45. Keutamaan Sahabat

【1】

Shahih Muslim 4389: Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] dan [Abad bin Humaid] serta [Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi]. Abdullah berkata: Telah mengabarkan kepada kami Sedangkan yang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Habban bin Hilal] Telah menceritakan kepada kami [Hammam] Telah menceritakan kepada kami [Tsabit] Telah menceritakan kepada kami [Anas bin Malik] bahwa [Abu Bakr As Siddiq] bercerita kepadanya, dia berkata: Aku melihat telapak kaki orang-orang Musyrikin berada di atas kami, ketika kami sedang berada di dalam Goa. Lalu aku berkata kepada Rasulullah: "Wahai Rasulullah, seandainya salah seorang dari mereka melihat ke bawah, niscaya ia akan melihat kita di dalam goa ini." Maka Beliau berkata: "Wahai Abu Bakar, tidakkah engkau sadar jika ada dua orang, sesungguhnya Allah adalah yang ketiganya?"

【2】

Shahih Muslim 4390: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ja'far bin Yahya bin Khalid] Telah menceritakan kepada kami [Ma'an] Telah menceritakan kepada kami Telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Abu An Nadhr] dari [Ubaid bin Hunain] dari [Abu Sa'id Al Khudri], bahwasannya pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk di atas mimbar, lalu beliau berkata: "Ada seorang hamba yang diberi dua pilihan oleh Allah antara kemewahan dunia dan pahala di sisiNya, tetapi hamba itu memilih pahala di sisiNya." Mendengar ucapan Rasulullah itu, Abu Bakr langsung menangis sedih, dan Rasulullah pun menangis. Lalu Abu Bakr berkata: 'Sungguh kami serahkan segala yang kami miliki untuk engkau ya Rasulullah. Abu Sa'id berkata: Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling baik di antara kami, maka Abu Bakr adalah orang yang paling dekat dengan beliau. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang harta dan persahabatannya paling dekat denganku adalah Abu Bakr. Seandainya aku diperintahkan untuk memilih kekasih, maka aku akan memilih Abu Bakr sebagai kekasih, tetapi kami berada dalam persaudaraan Islam. Tidak ada pintu di Masjid kecuali pintu Abu Bakr. Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Manshur] Telah menceritakan kepada kami [Fulaih bin Sulaiman] dari [Salim Abu An Nadhr] dari [Ubaid bin Hunain] dan [Busr bin Sa'id] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dia berkata: Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah di hadapan orang banyak…-yang serupa dengan Hadits Malik.

【3】

Shahih Muslim 4391: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar Al 'Abdi] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Isma'il bin Raja`] dia berkata: Aku mendengar [Abdullah bin Abu Hudzail] berkata: dari [Abu Al Ahwash] dia berkata: Aku mendengar [Abdullah bin Mas'ud] berkata: dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: Seandainya saya dibolehkan memilih kekasih, maka aku akan menjadikan Abu Bakr sebagai kekasih, akan tetapi dia adalah saudaraku dan sahabatku dan sungguh Allah telah menjadikan sahabat kalian ini adalah kekasih Allah."

【4】

Shahih Muslim 4392: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basyar] lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Al Ahwash] dari [Abdullah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: Seandainya saya dibolehkan menjadikan seorang kekasih dari umatku, maka aku akan menjadikan Abu Bakr sebagai kekasih."

【5】

Shahih Muslim 4393: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basyar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] Telah menceritakan kepadaku [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Al Ahwash] dari [Abdullah] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abad bin Humaid] Telah mengabarkan kepada kami [Ja'far bin 'Aun] Telah mengabarkan kepada kami [Abu Umais] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari [Abdullah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Seandainya saya dibolehkan memilih kekasih, maka aku akan menjadikan Ibnu Quhafah sebagai kekasih."

【6】

Shahih Muslim 4394: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] dan [Zuhair bin Harb] serta [Ishaq bin Ibrahim]. Ishaq berkata: Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Mughirah] dari [Washil bin Hayyan] dari [Abdullah bin Abu Hudzail] dari [Abu Al Ahwash] dari [Abdullah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Seandainya saya dibolehkan memilih kekasih dari penduduk bumi, maka aku akan menjadikan Ibnu Quhafah sebagai kekasih, akan tetapi sahabat kalian ini adalah kekasih Allah."

【7】

Shahih Muslim 4395: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dan [Waki']: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim]: Telah mengabarkan kepada kami [Jarir]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Umar]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] seluruhnya dari [Al A'masy]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abdillah bin Numair] dan [Abu Sa'id Al Asyaj] dan lafazh ini milik mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Waki']: Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari ['Abdillah bin Murrah] dari [Abu Al Ahwash] dari ['Abdullah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketahuilah, sungguh aku berlepas diri dari setiap yang mencintai kekasihnya. Sekiranya aku dibolehkan mengambil seorang kekasih, niscaya aku akan menjadikan Abu Bakar sebagai kekasih. Sesungguhnya sahabat kalian ini adalah kekasih Allah"

【8】

Shahih Muslim 4396: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] Telah mengabarkan kepada kami [Khalid bin Abdullah] dari [Khalid] dari [Abu Utsman], Telah mengabarkan kepadaku [Amru bin Al Ash] bahwa Rasulullah pernah mengutusnya untuk memimpin pasukan kaum muslimin dalam perang Dzatus Salasil. Amru bin Al Ash berkata: Aku menemui Rasulullah seraya bertanya: "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang engkau cintai?" Rasulullah menjawab: "'Aisyah." Lalu saya tanyakan lagi: "Kalau dari kaum laki-laki, siapakah orang yang paling engkau cintai?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Ayah 'Aisyah (Abu Bakr)." Saya bertanya lagi: "Lalu siapa?" Rasulullah menjawab: "'Umar bin Al Khaththab." Kemudian beliau menyebutkan beberapa orang sahabat lainnya.

【9】

Shahih Muslim 4397: Dan telah menceritakan kepadaku [Al Hasan bin Ali Al Hulwani] Telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin 'Aun] dari [Abu Umais] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abad bin Humaid] lafazh ini miliknya. Telah mengabarkan kepada kami [Ja'far bin 'Aun] Telah mengabarkan kepada kami [Abu Umais] dari [Ibnu Abu Mulaikah], dia berkata: Aku pernah mendengar [Aisyah] menjawab pertanyaan sebagai berikut: 'Siapakah orang yang akan ditunjuk sebagai khalifah, seandainya beliau menghendaki untuk menunjuk seorang khalifah? Aisyah menjawab: 'Abu Bakr.' Aisyah ditanya lagi: lalu siapa lagi? Aisyah menjawab: 'Umar bin Khaththab.' Ditanya lagi, kemudian siapa lagi? Dia menjawab: Abu Ubaidah bin Jarrah. Kemudian Aisyah mengakhirnya sampai di situ.

【10】

Shahih Muslim 4398: Telah menceritakan kepadaku [Abbad bin Musa] Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'ad] Telah mengabarkan kepadaku [Bapakku] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] bahwasannya ada seorang perempuan yang menanyakan sesuatu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian Rasulullah memerintahkannya agar datang lagi pada kesempatan yang lain. Wanita itu berkata: Ya Rasulullah, bagaimana jika saya nanti datang lagi, tetapi saya tidak dapat bertemu dengan engkau? Jubair berkata: Bapakku berkata: 'Sepertinya wanita itu bermaksud jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal dunia. Maka Rasulullah pun berkata: 'Jika kamu tidak menemuiku, maka temuilah Abu Bakr!' Dan telah menceritakan kepadaku [Hajjaj bin As Sya'ir] Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Bapaknya] Telah mengabarkan kepadaku [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] bahwa Bapaknya, [Jubair bin Muth'im] telah mengabarkan kepadanya, mengenai seorang perempuan yang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu dia berkata kepadanya suatu urusan, kemudian beliau menyuruhnya…..sebagaimana Hadits Abbad bin Musa.

【11】

Shahih Muslim 4399: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] Telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Sa'ad] Telah menceritakan kepada kami [Shalih bin Kaisan] dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari [Aisyah] dia berkata: Pada suatu hari, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sakit, beliau berkata kepada saya: Panggillah Ayahmu Abu Bakr dan saudara laki-lakimu ke sini, agar aku buatkan sebuah surat (keputusan khalifah). Karena aku khawatir jika kelak ada orang yang ambisius dan berkata: Akulah yang lebih berhak menjadi khalifah. Sementara Allah dan kaum muslimin tidak menyetujuinya selain Abu Bakr.'

【12】

Shahih Muslim 4400: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Umar AL Makki] Telah menceritakan kepada kami [Marwan bin Mu'awiyah Al Fazari] dari [Yazid] yaitu Ibnu Kaisan dari [Abu Hazim Al Asyja'i] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Barangsiapa dari kalian yang berpuasa hari ini? Abu Bakr menjawab: 'Saya.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya lagi: 'siapa dari kalian yang telah mengantar jenazah pada hari ini? Abu Bakr menjawab: 'Saya.' Rasulullah bertanya lagi: 'siapa dari kalian yang telah memberi makan orang miskin pada hari ini? ' Abu Bakr menjawab: 'Saya.' Rasulullah bertanya lagi: 'Siapa dari kalian yang telah menjenguk orang yang sakit pada hari ini? Abu Bakr menjawab lagi: 'Saya.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Tidaklah semua amalan tadi dilaksanakan oleh seseorang kecuali niscaya dia akan masuk surga.'

【13】

Shahih Muslim 4401: Telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh] dan [Harmalah bin Yahya] keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab]: Telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Al Musayyab] dan [Abu Salamah bin 'Abdur Rahman] bahwa keduanya mendengar [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Ketika seorang laki-laki sedang menggiring sapinya dengan muatan, tiba-tiba sapi itu menoleh dan berkata: 'Sesungguhnya aku tidak diciptakan untuk melakukan pekerjaan seperti ini, tetapi aku diciptakan hanya untuk membajak sawah.' Para sahabat bertanya-tanya, "Subhanallah, sungguh aneh dan luar biasa! Apakah mungkin seekor sapi dapat berbicara?" Maka Rasulullah pun bersabda: "Sesungguhnya aku, Bakar, dan Umar mempercayai hal itu." Abu Hurairah berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda: 'Ketika seorang laki-laki sedang menggembalakan kambingnya, tiba-tiba seekor serigala menyerang kambing itu dan membawanya pergi. Lalu penggembala itu mencari dan membebaskannya dari cengkraman srigala tersebut. Tetapi, uniknya, serigala itu menoleh kepadanya seraya berkata: Siapakah yang dapat menguasai hari yang sangat menakutkan, di hari ketika tidak ada penguasa selain aku?" Para sahabat terheran-heran dan berkata: "Subhaanallah, sungguh aneh dan luar biasa." Lalu Rasulullah pun berkata: "Sungguh aku, Abu Bakar, dan Umar mempercayai hal itu." Dan telah menceritakan kepadaku ['Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits]: Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Kakekku]: Telah menceritakan kepadaku ['Uqail bin Khalid] dari [Ibnu Syihab] melalui jalur ini -mengenai kisah seekor kambing dan srigala, dia tidak menyebutkan kisah seekor sapi.- Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abbad]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi']: Telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud Al Hafari] dari [Sufyan] keduanya dari [Abu Az Zanad] dari [Al A'raj] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang semakna dengan Hadits Yunus dari Az Zuhri, di dalam Hadits keduanya di sebutkan kisah seekor sapi dan kambing secara bersamaan. Keduanya juga menyebutkan sabda Rasulullah: 'Sesungguhnya aku, Abu Bakr dan Umar mempercayai hal itu.' Telah menceritakannya kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abbad]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Mis'ar] keduanya dari [Sa'd bin Ibrahim] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

【14】

Shahih Muslim 4402: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Amru Al Asy'atsi] dan [Abu Rabi' Al 'Ataki] serta [Abu Kuraib Muhammad bin Al Allaa], lafazh ini milik Abu Kuraib. [Abu Ar Rabi'] berkata: Telah menceritakan kepada kami Sedangkan yang lainnya berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Al Mubarak] dari ['Umar bin Sa'id bin Abu Husain] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dia berkata: Aku mendengar: [Ibnu Abbas] berkata: 'Pada saat Umar bin Khaththab hendak meninggal, dia dibaringkan di atas tempat tidurnya. Para sahabat dan kaum muslimin lainnya berkumpul untuk bersama-sama memanjatkan doa dan ampunan kepada Allah bagi Umar sebelum dia meninggal dunia dan kebetulan pada saat itu saya pun ikut berkumpul pula di sana. Tidak ada sesuatu yang mengejutkan saya, kecuali seorang laki-laki yang menepuk pundak saya dari belakang. Lalu saya menoleh ke arah tersebut dan ternyata ia adalah [Ali bin Abu Thalib] Radhiyallahu'anhu. Setelah itu, ia pun memanjatkan doa dan ampunan kepada Allah bagi Umar bin Khaththab. Tidak berapa lama kemudian, Ali berkata: Tidak ada lagi seorangpun sepeninggalmu, yang lebih aku cintai dari pada dirimu, hingga aku lebih suka bertemu Allah dengan membawa kebaikan seperti kebaikan yang kau bawa hai Umar. Demi Allah, sungguh aku berbaik sangka kepada Allah bahwasannya Dia sengaja menyertakanmu kepada dua orang teman dekatmu, Rasulullah dan Abu Bakr yang telah kembali kepadaNya lebih dahulu darimu. Sebagaimana sabda Rasulullah yang sering aku dengar: 'Aku datang bersama Abu Bakar dan Umar. Aku masuk bersama Abu Bakar dan Umar. Aku keluar bersama Abu Bakr dan Umar. Sungguh aku berharap agar Allah senantiasa menyertakanmu bersama Rasulullah dan Abu Bakr.' Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim]: Telah mengabarkan kepada kami ['Isa bin Yunus] dari ['Umar bin Sa'id] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.

【15】

Shahih Muslim 4403: Telah menceritakan kepada kami [Manshur bin Abu Muzahim]: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Shalih bin Kaisan]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan [Al Hasan bin 'Ali Al Hulwani] dan ['Abad bin Humaid] dan lafazh ini milik mereka. Mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab]: Telah menceritakan kepadaku [Abu Umamah bin Sahl] bahwasannya Aku mendengar [Abu Sa'id Al Khudri] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Ketika aku sedang tertidur, maka aku bermimpi melihat orang banyak dengan mengenakan baju. Baju mereka ada yang sampai batas dada dan ada pula yang kurang dari itu. Tak lama kemudian Umar bin Khaththab lewat sambil mengenakan baju yang menutupi tubuhnya.' Para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah menurut engkau bagaimana ta'wil mimpi itu?" Rasulullah menjawab: "Itu adalah tentang masalah agama."

【16】

Shahih Muslim 4404: Telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] bahwa [Ibn Syihab] Telah menceritakan kepadanya [Hamzah bin 'Abdullah bin 'Umar bin Al Khaththab] dari [Bapaknya] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Beliau bersabda: "Ketika tidur, aku bermimpi bahwasanya aku diberi segeIas susu. Setelah itu akupun langsung meminum sebagian susu tersebut hingga aku merasakan kesegaran hingga sampai ke ujung kuku. Kemudian aku berikan sisa susunya tersebut kepada Umar bin Khaththab." Para sahabat bertanya, Ya Rasulullah, apa ta'wiI mimpi tersebut?" Rasulullah menjawab: "Itu tentang ilmu." Dan telah menceritakannya kepada kami [Qutaibah bin Sa'id]: Telah menceritakan kepada kami [Laits] dari ['Uqail]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Al Hulwani] dan ['Abad bin Humaid] keduanya dari [Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Shalih] melalui jalur Yunus dengan Hadits yang serupa.

【17】

Shahih Muslim 4405: Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] bahwa [Sa'id bin Al Musayyab]: Telah mengabarkan kepadanya dia medengar [Abu Hurairah] berkata: 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketika aku sedang tidur, tiba-tiba aku bermimpi aku berada di sebuah sumur yang ada timbanya. Kemudian aku menimba air dari sumur itu dengan izin Allah. Lalu Ibnu Abu Quhafah mengambil timba itu dan menimba air sekali atau dua kali dari sumur tersebut dengan susah payah. Hingga ia sudah tidak kuat lagi. Tak lama kemudian timba tersebut dipegang oleh Umar bin Khathtab maka aku tidak pernah melihat orang kuat yang mampu menimba air seperti Umar bin Khaththab, hingga orang-orang berkerumun di dekat sumur tersebut, memberi minum untuk mereka." Dan telah menceritakan kepadaku ['Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits]: Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Kakekku]: Telah menceritakan kepadaku ['Uqail bin Khalid]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami ['Amru An Naqid] dan [Al Hulwani] dan ['Abad bin Humaid] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Shalih] dia berkata: [Al A'raj] dan yang lainnya berkata: bahwa [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Aku melihat Ibnu Quhafah mengambil timba, …dan seterusnya seperti Hadits Az Zuhri.

【18】

Shahih Muslim 4406: Telah menceritakan kepadaku [Ahmad bin 'Abdur Rahman bin Wahb]: Telah menceritakan kepada kami pamanku ['Abdullah bin Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku ['Amru bin Al Harits] bahwa [Abu Yunus] -budak yang dimerdekakan oleh Abu Hurairah- telah menceritakan kepadanya dari [Abu Hurairah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Ketika tidur aku bermimpi sedang menimba di telagaku, memberi minum kepada orang-orang. Lalu Abu Bakr datang kepadaku dan mengambil timba dari tanganku karena ingin membantuku. Abu Bakr menimba dua ember dan ia kelihatan susah payah, -semoga Allah mengampuninya-. Setelah itu Umar datang dan mengambil timba tersebut dari tangan Abu Bakr. Aku tidak melihat seorangpun yang lebih kuat dari dia, hingga orang-orang pun berkumpul sambil membawa hewan ternak mereka untuk mengambil minum, sedangkan telaga tersebut tetap penuh dan memancarkan airnya."

【19】

Shahih Muslim 4407: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Muhammad bin 'Abdullah bin Numair] dan lafazh ini milik Abu Bakr dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr]: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin 'Umar]: Telah menceritakan kepadaku [Abu Bakr bin Salim] dari [Salim bin 'Abdullah] dari ['Abdullah bin 'Umar] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku bermimpi seakan-akan aku menimba air dengan timba di sebuah sumur Bakrah, sumur tua. Lalu Abu bakar datang dan dia juga menimba satu atau dua ember dalam keadaan susah payah -semoga Allah mengampuninya-. Kemudian Umar datang, dia meminta ember yang lebih besar. Maka ketika itu aku tidak pernah melihat orang yang lebih kuat darinya, hingga orang-orangpun berkumpul dapat minum sambil memberi minum hewan ternak mereka. Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin 'Abdullah bin Yunus]: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair]: Telah menceritakan kepadaku [Musa bin 'Uqbah] dari [Salim bin 'Abdullah] dari [Bapaknya] dari mengenai mimpi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang Abu Bakr dan 'Umar bin Al Khaththab dengan Hadits yang serupa.

【20】

Shahih Muslim 4408: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah bin Numair]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amru] dan [Ibnu Al Munkadir] dia mendengar [Jabir] mengabarkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb]: dan lafazh ini miliknya: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Ibnu Al Munkadir] dan ['Amru] dari [Jabir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Aku bermimpi masuk surga, di dalamnya aku melihat sebuah rumah atau istana. Lalu aku bertanya: 'Milik siapakah ini? mereka menjawab jawab: 'Milik Umar bin Khaththab. Aku ingin memasuki istana tersebut. kemudian aku teringat kecemburuanmu.' Tiba-tiba Umar menangis seraya berkata: 'Ya Rasulullah bagaimana mungkin aku cemburu padamu?.' Dan telah menceritakannya kepada kami [Ishaq bin Ibrahim]: Telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari ['Amru] dan [Ibnu Al Munkadir] dari [Jabir]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amru] dia mendengar [Jabir]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakannya kepada kami ['Amru An Naqid]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Al Munkadir] Aku mendengar [Jabir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang serupa dengan Hadits Ibnu Numair dan Zuhair.

【21】

Shahih Muslim 4409: Dan telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] bahwa [Ibnu Syihab] Telah mengabarkan kepadanya dari [Sa'id bin Al Musayyab] dari [Abu Hurairah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sesungguhnya beliau bersabda: "Ketika aku sedang tidur, tiba-tiba aku melihat diriku di surga lalu ada seorang wanita yang sedang membersihkan dirinya dengan air di sebelah istana. Kemudian aku pun bertanya kepadanya: 'Siapa yang memiliki istana ini? Mereka menjawab, istana ini milik Umar bin Khaththab.' Lalu aku tuturkan kecemburuan Umar itu dan akhirnya aku pun berpaling darinya." Abu Hurairah berkata: "Kemudian Umar menangis, sedangkan kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang berada di majelis tersebut. Tak lama kemudian Umar bin Khaththab berkata: Ya Rasulullah, demi ayah dan ibuku apakah mungkin saya cemburu kepada engkau." Dan telah menceritakannya kepadaku ['Amru An Naqid] dan [Hasan Al Hulwani] serta ['Abad bin Humaid] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.

【22】

Shahih Muslim 4410: Telah menceritakan kepada kami [Manshur bin Abu Muzahim]: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim] yaitu Ibnu Sa'ad: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Hasan Al Hulwani] dan ['Abad bin Humaid]. 'Abad berkata: Telah mengabarkan kepadaku. Sedangkan Hasan berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] yaitu Ibnu Ibrahim bin Sa'ad: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab]: Telah mengabarkan kepadaku ['Abdul Hamid bin 'Abdur Rahman bin Zaid], [Muhammad bin Sa'ad bin Abi Waqqash] Telah menceritakan kepadanya bahwa Bapaknya yaitu [Sa'ad] berkata: "Pada suatu ketika Umar bin Khaththab pernah meminta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk bertamu kepada beliau yang saat itu ada beberapa wanita Quraisy yang sedang berbicara dengan beliau secara panjang lebar dan dengan suara yang lantang. Setelah Umar meminta izin untuk masuk, maka kaum wanita itu segera berdiri dan bersembunyi di balik tirai (hijab). Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mempersilahkan Umar masuk sambil tersenyum-senyum simpul. Umar berkata: "Apa yang membuat anda tersenyum ya Rasulullah!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Hai Umar, sebenarnya aku sendiri merasa heran dengan kaum wanita yang berada bersamaku tadi. Karena, ketika mereka mendengar suaramu, maka mereka segera bersembunyi." Lalu Umar berkata: Sebenarnya engkaulah yang lebih berhak mereka segani." Kemudian Umar menoleh ke tabir tempat kaum wanita dan berkata: "Hai orang-orang yang menjadi musuhnya sendiri, apakah kalian merasa segan kepadaku dan tidak segan kepada Rasulullah?" Kaum wanita Quraisy itu pun menjawab: "Ya, karena engkau lebih keras dari Rasulullah!" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sungguh tak ada syetan yang berpapasan denganmu di suatu jalan ya Umar, melainkan syetan tersebut akan berpaling ke jalan lain untuk menghindar dari jalanmu." Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ma'ruf]: Telah menceritakan kepada kami dengannya ['Abdul 'Aziz bin Muhammad]: Telah mengabarkan kepadaku [Suhail] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa 'Umar bin Al Khaththab datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang di saat itu ada beberapa wanita Quraisy sedang berbicara dengan beliau dengan suara yang lantang. Setelah Umar meminta izin untuk masuk, maka kaum wanita itu segera berdiri dan bersembunyi di balik tirai (hijab) -sebagaimana Hadits Az Zuhri.

【23】

Shahih Muslim 4411: Telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Wahb] dari [Ibrahim bin Sa'ad] dari [Bapaknya Sa'ad bin Ibrahim] dari [Abu Salamah] dari ['Aisyah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Di kalangan umat-umat yang terdahulu sebelum kalian, terkadang ada orang-orang yang mendapat ilham. Apabila di kalangan umatku terdapat beberapa orang yang mendapat ilham, maka Umarlah salah satunya." lbnu Wahab berkata: "Yang dimaksud dengan muhaddatsuun dalam hadits tersebut adalah orang-orang yang mendapat ilham." Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id]: Telah menceritakan kepada kami [Laits]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami ['Amru An Naqid] dan [Zuhair bin Harb] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Uyainah] keduanya dari [Ibnu 'Ajlan] dari [Sa'ad bin Ibrahim] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.

【24】

Shahih Muslim 4412: Telah menceritakan kepada kami ['Uqbah bin Mukram Al 'Ammi]: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin 'Amir] dia berkata: [Juwairiyah bin Asma'] Telah mengabarkan kepada kami dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dia berkata: "Umar bin Khaththab pernah berkata: 'Sesungguhnya pendapatku pernah disetujui oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam tiga hal yaitu, tentang maqam Ibrahim, tentang peristiwa hijab dan tentang tawanan perang Badar."

【25】

Shahih Muslim 4413: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah]: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dia berkata: "Ketika Abdullah bin Ubay bin Salul meninggal dunia. anak laki-lakinya -yaitu Abdulah bin Abdullah- datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seraya memohon kepada beIiau agar sudi memberikan baju beliau kepada Abdullah untuk kain kafan ayahnya, Abdullah bin Ubay bin Salul. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan bajunya kepada Abdullah. Setelah itu, Abdullah juga memohon Rasulullah agar beliau berkenan menshalati jenazah ayahnya. Kemudian Rasulullah pun bersiap-siap untuk menshalati jenazah Abdullah bin Ubay, hingga akhirnya Umar berdiri dan menarik baju Rasulullah seraya berkata: "Ya Rasulullah, apakah engkau akan menshalati jenazah Abdullah bin Ubay sedangkan Allah telah melarang untuk menshalatinya?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberikan pilihan kepadaku." Lalu beliau membacakan ayat yang berbunyi: "Kamu memohonkun ampun bagi orang-orang munafik atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka, maka hal itu adalah sama saja. sekalipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali (Qs. At-Taubah 9: 80). Oleh karena itu, aku akan menambah istighfar lebih dari tujuh puluh kali untuknya." Umar bin Khaththab berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya Ia adalah orang munafik?." Tetapi, rupanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tetap saja menshalatinya, hingga Allah menurunkan ayat Al Qur'an: "Janganlah kamu sekali-kali menshalati jenazah seorang di antara orang-orang munafik dan janganlah kamu berdiri di atas kuburnya." (Qs. At-Taubah 9: 84). Dan telah menceritakannya kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan ['Ubaidullah bin Sa'id] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] yaitu Al Qaththan dari ['Ubaidillah] melalui jalur ini mengenai Hadits yang semakna dengan Abu Usamah namun ada tambahan: 'Kemudian beliau meninggalkan shalat untuk mereka (orang-orang munafik).

【26】

Shahih Muslim 4414: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Yahya bin Ayyub] dan [Qutaibah] dan [Ibnu Hujr]. [Yahya bin Yahya] berkata: Telah mengabarkan kepada kami Sedangkan yang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] yaitu Ibnu Ja'far dari [Muhammad bin Abu Harmalah] dari ['Atha] dan [Sulaiman] -kedua anak Yasar dan [Abu Salamah bin 'Abdur Rahman] bahwa ['Aisyah] berkata: 'Pada suatu ketika, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang berbaring di rumah saya dengan membiarkan kedua pahanya atau kedua betisnya terbuka. Tak lama kemudian, Abu Bakar minta izin kepada Rasulullah untuk masuk ke dalam rumah beliau. Maka Rasulullah pun mempersilahkannya untuk masuk dalam kondisi beliau tetap seperti itu dan terus berbincang-bincang (tentang suatu hal). Lalu Umar bin Khaththab datang dan meminta izin kepada Rasulullah untuk masuk ke dalam rumah beliau. Maka Rasulullah pun mempersilahkannya untuk masuk dalam kondisi beliau tetap seperti itu dan terus berbincang-bincang (tentang suatu hal). Kemudian Utsman bin Affan datang dan meminta izin kepada beliau untuk masuk ke dalam rumah beliau. Maka Rasulullah pun mempersilahkannya untuk masuk seraya mengambil posisi duduk dan membetulkan pakaiannya. Muhammad berkata: Saya tidak mengatakan hal itu pada hari yang sama. Lalu Utsman masuk dan langsung bercakap-cakap dengan beliau tentang berbagai hal. Setelah Utsman keluar dari rumah, Aisyah bertanva: "Ya Rasulullah, tadi ketika Abu Bakar masuk ke rumah engkau tidak terlihat tergesa-gesa untuk menyambutnya. Kemudian ketika Umar datang dan masuk, engkaupun menyambutnya dengan biasa-biasa saja. Akan tetapi ketika Utsman bin Affan datang dan masuk ke rumah maka engkau segera bangkit dari pembaringan dan langsung mengambil posisi duduk sambil membetulkan pakaian engkau. Sebenarnya ada apa dengan hal ini semua ya Rasulullah'?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Hai Aisyah, bagaimana mungkin aku tidak merasa malu kepada seseorang yang para malaikat saja merasa malu kepadanya?."

【27】

Shahih Muslim 4415: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits bin Sa'ad]: Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Kakekku]: Telah menceritakan kepadaku ['Uqail bin Khalid] dari [Ibnu Syihab] dari [Yahya bin Sa'id bin Al 'Ash] bahwa [Sa'id bin Al 'Ash] Telah mengabarkan kepadanya, ['Aisyah] istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan [Utsman] telah menceritakan kepadanya: Abu Bakar meminta izin untuk menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang saya bersama beliau dalam satu selimut, kemudian beliau mengizinkannya dan dia menyampaikan keperluannya kepada beliau sedang beliau masih bersamaku dalam selimut. Setelah itu Abu Bakar keluar. Kemudian Umar meminta izin kepada beliau dalam keadaan yang sama. lalu beliau mengizinkannya dan dia menyampaikan keperluannya kepada beliau, setelah itu Umar keluar. Utsman berkata: Kemudian aku meminta izin kepada beliau, lalu beliau segera duduk seraya berkata kepada Aisyah: 'Betulkan pakaianmu wahai Aisyah! Lalu aku menyampaikan keperluanku kepada beliau setelah itu aku keluar. Aisyah berkata: wahai Rasulullah! aku melihat sikapmu kepada Abu Bakar dan Umar ketika mereka meminta izin (menemuimu) tidak sama dengan sikapmu kepada Utsman ketika dia datang, kenapa demikian? Beliau bersabda: "Sesungguhnya Ustman adalah orang yang sangat pemalu dan jika aku mengizinkannya dalam keadaanku yang seperti itu, aku khawatir dia tidak mau menyampaikan keperluannya kepadaku." Dan telah menceritakannya kepada kami ['Amru An Naqid] dan [Al Hasan bin 'Ali Al Hulwani] dan ['Abad bin Humaid] seluruhnya dari [Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Shalih bin Kaisan] dari [Ibnu Syihab] dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Yahya bin Sa'd bin Al 'Ash] bahwa [Sa'd bin Al 'Ash] telah mengabarkan kepadanya, bahwanya ['Utsman] dan ['Aisyah] telah menceritakannya kepada kami: Abu Bakr Ash Shiddiq meminta izin untuk menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu perawi menyebutkan Hadits yang sama dengan Hadits Uqail dari Az Zuhri.

【28】

Shahih Muslim 4416: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anazi]: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Adi] dari ['Utsman bin Ghiyats] dari [Abu 'Utsman An Nahdi] dari [Abu Musa Al Asy'ari] dia berkata: dia berkata: Pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang berada di salah satu kebun Madinah sambil bersandaran beliau menancapkan batang pohon ketanah yang berair. Tiba-tiba seseorang datang meminta dibukakan pintunya. Beliau bersabda: 'Bukakanlah, dan berilah kabar gembira kepadanya dengan surga.' Abu Musa berkata: ternyata yang datang Abu Bakr, maka aku pun membukakan untuknya dan mengabarkan tentang kabar gembira baginya berupa surga. Lalu ada seseorang yang lain datang meminta dibukakan pintunya. Beliau bersabda: 'Bukakanlah, dan berilah kabar gembira kepadanya dengan surga.' Abu Musa berkata: ternyata yang datang Umar, maka aku pun membukakan untuknya dan mengabarkan tentang kabar gembira baginya berupa surga. Lalu ada seorang yang lain lagi datang meminta dibukakan pintunya. Abu Musa berkata: Nabi pun kemudian duduk seraya bersabda: 'Bukakanlah, dan berilah kabar gembira kepadanya dengan surga atas musibah yang akan menimpanya.' Abu Musa berkata: Aku pun mendatanginya dan ternyata yang datang Utsman, maka aku bukakan untuknya dan mengabarkan kepadanya tentang kabar gembira baginya berupa surga dan apa yang Rasulullah sampaikan untuknya. Lalu Utsman menjawab: ya Allah sabarkanlah aku atau Allahlah satu-satunya penolong! Telah menceritakan kepada kami [Abu Ar Rabi' Al 'Ataki]: Telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Ayyub] dari [Abu 'Utsman An Nahdi] dari [Abu Musa Al Asy'ari] bahwa pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memasuki sebuah kebun dan menyuruhku untuk menjaga pintunya. -yang semakna dengan Hadits 'Utsman bin Ghiyats.

【29】

Shahih Muslim 4417: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Miskin Al Yamami]: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hassan]: Telah menceritakan kepada kami [Sulaimam] yaitu Ibnu Bilal dari [Syarik bin Abu Namir] dari [Sa'id Al Musayyab]: Telah mengabarkan kepadaku [Abu Musa Al Asy'ari] bahwasanya ia pernah berwudhu di rumahnya. Setelah itu ia keluar dari rumah sambil berkata: "Pada hari ini saya berniat untuk selalu berada di dekat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Lalu Abu Musa pergi ke masjid dan menanyakan keberadaan Rasulullah kepada para sahabat yang kebetulan sedang berada di sana."Beliau telah pergi ke arah sana, " jawab para sahabat. kemudian Abu Musa pun keluar dan masjid seraya mengikuti jejak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menanyakannya hingga beliau tiba di sumur Aris. Abu Musa berkata: "Lalu saya duduk di sisi pintu yang terbuat dari pelepah kurma. Setelah Rasulullah selesai membuang hajat dan wudlu, maka saya pun berupaya untuk mendekati beliau. Ternyata Rasulullah sedang duduk di atas sumur Aris di tengah alas duduk sambil menyisingkan pakaian pada kedua betisnya dan menjulurkan keduanya ke dalam sumur. Lalu saya ucapkan salam kepada beliau dan kembali duduk di sisi pintu seraya berkata: "Hari ini saya akan setia menjadi penjaga pintu Rasulullah.' Tak lama kemudian datanglah Abu Bakar sambil mendorong pintu sumur. Lalu saya bertanya, "Siapa itu di luar? Ia menjawab, "Saya, Abu Bakar." Saya berujar kepadanya, "Tunggu sebentar hai Abu Bakar!" Abu Bakar menjawab."Ya." Aku menghampiri Rasulullah sambil berkata: "Ya Rasulullah, ada Abu Bakar yang datang dan minta izin untuk masuk ke sini?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menajwab, "Suruh ia masuk dan beritahukan kabar gembira tentang surga kepadanya!" Lalu saya kembali menemui Abu Bakar dan saya katakan kepadanya: "Hai Abu Bakar, silahkan masuk dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyampaikan kabar gembira tentang surga kepadamu." Abu Bakar masuk ke dalam dan langsung duduk di sebelah kanan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada alas duduk yang sama sambil menjulurkan kedua kakinya ke dalam sumur, sebagaimana yang dilakukan Rasulullah dengan menyingsingkan pakaian di kedua betisnya. Lalu saya duduk kembali di sisi pintu masuk sumur. Ketika itu, sebenarnya saya telah meninggalkan saudara saya yang sedang berwudlu dan akan menyusul saya. Kata saya dalam hati: 'Kalau Allah menghendaki kebaikan baginya, niscaya Allah akan mendatangkannya kepada saya.' Tak lama kemudian, ada seseorang yang menggerak-gerakkan pintu. Lalu saya bertanya kepadanya, Siapa di luar sana?" Orang di luar yang sedang menggerak-gerakkan pintu tersebut menjawab: "Umar bin Khaththab." Saya berkata: 'Tunggu sebentar hai Umar!" Lalu saya menghampiri Rasulullah sambil berkata: 'Ya Rasulullah, ada Umar di luar dan minta izin untuk masuk ke dalam." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: 'Suruh ia masuk dan beritahukan kabar gembira tentang surga kepadanya!" Kemudian saya temui seraya berkata: "Hai Umar, Rasulullah mengizinkanmu masuk ke dalam dan menyampaikan berita gembira tentang surga kepadamu." Maka Umar bin Khaththab pun masuk ke dalam, lalu duduk di sebelah kiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sambil menjulurkan kedua kakinya ke dalam sumur. Setelah itu saya duduk kembali sambil berkata: "Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi saudara saya, niscaya Dia akan mendatangkannya ke sini. Tak lama kemudian ada seseorang yang datang dan menggerak-gerakkan pintu. Maka saya pun berseru kepadanya, "Siapakah di luar sana?" Orang tersebut menjawab, "Utsman bin Affan." Lalu saya berkata kepadanya, "Tunggu sebentar hai Utsman!" Saya menghampiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sambil memberitahukan tentang kedatangan Utsman. Rasulullah pun menjawab."Suruh dia masuk dan beritahukan kepadanya kabar tentang surga kepadanya serta cobaan-cobaan yang sedang di rasakannya. Maka saya temui Utsman bin Affan sambil berkata: Silahkan masuk hai Utsman dan Rasulullah menyampaikan kabar gembira tentang surga kepadamu serta cobaan-cobaan yang sedang engkau rasakan!" Lalu Utsman pun masuk ke dalam tetapi ia mendapati alas duduk 'Alaihis Salam telah penuh. Akhirnya ia duduk berhadapan dengan mereka di sisi yang lain. Syarik berkata: "Said bin Al Musayyab berkormentar, Menurut saya itu adalah tentang kuburan mereka bersama." Dan telah menceritakannya kepadaku [Abu Bakr bin Ishaq]: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin 'Ufair]: Telah menceritakan kepadaku [Sulaiman bin Bilal] Telah menceritakan kepada kami [Syarik bin Abdullah bin Namr]: Aku mendengar [Sa'id bin Musayyab] berkata: Telah menceritakan kepadaku [Abu Musa Al Asy'ari] di sebelah sini, -Sulaiman menunjukkan kepadaku tempat majlisnya Sa'id.- Abu Musa berkata: 'Aku keluar untuk menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, namun aku dapatkan beliau telah pergi ke sebuah kandang ternak dan masuk ke dalamnya. Beliau duduk di atas sebuah sumur, seraya menyingsingkan kain celananya dan menjulurkan kakinya ke sumur. -demikianlah seterusnya yang semakna dengan Hadits Yahya bin Hasan namun dia tidak menyebutkan perkataan Sa'id: 'Aku menafsirkan bahwa hal itu menunjukan kuburan mereka.' Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin 'Ali Al Hulwani] dan [Abu Bakr bin Ishaq] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Maryam]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far bin Abu Katsir]: Telah mengabarkan kepadaku [Syarik bin 'Abdullah bin Abu Namir] dari [Sa'id bin Al Musayyab] dari [Abu Musa Al Asy'ari] dia berkata: 'Suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pergi ke salah satu dinding Madinah untuk sebuah keperluan, maka akupun mengikuti jejak beliau…-dan seterusnya sebagaimana Hadits yang semakna dengan Hadits Sulaiman bin Bilal. Di dalamnya di sebutkan perkataan Ibnu Musayyab: 'Aku menafsirkan, bahwa hal itu menunjukan kuburan mereka, yang artinya mereka akan dikumpulkan di satu tempat, kecuali Utsman bin 'Affan.'

【30】

Shahih Muslim 4418: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya At Tamimi], [Abu Ja'far Muhammad bin Ash Shabbah], ['Ubaidullah Al Qawariri] dan [Suraij bin Yunus] seluruhnya dari [Yusuf bin Al Majisyun] dan lafazh ini milik Ibnu Ash Shabbah: Telah menceritakan kepada kami [Yusuf Abu Salamah Al Majisyun]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Munkadir] dari [Sa'id bin Al Musayyab] dari ['Amir bin Sa'ad bin Abu Waqqash] dari [Bapaknya] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Ali: "Kedudukanmu di sisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa. Hanya tidak ada nabi setelahku.' [Sa'id] berkata: 'Maka aku ingin sekali menceritakan hal ini kepada [Sa'ad], kemudian aku bertemu dengannya dan aku ceritakan kapadanya sebagaimana yang telah di ceritakan Amir kepadaku. Lalu dia berkata: 'Aku telah mendengarnya. Aku bertanya: 'Benarkah kamu telah mendengarnya? ' dia meletakan kedua jarinya di telinganya seraya menjawab: 'Ya, aku telah mendengarnya, jika tidak, tentu kedua telinga ini akan diam.'

【31】

Shahih Muslim 4419: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Ghundar] dari [Syu'bah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dari [Mush'ab bin Sa'ad bin Abi Waqqash] dari [Sa'ad bin Abi Waqqash] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menugasi Ali bin Abu Thalib ketika terjadi perang Tabuk." Ali berkata: "Ya Rasulullah, mengapa engkau hanya menugasi saya untuk menjaga kaum wanita dan anak-anak di rumah?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Tidak inginkah kamu hai Ali memperoleh posisi di sisiku seperti posisi Harun di sisi Musa, hanya sesudahku tidak akan ada nabi lagi?" Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Mu'adz]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] melalui jalur ini.

【32】

Shahih Muslim 4420: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Muhammad bin 'Abbad], lafazh keduanya tidak jauh berbeda. keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hatim] yaitu Ibnu Isma'il dari [Bukair bin Mismar] dari ['Amir bin Sa'ad bin Abi Waqqash] dari [Bapaknya] dia berkata: Mu'awiyah bin Abu Sufyan pernah menyuruh Sa'ad dan menanyakan kepadanya tentang sikapnya kepada Ali, dia berkata: 'Kenapa kamu tidak mau menyalahkan Ali? Dia menjawab: 'Aku teringat kepada tiga hal tentang kedudukan Ali yang pernah di ucapkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka aku selamanya tidak akan mencelanya karena tiga hal tersebut. Sesungguhnya salah satu dari tiga hal tersebut lebih aku sukai dari pada seekor sapi yang mahal. Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Ali, -ketika beliau mengangkatnya sebagai pengganti (di Madinah) dalam beberapa peperangan beliau. Ali bertanya: "Apakah anda meninggalkanku bersama para wanita dan anak-anak!" beliau menjawab: "Wahai Ali, tidakkah kamu rela bahwa kedudukanmu denganku seperti kedudukan Harun dengan Musa? hanya saja tidak ada Nabi setelahku." Dan saya juga mendengar beliau bersabda pada Perang Khaibar: "Sungguh, saya akan memberikan bendera ini kepada seorang laki-laki yang mencintai Allah dan RasulNya dan Allah dan RasulNya juga mencintainya." Maka kami semuanya saling mengharap agar mendapatkan bendera itu. Beliau bersabda: "Panggilllah Ali!" kemudian dia dihadirkan dalam keadaan sakit matanya. Lantas beliau meludahi matanya dan menyerahkan bendera tersebut kepadanya, kemudian Allah memberi kemenangan kepadanya. Tatkala turun ayat: (Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu.) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memanggil Ali, Fatimah, Hasan dan Husain dan bersabda: "Ya Allah, mereka adalah keluargaku."

【33】

Shahih Muslim 4421: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Ghundar] dari [Syu'bah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'ad bin Ibrahim] Aku mendengar [Ibrahim bin Sa'ad] dari [Sa'ad] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda kepada Ali: "Tidakkah kamu ridha bahwa kedudukanmu denganku seperti kedudukan Harun dengan Musa?"

【34】

Shahih Muslim 4422: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id]: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] yaitu Ibnu 'Abdur Rahman Al Qari dari [Suhail] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa pada waktu perang Khaibar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh aku akan menyerahkan bendera ini kepada seorang lelaki yang mencintai Allah dan RasulNya, dan Allah akan memberikan kemenangan dengan tangannya. Umar bin Khaththab berkata: Sungguh aku tidak pernah menginginkan sebuah kepemimpinan kecuali hanya pada hari itu saja. Ia berkata: lalu akupun menampakkan wajahku dengan harapan agar aku dipanggil untuk menerima bendera itu. Ia berkata: kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memanggil Ali bin Abi Thalib dan beliau memberikan bendera itu kepadanya seraya berkata: ' Berangkatlah dan janganlah kamu menoleh ke belakang hingga Allah memenangkanmu.' Abu Hurairah berkata: kemudian Ali berjalan lalu berhenti dengan tidak menoleh ke belakang ia berteriak: 'Wahai Rasulullah, atas dasar apa aku memerangi manusia? Beliau menjawab: "Perangilah mereka hingga mereka mau bersaksi bahwa tiada Ilah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Jika mereka telah melaksanakan hal itu berarti mereka telah mencegahmu untuk menumpahkan darah mereka dan mengambil harta mereka kecuali yang menjadi haknya (Islam) sedang hisab (perhitungan) mereka ada di sisi Allah".

【35】

Shahih Muslim 4423: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz] yaitu [Ibnu Hazim] dari Abu Hazim dari [Sahl]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan lafazhnya adalah yang ini: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] yaitu Ibnu 'Abdur Rahman dari [Abu Hazim]: Telah mengabarkan kepadaku [Sahl bin Sa'ad] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda ketika terjadi perang Khaibar: "Sesungguhnya akan aku serahkan bendera perang ini kepada seorang laki-laki yang di tangannya Allah akan memberikan kemenangan bagi kaum muslimin. Ia mencintai Allah dan Rasulnya, serta sebaliknya yaitu bahwasanya Allah dan Rasulnya pun mencintainya." Sahal berkata: "Satu malam lamanya para sahabat bertanya-tanya: 'siapa di antara mereka yang ditugasi membawa bendera perang." Esok harinya, para sahabat dan kaum muslimin Iainnya datang menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Setiap orang dari mereka ingin diberi tugas untuk membawa bendera perang tersebut. Lalu Rasulullah bertanya: "Di mana Ali bin Abu Thalib?" Para sahabat menjawab: "Ia sedang menderita sakit mata ya Rasulullah." Rasulullah berkata: "Bawalah ia kemari!" Tak lama kemudian, Ali bin Abu Thalib datang menemui Rasulullah. Lalu Rasulullah meludahi kedua matanya dan berdoa untuk kesembuhannya. Tak lama kemudian kedua mata Ali sembuh tanpa ada rasa sakit lagi. Kemudian Rasulullah menyerahkan bendera perang itu kepadanya. Ali bin Abu Thalib bertanya: 'Ya Rasulullah, apakah saya harus memerangi kaum musyrikin hingga mereka menjadi orang-orang muslim seperiti kita? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Hai Ali, laksanakanlah tugasmu dengan baik dan tidak tergesa-gesa, hingga kamu tiba di wilayah mereka'. Setelah itu, serulah mereka untuk masuk ke dalam agama Islam beritahukan kepada mereka tentang kewajiban-kewajihan yang harus mereka lakukan di dalam ajaran Islam! Demi Allah, sungguh petunjuk Allah yang diberikan kepada seseorang (hingga Ia masuk Islam) melalui perantaraanmu, adalah lebih baik bagimu daripada kamu memperoleh nikmat yang melimpah ruah dari unta merah."

【36】

Shahih Muslim 4424: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id]: Telah menceritakan kepada kami [Hatim] yaitu Isma'il dari [Yazid bin Abu 'Ubaid] dari [Salamah bin Al Akwa'] dia berkata: "Suatu ketika Ali tidak ikut bersama rombongan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam perang Khaibar sebab sa'at itu ia sedang sakit mata. Ia pun berkata: 'Aku tidak ikut bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.' Lalu Ali bertemu dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Pada sore harinya, yang pada pagi hari selanjutnya Allah memberikan kemenangan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh besok aku akan memberikan bendera ini kepada seorang lelaki yang dicintai oleh Allah dan RasulNya atau beliau mengatakan: yang mencintai Allah dan RasulNya, dan Allah akan memenangkannya. Dan perkiraan kami pun tertuju kepada Ali sehingga kami tidak mengharapkannya lagi. lalu mereka berkata: 'Ini dia Ali, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun memberikan bendera itu kepadanya, dan Allah memenangkannya".

【37】

Shahih Muslim 4425: Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] dan [Syuja' bin Makhlad] seluruhnya dari [Ibnu 'Ulayyah], [Zuhair] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim]: Telah menceritakan kepadaku [Abu Hayyan]: Telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Hayyan] dia berkata: "Pada suatu hari saya pergi ke [Zaid bin Arqam] bersama Husain bin Sabrah dan Umar bin Muslim. Setelah kami duduk, Husain berkata kepada Zaid bin Arqam. Hai Zaid, kamu telah memperoleh kebaikan yang banyak. Kamu pernah melihat Rasulullah. Kamu pernah mendengar sabda beliau. Kamu pernah bertempur menyertai beliau. Dan kamu pun pernah shalat jama'ah bersama beliau. Sungguh kamu telah memperoleh kebaikan yang banyak. OIeh karena itu hai Zaid. sampaikanlah kepada kami apa yang pernah kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam! Zaid bin Arqam berkata: Hai kemenakanku, demi Allah sesungguhnya aku ini sudah tua dan ajalku sudah semakin dekat. Aku sudah lupa sebagian dari apa yang pernah aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Oleh karena itu, apa yang bisa aku sampaikan, maka terimalah dan apa yang tidak bisa aku sampaikan. maka janganlah kamu memaksaku untuk menyampaikannya." Kemudian Zaid bin Arqam meneruskan perkataannya. Pada suatu ketika, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri dan berpidato di suatu tempat air yang di sebut Khumm, yang terletak antara Makkah dan Madinah. Beliau memuji Allah, kemudian menyampaikan nasihat dan peringatan serta berkata: Ketahuilah hai saudara-saudara, bahwasanya aku adalah manusia biasa seperti kalian. Sebentar lagi utusan Tuhanku, malaikat pencabut nyawa, akan datang kepadaku dan aku pun siap menyambutnya. Sesungguhnya aku akan meninggalkan dua hal yang berat kepada kalian, yaitu: Pertama, Al-Qur 'an yang berisi petunjuk dan cahaya. Oleh karena itu, laksanakanlah isi Al Qur'an dan peganglah. Sepertinya Rasulullah sangat mendorong dan menghimbau pengamalan Al Qur'an. Kedua, keluargaku. Aku ingatkan kepada kalian semua agar berpedoman kepada hukum Allah dalam memperlakukan keluargaku." (Beliau ucapkan sebanyak tiga kali). Husain bertanya kepada Zaid bin Arqarn: "Hai Zaid, sebenarnya siapakah ahlul bait (keluarga) Rasulullah itu? Bukankah istri-istri beliau itu adalah ahlul bait (keluarga) nya?" Zaid bin Arqam berkata: "Istri-istri beliau adalah ahlul baitnya. tapi ahlul bait beliau yang dimaksud adalah orang yang diharamkan untuk menerima zakat sepeninggalan beliau." Husain bertanya: "Siapakah mereka itu?" Zaid bin Arqam menjawab: "Mereka adalah keluarga Ali, keluarga Aqil. keluarga Ja'far, dan keluarga Abbas." Husain bertanya: "Apakah mereka semua diharamkan untuk menerima zakat?" Zaid bin Arqam menjawab."Ya." Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakkar bin Ar Rayyan]: Telah menceritakan kepada kami [Hassan] yaitu Ibnu Ibrahim dari [Sa'id bin Masruq] dari [Yazid bin Hayyan] dari [Zaid bin Arqam] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, (lalu dia menyebutkan Haditsnya yang semakna dengan Hadits Zuhair: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Muhamad bin Fudhail]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim]: Telah mengabarkan kepada kami [Jarir] keduanya dari [Abu Hayyan] melalui jalur ini sebagaimana Hadits Ismail dan di dalam Hadits Jarir ada tambahan: 'Yaitu Kitabullah yang di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya. Barang siapa yang berpegang teguh dengannya dan mengambil pelajaran dari dalamnya maka dia akan berada di atas petunjuk. Dan barang siapa yang menganggapnya salah, maka dia akan tersesat. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakkar bin Ar Rayyan]: Telah menceritakan kepada kami [Hassan] yaitu Ibnu Ibrahim dari [Sa'id] yaitu Ibnu Masruq dari [Yazid bin Hayyan] dari [Zaid bin Arqam] dia berkata: Kami menemui Zaid bin Arqam, lalu kami katakan kepadanya: 'Sungguh kamu telah memiliki banyak kebaikan. Kamu telah bertemu dengan Rasulullah, shalat di belakang beliau…dan seterusnya sebagaimana Hadits Abu Hayyan. Hanya saja dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Ketahuilah sesungguhnya aku telah meninggalkan untuk kalian dua perkara yang sangat besar. Salah satunya adalah Al Qur'an, barang siapa yang mengikuti petunjuknya maka dia akan mendapat petunjuk. Dan barang siapa yang meninggalkannya maka dia akan tersesat.' Juga di dalamnya disebutkan perkataan: Lalu kami bertanya: siapakah ahlu baitnya, bukankah istri-istri beliau? Dia menjawab: Bukan, demi Allah, sesungguhnya seorang istri bisa saja dia setiap saat bersama suaminya. Tapi kemudian bisa saja ditalaknya hingga akhirnya dia kembali kepada bapaknya dan kaumnya. Yang dimaksud dengan ahlu bait beliau adalah, keturunan beliau yang diharamkan bagi mereka untuk menerima zakat.'

【38】

Shahih Muslim 4426: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz] yaitu Ibnu Abu Hazim dari [Abu Hazim] dari [Sahl bin Sa'ad] dia berkata: "Pada suatu ketika, seorang keluarga Marwan diangkat menjadi pejabat di Madinah. Lalu orang tersebut memerintahkan Sahal bin Sa'ad untuk mencaci maki Ali bin Abu Thalib, tetapi Sahal malah menolak perintah tersebut." Pejabat tersebut berkata kepada Sahal, Kalau kamu tidak mau maka ucapkanlah: 'Semoga Allah melaknat Abu Thurab.' Sahal menjawab, "Tidak ada nama julukan Ali bin Abu Thalib yang lebih ia sukai daripada julukan Abu Turab dan ia pun senang jika dipanggil dengan julukan tersebut." Pejabat itu balik bertanya: 'Hai Sahal, beritahukanlah kepadaku, bagaimana ceritanya hingga Ia dijuluki Abu Turab?" Sahal berkata: "Pada suatu hari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang ke rumah Fatimah. Namun beliau tidak menjumpai Ali bin Abu Thalib di rumahnya. Kemudian Rasulullah bertanya: 'Dimanakah anak pamanmu? ' Fatimah menjawab: "Sebenarnya antara saya dan dia ada sedikit permasalahan. Malah ia memarahi saya. Setelah itu, ia keluar rumah dan enggan beristirahat di sini." Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh seseorang untuk mencari Ali bin Abu Thalib, menantu Rasulullah sekaligus saudara sepupunya. Tak lama kemudian orang tersebut datang dan berkata kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah, Ali bin Abu Thalib sedang tidur di masjid." Setelah itu Rasulullah mendatangi Ali yang kala itu sedang tidur berbaring sementara kain selendangnya jatuh dari Iambungnya hingga menempel ke tanah. Kemudian Rasulullah mengusapnya seraya berkata."Bangunlah hai Abu Turab! Bangunlah hai Abu Turab!"

【39】

Shahih Muslim 4427: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab]: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Bilal] dari [Yahya bin Sa'id] dari ['Abdillah bin 'Amir bin Rabi'ah] dari ['Aisyah] dia berkata: "Pada suatu malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak bisa tidur. Setelah itu beliau berkata: 'Semoga ada seorang laki-laki shalih dari para sahabatku yang akan menjagaku pada malam ini.' Aisyah berkata: Tiba-tiba kami mendengar suara senjata. Kemudian Rasulullah bertanya: 'Siapakah ini? ' dia menjawab: Sa'ad bin Abu Waqqash ya Rasulullah, aku datang kesini untuk menjagamu.' Aisyah berkata: Lalu Rasulullah pun tidur hingga aku dapat mendengar suara dengkur beliau.'

【40】

Shahih Muslim 4428: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id]: Telah menceritakan kepada kami [Laits]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh]: Telah mengabarkan kepada kami [Al Laits] dari [Yahya bin Sa'id] dari ['Abdillah bin 'Amir bin Rabi'ah] bahwa ['Aisyah] dia berkata: "Pada malam pertama setibanya di Madinah, RasululIah shallallahu 'alaihi wa sallam selalu jaga dan tidak pernah tidur. Setelah itu beliau pun berkata: 'Semoga ada seorang laki-laki yang shalih dari para sahabatku ini yang akan menjagaku pada malam ini. Aisyah berkata: "Ketika kami dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba kami mendengar suara senjata. Kemudian Rasulullah bertanya, Siapa kamu? Orang itu menjawab, "Sa'ad bin Abi Waqqash." Rasulullah bertanya lagi, "Mengapa kamu datang kemari ya Sa'ad?" Sa'ad bin Abi Waqqash menjawab: "Di dalam benak saya kekhawatiran terhadap diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. OIeh karena itu, saya datang ke sini untuk menjaganya." Kemudian Rasulullah pun mendoakan kebaikan bagi Sa'ad dan setelah itu beliau tidur. Dan di dalam riwayat Ibnu Rumh di sebutkan: 'Lalu kami bertanya, 'Siapa ini? ' Dan telah menceritakannya kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahab] Aku mendengar [Yahya bin Sa'id] dia berkata: Aku mendengar [Abdullah bin Amir bin Rabi'ah] dia berkata: [Aisyah] berkata: 'Pada suatu malam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak bisa tidur…….(sebagaimana Hadits Sulaiman bin Bilal).

【41】

Shahih Muslim 4429: Telah menceritakan kepada kami [Manshur bin Abu Muhazim]: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim] yaitu Ibnu Sa'ad dari [Bapaknya] dari ['Abdillah bin Syaddad] dia berkata: Aku medengar [Ali] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menggabungkan kedua orang tuanya sebagai tebusan, kecuali untuk Sa'ad bin Malik, dia menjadikan keduanya bagi Ka'ab pada hari perang Uhud, dengan sabdanya: 'Lemparkan panahmu wahai Sa'ad, sungguh bapak dan ibuku sebagai tebusan bagimu.' Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Waki']: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] dan [Ishaq Al Hanzhali] dari [Muhammad bin Bisyr] dari [Mis'ar]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Umar]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Mis'ar] seluruhnya dari [Sa'ad bin Ibrahim] dari ['Abdullah bin Syaddad] dari ['Ali] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Hadits yang serupa.

【42】

Shahih Muslim 4430: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab]: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] yaitu Ibnu Bilal dari [Yahya] yaitu Ibnu Sa'id dari [Sa'id] dari [Sa'ad bin Abu Waqqash] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menggabungkan kedua orang tuanya sebagai tebusan bagiku pada perang Uhud." Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Ibnu Rumh] dari [Al Laits bin Sa'ad]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahhab] keduanya dari [Yahya bin Sa'id] melalui jalur ini.

【43】

Shahih Muslim 4431: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abbad]: Telah menceritakan kepada kami [Hatim] yaitu Ibnu Isma'il dari [Bukair bin Mismar] dari ['Amir bin Sa'ad] dari [Bapaknya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah menggabungkan kedua orang tuanya sebagai tebusan baginya pada perang Uhud." Saad bin Abi Waqqash berkata: "Seorang laki-laki musyrik telah memanas-manasi kaum muslimin." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Sa'ad: "Panahlah dia!" Sa'ad berkata: Lalu saya membidiknya dengan sebuah anak panah tanpa mata panah yang tajam hingga tepat mengenai Iambungnya. kemudian orang tersebut tersungkur dan terbukalah auratnya. Melihat itu, Rasulullah tersenyum puas hingga terlihat gigi rahamnya."

【44】

Shahih Muslim 4432: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Zuhair bin Harb] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Musa]: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair]: Telah menceritakan kepada kami [Simak bin Harb]: Telah menceritakan kepadaku [Mush'ab bin Sa'ad] dari [Bapaknya] bahwa ada beberapa ayat Al Qur'an yang turun berkenaan dengan Sa'ad. Mush'ab berkata: "Ibu Sa'ad bersumpah tidak akan mau berbicara dengan Sa'ad selama-lamanya hingga ia (Sa'ad) meninggalkan ajaran Islam. Selain itu, ibunya juga tidak mau makan dan minum." Ibu Sa'ad berkata kepada Sa'ad: "Hai Sa'ad, kamu pernah mengatakan bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memerintahkanmu agar kamu selalu berbuat baik kepada kedua orang tuamu?. Sekarang aku adalah ibumu, maka aku perintahkan kepadamu agar meninggalkan Islam." Mush'ab berkata: 'Ibu Sa'ad bertahan untuk tidak makan dan minum selama tiga hari tiga malam hingga jatuh pingsan karena lemah. Kemudian Umarah, anak laki-Iakinya, memberinya minum. Lalu ibunya itu selalu memanggil Sa'ad. kemudian turunlah firman Allah yang berbunyi: 'Kami wasiatkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya' (Qs. Al Ankabuut(29): 8). Sedangkan ayat yang lain berbunyi: Jika kedua orang tuamu memaksamu untuk menyekutukan-Ku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mematuhi keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.' (Qs. Luqmaan (31): 15). Saad berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memperoleh rampasan perang yang sangat banyak dan ternyata di dalamnya ada sebilah pedang. Lalu saya ambil pedang itu dan membawanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: "Ya Rasulullah, berikanlah pedang tersebut kepada saya, karena saya adalah orang yang telah engkau kenal perangainya." Tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam malah berkata: "Hai Sa'ad, kembalikanlah pedang itu ke tempat semula, di tempat kamu mengambilnya.'" Lalu saya pergi, hingga ketika saya ingin mengambilnya kembali, maka saya pun mencela diri saya sendiri. Setelah itu saya menghampiri Rasulullah sambil berkata: "Ya Rasulullah, berikanlah pedang itu kepada saya!" Namun Rasulullah tetap pada pendiriannya semula dan menjawabnya dengan suara yang keras: "Hai Sa'ad, sudah 'kukatakan kepadamu kembalikan pedang itu ke tempat di mana kamu mengambilnya!" Setelah itu, Allah Subhanahu wa Ta'ala menurunkan firmannya berbunyi: 'Mereka bertanya kepadamu tentang harta rampasan perang' (Qs. Al Anfaal(8): 1). Sa'ad berkata: "Ketika saya jatuh sakit, saya mengutus seseorang untuk menemui Rasulullah. Setelah itu, beliau pun mendatangi saya. Lalu saya berkata kepada beliau: 'Ya Rasulullah, izinkahlah saya membagikan harta sebagai wasiat sesuka hati. Tetapi, rupanya Rasulullah melarangnya. Saya katakan lagi: "Bagaimana kalau separuhnya?" Beliau tetap melarangnya. Kemudian saya berkata lagi: "Bagaimana kalau sepertiganya?" BeIiau terdiam sesaat dan setelah itu memperbolehkan wasiat sepertiga harta. Saad berkata: "Saya pernah mendatangi beberapa orang Anshar dan Muhajirin. Kemudian mereka berkata: 'Kemarilah hai Sa'ad, kami akan memberimu makanan dan minuman keras (khamer).' (Saat itu khamar memang belum diharamkan). Lalu saya mendatangi untuk bergabung dengan mereka di suatu kebun. Ternyata di sana ada kepala unta yang telah dipanggang dan satu wadah minuman keras. Kemudian saya makan dan minum dengan sepuasnya bersama mereka. Kebetulan pada saat itu sedang didiskusikan dan dibicarakan antara mereka tentang keutamaan kaum Anshar dan kaum Muhajirin. Maka saya pun menyatakan bahwa kaum Muhajirin Iebih baik dan utama daripada kaum Anshar. Tentu saja pernyataan saya itu sangat kontroversial dan menyinggung banyak orang yang hadir pada saat itu. Hingga ada salah seorang dari mereka mengambil salah satu dagu dan kepala unta lalu memukulkannya kepada saya hingga mencederai hidung saya. Lalu saya datang menemui Rasulullah dan menceritakan apa yang telah terjadi pada diri saya. Akhirnya turunlah firman Allah yang berbunyi: "Sesungguhnya minuman Khamr, berjudi, berkorban untuk berhala, dan mengundi nasib dengan panah adalah terbuat keji yang termasuk perbuatan syetan." (Al Maidah: 90) Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Muhammad bin Basysyar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak bin Harb] dari [Mush'ab bin Sa'ad] dari [Bapaknya] dia berkata: "Ada empat ayat Al Qur'an yang turun berkenaan dengan ku, dan seterusnya sebagaimana yang semakna dengan Hadits Zuhair dari Simak. Di dalam Hadist Syu'bah ada tambahan: 'Apabila mereka ingin memberi makan kepada ibunya, mereka membuka dengan tongkat, lalu menuangkan makanan ke dalamnya. Juga di sebutkan di dalam Hadits tersebut: 'lalu salah seorang dari mereka memukul hidung Sa'ad hingga sobek.'

【45】

Shahih Muslim 4433: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rahman] dari [Sufyan] dari [Al Miqdam bin Syuraih] dari [Bapaknya] dari [Sa'ad] ia berkata: sebuah ayat turun mengenaiku: "Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari..." Ia berkata: 'Ayat itu turun pada enam orang: Aku dan Ibnu Mas'ud termasuk dari mereka. Sebab dulu orang-orang musyrik berkata kepadanya: 'Kamu menghina mereka.'

【46】

Shahih Muslim 4434: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah Al Asadi] dari [Israil] dari [Al Miqdam bin Syuraih] dari [Bapaknya] dari [Sa'ad] dia berkata: "Pada suatu hari, kami berenam menyertai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian orang-orang musyrik berkata kepada Rasulullah: 'Usirlah orang-orang yang tidak akan berani melawan kami! ' orang-orang tersebut adalah saya (Sa'ad), lbnu Mas'ud, seorang laki-laki dari Hudzail, Bilal, dan dua orang laki-laki yang tidak saya kenal namanya. Tak lama kemudian terlintas sesuatu dalam benak Rasulullah dan mengatakannya dalam hati. Maka Allah pun menurunkan firman-Nya: "Janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, sedangkan mereka sangatlah mengharapkan keridhaan-Nya."

【47】

Shahih Muslim 4435: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami] dan [Hamid bin 'Umar Al Bakrawi] serta [Muhammad bin 'Abdul A'laa] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamir] yaitu Ibnu Sulaiman dia berkata: Aku mendengar [Bapakku] dari [Abu Utsman] dia berkata: Pada sebagian peperangan yang diikuti Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tidak tersisa orang yang menemani beliau selain dari pada [Thalhah] dan [Sa'ad]. (mereka berdua yang telah menceritakan hal itu kepadaku).

【48】

Shahih Muslim 4436: Telah menceritakan kepada kami ['Amru An Naqid]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Muhammad bin Al Munkadir] dari [Jabir bin 'Abdullah] dia berkata: saya pernah mendengar dia berkata: 'Ketika terjadi perang khandak, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berseru kepada kaum muslimin untuk mendekat kepada beliau, maka Zubair pun mendekati beliau. Lalu Rasulullah berseru kepada kaum muslimin untuk mendekat, maka Zubair mendekati beliau. Kemudian Rasulullah berseru kepada kaum muslimin untuk mendekat. maka Zubair pun segera mendekati lagi kepada beliau. akhinya Rasulullah bersabda: "Ketahuilah bahwasanya setiap nabi itu mempunyai pembela (penolong) dan pembelaku adalah Zubair." Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam bin 'Urwah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] dan [Ishaq bin Ibrahim] seluruhnya dari [Waki']: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] keduanya dari [Muhammad bin Al Munkadir] dari [Jabir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang semakna dengan Hadits Ibnu 'Uyainah.

【49】

Shahih Muslim 4437: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Al Khalil] dan [Suwaid bin Sa'id] keduanya dari [Ibnu Mushir] dia berkata: [Isma'il] Telah mengabarkan kepada kami ['Ali bin Mushir] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Abdullah bin Az Zubair] dia berkata: "Pada saat terjadi perang Khandak, saya dan Umar bin Abu Salamah berada di benteng Hassan bersama kaum wanita. Suatu ketika ia merundukkan kepalanya kepada saya dan saya memperhatikannya. Lalu saya pun merundukkan kepala saya kepadanya dan ia pun memperhatikannya. Saya mengenali ayah saya dengan baik ketika ia lewat dengan mengendarai kuda sambil menyandang senjata menuju Bani Quraizhah. Perawi hadits berkata: "Saya diberitahu oleh [Abdullah bin Urwah] dari [Abdullah bin Zubair] dia berkata: lalu saya tuturkan hal itu kepada [ayahku] dan ia pun berkata: Apakah kamu melihatku hai anakku?" Saya menjawab: "Ya, hai ayah!" Ayah saya berkata: "Demi Allah, pada hari itu Rasulullah mengumpulkan kedua orang tuanya untukku seraya berkata: 'Tebusanmu adalah bapak dan ibuku! Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam] dari [Bapaknya] dari ['Abdillah bin Az Zubair] dia berkata: "Pada saat terjadi perang Khandak, saya dan Umar bin Abu Salamah berada di sebuah benteng yang disana ada beberapa istri Rasulullah. (dan seterusnya sebagaimana yang semakna dengan Hadits Ibnu Mushir melalui jalur ini. Tetapi di dalamnya tidak menyebutkan Abdullah bin Urwah, dia menyisipkannya di dalam Hadits Hisyam dari Bapaknya dari Ibnu Zubair.

【50】

Shahih Muslim 4438: Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz] yaitu Ibnu Muhammad dari [Suhail] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada di gua hira` bersama Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Thalhah dan Zubair, tiba-tiba batu besar (yang mereka injak) bergetar, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tenanglah, tidaklah bersamamu kecuali seorang Nabi, atau Ash Shiddiq, atau Syahid."

【51】

Shahih Muslim 4439: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Yazid bin Khunais] dan [Ahmad bin Yusuf Al Azdi] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Uwais]: Telah menceritakan kepadaku [Sulaiman bin Bilal] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang berada di atas gunung Hira'. Tiba-tiba gunung tersebut bergerak, maka Rasulullah berkata: "Hai Hira', tenanglah! Tidak ada orang yang berada di atasmu melainkan seorang nabi, atau seorang shiddiq, ataupun seorang syahid." Pada saat itu, di atas gunung Hira' tersebut, ada Nabi Muhammad, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Thalhah, Zubair, dan Said bin Abu Waqqash -Radliallah 'Anhum-.

【52】

Shahih Muslim 4440: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] dan [Abdah] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Bapaknya] dia berkata: ['Aisyah] pernah berkata kepadaku: Demi Allah, kedua orang tuamu itu termasuk dari "orang-orang yang mentaati perintah Allah dan rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud) …". Telah menceritakannya kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] melalui jalur ini, dan ia menambahkan: yakni Abu Bakar dan Az Zubair.

【53】

Shahih Muslim 4441: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad bin Al Allaa] Telah menceritakan kepada kami [Waki'] Telah menceritakan kepada kami [Ismail] dari [Al Bahi] dari [Urwah] dia berkata: "['Aisyah] pernah berkata kepadaku: "Adalah kedua orang tuamu itu termasuk dari: {orang-orang yang mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka}" (Qs. Ali Imran: 172).

【54】

Shahih Muslim 4442: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] Telah menceritakan kepada kami [Ismail bin 'Ulayyah] dari [Khalid] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] Telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Ulayyah] Telah mengabarkan kepada kami [Khalid] dari [Abu Qilabah] dia berkata: [Anas] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya setiap umat memiliki 'Amin' (penjaga/orang terpercaya) dan Amin kita adalah Abu Ubaidah bin Jarrah."

【55】

Shahih Muslim 4443: Telah menceritakan kepadaku [Amru An Naqid] Telah menceritakan kepada kami [Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammad] yaitu Ibnu Salamah dari [Tsabit] dari [Anas] bahwa penduduk Yaman datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: Ya Rasulullah, kirimkanlah kepada kami seseorang yang dapat mengajari kami tentang sunnah dan Islam. Beliau lalu menarik Abu Ubaidah seraya bersabda: "Inilah orangnya, dia adalah penjaga umat ini."

【56】

Shahih Muslim 4444: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] dan lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata: Aku mendengar [Abu Ishaq] bercerita dari [Shilah bin Zufar] dari [Hudzaifah] dia berkata: "Pada suatu ketika orang-orang Najran pernah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: 'Ya Rasulullah, utuslah kepada kami seseorang yang jujur dan dipercaya.' LaIu Rasulullah pun berkata: 'Sungguh aku akan mengutus kepada kalian seseorang yang sangat jujur dan dapat dipercaya.' Hudzaifah berkata: 'Para sahabat merasa penasaran dan akhirnya menunggu-nunggu orang yang dimaksud oleh Rasulullah itu. Ternyata Rasulullah mengutus Abu Ubaidah bin Jarrah." Abu 'Ubaidah bin Al Jarrah: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim]: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Dawud Al Hafari]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.

【57】

Shahih Muslim 4445: Telah menceritakan kepadaku [Ahmad bin Hanbal] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] Telah menceritakan kepadaku [Ubaidullah bin Abu Yazid] dari [Nafi' bin Jubair] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau berdoa untuk Hasan: "Ya Allah, Sungguh Aku mencintainya, maka cintailah dia olehMu dan cintailah orang-orang yang mencintainya."

【58】

Shahih Muslim 4446: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Umar]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Ubaidillah bin Abu Yazid] dari [Nafi' bin Jubair bin Muth'im] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Pada suatu siang saya keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau tidak berbicara kepada saya dan saya pun tidak berbicara kepada beliau hingga beliau mendatangi pasar Bani Qainuqa'. Kemudian beliau pulang dan mendatangi tenda Fatimah seraya bertanya: 'Apakah ada Luka'? Apakah ada Luka'? ' (Yang dimaksud dengan Luka' adalah Hasan) Kami menduga bahwasanya Hasan sedang dibawa oleh ibunya untuk dimandikan dan dipakaikan seutas kalung tanpa permata. Tak lama kemudian Hasan muncul dan akhirnya keduanya (Rasulullah dan Hasan) saling berpelukan. lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa: 'Ya Allah, sungguh saya mencintainya. Oleh karena itu, cintailah ia dan cintailah orang yang mencintainya.'

【59】

Shahih Muslim 4447: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Mu'adz]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Adi] yaitu Ibnu Tsabit: Telah menceritakan kepada kami [Al Bara' bin 'Azib] dia berkata: "Aku melihat Al Hasan bin Ali berada di atas pundak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau berkata: 'Ya Allah, Sungguh aku mencintainya, maka cintailah ia."

【60】

Shahih Muslim 4448: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] dan [Abu Bakr bin Nafi'] Berkata [Ibnu Nafi'] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ghundar]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Adi] yaitu Ibnu Tsabit dari [Al Bara'] dia berkata: "Aku melihat Rasulullah meletakkan Al Hasan bin Ali di atas pundak beliau seraya berkata: 'Ya Allah, Sungguh aku mencintainya, maka cintailah ia."

【61】

Shahih Muslim 4449: Telah menceritakan kepadaku ['Abdullah bin Ar Rumi Al Yamami] dan ['Abbas bin 'Abdul 'Azhim Al 'Anbari] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [An Nadhr bin Muhammad]: Telah menceritakan kepada kami ['Ikrimah] yaitu Ibnu 'Ammar: Telah menceritakan kepada kami [Iyas] dari [Bapaknya] dia berkata: "Aku menuntun bighal (hewan hasil peranakan antara kuda dengan keledai) milik Nabi yang berambut putih dan hitam yang sedang ditunggangi oleh beliau, Hasan dan juga Husain, lalu aku memasukkan mereka ke kamar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Ini bagian mukanya dan ini bagian belakangnya".

【62】

Shahih Muslim 4450: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Muhammad bin 'Abdillah bin Numair] dan lafazh ini milik Abu Bakr keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] dari [Zakaria] dari [Mush'ab bin Syaibah] dari [Shafiyyah binti Syaibah] dia berkata: ['Aisyah] berkata: "Pada suatu pagi, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dari rumahnya dengan mengenakan kain bulu hitam yang berhias. Tak lama kemudian, datanglah Hasan bin Ali. Lalu Rasulullah menyuruhnya masuk ke dalam rumah. Kemudian datanglah Husain dan beliau pun masuk bersamanya ke dalam rumah. Setelah itu datanglah Fatimah dan beliau pun menyuruhnya masuk ke dalam rumah. Akhirnya, datanglah Ali dan beliau pun menyuruhnya masuk ke dalam rumah. Lalu beliau membaca ayat Al Qur'an yang berbunyi: "Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa darimu hai ahlul bait dan membersihkanmu sebersih-bersihnya." (Al Ah zaab: 33).

【63】

Shahih Muslim 4451: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id]: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin 'Abdur Rahman Al Qari] dari [Musa bin 'Uqbah] dari [Salim bin 'Abdullah] dari [Bapaknya] bahwa dia pernah berkata: "AKu tidak pernah memanggil Zaid bin Haritsah, kecuali dengan nama Zaid bin Muhammad hingga turun sebuah ayat al Qur'an berbunyi: "Panggillah mereka sesuai dengan bapak-bapak mereka, karena itulah yang paling adil di sisi Allah." Telah mengabarkan kepada kami Syaikh Abu Ahmad Muhammad bin Isa: Telah mengabarkan kepada kami Abu Al 'Abbas As Sarraj dan Muhammad bin 'Abdullah bin Yusuf Ad Duwairi keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dengan Hadits ini. Telah menceritakan kepadaku [Ahmad bin Sa'id Ad Darimi]: Telah menceritakan kepada kami [Habban]: Telah menceritakan kepada kami [Wuhaib]: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin 'Uqbah]: Telah menceritakan kepadaku [Salim bin 'Abdillah] dengan Hadits yang serupa.

【64】

Shahih Muslim 4452: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya], [Yahya bin Ayyub], [Qutaibah] dan [Ibnu Hujr]. [Yahya bin Yahya] berkata: Telah mengabarkan kepada kami sedangkan yang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] yaitu Ibnu Ja'far dari ['Abdullah bin Dinar] bahwasannya dia mendengar [Ibnu 'Umar] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menyiapkan sebuah pasukan perang yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid. Lalu para sahabat saling mengecam kepemimpinannya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bangkit seraya bersabda: "Apabila kalian mengecam kepemimpinan Usmah bin Zaid, maka berarti kalian juga mengecam kepemimpinan ayahnya sebelum itu. Demi Allah, sungguh ia memang layak dengan jabatan itu. Jika bapaknya adalah termasuk orang yang paling aku cintai, maka Usamah juga termasuk dari orang yang paling aku cintai setelahnya."

【65】

Shahih Muslim 4453: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad bin Al A'laa]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari ['Umar] yaitu Ibnu Hamzah dari [Salim] dari [Bapaknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda di atas mimbar: "Apabila kalian mengecam kepemimpinan Usmah bin Zaid, maka berarti kalian juga mengecam kepemimpinan ayahnya sebelum itu. Demi Allah, sungguh ia memang layak dengan jabatan itu. Demi Allah, sungguh ia orang yang paling aku senangi. Dan demi Allah sungguh jabatan tersebut memang layak untuk Usamah bin Zaid. Dan demi Allah, jika ia adalah orang yang paling aku senangi setelah bapaknya, maka aku wasiatkan kepada kalian untuk menta'ati perintahnya, karena Ia termasuk orang yang baik diantara kalian."

【66】

Shahih Muslim 4454: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin 'Ulayyah] dari [Habib bin Asy Syahid] dari ['Abdullah bin Abu Mulaikah] dia berkata: ['Abdullah bin Ja'far] pernah bertanya kepada [Ibnu Az Zubair]: 'Hai Ibnu Zubair, ingatkah kamu ketika kita, (yaitu saya, kamu dan Ibnu Abbas), bertemu Rasulullah? ' Abdullah bin Zubair menjawab: "Ya." Kemudian Rasulullah menggendong kami dan membiarkanmu." Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim]: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Usamah] dari [Habib bin Asy Syahid] yang serupa dengan jalur dan Hadits Ibnu Ulayyah.

【67】

Shahih Muslim 4455: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan lafazh ini milik Yahya. Abu Bakr berkata: Telah menceritakan kepada kami. Sedangkan Yahya berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari ['Ashim Al Ahwash Al Ahwal] dari [Muwarriq Al 'Ijli] dari ['Abdullah bin Ja'far] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila tiba dari suatu perjalanan, biasanya beliau menemui kedua anak kecil dari ahlul baitnya. Abdullah bin Ja'far berkata: 'pernah suatu hari beliau datang dari suatu perjalan, lalu aku segera menyambutnya, maka beliau meletakkan aku di depan beliau, kemudian salah satu putra Fatimah datang lalu beliau meletakkannya di belakang beliau. Dan kami bertiga masuk ke Madinah dengan menaiki hewan tunggangan beliau.'

【68】

Shahih Muslim 4456: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rahim bin Sulaiman] dari ['Ashim]: Telah menceritakan kepadaku [Muwarriq]: Telah menceritakan kepadaku ['Abdullah bin Ja'far] dia berkata: Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tiba dari suatu perjalanan, biasanya beliau menemui kami terlebih dahulu dia juga berkata: pernah beliau menemui saya, Hasan ataupun Husein. Kemudian beliau menaikan salah seorang dari kami di depan beliau dan yang lainnya di belakang beliau hingga kami memasuki Madinah.'

【69】

Shahih Muslim 4457: Telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farrukh]: Telah menceritakan kepada kami [Mahdi bin Maimun]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah bin Abu Ya'qub] dari [Al Hasan bin Sa'ad] - budak- Al Hasan bin 'Ali dari ['Abdullah bin Ja'far] dia berkata: Suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memboncengku di belakang beliau. Kemudian beliau membisikkan saya suatu ucapan yang tidak saya ceritakan kepada siapapun."

【70】

Shahih Muslim 4458: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Numair] dan [Abu Usamah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dan [Ibnu Numair] dan [Waki'] dan [Abu Mu'awiyah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdah bin Sulaiman] seluruhnya dari [Hisyam bin 'Urwah] dan lafazh ini milik Abu Usamah: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam] dari [Bapaknya] dia berkata: Aku mendengar ['Abdullah bin Ja'far] berkata: "Saya pernah mendengar [Ali] ketika di Kufah berkata: 'Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sesungguhnya wanita yang paling baik (pada masa lalu) adalah Maryam binti Imran dan wanita yang paling baik (sesudah masa itu) adalah Khadijah binti Khuwailid.' Abu Kuraib berkata: "Waki' meriwayatkan hadits ini sambil memberi isyarat ke langit dan ke bumi."

【71】

Shahih Muslim 4459: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Waki']: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] seluruhnya dari [Syu'bah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari] dan lafazh ini miliknya: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Amru bin Murrah] dari [Murrah] dari [Abu Musa] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Laki-laki yang sempurna itu banyak, sedangkan perempuan yang sempurna itu adalah Maryam bin Imran dan Asiah istri Fir'aun. Dan sesungguhnya keutamaan Aisyah di antara kaum wanita yang lain adalah seperti keunggulan tsarid (bubur) di banding dengan makanan yang lain."

【72】

Shahih Muslim 4460: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] dan [Ibnu Numair] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Fudhail] dari ['Umarah] dari [Abu Zur'ah] dia berkata: Aku mendengar [Abu Hurairah] berkata: "Pada suatu ketika Jibril pernah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sambil berkata: Ya Rasulullah ini dia Khadijah. Ia datang kepada engkau dengan membawa wadah berisi lauk pauk (baik itu makanan ataupun minuman). Oleh karena itu, apabila ia datang kepada engkau, maka sampaikanlah salam dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dan dariku kepadanya. Selain itu, beritahukan pula kepadanya bahwa rumahnya di surga terbuat dari emas dan perak, yang disana tidak ada kebisingan dan kepayahan di dalamnya."

【73】

Shahih Muslim 4461: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abdillah bin Numair]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dan [Muhammad bin Bisyr Al 'Abdi] dari [Isma'il] dia berkata: Aku bertanya kepada [Abdullah bin Abu Aufa]: "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi kabar gembira kepada Khadijah dengan sebuah rumah di surga untuknya? Dia menjawab: 'Ya'. Beliau memberi kabar gembira kepadanya dengan sebuah rumah di surga yang terbuat dari permata, di dalamnya tidak ada kebisingan dan kepayahan.' Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Mu'awiyah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Waki']: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim]: Telah mengabarkan kepada kami [Al Mu'tamir bin Sulaiman] dan [Jarir]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Umar]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] seluruhnya dari [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Ibnu Abu Aufa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Hadits yang serupa.

【74】

Shahih Muslim 4462: Telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdah] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi kabar gembira kepada Khadijah binti Khuwailid dengan sebuah rumah di surga."

【75】

Shahih Muslim 4463: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad Al A'laa]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah]: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] dia berkata: Saya tidak cemburu kepada seorang wanitapun, melebihi cemburuku kepada Khadijah, sungguh dia telah wafat tiga tahun sebelum beliau menikahiku. Menurut apa yang aku dengar ketika beliau menceritakannya. Sungguh, Allah Azza wa jalla telah memerintahkan kepada beliau agar memberi kabar gembira kepadanya dengan sebuah rumah dari permata di surga. Apabila beliau menyembelih seekor kambing, maka beliau suka menghadiahkannya kepada para sahabat-sahabat Khadijah."

【76】

Shahih Muslim 4464: Telah menceritakan kepada kami [Sahl bin 'Utsman]: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Ghiyats] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] dia berkata: Saya tidak pernah merasa cemburu kepada para istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang lain kecuali kepada Khadijah, meskipun ia tidak hidup semasa dengan saya. Pernah, pada suatu hari, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyembelih seekor kambing, beliau berkata: 'Berikanlah sebagian daging kambing kepada teman-teman Khadijah! ' maka saya marah kepada Rasulullah sambil berkata: Khadijah?" Lalu beliau menjawab: "Sesungguhnya aku benar-benar telah dianugerahi cinta Khadijah." Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan [Abu Kuraib] seluruhnya dari [Abu Mu'awiyah]: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa dengan Abu Usamah. Namun hanya sampai kisah seekor kambing, tidak ada tambahan setelah itu.

【77】

Shahih Muslim 4465: Telah menceritakan kepada kami ['Abad bin Humaid]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdur Razzaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Urwah] dari ['Aisyah] dia berkata: Saya tidak pernah merasa cemburu kepada para istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang lain kecuali kepada Khadijah, dikarenakan beliau sering menyebut-nyebutkan kelebihannya. Padahal aku tidak pernah melihatnya sama sekali.

【78】

Shahih Muslim 4466: Telah menceritakan kepada kami ['Abad bin Humaid]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdur Razzaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Urwah] dari ['Aisyah] dia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah menikah lagi dengan wanita lain untuk memadu khadijah, kecuali setelah Khadijah meninggal dunia."

【79】

Shahih Muslim 4467: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id]: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Mushir] dari [Hisyam] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] dia berkata: "Halah binti Khuwailid, saudara perempuan Khadijah, pernah meminta izin untuk masuk ke dalam rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Sepertinya beliau mengenali suaranya yang mirip dengan suara Khadijah, hingga beliau merasa senang. Tak lama kemudian beliau berkata: ya Allah, ternyata ia adalah binti Khuwailid, adik perempuan Khadijah! ' Aisyah berkata: Tentu saja saya merasa cemburu dan berkata: 'Mengapa Anda masih mengingat-ingat perempuan Quraisy yang tua renta itu, yang kedua ujung bibirnya telah memerah dan ia sudah tidak ada lagi, Sedangkan Allah telah memberikan gantinya yang lebih dari padanya untuk engkau."

【80】

Shahih Muslim 4468: Telah menceritakan kepada kami [Khalaf bin Hisyam] dan [Abu Ar Rabi'] seluruhnya dari [Hammad bin Zaid] dan lafazh ini milik Abu Ar Rabi': Telah menceritakan kepada kami Hammad: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Hai Aisyah, dulu kamu diperlihatkan kepadaku selama tiga malam dalam mimpiku. Seorang malaikat datang membawamu kepadaku dengan beragam sutera." Malaikat itu berkata: "Hai Muhammad, inilah isterimu!" Kemudian aku buka cadar wajahmu dan ternyata ia itu adalah Kamu. Maka aku katakan: "Jika mimpi ini berasal dari Allah, niscaya Dia akan merealisasikannya." Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair]: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Idris]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] seluruhnya dari [Hisyam] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.

【81】

Shahih Muslim 4469: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dia berkata: Aku mendapatkan Hadits di dalam bukuku dari [Abu Usamah]: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad bin Al A'laa]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berkata: "Sesungguhnya aku tahu kapan kamu suka kepadaku dan kapan kamu marah kepadaku.' Aisyah bertanya: 'Dari mana engkau mengetahui itu, ya Rasulullah? ' Rasulullah menjawab: "Ketika kamu sedang suka kepadaku, maka kamu akan mengatakan: Demi Tuhan Muhammad'. Dan ketika kamu sedang marah kepadaku, maka kamu akan mengatakan: 'Demi Tuhan Ibrahim.' Aisyah berkata: "Demi Allah ya Rasulullah, memang yang tidak saya sebut ketika saya sedang marah hanyalah nama engkau."Dan telah menceritakannya kepada kami [Ibnu Numair]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdah] dari [Hisyam bin 'Urwah] melalui jalur ini, sampai perkataannya: 'Demi Tuhan Ibrahim.' (tidak ada tambahan setelah itu).

【82】

Shahih Muslim 4470: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] Telah mengabarkan kepada kami [Abdul 'Aziz bin Muhammad] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari [Aisyah] dia berkata: bahwasanya pada suatu hari dia sedang bermain-main bersama anak-anak perempuan di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Aisyah berkata: Pada saat itu teman-teman mendatangi saya. Akan tetapi, sepertinya mereka enggan mendekat kepada saya karena malu kepada Rasulullah. Akhirnya Rasulullah pun mempersilahkan mereka untuk menemui saya." Telah menceritakannya kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakannya kepada kami [Abu Usamah] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] Telah menceritakan kepada kami [Jarir] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] seluruhnya dari [Hisyam] melalui jalur ini. Di dalam Hadits Jabir di sebutkan: Aku bermain-main bersama anak perempuan di rumah beliau, dan mereka memang senang bermain-main.'

【83】

Shahih Muslim 4471: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] Telah menceritakan kepada kami [Abdah] dari [Hisyam] dari [Bapaknya] dari [Aisyah] bahwasanya orang-orang berlomba-lomba memberikan hadiah dan kado yang berharga pada hari pernikahan Aisyah karena mengharap keridhaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

【84】

Shahih Muslim 4472: Telah menceritakan kepadaku [Al Hasan bin 'Ali Al Hulwani] dan [Abu Bakr bin An Nadhr] dan ['Abad bin Humaid]. 'Abad berkata: Telah menceritakan kepadaku. Sedangkan yang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad]: Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab]: Telah mengabarkan kepadaku [Muhammad 'Abdur Rahman bin Al Harits bin Hisyam] bahwa ['Aisyah] istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dia berkata: " Pada suatu hari, para istri Rasulullah mengutus Fatimah binti Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menghadap kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu Fatimah meminta izin kepada Rasulullah, yang ketika itu sedang berbaring bersama saya dengan mengenakan selimut saya, dan beliau pun mempersilahkan Fatimah untuk masuk." Fatimah berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya para istri engkau telah mengutus saya kepada engkau untuk menuntut keadilan tentang putri Abu Quhafah, Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan saya terdiam tidak dapat memberikan jawaban." Aisyah berkata: "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada Fatimah: 'Hai puteriku, tidakkah kamu menyenangi apa yang aku senangi? ' Fatimah menjawab: "Tentu saja." Rasulullah berkata: "Kalau begitu, maka cintailah wanita ini." Aisyah berkata: "Setelah mendengar jawaban Rasulullah. Fatimah langsung berdiri dan memberitahukan kepada mereka, istri-istri Rasulullah, tentang apa yang dia katakan dan apa yang dikatakan oleh Rasulullah kepadanya." Para istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadanya: "Hai Fatimah, sebenarnya kami mengutusmu kepada beliau tadi itu tidak memberikan keuntungan apa pun kepada kami. Oleh karena itu, kembalilah kepada ayahmu itu dan katakan kepada beliau: 'Sesungguhnya para istri-istri engkau tengah menuntut keadilan tentang puteri Abu Quhafah." Fatimah berkata: "Demi Allah, saya tidak akan berani mengatakan itu kepada Rasulullah untuk selamanya." Aisyah berkata: "Kemudian para istri Rasulullah bersepakat untuk mengutus Zainab binti Jahsy, salah seorang istri Rasulullah. Aisyah berkata: "Zainab adalah salah seorang istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang pernah tawar menawar dengan saya mengenai giliran bersama Rasulullah. Dan lagi, menurut hemat saya, tidak ada perempuan lain yang melebihi Zainab dalam kebaikan agamanya, ketakwaannya kepada Allah, kebenaran pembicaraannya, si laturahimnya, banyaknya sedekah, banyaknya amal kebajikan, dan taqarrubnya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala." Aisyah berkata: 'Kemudian Zainab memohon izin kepada Rasulullah untuk masuk ke dalam rumah, yang pada saat itu Rasulullah sedang bersama Aisyah dengan mengenakan kain selimutnya, sebagaimana keadaan ketika beliau bersama Aisyah pada saat didatangi oleh Fatimah. Lalu Rasulullah mempersilahkan Zainab masuk ke dalam. Setelah itu Zainab pun berkata: 'Ya Rasulullah, sesungguhnya para istri engkau menuntut keadilan tentang puteri Abu Bakar.' Aisyah berkata: "Kemudian Zainab menerjang dan menindih tubuh saya beberapa saat, sementara saya hanya memperhatikan Rasulullah melalui sorot mata beliau, apakah beliau mengizinkan saya untuk balas menerjang Zainab atau tidak?" Aisyah berkata: "Zainab terus menindih saya hingga saya tahu bahwasanya Rasulullah tidak akan marah jika saya membalas serangan Zainab hingga saya menang. Setelah itu, saya pun berhasil menerjang dan menindih Zainab dengan serangan yang lembut." Kemudian Rasulullah tersenyum sambil berkata: "Aisyah memang putri Abu Bakr. Dan telah menceritakannya kepadaku [Muhammad bin 'Abdullah bin Quhzadz]. ['Abdullah bin 'Utsman] berkata: Telah menceritakannya kepadaku dari ['Abdullah bin Al Mubarak] dari [Yunus] dari [Az Zuhri] melalui jalur ini dengan Hadits yang semakna. Hanyasaja didalamnya disebutkan perkataan Aisyah: 'Tatkala saya berhasil mengalahkannya, saya tidak segera menjatuhkannya.'

【85】

Shahih Muslim 4473: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dia berkata: Aku mendapatkan di dalam bukuku, dari [Abu Usamah] dari [Hisyam] dari [Bapaknya] dari [Aisyah] dia berkata: Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ingin mengetahui jadwal gilirannya, maka beliau akan bertanya, 'Hari ini aku harus di istri yang mana dan besok di istri yang mana? ' Beliau menanyakan hal itu karena beliau ingin berIama-lama dengan Aisyah.' Aisyah berkata: 'Dan pada saat giliranku Allah mencabut nyawanya saat beliau berada di pangkuan saya."

【86】

Shahih Muslim 4474: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dari [Malik bin Anas] dari apa yang telah di bacakan kepadanya dari [Hisyam bin 'Urwah] dari ['Abbad bin 'Abdullah bin Az Zubair] dari ['Aisyah] bahwa dia telah mengabarkan kepadanya, dia mendengar Rasulullab shallallahu 'alaihi wa sallam berkata sebelum beliau wafat di pangkuan Aisyah dan ia pun mendengar ucapan beliau: "Ya Allah, berikanlah rahmat kepadaku dan pertemukanlah aku dengan kekasihku!" Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdah bin Sulaiman] seluruhnya dari [Hisyam] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.

【87】

Shahih Muslim 4475: Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] dan lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'ad bin Ibrahim] dari ['Urwah] dari ['Aisyah] dia berkata: Aku pernah mendengar bahwa seorang nabi tidak akan meninggal hingga dia di suruh memilih antara dunia dan akhirat. Aisyah berkata: Kemudian ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sakit yang menyebabkan kematiannya, aku mendengar beliau menuturkan dengan terputus-putus, beliau bersabda: "Bersama orang-orang yang telah Allah beri nikmat kepada mereka, baik dari para nabi, orang-orang yang jujur, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang shalih dan mereka itulah sebaik-baik teman." Aisyah berkata: "Aku mengira pada waktu itulah beliau diberi pilihan." Dan telah menceritakannya kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Waki']: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Mu'adz]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'ad] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.

【88】

Shahih Muslim 4476: Telah menceritakan kepadaku ['Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits bin Sa'ad]: Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Kakekku]: Telah menceritakan kepadaku ['Uqail bin Khalid] dia berkata: [Ibnu Syihab] berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Sa'id bin Al Musayyab] dan ['Urwah bin Az Zubair] -di antara orang-orang yang berilmu-, bahwa [Aisyah] istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada dalam keadaan sehat wal afiat, beliau pernah bersabda: 'Sesungguhnya seorang nabi tidaklah diwafatkan hingga diperlihatkan kepadanya tempatnya di surga lalu ia dipersilahkan untuk memilih.' Aisyah berkata: "Ketika malaikat pencabut nyawa datang kepada Rasulullah, sementara kepala beliau berada di pangkuan saya, maka Rasulullah pingsan beberapa saat. Tak lama kemudian ia sadar kembali. Setelah itu, beliau menatap pandangannya ke atas sambil mengucapkan: Ya Allah, pertemukanlah aku dengan kekasihku, Allah Yang Maha Tinggi! ' Aisyah berkata: "Dengan demikian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak memilih untuk hidup Iebih lama lagi bersama kami." Aisyah pernah berkata: "Saya teringat ucapan yang pernah beliau sampaikan kepada kami ketika beliau masih sehat: 'Sesungguhnya seorang nabi tidaklah diwafatkan hingga diperlihatkan kepadanya tempatnya di surga. Setelah itu, ia pun dipersilahkan untuk memilih.' Aisyah juga berkata: "Itulah kata-kata terakhir yang pernah beliau ucapkan, yaitu: 'Ya Allah, pertemukanlah aku dengan kekasihku Yang Maha Tinggi.'

【89】

Shahih Muslim 4477: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali]: Dan telah menceritakan kepada kami ['Abad bin Humaid] seluruhnya dari [Abu Nu'aim] berkata: ['Abad] Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahid bin Aiman]: Telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abu Mulaikah] dari [Al Qasim bin Muhammad] dari ['Aisyah] dia berkata: "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hendak bepergian, maka beliau pun mengundi para isterinya. Pada suatu ketika, undian tersebut jatuh kepada Aisyah dan Hafshah. Akhirnya kami pun bertiga pergi bersama-sama. Ketika malam tiba, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasanya menempuh perjalanan bersama Aisyah sambil berbincang-bincang dengannya. Hingga suatu saat Hafshah berkata kepada Aisyah: 'Hai Aisyah, bagaimana jika malam ini kamu mengendarai untaku dan aku mengendarai untamu. Setelah itu, kita akan memperhatikan apa yang akan terjadi nanti.' Aisyah menjawab: "Baiklah!" Lalu Aisyah mengendarai unta milik Hafshah dan Hafshah sendiri mengendarai unta milik Aisyah. Tak lama kemudian Rasulullah mendatangi unta milik Aisyah yang kini dikendarai Hafshah. Rasulullah mengucapkan salam kepadanya dan menempuh perjalanan bersamanya hingga mereka singgah di suatu tempat. Sementara itu, Aisyah merasa kehilangan Rasulullah hingga ia merasa cemburu. Oleh karena itu, ketika mereka singgah di suatu tempat, maka Aisyah menjulurkan kedua kakinya di antara pohon idzkhir sambil berkata: Ya Allah perintahkanlah kalajengking atau ular untuk menggigitku, karena aku tidak kuasa untuk mengatakan sesuatu kepada Rasul-Mu.'

【90】

Shahih Muslim 4478: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab] Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] yaitu Ibnu Bilal dari [Abdullah bin Abdurrahman] dari [Anas bin Malik] dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Keutamaan Aisyah atas wanita yang lain, seperti keutamaan (bubur) atas semua makanan." Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Qutaibah] serta [Ibnu Hujr] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] yaitu Ibnu Ja'far: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz] yaitu Ibnu Muhammad keduanya dari ['Abdullah bin 'Abdur Rahman] dari [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Hadits yang serupa. Namun di dalam Hadits keduanya, di sebutkan Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Sedangkan di dalam Hadits Ismail bahwa dia mendengar Anas bin Malik.

【91】

Shahih Muslim 4479: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rahim bin Sulaiman] dan [Ya'la bin 'Ubaid] dari [Zakaria] dari [Asy Sya'bi] dari [Abu Salamah] dari ['Aisyah] bahwa dia menceritakan kepadanya, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadanya: "Hai Aisyah, sesungguhnya Jibril mengucapkan salam kepadamu." Aisyah menjawab: maka aku katakan: Wa Alaihis Salam Wa rahmatullah. Dan telah menceritakannya kepada kami [Ishaq bin Ibrahim]: Telah mengabarkan kepada kami [Al Mula-i]: Telah menceritakan kepada kami [Zakaria bin Abu Zaidah] dia berkata: aku mendengar ['Amir] berkata: Telah menceritakan kepadaku [Abu Salamah bin 'Abdur Rahman] bahwa menceritakan kepadanya, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada [Aisyah] -dan seterusnya yang serupa dengan Hadits di atas.- Dan telah menceritakannya kepada kami [Ishaq bin Ibrahim]: Telah mengabarkan kepada kami [Asbath bin Muhammad] dari [Zakaria] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.

【92】

Shahih Muslim 4480: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi]: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Al Yaman]: Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri]: Telah menceritakan kepadaku [Abu Salamah bin 'Abdur Rahman] bahwa ['Aisyah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Hai Aisyah, Inilah Jibril mengucapkan salam kepadamu. Aisyah menjawab: 'Wa 'alaihis salam warahmatullah. Dia berkata: 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dapat melihat apa yang tidak aku lihat.'

【93】

Shahih Muslim 4481: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Hujr As Sa'di] dan [Ahmad bin Janab] keduanya dari ['Isa], sedangkan lafazh (hadits) ini milik Ibnu Hujr: Telah menceritakan kepada kami 'Isa bin Yunus: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Urwah] dari saudara laki-lakinya ['Abdullah bin 'Urwah] dari ['Urwah] dari ['Aisyah] dia berkata: "Sebelas orang wanita tengah duduk-duduk. Setelah itu mereka saling berjanji untuk tidak menutupi sedikitpun informasi tentang suami mereka. Wanita pertama berkata: 'Suami saya berdaging unta yang kurus di puncak gunung yang tidak rata, tidak datar sehingga dapat diangkat, tidak gemuk sehingga dapat dipindahkan. Wanita yang kedua berkata: 'Suami saya, saya tidak mau menceritakan keadaannya, karena saya takut ditinggalkannya. Jika saya menceritakannya maka saya menceritakan kerongkongan dan pusarnya. (membuka rahasia dan keburukannya -pent). Wanita yang ketiga berkata: 'Suami saya tinggi hati. Jika saya berbicara saya takut diceraikannya. Sebaliknya jika saya diam, saya akan dibiarkannya.' Wanita yang keempat berkata: 'Suami saya seperti malam Thihamah, tidak panas dan tidak dingin, tidak menakutkan dan tidak pula membosankan.' Wanita yang kelima berkata: 'Suami saya, apabila masuk ke rumah seperti macan dan jika keluar seperti singa. Tidak pernah bertanya tentang apa yang ada di rumah.' Wanita yang keenam berkata: 'Suami saya, apabila makan rakus, apabila minum dihabiskan semuanya, apabila tidur membalik badan tidak meraba dengan telapak tangannya untuk mengetahui kesedihan.' Wanita yang ketujuh berkata: 'Suami saya impoten, bodoh dan setiap penyakit ada padanya. Merusak kepala dan menumpulkan tubuh istrinya, atau keduanya dilakukan.' Wanita yang kedelapan berkata: 'Suami saya, usapannya seperti usapan kelinci dan wanginya bagaikan pohon yang semerbak.' Wanita yang kesembilan berkata: Suami saya tinggi tiangnya, panjang pedangnya, mulia keabuannya dan rumahnya dekat dengan perkumpulan (dermawan dan murah hati -pent).' Wanita yang kesepuluh berkata: 'Suami saya bernama Malik, apa yang dinamakan Malik? 'Malik yang lebih bagus dari sebutannya. Dia memiliki unta yang banyak bila berdiam dikandangnya, jarang sekali keluar untuk menggembalakannya. Jika mendengar suara batang kayu, maka unta itu akan mengetahui bahwa ia akan disembelih.' Wanita yang kesebelas berkata: 'Suami saya Abu Zara'. Apa yang engkau ketahui tentang Abu Zara? Ia menggerakkan telinga saya dengan perhiasan, kedua lengan tangan saya diisi dengan daging menggembirakan saya. maka senanglah diri saya. Ia mendapatkan saya pada keluarga penggembala kambing yang sedikit dan susah payah, lalu menjadikan saya pada keluarga yang memiliki kuda, unta, kerbau dan sawah. Saya berbicara di depannya dengan tidak mencacinya, tidur bersamanya hingga Subuh, dan saya minum sampai puas. Ibu Abu Zara', tahukah engkau tentang ibu Abu Zara'? Tempat makannya mewah dan rumahnya luas. Putra Abu Zara', tahukah engkau putra Abu Zara'? Tempat tidurnya terbuat dari pelepah kurma yang halus, dia cukup kenyang dengan makan daging tulang hasta kambing. Putri Abu Zara', tahukah engkau tentang putri Abu Zara'? Ia taat kepada ayah dan ibunya, pakaiannya sesak dan membuat marah suaminya (karena rasa cemburu). Pembantu Abu Zara', tahukah engkau tentang pembantu Abu Zara'? Ia adalah seorang yang tidak pernah menyebarkan apa yang kami bicarakan, tidak curang dalam mengurus makanan kami dan tidak pula membuat rumah kami kotor. Wanita yang kesebelas tersebut berkata: 'Suatu ketika Abu Zara' pepergian pada musim banyak susu, lalu dia bertemu dengan seorang yang membawa dua orang anaknya yang Iebih mirip seperti dua ekor macan. Kedua orang anak itu bermain dengan buah delima yang berada di bawah pinggang ibunya. Setelah itu, Abu Zara' menceraikan saya dan menikahi wanita itu. Kemudian saya menikah lagi dengan seorang laki-laki yang kaya raya. Penunggang kuda yang gagah dengan memegang tongkat dari Khaththi. Pada waktu senja, binatang ternak yang banyak digiring kepada saya, memberikan kepada saya setiap dua pasangan dari binatang ternak tersebut, dan dia berkata kepada saya: "Makanlah wahai Ummu Zara' dan berikan kepada keluargamu." Akan tetapi jika aku kumpulkan semua yang diberikan olehnya, maka tidak akan memenuhi tempat yang terkecil yang dimiliki Abu Zara'. Aisyah berkata: "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada saya: "Aku bagimu seperti Abu Zara' terhadap Ummu Zara'." Dan telah menceritakan kepadaku [Al Hasan Ali Al Hulwani] telah menceritkan kepadaku [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Salamah] dan [Hisyam bin 'Urwah] dengan sanad ini, namun dia mengatakan: 'Impoten dan bodoh.' Dan dia tidak meragukan redaksi haditsnya, dia juga berkata: "Jarang sekali keluar untuk menggembalakannya." Dia juga berkata: "Pakaiannya sesak (karena perutnya agak besar) dan sangat cantik bagi seorang wanita." Dia juga berkata: "tidak curang dalam mengurus makanan kami." Dan (berkata): "(Abu Zara') memberikan kepadaku dari setiap binatang sembelihan satu pasang."

【94】

Shahih Muslim 4482: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdullah bin Yunus] dan [Qutaibah bin Sa'id] keduanya dari [Al Laits bin Sa'id], [Ibnu Yunus] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Laits] Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ubaidullah bin Abu Mulaikah Al Quraisyi At Taimi] bahwa [Al Miswar bin Makhramah] menceritakan kepadanya, dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berpidato di atas mimbar: "Sesungguhnya bani Hisyam bin Al Mughirah meminta izin kepadaku untuk menikahkan anak mereka dengan Ali bin Abu Thalib, maka aku tidak mengizinkan mereka, kemudian mereka minta izin lagi, akupun tetap tidak mengizinkan mereka, kemudian mereka meminta izin lagi, dan tetap tidak aku izinkan, kecuali jika Ali ingin mentalak anakku (Fatimah) kemudian menikahi anak mereka. Karena sesungguhnya anakku adalah bagian dariku. Orang yang telah menghinakannya maka akan menghinakanku pula. Dan orang yang menyakitinya, berarti menyakitiku pula."

【95】

Shahih Muslim 4483: Telah menceritakan kepadaku [Abu Ma'mar Ismail bin Ibrahim Al Hudzali] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Amru] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari [Miswar bin Makhramah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Fatimah adalah bagian dari dagingku, apabila ada sesuatu yang menyakitinya maka akan membuatku sakit pula."

【96】

Shahih Muslim 4484: Telah menceritakan kepadaku [Ahmad bin Hanbal]: Telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Al Walid bin Katsir]: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin 'Amru bin Halhalah Ad Duali] bahwa [Ibnu Syihab] Telah menceritakan kepadanya bahwa ['Ali bin Al Husain] Telah menceritakan kepadanya: bahwa ketika rombongan Ali bin Husan datang ke Madinah, mereka berangkat dari Yazid bin Mu'awiyah, tempat terbunuhnya Husain bin Ali. Ali bertemu dengan [Al Miswar bin Makhramah]. Lalu dia berkata: 'Apakah ada keperluan yang ingin anda perintahkan kepada saya? Ali bin Husain menjawab: 'Tidak.' Kemudian dia bertanya lagi: Apakah kamu orang yang di beri pedang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? Sesungguhnya aku takut suatu kaum akan mengalahkanmu. Demi Allah, seandainya kamu memberikannya kepadaku, maka selamanya mereka tidak bisa mengambil pedang itu hingga mereka membunuhku. Sesungguhnya Ali bin Abu Thalib pernah meminang putri Abu Jahal, dengan memadu Fatimah. Lalu aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah di atas mimbar ini mengenai hal itu, yang pada waktu itu aku dalam keadaan junub. Beliau bersabda: "Sesungguhnya Fatimah adalah bagian dariku. Sesungguhnya aku takut terjadi fitnah pada agamanya. Kemudian beliau menyebutkan kerabat beliau dari bani Hasyim, memujinya atas kedekatan beliau dengannya dan menyebut-nyebut kebaikannya. Beliau bersabda: 'Dari mereka telah berbicara denganku, membenarkanku, berjanji denganku dan menepati janjinya. Dan sesungguhnya aku bukan ingin mengharamkan sesuatu yang halal, bukan pula sebaliknya. Akan tetapi Demi Allah, selamanya tidak akan berkumpul putri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan putri musuh Allah di satu tempat."

【97】

Shahih Muslim 4485: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi]: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Al Yaman]: Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri]: Telah mengabarkan kepadaku ['Ali bin Husain] bahwa [Al Miswar bin Makhramah]: Telah menceritakan kepadanya bahwasanya Ali bin Abu Thalib pernah melamar putri Abu Jahal ketika ia telah menikah dengan Fatimah binti Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika berita tersebut didengar Fatimah, maka ia pun Iangsung mendatangi ayahnya, Rasulullah, seraya berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya para sahabat engkau mengatakan bahwa engkau tidak pernah memarahi putri-putri engkau. Sekarang ini Ali akan menikahi putri Abu Jahal." Miswar berkata: 'Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri (untuk berpidato) dan saya mendengar beliau membaca syahadat. Setelah itu, beliau berkata: 'Sesungguhnya aku telah menikahkan Abul 'Ash bin Rabi', lalu ia memberitahu kepadaku dan membenarkanku. Sesungguhnya Fatimah binti Muhammad adalah darah dagingku. Oleh karena itu, saya tidak suka apabila orang-orang memfitnahnya. Demi Allah, sungguh tidak boleh dipertemukan (dimadu) antara putri Rasulullah dengan putri musuh Allah oleh seorang suami untuk selama-lamanya.' Miswar berkata: "Akhirnya Ali membatalkan lamarannya." Dan telah menceritakannya kepadaku [Abu Ma'an Ar Raqasyi]: Telah menceritakan kepada kami [Wahb] yaitu Ibnu Jarir dari [Bapaknya] dia berkata: Aku mendengar [An Nu'man] yaitu Ibnu Rasyid bercerita dari [Az Zuhri] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.

【98】

Shahih Muslim 4486: Telah menceritakan kepada kami [Manshur bin Abu Muhazim] Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim] yaitu Ibnu Sa'ad dari [Bapaknya] dari [Urwah] dari [Aisyah] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] lafazh ini miliknya Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Bapaknya] bahwa [Urwah bin Jubair] Telah menceritakan kepadanya, dari [Aisyah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam memanggil Fathimah, anaknya. Beliau membisikinya dan ia pun menangis, lalu beliau membisikinya dan ia pun tersenyum. Aisyah berkata: "Saya bertanya kepada Fathimah: 'Apa yang dibisikkan oleh Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam kepadamu hingga kamu menangis, kemudian beliau berbisik kepadamu dan kamu tersenyum?" ia menjawab: "Beliau berbisik kepadaku dan memberitahuku akan kematiannya, aku pun menangis. Kemudian beliau berbisik kepadaku dan memberitahuku bahwa saya adalah orang yang pertama kali mengikutinya dari keluarganya maka aku pun tersenyum."

【99】

Shahih Muslim 4487: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil Al Jahdari Fudhail bin Husain]: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Firas] dari ['Amir] dari [Masruq] dari ['Aisyah] dia berkata: 'Suatu ketika para istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang berkumpul dan berada di sisi beliau tanpa ada seorang pun yang tidak hadir saat itu. Tak lama kemudian, datanglah Fatimah dengan berjalan kaki yang mana cara jalannya persis -dan tidak berbeda sama sekali- dengan cara jalannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika melihatnya, maka beliau pun menyambutnya dengan mengucapkan: "Selamat datang hai puteriku yang tercinta!" Setelah itu beliau mempersilahkannya untuk duduk di sebelah kanan atau di sebelah kiri beliau. Lalu beliau bisikkan sesuatu kepadanya hingga ia (Fatimah) menangis tersedu-sedu. Ketika melihat kesedihan hati Fatimah, maka sekali lagi Rasulullah pun membisikkan sesuatu kepadanya hingga ia tersenyum gembira. Lalu saya (Aisyah) bertanya kepada Fatimah: 'Ya Fatimah, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberikan keistimewaan kepadamu dengan membisikkan suatu rahasia di hadapan para istri beliau hingga kamu menangis sedih.' Setelah Rasulullah berdiri dan berlalu dari tempat itu, saya pun bertanya kepada Fatimah: 'Hai Fatimah, sebenarnya apa yang dikatakan Rasulullah kepadamu dalam bisikan tersebut? ' Fatimah menjawab: "Wahai Ummul mukminin, sungguh saya tidak ingin menyebarkan rahasia yang telah dibisikkan Rasulullah kepada saya." Aisyah berkata: 'Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal dunia, saya hampiri Fatimah seraya bertanya kepadanya: 'Hai Fatimah, saya hanya ingin menanyakan kepadamu tentang apa yang telah dibisikkan Rasulullah kepadamu yang dulu kamu tidak mau menjelaskannya kepada saya.' Fatimah menjawab: 'Wahai Ummul mukminin, sekarang -setelah Rasulullah meninggal dunia- saya akan memberitahukannya kepadamu. Dulu, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membisikkan sesuatu kepada saya, untuk yang pertama kali, beliau memberitahukan bahwasanya Jibril dan beliau biasanya bertadarus Al Qur'an satu atau dua kali dalam setiap tahun dan kini beliau bertadarus kepadanya (Jibril) sebanyak dua kali. Sungguh aku (Rasulullah) tahu bahwa ajalku telah dekat. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah. Sesungguhnya sebaik-baik pendahulumu adalah aku.' Fatimah berkata: 'Mendengar bisikan itu, maka saya pun menangis, seperti yang kamu lihat dulu. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat kesedihan saya, maka beliau pun berbisik lagi kepada saya: 'Hai Fatimah, maukah kamu menjadi pemimpin para istri orang-orang mukmin atau sebaik-baiknya wanita umat ini? Lalu saya pun tertawa seperti yang dulu kamu lihat."

【100】

Shahih Muslim 4488: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Dan telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Numair] dari [Zakaria]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Telah menceritakan kepada kami [Zakaria] dari [Firas] dari ['Amir] dari [Masruq] dari ['Aisyah] dia berkata: "Suatu ketika para istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang berkumpul tanpa ada seorang pun dari mereka yang tidak hadir saat itu. Tak lama kemudian, datanglah Fatimah dengan berjalan kaki yang mana cara jalannya persis dengan cara jalannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika melihatnya, maka beliau pun menyambutnya dengan mengucapkan: "Selamat datang hai puteriku yang tercinta!" Setelah itu beliau mempersilahkannya untuk duduk di sebelah kanan atau di sebelah kiri beliau. Lalu beliau bisikkan sesuatu kepadanya hingga ia (Fatimah) menangis tersedu-sedu. kemudian sekali lagi Rasulullah pun membisikkan sesuatu kepadanya hingga ia tersenyum gembira. Lalu saya (Aisyah) bertanya kepada Fatimah: 'Ya Fatimah, Apa yang membuat kamu menangis? Fatimah menjawab: "Sungguh saya tidak ingin menyebarkan rahasia yang telah dibisikkan Rasulullah kepada saya." Aisyah berkata: maka aku katakana: Aku tidak pernah melihat kebahagian yang lebih dekat dengan kesedihan seperti hari ini. Lalu Aku bertanya kepadanya ketika dia menangis: Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengistimewakanmu dari kami dengan ucapannya, hingga kamu menangis? Aku bertanya terus tentang apa yang diucapkan Rasulullah kepadanya, namun dia tetap menjawab: 'Aku tidak akan menyebarkan rahasia Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.' Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal dunia, saya hampiri Fatimah seraya bertanya kepadanya: 'Hai Fatimah, saya hanya ingin menanyakan kepadamu tentang apa yang telah dibisikkan Rasulullah kepadamu yang dulu kamu tidak mau menjelaskannya kepada saya.' Fatimah menjawab: Dulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membisikkan sesuatu kepada saya, beliau memberitahukan: "bahwasanya Jibril dan beliau biasanya bertadarus Al Qur'an satu kali dalam setiap tahun dan kini beliau bertadarus kepadanya (Jibril) sebanyak dua kali. Sungguh aku (Rasulullah) tahu bahwa ajalku telah dekat. Sesungguhnya kamu adalah orang yang paling pertama menyusulku dari kalangan ahlul baitku. Sebaik-baik pendahulumu adalah aku.' Fatimah berkata: 'Mendengar bisikan itu, maka saya pun menangis. Kemudian ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berbisik lagi kepada saya: 'Hai Fatimah, maukah kamu menjadi pemimpin para istri orang-orang mukmin atau sebaik-baiknya wanita umat ini? Lalu saya pun tertawa karena hal itu."

【101】

Shahih Muslim 4489: Telah menceritakan kepadaku ['Abdul A'laa bin Hammad] dan [Muhammad bin 'Abdul A'laa Al Qaisi] keduanya dari [Al Mu'tamir]. Berkata [Ibnu Hammad]: Telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir bin Sulaiman] dia berkata: aku mendengar [Bapakku]: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Utsman] dari [Salman] dia berkata: "Jika bisa, janganlah kamu menjadi orang yang pertama kali masuk ke dalam pasar dan orang terakhir kali keluar darinya. Karena, bagaimanapun, pasar itu adalah sasaran utama syetan dan di situlah syetan mengibarkan benderanya." Salman berkata: "Saya pernah diberitahu bahwasanya Jibril Alaihi Salam datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yang pada saat itu Ummu Salamah ada di samping beliau. Setelah itu beliau mulai berbicara, lalu berdiri, dan akhirnya bertanya Kepada Ummu Salamah. 'Siapa ini? ' (atau sebagaimana yang beliau katakan kepadanya). Ummu Salamah menjawab: "Ini Dihyah Al Kalbi." Salman berkata: "Ummu Salamah pernah berkata: 'Demi Allah, saya tidak pernah berprasangka buruk kepadanya hingga saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang menuturkan berita tentang kami (atau sebagaimana yang beliau sabdakan).' Saya bertanya kepada [Abu Utsman], "Dari siapa kamu mendengar ini?" Abu Utsman menjawab: "Dari [Usamah bin Zaid].'

【102】

Shahih Muslim 4490: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan Abu Ahmad]: Telah menceritakan kepada kami [Al Fadhl bin Musa As Sinani]: Telah mengabarkan kepada kami [Thalhah bin Yahya bin Thalhah] dari ['Aisyah binti Thalhah] dari ['Aisyah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Di antara kalian yang lebih dahulu bertemu denganku di hari kiamat kelak adalah yang paling panjang tangannya. Aisyah berkata: "Lalu mereka, para istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, mungukur tangan siapakah yang paling panjang." Aisyah berkata: "Ternyata setelah di ukur-ukur Zainablah yang paling panjang di antara kami, karena ia sering beramal dan bersedekah dengan tangannya."

【103】

Shahih Muslim 4491: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad bin Al A'laa]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Sulaiman bin Al Mughirah] dari [Tsabit] dari [Anas] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah pergi ke rumah Ummu Aiman, dan aku pergi bersama beliau. Lalu Ummu Aiman memberikan kepada beliau sebuah bejana yang di dalamnya terdapat air minum. Ia berkata: Aku tidak tahu, apakah Ummu Aiman memberinya bertepatan pada sa'at beliau berpuasa atau memang beliau tidak menginginkannya. Lalu Ummu Aiman pun mengomel dan marah-marah.

【104】

Shahih Muslim 4492: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb]: Telah mengabarkan kepadaku ['Amru bin 'Ashim Al Kilabi]: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah] dari [Tsabit] dari [Anas] dia berkata: Tidak lama setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat, Abu Bakar berkata kepada Umar: 'Ikutlah dengan kami menuju ke rumah Ummu Aiman untuk mengunjunginya sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selalu mengunjunginya. Dan ketika kami telah sampai di tempatnya, Ummu Aiman pun menangis. Lalu mereka berdua berkata kepadanya: Kenapa kau menangisi beliau, bukankah apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik bagi RasulNya shallallahu 'alaihi wa sallam? Ia menjawab: Bukanlah aku menangis karena aku tidak tahu bahwa apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik bagi RasulNya, akan tetapi aku menangis karena dengan wafatnya beliau berarti wahyu dari langit telah terputus. Ummu Aiman pun membuat mereka berdua bersedih dan akhirnya mereka berduapun menangis bersamanya.

【105】

Shahih Muslim 4493: Telah menceritakan kepada kami [Hasan Al Hulwani]: Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin 'Ashim]: Telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Ishaq bin 'Abdillah] dari [Anas] dia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah mengunjungi kaum wanita kecuali para isteri beliau dan Ummu Sulaim. Sesungguhnya Rasulullah pernah mengunjungi Ummu Sulaim. Dan ketika seorang sahabat menanyakan hal itu kepada Rasulullah, maka beliau pun menjawab: "Sebenarnya aku merasa kasihan kepadanya, karena saudara laki-lakinya terbunuh dalam suatu pertempuran bersamaku."

【106】

Shahih Muslim 4494: Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Umar]: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr] yaitu Ibnu As Sarii: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Anas] dia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketika aku masuk ke dalam surga, aku mendengar suara derapan kaki, maka aku pun Iangsung bertanya: 'Derapan kaki Siapa itu?' Para penghuni surga menjawab: 'Itu adalah Ghumaisha' bin Milhan, ibu Anas bin Malik."

【107】

Shahih Muslim 4495: Telah menceritakan kepadaku [Abu Ja'far Muhammad bin Al Faraj]: Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubab]: Telah mengabarkan kepadaku ['Abdul 'Aziz bin Abu Salamah]: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Munkadir] dari [Jabir bin 'Abdillah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Surga pernah di perlihatkan kepadaku, lalu aku melihat istri Abu Thalhah. Kemudian aku mendengar suara gesekan sandal di depanku yang ternyata adalah langkah Bilal."

【108】

Shahih Muslim 4496: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Hatim bin Maimun]: Telah menceritakan kepada kami [Bahz]: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah] dari [Tsabit] dari [Anas] dia berkata: "Pada suatu ketika seorang putra Abu Thalhah dan istrinya yang bernama Ummu Sulaim, meninggal dunia Kemudian Ummu Sulaim berkata kepada keluarganya: 'Janganlah kalian memberitahukan musibah ini kepada Abu Thalhah sehingga saya sendiri yang akan memberitahukannya." Anas berkata: "Tak lama kemudian Abu Thalhah tiba di rumah. Seperti biasa, Ummu Sulaim menghidangkan makan malam untuk suaminya. Lalu Abu Thalhah makan dan minum dengan senangnya. Kemudian Ummu Sulaim mulai berhias Iebih cantik daripada hari biasanya hingga Abu Thalhah menggaulinya. Setelah mengetahui bahwasanya Abu Thalhah telah merasa puas dan lega, maka Ummu Sulaim berkata: 'Wahai Abu Thalhah, bagaimana menurut pendapat engkau apabila ada sekelompok orang memberikan pinjaman kepada suatu keluarga. Kemudian, ternyata pinjaman tersebut mereka minta kembali. Apakah boleh keluarga itu menolak permintaannya? Dengan mantap Ahu Thalhah menjawab: "Tentu saja keluarga itu tidak boleh menolak permintaan kelompok itu." Lalu Ummu Sulaim berkata: "Maka demikian dengan anak kita, ketahuilah bahwasanya anak kita yang tercinta telah diminta oleh Dzat yang telah mencipta dan memilikinya. Oleb karena itu. relakanlah kematian putera kita tersebut". Betapa terkejut dan marahnya Abu Thalhah mendengar informasi yang disampaikan istrinya itu. Lalu ia pun berkata kepada istrinya: "Mengapa kamu tidak memberitahukanku terlebih dahulu berita ini? Tetapi kamu malah memberitahukannya kepadaku setelah aku menggaulimu.' Keesokan harinya Abu Thalhah pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menceritakan kepada beliau tentang apa yang telah terjadi pada keluarganya. Mendengar cerita sedih tersebut, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Semoga Allah memberkahi kalian berdua dalam menjalani malam kalian." Anas berkata: 'Beberapa bulan kemudian, Ummu Sulaim mulai memperlihatkan tanda-tanda kehamiIan. Suatu ketika. Rasulullah sedang bepergian dan Ummu Sulaim turut serta dalam perjalanan tersebut. Biasanya, apabila Rasulullah datang dari bepergian - setibanya di Madinah- maka beliau tidak langsung masuk ke kampung. Sesampainya di dekat kota Madinah, Ummu Sulaim mulai merasakan saat-saat kelahiran hingga Abu Thalhah berhenti untuk mendampinginya. sementara Rasulullah telah pergi. Abu Thalhah berkata: 'Ya Allah ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau Maha Tahu bahwasanya saya merasa senang keluar untuk menyertai Rasul-Mu ketika beliau keluar. Begitu pula saya merasa senang masuk untuk menyertainya, ketika beliau akan masuk (kota madinah). Tapi sekarang saya terhenti seperti yang Engkau lihat." Anas berkata: 'Ummu Sulaim berkata: Hai Abu Thalhah, saya sudah tidak tahan lagi. Ayolah terus percepat perjalanan! ' Anas berkata: 'Akhirnya kami terus melanjutkan perjalanan." Anas berkata: "Ketika tiba di kota Madinah, maka Ummu Sulaim pun melahirkan seorang anak laki-laki dengan selamat. Ibu saya (Ummu Sulaim) berkata kepada saya: Hai Anas, janganlah ada seorang pun yang menyusui bayi ini hingga kamu membawanya ke hadapan Rasulullah.' Esok harinya, saya membawa bayi tersebut kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Saya temui beliau yang pada saat itu sedang memegang alat untuk memberi tanda pada hewan. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat saya, beliau berkata: "Hai Unais, apakah Ummu Sulaim telah melahirkan?" Maka saya dengan senang hati menjawab pertanyaan beliau: "Ya, " ia telah melahirkan, ya Rasulullah." Kemudian beliau letakkan alat untuk memberi tanda pada hewan itu. Lalu saya pun membawa bayi itu ke hadapan Rasulullah dan meletakkannya di atas pangkuan beliau. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam minta dibawakan kurma ajwa Madinah. Lalu beliau lumatkan kurma tersebut dengan mulut beliau dan disuapkannya ke dalam mulut bayi itu. Maka bayi itu segera mengunyahnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Lihatlah, memang kaum Anshar itu sangat menyukai kurma!" Anas berkata: "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengusap wajah bayi itu dengan penuh kasih sayang serta memberinya nama Abdullah." Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Al Hasan bin Khirasy]: Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin 'Ashim]: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah]: Telah menceritakan kepada kami [Tsabit]: Telah menceritakan kepadaku [Anas bin Malik] dia berkata: 'Putra Abu Thalhah meninggal……-dan seterusnya dengan Hadits yang serupa.-

【109】

Shahih Muslim 4497: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaid bin Ya'isy] dan [Muhammad bin Al A'laa Al Mahdani] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Abu Hayyan]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah bin Numair] dan lafazh ini miliknya: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Hayyan At Taimi Yahya bin Sa'id] dari [Abu Zur'ah] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bertanya kepada Bilal ketika shalat Shubuh: "Hai Bilal, katakanlah Kepadaku apakah amalanmu yang paling besar pahalanya yang pernah kamu kerjakan dalam Islam, karena tadi malam aku mendengar derap sandalmu di dalam surga? ' Bilal menjawab: 'Ya Rasulullah, sungguh saya tidak mengerjakan amal perbuatan yang paling besar pahalanya dalam Islam selain saya bersuci dengan sempurna, baik itu pada waktu malam ataupun siang hari. lalu dengannya saya mengerjakan shalat selain shalat yang telah diwajibkan Allah kepada saya.

【110】

Shahih Muslim 4498: Telah menceritakan kepada kami [Minjab bin Al Harits At Tamimi] dan [Sahl bin 'Utsman] dan ['Abdullah bin 'Amir bin Zurarah Al Hadhrami] dan [Suwaid bin Sa'id] serta [Walid bin Syuja']. Berkata: [Sahl] dan [Minjab]: Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Mushir] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Alqamah] dari [Abdullah] dia berkata: "ketika turun ayat: "Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu, apabila mereka bertakwa serta beriman, dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, Kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman…" hingga akhir ayat (QS. ALmaidah 93), Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadaku: 'Kamu termasuk dari golongan mereka.'

【111】

Shahih Muslim 4499: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali] dan [Muhammad bin Rafi'] dan lafazh ini milik Ibnu Rafi'. Berkata [Ishaq]: Telah mengabarkan kepada kami dan berkata [Ibnu Rafi']: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam]: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Zaidah] dari [Bapaknya] dari [Abu Ishaq] dari [Al Aswad bin Yazid] dari [Abu Musa] dia berkata: "Pada suatu hari, saya dan saudara laki-laki saya baru datang dari Yaman. Ketika datang, kami tidak melihat lbnu Mas'ud dan ibunya melainkan dalam keluarga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, karena seringnya mereka masuk dan berada di rumah beliau." Dan telah menceritakannya kepadaku [Muhammad bin Hatim]: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur]: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Yusuf] dari [Bapaknya] dari [Abu Ishaq] bahwa dia mendengar [Al Aswad] berkata: Aku mendengar [Abu Musa] berkata: "Aku dan saudaraku datang dari Yaman. (dan seterusnya dengan Hadits yang serupa). Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rahman] dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Aswad] dari [Abu Musa] dia berkata: 'Aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan aku menyangka Abdullah bin Mas'ud termasuk dari ahlul baitnya.' -atau dia menyebutkan lafazh yang serupa dengan ini.'

【112】

Shahih Muslim 4500: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar], lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dia berkata: Aku mendengar [Abu Al Ahwash] berkata: 'Aku melihat [Abu Musa] dan [Abu Mas'ud] berbincang-bincang, -ketika Ibnu Mas'ud meninggal-. Salah satu dari mereka berkata kepada temannya: 'Apakah kamu melihat orang yang sepertinya setelah dia meninggal? Temannya menjawab: Ya memang tidak ada yang sepertinya. Abdullah selalu di izinkan oleh Rasulullah, ketika kita tidak diizinkan. Dan dia selalu menyertainya, ketika kita tidak bisa menyertainya.'

【113】

Shahih Muslim 4501: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad bin Al A'laa] Telah menceritakan kepada kami [Yahya Ibnu Adam] Telah menceritakan kepada kami [Quthbah] yaitu Ibnu Abdul 'Aziz dari [Al A'masy] dari [Malik bin Al Harits] dari [Abu Al Ahwash] dia berkata: "Kami pernah berada di rumah Abu Musa beserta beberapa orang sahabat Abdullah bin Mas'ud. Ketika itu mereka sedang menelaah mushaf Al Qur'an. Kemudian Abdullah bin Mas'ud berdiri." Maka [Abu Mas'ud] berkata: Sepengetahuan saya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidaklah meninggalkan orang yang lebih paham dan mengerti tentang Al Qur'an daripada orang yang berdiri tadi setelah beliau wafat." [Abu Musa] berkata: "Apa yang kamu katakan memang benar, Karena Abdullah bin Mas'ud selalu menyertai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika kita tidak turut serta. Selain itu, dia diizinkan masuk ke dalam rumah beliau, ketika kita tidak diizinkan untuk masuk." Dan telah menceritakan kepadaku [Al Qasim bin Zakaria]: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah] yaitu Ibnu Musa dari [Syaiban] dari [Al A'masy] dari [Malik bin Al Harits] dari [Abu Al Ahwash] dia berkata: Aku menemui Abu Musa, lalu aku melihat Abdullah sedang bersama Abu Musa, Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu 'Ubaidah]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Al A'masy] dari [Zaid bin Wahb] dia berkata: 'Aku pernah duduk-duduk bersama Huzhaifah dan Abu Musa (lalu dia menyebutkan Haditsnya). Hadits Quthbah lebih banyak dan lebih sempurna.

【114】

Shahih Muslim 4502: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdah bin Sulaiman]: Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari ['Abdullah] bahwa ketika ia membaca ayat yang berbunyi: 'Barang siapa berkhianat dalam urusan harta rampasan perang, maka ia akan datang pada hari kiamat dengan membawa harta yang dikhianatinya itu. (Qs. Ali lmran: 161) Setelah itu dia berkata: Sesuai dengan qiraat orang-orang yang mengajari saya, maka saya tashhihkan qiraat saya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebanyak tujuh puluh surat lebih. Para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengetahui bahwasanya saya paling pandai di antara mereka tentang Al Qur'an. Seandainya saya tahu bahwa ada orang yang lebih pandai daripada saya dalam ilmu Al Qur'an, maka saya pasti akan mengunjungi untuk berguru kepadanya." Syaqiq berkata: "Lalu saya duduk di halaqah (majlis) para sahabat RasuIullah, tetapi saya tidak mendengar seorang pun yang menyanggah ucapan Abdullah bin Mas'ud dan tiada pula yang mencelanya."

【115】

Shahih Muslim 4503: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib]: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam]: Telah menceritakan kepada kami [Quthbah] dari [Al A'masy] dari [Muslim] dari [Masruq] dari ['Abdullah] dia berkata: "Demi Dzat yang tidak ada Ilah selain Allah, tidaklah satu suratpun di dalam Al Qur'an, kecuali aku mengetahui kapan turunnya surat tersebut. Dan tidaklah satu ayat dari al Qur'an yang turun, kecuali aku mengetahui mengenai apa ayat itu turun. Sekiranya aku mengetahui ada orang yang lebih tahu dariku tentang kitabullah, yang mana jarak orang itu harus di tempuh dengan onta, pasti aku akan menemuinya."

【116】

Shahih Muslim 4504: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Muhammad bin 'Abdullah bin Numair] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Waki']: Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari [Masruq] dia berkata: "Kami mendatangi [Abdullah bin Amru], lalu kami berbincang-bincang dengannya. Ibnu Numair berkata: Lalu pada hari itu kami menyebut nama Abdullah bin Mas'ud. Maka Abdullah bin Amr berkata: "Kalian telah menyebutkan seseorang yang hingga kini aku selalu mencintainya setelah aku mendengar tentangnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau bersabda: "Ambillah oleh kalian Al Qur'an dari empat orang, Yaitu: dari Abdullah bin Mas'ud (beliau memulai darinya), kemudian dari Mu'adz bin Jabal, dari Ubay bin Ka'ab dan dari Salim maula Abu Hudzaifah."

【117】

Shahih Muslim 4505: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Zuhair bin Harb] serta ['Utsman bin Abu Syaibah] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Abu Wa-il] dari [Masruq] dia berkata: suatu ketika kami bersama [Abdullah bin 'Amru], lalu kami menceritakan tentang hadits dari Ibnu Mas'ud. maka Ia (Abdullah 'Amru) berkata: Aku sangat mencintainya hingga kini setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dengarkanlah bacaan Al Qur 'an dari empat orang: Dari Ibnu Mas 'ad -beliau memulai darinya-, kemudian dari Ubay bin Ka 'ab, Salim maula Abu Hanifah, dan Mu'adz bin Jabal." Ada satu huruf yang tidak di sebutkan oleh Zuhair yaitu perkataannya: 'yaquuluhu' (yang dia ucapkannya). Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dengan sanad Jarir dan Waki'. Dan di dalam riwayat Abu Bakr dari Abu Mu'awiyah, disebutkan dengan mendahulukan nama Mu'adz bin Jabal dari Ubay bin Ka'ab. Sedangkan di dalam riwayat Abu Kuraib, disebutkan nama Ubay terlebih dahulu baru Mu'adz. Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Adi]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Bisyr bin Khalid]: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad] yaitu Ibnu Ja'far keduanya dari [Syu'bah] dari [Al A'masy] melalui jalur mereka. Keduanya berselisih dari jalur Syu'bah mengenai penyebutan keempat nama tersebut.

【118】

Shahih Muslim 4506: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Amru bin Murrah] dari [Ibrahim] dari [Masruq] dia berkata: "Para sahabat menyebutkan nama Abdullah bin Mas'ud di hadapan Abdullah bin 'Amru." Maka [Abdullah bin 'Amru] berkata: 'Itulah orang yang aku sangat mencintainya hingga kini setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dengarkanlah bacaan Al Qur 'an dari empat orang: Dari Ibnu Mas 'ad, Salim maula Abu Hanifah, Ubay bin Ka 'ab, dan Mu'adz bin Jabal. Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Mu'adz]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] melalui jalur ini. Di dalamnya ada tambahan, Syu'bah berkata: 'Abdullah bin 'Amru memulainya dengan dua orang ini. Aku tidak tahu nama siapa dulu yang dia sebutkan.'

【119】

Shahih Muslim 4507: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dia berkata: Aku mendengar [Anas] berkata: "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ada empat orang sahabat yang bertugas menghimpun Al Qur'an, semuanya dari kalangan Anshar. Yaitu: Mu'adz bin Jabal, Ubay bin Ka'ab, Zaid bin Tsabit dan Abu Zaid." Qatadah berkata: saya pernah bertanya kepada Anas: 'Siapakah Abu Zaid itu?' Anas menjawab: 'Ia adalah salah seorang kerabat dari pihak ayah saya.'

【120】

Shahih Muslim 4508: Telah menceritakan kepadaku [Abu Dawud Sylaiman bin Ma'bad]: Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin 'Ashim]: Telah menceritakan kepada kami [Hammam]: Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dia berkata: Aku bertanya kepada [Anas]: Siapakah yang mengumpulkan Al Qur'an pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? Dia menjawab: 'Ada empat, seluruhnya dari kalangan Anshar. Yaitu: Ubay bin Ka'ab, Mu'adz bin Jabal, Zaid bin Tsabit dan seorang laki-laki yang biasa dipangil dengan nama Abu Zaid.'

【121】

Shahih Muslim 4509: Telah menceritakan kepada kami [Haddab bin Khalid]: Telah menceritakan kepada kami [Hammam]: Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Anas bin Malik] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Ubay: "Sesungguhnya Allah telah menyuruhku untuk membacakan Al Qur'an kepadamu." Ubay bertanya: "Apakah Allah menyebut-nyebut namaku kepadamu?" Rasulullah menjawab: "Ya, Allah telah menyebut-nyebut namamu kepadaku." Anas berkata: "Lalu Ubay menangis."

【122】

Shahih Muslim 4510: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata: Aku mendengar [Qatadah] bercerita dari [Anas bin Malik] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Ubay bin Ka'ab: "Sesungguhnya Allah menyuruhku untuk membacakan kepadamu ayat: 'Sesungguhnya orang-orang kafir….(Surat Al Bayinnah). Ubay bertanya: 'Apakah Allah menyebutkan namaku? Rasulullah menjawab: 'Ya.' Anas berkata: 'Kemudian Ubay menangis.' Dan telah menceritakannya kepadaku [Yahya bin Habib]: Telah menceritakan kepada kami [Khalid] yaitu Ibnu Al Harits: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dia berkata: Aku mendengar [Anas] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Ubay dengan Hadits yang serupa.'

【123】

Shahih Muslim 4511: Telah menceritakan kepada kami ['Abad bin Humaid]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdur Razzaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij]: Telah mengabarkan kepadaku [Abu Az Zubair] bahwasannya Aku mendengar [Jabir bin 'Abdullah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda ketika jenazah Sa'ad bin Mu'adz berada dihadapan para sahabat: 'Arsy Allah bergetar atas kematian Sa'ad.'

【124】

Shahih Muslim 4512: Telah menceritakan kepada kami ['Amru An Naqid]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Idris Al Audi]: Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Arsy Arrahman bergetar karena kematian Sa'ad bin Mu'adz."

【125】

Shahih Muslim 4513: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah Ar Ruzzi]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahhab bin 'Athaa Al Khaffaf] dari [Sa'id] dari [Qatadah]: Telah menceritakan kepada kami [Anas bin Malik] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Tatkala jenazah Sa'ad di letakkan: 'Arsy Arrahman bergetar atas kematian Sa'ad.'

【126】

Shahih Muslim 4514: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] dia berkata: Aku mendengar [Al Bara] berkata: Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diberi hadiah pakaian sutera. Para sahabat memegang-megang kain sutera tersebut dan merasa takjub akan kelembutannya. Maka kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apakah kalian merasa takjub dengan kelembutan kain ini? Sungguh, sapu tangan Sa'ad di surga lebih bagus dari ini dan lebih lembut." Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin 'Abdah Adh Dhabbi]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah memberitakan kepada kami [Abu Ishaq] dia berkata: Aku mendengar [Al Bara' bin Azib] berkata: Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di beri kain sutera….-lalu perawi menyebutkan Haditsnya.- kemudian [Ibnu Abdah] berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Dawud]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah]: Telah menceritakan kepadaku [Qatadah] dari [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Hadits yang serupa. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Amru bin Jabalah]: Telah menceritakan kepada kami [Umayyah bin Khalid]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] mengenai Hadits ini dengan kedua sanadnya sebagaiman riwayat Abu Dawud.

【127】

Shahih Muslim 4515: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb]: Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad]: Telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Qatadah]: Telah menceritakan kepada kami [Anas bin Malik] bahwa suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diberi hadiah selendang yang terbuat dari sutera tipis, -padahal beliau telah melarang tentang sutera.- lalu orang-orang pun merasa kagum dengan selendang tersebut. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, sungguh sapu tangan Sa'ad di surge lebih baik dari kain ini." Telah menceritakannya kepada kami [Muhammad bin Basysyar]: Telah menceritakan kepada kami [Salim bin Nuh]: Telah menceritakan kepada kami ['Umar bin 'Amir] dari [Qatadah] dari [Anas] bahwa Ukaidir Daumatul Jandal memberi hadiah pakaian sutera kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. -Kemudian Anas menyebutkan Hadits yang serupa.- namun di dalamnya dia tidak menyebutkan lafazh: 'padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang sutera.'

【128】

Shahih Muslim 4516: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami ['Affan]: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah]: Telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari [Anas] bahwa Pada waktu perang Uhud, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengambil sebilah pedang dan bertanya: "Siapakah di antara kalian yang ingin mengambil pedang ini dariku?" Para sahabat berlomba-lomba mengulurkan tangan sambil berkata: "Saya, Saya." Kemudian Rasulullah bertanya lagi: "Siapakah yang akan mengambil pedang ini dengan haknya?" Para sahabat mundur teratur, hingga datang Simak bin Kharasyah Abu Dujana, seraya berkata: "Saya akan mengambilnya dengan haknya." Anas berkata: "Simak bin Kharasyah mengambil pedang itu dan mempergunakannya untuk menyerang pasukan kaum musyrikin."

【129】

Shahih Muslim 4517: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri] dan ['Amru An Naqid] seluruhnya dari [Sufyan] dia berkata: ['Ubaidullah] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dia berkata: Aku mendengar [Ibnu Al Munkadir] berkata: Aku mendengar [Jabir bin Abdullah] berkata: Pada hari perang uhud Bapakku dibawa dalam keadaan tertutup oleh kain, dan sungguh dia telah dicincang. Jabir berkata: Aku ingin segera membukanya, namun orang-orang melarangku. Kemudian aku ingin membukanya lagi, tapi orang-orang melarangku. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membukanya atau memerintahkan hal itu, lalu diangkat. Dan ketika diangkat, beliau mendengar suara seorang wanita yang menangis atau berteriak. lalu beliau bertanya: "Siapa ini?" Mereka menjawab: "Ini adalah puteri Amru -atau saudari Amru-." Beliau bersabda: "Mengapa kamu menangis?, padahal malaikat akan selalu menaunginya dengan sayap-sayapnya hingga diangkat."

【130】

Shahih Muslim 4518: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Jarir]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Muhammad bin Al Munkadir] dari [Jabir bin 'Abdillah] dia berkata: "Ayahku terbunuh disaat perang Uhud, maka aku menyingkap pakaian yang menutupi wajahnya dan menangis. Para sahabat melarangku untuk menangis, tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak melarangku. Jabir berkata: "Fatimah binti Amr menangisinya. maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Para malaikat akan terus menaungi dengan sayapnya sampai kalian mengangkatnya, meskipun kalian menangisinya atau tidak menangisinya." Telah menceritakan kepada kami ['Abad bin Humaid]: Telah menceritakan kepada kami [Rauh bin 'Ubadah]: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdur Razzaq]: Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] keduanya dari [Muhammad bin Al Munkadir] dari [Jabir] dengan Hadits ini. Namun Ibnu Juraij di dalam Haditsnya tidak menyebutkan para malaikat dan orang-orang yang menangisinya. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf]: Telah menceritakan kepada kami [Zakaria bin 'Adi]: Telah mengabarkan kepada kami ['Ubaidullah bin 'Amru] dan ['Abdul karim] dari [Muhammad bin Al Munkadir] dari [Jabir] dia berkata: Pada waktu perang Uhud, bapakku di bawa dalam keadaan sudah terputus-putus anggota tubuhnya, lalu di letakkan di hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam -dan seterusnya dengan Hadits yang serupa.-

【131】

Shahih Muslim 4519: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin 'Umar bin Salith]: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Kinanah bin Nu'aim] dari [Abu Barzah] bahwa pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan kaum muslimin bertempur melawan musuh hingga memperoIeh harta rampasan perang. Usai pertempuran, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada para sahabat: "Apakah kalian kehilangan seorang sahabat kalian?" Para sahabat menjawab: "Ya. Kami telah kehilangan fulan, fulan, dan fulan." Rasulullah bertanya lagi: "Apakah kalian kehilangan seorang sahabat kalian?" Para sahabat menjawab, "Ya, kami telah kehilangan Fulan, fulan, dan fulan.' Sekali lagi Rasulullah bertanya: "Apakah kalian merasa kehilangan seorang dari sahabat kalian?" Para sahabat menjawab: "Ya, Kami telah kehilangan fulan, fulan dan fulan." Kemudian Rasulullah melanjutkan pernyataannya dan berkata: "Tapi aku sungguh telah kehilangan Julaibib. Oleh karena itu, tolong cari di manakah ia?" Lalu para sahabat berupaya mencari jasad Julaibib di tengah-tengah korban pertempuran. Akhirnya mereka menemukan jasadnya di sebelah tujuh orang kafir yang telah dibunuhnya, hingga ia sendiri gugur sebagai syahid di tangan orang-orang kafir. Tak lama kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi mayat Julaibib dan berdiri di atasnya seraya berkata: "Sesungguhnya Julaibib telah membunuh tujuh orang kafir dan mereka membunuhnya. Julaibib ini termasuk dalam kelompokku dan aku termasuk dalam kelompoknya. Julaibib ini termasuk dalam kelompokku dan aku termasuk dalam kelompoknya." Abu Barzah berkata: "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meletakkan mayat Julaibib di atas kedua Iengannya. Tidak ada alas bagi jasad Julaibib kala itu selain kedua lengan Rasulullah. Lalu para sahabat menggali kubur untuk jasad Julaibib dan dimasukkan ke dalamnya serta tidak disebutkan tentang mandi."

【132】

Shahih Muslim 4520: Telah menceritakan kepada kami [Haddab bin Khalid Al Azdi]: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah]: Telah mengabarkan kepada kami [Humaid bin Hilal] dari ['Abdullah bin Ash Shamit] dia berkata: [Abu Dzar] pernah berkata: 'Dahulu kami telah keluar dari suku kami, suku Ghifar. Mereka sering menghalalkan bulan haram, hingga saya, saudara laki-laki saya Unais, dan ibu saya keluar meninggalkan suku kami. Setelah itu, kami tinggal di rumah saudara laki-laki ibu kami (paman). Saudara laki-laki ibu (paman) kami sangatlah menghormati dan memperlakukan kami dengan baik, tetapi akhirnya suku saudara laki-laki ibu kami merasa iri kepada kami. Mereka berkata kepada saudara laki-laki ibu kami: 'Apabila kamu tidak ada di rumah, Unais sering bertengkar dengan keluargamu.' Ketika saudara laki-laki ibu kami datang, ia menceritakan kepada kami apa yang telah dikatakan sukunya tersebut, maka kami pun berpendapat: 'Sesungguhnya paman telah mengotori kebaikan yang telah paman Iimpahkan kepada kami selama ini. OIeh karena itu, untuk selanjutnya, sebaiknya kita berpisah saja.' Kemudian kami mulai menyiapkan perbekalan untuk keberangkatan kami, sementara saudara laki-laki ibu kami terlihat sedih dan mengusap wajahnya yang basah oleh air mata dengan bajunya sambil menangis tersedu-sedu. Akhirnya kami pergi meninggalkan rumah saudara laki-laki ibu kami hingga kami tiba di dekat Makkah. Pada suatu hari Unais berselisih pendapat dengan kami. Lalu ia dan ibu kami pergi mendatangi seorang dukun. Ternyata dukun tersebut memuji Unais. Tak lama kemudian, Unais dan ibu kami datang kembali untuk berkumpul dengan kami. Abu Dzar berkata: 'Hai kemenakanku, ketahuilah bahwasanya aku ini telah melaksanakan shalat selama tiga tahun sebelum aku bertemu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.' Saya (Abdullah bin Ash-Shamit) bertanya: 'Paman melaksanakan shalat kepada siapa? ' Abu Dzar menjawab: 'Aku melaksanakan shalat kepada Allah.' Lalu saya (Abdullah bin Ash-Shamit) bertanya lagi: 'Kalau begitu, lantas paman menghadap ke arah mana ketika shalatnya? ' Abu Dzar menjawab: 'Aku menghadap ke arah yang dikehendaki Allah Subhanahu wa Ta'ala ketika shalat. Bahkan aku melaksanakan shalat lsya hingga akhir malam. Lalu aku terbaring sampai matahari menyinariku.' Unais berkata kepada saya: 'Saya ingin masuk ke kota Makkah. Oleh karena itu, izinkanlah saya pergi." Lalu Unais berangkat pergi hingga ia tiba di kota Makkah. Agak lama ia tidak kembali kepada saya. Setelah kembali dari kota Makkah, maka saya pun bertanya kepadanya: 'Apa yang telah kamu kerjakan di sana hai Unais? ' Unais menjawab: 'Saya telah bertemu dengan seorang laki-laki di kota Makkah yang seagama denganmu hai Abu Dzar. Selain itu, ia juga menyatakan bahwa ia diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.' Saya bertanya kepadanya: 'Hai Unais, bagaimana pendapat orang-orang tentang dirinya? ' Unais menjawab: 'Kata orang-orang bahwasanya ia adalah seorang penyair, seorang juru ramal, dan seorang tukang sihir.' Sedangkan Unais sendiri adalah tukang syair. Unais berkata: 'Saya pernah mendengar mantera dukun dan tukang ramal, tetapi tidak seperti apa yang dikatakan oleh orang itu. Dan saya sendiri pernah mencoba menyamakan ucapannya itu dengan karya para penyair kenamaan. Tetapi, bagaimana pun, ucapannya itu bukanlah sebuah syair, baik itu menurut pandangan saya ataupun pandangan orang lain. Demi Allah, sesungguhnya ucapan orang itu benar, dan merekalah yang telah berdusta.' Kemudian Abu Dzar berkata: 'Izinkanlah aku pergi untuk dapat melihat orang yang kamu sebutkan itu! ' Kemudian saya pergi ke Makkah. Di tengah jalan, saya bertemu dengan salah seorang dari penduduk kota Makkah dan bertanya: 'Di manakah orang yang telah berpindah agama (Ash-Shabi) itu? ' Orang yang saya tanya tadi menuding saya sambil berkata: 'Apa katamu hai orang asing? Ash-Shabi? ' Lalu orang itu melempari saya dengan tanah liat dan tuIang belulang hingga saya tersungkur dan pingsan. Abu Dzar berkata: 'Beberapa lama kemudian saya bangun dan tersadar seperti patung merah. Kemudian saya mendatangi sumur zamzam untuk membersihkan darah akibat luka-luka lemparan tanah liat dan tulang tersebut. Setelah itu, barulah saya meminum air zam-zam. Ketahuilah hai kemenakanku, bahwasanya saya tinggal di sana selama tiga puluh hari, siang malam tanpa adanya makanan kecuali air zam-zam. OIeh karena itu, tidaklah mengherankan jika kala itu tubuh saya menjadi gemuk dan perut saya agak gendut tanpa adanya rasa lapar. Abu Dzar berkata: 'Pada suatu malam bulan purnama, kota Makkah terasa lenggang dan tak ada seorang pun yang melakukan thawaf di sekitar Ka'bah, hanya ada dua orang wanita yang berdoa kepada berhala lsaf dan Nailah. Kedua wanita itu menghampiri saya ketika thawaf dan saya katakan: 'Nikahi saja salah satu dari dua berhala itu untuk kalian berdua! ' Ternyata keduanya marah dan datang menghampiri saya. Lalu saya katakan lagi kepada keduanya: 'Bukankah berhala ini hanya terbuat dari kayu dan saya sendiri pun tidak perlu untuk mengetahui namanya.' Akhirnya kedua wanita itu segera pergi sambil berkata: 'Seandainya saja ada beberapa orang dari kaum kita di sekitar sini, niscaya kita meminta bantuan untuk memberi pelajaran kepada laki-laki itu.' Abu Dzar berkata: 'Tak lama kemudian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan Abu Bakar yang baru tiba di tempat tersebut, berpapasan dengan dua wanita itu. Rasulullah bertanya kepada kedua wanita tersebut: 'Ada apa dengan kalian berdua? ' Kedua wanita itu menjawab: 'Ada orang yang berpindah agama (Ash-Shabi') berdiri di antara Ka'bah dan tirainya.' Selanjutnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: 'Apa yang ia katakan kepada kalian berdua? ' Keduanya menjawab: 'Orang tersebut berkata kepada kami dengan perkataan yang sangat menyedihkan hati.' Kemudian Rasulullah datang dan langsung mencium hajar aswad. Setelah itu, beliau melakukan thawaf dan shalat bersama Abu Bakar. Selesai shalat, Abu Dzar datang menghampiri Rasulullah dan mengucapkan: 'Assalamu 'Alaikum ya Rasulullah.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab salamnya: 'Wa 'Alaika wa Rahmatullah.' Abu Dzar berkata: 'Sayalah orang pertama yang menyapa beliau dengan sapaan Islam.' Kemudian Rasulullah bertanya: 'Siapakah engkau hai saudaraku? ' Abu Dzar menjawab: 'Saya berasal dari suku Ghifar ya Rasulullah.' Kemudian Rasulullah menjabat tangan saya. Setelah itu beliau meletakkan jari-jari beliau di atas dahi beliau. Saya pun berkata dalam hati: 'Mungkin beliau tidak suka karena saya berasal dari suku Ghifar.' Lalu saya ingin memegang tangan beliau, tetapi Abu Bakar malah mencegahnya. Sesungguhnya, ia Iebih tahu tentang Rasulullah daripada saya sendiri. Setelah itu Rasulullah mengangkat kepala sambil bertanya kepada saya: 'Sejak kapan engkau berada di tempat ini hai saudaraku? ' Saya menjawab: 'Sudah tiga puluh hari lamanya saya berada di sini ya Rasulullah.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya lagi: 'Siapakah yang memberimu makan? ' Saya menjawab: 'Tidak ada makanan untuk saya kecuali air zamzam. OIeh karena itu, maka saya terlihat gemuk dan perut saya sedikit gendut serta tidak merasa lapar.' Rasulullah berkata: 'Air zam-zam memang penuh dengan keberkahan dan lebih banyak mengandung protein daripada makanan biasa.' Selanjutnya Abu Bakar berkata: 'Ya Rasulullah, izinkanlah saya memberi makanan malam ini kepadanya.' Kemudian Rasulullah dan Abu Bakar berangkat pergi menuju rumahnya dan saya pun turut pula bersama mereka. Abu Bakar membuka rumahnya dan segera mengambilkan anggur Thaif untuk kami. ltulah makanan pertama yang saya santap. Lalu saya mohon pamit kepada Abu Bakar untuk pulang dan saya langsung menemui Rasulullah. Beliau berkata: 'Sesungguhnya telah dihadapkan kepadaku sebuah negeri yang banyak pohon kurmanya, yaitu Yatsrib (Madinah). Hai Abu Dzar apakah kamu bersedia untuk menyampaikan ajaranku kepada kaummu? Semoga Allah memberikan manfaat kepada kaummu melalui usahamu dan memberimu pahala karena penyampaian dakwahmu kepada mereka.' Setelah itu, Abu Dzar mendatangi Unais. Lalu Unais bertanya kepadanya: 'Apa yang telah kamu lakukan di sana hai Abu Dzar? ' Abu Dzar menjawab: 'Aku telah masuk Islam dan beriman kepada ajaran Muhammad hai Unais.' Unais berkata: 'Sebenarnya saya juga tidak membenci ajaran agama itu. Dan ketahuilah, sesungguhnya saya telah masuk Islam dan beriman kepada Allah.' Kemudian kami mendatangi ibu kami. Lalu ia berkata: 'Sungguh aku menyukai agama kalian. Oleh karena itu, aku pun ingin masuk Islam dan beriman kepada Allah.' Selanjutnya kami pulang ke kampung halaman suku kami, suku Ghifar. Di sana kami menyampaikan dakwah Islamiyah kepada penduduk suku kami hingga separuh dari mereka masuk ke dalam agama Islam. Pemimpin mereka adalah Aima bin Rahadhah Al Ghifari. Sementara itu, separuh dari suku Ghifar berkata: 'Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah tiba di Madinah, maka kami baru akan masuk Islam.' Ketika Rasulullah tiba di Madinah, maka separuh dari mereka akhirnya masuk ke dalam agama Islam. Tak lama kemudian suku Aslam masuk Islam seraya berkata: 'Ya Rasulullah, saudara-saudara kami dari suku Ghifar telah masuk Islam. Oleh karena itu, maka kami pun ingin masuk Islam.' Mendengar pernyataan itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Semoga Allah mengampuni suku Ghifar dan memberikan keselamatan dan kedamaian kepada suku Aslam.' Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali]: Telah mengabarkan kepada kami [An Nadhr bin Syumail]: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah]: Telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Hilal] melalui jalur ini namun ada tambahan setelah ucapanya: 'Izinkanlah aku pergi untuk dapat melihat orang yang kamu sebutkan itu! ' Unais menjawab: 'Silahkan saja, tapi hati-hatilah dari penduduk Makkah, karena mereka telah memusuhi orang itu dan membencinya.' Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anbari]: Telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abu 'Adi] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Ibnu 'Aun] dari [Humaid bin Hilal] dari ['Abdullah bin Ash Shamit] dia berkata: [Abu Dzar] berkata: Wahai kemenakaku, Aku telah melaksanakan shalat selama dua tahun sebelum diutusnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Unais berkata: 'Lalu kemanakah kamu menghadapnya ketika shalat? Abu Dzar menjawab: kearah yang Allah kehendaki.' -lalu perawi menceritakan Haditsnya sebagaimana Hadits Sulaiman bin Al Mughirah. Di dalam Hadits tersebut juga disebutkan: 'Lalu keduanya menemui seorang dukun, untuk menanyakan tentang orang yang berada di Makkah tersebut. Namun Unais selalu memuji-muji kelebihan orang tersebut hingga dukun tersebut kalah pendapat. Unais berkata: hingga kami mengambil unta-untanya dan menggambungkannya dengan unta-unta kami. Di dalam Hadits tersebut disebutkan: lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shallallahu 'alaihi wa sallam datang dan bertawaf di Ka'bah kemudian shalat di belakang maqam Ibrahim. Abu Dzar berkata: akupun menemui Beliau seraya mengucapkan salam. Akulah orang yang pertama kali mengucapkan salam kepada beliau dengan perkataan: Assalaamu 'Alaika ya Rasulullah.' Beliau menjawab: 'Wa Alaikas Salam, siapakah kamu? Juga disebutkan perkataan beliau: 'Sejak kapan kamu tinggal di sini? ' Abu Dzar menjawab: 'Sudah lima belas hari.' Lalu Abu Bakar berkata: 'Izinkanlah aku menjamunya malam ini.

【133】

Shahih Muslim 4521: Dan telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Muhammad bin 'Ar'arah As Sami] dan [Muhammad bin Hatim] lafazh keduanya tidak jauh berbeda, dan lafazh ini milik Ibnu Hatim keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rahman bin Mahdi]: Telah menceritakan kepada kami [Al Mutsanna bin Sa'id] dari [Abu Jamrah] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: "Ketika Abu Dzar mendengar berita bahwasanya ada seorang nabi yang diutus di Makkah, maka ia berkata kepada Unais: 'Hai Unais pergilah ke Makkah! Setelah itu, beritahukanlah kepadaku tentang laki-laki yang menyatakan bahwa ia adalah seorang rasul Tuhan yang mendapat wahyu dari langit. Dengarkanlah apa yang diucapkannya lalu sampaikan hal itu kepadaku!" Kemudian Unais berangkat hingga ia tiba di Makkah dan mendengarkan apa yang diucapkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Setelah itu, Unais kembali kepada Abu Dzar seraya berkata: 'Menurut pengamatanku, nabi utusan Tuhan tersebut mengajarkan budi pekerti yang luhur dan menyampaikan firman-Nya yang tidak sama dengan syair.' Abu Dzar berkata: 'Sepertinya aku belum puas dengan apa yang kamu katakan hai Unais dan aku ingin mengetahui informasinya Iebih banyak. OIeh karena itu, sebaiknya aku berangkat sendiri ke sana.' Lalu Abu Dzar menyiapkan berbagai perbekalan dan membawa kantung berisi air minum. Setelah itu ia pun pergi berangkat menuju Makkah. Setibanya di Makkah, ia langsung pergi ke Masjidil Haram untuk menemui Rasulullah. Namun karena ia belum mengenalnya dan enggan untuk bertanya, maka ia pun mengalami kesulitan untuk bertemu dengan beliau. Setelah malam tiba, Ia tidur berbaring di dekat Ka'bah. Sementara Ali melihatnya dan ia tahu bahwa orang yang berbaring itu adaIah orang asing. Maka Ali menemani orang tersebut tanpa ada yang bertanya di antara keduanya sampai pagi. Kemudian Abu Dzar membawa kantung air dan perbekalannya ke masjid. Seharian lamanya ia berada di tempat itu, namun ia tidak melihat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sampai sore. Lalu ia kembali ke tempat peristirahatannya. Tak lama kemudian Ali melewati tempat itu seraya berkata: 'Mengapa orang ini belum pulang juga? ' Akhirnya Ali mengajaknya untuk tinggal bersamanya tanpa ada yang bertanya tentang sesuatu di antara mereka berdua. Pada hari yang ketiga, Abu Dzar melakukan hal yang sama seperti hari sebelumnya. Lalu Ali mengajaknya lagi untuk tinggal bersamanya. Ali bertanya kepada Abu Dzar: 'Mengapa engkau datang ke kota Makkah ini? ' Abu Dzar menjawab: 'Jika engkau berjanji untuk membimbing saya, maka saya akan mengerjakannya.' Lalu Abu Dzar pun menuturkan maksudnya itu kepada Ali. Mendengar penuturannya itu, maka Ali berkata: 'Sebenarnya Muhammad itu memang benar dan ia adalah utusan Allah. Sebaiknya, besok pagi engkau ikut saya. Karena jika saya mencemaskan sesuatu padamu, maka saya akan bangkit, seolah-olah saya menuangkan air. Oleh karena itu, ikutilah kemana saya pergi! ' Abu Dzar pergi mengikuti kepergian Ali, hingga keduanya masuk ke dalam rumah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian Abu Dzar mendengarkan penjelasan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, hingga ia langsung masuk Islam seketika itu juga. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Abu Dzar: 'Pulanglah kamu ke kaummu dan sampaikanlah ajaran Islam kepada mereka hingga kamu mendapatkan kemenangan agama Islam.' Abu Dzar berkata: 'Demi Allah yang menguasai diriku, sungguh akan aku sampaikan Islam kepada mereka dengan sejelas mungkin.' Kemudian Abu Dzar keluar dari rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pergi menuju Masjid Haram. Sesampainya di sana ia berseru dengan sekuat tenaganya mengucapkan: 'Aku bersaksi bahwasanya tiada sesembahan yang hak selain Allah semata dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad itu adalah utusan Allah.' Mendengar seruan itu, maka para penduduk kota Makkah terkejut dan saling berdatangan ke tempat sumber suara tersebut. Setelah mengetahui bahwa yang mengumandangkan suara itu adalah orang asing dan bukan penduduk Makkah, maka mereka pun langsung memukulinya hingga ia terjatuh. Tak lama kemudian Abbas bin Abdul Muththalib datang melindunginya seraya berkata: 'Celaka kalian ini! Tidak tahukah kalian bahwa orang yang kalian pukuli itu adalah dari suku Ghifar? Dan tidak sadarkah kalian bahwa jalur perdagangan kalian ke negeri Syam pasti akan melalui wilayah suku Ghifar? ' Lalu Abbas pun langsung menyelamatkan Abu Dzar dari amukan orang-orang Quraisyy. Keesokan harinya Abu Dzar tetap melakukan perbuatan seperti itu, hingga orang-orang Quraisyy Makkah berdatangan untuk memukulinya. Kemudian Abbas pun datang untuk melindungi dan menyelamatkannya dari amukan mereka.

【134】

Shahih Muslim 4522: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Khalid bin 'Abdullah] dari [Bayan] dari [Qays bin Abu Hazim] dari [Jarir bin 'Abdullah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku ['Abdul Hamid bin Bayan]: Telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Bayan] dia berkata: Aku mendengar [Qais bin Abu Hazim] berkata: [Jarir bin Abdullah] berkata: "Sejak saya masuk Islam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah menolak saya untuk bertamu dan berkunjung ke rumah beliau. Dan beliau selalu tersenyum setiap kali melihat saya."

【135】

Shahih Muslim 4523: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Abu Usamah] dari [Isma'il]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Idris]: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Qays] dari [Jarir] dia berkata: "Sejak saya masuk Islam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah menolak saya untuk bertamu dan berkunjung ke rumah beliau. Dan beliau selalu tersenyum kepadaku setiap kali melihat saya." Ibnu Numair menambahkan di dalam Haditsnya dari Ibnu Idris: Jarir berkata: 'Dan sungguh aku telah mengadukan kepadanya bahwa aku tidak bisa diam di atas kudaku. Lalu beliau memukul dadaku dengan tangannya seraya bersabda: "Ya Allah, kokohkanlah ia dan jadikanlah dia orang yang dapat memberi petunjuk."

【136】

Shahih Muslim 4524: Telah menceritakan kepadaku ['Abdul Hamid bin Bayan]: Telah mengabarkan kepada kami [Khalid] dari [Bayan] dari [Qais] dari [Jarir] dia berkata: Pada masa Jahiliyah ada sebuah rumah yang diberi nama Dzul Khalshah, rumah itu biasa disebut dengan Al Ka'bah Al Yamaniyah dan Al Ka'bah As Syamiyah. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya: "Bisakah kamu menyenangkanku dengan menghancurkan Dzil Khalashah atau Al Ka'bah Al Yamaniyah dan Syamiyah? Kata Jabir: lalu aku berangkat dengan seratus lima puluh pasukan berkuda yang tangguh. Kami hancurkan dan kami bunuh orang-orang yang berada di sekitarnya. Kemudian aku kembali mengabarkan keberhasilannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan Rasulullah pun mendo'akan kepada kami dan para penunggang kuda yang tangguh.

【137】

Shahih Muslim 4525: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim]: Telah mengabarkan kepada kami [Jarir] dari [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Qays bin Abu Hazim] dari [Jarir bin 'Abdullah Al Bajali] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada saya: "Wahai Jarir, pimpinlah pasukan kaum muslimin ke Dzil Khalashah suatu tempat ibadah orang-orang Khats'am yang disebut Ka'bah Yamaniah." Jarir berkata: Maka aku segera berangkat bersama seratus lima puluh pasukan penunggang kuda. Namun pada waktu itu aku tidak bisa diam di atas kudaku. Lalu aku ceritakan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka beliau memukul dadaku dengan tangannya seraya bersabda: "Ya Allah, kokohkanlah ia dan jadikanlah dia orang yang dapat memberi petunjuk dan ditunjuki." Qais berkata: Lalu dia berangkat dan membakarnya dengan api. Setelah itu Jarir mengutus seseorang yang biasa dipanggil dengan Abu Arthah untuk mengabarkan kemenangan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Setelah sampai, Abu Arthah berkata kepada Rasulullah: Tidaklah aku datang kecuali aku telah meninggalkan rumah itu dalam keadaan terbakar hingga seakan-akan seekor unta berkudisan (berwarna hitam). Maka kemudian Rasulullah memberkahi kuda-kuda yang tangguh dan para penunggangnya sebanyak lima kali. Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Waki']: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abbad]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Umar]: Telah menceritakan kepada kami [Marwan] yaitu Al Fazari: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi']: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] seluruhnya dari [Isma'il] melalui jalur ini. Di dalam Hadits Marwan di sebutkan: 'maka datanglah utusan Jarir yaitu Abu Arthah bin Hushain bin Rabi'ah mengabarkan kemenangan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.'

【138】

Shahih Muslim 4526: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan [Abu Bakr bin An Nadhr] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Al Qasim]: Telah menceritakan kepada kami [Warqa bin 'Umar Al Yasykuri] dia berkata: Aku mendengar ['Ubaidullah bin Abu Yazid] bercerita dari [Ibnu Abbas] bahwasanya pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk ke kamar kecil. Kemudian saya pun menyiapkan wadah berisi air untuk beliau. Ketika keluar dari kamar kecil, Rasulullah bertanya: "Siapa yang telah menyiapkan air ini?" (Menurut riwayat Zuhair: Mereka menjawab. Sedangkan menurut riwayat Abu Bakar: Saya menjawab): Saya, Ibnu Abbas ya Rasulullah.' Kemudian Rasulullah pun berkata: "Ya Allah. Faqihkanlah ia (berilah ia pemahaman) di dalam agama."

【139】

Shahih Muslim 4527: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ar Rabi' Al 'Ataki] dan [Khalaf bin Hisyam] dan [Abu Kamil Al Jahdari] seluruhnya dari [Hammad bin Zaid]. [Abu Ar Rabi'] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid]: Telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dia berkata: Aku bermimpi seakan-akan ditanganku ada seutas kain sutra. Dan tidaklah suatu tempat yang aku inginkan disurga, kecuali aku dapat melihatnya. Dia berkata: 'Lalu aku menceritakannya kepada Hafshah, kemudian Hafshah menceritakannya lagi kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku melihat Abdullah sebagai lelaki yang shalih."

【140】

Shahih Muslim 4528: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan ['Abad bin Humaid] dan lafazh ini milik 'Abad dia berkata: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdur Razzaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Ibnu 'Umar] dia berkata: 'Apabila ada seseorang yang bermimpi, pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka ia pun akan menceritakan mimpi itu kepada Rasulullah, hingga saya juga ingin sekali bermimpi dan menceritakannya kepada beliau. Ketika remaja, pada masa Rasulullah, saya pernah tertidur di masjid. Dalam tidur itu saya bermimpi bahwa ada dua malaikat yang menangkap saya dan membawa saya ke neraka yang tepinya berdinding seperti sumur dengan dua tali seperti tali sumur. Ternyata di dalam sumur tersebut ada beberapa orang yang saya kenal dan segera saya ucapkan: 'Aku berlindung kepada Allah dari siksa neraka. Aku berlindung kepada Allah dari siksa neraka. Aku berlindung kepada Allah dari siksa neraka.' Tak lama kemudian, kedua malaikat tersebut ditemui oleh satu malaikat lain dan ia berkata kepada saya: 'Kamu akan aman.' Lalu saya ceritakan mimpi saya itu kepada Hafshah dan Hafshah menceritakannya kepada Rasulullah. Kemudian Rasulullah bersabda: 'Sebaik-baik orang adalah Abdullah bin 'Amru, jika ia berkenan melaksanakan shalat di sebagian malam.' Salim berkata: 'Setelah itu Abdullah bin 'Amru tidak pernah tidur di malam hari kecuali sebentar.' Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi]: Telah mengabarkan kepada kami [Musa bin Khalid Khatan Al Firyabi] dari [Abu Ishaq Al Fazari] dari ['Ubaidillah bin 'Umar] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dia berkata: Aku bermalam di masjid, waktu itu aku tidak mempunyai keluarga yang dapat aku tempati. Lalu aku bermimpi seakan-akan aku di bawa ke sebuah sumur…-lalu dia menyebutkan Hadits dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang semakna dengan Hadits Az Zuhri dari Salim dari Bapaknya.-

【141】

Shahih Muslim 4529: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] Aku mendengar [Qatadah] bercerita dari [Anas] dari [Ummu Sulaim] dia berkata: 'Ya Rasulullah, ini Anas pembantumu, do'akanlah ia! Maka beliau berdo'a: "Ya Allah perbanyaklah harta dan anaknya serta berkahilah atas apa yang telah Engkau berikan kepadanya." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah]: dari [Qatadah] Aku mendengar [Anas] berkata: [Ummu Sulaim] berkata: 'Ya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ini Anas pembantumu….-dan seterusnya dengan Hadits yang serupa.- Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Hisyam bin Zaid] Aku mendengar [Anas bin Malik] berkata: … -dengan Hadits yang serupa.-

【142】

Shahih Muslim 4530: Dan telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb]: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Al Qasim]: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] dari [Tsabit] dari [Anas] dia berkata: 'Suatu ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menemui kami. Pada waktu itu di rumah hanya ada saya, ibuku dan bibiku Ummu Haram. Ibuku berkata: Ya Rasulullah, ini pembantu kecilmu, doakanlah ia! Anas berkata: 'Lalu beliau mendo'akanku dengan segala kebaikan. Dan diakhir do'anya beliau berkata: "Ya Allah perbanyaklah harta dan anaknya serta berkahilah ia di dalamnya."

【143】

Shahih Muslim 4531: Telah menceritakan kepadaku [Abu Ma'an Ar Raqasyi]: Telah menceritakan kepada kami ['Umar bin Yunus]: Telah menceritakan kepada kami ['Ikrimah]: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq]: Telah menceritakan kepada kami [Anas] dia berkata: Pada suatu hari saya bersama ibuku datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ibuku menyelimutiku dengan separuh kerudungnya dan separuhnya lagi untuk menyelendangi saya. Ibuku berkata: 'Ya Rasulullah, inilah Unais (panggilan Anas ketika masih kecil), putra saya. Saya ajak ia kemari agar kelak membantu engkau. OIeh karena itu, doakanlah untuknya! Kemudian Rasulullah berdoa untuk Anas: "Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya!" Di kemudian hari Anas berkata: Demi Allah, harta saya sekarang sungguh banyak sekali, anak dan cucu saya kini telah mencapai seratus orang lebih."

【144】

Shahih Muslim 4532: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id]: Telah menceritakan kepada kami [Ja'far] yaitu Ibnu Sulaiman dari [Al Ja'ad Abu 'Utsman] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Anas bin Malik] dia berkata: Suatu hari Rasulullah berjalan lewat rumah kami. Kebetulan ibu saya, Ummu Sulaim mendengar suara beliau. Ia pun memanggilnya, 'Ya Rasulullah, demi bapak dan ibuku inilah Unais! ' Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendo'akan untuk saya tiga hal, yang dua telah saya capai di dunia dan yang ketiga saya mengharapkannya di akhirat kelak."

【145】

Shahih Muslim 4533: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Nafi']: Telah menceritakan kepada kami [Bahz]: Telah menceritakan kepada kami [Hammad]: Telah mengabarkan kepada kami [Tsabit] dari [Anas] dia berkata: Saya pernah didatangi oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika saya sedang bermain dengan teman-teman yang lain. Kemudian beliau mengucapkan salam kepada kami dan menyuruh saya untuk suatu keperluan hingga saya terlambat pulang ke rumah. Sesampainya di rumah. ibu bertanya kepada saya: 'Mengapa kamu terlambat pulang? Maka saya pun menjawab: 'Tadi saya disuruh oleh Rasulullah untuk suatu keperluan.' Ibu saya terus bertanya: 'Keperluan apa? ' Saya menjawab: 'Itu rahasia.' Ibu saya berkata: "Baiklah, Janganlah kamu ceritakan rahasia Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada siapapun." Anas berkata: "Demi Allah, kalau saya boleh menceritakan rahasia tersebut kepada seseorang, niscaya saya pun akan menceritakannya pula kepadamu hai Tsabit!"

【146】

Shahih Muslim 4534: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Asy Sya'ir]: Telah menceritakan kepada kami ['Arim bin Al Fadhl]: Telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir bin Sulaiman] dia berkata: Aku mendengar [Bapakku] bercerita dari [Anas bin Malik] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyampaikan suatu perkara rahasia kepadaku hingga setelah itu aku tidak menceritakannya kepada siapapun. Dan sungguh Ummu Sulaim pun bertanya tentang rahasia tersebut, namun aku tidak juga mau menceritakannya."

【147】

Shahih Muslim 4535: Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb]: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin 'Isa]: Telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Abu An Nadhr] dari ['Amir bin Sa'ad] dia berkata: Aku mendengar [Bapakku] berkata: Saya tidak pernah mendengar Rasulullah berkata kepada seorang yang masih hidup, bahwasanya ia adalah ahli surga kecuali kepada Abdullah bin Salam."

【148】

Shahih Muslim 4536: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anbari]: Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Mu'adz]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin 'Aun] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Qais bin 'Ubad] dia berkata: Pada suatu hari aku berada di Madinah bersama orang-orang yang di antara mereka terdapat sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. lalu seseorang datang dan di wajahnya terdapat tanda kekhusyu'an. Orang-orang berkata: Orang itu termasuk penghuni surga, orang itu termasuk penghuni surga. kemudian ia shalat dua rakaat yang ringan. Saat ia keluar dari masjid, aku mengikutinya hingga ia masuk rumah, akupun ikut masuk bersamanya lalu kami berbincang-bincang. saat ia mendengar, aku berkata padanya: Saat kau masuk masjid, orang-orang berkata seperti ini dan itu. Orang itu berkata: Subhaanallaah, tidak sepatutnya orang mengatakan sesuatu yang tidak diketahui. Aku akan menceritakan kepadamu, aku bermimpi sesuatu dimasa Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam lalu aku ceritakan mimpi itu pada beliau, aku bermimpi sepertinya aku berada di sebuah taman, -Ibnu 'Aun berkata: dia menyebutkan luasnya, hijau rumputnya, dan di tengahnya ada tiang besi, bawahnya menancap ke bumi dan atasnya sampai langit. Di atasnya ada tali lalu dikatakan kepadaku: Naiklah. Aku berkata: Aku tidak bisa. Lalu datanglah misnhaf -berkata Ibnu 'Aun al minshaf adalah Pelayan- lalu ia mengangkat bajuku dari belakang, ia berkata: Naiklah. Aku pun naik hingga aku berada di atas tiang dan meraih tali, ia berkata: Berpeganganlah pada tali. Lalu aku terbangun dan tali itu ada di tanganku. Aku mendatangi nabi Shallalahu 'alaihi wa sallam kemudian aku ceritakan padanya. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maksud tanaman itu adalah Islam, tiangnya itu adalah tiang Islam sedangkan talinya itu adalah tali yang erat, dan engkau berada dalam Islam hingga kamu meninggal." Berkata Ibnu 'Aun: 'orang yang dimaksudkan itu adalah ['Abdullah bin Salam].'

【149】

Shahih Muslim 4537: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Amru bin 'Abbad bin Jabalah bin Abu Rawwad]: Telah menceritakan kepada kami [Harami bin 'Umarah]: Telah menceritakan kepada kami [Qurrah bin Khalid] dari [Muhammad bin Sirin] dia berkata: [Qais bin 'Ubad] berkata: Pada suatu hari aku berada di sebuah majlis yang di dalamnya terdapat Sa'ad bin Malik, Ibnu Umar. lalu [Abdullah bin salam] melewati mereka. Orang-orang berkata: Orang itu termasuk penghuni surga. Aku pun berdiri menemuinya dan aku katakan kepadanya: orang-orang berkata seperti ini dan itu. Abdullah bin Salam berkata: Subhaanallaah, tidak sepatutnya orang mengatakan sesuatu yang tidak diketahui. Aku hanya bermimpi sesuatu seakan-akan sebuah tiang di letakan di sebuah taman yang hijau, lalu di tancapkan ke dalamnya. Di atas tiang itu ada tali sedangkan di bawahnya ada seorang pelayan. lalu dikatakan kepadaku: Naiklah. Aku pun naik hingga aku meraih tali. kemudian aku ceritakan mimpi tersebut kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Abdullah akan meninggal dalam keadaan memegang tali yang kuat."

【150】

Shahih Muslim 4538: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Ishaq bin Ibrahim] dan lafazh ini milik Qutaibah: Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Sulaiman bin Mushir] dari [Kharasyah bin Al Hurr] dia berkata: "Saya pernah duduk pada suatu halaqah di dalam masjid Madinah yang dipandu oleh seorang syaikh yang berpenampilan menarik, yaitu [Abdullah bin Salam], yang ia menyampaikan nasihat kepada para jama'ah.' Kharasyah berkata: 'Setelah Abdullah bin Salam berdiri, maka para jama'ah berseru: 'Siapa yang ingin melihat seseorang yang termasuk ahli surga, maka lihatlah syaikh ini! ' Kharasyah berkata: 'Lalu saya berkata: 'Demi Allah, saya pasti akan mengikutinya agar saya tahu di mana letak rumahnya.' Kemudian saya pun mengikuti syaikh tersebut yang berjalan hampir keluar dari Madinah hingga ia masuk ke dalam rumahnya.' Kharasyah berkata: 'Kemudian saya meminta izin kepadanya dan pun mempersilahkan saya untuk masuk ke rumahnya.' Syaikh tersebut bertanya kepada saya: 'Ada yang dapat saya bantu hai anak saudaraku? ' Saya menjawab: 'Saya tadi mendengar para jama'ah mengatakan tentang engkau ketika engkau berdiri. Barang siapa ingin melihat seseorang yang akan masuk surga, maka lihatlah syaikh ini, hingga akhirnya saya mengikuti engkau. Abdullah bin Salam berkata: 'Sebenarnya hanya Allah lah Yang Maha Tahu tentang orang yang akan masuk surga. Saya akan memberitahukan kepadamu tentang apa yang mereka katakan tadi: 'Saya pernah bermimpi dan dalam mimpi tersebut saya didatangi oIeh seorang laki-laki. Kemudian laki-laki itu berkata kepada saya: 'Hai Abdullah, bangunlah! ' Lalu ia memegang tangan saya dan pergi bersamanya. Ternyata di sebelah kiri saya ada jalan yang memanjang dan saya pun ingin lewat di atas jalan itu. Tetapi laki-laki tersebut berkata kepada saya: 'Janganlah kamu lewati jalan itu, karena itu adalah jalan orang-orang yang tersesat! Selain itu, ada pula jalan yang memanjang di sebelah kanan saya. Lalu laki-laki tersebut berkata kepada saya, 'Lewatilah jalan ini! ' Kemudian ia membawa saya ke sebuah gunung. Sesampainya di sana ia berkata: 'Naiklah! ' Tetapi, setiap kali saya naik, saya terjatuh di atas pantat saya. Kemudian ia mengajak saya pergi hingga sampai di sebuah tiang yang ujungnya di langit dan pangkalnya di bumi serta ada sebuah Iingkaran di bagian atasnya. Laki-laki itu berkata kepada saya: 'Naiklah ke atas tiang ini! ' Saya menjawab: 'Bagaimana saya dapat naik ke atas, sedangkan ujungnya ada di langit? ' Lalu laki-laki itu memegang tangan saya dan melemparkan saya ke atas hingga saya bergelantungan di atas lingkaran yang ada di ujung tiang tersebut. Setelah itu, ia memukul tiang tersebut hingga runtuh, sedangkan saya tetap bergelantungan di atas Iingkaran tersebut sampai pagi. Abdullah bin Salam berkata: 'Esok harinya saya datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menceritakan mimpi tersebut kepada beIiau.' Maka Rasulullah menjelaskan mimpi itu kepada saya: 'Jalan yang kamu lihat di sebelah kirimu itu adalah jalan orang-orang yang sesat, sedangkan jalan yang kamu lihat di sebelah kanan itu adalah jalan orang-orang yang baik. Gunung adalah rumah para syuhada, tetapi kamu tidak dapat meraihnya. Tiang itu adalah agama Islam, sedangkan lingkaran tempat kamu berpegangan adalah agama Islam yang senantiasa akan kamu pegangi hingga kamu meninggal dunia.'

【151】

Shahih Muslim 4539: Telah menceritakan kepada kami ['Amru An Naqid] dan [Ishaq bin Ibrahim] dan [Ibnu Abu 'Umar] seluruhnya dari [Sufyan] dia berkata: ['Amru] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id] dari [Abu Hurairah] bahwasanya Umar bin Khaththab pernah berjalan melewati [Hassan] yang sedang melantunkan sya'ir di Masjid. Lalu Umar menegurnya dengan pandangan mata. Tetapi Hassan berkata: "Dulu saya pernah melantunkan syair di Masjid ini, yang ketika itu ada seseorang yang lebih mulia daripadamu yaitu (Rasulullah)." Kemudian Hassan menoleh kepada Abu Hurairah seraya berkata: "Saya bersumpah kepadamu dengan nama Allah hai Abu Hurairah, pernahkah kamu mendengar Rasulullah berkata kepada saya, Hai Hassan, balaslah sya'ir orang-orang kafir untuk membelaku! Ya Allah ya Tuhanku, dukunglah Hassan dengan Jibril! ' Abu Hurairah menjawab: 'Ya, Saya pernah mendengarnya." Telah menceritakannya kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan [Muhammad bin Rafi'] serta ['Abad bin Humaid] dari ['Abdur Razzaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Ibnu Al Musayyab] bahwa [Hassan] pernah berkata di sebuah majlis yang di sana ada [Abu Hurairah]: 'Saya bersumpah kepadamu dengan nama Allah hai Abu Hurairah, pernahkah kamu mendengar Rasulullah….-kemudian dia menyebutkan Hadits yang serupa.-

【152】

Shahih Muslim 4540: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi]: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Al Yaman]: Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri]: Telah mengabarkan kepadaku [Abu Salamah bin 'Abdur Rahman] bahwa dia mendengar [Hassan bin Tsabit Al Anshari] meminta persaksian [Abu Hurairah] seraya berkata: "Saya bersumpah kepadamu dengan nama Allah hai Abu Hurairah, pernahkah kamu mendengar Rasulullah berkata kepada saya: 'Hai Hassan, balaslah sya'ir orang-orang kafir untuk membelaku! Ya Allah ya Tuhanku, dukunglah Hassan dengan Jibril! ' Abu Hurairah menjawab: 'Ya, Saya pernah mendengarnya."

【153】

Shahih Muslim 4541: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Mu'adz]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Adi] yaitu Ibnu Tsabit dia berkata: 'Aku mendengar [Al Barra bin 'Azib] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Hassan bin Tsabit: 'Hinakanlah orang-orang kafir dengan syairmu hai Hassan! Sesungguhnya Jibril selalu menyertaimu." Telah menceritakannya kepadaku [Zuhair bin Harb]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rahman]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Bakr bin Nafi']: Telah menceritakan kepada kami [Ghundar]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Basysyar]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan ['Abdur Rahman] seluruhnya dari [Syu'bah] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.

【154】

Shahih Muslim 4542: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam] dari [Bapaknya] bahwa Hassan bin Tsabit adalah termasuk orang yang sering memuji Aisyah, lalu aku mencelanya. Kemudian [Aisyah] berkata: "Wahai kemenakanku, biarkan saja, sesungguhnya dulu dia telah membela Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Telah menceritakannya kepada kami ['Utsman bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdah] dari [Hisyam] melalui jalur ini.

【155】

Shahih Muslim 4543: Telah menceritakan kepadaku [Bisyr bin Khalid]: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad] yaitu Ibnu Ja'far dari [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari [Abu Adh Dhuha] dari [Masruq] dia berkata: Saya pernah berkunjung ke rumah [Aisyah] yang pada saat itu ada Hassan bin Tsabit sedang melantunkan beberapa bait syairnya yang memuji Aisyah, dia berkata: Engkaulah wanita yang suci, hidup tenang tanpa adanya keraguan, Pagi-pagi engkau merasa lapar karena tidak pernah membicarakan keburukan orang lain.' Lalu Aisyah menjawab, Tapi, bukankah kamu tidak demikian hai Hassan?" Masruq berkata: "Saya bertanya kepada Aisyah, 'Wahai Ummul mukminin, mengapa engkau izinkan Hassan bin Tsabit masuk ke rumahmu? Bukankah Allah telah berfirman, (Dan orang yang berandil besar (dalam memfitnah Aisyah), maka ia akan memperoleh adzab yang besar. (Qs.An Nuur: 11) Mendengar pertanyaan seperti itu. Aisyah menjawab: "Azab apalagi yang lebih pedih daripada kebutaan? Bukankah Hassan bin Tsabit telah berjasa dalam membela Rasulullah dengan melontarkan syair-syair hinaan kepada orang-orang kafir?" Telah menceritakannya kepada kami [Ibnu Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Adi] dari [Syu'bah] melalui jalur ini dia berkata: [Aisyah] berkata: 'Dia telah membela Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam..-dan tidak menyebutkan lafazh: 'Hasshan Razan.'

【156】

Shahih Muslim 4544: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Zakaria] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] dia berkata: Hassan berkata: Ya Rasulullah! Izinkanlah saya melawan Abu Sufyan dengan dengan bait syairku. Rasulullah menjawab: bagaimana kalau kamu lawan dia mengenai kekerabatanku dengannya? Hassan berkata: Demi Dzat yang telah memuliakan engkau, saya pasti akan mampu mencabut engkau dari kelompok mereka sebagaimana tercabutnya sebutir gandum dari adonannya." Lalu Hassan melantunkan syairnya ini: "Sesungguhnya kemuliaan dari keluarga Hasyim adalah putra-putri Makhzum, sedangkan bapakmu adalah seorang hamba sahaya." Telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdah]: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Urwah] melalui jalur ini. Aisyah berkata: Hassan bin Tsabit meminta izin kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menghinakan orang-orang musyrik dengan syairnya. -perawi tidak menyebutkan Abu Sufyan dan mengganti kalimat 'al khamir' dengan 'al 'Ajiin.' (adonan).

【157】

Shahih Muslim 4545: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits]: Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Kakekku]: Telah menceritakan kepadaku [Khalid bin Yazid]: Telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Abu Hilal] dari ['Umarah bin Ghaziyyah] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Abu Salamah bin 'Abdur Rahman] dari ['Aisyah] bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Cacilah kaum kafir Quraisyy dengan syair, Karena yang demikian itu lebih pedih daripada bidikan panah." Pada suatu ketika, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengutus seseorang kepada lbnu Rawahah untuk menyampaikan pesan beliau yang berbunyi: Cacilah kaum kafir Quraisyy dengan syairmu!" Kemudian lbnu Rawahah melancarkan serangan kepada mereka dengan syairnya, tetapi sepertinya Rasulullah belum merasa puas. Setelah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim seorang utusan kepada Ka'ab bin Malik. Lalu juga mengutus seorang utusan kepada Hassan bin Tsabit. Ketika utusan tersebut datang kepadanya, Hassan berkata: "Telah tiba saatnya engkau mengutus singa yang mengipas-ngipaskan ekornya, menjulurkan dan menggerak-gerakkan Iidahnya. Demi Dzat yang telah mengutus engkau dengan membawa kebenaran, saya akan menyayat-nyayat hati kaum kafir Quraisyy dengan syair saya ini seperti sayatan kulit." Tetapi Rasulullah memperingatkannya terlebih dahulu: "Hai Hassan, janganlah kamu tergesa-gesa, karena sesungguhnya Abu Bakar itu lebih tahu tentang nasab orang-orang Quraisyy. Sementara nasab Quraisyy itu sendiri ada pada diriku." Kemudian Hassan bin Tsabit pergi mengunjungi Abu Bakar Setelah itu, ia pun kembali menemui Rasulullah dan berkata: Ya Rasulullah, nasab engkau telah saya ketahui silsilahnya. Demi Dzat yang telah mengutus engkau dengan kebenaran, saya pasti akan mampu mencabut engkau dan kelompok mereka sebagaimana tercabutnya sebutir gandum dari adonannya." Aisyah berkata: "Lalu saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Jibril Alahis Salam senantiasa akan mendukungmu hai Hassan selama kamu menghinakan orang-orang kafir dengan syairmu untuk membela Allah dan Rasul-Nya." Aisyah berkata: Hassan bin Tsabit melontarkan syair-syair hinaan kepada kaum Quraisyy dengan dahsyatnya." Hassan bin Tsabit berkata: dalam syairnya: 'Kau hina Muhammad, maka aku balas hinaanmu itu, dan dengan itu maka aku raih pahala di sisi Allah. Kau hina Muhammad, orang yang baik dan tulus, utusan Allah yang tidak pernah ingkar janji. Ayahku, nenekku, dan kehormatanku akan, aku persembahkan demi kehormatan Muhammad dan seranganmu. Aku akan pacu kudaku yang tak terkejar olehmu menerjang musuh dan terus mendaki. Pasukan berkuda kami melesat ke atas bukit, dengan menyanding anak panah yang siap diluncurkan. Kuda-kuda kami terus berlari, dengan panji-panji yang ditata oleh kaum wanita. Tantanganmu pasti kami hadapi, sampai kemenangan berada di tangan kami. Jika tidak, maka tunggulah saat pertempuran yang Allah akan berikan kejayaan kepada orang yang dikehendaki-Nya. Allah berfirman: "Telah Aku utus seorang hamba, yang menyampaikan kebenaran tanpa tersembunyi." Allah berfirman: "Telah Aku siapkan bala bantuan, yaitu pasukan Anshar yang merindukan musuh. Setiap hari kami siap menghadapi cacian, pertempuran, ataupun hinaan. Hinaan, pujianmu dan pertolonganmu kepada Rasulullah, semua itu bagi beliau tiada artinya. Jibril yang diutus oleh Allah untuk membantu kami, dialah Ruhul Qudus yang tak tertandingi.

【158】

Shahih Muslim 4546: Telah menceritakan kepada kami ['Amru An Naqid]: Telah menceritakan kepada kami ['Umar bin Yunus Al Yamami]: Telah menceritakan kepada kami ['Ikrimah bin 'Ammar] dari [Abu Katsir Yazid bin 'Abdur Rahman]: Telah menceritakan kepadaku [Abu Hurairah] dia berkata: 'Dulu, saya sering mengajak ibu saya untuk masuk Islam, ketika ia masih musyrik. Pada suatu hari saya mengajaknya untuk masuk ke dalam Islam, tetapi ia mengutarakan kata-kata yang tidak saya sukai tentang diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian saya datang menemui Rasulullah sambil menangis dan berkata: Ya Rasulullah, saya sering mengajak ibu saya untuk masuk Islam, tetapi ia selalu menolak dan malah mengucapkan kepada saya kata-kata yang tidak saya sukai tentang engkau. Oleh karena itu mohonkanlah kepada Allah agar ibu saya mendapatkan petunjuk dan hidayah-Nya.' Setelah mendengar penjelasan saya. Rasulullah langsung berdo'a: 'Ya Allah, berikanlah hidayah kepada ibu Abu Hurairah! ' Lalu saya kembali ke rumah dengan perasaan gembira karena doa Rasulullah tersebut. Setibanya di rumah, saya mendapati pintu rumah masih tertutup. lbu saya mendengar derap langkah saya lalu berkata: Hai Abu Hurairah, berhentilah sejenak! ' Kemudian saya mendengar suara tumpahan air. Ternyata ibu saya sedang mandi. Ia segera berpakaian dan mengenakan kerudung. Ia membuka pintu seraya berkata: Hai Abu Hurairah, sekarang aku bersaksi bahwasanya tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya.' Abu Hurairah berkata: "Lalu saya kembali lagi kepada RasuluIlah shallallahu 'alaihi wa sallam. Saya datangi beliau sambil menangis karena perasaan gembira. Saya berkata: 'Ya Rasulullah, saya sungguh senang dan gembira, AIIah telah mengabulkan doa engkau. Dan Allah telah memberikan hidayah-Nya kepada ibu saya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memuji Allah dan mengucapkan syukur kepadaNya. Saya berkata: 'Ya Rasulullah, mohonkanlah kepada Allah agar saya dan ibu saya mencintai orang-orang mukmin dan mereka juga mencintai kami! ' Kemudian Rasulullah berdoa: 'Ya Allah, jadikanlah hamba-Mu yang kecil ini (yaitu Abu Hurairah dan ibunya) cinta kepada orang-orang mukmin serta jadikanlah mereka cinta kepada keduanya! ' Maka tidak ada seorang mukmin yang mendengar nama saya dan tidak bertemu dengan saya melainkan ia cinta kepada saya."

【159】

Shahih Muslim 4547: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Zuhair bin Harb] seluruhnya dari [Sufyan] dia berkata: [Zuhair] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Al A'raj] dia berkata: aku mendengar [Abu Hurairah] berkata: "Kalian mengira bahwa Abu Hurairah adalah orang yang paling banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, dan Allahlah Dzat yang Maha menepati janji. Dulu aku adalah orang yang miskin yang selalu membantu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam yang makan sekedar makanan pokok saja, sedangkan orang-orang muhajirin disibukkan dengan perniagaan di pasar-pasar, dan orang-orang anshar disibukkan dengan harta benda mereka, lalu Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Siapa yang mau membentangkan bajunya maka dia tidak akan pernah lupa terhadap apa yang ia dengar dariku?" Maka aku pun membentangkan bajuku hingga beliau selesai mengucapkan sabda-sabdanya lalu aku menempelkan bajuku ketubuhku. Setelah itu aku tidak pernah lupa akan hadits-hadits yang aku dengar dari beliau." Telah menceritakan kepadaku ['Abdullah bin Ja'far bin Yahya bin Khalid]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'an]: Telah mengabarkan kepada kami [Malik]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami ['Abad bin Humaid]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdur Razzaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] seluruhnya dari [Az Zuhri] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dengan Hadits ini. Namun Malik menyebutkan Hadits tersebut hanya sampai perkataan Abu Hurairah saja. Tanpa menyebutkan Hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

【160】

Shahih Muslim 4548: Dan telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya At Tujibi]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] bahwa ['Urwah bin Az Zubair]: Telah menceritakan kepadanya bahwa ['Aisyah] dia berkata: "Apakah kamu tidak merasa takjub kepada Abu Hurairah, yang suatu ketika ia datang lalu duduk di sebelah kamar saya. Ia sengaja memperdengarkan ucapannya kepada saya tentang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang kebetulan pada saat saya sedang melaksanakan shalat sunah. Ia berdiri sebelum saya selesai dari shalat. Kalau saja ia belum beranjak, tentu saya akan menjawabnya sebagai berikut: Sesungguhnya Rasulullah tidak pernah bercerita seperti yang kamu ucapkan.

【161】

Shahih Muslim 4549: Berkata [Ibnu Syihab]: dan berkata [Ibnu Al Musayyab] bahwa [Abu Hurairah] pernah berkata: 'Orang-orang mengatakan bahwasanya Abu Hurairah banyak meriwayatkan hadits. Allah Subhanahu wa Ta'ala memberinya kesempatan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.' Orang-orang berkata: 'Mengapa orang-orang Muhajirin dan Anshar tidak meniwayatkan hadits sebanyak riwayat Abu Hurairah?" Saya (Abu Hurairah) akan memberitahu kalian tentang hal ini: Saudara-saudara saya dan kaum Anshar sibuk bertani dan saudara-saudara saya dan kaum Muhajirin sibuk berjual beli di pasar. Sementara saya senantiasa menyertai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, hingga saya lebih banyak mendengar sabda beliau. Saya hadir ketika mereka, para sahabat dari kaum Anshar dan Muhajirin, tidak hadir dan saya hapal ketika mereka lupa." Pada suatu hari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapakah di antara kalian yang sudi membentangkan bajunya untuk menampung sabdaku ini? Setelah itu, ia tempelkan bajunya itu ke dadanya, karena dengan begitu ia tidak akan pernah melupakan satu hadits pun yang pernah ia dengar dariku." Mendengar pernyataan Rasulullah itu, maka saya bentangkan kain selendang saya hingga Rasulullah selesai bersabda, Kemudian saya tempelkan selendang tersebut ke dada saya. Semenjak itu, saya tidak pernah melupakan satu hadits pun yang beliau sabdakan kepada saya. Seandainya tidak ada dua ayat Al Qur an yang diturunkan Allah, tentu saya tidak akan pernah menyampaikan satu hadits pun yang pernah saya dengar. Kedua ayat tersebut adalah: 'Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan yang jelas dan petunjuk setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Qur'an, maka, mereka itu akan dilaknat Allah dan dilaknat pula oleh semua makhluk yang bisa melaknat, kecuali mereka yang bertaubat dan mengadakan perbaikan serta menerangkan kebenaran, maka terhadap mereka itulah aku menerima taubatnya dan Aku Maha Penerima taubat lagi Maha penyayang' (QS. Albaqarah 159). Dan telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi]: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Yaman] dari [Syu'aib] dari [Az Zuhri]: Telah mengabarkan kepadaku [Sa'id bin Al Musayyab] dan [Abu Salamah bin 'Abdur Rahman] bahwa [Abu Hurairah] berkata: Sesungguhnya kalian mengatakan, mengapa Abu Hurairah banyak mengafal Hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam..dan seterusnya dengan Hadits yang serupa.

【162】

Shahih Muslim 4550: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah], ['Amru An Naqid], [Zuhair bin Harb], [Ishaq bin Ibrahim] dan [Ibnu Abu 'Umar] lafazh ini milik 'Amru. Ishaq berkata: Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari ['Amru] dari [Al Hasan bin Muhammad]: Telah mengabarkan kepadaku ['Ubaidullah bin Abu Rafi'] yaitu seorang juru tulis Ali dia berkata: Aku mendengar [Ali] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menugaskan saya, Zubair, dan Miqdad. Sebelum berangkat, Rasulullah berkata: "Berangkatlah ke taman Khakh dan di sana ada seorang wanita yang membawa surat. Lalu, rebutlah surat tersebut darinya!" Kemudian kami berangkat dengan mengendarai kuda dan di sana kami menjumpai seorang wanita. Lalu kami berkata kepadanya: "Keluarkanlah surat yang kamu bawa itu!" Wanita itu menjawab: "Aku tidak membawa surat." Kami berkata kepadanya sambil memberi ultimatum: "Kamu keluarkan surat tersebut atau kami akan menelanjangimu dengan paksa." Maka ia keluarkan surat itu dari balik sanggul rambutnya. Lalu kami bawa surat tersebut kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan ternyata di dalamnya tertulis: 'Dari Hathib bin Abu Balta'ah untuk kaum kafir Quraisyy Makkah tentang beberapa urusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.' Rasulullah bertanya: "Wahai Hathib, apa ini?" Hathib menjawab: "Wahai Rasulullah, janganlah engkau tergesa-gesa marah kepada saya! Sebenarnya saya dahulu pernah akrab dengan kaum kafir Quraisy Makkah. -Sufyan berkata: 'Hathib adalah sekutu kaum kafir Quraisy, tetapi dia sendiri bukan orang Quraisy-. Saya juga dulu pernah turut serta berhijrah bersama engkau meninggalkan keluarga di kota Makkah yang mereka dipelihara oleh kerabat mereka. Ketika kerabat mereka sudah tidak ada lagi, maka saya ingin ada jaminan dari mereka untuk melindungi keluarga saya. Dan tidaklah saya melakukannya karena kafir ataupun murtad dari agama saya, dan tidak juga karena rela menjadi kafir setelah masuk Islam." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kamu Jujur." Lalu Umar berkata: "Wahai Rasulullah, izinkanlah saya untuk memenggal leher orang munafiq ini!" Maka Beliau berkata: "Sesungguhnya dia (Hathib) telah mengikuti peperangan Badar. Tidakkah engkau mengetahui bisa jadi Allah melihat kepada orang-orang yang mengikuti perang Badar dan berfirman: 'Berbuatlah sesuka kalian, sesungguhnya Aku telah mengampuni kalian!' Kemudian Allah azza wa jalla menurunkan ayat: {Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan musuh-Ku dan musuhmu sebagai teman-teman setia} (Qs. Al Mumtahanah (60): 1). Ishaq mencantumkan ayat tersebut dalam riwayatnya berdasarkan qiraat Abu Sufyan. Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudhail]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah bin Idris]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Rifa'ah bin Al Haitsam Al Wasithi]: Telah menceritakan kepada kami [Khalid] yaitu Ibnu 'Abdullah seluruhnya dari [Hushain] dari [Sa'ad bin 'Ubadah] dari [Abu 'Abdur Rahman As Sulami] dari ['Ali] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menugaskan saya, Abu Martsad Al Ghanawi dan Zubair bin Awwam dengan mengendarai kuda Sebelum berangkat, Rasulullah berkata: 'Berangkatlah ke taman Khakh dan di sana ada seorang wanita dari kalangan orang-orang musyrik yang membawa surat dari Hathib kepada kamu musyrikin. Selanjutnya sebagaimana Hadits yang semakna dengan hadits Ubaidullah bin Abu Rafi' dari Ali.

【163】

Shahih Muslim 4551: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id]: Telah menceritakan kepada kami [Laits]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh]: Telah mengabarkan kepada kami [Al Laits] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] bahwa bahwa seorang budak Hathib datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengadukan tentang pribadi Hathib seraya berkata: "Ya Rasulullah, Sungguh Hathib pasti akan masuk Neraka." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Kamu telah berdusta, dia tidak akan masuk ke neraka, karena dia pernah ikut serta dalam perang Badar dan perjanjian Hudaibiyah.'

【164】

Shahih Muslim 4552: Telah menceritakan kepadaku [Harun bin 'Abdullah]: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Muhammad] berkata: [Ibnu Juraij] berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Abu Az Zubair] bahwasannya Aku mendengar [Jabir bin 'Abdullah] dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Ummu Mubasysyir], bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di rumah Hafshah: "Insya Allah tidak akan masuk ke dalam neraka seorang pun dari orang-orang yang turut serta berbai'at di bawah pohon." Hafshah berkata: 'Memangnya benar seperti itu ya Rasulullah? ' Rasulullah menegur Hafshah yang berkata seperti itu. Lalu Hafshah membacakan ayat yang ang berbunyi: 'Tak seorang pun darimu melainkan akan mendatangi neraka itu.' (Maryam (19): 71). Kemudian Rasulullah bersabda: 'Bukankah Allah Suhhanahu wa Ta'ala telah berfirman: 'Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zhalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut?.' (Maryam (19): 72).

【165】

Shahih Muslim 4553: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amir Al Asy'ari] dan [Abu Kuraib] seluruhnya dari [Abu Usamah] berkata: [Abu 'Amir] Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah]: Telah menceritakan kepada kami [Buraid] dari [Kakeknya Abu Burdah] dari [Abu Musa] dia berkata: "Saya pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau tengah singgah bersama Bilal di Ji'ranah, yaitu suatu wilayah antara Makkah dan Madinah. Tak lama kemudian, seorang Arab kampung datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: 'Ya Muhammad, mengapa kamu tidak melaksanakan apa yang telah kamu janjikan kepadaku? ' Maka Rasulullah pun berkata kepada orang Arab kampung itu: 'Ada berita gembira untukmu.' Namun orang Arab tersebut malah berkata kepada Rasulullah: 'Kamu selalu mengatakan kepadaku: 'Ada kabar kabar gembira untukmu.' Kemudian Rasulullah berpaling darinya dan menghadap kepada Abu Musa dan Bilal seperti sikap orang yang sedang marah seraya berkata: 'Rupanya orang Arab kampung itu menolak berita gembira dariku. Sebaiknya kalian saja yang menghadapinya.' Kedua orang sahabat itu menjawab: 'Kami menerimanya ya Rasulullah! ' Setelah itu Rasulullah meminta segelas air. Lalu beliau basuh kedua tangan dan wajahnya dengan air tersebut. Kemudian beliau meludah ke dalam air itu seraya berkata kepada Abu Musa dan Bilal: 'Minumlah air ini hai Aba Musa dan Bilal! Setelah itu, tuangkanlah air tersebut untuk membasuh wajah dan leher kalian. Kemudian sampaikanlah kabar gembira tentang Islam kepada laki-laki itu! ' Keduanya mengambil gelas tersebut dan segera melaksanakan apa yang telah diperintahkan Rasulullah kepada mereka. Tak lama kemudian, Ummu Salamah, istri Rasulullah, memanggil Abu Musa dan Bilal dari balik tabir: 'Hai Bilal dan Abu Musa, sisakanlah air tersebut untukku (ibu kalian)! ' Akhirnya mereka menyisakan air tersebut untuk Ummu Salamah.

【166】

Shahih Muslim 4554: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Barrad Abu 'Amir Al Asy'ari] dan [Abu Kuraib Muhammad bin Al A'laa] lafazh ini milik Abu 'Amir dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Buraid] dari [Abu Burdah] dari [Bapaknya] dia berkata: "Usai perang Hunain, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menugaskan Abu Amir untuk memimpin pasukan kaum muslimin ke Authas. Kemudian Abu Amir menyerang Duraid bin Ash-Shimmah hingga Duraid tewas terbunuh dalam peperangan itu dan Allah pun menghancurkan musuh-musuh-Nya." Abu Musa berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengutus saya dan Abu Amir ke medan pertempuran. Pada suatu ketika, Abu Amir terkena panah yang tepat mengenai lututnya. Seorang laki-laki dari Bani Jusyam membidiknya hingga mengenai lututnya tersebut. Kemudian saya mendekatinya sambil bertanya: 'Paman, siapakah yang membidikmu? ' Abu Amir memberi isyarat kepada Abu Musa: 'Musuh yang kamu lihat di sana itulah yang telah membidikku.' Lalu saya mengejar orang tersebut hingga berhasil menyusulnya. Ketika laki-laki itu melihat saya, maka ia pun Iari menghindar. Tetapi saya terus mengejarnya dan kemudian saya katakan kepadanya: 'Tidak malukah kamu menghindar dariku? Bukankah kamu laki-laki Arab? Berhentilah dan mari kita bertarung! ' Tak lama kemudian orang tersebut berhenti dan saya pun bertarung dengannya. Setelah menyerang dua kali, maka saya berhasil membunuhnya dengan tebasan pedang saya. Setelah itu saya kembali kepada Abu Amir sambil berkata: 'Wahai paman, sesungguhnya Allah telah membunuh orang yang telah membidik paman.' Abu Amir berkata: 'Hai Abdullah (nama asli Abu Musa), cabutlah anak panah ini! ' Lalu saya mencabut anak panah yang menancap pada lutut Abu Amir itu hingga darah terus mengucur dari Iututnya. Abu Amir berkata: 'Hai kemenakanku, pergilah kamu kepada Rasulullah dan sampaikan salamku kepada beliau serta katakan kepada beliau: 'Abu Amir berpesan agar engkau mendoakannya.' Abu Musa berkata: 'SeteIah itu Abu Amir menugaskan saya untuk menggantikannya dalam memimpin pasukan kaum muslimin. Tak Iama kemudian, Abu Amir meninggal dunia.' Setelah kembali ke Madinah, saya pun langsung menemui Rasulullah di rumahnya. Pada saat itu beliau sedang berada di atas tempat tidur yang beralas tanah dengan dilapisi tikar, sementara butir-butir pasir dan debu menempel di punggung dan lambung beliau. Kemudian saya memberitahukan kepada beliau tentang berita pasukan kaum muslimin dan berita Abu Amir. Lalu saya berkata: 'Abu Amir berpesan agar Rasuluhlah bersedia mendoakan dirinya.' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam minta air dan langsung berwudlu. Setelah itu beliau mengangkat kedua tangannya sambil berdoa: 'Ya AlIah, ampunilah Ubaid dan Abu Amir! ' (saya melihat putih ketiak Rasulullah ketika mengangkat tangannya). Selanjutnya beliau berdoa: 'Ya Allah, tempatkanlah Abu Amir, pada hari kiamat kelak, di atas kebanyakan makhluk-Mu! ' Aku berkata kepada Rasuluhlah: 'Ya Rasulullah, mohonkanlah ampunan untuk saya juga! ' Lalu Rasulullah berdoa: 'Ya Allah, ampunilah dosa Abdullah bin Qais (nama asli Abu Musa) dan masukkanlah ia ke tempat yang mulia pada hari kiamat! ' Abu Burdah berkata: 'Doa yang pertama untuk Abu Amir dan doa selanjutnya adalah untuk Abu Musa.'

【167】

Shahih Muslim 4555: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad bin Al Allaa] Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] Telah menceritakan kepada kami [Buraid] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sesungguhnya saya mengenali alunan suara kaum Asy'ariyyin yang membaca Al Qur'an ketika mereka memasuki waktu malam hari. Dan saya mengenali rumah-rumah mereka dan alunan suara mereka ketika membaca Al Qur'an pada malam hari, meskipun saya tidak pernah melihat rumah mereka pada siang hari ketika mereka berada di rumah. Di antara mereka adalah Hakim yang ketika bertemu pasukan musuh ia berkata: 'Sesungguhnya para sahabatku menyuruh kalian untuk menghadapi mereka."

【168】

Shahih Muslim 4556: Telah menceritakan kepada kami [Abu Amir Al Asy'ari] dan [Abu Kuraib] seluruhnya dari [Abu Usamah], [Abu Amir] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] Telah menceritakan kepadaku [Buraid bin Abdullah Abu Burdah] dari [Kakeknya, Abu Burdah] dari [Abu Musa] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sesungguhnya kaum Asy'ariyyin apabila mereka kehabisan perbekalan dalam peperangan atau makanan untuk keluarga mereka tinggal sedikit di Madinah, maka mereka kumpulkan perbekalan dan makanan yang tersisa itu dalam satu kain. Kemudian mereka membagi makanan tersebut di antara mereka dalam satu wadah dengan sama rata. Mereka itu golonganku dan aku golongan mereka.'"

【169】

Shahih Muslim 4557: Telah menceritakan kepadaku [Abbas bin Abdul Adhim Al Anbari] dan [Ahmad bin Ja'far Al Ma'qiri] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [An Nadhr] yaitu Ibnu Muhammad Al Yamami Telah menceritakan kepada kami [Ikrimah] Telah menceritakan kepada kami [Abu Zumail] Telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abbas] dia berkata: 'Dulu kaum muslimin tidak menghargai dan tidak memberikan kedudukan yang layak bagi Abu Sufyan. Oleh karena itu, pada suatu hari ia (Abu Sufyan) berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: 'Ya Rasulullah, berilah aku tiga permintaan! Rasulullah menjawab: 'Ya.' Abu Sufyan melanjutkan pembicaraannya: 'Pertama, saya mempunyai seorang puteri yang terbaik dan tercantik di negeri Arab, yaitu Ummu Habibah. Saya ingin menikahkannya dengan engkau.' Rasulullah menjawab: 'Ya.' 'Kedua, lanjut Abu Sufyan: 'Saya berharap engkau menjadikan Muawiyah bin Abu Sufyan sebagai juru tulis engkau yang selalu mendampingi engkau.' Rasulullah menjawab: 'Ya.' Abu Sufyan mengakhiri permintaannya: 'Ketiga, saya harap engkau menugaskan saya untuk bertempur di medan perang melawan orang-orang kafir, sebagaimana dulu -sebelum masuk Islam- saya memerangi kaum muslimin.' Rasulullah pun menjawab: 'Ya.' Abu Zumail berkata: 'Seandainya saja Abu Sufyan tidak meminta hal tersebut kepada Rasulullah, maka Rasulullah pasti tidak akan memberikannya. Karena, bagaimana pun juga, Rasulullah tidak pernah menjawab selain 'ya' jika beliau diminta tentang sesuatu.'

【170】

Shahih Muslim 4558: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Barrad Al Asy'ari] dan [Muhammad bin Al Allaa Al Hamdani] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] Telah menceritakan kepadaku [Buraid] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] dia berkata: "Ketika kami sedang berada di Yaman, kami mendapat informasi tentang tujuan hijrah yang diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu kami pun turut pergi untuk berhijrah ke wilayah tersebut (Habasyah). Pada saat itu kami terdiri dari diri saya sendiri dan dua orang saudara laki-laki saya. Saya adalah orang yang paling kecil, sementara saudara saya yang satu bernama Abu Burdah dan yang lainnya bernama Abu Ruhm." Abu Musa berkata: 'Mereka terdiri dari beberapa orang atau Iima puluh tiga orang atau lima puluh dua orang dari kaum kami.' Abu Musa berkata: 'Kami berlayar hingga terbawa oleh perahu kami ke Raja Najasyi di Habasyah. Kemudian kami bergabung dengan Ja'far bin Abu Thalib beserta rombongannya di sisi Raja Najasyi. Ja'far berkata: 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengutus kami kemari. Selain itu, beliau juga menyuruh kami untuk menetap sini. OIeh karena itu, menetaplah kalian bersama kami.' Abu Musa berkata: 'Lalu kami tinggal bersama Ja'far hingga kami semua datang.' Abu Musa berkata: 'Kami semua bertemu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau telah memenangkan perang Khaibar. Beliau memberikan jatah rampasan perang kepada kami. Beliau tidak memberikan jatah rampasan perang sedikitpun kepada orang yang tidak ikut dalam penaklukan Khaibar, kecuali kepada orang yang ikut berperang bersama beliau dan kepada orang yang ikut dalam rombongan kami bersama Ja'far dan kawan-kawannya.' Abu Musa berkata: 'Ada sebagian orang yang mengatakan kepada kami yang bergabung dalam pelayaran hijrah ke Habasyah: 'Kami mengungguli kalian dalam masalah hijrah.' Abu Musa berkata: 'Asma' binti Umais, yang termasuk dalam rombongan pelayaran kami, pernah berkunjung ke rumah Hafshah, istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Asma' pernah turut hijrah ke Raja Najasyi.' Pada suatu ketika Umar bin Khaththab masuk ke rumah Hafshah, kebetulan Asma' sedang berada di situ. Ketika Umar melihat Asma' ada di dalam rumah, maka ia pun bertanya: 'Siapa ini hai Hafshah? ' Hafshah menjawab: 'Dia adalah Asma' binti Umais! ' Umar bertanya lagi: 'Apakah ia pernah ikut hijrah ke Habasyah dengan berlayar? ' Asma' binti Umais menjawab: 'Ya, saya turut hijrah ke Habasyah.' Umar melanjutkan ucapannya: 'Kalau begitu, kami lebih berhak terhadap Rasulullah daripada kalian.' Asma' menjadi marah dan berkata: 'Kamu berdusta hai Umar! Demi Allah, kalian memang menyertai hijrah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Tapi beliau memberi makan orang yang lapar di antara kalian dan memberi nasihat orang yang tidak mengerti di antara kalian, sedangkan kami berhijrah ke suatu negeri yang amat jauh di Habasyah yang penuh dengan tantangan karena Allah dan Rasul-Nya. Demi Allah, saya tidak akan makan dan minum sebelum saya laporkan ucapanmu itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Karena kami merasa dihina dan dicemaskan. Oleh karena itu, akan saya adukan persoalan ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Demi Allah. saya tidak berdusta dan tidak mengada-ada.' Abu Musa berkata: 'Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang ke rumah Hafshah, maka Asma' pun langsung menghadap beliau dan mengadukan persoalan yang mengganjal hatinya: 'Ya Rasulullah, Umar bin Khaththab tadi mengutarakan begini dan begitu.' Mendengar pengaduan Asma binti Umais itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: 'Ketahuilah oleh mu hai Asma, Umar bukanlah orang yang lebih berhak daripada kalian terhadapku. Umar dan para sahabatnya hanya mendapat ganjaran pahala sekali hijrah. Sebaliknya kalian yang tergabung dalam hijrah dengan mengendarai perahu itu mendapat dua kali pahala hijrah.' Asma' binti Umais berkata: 'Setelah itu, saya melihat Abu Musa dan para sahabat yang tergabung dalam hijrah ke Habasyah dengan mengendarai perahu datang berbondong-bondong untuk bertanya kepada saya tentang hadits ini. Di dunia ini tidak ada yang Iebih menyenangkan dan membesarkan jiwa mereka dan apa yang disabdakan Rasulullah kepada mereka.' Abu Burdah berkata: 'Asma' berkata: 'Sungguh saya lihat Abu Musa dan ia meminta saya mengulangi lagi hadits itu."

【171】

Shahih Muslim 4559: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Hatim]: Telah menceritakan kepada kami [Bahz]: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Mu'awiyah bin Qurrah] dari [A'idz bin'Amru] bahwa Abu Sufyan pernah mendatangi Salman, Shuhaib, dan Bilal dalam sekelompok orang sahabat. Setelah itu, mereka berkata kepada Abu Sufyan: "Demi Allah, pedang Allah tidak sampai menebas leher musuh Allah." Mendengar ucapan mereka, (Salman, Shuhaib dan Bilal) maka Abu Bakar berkata: 'Mengapa kalian berkata seperti itu kepada salah seorang tokoh dan pemimpin Quraisyy hai Salman, Shuhaib, dan Bilal. Kemudian Abu Bakar datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menceritakan tentang hal itu. Tetapi, Rasulullah malah berkata: "Hai Abu Bakar, mungkin kamu sendirilah yang telah membuat mereka marah. Apabila kamu membuat mereka marah, maka berarti kamu juga telah membuat Tuhanmu marah." Lalu Abu Bakar pergi mendatangi mereka sambil bertanya: 'Hai saudara-saudaraku, apakah aku telah membuat kalian marah? ' Mereka menjawab: 'Tidak.' Semoga Allah mengampunimu hai saudaraku, Abu Bakar."

【172】

Shahih Muslim 4560: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali] dan [Ahmad bin 'Abdah], lafazh ini milik Ishaq keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari ['Amru] dari [Jabir bin 'Abdullah] dia berkata: "Ada ayat Al Qur'an yang turun berkenaan dengan kami yaitu: 'Ingatlah ketika dua golongan ingin mundur karena takut, padahal Allah penolong kedua golongan tersebut. '(Qs. Ali 'lmraan (2): 122) Keduanya adalah Bani Salimah dan Bani Haritsah. Kami tidak senang jika ayat ini tidak turun, karena firman Allah yang berbunyi: "Padahal Allah penolong kedua golongan itu (QS. Ali-Imran 122).

【173】

Shahih Muslim 4561: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dan ['Abdur Rahman bin Mahdi] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [An Nadhr bin Anas] dari [Zaid bin Arqam] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: 'Ya Allah, ampunilah orang-orang Anshar, anak-anak mereka, dan cucu-cucu mereka!" Dan telah menceritakannya kepadaku [Yahya bin Habib]: Telah menceritakan kepada kami [Khalid] yaitu Ibnu Al Harits: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] melalui jalur ini.

【174】

Shahih Muslim 4562: Telah menceritakan kepadaku [Abu Ma'an Ar Raqasyi]: Telah menceritakan kepada kami ['Umar bin Yunus]: Telah menceritakan kepada kami ['Ikrimah] yaitu Ibnu 'Ammar: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq] yaitu Ibnu 'Abdullah bin Abu Thalhah bahwa [Anas] menceritakan kepadanya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memohonkan ampun bagi kaum Anshar. Saya mengira dia mengatakan, dan beliau memohonkan ampun bagi keturunan kaum Anshar serta budak-budak kaum Anshar. Dan saya tidak meragukan hal itu.

【175】

Shahih Muslim 4563: Telah menceritakan kepadaku [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Zuhair bin Harb] seluruhnya dari [Ibnu 'Ulayyah] dan lafazh ini milik Zuhair: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari ['Abdul 'Aziz] yaitu Ibnu Shuhaib dari [Anas] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melihat anak-anak dan kaum wanita Anshar pulang dari pesta pernikahan. Setelah itu beliau berdiri sambil mengucapkan: "Ya Allah, sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang paling aku cintai! Ya Allah, sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang paling aku cintai!" (yaitu orang-orang Anshar).

【176】

Shahih Muslim 4564: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] ban [Ibnu Basysyar] seluruhnya dari [Ghundar], [Ibnu Al Mutsanna] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Hisyam bin Zaid] Aku mendengar [Anas bin Malik] berkata: "Ada seorang wanita Anshar datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Anas berkata: Kemudian beliau pun menemuinya empat mata. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Demi Dzat yang jiwaku ditangan-Nya, sungguh kalian adalah orang-orang yang paling aku cintai." Beliau ucapkan kalimat tersebut sebanyak tiga kali. Dan telah menceritakannya kepadaku [Yahya bin Habib]: Telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Idris] keduanya dari [Syu'bah] melalui jalur ini.

【177】

Shahih Muslim 4565: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Muhammad bin Basysyar] dan lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] Aku mendengar [Qatadah] bercerita dari [Anas bin Malik] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sesungguhnya orang-orang Anshar adalah penjaga rahasiaku dan menjadi kesayanganku serta pembelaku, sesungguhnya orang-orang selain anshar akan menjadi banyak dan kaum anshar akan menjadi sedikit. Oleh karena itu, terimalah mereka yang baik dan maafkanlah mereka yang bersalah."

【178】

Shahih Muslim 4566: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] dan lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] Aku mendengar [Qatadah] bercerita dari [Anas bin Malik] dari [Abu Usaid] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik kabilah Anshar adalah Bani Najjar, kemudian Bani Abdul Asyhal, kemudian Bani Harits bin Khazraj, kemudian Bani Saidah dan setiap kabilah Anshar mempunyai kebaikan." Lalu 'Sa'ad berkata: 'Tidaklah aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, selain beliau telah mengutamakan kabilah kita.' Lalu di katakan kepadanya: 'Bahkan beliau mengutamakan kalian lebih banyak lagi.' Telah menceritakannya kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] Aku mendengar [Anas] bercerita dari [Abu Usaid Al Anshari] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Hadits yang serupa. Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] dan [Ibnu Rumh] dari [Al Laits bin Sa'ad]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz] yaitu Ibnu Muhammad: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Al Mutsanna] dan [Ibnu Abu 'Umar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahhab Ats Tsaqafi] seluruhnya dari [Yahya bin Sa'id] dari [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Hadits yang serupa. Namun dia di dalam Haditsnya dia tidak menyebutkan perkataan Sa'ad.

【179】

Shahih Muslim 4567: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abbad] dan [Muhammad bin Mihran Ar Razi] dan lafazh ini milik Ibnu 'Abbad: Telah menceritakan kepada kami [Hatim] yaitu Ibnu Isma'il dari ['Abdur Rahman bin Humaid] dari [Ibrahim bin Muhammad bin Thalhah] dia berkata: "Aku mendengar [Abu Usaid] berkata di hadapan Ibnu Uthbah katanya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik kabilah Anshar adalah Bani Najjar, kemudian Bani Abdul Asyhal, kemudian Bani Harits bin Khazraj, kemudian Bani Saidah. Demi Allah seandainya aku di perbolehkan mengutamakan mereka dari seseorang, tentu aku akan mengutamakan mereka atas keluargaku."

【180】

Shahih Muslim 4568: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya At Tamimi] Telah mengabarkan kepada kami [Al Mughirah bin Abdurrahman] dari [Abu Zinad] dia berkata: [Abu Salamah] menyaksikan [Abu Usaid Al Anshari] bahwa dia melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik kabilah Anshar adalah Bani Najjar, kemudian Bani Abdul Asyhal, kemudian Bani Harits bin Khazraj, kemudian Bani Saidah dan setiap kabilah Anshar mempunyai kebaikan." Abu Salamah berkata: 'Abu Usaid berkata: 'Saya dituduh mendustakan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? Kalau saya berdusta, tentu saya akan menempatkan kaum saya, Bani Saidah, pada urutan yang pertama.' Hadits itu sampai kepada Sa'ad bin Ubadah. Lalu ia merasa tersinggung. Sa'ad bin Ubadah berkata: 'Kita ditempatkan pada urutan belakang, yaitu urutan keempat? Hai keluargaku, siapkan keledaiku, aku akan menemui Rasulullah! ' Tetapi niatannya itu dicegah oleh Sahal, kemenakannya, seraya berkata: 'Hai paman, apakah engkau akan pergi hanya untuk membantah Rasulullah, padahal beliau Iebih tahu dari kita? Tidak merasa cukupkah paman berada pada urutan keempat? ' Sa'ad kembali berkata: 'Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.' Kemudian ia memerintahkan pembantunya untuk menambatkan keledainya dan melepas pelananya. Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Ali bin Bahr] Telah menceritakan kepadaku [Abu Daud] Telah menceritakan kepada kami [Harb bin Syadad] dari [Yahya bin Abu Katsir] Telah menceritakan kepadaku [Abu Salamah] bahwa [Abu Usaid Al Anshari] menceritakan kepadanya dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik kabilah Anshar…-dan seterusnya dengan Hadits yang serupa, namun dia tidak menyebutkan kisah Sa'ad bin Ubadah.'-

【181】

Shahih Muslim 4569: Dan telah menceritakan kepadaku ['Amru An Naqid] dan ['Abad bin Humaid] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] yaitu Ibnu Ibrahim bin Sa'ad: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] dia berkata: [Abu Salamah] dan ['Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud] berkata mengenai apa yang mereka dengar dari [Abu Hurairah], Abu Hurairah berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di sebuah majlis yang terdiri dari banyak kaum muslimin: "Maukah kalian saya beri tahu tentang sebaik-baik kabilah orang-orang anshar?", mereka berkata: "Tentu wahai Rasulullah." Rasulullah bersabda: "Yaitu Bani Abdul Asyhal." Mereka berkata: "Kemudian siapa lagi wahai Rasulullah?" Beliau bersabda: "Kemudian Bani An Najjar." Mereka berkata: "Kemudian siapa lagi wahai Rasulullah?" Beliau bersabda: "Kemudian Bani Al Harits bin Al Khazraj." Mereka berkata: "Kemudian siapa lagi wahai Rasulullah?" Beliau bersabda: "Kemudian Bani Sa'idah." Mereka berkata: "Kemudian siapa lagi wahai Rasulullah?" Beliau bersabda: "Kemudian pada setiap kabilah orang-orang Anshar terdapat kebaikan." Lalu Sa'ad bin Ubadah berdiri dalam keadaan marah seraya berkata: 'Apakah kami termasuk orang yang terakhir dari yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian dia ingin menghadap Rasulullah, namun orang-orang dari kaumnya menghalanginya seraya berkata: 'Duduklah, Tidak merasa cukupkah kamu berada pada urutan keempat dari yang beliau sebutkan? Kalau kamu tidak relapun tentu beliau tidak akan menyebutkan lebih banyak lagi dari itu. Maka Sa'ad pun tidak jadi membantah ucapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tersebut.

【182】

Shahih Muslim 4570: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin 'Ali Al Jahdhami] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] seluruhnya dari [Ibnu 'Ar'arah] dan lafazh ini milik Jahdhami: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin 'Ar'arah]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Yunus bin 'Ubaid] dari [Tsabit Al Bunani] dari [Anas bin Malik] dia berkata: 'Saya pernah bepergian bersama Jarir bin Abdullah Al Bajali dan dia melayani segala keperluan saya. Lalu saya berkata kepadanya: "Hai Jarir, janganlah kamu sibuk melayani saya!" Jarir menjawab: "Saya pernah melihat orang-orang Anshar membantu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, hingga saya bersumpah bahwasanya jika saya berteman dengan seorang sahabat Anshar, maka saya pasti akan melayaninya." Ibnu Mutsanna dan Ibnu Basyar menambahkan di dalam Hadits keduanya, 'Jarir lebih tua dari Anas."

【183】

Shahih Muslim 4571: Telah menceritakan kepada kami [Haddab bin Khalid]: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah]: Telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Hilal] dari ['Abdullah bin Ash Shamit] dia berkata: [Abu Dzar] berkata: "Semoga Allah memberi ampunan kepada suku Ghifar. Dan semoga Allah memberi kedamaian kepada suku Aslam."

【184】

Shahih Muslim 4572: Telah menceritakan kepada kami ["ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] serta [Ibnu Basysyar] seluruhnya dari [Ibnu Mahdi] dia berkata: [Ibnu Al Mutsanna] berkata: Telah menceritakan kepadaku ['Abdur Rahman bin Mahdi]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu 'Imran Al Jauni] dari ['Abdullah bin Ash Shamit] dari [Abu Dzar] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadaku: "Temuilah kaummu dan katakanlah kepada mereka: 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Semoga Allah menyelamatkan suku Aslam, dan semoga Allah mengampuni suku Ghifar.' Telah menceritakannya kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] melalui jalur ini.

【185】

Shahih Muslim 4573: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] dan [Suwaid bin Sa'id] dan [Ibnu Abu 'Umar] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahhab Ats Tsaqafi] Dan telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Muhammad] dari [Abu Hurairah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Mu'adz]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rahman bin Mahdi] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Muhammad bin Ziyad] dari [Abu Hurairah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Syababah] telah menceritakan kepada kami [Warqa'] dari [Abu Az Zannad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Habib]: Telah menceritakan kepada kami [Rauh bin 'Ubadah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah bin Numair] dan ['Abad bin Humaid] dari [Abu 'Ashim] seluruhnya dari [Ibnu Juraij] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Salamah bin Syabib]: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin A'yan]: Telah menceritakan kepada kami [Ma'qil] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] -seluruhnya- dia berkata: dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Semoga Allah menyelamatkan suku Aslam, dan semoga Allah mengampuni suku Ghifar."

【186】

Shahih Muslim 4574: Dan telah menceritakan kepadaku [Husain bin Huraits]: Telah menceritakan kepada kami [Al Fadhl bin Musa] dari [Khutsaim bin 'Irak] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Semoga Allah memberi kedamaian kepada suku Aslam dan semoga Allah memberi ampunan kepada suku Ghifar. Ini bukan aku yang mengucapkannya, akan tetapi Allah Azza wa Jalla."

【187】

Shahih Muslim 4575: Telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir]: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Ibnu Al Laits] dari ['Imran bin Abu Anas] dari [Hanzhalah bin 'Ali] dari [Khufaf bin Iman Al Ghifari] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengucapkan doa di dalam shalatnya yang berbunyi: Ya Allah laknatilah Bani Lihyan, Bani Ri'il, Bani Dzakwan, dan Bani Ushayyah yang mereka itu telah durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala mengampuni Bani Ghifar dan memberi kedamaian kepada Bani Aslam."

【188】

Shahih Muslim 4576: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Yahya bin Ayyub] dan [Qutaibah] dan [Ibnu Hujr]. [Yahya bin Yahya] berkata: Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] dari ['Abdullah bin Dinar] bahwa dia mendengar [Ibnu Umar] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala mengampuni Bani Ghifar dan memberi kedamaian kepada Bani Aslam. Sedangkan 'Ushayyah, mereka telah durhaka kepada Allah dan Rasul-NYa." Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahhab]: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Sawwad]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Usamah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] dan [Al Hulwani] serta ['Abad bin Humaid] dari [Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Shalih] seluruhnya dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Hadits yang serupa. Dan di dalam Hadits Shalih dan Usamah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan hal itu ketika beliau di atas mimbar. Dan telah menceritakannya kepadaku [Hajjaj bin Asy Sya'ir]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud Ath Thayalisi]: Telah menceritakan kepada kami [Harb bin Syaddad] dari [Yahya]: Telah menceritakan kepadaku [Abu Salamah]: Telah menceritakan kepadaku [Ibnu 'Umar] dia berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda seperti apa yang mereka riwayatkan dari Ibnu Umar.

【189】

Shahih Muslim 4577: Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb]: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] yaitu Ibnu Harun: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Malik Al Asja'i] dari [Musa bin Thalhah] dari [Abu Ayyub] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang-orang Islam dari kaum Anshar, Muzainah, Juhainah, Ghifar, dan Asyja' adalah para hamba yang mempunyai tuan (majikan) selain manusia, Sesungguhnya tuan mereka adalah Allah dan Rasul-Nya."

【190】

Shahih Muslim 4578: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah bin Numair]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Sa'ad bin Ibrahim] dari ['Abdur Rahman bin Hurmuz Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Orang-orang Islam dari kaum Quraisyy, Anshar, Muzainah, Juhainah, Aslam, Ghifar, dan Asyja' adalah para hamba yang tidak mempunyai tuan (majikan) selain Allah dan Rasul-Nya. Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Mu'adz]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'ad bin Ibrahim] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Namun sepengetahuanku, di dalam Haditsnya Sa'ad hanya menyebutkan sebagian saja dari nama-nama suku tersebut.

【191】

Shahih Muslim 4579: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Muhammad bin Basysyar] keduanya berkata: [Ibnu Al Mutsanna] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'ad bin Ibrahim] dia berkata: Aku mendengar [Abu Salamah] bercerita dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Kabilah Aslam, Ghifar, Muzainah, dan orang-orang dari kabilah Juhainah, mereka semua lebih baik dari bani Tamim, bani Amir adalah lebih baik dari bani Tamim, bani 'Amir, dan dua sekutu Asad dan Ghathafan."

【192】

Shahih Muslim 4580: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id]: Telah menceritakankepada kami [Al Mughirah] yaitu Al Hizami dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami ['Amru An Naqid] dan [Hasan Al Hulwani] dan ['Abad bin Humaid]. Berkata 'Abad: Telah mengabarkan kepadaku. Sedangkan yang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Shalih] dari [Al A'raj] dia berkata: [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada dalam genggaman-Nya, sungguh suku Ghifar, Aslam, Muzainah, dan orang-orang dari Juhainah dan Muzainah, pada hari kiamat mereka lebih baik di sisi Allah dari suku Asad, Thayyi dan Ghathafan."

【193】

Shahih Muslim 4581: Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] dan [Ya'qub Ad Dauraqi] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] yaitu Ibnu 'Ulayyah: Telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Muhammad] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada hari kiamat Aslam, Ghifar, beberapa orang dari Muzainah dan Juhainah atau sebaliknya adalah lebih baik di sisi Allah. Abu Hurairah berkata: -Aku mengira beliau bersabda: - Pada hari kiamat nanti dari Asad, Ghathafan, Hawazin dan Tamim."

【194】

Shahih Muslim 4582: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Ghundar] dari [Syu'bah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Muhammad bin Abu Ya'qub] Aku mendengar ['Abdur Rahman bin Abu Bakrah] bercerita dari [bapaknya] bahwasanya Al Aqra' bin Habis pernah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya Surraq Al Hajij dan kabilah Aslam, kabilah Ghifar, kabilah Muzainah (saya kira juga kabilah Juhainah, tapi Muhammad -salah seorang perawi hadits- meragukannya) telah membai'at engkau." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: 'Tidakkah kamu tahu bahwasanya kabilah Aslam, Ghifar, dan Muzainah (menurut saya -perawi hadits ini- juga kabilah Juhainah) lebih baik daripada Bani Tamim, Bani Amir, Bani Asad dan Bani Ghathafan. Apakah mereka (kelompok akhir) itu merasa rugi dengan hal tersebut.' Al Aqra' bin Habis menjawab: 'Ya.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Demi Dzat yang jiwaku ditangan-Nya sesungguhnya mereka (kelompok pertama) lebih baik daripada kelompok kedua.' Telah menceritakan kepadaku [Harun bin 'Abdullah]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdush Shamad]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah]: Telah menceritakan kepadaku Sayyid Bani Hatim [Muhammad bin 'Abdullah bin Abu Ya'qub Adh Dhabi] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Namun dia tidak menyebutkan kata: 'Aku kira.'

【195】

Shahih Muslim 4583: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin 'Ali Al Jahdhami]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Bisyr] dari ['Abdur Rahman bin Abu Bakrah] dari [Bapaknya] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Suku Aslam, Ghifar, Muzainah, dan Juhainah, mereka lebih baik dari bani Tamim, bani Amir, dan dua sekutu bani Asad dan Ghathafan." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Harun bin 'Abdullah] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami ['Abdush Shamad]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakannya kepadaku ['Amru An Naqid]: Telah menceritakan kepada kami [Syababah bin Sawwar] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Bisyr] melalui jalur ini.

【196】

Shahih Muslim 4584: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] lafazh ini milik Abu Bakr. Keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari ['Abdul Malik bin 'Umair] dari ['Abdur Rahman bin Abu Bakrah] dari [Bapaknya] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bagaimana pendapatmu jika kabilah Juhainah, Aslam, dan Ghifar, lebih baik dari Bani Tamim, bani Abdullah bin Ghathafan dan Amir bin Sha'sha'ah (beliau dengan memanjangkan suaranya).' Para sahabat menjawab: 'Ya Rasulullah, bukankah mereka sudah kalah dan rugi? Beliau bersabda: namun mereka lebih baik. Sedangkan di dalam riwayat Abu Kuraib: Apa pendapat kalian jika Juhainah, Muzainah, Aslam, dan Ghifar?.

【197】

Shahih Muslim 4585: Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb]: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Ishaq]: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Mughirah] dari ['Amir] dari ['Adi bin Hatim] dia berkata: "Saya pernah berkunjung kepada [Umar bin Khaththab], maka dia berkata kepada saya: 'Sesungguhnya sedekah pertama yang membuat wajah Rasulullah dan para sahabat berseri-seri adalah sedekah kabilah Thayyi' yang kamu bawa kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【198】

Shahih Muslim 4586: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Al Mughirah bin 'Abdur Rahman] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Thufail dan para sahabatnya mendatangi Rasulullah lalu berkata: Ya Rasulullah, sesungguhnya kabilah Daus telah kafir dan membangkang. Oleh karena itu, berdoalah kepada Allah agar mereka mendapatkan kecelakaan.' Seseorang berkata: "Binasalah Kabilah Daus!" Tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa: "Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada kabilah Daus dan datangkanlah mereka!"

【199】

Shahih Muslim 4587: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al Mughirah] dari [Al Harits] dari [Abu Zur'ah] dia berkata: [Abu Hurairah] berkata: 'Saya akan senantiasa cinta kepada Bani Tamim, karena saya pernah mendengar tiga hal dari Rasulullah: Pertama, saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Mereka (Bani Tamim) adalah umatku yang paling gigih melawan Dajjal.' Kedua, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda ketika ada zakat dari Bani Tamim: 'Ini adalah zakat kaum kami.' Ketiga, ada seorang tawanan perempuan dari Bani Tamim di rumah Aisyah. Kemudian Rasulullah bersabda: 'Hai Aisyah, bebaskanlah ia! Karena ia adalah keturunan Ismail.' Dan telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Amarah] dari [Abu Zur'ah] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Aku akan senantiasa mencintai bani Tamim setelah tiga hal yang aku dengar dari Rasulullah. Lalu perawi menyebutkan Hadits yang serupa. Dan telah menceritakan kepada kami [Hamid bin Umar Al Bakrawi] Telah menceritakan kepada kami [Maslamah bin Alqamah Al Mazani] -seorang imam masjid Daud- Telah menceritakan kepada kami [Daud] dari [As Sya'bi] dari [Abu Hurairah] dia berkata: 'tiga perkara yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai bani Tamim yang dengannya aku selalu mencintai mereka -kemudian dia menyebutkan Haditsnya dengan Hadits yang semakna. Hanya saja dia menambahkan: 'Mereka adalah orang-orang yang sangat pemberani di dalam pertempuran-pertempuran dahsyat.' Dia tidak menyebutkan kalimat 'Dajjal.'

【200】

Shahih Muslim 4588: Telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab]: Telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Al Musayyab] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalian akan mendapatkan manusia bagaikan barang tambang. Mereka yang pernah menjadi orang-orang yang terbaik pada masa jahiliah akan menjadi orang-orang yang terbaik pula pada masa Islam jika mereka memahaminya (ajaran Islam). Selain itu kalian juga akan menjumpai orang-orang yang tergolong baik, tapi dulunya sebelum masuk Islam mereka adalah orang-orang yang sangat membenci Islam. Kalian juga akan menjumpai seburuk-buruknya manusia, yaitu orang yang bermuka dua, yang apabila datang ke satu kelompok dengan satu sikap dan bila datang pada kelompok lain dengan sikap yang lain." Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb]: Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari ['Umarah] dari [Abu Zur'ah] dari [Abu Hurairah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id]: Telah menceritakan kepada kami [Al Mughirah bin 'Abdur Rahman Al Hizami] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Kalian akan mendapatkan manusia bagaikan barang tambang, -sebagaimana Hadits Az Zuhri. Namun di dalam Hadits Abu Zur'ah dan Al A'raj dengan menggunakan lafazh: kalian juga akan menjumpai orang-orang yang tergolong baik di dalam umat ini, tapi dulunya sebelum masuk Islam mereka adalah orang-orang yang sangat membenci Islam.

【201】

Shahih Muslim 4589: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Umar]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan dari [Ibnu Thawus] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik wanita adalah yang mengendarai unta." Perawi berkata: di antaranya adalah wanita Quraisyy yang baik. Sedangkan yang lainnya mengatakan: wanita Quraisyy adalah wanita yang paling penyayang kepada anak sejak mereka masih yatim, dan paling perhatian kepada suaminya. Telah menceritakan kepada kami ['Amru An Naqid]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dari [Ibnu Thawus], dari [Bapaknya] yang sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam -dengan Hadits yang serupa.- namun dia berkata: perhatian kepada anaknya ketika masih kecil. Dia tidak mengatakan anak yatim.'

【202】

Shahih Muslim 4590: Telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab]: Telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Al Musayyab] bahwa [Abu Hurairah] berkata: 'Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Para wanita Quraisyy adalah sebaik-baik wanita dalam mengendarai unta, yang paling sayang kepada anak, dan paling setia kepada suaminya. Setelah itu Abu Hurairah berkata: "Maryam binti Imran tidak pernah mengendarai unta sama sekali." Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi'] dan [Abad bin Humaid]. Abad berkata: Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan Ibnu Rafi berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdur razaq] Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Ibnu Al Musayyab] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meminang Ummu Hani binti Abu Thalib. Lalu dia berkata: 'Ya Rasulullah, Sesungguhnya aku sudah tua dan aku sudah mempunyai beberapa anak.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda: Sebaik-baik wanita adalah yang mengendarai……-Lalu perawi menyebutkan Hadits yang serupa dengan Hadits Yunus.- Namun dia berkata: 'Yang paling sayang kepada anaknya ketika masih kecil.'

【203】

Shahih Muslim 4591: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi'] dan ['Abad bin Humaid] keduanya. [Ibnu Rafi'] berkata: Telah menceritakan kepada kami. Sedangkan ['Abad] berkata: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdur Razzaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Ibnu Thawus] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabbih] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik wanita yang mengendarai unta adalah sebaik-baik wanita Quraisyy, mereka teramat sayang dengan anak-anak di waktu kecilnya dan menta'ati suami dalam menjaga hartanya." Telah menceritakan kepadaku [Ahmad bin 'Utsman bin Hakim Al Aud]: Telah menceritakan kepada kami [Khalid] yaitu Ibnu Makhlad: Telah menceritakan kepadaku [Sulaiman] yaitu Ibnu Bilal: Telah menceritakan kepadaku [Suhail] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang sama dengan Hadits Ma'mar ini.

【204】

Shahih Muslim 4592: Telah menceritakan kepadaku [Hajjaj bin Asy Sya'ir]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdush Shamad]: Telah menceritakan kepada kami [Hammad] yaitu Ibnu Salamah dari [Tsabit] dari [Anas] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mempersaudarakan antara Abu Ubaidah bin Jarrah dengan Abu Thalhah.

【205】

Shahih Muslim 4593: Telah menceritakan kepadaku [Abu Ja'far Muhammad bin Ash Shabah]: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Ghiyats]: Telah menceritakan kepada kami ['Ashim Al Ahwal] dia berkata: "Seseorang pernah bertanya kepada [Anas bin Malik]: 'Apakah kamu pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Tidak ada perjanjian persahabatan (persekutuan dalam Islam)?.' Anas menjawab: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengadakan perjanjian persahabatan antara muslimin Quraisyy dengan kaum muslimin Anshar di rumah beliau."

【206】

Shahih Muslim 4594: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Muhammad bin 'Abdullah bin Numair] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami ['Abdah bin Sulaiman] dari ['Ashim] dari [Anas] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mempersekutukan antara Quraisy dan Anshar di rumah beliau, di Madinah.

【207】

Shahih Muslim 4595: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Numair] dan [Abu Usamah] dari [Zakaria] dari [Sa'ad bin Ibrahim] dari [Bapaknya] dari [Jubair bin Muth'im] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Tidak ada perjanjian persahabatan (persekutuan) -yang melanggar syari'at- di dalam Islam. karena, tidaklah persahabatan dan persekutuan manapun yang telah ada pada masa Jahiliah (dalam kebaikan), kecuali semakin diperkokoh oleh Islam."

【208】

Shahih Muslim 4596: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Ishaq bin Ibrahim] dan ['Abdullah bin 'Umar bin Aban] seluruhnya dari [Husain] dia berkata: [Abu Bakr] Telah menceritakan kepada kami [Husain bin 'Ali Al Ju'fi] dari [Mujamma' bin Yahya] dari [Sa'id bin Abu Burdah] dari [Abu Burdah] dari [Bapaknya] dia berkata: "Kami pernah melaksanakan shalat berjama'ah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian kami berkata: 'Sebaiknya kami duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sambil menunggu waktu shalat Isya'. Bapak Abu Burdah berkata: 'Kami duduk-duduk di masjid, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi kami seraya bertanya: 'Kalian masih di sini? ' Kami menjawab, Benar ya Rasulullah! Kami telah melaksanakan shalat Maghrib berjamaah bersama engkau. Oleh karena itu kami memilih untuk duduk-duduk di masjid sambil menunggu shalat Isya berjamaah dengan engkau." Rasulullah pun berkata: "Kalian benar-benar te! ah melakukan kebaikan." Lalu Rasulullah mengangkat kepalanya ke atas dan berkata: 'Bintang-bintang ini merupakan stabilisator langit. Apabila bintang-bintang tersebut hilang, maka langit akan tertimpa apa yang telah dijanjikan. Aku adalah penenteram para sahabatku. Kalau aku sudah tidak ada, maka mereka, para sahabatku, akan tertimpa apa yang telah dijanjikan. Para sahabatku adalah penenteram umatku. Apabila para sahabatku telah tiada, maka umatku pasti akan tertimpa apa yang telah dijanjikan kepada mereka."

【209】

Shahih Muslim 4597: Telah menceritakan kepada kami [Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb] dan [Ahmad bin 'Abdah Adh Dhabi] dan lafazh ini milik Zuhair dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dia berkata: ' [Amru] mendengar [Jabir] mengabarkan dari [Abu Sa'id Al Khudri] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Akan datang pada manusia suatu zaman, sekelompok orang berperang lalu dikatakan pada mereka, 'Apakah di antara kalian ada sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? ' mereka menjawab: 'Ya, ' lalu mereka diberikan kemenangan. Kemudian sekelompok orang berperang dan dikatakan pada mereka: 'Apakah di antara kalian ada yang menjadi sahabat dari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? ' mereka menjawab: 'Ya, ' lalu mereka diberi kemenangan. Kemudian sekelompok orang berperang lalu dikatakan pada mereka: 'Apakah di antara kalian ada orang yang menjadi sahabat dari orang yang menjadi sahabat dari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? ' mereka menjawab: 'Ya, ' lalu mereka diberi kemenangan."

【210】

Shahih Muslim 4598: Telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Yahya bin Sa'id Al Umawi]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] dia berkata: [Abu Said Al Khudri] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: 'Akan datang suatu masa yang ketika itu seseorang sedang dicari-cari untuk memimpin ekspedisi pasukan.' Orang-orang akan berkata: 'Carilah apakah kalian dapatkan seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? ' Akhirnya ditemukanlah seorang sahabat Rasulullah, yang dengannya mereka memperoleh kemenangan. Pada ekspedisi yang kedua orang-orang berkata: 'Apakah ada orang yang pernah bertemu dengan para sahabat Rasulullah? ' Maka mereka memperoleh kemenangan dengan dipimpin oleh orang tersebut. Pada ekspedisi yang ketiga seseorang berkata: 'Carilah apakah ada orang yang pernah bertemu dengan orang yang pernah bertemu para sahabat Rasulullah? ' Pada ekspedisi yang keempat seseorang berkata: 'Carilah apakah kalian dapatkan orang yang pernah bertemu dengan orang yang pernah bertemu dengan yang pernah bertemu para sahabat Rasulullah? ' Akhirnya didapatkanlah orang tersebut, hingga dengan kepemimpinan orang tersebut mereka meraih kemenangan.

【211】

Shahih Muslim 4599: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Hannad bin As Sari] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Manshur] dari [Ibrahim bin Yazid] dari ['Abidah As Salmani] dari ['Abdullah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik umatku adalah pada masa setelahku, kemudian generasi setelahnya, kemudian generasi setelahnya lagi, lalu akan suatu kaum setelah mereka yang mana persaksian salah seorang dari mereka mendahului sumpahnya, atau sebaliknya.' Namun Hannad di dalam Haditsnya tidak menyebutkan lafazh Al qarn (masa). Sedangkan Qutaibah berkata dengan lafazh: 'Akan datang beberapa kaum.'

【212】

Shahih Muslim 4600: Telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin Abu Syaibah] dan [Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali]. Ishaq berkata: Telah mengabarkan kepada kami. Dan Utsman berkata: Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari ['Abidah] dari [Abdullah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya: Siapakah manusia yang terbaik? Beliau menjawab: "yaitu orang-orang pada masaku, kemudian generasi setelahnya, kemudian generasi setelahnya lagi, lalu akan suatu kaum setelah mereka yang mana persaksian salah seorang dari mereka mendahului sumpahnya, atau sebaliknya.' [Ibrahim] berkata: 'Dulu ketika kami masih kecil, mereka melarang kami dari perjanjian dan persaksian. Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdur Rahman]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] keduanya dari [Manshur] melalui jalur Abu Al Ahwash dan Jarir yang semakna dengan hadits keduanya. Namun di dalam Hadits tersebut mereka tidak menyebutkan: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya.'

【213】

Shahih Muslim 4601: Dan telah menceritakan kepadaku [Al Hasan bin 'Ali Al Hulwani]: Telah menceritakan kepada kami [Azhar bin Sa'ad As Samman] dari [Ibnu 'Aun] dari [Ibrahim] dari ['Abidah] dari ['Abdullah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian generasi setelahnya, kemudian generasi setelahnya lagi, -aku tidak tahu- beliau menyebutkan generasi setelah beliau tiga kali atau empat kali.- lalu beliau bersabda lagi: 'kemudian akan datang generasi setelah mereka yang mana persaksian salah seorang dari mereka mendahului sumpahnya, atau sebaliknya.'

【214】

Shahih Muslim 4602: Telah menceritakan kepadaku [Ya'qub bin Ibrahim]: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Abu Bisyr]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Isma'il bin Salim]: Telah mengabarkan kepada kami [Husyaim]: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Bisyr] dari ['Abdullah bin Syaqiq] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik umatku adalah masa ketika aku diutus kepada mereka, kemudian generasi setelah mereka. -aku tidak tahu apakah beliau menyebutkan generasi setelah beliau tiga kali atau empat kali.- lalu beliau bersabda lagi: 'Lalu akan datang suatu kaum (yang mereka berlebih-lebihan makan dan minumnya) hingga menyebabkan mereka gemuk, mereka bersaksi sebelum diminta untuk bersaksi.' Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Bakr bin Nafi']: Telah menceritakan kepada kami [Ghundar] dari [Syu'bah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Hajjaj bin Asy Sya'ir]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid]: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] seluruhnya dari [Abu Bisyr] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Namun di dalam Hadits Syu'bah di sebutkan, [Abu Hurairah] berkata: 'Aku tidak tahu beliau menyebutkan generasi setelah beliau dua kali atau tiga kali.'

【215】

Shahih Muslim 4603: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] serta [Ibnu Basysyar] seluruhnya dari [Ghundar]. [Ibnu Al Mutsanna] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah]: Aku mendengar [Abu Jamrah]: Telah menceritakan kepadaku [Zahdam bin Madharrib]: Aku mendengar ['Imran bin Hushain] bercerita bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah orang yang hidup pada masaku. Kemudian orang-orang pada masa berikutnya. Kemudian orang-orang pada masa berikutnya. Kemudian orang-orang pada masa berikutnya." Imran berkata: 'Saya tidak tahu apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan 'orang-orang sesudah masa beliau' dua atau tiga kali.' Setelah itu akan datang orang-orang yang memberikan kesaksian padahal mereka tidak dimintai kesaksian. Mereka berkhianat dan tidak dapat dipercaya. Mereka bernazar tanpa meIaksanakannya dan diantara mereka tampak gemuk. Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Hatim]: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rahman bin Bisyr Al 'Abad]: Telah menceritakan kepada kami [Bahz]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi']: Telah menceritakan kepada kami [Syababah] seluruhnya dari [Syu'bah] melalui jalur ini. Dan di dalam Hadits mereka di sebutkan: 'Aku tidak tahu apakah beliau menyebutkan masa setelah beliau dua masa lagi atau tiga masa. Sedangkan di dalam Hadits Syababah disebutkan: Aku mendengar Zahdam bin Mudharrib ketika dia datang kepadaku dengan mengendarai kuda untuk suatu keperluan. Lalu dia menceritakan kepadaku bahwa dia mendengar Imran bin Hushain. Adapun di dalam Hadits Yahya dan Syababah disebutkan: 'Mereka bernadzar namun tidak menepatinya. Di dalam Hadits Bahaz disebutkan: dengan lafazh 'Yuufuun' (menepati) sebagaimana kata Ibnu Ja'far: Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Muhammad bin 'Abdul Malik] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] keduanya dari [Qatadah] dari [Zurarah bin Aufa] dari ['Imran bin Hushain] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Hadits ini. Di dalam Hadits Abu 'Awanah di sebutkan: Imran bin Hushain berkata: Wallahu A'lam, apakah beliau menyebutkan masa setelah beliau tiga kali atau tidak. -sebagaimana Hadits Zahdam dari Imran. Di dalam Hadits Hisyam ada sedikit tambahan: dari Qatadah: 'mereka bersumpah padahal tidak dimintai untuk bersumpah.'

【216】

Shahih Muslim 4604: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Syuja' bin Makhlad] dan lafazh ini milik Abu Bakr dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hushain] yaitu Ibnu 'Ali Al Ju'fi dari [Za'idah] dari [As Suddi] dari ['Abdullah bin Al Bahi] dari ['Aisyah] dia berkata: seseorang bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: 'Siapakah sebaik-baik manusia? ' beliau menjawab: "Yaitu masa yang aku hidup di dalamnya, kemudian generasi kedua, dan generasi ketiga."

【217】

Shahih Muslim 4605: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] dan ['Abad bin Humaid]. [Muhammad bin Rafi'] berkata: Telah menceritakan kepada kami. Sedangkan ['Abad] berkata: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdur Razzaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri]: Telah mengabarkan kepadaku [Salim bin 'Abdullah] dan [Abu Bakr bin Sulaiman] bahwa ['Abdullah bin 'Umar] berkata: "Pada suatu malam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengimami kami shalat Isya di hari-hari terakhir kehidupannya. Setelah mengucapkan salam, beliau berdiri dan bersabda: 'Dapatkah kalian menghayati malam kalian ini, sesungguhnya pada penghujung seratus tahun yang akan datang tidak ada lagi seseorang yang masih hidup di muka bumi.' Ibnu Umar berkata: 'Para sahabat merasa takut terhadap sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tersebut, sehingga mereka memperbincangkan maksud kata-kata seratus tahun dalam hadits itu. Sebenarnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hanya ingin mengatakan: 'Di awal abad yang akan datang, orang yang hidup pada masa sekarang ini tak satupun yang masih hidup.' Maksudnya masa para sahabat itu akan habis. Telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Abdurrahman Ad Daarimi] Telah mengabarkan kepada kami [Abul Yaman] Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib]. Dan [Laits] telah meriwayatkannya dari [Abdurrahman bin Khalid bin Musafir] keduanya dari [Az Zuhri] melalui sanad Ma'mar sebagaimana Haditsnya.

【218】

Shahih Muslim 4606: Telah menceritakan kepadaku [Harun bin 'Abdullah] dan [Hajjaj bin Asy Sya'ir] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Muhammad] dia berkata: Berkata [Ibnu Juraij]: Telah mengabarkan kepadaku [Abu Az Zubair] bahwasannya dia mendengar [Jabir bin 'Abdullah] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda sebulan sebelum wafatnya: "Kalian menanyakan kepadaku tentang Hari Kiamat, ketahuilah bahwa ilmunya di sisi Allah. Saya bersumpah demi Allah, tidak akan ada manusia yang hidup pada hari ini di atas bumi, setelah seratus tahun yang akan datang." Dan telah menceritakannya kepada kami [Muhammad bin Hatim]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakr]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] melalui jalur ini. Namun dia tidak menyebutkan perkataan: 'sebulan sebelum wafatnya.'

【219】

Shahih Muslim 4607: Telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Habib] dan [Muhammad bin Abdul A'laa] seluruhnya dari [Al Mu'tamir]. [Ibnu Habib] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir bin Sulaiman] dia berkata: Aku mendengar [Bapakku], Telah menceritakan kepada kami [Abu Nadhrah] dari [Jabir bin 'Abdullah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau mengatakan hal itu sebulan sebelum wafatnya. -atau yang serupa dengan Hadits tersebut: "Tidak akan ada jiwa yang hidup pada hari setelah seratus tahun yang akan datang." Dan dari ['Abdur Rahman] -yaitu tukang memberi minum- dari [Jabir bin 'Abdullah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengah Hadits yang serupa. 'Abdur Rahman menafsirkan hal itu dengan 'berkurangnya umur.' Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun]: Telah mengabarkan kepada kami [Sulaiman At Taymi] melalui kedua jalur sekaligus dengan Hadits yang serupa.

【220】

Shahih Muslim 4608: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid] dari [Dawud] dan lafazh ini miliknya: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Hayyan] dari [Dawud] dari [Abu Nadhrah] dari [Abu Sa'id] dia berkata: dia berkata: Tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kembali dari perang Tabuk, para sahabat bertanya kepada beliau tentang hari kiamat. Lalu beliau bersabda: "Tidak akan ada lagi orang-orang yang hidup pada hari ini, setelah seratus tahun yang akan datang."

【221】

Shahih Muslim 4609: Telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Manshur]: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Al Walid]: Telah mengabarkan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Hushain] dari [Salim] dari [Jabir bin 'Abdullah] dia berkata: Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang-orang yang hidup masanya tidak akan lebih dari seratus tahun. Salim berkata: 'Kami ingat hal itu, bahwa yang dimaksud beliau adalah setiap jiwa yang hidup pada masa itu.' (umurnya tidak akan lebih dari seratus tahun).

【222】

Shahih Muslim 4610: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya At Tamimi] dan [Abu Bakr bin Abu Syaibah] serta [Muhammad bin Al A'laa]. [Yahya] berkata: Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: 'Janganlah kalian mencaci maki para sahabatku! Janganlah kalian mencaci maki para sahabatku! Demi Dzat yang jiwaku ditangan-Nya, seandainya seseorang menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, maka ia tidak akan dapat menandingi satu mud atau setengahnya dari apa yang telah diinfakkan para sahabatku.'

【223】

Shahih Muslim 4611: Telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Sa'id] dia berkata: suatu ketika di antara Khalid bin Walid dan 'Abdur Rahman bin 'Auf ada sedikit permasalahan. Lalu Khalid mencelanya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian mencela seseorang dari sahabatku, karena sesungguhnya seseorang dari kalian seandainya menginfakkan emas sebesar gunung Uhud maka ia tidak akan dapat menandingi satu mud atau setengahnya dari apa yang telah diinfakkan para sahabatku.' Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id Al Asyaj] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Al A'masy]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Mu'adz]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Adi] seluruhnya dari [Syu'bah] dari [Al A'masy] melalui sanad Jarir dan Abu Mu'awiyah yang serupa dengan Hadits keduanya. Namun di dalam Hadits Syu'bah dan Waki' tidak di sebutkan tentang 'Abdur Rahman bin 'Auf dan Khalid bin Walid.

【224】

Shahih Muslim 4612: Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb]: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Al Qasim]: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah]: Telah menceritakan kepadaku [Sa'id Al Jurairi] dari [Abu Nadhrah] dari [Usair bin Jabir] bahwa penduduk Kufah mengutus beberapa utusan kepada [Umar bin Khaththab], dan di antara mereka ada seseorang yang biasa mencela Uwais. Maka Umar berkata: "Apakah di sini ada yang berasal dari Qaran. Lalu orang itu menghadap Umar. Kemudian Umar berkata: 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Sesungguhnya akan datang kepadamu seorang laki-laki dari Yaman yang biasa dipanggil dengan Uwais. Dia tinggal di Yaman bersama Ibunya. Dahulu pada kulitnya ada penyakit belang (berwarna putih). Lalu dia berdo'a kepada Allah, dan Allahpun menghilangkan penyakit itu, kecuali tinggal sebesar uang dinar atau dirham saja. Barang siapa di antara kalian yang menemuinya, maka mintalah kepadanya untuk memohonkan ampun kepada Allah untuk kalian." Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami ['Affan bin Muslim]: Telah menceritakan kepada kami [Hammad] yaitu Ibnu Salamah dari [Sa'id Al Jurairi] melalui jalur ini dari ['Umar bin Al Khaththab] dia berkata: Sungguh aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik tabi'in, adalah seorang laki-laki yang dibiasa dipanggil Uwais, dia memiliki ibu, dan dulu dia memiliki penyakit belang ditubuhnya. Carilah ia, dan mintalah kepadanya agar memohonkan ampun untuk kalian.'

【225】

Shahih Muslim 4613: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] serta [Muhammad bin Basysyar]. [Ishaq] berkata: Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami. Lafazh ini milik [Ibnu Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz Ibnu Hisyam]: Telah menceritakan kepadaku [Bapakku]: dari [Qatadah] dari [Zurarah bin Aufa] dari [Usair bin Jabir] dia berkata: "Ketika [Umar bin Khaththab] didatangi oleh rombongan orang-orang Yaman, ia selalu bertanya kepada mereka: 'Apakah Uwais bin Amir dalam rombongan kalian? ' Hingga pada suatu hari, Khalifah Umar bin Khaththab bertemu dengan Uwais seraya bertanya: 'Apakah kamu Uwais bin Amir? ' Uwais menjawab: 'Ya. Benar saya adalah Uwais.' Khalifah Umar bertanya lagi: 'Kamu berasal dari Murad dan kemudian dan Qaran? ' Uwais menjawab: 'Ya benar.' Selanjutnya Khalifah Umar bertanya lagi: 'Apakah kamu pernah terserang penyakit kusta lalu sembuh kecuali tinggal sebesar mata uang dirham pada dirimu? ' Uwais menjawab: 'Ya benar.' Khalifah Umar bertanya lagi: 'Apakah ibumu masih ada? ' Uwais menjawab: 'Ya, ibu saya masih ada.' Khalifah Umar bin Khaththab berkata: 'Hai Uwais, sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Uwais bin Amir akan datang kepadamu bersama rombongan orang-orang Yaman yang berasal dari Murad kemudian dari Qaran. Ia pernah terserang penyakit kusta lalu sembuh kecuali tinggal sebesar uang dirham. Ibunya masih hidup dan ia selalu berbakti kepadanya. Kalau ia bersumpah atas nama Allah maka akan dikabulkan sumpahnya itu, maka jika kamu dapat memohon agar dia memohonkan ampunan untuk kalian, lakukanlah! ' Oleh karena itu hai Uwais, mohonkanlah ampunan untukku! ' Lalu Uwais pun memohonkan ampunan untuk Umar bin Khaththab. Setelah itu, Khalifah Umar bertanya kepada Uwais: 'Hendak pergi kemana kamu hai Uwais? ' Uwais bin Amir menjawab: 'Saya hendak pergi ke Kufah ya Amirul mukminin.' Khalifah Umar berkata lagi: 'Apakah aku perlu membuatkan surat khusus kepada pejabat Kufah? 'Uwais bin Amir menjawab: 'Saya Iebih senang berada bersama rakyat jelata ya Amirul mukminin.' Usair bin Jabir berkata: 'Pada tahun berikutnya, seorang pejabat tinggi Kufah pergi melaksanakan ibadah haji ke Makkah. Selesai melaksanakan ibadah haji, ia pun pergi mengunjungi Khalifah Umar bin Khaththab. Lalu Khalifah pun menanyakan tentang berita Uwais kepadanya. Pejabat itu menjawab: 'Saya membiarkan Uwais tinggal di rumah tua dan hidup dalam kondisi yang sangat sederhana.' Umar bin Khaththab berkata: 'Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Kelak Uwais bin Amir akan datang kepadamu bersama rombongan orang-orang Yaman. Ia berasal dari Murad dan kemudian dari Qaran. Ia pernah terserang penyakit kusta lalu sembuh kecuali tinggal sebesar mata uang dirham. Kalau ia bersumpah dengan nama Allah, niscaya akan dikabulkan sumpahnya. Jika kamu dapat meminta agar ia berkenan memohonkan ampunan untukmu, maka laksanakanlah! ' Setelah itu, pejabat Kufah tersebut Iangsung menemui Uwais dan berkata kepadanya: 'Wahai Uwais, mohonkanlah ampunan untukku! ' Uwais bin Amir dengan perasaan heran menjawab: 'Bukankah engkau baru saja pulang dari perjalanan suci, ibadah haji di Makkah? Maka seharusnya engkau yang memohonkan ampunan untuk saya.' Pejabat tersebut tetap bersikeras dan berkata: 'Mohonkanlah ampunan untukku hai Uwais? ' Uwais bin Amir pun menjawab: 'Engkau baru pulang dari ibadah haji, maka engkau yang Iebih pantas mendoakan saya.' Kemudian Uwais balik bertanya kepada pejabat itu: 'Apakah engkau telah bertemu dengan Khalifah Umar bin Khaththab di Madinah? ' Pejabat Kufah itu menjawab: 'Ya. Aku telah bertemu dengannya.' Akhirnya Uwais pun memohonkan ampun untuk pejabat Kufah tersebut. Setelah itu, Uwais dikenal oleh masyarakat luas, tetapi ia sendiri tidak berubah hidupnya dan tetap seperti semula. Usair berkata: 'Maka aku memberikan Uwais sehelai selendang yang indah, hingga setiap kali orang yang melihatnya pasti akan bertanya: 'Dari mana Uwais memperoleh selendang itu? '"

【226】

Shahih Muslim 4614: Telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Harmalah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Harun bin Sa'id Al Aili]: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah menceritakan kepadaku [Harmalah] yaitu Ibnu 'Imran At Tujibi dari ['Abdur Rahman bin Syimasah Al Mahri] dia berkata: Aku mendengar [Abu Dzar] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: 'Sesungguhnya kamu sekalian (kaum Muslimin) pasti akan dapat menaklukkan negeri Mesir, yaitu suatu wilayah yang terkadang dinamakan Al Qirath. Apabila kalian telah dapat menguasai negeri Mesir, maka berbuat baiklah kepada para penduduknya! Karena, bagaimanapun, mereka memiliki hak untuk dilindungi, sebagaimana kaum kafir dzimmi ataupun karena hubungan tali saudara (atau sebagai dzimmi dan hubungan keluarga dari jalur pernikahan). Apabila kalian melihat dua orang yang sedang bertikai di Mesir di lokasi berbatu bata, maka keluarlah dari tempat itu! ' Abu Dzar berkata: 'Ternyata saya melihat Abdurrahman bin Syurahbil bin Hasanah dan saudaranya yang laki-laki, yaitu Rabi'ah sedang bertengkar di tempat batu bata, maka saya pun keluar dan tempat itu.'

【227】

Shahih Muslim 4615: Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] dan ['Ubaidullah bin Sa'id] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Jarir]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Aku mendengar [Harmalah Al Mishri] bercerita dari ['Abdur Rahman bin Syimamah] dari [Abu Bashrah] dari [Abu Dzar] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: 'Sesungguhnya kamu sekalian (kaum Muslimin) pasti akan dapat menaklukkan negeri Mesir, yaitu suatu wilayah yang terkadang dinamakan Al Qirath. Apabila kalian telah dapat menguasai negeri Mesir, maka berbuat baiklah kepada para penduduknya! Karena, bagaimanapun, mereka memiliki hak untuk dilindungi, sebagaimana kaum kafir dzimmi ataupun karena hubungan tali saudara (atau sebagai dzimmi dan hubungan keluarga dari jalur pernikahan). Apabila kalian melihat dua orang yang sedang bertikai di Mesir pada lokasi batu bata, maka keluarlah dari tempat itu! ' Abu Dzar berkata: 'Ternyata saya melihat Abdurrahman bin Syurahbil bin Hasanah dan saudaranya yang laki-laki, yaitu Rabi'ah sedang bertengkar di tempat batu bata, maka saya pun keluar dan tempat itu.'

【228】

Shahih Muslim 4616: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id Al Manshur]: Telah menceritakan kepada kami [Mahdi bin Maimun] dari [Abu Al Wazi' Jabir bin 'Amru Ar Rabisi]: Aku mendengar [Abu Barzah] berkata: "RasuIuIlah shallallahu 'alaihi wa sallam menugaskan seorang sahabat untuk berdakwah ke salah satu perkampungan Arab. Tetapi, sesampainya di sana para penduduk kampung tersebut malah mencaci dan memukulinya. Kemudian sahabat tersebut kembali kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan kejadiannya. Setelah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Seandainya yang kamu datangi itu adalah para penduduk negeri Oman, niscaya mereka tidak akan mencaci ataupun memukulimu.'

【229】

Shahih Muslim 4617: Telah menceritakan kepada kami ['Uqbah bin Mukram Al 'Ammi]: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] yaitu Ibnu Ishaq Al Hadhrami: Telah mengabarkan kepada kami [Al Aswad bin Syaiban] dari [Abu Naufal] dia berkata: "Saya pernah melihat Abdullah bin Zubair disalib di suatu perbukitan antara Madinah dan Makkah. OIeh karena itu, tidaklah mengherankan, apabila kaum Quraisy dan masyarakat muslim lainnya melintasi tempat tersebut. Sehingga Abdullah bin Umar juga melintasi Abdullah bin Zubair dan berdiri di dekatnya seraya berkata: 'Assalaamu 'alaika hai Abu Khubaib! Assalaamu 'aIaika hai Abu Khubaib! Assalaamu 'alaika hai Abu Khubaib! Demi Allah, sungguh aku pernah melarangmu untuk berbuat seperti ini! Demi Allah, sungguh aku pernah melarangmu untuk berbuat seperti ini! Demi Allah, sungguh aku pernah melarangmu untuk berbuat seperti ini! 'Abdullah bin Zubair berkata: 'Demi Allah, sepengetahuanku kamu adalah orang yang rajin bangun malam untuk melaksanakan shalat rajin menyambung tali silaturahim. Demi Allah, kamu adalah ornag yang paling buruk di tengah-tengah umat yang baik.' Setelah itu, Abdullah bin Umar pun pergi meninggalkannya. Sikap Abdullah bin Zubair dan ucapannya itu diketahui oleh Hajjaj Ats Tsaqafi. Lalu ia pun mengirim pasukan untuk menurunkannya dari tiang salib dan melemparkannya ke atas kuburan orang-orang Yahudi. Setelah itu, Al Hajjaj mengirim utusan kepada ibu Abdulah bin Zubair, yaitu Asma' binti Abu Bakar. Tetapi, Asma' tidak menghadap kepada Al Hajjaj. Lalu sekali lagi Al Hajjaj mengirim utusannya kepada Asma' binti Abu Bakar dengan membawa pesan khusus dari Al Hajjaj yang berbunyi: 'Kau datang menghadap kepadaku atau aku kirim pasukan untuk menyeretmu kehadapanku!' Namun Asma' binti Abu Bakar tetap menolak sambil berkata: 'Demi Allah, aku tidak akan datang menghadapmu sampaipun kamu kirim pasukan untuk menyeretku ke hadapanmu!' Al Hajjaj berkata: 'Hai pasukan siapkan kudaku!' Kemudian Hajjaj mengenakan sepatunya dan berangkat dengan membawa pasukannya hingga mereka tiba di depan rumah [Asma' binti Abu Bakar]. Al Hajjaj bertanya kepadanya: 'Hai ibu tua, bagaimanakah pendapatmu tentang perbuatan yang telah aku lakukan kepada musuh Allah (maksudnya anak laki-lakinya, yaitu Abdullah bin Zubair)?' Asma' binti Abu Bakar menjawab: 'Menurutku, kamu telah menghancurkan dunianya sedangkan ia telah menghancurkan akhiratmu. Telah sampai kepadaku bahwa kamu mengatakan kepadanya (maksudnya kepada Abdullah bin Zubair, puteranya): 'Wahai anak seorang wanita yang mempunyai dua ikat pinggang!' Demi Allah, akulah wanita yang mempunyai dua ikat pinggang itu. Yang satu, pernah aku gunakan untuk membawa makanan Rasulullah dan makanan Abu Bakar dari kendaraannya, sedangkan yang lainnya adalah ikat pinggang yang selalu dibutuhkan kaum wanita. Sesungguhnya RasuluIIah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memberitahukan kepada kami bahwasanya di Tsaqif itu ada seorang pembohong dan seorang perusak. Pembohong tersebut telah kami ketahui, sedang perusak itu, kami tak punya prasangka lain selain engkau.' Abu Naufal berkata: 'Kemudian Al Hajjaj meninggalkan tempat Asma' binti Abu Bakar tanpa mengucapkan satu kata pun kepadanya.'

【230】

Shahih Muslim 4618: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi'] dan ['Abad bin Humaid]. 'Abad berkata: Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan Ibnu Rafi' berkata: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Razzaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Ja'far Al Jazari] dari [Yazid bin Al Asham] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seandainya agama ini berada di tempat bintang-bintang di langit, tentu seorang laki-laki dari Persia -atau beliau bersabda: dari generasi Persia-, akan menuju ke tempat bintang-bintang itu hingga ia mencapainya."

【231】

Shahih Muslim 4619: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz] yaitu Ibnu Muhammad dari [Tsaur] dari [Abu Al Ghaits] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Ketika kami sedang duduk di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba surat Al Jumu'ah diturunkan kepada beliau. Pada saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membacakan ayat yang berbunyi: '…dan orang-orang lain dari mereka yang beIum berhubungan dengan mereka' tiba-tiba ada seseorang yang bertanya: 'Ya Rasulullah, siapakah mereka itu? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menjawab hingga orang tersebut menanyakannya sebanyak tiga kali. Kebetulan pada saat itu di tengah kami ada Salman Al Farisi. Kemudian Rasulullah meletakkan tangannya pada Salman seraya bersabda: 'Seandainya iman itu berada di tempat bintang-bintang di langit, tentu orang-orang Persia pasti akan mencapainya.'

【232】

Shahih Muslim 4620: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi'] dan ['Abad bin Humaid] dan lafazh ini milik Muhammad. 'Abad berkata: Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan [Ibnu Rafi'] berkata: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Razzaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Ibnu 'Umar] dia berkata: "RasululIah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: 'Kalian akan mendapati manusia bagaikan seratus unta yang tidak ada seekor pun dapat ditungganginya.'"