40. Salam

【1】

Shahih Muslim 4019: Telah menceritakan kepadaku ['Uqbah bin Mukram]: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim] dari [Ibnu Juraij]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya: Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Marzuq]: Telah menceritakan kepada kami [Rauh]: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij]: Telah mengabarkan kepadaku [Ziyad] bahwa [Tsabit] -budak- 'Abdur Rahman bin Zaid: Telah mengabarkan kepadanya bahwasanya dia mendengar [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang berkendaraan hendaklah memberi salam kepada pejalan kaki, orang yang berjalan kepada orang duduk, dan orang sedikit kepada orang banyak."

【2】

Shahih Muslim 4020: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami ['Affan]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahid bin Ziyad]: Telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin Hakim] dari [Ishaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Bapaknya] ia berkata: Berkata [Abu Thalhah]: "Pada suatu ketika, kami sedang duduk-duduk dan bercakap-cakap di jalanan. Tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi kami seraya bersabda: "Mengapa kalian duduk-duduk di jalanan? Jauhilah duduk-duduk di jalanan!" kami menjawab: 'Kami duduk-duduk untuk bercakap-cakap dan saling mengingatkan.' Sabda beliau: 'Kalau begitu, tunaikan hak jalanan. Yaitu: menundukan pandangan, menjawab salam, dan bicaralah yang berguna (baik)! '

【3】

Shahih Muslim 4021: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id]: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Maisarah] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atha bin Yasar] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Jauhilah duduk-duduk di jalanan!" Para sahabat menjawab: 'Kami sangat butuh untuk duduk dan berbincang-bincang ya Rasulullah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Jika kalian keberatan meninggalkan majelis jalanan itu, maka penuhilah hak jalanan! ' para sahabat menjawab: 'Apakah hak jalanan itu? ' Sabda beliau: 'menjaga pandangan, menyingkirkan sesuatu yang berbahaya, menjawab salam (orang yang lewat), mengerjakan yang ma'ruf dan mencegah yang mungkar.' Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin Muhammad Al Madani]: Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi']: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Fudaik] dari [Hisyam] yaitu Ibnu Sa'd keduanya dari [Zaid bin Aslam] melalui jalur ini.

【4】

Shahih Muslim 4022: Telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Ibnu Al Musayyab] bahwa [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kewajiban seorang muslim terhadap sesama muslim ada lima: (1) Menjawab salam. (2) Mendoakan yang bersin. (3) Memenuhi undangan. (4) Mengunjungi yang sakit, dan (5) Ikut mengantar jenazah." Dan telah menceritakn kepada kami [Abdu bin Humaid] telah mengabarkan kepada kami [Abdur Razzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] memursalkan Hadits ini dari [Az Zuhri] dan pernah menyandarkannya dari [Ibnu Al Musayyab] dari [Abu Hurairah].

【5】

Shahih Muslim 4023: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ayyub] dan [Qutaibah] serta [Ibnu Hujr] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] yaitu Ibnu Ja'far dari [Al 'Alla] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hak seorang muslim terhadap seorang muslim ada enam perkara." Lalu beliau ditanya: "Apa yang enam perkara itu, wahai Rasulullah?" Jawab beliau: "(1) Bila engkau bertemu dengannya, ucapkankanlah salam kepadanya. (2) Bila dia mengundangmu, penuhilah undangannya. (3) Bila dia minta nasihat, berilah dia nasihat. (4) Bila dia bersin lalu dia membaca tahmid, doakanlah semoga dia beroleh rahmat. (5) Bila dia sakit, kunjungilah dia. (6) Dan bila dia meninggal dunia, ikutlah mengantar jenazahnya ke kubur."

【6】

Shahih Muslim 4024: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Husyaim] dari ['Ubaidillah bin Abu Bakr] ia berkata: Aku mendengar [Anas] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Dan telah menceritakan kepadaku [Isma'il bin Salim]: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim]: Telah mengabarkan kepada kami ['Ubaidullah bin Abu Bakr] dari kakeknya yaitu [Anas bin Malik] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Jika Ahli Kitab memberi salam kepada kalian, maka jawablah: Wa'alaikum.'

【7】

Shahih Muslim 4025: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Mu'adz]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur yang lain: Dan telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Habib]: Telah menceritakan kepada kami [Khalid] yaitu Ibnu Al Harits ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur yang lain: Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] lafazh ini milik mereka berdua, keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata: 'Aku mendengar [Qatadah] bercerita: dari [Anas] bahwa Para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada beliau: 'Sesungguhnya Ahli Kitab memberi salam kepada kami, bagaimana kami menjawabnya? ' Jawab beliau: 'Ucapkan: Wa'alaikum'.

【8】

Shahih Muslim 4026: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya], [Yahya bin Ayyub], [Qutaibah] dan [Ibnu Hujr] lafazh ini miliknya Yahya bin Yahya. Berkata Yahya bin Yahya: Telah mengabarkan kepada kami. Dan yang lainya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] yaitu Ibnu Ja'far dari ['Abdullah bin Dinar] bahwa ia mendengar [Ibnu 'Umar] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang-orang Yahudi, bila mereka memberi salam kepadamu, maka salah seorang di antara mereka ada yang mengucapkan: Assaamu 'alaikum (semoga kematian bagi kalian). Maka jawablah: 'Alaika!" Dan telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rahman] dari [Sufyan] dari ['Abdullah bin Dinar] dari [Ibnu 'Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan redaksi yang serupa. Hanya saja dia berkata: 'Maka ucapkanlah oleh kalian: 'Wa Alaika.'

【9】

Shahih Muslim 4027: Dan telah menceritakan kepadaku ['Amru An Naqid] dan [Zuhair bin Harb] dan lafazh ini miliknya Zuhair ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Az Zuhri] dari ['Urwah] dari ['Aisyah] ia berkata: "Serombongan orang-orang Yahudi minta izin untuk bertemu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu mereka mengucapkan: Assaamu 'alaikum (kematian bagimu)." 'Aisyah menjawab: 'Bal 'alaikumus saam wal la'nah.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Ya, 'Aisyah! Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala, senang keramah tamahan dalam segala urusan.' Kata 'Aisyah: 'Tidakkah Anda mendengar ucapan mereka? ' Jawab beliau: 'Ya, aku mendengarnya, bahkan telah ku jawab: wa'alaikum.' Dan telah menceritakannya kepada kami [Hasan bin 'Ali Al Hulwani] dan ['Abad bin Humaid] seluruhnya dari [Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Shalih]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur yang lain: Dan telah menceritakan kepada kami ['Abad bin Humaid]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdur Razaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] keduanya dari [Az Zuhri] melalui sanad ini. Dan di dalam hadits keduanya disebutkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tanpa menyebut huruf 'wau' (Alaikum).

【10】

Shahih Muslim 4028: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Muslim] dari [Masruq] dari ['Aisyah] ia berkata: "Serombongan orang-orang Yahudi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu mereka mengucapkan: Assaamu 'alaika (kematian bagimu) wahai Abu Al Qasim." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: 'Wa Alaikum.' 'Aisyah menjawab: 'Bal 'alaikumus saam wal la'nah (bahkan kematian bagi kalian dan kehinaan).' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: 'Ya, 'Aisyah! Kamu jangan mengucapkan perkataan yang jelek.' 'Aisyah menjawab: 'Tidakkah Anda mendengar ucapan mereka? ' Jawab beliau: 'Bukankah aku telah menjawabnya atas apa yang mereka ucapkan, aku katakan kepada mereka: Wa Alaikum.' Telah menceritakannya kepada kami [Ishaq bin Ibrahim]: Telah mengabarkan kepada kami [Ya'la bin 'Ubaid]: Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] melalui sanad ini. Tapi dia berkata dengan sedikit tambahan: 'Maka dengan cerdasnya Aisyah langsung mengerti apa yang mereka ucapkan dan langsung membalas celaan mereka. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: 'Cukup Aisyah! Sesungguhnya Allah tidak menyukai keburukan di balas dengan keburukan.' Juga dia menambahkan: maka Allah menurunkan ayat: 'Dan Apabila mereka mendatangimu dan mengucapkan ucapan selamat dengan sesuatu yang tidak Allah perintahkan….dan seterusnya hingga akhir ayat. (QS. Al Mujaadalah: 8).

【11】

Shahih Muslim 4029: Telah menceritakan kepadaku [Harun bin 'Abdullah] dan [Hajjaj bin Asy Sya'ir] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Muhammad] ia berkata: Berkata [Ibnu Juraij]: Telah mengabarkan kepadaku [Abu Az Zubair] bahwasanya ia mendengar [Jabir bin 'Abdullah] berkata: Sekelompok orang Yahudi mengucapkan salam kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan ucapan 'As Saamu 'Alaika (Kematian bagimu) wahai Abu Al Qasim. Maka Beliau menjawab: 'Wa Alaikum (juga bagi kalian).' Kemudian Aisyah berkata dengan nada marah: 'Apakah anda tidak mendengar apa yang mereka ucapkan? ' Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: 'Ya, aku telah mendengarnya dan telah aku jawab ucapan mereka. karena sesungguhnya perkataan kita yang dikabulkan sedang perkataan mereka atas kita tidak dikabulkan.'

【12】

Shahih Muslim 4030: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul'Aziz] yaitu Ad Daraawardi dari [Suhail] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian mendahului orang-orang Yahudi dan Nasrani memberi salam. Apabila kalian berpapasan dengan salah seorang di antara mereka di jalan, maka desaklah dia ke jalan yang paling sempit." Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur yang lain: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur yang lain: Dan telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb]: Telah menceritakan kepada kami [Jarir] seluruhnya dari [Suhail] melalui sanad ini. Dan di dalam Hadits Waki' disebutkan: 'Apabila kalian bertemu dengan orang Yahudi.' Sedangkan dalam Hadits Ibnu Ja'far dari Syu'bah dia berkata mengenai ahlu kitab juga di dalam Hadits Jarir dengan lafazh: 'Apabila kalian bertemu dengan mereka.' (tanpa menyebutkan salah seorang di antara mereka).

【13】

Shahih Muslim 4031: Telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Husyaim] dari [Sayyar] dari [Tsabit Al Bunani] dari [Anas bin Malik] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bertemu dengan beberapa orang anak kecil, lalu beliau memberi salam kepada mereka." Dan telah menceritakannya kepadaku [Ismail bin Salim] Telah mengabarkan kepada kami [Husyaim]. Telah mengabarkan kepada kami [Sayyar] melalui jalur ini.

【14】

Shahih Muslim 4032: Dan telah menceritakan kepadaku ['Amru bin 'Ali] dan [Muhammad bin Al Walid] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sayyar] ia berkata: Aku pernah berjalan bersama [Tsabit Al Banani], kemudian kami melewati anak-anak kecil. Maka dia (Tsabit) memberi salam kepada mereka. Setelah itu (Tsabit) bercerita bahwa dia pernah berjalan bersama Anas, kemudian melewati anak-anak kecil dan dia mengucapkan salam kepada mereka. Demikian juga [Anas] bercerita bahwa dia pernah berjalan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian melewati anak-anak kecil, lalu Beliau mengucapkan salam kepada mereka.

【15】

Shahih Muslim 4033: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil Al Jahdari] dan [Qutaibah bin Sa'id] keduanya dari ['Abdul Wahid] dan lafazh ini miliknya Qutaibah: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahid bin Ziyad]: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin 'Ubaidillah]: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Suwaid] ia berkata: Aku mendengar [Abdurraman bin Yazid] berkata: Aku mendengar [Abdullah bin Mas'ud] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadaku: "Tanda izin masuk bagimu ialah, bila tirai telah diangkat. Dan engkau boleh mendengar pembicaraan yang kurahasiakan, kecuali bila kularang." Dan telah menceritakannya kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Muhammad bin 'Abdullah bin Numair] serta [Ishaq bin Ibrahim]. Berkata Ishaq: Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Idris] dari [Al Hasan bin 'Ubaidillah] melalui sanad ini dengan Hadits yang serupa.

【16】

Shahih Muslim 4034: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] berkata: "Pada suatu malam Saudah bin Zam'ah, istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, keluar untuk buang hajat di tanah lapang. Saudah adalah seorang wanita besar yang tingginya melebihi rata-rata wanita Arab, hingga orang-orang yang melihatnya tidak akan sulit untuk mengenalinya. Kebetulan 'Umar bin Khaththab melihatnya dan berkata: 'Hai Saudah, demi Allah saya bisa mengenalimu. Oleh karena itu, janganlah kamu keluar rumah.' 'Aisyah berkata: 'Setelah itu ia berbalik pulang ke rumah. Pada saat itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang makan malam dengan sepotong daging di tangannya. Lalu Saudah masuk ke dalam rumah untuk buang hajat. Tetapi 'Umar berkata begini dan begitu.' 'Aisyah berkata: 'Tak lama kemudian Rasulullah pun menerima wahyu. Setelah menerima wahyu -sementara sepotong daging masih beliau pegang- beliau pun bersabda: 'Sesungguhnya kalian (para istriku) diperbolehkan keluar rumah untuk buang hajat.' Dan di dalam riwayat Abu Bakr di sebutkan dengan lafazh Yafra'u (tubuhnya tinggi). Abu Bakr di dalam Hadits menambahkan, Hisyam berkata: yaitu Al Barraz. Dan telah menceritakannya kepada kami [Abu Kuraib]: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair]: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] melalui jalur ini, dan dia berkata: 'Dia adalah seorang wanita yang tinggi tubuhnya di antara yang lainnya. Dia juga berkata: 'Pada saat itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang makan malam.' Dan telah menceritakannya kepadaku [Suwaid bin Sa'id]: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Mushir] dari [Hisyam] melalui jalur ini.

【17】

Shahih Muslim 4035: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits]: Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Kakekku]: Telah menceritakan kepadaku ['Uqail bin Khalid] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah bin Az Zubair] dari ['Aisyah] bahwa para isteri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar di waktu malam apabila mereka hendak buang hajat ke tempat yang telah disediakan di lapangan. Lalu 'Umar bin Khaththab mengusulkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam supaya para isteri beliau memakai hijab. Tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diam saja, tidak melakukan apa yang diusulkan 'Umar. Maka pada suatu malam keluar isteri beliau, Saudah binti Zam'ah, lalu ditegur oleh 'Umar: 'Hai Saudah! Kami mengenali engkau! ' Kata 'Umar: 'Sesungguhnya 'Umar menegurnya hanya karena dia ingin semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala menurunkan ayat yang memerintahkan hijab. Kata 'Aisyah: 'Memang, tidak lama kemudian maka turunlah ayat hijab.' Telah menceritakan kepada kami ['Amru An Naqid]: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.

【18】

Shahih Muslim 4036: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan ['Ali bin Hujr] berkata [Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami. Dan berkata [Ibnu Hujr]: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur yang lain: Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] dan [Zuhair bin Harb] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Az Zubair] dari [Jabir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketahuilah! Seorang laki-laki bukan muhrim tidak boleh bermalam di rumah perempuan janda, kecuali jika dia telah menikah, atau ada muhrimnya."

【19】

Shahih Muslim 4037: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id]: Telah menceritakan kepada kami [Laits]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur yang lain: Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh]: Telah mengabarkan kepada kami [Al Laits] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Abu Al Khair] dari ['Uqbah bin 'Amir] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hindarilah oleh kalian masuk ke rumah-rumah wanita!" Lalu seorang Anshar bertanya: "Wahai, Rasulullah! Bagaimana pendapat Anda tentang Al Hamwu (ipar)." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Al Hamwu (ipar) adalah kematian." Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah bin Wahb] dari ['Amru bin Al Harits], [Al Laits bin Sa'd], [Haywah bin Syuraih] dan selain mereka, bahwa [Yazid bin Abu Habib] menceritakan kepada mereka melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.

【20】

Shahih Muslim 4038: Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] ia berkata: Aku mendengar [Al Laits bin Sa'd] berkata: "Al Hamwu adalah saudara suami dan yang lainnya dari kerabat dekat suami seperti sepupu dan seterusnya."

【21】

Shahih Muslim 4039: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ma'ruf]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku ['Amru]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur yang lain: Dan Telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah bin Wahb] dari ['Amru bin Al Harits], [Bakr bin Sawadah]: Telah menceritakan kepadanya: ['Abdur Rahman bin Jubair]: Telah menceritakan kepadanya: ['Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash]: Telah menceritakan kapadanya bahwa beberapa orang Bani Hisyam datang ke rumah Asma' binti 'Umais, isteri Abu Bakar Shiddiq (ketika Abu Bakar sedang tidak di rumah). Tiba-tiba Abu Bakar pulang dan bertemu dengan mereka. Abu Bakar merasa kurang senang atas kedatangan mereka yang demikian. Lalu diceritakannya hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Jawab beliau: "Aku tidak melihat sesuatu yang buruk atas kedatangan mereka. Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menyucikan Asma' binti 'Umais dari hal-hal yang demikian." Kemudian beliau naik mimbar, lalu beliau bersabda: 'Sesudah hari ini, seorang laki-laki tidak boleh masuk ke rumah seorang wanita yang suaminya sedang pergi, kecuali bila laki-laki itu disertai seorang atau dua orang teman laki-laki.'

【22】

Shahih Muslim 4040: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab]: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit Al Bunani] dari [Anas] bahwa Pada suatu ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sedang berdua dengan salah seorang isteri beliau. Kemudian lewat di dekat beliau seorang laki-laki. Orang itu dipanggil oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka dia datang menemui beliau. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadanya: "Hai, Fulan! Ini isteriku, si Fulanah." orang itu menjawab: "Ya, Rasulullah! Aku tidak menduga-duga dengan Anda." Beliau bersabda: "Sesungguhnya setan berjalan dalam tubuh manusia melalui aliran darah."

【23】

Shahih Muslim 4041: Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan ['Abad bin Humaid] lafazh keduanya tidak jauh berbeda: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdur Razaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Ali bin Husain] dari [Shafiyyah binti Huyay] ia berkata: "Pada suatu ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sedang I'tikaf. Aku mendatangi beliau malam hari, lalu aku berbicara kepadanya. Sesudah itu aku berdiri hendak pulang, dan beliau berdiri pula mengantarku ketika itu Shafiyah tinggal di rumah Usamah bin Zaid. Tiba-tiba lewat dua orang laki-laki Anshar. Tatkala mereka melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mereka kemudian mempercepat langkahnya. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada mereka: 'Hai, pelan-pelan sajalah kalian. Ini adalah isteriku, Shafiyah binti Huyay.' Mereka menjawab: 'Subhanallah, ya Rasulullah! ' Beliau bersabda: 'Sesungguhnya setan berjalan dalam tubuh manusia melalui aliran darah. Aku khawatir kalau-kalau setan membisikkan sesuatu yang jahat ke dalam hati kalian.' Dan telah menceritakannya kepada kami ['Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi]: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Al Yaman]: Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri]: Telah mengabarkan kepada kami ['Ali bin Husain] bahwa [Shafiyyah] istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengabarkan kepadanya, bahwasannya dia pernah datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menjenguknya ketika beliau sedang I'tikaf di Masjid pada kesepuluh terakhir dari bulan RamAdhan. Lalu dia berbincang-bincang dengan beliau sejenak, lalu dia berdiri hendak pulang dan Nabi pun ikut berdiri hendak mengantarkannya. (dan seterusnya) sebagaimana yang di ceritakan di dalam Hadits Ma'mar hanya saja di dalam Hadits tersebut Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menggunakan lafazh 'yablagh' bukan 'yajri' (mengalir).

【24】

Shahih Muslim 4042: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dari [Malik bin Anas] sebagaimana yang telah di bacakan kepadanya dari [Ishaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah] bahwa [Abu Murrah] -budak dari- 'Aqil bin Abu Thalib: Telah mengabarkan kepadanya dari [Abu Waqid Al Laitsi] "Bahwa pada saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang duduk di masjid beserta para sahabatnya, tiba-tiba datang tiga orang. Yang dua orang mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sedang yang seorang lagi terus pergi begitu saja. Salah seorang di antara yang berdua tadi kemudian mencari-cari tempat kosong dalam halaqah tersebut, lalu dia duduk di situ. Sedangkan seorang lagi mencari-cari tempat dan duduk di bagian belakang. Adapun orang yang ketiga dia pergi begitu saja. Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selesai memberikan pengajian beliau bersabda: 'Perhatikanlah, maukah kuberitahukan kepada kalian tentang orang yang bertiga itu? Satu di antaranya mencari tempat di sisi Allah, maka Allah melapangkan tempat baginya. Orang yang kedua malu-malu, maka Allah pun malu pula kepadanya. Dan orang yang ketiga jelas dia berpaling, maka Allah berpaling pula daripadanya.' Dan telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Al Mundzir]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdush Shamad]: Telah menceritakan kepada kami [Harb] yaitu Ibnu Syadad: Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Dan telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Manshur]: Telah mengabarkan kepada kami [Habban]: Telah menceritakan kepada kami [Aban] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Katsir] bahwa [Ishaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah]: Telah menceritakan kepadanya melalui sanad ini dengan Hadits yang semakna.

【25】

Shahih Muslim 4043: Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id]: Telah menceritakan kepada kami [Laits]: Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rumh bin Al Muhajir]: Telah mengabarkan kepada kami [Al Laits] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Janganlah kamu menyuruh orang lain berdiri dari tempat duduknya, kemudian kamu duduk di tempatnya."

【26】

Shahih Muslim 4044: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah bin Numair]: Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Dan telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb]: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] yaitu Al Qaththan: Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahhab] yaitu Ats Tsaqafi seluruhnya dari ['Ubaidillah]: Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan lafazh ini miliknya: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] dan [Abu Usamah] serta [Ibnu Numair] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Janganlah kamu menyuruh saudaramu berdiri dari tempat duduknya lalu kamu duduk di tempatnya, tetapi katakanlah kepadanya: 'Marilah kita lapangkan tempat duduk kita! ' Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Ar Rabi'] dan [Abu Kamil] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad]: Telah menceritakan kepada kami [Ayyub]: Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Dan telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Habib]: Telah menceritakan kepadaku [Rauh]: Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi']: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Razaq] keduanya dari [Ibnu Juraij]: Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi']: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Fudhaik]: Telah mengabarkan kepadaku [Adh Dhahak] yaitu Ibnu 'Utsman seluruhnya dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebagimana Hadits Laits. Akan tetapi dia tidak menyebutkan: 'Marilah berlapang-lapang.' Dan di dalam Hadits Juraij ada tambahan: 'Aku berkata: Apakah hal itu di lakukan pada hari Jum'at? Beliau menjawab: 'Pada hari Jum'at maupun bukan.'

【27】

Shahih Muslim 4045: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul A'la] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Ibnu 'Umar] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah salah seorang di antara kalian membangunkan temannya dari tempat duduknya kemudian dia duduki tempatnya itu." Karena itu apabila seseorang berdiri untuk memberikan tempat duduknya kepada Ibnu 'Umar, dia tidak mau menempatinya. Dan telah menceritakannya kepada kami [Abad bin Humaid] Telah mengabarkan kepada kami [Abdur razak] Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] melalui sanad ini dengan Hadits yang serupa.

【28】

Shahih Muslim 4046: Dan telah menceritakan kepada kami [Salamah bin Syabib]: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin A'yan]: Telah menceritakan kepada kami [Ma'qil] yaitu 'Ubaidillah dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Janganlah kamu menyuruh saudaramu berdiri pada hari Jum'at dari tempat duduknya untuk kamu gantikan tempatnya itu, tetapi katakanlah kepadanya: "Marilah kita berlapang-lapang!"

【29】

Shahih Muslim 4047: Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id]: Telah mengabarkan kepada kami [Abu 'Awanah] dan berkata [Qutaibah] juga: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz] yaitu Ibnu Muhammad keduanya dari [Suhail] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian berdiri" (sedangkan dalam Hadist Abu 'Awanah menggunakan lafazh: "Barangsiapa berdiri dari tempat duduknya") kemudian dia kembali lagi ke tempatnya itu, maka dia lebih berhak dengan tempatnya."

【30】

Shahih Muslim 4048: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Waki']: Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lainnya: Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim]: Telah mengabarkan kepada kami [Jarir]: Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lainnya: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] seluruhnya dari [Hisyam]: Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lainnya: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] juga dengan lafazh ini: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair]: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Bapaknya] dari [Zainab binti Ummu Salamah] dari [Ummu Salamah] bahwa seorang banci datang ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang berada di rumahnya (Ummu Salamah). Maka si Banci berkata kepada saudara laki-laki Ummu Salamah: "Hai, 'Abdullah bin Abu Umaiyah! Jika Allah memenangkan bagi kalian kota thaif besok, maka aku akan menunjukkan bagimu anak perempuan Ghailan. Kalau dia menghadap, dia menghadap dengan empat anggota tubuhnya, dan kalau dia membelakang, dia membelakang dengan delapan anggota tubuhnya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendengar ucapan Banci itu, lalu beliau bersabda: 'Jangan izinkan lagi dia masuk ke rumahmu! '

【31】

Shahih Muslim 4049: Dan telah menceritakan kepada kami ['Abad bin Humaid]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdur Razaq] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Urwah] dari ['Aisyah] ia berkata: "Seorang banci masuk ke tempat para isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu mereka menganggapnya seperti orang yang tidak mempunyai birahi terhadap perempuan. kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam datang, dan si Banci itu sedang berada di antara mereka. Dia menggambarkan perempuan yang katanya: 'Wanita bila menghadap, dia menghadap dengan empat anggota tubuhnya, dan bila membelakang, dia membelakang dengan delapan anggota tubuhnya.' Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Perhatikanlah, bukankah dia mengerti apa yang ada di sini? Karena itu janganlah kalian izinkan masuk ke rumah kalian.' Kata 'Aisyah: 'Sejak itu rumah kami tertutup bagi si banci.'

【32】

Shahih Muslim 4050: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al 'Ala Abu Kuraib Al Mahdani]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam]: Telah mengabarkan kepadaku [Bapakku] dari [Asma' binti Abu Bakr] ia berkata: "Aku menikah dengan Zubair, sedangkan dia tidak mempunyai apa-apa. Tidak punya pelayan, harta dan sebagainya, selain hanya seekor kuda. Karena itu akulah yang memberi makan kuda, merawat dan melatihnya. Aku pula yang menumbuk biji kurma untuk makan, menyediakan makan dan minumnya, dan aku pula yang menjahit dan memasak. Tetapi aku tidak pandai membuat roti. Karena itu roti kami dibuatkan oleh tetangga kami orang-orang Anshar. Mereka adalah wanita-wanita yang baik. Kata Asma' selanjutnya: 'Aku juga menjunjung buah kurma di kepalaku dari kebun yang dijatahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada Zubair, membawanya sejauh dua farsakh. Pada suatu hari aku membawa buah kurma yang kujunjung di kepalaku. Di tengah jalan aku bertemu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beserta beberapa orang sahabatnya: 'Ikh! Ikh! ' Kata beliau menghentikan dan menyuruh untanya berlutut, untuk memboncengku di belakangnya. Setelah itu Asma berkata (ketika bercerita kepada suaminya): 'Tetapi aku malu dan aku tahu bahwa engkau pencemburu.' Jawab Zubair: 'Demi Allah, sesungguhnya bebanmu menjunjung buah kurma di kepalamu, bagiku terasa lebih berat daripada engkau membonceng dengan beliau.' Kata Asma' selanjutnya: Akhirnya, sesudah kejadian itu Abu Bakar, ayahku, mengirim seorang pelayan untuk kami. Dia mengambil alih pemeliharaan kuda menggantikanku. Rasanya seolah-olah aku terbebas dari beban dan kerja berat.'

【33】

Shahih Muslim 4051: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid Al Ghurbari]: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Ibnu Abu Mulaikah] bahwa [Asma'] berkata: Aku membantu suamiku Zubair dalam urusan pekerjaan di rumah. Dia memiliki sesekor kuda, dan akulah yang merawatnya. Tidak ada yang lebih berat bagiku untuk membantunya selain merawat seekor kuda. Akulah yang mencarikan rumputnya dan membersihkannya. (perawi) berkata: kemudian pada suatu ketika dia mendapatkan seorang pembantu -dia adalah tawanan yang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.- lalu nabi memberikannya kepada Asma' sebagai pembantu. Asma' berkata: dia telah membantuku merawat seekor kuda hingga akhirnya telah meringankanku. Pada suatu ketika seorang laki-laki datang kepadaku seraya berkata: wahai Ummu Abdullah! Aku ini seorang yang fakir, bolehkah aku berjualan di bawah naungan atap rumahmu? Asma' menjawab: jika suamiku, Zubair mengizinkanmu Maka datanglah kembali, ketika Zubair sudah ada di rumah. pada saat yang lain orang itu datang kembali seraya berkata: 'Wahai Ummu Abdullah, aku ini seorang yang fakir, aku ingin berjualan di bawah naungan rumahmu maka izinkanlah! Asma' menjawab: 'Ada apa denganmu, apakah di Madinah ini tidak ada rumah lagi selain rumahku? Mendengar hal itu Zubair berkata kepada Asma': kenapa kamu melarang seorang yang fakir berjualan? Akhirnya orang tersebut berjualan hingga mendapatkan hasilnya. Akupun bisa menjual kepadanya seorang budak. Hingga pada suatu ketika Zubair berkata kepadaku menanyakan uang hasil penjualannya yang pernah aku simpan. Zubair berkata: berikanlah uang itu padaku. Lalu Asma' menjawab: 'Aku telah menginfakkan uang tersebut.'

【34】

Shahih Muslim 4052: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dia berkata: aku membaca Hadist [Malik] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila kamu bertiga, maka janganlah yang dua orang berbisik tanpa yang ketiga. Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] dan [Ibnu Numair]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan ['Ubaidullah bin Sa'id] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] yaitu Ibnu Sa'id seluruhnya dari ['Ubaidullah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] dan [Ibnu Rumh] dari [Al Laits bin Sa'd]: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Ar Rabi'] dan [Abu Kamil] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Ayyub]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata: Aku medengar [Ayyub bin Musa]. Mereka semua dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang semakna dengan Hadits Malik.

【35】

Shahih Muslim 4053: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Hannad bin As Sari'] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Manshur]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan ['Utsman bin Abu Syaibah] serta [Ishaq bin Ibrahim] dan lafazh ini miliknya Zuhair. Berkata Ishaq: Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Abu Wail] dari [Abdullah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila kamu bertiga, maka janganlah yang dua orang berbisik tanpa yang ketiga, sebelum dia berbaur dengan yang lainnya. Karena hal itu dapat menyinggung perasaan."

【36】

Shahih Muslim 4054: Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya], [Abu Bakr bin Abu Syaibah], [Ibnu Numair], [Abu Kuraib] dan lafazh ini miliknya Yahya. Berkata Yahya: Telah mengabarkan kepada kami. Dan yang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Syaqiq] dari ['Abdullah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila kamu bertiga, maka janganlah yang dua orang berbisik tanpa yang ketiga, Karena hal itu dapat menyinggung perasaannya." Dan telah menceritakannya kepada kami [Ishaq bin Ibrahim]: Telah mengabarkan kepada kami ['Isa bin Yunus]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Umar]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] keduanya dari [Al A'masy] melalui jalur ini.

【37】

Shahih Muslim 4055: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu 'Umar Al Makki]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz Ad Darawardi] dari [Yazid] yaitu Ibnu 'Abdillah bin Usamah bin Al Hadi dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Abu Salamah bin 'Abdur Rahman] dari ['Aisyah] istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dia berkata: "Bila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sakit, Jibril datang meruqyahnya. Jibril mengucapkan: 'Bismillaahi yubriika, wa min kulli daa-in yusyfika, wa min syarri hasidin idza hasad, wa syarri kulli dzi 'ainin.' (Dengan nama Allah yang menciptakanmu. Dia-lah Allah yang menyembuhkanmu dari segala macam penyakit dan dari kejahatan pendengki ketika ia mendengki serta segala macam kejahatan sorotan mata jahat semua makhluk yang memandang dengan kedengkian).

【38】

Shahih Muslim 4056: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Hilal Ash Shawaf]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul Warits]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin Shuhaib] dari [Abu Nadhrah] dari [Abu Sa'id] bahwa Jibril mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian berkata: "Hai Muhammad, apakah kamu sakit? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: 'Ya. Aku sakit. Lalu Jibril meruqyah beliau dengan mengucapkan: 'Dengan nama Allah aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu dan dari kejahatan segala makhluk atau kejahatan mata yang dengki. Allah lah yang menyembuhkanmu. Dengan nama Allah aku meruqyahmu.'

【39】

Shahih Muslim 4057: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi']: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Razaq]: Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabih] dia berkata: "Inilah yang telah diceritakan [Abu Hurairah] kepada kami dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu dia menyebutkan beberapa Hadits di antaranya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Penyakit yang timbul dari pengaruh jahat pandangan mata memang ada."

【40】

Shahih Muslim 4058: Dan telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi] dan [Hajjaj bin Asy Sya'ir] serta [Ahmad bin Khirasy]. Berkata ['Abdullah]: Telah mengabarkan kepada kami. Dan yang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] dari [Ibnu Thawus] dari [Bapaknya] dari [Ibnu 'Abbas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Penyakit yang timbul dari pengaruh jahat pandangan mata memang ada. Seandainya ada yang dapat mendahului qadar, tentulah itu pengaruh pandangan mata. Karena itu apabila kamu disuruh mandi, maka mandilah!"

【41】

Shahih Muslim 4059: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib]: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] dari [Hisyam] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] ia berkata: "Seorang Yahudi dari Bani Zuraiq, bernama Labid bin A'sham, menyihir Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sehingga beliau mengigau karenanya. Beliau rasanya melakukan sesuatu yang sesungguhnya tidak dilakukannya. Karena itu pada suatu hari atau suatu malam beliau berdo'a, kemudian berdo'a dan berdo'a. Sesudah itu beliau bertanya kepada 'Aisyah: 'Ya, 'Aisyah! Ingatkah engkau bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala pernah memberitakan kepadaku tentang kedatangan dua orang laki-laki, yang satu duduk dekat kepalaku dan yang satu lagi dekat kedua kakiku. Lalu orang yang dekat kepalaku bertanya kepada orang yang dekat kakiku, atau sebaliknya: 'Apakah sakit orang ini? ' Jawabnya: 'Kena sihir! ' dia bertanya: 'Siapa yang menyihirnya? ' yang satunya menjawab: 'Labid bin A'sham! ' dia bertanya lagi: 'Dengan apa disihirnya? ' dia menjawab: 'Pakai sisir serta mayang kurma kering.' Dia bertanya lagi: Di mana sekarang? ' dia jawab: 'Di sumur Dzi Arwan.' Kata 'Aisyah: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pergi mencari barang-barang itu ditemani beberapa orang sahabat. Kemudian beliau bersabda: 'Ya, 'Aisyah. Kulihat air sumur itu kemerah-merahan warnanya, sedang pohan kurmanya kelihatan bagaikan kepala setan.' Lalu aku bertanya: 'Apakah Anda tidak membakarnya? ' Jawab Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: 'Tidak! Karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menyembuhkanku, dan aku tidak ingin membalas kejahatan dengan kejahatan, oleh sebab itu kusuruh kuburkan saja! ' Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah]: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di sihir…(lalu Abu Kuraib menyebutkan seluruh kisah Hadits seperti Hadits Ibnu Numair dan di dalamnya dia menyebutkan: 'lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pergi ke sumur dan melihat ke dalamnya yang di atasnya ada lebah. Aisyah berkata: 'Ya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluarkanlah. (Aisyah tidak menyebutkan, kenapa tidak anda bakar saja). Di dalam Hadits tersebut beliau juga tidak menyebutkan kalimat: 'Aku suruh kuburkan saja.'

【42】

Shahih Muslim 4060: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Habib Al Haritsi]: Telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Hisyam bin Zaid] dari [Anas] bahwa seorang perempuan Yahudi mengantarkan daging yang telah dibubuhi racun kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau makan sebagian. Kemudian perempuan itu dipanggil ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau menanya kepadanya tentang racun itu. Jawabnya: 'Aku sengaja hendak membunuh Anda.' Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: 'Tidak mungkin Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memberi wewenang kepadamu untuk berbuat demikian.' Para sahabat bertanya: 'Bolehkah kami membunuh perempuan itu? ' Jawab beliau: 'Jangan! ' Kata Anas selanjutnya: 'Kami melihat jelas bekas racun itu kelihatan di leher Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.' Dan telah menceritakan kepada kami [Harun bin 'Abdullah]: Telah menceritakan kepada kami [Rauh bin 'Ubadah]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] Aku mendengar: [Hisyam bin Zaid] Aku mendengar: [Anas bin Malik] berkata: bahwa seorang perempuan Yahudi menaruh racun dalam sepotong daging lalu dia membawanya kehadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana Hadits Khalid.

【43】

Shahih Muslim 4061: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan [Ishaq bin Ibrahim]. Berkata Ishaq: Telah mengabarkan kepada kami. Dan berkata [Zuhair] dan lafazh ini miliknya: Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Abu Adh Dhuha] dari [Masruq] dari ['Aisyah] dia berkata: "Apabila salah seorang di antara kami sakit, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengusapnya dengan tangan kanan, lalu beliau mengucapkan: 'Adzhabil ba'sa rabban naas, wasyfi, Anta Syaafi walaa syifaa illa syifaauka, syifaa-an laa yughaadiru saqaman.' ('Wahai Rabb manusia, singkirkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah ia Karena hanya Engkaulah yang bisa menyembuhkannya, tiada kesembuhan kecuali dari-Mu, kesembuhan yang tidak akan menyebabkan penyakit lagi). Maka tatkala beliau sakit dan sakitnya bertambah berat, kupegang tangan beliau aku hendak membacakan mantera seperti yang pernah beliau lakukan kepada kami. Tetapi beliau menarik tangannya dari tanganku, kemudian beliau mengucapkan.: 'Allahummaghfirli, waj'alni ma'arrafiqil a'la (Ya Allah, ampunilah aku, dan jadikanlah aku bersama kekasihku yang tertinggi).' Lalu kutengok beliau, ternyata beliau telah meninggal.' Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Husyaim]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Bisyr bin Khalid]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Bisyr]: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Adi] keduanya dari [Syu'bah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Bakr bin Khalid] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] yaitu Al Qaththan dari [Sufyan] mereka semua dari [Al A'masy] melalui jalur Jarir di dalam Hadits Husyaim dan Syu'bah dengan lafazh: 'beliau mengusap dengan tangannya.' Sedangkan di dalam Hadits Ats Tsauri dengan lafazh: 'beliau mengusap dengan tangan kanannya. Dan di akhir Hadits Yahya dari Sufyan dari Al A'masy dia berkata: lalu Aku menanyakannya kepada [Manshur] lalu dia menceritakan kepadaku dari [Ibrahim] dari Masruq dari Aisyah dengan Hadits yang serupa.

【44】

Shahih Muslim 4062: Dan telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farrukh]: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Masruq] dari ['Aisyah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila menjenguk salah seorang di antara kami yang sakit, beliau mengucapkan: 'Wahai Rabb manusia, singkirkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah ia Karena hanya Engkaulah yang bisa menyembuhkannya, tiada kesembuhan kecuali dari-Mu, kesembuhan yang tidak akan menyebabkan penyakit lagi.'

【45】

Shahih Muslim 4063: Dan telah menceritakannya kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Zuhair bin Harb] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Abu Adh Dhuha] dari [Masruq] dari ['Aisyah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila menjenguk orang sakit beliau mengucapkan kepadanya: "Wahai Rabb manusia, singkirkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah ia Karena hanya Engkaulah yang bisa menyembuhkannya, tiada kesembuhan kecuali dari-Mu, kesembuhan yang tidak akan menyebabkan penyakit lagi." Dan di dalam riwayat Abu Bakr di sebutkan: 'Lalu beliau mendoakannya seraya berucap: 'Dan Engkalah yang bisa menyembuhkan.' Dan telah menceritakan kepadaku [Al Qasim bin Zakaria]: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Musa] dari [Israil] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dan [Muslim bin Shubaih] dari [Masruq] dari ['Aisyah] dia berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila… (dan seterusnya) seperti Hadits Abu 'Awanah dan Jarir.

【46】

Shahih Muslim 4064: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] dan lafazh ini miliknya Abu Kuraib. Dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair]: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meruqyah dengan do'a seperti ini, yang artinya: "Wahai Rabb manusia, singkirkanlah penyakit ini di tangan Engkaulah segala kesembuhan, tidak ada yang bisa menyembuhkannya selain Engkau." Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim]: Telah mengabarkan kepada kami ['Isa bin Yunus] keduanya dari [Hisyam] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.

【47】

Shahih Muslim 4065: Telah menceritakan kepadaku [Suraij bin Yunus] dan [Yahya bin Ayyub] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami ['Abbad bin 'Abbad] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] dia berkata: "Apabila salah seorang isteri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sakit, beliau tiupkan kepadanya surat-surat mu'awwidzaat. Maka tatkala beliau sakit hampir meninggal, kutiupkan pula kepadanya dan kusapukan tangannya ke tubuhnya, karena tangan beliau lebih besar barakahnya daripada tanganku." Dan di dalam riwayat Yahya bin Ayyub dengan lafazh 'Mu'awwidzat' tanpa alif lam.

【48】

Shahih Muslim 4066: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dia berkata: Aku membaca Hadits [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] dari ['Aisyah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila beliau sakit, beliau baca untuk dirinya sendiri surat mu'awwidzaat, kemudian beliau tiupkan. Tatkala sakit beliau bertambah keras, kubacakan surat-surat itu atasnya, kemudian kusapukan dengan tangannya sambil mengharapkan barakah daripadanya." Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir] dan [Harmalah] keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami ['Abad bin Humaid]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdur Razaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin 'Abdullah bin Numair]: Telah menceritakan kepada kami [Rauh]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami ['Uqbah bin Mukram] dan [Ahmad bin 'Utsman An Naufali] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim] keduanya dari [Ibnu Juraij]: Telah mengabarkan kepadaku [Ziyad] seluruhnya dari [Ibnu Syihab] melalui jalur Malik seperti Haditsnya namun di dalam Hadits mereka tidak di sebutkan 'karena mengharap barakah darinya.' Kecuali hanya pada Hadits Malik saja. Dan di dalam Hadits Yunus dan Ziyad di sebutkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila beliau sakit beliau meniupkan untuk dirinya dengan surat al mu'awwidzat seraya mengusapkan padanya dengan tangan beliau.'

【49】

Shahih Muslim 4067: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Mushir] dari [Asy Syaibani] dari ['Abdur Rahman bin Al Aswad] dari [Bapaknya] dia berkata: "Aku pernah bertanya kepada ['Aisyah] tentang ruqyah. Jawabnya: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah membolehkan satu keluarga Anshar melakukan ruqyah untuk setiap penyakit demam.'

【50】

Shahih Muslim 4068: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Husyaim] dari [Mughirah] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari ['Aisyah] dia berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah membolehkan bagi keluarga Anshar melakukan ruqyah untuk penyakit demam.'

【51】

Shahih Muslim 4069: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Zuhair bin Harb] serta [Ibnu Abu 'Umar] dan lafazh ini miliknya Ibnu Abu 'Umar dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Abdu Rabbih bin Sa'id] dari ['Amrah] dari ['Aisyah] bahwa apabila seseorang mengadukan suatu penyakit yang dideritanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, seperti sakit kudis, atau luka, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berucap sambil menggerakkan anak jarinya seperti ini -Sufyan meletakkan telunjuknya ke tanah, kemudian mengangkatnya- Bismillahi turbatu ardhina biriiqati ba'dhina liyusyfaa bihi saqiimuna bi idzni rabbina." (Dengan nama Allah, dengan debu di bumi kami, dan dengan ludah sebagian kami, semoga sembuhlah penyakit kami dengan izin Rabb kami). Ibnu Abu Syaibah berkata: ruqyah tersebut berbunyi: Yusyfaa saqiimunaa'. Dan Zuhair berkata: Doa ruqyah tersebut berbunyi: Liyusyfaa saqiimunaa.'

【52】

Shahih Muslim 4070: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] dan [Ishaq bin Ibrahim]. Ishaq berkata: Telah mengabarkan kepada kami. Dan berkata Abu Bakr dan Abu Kuraib dan lafazh ini miliknya mereka: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] dari [Mis'ar]: Telah menceritakan kepada kami [Ma'bad bin Khalid] dari [Ibnu Syaddad] dari ['Aisyah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruhku supaya meruqyah penyakit dari pengaruh pandangan mata." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah bin Numair] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dengan hadits yang serupa.

【53】

Shahih Muslim 4071: Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ma'bad bin Khalid] dari ['Abdullah bin Syaddad] dari ['Aisyah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruhku supaya meruqyah penyakit dari pengaruh pandangan mata."

【54】

Shahih Muslim 4072: Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Khaitsamah] dari ['Ashim Al Ahwal] dari [Yusuf bin 'Abdullah] dari [Anas bin Malik] mengenai ruqyah dia berkata: Di bolehkan meruqyah penyakit karena penyakit demam, karena gigitan semut, dan pengaruh pandangan mata."

【55】

Shahih Muslim 4073: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] dari [Sufyan]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb]: Telah menceritakan kepada kami [Humaid bin 'Abdur Rahman]: Telah menceritakan kepada kami [Hasan] yaitu Ibnu Shalih keduanya dari ['Ashim] dari [Yusuf bin 'Abdullah] dari [Anas] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membolehkan meruqyah penyakit karena pengaruh pandangan mata, penyakit demam, dan karena gigitan serangga." Demikian juga di dalam Hadits Sufyan Yusuf bin Abdullah bin Al Harits.

【56】

Shahih Muslim 4074: Telah menceritakan kepadaku [Abu Ar Rabi' Sulaiman bin Dawud]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Harb]: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Al Walid Az Zubaidi] dari [Az Zuhriy] dari ['Urwah bin Az Zubair] dari [Zainab bin Ummu Salamah] dari [Ummu Salamah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, katanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda tentang seorang budak perempuan yang tinggal di rumah Ummu Salamah, karena mukanya kelihatan pucat oleh beliau. Maka beliau bersabda: "Dia terkena penyakit pengaruh pandangan mata, karena itu ruqyahlah dia." (karena wajahnya berwarna kuning).

【57】

Shahih Muslim 4075: Telah menceritakan kepadaku ['Uqbah bin Mukram Al 'Ammi]: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim] dari [Juraij] dia berkata: Dan telah mengabarkan kepadaku [Abu Az Zubair] bahwa dia mendengar [Jubair bin Abdullah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan keringanan bagi keluarga Hazm untuk meruqyah bekas gigitan ular. Dan beliau bertanya kepada 'Asma binti 'Umais: "Kelihatannya tubuh anak saudaraku ini kurus kering. Apakah mereka kurang makan?" Asma' menjawab: "Tidak! akan tetapi mereka terkena penyakit 'ain (pengaruh pandangan mata)." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ruqyahlah mereka!" Lalu aku meminta agar beliau meruqyah mereka. Tetapi beliau berkata: "Ruqyahlah mereka."

【58】

Shahih Muslim 4076: Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Hatim]: Telah menceritakan kepada kami [Rauh bin 'Ubadah]: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij]: Telah mengabarkan kepadaku [Abu Az Zubair] bahwa dia telah mendengar [Jabir bin 'Abdillah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membolehkan bagi Bani 'Amru untuk meruqyah dari gigitan ular. Kemudian Abu Az Zubair berkata: Dan aku mendengar Jabir bin 'Abdillah berkata: seekor kalajengking menggigit seseorang di antara kami, yang waktu itu kami sedang duduk-duduk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu orang itu berkata: 'Ya Rasulullah, ruqyahlah saya! Kemudian beliau bersabda: 'Barangsiapa yang bisa memberi manfaat kepada temannya maka lakukanlah! ' Dan telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Yahya Al Umawi] Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] melalui sanad ini dengan Hadits yang serupa. Namun dia berkata: 'Maka salah seorang di antara mereka berkata: 'Ruqyahlah dia ya Rasulullah.'

【59】

Shahih Muslim 4077: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Sa'id Al Asyaj] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] dia berkata: "Seorang laki-laki dari keluarga kami digigit kalajengking. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang telah melarang mantera. Kemudian orang itu menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: 'Ya, Rasulullah! engkau telah melarang mantera, sedangkan aku bisa mengobati dengan mantera dari gigitan kalajengking. 'Jawab beliau: 'Siapa yang sanggup di antara kalian menolong saudaranya, hendaklah dilakukannya.' Dan telah menceritakannya kepada kami ['Utsman bin Abu Syaibah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.

【60】

Shahih Muslim 4078: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah]: Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir]: dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melarang melakukan mantera. Lalu datang keluarga 'Amru bin Hazm kepada beliau seraya berkata: 'Ya Rasulullah! Kami mempunyai mantera untuk gigitan kalajengking. Tetapi Anda melarang melakukan mantera. Bagaimana itu? ' Lalu mereka peragakan mantera mereka di hadapan beliau. Sabda beliau: 'Ini tidak apa-apa. Barangsiapa di antara kalian yang bisa memberi manfaat kepada temannya hendaklah dia melakukannya.'

【61】

Shahih Muslim 4079: Telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Mu'awiyah bin Shalih] dari ['Abdur Rahman bin Jubair] dari [Bapaknya] dari ['Auf bin Malik Al Asyja'i] dia berkata: "Kami biasa melakukan mantera pada masa jahiliyah. Lalu kami bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: 'Ya Rasulullah! bagaimana pendapat Anda tentang mantera? ' Jawab beliau: 'Peragakanlah manteramu itu di hadapanku. Mantera itu tidak ada salahnya selama tidak mengandung syirik.'

【62】

Shahih Muslim 4080: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya At Tamimi]: Telah mengabarkan kepada kami [Husyaim] dari [Abu Bisyr] dari [Abu Al Mutawakkil] dari [Abu Sa'id Al Khudri] bahwa beberapa orang sahabat melakukan perjalanan jauh dan berhenti untuk istirahat pada salah satu perkampungan 'Arab, lalu mereka minta dijamu oleh penduduk kampung itu. Tetapi penduduk enggan menjamu mereka. Penduduk bertanya kepada para sahabat: 'Adakah di antara tuan-tuan yang pandai mantera? Kepala kampung kami digigit serangga.' Menjawab seorang sahabat: 'Ya, ada! Kemudian dia mendatangi kepala kampung itu dan memanterainya dengan membaca surat Al Fatihah. Maka kepala kampung itu pun sembuh. Kemudian dia diberi upah kurang lebih tiga puluh ekor kambing. Tetapi dia enggan menerima seraya mengatakan: 'Tunggu! Aku akan menanyakannya lebih dahulu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, apakah aku boleh menerimanya.' Lalu dia datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menanyakannya hal itu, katanya: 'Ya, Rasulullah! Demi Allah, aku telah memanterai seseorang dengan membacakan surat Al Fatihah.' Beliau tersenyum mendengar cerita sahabatnya dan bertanya: 'Bagaimana engkau tahu Al Fatihah itu mantera? ' Kemudian sabda beliau pula: 'Terimalah pemberian mereka itu, dan berilah aku bagian bersama-sama denganmu.' Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] dan [Abu Bakr bin Nafi'] keduanya dari [Ghundar Muhammad bin Ja'far] dari [Syu'bah] dari [Abu Bisyr] melalui jalur ini, dia menyebutkan di dalam Haditsnya: 'Kemudian orang itu mulai membacakan Ummul Qur'an, dan mengumpulkan ludahnya lalu memuntahkannya, setelah itu orang itu sembuh.

【63】

Shahih Muslim 4081: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun]: Telah mengabarkan kepada kami [Hisyam bin Hasan] dari [Muhammad bin Sirin] dari saudara laki-lakinya [Ma'bad bin Sirin] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dia berkata: Kami singgah pada suatu tempat, lalu datanglah seorang wanita kepada kami dan berkata: "Sesungguhnya pemimpin wilayah ini sedang sakit, maka apakah dari kalian ada seseorang yang bisa meruqyah?" Abu Sa'id berkata: "Maka berdirilah seorang laki-laki mengikuti wanita tersebut, padahal kami tidak mengira bahwa laki-laki tersebut pandai meruqyah. lalu ia meruqyahnya dengan surat Al Fatihah hingga iapun sembuh. Lalu mereka memberi seekor kambing kepadanya dan memberi kami minuman susu." Maka kami bertanya kepadanya: Apakah kamu pandai meruqyah? Dia menjawab: Aku tidak meruqyahnya kecuali dengan surat Al Fatihah. Abu Sa'id berkata: Aku lalu berkata: "Kalian jangan melakukan apapun (mengenai surat al Fatihah) sehingga kita datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, " lalu kami menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian aku menceritakan hal tersebut kepada beliau, maka beliau pun bersabda: "Tidakkah dia tahu bahwa itu adalah ruqyah, bagilah (hadiah itu) dan ikutkan aku dalam pembagian kalian." Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Jarir]: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Namun dia berkata dengan kalimat: 'lalu berdirilah salah seorang di antara kami mengikuti wanita itu, yang kami tidak mengiranya akan melakukan ruqyah.'

【64】

Shahih Muslim 4082: Telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir] dan [Harmalah bin Yahya] keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab]: Telah mengabarkan kepadaku [Nafi' bin Jubair bin Muth'im] dari ['Utsman bin Abu Al 'Ash Ats Tsaqafi] bahwa dia mengadukan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam suatu penyakit yang dideritanya sejak ia masuk Islam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya: "Letakkan tanganmu di tubuhmu yang terasa sakit, kemudian ucapkan Bismillah tiga kali, sesudah itu baca tujuh kali: A'udzu billahi wa qudratihi min syarri ma ajidu wa uhadziru." (Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari penyakit yang aku derita dan aku cemaskan).

【65】

Shahih Muslim 4083: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Khalaf Al Bahili]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdu A'la] dari [Sa'id Al Jurari] dari [Abu Al A'la] bahwa ['Utsman bin Abu Al 'Ash] datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bertanya: "Ya, Rasulullah! Aku sering diganggu setan dalam shalat, sehingga bacaanku menjadi kacau karenanya. Bagaimana itu?" Maka bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: 'Ya, yang demikian itu memang gangguan setan yang dinamakan Khanzab. Karena itu bila engkau diganggunya, maka segeralah mohon perlindungan kepada Allah dari godaannya, sesudah itu meludah ke sebelah kirimu tiga kali! ' Kata Usman: 'Setelah kulakukan yang demikian, maka dengan izin Allah godaan seperti itu hilang.' Telah menceritakannya kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami [Salim bin Nuh] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] keduanya dari [Al Jurairi] dari [Abu Al A'la] dari ['Utsman bin Abu Al 'Ash] bahwa dia menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam (kemudian dia menyebutkan Hadits yang serupa). Namun di dalam Hadits Salim bin Nuh dia tidak menyebutkan 'tiga kali.' Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi']: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Razaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Sa'id Al Jurairi]: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin 'Abdullah bin Asy Syakhikhiri] dari ['Utsman bin Abu Al 'Ash Ats Tsaqafi] dia berkata: 'Aku berkata: 'Ya Rasulullah ……………(kemudian dia menyebutkan Hadits yang serupa dengan mereka).

【66】

Shahih Muslim 4084: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ma'ruf] dan [Abu Ath Thahir] serta [Ahmad bin 'Isa] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku ['Amru] yaitu Ibnu Al Harits dari ['Abdu Rabbih bin Sa'id] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Setiap penyakit ada obatnya. Apabila ditemukan obat yang tepat untuk suatu penyakit, maka akan sembuhlah penyakit itu dengan izin Allah 'azza wajalla."

【67】

Shahih Muslim 4085: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ma'ruf] dan [Abu Ath Thahir] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku ['Amru] bahwa [Bukair] Telah menceritakan kepadanya, ['Ashim bin 'Umar bin Qatadah] Telah menceritakan kepadanya: bahwa [Jabir bin 'Abdullah] pergi mengunjungi Al Muqanna' yang sedang sakit. Kemudian dia berkata: "Aku tidak meninggalkan tempat ini sehingga engkau berbekam. Karena aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sesungguhnya di dalam berbekam ada kesembuhan.'

【68】

Shahih Muslim 4086: Telah menceritakan kepadaku [Nashr bin 'Ali Al Jahdhami]: Telah menceritakan kepadaku [Bapakku]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Sulaiman] dari ['Ashim bin 'Umar bin Qatadah] dia berkata: " [Jabir bin Abdullah] pernah datang pada keluarga kami. Kebetulan, ketika itu ada seseorang yang menderita sakit bengkak bernanah atau luka. Lalu Jabir berkata: 'Kamu sakit apa? ' Ia menjawab: 'Bengkak saya sakit sekali.' Jabir berkata: 'Hai pelayan, panggil tukang bekam kemari! ' Orang yang sakit itu bertanya: 'Ya Abdullah, apa yang akan kamu perintahkan pada tukang bekam itu? ' Jabir menjawab: 'Saya akan menyuruhnya untuk membekam bengkakmu.' Orang sakit itu berkata: 'Demi Allah, dihinggapi lalat atau tersentuh kainnya saja sakit sekali. Apalagi jika dibekam.' Ketika Jabir mengetahui bahwa orang yang sakit tersebut enggan untuk dibekam, maka ia pun berkata: 'Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah bersabda: 'Di antara penyembuhan yang ampuh adalah berbekam, minum madu, atau sudutan dengan panas api.' Sabda beliau selanjutnya: 'Tetapi aku tidak suka dengan penyembuhan besi yang dipanasi.' Ashim berkata: 'Lalu pelayan tersebut datang dengan membawa tukang bekam. Kemudian tukang bekam itu membekam begian tubuh orang yang sakit itu, sehingga hilanglah sakit yang dideritanya.'

【69】

Shahih Muslim 4087: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id]: Telah menceritakan kepada kami [Laits]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh]: Telah mengabarkan kepada kami [Al Laits] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] bahwa Ummu Salamah pernah minta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk berbekam. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh Abu Thaibah membekamnya." Kata Jabir selanjutnya: 'Menurut dugaanku, Abu Thaibah tentulah saudara susuan Ummu Salamah, atau mungkin seorang anak yang belum dewasa.'

【70】

Shahih Muslim 4088: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Abu Bakr bin Abu Syaibah] serta [Abu Kuraib]. Berkata: [Yahya] dan lafazh ini miliknya: Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengirim seorang tabib kepada Ubay bin Ka'ab. Kemudian tabib tersebut membedah uratnya dan menyundutnya dengan besi panas.' Dan telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Jarir]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Manshur]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdur Rahman]: Telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] keduanya dari [Al A'masy] melalui jalur ini, namun keduanya tidak menyebutkan: 'kemudian tabib tersebut membedah uratnya.'

【71】

Shahih Muslim 4089: Dan telah menceritakan kepadaku [Bisyr bin Khalid]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad] yaitu Ibnu Ja'far dari [Syu'bah] dia berkata: Aku mendengar [Sulaiman] berkata: Aku mendengar [Abu Sufyan] berkata: Aku mendengar [Jabir bin Abdullah] berkata: "Ubay kena panah pada urat nadinya dalam perang Ahzab. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyundut lukanya dengan besi panas."

【72】

Shahih Muslim 4090: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus]: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Az Zubair] dari [Jabir]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Khaitsamah] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] dia berkata: "Said bin Mu'adz pernah terkena bidikan panah pada urat tangannya." Jabir berkata: 'Kemudian Rasulullah membedahnya dengan tombak (yang dipanasi dengan api). Setelah itu luka-luka tersebut membengkak. Lalu beliau pun membedahnya lagi.'

【73】

Shahih Muslim 4091: Telah menceritakan kepadaku [Ahmad bin Sa'id bin Shakhr Ad Darimi]: Telah menceritakan kepada kami [Habban bin Hilal]: Telah menceritakan kepada kami [Wuhaib]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Thawus] dari [Bapaknya] dari [Ibnu Abbas] bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berbekam dan memberi upah kepada tukang bekam, dan beliau pernah pula memakai obat tetes hidung."

【74】

Shahih Muslim 4092: Dan telah menceritakannya kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] berkata: [Abu Bakr] Telah menceritakan kepada kami [Waki']. Dan berkata: [Abu Kuraib] dan lafazh ini miliknya: Telah mengabarkan kepada kami [Waki'] dari [Mis'ar] dari ['Amru bin 'Amir Al Anshari] dia berkata: Aku mendengar: [Anas bin Malik] berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berbekam dan beliau tidak pernah mendzalimi seorangpun dalam memberi upah.'

【75】

Shahih Muslim 4093: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] yaitu Ibnu Sa'id dari ['Ubaidillah]: Telah mengabarkan kepadaku [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Penyakit demam panas itu berasal dari panas neraka jahanam. Karena itu dinginkanlah (kompres) dengan air."

【76】

Shahih Muslim 4094: Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dan [Muhammad bin Bisyr]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Numair] dan [Muhammad bin Bisyr] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Penyakit demam yang sangat panas itu berasal dari panas neraka jahanam. Karena itu dinginkanlah (kompreslah) dengan air."

【77】

Shahih Muslim 4095: Dan telah menceritakan kepadaku [Harun bin Sa'id Al Aili]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah menceritakan kepadaku [Malik]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi']: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Fudaik]: Telah mengabarkan kepada kami [Adh Dhahak] yaitu Ibnu 'Utsman keduanya dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sabdanya: "Penyakit demam panas itu berasal dari panas neraka jahanam. Karena itu matikanlah (kompres) dengan air."

【78】

Shahih Muslim 4096: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin 'Abdullah bin Al Hakam]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Harun bin 'Abdillah] dan lafazh ini miliknya: Telah menceritakan kepada kami [Rauh]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Umar bin Muhammad bin Zaid] dari [Bapaknya] dari [Ibnu 'Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Penyakit demam panas itu berasal dari panas neraka jahanam. Karena itu matikanlah (kompreslah) dengan air."

【79】

Shahih Muslim 4097: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] dari [Hisyam] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Penyakit demam panas itu berasal dari panas neraka jahanam. Karena itu dinginkanlah (kompres) dengan air." Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim]: Telah mengabarkan kepada kami [Khalid bin Al Harits] dan ['Abdah bin Sulaiman] seluruhnya dari [Hisyam] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.

【80】

Shahih Muslim 4098: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdah bin Sulaiman] dari [Hisyam] dari [Fathimah] dari [Asma'] bahwasannya seorang perempuan yang sedang sakit panas telah dibawa kepadanya. Lalu dia meminta air. Kemudian ia kompreskan pada dada perempuan itu sambil berkata: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: 'Kompreslah sakit demam itu dengan air.' Dan telah menceritakannya kepada kami [Abu Kuraib]: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] dan [Abu Usamah] dari [Hisyam] melalui jalur ini. Dan di dalam Hadits Ibnu Numair di sebutkan: 'Lalu Asma mengompreskan air padanya sampai ke dadanya. Dan tidak disebutkan di dalam Hadits Abu Usamah kalimat: 'dari luapan api Jahannam.' Abu Ahmad berkata: Ibrahim berkata: Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Bisyr: Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah melalui jalur ini.

【81】

Shahih Muslim 4099: Telah menceritakan kepada kami [Hannad bin As Sari]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari dari [Sa'id bin Masruq] dari ['Abayah bin Rifa'ah] dari kakeknya [Rafi' bin Khadij] dia berkata: Aku mendengar: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Penyakit demam panas itu berasal dari panas neraka jahanam. Karena itu dinginkanlah (kompres) dengan air."

【82】

Shahih Muslim 4100: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Muhammad bin Al Mutsanna], [Muhammad bin Hatim] dan [Abu Bakr bin Nafi'] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Rahman bin Mahdi] dari [Sufyan] dari [Bapaknya] dari ['Abayah bin Rifa'ah]: Telah menceritakan kepadaku [Rafi' bin Khadij] dia berkata: Aku mendengar: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Penyakit demam panas itu berasal dari panas neraka jahanam. Karena itu dinginkanlah oleh kalian (kompres) dengan air." Namun Abu Bakr tidak menyebutkan lafazh: 'Ankum.' Dan dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Rafi' bin Khadij.

【83】

Shahih Muslim 4101: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Hatim]: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Sufyan]: Telah menceritakan kepadaku [Musa bin Abu 'Aisyah] dari ['Ubaidillah bin 'Abdullah] dari ['Aisyah] dia berkata: "Kami pernah mengobati Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan ladud (menuangkan obat dari pinggir mulut orang yang sakit) ketika beliau sedang sakit. Kemudian beliau memberi isyarat, 'janganlah kamu mengobatiku dengan ladud.' Maka kami katakan: 'orang sakit memang tidak suka obat.' Setelah sadar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: 'Tidak ada seorangpun di antara kalian melainkan ia harus dimasuki mulutnya dengan obat (ladud), kecuali Abbas karena dia sekarang tidak bersama kalian.

【84】

Shahih Muslim 4102: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya At Tamimi] dan [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan ['Amru An Naqid] dan [Zuhair bin Harb] dan [Ibnu Abu 'Umar] dan lafazh ini miliknya Zuhair. [Yahya] berkata: Telah mengabarkan kepada kami Sedangkan yang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidillah bin 'Abdullah] dari [Ummu Qais binti Mihshan] saudara perempuan 'Ukkasyah bin Mihshan dia berkata: Aku bersama anakku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada waktu itu anakku belum bisa makan makanan. Tiba-tiba dia kencing di pangkuan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau menyuruh mengambilkan air dan memercikkannya. Ummu Qais berkata: 'Dan aku juga pernah menemui beliau bersama anakku yang aku tekan kerongkongannya untuk menghilangkan sakit amandelnya. Lalu beliau bersabda: "Mengapa kamu tekan kerongkongan anakmu seperti itu? Gunakanlah kust India. Kerena Kust tersebut mengandung tujuh macam obat, di antaranya adalah obat sakit lambung, Su'ut (mengobati lewat hidung) adalah dipergunakan untuk penyakit amandel, dan Ladud (mengobati dari pinggir mulut orang yang sakit) adalah dipergunakan untuk penyakti sakit lambung.

【85】

Shahih Muslim 4103: Dan telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus bin Yazid] bahwa [Ibnu Syihab] Telah mengabarkan kepadanya dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku ['Ubaidillah bin 'Utbah bin Mas'ud] bahwa [Ummu Qays binti Mihshan], termasuk wanita yang turut hijrah dalam kelompok pertama yang membai'at Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan ia adalah saudara perempuan Ukasyah binti Mihshan, salah seorang dari Bani Asad bin Khuzaimah, dia memberitahukan kepada saya bahwasannya ia pernah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersama putranya yang belum dapat memakan makanan sambil ia tekan kerongkong anaknya itu. Yunus berkata: 'A'laqat adalah Ghamazat' (menekan) dengan maksud untuk menghilangkan sakit amandelnya. Ummu Qais berkata: lalu Rasulullah bertanya: "Mengapa kamu tekan kerongkongan anakmu seperti itu? Gunakanlah kust India. Kerena Kust tersebut mengandung tujuh macam obat, salah satu di antaranya adalah obat sakit lambung. Ubaidillah berkata: Ummu Qais memberitahukan kepada saya, bahwasanya putranya kencing pada saat itu, lalu beliau meminta air dan memercikannya pada kencing itu tanpa membasuhnya.

【86】

Shahih Muslim 4104: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh bin Al Muhajirin]: Telah mengabarkan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab]: Telah mengabarkan kepadaku [Abu Salamah bin 'Abdur Rahman] dan [Sa'id bin Al Musayyab] bahwa [Abu Hurairah] Telah mengabarkan kepada mereka berdua, dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di dalam Habbas Sauda ada kesembuhan bagi setiap penyakit kecuali As Saam. As Saam adalah kematian sedangkan Habbasauda adalah As Suuniz (jintan hitam)." Dan telah menceritakannya kepada kami [Abu Ath Thahir] dan [Harmalah] keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Sa'id bin Al Musayyab] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah], ['Amru An Naqid], [Zuhair bin Harb] dan [Ibnu Abu 'Umar] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami ['Abdu bin Humaid]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdur Razaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi]: Telah mengabarkan kepada kami [Abul Yaman]: Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] seluruhnya dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana Hadits Uqail. Dan di dalam Hadits Sufyan di sebutkan 'Habbas sauda' saja tanpa menyebutkan 'As Syuuniz.'

【87】

Shahih Muslim 4105: Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ayyub] dan [Qutaibah bin Sa'id] dan [Ibnu Hujr] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dan dia Ibnu Ja'far dari [Al A'la] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di dalam Habbas Sauda ada kesembuhan untuk setiap penyakit kecuali kematian."

【88】

Shahih Muslim 4106: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits bin Sa'd]: Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Jaddi]: Telah menceritakan kepadaku ['Uqail bin Khalid] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah] dari ['Aisyah] istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa bila ada orang dari keluarganya (Aisyah) yang meninggal maka para wanita pun berkumpul, kemudian mereka pergi kecuali keluarganya dan orang-orang terdekat. Lalu (Aisyah) memerintahkan untuk mengambil periuk yang terbuat dari batu dan diisi dengan talbinah (makanan terbuat dari tepung dan kurma), lalu dimasaklah makanan tersebut, kemudian dibuat bubur dan dituangkanlah makanan tersebut diatasnya. Lalu (Aisyah) berkata: "Makanlah ia, karena sungguh saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Makanan yang terbuat dari tepung dan kurma tersebut penyejuk bagi hati yang sakit dan dapat menghilangkan sebagian kesedihan."

【89】

Shahih Muslim 4107: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Muhammad bin Basysyar]: Dan lafazh ini miliknya Ibnu Al Mutsanna dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Abu Al Mutawakkil] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dia berkata: "Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu dia berkata: 'Saudaraku sakit perut sehingga dia buang-buang air.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Minumkan madu kepadanya! ' Lalu diminumkan madu kepadanya. Kemudian dia datang lagi kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu katanya: 'Telah kuminumkan madu kepadanya, tetapi sakitnya bertambah.' Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruhnya pula meminumkan madu sampai berulang tiga kali. Dia datang untuk keempat kalinya, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tetap menyuruhnya meminumkan madu. Kata orang itu: 'Aku telah meminumkannya, ya Rasulullah, namun sakitnya bertambah juga.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Allah Maha Benar! Perut saudaramu itulah yang dusta.' Lalu diminumkannya pula madu dan sembuhlah dia.' Dan telah menceritakannya kepada kami ['Amru bin Zurarah]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdul Wahhab] yaitu Ibnu 'Atha dari [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Abu Al Mutawakkil An Naji] dari [Abu Sa'id Al Khudri] bahwa seseorang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: 'Saudaraku perutnya sakit, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya: 'Minumkanlah kepadanya madu.' (yang semakna dengan Hadits Syu'bah).

【90】

Shahih Muslim 4108: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dia berkata: Aku membaca Hadits [Malik] dari [Muhammad bin Al Mukandir] dan [Abu An Nadhr] budak 'Umar bin 'Ubaidillah dari ['Amir bin Sa'ad bin Abu Waqqash] dari Bapaknya bahwa dia mendengarnya bertanya kepada [Usamah bin Zaid] 'Apa yang engkau dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang penyakit Tha'un? ' Jawab Usamah: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tha'un (wabah kolera) adalah semacam azab (siksaan) yang diturunkan Allah kepada Bani Israil atau kepada umat yang sebelum kamu. Maka apabila kamu mendengar penyakit tha'un berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu datang ke negeri itu. Dan apabila penyakit itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, janganlah kamu keluar dari negeri itu untuk melarikan diri dari padanya.'

【91】

Shahih Muslim 4109: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab] dan [Qutaibah bin Sa'id] keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Al Mughir] dan dia nasabkan dengan Ibnu Qa'nab. Ibnu 'Abdur Rahman Al Quraisy berkata: dari [Abu An Nadhr] dari ['Amir bin Sa'd bin Abu Waqqash] dari [Usamah bin Zaid] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tha'un (penyakit menular/wabah kolera) adalah suatu peringatan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu lari daripadanya." Dan Hadits Qutaibah seperti itu juga.

【92】

Shahih Muslim 4110: Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abdillah bin Numair]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Muhammad bin Al Mukandir] dari ['Amir bin Sa'd] dari [Usamah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Penyakit Thaa'uun ini adalah suatu peringatan Allah yang ditimpakan kepada umat sebelum kalian atau kepada Bani Israil. Maka apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, janganlah kamu keluar lari daripadanya. Dan bila penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu.

【93】

Shahih Muslim 4111: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Hatim]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakr]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij]: Telah mengabarkan kepadaku ['Amru bin Dinar] bahwa ['Amir bin Sa'ad] Telah mengabarkan kepadanya: Seseorang bertanya kepada Sa'ad bin Abi Waqqash mengenai penyakit Tha'un. Maka kemudian [Usamah bin zaid] berkata: Akan aku ceritakan kepadamu tentang penyakit itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Penyakit Tha'uun ini adalah adzab atau suatu peringatan yang Allah kirimkan kepada sekelompok umat dari kalangan Bani Israil atau umat sebelum kalian. Maka apabila kamu mendengar wabah itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kalian berada, janganlah kalian keluar lari dari padanya." Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Ar Rabi' Sulaiman bin Dawud] dan [Qutaibah bin Sa'id] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad] yaitu Ibnu Zaid: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] keduanya dari ['Amru bin Dinar] dengan sanad Ibnu Juraij dengan Hadits yang serupa.

【94】

Shahih Muslim 4112: Telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru] dan [Harmalah bin Yahya] keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab]: Telah mengabarkan kepadaku ['Amir bin Sa'd] dari [Usamah bin Zaid] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Wabah penyakit ini adalah sebuah adzab, yang dengannya Allah membinasakan sebagian ummat sebelum kalian dan sisanya masih ada dimuka bumi, terkadang datang dan terkadang pergi. Bila terdengar ada di suatu tempat maka janganlah kalian mendatanginya. Dan bila terjadi di suatu tempat sedangkan dia ada di situ maka janganlah kalian menyuruhnya keluar dari tempat itu." Dan telah menceritakannya kepada kami [Abu Kamil Al Jahdari]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahid] yaitu Ibnu Ziyad: Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] melalui jalur Yunus dengan Hadits yang serupa.

【95】

Shahih Muslim 4113: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Adi] dari [Syu'bah] dari [Habib] dia berkata: Ketika kami sedang berada di Madinah, tiba-tiba sampai kepadaku berita bahwa wabah Tha'uun sedang berjangkit di Kufah. Maka [Atha bin Yasar] dan yang lainnya berkata kepadaku: 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Apabila kamu berada di suatu tempat dan wabah tersebut ada di dalamnya, maka janganlah kamu keluar darinya. Dan apabila kamu mendengar wabah tersebut ada di suatu tempat, maka janganlah kamu mendatangi tempat itu." Aku bertanya: dari siapa kamu dapat berita tersebut? Mereka menjawab: 'Dari [Amir bin Sa'ad]. Aku berkata: Aku akan menemuinya. Mereka berkata: 'Dia sedang tidak ada.' Maka aku menemui saudaranya, [Ibrahim bin Sa'ad]. Lalu aku tanyakan kepadanya, dan dia menjawab: 'Aku melihat [Usamah] bercerita kepada Sa'ad seraya berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Penyakit Tha'uun ini adalah adzab atau suatu peringatan, atau sisa dari Adzab yang dengannya Allah menyiksa sekelompok umat sebelum kalian. Maka apabila kamu mendengar wabah itu berjangkit di suatu negeri, dan kamu berada di dalamnya, janganlah kamu keluar darinya. Dan apabila wabah itu berjangkit di suatu negeri, maka janganlah kalian mendatanginya." [Habib] berkata: Aku tanyakan kepada [Ibrahim]: Apakah kamu mendengar [Usamah] mengatakannya kepada Sa'ad dan dia tidak mengingkarinya? Ibrahim menjawab: 'Ya.' Dan telah menceritakannya kepada kami ['Ubaidullah bin Mu'adz]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] melalui jalur ini, namun pada awal Haditsnya dia tidak menyebutkan kisah ['Atha bin Yasar]. Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Habib] dari [Ibrahim bin Sa'd] dari [Sa'd bin Malik] dan [Khuzaimah bin Tsabit] dan [Usamah bin Zaid] mereka berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda seperti Hadits yang semakna dengan Hadits Syu'bah. Dan telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin Abu Syaibah] dan [Ishaq bin Ibrahim] keduanya dari [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Habib] dari [Ibrahim bin Sa'd bin Abi Waqqash] dia berkata: [Usamah bin Zaid] dan [Sa'd] duduk-duduk berdua sedang membicarakan sesuatu. Lalu keduanya berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: (dengan Hadits yang serupa). Telah menceritakannya kepadaku: [Wahb bin Baqiyah]: Telah mengabarkan kepada kami [Khalid] yaitu Ath Thahan dari [Asy Syaibani] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Ibrahim bin Sa'd bin Malik] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Hadits yang serupa.

【96】

Shahih Muslim 4114: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya At Tamimi] dia berkata: Aku membaca Hadits [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari ['Abdul Hamid bin 'Abdur Rahman bin Zaid bin Al Khaththab] dari ['Abdullah bin 'Abdullah bin Al Harits bin Naufal] dari ['Abdullah bin 'Abbas] bahwa Pada suatu ketika 'Umar bin Khaththab pergi ke Syam. Setelah sampai di Saragh, pimpinan tentara datang menyambutnya. Antara lain terdapat Abu "Ubaidah bin Jarrah dan para sahabat yang lain. Mereka mengabarkan kepada 'Umar bahwa wabah penyakit sedang berjangkit di Syam. Ibnu Abbas berkata: 'Umar berkata: 'Panggil ke sini para pendahulu dari orang-orang Muhajirin! ' Maka kupanggil mereka, lalu 'Umar bermusyawarah dengan mereka. Kata 'Umar: 'Wabah penyakit sedang berjangkit di Syam. Bagaimana pendapat kalian? ' Mereka berbeda pendapat. Sebagian mengatakan kepada 'Umar: 'Anda telah keluar untuk suatu urusan penting. Karena itu kami berpendapat, tidak selayaknya Anda akan pulang begitu saja.' Sebagian yang lain mengatakan: 'Anda datang membawa suatu rombongan besar, yang disana terdapat para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kami tidak sependapat jika Anda menghadapkan mereka kepada wabah ini.' Kata 'Umar: 'Pergilah kalian dari sini! ' Kemudian 'Umar berkata lagi: 'Panggil ke sini orang-orang Anshar! ' Maka aku memanggil mereka lalu 'Umar bermusyawarah dengan mereka. Ternyata kebijaksanaan mereka sama dengan orang-orang Muhajirin. Mereka berbeda pendapat seperti orang-orang Muhajirin. Maka kata 'Umar: 'Pergilah kalian dari sini! ' Kata 'Umar selanjutnya: 'Panggil ke sini pemimpin-pemimpin Quraisy yang hijrah sebelum penaklukan Makkah! ' Maka aku memanggil mereka. Ternyata mereka semuanya sependapat, tidak ada perbedaan. Kata mereka: 'Kami berpendapat, sebaiknya Anda pulang saja kembali bersama rombongan Anda dan jangan menghadapkan mereka kepada wabah ini. Lalu 'Umar menyerukan kepada rombongannya: 'Besok pagi-pagi aku akan kembali pulang. Karena itu bersiap-siaplah kalian! ' Abu 'Ubaidah bin Jarrah bertanya: 'Apakah kita hendak lari dari takdir Allah? ' Jawab 'Umar: 'Mengapa kamu bertanya demikian hai Abu 'Ubaidah? Agaknya 'Umar tidak mau berdebat dengannya. Dia menjawab: Ya, kita lari dari takdir Allah kepada takdir Allah. Bagaimana pendapatmu, seandainya engkau mempunyai seekor unta, lalu engkau turun ke lembah yang mempunyai dua sisi. Yang satu subur dan yang lain tandus. Bukanlah jika engkau menggembalakannya di tempat yang subur, engkau menggembala dengan takdir Allah juga, dan jika engkau menggembala di tempat tandus engkau menggembala dengan takdir Allah? ' Tiba-tiba datang ['Abdurrahman bin 'Auf] yang sejak tadi belum hadir karena suatu urusan. Lalu dia berkata: 'Aku mengerti masalah ini. Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Apabila kamu mendengar wabah berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu datangi negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, maka janganlah keluar dari negeri itu karena hendak melarikan diri.' Ibnu 'Abbas berkata: 'Umar bin Khaththab lalu mengucapkan puji syukur kepada Allah, setelah itu dia pergi.' Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan [Muhammad bin Rafi'] dan [Abad bin Humaid], [Ibnu Rafi'] berkata: Telah menceritakan kepada kami, sedangkan yang lainnya berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Abdurrazaq] Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] melalui jalur ini sebagaimana Hadits Malik. Di dalam Hadits Ma'mar ada tambahan Umar berkata: bukankah jika kamu mengembalakan unta di tempat yang tandus dengan meninggalkan tempat yang subur berarti kamu telah membuatnya lemah? Abu Ubaidah menjawab: 'Ya.' Umar berkata: maka berangkatlah! Maka Abu Ubaidah berangkat hingga sampai di Madinah, lalu dia berkata: 'Insya Allah ini adalah tempat tinggal.' Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Thahir] dan [Harmalah bin Yahya] keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahab] Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] melalui jalur ini. Hanya saja dia berkata: Sesungguhnya Abdullah bin Al Harits yang menceritakan kepadanya bukan Abdullah bin Abdullah.'

【97】

Shahih Muslim 4115: Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dia berkata: Aku membaca Hadits [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari ['Abdullah bin 'Amir bin Rabi'ah] bahwa "Pada suatu ketika 'Umar bin Khaththab pergi ke Syam. Setelah sampai di Saragh, dia mendengar bahwa wabah penyakit sedang berjangkit di Syam. Maka 'Abdurrahman bin 'Auf mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: 'Apabila kamu mendengar wabah berjangkit di suatu negeri, maka janganlah kamu datangi negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, janganlah kamu keluar dari negeri itu karena hendak melarikan diri darinya.' Maka Umar pun kembali dari Saragh. Dan dari [Ibnu Syihab] dari [Salim bin Abdullah]: bahwa Umar kembali bersama orang-orang setelah mendengar Hadits [Abdurrahman bin Auf].

【98】

Shahih Muslim 4116: Telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir] dan [Harmalah bin Yahya] dan lafazh ini miliknya Abu Ath Thahir keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus]. [Ibnu Syihab] berkata: Telah menceritakan kepadaku [Abu Salamah bin 'Abdur Rahman] dari [Abu Hurairah]: "Ketika Rasulullah menyabdakan: 'Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian, tidak ada Shafar (kematian di karenakan penyakit cacing perut) yang terjadi dengan sendirinya, dan tidak ada hantu yang gentayangan, maka seorang 'Arab dusun bertanya: 'Ya, Rasulullah! Bagaimana seandainya sekelompok unta yang sehat di padang pasir, kemudian didatangi oleh seekor unta kudisan, kemudian unta yang sehat itu kudisan pula semuanya? ' Jawab Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, 'Siapakah penular yang pertama-tama? ' Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Hatim] dan [Hasan Al Hulwani] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] yaitu Ibnu Ibrahim bin Sa'ad Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] Telah mengabarkan kepadaku [Abu Salamah bin Abdurrahman] dan yang lainnya, bahwa [Abu Hurairah] berkata: sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian, tidak ada Shafar (kematian di karenakan penyakit cacing perut) yang terjadi secara sendirian,, dan tidak ada hantu yang gentayangan, maka seorang 'Arab dusun bertanya: 'Ya, Rasulullah! -dan seterusnya seperti Hadits Yunus.- Dan telah menceritakan kepadaku ['Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi]: Telah mengabarkan kepada kami [Abul Yaman] dari [Syu'aib] dari [Az Zuhri]: Telah mengabarkan kepadaku [Sinan bin Abu Sinan Ad Duali] bahwa [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: -sebagaimana Hadits Yunus dan Shalih- Dan dari [Syu'aib] dari [Az Zuhri] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [As Saib bin Yazid bin Ukhti Namir] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian, tidak ada Shafar (kematian di karenakan penyakit cacing perut) yang terjadi dengan sendirinya,, dan tidak ada hantu yang gentayangan."

【99】

Shahih Muslim 4117: Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir] dan [Harmalah] dan lafazh keduanya tidak jauh berbeda. Keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] bahwa [Abu Salamah bin 'Abdur Rahman bin 'Auf] Telah menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian.' Dan dia juga menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda juga: 'Yang sakit jangan mendekat kepada yang sehat!' Abu Salamah berkata: '[Abu Hurairah] menceritakan kedua Hadits tersebut dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian setelah itu Abu Hurairah diam dari sabda Rasulullah tentang: 'Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian.' Dia memegang Hadits: 'Yang sakit tidak boleh mendekat kepada yang sehat.' Perawi berkata: Al Harits bin Abu Dzubab yaitu sepupu Abu Hurairah berkata: 'Aku mendengar darimu wahai Abu Hurairah anda menyampaikan Hadits ini dengan Hadits yang lain, namun kemudian anda diam tentang Hadits tersebut. Anda telah berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian.' Namun Abu Hurairah menolak hal itu, dan dia berkata: 'Yang sakit tidak boleh mendekati yang sehat.' Tapi Al Harits tetap tidak menerima hal itu hingga Abu Hurairah marah dan berkata dengan logat Habasy, dia berkata kepada Al Harits: 'Apakah kamu tidak tahu apa yang telah ku katakan? ' Al Harits menjawab: 'Tidak.' Abu Hurairah berkata: 'Aku tidak mengatakannya.' Abu Salamah berkata: 'Sungguh Abu Hurairah telah menceritakan kepada kami bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian.' Namun aku tidak tahu apakah Abu Hurairah lupa atau dia telah menasakh (menghapus) salah satu perkataannya. Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Hatim] dan [Hasan Al Hulwani] serta [Abad bin Humaid]. Abad berkata: Telah menceritakan kepadaku. Sedangkan yang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] yakni Ibnu Ibrahim Sa'd: Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab]: Telah mengabarkan kepadaku [Abu Salamah bin 'Abdur Rahman] dia mendengar [Abu Hurairah] berkata: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian.' Juga bersabda: 'Yang sehat janganlah mendekati yang sakit.' Sebagaimana Hadits Yunus. Dan telah menceritakannya kepada kami ['Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi]: Telah mengabarkan kepada kami [Abul Yaman]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.

【100】

Shahih Muslim 4118: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ayyub] dan [Qutaibah] serta [Ibnu Hujr] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] yaitu Ibnu Ja'far dari [Al 'Ala] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian tanpa izin Allah, tidak ada mayat yang bergentayangan, tidak ada bintang tertentu (penyebab turunnya hujan) dan tidak ada kematian di karenakan penyakit cacing perut.

【101】

Shahih Muslim 4119: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus]: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Az Zubair] dari [Jabir]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Khaitsamah] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian, tidak ada pengaruh atau tanda bahaya karena suara burung, dan tidak ada hantu."

【102】

Shahih Muslim 4120: Dan telah menceritakan kepadaku ['Abdullah bin Hasyim bin Hayyan]: Telah menceritakan kepada kami [Bahza]: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] yaitu At Tustari: Telah menceritakan kepada kami [Abu Az Zubair] dari [Jabir] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian tanpa izin Allah, tidak ada hantu bergentayangan dan tidak ada shafar (penyakit perut) yang terjadi dengan sendirinya."

【103】

Shahih Muslim 4121: Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Hatim]: Telah menceritakan kepada kami [Rauh bin 'Ubadah]: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij]: Telah mengabarkan kepadaku [Abu Az Zubair] bahwa dia mendengar [Jabir bin 'Abdullah] berkata: Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian tanpa izin Allah, tidak ada pengaruh atau tanda bahaya suara burung, dan tidak ada hantu." Dan Aku mendengar Abu Zubair menyebutkan bahwa Jabir menjelaskan mengenai sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam 'Wala Shafara'. Abu Zubair bertanya kepada Jabir: 'As Shafar adalah penyakit perut, ' maksudnya penyakit apa itu? Dia menjawab: 'yaitu binatang melata yang ada diperut (cacing). Ibnu Zubair berkata apakah Jabir tidak menjelaskan juga mengenai 'Al Ghaul'? Abu Zubair menjawab: 'Al Ghaul yang dimaksudkan adalah sesuatu yang bisa mempengarungi perasaan.

【104】

Shahih Muslim 4122: Dan telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Razaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidullah bin 'Abdillah bin 'Utbah] bahwa [Abu Hurairah] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada pengaruh jahat karena burung. Dan yang paling baik adalah Al Fa'l. Lalu beliau ditanya: 'Apa itu Al Fa'l, Ya Rasulullah? ' Jawab beliau: 'Kalimah shalihah (baik) yang di dengar oleh salah seorang di antara kalian.' Telah menceritakan kepadaku [Abdul Malik bin Syu'aib bin Laits] Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Kakekku], Telah menceritakan kepadaku [Uqail bin Khalid] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan Telah menceritakannya kepadaku [Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi] Telah mengabarkan kepada kami [Abu Al Yaman] Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] keduanya dari [Az Zuhri] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Dan di dalam Hadits 'Uqail dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, namun dia tidak menyebutkan 'Aku mendengar dari.' Dan di dalam Hadits Syu'aib dia berkata: 'Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam' sebagaimana Hadits Ma'mar.

【105】

Shahih Muslim 4123: Telah menceritakan kepada kami [Haddab bin Khalid]: Telah menceritakan kepada kami [Hammam bin Yahya]: Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Anas] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak penyakit menular tanpa izin Allah, tidak ada pengaruh dikarenakan seekor burung, Tetapi yang mengagumkanku ialah Al Fa'l, yaitu kalimah hasanah atau kalimat thayyibah."

【106】

Shahih Muslim 4124: Dan telah menceritakannya kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] Aku mendengar [Qatadah] bercerita dari [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dia berkata: "Tidak ada penyakit menular tanpa izin Allah, tidak ada pengaruh jahat karena burung. Dan yang paling baik adalah Al Fa'l. lalu beliau ditanya: 'Apa itu Al Fa'l ya Rasulullah? ' Jawab beliau: 'Yaitu kalimat thayyibah."

【107】

Shahih Muslim 4125: Dan telah menceritakan kepadaku [Hajjaj bin Asy Sya'ir]: Telah menceritakan kepadaku [Mu'alla bin Asad]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin Mukhtar]: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin 'Atiq]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sirin] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian penyakit tanpa izin Allah, dan tidak ada pengaruh buruk karena burung, dan aku menyukai al Fa'l (kalimat yang baik)."

【108】

Shahih Muslim 4126: Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb]: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun]: Telah mengabarkan kepada kami [Hisyam bin Hassan] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian penyakit tanpa izin Allah, tidak ada mayat yang bergentayangan, tidak ada pengaruh buruk di sebabkan seekor burung, dan aku menyukai Al Fa'l (kalimat yang baik)."

【109】

Shahih Muslim 4127: Dan telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab]: Telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dia berkata: Aku membaca atas [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Hamzah] dan [Salim Ibnu 'Abdullah bin 'Umar] dari ['Abdullah bin 'Umar] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Terkadang pengaruh jahat (kecelakaan atau kesialan) itu terdapat pada tiga perkara: "Di dalam rumah tangga, dalam diri wanita, dan pada kuda."

【110】

Shahih Muslim 4128: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Ath Thahir] dan [Harmalah bin Yahya] keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Hamzah] dan [Salim] -kedua anak- ['Abdullah bin 'Umar] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian, tidak ada pengaruh atau alamat jahat pada suara burung. Dan adakalanya pengaruh jahat (kecelakaan atau kesialan) itu terdapat pada tiga perkara: 'Dalam diri wanita, pada kuda, dan dalam rumah tangga." Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Umar]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dan [Hamzah] -kedua anak- 'Abdullah bin Umar dari [Bapak mereka berdua] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan ['Amru bin An Naqid] dan [Az Zuhair bin Harb] dari [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami ['Amru An Naqid]: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] dari [Salim] dan [Hamzah] -kedua anak 'Abdullah bin 'Umar- dari ['Abdullah bin 'Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku ['Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits bin Sa'd]: Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Kakekku]: Telah menceritakan kepadaku ['Uqail bin Khalid]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakannya kepada kami [Yahya bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Bisyr Al Mufadhdhal] dari ['Abdur Rahman bin Ishaq]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku ['Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi]: Telah mengabarkan kepada kami [Abul Yaman]: Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] seluruhnya dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai 'kesialan.' Sebagaimana Hadits Malik. Mereka semua tidak menyebutkan tentang 'penularan dan Tathayyur' di dalam Hadits Ibnu Umar kecuali Yunus bin Yazid saja.

【111】

Shahih Muslim 4129: Dan telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin 'Abdullah bin Al Hakam]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Umar bin Muhammad bin Zaid] bahwa dia mendengar [Bapaknya] bercerita: dari [Ibnu Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Kalau memang pengaruh jahat (kecelakaan atau kesialan) benar maka yang pasti hal itu kadang terjadi pada pada kuda, dalam diri wanita dan dalam rumah tangga." Dan Telah menceritakan kepadaku [Harun bin Abdullah] Telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Ubadah] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Namun dia tidak menyebutkan lafazh 'Haqqun' (benar).

【112】

Shahih Muslim 4130: Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Bakr bin Ishaq]: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Maryam]: Telah mengabarkan kepada kami [Sulaiman bin Bilal]: Telah menceritakan kepadaku ['Utbah bin Muslim] dari [Hamzah bin 'Abdullah bin 'Umar] dari [Bapaknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalau memang pengaruh jahat (kecelakaan atau kesialan) benar maka yang pasti hal itu kadang terjadi pada pada kuda, dalam diri wanita dan dalam rumah tangga."

【113】

Shahih Muslim 4131: Dan telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab]: Telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Abu Hazim] dari [Sahl bin Sa'd] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalau memang pengaruh jahat (kecelakaan atau kesialan) benar maka yang pasti hal itu kadang terjadi pada pada diri wanita, pada kuda dan dalam rumah tangga." Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Al Fadhl bin Dukain]: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Sa'd] dari [Abu Hazim] dari [Sahl bin Sa'd] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Hadits yang serupa.

【114】

Shahih Muslim 4132: Dan telah menceritakannya kepada kami [Ishaq bin Ibrahim Al Handzali]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah bin Al Harits] dari [Ibnu Juraij]: Telah mengabarkan kepadaku [Abu Az Zubair] bahwa Aku mendengar: [Jabir] mengabarkan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Kalau memang pengaruh jahat (kecelakaan atau kesialan) benar maka yang pasti hal itu kadang terjadi dalam rumah tangga, pada pembantu, dan pada kuda."

【115】

Shahih Muslim 4133: Telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir] dan [Harmalah bin Yahya] keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Salamah bin 'Abdur Rahman bin 'Auf] dari [Mu'awiyah bin Al Hakam As Sulami] dia berkata: "Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: 'Ya, Rasulullah! Ada beberapa perkara yang kami lakukan pada masa jahiliyah, di antaranya kami biasa mendatangi tukang tenung, Bagaimana itu?" Jawab beliau: 'Jangan! Jangan datangi lagi tukang tenung itu.' Mu'awiyah bertanya lagi: 'Kami juga percaya kepada suara burung sebagai pertanda jahat atau baik. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: 'Yang demikian itu hanyalah dugaan belaka. Maka janganlah hal itu sampai menghalangi urusanmu.' Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi']: Telah menceritakan kepadaku [Hujain] yaitu Ibnu Al Mutsanna: Telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan ['Abad bin Humaid] keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdur Razaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Syababah bin Sawwar]: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi'b]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi']: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin 'Isa]: Telah mengabarkan kepada kami [Malik] seluruhnya dari [Az Zuhri] melalui jalur ini, yang serupa dengan makna Hadits Yunus. Kecuali Malik, dia menyebutkan di dalam Haditsnya tentang Tathayyur (burung) dan tidak menyebutkan tentang tukang tenung. Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] dan [Abu Bakr bin Abu Syaibah] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] yaitu Ibnu 'Ulayyah dari [Hajjaj Ash Shawwaf]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim]: Telah mengabarkan kepada kami ['Isa bin Yunus]: Telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] keduanya dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Hilal bin Abu Maimunah] dari ['Atha bin Yasar] dari [Mu'awiyah bin Al Hakam As Sulami] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang semakna dengan Hadits Az Zuhri dari Abu Salamah dari Mu'awiyah. Dan di dalam Hadits Yahya bin Abu Katsir ada tambahan, dia berkata: Dan di antara kami ada beberapa orang yang biasa membuat garis untuk mengetahui sesuatu? Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dulu juga ada seorang nabi yang membuat garis, barangsiapa yang garisnya sama dengan garis itu maka itulah yang benar."

【116】

Shahih Muslim 4134: Dan telah menceritakan kepada kami ['Abdu bin Humaid]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdur Razaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Yahya bin 'Urwah bin Az Zubair] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] dia berkata: "Aku pernah bercerita kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa para tukang tenung berkata begini dan begitu dan kadang kami lihat kenyataannya memang benar." Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Kata-kata yang benar itu ditangkap oleh bangsa jin, lalu dibisikkannya ke telinga tukang tenung dan ditambahkan ke dalamnya dengan seratus kedustaan."

【117】

Shahih Muslim 4135: Telah menceritakan kepadaku [Salamah bin Syabib]: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin A'yan]: Telah menceritakan kepada kami [Ma'qil] yaitu 'Ubaidullah dari [Az Zuhri]: Telah mengabarkan kepadaku [Yahya bin 'Urwah] bahwa dia mendengar ['Urwah] berkata: ['Aisyah] berkata: Sekelompok orang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang praktek tukang tenung. Lalu beliau menjawab: "Mereka itu tidak benar." Mereka bertanya lagi: "Wahai Rasulullah kadang-kadang apa yang mereka katakan itu memang benar terjadi." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada mereka: "Adapun perkataan yang nyata (benar) itu adalah perkataan yang dicuri oleh jin, kemudian ia memperdengarkannya di telinga walinya sebagaimana ia seekor ayam mendengkur, lalu mereka mencampur adukkan isinya lebih dari seratus kebohongan." Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah bin Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Muhammad bin 'Amru] dari [Ibnu Juraij] dari [Ibnu Syihab] melalui jalur ini yang serupa dengan riwayat Ma'qil dari Az Zuhri.

【118】

Shahih Muslim 4136: Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin 'Ali Al Hulwani] dan ['Abad bin Humaid]. [Hasan] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub]. Dan ['Abad] berkata: Telah menceritakan kepadaku [Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab]: Telah menceritakan kepadaku ['Ali bin Husain] bahwa ['Abdullah bin 'Abbas] berkata: "Seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dari kalangan Anshar bercerita kepadaku: bahwa pada suatu malam ketika mereka sedang duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba mereka dijatuhi bintang (meteor) yang bersinar. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada mereka: 'Apa yang kalian katakan pada masa jahiliyah apabila dijatuhi bintang seperti ini? ' Jawab mereka: 'Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Dahulu kami berkomentar: 'Malam ini telah lahir orang yang besar dan telah meninggal orang yang besar pula.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sesungguhnya bintang (meteor) itu tidak jatuh karena meninggalnya seseorang dan tidak pula karena lahirnya seseorang. Tetapi Rabb kita, yang nama-Nya penuh berkah dan Maha Tinggi, apabila Dia memutuskan suatu urusan, maka bertasbihlah pemikul 'Arasy, kemudian bertasbih pula penduduk langit setelah mereka, sehingga tasbih mereka terdengar pula oleh penduduk langit dunia ini. Kemudian orang-orang yang dekat pemikul 'Arasy berkata kepada mereka: 'Apa yang telah difirmankan Rabb kalian? ' Lalu mereka ceritakan apa yang telah difirmankan Allah. Maka penduduk langit yang lainnya pun saling mencari kabar tersebut sesama mereka, sehingga berita itu sampai pula kepada penduduk langit dunia ini. Berita itu tertangkap oleh bangsa jin, lalu dibisikkannya kepada pemimpin-pemimpin mereka, tetapi mereka dilempar karenanya. Maka apa yang disampaikannya menurut berita yang sebenarnya, itu benar. Tetapi biasanya mereka bohong dan beritanya mereka tambah-tambah.' Dan telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb]: Telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim]: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amru Al Auza'i]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Ath Thahir] dan [Harmalah] keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Salamah bin Syabib]: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin A'yan]: Telah menceritakan kepada kami [Ma'qil] yaitu Ibnu 'Ubaidillah seluruhnya dari [Az Zuhri] melalui jalur ini. Kecuali Yunus berkata: dari 'Abdullah bin 'Abbas: Telah mengabarkan kepadaku beberapa sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari kalangan Anshar. Dan di dalam Hadits Al Auza'i di sebutkan: 'Akan tetapi mereka berbohong dan menambah-nambahi beritanya.' Sedangkan di dalam Hadits Yunus dengan menggunakan lafazh 'Wa laakinnahum' (tetapi mereka). Juga ada tambahan: Allah Ta'ala berfirman: "Sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata: 'Apakah yang telah di firmankan oleh Tuhanmu? Mereka menjawab: 'Perkataan yang benar.' Adapun di dalam Hadits Ma'qil, 'sama dengan Hadits Yunus.' sebagaimana dikatakan oleh Al Auza'i.

【119】

Shahih Muslim 4137: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anazi]: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] yaitu Ibnu Sa'id dari ['Ubaidillah] dari [Nafi'] dari [Shafiyyah] dari [sebagian para isteri] Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Barangsiapa mendatangi tukang tenung lalu dia bertanya kepadanya tentang suatu hal, maka shalatnya tidak akan diterima selama empat puluh malam."

【120】

Shahih Muslim 4138: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Husyaim]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Syarik bin 'Abdillah] dan [Husyaim bin Basyir] dari [Ya'la bin 'Atha] dari ['Amru bin Asy Syarid] dari [Bapaknya] dia berkata: "Dalam delegasi Tsaqif (yang akan Dibai'at Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) terdapat seorang laki-laki berpenyakit kusta. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim seorang utusan supaya mengatakan kepadanya: "Kami telah menerima bai'at Anda. Karena itu Anda boleh pulang."

【121】

Shahih Muslim 4139: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdah bin Sulaiman] dan [Ibnu Numair] dari [Hisyam]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami: [Abu Kuraib] Telah menceritakan kepada kami [Abdah] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Bapakknya] dari ['Aisyah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan supaya membunuh ular bergaris dua putih di punggungnya, karena ular itu dapat membutakan mata dan mencelakakan kandungan perempuan yang hamil." Dan telah menceritakannya kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] Telah mengabarkan kepada kami [Abu Mu'awiyah] Telah mengabarkan kepada kami [Hisyam] melalui jalur ini namun dia menggunakan lafazh 'Abtar' (putus ekornya) dan 'dzu At Tufyatain (bergaris dua putih di punggungnya).'

【122】

Shahih Muslim 4140: Dan telah menceritakan kepadaku ['Amru bin Muhammad An Naqid]: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bunuhlah semua ular, terutama ular bergaris dua putih di punggungnya dan yang putus ekornya, karena keduanya dapat menggugurkan kandungan perempuan hamil dan membutakan mata." Kata Salim: 'Karena itu [Ibnu 'Umar] membunuh setiap ular yang ditemuinya. Pada suatu ketika [Abu Lubabah bin 'Abdul Mundzir] atau [Zaid bin Khaththab] melihatnya sedang mengejar ular hendak dibunuhnya. Abu Lubabah berkata: 'Sesungguhnya telah dilarang oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membunuh ular-ular yang bersarang di rumah-rumah.'

【123】

Shahih Muslim 4141: Dan telah menceritakan kepada kami [Hajib bin Al Walid]: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Harb] dari [Az Zubaidi] dari [Az Zuhri]: Telah mengabarkan kepadaku [Salim bin 'Abdullah] dari [Ibnu 'Umar] dia berkata: "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kami, kaum muslimin, untuk membunuh anjing." Beliau bersabda: 'Bunuhlah ular dan anjing! Serta musnahkanlah ular yang dipunggungnya ada dua garis putih dan ular yang ekornya bunting, karena kedua jenis ular tersebut dapat membutakan mata dan menggugurkan kandungan.' [Az Zuhri] berkomentar: 'Menurut kami, hal itu disebabkan karena racunnya. Wallahu A'lam.' [Salim] berkata: ['Abdullah bin Umar] pernah menyatakan: 'Setiap ular yang saya lihat tidak pernah saya biarkan hidup, melainkan selalu saya bunuh. Pada suatu hari, ketika saya sedang memburu ular yang bersarang/mendekam di rumah, tiba-tiba [Zaid bin Khaththab] atau [Abu Lubabah] lewat seraya berkata: 'Hentikan hai Abdullah! ' Mendengar teguran itu, saya pun menjawab: 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memerintahkan kami untuk membunuh ular.' Zaid bin Khaththab berkata: 'Sebenarnya Rasulullah melarang kita, kaum muslimin, untuk membunuh ular yang bersarang di rumah kita." Dan telah menceritakannya kepada kami [Harmalah bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami ['Abad bin Humaid]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdur Razaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Hasan Al Hulwani]: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Shalih] seluruhnya dari [Az Zuhri] melalui jalur ini. Hanya saja Shalih berkata dengan kalimat: 'Hingga [Abu Lubabah bin Abdul Mundzir] dan [Zaid bin Al Khaththab] melihatku, lalu keduanya berkata: sebenarnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hanya melarang untuk membunuh ular yang bersarang di sekitar rumah kita. Sedangkan di dalam Hadits Yunus disebutkan: 'Bunuhlah ular-ular.' -tanpa menyebutkan yang bergaris dua putih dan yang buntung.-

【124】

Shahih Muslim 4142: Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rumh]: Telah mengabarkan kepada kami [Al Laits]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan lafazh ini miliknya: Telah menceritakan kepada kami [Laits] dari [Nafi'] bahwa [Abu Lubabah] berkata kepada Ibnu Umar agar dia membuka pintu rumah miliknya supaya lebih dekat pergi ke Masjid. Namun tiba-tiba beberapa anak kecil melihat kulit ular. Maka Abdullah berkata: "Cari dan ikut ia! Lalu bunuhlah oleh kalian!" Abu Lubabah berkata: 'Jangan kalian bunuh, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang membunuh ular-ular yang berada di rumah.'

【125】

Shahih Muslim 4143: Dan telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farrukh]: Telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Hazim]: Telah menceritakan kepada kami [Nafi'] dia berkata: Ibnu 'Umar pernah membunuh semua ular hingga kemudian [Abu Lubabah bin Al Mundzir Al Badri] menceritakan kepada kami bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang membunuh ular-ular kecil yang berada di rumah. Maka Ibnu Umar pun tidak membunuhnya lagi.

【126】

Shahih Muslim 4144: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] yaitu Al Qaththan dari ['Ubaidullah]: Telah mengabarkan kepadaku [Nafi'] bahwa dia mendengar [Abu Lubabah] mengabarkan kepada Ibnu Umar: 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang membunuh ular-ular kecil.'

【127】

Shahih Muslim 4145: Dan telah menceritakannya kepada kami [Ishaq bin Musa Al Anshari]: Telah menceritakan kepada kami [Anas bin 'Iyadh]: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah] dari [Nafi'] dari ['Abdullah bin 'Umar] dari [Abu Lubabah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku ['Abdullah bin Muhammad bin Asma' Adh Dhuba'i] Telah menceritakan kepada kami [Juwariyah] dari [Nafi'] dari ['Abdullah] bahwa [Abu Lubabah] Telah mengabarkan kepadanya: 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang membunuh ular-ular kecil yang berada di rumah.'

【128】

Shahih Muslim 4146: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahhab] yaitu Ats Tsaqafi dia berkata: Aku mendengar: [Yahya bin Sa'id] berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Nafi'] bahwa [Abu Lubabah bin 'Abdul Mundzir Al Anshari] yang dulu tinggal di Quba. Kemudian dia pindah ke Madinah. Pada suatu hari tatkala Ibnu Umar duduk bersamanya, Lalu Ibnu Umar hendak membuka pintu kecil di rumahnya, tiba-tiba ada seekor ular di rumah tersebut. Kemudian para sahabat berupaya untuk membunuhnya. Maka Abu Lubabah berkata: 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang membunuh ular-ular yang tinggal di rumah. Dan beliau menyuruh membunuh ular yang buntung ekornya dan ular yang memiliki dua garis putih di punggungnya, karena di katakan kedua ular tersebut dapat membutakan mata dan membunuh bayi-bayi wanita yang hamil.'

【129】

Shahih Muslim 4147: Dan telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Manshur]: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Jahdlam]: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] yaitu Ibnu Ja'far dari ['Umar bin Nafi'] dari [Bapaknya] dia berkata: 'Suatu hari Ibnu Umar berada di samping pakaiannya yang basah, tiba-tiba dia melihat seekor ular kecil. Lalu dia berkata: 'Ikutilah ular ini dan bunuhlah oleh kalian.' [Abu Lubabah] berkata: 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang membunuh ular-ular kecil yang berada di rumah, kecuali ular yang buntung ekornya dan ular yang mempunyai dua garis putih di punggungnya karena kedua ular tersebut bisa membutakan mata dan suka menyerang janin wanita yang hamil.' Dan telah menceritakan kepada kami [Harun bin Sa'id Al Aili]: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah menceritakan kepadaku [Usamah] bahwa [Nafi']: Telah menceritakan kepadanya bahwa [Abu Lubabah] suatu hari lewat di depan Ibnu 'Umar yang sedang berada di sebuah rumah besar, di samping rumah 'Umar bin Khaththab dia sedang mengejar seekor ular -dan seterusnya seperti Hadits Al Laits bin Sa'd.-

【130】

Shahih Muslim 4148: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Abu Bakr bin Abu Syaibah] serta [Abu Kuraib] dan [Ishaq bin Ibrahim] dan lafazh ini milik Yahya. Yahya dan Ishaq berkata: Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari ['Abdullah] dia berkata: "Kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di sebuah gua. Pada waktu itu telah turun kepada beliau surat Al mursalat, dan kami langsung mengambilnya (mendegarnya) dari mulut beliau yang basah. Tiba-tiba ada seekor ular. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: 'Bunuhlah ia! Lalu kami mengejarnya untuk membunuh ular tersebut. Namun ular itu telah lari menghilang. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sungguh Allah telah melindunginya dari serangan kalian sebagaimana Dia juga telah melindungi kalian dari kejahatannya.' Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan ['Utsman bin Abu Syaibah] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.

【131】

Shahih Muslim 4149: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib]: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh] yaitu Ibnu Ghiyats: Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari ['Abdillah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menyuruh orang yang sedang ihram membunuh seekor ular ketika di Mina." Dan telah menceritakan kepada kami ['Umar bin Hafsh bin Ghiyats]: Telah menceritakan kepada kami [Bapakku]: Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy]: Telah menceritakan kepadaku [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari ['Abdullah] dia berkata: 'Ketika kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di sebuah gua….-dan seterusnya yang serupa dengan Hadits Jarir dan Abu Mu'awiyah.-

【132】

Shahih Muslim 4150: Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah bin Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Malik bin Anas] dari [Shaifi] yaitu budak dari Ibnu Aflah: Telah mengabarkan kepadaku [Abu As Saib] -budak- Hisyam bin Zuhrah bahwa suatu ketika dia menemui [Abu Sa'id Al Khudri] di rumahnya. Abu Saib berkata: "Ketika itu saya mendapatkan Abu Said sedang shalat. Lalu saya menungguinya hingga ia selesai shalat. Tiba-tiba saya mendengar sesuatu yang bergerak di pelepah kurma di sudut rumah, lalu saya pun menoleh kepadanya. Ternyata di sana ada seekor ular, maka saya meloncat dari tempat duduk saya untuk membunuhnya. Namun, tak di duga sebelumnya, Abu Sa'id Al Khudri malah memberi isyarat kepada saya agar tetap duduk. Akhirnya saya pun kembali ke tempat duduk saya. Selesai shalat, Abu Sa'id menunjuk sebuah rumah di perkampungan itu seraya berkata: 'Kamu melihat rumah itu hai sahabatku? ' Saya menjawab: 'Ya, saya melihatnya.' Abu Sa'id melanjutkan ucapannya: 'Di rumah itu dulu ada seorang pemuda yang termasuk keluarga kami dan baru saja melangsungkan pernikahannya (pengantin baru). Dulu kami berangkat menuju medan perang Khandak bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika itu pemuda tersebut meminta izin kepada Rasulullah, pada tengah hari, untuk segera pulang menemui isterinya. Akhirnya Rasulullah memberinya izin seraya berkata kepadanya: 'Bawalah senjatamu, karena aku khawatir orang-orang Bani Quraizhah akan menyerangmu! ' Tak lama kemudian, lelaki itu mengambil senjatanya dan pulang ke rumahnya. Setibanya di rumah, ia mendapati isterinya sedang berdiri di tengah pintu. Tak ayal lagi, ia pun langsung mengarahkan tombaknya ke arah isterinya (karena rasa cemburu). Namun isterinya malah berkata kepadanya: 'Tahanlah tombakmu dan masuklah ke dalam rumah agar kamu tahu mengapa aku berada di luar! ' Laki-laki itu masuk ke dalam rumah dan ternyata di dalamnya ada seekor ular besar yang sedang melingkar di atas tempat tidur. Tanpa berkata-kata lagi, langsung ia tikam ular tersebut dengan tombak yang di pegangnya. Setelah itu ia keluar seraya menancapkan tombaknya di depan rumah. Tiba-tiba ular tersebut menghantamnya. Tidak dapat diketahui dengan pasti, siapakah yang mati terlebih dahulu, ular atau pemuda itu? ' Abu Sa'id Al Khudri berkata: 'Akhirnya kami mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk melaporkan peristiwa tersebut kepada beliau. Lalu kami berkata: "Ya Rasulullah, mohonkanlah kepada Allah agar dia dapat hidup! ' Rasulullah pun menjawab: 'Sesungguhnya di kota Madinah ini ada sekelompok jin yang telah masuk Islam. Apabila kamu melihat sesuatu yang aneh dari mereka, maka berilah izin kepada mereka untuk menetap di rumah selama tiga hari. Tetapi, jika setelah tiga hari tidak mau pergi juga, maka bunuhlah ia! Karena ia itu adalah syetan! ' Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi'] Telah menceritakan kepada kami [Wahab bin Jarir bin Hazim] Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dia berkata: Aku mendengar [Asma' bin Ubaid] bercerita dari seorang laki-laki yang biasa dipanggil dengan As Saib, menurut kami dia adalah [Abu As Saib] dia berkata: kami menemui [Abu Sa'id Al Khudzri], tatkala kami sedang duduk, kami mendengar gerakan suara di bawah tempat tidurnya, lalu kami lihat ternyata seekor ular. -dan seterusnya sebagaimana Hadits Malik dari Shaifi. Dan di dalamnya disebutkan: kemudian Rasulullah bersabda: 'Sesungguhnya di kota Madinah ini ada sekelompok jin. Apabila kamu melihat sesuatu yang aneh dari mereka, maka berilah izin kepada mereka untuk menetap di rumah selama tiga hari. Tetapi, jika setelah tiga hari tidak mau pergi juga, maka bunuhlah ia! Karena ia itu adalah kafir! ' Beliau juga bersabda: 'pergilah kalian untuk menguburkan teman kalian.'

【133】

Shahih Muslim 4151: Dan telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb]: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ibnu 'Ajlan]: Telah menceritakan kepadaku [Shaifi] dari [Abu As Saib] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di Madinah terdapat sekelompok jin yang telah masuk Islam. Maka barang siapa yang melihat sesuatu yang aneh dari sekelompok jin-jin ini, beri izinlah dia untuk tinggal selama tiga hari. Jika sesudah tiga dia masih nampak, maka bunuhlah. Karena dia adalah setan."

【134】

Shahih Muslim 4152: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan ['Amru An Naqid] dan [Ishaq bin Ibrahim] serta [Ibnu Abu 'Umar]. [Ishaq] berkata: Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari ['Abdul Hamid bin Jubair bin Syaibah] dari [Sa'id bin Al Musayyab] dari [Ummu Syarik] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruhnya supaya membunuh semua cecak. Sedangkan di dalam Hadits Ibnu Abu Syaibah menggunakana lafazh 'Amara' (menyuruh) saja.

【135】

Shahih Muslim 4153: Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Juraij]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf]: Telah menceritakan kepada kami [Rouh] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami ['Abdu bin Humaid]: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Bakr]: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij]: Telah mengabarkan kepadaku ['Abdul Humaid bin Jubair bin Syaibah] bahwa [Sa'id bin Al Musayyab] Telah mengabarkan kepadanya, [Ummu Syarik] Telah mengabarkan kepadanya, bahwa dia bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang membunuh cecak. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruhnya agar dibunuh saja. Ummu Syarik adalah salah seorang wanita dari Bani Amir bin Luay. Lafazh Hadits Ibnu Abu Khalaf sama dengan lafazh Hadits Abad bin Humaid demikian juga Hadits Ibnu Wahab mirip dengan Hadits tersebut.

【136】

Shahih Muslim 4154: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan ['Abdu bin Humaid] keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdur Razzaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Amir bin Sa'd] dari [Bapaknya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan agar membunuh Al Wazagh (cecak) dan beliau memberi nama Fuwaisiq (si fasik kecil)."

【137】

Shahih Muslim 4155: Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir] dan [Harmalah] keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Az Zuhri] dari ['Urwah] dari ['Aisyah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menamai cecak dengan Fuwaisiq. Harmalah menambahkan: 'Dan aku belum mendengar beliau menyuruh untuk membunuhnya.'

【138】

Shahih Muslim 4156: Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya]: Telah mengabarkan kepada kami [Khalid bin 'Abdullah] dari [Suhail] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang membunuh cecak satu kali pukul, maka dituliskan baginya pahala sebanyak begini dan begini kebaikan. Dan barang siapa yang membunuhnya dua kali pukul, maka dituliskan baginya pahala sebanyak begini dan begini kebaikan berkurang dari pukulan pertama. Dan siapa yang membunuhnya tiga kali pukul, maka pahalanya kurang lagi dari itu." Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id]: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb]: Telah menceritakan kepada kami [Jarir]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah]: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] yaitu Ibnu Zakaria: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib]: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] seluruhnya dari [Suhail] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang semakna dengan Hadits Khalid dari Suhail. Kecuali Jarir dia mengatakan di dalam Haditsnya: 'Barang siapa yang membunuh cecak sekali pukul, maka dituliskan baginya pahala seratus kebaikan, dan barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala yang kurang dari pahala pertama. Dan barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala lebih kurang dari yang kedua. Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah]: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] yaitu Ibnu Zakaria dari [Suhail]: Telah menceritakan kepadaku [Saudara perempuanku] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda: 'Pada pukulan pertama terdapat tujuh puluh kebaikan.'

【139】

Shahih Muslim 4157: Telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir] dan [Harmalah bin Yahya] keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Sa'id bin Al Musayyab] dan [Abu Salamah bin 'Abdur Rahman] dari [Abu Hurairah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sabdanya: "Seekor semut menggigit seorang Nabi di antara nabi-nabi, lalu Nabi tersebut menyuruh membakar sarang semut itu, lalu dibakarlah. Kemudian Allah Subhanahu Wa Ta'ala mewahyukan kepadanya: "Apakah karena seekor semut yang menggigitmu, lalu engkau musnahkan suatu umat yang selalu membaca tasbih."

【140】

Shahih Muslim 4158: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id]: Telah menceritakan kepada kami [Al Mughirah] yaitu Ibnu 'Abdur Rahman Al Hizami dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Ab Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang Nabi suatu hari berhenti di bawah pohon lalu dia di sengat seekor semut. Kemudian Nabi tersebut menyuruh mengeluarkan makanan dan mengeluarkan semua semut dari sarangnya setelah itu menyuruh membakarnya. Kemudian Allah mewahyukan kepadanya: "Apakah karena seekor semut kamu kemudian membakarnya."

【141】

Shahih Muslim 4159: Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi']: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Razzaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabbih] dia berkata: 'Inilah yang telah di ceritakan oleh [Abu Hurairah] kepada kami dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, -kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits yang di antaranya-: dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Suatu hari seorang Nabi berhenti di bawah pohon lalu dia di sengat seekor semut. Kemudian Nabi tersebut menyuruh mengeluarkan makanan dan mengeluarkan semua semut dari sarangnya setelah itu menyuruh membakarnya. Kemudian Allah mewahyukan kepadanya: Apakah karena seekor semut kamu kemudian membakarnya.

【142】

Shahih Muslim 4160: Telah menceritakan kepadaku ['Abdullah bin Muhammad bin Asma' Adh Dhuba'i]: Telah menceritakan kepada kami [Juwariyah bin Asma'] dari [Nafi'] dari ['Abdullah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang wanita disiksa Allah pada hari kiamat lantaran dia mengurung seekor kucing sehingga kucing itu mati. Karena itu Allah Subhanahu Wa Ta'ala memasukkannya ke neraka. Kucing itu dikurungnya tanpa diberi makan dan minum dan tidak pula dilepaskannya supaya ia dapat menangkap serangga-serangga bumi." Dan telah menceritakan kepadaku [Nashr bin 'Ali Al Jahdhami]: Telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] dari ['Ubaidillah bin 'Umar] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dan dari [Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Hadits yang semakna. Dan telah menceritakannya kepada kami [Harun bin 'Abdullah] dan ['Abdullah bin Ja'far] dari [Ma'n bin 'Isa] dari [Malik] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Hadits tersebut.

【143】

Shahih Muslim 4161: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib]: Telah menceritakan kepada kami ['Abdah] dari [Hisyam] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang wanita disiksa Allah pada hari kiamat lantaran dia mengurung seekor kucing tanpa diberi makan dan minum dan tidak pula dilepaskannya supaya ia dapat mencari serangga-serangga yang terdapat di bumi." Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna]: Telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits]: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] melalui jalur ini. Dan di dalam Hadits keduanya disebutkan dengan lafazh 'Rabathathhaa' (di diikatnya). Sedangkan di dalam Hadits Abu Mu'awiyah dengan menggunakan lafazh: 'Hasyaraatil Ardli.' (binatang melata di bumi). Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi'] dan ['Abdu bin Humaid]. 'Abdu berkata: Telah mengabarkan kepada kami dan berkata: [Ibnu Rafi']: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Razzaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dia berkata: [Az Zuhri] berkata: Dan telah menceritakan kepadaku [Humaid bin 'Abdur Rahman] dari [Abu Hurairah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang semakna dengan Hadits Hisyam bin 'Urwah: Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi']: Telah menceritakan kepada kami ['Abdur Razzaq]: Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabbih] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Hadits yang serupa.

【144】

Shahih Muslim 4162: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dari [Malik bin Anas] dari apa yang telah dibacakan kepadanya dari [Sumayya] -budak- Abu Bakr dari [Abu Shalih As Samman] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Pada suatu ketika ada seorang laki-laki sedang berjalan melalui sebuah jalan, lalu dia merasa sangat kehausan. Kebetulan dia menemukan sebuah sumur, maka dia turun ke sumur itu untuk minum. Setelah keluar dari sumur, dia melihat seekor anjing menjulurkan lidahnya menjilat-jilat tanah karena kehausan. Orang itu berkata dalam hatinya: 'Alangkah hausnya anjing itu, seperti yang baru ku alami.' Lalu dia turun kembali ke sumur, kemudian dia menciduk air dengan sepatunya, dibawanya ke atas dan diminumkannya kepada anjing itu. Maka Allah berterima kasih kepada orang itu (diterima-Nya amalnya) dan diampuni-Nya dosanya.' Para sahabat bertanya: 'Ya, Rasulullah! Dapat pahalakah kami bila menyayangi hewan-hewan ini? ' Jawab Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: 'Menyayangi setiap makhluk hidup adalah berpahala.'

【145】

Shahih Muslim 4163: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah]: Telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al Ahmar] dari [Hisyam] dari [Muhammad] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa di suatu hari yang sangat panas seorang wanita pelacur melihat seekor anjing, anjing tersebut mengelilingi sebuah sumur sambil menjulurkan lidahnya karena kehausan, maka kemudian wanita tersebut mencopot sepatunya dan memberi minum anjing tersebut. Allah pun kemudian mengampuni dosa-dosa pelacur itu.

【146】

Shahih Muslim 4164: Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Ath Thahir]: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah bin Wahb]: Telah mengabarkan kepadaku [Jarir bin Hazim] dari [Ayyub As Sakhtiyani] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Abu Hurairah] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Pada suatu ketika ada seekor anjing mengelilingi sebuah sumur. Anjing itu hampir mati kehausan. Tiba-tiba dia terlihat oleh seorang wanita pelacur dari bangsa Israil. Maka dia membuka sepatu botnya. Kemudian dia menciduk air dengan sepatunya, lalu anjing itu diberi minum. Karena hal itu Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengampuni dosa-dosa wanita itu."