5. Sholat

【1】

Shahih Muslim 568: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim al-Hanzhali] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakar] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] keduanya berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] --lewat jalur periwayatan lain-- telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah] dan lafazh tersebut miliknya, dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Muhammad] dia berkata: [Ibnu Juraij] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Nafi' maula Ibnu Umar] dari [Abdullah bin Umar] bahwasanya dia berkata: "Dahulu kaum muslimin ketika tiba di Madinah, mereka berkumpul, lalu memperkirakan waktu shalat lima waktu, dan tidak ada seorang pun yang memanggil adzan untuk shalat. Lalu mereka membicarakan hal tersebut di suatu hari. Sebagian mereka berkata: 'Jadikanlah lonceng (sebagai alat pemanggil) sebagaimana lonceng orang-orang Nashrani.' Dan sebagian mereka berkata: 'Jadikanlah terompet (sebagai alat pemanggil) seperti terompet orang-orang Yahudi.' Lalu Umar berkata: 'Mengapa kalian tidak mengutus seorang laki-laki yang menyerukan shalat.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Berdirilah wahai Bilal, lalu serukanlah shalat'."

【2】

Shahih Muslim 569: Telah menceritakan kepada kami [Khalaf bin Hisyam] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Ismail bin Ulayyah] semuanya meriwayatkan dari [Khalid al-Hadzdza'] dari [Abu Qilabah] dari [Anas] dia berkata: "Bilal diperintahkan untuk menggenapkan adzan, dan mengganjilkan iqamah." [Yahya] menambahkan dalam haditsnya, dari [Ibnu Ulayyah], lalu aku menceritakannya pada [Ayyub], maka dia berkata: "Kecuali iqamah."

【3】

Shahih Muslim 570: Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim al-Hanzhali] telah mengabarkan kepada kami [Abdul Wahab ats-Tsaqafi] telah menceritakan kepada kami [Khalid al-Hadzdza'] dari [Abu Qilabah] dari [Anas bin Malik] dia berkata: "Orang-orang ramai membicarakan untuk mengumumkan waktu shalat dengan sesuatu yang mereka kenal, lalu mereka ungkapkan, 'Membuat cahaya api saja, atau memukul lonceng.' Lalu Bilal diperintahkan untuk menggenapkan adzan dan mengganjilkan iqamah." Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Hatim] telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] telah menceritakan kepada kami [Khalid al-Hadzdza'] dengan isnad ini, "Ketika orang-orang telah berjumlah banyak, maka mereka menyebutkan agar mengumumkan (shalat) seperti hadits ats-Tsaqafi, hanya saja dia berkata: "Agar mereka memberikan cahaya api."

【4】

Shahih Muslim 571: Dan telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Umar al-Qawariri] telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits bin Sa'id] dan [Abdul Wahab bin Abdul Majid] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Anas] dia berkata: "Bilal diperintahkan untuk menggenapkan adzan dan mengganjilkan iqamah."

【5】

Shahih Muslim 572: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ghassan al-Misma'i Malik bin Abdul Wahid] dan [Ishaq bin Ibrahim] berkata [Abu Ghassan] telah menceritakan kepada kami [Mu'adz] dan berkata [Ishaq] telah mengabarkan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam, sahabat ad-Dastawa'i] dan telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Amir al-Ahwal] dari [Makhul] dari [Abdullah bin Muhairiz] dari [Abu Mahdzurah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kepada bapaknya adzan ini, "Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, saya bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah, saya bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah, kemudian dia mengulanginya lagi seraya berkata: saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, saya bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah, saya bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah, marilah kita mendirikan shalat dua kali, marilah menuju kebahagiaan dua kali." Ishaq menambahkan, "Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah."

【6】

Shahih Muslim 573: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami [bapakku] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dia berkata: "Rasulullah dahulu mempunyai dua mu'adzdzin, Bilal dan Ibnu Ummi Maktum yang buta." Dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami [bapakku] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] telah menceritakan kepada kami [al-Qasim] dari [Aisyah] semisalnya.

【7】

Shahih Muslim 574: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad bin al-Ala' al-Hamdani] telah menceritakan kepada kami [Khalid, yaitu Ibnu Makhlad] dari [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [bapaknya] dari [Aisyah] dia berkata: "Dahulu Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan adzan untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sedangkan dia buta." Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah al-Muradi] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahab] dari [Yahya bin Abdullah] dan [Sa'id bin Abdurrahman] dari [Hisyam] dengan isnad ini semisalnya.

【8】

Shahih Muslim 575: Dan telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Yahya, yaitu Ibnu Sa'id] dari [Hammad bin Salamah] telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari [Anas bin Malik] dia berkata: "Kebiasaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan agresi militer (penyerbuan) apabila fajar telah terbit. Beliau memasang telinga mendengarkan adzan. Jika beliau mendengarkan adzan, niscaya beliau menahan agresi militer (penyerbuannya), namun apabila tidak, niscaya beliau akan teruskan agresi militernya. Lalu beliau mendengar seorang laki-laki mengucapkan, 'Allah Mahabesar, Allah Mahabesar. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Dia berada pada fithrah (Islam). Kemudian dia mengucapkan, 'Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah', maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Dia telah keluar dari neraka, lalu mereka melihat (siapa laki-laki tersebut), ternyata dia adalah penggembala kambing'."

【9】

Shahih Muslim 576: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dia berkata: saya membaca di hadapan [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Atha' bin Yazid al-Laitsi] dari [Abu Sa'id al-Khudri] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika kalian mendengar seruan (adzan), maka katakanlah seperti yang dikatakan mu'adzdzin."

【10】

Shahih Muslim 577: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah al-Muradi] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahab] dari [Haiwah] dan [Sa'id bin Abi Ayyub] serta selain keduanya dari [Ka'ab bin Alqamah] dari [Abdurrahman bin Jubair] dari [Abdullah bin Amru bin al-Ash] bahwa dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila kalian mendengar mu'adzdzin (mengumandangkan adzan) maka ucapkanlah seperti yang dia ucapkan, kemudian bershalawatlah atasku, karena orang yang bershalawat atasku dengan satu shalawat, niscaya Allah akan bershalawat atasnya dengannya sepuluh kali, kemudian mintalah kepada Allah wasilah untukku, karena ia adalah suatu tempat di surga, tidaklah layak tempat tersebut kecuali untuk seorang hamba dari hamba-hamba Allah, dan saya berharap agar saya menjadi hamba tersebut. Dan barangsiapa memintakan wasilah untukku, maka syafa'at halal untuknya."

【11】

Shahih Muslim 578: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] telah mengabarkan kepada kami [Abu Ja'far Muhammad bin Jahdham ats-Tsaqafi] telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Ja'far] dari [Umarah bin Ghaziyyah] dari [Khubaib bin Abdurrahman bin Isaf] dari [Hafsh bin Ashim bin Umar bin al-Khaththab] dari [bapaknya] dari [kakeknya, Umar bin al-Khaththab] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika seorang mu'adzin mengumandangkan adzan seraya berseru, 'Allah Mahabesar, Allah Mahabesar', lalu salah seorang di antara kalian mengucap, 'Allah Mahabesar, Allah Mahabesar', kemudian mu'adzin berseru, 'Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, lalu dia berucap, 'Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, kemudian mu'adzin melanjutkan, 'Saya bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah', lalu dia mengucap, 'Saya bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah', kemudian mu'adzin berseru, 'Marilah shalat', dan dia membaca, 'Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan Allah', kemudian mu'adzin berseru, 'Marilah menuju kebahagiaan, ' lalu dia menjawab, 'Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan Allah', kemudian mu'adzin berkata: 'Allah Mahabesar, Allah Mahabesar', lalu dia menjawab, 'Allah Mahabesar, Allah Mahabesar', kemudian (menutup adzannya) dengan lafadz, 'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selian Allah', lalu dia menjawab dengan lafadz, 'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selian Allah'. (Jika dia melakukan hal itu) dengan sepenuh hati, niscaya dia masuk surga".

【12】

Shahih Muslim 579: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] telah mengabarkan kepada kami [Al-Laits] dari [Al-Hukaim bin Abdullah bin Qais Al-Qurasyi] --lewat jalur periwayatan lain--, dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Laits] dari [Al-Hukaim bin Abdullah] dari [Amir bin Sa'ad bin Abi Waqqash] dari [Sa'ad bin Abi Waqqash] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda, "Barangsiapa membaca ketika mendengar muadzdzin, 'Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan RasulNya, saya ridha Allah sebagai Rabb, dan Muhammad sebagai rasul, serta Islam sebagai agama, ' niscaya dosanya akan diampuni." Ibnu Rumh berkata dalam riwayatnya, "Barangsiapa membaca ketika mendengar muadzdzin, 'Dan saya bersaksi, ' sedangkan Qutaibah tidak menyebutkan ungkapan, 'Saya'."

【13】

Shahih Muslim 580: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Abdah] dari [Thalhah bin Yahya] dari [pamannya] dia berkata: "Saya berada di samping [Mu'awiyah bin Abi Sufyan], lalu datanglah muadzdzin yang menyerukan shalat, maka Mu'awiyah berkata: 'Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Para mu'adzdzin adalah orang yang paling panjang lehernya (ungkapan bahwa mereka mulia di akhirat pent) pada hari kiamat'." Dan telah menceritakan kepadaku tentangnya [Ishaq bin Manshur] telah mengabarkan kepada kami [Abu Amir] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Thalhah bin Yahya] dari [Isa bin Thalhah] dia berkata: saya mendengar [Mu'awiyah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dengan semisalnya.

【14】

Shahih Muslim 581: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Utsman bin Abi Syaibah] serta [Ishaq bin Ibrahim] berkata Ishaq telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua orang lainnya berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [al-A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] dia berkata: "Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ' setan apabila mendengar adzan untuk shalat, maka dia pergi hingga tempat ar-Rauha'.' Sulaiman berkata: maka aku bertanya kepada beliau tentang ar-Rauha', maka beliau bersabda, 'Ia adalah tempat yang berjarak tiga puluh enam mil dari Madinah.' Dan telah menceritakan kepada kami tentangnya [Abu Bakar bin Abi Syaibah] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [al-A'masy] dengan sanad ini.

【15】

Shahih Muslim 582: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Zuhair bin Harb] serta [Ishaq bin Ibrahim] sedangkan lafazh tersebut milik Qutaibah, berkata Ishaq, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua orang yang lainnya berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [al-A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Setan apabila mendengar adzan, maka kentut akan membuatnya lari terbirit-birit sehingga tidak mendengar suaranya lagi. Setelah adzan selesai, dia kembali lagi untuk mengganggu. Begitu juga apabila mendengar iqamat. Dia akan lari sehingga tidak mendengarnya lagi, dan apabila iqamat selesai, dia kembali sekali lagi untuk mengganggu."

【16】

Shahih Muslim 583: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid bin Bayan al-Wasithi] telah menceritakan kepada kami [Khalid, yaitu Ibnu Abdullah] dari [Suhail] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila seorang muadzdzin mengumandangkan adzan, maka setan berpaling, dan dia memiliki kentut."

【17】

Shahih Muslim 584: Telah menceritakan kepada kami [Umayyah bin Bistham] telah menceritakan kepada kami [Yazid, yaitu Ibnu Zurai'] telah menceritakan kepada kami [Rauh] dari [Suhail] dia berkata: "[Bapakku] telah mengutusku kepada bani Haritsah", dia berkata lagi, "Saya pergi bersama budak kami -atau sahabat kami- lalu seorang penyeru menyeru dari kebun dengan namanya." Dia berkata lagi, "Orang yang bersama kami memeriksa kebun, namun dia tidak melihat sesuatu pun, maka aku menyebutkan hal itu kepada bapakku, maka dia berkata: "Kalau saya merasa bahwa kamu menemui ini, niscaya aku tidak akan mengutusmu, akan tetapi apabila kamu mendengar suara, lalu penyeru menyeru untuk shalat maka aku mendengar [Abu Hurairah] menceritakan dari Rasululah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ' setan apabila seorang muadzdzin mengumandangkan adzan shalat, maka dia berpaling, dan dia memiliki kentut'."

【18】

Shahih Muslim 585: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [al-Mughirah yaitu al-Hizami] dari [Abu az-Zinad] dari [al-A'raj] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila diserukan untuk shalat, maka setan berpaling, dia memiliki kentut hingga dia tidak mendengarkan suara adzan. Dan apabila adzan telah selesai, maka dia kembali hingga apabila shalat telah diiqamatkan, maka dia berpaling hingga apabila iqamah telah selesai, maka dia kembali hingga mengingatkan antara seseorang dengan dirinya, dia berkata: 'Ingat demikian, ingat demikian untuk sesuatu yang tidak dia ingat sebelumnya hingga senantiasa seorang laki-laki tidak mengetahui berapa raka'at dia shalat'." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabbih] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan yang semisalnya hanya saja dia berkata: "Hingga seorang laki-laki senantiasa tidak tahu bagaimana dia shalat."

【19】

Shahih Muslim 586: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya At-Tamimi], [Sa'id bin Manshur], [Abu Bakar bin Abi Syaibah], [Amru An-Naqid], dan [Zuhair bin Harb], serta [Ibnu Numair] semuanya dari [Sufyan bin Uyainah] dan lafazh tersebut milik Yahya, dia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az-Zuhri] dari [Salim] dari [Bapaknya] dia berkata: "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila memulai shalat, maka beliau mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua pundaknya dan mengangkat tangan sebelum rukuk dan ketika berdiri dari rukuk, namun beliau tidak mengangkat kedua tangannya antara dua sujud."

【20】

Shahih Muslim 587: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] telah menceritakan kepadaku [Ibnu Syihab] dari [Salim bin Abdullah] bahwa [Ibnu Umar] berkata: "Rasululllah apabila mendirikan shalat maka beliau mengangkat kedua tangannya hingga menjadi sejajar dengan kedua pundaknya, kemudian bertakbir, lalu jika beliau ingin rukuk maka beliau mengerjakan seperti itu, dan apabila berdiri dari rukuk maka beliau mengerjakan seperti itu, namun beliau tidak mengerjakannya ketika mengangkat kepalanya dari sujud." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Hujain, yaitu Ibnu al-Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [al-Laits] dari [Uqail] --lewat jalur periwayatan lain--, dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Quhzad] telah menceritakan kepada kami [Salamah bin Sulaiman] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Yunus] keduanya dari [az-Zuhri] dengan sanad ini sebagaimana dikatakan Ibnu Juraij, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila mendirikan shalat maka beliau mengangkat kedua tangannya hingga menjadi sejajar dengan kedua pundaknya, kemudian bertakbir."

【21】

Shahih Muslim 588: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Khalid bin Abdullah] dari [Khalid] dari [Abu Qilabah] bahwa dia melihat [Malik bin Al-Huwairits] apabila shalat maka dia bertakbir kemudian mengangkat kedua tangannya, dan apabila berkehendak untuk rukuk maka dia mengangkat kedua tangannya, dan apabila mengangkat kepalanya dari rukuk maka dia mengangkat kedua tangannya, dan dia menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dahulu melakukan hal tersebut.

【22】

Shahih Muslim 589: Telah menceritakan kepadaku [Abu Kamil al-Jahdari] telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Qatadah] dari [Nashr bin Ashim] dari [Malik bin al-Huwairits] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila bertakbir maka beliau mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua telinganya, dan apabila rukuk maka beliau mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua telinganya, dan apabila mengangkat kepalanya dari rukuk seraya mengucapkan, 'Semoga Allah mendengarkan orang yang memujiNya', maka beliau melakukan seperti itu." Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Adi] dari [Sa'id] dari [Qatadah] dengan sanad ini bahwa dia melihat Nabi Allah shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: hingga kedua tangannya sejajar dengan cabang telinganya.

【23】

Shahih Muslim 590: Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dia berkata: saya membaca di hadapan [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] bahwa [Abu Hurairah] pernah shalat mengimami mereka, lalu bertakbir setiap kali turun dan naik. Dan ketika dia berpaling maka dia berkata: "Demi Allah, aku adalah orang yang paling mirip shalatnya dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【24】

Shahih Muslim 591: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Syihab] dari [Abu Bakar bin Abdurrahman] bahwa dia mendengar [Abu Hurairah] berkata: "Rasulullah apabila mendirikan shalat, maka beliau bertakbir ketika berdiri kemudian bertakbir ketika rukuk kemudian mengucapkan, 'Semoga Allah mendengar orang yang memujinya' ketika mengangkat tulang rusuknya dari rukuk, kemudian dia membaca -dalam keadaan berdiri-, 'Wahai Rabb kami, bagiMu segala puji' kemudian beliau bertakbir ketika turun sujud, kemudian bertakbir ketika mengangkat kepalanya kemudian bertakbir ketika sujud kemudian bertakbir ketika mengangkat kepalanya, kemudian melakukan seperti itu dalam shalat semuanya hingga menyelesaikannya, dan bertakbir ketika berdiri dari rakaat kedua setelah duduk. Kemudian Abu Hurairah berkata: 'aku adalah orang yang paling mirip shalatnya dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.' Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Hujain] telah menceritakan kepada kami [al-Laits] dari [Uqail] dari [Ibnu Syihab] telah mengabarkan kepadaku [Abu Bakar bin Abdurrahman bin al-Harits] bahwa dia mendengar [Abu Hurairah] berkata: "Rasululah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila mendirikan shalat, maka bertakbir ketika berdiri" seperti hadits Ibnu Juraij, namun dia tidak menyebutkan perkataan Abu Hurairah, 'aku adalah orang yang shalatnya paling mirip dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.' Dan telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahab] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] telah mengabarkan kepadaku [Abu Salamah bin Abdurrahman] bahwa [Abu Hurairah] ketika Marwan mengangkatnya sebagai pengganti imam pada Madinah, apabila dia mendirikan shalat wajib maka dia bertakbir. Lalu dia menyebutkan semisal hadits Ibnu Juraij. Dan dalam haditsnya, 'Ketika dia menyelesaikannya dan mengucapkan salam maka dia menghadap penghuni masjid seraya berkata: 'Demi Dzat yang jiwaku berada di TanganNya, aku adalah orang yang paling mirip shalatnya dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam'."

【25】

Shahih Muslim 592: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mihran ar-Razi] telah menceritakan kepada kami [al-Walid bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [al-Auza'i] dari [Yahya bin Abi Katsir] dari [Abu Salamah] bahwa [Abu Hurairah] bertakbir dalam shalat setiap kali mengangkat dan meletakkan, maka kami bertanya, "Wahai Abu Hurairah, apa takbir ini?" Dia menjawab, "Takbir ini adalah shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【26】

Shahih Muslim 593: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Ya'kub, yaitu Ibnu Abdurrahman] dari [Suhail] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa dia bertakbir setiap kali turun dan naik, dan dia menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dahulu melakukan hal tersebut.

【27】

Shahih Muslim 594: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Khalaf bin Hisyam] semuanya dari [Hammad] berkata [Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ghailan] dari [Mutharrif] dia berkata: "Saya shalat bersama [Imran bin Hushain] di belakang Ali bin Abi Thalib, dahulu apabila dia bersujud maka bertakbir, dan apabila mengangkat kepalanya maka dia bertakbir, serta apabila berdiri dari dua raka'at maka dia bertakbir. Lalu ketika kami pulang dari shalat. Dia berkata: 'Imran memegang tanganku kemudian berkata: 'Sungguh orang ini telah mengimami kami dengan shalat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam atau orang ini telah mengingatkanku tentang shalat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam."

【28】

Shahih Muslim 595: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] dan [Amru an-Naqid] serta [Ishaq bin Ibrahim] semuanya dari [Sufyan] berkata [Abu Bakar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [az-Zuhri] dari [Mahmud bin ar-Rabi'] dari [Ubadah bin ash-Shamit] menyatakan hadits tersebut marfu' kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca al-Fatihah."

【29】

Shahih Muslim 596: Telah menceritakan kepada kami [Abu ath-Thahir] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab] dari [Yunus] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] telah mengabarkan kepadaku [Mahmud bin ar-Rabi'] dari [Ubadah bin ash-Shamit] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca Ummul Qur'an."

【30】

Shahih Muslim 597: Telah menceritakan kepada kami [al-Hasan bin Ali al-Hulwani] telah menceritakan kepada kami [Ya'kub bin Ibrahim bin Sa'ad] telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] bahwa [Mahmud bin ar-Rabi'], -yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menyemprotkan air di wajahnya dari sumur mereka- mengabarkan kepadanya bahwa [Ubadah bin ash-Shamit] mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca Ummu Qur'an." Dan telah menceritakan kepada kami tentangnya [Ishaq bin Ibrahim] dan [Abd bin Humaid] keduanya berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [az-Zuhri] dengan sanad semisalnya, dan menambahkan, "Atau lebih banyak."

【31】

Shahih Muslim 598: Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim Al-Hanzhali] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Al-Ala'] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang mengerjakan shalat tanpa membaca Ummul Qur'an di dalamnya, maka shalatnya masih mempunyai hutang, tidak sempurna" Tiga kali. Ditanyakan kepada Abu Hurairah: "Kami berada di belakang imam?" Maka dia menjawab: "Bacalah Ummul Qur'an dalam dirimu, karena aku mendengar Rasulullah bersabda, 'Allah berfirman, 'Aku membagi shalat antara Aku dengan hambaKu, dan hambaku mendapatkan sesuatu yang dia minta. Apabila seorang hamba berkata: 'Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.' Maka Allah berkata: 'HambaKu memujiKu.' Apabila hamba tersebut mengucapkan, 'Yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang.' Allah berkata: 'HambaKu memujiKu.' Apabila hamba tersebut mengucapkan, 'Pemilik hari kiamat.' Allah berkata: 'HambaKu memujiku.' Selanjutnya Dia berkata: 'HambaKu menyerahkan urusannya kepadaKu.' Apabila hamba tersebut mengucapkan, 'Hanya kepadaMulah aku menyembah dan hanya kepadaMulah aku memohon pertolongan.' Allah berkata: 'Ini adalah antara Aku dengan hambaKu. Dan hambaKu mendapatkan sesuatu yang dia minta'. Apabila hamba tersebut mengucapkan, 'Berilah kami petunjuk jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat atas mereka, bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan bukan pula orang-orang yang sesat.' Allah berkata: 'Ini untuk hambaKu, dan hambaKu mendapatkan sesuatu yang dia minta'." Berkata [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Al-Ala' bin Abdurrahman bin Ya'kub] aku mengunjunginya, sedangkan dia dalam keadaan sakit di rumahnya, lalu aku bertanya kepadanya tentang hadits tersebut, telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dari [Malik bin Anas] dari [al-Ala' bin Abdurrahman] bahwa dia mendengar [Abu as-Saib, maula Hisyam bin Zuhrah] berkata: saya mendengar [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, --lewat jalur periwayatan lain--, dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepada kami [Al-Ala' bin Abdurrahman bin Ya'kub] bahwa [Abu as-Saib, maula bani Abdullah bin Hisyam bin Zuhrah] telah mengabarkan kepadanya bahwa dia mendengar [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa melakukan shalat, dan belum membaca Ummul Qur'an", sebagaimana hadits Sufyan. Dan dalam hadits keduanya Allah berfirman, 'Aku membagi shalat antara Aku dengan hambaKu dua bagian, setengah untukKu dan setelah lainnya untuk hambaKu." Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Ja'far Al-Ma'qiri] telah menceritakan kepada kami [an-Nadhr bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Abu Uwais] telah mengabarkan kepadaku [Al-Ala'] dia berkata: saya mendengar dari [bapakku] dan dari [Abu as-Saib], keduanya adalah teman duduk Abu Hurairah. Keduanya berkata: [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang melakukan shalat yang padanya dia tidak membaca al-Fatihah, maka dia masih mempunyai hutang (kurang)." Dia mengucapkannya tiga kali seperti hadits mereka.

【32】

Shahih Muslim 599: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Habib bin asy-Syahid] dia berkata: aku mendengar [Atha'] menceritakan dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak sah shalat kecuali dengan membaca (al-Fatihah)." Abu Hurairah berkata: "Sesuatu yang diumumkan oleh Rasulullah, niscaya kami mengumumkannya kepada kalian. Dan sesuatu yang disembunyikan oleh Rasulullah, niscaya kami menyembunyikannya untuk kalian."

【33】

Shahih Muslim 600: Telah menceritakan kepada kami [Amru an-Naqid] dan [Zuhair bin Harb] dan lafazh tersebut milik Amru, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] dari [Atha'] dia berkata: [Abu Hurairah] berkata: "Dalam setiap shalat dia membaca, maka sesuatu yang diperdengarkan oleh Rasulullah, niscaya kami memperdengarkannya kepada kalian. Dan sesuatu yang disembunyikan oleh Rasulullah, niscaya kami menyembunyikannya untuk kalian." Maka seorang laki-laki berkata kepadanya, "Apabila aku tidak menambahkan pada Ummul Qur'an (dengan surat lainnya)?" Maka dia menjawab, "Jika kamu menambahkan padanya, maka itu adalah baik, dan jika kamu berhenti padanya, maka sudah cukup bagimu."

【34】

Shahih Muslim 601: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Yazid yaitu Ibnu Zurai'] dari [Habib al-Mu'allim] dari ['Atha'] dia berkata: [Abu Hurairah] berkata: "Dalam setiap shalat terdapat suatu bacaan, maka sesuatu yang diperdengarkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, niscaya kami memperdengarkannya kepada kalian. Dan sesuatu yang disembunyikan oleh beliau, niscaya kami menyembunyikannya dari kalian, dan barangsiapa yang membaca Umm al-Kitab, maka sungguh telah cukup baginya, dan barangsiapa menambahkan, maka itu adalah lebih baik."

【35】

Shahih Muslim 602: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin al-Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ubaidullah] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Abi Sa'id] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memasuki sebuah masjid, lalu seorang laki-laki masuk, lalu shalat, kemudian dia datang, lalu mengucapkan salam kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membalas salamnya seraya berkata: 'Kembalilah, lalu shalatlah, karena kamu belum shalat. Lalu laki-laki tersebut kembali, lalu shalat sebagaimana sebelumnya dia shalat, kemudian mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seraya mengucapkan salam kepada beliau. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, 'Semoga keselamatan terlimpahkan kepadamu' kemudian beliau bersabda lagi, 'Kembalilah dan shalatlah lagi, karena kamu belum shalat', hingga dia melakukan hal tersebut tiga kali. Lalu laki-laki tersebut berkata: 'Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak dapat melakukan yang lebih baik selain daripada ini, ajarkanlah kepadaku.' Beliau bersabda, 'Apabila kamu mendirikan shalat, maka bertakbirlah, kemudian bacalah sesuatu yang mudah dari al-Qur'an, kemudian ruku'lah hingga bertuma'ninah dalam keadaan ruku'. Kemudian angkatlah (kepalamu dari ruku') hingga lurus berdiri, kemudian sujudlah hingga bertuma'ninah dalam keadaan sujud, kemudian angkatlah hingga bertuma'ninah dalam duduk, kemudian lakukan hal tersebut dalam shalatmu semuanya'." Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dan [Abdullah bin Numair] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami [bapakku] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] dari [Sa'id bin Abi Sa'id] dari [Abu Hurairah] 'bahwa seorang laki-laki masuk masjid, lalu mendirikan shalat sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di suatu sudut masjid, ' lalu dia membawakan hadits seperti kisah ini, dan dia menambahkan, 'Apabila kamu mendirikan shalat, maka sempurnakanlah wudhu, kemudian menghadaplah kiblat, lalu bertakbirlah'."

【36】

Shahih Muslim 603: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Manshur] dan [Qutaibah bin Sa'id] keduanya meriwayatkan dari [Abu 'Awanah] berkata [Sa'id], telah menceritakan kepada kami [Abu 'awanah] dari [Qatadah] dari [Zurarah bin Aufa] dari [Imran bin Hushain] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan shalat zhuhur atau ashar bersama kami, seraya bersabda, 'Siapakah di antara kalian yang membaca Sabbihisma Rabbikal A'la di belakangku? ' Maka seorang laki-laki berkata: 'Saya (yang membaca), dan saya tidak menginginkannya melainkan kebaikan.' Beliau bersabda, 'Sungguh aku telah mengetahui bahwa sebagian kalian menyelesihiku padanya'."

【37】

Shahih Muslim 604: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] dan [Muhammad bin Basysyar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dia berkata: saya mendengar [Zurarah bin Aufa] bercerita dari [Imran bin Hushain] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan shalat zhuhur, lalu mulailah seorang laki-laki membaca di belakang beliau, 'Sabbihisma Rabbikal A'la', ketika beliau selesai shalat, maka beliau bersabda, 'Siapakah di antara kalian yang membaca atau siapakah di antara kalian pembaca? ' Maka seorang laki-laki menjawab, 'Saya.' Lalu beliau bersabda, 'Aku benar-benar telah menduga bahwa sebagian kalian menyelisihiku padanya'." Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Ulayyah] --lewat jalur periwayatan lain-- dan Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi 'Adi] keduanya meriwayatkan dari [Ibnu Abi 'Arubah] dari [Qatadah] dengan isnad ini bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dzuhur dan bersabda, "Sungguh aku mengetahui bahwa sebagian kalian menyelisiku padanya."

【38】

Shahih Muslim 605: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya meriwayatkan dari [Ghundar] berkata [Ibnu al-Mutsanna], telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata: saya mendengar [Qatadah] bercerita dari [Anas] dia berkata: "Saya shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar, Umar dan Utsman, lalu aku belum pernah mendengar salah seorang dari mereka membaca, 'Bismillahirrahmanirrahim'." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dalam isnad ini dan menambahkan "Syu'bah berkata: maka saya berkata kepada [Qatadah], 'Apakah kamu mendengarnya dari [Anas]? ' Dia berkata: 'Ya, dan kami menanyakannya tentangnya'."

【39】

Shahih Muslim 606: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mihran ar-Razi] telah menceritakan kepada kami [al-Walid bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [al-Auza'i] dari 'Abdah bahwa Umar bin al-Khaththab dahulu mengeraskan (bacaan) kalimat-kalimat tersebut. Dia membaca, "SUBHAANAKALLOOHUMMA, WABIHAMDIKA TABAAROKA ISMUKA WATA'AALAA JADDUKA WALAA ILAAHA GHOIRUKA." Ya Allah, Mahasuci Engkau dan dengan memujimu, Mahaberkah NamaMu, Mahaluhur kemuliaanMu, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau." Dan dari [Qatadah] bahwa dia menulis kepadanya mengabarkan dari [Anas bin Malik] bahwa dia menceritakan kepadanya, dia berkata: "Saya shalat di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar, Umar, dan Utsman, maka mereka memulai membaca iftitah dengan, 'Alhamdulillahi Rabb al-Alamin (Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam).' Mereka tidak menyebutkan, 'Bismillahirrahmanirrahim (dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) pada awal bacaan, dan tidak pada akhirnya." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mihran] telah menceritakan kepada kami [al-Walid bin Muslim] dari [al-Auza'i] telah mengabarkan kepadaku [Ishaq bin Abdullah bin Abi Thalhah] bahwasanya dia mendengar [Anas bin Malik] menyebutkan hal tersebut.

【40】

Shahih Muslim 607: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr as-Sa'di] telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] telah mengabarkan kepada kami [al-Mukhtar bin Fulful] dari [Anas bin Malik] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] sedangkan lafazh tersebut miliknya, telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] dari [al-Mukhtar] dari [Anas] dia berkata: "Pada suatu hari ketika Rasulullah di antara kami, tiba-tiba beliau tertidur, kemudian mengangkat kepalanya dalam keadaan tersenyum, maka kami bertanya, 'Apa yang membuatmu tertawa wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab, 'Baru saja diturunkan kepadaku suatu surat, lalu beliau membaca, 'Bismillahirrahmanirrahim, Inna A'thainaka al-Kautsar Fashalli Lirabbika Wanhar, Inna Syani'aka Huwa al-Abtar, ' kemudian beliau berkata: 'Apakah kalian tahu, apakah al-Kautsar itu? ' Kami menjawab, 'Allah dan RasulNya lebih tahu.' Beliau bersabda, 'Ia adalah sungai yang dijanjikan oleh Rabbku kepadaku. Padanya terdapat kebaikan yang banyak. Ia adalah telaga yang umatku menemuiku pada hari kiamat, wadahnya sebanyak jumlah bintang, lalu seorang hamba dari umatku terhalang darinya, maka aku berkata: 'Wahai Rabbku, sesungguhnya dia termasuk umatku', maka Allah berkata: 'Kamu tidak tahu sesuatu yang terjadi setelah (meninggalmu) '." Ibnu Hujr menambahkan dalam haditsnya, "Di antara kami dalam masjid." Dan kalimat, "Allah berfirman, 'Sesuatu yang terjadi setelah meninggalmu'." Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad bin al-'Ala] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Fudhail] dari [Mukhtar bin Fulful] dia berkata: "Saya mendengar [Anas bin Malik] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidur", sebagaimana hadits Ibnu Mushir, hanya saja dia berkata: 'Sungai yang dijanjikan oleh Rabbku di surga, padanya terdapat telaga, ' dan dia tidak menyebutkan, 'Wadahnya sebanyak jumlah bintang'."

【41】

Shahih Muslim 608: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Juhadah] telah menceritakan kepadaku [Abdul Jabbar bin Wail] dari [Alqamah bin Wail] dan [maula milik mereka] bahwa keduanya telah menceritakannya dari [bapaknya, Wail bin Hujr] "Bahwasanya dia melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya ketika masuk shalat, bertakbir." Hammam menggambarkannya, "Di hadapan kedua telinganya, kemudian melipatnya pada bajunya kemudian meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya. Ketika dia ingin rukuk, maka beliau mengeluarkan kedua tangannya dari bajunya, kemudian mengangkat keduanya, kemudian bertakbir, lalu rukuk. Ketika beliau mengucapkan, 'Samiallahu Liman Hamidahu' maka beliau mengangkat kedua tangannya. Ketika beliau sujud, maka beliau sujud di antara kedua telapak tangannya."

【42】

Shahih Muslim 609: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb], [Utsman bin Abi Syaibah] dan [Ishaq bin Ibrahim], [Ishaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami sedangkan dua orang yang lainnya berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Abu Wail] dari [Abdullah] dia berkata: "Kami dahulu mengucapkan dalam shalat di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, 'Semoga keselamatan atas Allah, semoga keselamatan atas fulan.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada kami pada suatu hari, ' Allah adalah Maha selamat, apabila salah seorang dari kalian duduk dalam shalat, maka ucapkanlah, 'Attahiyyat Lillah wa ash-Shalawat wa ath-Thayyibat, assalamu alaika, ayyuha an-Nabiyyu Warahmatullahi Wabarakatuhu, assalamu'alaina wa ala ibadillahishshaalihin. (Segala penghormatan bagi Allah, shalawat dan juga kebaikan. Semoga keselamatan terlimpahkan kepadamu wahai Nabi dan juga rahmat dan berkahnya. Semoga keselamatan terlimpahkan atas kami dan hamba Allah yang shalih) '. -Apabila dia mengucapkannya maka doa itu akan mengenai setiap hamba shalih di langit dan bumu- Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, ' kemudian dia memilih permintaan doa yang dia kehendaki. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] dengan isnad ini semisalnya, dan dia tidak menyebutkan, "Kemudian dia memilih permintaan doa yang dia kehendaki." Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Husain al-Ju'fi] dari [Zaidah] dari [Manshur] dengan isnad ini semisal hadits keduanya, kemudia dia menyebutkan dalam hadits tersebut, "Kemudian hendaklah dia memilih setelah itu permintaan doa yang dia kehendaki atau dia inginkan." Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Abu Muawiyah] dari [al-A'masy] dari [Syaqiq] dari [Abdullah bin Mas'ud] dia berkata: "Dahulu kami apabila duduk-duduk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam shalat" seperti hadits Manshur, dan dia berkata: 'Kemudian dia memilih setelah itu sebagian dari doa'." Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Saif bin Sulaiman] dia berkata: saya mendengar [Mujahid] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Sakhbarah] dia berkata: saya mendengar [Ibnu Mas'ud] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kepadaku tasyahhud, pundakku di antara pundaknya, sebagaimana beliau mengajarkan suatu surat al-Qur'an." Lalu dia menceritakan tasyahhud seperti tasyahhud yang mereka kisahkan.

【43】

Shahih Muslim 610: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Laits] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh bin al-Muhajir] telah mengabarkan kepada kami [al-Laits] dari [Abu az-Zubair] dari [Sa'id bin Jubair], dan dari [Thawus] dari [Ibnu Abbas] bahwasanya dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kami tasyahhud sebagaimana beliau mengajarkan kami sebuah surat alQuran, lalu pada waktu itu beliau membaca, 'Attahiyyat ash-Shalawat ath-Thayyibat Lillah, Assalamu alaika, Ayyuha an-Nabiyyu Warahmatullahi Wabarakatuhu, Assalamu'alaina wa ala Ibadillahishshaalihin. (Segala penghormatan shalawat dan juga kebaikan bagi Allah,. Semoga keselamatan terlimpahkan kepadamu wahai Nabi dan juga rahmat dan berkahnya. Semoga keselamatan terlimpahkan atas kami dan hamba Allah yang shalih. Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah) '. Dan dalam suatu riwayat, "Sebagaimana beliau mengajarkan kepada kami al-Qur'an."

【44】

Shahih Muslim 611: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Humaid] telah menceritakan kepadaku [Abu az-Zubair] dari [Thawus] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kepada kami tasyahhud sebagaimana beliau mengajarkan surat al-Qur'an."

【45】

Shahih Muslim 612: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Manshur], [Qutaibah bin Sa'id], [Abu Kamil al-Jahdari] dan [Muhammad bin Abdul Malik al-Umawi] sedang lafazh tersebut milik Abu Kamil, mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Qatadah] dari [Yunus bin Jubair] dari [Hiththan bin Abdullah bin ar-Raqasyi] dia berkata: "Saya shalat bersama [Abu Musa al-Asy'ari] dengan sebuah shalat. Tatkala pada waktu duduk (tahiyat), maka seorang laki-laki dari kaum tersebut berkata: 'Shalat diidentikkan dengan kebaikan dan mengeluarkan zakat.' Dia berkata: 'Ketika Abu Musa melaksanakan shalat dan salam, maka dia berpaling seraya berkata: 'Siapakah di antara kalian yang mengucapkan kalimat demikian dan demikian.' Perawi berkata: 'Lalu kaum tersebut diam kemudian dia berkata lagi, 'Siapakah di antara kalian yang mengucapkan kalimat demikian dan demikian.' Maka kaum tersebut diam. Lalu dia bertanya lagi, 'Boleh jadi kamu wahai Hiththan yang telah mengucapkannya'. Dia menjawab, 'Aku tidak mengatakannya. Dan aku khawatir kamu menghardikku dengannya.' Lalu seorang laki-laki dari kaum tersebut berkata: 'Akulah yang mengatakannya, dan tidaklah aku bermaksud mengatakannya melainkan suatu kebaikan.' Lalu Abu Musa berkata: 'Tidakkah kalian mengetahui bagaimana kalian (seharusnya) mengucapkan (dzikir) dalam shalat kalian. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi khutbah kepada kita, lalu menjelaskan kepada kita sunnah-sunnahnya, dan mengajarkan kepada kita tentang shalat kita, beliau bersabda, 'Apabila kalian shalat maka luruskanlah shalat kalian, kemudian hendaklah salah seorang dari kalian mengimami kalian, apabila dia bertakbir maka kalian bertakbirlah, dan apabila dia mengucapkan, "Ghairil Maghdhubi Alaihim wala adh-Dhallin (Bukan jalan orang yang dimurkai dan tidak pula jalan orang yang sesat) ' maka katakanlah, 'Amin' niscaya Allah mencintai kalian. Apabila dia bertakbir dan rukuk, maka bertakbir dan rukuklah, karena imam harus rukuk sebelum kalian dan mengangkat dari rukuk sebelum kalian.' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Lalu gerakan demikian diikuti dengan gerakan demikian. Apabila dia berkata: 'Samiallahu liman hamidah (semoga Allah mendengar kepada orang yang memujinya) ', maka katakanlah, 'Allahumma Rabbana laka al-Hamdu (Ya Allah, Rabb kami, segala puji untukMu) ' niscaya Allah akan mendengarkan kalian, karena Allah berkata melalui lisan NabiNya shallallahu 'alaihi wa sallam, 'Samiallahu liman hamidah'. Dan apabila imam bertakbir dan sujud, maka bertakbir dan sujudlah, karena imam sujud sebelum kalian, dan bangkit sebelum kalian.' Lalu Rasulullah bersabda lagi, 'Lalu gerakan tersebut diikuti dengan gerakan tersebut. Dan apabila sedang duduk tahiyat maka hendaklah doa pertama kalian adalah, 'Attahiyyat Lillah wa ash-Shalawat wa ath-Thayyibat, assalamu alaika, ayyuha an-Nabiyyu Warahmatullahi Wabarakatuhu, assalamu'alaina wa ala ibadillahishshaalihin. (Segala penghormatan bagi Allah, shalawat dan juga kebaikan. Semoga keselamatan terlimpahkan kepadamu wahai Nabi dan juga rahmat dan berkahnya. Semoga keselamatan terlimpahkan atas kami dan hamba Allah yang shalih) '. Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah'." Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abi 'Arubah] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Abu Ghassan al-Misma'i] telah menceritakan kepada kami [Muadz bin Hisyam] telah menceritakan kepada kami [bapakku] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Jarir] dari [Sulaiman at-Taimi] semuanya meriwayatkan dari [Qatadah] dalam isnad ini dengan yang semisalnya. Dan dalam hadits [Jarir] dari [Sulaiman] dari [Qatadah] ada tambahan, 'Apabila imam membaca maka simaklah.' Dan tidak ada dalam hadits salah seorang dari mereka ungkapan, ' Allah berkata melalui lisan NabiNya shallallahu 'alaihi wa sallam, 'Samiallahu liman hamidah' kecuali dari riwayat [Abu Kamil] sendirian dari [Abu Awanah]. Abu Ishaq berkata: Abu Bakar putra saudari Abu an-Nadhar berkata dalam hadits ini. Lalu Muslim berkata: "Kamu memaksudkan lebih hafizh daripada Sulaiman. Lalu Abu Bakar berkata kepadanya, 'Hadits Abu Hurairah adalah shahih, maksudnya, 'Apabila imam membaca maka kalian simaklah.' Dan Abu Hurairah berkata: hadits tersebut menurutku shahih.' Muslim bertanya, "Mengapa kamu tidak meletakkannya di sini." Abu Hurairah menjawab, "Tidak semua yang ada di sisiku adalah shahih. Aku meletakkannya di sini hanyalah dengan maksud sekedar meletakkannya di sisi selama mereka berijma' atasnya." Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan [Ibnu Abi Umar] dari [Abdurrazzaq] dari [Ma'mar] dari [Qatadah] dengan isnad ini, dan dia berkata dalam hadits tersebut, " Allah menetapkan melalui lisan NabiNya shallallahu 'alaihi wa sallam, 'Samiallah liman hamidah'."

【46】

Shahih Muslim 613: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya at-Tamimi] dia berkata: saya membaca di hadapan [Malik] dari [Nu'aim bin Abdullah al-Mujmir] bahwa [Muhammad bin Abdullah bin Zaid al-Anshari] dan Abdullah bin Zaid yang dia adalah orang yang diberi petunjuk dalam hal panggilan untuk shalat (adzan), dia telah menceritakannya dari [Abu Mas'ud al-Anshari] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi kami sedangkan kami berada dalam majlis Sa'd bin Ubadah, maka Basyir bin Sa'ad berkata kepadanya, 'Allah memerintahkan kami untuk mengucapkan shalawat atasmu wahai Rasulullah, lalu bagaimana cara bershalawat atasmu? ' Perawi berkata: "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diam hingga kami berangan-angan bahwa dia tidak menanyakannya kepada beliau. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Katakanlah, 'ALLOOHUMMA SHOLLI 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AALI MUHAMMAD, KAMAA SHOLLAITA 'ALAA AALI IBROOHIIMA WABAARIK 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA BAAROKTA 'ALAA AALI IBROOHIIMA FIL'AALAMIINA INNAKA HAMIIDUN MAJIID." Ya Allah, berilah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau memberi shalawat atas keluarga Ibrahim, dan berilah berkah atas Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau memberi berkah kepada keluarga Ibrahim di dunia. Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.' Dan salam sebagaimana yang telah kamu ketahui."

【47】

Shahih Muslim 614: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] dan [Muhammad bin Basysyar] dan lafazh tersebut milik al-Mutsanna, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [al-Hakam] dia berkata: Saya mendengar [Ibnu Abi Laila] berkata: [Ka'ab bin Ujrah] menemuiku seraya berkata: "Maukah kalian aku beri hadiah ketika Rasululllah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar melewati kami, maka kami berkata: 'Sungguh kami telah mengetahui bagaimana mengucapkan selamat atasmu, dan bagaimana bershalawat atasmu.' Beliau bersabda, 'Kalian katakanlah, 'ALLOOHUMMA SHOLLI 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AALI MUHAMMAD, KAMAA SHOLLAITA 'ALAA AALI IBROOHIIMA INNAKA HAMIIDUN MAJIID, ALLOOHUMMA BAARIK 'ALAA MUHAMMADIN WA'ALAA AALI MUHAMMADIN KAMAA BAAROKTA 'ALAA AALI IBROOHIIMA INNAKA HAMIIDUN MAJIID "Ya Allah, berilah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau memberi shalawat atas keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia. Ya Allah, berilah berkah atas Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau memberi berkah kepada keluarga Ibrahim. Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia'." Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Syu'bah] dan [Mis'ar] dari [al-Hakam] dengan isnad ini yang semisalnya dan dalam hadits Mis'ar tidak ada, "Maukah kalian agar aku beri hadiah." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakkar] telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Zakariya'] dari [al-A'masy] dari [Mis'ar] dan dari [Malik bin Mighwal] semuanya meriwayatkan dari [al-Hakam] dengan isnad ini yang semisalnya, hanya saja dia berkata: "Dan keberkahan atas Muhammad, " dan tidak mengatakan, "Allahumma."

【48】

Shahih Muslim 615: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Rauh] dan [Abdullah bin Nafi'] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan lafazh tersebut miliknya, dia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Rauh] dari [Malik bin Anas] dari [Abdullah bin Abi Bakar] dari [bapaknya] dari [Amru bin Sulaim] telah mengabarkan kepadaku [Abu Humaid as-Sa'idi] bahwasanya mereka mengatakan, "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bagaimana kami bershalawat atasmu?" Beliau bersabda, "AALLOOHUMMA SHOLLI 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AZWAAJIHI WADZURRIYATIHI KAMAA SHOLLAITA 'ALAA AALI IBROOHIIMA, WABAARIK 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AZWAAJIHI WADZURRIYATIHI KAMAA BAAROKTA 'ALAA AALI IBROOHIIMA, INNAKA HAMIIDUN MAJIID" Katakanlah, ya Allah, berikanlah shalawat atas Muhammad, istri-istrinya, dan keturunannya sebagaimana Engkau memberikan shalawat atas keluarga Ibrahim. Berilah berkah atas Muhammad, istri dan keturunannya, sebagaimana Engkau memberikan keberkahan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia'."

【49】

Shahih Muslim 616: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ayyub], [Qutaibah] dan [Ibnu Hujr] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Ismail, yaitu Ibnu Ja'far] dari [al-'Ala'] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali."

【50】

Shahih Muslim 617: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dia berkata: saya membaca di hadapan [Malik] dari [Sumai] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah ra] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila imam berkata: 'Samiallahu liman hamidah (semoga Allah mendengar kepada orang yang memujinya) ', maka katakanlah, 'Allahumma Rabbana laka al-Hamdu (Ya Allah, Rabb kami, segala puji untukMu) ' karena barangsiapa yang perkataannya bersesuaian dengan perkataan malaikat, niscaya dosanya yang telah lalu diampuni." Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Ya'qub, yaitu Ibnu Abdurrahman] dari [Suhail] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah radhiyallahu'anhu] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam semakna dengan hadits Sumai.

【51】

Shahih Muslim 618: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dia berkata: saya membaca di hadapan [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Sa'id bin al-Musayyab] dan [Abu Salamah bin Abdurrahman] bahwa keduanya telah mengabarkan kepadanya dari [Abu Hurairah ra] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila imam mengucapkan amin, maka ucapkanlah amin, karena barangsiapa yang aminnya bersesuaian dengan aminnya malaikat, niscaya dosanya yang telah lalu diampuni." Ibnu Syihab berkata: "Dahulu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata "? min (semoga Allah mengabulkan) ". Telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] telah mengabarkan kepadaku [Ibnu al-Musayyab] dan [Abu Salamah bin Abdurrahman] bahwa [Abu Hurairah] ra berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam semisal hadits Malik, dan dia belum menyebutkan perkataan Ibnu syihab.

【52】

Shahih Muslim 619: Telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya] Telah menceritakan kepadaku [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Amru] bahwa [Abu Yunus] telah menceritakan kepadanya, dari [Abu Hurairah ra] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian mengucapkan dalam shalat, 'Amin'. Sedangkan malaikat di langit mengucapkan, 'Amin', lalu satu dengan lainnya saling bersesuaian, niscaya dosanya yang telah lalu diampuni."

【53】

Shahih Muslim 620: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah al-Qa'nabi] telah menceritakan kepada kami [al-Mughirah] dari [Abu az-Zinad] dari [al-'A'raj] dari [Abu Hurairah ra] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian mengucapkan, 'Amin' sedangkan malaikat di langit mengucapkan, 'Amin' lalu satu dengan lainnya bersesuaian, niscaya dosanya yang telah lalu diampuni." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabbih] dari [Abu Hurairah ra] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan hadits semisalnya.

【54】

Shahih Muslim 621: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Ya'qub yaitu Ibnu Abdurrahman] dari [Suhail] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah ra] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila pembaca mengucapkan, 'Ghairil Maghdhubi Alaihim wala adh-Dhallin (Bukan jalan orang yang dimurkai dan tidak pula jalan orang yang sesat) ' lalu orang yang di belakangnya mengucapkan, 'Amin' lalu perkataannya bersesuaian dengan perkataan penduduk langit, niscaya dosanya yang telah lalu diampuni."

【55】

Shahih Muslim 622: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya], [Qutaibah bin Sa'id], [Abu Bakar bin Abi Syaibah], [Amru an-Naqid], [Zuhair bin Harb] dan [Abu Kuraib] semuanya meriwayatkan dari [Sufyan] [Abu Bakar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [az-Zuhri] dia berkata: "Saya mendengar [Anas bin Malik] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam terjatuh dari kuda lalu terkelupaslah kulit bagian kanannya, lalu kami mampir mengunjunginya, lalu hadirlah waktu shalat. Maka beliau shalat mengimami kami dengan duduk, lalu kami shalat di belakangnya dalam keadaan duduk juga. Ketika shalat telah selesai, maka beliau bersabda, " imam dijadikan sebagai pemimpin untuk diikuti. Apabila dia bertakbir maka bertakbirlah, dan apabila dia sujud maka bersujudlah, apabila dia mengangkat maka angkatlah. Apabila dia mengucapkan, 'Samiallahu liman hamidahu (semoga Allah mendengar orang yang memujinya) ' maka kalian ucapkanlah, 'Rabbana wa laka al-Hamdu (Rabb kami dan Engkau memiliki segala puji) ', dan apabila dia shalat duduk maka shalat duduklah kalian semuanya." Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Laits] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] telah mengabarkan kepada kami [al-Laits] dari [Ibnu Syihab] dari [Anas bin Malik] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jatuh menyungkur dari kudanya, lalu terkelupaslah kuitnya, lalu beliau shalat mengimami kami kemudian menyebutkan hadits semisalnya. Telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] telah mengabarkan kepadaku [Anas bin Malik] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jatuh menyungkur dari kuda, lalu terkelupaslah kulit bagian kanannya" sebagaimana hadits keduanya, dan dia menambahkan, "Apabila dia shalat berdiri maka shalatlah berdiri." Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Ma'n bin Isa] dari [Malik bin Anas] dari [az-Zuhri] dari [Anas] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengendarai kuda, lalu beliau jatuh menyungkur darinya, lalu terkelupaslah kulit bagian kanannya' dengan semisal hadits mereka. Dan di dalamnya, 'Apabila dia shalat berdiri, maka kalian shalat berdirilah." Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah mengabarkan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [az-Zuhri] telah mengabarkan kepadaku [Anas] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam jatuh dari kudanya lalu terkelupaslah kulit bagian kanannya." Lalu dia membawakan hadits tersebut, dan di dalamnya tidak ada tambahan Yunus dan Malik.

【56】

Shahih Muslim 623: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami ['Abdah bin Sulaiman] dari [Hisyam] dari [Bapaknya] dari [Aisyah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengaduh, lalu sejumlah manusia dari sahabatnya mengunjunginya untuk menjenguknya, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dalam keadaan duduk, lalu mereka shalat dengan mengikuti shalatnya dalam keadaan berdiri, lalu beliau memberikan isyarat kepada mereka agar duduk, maka mereka duduk. Ketika (shalat selesai) beliau berpaling seraya berkata: " Imam dijadikan untuk mengimami, apabila dia rukuk, maka rukuklah kalian, dan apabila dia mengangkat maka kalian mengangkatlah, apabila dia shalat dengan cara duduk, maka shalatlah kalian dengan cara duduk. Telah menceritakan kepada kami [Abu Ar-Rabi' Az-Zahrani] telah menceritakan kepada kami [Hammad yaitu Ibnu Zaid] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] semuanya meriwayatkan dari [Hisyam bin Urwah] dengan isnad ini hadits semisalnya.

【57】

Shahih Muslim 624: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Laits] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh] telah mengabarkan kepada kami [al-Laits] dari [Abu az-Zubair] dari [Jabir] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengaduh, lalu kita shalat di belakangnya, sedangkan beliau dalam keadaan duduk, dan Abu Bakar memperdengarkan takbirnya kepada manusia. Lalu beliau menoleh kepada kami, maka beliau melihat kami shalat dalam keadaan berdiri. Lalu beliau memberi isyarat kepada kami untuk duduk, lalu kami shalat dengan mengikuti shalatnya dalam keadaan duduk. Ketika beliau mengucapkan salam, maka beliau bersabda, ' kalian baru saja hampir melakukan perbuatan kaum Persia dan Rumawi, mereka berdiri di hadapan raja mereka, sedangkan mereka dalam keadaan duduk, maka janganlah kalian melakukannya. Berimamlah dengan imam kalian. Jika dia shalat dalam keadaan berdiri, maka shalatlah kalian dalam keadaan berdiri, dan jika dia shalat dalam keadaan duduk, maka kalian shalatlah dalam keadaan duduk'." Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Abdurrahman ar-Ruasi] dari [bapaknya] dari [Abu az-Zubair] dari [Jabir] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat mengimami kami, sedangkan Abu Bakar di belakangnya. Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertakbir, maka dia bertakbir untuk memperdengarkan takbirnya kepada kita." Kemudian dia menyebutkan semisal hadits al-Laits.

【58】

Shahih Muslim 625: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [al-Mughirah yaitu al-Hizami] dari [Abu az-Zinad] dari [al-A'raj] dari [Abu Hurairah ra] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Imam dijadikan untuk dijadikan panutan, maka janganlah kalian menyelisihinya. Apabila dia bertakbir, maka kalian bertakbirlah, apabila dia mengangkat kepala maka kalian mengangkat kepalalah. Apabila dia berkata: 'Samiallahu liman hamidahu', maka ucapkanlah, 'Allahumma Rabbana laka al-Hamdu'. Apabila dia bersujud maka kalian bersujudlah. Apabila dia shalat duduk, maka kalian semua shalat dengan duduk." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabbih] dari [Abu Hurairah ra] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan yang semisalnya.

【59】

Shahih Muslim 626: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan [Ibnu Khasyram] keduanya berkata: telah mengabarkan kepada kami [Isa bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [al-A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah ra] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajari kami, beliau bersabda, 'Janganlah kalian mendahului imam. Apabila dia bertakbir, maka bertakbirlah, apabila dia mengucapkan, 'Waladhdhallin'. Maka ucapkanlah, 'Amin'. Apabila dia rukuk, maka rukuklah kalian. Apabila dia mengucapkan, 'Sami'allahu liman hamidahu', maka ucapkanlah, 'Allahumma Rabbana laka al-Hamdu'." Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz, yaitu ad-Darawardi] dari [Suhail bin Abi Shalih] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah ra] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan hadits semisalnya kecuali perkataannya, "Waladhdhallin' maka ucapkanlah 'Amin'. Dan dia menambahkan, 'Dan janganlah kalian mengangkat kepala sebelumnya'."

【60】

Shahih Muslim 627: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] --lewat jalur periwayatan lain--, dan telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Mu'adz] dan lafazh tersebut miliknya, telah menceritakan kepada kami [bapakku] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ya'la, dan dia adalah Ibnu 'Atha'] dia mendengar [Abu 'Alqamah], dia mendengar [Abu Hurairah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ' Imam adalah perisai, apabila dia shalat dalam keadaan duduk, maka kalian shalatlah dalam keadaan duduk. Dan apabila dia mengucapkan, 'Sami'allahu liman hamidahu', maka ucapkanlah, 'Allahumma laka al-Hamdu'. Maka apabila perkataan penduduk bumi bersesuaian dengan perkataaan penduduk langit, niscaya dosanya yang telah lalu diampuni."

【61】

Shahih Muslim 628: Telah menceritakan kepadaku [Abu Ath-Thahir] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Haiwah] bahwa [Abu Yunus maula Abu Hurairah] telah menceritakan kepadanya, dia berkata: saya mendengar [Abu Hurairah] berkata dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda: "Imam dijadikan untuk mengimami, apabila dia bertakbir, maka bertakbirlah kalian, apabila dia rukuk, maka rukuklah kalian. Dan apabila dia mengucapkan, 'Sami'allahu liman hamidah', maka ucapkanlah, 'Allahumma rabbana lakal Hamd'. Dan apabila dia shalat dengan berdiri, maka shalatlah kalian dengan berdiri, dan apabila dia shalat dengan duduk, maka shalat kalian semua dengan duduk."

【62】

Shahih Muslim 629: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdullah bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Zaidah] telah menceritakan kepada kami [Musa bin Abi Aisyah] dari [Ubaidullah bin Abdullah] dia berkata: "Saya mengunjungi [Aisyah], lalu saya berkata kepadanya, 'Maukah kamu untuk menceritakan kepadaku tentang sakitnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? ' Dia menjawab, 'Ya saya mau. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam merasa payah (karena sakit) lalu beliau bersabda, 'Apakah orang-orang shalat berjamaah? ' Kami menjawab, 'Tidak, karena mereka menunggumu wahai Rasulullah.' Beliau bersabda, 'Letakkanlah air untukku di wadah.' Lalu kami melakukannya, maka beliau mandi kemudian mulai berdiri, lalu beliau pingsan kemudian sadar kembali, lalu beliau bertanya, 'Apakah manusia telah shalat berjamaah? ' Kami menjawab, 'Belum, mereka menunggumu wahai Rasulullah.' Beliau bersabda lagi, 'Letakkanlah air untukku di wadah tersebut.' Lalu kami melakukannya, maka beliau mandi, kemudian mulai bangkit, lalu beliau pingsan lagi, kemudian bangun tersadar. Lalu beliau bersabda, 'Apakah manusia telah shalat? ' Kami menjwab, 'Belum, mereka menunggumu wahai Rasulullah.' Beliau bersabda lagi, 'Letakkanlah air untukku di wadah tersebut.' Lalu kami melakukannya, maka beliau mandi, kemudian mulai bangkit, lalu beliau pingsan lagi, kemudian bangun tersadar.' Lalu beliau bersabda, 'Apakah manusia telah shalat? ' Kami menjawab, 'Belum, mereka menunggumu wahai Rasulullah.' Beliau bersabda lagi, 'Letakkanlah air untukku di wadah tersebut.' Lalu kami melakukannya, maka beliau mandi, kemudian mulai bangkit, lalu beliau pingsan lagi, kemudian bangun tersadar." Aisyah berkata: "Orang-orang berkumpul menunggu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di masjid untuk shalat isya' yang akhir." Aisyah berkata lagi, "Lalu Rasulullah mengirimkan utusan kepada Abu Bakar agar shalat mengimami orang-orang. Lalu orang tersebut mendatangi Abu Bakar seraya berkata: ' Rasulullah menyuruhmu untuk shalat mengimami manusia.' Maka Abu Bakar berkata -sedangkan dia seorang lelaki yang lemah (maksudnya sensitif), 'Wahai Umar, shalatlah mengimami manusia.' Aisyah berkata lagi, 'Umar pun berkata: 'Kamu lebih berhak dengan hal tersebut." Aisyah berkata: Lalu Abu Bakar shalat mengimami mereka pada hari itu, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendapatkan rasa khawatir dalam dirinya, lalu beliau keluar dengan dipapah dua orang laki-laki, salah satunya adalah al-Abbas untuk shalat zhuhur sedangkan Abu Bakar dalam keadaan mengimami manusia. Tatkala Abu Bakar melihatnya, maka dia segera mundur. Lalu Nabi memberikan isyarat kepadanya agar tidak mundur. Dan Rasulullah berkata kepada dua orang yang memapahnya, 'Dudukkanlah aku di sampingnya'. Lalu keduanya mendudukkan beliau di samping Abu Bakar, ketika itu Abu Bakar shalat makmum pada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sedangkan orang-orang bermakmum pada shalat Abu Bakar, dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dalam keadaan duduk." [Ubaidullah] berkata: "Aku menemui [Abdullah bin Abbas], lalu aku berkata kepadanya, "Maukah aku paparkan kepadamu hadits yang diceritakan Aisyah kepadaku tentang sakitnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Maka dia berkata: "Ceritakanlah kepadaku." Lalu aku memaparkan haditsnya kepadanya. Maka ternyata dia tidak mengingkari sedikit pun hadits Aisyah. Hanya saja dia bertanya, "Apakah Aisyah menyebutkan nama laki-laki yang memapah Nabi bersama al-Abbas?" Aku menjawab, "Tidak." Dia berkata: "Dia adalah Ali."

【63】

Shahih Muslim 630: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] dan ['Abd bin Humaid] dan lafazh tersebut milik Ibnu Rafi', keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dia berkata: berkata [az-Zuhri], dan telah mengabarkan kepadaku [Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah] bahwa [Aisyah] telah mengabarkan kepadanya seraya berkata: "Pertama kali Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengaduh sakit di rumah Maimunah, lalu beliau meminta izin kepada para istrinya untuk menginap sakit di rumah Aisyah. Dan mereka memberikan izin kepada beliau." Aisyah berkata: "Lalu beliau keluar, satu tangannya dipapah oleh al-Fadhl bin Abbas, dan satu tangannya lagi pada seorang laki-laki lainnya, sedangkan beliau dalam keadaan tidak mampu berjalan dengan kedua kakinya di tanah." Maka Ubaidullah berkata: "Lalu aku menceritakannya kepada [Ibnu Abbas], maka dia bertanya, 'Apakah kamu tahu, siapakah laki-laki yang tidak disebutkan namanya oleh Aisyah. Dia adalah Ali'."

【64】

Shahih Muslim 631: Telah menceritakan kepadaku [Abdul Malik bin Syu'aib bin al-Laits] telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Kakekku] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Uqail bin Khalid] [Ibnu Syihab] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bin Mas'ud] bahwa [Aisyah], istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Ketika Rasululllah shallallahu 'alaihi wa sallam merasa berat, dan sakitlah telah parah, maka beliau meminta izin para istrinya untuk menderita sakit di rumahku. Lalu mereka memberikan izin kepada beliau, lalu beliau keluar di papah di antara dua orang laki-laki, kedua kakinya tidak bisa berjalan di tanah, yaitu di antara Abbas bin Abdul Muththalib dan seorang laki-laki lainnya." [Ubaidullah] berkata: "Lalu aku mengabarkan kepada Abdullah hadits yang dikatakan oleh Aisyah, maka [Abdullah bin Abbas] berkata kepadaku, 'Apakah kamu tahu, siapakah laki lain yang tidak disebutkan namanya oleh Aisyah.' Perawi berkata: "Aku berkata: 'Tidak, aku tidak tahu'. Ibnu Abbas berkata: "Dia adalah Ali."

【65】

Shahih Muslim 632: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Syu'aib bin al-Laits] telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [kakekku], telah menceritakan kepadaku [Uqail bin Khalid] dia berkata: berkata [Ibnu Syihab], telah mengabarkan kepadaku [Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bin Mas'ud] bahwa [Aisyah], istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Sungguh aku telah kembali mengunjungi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada waktu tersebut. Tidak ada yang membawaku untuk sering mengunjungi Rasulullah melainkan karena tidak terdetik dalam hatiku bahwa manusia akan mencintai pemimpin setelah meninggalnya beliau yang dapat menggantikan kedudukannya selamanya, dan bila tidak demikian, karena aku menduga bahwa tidaklah seseorang menggantikan kedudukannya melainkan manusia akan merasa bosan dengannya. Maka aku ingin agar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melimpahkan (kursi kepemimpinan) itu kepada Abu Bakar."

【66】

Shahih Muslim 633: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] dan ['Abd bin Humaid] dan lafazh tersebut milik Ibnu Rafi', Abd berkata: telah mengabarkan kepada kami sedangkan Ibnu Rafi' berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar], [az-Zuhri] berkata: dan telah mengabarkan kepadaku [Hamzah bin Abdullah bin Umar] dari [Aisyah] dia berkata: "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk rumahku, maka beliau bersabda, 'Suruhlah Abu Bakar agar mengimami shalat untuk manusia'." Aisyah berkata: "Maka aku berkata: 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Bakar adalah laki-laki yang lemah, apabila dia membaca al-Qur'an maka dia tidak bisa menahan air matanya, seandainya kamu memerintahkan selain Abu Bakar (maka itu lebih baik) '." Dia berkata lagi, "Demi Allah, aku hanyalah menghawatirkan orang-orang merasa bosan dengan pemimpin pertama yang menggantikan kedudukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Dia berkata lagi, "Lalu aku mengulanginya dua atau tiga kali. Maka beliau bersabda, 'Hendaklah orang-orang shalat dengan diimami Abu Bakar, karena kalian adalah sahabat Yusuf (dalam menampakkan kebalikan dari sesuatu yang ada di dalam batin'."

【67】

Shahih Muslim 634: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dan [Waki'] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan lafazh tersebut miliknya, dia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abu Muawiyah] dari [al-A'masy] dari [Ibrahim] dari [al-Aswad] dari [Aisyah] dia berkata: "Ketika Rasulullah telah merasa berat, maka datanglah Bilal mengajaknya shalat, maka beliau bersabda, 'Kalian perintahkanlah Abu Bakar agar shalat mengimami manusia'." Maka Aisyah berkata: 'Lalu aku berkata: 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Bakar adalah seorang laki-laki yang cepet menangis, dan sesungguhnya dia ketika berdiri mengantikan kedudukanmu, niscaya dia tidak bisa memperdengarkannya kepada manusia. Kalau seandainya kamu memerintahkan Umar. Aisyah berkata kepadanya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ' kamu adalah sahabat Yusuf (dalam menampakkan zhahir kebalikan dari batinnya). Perintahkanlah Abu Bakar agar shalat mengimami manusia.' Aisyah berkata: "Kalian perintahkanlah Abu Bakar agar shalat mengimami manusia." Aisyah berkata lagi, "Ketika dia telah masuk shalat, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendapatkan rasa takut pada dirinya, maka beliau berdiri dengan dipapah di antara dua orang laki-laki, sedangkan kedua kakinya tidak bisa melangkah di tanah." Dia berkata: "Ketika beliau masuk masjid, maka Abu Bakar mendengar langkahnya, maka dia mulai mundur, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan isyarat kepadanya, 'Berdirilah di tempatmu.' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dating hingga duduk di samping kiri Abu Bakar." Aisyah berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat mengimami manusia dengan cara duduk, sedangkan Abu Bakar berdiri. Abu Bakar mengikuti shalat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sedangkan orang-orang mengikuti shalat Abu Bakar." Telah menceritakan kepada kami [Minjab bin al-Harits at-Tamimi] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Mushir] --lewat jalur periwayatan lain-- Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Isa bin Yunus] keduanya meriwayatkan dari [al-A'masy] dengan isnad ini hadits semisalnya, dan dalam hadits keduanya, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menderita sakit yang membuatnya meninggal di dalamnya." Dan dalam Ibnu Mushir, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam didatangkan hingga duduk di sampingnya, "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengimami manusia sedangkan Abu Bakar memperdengarkan takbir kepada mereka." Dan dalam hadits Isa, "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk shalat, sedangkan Abu Bakar pindah ke sampingnya, sedangkan Abu Bakar memperdengarkan takbir kepada manusia."

【68】

Shahih Muslim 635: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] dari [Hisyam] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] sedang lafazh mereka berdekatan, dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Bapaknya] dari [Aisyah ra] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan Abu Bakar untuk shalat mengimami manusia pada saat sakitnya, lalu dia shalat mengimami mereka." Urwah berkata: "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendapatkan rasa khawatir pada dirinya, lalu beliau keluar, ternyata Abu Bakar sedang mengimami orang-orang, tatkala Abu Bakar melihat beliau, maka dia mundur, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan isyarat kepadanya, 'Tetaplah di tempatmu, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk di samping Abu Bakar sejajar. Abu Bakar shalat mengikuti shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sedangkan manusia shalat mengikuti shalat Abu Bakar'."

【69】

Shahih Muslim 636: Telah menceritakan kepadaku [Amru an-Naqid] dan [Hasan al-Hulwani] serta ['Abd bin Humaid] 'Abd berkata: telah mengabarkan kepadaku, sedangkan dua orang yang lainnya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub], dan dia adalah Ibnu Ibrahim bin Sa'ad dan telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Anas bin Malik] bahwa Abu Bakar shalat mengimami mereka pada saat sakit Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang menghantarkan wafatnya, hingga ketika hari Senin, sedangkan mereka berbaris dalam shalat, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membuka tirai kamar, lalu melihat kepada kami dalam keadaan berdiri, seakan-akan wajah beliau adalah lembaran mushaf (putih cemerlang), kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tersenyum tertawa." Perawi berkata: "Maka kami tercengang bingung, dan kami berada dalam shalat karena bahagia dengan keluarnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan Abu Bakar mundur kembali untuk mencapai shaf (barisan), dan dia menduga bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar untuk shalat. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi isyarat kepada mereka dengan tangannya untuk menyempurnakan shalat mereka." Perawi berkata: "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk, lalu menurunkan tirai tersebut." Perawi berkata: "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat pada hari tersebut." Dan telah menceritakannya kepadaku [Amru an-Naqid] dan [Zuhair bin Harb] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [az-Zuhri] dari [Anas] dia berkata: "Pandangan terakhir aku melihat pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah ketika beliau membuka tabir pada hari Senin dengan kisah ini." Dan hadits Shalih lebih sempurna dan lebih lengkap. Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi'] dan ['Abd bin Humaid] semuanya meriwayatkan dari [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [az-Zuhri] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Anas bin Malik] dia berkata: "Ketika pada hari Senin" dengan semisal hadits keduanya.

【70】

Shahih Muslim 637: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] dan [Harun bin Abdullah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdushshamad] dia berkata: "Saya mendengar [bapakku] bercerita, dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz] dari [Anas] dia berkata: "Nabi Allah subhanahu wata'ala tidak keluar mengimami kami tiga hari, lalu shalat diiqamatkan, lalu Abu Bakar mulai maju. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda di balik hijab, lalu mengangkatnya. Ketika wajah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam jelas pada kami, kami tidak pernah melihat pemandangan sama sekali yang lebih mengagumkan untuk kami daripada wajah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika menampakkan diri pada kami." Perawi berkata: "Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan isyarat dengan tangannya kepada Abu Bakar agar maju, dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menutup tirai tersebut, dan kami tidak dapat melihatnya lagi hingga beliau meninggal."

【71】

Shahih Muslim 638: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Husain bin Ali] dari [Zaidah] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sakit, lalu sakitnya menjadi parah, maka beliau bersabda, 'Kalian perintahkanlah Abu Bakar agar dia shalat mengimami manusia.' Maka Aisyah berkata: 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Bakar adalah lelaki yang lemah (sensitife), ketika dia menempati kedudukanmu, niscaya dia tidak dapat shalat mengimami manusia.' Maka beliau bersabda, 'Kamu perintahkanlah Abu Bakar agar shalat mengimami manusia, kamu ini seperti isteri Yusuf saja (maksudnya jika sudah punya ambisi atau keinginin, sulit dicegah) '." Perawi berkata: "Lalu Abu Bakar shalat mengimami mereka pada sahat kehidupan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【72】

Shahih Muslim 639: Telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Yahya] dia berkata: Aku membaca di hadapan [Malik] dari [Abu Hazim] dari [Sahl bin Sa'd as-Sa'idi] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pergi kepada Bani Amru bin Auf untuk mendamaikan antara mereka, lalu tibalah waktu shalat, lalu mu'adzdzin datang kepada Abu Bakar, 'Apakah kamu hendak shalat mengimami manusia, sehingga aku bisa mengumandangkan iqamat? ' Dia menjawab, 'Ya.' Dia berkata: 'Lalu Abu Bakar shalat, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang, sedangkan manusia berada dalam shalat, lalu beliau melangkah hingga berhenti di shaf, lalu orang-orang menepuk tangan. Dan Abu Bakar tidak menoleh dalam shalat. Namun ketika orang-orang terus menerus menepuk, maka dia menoleh, lalu dia melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu Rasulullah memberikan isyarat kepadanya agar tetap diam menetap di tempatmu.' Lalu Abu Bakar mengangkat kedua tangannya, lalu memuji Allah sesuai dengan yang diperintahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepadanya dari hal tersebut. Kemudian Abu Bakar mundur hingga lurus pada shaf, dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam maju, lalu shalat. Kemudian (setelah selesai) beliau berpaling seraya berkata: 'Wahai Abu Bakar, apa yang menghalangimu untuk menetap di tempatmu ketika aku memerintahkanmu? ' Abu Bakar menjawab, 'Tidaklah layak bagi Ibnu Abi Quhafah untuk shalat di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Mengapa aku melihat kalian memperbanyak menepuk tangan, barangsiapa yang mengingatkan sesuatu dalam shalatnya maka hendaklah dia bertasbih, karena barangsiapa jika bertasbih, niscaya dia ditengok, sedangkan menepuk tangan adalah untuk kaum wanita." Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz, yaitu Ibnu Abi Hazim], dan [Qutaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub, yaitu Ibnu Abdurrahman al-Qari] keduanya meriwayatkan dari [Abu Hazim] dari [Sahl bin Sa'd] dengan hadits semisal hadits Malik, dan dalam hadits keduanya terdapat, "Lalu Abu Bakar mengangkat kedua tangannya, lalu memuji Allah, dan dia kembali mundur ke belakangnya hingga dia berdiri pada shaf (makmum)." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Bazi'] telah mengabarkan kepada kami [Abdul 'A'la] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] dari [Abu Hazim] dari [Sahl bin Sa'd as-Sa'idi] dia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pergi mendamaikan antara Bani Amru bin Auf" sebagaimana hadits mereka. Dan dia menambahkan, "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang, lalu menyibak (menerobos) barisan hingga berdiri di samping shaf yang terdepan." Dan di dalamnya ada keterangan bahwa Abu Bakar kembali mundur.

【73】

Shahih Muslim 640: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi'] dan [Hasan bin Ali Al-Hulwani] semuanya meriwayatkan dari [Abdurrazzaq], [Ibnu Rafi'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] telah menceritakan kepadaku [Ibnu Syihab] dari hadits ['Abbad bin Ziyad] bahwa [Urwah bin Al-Mughirah bin Syu'bah] telah mengabarkan kepadanya bahwa [Al-Mughirah bin Syu'bah] telah mengabarkan kepadanya bahwa dia berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada perang Tabuk. Al-Mughirah berkata: "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membuang hajat ke wc, lalu aku membawakan air sebelum shalat fajar. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kembali kepadaku, aku mulai menyiram kedua tangannya dengan air dari ember, lalu beliau mencuci kedua tangannya tiga kali, kemudian membasuk wajahnya, kemudian mulai mengeluarkan kedua lengannya dari jubahnya, lalu lengan jubahnya sempit, maka beliau memasukkan kedua tangannya ke dalam jubahnya hingga mengeluarkannya dari arah bawah jubah, lalu membasuh kedua lengannya hingga ke siku, kemudian berwudhu pada kedua khufnya kemudian kembali ke depan." Al-Mughirah berkata: "Lalu aku beranjak bersama beliau hingga mendapatkan manusia yang telah menyuruh maju Abdurrahman bin Auf lalu dia mengimami mereka. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendapati salah satu dari dua rakaat, lalu beliau shalat bersama manusia pada rakaat terakhir. Ketika Abdurrahman bin Auf mengucapkan salam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri menyempurnakan shalatnya, lalu hal tersebut mengambil perhatian kaum muslimin, lalu mereka memperbanyak tasbih. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyelesaikan shalatnya, beliau menghadap mereka kemudian bersabda: "Kalian telah berbuat baik" atau beliau bersabda: "Kalian telah benar, membuat mereka termotivasi untuk melakukan shalat pada waktunya." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] dan [al-Hulwani] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] dari [Ibnu Juraij] telah menceritakan kepadaku [Ibnu Syihab] dari [Ismail bin Muhammad bin Sa'id] dari [Hamzah bin al-Mughirah] semisal hadits Abbad. [Al-Mughirah] berkata: "Lalu aku bermaksud untuk mengakhirkan Abdurrahman, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Biarkan dia."

【74】

Shahih Muslim 641: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] dan [Amru an-Naqid] serta [Zuhair bin Harb] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [az-Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah ra] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ma'ruf] dan [Harmalah bin Yahya] keduanya berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] telah mengabarkan kepadaku [Sa'id bin al-Musayyab] dan [Abu Salamah bin Abdurrahman] bahwa keduanya mendengar [Abu Hurairah ra] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Tasbih untuk kaum laki-laki sedangkan tashfiq (bertepuk tangan) untuk kuam wanita." Harmalah telah menambahkan dalam riwayatnya, "Ibnu Syihab berkata: 'Aku telah melihat sekelompok laki-laki dari ahli ilmu bertasbih dan memberi isyarat'." Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [al-Fudhail, yaitu Ibnu 'Iyadh] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Abu Muawiyah] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Isa bin Yunus] semuanya meriwayatkan dari [al-A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan yang semisalnya. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam] dari [Abu Hurairah ra] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan hadits semisalnya dan menambahkan "dalam shalat".

【75】

Shahih Muslim 642: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad bin al-'Ala' al-Hamdani] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [al-Walid, yaitu Ibnu Katsir] telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Abi Sa'id al-Maqburi] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu] dia berkata: "Rasulullah shalat mengimami kami pada suatu hari, kemudian beliau berpaling seraya bersabda, 'Wahai fulan, tidakkah kamu memperbagus shalatmu, tidakkah seorang yang shalat mencermati apabila dia shalat, bagaimana dia shalat. Dia shalat adalah untuk dirinya sendiri. Demi Allah, aku melihat dari arah belakangku sebagaimana aku melihat dari arah depanku'."

【76】

Shahih Muslim 643: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dari [Malik bin Anas] dari [Abu az-Zinad] dari [al-A'raj] dari [Abu Hurairah ra] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apakah kalian melihat kiblatku di sini. Demi Allah, tidak samar bagiku rukuk kalian dan tidak pula sujud kalian. Aku melihat kalian dari arah belakang punggungku."

【77】

Shahih Muslim 644: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin al-Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata: "Saya mendengar [Qatadah] bercerita dari [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda, "Dirikanlah rukuk dan sujud. Demi Allah, aku melihat kalian dari arah belakangku." Atau beliau bersabda, "Dari balik punggungku apabila kalian rukuk dan sujud."

【78】

Shahih Muslim 645: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ghassan al-Misma'i] telah menceritakan kepada kami [Muadz, yaitu Ibnu Hisyam] telah menceritakan kepadaku [Bapakku] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi 'Adi] dari [Sa'id] keduanya meriwayatkan dari [Qatadah] dari [Anas] bahwa Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Kalian sempurnakanlah rukuk dan sujud tersebut. Demi Allah, aku melihat kalian dari arah belakang punggungku ketika kalian rukuk dan sujud." Sedangkan dalam hadits Sa'id, "Jika kalian rukuk dan sujud."

【79】

Shahih Muslim 646: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] dan [Ali bin Hujr] sedangkan lafazh tersebut milik Abu Bakar, Ibnu Hujr berkata: telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Abu Bakar berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] dari [al-Mukhtar bin Fulful] dari [Anas] dia berkata: "Rasulullah shalat mengimami kami pada suatu hari, ketika beliau telah menyelesaikan shalat, maka beliau menghadap kami dengan wajahnya seraya bersabda, 'Wahai manusia, aku adalah imam kalian, maka janganlah kalian mendahului aku dengan rukuk, sujud, berdiri, dan berpaling dari shalat. Karena aku melihat kalian dari arah depanku dan belakangku.' Kemudian beliau bersabda, 'Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di TanganNya, kalau kalian melihat sesuatu yang aku lihat, niscaya kalian akan sedikit tertawa, dan banyak menangis.' Mereka bertanya, 'Apa yang kamu lihat wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab, 'Aku melihat surga dan neraka'." Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Jarir] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] dan [Ishaq bin Ibrahim] dari [Ibnu Fudhail] semuanya meriwayatkan dari [al-Mukhtar] dari [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan hadits ini, dan tidak ada dalam hadits Jarir, "Jangalah kalian mendahuluiku dalam berpaling."

【80】

Shahih Muslim 647: Telah menceritakan kepada kami [Khalaf bin Hisyam] dan [Abu ar-Rabi' az-Zahrani] serta [Qutaibah bin Sa'id] semuanya meriwayatkan dari [Hammad], [Khalaf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Muhammad bin Ziyad] telah menceritakan kepada kami [Abu Hurairah radhiyallahu'anhu] dia berkata: Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidakkah takut orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam, sehingga Allah mengubah kepalanya menjadi kepala keledai?."

【81】

Shahih Muslim 648: Telah menceritakan kepada kami [Amru an-Naqid] dan [Zuhair bin Harb] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Ibrahim] dari [Yunus] dari [Muhammad bin Ziyad] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah aman orang yang mengangkat kepalanya dalam shalatnya sebelum imam, karena Allah akan mengubah bentuknya ke dalam bentuk keledai." Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Sallam al-Jumahi] dan [Abdurrahman bin ar-Rabi' bin Muslim] semuanya meriwayatkan dari [ar-Rabi' bin Muslim] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Muadz] telah menceritakan kepada kami [bapakku] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Hammad bin Salamah] semuanya meriwayatkan dari [Muhammad bin Ziyad] dari [Abu Hurairah radhiyallahu'anhu] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan isnad ini, hanya saja bahwa dalam hadits ar-Rabi' bin Muslim terdapat redaksi, "Karena Allah mengubah wajahnya menjadi wajah keledai."

【82】

Shahih Muslim 649: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Muawiyah] dari [al-A'masy] dari [al-Musayyab] dari [Tamim bin Tharafah] dari [Jabir bin Samurah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Hendaklah suatu kaum menghentikan untuk mengangkat pandangan mereka ke langit dalam shalat atau (kalau tidak), niscaya pandangan tersebut tidak kembali kepada mereka (buta)."

【83】

Shahih Muslim 650: Telah menceritakan kepadaku [ath-Thahir] dan [Amru bin Sawwad] keduanya berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah menceritakan kepadaku [al-Laits bin Sa'd] dari [Ja'far bin Rabi'ah] dari [Abdurrahman al-A'raj] dari [Abu Hurairah radhiyallahu'anhu] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Hendaklah suatu kaum menghentikan untuk mengangkat pandangan mereka ke langit ketika berdoa dalam shalat atau (kalau tidak), niscaya pandangan mereka akan dicabut (dibutakan)."

【84】

Shahih Muslim 651: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Muawiyah] dari [al-A'masy] dari [al-Musayyab bin Rafi'] dari [Tamim bin Tharafah] dari [Jabir bin Samurah] dia berkata: "Mengapa aku melihat kalian mengangkat tangan kalian, seakan-akan ia adalah ekor kuda yang tidak bisa diam. Kalian diamlah di dalam shalat." Perawi berkata: "Kemudian beliau keluar melewati kami, lalu beliau melihat kami bergerombol, maka beliau bersabda, 'Mengapa aku melihat kalian bercerai berai'." Perawi berkata: "Kemudian Rasulullah keluar menemui kami seraya bersabda, 'Mengapa kalian tidak berbaris sebagaimana malaikat berbaris di sisi Rabbnya? ' Maka kami berkata: 'Wahai Rasulullah, bagaimana malaikat berbaris di sisi Rabbnya? ' Beliau bersabda, 'Mereka menyempurnakan barisan awal dan menempelkan diri dalam barisan'." Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Sa'id al-Asyajj] telah menceritakan kepada kami [Waki'] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Isa bin Yunus] semuanya berkata: telah menceritakan kepada kami [al-A'masy] dengan isnad ini hadits semisalnya.

【85】

Shahih Muslim 652: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Mis'ar] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] dan lafazh tersebut miliknya. Dia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Abi Zaidah] dari [Mis'ar] telah menceritakan kepadaku [Ubaidullah bin al-Qibthiyyah] dari [Jabir bin Samurah] dia berkata: "Dahulu kami apabila shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka kami mengucapkan, 'Assalamu'alaikum Warahmatullahi (Semoga keselamatan dan rahmat Allah terlimpahkan kepadamu) ' dan dia mengisyaratkan dengan tangannya ke arah dua sisi.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Berdasarkan apa kami beriman dengan tangan-tangan kalian, seakan-akan ia adalah ekor kuda yang tidak bisa berhenti. Cukuplah bagi kalian untuk meletakkan tangan kalian pada paha kalian, kemudian mengucapkan salam atas saudaranya yang di sebelah kanannya dan sebelah kirinya'."

【86】

Shahih Muslim 653: Dan telah menceritakan kepada kami [al-Qasim bin Zakariya'] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Musa] dari [Israil] dari [Furat, yaitu al-Qazzaz] dari [Ubaidullah] dari [Jabir bin Samurah] dia berkata: "Saya shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dahulu kami apabila mengucapkan dengan tangan kami, 'Assalamu'alaikum' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat kepada kita seraya bersabda, 'Apa yang membuat kalian menunjuk dengan tangan kalian seakan-akan ia adalah ekor kuda yang tidak bisa berhenti. Apabila kalian mengucapkan salam, maka hendaklah kalian menoleh kepada temannya, dan bukan mengisyaratkan dengan tangannya'."

【87】

Shahih Muslim 654: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dan [Abu Muawiyah] serta [Waki'] dari [al-A'masy] dari [Umarah bin Umair at-Taimi] dari [Abu Ma'mar] dari [Abu Mas'ud] dia berkata: "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengusap pundak kami dalam shalat seraya bersabda, 'Luruskanlah, dan jangan berselisih sehingga hati kalian bisa berselisih. Hendaklah yang tepat di belakangku orang yang dewasa yang memiliki kecerdasan dan orang yang sudah berakal di antara kalian, kemudian orang yang sesudah mereka kemudian orang yang sesudah mereka'." [Abu Mas'ud] berkata: "Kamu sekarang, sangat berselisih." Dan telah menceritakannya kepada kami [Ishaq] telah mengabarkan kepada kami [Jarir] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Khasyram] telah mengabarkan kepada kami [Isa, yaitu Ibnu Yunus] dia berkata: --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Uyainah] dengan isnad ini hadits semisalnya.

【88】

Shahih Muslim 655: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Habib al-Haritsi] dan [Shalih bin Hatim bin Wardan] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah menceritakan kepadaku [Khalid bin al-Hadzdza'] dari [Abu Ma'syar] dari [Ibrahim] dari ['Alqamah] dari [Abdullah bin Mas'ud] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Hendaklah yang berada tepat di belakang shalatku orang yang dewasa yang memiliki kecerdasan dan orang yang sudah berakal di antara kalian, kemudian orang yang sesudah mereka tiga kali, dan hendaklah kalian menjauhi kebisingan dan perselisihan pasar'."

【89】

Shahih Muslim 656: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata: "Saya mendengar [Qatadah] bercerita dari [Anas bin Malik] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Samakanlah shaf-shaf kalian, karena penyamaan shaf termasuk kesempurnaan shalat'."

【90】

Shahih Muslim 657: Telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farrukh] telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] dari [Abdul Aziz, yaitu Ibnu Shuhaib] dari [Anas] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Sempurnakanlah shaf-shaf kalian, karena aku melihat kalian dari arah belakang punggungku'."

【91】

Shahih Muslim 658: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabbih] dia berkata: ini adalah sesuatu yang diceritakan kepada kami oleh [Abu Hurairah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka dia menyebutkan beberapa hadits darinya, dan berkata: "Luruskanlah shaf dalam shalat, karena meluruskan shaf termasuk tanda kebagusan shalat."

【92】

Shahih Muslim 659: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Ghundar] dari [Syu'bah] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] dia berkata: Saya mendengar [Salim bin Abi al-Ja'd al-Ghathafani] berkata: Saya mendengar [an-Nu'man bin Basysyir] berkata: "Saya mendengarRasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Sungguh kalian menyamakan shaf-shaf kalian atau Allah akan menyelisihkan wajah-wajah kalian'."

【93】

Shahih Muslim 660: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Abu Khaitsamah] dari [Simak bin Harb] dia berkata: Saya mendengar [an-Nu'man bin Basysyir] berkata: "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyamakan shaf kami hingga seakan-akan menyamakan busur panah hingga beliau melihat bahwa kami sungguh telah terikat darinya. Kemudian pada suatu hari beliau keluar, lalu berdiri hingga hampir bertakbir, lalu beliau melihat seorang laki-laki menonjolkan dadanya dari shaf, maka beliau bersabda, 'Wahai hamba Allah, sungguh kalian menyamakan shaf kalian atau Allah akan menyelisihkan antara wajah kalian'." Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin ar-Rabi'] dan [Abu Bakar bin Abi Syaibah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu al-Ahwash] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dengan isnad ini hadits semisalnya.

【94】

Shahih Muslim 661: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dia berkata: saya membaca di hadapan [Malik] dari [Sumai maula Abu Bakar] dari [Abu Shalih as-Samman] dari [Abu Hurairah ra] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Kalau manusia tahu pahala dalam adzan dan shaf pertama kemudian mereka tidak mendapatkan jalan keluar untuk mendapatkannya kecuali dengan cara mengundi, niscaya mereka akan mengadakan undian. Dan seandainya mereka mengetahui pahala bersegera ke masjid, niscaya mereka akan bersegera kepadanya. Dan kalau mereka mengetahui pahala shalat Isya' dan shubuh, niscaya mereka akan mendatangi keduanya walaupun dengan cara merangkak'."

【95】

Shahih Muslim 662: Telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farrukh] telah menceritakan kepada kami [Abu al-Asyhab] dari [Abu Nadhrah al-'Abdi] dari [Abu Sa'id al-Khudri] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat pada para sahabatnya keterlambatan, maka beliau bersabda kepada mereka, 'Kalian majulah, dan berimamlah denganku, dan hendaklah orang sesudah kalian berimam kepada kalian. Jika suatu kaum membiasakan diri melambat-lambatkan shalatnya, maka Allah juga melambatkan diri memasukkannya ke surga, atau melambatkan diri untuk mengentaskannya dari neraka'." Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman ad-Darimi] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah ar-Raqasyi] telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Manshur] dari [al-Jurairi] dari [Abu Nadhrah] dari [Abu Sa'id al-Khudri] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat suatu kaum di ujung masjid", lalu dia menyebutkan hadits semisalnya.

【96】

Shahih Muslim 663: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Dinar] dan [Muhammad bin Harb al-Wasithi] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Amru bin al-Haitsam Abu Qathan] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Khilas] dari [Abu Rafi'] dari [Abu Hurairah radhiyallahu'anhu] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda, "Kalau mereka mengetahui pahala dalam shaf pertama niscaya mereka akan mengadakan undian." Ibnu Harb berkata: "Shaf pertama tidak akan terjadi melainkan dengan undian."

【97】

Shahih Muslim 664: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Suhail] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah radhiyallahu'anhu] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sebaik-baik shaf kaum laki-laki adalah di depan, dan sejelek-jeleknya adalah pada akhirnya. Dan sebaik-baik shaf wanita adalah akhirnya, dan sejelek-jeleknya adalah awal shaf." Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz, yaitu ad-Darawardi] dari [Suhail] dengan isnad ini.

【98】

Shahih Muslim 665: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abu Hazim] dari [Sahl bin Sa'd] dia berkata: "Sungguh aku melihat para lelaki mengikat sarung mereka pada leher mereka seperti anak-anak kecil karena sempitnya sarung di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka seseorang berkata: 'Wahai kaum wanita, janganlah kalian mengangkat kepala kalian hingga kaum lelaki mengangkat kepala'."

【99】

Shahih Muslim 666: Telah menceritakan kepada kami [Amru an-Naqid] dan [Zuhair bin Harb] semuanya meriwayatkan dari [Ibnu Uyainah], [Zuhair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [az-Zuhri] dia mendengar [Salim] bercerita dari [Bapaknya] yang merafa'kan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Apabila istri salah seorang dari kalian meminta izin kepada kalian ke masjid maka janganlah dia melarangnya'."

【100】

Shahih Muslim 667: Telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Salim bin Abdullah] bahwa [Abdullah bin Umar] berkata: "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Janganlah kalian menghalangi istri-istri kalian ke masjid apabila mereka meminta izin kepadanya." Perawi berkata: "Bilal bin Abdullah berkata: 'Demi Allah, sungguh kami akan melarang mereka'." Perawi berkata: "Maka Abdullah menghadapnya, lalu mencelanya dengan celaan yang jelek yang aku tidak pernah mendengarnya mencelanya seperti itu sama sekali, seraya dia berkata: 'Aku mengabarkan kepadamu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tetapi kamu malah (menentang) dengan berkata: 'Demi Allah, kami akan menghalangi mereka'."

【101】

Shahih Muslim 668: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dan [Ibnu Idris] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Janganlah kalian menghalangi kaum wanita pergi ke masjid Allah".

【102】

Shahih Muslim 669: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami [Bapakku] telah menceritakan kepada kami [Hanzhalah] dia berkata: "Saya mendengar [Salim] berkata: Saya mendengar [Ibnu Umar] berkata: Saya mendengarRasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila wanita-wanita kalian meminta izin kepada kalian untuk pergi ke masjid, maka berikanlah izin kepada mereka."

【103】

Shahih Muslim 670: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Abu Muawiyah] dari [al-A'masy] dari [Mujahid] dari [Ibnu Umar] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Janganlah kalian menghalangi kaum wanita keluar ke masjid pada malam hari." Lalu putera Ibnu Umar berkata: "Kami tidak akan membiarkan mereka keluar, sehingga mereka jadikan moment untuk melakukan kejahatan." Lalu Ibnu Umar menghardiknya seraya berkata: "Aku mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, tapi kamu malahan berkata kami tidak akan membiarkan mereka." Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Khasyram] telah mengabarkan kepada kami [Isa bin Yunus] dari [al-A'masy] dengan isnad ini hadits semisalnya.

【104】

Shahih Muslim 671: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Hatim] dan [Ibnu Rafi'] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Syababah] telah menceritakan kepadaku [Warqa'] dari [Amru] dari [Mujahid] dari [Ibnu Umar] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Berikanlah izin kepada wanita pada malam hari ke masjid.' Putranya, Waqid berkata kepadanya, 'Kalau dibolehkan, siapa tahu dijadikan kesempatan melakukan kejahatan'." Perawi berkata: "Lalu Ibn Umar memukul dada puteranya atas pembangkangannya. Dan dia berkata: 'Aku menceritakan kepadamu hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, namun kamu malahan mengatakan tidak'."

【105】

Shahih Muslim 672: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yazid al-Muqri'] telah menceritakan kepada kami [Sa'id, yaitu Ibnu Abi Ayyub] telah menceritakan kepada kami [Ka'ab bin 'Alqamah] dari [Bilal bin Abdullah bin Umar] dari [Bapaknya] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Janganlah kalian melarang kaum wanita (mengambil) haknya dari masjid apabila mereka meminta izin kepada kalian.' Bilal berkata: 'Demi Allah, aku akan mencegah mereka.' Maka Abdullah berkata kepadanya, 'Kukatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, namun malahan kamu mengatakan bahwa sungguh kami akan mencegah mereka'."

【106】

Shahih Muslim 673: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Sa'id al-Aili] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Makhramah] dari [Bapaknya] dari [Busr bin Sa'id] bahwa [Zainab ats-Tsaqafiyyah] telah bercerita dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwasanya beliau bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian kaum wanita hendak menghadiri shalat Isya' maka janganlah kalian memakai wangi-wangian pada malam tersebut."

【107】

Shahih Muslim 674: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id al-Qaththan] dari [Muhammad bin 'Ajlan] telah menceritakan kepadaku [Bukair bin Abdullah bin al-Asyajj] dari [Busr bin Sa'id] dari [Zainab, istri Abdullah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada kami, 'Apabila salah seorang dari kalian kaum wanita hendak menghadiri shalat di masjid maka janganlah kalian memakai wangi-wangian'."

【108】

Shahih Muslim 675: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Ishaq bin Ibrahim], [Yahya] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Muhammad bin Abdullah bin Abi Farwah] dari [Yazid bin Khushaifah] dari [Busr bin Sa'id] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Siapa pun wanita yang memakai parfum, maka janganlah dia hadir bersama kami dalam shalat Isya', shalat fardhu yang akhir'."

【109】

Shahih Muslim 676: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman, yaitu Ibnu Bilal] dari [Yahya, dan dia adalah Ibnu Sa'id] dari ['Amrah binti Abdurrahman] bahwasanya dia mendengar [Aisyah], istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Kalau Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat sesuatu yang terjadi pada kaum wanita (sekarang) niscaya beliau menghalangi mereka menghadiri masjid sebagaimana kaum perempuan bani Israil dilarang." Perawi berkata: "Aku berkata kepada Amrah, 'Apakah kaum wanita bani Israil dihalangi pergi ke masjid? ' Dia menjawab, 'Ya.' Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab, yaitu ats-Tsaqafi] dia berkata: --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Amru an-Naqid] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dia berkata: --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid al-Ahmar] dia berkata: --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Isa bin Yunus] semuanya meriwayatkan dari [Yahya bin Sa'id] dengan isnad ini hadits semisalnya.

【110】

Shahih Muslim 677: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ja'far Muhammad bin ash-Shabbah] dan [Amru an-Naqid] semuanya meriwayatkan dari [Husyaim], berkata [Ibnu ash-Shabbah], telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Abu Bisyr] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] tentang firmanNya, "Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu, dan janganlah pula merendahkannya." Dia berkata: "Ayat ini turun ketika Rasululah shallallahu 'alaihi wa sallam berdakwah secara sembunyi-sembunyi di Makkah. Beliau apabila shalat mengimami para sahabatnya maka beliau mengangkat suaranya dengan bacaan al-Qur'an. Sedangkan kaum musyrikin apabila mendengar hal tersebut maka mereka mencela al-Qur'an, dan yang menurunkannya (Allah dan Jibril), dan yang membawanya (Muhammad). Maka Allah berfirman kepada nabiNya shallallahu 'alaihi wa sallam, 'Janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu sehingga orang-orang musyrik mendengar bacaanmu dan janganlah kamu merendahkannya dari para sahabatmu. Perdengarkanlah al-Qur'an kepada mereka, dan janganlah kamu mengeraskannya sekeras-kerasnya, dan usahakanlah jalan pertengahan antara hal tersebut.' Dia berkata: 'Antara keras dan pelan'."

【111】

Shahih Muslim 678: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Zakariya'] dari [Hisyam bin Urwah] dari [bapaknya], dari [Aisyah] mengenai firman Allah, "Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu, dan janganlah pula merendahkannya." Dia berkata: "Ayat ini diturunkan berkenaan dengan doa." Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Hammad yakni Ibnu Zaid] --lewat jalur periwayatan lain-- dia berkata: dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dan [Waki'] --lewat jalur periwayatan lain--. [Abu Kuraib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] semuanya meriwayatkan dari [Hisyam] dengan sanad ini hadits semisalnya.

【112】

Shahih Muslim 679: Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Abu Bakar bin Abi Syaibah] serta [Ishaq bin Ibrahim] semuanya meriwayatkan dari [Jarir], berkata [Abu Bakar], telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Abdul Hamid] dari [Musa bin Abi Aisyah] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] mengenai firman Allah 'azza wajalla, "Janganlah kamu menggerakkan lisanmu." Dia berkata: "Dahulu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila Jibril turun kepadanya dengan membawa wahyu maka wahyu itulah yang dibaca oleh kedua bibirnya sehingga membuat beliau merasa sulit, dan hal tersebut diketahui dari beliau, maka Allah menurunkan, 'Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) al-Qur'an karena hendak cepat-cepat (menguasai) nya. kewajiban Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.' kewajiban Kamilah untuk mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya, sehingga kamu bisa membacanya. 'Apabila Kami selesai membacakannya maka ikutilah bacaan itu.' Dia berkata: '(Maksudnya) apabila Kami telah menurunkannya maka dengarkanlah kepadanya.' kewajiban Kamilah penjelasannya. Maksudnya untuk menjelaskannya dengan lisanmu. Maka apabila Jibril mendatanginya, maka beliau diam untuk mendengarkan. Dan apabila dia pergi maka beliau (bisa) membacanya sebagaimana yang dijanjikan Allah kepadanya."

【113】

Shahih Muslim 680: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Musa bin Abi Aisyah] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] mengenai firman Allah, "Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) al-Qur'an karena hendak cepat-cepat (menguasai) nya." Dia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membebani diri dengan at-Tanzil (al-Qur'an) sangat keras. Beliau menggerakkan kedua bibirnya (untuk melafadzkan)." Lalu Ibnu Abbas berkata kepada, "Saya menggerakkan keduanya sebagaimana dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menggerakkan keduanya." Sa'id berkata: "Saya menggerakkan keduanya sebagaimana dahulu Ibnu Abbas menggerakkan keduanya." Lalu beliau menggerakkan keduanya, maka Allah menurunkan ayat, "Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) al-Qur'an karena hendak cepat-cepat (menguasai) nya. kewajiban Kamilah untuk mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya." Dia berkata: "Maksudnya mengumpulkannya di dadamu, kemudian kamu membacanya." FirmanNya, "Apabila Kami selesai membacakannya maka ikutilah bacaan itu.' Dia berkata: '(Maksudnya apabila Kami telah menurunkannya) maka dengarkanlah kepadanya dan diamlah. Kemudian kewajiban Kamilah untuk membuatmu pandai membacanya'." Perawi berkata lagi, "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila didatangi Jibril, maka beliau mendengarkan, lalu apabila Jibril beranjak pergi maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membacanya sebagaimana aku membacanya sekarang."

【114】

Shahih Muslim 681: Telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farrukh] telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Abu Bisyr] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: "Rasulullah tidak membaca di hadapan jin, dan tidak melihat mereka. Hanya dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertolak pergi kepada sejumlah sahabatnya bermaksud ke pasar Ukazh, sedangkan ketika itu antara setan dan kabar langit telah diberi penghalang, dan dikirimlah meteor api kepada mereka. Lalu setan pulang kepada kaum mereka seraya berkata: 'Ada apa dengan kalian? ' Mereka menjawab, 'Kami telah diberi penghalang antara kami dan khabar langit, dan kami dikirimi dengan meteor api.' Mereka berkata: 'Tidaklah hal tersebut terjadi melainkan karena sesuatu yang terjadi, maka lakukanlah perjalanan ke bagian timur bumi dan barat. Lalu lihatlah apa yang menghalangi antara kami dan khabar langit.' Lalu mereka bertolak memukul bagian timur dan barat bumi. Lalu sejumlah jin yang mulai menuju dataran Hijaz berjalan, sedangkan beliau di Nakhlah (tempat antara Makkah dan Thaif) bermaksud ke Ukazh. Ketika itu beliau sedang shalat shubuh mengimami para sahabatnya. Ketika para jin mendengarkan al-Qur'an, maka mereka menyimak kepadanya seraya berkata: 'Inilah yang menghalangi antara kami dan khabar langit.' Lalu mereka kembali kepada kaum mereka seraya mereka berkata: 'Wahai kaum kami, ' kami telah mendengarkan al-Qur'an yang menakjubkan, (QS. 72: 1) (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan Rabb kami, (QS. 72: 2) Lalu Allah menurunkan atas nabiNya, Muhammad, 'Katakanlah (hai Muhammad), 'Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (al-Qur'an) '."

【115】

Shahih Muslim 682: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al-Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Abdul 'A'la] dari [Dawud] dari [Amir] dia berkata: "Saya bertanya kepada [Alqamah], 'Apakah dahulu [Ibnu Mas'ud] menyaksikan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam malam jin? ' Perawi berkata: 'Lalu Alqamah berkata: 'Aku bertanya Ibnu Mas'ud, lalu aku berkata: 'Apakah salah seorang dari kalian hadir bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada malam jin? ' Dia menjawab, 'Tidak, akan tetapi kami pernah pada suatu malam bersama Rasulullah, lalu kami kehilangan beliau sehingga kami mencarinya di lembah dan setapak jelan ke gunung. Maka kami berkata: 'Jin membawanya pergi atau membunuhnya secara sembunyi-sembunyi.' Maka kami bermalam dengan malam yang jelek yang para sahabat turut bersama melalui malam itu. Pada pagi harinya, tiba-tiba beliau datang dari arah Hira'. Perawi berkata: "Kami berkata: 'Wahai Rasulullah, kami telah kehilanganmu, lalu mencarimu, maka kami tidak mendapatkanmu hingga kami bermalam pada malam yang jelek yang para sahabat turut bersama melalui malam-malam itu.' Beliau menjawab, 'Seorang dai dari kalangan jin mendatangiku, maka aku pergi bersamanya, lalu aku membaca al-Qur'an di hadapan mereka.' Perawi berkata: 'Lalu beliau beranjak pergi bersama kami untuk menunjukkan jejak-jejak mereka dan jejak perapian mereka. Dan mereka meminta kepadanya bekal, maka beliau bersabda, 'Kamu mendapatkan setiap tulang yang disebutkan nama Allah atasnya (ketika disembelih), yang mana di tangan kalian lebih banyak menjadi daging dan setiap kotoran hewan adalah makanan untuk hewan tunggangan kalian.' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Maka janganlah kalian beristinjak dengan keduanya (maksudnya kotoran hewan dan tulang), karena keduanya adalah makanan saudara kalian'." Dan telah menceritakan kepadaku tentangnya [Ali bin Hujr as-Sa'di] telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Ibrahim] dari [Dawud] dengan sanad ini hingga sabda beliau, "Dan jejak perapian mereka." [Asy-Sya'bi] berkata: "Mereka meminta bekal kepada beliau, dan mereka adalah berasal dari kalangan jin al-Jazirah." Hingga akhir hadits dari perkataan asy-Sya'bi secara terperinci dari hadits Abdullah. Dan telah menceritakannya kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [Dawud] dari [asy-Sya'bi] dari [Alqamah] dari [Abdullah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam hingga sabda beliau, "Dan jejek api mereka." Dan dia tidak menyebutkan kalimat sesudahnya.

【116】

Shahih Muslim 683: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Khalid bin Abdullah] dari [Khalid] dari [Abu Ma'syar] dari [Ibrahim] dari ['Alqamah] dari [Abdullah] dia berkata: "Tidaklah aku berada pada malam jin (waktu belajarnya para jin) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (melainkan) aku pasti ingin bersama beliau."

【117】

Shahih Muslim 684: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Muhammad al-Jarmi] dan [Ubaidullah bin Sa'id] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Mis'ar] dari [Ma'n] dia berkata: Saya mendengar [bapakku] berkata: "Saya bertanya kepada [Masruq], 'Siapakah yang memberitahu (bahwa) Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersama jin pada malam mereka mendengarkan al-Qur'an? ' Maka dia menjawab, 'Bapakmu, yaitu [Ibnu Mas'ud] menceritakan kepadaku bahwa yang memberitahukan bahwa Nabi bersama mereka adalah sebuah pohon (ini dalil bahwa pohon juga bertasbih, pent) '."

【118】

Shahih Muslim 685: Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna al-Anazi] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Adi] dari [al-Hajjaj, yaitu ash-Shawwaf] dari [Yahya, yaitu Ibnu Abi Katsir] dari [Abdullah bin Abi Qatadah] dan [Abu Salamah] dari [Abu Qatadah] dia berkata: "Dahulu Rasulullah shalat bersama kami (sebagai imam), lalu membaca al-fatihah dan dua surat dalam shalat zhuhur dan ashar pada dua raka'at yang pertama. Dan terkadang beliau memperdengarkan (bacaan) ayat. Beliau memanjangkan raka'at pertama dari shalat zhuhur dan memendekkan yang kedua. Dan demikian juga dalam shalat shubuh."

【119】

Shahih Muslim 686: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Hammam] dan [Aban bin Yazid] dari [Yahya bin Abi Katsir] dari [Abdullah bin Abi Qatadah] dari [bapaknya] "Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dahulu membaca al-fatihah dan satu surat dalam dua rakaat pertama dari shalat zhuhur dan ashar, dan terkadang memperdengarkan ayat, dan beliau membaca al-fatihah pada dua rakaat yang lainnya."

【120】

Shahih Muslim 687: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Abu Bakar bin Abi Syaibah] semuanya meriwayatkan dari [Husyaim] berkata [Yahya], telah mengabarkan kepada kami [Husyaim] dari [Manshur] dari [al-Walid bin Muslim] dari [Abu ash-Shiddiq] dari [Abu Sa'id al-Khudri] dia berkata: "Kami memperkirakan (kadar waktu) berdirinya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam shalat zhuhur dan ashar. Maka kami memperkirakannya dalam dua rakaat pertama dari shalat zhuhur sekitar bacaan alim lam mim tanzil (yaitu surat as-Sajdah), dan kami memperkirakan waktu berdirinya beliau pada dua rakaat lainnya sekitar setengah dari hal tersebut. Dan kami memperkirakan berdirinya beliau pada dua rakaat pertama shalat ashar setengah dari hal tersebut." Dan Abu Bakar tidak menyebutkan dalam riwayatnya alif lam mim tanzil (yaitu surat as-Sajdah), namun dia mengatakan sekitar tiga puluh ayat.

【121】

Shahih Muslim 688: Telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farrukh] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Manshur] dari [al-Walid Abi Bisyr] dari [Abu ash-Shiddiq an-Naji] dari [Abu Sa'id al-Khudri] "Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dahulu membaca dua rakaat pertama dari shalat zhuhur: pada setiap rakaat kira-kira tiga puluh ayat, dan pada dua rakaat berikutnya kira-kira lima belas ayat -atau dia mengatakan setengah dari hal tersebut-. Sedangkan dua rakaat pertama dari shalat ashar: maka pada setiap rakaat sekedar bacaan lima belas ayat dan pada dua rakaat lainnya sekedar setengah dari hal tersebut."

【122】

Shahih Muslim 689: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Husyaim] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Jabir bin Samurah] "Bahwa penduduk Kufah mengadukan [Sa'ad] kepada Umar bin al-Khaththab lalu mereka menyebutkan sebagian dari (kejelekan) shalatnya. Lalu Umar mengirim utusan kepadanya. Utusan tersebut menghadapnya dan menceritakan celaan penduduk Kufah tentang shalatnya. Maka Sa'ad menjawab, 'aku shalat mengimami mereka dengan shalat (yang dilakukan) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Saya tidak menguranginya. aku memanjangkannya pada dua rakaat pertama, dan memendekkan dua rakaat lainnya.' Dia berkata: '(Berarti) itu hanyalah prasangka buruk mereka terhadapmu wahai Abu Ishaq'." Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Ishaq bin Ibrahim] dari [Jarir] dari [Abdul Malik bin Umair] dengan isnad ini.

【123】

Shahih Muslim 690: Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu 'Aun] dia berkata: Saya mendengar [Jabir bin Samurah] berkata: "Umar berkata kepada [Sa'ad], 'Penduduk Kufah telah mengadukan segala tindakanmu hingga masalah shalat.' Dia menjawab, 'Adapun saya, maka saya memanjangkan dua rakaat pertama dan memendekkan dua rakaat lainnya. Dan aku tidak menyingkiri sesuatu yang telah saya ikuti dari (cara) shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.' Maka Umar berkata: 'Itu semuanya hanyalah prasangka terhadapmu saja -atau itu hanya prasangkaku terhadapmu saja'." Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Bisyr] dari [Mis'ar] dari [Abdul Malik] dan [Abu 'Aun] dari [Jabir bin Samurah] semakna dengan hadits mereka. Dan dia menambahkan, "Kaum Badui telah mengajarkanku shalat."

【124】

Shahih Muslim 691: Telah menceritakan kepada kami [Dawud bin Rusyaid] telah menceritakan kepada kami [al-Walid, yaitu Ibnu Muslim] dari [Sa'id yaitu Ibnu Abdul Aziz] dari [Athiyyah bin Qais] dari [Qaz'ah] dari [Abu Sa'id al-Khudri] dia berkata: "Sungguh shalat zhuhur dikumandangkan iqamah, maka seseorang pergi ke al-Baqi', lalu menunaikan hajatnya, kemudian berwudhu, kemudian dia mendatangi (shalat jama'ah) sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masih pada raka'at pertama yang beliau panjangkan."

【125】

Shahih Muslim 692: Dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Hatim] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dari [Muawiyah bin Shalih] dari [Rabi'ah] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Qaz'ah] dia berkata: "Saya mendatangi [Abu Sa'id al-Khudri], dan dia dalam keadaan dikelilingi banyak orang. Ketika manusia telah berpencar darinya, maka aku berkata: ' aku tidak akan menanyakan kepadamu sesuatu yang ditanyakan oleh manusia lainnya.' Aku berkata lagi, 'Aku menanyakan kepadamu tentang shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.' Maka dia menjawab, 'Kamu tidak memiliki kebaikan sedikit pun dalam masalah shalat (bila dibandingkan dengan shalat beliau karena panjangnya shalat tersebut) '. Lalu dia mengulangi pertanyaan tersebut kepadanya, maka dia menjawab, "Dahulu shalat zhuhur diiqamatkan, lalu salah seorang dari kami pergi ke al-Baqi' (tempat buang hajat dekat Madinah) lalu dia menunaikan hajatnya, kemudian dia mendatangi keluarganya, lalu berwudhu, kemudian dia kembali ke masjid Nabawi, tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masih berada pada rakaat pertama'."

【126】

Shahih Muslim 693: Dan telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Muhammad] dari [Ibnu Juraij] dia berkata: --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi'] dan keduanya berdekatan dalam lafazh tersebut, telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] dia berkata: saya mendengar [Muhammad bin 'Abbad bin Ja'far] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Salamah bin Sufyan] dan [Abdullah bin Amru bin al-'Ash] serta [Abdullah bin al-Musayyab al-'Abidi] dari [Abdullah bin as-Saib] dia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat shubuh mengimami kami di Makkah, lalu beliau membukanya dengan membaca surat al-Mukminin (Qad aflaha al-mukminin) hingga sampai pada penyebutan Musa dan Harun atau penyebutan Isa, -Muhammad bin Abbd ragu-ragu atau mereka berselisih padanya- maka mulailah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam suaranya serak, lalu beliau rukuk." Dan Abdullah bin as-Sa'ib hadir pada peristiwa tersebut. Dan dalam hadits Abdurrazzaq, "Lalu beliau menghentikan bacaannya, lalu rukuk." Sedangkan dalam haditsnya, "Dan Abdullah bin Amru, dan bukan Ibnu al-Ash."

【127】

Shahih Muslim 694: Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dia berkata --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepadaku [Abu Kuraib] dan lafazh tersebut miliknya, telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Bisyr] dari [Mis'ar] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [al-Walid bin Sari'] dari [Amru bin Huraits] bahwasanya dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca dalam shalat shubuh, 'Wallaili idza 'as'as'."

【128】

Shahih Muslim 695: Telah menceritakan kepadaku [Abu Kamil al-Jahdari Fudhail bin Husain] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Ziyad bin 'Ilaqah] dari [Quthbah bin Malik] dia berkata: "Saya shalat, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengimami kami, lalu beliau membaca, 'Qaf wal Qur'an al-Majid' hingga beliau membaca, 'Wannakhla Basiqat'." Dia berkata: "Saya mengulang-ulangnya, namun aku tidak mengetahui apa yang dia katakan."

【129】

Shahih Muslim 696: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Syarik] dan [Ibnu Uyainah] --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Uyainah] dari [Ziyad bin 'Ilaqah] dari [Quthbah bin Malik], "Dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca dalam shalat shubuh, 'Wannakhla Basiqat Laha Thal' Nadhid'."

【130】

Shahih Muslim 697: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ziyad bin 'Ilaqah] dari [pamannya] "Bahwasanya dia shalat shubuh bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau membaca pada rakaat pertama, 'Wannakhla Basiqat Laha Thal' Nadhid' -dan boleh jadi beliau membaca, 'Qaf'."

【131】

Shahih Muslim 698: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Husain bin Ali] dari [Zaidah] telah menceritakan kepada kami [Simak bin Harb] dari [Jabir bin Samurah] dia berkata: " dahulu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca pada shalat shubuh, 'Qaf wal Qur'an al-Majid'. Dan shalatnya beliau sesudah itu adalah ringan."

【132】

Shahih Muslim 699: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] dan [Muhammad bin Rafi'] dan lafazh tersebut milik Ibnu Rafi', keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Simak] dia berkata: "Saya bertanya kepada [Jabir bin Samurah] tentang shalat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka dia menjawab, 'Dahulu beliau meringankan shalat, dan tidak shalat seperti shalatnya mereka.' Dia berkata: 'Dan dia telah mengabarkan kepadaku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dahulu membaca dalam shalat shubuh, 'Qaf wal Qura'an' dan semisalnya'."

【133】

Shahih Muslim 700: Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah Menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak] dari [Jabir bin Samurah] dia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca dalam shalat zhuhur dengan 'Wal-laili idza yaghsya', dan dalam shalat ashar dengan surat semisal hal tersebut, serta dalam shalat shubuh dengan surat yang lebih panjang dari hal tersebut."

【134】

Shahih Muslim 701: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud ath-Thayalisi] dari [Syu'bah] dari [Simak] dari [Jabir bin Samurah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca dalam shalat zhuhur surat Sabbihisma Rabbikal al-A'la (QS. Al-a'la), sedangkan dalam shalat shubuh dengan surat yang lebih panjang darinya.

【135】

Shahih Muslim 702: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] dari [at-Taimi] dari [Abu al-Minhal] dari [Abu Barzah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dahulu membaca dalam shalat shubuh enam puluh hingga seratus ayat.

【136】

Shahih Muslim 703: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Khalid al-Hadzdza'] dari [Abu al-Minhal] dari [Abu Barzahal-Aslami] dia berkata: "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca dalam shalat shubuh antara enam puluh hingga seratus ayat."

【137】

Shahih Muslim 704: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dia berkata: "Saya membaca di hadapan [Malik], dari [Ibnu Syihab] dari [Ubaidullah bin Abdullah] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: "Sesungguhnya [Ummu al-Fadhal binti al-Harits] mendengar Ibnu Abbas sedang membaca surat al-Mursalat secara baik. Maka dia berkata: 'Wahai anakku, sungguh kamu telah mengingatkanku dengan bacaanmu terhadap surat ini, ia adalah akhir surat yang aku dengar Rasulullah membacanya di Maghrib'." Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] dan [Amru an-Naqid] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dia berkata: --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dia berkata: --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan ['Abd bin Humaid] keduanya berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dia berkata: --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Amru an-Naqid] telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd] telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Shalih] semuanya meriwayatkan dari [az-Zuhri] dengan isnad ini dan dia menambahkan, "Kemudian beliau tidak shalat setelah itu hingga Allah mewafatkannya."

【138】

Shahih Muslim 705: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dia berkata: "saya membacadihadapan [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] dia berkata: "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca surat ath-Thur dalam shalat Maghrib. Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] dan [Zuhair bin Harb] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dia berkata: --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dia berkata: --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan ['Abd bin Humaid] keduanya berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] semuanya meriwayatkan dari [az-Zuhri] dengan sanad ini yang semisalnya.

【139】

Shahih Muslim 706: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Muadz al-'Anbari] telah menceritakan kepada kami [Bapakku] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Adi] dia berkata: "Saya mendengar [al-Bara'] menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau berada pada suatu perjalanan, lalu beliau shalat isya' yang akhir, lalu beliau membaca pada salah satu raka'at, 'At-Tin wa az-Zaitun'. (QS. Attin).

【140】

Shahih Muslim 707: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Laits] dari [Yahya, dan dia adalah Ibnu Sa'id] dari ['Adi bin Tsabit] dari [al-Bara' bin 'Azib] bahwasanya dia berkata: "Saya shalat Isya bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam maka beliau membaca, 'At-Tin wa az-Zaitun'."

【141】

Shahih Muslim 708: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Bapakku] telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dari ['Adi bin Tsabit] dia berkata: "Saya mendengar [al-Bara' bin 'Azib] berkata: "Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam shalat Isya membaca Surat at-Tin wa az-Zaitun dan tidaklah saya mendengar suara yang lebih bagus daripadanya.

【142】

Shahih Muslim 709: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin 'Abbad] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Amru] dari [Jabir] dia berkata: "Muadz shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian dia datang, lalu mengimami kaumnya. Maka dia melakukan shalat Isya' pada malam tersebut bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian mendatangi kaumnya, lalu mengimami mereka. Lalu dia membuka dengan surat al-Baqarah, maka seorang laki-laki berpaling lalu salam, kemudian shalat sendirian, lalu berpaling pergi. Maka mereka berkata kepadanya, 'Apakah kamu berlaku munafik wahai fulan? ' Dia menjawab, 'Tidak, demi Allah, aku akan mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu aku akan mengabarkan kepada beliau. Lalu dia mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya para pekerja penyiram (tanaman) bekerja pada siang hari (sehingga kecapekan), dan sesungguhnya Mu'adz shalat Isya' bersamamu, kemudian dia datang kepada kami lalu shalat dengan membukanya dengan surat al-Baqarah.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menghadap Mu'adz seraya bersabda, 'Wahai Mu'adz, apakah kamu pemfitnah (yang membuat orang lari dari agama), bacalah dengan surat ini dan bacalah dengan ini' -maksudnya surat yang ringkas dan pendek--." Berkata Sufyan, maka saya berkata kepada Amru sesungguhnya [Abu az-Zubair] telah menceritakan kepada kami, dari [Jabir] bahwa dia berkata: "Bacalah 'Iqra dan asy-Syams wa Dhuhaha, serta Wa adh-dhuha wa al-Laili Idza Yaghsya dan Sabbihisma Rabbika al-A'la". Maka Amru berkata semisal ini.

【143】

Shahih Muslim 710: Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Laits] dia berkata: --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Rumh] telah mengabarkan kepada kami [al-Laits] dari [Abu az-Zubair] dari [Jabir] bahwasanya dia berkata: "Mu'adz bin Jabal al-Anshari shalat Isya' mengimami para sahabatnya, lalu dia memanjangkan bacaannya atas mereka, maka seorang laki-laki dari kalangan kami berpaling, lalu shalat sendirian. Lalu Mu'adz diberitahu tentangnya, maka dia berkata: 'Dia seorang yang munafik.' Ketika hal tersebut sampai pada laki-laki tersebut maka dia mengunjungi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu mengabarkan kepadanya sesuatu yang dikatakan Mu'adz. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya, 'Apakah kamu ingin menjadi pemfitnah (yang membuat orang lain lari dari agama) wahai Mu'adz?. Apabila kamu mengimami manusia, maka bacalah surat asy-Syams wa dhuhaha, Sabbihisma Rabbika al-A'la, dan Iqra' Bismi Rabbika, serta Wa al-Laili idza Yaghsya'."

【144】

Shahih Muslim 711: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Husyaim] dari [Manshur] dari [Amru bin Dinar] dari [Jabir bin Abdullah] bahwa Muadz bin Jabal shalat Isya akhir bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian kembali pulang kepada kaumnya, lalu shalat mengimami mereka dengan shalat tersebut.

【145】

Shahih Muslim 712: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Abu ar-Rabi' az-Zahrani] berkata [Abu ar-Rabi'], telah menceritakan kepada kami [Hammad] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Amru bin Dinar] dari [Jabir bin Abdullah] dia berkata: "Dahulu Mu'adz shalat isya' bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian mendatangi masjid kaumnya, lalu shalat mengimami mereka."

【146】

Shahih Muslim 713: Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Husyaim] dari [Ismail bin Abi Khalid] dari [Qais] dari [Abu Mas'ud al-Anshari] dia berkata: "Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: 'Aku mengundurkan diri dari shalat shubuh karena (tindakan) fulan berupa memanjang-manjangkan shalat dalam mengimami kami.' Tidaklah aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam marah dalam suatu nasihat satu kali pun daripada kemarahannya pada waktu itu, seraya beliau bersabda, 'Wahai manusia, sesungguhnya di antara kalian ada yang membuat lari orang lain. Siapapun di antara kalian mengimami manusia, maka hendaklah dia meringkasnya, karena di belakangnya ada orang yang sudah tua, lemah, dan orang yang memiliki hajat'." Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dan [Waki'] dia berkata: --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami [Bapakku] --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] semuanya meriwayatkan dari [Ismail] dalam isnad ini semisal hadits Husyaim.

【147】

Shahih Muslim 714: Dan telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [al-Mughirah, dan dia adalah Ibnu Abdirrahman al-Hizami] dari [Abu az-Zinad] dari [al-A'raj] dari [Abu Hurairah ra] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian mengimami manusia, hendaklah kalian meringankannya, karena di antara mereka adalah yang kecil, tua, lemah, dan sakit. Apabila dia shalat sendirian, silahkan dia shalat sekehendaknya."

【148】

Shahih Muslim 715: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabbih] dia berkata: ini adalah sesuatu yang diceritakan [Abu Hurairah ra] kepada kami, dari Muhammad, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka dia menyebutkan beberapa hadits darinya, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila salah seorang di antara kalian mendirikan shalat mengimami manusia, hendaklah dia meringankan shalat tersebut, karena di antara mereka ada orang tua dan lemah. Dan apabila dia shalat sendirian, hendaklah dia memanjangkan shalatnya sebagaimana yang dia kehendaki."

【149】

Shahih Muslim 716: Dan telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Salamah bin Abdurrahman] bahwasanya dia mendengar [Abu Hurairah ra] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian shalat mengimami manusia, hendaklah dia meringankan shalatnya, karena di antara manusia tersebut ada yang lemah, sakit, dan mempunyai hajat." Dan telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Syu'aib bin al-Laits] telah menceritakan kepadaku [Bapakku] telah menceritakan kepadaku [al-Laits bin Sa'ad] telah menceritakan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] telah menceritakan kepadaku [Abu Bakar bin Abdurrahman] bahwasanya dia mendengar [Abu Hurairah radhiyallahu'anhu] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dengan semisalnya, hanya saja dia berkata: "Dia mengganti, 'Orang yang sakit' dengan, 'Orang yang tua'."

【150】

Shahih Muslim 717: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Bapakku] telah menceritakan kepada kami [Amru bin Utsman] telah menceritakan kepada kami [Musa bin Thalhah] telah menceritakan kepadaku [Utsman bin Abi al-'Ash ats-Tsaqafi] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya, "Imamilah kaummu." Dia berkata: "Aku berkata: 'Wahai Rasulullah, kudapatkan pada diriku sesuatu yang kurang beres'. Beliau bersabda, 'Mendekatlah.' Lalu beliau mendudukkanku di hadapannya, kemudian meletakkan telapak tangannya pada di dadaku di antara dua puting susuku. Kemudian beliau bersabda, 'Berbaliklah.' Lalu beliau meletakkannya di punggungku di antara dua pundakku. Kemudian beliau bersabda, 'Imamilah umatmu, barangsiapa mengimami suatu kaum, hendaklah dia meringankannya, karena di antara mereka ada orang tua, dan di antara mereka ada orang sakit, dan di antara mereka ada orang lemah, dan di antara mereka ada orang yang memiliki hajat. Dan jika salah seorang di antara kalian shalat sendirian, maka hendaklah dia shalat sebagaimana dia kehendaki'."

【151】

Shahih Muslim 718: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] dia berkata: "Saya mendengar [Sa'id bin al-Musayyab] berkata: [Utsman bin Abi al-'Ash] telah bercerita, dia berkata: "Akhir dari sesuatu yang diperintahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepadaku adalah, 'Apabila kamu mengimami suatu kaum, hendaklah kamu meringankan shalat berjama'ah bersama mereka'."

【152】

Shahih Muslim 719: Dan telah menceritakan kepada kami [Khalaf bin Hisyam] dan [Abu ar-Rabi' az-Zahrani] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Abdul Aziz bin Shuhaib] dari [Anas] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meringkas shalat dan menyempurnakannya.

【153】

Shahih Muslim 720: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Qutaibah bin Sa'id] Yahya berkata: telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Qutaibah berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Qatadah] dari [Anas] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dahulu termasuk manusia yang paling ringan shalatnya namun sempurna.

【154】

Shahih Muslim 721: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya], [Yahya bin Ayyub], [Qutaibah bin Sa'id] dan [Ali bin Hujr], Yahya bin Yahya berkata: telah mengabarkan kepada kami, sedangkan tiga orang yang lainnya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ismail mereka memaksudkan Ibnu Ja'far] dari [Syarik bin Abdullah bin Abi Namir] dari [Anas bin Malik] bahwasanya dia berkata: Tidaklah aku pernah shalat di belakang seorang imam satu kali pun yang lebih ringan dan lebih sempurna dari pada shalatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【155】

Shahih Muslim 722: Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Ja'far bin Sulaiman] dari [Tsabit Al-Bunani] dari [Anas], Anas berkata: Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendengar tangisan seorang anak kecil bersama ibunya, sedangkan beliau dalam keadaan shalat, lalu beliau membaca surat yang ringan atau surat yang pendek.

【156】

Shahih Muslim 723: Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Minhal adh-Dharir] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abi 'Arubah] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku memasuki shalat dengan maksud untuk memanjangkannya, lalu aku mendengar tangisan seorang anak kecil, lalu kuringankan shalat karena aku sadar atas kegusaran ibunya terhadapnya."

【157】

Shahih Muslim 724: Dan telah menceritakan kepada kami [Hamid bin Umar Al-Bakrawi] dan [Abu Kamil Fudhail bin Husain al-Jahdari] keduanya meriwayatkan dari [Abu 'Awanah] berkata [Hamid], telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Hilal bin Abi Humaid] dari [Abdurrahman bin Abi Laila] dari [al-Bara' bin 'Azib] dia berkata: Aku memperhatikan shalat bersama Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu aku mendapatkan berdirinya, rukuknya, i'tidalnya setelah rukuk, sujudnya, duduknya antara dua sujud, sujudnya, dan duduknya antara dua salam, dan keluarnya (dari shalat) semuanya adalah mendekati sama.

【158】

Shahih Muslim 725: Dan telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Muadz Al-Anbari] telah menceritakan kepada kami [Bapakku] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al-Hakam] dia berkata: Seorang laki-laki (Mathar bin Najiyah) telah mengalahkan (penduduk) Kufah yang telah dia sebutkan namanya pada zaman Ibnu al-Asyats. Lalu dia memerintahkan Abu Ubaidullah bin Abdullah untuk shalat mengimami orang-orang. Dia pernah shalat, apabila dia mengangkat kepalanya dari rukuk maka dia berdiri selama waktu yang dibutuhkan olehku untuk membaca, 'AALLOOHUMMA ROBBANAA LAKAL HAMDU MIL'US SAMAAWAATI WAL ARDHI, WAMIL'U MAA SYI'TA MIN SYAI'IN BA'DU, AHLATS TSANAA'I WAL MAJDI, LAA MAANI'A LIMAA A'THOITA WALAA MU'THIYA LIMAA MANA'TA WALAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL JADDU (Ya Allah, Rabb kami, segala puji bagimu sepenuh langit dan bumi serta sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki setelah itu wahai Dzat yang berhak dipuji dan diagungkan. Tidak ada penghalang untuk sesuatu yang Engkau beri, dan tidak ada pemberi untuk sesuatu yang Engkau halangi. Tidaklah bermanfaat harta orang yang kaya dari adzabmu). Al-Hakam berkata: Lalu aku menyebutkan hal tersebut kepada [Abdurrahman bin Abi Laila] seraya dia berkata: aku mendengar [Al-Bara' bin Azib] berkata: "Dahulu shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan rukuknya, dan apabila mengangkat kepalanya dari rukuk, sujudnya serta duduk antara dua sujud hampir memakan waktu yang sama." Syu'bah berkata: Lalu aku menyebutkannya untuk Amru bin Murrah maka dia berkata: Aku telah melihat Ibnu Abi Laila, namun shalatnya tidak demikian. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al-Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al-Hakam] bahwa Mathar bin Najiyah ketika menguasai Kufah maka dia memerintahkan Abu Ubaidah untuk mengimami manusia. Dan dia membawakan hadits tersebut.

【159】

Shahih Muslim 726: Telah menceritakan kepada kami [Khalaf bin Hisyam] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Tsabit] dari [Anas] dia berkata: Sesungguhnya aku tidak memendekkan untuk shalat mengimami kalian sebagaimana aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat mengimami kami. Perawi berkata: Anas melakukan sesuatu yang aku tidak melihat kalian melakukannya. Dia apabila mengangkat kepalanya dari rukuk maka dia lurus berdiri hingga seseorang berkata: "Dia telah lupa (dalam keadaan shalat)." Dan apabila dia mengangkat kepalanya dari sujud, maka dia diam (sebentar) hingga seseorang mengatakan, "Dia telah lupa (dalam keadaan shalat)."

【160】

Shahih Muslim 727: Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Bakar bin Nafi' Al-'Abdi] telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Hammad] telah mengabarkan kepada kami [Tsabit] dari [Anas] dia berkata: Belum pernah aku shalat di belakang seseorang yang lebih ringkas shalatnya dari pada shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan kesempurnaannya. Shalat beliau adalah saling berdekatan (durasinya antara satu rukun dengan rukun lainnya), dan shalat Abu Bakar adalah saling berdekatan (durasinya antara satu rukun dengan rukun lainnya). Lalu ketika 'Umar mengimami, maka dia memanjangkan dalam shalat shubuh. Rasulullah dahulu apabila mengucapkan, 'Sami'allahu Liman Hamidah' maka beliau berdiri hingga kami mengatakan bahwa beliau telah lalai, kemudian sujud dan duduk di antara dua sujud hingga kami mengatakan bahwa beliau telah lalai.

【161】

Shahih Muslim 728: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dia berkata: --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Abu Khaitsamah] dari [Abu Ishaq] dari [Abdullah bin Yazid] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [al-Bara'], dan dia bukanlah pendusta, bahwa mereka shalat di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu apabila beliau mengangkat kepalanya dari rukuk, maka aku tidak melihat seorang pun yang melengkungkan punggungnya (semuanya tegap berdiri), hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meletakkan keningnya pada tanah, kemudian orang yang ada di belakang beliau menyungkur sujud."

【162】

Shahih Muslim 729: Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Bakar bin Khallad al-Bahili] telah menceritakan kepada kami [Yahya, yaitu Ibnu Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepadaku [Abu Ishaq] telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Yazid] telah menceritakan kepadaku [al-Bara'], dan dia bukanlah pendusta. Dia berkata: "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila mengucapkan, 'Sami'allahu Liman Hamidah, ' maka tidak seorang pun dari kami melengkungkan punggungnya (semuanya lurus berdiri), hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersujud, kemudian kami bersujud setelah beliau."

【163】

Shahih Muslim 730: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdurrahman bin Sahm al-Anthaki] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Muhammad Abu Ishaq al-Fazari] dari [Abu Ishaq asy-Syaibani] dari [Muharib bin Ditsar] dia berkata: Saya mendengar [Abdullah bin Yazid] berkata di atas mimbar, telah menceritakan kepada kami [al-Bara'] bahwa mereka dahulu shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, apabila beliau rukuk, maka mereka rukuk, dan apabila beliau mengangkat kepalanya dari rukuk seraya mengucapkan, 'Sami'allahu Liman Hamidah, ' maka kami tetap diam hingga kami melihatnya telah meletakkan keningnya di tanah, kemudian kami mengikutinya."

【164】

Shahih Muslim 731: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan [Ibnu Numair] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] telah menceritakan kepada kami [Abban] dan yang lainnya dari [al-Hakam] dari [Abdurrahman bin Abi Laila] dari [al-Bara'] dia berkata: "Kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, tidak seorang pun dari kami membengkokkan punggungnya, hingga kami melihat beliau telah bersujud." Dan Zuhair berkata: telah menceritakan kepada kami Sufyan dia berkata: telah menceritakan kepada kami orang-orang Kufah, Aban dan yang lainnya, dia berkata: "Sampai kami melihatnya sujud.

【165】

Shahih Muslim 732: Telah menceritakan kepada kami [Muhriz bin 'Aun bin Abi 'Aun] telah menceritakan kepada kami [Khalaf bin Khalifah Al-Asyja'i Abu Ahmad] dari [Al-Walid bin Sari' maula Alu Amru bin Huraits] dari [Amru bin Huraits] dia berkata: "Saya shalat shubuh di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu saya mendengarnya membaca: {Falaa Uqsimu bil Khunnas} {Al Jawaril Kunnas} (QS. At Takwir: 15-16), dan dahulu tidak seorang pun dari kami melengkungkan punggungnya hingga menyempurnakan sujudnya."

【166】

Shahih Muslim 733: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Muawiyah] dan [Waki'] dari [al-A'masy] dari [Ubaid bin al-Hasan] dari [Ibnu Abi Aufa] dia berkata: "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila beliau mengangkat punggungnya dari rukuk maka beliau mengucapkan, 'Sami'allahu Liman Hamidahu, Allahumma Rabbana laka al-Hamdu Mil'u as-Samawati wa Mil'u al-Ardh wa Mil'u Ma Syi'ta Min Sya'in Ba'du. (Semoga Allah mendengar kepada orang yang memujiNya. Ya Allah, Rabb kami, segala puji bagimu sepenuh langit dan bumi serta sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki setelah itu) '."

【167】

Shahih Muslim 734: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ubaid bin al-Hasan] dia berkata: "Saya mendengar [Abdullah bin Abi Aufa] dia berkata: "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa dengan doa ini, 'Ya Allah, Rabb kami, segala puji bagimu sepenuh langit dan bumi serta sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki setelah itu'."

【168】

Shahih Muslim 735: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin al-Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] [Ibnu al-Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Majza'ah bin Zahir] dia berkata: saya mendengar [Abdullah bin Abi Aufa] bercerita dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau dahulu membaca doa, "Ya Allah, Rabb kami, segala puji bagimu sepenuh langit dan bumi serta sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki setelah itu. Ya Allah bersihkanlah aku dengan es, embun, dan air yang dingin. Ya Allah bersihkanlah aku dari dosa dan kesalahan sebagaimana baju yang putih dibersihkan dari kotoran." Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Mu'adz] telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dia berkata: --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] keduanya meriwayatkan dari [Syu'bah] dengan isnad ini, dalam riwayat Muadz, "Sebagaimana baju yang putih dibersihkan dari kotoran (daran)." Sedangkan riwayat Yazid, "Dari kotoran (danas)."

【169】

Shahih Muslim 736: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman ad-Darimi] telah mengabarkan kepada kami [Marwan bin Muhammad ad-Dimasyqi] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abdul Aziz] dari ['Athiyah bin Qais] dari [Qaz'ah] dari [Abu Sa'id al-Khudri] dia berkata: "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila mengangkat kepalanya dari rukuk maka beliau membaca, ROBBANAA LAKAL HAMDU MIL'US SAMAAWAATI WAL ARDHI WAMIL'U MAA SYI"TA MIN SYAI"IN BA'DU, AHLATS TSANAA"I WAL MAJDI, AHAQQU MAA QOOLAL 'ABDU, WAKULLUNA LAKA 'ABDUN, ALLOOHUMMA LAA MAANI'A LIMAA A'THOITA WALAA MU'THIYA LIMAA MANA'TA WALAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL JADDU 'Ya Allah, Rabb kami, segala puji bagimu sepenuh langit dan bumi serta sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki setelah itu, wahai Pemilik pujian dan kemulian, itulah yang paling haq yang diucapkan seorang hamba. Dan setiap kami adalah hamba untukMu. Ya Allah, tidak ada penghalang untuk sesuatu yang Engkau beri, dan tidak ada pemberi untuk sesuatu yang Engkau halangi. Tidaklah bermanfaat harta orang yang kaya dari adzabmu'."

【170】

Shahih Muslim 737: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Husyaim bin Basyir] telah mengabarkan kepada kami [Hisyam bin Hassan] dari [Qais bin Sa'ad] dari ['Atha'] dari [Ibnu Abbas] "Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dahulu apabila mengangkat kepalanya dari rukuk maka mengucapkan, 'ALLOOHUMMA ROBBANAA LAKAL HAMDU MIL"US SAMAAWAATI WA MIL"UL ARDHI WAMAA BAINAHUMAA, WAMIL"U MAA SYI"TA MIN SYAI"IN BA'DU, AHLATS TSANAA"I WAL MAJDI, LAA MAANI'A LIMAA A'THOITA, WALAA MU'THIYA LIMAA MANA'TA WALAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL JADDI"'Ya Allah, Rabb kami, segala puji bagimu sepenuh langit dan bumi serta sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki setelah itu, wahai Pemilik pujian dan kemulian. Ya Allah, tidak ada penghalang untuk sesuatu yang Engkau beri, dan tidak ada pemberi untuk sesuatu yang Engkau halangi. Tidaklah bermanfaat harta orang yang kaya dari adzabmu'." Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami [Hafsh] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Hassan] telah menceritakan kepada kami [Qais bin Sa'ad] dari ['Atha'] dari [Ibnu Abbas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam hingga sabdanya, "Dan sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki setelah itu." Dan tidak menyebutkan kalimat setelahnya.

【171】

Shahih Muslim 738: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Manshur] dan [Abu Bakar bin Abi Syaibah] serta [Zuhair bin Harb] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] telah mengabarkan kepadaku [Sulaiman bin Suhaim] dari [Ibrahim bin Abdullah bin Ma'bad] dari [Bapaknya] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membuka tirai penutup, sedangkan manusia bershaf-shaf di belakang Abu Bakar, maka beliau bersabda, 'Wahai manusia, tidak tersisa dari pemberi kabar kenabian melainkan mimpi yang baik yang dilihat oleh seorang muslim atau diperlihatkan kepadanya. Ketahuilah, aku dilarang untuk membaca Al-Qur'an dalam keadaan rukuk atau sujud. Adapun rukuk maka agungkanlah Rabb azza wa jalla, sedangkan sujud, maka berusahalah bersungguh-sungguh dalam doa, sehingga layak dikabulkan untukmu'." [Abu Bakar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Sulaiman] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ayyub] telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Ja'far] telah mengabarkan kepadaku [Sulaiman bin Suhaim] dari [Ibrahim bin Abdullah bin Ma'bad bin Abbas] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Abbas] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membuka tirai penutup, sedangkan kepalanya diikat, itu terjadi ketika sakitnya yang menyebabkan wafatnya, lalu beliau bersabda, 'Ya Allah, apakah aku telah menyampaikan, -beliau ulang tiga kali- sesungguhnya tidak tersisa dari pemberi kabar kenabian melainkan mimpi yang baik, yang dilihat oleh seorang muslim atau diperlihatkan kepadanya'. Kemudian beliau menyebutkan seperti hadits Sufyan."

【172】

Shahih Muslim 739: Telah menceritakan kepadaku [Abu ath-Thahir] dan [Harmalah] keduanya berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Abdullah bin Hunain] bahwa [bapaknya] telah menceritakan kepadanya bahwa dia mendengar [Ali bin Abi Thalib] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarangku untuk membaca (al-Qur'an) dalam keadaan rukuk atau sujud."

【173】

Shahih Muslim 740: Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad bin al-'Ala'] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [al-Walid, yaitu Ibnu Katsir] telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Abdullah bin Hunain] dari [Bapaknya] bahwasanya dia mendengar [Ali bin Abi Thalib] berkata: "Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam melarangku dari membaca al-Qur'an ketika saya sedang rukuk atau sujud."

【174】

Shahih Muslim 741: Dan telah menceritakan kepadaku [Abu Bakar bin Ishaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Abi Maryam] telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah mengabarkan kepadaku [Zaid bin Aslam] dari [Ibrahim bin Abdullah bin Hunain] dari [Bapaknya] dari [Ali bin Abi Thalib] bahwa dia berkata: "Rasululah shallallahu 'alaihi wa sallam melarangku dari membaca (al-Qur'an) pada saat rukuk dan sujud. Dan aku tidak mengatakan, 'Beliau melarang kalian'."

【175】

Shahih Muslim 742: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan [Ishaq] keduanya berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abu Amir al-'Aqadi] telah menceritakan kepada kami [Dawud bin Qais] telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Abdullah bin Hunain] dari [Bapaknya] dari [Ibnu Abbas] dari [Ali] dia berkata: "Kekasihku shallallahu 'alaihi wa sallam melarangku untuk membaca (al-Qur'an) dalam keadaan rukuk atau sujud." Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dia berkata: Saya membaca di hadapan [Malik] dari [Nafi'] --Lewat jalur periwayatan lain--, dan telah menceritakan kepadaku [Isa bin Hammad al-Mishri] telah menceritakan kepada kami [al-Laits] dari [Yazid bin Abi Habib] dia berkata: --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepadaku [Harun bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Fudaik] telah menceritakan kepada kami [adh-Dhahhak bin Utsman] dia berkata: --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [al-Muqaddami] telah menceritakan kepada kami [Yahya, dan dia adalah al-Qaththan] dari [Ibnu 'Ajlan] --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepadaku [Harun bin Sa'id al-Aili] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] telah menceritakan kepadaku [Usamah bin Zaid] dia berkata: --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ayyub] dan [Qutaibah] serta [Ibnu Hujr] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Ismail mereka memaksudkan Ibnu Ja'far] telah mengabarkan kepadaku [Muhammad, dan dia adalah Ibnu Amru] dia berkata: --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepadaku [Hannad bin as-Sari] telah menceritakan kepada kami ['Abdah] dari [Muhammad bin Ishaq] semuanya meriwayatkan dari [Ibrahim bin Abdullah bin Hunain] dari [Bapaknya] dari [Ali] --Lewat jalur periwayatan lain-- kecuali [adh-Dhahhak] dan [Ibnu 'Ajlan] sesungguhnya keduanya menambahkan dari [Ibnu Abbas] dari [Ali] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam semuanya berkata: "Beliau melarangku dari membaca al-Qur'an, sedangkan saya dalam keadaan rukuk." Dan mereka tidak menyebutkan dalam riwayat mereka larangan darinya pada saat sujud sebagaimana telah disebutkan az-Zuhri, Zaid bin Aslam, al-Walid bin Katsir, dan Dawud bin Qais. Dan telah menceritakannya kepada kami [Qutaibah] dari [Hatim bin Ismail] dari [Ja'far bin Muhammad] dari [Muhammad bin al-Munkadir] dari [Abdullah bin Hunain] dari [Ali] dan dia tidak menyebutkan dalam sujud.

【176】

Shahih Muslim 743: Dan telah menceritakan kepadaku [Amru bin Ali] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Bakar bin Hafsh] dari [Abdullah bin Hunain] dari [Ibnu Abbas] bahwasanya dia berkata: "Saya dilarang untuk membaca (al-Qur'an, sedangkan saya dalam keadaan rukuk." Dan dia tidak menyebutkan Ali dalam sanad tersebut.

【177】

Shahih Muslim 744: Dan telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ma'ruf] dan [Amru bin Sawwad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] dari [Amru bin al-Harits] dari [Umarah bin Ghaziyyah] dari [Sumai, maula Abu Bakar] bahwasanya dia mendengar [Abu Shalih Dzakwan] bercerita dari [Abu Hurairah ra] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Keadaan seorang hamba yang paling dekat dari Rabbnya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa."

【178】

Shahih Muslim 745: Dan telah menceritakan kepadaku [Abu ath-Thahir] dan [Yunus bin Abdul A'la] keduanya berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yahya bin Ayyub] dari [Umarah bin Ghaziyyah] dari [Sumai, maula Abu Bakar] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sujudnya mengucapkan do'a, "Allahummaghfirli Dzanbi Kullahu Diqqahu Wajullahu Wa Awwalahu Wa Akhirahu Wa 'Alaniyatahu Wa Sirrahu (Ya Allah, ampunilah semua dosa-dosaku, yang kecil maupun yang besar, yang awal maupun yang akhir, dan yang terang-terangan maupun yang sembunyi-sembunyi)."

【179】

Shahih Muslim 746: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan [Ishaq bin Ibrahim] Zuhair berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Abu adh-Dhuha] dari [Masruq] dari [Aisyah] dia berkata: "Dahulu Rasulullah memperbanyak dalam rukuk dan sujudnya membaca, ' SUBHAANAKALLOOHUMMA ROBBANAA WABIHAMDIKALLOOHUMMAGH FIRLII, YATA"AWWALUL QUR"AANA (Mahasuci Engkau ya Allah, Rabb kami, dan dengan memujiMu, ya Allah, ampunilah aku, mentakwil al-Qur'an) '."

【180】

Shahih Muslim 747: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: "Telah menceritakan kepada kami [Abu Muawiyah] dari [al-A'masy] dari [Muslim] dari [Masruq] dari [Aisyah] dia berkata: "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebelum meninggal memperbanyak membaca doa, 'SUBHAANAKA WABIHAMDIKA ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIKA Mahasuci Engkau, dan dengan memujiMu, aku meminta ampun dan bertaubat kepadaMu'." Aisyah berkata: "Aku berkata: 'Wahai Rasulullah, kalimat inikah yang aku melihatmu barusan membacanya? ' Beliau menjawab, 'Telah dijadikan suatu tanda untukku dalam umatku, apabila aku melihatnya niscaya aku mengucapkannya, 'Idza Ja'a Nashrullah wa al-Fath…hingga akhir surat'."

【181】

Shahih Muslim 748: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Rafi'] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] telah menceritakan kepada kami [Mufadhdhal] dari [al-A'masy] dari [Muslim bin Shubaih] dari [Masruq] dari [Aisyah ra] dia berkata: "Tidaklah aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sejak beliau diberi wahyu, 'Idza Ja'a Nashrullah wa al-Fath' melakukan shalat, melainkan beliau berdoa atau mengucapkan di dalamnya, 'SUBHAANAKA ROBBII WABIHAMDIKA ALLOOHUMMAGH FIRLII Mahasuci Engkau wahai Rabbku dan dengan memujiMu, ya Allah, ampunilah aku'."

【182】

Shahih Muslim 749: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin al-Mutsanna] telah menceritakan kepadaku [Abdul A'la] telah menceritakan kepada kami [Dawud] dari [Amir] dari [Masruq] dari [Aisyah ra] dia berkata: "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memperbanyak pertakataan, 'SUBHAANALLOOH WABIHAMDIHI ASTAGHFIRULLAH WA ATUUBU ILAIHI Mahasuci Allah dan dengan memujiNya, saya memohon ampunan kepada Allah dan saya bertaubat kepadaNya'." Aisyah berkata: "Lalu aku berkata: 'Wahai Rasulullah, saya melihatmu memperbanyak perkataan, 'Mahasuci Allah dan dengan memujiNya, aku memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepadaNya'. Maka beliau menjawab, 'Rabbku telah mengabarkan kepadaku bahwa aku akan melihat suatu tanda pada umatku, ketika aku melihatnya maka aku memperbanyak membaca, 'Mahasuci Allah dan dengan memujiNya, aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepadaNya', maka sungguh aku telah melihatnya, yaitu (ketika pertolongan Allah datang dan pembukaanNya) yaitu pembukaan (fath) Makkah, dan dan kamu telah melihat manusia masuk ke dalam agama Allah secara berbondong-bondong, lalu bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan memohon ampunlah, sesungguhnya Dia Maha Pemberi taubat'."

【183】

Shahih Muslim 750: Dan telah menceritakan kepadaku [Hasan bin Ali al-Hulwani] dan [Muhammad bin Rafi'] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] dia berkata: Aku pernah bertanya kepada [Atha']: "Apa yang kamu baca ketika sedang rukuk?" Dia menjawab: "Subhaanaka Wa Bihamdika La Ilaha Illa Anta (Mahasuci Engkau dan dengan memujiMu, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau)." Lalu [Ibnu Abi Mulaikah] juga mengabarkan kepadaku dari ['Aisyah], dia berkata: "Suatu malam aku pernah kehilangan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan aku mengira bahwa beliau pergi kepada beberapa isteri beliau yang lain, aku pun mencari-cari beliau, dan ketika kembali ternyata beliau sedang rukuk atau sujud dan membaca, "Subhaanaka Wa Bihamdika Laa Ilaaha Illaa Anta". Maka akupun berkata: "Ayah dan ibuku sebagai tebusanmu, sungguh aku berada pada satu perkara, sedangkan kamu berada pada perkara yang lain'."

【184】

Shahih Muslim 751: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] telah menceritakan kepadaku [Ubaidullah bin Umar] dari [Muhammad bin Yahya bin Habban] dari [al-A'raj] dari [Abu Hurairah ra] dari [Aisyah ra] dia berkata: "Aku kehilangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada suatu malam dari kasur peraduanku, lalu aku mencarinya, lalu tanganku mendapatkan bagian luar kedua telapak kakinya dalam keadaan beliau berada di masjid. Kedua telapak kakinya tegak lurus, dan beliau berdoa, 'Ya Allah, aku berlindung dengan ridhaMu dari bahaya murkaMu, dan berlindung dengan ampunanMu dari bahaya hukumanMu, dan aku berlindung kepadaMu dar adzabMu, aku tidak bisa menghitung pujian atasMu. Engkau adalah sebagaimana Engkau memuji atas diriMu'."

【185】

Shahih Muslim 752: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr al-'Abdi] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abi 'Arubah] dari [Qatadah] dari [Mutharrif bin Abdullah bin asy-Syikhkhir] bahwa [Aisyah] radhiyallahu'anhu memberitahukannya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dahulu berdoa dalam rukuk dan sujudnya, "Mahasuci, Maha Qudus, Rabb malaikat dan ruh." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [Qatadah] dia berkata: "Saya mendengar [Mutharrif bin Abdullah bin asy-Syikhkhir], [Abu Dawud] berkata: dan telah menceritakan kepadaku [Hisyam] dari [Qatadah] dari [Mutharrif] dari [Aisyah radhiyallahu'anhu] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan hadits ini.

【186】

Shahih Muslim 753: Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [al-Walid bin Muslim] dia berkata: "Saya mendengar [al-Auza'i] berkata: telah menceritakan kepadaku [al-Walid bin Hisyam al-Mu'aithi] telah menceritakan kepadaku [Ma'dan bin Abi Thalhah al-Ya'mari] dia berkata: "Aku bertemu [Tsauban], maula Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu aku bertanya, 'Kabarkanlah kepadaku dengan suatu amal yang jika kukerjakan niscaya Allah akan memasukkanku ke dalam surga disebabkan amal tersebut, -atau dia berkata: aku berkata: 'Dengan amalan yang paling disukai Allah-, lalu dia diam, kemudian aku bertanya kepadanya, lalu dia diam kemudian dia bertanya kepadanya yang ketiga kalinya.' Dia menjawab, 'Aku telah menanyakan hal tersebut kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka dia menjawab, 'Hendaklah kamu memperbanyak sujud kepada Allah, karena tidaklah kamu bersujud kepada Allah dengan suatu sujud melainkan Allah akan mengangkatmu satu derajat dengannya, dan menghapuskan dosa darimu dengannya'." [Ma'dan] berkata: "Kemudian aku bertemu [Abu ad-Darda'], lalu aku bertanya kepadanya, maka dia menjawabku seperti sesuatu yang dikatakan Tsauban kepadaku."

【187】

Shahih Muslim 754: Telah menceritakan kepada kami [al-Hakam bin Musa Abu Shalih] telah menceritakan kepada kami [Hiql bin Ziyad] dia berkata: "Saya mendengar [al-Auza'i] berkata: telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Abi Katsir] telah menceritakan kepadaku [Abu Salamah] telah menceritakan kepadaku [Rabi'ah bin Ka'ab al-Aslami] dia berkata: "Saya bermalam bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu aku membawakan air wudhunya dan air untuk hajatnya, maka beliau bersabda kepadaku, 'Mintalah kepadaku.' Maka aku berkata: 'Aku meminta kepadamu agar aku menemanimu di surga -dia berkata: 'Atau dia selain itu'. Aku menjawab, 'Itulah yang dia katakan-maka beliau menjawab, 'Bantulah aku untuk mewujudkan keinginanmu dengan banyak melakukan sujud'."

【188】

Shahih Muslim 755: Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Abu ar-Rabi' az-Zahrani] Yahya berkata: telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Abu ar-Rabi' berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Amru bin Dinar] dari [Thawus] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diperintahkan untuk bersujud di atas tujuh (anggota badan), dan beliau dilarang untuk mengikat rambutnya dan melipat bajunya." Ini hadits Yahya, dan Abu ar-Rabi' berkata: "(Beliau diperintahkan bersujud) atas tujuh anggota badan, dan dilarang untuk mengumpulkan (dengan mengikat) rambut dan (melipat) bajunya bagian lengan, lutut, dua kaki, dan (rambut pada) kening."

【189】

Shahih Muslim 756: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad, yaitu Ibnu Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Dinar] dari [Thawus] dari [Ibnu Abbas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda, "Aku diperintahkan untuk bersujud pada tujuh anggota badan, dan aku tidak melipat baju dan mengikat rambut."

【190】

Shahih Muslim 757: Telah menceritakan kepada kami [Amru an-Naqid] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Ibnu Thawus] dari [Bapaknya] dari [Ibnu Abbas], "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diperintahkan untuk sujud pada tujuh (anggota badan), dan dilarang untuk mengikat rambut dan melipat baju."

【191】

Shahih Muslim 758: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Hatim] telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Thawus] dari [Thawus] dari [Ibnu Abbas] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku diperintahkan untuk bersujud pada tujuh anggota badan: kening -dan beliau menunjuk dengan tangannya pada hidungnya-, kedua tangannya, dan kedua kakinya, serta ujung kedua kedua telapak kakinya. Dan kami tidak melipat baju dan tidak pula mengikat rambut."

【192】

Shahih Muslim 759: Telah menceritakan kepada kami [Abu ath-Thahir] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Wahb] telah menceritakan kepadaku [Ibnu Juraij] dari [Abdullah bin Thawus] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Abbas] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Aku diperintahkan untuk bersujud pada tujuh (anggota badan), dan aku tidak mengikat rambut, dan tidak melipat baju pada kening, hidung, dua tangan, dua lutut, dan dua telapak kaki."

【193】

Shahih Muslim 760: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Bakr, yaitu Ibnu Mudhar] dari [Ibnu al-Had] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Amir bin Sa'ad] dari [al-Abbas bin Abdul Muthalib] bahwasanya dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila seorang hamba bersujud, maka tujuh anggota badan sujud bersamanya, yaitu ujung wajah, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua telapak kaki."

【194】

Shahih Muslim 761: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Sawwad al-Amiri] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Wahb] telah mengabarkan kepada kami [Amru bin al-Harits] bahwa [Bukair] telah menceritakan kepadanya bahwa [Kuraib, maula Ibnu Abbas] telah menceritakan kepadanya dari [Abdullah bin Abbas] bahwa dia melihat Abdullah bin al-Harits shalat sedangkan kepalanya terikat dari belakangnya, maka dia berdiri, lalu mulai melepaskannya. Ketika dia berpaling, maka dia menghadap pada Ibnu Abbas seraya berkata: "Mengapa kamu memperlakukan kepalaku demikian?" Dia menjawab, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Permisalan ini adalah sebagaimana permisalan orang yang shalat dalam keadaan tangannya terikat di tengkuk."

【195】

Shahih Muslim 762: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Anas] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Luruslah dalam sujud, dan janganlah salah seorang di antara kalian menghamparkan kedua sikunya sebagaimana anjing menghampar." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dia berkata: --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakannya kepadaku [Yahya bin Habib] telah menceritakan kepada kami [Khalid, yaitu Ibnu al-Harits] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dengan isnad ini. Dan dalam hadits Ibnu Ja'far, "Janganlah salah seorang dari kalian menghamparkan kedua sikunya sebagaimana anjing menghampar."

【196】

Shahih Muslim 763: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ubaidullah bin Iyad] dari [Iyad] dari [Al-Bara'] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila kalian sujud maka letakkanlah kedua telapak tanganmu dan angakatlah kedua sikumu."

【197】

Shahih Muslim 764: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Bakar, dan dia adalah Ibnu Mudhar] dari [Ja'far bin Rabi'ah] dari [al-A'raj] dari [Abdullah bin Malik bin Buhainah] "Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila shalat (lalu sujud) maka beliau membuka antara kedua tangannya hingga tampak putihnya ketiaknya." Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Sawwad] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Wahb] telah mengabarkan kepada kami [Amru bin al-Harits] dan [al-Laits bin Sa'd] keduanya meriwayatkan dari [Ja'far bin Rabi'ah] dengan isnad ini. Dan dalam riwayat [Amru bin al-Harits], "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila bersujud, niscaya beliau menjauhkan sikutnya dari sisinya dalam sujudnya hingga terlihat putihnya ketiaknya." Dan dalam riwayat al-Laits, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dahulu apabila bersujud niscaya beliau membuka kedua tangannya dari ketiaknya hingga sungguh saya melihat putihnya ketiaknya."

【198】

Shahih Muslim 765: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Ibnu Abi Umar] semuanya meriwayatkan dari [Sufyan] berkata [Yahya], telah mengabarkan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Ubaidullah bin Abdullah bin al-Ashamm] dari [Pamannya, Yazid bin al-Ashamm] dari [Maimunah] dia berkata: "Dahulu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila sujud, lalu seekor anak kambing bermaksud lewat (di bawah) antara dua tangannya niscaya ia bisa lewat."

【199】

Shahih Muslim 766: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim al-Hanzhali] telah mengabarkan kepada kami [Marwan bin Muawiyah al-Fazari] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Abdullah bin al-Ashamm] dari [Yazid bin al-Ashamm] bahwasanya dia telah mengabarkan kepadanya dari [Maimunah binti alharits, istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam] dia berkata: "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila bersujud, maka beliau menjauhkan kedua tangannya, maksudnya merenggangkan tangan hingga terlihatlah putihnya kedua ketiaknya dari belakang. Dan apabila beliau duduk maka beliau tenang dengan bertumpu pada pahanya yang sebelah kanan."

【200】

Shahih Muslim 767: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah], [Amru an-Naqid], [Zuhair bin Harb], dan [Ishaq bin Ibrahim] dan lafazh tersebut milik Amru, Ishaq berkata: telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang lainnya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Burqan] dari [Yazid bin al-Ashamm] dari [Maimunah binti al-Harits] dia berkata: "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila bersujud maka beliau menjauhkan (kedua tangannya) hingga orang yang di belakangnya melihat putihnya ketiaknya." Waki' berkata: "Putih keduanya."

【201】

Shahih Muslim 768: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid, yaitu al-Ahmar] dari [Husain al-Mu'allim] dia berkata: --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan lafazh tersebut miliknya, dia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Isa bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Husain al-Mu'allim] dari [Budail bin Maisarah] dari [Abu al-Jauza'] dari [Aisyah radhiyallahu'anha] dia berkata: "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membuka shalat dengan takbir dan membaca, 'Al-Hamdulillah Rabb al-Alamin'. Dan beliau apabila rukuk niscaya tidak mengangkat kepalanya dan tidak menundukkannya, akan tetapi melakukan antara kedua hal tersebut. Dan beliau apabila mengangkat kepalanya dari rukuk, niscaya tidak bersujud hingga beliau lurus berdiri, dan beliau apabila mengangkat kepalanya dari sujud niscaya tidak akan sujud kembali hingga lurus duduk, dan beliau membaca tahiyyat pada setiap dua raka'at. Beliau menghamparkan kaki kirinya dan memasang tegak lurus kakinya yang kanan. Dan beliau melarang duduknya setan, dan beliau melarang seorang laki-laki menghamparkan kedua siku tangannya sebagaimana binatang buas menghampar. Dan beliau menutup shalat dengan salam." Dan dalam riwayat Ibnu Numair dari Abu Khalid, "Dan beliau melarang duduk seperti duduknya setan."

【202】

Shahih Muslim 769: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Qutaibah bin Sa'id] serta [Abu Bakar bin Abi Syaibah] berkata Yahya, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua orang yang lainnya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu al-Ahwash] dari [Simak] dari [Musa bin Thalhah] dari [Bapaknya] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian telah meletakkan di hadapannya seperti kayu yang diletakkan di belakang punggung unta, hendaklah dia shalat, dan janganlah dia memperhatikan orang yang lewat di belakang sutrah tersebut."

【203】

Shahih Muslim 770: Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] dan [Ishaq bin Ibrahim] berkata Ishaq, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Ibnu Numair berkata: telah menceritakan kepada kami [Umar bin Ubaid ath-Thanafisi] dari [Simak bin Harb] dari [Musa bin Thalhah] dari [Bapaknya] dia berkata: "Kami pernah shalat, sedangkan hewan ternak melewati di depan kami, lalu kami menceritakan hal tersebut kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau bersabda, 'Kalaulah sudah ada benda seperti seperti kayu yang ada di punggung unta dan diletakkan di depan salah seorang dari kalian, maka sesuatu yang lewat di hadapan mereka tidak akan membahayakan (membatalkan shalatnya)." Ibnu Numair berkata: "Maka orang yang lewat di hadapannya tidak akan membahayakannya."

【204】

Shahih Muslim 771: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Sa'id bin Abi Ayyub] dari [Abu al-Aswad] dari [Urwah] dari [Aisyah ra] bahwasanya dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai sutrah (pembatas) seseorang yang sedang shalat. Maka beliau menjawab, 'Ia ialah semisal kayu yang diletakkan di punggung hewan tunggangan'."

【205】

Shahih Muslim 772: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Haiwah] dari [Abu al-Aswad Muhammad bin Abdurrahman] dari [Urwah] dari [Aisyah ra] "Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya pada saat perang Tabuk tentang sutrah orang yang shalat, maka beliau menjawab, 'Ia bisa berbentuk seperti kayu yang diletakkan di punggung hewan tunggangan'."

【206】

Shahih Muslim 773: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] dan lafazh tersebut miliknya, telah menceritakan kepada kami [Bapakku] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] "Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dahulu apabila keluar pada hari raya, maka beliau memerintahkan (pembantunya) membawa tombak, lalu diletakkan di hadapan beliau, lalu beliau shalat menghadap kepadanya, sedangkan orang-orang shalat di belakangnya. Beliau melakukan hal terse but dalam sebuah perjalanan, dari sana para pemimpin menjadikan tombak sebagai acuan."

【207】

Shahih Muslim 774: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] dan [Ibnu Numair] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] "Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dahulu menancapkan." Dan Abu Bakar berkata: "Beliau menancapkan tongkat lancip dan shalat menghadapnya." Dan Ibnu Abi Syaibah menambahkan, "Ubaidullah berkata: 'Tongkat tersebut adalah tombak'."

【208】

Shahih Muslim 775: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir bin Sulaiman] dari [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] "Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dahulu menjadikan unta kendaraannya sebagai penghalang (sutrah), dan beliau shalat menghadapnya."

【209】

Shahih Muslim 776: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] dan [Ibnu Numair] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid al-Ahmar] dari [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat menghadap unta kendaraannya (sebagai sutrah)." Ibnu Numair berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat menghadap unta."

【210】

Shahih Muslim 777: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] dan [Zuhair bin Harb] semuanya meriwayatkan dari [Waki'] berkata [Zuhair], telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami ['Aun bin Abi Juhaifah] dari [Bapaknya] dia berkata: "Saya mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di Makkah, ketika itu beliau berada di Abthah, dalam jubah merah terbuat dari kulit. Sekonyong-konyong Bilal datang membawakan air wudhu untuk beliau. Dari sisa air itu ada orang yang mendapatkannya dan ada pula yang hanya mendapat percikannya saja. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, keluar memakai pakaian merah. Seolah-olah aku masih melihat (bagaimana) putihnya betis Nabi." Perawi berkata: "Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, wudhu, dan Bilal adzan. Aku mengikuti gerak-gerik mulut Bilal berseru ke kanan dan ke kiri mengucapkan, 'Hayya 'alash shalah, hayya 'alal falah.' Kemudian, Bilal menancapkan sebuah tongkat berujung besi, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maju ke depan mengimami shalat qasar Zhuhur dua rakaat. (Ketika Nabi sedang shalat), keledai dan anjing digiring lewat di depan beliau (di balik tongkat itu), tetapi ia tidak dicegah (oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam), kemudian shalat Ashar dua rakaat, kemudian tetap shalat dua rakaat hingga (tiba) kembali di Madinah'."

【211】

Shahih Muslim 778: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Hatim] telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah menceritakan kepada kami [Umar bin Abi Zaidah] telah menceritakan kepada kami ['Aun bin Abi Juhaifah] bahwa [bapaknya] melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memakai jubah merah dari kulit, dan aku melihat Bilal mengeluarkan air wudhu, lalu aku melihat orang-orang bersegera mendatangi air wudhu itu (berebutan). Maka barangsiapa mendapatkan sedikit darinya maka dia mengusap dengannya, dan barangsiapa yang tidak mendapatkannya maka dia mengambil air tersebut dari basahan tangan temannya. Kemudian aku melihat Bilal mengeluarkan tombak, lalu menancapkannya. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memakai mantel merah yang lengannya dilipat, lalu beliau shalat mengimami orang-orang menghadap tombak tersebut dua rakaat. Dan aku melihat orang-orang dan hewan ternak berjalan di depan tombak." Telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Manshur] dan ['Abd bin Humaid] keduanya berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ja'far bin 'Aun] telah mengabarkan kepada kami [Abu Umais] dia berkata: --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepadaku [al-Qasim bin Zakariya'] telah menceritakan kepada kami [Husain bin Ali] dari [Zaidah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik bin Mighwal] keduanya meriwayatkan dari ['Aun bin Abi Juhaifah] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan semisal hadits Sufyan. Dan Umar bin Abi Zaidah menambahkan, "Sebagian mereka atas sebagian yang lain." Dan dalam Hadits Malik bin Mighwal, "Ketika beliau berada pada terik siang, maka Bilal keluar lalu melakukan adzan untuk shalat."

【212】

Shahih Muslim 779: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] dan [Muhammad bin Basysyar] berkata [Ibnu al-Mutsanna], telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [al-Hakam] dia berkata: "Saya mendengar [Abu Juhaifah] berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada terik siang hari keluar ke Badha', lalu dia berwudhu, lalu shalat Zhuhur dua rakaat dan Ashar dua rakaat di hadapan tombak." [Syu'bah] berkata: [Aun] menambahkan di dalamnya dari bapaknya, [Abu Juhaifah], "Orang wanita dan keledai berjalan di belakang tombak tersebut." Dan telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] dan [Muhammad bin Hatim] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dengan dua isnad, keduanya semisalnya, dan dia menambahkan dalam hadits al-Hakam, "Lalu orang-orang mulai mengambil air sisa wudhunya."

【213】

Shahih Muslim 780: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dia berkata: "Saya membaca di hadapan [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Ubaidullah bin Abdullah] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: "Aku pernah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dengan mengendarai keledai betina, ketika itu aku hampir baligh. Waktu itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang mengimami shalat orang banyak di Mina. Lalu aku lewat di muka shaf, lalu aku turun, lalu aku mengirim pergi keledai betina tersebut untuk merumput. Kemudian aku masuk ke dalam shaf: ternyata tidak ada seorang pun yang menegurku atas tindakanku yang demikian itu."

【214】

Shahih Muslim 781: Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] telah mengabarkan kepadaku [Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah] bahwa [Abdullah bin Abbas] telah mengabarkan kepadanya "Bahwa dia bepergian di atas keledai, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri shalat di Mina dalam haji Wada' mengimami orang-orang." Perawi berkata: "Lalu keledai tersebut berjalan di hadapan sebagian shaf, kemudian dia turun darinya, lalu masuk shaf bersama orang-orang." Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dan [Amru an-Naqid] serta [Ishaq bin Ibrahim] dari [Ibnu Uyainah] dari [az-Zuhri] dengan isnad ini, dia berkata: "Dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di Arafah." Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan ['Abd bin Humaid] keduanya berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [az-Zuhri] dengan isnad ini dan dia tidak menyebutkan Mina di dalamnya dan tidak pula Arafah. Dan dia berkata dalam haji Wada' atau hari Fath Makkah.

【215】

Shahih Muslim 782: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dia berkata: "Saya membaca di hadapan [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari [Abdurrahman bin Abi Sa'id] dari [Abu Sa'id al-Khudri] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian shalat, maka janganlah dia membiarkan seseorang lewat di hadapannya, dan hendaklah dia menghalanginya semampunya. Jika dia menolak maka hendaklah dia memeranginya, karena dia adalah setan."

【216】

Shahih Muslim 783: Telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farrukh] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin al-Mughirah] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Hilal, yaitu Humaid] dia berkata: "Ketika aku dan temanku menghafal sebuah hadits, tiba-tiba [Abu Shalih as-Samman] berkata: 'Aku akan menceritakan kepadamu sesuatu yang aku dengar dari [Abu Sa'id] dan aku lihat sebagian darinya.' Dia berkata lagi, 'Ketika aku bersama Abu Sa'id shalat pada hari Jum'at menghadap sesuatu yang menjadi sutrah dari manusia, tiba-tiba seorang laki-laki muda dari bani Abi Mu'aith datang bermaksud untuk lewat di depannya, lalu dia mendorong dadanya, lalu dia melihat (sekeliling), namun dia tidak mendapatkan jalan keluar melainkan lewat di hadapan Abu Sa'id, lalu dia kembali mendorong dadanya lebih keras daripada dorongan yang pertama, lalu dia diam berdiri, lalu dia mendapatkan jalan dari Abu Sa'id kemudian masuk mendesak orang-orang, lalu dia keluar, lalu mengunjungi Marwan, lalu mengadu kepadanya tentang sesuatu yang dia dapati." Perawi berkata: "Dan Abu Sa'id mengunjungi Marwan, maka Marwan berkata kepadanya, 'Ada apa denganmu, dan keponakanmu datang mengadukanmu? ' Maka Abu Sa'id berkata: 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Apabila salah seorang dari kalian shalat menghadap suatu sutrah dari manusia, lalu ada seseorang yang bermaksud lewat di depannya, maka hendaklah dia mendorong dadanya, jika dia menolak, hendaklah dia memeranginya karena dia adalah setan'."

【217】

Shahih Muslim 784: Telah menceritakan kepadaku [Harun bin Abdullah] dan [Muhammad bin Rafi'] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ismail bin Abi Fudaik] dari [adh-Dhahhak bin Utsman] dari [Shadaqah bin Yasar] dari [Abdullah bin Umar] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila salah seorang di antara kalian shalat, maka janganlah dia membiarkan seseorang lewat di hadapannya. Jika dia menolak, maka hendaklah dia memeranginya, karena qarin bersamanya." Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Abu Bakar al-Hanafi] telah menceritakan kepada kami [adh-Dhahhak bin Utsman] telah menceritakan kepada kami [Shadaqah bin Yasar] dia berkata: "Saya mendengar [Ibnu Umar] berkata: " Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dengan semisalnya."

【218】

Shahih Muslim 785: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dia berkata: "Saya membaca di hadapan [Malik] dari [Abu An-Nadhar] dari [Busr bin Sa'id] bahwa Zaid bin Khalid al-Juhani mengutusnya kepada Abu Juhaim untuk menanyakan kepadanya apa yang dia dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang lewat di hadapan orang yang sedang shalat. [Abu Juhaim] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Kalau orang yang lewat di hadapan orang yang sedang shalat mengetahui dosa yang ditanggungnya, niscaya dia akan berhenti empat puluh, adalah lebih baik baginya daripada melewati orang yang sedang shalat." Abu an-Nadhar berkata: "Saya tidak tahu dia berkata empat puluh hari atau bulan atau tahun." Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Hasyim bin Hayyan al-'Abdi] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Salim Abi an-Nadhar] dari [Busr bin Sa'id] bahwa Zaid bin Khalid al-Juhani mengirimkan utusan kepada [Abu Juhaim] al-Anshar sesuatu yang aku dengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang beliau katakan, lalu dia menyebutkan semakna dengan hadits Malik.

【219】

Shahih Muslim 786: Telah menceritakan kepadaku [Ya'qub bin Ibrahim ad-Dauraqi] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Hazim] telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Sahal bin Sa'd as-Sa'idi] dia berkata: "Jarak antara tempat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat dengan dinding ialah selebar jalan lewatnya kambing".

【220】

Shahih Muslim 787: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan [Muhammad bin al-Mutsanna] dan lafazh tersebut milik Ibnu al-Mutsanna. Ishaq berkata: telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Ibnu al-Mutsanna berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Mas'adah] dari [Yazid, yaitu Ibnu Abi Ubaid] dari [Salamah, dan dia adalah Ibnu al-Akwa'] "Dia memilih lokasi khusus tempat mushaf yang ia pergunakan untuk bertasbih (maksudnya shalat sunnah). Dan dia menyebutkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memilih tempat tersebut. Jarak antara minbar dan kiblat sekitar jalan lewatnya kambing."

【221】

Shahih Muslim 788: Telah menceritakannya kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Makki], berkata [Yazid], telah mengabarkan kepada kami, dia berkata: "Dahulu [Salamah] memilih shalat di sisi menara yang di sisi mushaf (Utsman), lalu aku katakan kepadanya, 'Wahai Abu Muslim, aku melihatmu memilih shalat di sisi menara ini.' Dia menjawab, 'Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memilih shalat di sisinya'."

【222】

Shahih Muslim 789: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Ismail Ibnu Ulayyah] dia berkata: --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Ibrahim] dari [Yunus] dari [Humaid bin Hilal] dari [Abdullah bin ash-Shamit] dari [Abu Dzarr] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian hendak shalat, sebaiknya kamu membuat sutrah (penghalang) di hadapannya yang berbentuk seperti kayu yang diletakkan diatas hewan tunggangan, apabila di hadapannya tidak ada sutrah seperti kayu yang diletakkan diatas hewan tunggangan, maka shalatnya akan terputus oleh keledai, wanita, dan anjing hitam.' Aku bertanya, 'Wahai Abu Dzarr, apa perbedaan anjing hitam dari anjing merah dan kuning? Dia menjawab, 'Aku pernah pula menanyakan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana kamu menanyakannya kepadaku, maka jawab beliau, 'Anjing hitam itu setan'." Telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farrukh] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin al-Mughirah] dia berkata: --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata: --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Wahb bin Jarir] telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dia berkata: --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq] juga telah mengabarkan kepada kami [al-Mu'tamar bin Sulaiman] dia berkata: "Saya mendengar [Salm bin Abi adz-Dzayyal] dia berkata: --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepadaku [Yusuf bin Hammad al-Ma'ni] telah menceritakan kepada kami [Ziyad al-Bakkai] dari ['Ashim al-Ahwal] masing-masing meriwayatkan dari [Humaid bin Hilal] dengan isnad Yunus sebagaimana haditsnya.

【223】

Shahih Muslim 790: Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [al-Makhzumi] telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid, dan dia adalah Ibnu Ziyad] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Abdullah bin al-'Ashamm] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin al-'Ashamm] dari [Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Yang memutuskan shalat ialah wanita, keledai, dan anjing. Untuk menjaga shalatmu (dengan meletakkan sutrah berupa) seperti kayu yang diletakkan diatas punggung unta."

【224】

Shahih Muslim 791: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] dan [Amru an-Naqid] serta [Zuhair bin Harb] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [az-Zuhri] dari [Urwah] dari [Aisyah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dahulu shalat pada sebagian malam, sedangkan aku tidur melintang di antara beliau dengan kiblat seperti jenazah melintang."

【225】

Shahih Muslim 792: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Hisyam] dari [Bapaknya] dari [Aisyah] dia berkata: "Dahulu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan shalatnya pada sebagian malam seluruhnya, sedangkan aku (tidur) melintang antara beliau dan kiblat. Apabila beliau berkehendak untuk shalat witir maka beliau membangunkanku, lalu aku pun berwitir."

【226】

Shahih Muslim 793: Dan telah menceritakan kepadaku [Amru bin Ali] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Bakar bin Hafsh] dari [Urwah bin az-Zubair] dia berkata: [Aisyah] radhiyallahu'anhu berkata: "Apa yang memutuskan shalat?" Perawi berkata: "Kami menjawab, "Wanita dan keledai!" Kata Aisyah, "Apa wanita itu adalah hewan melata yang jelek?. Sungguh aku melihat diriku sendiri (sering) tidur melintang seperti jenazah di hadapan Rasulluah shallallahu 'alaihi wa sallam, ketika beliau sedang shalat."

【227】

Shahih Muslim 794: Telah menceritakan kepada kami [Amru an-Naqid] dan [Abu Sa'id al-Asyajj] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Ghiyats] berkata: dan telah memberitakan kepada kami [Umar bin Hafs bin Ghiyats] dan lafazh tersebut adalah miliknya. Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] telah menceritakan kepada kami [al-A'masy] telah menceritakan kepadaku [Ibrahim] dari [al-Aswad] dari [Aisyah ra] --Lewat jalur periwayatan lain--. [Al-A'masy] berkata: dan telah menceritakan kepadaku [Muslim] dari [Masruq] dari [Aisyah Radhiyallahu'anhu], "Dan disebutkan di sisinya sesuatu yang memutuskan shalat adalah anjing, keledai, dan wanita. Maka Aisyah berkata: "Sungguh kalian telah menyerupakan kami dengan keledai dan anjing. Demi Allah, sungguh aku telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan shalat, sedangkan aku tidur terlentang di atas kasur di antara beliau dan kiblat, lalu tampaklah suatu keperluan bagiku (untuk menyingkir), lalu aku tidak bersedia untuk duduk (karena malas) sehingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tersakiti, lalu aku menyingkir dari sisi kedua kaki beliau."

【228】

Shahih Muslim 795: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [al-Aswad] dari [Aisyah radhiyallahu'anhu] dia berkata: "Kalian menganalogikan kami dengan anjing dan keledai. Seingatku aku pernah tidur terlentang di atas kasur, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang, lalu mengambil tempat di tengah kasur, lalu shalat, lalu aku tidak suka untuk menghalanginya, maka aku beranjak pergi dari hadapan kedua kaki kasur, hingga aku pergi dari selimutku."

【229】

Shahih Muslim 796: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dia berkata: "Saya membaca di hadapan [Malik] dari [Abu an-Nadhar] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Aisyah ra] dia berkata: "Aku biasa tidur di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sedangkan kedua kakiku berada di arah kiblat beliau. Apabila beliau sujud maka beliau meraba (dengan ujung jarinya) kakiku lalu aku menarik kedua kakiku. Apabila beliau berdiri, aku menjulurkan kedua kakiku kembali." Dia berkata lagi, "Ketika itu rumah tersebut tidak ada lampu."

【230】

Shahih Muslim 797: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Khalid bin Abdullah] dia berkata: --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami ['Abbad bin al-'Awwam] semuanya meriwayatkan dari [asy-Syaibani] dari [Abdullah bin Syaddad bin al-Had] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Maimunah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam] dia berkata: "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang shalat, aku biasa berada di bagian kaki beliau, padahal aku sedang haid. Apabila beliau sujud, bajunya seringkali mengenaiku."

【231】

Shahih Muslim 798: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] dan [Zuhair bin Harb], [Zuhair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Thalhah bin Yahya] dari [Ubaidullah bin Abdullah] dia berkata: Saya mendengarnya dari [Aisyah], dia berkata: "Dahulu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat pada sebagian malam, sedangkan aku berada di sampingnya dalam keadaan haid, aku sedang memakai baju wool dan beliau terkena sebagian kainnya di sampingnya."

【232】

Shahih Muslim 799: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] dia berkata: saya membaca di hadapan [Malik], dari [Ibnu Syihab] dari [Sa'id bin al-Musayyab] dari [Abu Hurairah radhiyallahu'anhu] bahwa seorang penanya bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang shalat dengan mengenakan satu kain. Maka beliau bersabda, "Bukankah setiap kalian memiliki dua kain?" Telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dia berkata: --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepadaku [Abdul Malik bin Syu'aib bin al-Laits] dan telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Kakekku] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Uqail bin Khalid] keduanya meriwayatkan dari [Ibnu Syihab] dari [Sa'id bin al-Musayyab] dan [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam hadits semisalnya.

【233】

Shahih Muslim 800: Telah menceritakan kepadaku [Amru An-Naqid] dan [Zuhair bin Harb] [Amru] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Ibrahim] dari [Ayyub] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Seorang laki-laki memanggil Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: "Bukankah salah seorang dari kami (boleh) shalat dengan memakai satu kain?" Beliau menjawab: "Bukankah masing-masing kalian bisa mendapatkan dua baju?"

【234】

Shahih Muslim 801: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] dan [Amru an-Naqid] serta [Zuhair bin Harb] semuanya meriwayatkan dari [Ibnu Uyainah] [Zuhair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu az-Zinad] dari [al-A'raj] dari [Abu Hurairah radhiyallahu'anhu] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Janganlah salah seorang dari kalian shalat memakai satu kain, tanpa mengenakan suatu kain pun di atas pundaknya."

【235】

Shahih Muslim 802: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] bahwa [Umar bin Abi Salamah] telah mengabarkan kepadanya, dia berkata: "Pernah kulihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan memakai satu kain dengan berbalut dengannya di rumah Ummu Salamah dalam keadaan meletakkan kedua ujungnya pada kedua pundaknya." Telah menceritakannya kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] dan [Ishaq bin Ibrahim] dari [Waki'] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Urwah] dengan isnad ini, hanya saja dia mengatakan, "Mutawasysyih (berbalut) bukan musytamil (berbalut)."

【236】

Shahih Muslim 803: Dan telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengabarkan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari [Umar bin Abi Salamah] dia berkata: "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di rumah Ummu Salamah dengan mengenakan baju yang antara ujungnya disilangkan."

【237】

Shahih Muslim 804: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Isa bin Hammad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [al-Laits] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif] dari [Umar bin Abi Salamah] dia berkata: "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan memakai satu kain dengan cara diselimuti lagi yang antara kedua ujungnya disilangkan." Isa bin Hammad menambahkan dalam riwayatnya, "Pada atas pundaknya."

【238】

Shahih Muslim 805: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu az-Zubair] dari [Jabir] dia berkata: "Saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan memakai satu kain dengan cara dibalutkan." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Bapakku] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dia berkata: --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman] dari [Sufyan] semuanya dengan isnad ini, dan dalam hadits Ibnu Numair dia berkata: "Saya mengunjungi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【239】

Shahih Muslim 806: Telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Amru] bahwa [Abu az-Zubair al-Makki] telah menceritakan kepadanya bahwasanya dia melihat [Jabir bin Abdullah] shalat dengan mengenakan satu kain dengan cara dibalutkan, dan di sampingnya ada bajunya." Jabir berkata: "Dia melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan hal tersebut."

【240】

Shahih Muslim 807: Telah menceritakan kepadaku [Amru an-Naqid] dan [Ishaq bin Ibrahim] dan lafazh tersebut milik Amru, dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Isa bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [al-A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] telah menceritakan kepadaku [Abu Sa'id al-Khudri] bahwasanya dia mengunjungi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dia berkata lagi, "Lalu aku melihatnya shalat di atas tikar yang beliau pergunakan untuk sujud." Dia berkata lagi, "Dan aku melihatnya shalat dengan memakai baju satu yang dibalutkan padanya." Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abi Syaibah] dan [Abu Kuraib] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Muawiyah] dia berkata --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakannya kepadaku [Suwaid bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] keduanya meriwayatkan dari [al-A'masy] dengan isnad ini. Dan dalam riwayat Abu Kuraib, "Dalam keadaan beliau meletakkan ujungnya pada pundaknya." Dan dalam riwayat Abu Bakar dan Suwaid, "Dengan dibalutkan padanya."