengetahui bahwasannya ia telah siap dengan pedang di tangannya. Dia berkata: 'Hai Muhammad, siapakah yang dapat menghalangiku untuk membunuhmu? Dengan tegas aku menjawab: 'Allah.' Dia bertanya lagi: 'Siapakah yang dapat menghalangiku untuk membunuhmu? Aku menjawab: 'Allah.' Akhirnya orang tersebut menyarungkan kembali pedangku itu dan inilah orangnya sedang duduk." Ternyata Rasulullah tidak menyerang sama sekali untuk membalasnya. Dan telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi] dan [Abu Bakr bin Ishaq] keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Al Yaman] Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] Telah menceritakan kepadaku [Sinan bin Abu Sinan Ad Du`ali] dan [Abu Salamah bin Abdurrahman] bahwa [Jabir bin Abdullah Al Anshari] -seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam- telah mengabarkan kepada mereka berdua: bahwa dia pernah ikut berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di sekitar Najed. Tatkala beliau kembali dari peperangan, Jabir pun ikut kembali. Lalu pada hari itu mereka beristirahat (tidur) di siang hari. -dan seterusnya sebagaimana Hadits Ibrahim bin Sa'ad dan Ma'mar. Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Abban bin Yazid] Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah] dari [Jabir] dia berkata: Kami kembali bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, hingga tatkala kami sampa di Dzatut Riqa' -dan seterusnya yang semakna dengan Hadits Az Zuhri namun dia tidak menyebutkan: 'Ternyata Rasulullah tidak menyerang sama sekali untuk membalasnya.'

【12】

Shahih Muslim 4232: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu 'Amir Al Asy'ari] serta [Muhammad bin Al 'Allaa] lafazh ini milik Abu Amir mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Buraid] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Perumpamaan agama yang aku diutus Allah 'azza wajalla dengannya, yaitu berupa petunjuk dan ilmu ialah bagaikan hujan yang jatuh ke bumi. Diantaranya ada yang jatuh ke tanah subur yang dapat menyerap air, maka tumbuhlah padang rumput yang subur. Diantaranya pula ada yang jatuh ke tanah keras sehingga air tergenang karenanya. Lalu air itu dimanfaatkan orang banyak untuk minum, menyiram kebun dan beternak. Dan ada pula yang jatuh ke tanah tandus, tidak menggenangkan air dan tidak pula menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Seperti itulah perumpamaan orang yang mempelajari agama Allah dan mengambil manfaat dari padanya, belajar dan mengajarkan, dan perumpamaan orang yang tidak mau tahu dan tidak menerima petunjuk Allah yang aku di utus dengannya."

【13】

Shahih Muslim 4233: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Barrad Al Asy'ari] dan [Abu Kuraib] lafazh ini milik Abu Kuraib keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Buraid] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Sesungguhnya perumpamaanku dan ajaran yang dengannya Allah mengutusku adalah bagaikan seseorang yang mendatangi kaumnya seraya berkata: 'Wahai kaumku, sungguh aku telah melihat pasukan musuh, dengan mata kepalaku sendiri, datang untuk menyerbumu dan aku benar-benar pemberi peringatan yang tulus untuk keselamatan dirimu. Maka sebagian kaumnya ada yang patuh dan ta'at, hingga akhirnya mereka secara perlahan-lahan berangkat pergi dari kampung tersebut pada malam hari untuk menghindari serbuan pasukan musuh. Namun, ada pula sebagian kaumnya yang mendustakan orang yang memberi peringatan dan mereka tetap bertahan serta menetap di kampung itu sampai pagi hari. Tapi sayangnya, pasukan musuh menyerbu dan merusak kampung mereka di pagi hari. Itulah perumpamaan orang yang mematuhi dan mengikuti ajaran yang aku bawa, serta perumpamaan orang yang durhaka dan mendustakan kebenaran yang aku sampaikan."

【14】

Shahih Muslim 4234: Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Al Mughirah bin Abdurrahman Al Qurasy] dari [Abu Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perumpamaanku dengan umatku ialah bagaikan seorang yang menyalakan api. Maka serangga-serangga berterbangan menjatuhkan diri ke dalam api itu. Padahal aku telah berusaha menghalaunya. Dan aku, telah mencegah kamu semua agar tidak jatuh ke api, tetapi kamu meloloskan diri dari tanganku." Dan telah menceritakannya kepada kami [Amru An Naqid] dan [Ibnu Abu Umar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Zinad] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.

【15】

Shahih Muslim 4235: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] Telah menceritakan kepada kami [Abdur Razak] Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabih] dia berkata: 'Inilah yang telah di ceritakan oleh [Abu Hurairah] kepada kami dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, -kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits yang di antaranya-: dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Perumpamaanku adalah bagaikan seorang yang menyalakan api. Maka tatkala api itu menerangi sekitarnya, tiba-tiba serangga-serangga beterbangan menjatuhkan diri ke dalam api itu. Dan orang tersebut telah berusaha menghalaunya. Namun serang-serangga tersebut tetap mendesak masuk ke dalam api tersebut. Kata beliau: 'Maka itulah perumpamaanku dengan kalian, aku telah berusaha melindungimu dengan api neraka, jauhi api neraka, jauhi api neraka, namun kalian tetap nekad dan masuk ke dalamnya."

【16】

Shahih Muslim 4236: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Hatim] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mahdi] Telah menceritakan kepada kami [Salim] dari [Sa'id bin Mina] dari [Jabir radliallahu 'anhu] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perumpamaanku dengan kamu sekalian ialah bagaikan seorang yang menyalakan api. Maka serangga-serangga beterbangan menjatuhkan diri ke dalam api itu. Orang tersebut berusaha menarik mereka dengan api dan mereka berusaha mengalahkannya. Dan aku, telah mencegah kamu semua agar tidak jatuh ke api, tetapi kamu meloloskan diri dari tanganku."

【17】

Shahih Muslim 4237: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Muhammad An Naaqid] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Abu Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sabdanya: "Perumpamaanku dengan Nabi-nabi sebelumku adalah seperti orang membangun sebuah bangunan, lalu dia sempurnakan dan diperbagus bangunannya, hingga orang-orang pun mulai mengelilingi bangunan tersebut seraya berkata: 'Aku tidak melihat bangunan yang lebih bagus dari ini. kecuali sebuah sudut (belum terpasang) dengan sebuah bata. Maka akulah yang meletakkan atau memasang bata itu."

【18】

Shahih Muslim 4238: Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] Telah menceritakan kepada kami [Abdur Razaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabbih] dia berkata: 'Inilah yang telah di ceritakan oleh [Abu Hurairah] kepada kami dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, -kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits yang di antaranya-: dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Perumpamaanku dengan Nabi-nabi sebelumku adalah seperti orang membangun rumah, lalu disempurnakannya dan dibaguskannya buatannya, kecuali sebuah sudut (belum terpasang) dengan sebuah bata. Maka masuklah orang banyak ke rumah itu. Mereka mulai mengelilinginya dan kagum akan keindahannya. Lalu mereka bertanya: 'Kenapa batu di tempat ini belum dipasang sehingga bangunanmu menjadi sempurna? Tuan rumah menjawab: 'Yang akan memasangnya ialah Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Maka akulah yang meletakkan atau memasang bata itu."

【19】

Shahih Muslim 4239: Dan telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Ayyub] dan [Qutaibah] serta [Ibnu Hujr] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ismail] yaitu Ibnu Ja'far dari [Abdullah bin Dinar] dari [Abu Shalih As Samman] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perumpamaanku dengan Nabi-nabi sebelumku adalah seperti orang membangun rumah, lalu disempurnakannya dan dibaguskannya buatannya, kecuali sebuah sudut (belum terpasang) dengan sebuah bata. Maka masuklah orang banyak ke rumah itu. Mereka mulai mengelilinginya dan kagum akan keindahannya. Lalu mereka bertanya: 'Kenapa batu di tempat ini belum dipasang sehingga bangunanmu menjadi sempurna? Maka akulah yang akan memasang atau meletakkan bata itu, aku datang sebagai penutup para Nabi." Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Sa'id] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perumpamaanku dan perumpamaan para nabi…" lalu perawi menyebutkan seperti hadits di atas.

【20】

Shahih Muslim 4240: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] Telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Salim bin Hayyan] Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Mina] dari [Jabir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Perumpamaanku dengan Nabi-nabi sebelumku adalah seperti orang membangun rumah, lalu disempurnakannya buatannya, kecuali sebuah sudut (belum terpasang) dengan sebuah bata. Maka masuklah orang banyak ke rumah itu. Mereka mulai kagum akan keindahannya. Lalu mereka berkata: 'seandainya batu disini sudah dipasang tentu bangunan ini menjadi lebih sempurna.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Maka akulah yang meletakkan atau memasang bata itu, aku datang sebagai Nabi terakhir." Dan telah menceritakannya kepadaku [Muhammad bin Hatim] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mahdi] Telah menceritakan kepada kami [Salim] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Salim berkata: 'disempurnakannya' sebagai ganti dari lafazh 'diperindahnya.'

【21】

Shahih Muslim 4241: Muslim berkata: Aku diceritakan: dari [Abu Usamah] dan dari orang yang meriwayatkan Hadits itu yaitu [Ibrahim bin Sa'id Al Jauhari] Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] Telah menceritakan kepadaku [Buraid bin Abdullah] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sabdanya: "Sesungguhnya apabila Allah Azza wa Jalla hendak memberikan rahmat kepada suatu umat diantara hamba-hamba-Nya. Dia mematikan nabinya lebih dahulu sebelum umat itu, maka jadilah nabi itu sebagai perintis dan pendahulu bagi umat itu. Dan apabila Allah hendak membinasakan suatu umat, disiksa-Nya umat itu, sedangkan nabinya masih hidup. Lalu umat itu binasa disaksikan nabinya dengan mata kepalanya, ketika mereka mendustakan dan mengingkari perintahnya."

【22】

Shahih Muslim 4242: Telah menceritakan kepadaku [Ahmad bin Abdullah bin Yunus] Telah menceritakan kepada kami [Zaidah] Telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Umair] dia berkata: 'Aku mendengar [Jundab] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku mendahului kalian ke telaga." Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Basyar] seluruhnya dari [Mis'ar] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Mu'adz] Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammd bin Al Mutsanna] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] keduanya Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] keduanya dari [Abdul Malik bin 'Umair] dari [Jundab] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Hadits yang serupa.

【23】

Shahih Muslim 4243: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] yaitu Ibnu Abdurrahman Al Qari dari [Abu Hazim] dia berkata: Aku mendengar [Sahal] berkata: Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku mendahului kalian ke telaga. Siapa yang datang ke telaga itu, dia boleh minum, dan siapa yang minum, maka tidak akan haus selama-lamanya. Akan datang kepadaku orang banyak, yang aku mengenal mereka dan mereka juga mengenalku. Sesudah itu akan ada dinding yang membatasi antara aku dan mereka." [Abu Hazim] berkata: [Nu'man bin Abu 'Ayyas] mendengar aku menyampaikan Hadits ini, lalu ia berkata: Begitukah kamu mendengar Sahal mengatakannya? Aku menjawab: 'Ya.' Dia berkata lagi: aku pun bersaksi atas [Abu Sa'id al khudri] sungguh aku telah mendengarnya dia menambahkan, beliau bersabda: 'Mereka itu adalah dari golongan umatku, lalu dikatakan kepada beliau: 'Sesungguhnya kamu tidak tahu apa yang mereka lakukan sepeninggalmu. Maka aku bersabda: "celakalah, celakalah orang yang merubah ajaranku sepeninggalku. Dan telah menceritakan kepada kami [Harun bin Sa'id Al Aili] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab] Telah mengabarkan kepadaku [Usamah] dari [Abu Hazim] dari [Sahal] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan dari [Nu'man bin Abu 'Ayyas] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang serupa dengan Hadits Ya'qub.

【24】

Shahih Muslim 4244: Dan telah menceritakan kepada kami [Daud bin Amru Adhubay] Telah menceritakan kepada kami [Nafi' bin Umar Al Jumahi] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dia berkata: [Abdullah bin Amru bin Ash] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Luas telagaku sejauh sebulan perjalanan. Setiap sisinya sama panjangnya. Airnya lebih putih dari perak, Baunya lebih harum dari kesturi. Gemerlapan cahayanya bagaikan sinar bintang di langit. Siapa yang minum dari telaga itu tidak akan haus selama-lamanya sesudah itu."

【25】

Shahih Muslim 4245: Masih seperti jalur periwayatan hadits sebelumnya: (Abdullah bin Amr bin Ash berkata): [Asma' binti Abu Bakr] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh kelak aku akan tiba (pertama kali) di telaga, hingga aku akan melihat umatku datang menyusulnya. Sementara itu, di sana ada beberapa orang yang disingkirkan dariku. Lalu akupun berkata: Ya Allah, mereka itu masih tergolong dari umatku. Tetapi dijawab, tidak tahukah kamu apa yang mereka kerjakan sepeninggalmu? Demi Allah, mereka itu tiada henti memutar tumit mereka (melakukan kemurtadan) sepeninggalmu." Abdullah bin Amr berkata: Ibnu Abu Mulaikah berkata: 'ALLOOHUMMA INNAA NA'UUDZU BIKA AN NARJI'A 'ALAA A'QOOBINAA AW AN NUFTANA 'AN DIININAA, Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu agar kami tidak berbalik dari ajaran agama-Mu atau dapat cobaan hingga kami meninggalkan agamamu.

【26】

Shahih Muslim 4246: Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sulaim] dari [Ibnu Khutsaim] dari [Abdullah bin Ubaidullah bin Abu Mulaikah] bahwa dia mendengar [Aisyah] berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda yang pada waktu itu beliau berada di hadapan para sahabatnya: "Aku akan berada di telaga kelak. Menunggu siapa saja yang datang kepadaku dari kalian. Demi Allah, sungguh di sana ada beberapa orang yang disingkirkan dariku. Lalu akupun berkata: 'Ya Allah, mereka itu masih tergolong dari umatku.' Tetapi dijawab: 'Sesungguhnya kamu tidak tahu apa yang mereka kerjakan sepeninggalmu? mereka itu selalu bertolak belakang dari ajaranmu.'

【27】

Shahih Muslim 4247: Dan telah menceritakan kepadaku [Yunus bin 'Abdul A'laa Ash Shaddafi]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah bin Wahb]: Telah mengabarkan kepada kami ['Amru] yaitu Ibnu Al Harits bahwasanya [Bukair]: Telah menceritakan kepadanya dari [Al Qasim bin 'Abbas Al Hasyimi] dari ['Abdullah bin Rafi'] -budak yang telah dimerdekakan oleh Ummu Salamah- dari [Ummu Salamah] istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dia berkata: Aku mendengar orang-orang membicarakan tentang telaga. Padahal aku belum pernah mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Namun pada hari itu, ketika aku sedang disisiri oleh budakku, tiba-tiba aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Wahai sekalian manusia, -Aku (Ummu Salamah) katakan kepada budakku: - 'Berhentilah dahulu! Budakku menjawab: Beliau hanya menyeru kaum laki-laki, bukan kaum wanita.' Lalu aku (Ummu Salamah) katakan kepadanya: Bukankah aku juga termasuk manusia? Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Aku mendahului kalian di telaga, maka kemarilah. Pasti nanti akan datang seseorang dari kalian, namun dia akan ditahan dari telaga tersebut sebagaimana ditahannya seekor unta yang tersesat.' Lalu aku bertanya: kenapa demikian ya Rabb? Akan dikatakan kepadaku: 'Sesungguhnya kamu tidak tahu apa yang mereka perbuat sepeninggalmu. Maka aku pun berkata: celakalah! Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Ma'an Ar Raqasyi] dan [Abu Bakr bin Nafi'] dan ['Abad bin Humaid] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amir] yaitu 'Abdul Malik bin 'Amru: Telah menceritakan kepada kami [Aflah bin Sa'id]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Rafi'] dia berkata: [Ummu Salamah] pernah bercerita bahwa ketika Ummu Salamah sedang bersisiran dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di atas mimbar: 'Wahai sekalian manusia, Lalu Ummu Salamah berkata kepada penyisirnya: 'Berhentilah dahulu! ' -sebagaimana Hadits Bukair dari Al Qasim bin 'Abbas.

【28】

Shahih Muslim 4248: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Laits] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Abu Khair] dari [Uqbah bin 'Amir] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah keluar untuk mendo'akan para syuhada perang Uhud, sebagaimana do'a yang beliau baca untuk orang yang meninggal. Setelah itu beliau kembali menuju mimbar dan bersabda: "Sesungguhnya aku orang pertama yang akan tiba di telagaku untuk menyaksikan kalian. Demi Allah sekarang aku benar-benar telah melihat telagaku dan aku diberi kunci-kunci kekayaan bumi. Demi Allah, sungguh aku tidak khawatir kalau kalian akan menjadi musyrik sepeninggalku, tetapi yang aku khawatirkan adalah bahwa kalian akan berlomba-lomba dalam urusan duniawi."

【29】

Shahih Muslim 4249: Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] Telah menceritakan kepada kami [Wahab] yaitu Ibnu Jarir Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dia berkata: Aku mendengar [Yahya bin Ayyub] bercerita dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Martsad] dari ['Uqbah bin 'Amir radliallahu 'anhu] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda mengenai para korban perang Uhud. Beliau naik ke mimbar seolah-olah memberi amanat kepada yang masih hidup dan yang telah syahid. Sabda beliau: "Aku mendahului kalian ke telaga. Lebar telaga itu sejauh antara Ailah ke Juhfah. Aku tidak khawatir bahwa kalian akan kembali musyrik sepeninggalku. Tetapi yang aku takutkan ialah kamu terpengaruh oleh dunia. Kalian berlomba-lomba untuk mendapatkannya kemudian berbunuh-bunuhan, dan akhirnya kalian musnah seperti kemusnahan umat sebelum kalian." Kata 'Uqbah: "Itulah yang terakhir kali aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berpidato di mimbar."

【30】

Shahih Muslim 4250: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] serta [Ibnu Numair] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari ['Abdullah] berkata: berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku mendahului kalian ke telaga. Dan sungguh aku akan melawan suatu kaum, kemudian aku mengalahkan mereka. Lalu aku akan berkata: 'Ya Rabbku para pengikutku, para pengikutku. Lalu di katakan kepada beliau: 'Sesungguhnya kamu tidak tahu apa yang mereka lakukan setelah kamu tiada." Dan telah menceritakannya kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] dan [Ishaq bin Ibrahim] dari [Jarir] dari [Al A'masy] melalui jalur ini. Namun dia tidak menyebutkan 'Para pengikutku, para pengikutku.' Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] dan [Ishaq bin Ibrahim] keduanya dari [Jarir] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Al Mutsanna] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] seluruhnya dari [Mughirah] dari [Abu Wa'il] dari [Abdullah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang serupa dengan Hadits Al A'masy. Dan di dalam Hadits [Syu'bah] dan [Mughirah] di sebutkan: 'Aku mendengar [Abu Wa'il]. Dan telah menceritakannya kepada kami [Sa'id bin Amru Al Asy'atsi] Telah mengabarkan kepada kami ['Abtsar] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Fudhail] keduanya dari [Hushain] dari [Abu Wa'il] dari [Hudzaifah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shallallahu 'alaihi wa sallam yang serupa dengan Hadits Al A'masy dan Mughirah.

【31】

Shahih Muslim 4251: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Abdullah bin Bazi'] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Adi] dari [Syu'bah] dari [Ma'bad bin Khalid] dari [Haritsah] bahwa dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Luas telaga beliau itu antara Shan'a (Yaman) dan Madinah. Lalu seseorang bertanya kepada [Mustawrid]: 'Tidakkah kamu mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut gelas-gelas untuk minum? Mustawrid menjawab: 'Tidak.' Orang itu berkata: 'Di telaga itu gelasnya tampak seperti bintang-bintang di langit.' Dan telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Muhammad bin 'Ar'arah] Telah menceritakan kepada kami [Harami bin Umarah] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ma'bad bin Khalid] bahwa dia mendengar [Haritsah bin Wahab Al Khazai'i] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: -'Lalu dia menyebutkan tentang telaga yang serupa.- namun dia tidak menyebutkan tentang gelas-gelas.

【32】

Shahih Muslim 4252: Telah menceritakan kepada kami [Abu Rabi' Az Zahrani] dan [Abu Kamil Al Jahdari] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad] yaitu Ibnu Zaid Telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesunggunya di hadapan kalian ada telaga, yang luasnya sebagaimana jarak antara Jarba dan Adzrah."

【33】

Shahih Muslim 4253: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] serta [Ubaidullah bin Sa'id] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] yaitu Al Qaththan dari [Ubaidullah] Telah mengabarkan kepadaku [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Sesunggunya di hadapan kalian ada telaga, yang luasnya sebagaimana jarak antara Jarba dan Adzrah." Sedangkan menurut riwayat Ibnu Mutsanna di sebutkan 'Haudhi' (telagaku). Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Namun ada tambahan, Ubaidullah berkata: 'Aku bertanya kepada Nafi', lalu dia menjawab: bahwa Jarba dan Adzrah itu adalah dua desa di negeri Syam yang jarak tempuh antara keduanya memakan waktu tiga malam. Sedangkan di dalam Hadits Bisyr: 'Memakan waktu tiga hari.' Dan telah menceritakan kepadaku [Suwaid bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Maisarah] dari [Musa bin Uqbah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang serupa dengan Hadits Ubaidullah.

【34】

Shahih Muslim 4254: Dan telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya] Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahab] Telah menceritakan kepadaku [Umar bin Muhammad] dari [Nafi'] dari [Abdullah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di hadapan kalian ada telaga, yang luasnya sebagaimana jarak antara Jarba dan Adzrah. Di dalamnya terdapat gelas-gelas bagaikan bintang-bintang di langit. Barang siapa yang mengambil dan meminum darinya maka setelah itu dia tidak akan pernah haus selamanya."

【35】

Shahih Muslim 4255: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Ishaq bin Ibrahim] dan [Ibnu Abu Umar Al Makki] lafazh ini milik Ibnu Abu Syaibah. [Ishaq] berkata: Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abdus Shamad Al 'Ammi] dari [Abu 'Imran Al Jauni] dari [Abdullah bin As Shamit] dari [Abu Dzar] dia berkata: 'Aku pernah bertanya: 'Ya Rasulullah, Apakah ada gelas-gelas di dalam telaga surga? Beliau menjawab: 'Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh gelas-gelasnya sebanyak bilangan bintang-bintang di langit pada malam yang gelap gulita. Itulah gelas-gelas di surga. Barang siapa yang minum air telaga tersebut, maka ia tidak akan merasa haus selamanya. Di telaga tersebut ada dua saluran air yang tersambung ke Surga. Barang siapa meminum airnya, maka ia tidak akan merasa haus. Lebarnya sama dengan panjangnya, yaitu seukuran antara Amman dan Ailah. Airnya lebih putih dari pada susu dan rasanya lebih manis dari pada manisnya madu."

【36】

Shahih Muslim 4256: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Ghassan Al Misma'i] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basyar] lafazh-lafazh mereka tidak jauh berbeda. Mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz] yaitu Ibnu Hisyam Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Qatadah] dari [Salim bin Abu Ja'ad] dari [Ma'dan bin Abu Thalhah Al Ya'mari] dari [Tsauban] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya aku kelak akan berada di telagaku untuk memberi minum kepada orang-orang baik. Lalu aku akan pukulkan tongkatku, sehingga air telaga memancar kepada mereka." Seseorang bertanya kepada beliau tentang luas telaga itu, maka beliau menjawab: 'Luasnya antara tempat dudukku sampai ke Amman.' Lalu seseorang bertanya tentang airnya, maka beliau menjawab: 'Airnya lebih putih dari pada susu, dan lebih manis dari pada madu. Di dalamnya ada dua saluran yang memancarkan air dari surga. Satu saluran terbuat dari emas dan yang satu lagi terbuat dari perak. Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Musa] Telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Qatadah] melalui jalur Hisyam yang serupa dengan hadits tersebut. Namun dia berkata: "Pada hari kiamat aku akan berada di telaga.' Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hammad] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Salim bin Abu Al Ja'ad] dari [Ma'dan] dari [Tsauban] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam -mengenai Hadits telaga, - Aku bertanya kepada [Yahya bin Hammad]: Apakah kamu mendengar Hadits ini dari [Abu 'Awanah]? Dia menjawab: bahkan aku mendengarnya juga dari [Syu'bah]. Aku katakan: 'Perlihatkan kepadaku mengenai Hadits itu, kemudian dia memperlihatkan untukku dan menceritakan kepadaku dengannya.'

【37】

Shahih Muslim 4257: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Salam Al Jumahi] Telah menceritakan kepada kami [Ar Rabi'] yaitu Ibnu Muslim dari [Muhammad bin Ziyad] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: sungguh aku akan mencegah bererapa orang di antara kalian dari telagaku sebagaimana unta asing yang dicegah dari sebuah telaga untuk meminumnya. Dan telah menceritakan kepadaku [Ubaidullah bin Mu'adz] Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Muhammad bin Ziyad] dia mendengar [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: -dengan Hadits yang serupa.-

【38】

Shahih Muslim 4258: Dan telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] bahwa [Anas bin Malik]: Telah menceritakan kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Luas telagaku sebagaimana jarak Ailah dan Shan'a dari Yaman. Dan sungguh di dalamnya terdapat gelas-gelas bagaikan bintang-bintang di langit."

【39】

Shahih Muslim 4259: Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Hatim]: Telah menceritakan kepada kami ['Affan bin Muslim Ash Shaffar]: Telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] berkata: Aku mendengar ['Abdul 'Aziz bin Shuhaib] bercerita dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Anas bin Malik] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Beberapa orang dari para sahabatku dahulu akan datang ke telagaku, hingga ketika aku melihat mereka dan mereka memang diperlihatkan kepadaku, mereka dihalangi untuk mendekatiku. Maka Aku akan mengatakan: Ya Rabbku mereka adalah para sahabatku, mereka para sahabatku. Kemudian akan dikatakan kepadaku: 'Sesungguhnya kamu tidak tahu apa yang mereka perbuat sepeninggalmu. Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Hujr] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Fudhail] seluruhnya dari [Al Mukhtar bin Fulful] dari [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Hadits yang semakna. Dan dia menambahkan: 'gelas-gelasnya sejumlah bintang-bintang di langit.'

【40】

Shahih Muslim 4260: Dan telah menceritakan kepada kami ['Ashim bin An Nadhr At Taimi] dan [Huraim bin 'Abdul A'la] dan lafazh ini milik 'Ashim: Telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] Aku mendengar [Bapakku]. Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Luas telagaku dari ujung ke ujungnya sebagaimana antara Shan'a dan Madinah." Dan telah menceritakan kepada kami [Harun bin 'Abdullah]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdush Shamad]: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Hasan bin 'Ali Al Hulwani]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid Ath Thayalisi]: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] keduanya dari [Qatadah] dari [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Hadits yang serupa. Namun keduanya merasa ragu, mereka berkata: ' Atau sebagaimana antara Madinah dan 'Amman. Sedangkan di dalam Hadits Abu 'Awanah disebutkan: 'Jarak kedua ujung telagaku.'

【41】

Shahih Muslim 4261: Dan telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Habib Al Haritsi] dan [Muhammad bin 'Abdillah Ar Ruzzi] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits] dari [Sa'id] dari [Qatadah] dia berkata: [Anas] berkata: Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "di dalamnya (telaga) diperlihatkan gelas-gelas emas dan perak yang jumlahnya bagaikan jumlah bintang-bintang di langit." Dan telah menceritakannya kepadaku [Zuhair bin Harb]: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Musa]: Telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Qatadah]: Telah menceritakan kepada kami [Anas bin Malik] bahwa Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: -dengan Hadits yang serupa. Namun ada tambahan: 'atau bahkan lebih banyak dari jumlah bintang-bintang di langit.'

【42】

Shahih Muslim 4262: Telah menceritakan kepadaku [Al Walid bin Syuja' bin Al Walid As Saukani]: Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] -semoga Allah merahmatinya-: Telah menceritakan kepadaku [Ziyad bin Khaitsamah] dari [Simak bin Harb] dari [Jabir bin Samurah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Aku mendahului kalian ke telaga. Sungguh jarak jauh kedua ujungnya sebagaimana antara Shan'a dan Ailah. Gelas-gelas di dalamnya bagaikan bintang-bintang.'

【43】

Shahih Muslim 4263: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Abu Bakr bin Abu Syaibah] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Isma'il] dari [Al Muhajir bin Mismar] dari ['Amir bin Sa'd bin Abi Waqqash] dia berkata: Aku bersama anakku, Nafi' menulis surat kepada [Jabir bin Samurah] dengan kalimat: 'Kabarkan kepadaku tentang sesuatu yang kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam! Lalu dia membalas suratku dengan: 'Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Aku mendahului kalian ke telaga.'

【44】

Shahih Muslim 4264: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] dan [Abu Usamah] dari [Mis'ar] dari [Sa'd bin Ibrahim] dari [Bapaknya] dari [Sa'd] dia berkata: "Di hari terjadinya perang Uhud, aku melihat dua orang berpakaian putih-putih. Masing-masing berada di kanan dan kiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang aku tidak pernah melihat keduanya sebelum dan sesudah itu. Mereka ialah Jibril dan Mikail 'alaihimas salam."

【45】

Shahih Muslim 4265: Dan telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Manshur] telah mengabarkan kepada kami [Abdus Shamad bin Abdul Warits] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'ad] telah menceritakan kepada kami [Sa'd] dari [Bapaknya] dari [Sa'd bin Abu Waqqash] dia berkata: "Sungguh aku melihat pada hari terjadinya perang Uhud dua orang laki-laki berpakaian serba putih. Masing-masing berada di kanan dan di kiri beliau. Keduanya ikut berperang dengan gagah berani. Aku tidak pernah melihat keduanya sebelum dan sesudah itu."

【46】

Shahih Muslim 4266: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya At Tamimi] dan [Sa'id bin Manshur], [Abu Rabi' Al 'Ataki] serta [Abu Kamil] lafazh ini dari milik Yahya. Yahya berkata: Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Tsabit] dari [Anas bin Malik] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling baik, paling pemurah, dan paling berani. Pada suatu malam penduduk Madinah dikejutkan oleh suatu suara, lalu orang banyak keluar ke arah datangnya suara itu. Di tengah jalan mereka bertemu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam justru telah hendak pulang (dari suara itu). Rupanya beliau telah mendahului mereka ke tempat datangnya suara itu. Beliau mengendarai kuda yang dipinjamnya dari Abu Thalhah, sambil menyandang pedang. Beliau bersabda: "Sungguh kudapati kuda ini sedemikian kencang larinya bagaikan ombak menggulung lautan." Atau dengan redaksi "Sungguh kuda ini bagaikan ombak menggulung lautan." Kata Anas, padahal kuda itu sebelumnya sangat pelan jalannya."

【47】

Shahih Muslim 4267: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah], telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Anas] dia berkata: "Suatu ketika (penduduk) Madinah dikejutkan oleh suatu suara. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bergegas meminjam kuda Abu Thalhah yang dijuluki 'Mandub'. Beliau lalu menungganginya. Setelah itu beliau bersabda: "Kami tidak melihat sesuatu yang mengejutkan, melainkan kami mendapati kuda ini sedemikian kencang larinya, bagaikan ombak menggulung lautan." Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basyar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]. (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Habib] telah menceritakan kepada kami [Kholid yaitu Ibnu Harits] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] melalui jalur ini. Dan di dalam Hadits Ibnu Ja'far disebutkan: Anas berkata: 'Kuda milik kami', -dia tidak menyebutkan kuda milik Abu Thalhah.- Sedangkan di dalam Hadits Khalid disebutkan: dari Qatadah Aku mendengar Anas.

【48】

Shahih Muslim 4268: Telah menceritakan kepada kami [Manshur bin Abu Hazim] Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim] yaitu Ibnu Sa'ad dari [Az Zuhri] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Abu 'Imran Muhammad bin Ja'far bin Ziyad] lafazh ini miliknya. Telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim] dari [Ibnu Syihab] dari [Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud] dari [Ibnu Abbas radliallahu 'anhu] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling pemurah berbuat kebajikan, terutama di bulan Ramadhan. Karena setiap tahun Jibril selalu menemui beliau tiap-tiap malam, hingga habis bulan Ramadhan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memperdengarkan bacaan Qur'an kepadanya (dan Jibril menyimak). Apabila Jibril mendatanginya, beliau lebih giat lagi berbuat kebajikan melebihi angin yang berhembus." Dan telah menceritakannya kepada kami [Abu Kuraib] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mubarak] dari [Yunus] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abad bin Humaid] Telah mengabarkan kepada kami [Abdur Razak] Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] keduanya dari [Az Zuhri] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.

【49】

Shahih Muslim 4269: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Manshur] dan [Abu Rabi'] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Tsabit Al Bunani] dari [Anas bin Malik radliallahu 'anhu] dia berkata: "Aku menjadi pelayan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selama sepuluh tahun. Demi Allah, selama itu beliau tidak pernah berkata "Uff' (Husy) kepadaku, dan tidak pernah membentakku dengan perkataan: "Hai, kenapa engkau perbuat begitu!" Abu Rabi' menambahkan: 'Melakukan sesuatu yang tidak layak bagi seorang pembantu.' Dan dia tidak menyebutkan: 'Demi Allah.' Dan telah menceritakannya kepada kami [Syaiban bin Farukh] Telah menceritakan kepada kami [Salam bin Miskin] Telah menceritakan kepada kami [Tsabit Al Bunani] dari [Anas] dengan Hadits yang serupa.

【50】

Shahih Muslim 4270: Telah menceritakannya kepada kami [Ahmad bin Hanbal] dan [Zuhair bin Harb] seluruhnya dari [Ismail] lafazh ini milik Ahmad keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Ibrahim] Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz] dari [Anas] dia berkata: 'Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sampai di Madinah, Abu Thalhah menuntunku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu dia berkata: 'Ya Rasulullah, Anas ini adalah anak yang cerdik, Jadikanlah ia sebagai pembantumu. Anas berkata: 'Lalu aku selalu membantu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam baik ketika di rumah maupun ketika pepergian. Demi Allah, tidak pernah aku dapatkan beliau menegurku atas apa yang aku kerjakan dengan ucapan: 'Mengapa kamu tidak melakukan ini dengan begini.' ataupun terhadap apa yang tidak aku laksanakan, dengan perkataan: 'Kenapa kamu belum lakukan ini seperti ini.'

【51】

Shahih Muslim 4271: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Ibnu Numair] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] Telah menceritakan kepada kami [Zakaria] Telah menceritakan kepadaku [Sa'id] yaitu Ibnu Abu Burdah dari [Anas] dia berkata: "Aku melayani Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selama sembilan tahun, sama sekali tidak pernah aku dapatkan beliau menegurku dengan: 'Kenapa kamu lakukan ini dan ini.' Dan sama sekali beliau tidak pernah mencelaku sedikitpun.'

【52】

Shahih Muslim 4272: Telah menceritakan kepadaku [Abu Ma'an Ar Raqasy Zaid bin Yazid] Telah mengabarkan kepada kami [Umar bin Yunus] Telah menceritakan kepada kami [Ikrimah] yaitu Ibnu 'Ammar dia berkata: [Ishaq] berkata: [Anas] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling indah budi pekertinya. Pada suatu hari beliau menyuruhku untuk suatu keperluan. Demi Allah, saya tidak pernah bepergian untuk keperluanku sendiri, tetapi selamanya saya pergi untuk melaksanakan perintah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kepadaku. Pada suatu ketika saya pergi, dan kebetulan bertemu dengan beberapa orang anak sedang bermain-main di pasar. Tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menepuk pundakku dari belakang. Saya menengok kepada beliau, dan beliau tersenyum. Lalu kata beliau: "Hai, Anas kecil! Sudahkah engkau melaksanakan apa yang aku perintahkan?" Jawabku: "Ya, saya akan pergi untuk melaksanakannya ya Rasulullah." Anas berkata: Demi Allah, sembilan tahun lamanya saya membantu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan tidak pernah saya dapatkan beliau menegur saya atas apa yang saya kerjakan dengan ucapan: 'Mengapa kamu tidak melakukan begini dan begitu.' ataupun terhadap apa yang tidak saya laksanakan, dengan perkataan: 'seharus begini dan begini.'

【53】

Shahih Muslim 4273: Dan telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farukh] dan [Abu Rabi'] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] dari [Abu At Tayyah] dari [Anas bin Malik] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling baik akhlaknya."

【54】

Shahih Muslim 4274: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Amru An Naqid] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Al Munkadir] dia mendengar [Jabir bin 'Abdullah radliallahu 'anhu] berkata: "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dimintai sesuatu, beliau tidak pernah menjawab: 'Tidak'." Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] Telah menceritakan kepada kami [Al Asyja'i] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Al Mutsanna] Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] yaitu Ibnu Mahdi keduanya dari [Sufyan] dari [Muhammad bin Al Munkadir] dia berkata: Aku mendengar [Jabir bin Abdullah] berkata: -dengan Hadits yang serupa.-

【55】

Shahih Muslim 4275: Dan telah menceritakan kepada kami ['Ashim bin NAdhir At Taimi] Telah menceritakan kepada kami [Khalid] yaitu Ibnu Al Harits Telah menceritakan kepada kami [Humaid] dari [Musa bin Anas] dari [bapaknya] radliallahu 'anhu dia berkata: "Tidak pernah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dimintai sesuatu karena Islam, melainkan selalu dipenuhinya. Pada suatu hari datang kepada beliau seorang laki-laki, lalu diberinya seekor kambing di antara dua bukit. Kemudian orang itu pulang ke kampungnya dan berseru kepada kaumnya: "Hai, kaumku! Masuk Islamlah kalian semuanya! Sesungguhnya Muhammad telah memberiku suatu pemberian yang dia sendiri tidak takut miskin."

【56】

Shahih Muslim 4276: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] dari [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Anas radliallahu 'anhu] katanya: "Ada seorang laki-laki meminta seekor kambing kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di antara dua bukit. Kemudian tanpa ragu-ragu, Rasulullah pun memberikan kambingnya kepada orang itu. Lalu orang itu datang kepada kaumnya seraya berkata: "Hai, kaumku! Masuklah kalian semua ke dalam agama Islam kalian! Demi Allah, sesungguhnya Muhammad telah memberiku suatu pemberian tanpa takut miskin." Maka Anas berkata: "Jika ada seseorang yang dahulu masuk Islam karena niyat menginginkan harta dunia, tidaklah ia masuk Islam sehingga Islam itu sendiri lebih dicintainya dari pada dunia dan segala isinya."

【57】

Shahih Muslim 4277: Dan telah menceritakan kepadaku [Abu At Thahir Ahmad bin Amru bin Sarh] Telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Wahab] Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dia berkata: "Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berhasil menaklukkan kota Mekkah, beliau pergi dengan pasukannya untuk berperang di Hunain. Dalam peperangan itu Allah memenangkan agama-Nya dan kaum muslimin. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi Shafwan bin Umayyah seratus ekor ternak, kemudian ditambah dua ratus ekor lagi." [Ibnu Syihab] berkata: Telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Al Musayyab] bahwa [Shafwan] berkata: "Demi Allah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberiku hadiah yang banyak sekali. Sebenarnya dahulu beliau adalah orang yang paling saya benci, tetapi karena beliau selalu memberi hadiah kepadaku, sehingga beliau kini adalah orang yang paling saya cintai."

【58】

Shahih Muslim 4278: Telah menceritakan kepada kami [Amru An Naqid] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Abu Al Munkadir] bahwa dia mendengar [Jabir bin Abdullah] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq] Telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Al Munkadir] dari [Jabir] dan dari [Amru] dari [Muhammad bin Ali] dari [Jabir] yang masing-masing keduanya saling menambahkan. Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] lafazh ini miliknya. dia berkata: [Sufyan] berkata: Aku mendengar [Muhammad bin Al Munkadir] berkata: Aku mendengar [Jabir bin Abdullah] [Sufyan] berkata: Dan Aku juga mendengar [Amru bin Dinar] bercerita dari [Muhammad bin Ali] dia berkata: Aku mendengar [Jabir bin Abdullah] yang masing-masing dari keduanya saling menambahkan. Dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalau harta benda dari Bahrain telah sampai kepada kita, maka aku akan memberimu sekian dan sekian (sambil beliau memberi isyarat dengan kedua tangannya).' Ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal dunia terlebih dahulu sebelum harta benda dari Bahrain tersebut sampai kepada kami. Akhirnya Abu Bakr naik menggantikan Rasulullah dalam kepemimpinan. Setelah itu, Abu Bakr berkata: 'Barang siapa pernah dijanjikan oleh Rasulullah (untuk diberi bagian harta) atau mempunyai tagihan utang piutang dengan beliau, maka datanglah kepada saya! (Jabir) berkata: Seketika saya berdiri, saya berkata: 'Wahai Abu Bakr, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berkata: 'Kalau harta benda dari negeri Bahrain telah sampai kepada kita, maka aku akan memberimu sekian dan sekian. Kemudian Abu Bakr memberikan harta tersebut kepada saya dengan sekali ambil sambil berkata: 'Hitunglah! Lalu sayapun menghitungnya. Ternyata hanya ada lima ratus. Maka Abu Bakr berkata: 'Ambillah dua kali lipat dari itu (agar sesuai dengan janji Rasulullah). Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Hatim bin Maimun] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakr] Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] Telah mengabarkan kepadaku [Amru bin Dinar] dari [Muhammad bin Ali] dari [Jabir bin Abdullah] dia berkata: Dan telah mengabarkan kepadaku [Muhammad bin Al Munkadir] dari [Jabir bin Abdullah] dia berkata: 'Tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal, tiba-tiba harta dari Al Allaa' bin Al HAdhrami di berikan kepada Abu Bakr. Maka Abu Bakr berkata: "Barang siapa yang mempunyai tagihan utang piutang dengan beliau atau pernah dijanjikan oleh Rasulullah (untuk diberi bagian harta), maka datanglah kepada saya! -serupa dengan Hadits Ibnu Uyainah.-"

【59】

Shahih Muslim 4279: Telah menceritakan kepada kami [Haddab bin Khalid] dan [Syaiban bin Farrukh] keduanya dari [Sulaiman] dan lafazh ini milik Syaiban: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah]: Telah menceritakan kepada kami [Tsabit Al Bunani] dari [Anas bin Malik] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Pada suatu malam anakku lahir, yaitu seorang bayi laki-laki, lalu kuberi nama dengan nama bapakku, Ibrahim. Kemudian anak itu beliau berikan kepada Ummu Saif, isteri seorang pandai besi, yang bernama Abu Saif. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatanginya dan aku ikut menyertai beliau. Ketika kami sampai di rumah Abu Saif, aku dapatkan dia sedang meniup Kirnya (alat pemadam besi) sehingga rumah itu penuh dengan asap. Maka aku segera berjalan di depan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu kuberi tahu Abu Saif: "Hai, Abu Saif! Berhentilah! Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah datang!" Maka dia pun berhenti. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menanyakan bayinya, lalu diserahkan ke pangkuan beliau. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan kata-kata sayang apa saja yang Allah kehendaki. Kata Anas: "Kulihat bayi itu begitu tenang di pangkuan beliau saat ajal datang kepadanya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menangis mengucurkan air mata. Kata beliau: "Air mata boleh mengalir, hati boleh sedih, tetapi kita tidak boleh berkata-kata kecuali yang diridlai Rabb kita. Demi Allah, wahai Ibrahim, kami sungguh sedih karenamu!"

【60】

Shahih Muslim 4280: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan [Muhammad bin Abdullah bin Numair] lafazh ini milik Zuhair keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ismail] yaitu Ibnu 'Ulayyah dari [Ayyub] dari [Amru bin Sa'id] dari [Anas bin Malik] dia berkata: "Tidak pernah kulihat orang yang lebih penyayang terhadap keluarganya melebihi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Anas berkata: Ibrahim (anak beliau) disusukan pada suatu keluarga di sebuah kampung di perbukitan Madinah. Pada suatu hari beliau pergi menengoknya, dan kami ikut bersama beliau. Beliau masuk ke rumah yang kala itu penuh dengan asap, karena orang tua pengasuh Ibrahim adalah seorang tukang pandai besi. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menggendong Ibrahim seraya menciumnya, setelah itu beliau pun pulang. Kata 'Amru: "Tatkala Ibrahim wafat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Ibrahim adalah anakku. Dia meninggal dalam usia menyusu. Kedua orang tua pengasuhnya akan menyempurnakan susuannya nanti di surga."

【61】

Shahih Muslim 4281: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dan [Ibnu Numair] dari [Hisyam] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] dia berkata: 'Sekelompok orang dari bangsa Arab dusun datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu mereka bertanya kepada: 'Apakah kalian biasa mencium bayi-bayi kalian? Para sahabat menjawab: 'Ya.' Lalu mereka berkata: 'Demi Allah, kami tidak pernah menciumnya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Saya tidak kuasa bila Allah 'azza wajalla mencabut rasa kasih sayang darimu." Ibnu Numair berkata dengan redaksi: 'rasa kasih sayang dari hatimu.'

【62】

Shahih Muslim 4282: Dan telah menceritakan kepadaku ['Amru An Naqid] dan [Ibnu Abu 'Umar] seluruhnya dari [Sufyan]. ['Amru] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] Bahwa "Aqra' bin Habis pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mencium cucunya Hasan. Kata Aqra': "Aku punya anak sepuluh orang. Namun tidak satupun di antara mereka yang pernah kucium." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang tidak penyayang, tidak akan disayangi." Telah menceritakan kepada kami ['Abad bin Humaid]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdur Razzaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri]: Telah menceritakan kepadaku [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Hadits yang serupa.

【63】

Shahih Muslim 4283: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan [Ishaq bin Ibrahim] keduanya dari [Jarir]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan ['Ali bin Hasyram] keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami ['Isa bin Yunus]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad bin Al A'laa]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id Al Asyaj]: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh] yaitu Ibnu Ghiyats seluruhnya dari [Al A'masy] dari [Zaid bin Wahab] dan [Abu Zhibyan] dari [Jarir bin Abdullah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang tidak menyayangi manusia maka tidak disayangi Allah 'azza wajalla." Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Abdullah bin Numair] dari [Ismail] dari [Qais] dari [Jarir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Ibnu Abu Umar] serta [Ahmad bin Abdah] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Amru] dari [Nafi' bin Zubair] dari [Jarir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang serupa dengan Hadits Al A'masy.

【64】

Shahih Muslim 4284: Telah menceritakan kepadaku ['Ubaidullah bin Mu'adz]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dia mendengar ['Abdullah bin Abu 'Utbah] bercerita dari [Abu Sa'id Al Khudri]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] serta [Ahmad bin Sinan]. [Zuhair] berkata: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rahman bin Mahdi] dari [Syu'bah] dari [Qatadah] dia berkata: Aku mendengar ['Abdullah bin Abi 'Utbah] berkata: Aku mendengar [Abu Sa'id Al Khudri] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang sangat pemalu, lebih malu dari gadis pingitan. Apabila beliau tidak menyenangi sesuatu, maka kami dapat mengetahuinya di wajah beliau."

【65】

Shahih Muslim 4285: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan ['Utsman bin Abu Syaibah] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari [Masruq] dia berkata: 'Kami menemui [Abdullah bin Amru] ketika Mu'awiyah datang ke Kufah, kemudian dia ingat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: "Beliau tidak pernah berbuat kejelekan dan tidak menyuruh untuk berbuat kejelekan." Lalu Abdullah bin Amru berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya orang-orang pilihan di antara kamu ialah yang paling indah budi pekertinya." [Utsman] berkata: 'Ketika dia datang bersama Mu'awiyah ke Kufah.' Dan telah menceritakannya kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dan [Waki']: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id Al Asyaj]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid] yaitu Al Ahmar seluruhnya dari [Al A'masy] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.

【66】

Shahih Muslim 4286: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Khaitsamah] dari [Simak bin Harb] dia berkata: 'Aku bertanya kepada [Jabir bin Samurah]: "Pernahkah kamu duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Jawab Jabir: "Bahkan sering. Beliau biasanya belum berdiri dari tempat shalat (di mana beliau shalat) shubuh, sebelum terbit matahari. Apabila matahari telah terbit barulah beliau berdiri. Selama duduk-duduk itu, para sahabat ada yang bercakap-cakap membicarakan urusan masa jahiliyah, lalu mereka tertawa, sedangkan beliau hanya tersenyum."

【67】

Shahih Muslim 4287: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ar Rabi' Al 'Ataki], [Hamid bin 'Umar], [Qutaibah bin Sa'id] dan [Abu Kamil] seluruhnya dari [Hammad bin Zaid]. [Abu Ar Rabi'] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad]: Telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Anas] dia berkata: "Pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bepergian (dengan diikuti para wanita), sedangkan pengawalnya adalah seorang budak hitam yang bernama Anjasyah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadanya: 'Hai Anjasyah, pelan-pelan (hati-hati) jika mengawal para wanita.' Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Ar Rabi' Al 'Ataki] dan [Hamid bin 'Umar] serta [Abu Kamil] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Tsabit] dari [Anas] dengan Hadits yang serupa.

【68】

Shahih Muslim 4288: Dan telah menceritakan kepadaku ['Amru An Naqid] dan [Zuhair bin Harb] keduanya dari [Ibnu 'Ulayyah]: [Zuhair] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il]: Telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Anas] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menemui istri-istri beliau bersama pengawalnya yang bernama Anjasya. Beliau berkata: 'Hati-hati wahai Anjasyah, pelan-pelan jika mengawal para wanita. Anas berkata: Abu Qilabah berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berbicara dengan kalimat yang seandainya sebagian dari kalian mengucapkannya, niscaya kalian akan mempermainkan orang yang mengucapkannya.' (karena jarang yang melakukannya).

【69】

Shahih Muslim 4289: Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Yazid bin Zura'i] dari [Sulaiman At Taimi] dari [Anas bin Malik]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil]: Telah menceritakan kepada kami [Yazid]: Telah menceritakan kepada kami [At Taimi] dari [Anas bin Malik] dia berkata: Ummu Sulaim berada bersama para istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Para wanita tersebut di kawal oleh seorang pengawal yang bernama Anjasyah. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadanya: "Wahai Anjasyah, pelan-pelan jika mengawal para wanita."

【70】

Shahih Muslim 4290: Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdush Shamad]: Telah menceritakan kepadaku [Hammam]: Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Anas] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memiliki seorang pemandu yang bagus suaranya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadanya: "Pelan-pelan wahai Anjasyah, janganlah kau pecahkan botol-botol kaca itu." maksudnya para wanita lemah yang dipandunya. Telah menceritakannya kepada kami [Ibnu Basyar] Telah menceritakan kepada kami [Abu Daud] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Qatadah] dari [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, namun dia tidak menyebutkan: 'pemandu yang bagus suaranya.

【71】

Shahih Muslim 4291: Telah menceritakan kepada kami [Mujahid bin Musa] dan [Abu Bakr bin An Nadhr] dan [Harun bin 'Abdullah] seluruhnya dari [Abu An Nadhr] dia berkata: [Abu Bakr] Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadhr] yaitu Hasyim bin Al Qasim: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah] dari [Tsabit] dari [Anas bin Malik] dia berkata: Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selesai melaksanakan shalat Shubuh, maka para pelayan Madinah melayani beliau dengan membawa bejana berisi air. Beliau mencelupkan jari tangannya ke dalam setiap bejana yang disodorkan kepada beliau. Terkadang para pelayan tersebut mendatangi beliau di pagi yang amat dingin, tetapi beliau tetap sudi mencelupkan tangan beliau ke dalam bejana yang berisi air tersebut."

【72】

Shahih Muslim 4292: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi']: Telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadhr]: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] dari [Tsabit] dari [Anas] dia berkata: "Sungguh saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang dicukur oleh seorang tukang cukur dengan dikerumuni oleh para sahabat beliau. Sebenarnya yang mereka inginkan adalah agar setiap helai rambut beliau yang tercukur itu jatuh ke tangan seorang sahabat yang mengerumuninya."

【73】

Shahih Muslim 4293: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] dari [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Anas] bahwa ada seorang yang mempunyai masalah lalu berkata: 'Ya Rasulullah, sesungguhnya saya sedang membutuhkan pertolongan engkau. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun menjawab: "Hai ibu fulan, di tempat mana yang kamu inginkan untuk menyampaikan keperluanmu itu kepadaku? Lalu Rasulullah dan wanita itu menepi di suatu jalan hingga wanita tersebut dapat menyampaikan keperluannya.

【74】

Shahih Muslim 4294: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dari [Malik bin Anas] dari apa yang telah dibacakan kepadanya. Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dia berkata: 'Aku membaca Hadits [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah bin Az Zubair] dari ['Aisyah] istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dia berkata: "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diberi pilihan dari dua urusan atau pekerjaan, maka beliau memilih yang termudah, selama yang termudah itu tidak mengandung dosa. Jika pekerjaan itu mengandung dosa, maka beliau adalah orang yang paling menjauhkan diri dari padanya. Dan beliau tidak pernah marah, melainkan apabila beliau melihat larangan Allah 'azza wajalla dilanggar." Dan telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan [Ishaq bin Ibrahim] seluruhnya dari [Jarir]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin 'Abdah]: Telah menceritakan kepada kami [Fudhail bin 'Iyadh] keduanya dari [Manshur] dari [Muhammad] menurut riwayat Fudhail Ibnu Syihab. Sedangkan menurut riwayat Jarir adalah dari Muhammad Az Zuhri dari ['Urwah] dari ['Aisyah]: Dan telah menceritakannya kepada ku [Harmalah bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] melalui jalur ini yang serupa dengan Hadits Malik.

【75】

Shahih Muslim 4295: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] dia berkata: "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diberi pilihan dari dua urusan atau pekerjaan, yang salah satunya lebih mudah dari pada yang lainnya, maka beliau memilih yang termudah, selama yang termudah itu tidak mengandung dosa. Jika perkara itu mengandung dosa, maka beliau adalah orang yang paling menjauhkan diri dari padanya. Dan Telah menceritakannya kepada kami [Abu Kuraib] dan [Ibnu Numair] seluruhnya dari [Abdullah bin Numair] dari [Hisyam] melalui jalur ini, dia hanya menyebutkan sampai perkataan: 'Maka beliau akan memilih yang termudah.' Dan tidak ada kalimat lain setelah itu.

【76】

Shahih Muslim 4296: Telah menceritakannya kepada kami [Abu Kuraib]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam sama sekali tidak pernah memukul dengan tangannya pelayan beliau atau pun seorang wanita pun, kecuali saat berjihad di jalan Allah, beliau tidak pernah membalas suatu kesalahan yang dilakukan orang kecuali bila keharaman-keharaman Allah 'azza wajalla dilanggar, beliau membalas karena Allah 'azza wajalla. Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Ibnu Numair] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami ['Abdah] dan [Waki']: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] seluruhnya dari [Hisyam] melalui jalur ini dengan adanya penambahan masing-masing dari mereka.

【77】

Shahih Muslim 4297: Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Hammad bin Thalhah Al Qannad]: Telah menceritakan kepada kami [Asbath] yaitu Ibnu Nashr Al Mahdani dari [Simak] dari [Jabir bin Samurah] dia berkata: "Saya pernah ikut shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada shalat zhuhur. Setelah itu beliau keluar untuk menemui istrinya dan saya pun turut menyertainya. Kemudian beliau disambut oleh beberapa anak kecil dan beliau pun segera mengusap kedua pipi mereka secara bergantian." Jabir berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengusap pipi saya dan saya merasakan tangan beliau yang dingin dan harum seolah-olah baru keluar dari tempat minyak wangi.'

【78】

Shahih Muslim 4298: Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id]: Telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Sulaiman] dari [Tsabit] dari [Anas]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] dan lafazh ini miliknya: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim] yaitu Ibnu Al Qasim: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] dan dia Ibnu Al Mughirah dari [Tsabit] dia berkata: [Anas] berkata: "Minyak misik dan minyak ambar atau sesuatu yang lain yang pernah saya cium, tidak ada yang melebihi semerbak wanginya badan beliau." Dan tidaklah saya menyentuh sesuatu, baik berupa sutera atau yang lainnya yang lebih halus dari pada telapak tangan beliau."

【79】

Shahih Muslim 4299: Dan telah menceritakan kepadaku [Ahmad bin Sa'id bin Shakhr Ad Darimi]: Telah menceritakan kepada kami [Habban]: Telah menceritakan kepada kami [Hammad]: Telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari [Anas] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam senantiasa ceria dan keringatnya bagai kilau mutiara. Apabila beliau berjalan, maka langkahnya terayun tegap. Sutera yang pernah saya sentuh tidak ada yang lebih halus dari pada telapak tangan beliau. Minyak misik dan minyak ambar yang pernah saya cium, tidak ada yang melebihi semerbak wanginya badan beliau."

【80】

Shahih Muslim 4300: Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb]: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim] yaitu Ibnu Al Qasim dari [Sulaiman] dari [Tsabit] dari [Anas bin Malik] dia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berkunjung ke rumah kami. kemudian beliau tidur sebentar (Qailulah) di rumah kami hingga berkeringat. Lalu Ibu saya mengambil sebuah botol dan berupaya memasukkan keringat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam itu ke dalam botol tersebut. Tiba-tiba Rasulullah terjaga sambil berkata kepada ibu saya: 'Hai Ummu Sulaim, apa yang kamu lakukan terhadap diriku? Ibu saya menjawab: 'Kami hanya mengambil keringat engkau untuk kami jadikan wewangian kami.' keringat beliau merupakan salah satu wewangian yang paling harum wanginya.

【81】

Shahih Muslim 4301: Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi']: Telah menceritakan kepada kami [Hujain bin Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz] yaitu Ibnu Abu Salamah dari [Ishaq bin 'Abdillah bin Abu Thalhah] dari [Anas bin Malik] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berkunjung ke rumah Ummu Sulaim. Lalu beliau tidur di atas tempat tidur Ummu Sulaim, ketika ia sedang tidak berada di rumah. Anas berkata: 'Pada suatu hari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang ke rumah kami dan tidur di atas tempat tidur Ummu Sulaim. Kemudian Ummu Sulaim disuruh pulang dan diberitahu bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shallallahu 'alaihi wa sallam sedang tidur di atas tempat tidurnya. Anas berkata: 'Ketika Ummu Sulaim tiba di rumah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah berkeringat, dan keringat beliau tergenang di tikar kulit di atas tempat tidur.' Maka Ummu Sulaim segera membuka tasnya dan segera mengusap keringat Rasulullah dengan sapu tangan dan memerasnya ke dalam sebuah botol. Tiba-tiba Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam terbangun dan terkejut seraya berkata: 'Apa yang kamu lakukan hai Ummu Sulaim? Ummu Sulaim menjawab: 'Ya Rasulullah, kami mengharapkan keberkahan keringat engkau untuk anak-anak kami. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kamu benar hai Ummu Sulaim!"

【82】

Shahih Muslim 4302: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami ['Affan bin Muslim]: Telah menceritakan kepada kami [Wuhaib]: Telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Anas] dari [Ummu Sulaim] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mendatangi Ummu Sulaim, dan tidur siang di rumahnya. Maka Ummu Sulaim menghamparkan karpet kulit untuk beliau dan beliau pun tidur di atasnya. Ternyata beliau mengeluarkan keringat yang banyak. Akhirnya Ummu Sulaim mengumpulkan keringat beliau dan memasukkannya ke dalam tempat minyak wangi dan botol-botol. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: 'Wahai Ummu Sulaim, Apa ini? Dia menjawab: 'Ini adalah keringatmu yang aku campur dengan minyak wangiku.'

【83】

Shahih Muslim 4303: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad Al A'laa]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] dia berkata: "Di pagi hari yang dingin, wahyu turun kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan dahi beliau mengucurkan keringat."

【84】

Shahih Muslim 4304: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dan [Ibnu Bisyr] seluruhnya dari [Hisyam]: Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abdillah bin Numair] dan lafazh ini miliknya: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr]: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah]: Harits bin Hisyam pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Bagaimana caranya wahyu datang kepada Anda?" Jawab beliau: "Terkadang wahyu datang kepadaku seperti bunyi lonceng. Itulah yang paling berat bagiku. Kemudian bunyi terputus, sedangkan aku telah memahami maksudnya. Terkadang malaikat datang menyerupai bentuk laki-laki, lalu aku memahami apa yang dikatakannya."

【85】

Shahih Muslim 4305: Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul A'laa]: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Hiththan bin 'Abdillah] dari ['Ubadah bin Ash Shamit] dia berkata: "Apabila wahyu sedang turun kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau kesusahan karenanya dan wajahnya berubah menjadi ke hitam-hitaman."

【86】

Shahih Muslim 4306: Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar]: Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Hiththan bin 'Abdillah Ar Raqasyi] dari ['Ubadah bin Ash Shamit] "Apabila wahyu sedang turun kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau menundukkan kepalanya, dan para sahabat pun ikut menundukkan kepala. Dan apabila wahyu telah selesai di bacakan, beliau mengangkat kepala kembali."

【87】

Shahih Muslim 4307: Telah menceritakan kepada kami [Manshur bin Abu Muzahim] dan [Muhammad bin Ja'far bin Ziyad]: [Manshur] berkata: Telah menceritakan kepada kami sedangkan [Ibnu Ja'far]: berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim] yaitu Ibnu Sa'd dari [Ibnu Syihab] dari ['Ubaidillah bin 'Abdillah] dari [Ibnu 'Abbas] dia berkata: "Para Ahli kitab biasanya menguraikan rambut mereka, sedangkan orang-orang musyrik biasa membelah dua rambut mereka. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lebih suka mencontoh para Ahli kitab, selama belum ada perintah tertentu mengenai urusan itu. Karena itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menguraikan rambut kepalanya, tetapi kemudian beliau berubah dengan membelahnya menjadi dua." Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir] Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahab] Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.

【88】

Shahih Muslim 4308: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Muhammad bin Basysyar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata: Aku mendengar [Abu Ishaq] berkata: Aku mendengar [Al Barra'] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam itu berperawakan sedang, perpundak bidang, rambutnya lebat terurai ke bahu hingga sampai kedua cuping telinganya. Pada suatu ketika, beliau pernah mengenakan pakaian berwarna merah, tidak ada seorangpun yang lebih tampan dari beliau.'

【89】

Shahih Muslim 4309: Telah menceritakan kepada kami ['Amru An Naqid] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Barra'] dia berkata: "Aku tidak pernah melihat orang yang lebih tampan berpakaian merah dari pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Rambut beliau terurai ke bahunya yang bidang, perawakannya tidak tinggi kurus dan tidak pula pendek." Abu Kuraib berkata dengan lafazh: 'Lahu Sya'arun.' (beliau mempunyai rambut.)

【90】

Shahih Muslim 4310: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad bin Al A'laa]: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] dari [Ibrahim bin Yusuf] dari [Bapaknya] dari [Abu Ishaq] dia berkata: Aku mendengar [Al Barra'] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah seorang yang paling tampan wajahnya, paling mulia akhlaknya, perawakannya tidak tinggi kurus dan tidak pula gemuk pendek."

【91】

Shahih Muslim 4311: Telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farrukh]: Telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Hazim]: Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dia berkata: Aku bertanya kepada [Anas bin Malik] bagaimana keadaan rambut Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? Dia menjawab: Beliau berambut ikal, tidak lurus dan tidak pula terlalu keriting, panjang rambutnya sampai antara kedua telinganya dan bahunya.

【92】

Shahih Muslim 4312: Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb]: Telah menceritakan kepada kami [Habban bin Hilal]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdush Shamad] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammam]: Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Anas] bahwa rambut Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terurai sampai ke kedua bahunya.

【93】

Shahih Muslim 4313: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin 'Ulayyah] dari [Humaid] dari [Anas] dia berkata: Rambut Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sampai melewati kedua daun telinganya.

【94】

Shahih Muslim 4314: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Muhammad bin Basysyar] dan lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak bin Harb] Aku mendengar [Jabir bin Samurah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam itu bermulut dzali', bermata asykal, dan bertumit manhus." Perawi berkata: 'Saya bertanya kepada Simak: 'Apa yang dimaksud dengan bermulut dhali'? ' Simak menjawab: 'Bermulut besar.' Saya bertanya pula kepadanya: 'Apa yang dimaksud dengan bermata asykal? ' Simak menjawab: 'Yaitu mata yang satu dengan yang lain letaknya tidak tampak berdekatan.' Saya bertanya lagi kepadanya: 'Lalu, apa yang dimaksud dengan bertumit manhus? ' Simak menjawab: 'Yaitu daging tumitnya sedikit.'

【95】

Shahih Muslim 4315: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Manshur]: Telah menceritakan kepada kami [Khalid bin 'Abdillah] dari [Al Jurairi] dari [Abu Ath Thufail] dia berkata: Aku bertanya kepadanya: 'Apakah kamu pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? Dia menjawab: 'Ya.' Dia orangnya berkulit putih, manis wajahnya, yang Allah ta'ala telah meridhainya. Abu Thufail meninggal pada tahun seratus Hijriyah, dia adalah orang yang terakhir kali meninggal dari kalangan para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

【96】

Shahih Muslim 4316: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul A'laa bin 'Abdul A'la] dari [Al Jurairi] dari [Abu Ath Thufail] dia berkata: "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan tidak ada orang lain selain saya (setelah dia tidak ada sahabat lagi) yang pernah melihat beliau. Perawi berkata: 'Saya bertanya kepadanya, bagaimana kamu melihatnya? Dia menjawab: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam itu berkulit putih, manis dan bertubuh sedang.'

【97】

Shahih Muslim 4317: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Ibnu Numair] serta ['Amru bin An Naqid] seluruhnya dari [Ibnu Idris]. Amru berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris Al Audi] dari [Hisyam] dari [Ibnu Sirin] dia berkata: [Anas bin Malik] ditanya, Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mencelup rambut beliau?" Jawab Anas: "Beliau tidak kelihatan beruban, kecuali -Ibnu Idris berkata: - sepertinya dia menyebutkan 'sedikit.' Sedangkan Abu Bakr dan Umar telah mencelup rambutnya dengan inai dan yang sejenisnya.

【98】

Shahih Muslim 4318: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakkar bin Ar Rayyan] Telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Zakaria] dari ['Ashim Al Ahwal] dari [Ibnu Sirin] dia berkata: "Aku bertanya kepada [Anas bin Malik], "pernahkah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mencelup rambut beliau?" Jawab Anas: "Beliau tidak kelihatan beruban, kecuali di jenggotnya tampak beberapa helai rambut putih." Ibnu Sirin bertanya lagi: Apakah Abu Bakar mencelup rambutnya?" Jawab Anas: "Ya, dengan inai dan yang sejenisnya."

【99】

Shahih Muslim 4319: Dan telah menceritakan kepadaku [Hajjaj Ibnu Sya'ir] Telah menceritakan kepada kami [Mu'alla bin Usud] Telah menceritakan kepada kami [Wuhaib bin Khalid] dari [Ayyub] dari [Muhammad bin Sirin] dia berkata: "Aku bertanya kepada [Anas bin Malik], "pernahkah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mencelup rambut beliau?" Jawab Anas: "Beliau tidak kelihatan beruban, kecuali sedikit."

【100】

Shahih Muslim 4320: Telah menceritakan kepadaku [Abu Ar Rabi' Al 'Ataki]: Telah menceritakan kepada kami [Hammad]: Telah menceritakan kepada kami [Tsabit], [Anas bin Malik] ditanya tentang apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam rambutnya dicelup, dia menjawab: "Seandainya saya mau menghitung jumlah rambut putih yang berada di antara jumlah rambut hitam beliau, tentu saya bisa menghitungnya. Dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mencelupnya. Adapun Abu Bakr dan Umar, maka sungguh keduanya mencelup rambut mereka dengan Inai dan sejenisnya.

【101】

Shahih Muslim 4321: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin 'Ali Al Jahdhami]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Telah menceritakan kepada kami [Al Mutsanna bin Sa'id] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] "Makruh seorang laki-laki mencabut rambut putih di kepala dan di jenggotnya." Dia juga berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah menyemir rambut dan jenggotnya. Uban Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hanya ada di bawah bibir, di antara mata dan telinga, serta di rambut kepala yang jarang tumbuhnya. Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Al Mutsanna] Telah menceritakan kepada kami [Abdus Shamad] Telah menceritakan kepada kami [Al Mutsanna] melalui jalur ini.

【102】

Shahih Muslim 4322: Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] dan [Ahmad bin Ibrahim Ad Dauraqi] dan [Harun bin 'Abdillah] seluruhnya dari [Abu Dawud], [Al Mutsanna] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Khulaid bin Ja'far] bahwa dia mendengar [Abu Iyas] dari [Anas] dia ditanya tentang Uban Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka dia menjawab: Allah tidak mencemari rambut beliau dengan warna putih.

【103】

Shahih Muslim 4323: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus]: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Khaitsamah] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Juhaifah] dia berkata: Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di sininya berwarna putih. -Zuhair sambil meletakan sebagian jari jemarinya di bawah bibirnya.- di katakan kepadanya: "Apa yang kamu lakukan pada waktu itu?" dia menjawab: Aku sedang meraut busur panah dan bulunya.

【104】

Shahih Muslim 4324: Telah menceritakan kepada kami [Washil bin 'Abdul A'laa]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudhail] dari [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Abu Juhaifah] dia berkata: 'Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkulit putih dan sudah beruban. Yang mirip dengan beliau adalah Hasan bin Ali.' Dan telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Manshur]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dan [Khalid bin 'Abdillah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] seluruhnya dari [Isma'il] dari [Abu Juhaifah] dengan Hadits yang serupa. Namun dia tidak menyebutkan: berkulit putih dan sudah beruban.'

【105】

Shahih Muslim 4325: Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud Sulaiman bin Dawud]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah]: dari [Simak bin Harb] dia berkata: Aku mendengar [Jabir bin Samurah] ditanya tentang uban Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu dia menjawab: 'Apabila beliau telah meminyaki rambutnya maka ubannya sama sekali tidak kelihatan. Namun apabila beliau tidak memakai minyak, maka ubannya kelihatan hanya sedikit.

【106】

Shahih Muslim 4326: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah] dari [Israil] dari [Simak] dia mendengar [Jabir bin Samurah] berkata: "Rambut Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kelihatan bercampur putih di kepala bagian muka dan di jenggot beliau, tetapi apabila telah beliau minyaki maka tidak kelihatan. Apabila rambut beliau kusut, barulah jelas kelihatan, dan jenggot beliau tebal." Lalu seseorang bertanya: "Apakah wajah beliau seperti pedang?" Jawab Jabir: "Tidak! Bahkan bundar seperti matahari dan bulan. Dan aku melihat sebuah cap di bahunya, kira-kira sebesar telor merpati." Dia serupa dengan warna tubuh beliau."

【107】

Shahih Muslim 4327: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak] dia berkata: Aku mendengar [Jabir bin Samurah] berkata: "Aku melihat sebuah cap (stempel) di punggung Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kira-kira sebesar telor merpati." Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Musa] Telah mengabarkan kepada kami [Hasan bin Shalih] dari [Simak] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.

【108】

Shahih Muslim 4328: Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Muhammad bin 'Abbad] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hatim] yaitu Ibnu Isma'il dari [Al Ja'ad bin 'Abdur Rahman] dia berkata: Aku mendengar [As Saib bin Yazid] berkata: "Aku dan Bibiku pergi bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu bibi berkata kepada beliau: "Ya Rasulullah, keponakanku sakit." Maka beliau mengusap kepalaku, kemudian beliau mendoakan keberkahan bagiku. Sesudah itu beliau berwudlu lalu kuminum sisa air wudlunya. Kemudian aku berdiri di belakang beliau. Aku melihat cap kenabian beliau terletak antara kedua bahu kira-kira sebesar telor burung."

【109】

Shahih Muslim 4329: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil]: Telah menceritakan kepada kami [Hammad] yaitu Ibnu Zaid: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Suwaid bin Sa'id]: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Mushir] seluruhnya dari ['Ashim Al Ahwal]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Hamid bin 'Umar Al Bakrawi] dan lafazh ini miliknya: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahid] yaitu Ibnu Ziyad: Telah menceritakan kepada kami ['Ashim] dari ['Abdullah bin Sarjis] dia berkata: dia berkata: "Saya pernah melihat dan makan roti serta daging (Atau dia berkata: bubur daging) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Perawi berkata: 'Saya bertanya kepada 'Abdullah bin Sarjis, 'Apakah Nabi Muhammad memohonkan ampun untukmu? ' Kemudian Abdullah bin Sarjis menjawab: Ya, dan untuk kamu juga. Lalu dia membaca ayat yang berbunyi: Mohonlah ampunan (hai Muhammad) atas dosamu dan dosa orang mukmin laki-laki dan perempuan. (Muhammad: 19). Abdullah bin Sarjis berkata: 'Lalu saya berputar ke belakang Rasulullah dan saya melihat tanda kenabian di antara dua pundak beliau, yaitu dekat punuk pundak kirinya. Pada tanda kenabian itu ada tahi lalat sebesar kutil.'

【110】

Shahih Muslim 4330: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] aku membaca Hadits [Malik] dari [Rabi'ah bin Abu 'Abdur Rahman] dari [Anas bin Malik]: Anas berkata: dia mendengar: Nabi Shallallahu'alaihi wasallam adalah orang yang tingginya sedang, tidak terlalu pendek dan tidak terlalu tinggi, tidak terlalu putih dan tidak terlalu coklat. Rambutnya berombak, tidak keriting dan tidak lurus. Allah mengutusnya pada umur empat puluh, beliau tinggal di Makkah sepuluh tahun dan di Madinah sepuluh tahun juga. Dan Wafat pada umur enam puluh tahun, jumlah uban di kepala dan jenggotnya tidak lebih dari dua puluh. Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ayyub] dan [Qutaibah bin Sa'id] dan ['Ali bin Hujr] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] yaitu Ibnu Ja'far: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Al Qasim bin Zakaria]: Telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Makhlad]: Telah menceritakan kepadaku [Sulaiman bin Bilal] keduanya dari [Rabi'ah] yaitu Ibnu 'Abdur Rahman dari [Anas bin malik] dengan Hadits yang serupa Malik bin Anas, hanya ada tambahan pada Hadits keduanya: 'beliau putih bercahaya.'

【111】

Shahih Muslim 4331: Telah menceritakan kepadaku [Abu Ghassan Ar Razi Muhammad bin 'Amru]: Telah menceritakan kepada kami [Hakkam bin Salm]: Telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin Zaidah] dari [Az Zubair bin 'Adi] dari [Anas bin Malik] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat pada usia enam puluh tiga tahun, Abu Bakar pada usia enam puluh tiga tahun, dan 'Umar pada usia enam puluh tiga tahun juga."

【112】

Shahih Muslim 4332: Dan telah menceritakan kepadaku ['Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits]: Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Kakekku] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku ['Uqail bin Khalid] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] dari ['Aisyah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam wafat pada usia enam puluh tiga tahun. Telah mengabarkan kepadaku [Sa'id bin Al Musayyab] dengan Hadits yang serupa. Dan telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin Abu Syaibah] dan ['Abbad bin Musa] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Thalhah bin Yahya] dari [Yunus bin Yazid] dari [Ibnu Syihab] melalui dua jalur ini, secara keseluruhan seperti Hadits 'Uqail.

【113】

Shahih Muslim 4333: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ma'mar Isma'il bin Ibrahim Al Hudzali]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amru] ia berkata: aku pernah bertanya kepada [Urwah]: Berapa tahun Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tinggal di kota Mekkah? Ia menjawab: "Sepuluh tahun." Amru berkata: Aku berkata: 'sesungguhnya [Ibnu Abbas] mengatakan bahwa beliau tinggal di sana selama tiga belas tahun.'

【114】

Shahih Muslim 4334: Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Umar]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amru] dia berkata: 'Aku bertanya kepada ['Urwah], Berapa lama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tinggal di Makkah? Dia menjawab: 'Sepuluh tahun.' Aku berkata: Sesungguhnya [Ibnu Abbas] berkata: 'Sepuluh tahun lebih.' Amru berkata: 'Semoga Allah memaafkan Urwah. Dia hanya mengambil dari perkataan seorang ahli Syair.'

【115】

Shahih Muslim 4335: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan [Harun bin 'Abdillah] dari [Rauh bin 'Ubadah]: Telah menceritakan kepada kami [Zakaria bin Ishaq] dari ['Amru bin Dinar] dari [Ibnu 'Abbas] "Sesungguhnya Rasulullah menetap di Makkah selama tiga belas tahun, dan beliau meninggal ketika berusia enam puluh tiga tahun."

【116】

Shahih Muslim 4336: Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Umar]: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin As Sari]: Telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Abu Jamrah Adh Dhuba'i] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: "Rasulullah menetap di Makkah setelah menjadi Nabi selama tiga belas tahun, sedangkan di Madinah selama sepuluh tahun dan beliau meninggal ketika berusia enam puluh tiga tahun."

【117】

Shahih Muslim 4337: Dan telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin 'Umar bin Muhammad bin Aban Al Ju'fi]: Telah menceritakan kepada kami [Sallam Abu Al Ahwash] dari [Abu Ishaq] dia berkata: Aku pernah duduk-duduk bersama [Abdullah bin 'Utbah], lalu orang-orang saling membicarakan usia Rasulullah. Sebagian kaum berkata: 'Abu Bakr lebih tua dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka Abdullah berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat pada usia enam puluh tiga tahun, Abu Bakr meninggal pada usia enam puluh tiga tahun, dan Umar dibunuh pada usia enam puluh tiga tahun. Lalu seseorang yang biasa dipanggil ['Amir bin Sa'ad] dari kaum tersebut berkata: Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dia berkata: Kami pernah duduk di samping Mu'awiyah. Lalu orang-orang saling membicarakan umur Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. [Mu'awiyah] berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat pada usia enam puluh tiga tahun, Abu Bakr meninggal pada usia enam puluh tiga tahun, dan Umar dibunuh pada usia enam puluh tiga tahun.'

【118】

Shahih Muslim 4338: Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] dan lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] Aku mendengar [Abu Ishaq] bercerita dari ['Amir bin Sa'd Al Bajali] dari [Jarir] bahwa dia mendengar [Mu'awiyah] berkhutbah seraya berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat pada usia enam puluh tiga tahun, demikian juga Abu Bakr, dan Umar. Dan aku pun sepertinya akan meninggal pada usia enam puluh tiga tahun.

【119】

Shahih Muslim 4339: Dan telah menceritakan kepadaku [Ibnu Minhal Adh Dharir]: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai']: Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin 'Ubaid] dari ['Ammar] budak Bani Hasyim dia berkata: "Saya pernah bertanya kepada [Ibnu Abbas], berapa usia Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika wafat? Ibnu Abbas menjawab: Saya tidak menduga bahwasannya orang yang sepertimu ini tidak mengetahui hal itu. Saya berkata: Sebenarnya saya pernah bertanya kepada para sahabat yang lain. Tetapi, jawaban mereka saling berbeda. oleh karena itu, saya ingin mengetahui jawaban tersebut darimu? Ibnu Abbas bertanya lagi, benarkah seperti itu? Saya menjawab: 'Ya benar.' Ibnu Abbas berkata: 'Baiklah.' Sekarang hitunglah! Beliau diutus sebagai Nabi pada usia empat puluh tahun. Setelah itu, selama lima belas tahun, beliau menetap di kota Makkah dengan perasaan harap-harap cemas. Akhirnya, beliau menetap dikota Madinah selama sepuluh tahun Hijrah. Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi']: Telah menceritakan kepada kami [Syababah bin Sawwar]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Yunus] melalui jalur ini yang serupa dengan Hadits Yazid bin Zurai'.

【120】

Shahih Muslim 4340: Dan telah menceritakan kepadaku [Nashr bin 'Ali]: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr] yaitu Ibnu MuFadhldlal: Telah menceritakan kepada kami [Khalid Al Hadzdza]: Telah menceritakan kepada kami ['Ammar] -seorang budak- Bani Hasyim: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Abbas] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat pada usia enam puluh lima tahun. Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Ulayyah] dari [Khalid] melalui jalur ini.

【121】

Shahih Muslim 4341: Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim Al Handzali]: Telah mengabarkan kepada kami [Rauh]: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari ['Ammar bin Abu 'Ammar] dari [Ibnu 'Abbas] dia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tinggal di Makkah selama lima belas tahun. Selama tujuh tahun beliau mendengar suara dan melihat sinar. Dan delapan tahun diwahyukan kepada beliau. Dan beliau tinggal di Madinah selama sepuluh tahun."

【122】

Shahih Muslim 4342: Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] dan [Ishaq bin Ibrahim] dan [Ibnu Abu 'Umar] dan lafazh ini milik Zuhair. [Ishaq] berkata: Telah mengabarkan kepada kami Sedangkan yang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Az Zuhri] dia mendengar [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya saya adalah Muhammad, saya adalah Ahmad, saya adalah al-Mahi yang maknanya Allah menghapus kekufuran denganku, saya adalah al-Hasyir yang maknanya orang-orang akan dikumpulkan mengikuti kakiku, dan saya adalah al-'Aqib yang maknanya tiada nabi sesudahku."

【123】

Shahih Muslim 4343: Telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [bapaknya] radliallahu 'anhu katanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku mempunyai beberapa nama: (1) Aku bernama Muhammad. (2) Aku bernama Ahmad. (3) Aku bernama Al Mahi (penumpas), yang artinya Allah menumpas kekufuran denganku. (4) Aku bernama Al-Hasyir (pengumpul) yang artinya Allah mengumpulkan manusia mengikuti langkahku. (5) Aku bernama Al 'Aqib (penutup), yang artinya tidak ada seorang Nabi pun sesudahku. Dan sesungguhnya, aku juga oleh Allah diberi nama Ra'uf (penyantun) dan Rahim (penyayang)." Dan telah menceritakan kepadaku ['Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Kakekku]: Telah menceritakan kepadaku ['Uqail]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami ['Abdu bin Humaid] telah mengabarkan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi]: Telah mengabarkan kepada kami [Abul Yaman]: Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] seluruhnya dari [Az Zuhri] melalui jalur ini. Dan di dalam Hadits Syu'aib dan Ma'mar di sebutkan dengan lafazh: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Di dalam Hadits Uqail dia berkata: 'Aku bertanya kepada Az Zuhri, Apa artinya Al 'Aqib? Dia menjawab: Yaitu yang tidak ada nabi setelahnya. Juga di dalam Hadits Ma'mar dan Uqail menggunakan lafazh 'Al kafarah' (kekafiran), sedangkan di dalam Hadits Syu'aib menggunakan lafazh 'Al Kufru.'

【124】

Shahih Muslim 4344: Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim Al Handzali]: Telah mengabarkan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari ['Amru bin Murrah] dari [Abu 'Ubaidah] dari [Abu Musa Al Asy'ari] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan beberapa nama kepada kami yang merupakan nama beliau pribadi, sabdanya: "Aku bernama Muhammad, Ahmad, Al Muqaffa (sama dengan nama Al Aqib, penutup), Al Hasyir, Nabiyyut-Taubah dan Nabiyyur-Rahmah."

【125】

Shahih Muslim 4345: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb]: Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Abu Adh Dhuha] dari [Masruq] dari ['Aisyah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan suatu keringanan pada salah satu perintah beliau. Lalu hal itu sampai kepada sebagian sahabatnya dan mereka pun seperti kurang suka dan berlepas dari dari hal itu. maka sampailah kabar mengenai sikap mereka itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sehingga beliau pun berdiri dan berkhutbah: "Kenapa ada orang yang telah sampai kepada mereka suatu urusan dariku yang aku mendapatkan keringanan karenanya lalu mereka membencinya dan berlepas darinya?! Demi Allah, sungguh aku adalah orang yang lebih mengenal Allah daripada mereka dan aku adalah orang yang paling takut kepadaNya". Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id Al Asyaj]: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh] yaitu Ibnu Ghiyats: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakannya kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan ['Ali bin Khasyram] keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami ['Isa bin Yunus] keduanya dari [Al A'masy] melalui sanad Jarir yang serupa dengan Haditsnya.

【126】

Shahih Muslim 4346: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Muslim] dari [Masruq] dari ['Aisyah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memberikan keringanan kepada kaum muslimin dalam suatu masalah, tetapi mereka tidak mau menerimanya. Akhirnya berita itu sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hingga membuat beliau marah -dan kemarahan itu tampak pada wajah beliau." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Mengapa orang-orang tidak mau menerima keringanan yang telah diberikan kepada mereka melalui perantaraku? Demi Allah, aku adalah orang yang paling mengenal Allah dan yang paling dekat kepada Nya.'

【127】

Shahih Muslim 4347: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id]: Telah menceritakan kepada kami [Laits]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh]: Telah mengabarkan kepada kami [All Laits] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah bin Az Zubair] bahwa ['Abdullah bin Az Zubair]: Telah menceritakan kepadanya bahwa seorang laki-laki Anshar berselisih dengan Az Zubair di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam atas mata air Al Harrah yang biasa mereka gunakan untuk mengairi pohon kurma. Laki-laki Anshar itu berkata: "Biarkan air mengalir!" namun Az Zubair menolak. Akhirnya keduanya mengadukan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda: "Alirilah kebunmu wahai Zubair, setelah itu berikanlah kepada tetanggamu." Tetapi laki-laki Anshar itu marah seraya berkata: "Wahai Rasulullah, apakah karena ia anak dari pamanmu!" Wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerah, kemudian beliau bersabda: "Wahai Zubair, airilah kebunmu, setelah itu tahanlah hingga airnya kembali ke dalam tanah!" Abdullah bin Az Zubair berkata: "Az Zubair kemudian berkata: "Sungguh, aku perkirakan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan peristiwa itu: 'Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya'."

【128】

Shahih Muslim 4348: Telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya At Tujibi]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab]: Telah mengabarkan kepadaku [Abu Salamah bin 'Abdur Rahman] dan [Sa'id bin Al Musayyab] keduanya berkata: [Abu Hurairah] bercerita bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apa yang telah aku larang untukmu maka jauhilah. Dan apa yang kuperintahkan kepadamu, maka kerjakanlah dengan sekuat tenaga kalian. Sesungguhnya umat sebelum kalian binasa karena mereka banyak tanya, dan sering berselisih dengan para Nabi mereka." Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Salamah] yaitu Manshur bin Salamah Al Khuza'i: Telah mengabarkan kepada kami [Laits] dari [yazid bin Al Had] dari [Ibnu Syihab] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] keduanya Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] seluruhnya dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Al Mughirah] yaitu Al Hizami: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Umar]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] seluruhnya dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakannya kepada kami ['Ubaidullah bin Mu'adz]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Muhammad bin Ziyad] dia mendengar [Abu Hurairah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi']: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Razzaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Minabbih] dari [Abu Hurairah] seluruhnya dia berkata dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sabda: 'Tinggalkanlah oleh kalian apa yang telah aku larang…sedangkan di dalam Hadits Hammam dengan lafazh 'Turiktum', (yang telah aku suruh untuk meninggalkannya) karena celakanya umat sebelum kalian dikarenakan…-kemudian mereka menyebutkan Hadits yang serupa dengan Hadits Az Zuhri dari Sa'id dari Abu Salamah dari Abu Hurairah.-

【129】

Shahih Muslim 4349: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Ibnu Syihab] dari ['Amir bin Sa'd] dari [Bapaknya] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang muslim yang paling besar dosanya terhadap kaum muslimin lainnya adalah orang yang bertanya tentang sesuatu yang sebelumnya tidak diharamkan bagi kaum muslimin, tetapi akhirnya sesuatu tersebut diharamkan bagi mereka karena pertanyaannya."

【130】

Shahih Muslim 4350: Dan telah menceritakannya kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Ibnu Abu 'Umar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Az Zuhri]: Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abbad]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dia berkata: -Aku menghafalnya sebagaimana aku menghafal Bismillahir rahmanir rahim, dari [Az Zuhri] dari ['Ammar bin Sa'ad] dari [Bapaknya] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang muslim yang paling besar dosanya terhadap kaum muslimin lainnya adalah orang yang bertanya tentang sesuatu yang sebelumnya tidak diharamkan bagi kaum muslimin, tetapi akhirnya sesuatu tersebut diharamkan bagi mereka karena pertanyaannya." Dan telah menceritakannya kepadaku [Harmalah bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami ['Abdu bin Humaid]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdur Razzaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] keduanya dari [Az Zuhri] melalui jalur ini. Di dalam Hadits Ma'mar ada tambahan: 'Seseorang menanyakan sesuatu seraya mendesaknya.' Dan di dalam Hadits Yunus Amir bin Sa'ad bahwa dia mendengar Sa'ad.

【131】

Shahih Muslim 4351: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] dan [Muhammad bin Qudamah As Sulami] dan [Yahya bin Muhammad Al Lu'lu'i] -lafazh mereka tidak jauh berbeda- [Mahmud] berkata: Telah menceritakan kepada kami [An Nadhr bin Syumail]. Sedangkan yang lainnya berkata: Telah mengabarkan kepada kami [An Nadhr]: Telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah]: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Anas bin Malik] dari [Anas bin Malik] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengetahui berita tentang para sahabat. Kemudian beliau berdiri dan berpidato: 'Ketahuilah bahwa sesungguhnya surga dan neraka itu telah ditampakkan kepadaku. Aku tidak pernah melihat kebaikan dan keburukan seperti hari ini. Seandainya kalian dapat mengetahui apa yang aku ketahui, maka kalian pasti akan sedikit tertawa dan banyak menangis.' Anas berkata: 'Tidak ada hari yang lebih berat daripada hari itu yang pernah dialami oleh para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Mereka menutupi kepala mereka dan mereka pun terserang sakit sengau hidung.' Setelah itu, Umar bin Khaththab berdiri dan berkata: 'Kami rela Allah sebagai Tuhan kami, Islam sebagai agama kami, dan Muhammad sebagai nabi kami.' Anas berkata: 'Ada seorang laki-laki berdiri dan bertanya: 'Siapakah ayah saya? ' Beliau menjawab: 'Ayahmu adalah si fulan.' Maka turunlah ayat yang berikut ini: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu bertanya tentang segala sesuatu yang apabila dijelaskan kepadamu, maka hal itu akan memberatkanmu. (QS. Al Maa'idah: 101)

【132】

Shahih Muslim 4352: Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ma'mar bin Rib'i Al Qaisi]: Telah menceritakan kepada kami [Rauh bin 'Ubadah]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah]: Telah mengabarkan kepadaku [Musa bin Anas] dia berkata: Aku mendengar [Anas bin Malik]: dia berkata: "Ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Ya Rasulullah, siapa bapakku?" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Bapakmu si Fulan." Kemudian turunlah ayat: "Hai, orang-orang yang beriman! Janganlah kamu bertanya sesuatu, yang apabila dijelaskan kepadamu, hal itu akan memberatkanmu……" hingga akhir ayat (Al Maidah, 5: 101)

【133】

Shahih Muslim 4353: Telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya bin 'Abdillah bin Harmalah bin 'Imran At Tujibi]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab]: Telah mengabarkan kepadaku [Anas bin Malik] bahwa ketika matahari telah tergelincir, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pergi mengimami shalat Zhuhur. Setelah selesai shalat, beliau naik ke mimbar lalu mengingatkan jama'ah perihal hari kiamat dan mengingatkan pula bahwa sebelumnya akan terjadi beberapa peristiwa besar. Kemudian beliau bersabda: "Siapa yang ingin bertanya kepadaku mengenai sesuatu, tanyakanlah. Demi Allah, jika ada pertanyaan yang ingin kalian tanyakan kepadaku, niscaya akan kujawab selama aku masih berdiri di tempatku ini." Kata Anas bin Malik: "Maka banyaklah orang menangis mendengar ucapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tersebut. Kemudian beliau mengulang-ulang ucapannya itu, "Bertanyalah kepadaku!" maka berdirilah 'Abdullah bin Hudzafah lalu dia bertanya: "Siapa bapakku, ya Rasulullah?" jawab Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Bapakmu Hudzafah!" Maka tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengulang ucapannya: "bertanyalah kepadaku!" 'Umar menyela seraya berkata: "Kami rela Allah menjadi Tuhan kami, Islam menjadi agama kami, dan Muhammad menjadi Rasulullah." Kata Anas, "setelah 'Umar mengucapkan kata-katanya itu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diam seketika, kemudian beliau bersabda: "Perhatikanlah! Demi Allah, yang jiwa Muhammad berada dalam kekuasaan-Nya, baru saja telah diperlihatkan kepadaku surga dan neraka, tepat di sisi dinding ini. Suatu pemandangan yang belum pernah kulihat seperti ini mengenai kebaikan dan kejahatan." Kata Ibnu Syihab: "Telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah dia berkata: bahwa Ummu 'Abdullah bin Hudzafah berkata kepada anaknya, 'Abdullah bin Hudzafah, " Aku tidak pernah mendengar seorang pun anak yang lebih durhaka daripadamu. Percayakah engkau bahwa ibumu telah melacur seperti halnya wanita-wanita jahiliyah, lalu 'aibnya terbuka di kalangan orang banyak?" kata 'Abdullah bin Hudzafah: "Demi Allah, seandainya aku dinasabkan kepada budak hitam sekalipun, tentu aku akan mau." Telah menceritakan kepada kami ['Abdu bin Humaid]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdur Razzaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi]: Telah mengabarkan kepada kami [Abul Yaman]: Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] keduanya dari [Az Zuhri] dari [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Hadits ini dan Hadits 'Ubaidillah. Namun (Syu'aib) dia berkata: dari Az Zuhri dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin Abdullah dia berkata: Telah menceritakan kepadaku seseorang dari kalangan ahli ilmu bahwa Ummu 'Abdillah bin Hudzafah berkata sebagaimana Hadits Yunus.

【134】

Shahih Muslim 4354: Telah menceritakan kepada kami [Yusuf bin Hammad Al Ma'ni]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul A'laa] dari [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] bahwa suatu hari para sahabat pernah bertanya kepada Nabiyullah Shallallahu'alaihi wasallam, dan mereka saat itu begitu serius menanyakan pertanyaan tersebut. Hari selanjutnya (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) naik mimbar dan bersabda: "Bertanyalah kalian! Tidaklah kalian pada hari ini bertanya suatu hal, kecuali saya akan menjelaskannya". Maka para sahabat begitu perhatian jangan-jangan ada urusan sangat penting yang dibawa nabi. (Anas bin Malik Radhiyallahu'anhu) berkata: sehingga tidaklah saya menoleh ke kanan kiri kecuali kutemukan setiap orang dalam keadaan menundukkan diri sambil menangis. Tiba-tiba bangkitlah seorang laki-laki dengan penutup kepala sehingga dipanggil tidak dengan nama bapaknya. Tiba-tiba ia mengajukan pertanyaan, wahai Nabiyullah siapakah bapakku? (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda: "Bapakmu adalah Hudzafah". (Anas bin Malik Radhiyallahu'anhu) berkata: 'kemudian 'Umar bangkit' --atau dengan redaksi 'kemudian 'Umar hendak bangkit-- dan berkata: "Kami rela Allah sebagai rabb kami, Islam sebagai agama kami, dan Muhammad Shallallahu'alaihi wasallam sebagai Rasul kami" dengan berlindung kepada Allah dari kejahatan segala fitnah. Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Saya belum pernah melihat kebaikan ataupun kejelekan melebihi hari ini, telah diperlihatkan bagiku surga dan neraka sampai saya melihatnya pada dinding ini". Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Habib Al Harits]: Telah menceritakan kepada kami [Khalid] yaitu Ibnu Al Harits: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu 'Adi] seluruhnya dari [Hisyam]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami ['Ashim bin An Nadhr At Tamii]: Telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] dia berkata: Aku mendengar [Bapakku] berkata secara keseluruhan. Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Anas] mengenai kisah ini.

【135】

Shahih Muslim 4355: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Barrad Al Asy'ari] dan [Muhammad bin Al A'laa Al Hamdani] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Buraidah] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] dia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanyai mengenai beberapa hal yang sebenarnya beliau membencinya. Dan ketika hal itu selalu ditanyakan kepada beliau, maka beliaupun marah lantas berdiri dan berkata kepada orang-orang: 'Tanyakanlah kepadaku semau kalian? Maka ada seorang lelaki berkata: Siapakah bapakku? Beliau menjawab: 'bapakmu adalah Hudzafah.' Lalu ada lagi seorang lelaki yang berdiri dan berkata: Wahai Rasulullah, siapakah bapakku? Beliau menjawab: 'bapakmu adalah Salim budak dari Syaibah.' Dan ketika Umar melihat kemarahan pada wajah Rasulullah, ia berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami bertaubat kepada Allah. Dan dalam riwayat Abu Kuraib disebutkan: siapakah bapakku wahai Rasulullah? Lantas beliau menjawab: 'bapakmu adalah Salim budak dari Syaibah.'

【136】

Shahih Muslim 4356: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id Ats Tsaqafi] dan [Abu Kamil Al Jahdari] lafazh keduanya tidak jauh berbeda, dan ini adalah Hadits Qutaibah dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Simak] dari [Musa bin Thalhah] dari [Bapaknya] dia berkata: "Saya bersama Rasulullah pernah berjalan melewati orang-orang yang sedang berada di pucuk pohon kurma. Tak lama kemudian beliau bertanya: 'Apa yang dilakukan orang-orang itu? '" Para sahabat menjawab: 'Mereka sedang mengawinkan pohon kurma dengan meletakkan benang sari pada putik agar lekas berbuah.' Maka Rasulullah pun bersabda: 'Aku kira perbuatan mereka itu tidak ada gunanya.' Thalhah berkata: 'Kemudian mereka diberitahukan tentang sabda Rasulullah itu. Lalu mereka tidak mengawinkan pohon kurma.' Selang beberapa hari kemudian, Rasulullah diberitahu bahwa pohon kurma yang dahulu tidak dikawinkan itu tidak berbuah lagi. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Jika okulasi (perkawinan) pohon kurma itu berguna bagi mereka, maka hendaklah mereka terus melanjutkannya. Sebenarnya aku hanya berpendapat secara pribadi. Oleh karena itu, janganlah menyalahkanku karena adanya pendapat pribadiku. Tetapi, jika aku beritahukan kepada kalian tentang sesuatu dari Allah, maka hendaklah kalian menerimanya. Karena, aku tidak pernah mendustakan Allah.'

【137】

Shahih Muslim 4357: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Ar Rumi Al Yamami] dan ['Abbas bin 'Abdul 'Azhim Al 'Anbari] dan [Ahmad bin Ja'far Al Ma'qiri] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [An Nadhr bin Muhammad]: Telah menceritakan kepada kami ['Ikrimah] yaitu Ibnu 'Ammar: Telah menceritakan kepada kami [Abu An Najasyi]: Telah menceritakan kepadaku [Rafi' bin Khadij] dia berkata: Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam datang ke Madinah, para penduduk Madinah sedang menyerbukkan bunga kurma agar dapat berbuah yang hal itu biasa mereka sebut dengan 'mengawinkan', maka beliaupun bertanya: apa yang sedang kalian kerjakan? Mereka menjawab: Dari dulu kami selalu melakukan hal ini. Beliau berkata: 'Seandainya kalian tidak melakukannya, niscaya hal itu lebih baik.' Maka merekapun meninggalkannya, dan ternyata kurma-kurma itu malah rontok dan berguguran. Ia berkata: lalu hal itu diadukan kepada beliau dan beliaupun berkata: 'Sesungguhnya aku hanyalah manusia biasa, oleh karenanya apabila aku memerintahkan sesuatu dari urusan dien (agama) kalian, maka ambillah (laksanakanlah) dan jika aku memerintahkan sesuatu kepada kalian berdasar pendapatku semata, maka ketahuilah bahwa sungguh aku hanyalah manusia biasa. -Ikrimah berkata: kurang lebih seperti itu.- Al Ma'qiri berkata: maka iapun berguguran, -dan dia tidak meragukan hal itu.-

【138】

Shahih Muslim 4358: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan ['Amru An Naqid] seluruhnya dari [Al Aswad bin 'Amir]: [Abu Bakr] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin 'Amir]: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] dan dari [Tsabit] dari [Anas] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melewati suatu kaum yang sedang mengawinkan pohon kurma lalu beliau bersabda: "Sekiranya mereka tidak melakukannya, kurma itu akan (tetap) baik." Tapi setelah itu, ternyata kurma tersebut tumbuh dalam keadaan rusak. Hingga suatu saat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melewati mereka lagi dan melihat hal itu beliau bertanya: 'Ada apa dengan pohon kurma kalian? Mereka menjawab: Bukankah anda telah mengatakan hal ini dan hal itu? Beliau lalu bersabda: 'Kalian lebih mengetahui urusan dunia kalian.'

【139】

Shahih Muslim 4359: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi']: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Razzaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabih] dia berkata: 'Inilah yang telah di ceritakan oleh [Abu Hurairah] kepada kami dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, -kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits yang di antaranya-: dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada dalam genggaman-Nya, sungguh akan kepada kalian suatu masa, dimana seseorang tidak akan melihatku lagi, kemudian jika seandainya dia dapat melihatku, maka hal itu lebih ia cintai dari pada keluarga dan hartanya." Abu Ishaq berkata: 'Menurut saya, arti Hadits tersebut adalah: Sungguh seandainya dia dapat melihatku bersama mereka, maka hal itu lebih ia sukai dari pada keluarganya dan hartanya. Namun sayangnya dia tidak akan dapat melihatku lagi.' Menurutku ada bagian-bagian kalimat yang didahulukan dan ada juga yang diakhirkan.

【140】

Shahih Muslim 4360: Telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya]: Telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] bahwa [Abu Salamah bin 'Abdur Rahman]: Telah menceritakan kepadanya bahwa [Abu Hurairah] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku adalah orang yang paling berhak atas diri Isa, para Nabi adalah satu saudara dari satu bapak (Adam), dan antara aku dengan Isa 'Alaihis Salam tidak ada seorang Nabi pun."

【141】

Shahih Muslim 4361: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Daud 'Umar bin Sa'd] dari [Sufyan] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku adalah orang yang paling berhak atas diri Isa, para Nabi adalah satu saudara dari satu bapak (Adam), dan antara aku dengan Isa 'Alaihis Salam tidak ada seorang Nabi pun."

【142】

Shahih Muslim 4362: Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi']: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Razzaq]: Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabih] dia berkata: 'Inilah yang telah di ceritakan oleh [Abu Hurairah] kepada kami dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, -kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits yang di antaranya-: dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Aku lebih berhak atas diri Isa putra Maryam dari semua manusia di dunia dan di akhirat, " para sahabat bertanya: "Bagaimana hal itu wahai Rasulullah?" beliau bersabda: "Para Nabi adalah satu ayah (adam), ibu mereka berbeda-beda namun agama mereka satu, dan antara aku dengan Isa tidak ada Nabi."

【143】

Shahih Muslim 4363: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul A'laa] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Tidaklah seorang bayi dilahirkan kecuali syetan pasti menikamnya hingga ia menangis keras karena tikaman tersebut, kecuali Ibnu Maryam (Isa) dan ibunya." Kemudian Abu Hurairah berkata: Jika kalian mau bacalah ayat ini: "INNII U'IIDZUHAA BIKA WA DZURRIYYATAHAA MINAS SYAITHAANIR RAJIM (Sesungguhnya aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk)." Dan telah menceritakannya kepadaku [Muhammad bin Rafi']: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Razzaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku ['Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi] Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] seluruhnya dari [Az Zuhri] melalui jalur ini keduanya berkata: 'disentuhnya oleh syetan ketika di lahirkan, hingga dia menangis keras karena sentuhannya tersebut kepadanya.' Dan di dalam Hadits Syu'aib dengan lafazh: 'dari sentuhan syetan.'

【144】

Shahih Muslim 4364: Telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir] Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahab] Telah menceritakan kepadaku [Amru bin Al Harits] Bahwa [Abu Yunus Sulaiman] -budak yang dimerdekakan oleh Abu Hurairah- menceritakan kepadanya, dari [Abu Hurairah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Setiap anak Adam akan disentuh setan ketika dia dilahirkan, kecuali Maryam dan anaknya (Isa)."

【145】

Shahih Muslim 4365: Telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farrukh]: Telah mengabarkan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Suhail] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Teriakan bayi ketika dia dilahirkan adalah karena dorongan jahat syetan."

【146】

Shahih Muslim 4366: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi'] Telah menceritakan kepada kami [Abdur Razaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabih] dia berkata: 'Inilah yang telah di ceritakan oleh [Abu Hurairah] kepada kami dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, -kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits yang di antaranya-: dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Isa 'Alaihis Salam melihat seorang laki-laki mencuri, lalu Isa berkata kepadanya: 'kamu mencuri'? maka dia menjawab: 'Tidak, dan demi Dzat yang tidak ada Ilah kecuali Dia, ' Isa berkata: 'Aku beriman kepada Allah dan aku dustakan kedua mataku atas diriku.'

【147】

Shahih Muslim 4367: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] dan [Ibnu Fudhail] dari [Al Mukhtar] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Ali bin Hujr As Sa'idi] lafazh ini miliknya Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] Telah mengabarkan kepada kami [Al Mukhtar bin Fulful] dari [Anas bin Malik] dia berkata: Ada seseorang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: Wahai sebaik-baik makhluk! Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata kepadanya: Itu adalah Ibrahim Alaihis Salam. Dan telah menceritakannya kepada kami [Abu Kuraib] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Idris] dia berkata: Aku mendengar [Mukhtar bin Fulful] -budak dari- Amru bin Huraits dia berkata: Aku mendengar [Anas] berkata: Seseorang berkata: Ya Rasulullah…dengan Hadits yang serupa. Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Al Mutsanna] Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Al Mukhtar] dia berkata: Aku mendengar [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Hadits yang serupa.

【148】

Shahih Muslim 4368: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Al Mughirah] yaitu Ibnu Abdurrahman Al Hizami dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Nabi Ibrahim berkhitan pada usia delapan puluh tahun dengan menggunakan kapak."

【149】

Shahih Muslim 4369: Dan telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya] Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahab] Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dan [Sa'id bin Musayyab] dari [Abu Hurairah], dia berkata: Bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Bersabda: "Aku lebih berhak untuk ragu dari pada Ibrahim 'Alaihis Salam ketika ia berkata: "Wahai Tuhanku perlihatkanlah kepada saya bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang yang telah mati, " Allah berfirman: "Apakah kamu tidak beriman?" Ibrahim berkata: "Tentu, akan tetapi agar hatiku mantap. Dan rahmat Allah semoga terlimpah kepada Luth sungguh ia telah berlindung kepada keluarga yang kuat. Sekiranya aku masuk penjara dan mendekam selama mendekamnya Yusuf, tentu aku akan menuruti ajakan penggoda." Dan telah menceritakannya kepada kami -Insya Allah- [Abdullah bin Muhammad bin Asma] Telah menceritakan kepada kami [Juwairiyah] dari [Malik] dari [Az Zuhri] bahwa [Sa'id Al Musayyab] dan [Abu Ubaid] keduanya mengabarkan kepadanya dari [Abu Hurairah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Hadits yang semakna Hadits Yunus dari Az Zuhri.

【150】

Shahih Muslim 4370: Dan telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] Telah menceritakan kepada kami [Syababah] Telah menceritakan kepada kami [Warqa] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Semoga Allah mengampuni Nabi Luth, Sungguh dia berlindung kepada keluarga yang kuat."

【151】

Shahih Muslim 4371: Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah bin Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Jarir bin Hazim] dari [Ayyub As Sakhtiyani] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Abu Hurairah] bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Sesungguhnya Nabi Ibrahim Alaihis Salam tidak pernah berdusta sama sekali, kecuali pada tiga kali kesempatan saja. Dua kali dusta yang berkaitan dengan dzat Allah, yaitu ucapan Nabi Ibrahim yang berbunyi: Sesungguhnya Aku sakit (QS Ash Shafaat: 89). Dan ucapannya yang berbunyi: ………tapi berhala yang paling besar inilah yang telah melakukannya. (Al Anbiya: 63) serta dusta tentang siti Sarah yang ceritanya sebagai berikut: Pada suatu ketika Nabi Ibrahim Alaihis Salam beserta istrinya yang cantik, Siti Sarah, pergi ke suatu wilayah yang dikuasai oleh raja yang kejam. Nabi Ibrahim berkata kepada istrinya: 'Wahai Istriku, ketahuilah jika raja yang kejam itu bahwa kamu adalah istriku, tentu ia akan membunuhku dan merebutmu dariku. Oleh karena itu, jika ia bertanya kepadamu, maka katakanlah kepadanya bahwa kamu adalah saudara perempuanku -dan kamu memang saudara perempuanku seagama (sama-sama Islam) dan lagi pula di bumi ini tidak aku temui seorang muslim kecuali aku dan kamu.' Ketika Nabi Ibrahim dan Siti Sarah memasuki wilayah raja yang kejam itu, maka seorang punggawa kerajaan melihat Siti Sarah. Kemudian punggawa kerajaan tersebut melaporkan hal itu kepada rajanya yang lalim. 'Wahai tuan paduka raja, sesungguhnya saya melihat seorang wanita datang ke wilayah kekuasaan paduka raja dan sepertinya tidak ada seorang pun yang pantas memiliki wanita tersebut selain paduka raja.' Akhirnya raja lalim itu mengutus para punggawa kerajaan untuk menemui Siti Sarah sekaligus membawanya ke istana sang raja, sedangkan Nabi Ibrahim segera melaksanakan shalat dan berdo'a kepada Allah demi keselamatan istrinya, Siti sarah. Tetapi, tiba-tiba tangannya terasa terbelenggu dengan kuat. Lalu raja lalim itu memohon kepada Siti Sarah seraya berkata: 'Wahai wanita cantik, berdo'alah kepada Tuhan agar Dia membebaskan tanganku dan aku berjanji tidak akan berbuat keji kepadamu.' Lalu Siti Sarah pun berdo'a kepada Allah agar membebaskan tangan raja itu. Tetapi, begitu terlepas, ternyata raja itu ingin menjamahnya lagi, hingga tangannya terasa terbelenggu lebih kuat lagi dari yang sebelumnya. Kemudian raja lalim itu memohon kepada Siti Sarah untuk berdo'a seperti permohonan yang sebelumnya. Tetapi, begitu terlepas, ternyata raja itu ingin menjamahnya lagi, hingga tangannya terasa terbelenggu lebih kuat lagi dari yang pertama dan yang kedua. Lalu raja lalim itu berkata kepada Siti Sarah: 'Wahai wanita cantik, berdo'alah kepada Tuhan agar Dia membebaskan tanganku dari belenggu ini. Demi Tuhan, aku berjanji tidak akan pernah lagi berbuat keji kepadamu.' Kemudian Siti Sarah pun berdo'a hingga tangan raja itu terbebas dari belenggu tersebut. Setelah itu, raja pun memanggil punggawa kerajaan yang telah membawa Siti Sarah seraya berkata kepadanya: 'Hai punggawa, ketahuilah bahwa wanita yang kamu bawa kepadaku itu adalah syetan dan bukan manusia. Oleh karena itu, bawalah ia keluar dari wilayah kekuasaanku dan berikanlah Hajar kepadanya sebagai pelayan.' Rasulullah bersabda: 'Lalu Siti Sarah pergi dari istana raja itu dengan berjalan kaki. Ketika Nabi Ibrahim melihatnya, maka ia pun langsung menyambut dan mendekati seraya berkata: 'Bagaimana keadaanmu? ' Siti Sarah menjawab: 'Alhamdulillah. Aku baik-baik saja. Allah pun telah menghalangi tangan raja yang lalim itu untuk menjamahku dan ia pun memberiku seorang pelayan.' Abu Hurairah berkata: 'Ia (Hajar) itu adalah ibu kalian wahai Bani Mai's-Samaa'! '

【152】

Shahih Muslim 4372: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi'] Telah menceritakan kepada kami [Abdur Razaq] Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabih] dia berkata: 'Inilah yang telah di ceritakan oleh [Abu Hurairah] kepada kami dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, -kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits yang di antaranya-: dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Dahulu orang-orang bani Isra`il mandi dengan telanjang sehingga sebagian dapat melihat aurat sebagaian yang lain, sedangkan Musa 'Alaihis Salam selalu mandi sendirian, lalu orang-orang berkata: 'Demi Allah tidaklah ada yang menghalangi Musa untuk mandi bersama kita kecuali karena dia memiliki cacat pada auratnya.'" Rasulullah Bersabda: "Suatu kali Musa pergi untuk mandi, lalu ia meletakkan pakaiannya di atas sebuah batu, namun batu tersebut hanyut membawa pakaiannya, " Rasulullah Bersabda lagi: "Lalu Musa segera mengejar batu tersebut untuk mengambilnya, ia berkata: 'Wahai batu kembalikanlah pakaianku, wahai batu kembalikanlah pakaianku.' Sehingga orang-orang bani Isra`il bisa melihat aurat Musa, lalu mereka berkata: 'Demi Allah, ternyata pada aurat Musa tidak ada kejanggalan, ' kemudian setelah itu batu tersebut bangun sehingga bisa terlihat oleh Musa. Lalu Musa mengambil pakaiannya dan memukul batu tersebut, " Abu Hurairah berkata: "Demi Allah, pada batu tersebut masih ada bekas pukulan Musa enam atau tujuh tempat."

【153】

Shahih Muslim 4373: Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Habib Al Harits]: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zura'i]: Telah menceritakan kepada kami [Khalid Al Hadzdza'] dari ['Abdillah bin Syaqiq] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Abu Hurairah] dia berkata: Nabi Musa adalah orang yang pemalu dan tidak pernah terlihat auratnya. Orang-orang bani Israil menuduhnya bahwa terdapat cacat pada auratnya. Abu Hurairah berkata: Pada suatu ketika, Nabi Musa mandi di sebuah sungai. Ia letakkan pakaiannya di atas sebuah batu. Tetapi batu itu hanyut dibawa air. Lalu Musa mengejarnya untuk menggapainya dengan menggunakan tongkat seraya berkata: Pakaianku hanyut terbawa batu! Pakaianku hanyut terbawa batu! Hingga akhirnya dia berhenti di sekelompok orang-orang Bani Israil. Lalu turunlah ayat Al Qur'an yang berbunyi: Hai orang-orang yang beriman, Janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa, maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Sesungguhnya Musa adalah orang yang mempunyai kedudukan yang terhormat dan mulia di sisi Allah. (QS Al Ahzab: 69).

【154】

Shahih Muslim 4374: Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi'] dan [Abad bin Humaid]. Abad berkata: Telah mengabarkan kepada kami sedangkan [Ibnu Rafi'] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdur Razaq] Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Ibnu Thawus] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah], dia berkata: "Malaikat maut diutus (oleh Allah) kepada Musa 'alaihis salam, maka ketika ia tiba dihadapannya, Musa langsung memukulnya hingga dia mencongkel matanya, lalu ia kembali kepada Rabbnya seraya berkata: 'Engkau telah mengutusku kepada seorang hamba yang tidak menginginkan kematian.'" Abu Hurairah berkata: "Maka Allah mengembalikan matanya dan berfirman: 'Kembalilah dan katakan padanya agar ia meletakkan tangannya di atas punggung sapi, maka pada setiap bulu yang ia sentuh dengan tangannya akan ditangguhkan satu tahun dari umurnya.' Maka Musa berkata: 'Wahai Tuhanku kemudian apa lagi setelah itu?' Allah berfirman: 'Kemudian akan datang kematian.' Musa berkata: 'Kalau begitu sekarang saja.' Lalu ia pun memohon kepada Allah agar (kuburnya) didekatkan dengan bumi Qudus dengan jarak sejauh lemparan batu." Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Jika saya ada di sana niscaya akan saya beritahukan kepada kalian letak kuburannya, yaitu pada sisi jalan di bawah pasir yang merah."

【155】

Shahih Muslim 4375: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi']: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Razzaq]: Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Hamam bin Munabbih] dia berkata: 'Inilah yang telah di ceritakan oleh [Abu Hurairah] kepada kami dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, -kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits yang di antaranya-: dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Malaikat maut datang menemui Musa 'Alaihis Salam, lalu ia berkata kepadanya: 'Penuhilah panggilan Rabbmu, ' Rasulullah Bersabda: "Lalu Musa menampar mata malaikat maut dan mencukilnya, " Rasulullah Bersabda: "Lalu malaikat maut pulang menemui Allah 'azza wajalla seraya berkata: 'Engkau telah mengutusku kepada seorang hamba-Mu yang tidak memenginginkan kematian, dan sungguh ia telah mencukil mataku.'" Rasulullah Bersabda: "Lalu Allah mengembalikan matanya, dan Allah berfirman: 'Kembalilah kepada hamba-Ku dan katakan kepadanya: 'Apakah kehidupan yang engkau inginkan? Jika engkau menginginkan kehidupan maka letakkanlah tanganmu di atas bulu sapi, maka setiap bulu yang tertutup oleh tanganmu, dengannya engkau akan mendapatkan tambahan satu tahun.' Musa berkata: 'Lalu apa setelah itu? ' malaikat maut berkata: 'Kematian.' Musa berkata: 'Maka segerakanlah, ' lalu ia berdoa: 'Ya Allah, dekatkanlah kuburku dengan tanah suci sejauh lemparan batu.'" Abu Hurairah berkata: dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Bersabda: "Jika aku ada di sana sungguh akan aku tunjukkan kepada kalian, yaitu di sisi jalan dekat pasir merah." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya: Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Razzaq: Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.

【156】

Shahih Muslim 4376: Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb]: Telah menceritakan kepada kami [Hujain bin Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin 'Abdullah bin Abi Salamh] dari ['Abdullah bin Al Fadhl Al Hasyimi] dari ['Abdur Rahman Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Pada suatu ketika ada seorang Yahudi yang menawarkan barang dagangannya, tetapi ia mendapat penawaran yang tidak disepakatinya ('Abdul 'Aziz merasa ragu: atau ada yang tidak disukainya), hingga dia berkata: 'Demi Dzat yang telah mengutamakan Musa dari semua manusia, tidak boleh kalau penawarannya seperti itu.' Abu Hurairah berkata: 'Ternyata ucapan orang Yahudi itu didengar oleh seorang sahabat Anshar. Maka tanpa banyak komentar, ditamparnya muka orang Yahudi tersebut.' 'Mengapa kamu berani berkata: ' hujat sahabat Anshar itu. 'Demi Dzat yang telah mengutamakan Musa dari semua manusia, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masih berada di antara kami? ' Abu Hurairah berkata: 'Akhirnya orang Yahudi itu datang menemui Rasulullah dan berkata: 'Wahai Abu Qasim, saya ini adalah orang kafir dzimmi yang dilindungi dan mempunyai hak, sebagaimana kaum muslimin lainnya. Ketahuilah bahwasanya si fulan telah menampar muka saya.' Lalu Rasulullah memanggil sahabat Anshar itu dan bertanya: 'Hai sahabat Anshar, mengapa kamu tampar muka orang Yahudi ini? ' Sahabat Anshar pun menjawab: 'Ya, Rasulullah, saya menampar muka orang Yahudi ini lantaran dia berkata: 'Demi Dzat yang telah mengutamakan Musa dari semua manusia.' Mendengar penjelasan sahabat Anshar itu, maka marahlah Rasulullah dan kemarahannya itu tampak raut muka hingga beliau bersabda: 'Janganlah kamu mengutamakan seorang nabi daripada nabi yang lain. Sesungguhnya, ketika sangkakala mulai ditiup, maka pada saat itu pula semua makhluk yang ada di langit dan di muka bumi akan mati, terlebih dahulu. Setelah itu, sangkakala pun ditiup kembali. Maka aku adalah orang yang pertama kali dibangkitkan atau: aku termasuk salah seorang makhluk Allah yang pertama kali dibangkitkan dan ternyata Musa telah tiba di 'Arsy. Sebenarnya saya juga tidak tahu apakah pingsannya Musa pada peristiwa Thur itu sudah dianggap sebagai kematiannya ataukah (Ibnu Abbas) dibangkitkan lebih dariku. Aku sendiri tidak berani mengatakan bahwa ada seorang manusia yang lebih utama dan mulia dari pada Yunus bin Matta Alaihis Salam. Dan telah menceritakannya kepadaku [Muhammad bin Hatim]: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin Abu Salamah] melalui jalur ini.

【157】

Shahih Muslim 4377: Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] dan [Abu Bakr bin An Nadhr] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Salamah bin 'Abdur Rahman] dan ['Abdur Rahman Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dia berkata: dua orang laki-laki saling mencela, satu orang dari muslim dan satu orang lagi dari yahudi. Laki-laki muslim berkata: "Dan demi Dzat yang telah memilih Muhammad di atas penduduk alam." Dan laki-laki dari yahudi berkata: "dan demi Dzat yang telah memilih Musa di atas penduduk alam." Maka marahlah laki-laki muslim tersebut seraya memukul wajahnya, lalu laki-laki yahudi tersebut mendatangi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam dan mengabarkan dengan apa yang telah terjadi di antara keduanya, Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Janganlah engkau mengutamakan aku atas Musa, sesungguhnya pada hari kiamat kelak manusia akan pingsan dan akulah orang yang pertama kali tersadar, tetapi aku dapati Musa tengah berdiri di dekat `Arsy, hingga aku tidak tahu apakah ia termasuk orang yang pingsan kemudian ia tersadar sebelum aku, atau memang ia termasuk yang Allah Azza Wa Jalla kecualikan untuk tidak pingsan." Dan telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi] dan [Abu Bakr bin Ishaq] keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Al Yaman]: Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri]: Telah mengabarkan kepadaku [Abu Salamah bin 'Abdur Rahman] dan [Sa'id bin Al Musayyab] dari [Abu Hurairah] dia berkata: dua orang laki-laki saling mencela, satu orang dari muslim dan satu orang lagi dari yahudi. -sebagaimana Hadits Ibrahim bin Sa'ad dari Ibnu Syihab Dan telah menceritakan kepadaku [Amru An Naqid] Telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad Az Zubaidi] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Amru bin Yahya] dari [Bapaknya] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dia berkata: seorang Yahudi yang telah dipukul wajahnya datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam -dan seterusnya yang semakna dengan Hadits Az Zuhri, hanya saja dia berkata dengan kalimat: 'hingga aku tidak tahu apakah ia termasuk orang yang pingsan kemudian ia tersadar sebelum aku, atau memang ia sudah cukup dengan pingsannya ketika di bukit Thur hingga tidak pingsan lagi.'

【158】

Shahih Muslim 4378: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amru bin Yahya] dari [Bapaknya] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian lebih mengunggulkan antara para nabi." Dan di dalam Hadits Ibnu Numair Amru bin Yahya disebutkan: Telah menceritakan kepadaku Bapakku.

【159】

Shahih Muslim 4379: Telah menceritakan kepada kami [Haddab bin Khalid] dan [Syaiban bin Farrukh] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit Al Bunani] dan [Sulaiman At Taimi] dari [Anas bin Malik] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku mendatangi -dan pada riwayat Haddab- Aku melewati Musa pada malam aku di isra'kan, yaitu di samping bukit merah sedang shalat di dalam kuburannya."

【160】

Shahih Muslim 4380: Dan telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Khasyram]: Telah mengabarkan kepada kami ['Isa] yaitu Ibnu Yunus: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Jarir] seluruhnya dari [Sulaiman At Taimi] dari [Anas]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakannya kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdah bin Sulaiman] dari [Sufyan] dari [Sulaiman At Taimi] Aku mendengar [Anas] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku melawati Musa yang sedang shalat di dalam kuburannya. Sedangkan di dalam Hadits 'Isa dengan lafazh: 'Pada malam aku diisra'kan aku melewati..'

【161】

Shahih Muslim 4381: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] serta [Muhammad Ibnu Basyar] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'ad bin Ibrahim] dia berkata: Aku mendengar [Humaid bin Abdurrahman] bercerita dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: Allah Ta'ala berfirman: "Tidak sepantasnya bagi seorang hamba-Ku mengatakan bahwa aku lebih baik dari Yunus bin Matta Alaihis Salam." Dan [Ibnu Abu Syaibah] berkata: ' [Muhammad bin Ja'far] dari [Syu'bah].

【162】

Shahih Muslim 4382: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basyar] lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] berkata: Aku mendengar [Abu 'Aliyah] berkata: Telah menceritakan kepadaku anak paman Nabi kalian shallallahu 'alaihi wa sallam yaitu [Ibnu Abbas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: Tidak sepantasnya bagi seorang hamba mengatakan bahwa aku lebih baik dari Yunus bin Matta Alaihis Salam. Dan padahal dia menasabkan dirinya kepada bapaknya."

【163】

Shahih Muslim 4383: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] serta [Ubaidullah bin Sa'id] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ubaidullah] Telah mengabarkan kepada kami [Sa'id bin Abu Sa'id] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya: "Siapakah menusia yang paling mulia?" beliau bersabda: "Orang yang paling bertaqwa dari mereka." para sahabat berkata: "Bukan itu yang kami tanyakan?" beliau bersabda: "Jika bukan, berarti Yusuf Nabi Allah putra Nabi Allah (Ya'qub) putra Nabi Allah (Ishaq) putra Ibrahim kekasih Allah, " para sahabat berkata: "Bukan itu yang kami tanyakan, " beliau bersabda: "Apakah tentang bangsa Arab yang kalian tanyakan?, orang yang paling baik dari mereka dimasa jahiliyyah adalah orang yang paling baik dimasa Islam, jika mereka paham Islam."

【164】

Shahih Muslim 4384: Telah menceritakan kepada kami [Haddab bin Khalid] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Abu Rafi'] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Nabi Zakaria adalah seorang tukang kayu."

【165】

Shahih Muslim 4385: Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Muhammad An Naqid] dan [Ishaq bin Ibrahim Al Handzali] dan ['Ubaidullah bin Sa'id] dan [Muhammad bin Abu 'Umar Al Makki] seluruhnya dari [Ibnu 'Uyainah] dan lafazh ini milik Ibnu Abu 'Umar: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah]: Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Dinar] dari [Sa'id bin Jubair] dia berkata: "Saya telah berkata kepada [Ibnu Abbas] bahwasanya Nauf Al Bikali mengatakan bahwa Musa 'Alaihis Salam yang berada di tengah kaum Bani Israil bukanlah Musa yang menyertai Nabi Khidhir." (Ibnu Abbas) berkata: 'Berdustalah musuh Allah. Saya pernah mendengar [Ubay bin Ka'ab] berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Suatu ketika Nabi Musa 'Alaihis Salam berdiri untuk berpidato di hadapan kaum Bani israil.' Setelah itu, seseorang bertanya kepadanya: 'Hai Musa, siapakah orang yang paling banyak ilmunya di muka bumi ini? ' Nabi Musa menjawab: 'Akulah orang yang paling banyak ilmunya di muka bumi ini.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: Oleh karena itu, Allah sangat mencela Musa 'Alaihis Salam. Karena ia tidak menyadari bahwa ilmu yang diperolehnya itu adalah pemberian Allah. Lalu Allah mewahyukan kepada Musa: 'Hai Musa, sesungguhnya ada seorang hamba-Ku yang lebih banyak ilmunya dan lebih pandai darimu dan ia sekarang berada di pertemuan dua lautan.' Nabi Musa 'Alaihis Salam bertanya: 'Ya Tuhan, bagaimana caranya saya dapat bertemu dengan hambaMu itu? ' Dijawab: 'bawalah seekor ikan di dalam keranjang dari daun kurma. Manakala ikan tersebut lompat, maka di situlah hambaKu berada.' Kemudian Musa pun berangkat ke tempat itu dengan ditemani seorang muridnya yang bernama Yusya' bin Nun. Nabi Musa sendiri membawa seekor ikan di dalam keranjang yang terbuat dari daun kurma. Keduanya berjalan kaki menuju tempat tersebut. Ketika keduanya sampai di sebuah batu besar, maka keduanya pun tertidur lelap. Tiba-tiba ikan yang berada di dalam keranjang tersebut berguncang keluar, lalu masuk ke dalam air laut. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: 'Allah telah menahan air yang dilalui ikan tersebut, hingga menjadi terowongan. Ikan itu menempuh jalannya di lautan, sementara Musa dan muridnya kagum melihat pemandangan yang unik itu. Akhirnya mereka berdua melanjutkan perjalanannya siang dan malam. Rupanya murid Nabi Musa lupa untuk memberitahukannya. Pada pagi harinya, Nabi Musa berkata kepada muridnya: 'Bawalah makanan kita kemari! Sesungguhnya kita merasa letih karena perjalanan kita ini.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: 'Belum berapa jauh Musa melewati tempat yang diperintahkan untuk mencarinya, muridnya berkata: 'Tahukah Anda tatkala kita mencari tempat berlindung di batu besar tadi, maka sesungguhnya saya lupa menceritakan tentang ikan itu dan tidak ada yang membuat saya lupa untuk menceritakannya kecuali syetan, sedangkan ikan tersebut mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali.' Musa berkata: 'Itulah tempat yang sedang kita cari.' Lalu keduanya kembali mengikuti jalan mereka semula. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: 'Kemudian keduanya menelusuri jejak mereka semula.' Setelah keduanya tiba di batu besar tadi, maka mereka melihat seorang laki-laki yang sedang tertidur berselimutkan kain. Lalu Nabi Musa 'Alaihis Salam mengucapkan salam kepadanya. Nabi Khidhir bertanya kepada Musa: 'Bagaimana kedamaian di negerimu? ' Musa berkata: 'Saya adalah Musa.' Nabi Khidhir terperanjat dan bertanya: 'Musa Bani Israil.' Nabi Musa menjawab: 'Ya.' Nabi Khidhir berkata kepada Musa: 'Sesungguhnya kamu mendapatkan sebagian ilmu Allah yang diajarkanNya kepadamu yang tidak aku ketahui dan aku mendapatkan sebagian ilmu Allah yang diajarkanNya kepadaku yang kamu tidak ketahui.' Musa berkat kepada Khidhir: 'Bolehkah aku mengikutimu agar kamu dapat mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu? ' Nabi Khidhir menjawab: 'Sesungguhnya sekali-kali kamu tidak akan sanggup dan sabar bersamaku. Bagaimana kamu bisa sabar atas sesuatu yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu? ' Musa berkata: 'Insya Allah kamu akan mendapatiku sebagai orang yang sabar dan aku pun tidak akan menentangmu dalam suatu urusan pun.' Khidhir menjawab: 'Jika kamu tetap mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan sesuatu hingga aku sendiri yang akan menerangkannya kepadamu.' Musa menjawab: 'Baiklah.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: 'Kemudian Musa dan Khidhir berjalan menusuri pantai. Tak lama kemudian ada sebuah perahu yang lewat. Lalu keduanya meminta tumpangan perahu. Ternyata orang-orang perahu itu mengenal baik Nabi Khidhir, hingga akhirnya mereka mengangkut keduanya tanpa meminta upah.' Lalu Nabi Khidhir mendekat ke salah satu papan di bagian perahu itu dan setelah itu mencabutnya. Melihat hal itu, Musa menegur dan memarahinya: 'Mereka ini adalah orang-orang yang mengangkut kita tanpa meminta upah, tetapi mengapa kamu malah melubangi perahu mereka untuk kamu tenggelamkan penumpangnya? ' Khidhir menjawab: 'Bukankah telah aku katakan kepadamu bahwasanya kamu sekali-kali tidak akan sabar ikut bersamaku.' Musa berkata sambil merayu: 'Janganlah kamu menghukumku karena kealpaanku dan janganlah kamu membebaniku dengan suatu kesulitan dalam urusanku.' Tak lama kemudian, keduanya pun turun dari perahu tersebut. Ketika keduanya sedang berjalan-jalan di tepi pantai, tiba-tiba ada seorang anak kecil yang sedang bermain dengan teman-temannya yang lain. Kemudian, Nabi Khidhir segera memegang dan membekuk (memuntir) kepala anak kecil itu dengan tangannya hingga menemui ajalnya. Dengan gusarnya Nabi Musa berupaya menghardik Nabi Khidhir: 'Mengapa kamu bunuh jiwa yang tak berdosa, sedangkan anak kecil itu belum pernah membunuh? Sungguh kamu telah melakukan perbuatan yang munkar? ' Khidhir berkata: 'Bukankah sudah aku katakan bahwasanya kamu tidak akan mampu untuk bersabar dalam mengikutiku. Dan ini melebihi dari yang sebelumnya.' Musa berkata: 'Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu setelah ini, maka janganlah kamu perbolehkan aku untuk menyertaimu. Sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur (maaf) kepadaku.' Selanjutnya Nabi Musa dan Khidhir melanjutkan perjalanannya. Ketika kami berdua tiba di suatu negeri, maka keduanya pun meminta jamuan dari penduduk negeri tersebut, tapi sayangnya mereka enggan menjamu keduanya. Lalu keduanya mendapatkan sebuah dinding rumah yang hampir roboh dan Nabi Khidhir pun langsung menegakkannya (memperbaikinya). Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Dinding itu miring (sambil memberi isyarat dengan tangannya) lalu ditegakkan oleh Khidhir.' Musa berkata kepada Khidhir: 'Kamu telah mengetahui bahwa para penduduk negeri yang kita datangi ini enggan menyambut dan menjamu kita. Kalau kamu mau, sebaiknya kamu minta upah dari hasil perbaikan dinding rumah tersebut. Akhirnya Khidhir berkata: 'Inilah perpisahan antara aku dan kamu. Aku akan beritahukan kepadamu tentang rahasia segala perbuatan yang kamu tidak sabar padanya.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: 'Semoga Allah memberikan rahmat dan karuniaNya kepada Nabi Musa 'Alaihis Salam. Sebenarnya aku lebih senang jika Musa dapat sedikit bersabar, hingga kisah Musa dan Khidhir bisa diceritakan kepada kita dengan lebih panjang lagi. Ubay bin Ka'ab berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Penyebab perpisahan tersebut adalah karena Musa alpa.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: 'Tak lama kemudian, datanglah burung kecil tersebut mematuk air laut dengan paruhnya. Lalu Khidhir berkata kepada Musa: 'Sesungguhnya ilmuku dan ilmumu dan ilmu yang kita peroleh dari Allah itu hanyalah seperti seteguk air laut yang diperoleh burung kecil itu di antara hamparan lautan ilmu yang dimiliki Allah.' [Sa'id bin Zubair] berkata: 'Ibnu Abbas membacakan ayat Al Qur'an yang artinya: 'Di depan mereka ada seorang penguasa yang merampas setiap perahu yang bagus. Ibnu Abbas juga membacakan ayat Al Qur'an yang artinya: 'Anak kecil yang dibunuh Nabi Khidhir itu adalah kafir.'

【166】

Shahih Muslim 4386: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin 'Abdul A'laa Al Qais]: Telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamir bin Sulaiman At Taimi] dari [Bapaknya] dari [Raqabah] dari [Abu Ishaq] dari [Sa'id bin Jubair] dia berkata: di tanyakan kepada [Ibnu Abbas] bahwa Nauf beranggapan sesungguhnya Musa yang pergi mencari Ilmu itu bukanlah Musa yang di utus kepada Bani Israil: Ibnu Abbas bertanya: Apakah kamu mendengarnya juga wahai Said? Aku menjawab: 'Ya.' Ibnu Abbas berkata: Nauf telah berdusta! Telah menceritakan kepada kami [Ubay bin Ka'ab] dia berkata: Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Musa berpidato dihadapan kaumnya mengingatkan hari-hari Allah, kemenangan dan cobaannya, ia menyatakan bahwa "Aku tidak tahu ada orang yang paling pandai di muka bumi selain aku." Maka Allah subhanahu wata'ala mewahyukan padanya bahwa Allah memiliki seorang hamba yang lebih pandai darinya, Musa berkata: Wahai Rabbku tunjukilah kepadaku, Maka Allah berfirman kepadanya: bawalah bersamamu bekal dari ikan yang asin. Hingga akhirnya kamu akan mencari ikan itu. Lalu pergilah Musa hingga ia sampai di sebuah batu lalu ia tidak dapat melihat ikat tersebut. Lalu Musa pergi dengan meninggal temannya untuk mencari ikat tersebut. Namun tiba-tiba ikan tersebut bergerak-gerak hingga dapat diketahui oleh temannya. Temannya berkata: aku akan mengejar Musa hingga aku beritahukan tentang ikan itu kepadanya. Ubay berkata: lalu teman itu lupa hingga mereka terus berlalu. Musa berkata: sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini." Lalu temannya berkata: 'Adakah kamu melihat kita berdiam yakni ketika beristirahat di batu besar. Sesungguhnya aku terlupa kepada ikan hiu itu dan Tiada yang membuat aku lupa tentang hal itu, melainkan setan.' Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula ketika ikan tersebut lari dengan cepat hingga mengagetkan Musa dan mereka berjalan mengikuti jejak ikan tersebut. Musa berkata: inilah tempat yang telah digambarkan kepadaku. Lalu dia mencari kemudian bertemulah dengan seseorang yang memakai kain penutup kepala, sambil berbaring. Musa mengucapkan salam kepadanya dan ia membalas sambil membuka kain yang menutupi wajahnya: 'Wa 'alaikum salam, siapakah kamu?" Musa berkata: "Aku adalah Musa." Ia bertanya: "Musa siapa?." Musa menjawab: Musa bani Israil. Ia bertanya lagi: Apa yang menyebabkan kamu datang kemari? Musa menjawab: Aku datang agar kamu mengajariku tentang ilmu yang telah Allah berikan kepadamu. Khidhir berkata: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?." "Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai seorang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusan pun." Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu." Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidhr melubanginya. -Ubay berkata: 'Khidr melubanginya dengan sengaja.- Musa berkata: "Mengapa kamu melubangi perahu itu yang akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya?" Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar. Dia (Khidhr) berkata: "Bukankah aku telah berkata: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku." Musa berkata: "Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku." Keduanya berjalan hingga mendatangi beberapa anak kecil yang sedang bermain di tepi pantai, lalu dia mendekati salah satu dari mereka dengan cepat dan langsung membunuhnya. Musa pun kaget dan berkata: "Mengapa kamu bunuh jiwa yang bersih, yang tidak pernah membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar." Khidhr berkata: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?." Musa pun malu dan berkata: "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku." Maka keduanya berjalan: hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidr menegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu." Khidhr berkata seraya sambil memegang pakaian Musa: "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu, Aku akan memberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya. Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera. Maka bila raja itu lewat dia akan mendapati bahtera itu dalam keadaan rusak, hingga tidak jadi merampasnya dan semuanya selamat, setelah itu mereka bisa kembali memperbaikinya dengan kayu. Dan adapun anak itu, telah ditakdirkan padanya kekafiran sedang orang tuanya adalah orang-orang shaleh, apabila dia sudah besar dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran. Dan kami menghendaki, supaya Allah mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anak itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya). Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu. Dan telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi]: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Yusuf]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami ['Abad bin Humaid]: Telah mengabarkan kepada kami ['Ubaidullah bin Musa] keduanya dari [Israil] dari [Abu Ishaq] dengan sanad At Taimi dari Abu Ishaq dengan Hadits yang serupa.

【167】

Shahih Muslim 4387: Dan telah menceritakan kepada kami [Amru An Naqid] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Amru] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dari [Ubay bin Ka'ab] Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ayat: Jika engkau mau, niscaya engkau dapat meminta imbalan untuk itu. (QS Al Kahfi: 77)

【168】

Shahih Muslim 4388: Telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari ['Ubaidillah bin 'Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud] dari ['Abdullah bin Abbas] bahwa dia dan Al Hurr bin Qais bin Hisn Al Fazari berdebat tentang sahabat Musa 'alaihissalam yang bertanya tentang jalan untuk bertemu dengannya, Ibnu Abbas mengatakan bahwa kawan yang dimaksud itu ialah Khidhir, sedangkan Hurr mengatakan bukan. Kemudian lewatlah [Ubay bin Ka'ab al-Anshari] di depan mereka. Ibnu Abbas lalu memanggilnya kemudian berkata: "Hai Abu Thufail kemarilah, sesungguhnya aku berselisih pendapat dengan sahabatku ini siapa kawan Musa yang olehnya ditanyakan mengenai jalan untuk menuju tempatnya itu, agar dapat bertemu dengannya. Apakah kamu pernah mendengar hal-ihwalnya yang kamu dengar sendiri dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam?" Ubay bin Ka'ab menjawab, "Ya, saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Ketika Musa duduk bersama beberapa orang Bani Israel, tiba-tiba seorang laki-laki datang dan bertanya kepadanya (Musa), 'Adakah seseorang yang lebih pandai daripada kamu? ' Musa menjawab, 'Tidak." Maka, Allah menurunkan wahyu kepada Musa, "Ada, yaitu hamba Kami Khidhir." Musa bertanya kepada (Allah) bagaimana jalan ke sana. Maka, Allah menjadikan ikan sebagai sebuah tanda baginya dan dikatakan kepadanya, 'Apabila ikan itu hilang darimu, maka kembalilah (ke tempat di mana ikan itu hilang) karena engkau akan bertemu dengannya (Khidhir). 'Maka, Musa pun mengikuti jejak ikan laut dengan kehendak Allah. Lalu Musa berkata kepada muridnya: Ayolah kita makan siang dulu, mana makanannya. Murid Musa berkata kepadanya ketika dia menanyakan makan siang, 'Adakah kamu melihat Ikan itu ketika kita beristirahat di batu besar. Sesungguhnya aku terlupa kepada ikan hiu itu dan tiada yang membuat aku lupa tentang hal itu, melainkan setan.' Musa berkata: 'Kalau demikian, memang itulah tempat yang kita cari.' Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. Kemudian mereka bertemu dengan Khidhir. Maka, apa yang terjadi pada mereka selanjutnya telah diceritakan Allah Azza wa Jalla di dalam Kitab-Nya." Hanya saja Yunus berkata dengan lafazh: 'lalu Musa mengikuti jejak ikan Hiu di laut.'