35. Adab

【1】

Sunan Abu Daud 4143: Telah menceritakan kepada kami [Makhlad bin Khalid Asy Syu'airi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Umar bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ikrimah] -maksudnya Ikrimah bin Ammar- ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ishaq] -maksudnya Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah- ia berkata: [Anas] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling baik akhlaknya. Suatu hari beliau mengutusku untuk suatu keperluan. Lalu aku berkata: "Demi Allah, aku tidak akan pergi." Padahal dalam hatiku aku ingin pergi melaksanakan perintah Nabi Allah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian aku pergi hingga aku melewati anak-anak yang sedang bermain di pasar, namun tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memegang kerah bajuku dari belakang sambil tertawa. Beliau bersabda: "Wahai Anas kecil, pergilah sebagaimana yang aku pesan tadi." Aku menjawab: "Baik, ya Rasulullah, aku akan pergi." Anas berkata: "Demi Allah, aku telah membantu beliau selama tujuh atau sembilan tahun. Namun aku tidak pernah mendapati beliau mengomentari perbuatanku, 'Kenapa kamu lakukan begini dan begini'. Atau sesuatu yang aku tinggalkan, 'Kenapa tidak kamu melakukan begini dan begini.'

【2】

Sunan Abu Daud 4144: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] -maksudnya Sulaiman bin Mughirah- dari [Tsabit] dari [Anas] ia berkata: "Aku membantu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di Madinah selama sepuluh tahun. Aku hanyalah seorang anak kecil, tidak semua pelayanan yang aku berikan sesuai dengan hati sahabatku (Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam). Namun beliau tidak pernah mengatakan 'Uff' Sama sekali kepadaku. Beliau juga tidak pernah mengatakan: 'Kenapa kamu lakukan ini!' atau 'Kenapa tidak kamu lakukan begini!.'

【3】

Sunan Abu Daud 4145: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Amir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Hilal] Bahwasanya ia mendengar [Bapaknya] menceritakan, ia berkata: [Abu Hurairah] menceritakan, ia mengatakan: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk bersama kami membacakan hadits, ketika beliau berdiri kami pun ikut berdiri. hingga kami melihat beliau masuk ke salah satu rumah isterinya. Kemudian beliau membacakan hadits kepada kami di hari yang lain. lalu kami berdiri saat beliau berdiri, lantas kami melihat ke arah seorang Arab badui yang berpapasan dengan beliau. Badui itu menarik selendang beliau hingga lehernya merah." Abu Hurairah berkata: "Selendang Nabi tersebut terbuat dari kain yang kasar, beliau lalu menoleh ke belakang. Badui itu berkata: "Berikan kepadaku bekal (muatan) pada dua untaku ini. Maka sesungguhnya kamu tidak akan mampu memberikan bekal kepadaku baik dari hartamu sendiri maupun harta bapakmu." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda: "Tidak, dan aku memohon ampun kepada Allah. Tidak, dan aku memohon ampun kepada Allah. Tidak, dan aku memohon ampun kepada Allah. Aku tidak akan memberimu hingga engkau memberiku hak qishas karena tarikanmu terhadapku." Dan setiap itu pula, orang Arab badui itu berkata: "Demi Allah, aku tidak akan memberimu hak qishah untuk itu." Lalu perawi menyebutkan hadits secara lengkap. Abu Hurairah berkata: Kemudian Rasulullah memanggil seorang laki-laki dan berkata kepadanya: "Berikanlah bekal (muatan) kepadanya di atas dua untanya ini, berilah gandum untuk seekor unta dan kurma untuk unta yang lainnya." Setelah itu beliau berpaling ke arah kami, beliau bersabda: "Pergilah dengan berkah dari Allah Ta'ala."

【4】

Sunan Abu Daud 4146: Telah menceritakan kepada kami [An Nufaili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Qabus bin Abu Zhabyan] bahwa [Bapaknya] menceritakan kepadanya, ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abbas] bahwa Nabi Allah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya pentunjuk yang baik, ketetapan (dalam agama) yang baik dan kesederhanaan adalah satu bagian dari dua puluh lima bagian sifat kenabian."

【5】

Sunan Abu Daud 4147: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu As Sarh] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Sa'id] -maksudnya Said bin Abu Ayyub- dari [Abu Marhum] dari [Sahl bin Mu'adz] dari [Bapaknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menahan kemarahan padahal ia mampu untuk meluapkannya, maka pada hari kiamat Allah akan memanggilnya di antara manusia, hingga Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari sesuka hatinya." Abu Dawud berkata: "Abu Marhum namanya adalah 'Abdurrahman bin Maimun." Telah menceritakan kepada kami [Uqbah bin Mukram] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman] -maksudnya Abdurrahman bin Mahdi- dari [Bisyr] -maksudnya Bisyr bin Manshur- dari [Muhammad bin 'Ajlan] dari [Suwaid bin Wahb] dari [seorang laki-laki] di antara anak-anak sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dari [Bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah akan memenuhi keamanan dan keimanan" -namun ia tidak menyebutkan kisah dalam hadits sebelumnya-, "lalu Allah akan memanggilnya", perawi menambahkan: "Siapa meninggalkan dari memakai pakaian yang bagus padahal ia mampu" -Bisyr mengatakan: aku mengira beliau mengatakan- "karena merendah diri, Maka Allah akan memakaikan baginya baju kemuliaan. Dan barangsiapa menikah karena Allah Ta'ala maka Allah akan memberinya mahkota raja kepadanya."

【6】

Sunan Abu Daud 4148: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim At Taimi] dari [Al Harits bin Suwaid] dari [Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Menurut kalian, siapa yang kalian anggap paling kuat?" para sahabat menjawab: "Yaitu orang yang tidak terkalahkan dalam adu gulat." Beliau bersabda: "Bukan itu, orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan dirinya saat marah."

【7】

Sunan Abu Daud 4149: Telah menceritakan kepada kami [Yusuf bin Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Abdul Hamid] dari [Abdul Malik bin Umair] dari ['Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Mu'adz bin Jabal] ia berkata: Ada dua orang laki-laki saling mencela di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, salah seorang dari mereka sangat marah hingga aku berfikir seolah-olah hidungnya pecah karena marah yang memuncak. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Sungguh, aku benar-benar tahu sebuah kalimat yang jika dibaca oleh seseorang maka akan hilang kemarahan yang ia rasakan." Seseorang lalu bertanya: "Wahai Rasulullah, apa itu?" beliau bersabda: "ALLAHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MINASY SYAITHAANIRRAJIIM (Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari setan yang terkutuk)." Perawi berkata: Mu'adz lantas menyuruh laki-laki itu untuk mengucapkannya, tetapi ia enggan dan justru bertambah amarahnya.

【8】

Sunan Abu Daud 4150: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Adi bin Tsabit] dari [Sulaiman bin Shurd] ia berkata: Ada dua orang saling mencela di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, salah seorang dari mereka matanya tampak memerah dan urat lehernya tampak menegang. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Sungguh, aku tahu sebuah kalimat yang jika dibaca oleh seseorang maka akan hilang apa yang dirasakannya (rasa marah). Yaitu, A'UUDZU BILLAAHI MINASY SYAITHAANIR RAJIIMI (aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk)." Laki-laki yang marah itu lalu berkata: "Apakah engkau melihatku seperti orang gila?"

【9】

Sunan Abu Daud 4151: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Dawud bin Abu Hind] dari [Abu Harb bin Abul Aswad] dari [Abu Dzar] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada kami: "Jika salah seorang dari kalian marah dan ia dalam keadaan berdiri, hendakah ia duduk. Jika rasa marahnya hilang (maka itu yang dikehendaki), jika tidak hendaklah ia berbaring." Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Baqiyyah] dari [Khalid] dari [Dawud] dari [Bakr] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus Abu Dzar dengan membawa pesan hadits ini. Abu Dawud berkata: "Hadits ini adalah yang paling shahih di antara dua hadits yang ada."

【10】

Sunan Abu Daud 4152: Telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Khalaf] dan [Al Hasan bin Ali] secara makna, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Wail Al Qash] ia berkata: "Kami masuk menemui [Urwah bin Muhammad As Sa'di], lalu ada seorang laki-laki berbicara dengannya hingga membuatnya murka. Lantas ia berdiri berwudlu dan kembali lagi dalam keadaan telah berwudlu." Setelah itu ia berkata: "Bapakku telah menceritakan kepadaku, dari kakekku, [Athiyah]. Ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Sesungguhnya marah itu dari setan dan setan diciptakan dari api, sementara api akan mati dengan air, maka jika salah seorang dari kalian marah hendaklah berwudlu."

【11】

Sunan Abu Daud 4153: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Urwah bin Az Zubair] dari ['Aisyah radliallahu 'anha] ia berkata: "Tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diberi dua pilihan kecuali beliau memilih yang paling mudah dari keduanya selama tidak termasuk dosa. Jika hal itu bagian dari dosa, maka beliau adalah orang yang paling menjauhi dosa di antara manusia. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah merasa dendam untuk dirinya kecuali jika itu berhubungan dengan pelanggaran terhadap kehormatan Allah, maka beliau dendam karena Allah."

【12】

Sunan Abu Daud 4154: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari ['Aisyah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah memukul budak atau seorang wanita sama sekali."

【13】

Sunan Abu Daud 4155: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abdurrahman Ath Thufawi] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari [Abdullah] -maksudnya Abdullah bin Az Zubair- Tentang firman Allah: {dan berikanlah maaf} (Al A'raf: 177), ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diperintahkan untuk selalu memberi maaf kepada manusia dengan berbagai macam akhlaknya."

【14】

Sunan Abu Daud 4156: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid] -maksudnya Abdul Hamid Al Himani- berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Muslim] dari [Masruq] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha ia berkata: "Ketika sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berita bahwa ada seseorang yang mengatakan sesuatu, beliau tidak pernah mengatakan: "Mengapa si Fulan mengatakan demikian?" tetapi beliau mengatakan: "Mengapa orang-orang suka mengatakan begini dan begini?"

【15】

Sunan Abu Daud 4157: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Umar bin Maisarah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Salm Al 'Alawi] dari [Anas] berkata: Seorang laki-laki masuk menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sementara pada dirinya ada sisa-sisa warna kuning (za'faran), dan jarang sekali Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menerima seseorang dengan raut muka yang tidak bersahabat karena sesuatu yang ia benci. Ketika laki-laki itu pergi beliau bersabda: "Sekiranya kalian suruh laki-laki itu untuk membersihkan warna itu darinya." Abu Dawud berkata: "Salm bukan seorang 'Alawi (keturunan Ali radliyallahu 'anhu), tetapi ia adalah seseorang yang suka melihat dengan bintang. Ia pernah bersaksi di sisi Adi bin Arthah bahwa ia melihat Hilal, namun Adi bin Arthah tidak menganggap kesaksiannya."

【16】

Sunan Abu Daud 4158: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Ahmad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al Hajjaj bin Furafishah] dari [seorang laki-laki] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutawakkil Al 'Asqalani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Bisyr bin Rafi'] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] keduanya telah memarfu'kan hadits ini, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang mukmin itu baik lagi dermawan (tidak kikir), dan orang Fajir adalah seorang yang jahat lagi bakhil."

【17】

Sunan Abu Daud 4159: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnul Munkadir] dari [urwah] dari ['Aisyah] ia berkata: Seorang laki-laki minta izin kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau lalu bersabda: "Ia adalah orang yang jelek dalam kaumnya." Atau beliau mengatakan: "Ia adalah laki-laki jelek dalam kaumnya." Setelah itu beliau mengatakan: "Biarkan ia masuk." Dan ketika laki-laki tersebut telah masuk, beliau melembutkan tutur katanya kepada laki-laki itu. 'Aisyah bertanya: "Wahai Rasulullah, kenapa engkau melembutkan tutur kata kepadanya? padahal engkau telah mengatakan tentang orang itu sebagaimana yang telah engkau katakan?" beliau menjawab: "Seburuk-buruk manusia di sisi Allah pada hari kiamat adalah seseorang yang ditinggalkan oleh manusia karena ingin menghindari keburukkannya."

【18】

Sunan Abu Daud 4160: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha ia berkata: "Seorang laki-laki minta izin kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ia adalah sejelek-jelek saudara dalam kaumnya." Maka ketika laki-laki itu masuk, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berbicara dengannya dan menampakkan wajah keceriaan. Ketika laki-laki itu telah keluar, aku bertanya: "Wahai Rasulullah, kenapa engkau izinkan ia masuk, padahal sebelum itu engkau mengatakan 'Ia adalah sejelek-jelek saudara dalam kaumnya' dan ketika ia telah masuk wajahmu ceria?" beliau lalu menjawab: "Wahai 'Aisyah, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang keji dan ucapan keji." Telah menceritakan kepada kami [Abbas Al Anbari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Al A'masy] dari [Mujahid] dari ['Aisyah] tentang kisah ini, ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai 'Aisyah, sesungguhnya seburuk-buruk manusia adalah orang-orang yang diberi kemuliaan agar mereka (manusia) bisa terhindar dari keburukkan lisannya."

【19】

Sunan Abu Daud 4161: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Qathn] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Mubarak] dari [Tsabit] dari [Anas] ia berkata: "Aku tidak pernah melihat seorang pun yang sedang berbisik dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian beliau menjauhkan kepalanya, sampai orang tersebut-lah yang menjauhkan sendiri kepalanya. Dan aku juga tidak pernah melihat seorang pun yang menjabat tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian beliau melepas tangannya, sampai orang tersebut-lah yang melepaskan tangannya sendiri."

【20】

Sunan Abu Daud 4162: Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] dari [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Salim bin Abdullah] dari [Ibnu Umar] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melewati seorang laki-laki Anshar yang sedang menasihati saudaranya karena sikap malu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda: "Biarkanlah ia, sesungguhnya malu itu bagian dari iman."

【21】

Sunan Abu Daud 4163: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Ishaq bin Suwaid] dari [Abu Qatadah] ia berkata: Aku pernah bersama [Imran bin Hushain] dan Busyair bin Ka'b, lalu Imran bin Hushain bercerita. Ia mengatakan: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Malu itu baik semuanya." Atau beliau mengatakan: "Malu itu semuanya baik." Busyair bin Ka'b lalu berkata: "Kami mendapatkan dalam beberapa buku bahwa malu dapat mendatangkan ketenangan, kewibawaan dan kelemahan." Imran mengulangi hadits yang ia sampaikan, sementara Busyair juga mengulangi kata-katanya." Perawi berkata: "Imran lalu marah hingga kedua matanya memerah. Lantas ia berkata: "Tidakkah kamu tahu bahwa aku sedang menyampaikan hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tapi kenapa justru kamu menyampaikan apa yang ada dalam bukumu!" Abu Qatadah berkata: Kami lalu mengatakan: "Wahai Abu Nujaid! jangan begitu, jangan begitu."

【22】

Sunan Abu Daud 4164: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] dari [Rib'I bin Hirasy] dari [Abu Mas'ud] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perkataan pertama yang diperoleh oleh manusia dari perkataan kenabian adalah: 'Jika kamu tidak malu maka berbuatlah sesukamu.'"

【23】

Sunan Abu Daud 4165: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] -maksudnya Ya'qub Al Iskandarani- dari [Amru] dari [Al Muthallib] dari ['Aisyah] ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya seorang mukmin akan mendapatkan kedudukan ahli puasa dan shalat dengan ahlak baiknya."

【24】

Sunan Abu Daud 4166: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid Ath Thayalisi] dan [Hafsh bin Umar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Katsir] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Qasim bin Abu Bazzah] dari [Atha Al Kaikharani] dari [Ummu Darda] dari [Abu Darda] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidak ada yang lebih berat dalam timbangan amal selain akhlak yang baik." [Abul Walid] berkata: aku mendengar [Atha' Al Kaikharani], Abu Daud berkata: "Ia adalah paman Ibrahim bin Nafi'. Ia juga dipanggil dengan nama Kaikharani dan Kaukharani."

【25】

Sunan Abu Daud 4167: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Utsman Ad Dimasyqi Abu Al Jamahir] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ka'b Ayyub bin Muhammad As Sa'di] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Sulaiman bin Habib Al Muharibi] dari [Abu Umamah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku akan menjamin rumah di tepi surga bagi seseorang yang meninggalkan perdebatan meskipun benar. Aku juga menjamin rumah di tengah surga bagi seseorang yang meninggalkan kedustaan meskipun bershifat gurau, Dan aku juga menjamin rumah di surga yang paling tinggi bagi seseorang yang berakhlak baik."

【26】

Sunan Abu Daud 4168: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr] dan [Utsman bin Abu Syaibah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Ma'bad bin Khalid] dari [Haritsah bin Wahb] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan masuk surga orang yang keras hati dan sombong." Perawi berkata: "Al Jawwazh adalah orang yang keras hatinya."

【27】

Sunan Abu Daud 4169: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Tsabit] dari [Anas] ia berkata: "Al Adlba' (nama unta Rasulullah) tidak pernah terkalahkan saat lari. Lalu datanglah seorang Arab baduai dengan hewan tunggangannya. Unta nabi dapat mengalahkan unta Arab badui itu, namun kemudian unta Arab badui itu ganti mengalahkannya. Sehingga hal tersebut menjadikan hati para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam merasa tidak nyaman, beliau lalu bersabda: "Sudah menjadi hak bagi Allah, bahwasanya tidaklah Ia meninggikan sesuatu di dunia ini kecuali Ia akan merendahkannya kembali." Telah menceritakan kepada kami [An Nufaili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Humaid] dari [Anas] dengan kisah ini, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Sungguh, telah menjadi hak bagi Allah, bahwasanya tidaklah Ia meninggikan sesuatu di dunia ini kecuali Ia akan merendahkannya kembali."

【28】

Sunan Abu Daud 4170: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Hammam] ia berkata: Seorang laki-laki datang kepada Utsman seraya memujinya, lalu [Miqdad Ibnul Aswad] mengambil pasir dan melemparkannya ke wajah laki-laki itu. Setelah itu ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kalian bertemu dengan orang-orang yang suka memuji-muji, maka taburkanlah pasir di wajahnya."

【29】

Sunan Abu Daud 4171: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Syihab] dari [Khalid Al Hadzdza] dari ['Abdurrahman bin Abu Bakrah] dari [Bapaknya] ia berkata: Ada seseorang memuji laki-laki lain di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau lalu bersabda: "Engkau telah memenggal leher saudaramu." Beliau ucapkan itu hingga tiga kali. Setelah itu beliau bersabda: "Jika salah seorang dari kalian ingin memuji saudaranya, maka tidaklah mengapa. Namun hendaklah ia mengatakan: 'Aku mengira...' -sebagaimana yang ia ingin katakan-, 'Aku tidak mensucikannya di hadapan Allah.'"

【30】

Sunan Abu Daud 4172: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyr] -maksudnya Bisyr bin Al Mufadhdhal berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Maslamah Sa'id bin Yazid] dari [Abu Nadhrah] dari [Mutharrif] ia berkata: [Bapakku] berkata: Aku pergi bersama rombongan utusan bani Amir menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kami lalu berkata: "Engkau adalah junjungan kami." Beliau langsung menyahut: "Junjungan itu hanyalah Allah Ta'ala semata." Kami berkata lagi: "Engkau adalah yang paling utama di antara kami dan memiliki kemuliaan yang besar." Beliau bersabda: "Berkatalah kalian dengan perkataan kalian, atau sebagian dari perkataan kalian (tidak perlu banyak pujian), dan jangan sekali-kali kalian terpengaruh oleh setan."

【31】

Sunan Abu Daud 4173: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Yunus] dari [Humaid] dari [Al Hasan] dari [Abdullah bin Mughaffal] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah itu Maha lembut dan mencintai kelembutan. Dia memberi pada kelembutan yang tidak diberikan pada kekerasan."

【32】

Sunan Abu Daud 4174: Telah menceritakan kepada kami [Utsman] dan [Abu Bakr] -keduanya putera Abu Syaibah- dan [Muhammad bin Ash Shabbah Al Bazzaz] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Al Miqdam bin Syuraih] dari [Bapaknya] ia berkata: Aku bertanya kepada 'Aisyah tentang kehidupan ala badui. 'Aisyah lalu berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah pergi ke daerah yang banyak airnya (daerah orang-orang badui), dan beliau ingin merasakan kehidupan badui. Suatu kali beliau mengirimkan kepadaku seekor unta betina dari unta zakat yang belum pernah ditunggangi, beliau katakan kepadaku: "Wahai 'Aisyah, hendaklah engkau bersikap lembut. Karena sesungguhnya tidaklah sikap lembut itu ada pada sesuatu kecuali akan menjadi penghias, dan tidaklah ia terlepas dari sesuatu kecuali akan muncul keburukkan." Ibnu Ash Shabbah menyebutkan dalam haditsnya: "Muharramah maksudnya adalah belum pernah ditunggangi."

【33】

Sunan Abu Daud 4175: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dan [Waki'] dari [Al A'masy] dari [Tamim bin Salamah] dari ['Abdurrahman bin Hilal] dari [Jarir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang terhalang dari sifat lemah lembut, maka ia telah terhalang dari banyak kebaikan."

【34】

Sunan Abu Daud 4176: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Muhammad bin Ash Shabbah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman Al A'masy] dari [Malik Ibnul Harits] -Al A'masy berkata: Aku mendengar mereka menyebutkan dari [Mush'ab bin Sa'd] dari [Bapaknya] - Al A'masy berkata: Aku tidak tahu kecuali bahwa itu adalah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Sabar dalam segala sesuatu itu baik, kecuali dalam beramal untuk akhirat."

【35】

Sunan Abu Daud 4177: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ar Rabi' bin Muslim] dari [Muhammad bin Ziyad] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidak dianggap bersyukur kepada Allah orang yang tidak bersyukur kepada manusia."

【36】

Sunan Abu Daud 4178: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Tsabit] dari [Anas] berkata: Orang-orang Muhajirin berkata: "Wahai Rasulullah, orang-orang Anshar pergi dengan membawa banyak kebaikkan!" beliau bersabda: "Tidak, selama kalian mendoakan mereka kepada Allah dan memuji mereka."

【37】

Sunan Abu Daud 4179: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyr] berkata: telah menceritakan kepadaku [Umarah bin Ghaziyah] berkata: telah menceritakan kepadaku [seorang laki-laki] yang berasal dari kaumku, dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang diberi suatu pemberian kemudian ia mempunyai sesuatu hendaklah ia balas memberinya, jika tidak mempunyai sesuatu hendakah ia memujinya. Siapa yang memujinya (si pemberi) berarti ia telah bersyukur, dan siapa yang menutupinya maka ia telah mengkufurinya (nikmat)." Abu Dawud berkata: "Yahya bin Ayyub meriwayatkannya dari [Umarah bin Ghaziyah], dari [Syurahbil], dari [Jabir]." Abu Dawud berkata: "Syurahbil adalah seorang laki-laki dari kaumku, tetapi seakan-akan mereka membencinya hingga tidak bersedia menyebut namanya."

【38】

Sunan Abu Daud 4180: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah Ibnul Jarrah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [jabir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Siapa yang diuji dengan suatu ujian lalu ia mengingatnya, berarti ia telah bersyukur. Namun jika ia menyembunyikannya berarti ia mengkufurinya."

【39】

Sunan Abu Daud 4181: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz] -maksudnya Abdul Aziz bin Muhammad- dari [Zaid] -maksudnya Zaid bin Aslam dari [Atha bin Yasar] dari [Abu Sa'id Al Khudri] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jauhilah oleh kalian duduk-duduk di pinggir jalan." Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, kami duduk di sana hanya untuk berbincang-bincang?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Jika kalian enggan meninggalkan tempat itu, maka berilah haknya." Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apa haknya jalan?" beliau menjawab: "Menundukkan pandangan, tidak menyakiti orang lain, menjawab salam, dan melaksanakan amar ma'ruf dan nahi munkar." Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyr] -maksudnya Bisyr bin Al Mufadldlal- berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Ishaq] dari [Sa'id Al maqburi] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang kisah tersebut. Beliau bersabda: "Memberi petunjuk orang yang tersesat." Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Isa An Naisaburi] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnul Mubarak] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Jarir bin Hazim] dari [Ishaq bin Suwaid] dari [Ibnu Hujair Al Adawi] ia berkata: "Aku mendengar [Umar Ibnul Khaththab], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang kisah tersebut. Beliau bersabda: "Memberi pertolongan orang yang teraniaya dan memberi petunjuk orang yang tersesat."

【40】

Sunan Abu Daud 4182: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isa bin Ath Thabba'] dan [Katsir bin Ubaid] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Marwan] berkata: [Ibnu Isa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Humaid] dari [Anas] ia berkata: "Seorang wanita datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, aku mempunyai keperluan denganmu." Beliau bersabda: "Wahai Ummu fulan, duduklah di sudut mana saja yang kamu suka hingga aku dapat duduk bersamamu (menemuimu)." Anas berkata: "Wanita itu lalu duduk, dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi tempat duduknya. Dan beliau tetap di situ hingga wanita tersebut menyelesaikan keperluannya." Ibnu Isa tidak menyebutkan dalam riwayatnya: "Hingga wanita terebut menyelesaikan keperluannya." [Katsir] menyebutkan dari [Humaid], dari [Anas], dari [Utsman bin Abu Syaibah], ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Anas] berkata: "Ada seorang wanita yang dalam pikirannya ada keperluan (datang)." dengan makna hadits yang sama.

【41】

Sunan Abu Daud 4183: Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Abu Al Mawal] dari ['Abdurrahman bin Abu Amrah Al Anshari] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik majlis adalah yang paling luas." Abu Dawud berkata: "Dia itu adalah 'Abdurrahman bin Amru bin Amrah Al Anshari."

【42】

Sunan Abu Daud 4184: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu As Sarh] dan [Makhlad bin Khalid] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Muhammad Ibnul Munkadar] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [seseorang] yang mendengar [Abu Hurairah] ia berkata: Abul Qasim shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian terkena terik matahari", Makhlad menyebutkan: "di bawah bayangan yang teduh, lalu banyangan itu berlalu hingga sebagian tubuhnya terkena terik matahari dan sebagian tidak, maka hendaklah ia berdiri (pindah)."

【43】

Sunan Abu Daud 4185: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Isma'il] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Qais] dari [Bapaknya] Bahwasanya Ia pernah datang di saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang berkhutbah, ketika ia berdiri di bawah terik matahari, beliau memerintahkah agar ia berlindung di tempat yang teduh.

【44】

Sunan Abu Daud 4186: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Al A'masy] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Al Musayyab bin Rafi'] dari [Tamim bin Tharafah] dari [Jabir bin Samurah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk ke dalam masjid saat para sahabat dalam sebuah lingkaran majlis, beliau lalu bersabda: "Kenapa aku melihat kalian berpencar-pencar (dalam lingkaran majlis)?" Telah menceritakan kepada kami [Wasil bin Abdul A'la] dari Ibnu Fudlail dari [Al A'masy] seperti ini, ia berkata: "Sepertinya beliau suka mereka berkumpul (tidak berpencar)."

【45】

Sunan Abu Daud 4187: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far Al Waraki] dan [Hannad] bahwa [Syarik] mengabarkan kepada mereka dari [Simak] dari [Jabir bin Samurah] ia berkata: "Jika kami mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka salah seorang dari kami akan duduk di tempat yang masih kosong (barisan terakhir)."

【46】

Sunan Abu Daud 4188: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Aban] berkata: telah menceritakan kepada kami [Qatadah] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Mijlaz] dari [Hudzaifah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat orang yang duduk di tengah-tengah majlis."

【47】

Sunan Abu Daud 4189: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abdu Rabbih bin Sa'id] dari [Abu Abdullah] -mantan budak keluarga burdah- dari [Sa'id bin Abu Al Hasan] ia berkata: Abu Bakrah datang dalam sebuah pertemuan, lalu ada seorang laki-laki berdiri dari tempat duduknya, namun Abu Bakrah enggan untuk menempati tempat duduknya. Kemudian ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang dari hal yang semacam ini, dan beliau juga melarang seseorang mengelap tangannya dengan kain milik seseorang yang ia juga belum mengenakannya (maksudnya menggunakan harta milik orang lain)."

【48】

Sunan Abu Daud 4190: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] bahwa [Muhammad bin Ja'far] menceritakan kepada mereka dari [Syu'bah] dari [Aqil bin Thalhah] ia berkata: Aku mendengar [Abu Al Khashib] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu ada seseorang yang berdiri agar laki-laki itu menempati tempat duduknya, namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarangnya." Abu Dawud berkata: "Abul Khashin namanya adalah Ziyad bin 'Abdurrahman."

【49】

Sunan Abu Daud 4191: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Aban] dari [Qatadah] dari [Anas] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Permisalan seorang mukmin yang membaca Al Qur'an adalah seperti buah Utrujah, baunya harum dan rasanya enak. Permisalan seorang mukmin yang tidak suka membaca Al Qur'an adalah seperti buah kurma, rasanya enak namun tidak berbau. Permisalah orang jahat yang membaca Al Qur'an adalah seperti buah raihanah, baunya harum namun rasanya pahit. Permisalan orang jahat yang tidak suka membaca Al Qur'an adalah seperti buah Handhalah, rasanya pahit dan tidak berbau. Dan permisalan kawan yang baik adalah seperti pemakai minyak wangi, jika kamu tidak mendapatkannya maka kamu mendapatkan bau harumnya, Dan permisalan kawan yang buruk adalah seperti tukang besi, jika kamu tidak mendapatkan hitamnya, maka paling tidak kamu akan mendapatkan asapnya." Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mu'adz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Anas] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti hadits yang pertama, hingga pada sabdanya: "rasanya pahit." Ibnu Mu'adz menambahkan: Anas berkata: "Kami memperbincangkan bahwa permisalan seorang kawan yang baik adalah." Hingga akhir hadits. Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ash Shabbah Al Aththar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Amir] dari [Syubail bin Azrah] dari [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Permisalah seorang kawan yang baik." Lalu ia menyebutkan hadits yang semisal.

【50】

Sunan Abu Daud 4192: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Aun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnul Mubarak] dari [Haiwah bin Syuraih] dari [Salim bin Ghailan] dari [Al Walid bin Qais] dari [Abu Sa'id] atau dari [Abu Al Haitsam] dari [Abu Sa'id] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Janganlah kalian berkawan kecuali dengan seorang mukmin, dan jangan sampai memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa."

【51】

Sunan Abu Daud 4193: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Amir] dan [Abu Dawud] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Muhammad] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Musa bin Wardan] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang laki-laki itu bergantung dengan agama teman gaulnya, maka hendaklah salah seorang melihat siapa yang menjadi teman gaulnya."

【52】

Sunan Abu Daud 4194: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Zaid bin Abu Az Zarqa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ja'far] -maksudnya Ja'far bin Burqan- dari [Yazid] -maksudnya Yazid bin Al Asham- dari [Abu Hurairah] dan ia memarfu'kannya, ia berkata: "Ruh-ruh itu seperti tentara yang bersenjata, mereka yang saling mengenal maka akan bersatu, dan yang bertentangan maka akan bercerai-berai."

【53】

Sunan Abu Daud 4195: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Buraid bin Abdullah] dari kakeknya [Abu Burdah] dari [Abu Musa] ia berkata: Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ingin mengutus salah seorang sahabatnya atas suatu urusan, beliau berpesan: "Buatlah gembira dan jangan kalian buat lari, mudahkan dan jangan kalian buat sulit."

【54】

Sunan Abu Daud 4196: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibrahim Ibnul Muhajir] dari [Mujahid] dari [Qaid As Saib] dari Saib ia berkata: Aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu orang-orang menyanjung dan mengelu-elukan aku. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Aku lebih tahu tantang dia dari kalian." Aku langsung menimpali: "Demi bapak dan ibuku sebagai tebusanmu, engkau benar. Engkau adalah sahabatku dan sebaik-baik sahabat, engkau tidak suka mengumbar pembicaraan dan perdebatan."

【55】

Sunan Abu Daud 4197: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Yahya Al Harrani] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Muhammad] -maksudnya Muhammad bin Salamah- dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Ya'qub bin Utbah] dari [Umar bin Abdul Aziz] dari [Yusuf bin Abdullah bin Salam] dari [Bapaknya] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika duduk dan berbicara, beliau sering kali melirik ke atas langit (berharap ada wahyu yang turun)."

【56】

Sunan Abu Daud 4198: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al 'Ala] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] dari [Mis'ar] ia berkata: "Aku mendengar [Seorang syaikh] dalam masjid berkata: Aku mendengar [Jabir bin Abdullah] mengatakan: "Bahwa ucapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam itu tartil (jelas) atau tarsil."

【57】

Sunan Abu Daud 4199: Telah menceritakan kepada kami [Utsman] dan [Abu Bakar] -keduanya putera Abu Syaibah- keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abu Usamah] dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari ['Aisyah] -semoga Allah merahmatinya- ia berkata: "Ucapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam itu jelas hingga dapat dipahami oleh siapa saja yang mendengarnya."

【58】

Sunan Abu Daud 4200: Telah menceritakan kepada kami [Abu Taubah] ia berkata: [Al Walid] menceritakan dengan yakin dari [Al Auza'i] dari [Qurrah] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap ucapan yang tidak dimulai dengan memuji kepada Allah, maka ia akan terputus (dari kebaikan)." Abu Dawud berkata: "Yunus meriwayatkan hadits ini begitu juga [Aqil], dan [Syu'aib], dan [Sa'id bin Abdul Aziz], dari [Az Zuhri], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam secara mursal."

【59】

Sunan Abu Daud 4201: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] dan [Musa bin Isma'il] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid bin Ziyad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ashim bin Kulaib] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Setiap khutbah yang tidak ada syahadatnya seperti tangan yang terpotong."

【60】

Sunan Abu Daud 4202: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Isma'il] dan [Ibnu Abu Khalaf] bahwa [Yahya Ibnul Yaman] mengabarkan kepada mereka dari [Sufyan] dari [Habib bin Abu Tsabit] dari [Maimun bin Abu Syabib] berkata: "Seorang peminta-minta melewati 'Aisyah, lalu ia memberinya remukan roti. Setelah itu ada lagi seorang laki-laki yang berpakaian rapi dan berkedudukan melewati 'Aisyah, lalu ia menyuruhnya duduk dan memberinya jamuan makan. Maka 'Aisyah pun ditanya dengan perlakukannya tersebut, 'Aisyah menjawab: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perlakukanlah manusia sesuai dengan kedudukannya." Abu Dawud berkata: "Hadits Yahya lebih singkat." Abu Dawud berkata lagi: "Maimun belum pernah bertemu dengan 'Aisyah."

【61】

Sunan Abu Daud 4203: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim Ash Shawwaf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Humran] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Auf bin Abu Jamilah] dari [Ziyad bin Mikhraq] dari [Abu Kinanah] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Termasuk dari keagungan Allah adalah dimuliakannya seorang muslim yang telah beruban, para pembaca Al Qur'an yang tidak bersikap berlebihan di dalamnya (dalam membacanya memahaminya dengan mengikuti ayat-ayat mutasyabihat) dan tidak pula bersikap jauh darinya (dari membacanya, memahami maknanya dan mengamalkannya) dan penguasa yang adil."

【62】

Sunan Abu Daud 4204: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] dan [Ahmad bin Abdah] secara makna, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Amir Al Ahwal] dari [Amru bin Syu'aib]. [Ibnu Abdah] berkata: dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak boleh duduk di antara dua orang kecuali dengan seizinnya."

【63】

Sunan Abu Daud 4205: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud Al Mahri] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Usamah bin Zaid Al Laitsi] dari [Amru bin Syu'aib] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Amru] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidak boleh bagi seseorang untuk memisahkan antara dua orang (yakni tempat duduknya) kecuali dengan seizinnya."

【64】

Sunan Abu Daud 4206: Telah menceritakan kepada kami [Salamah bin Syabib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ibrahim] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Muhammad Al Anshari] dari [Rubaih bin 'Abdurrahman] dari [Bapaknya] dari kakeknya [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk, beliau mendekap tangannya." Abu Dawud berkata: "Abdullah bin Ibrahim adalah seorang Syaikh yang munkar dalam hal periwayatan hadits."

【65】

Sunan Abu Daud 4207: Ahmad bin Hanbal berkata: telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar] dan [Musa bin Isma'il] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Hassan Al Anbari] ia berkata: telah menceritakan kepadaku dua nenekku [Shafiyah] dan [Duhaibah] -keduanya puteri Ulayyah- ia berkata: Musa binti Harmalah berkata: Shafiyah dan Duhaibah adalah anak asuh [Qailah binti Makhramah], dan Qailah adalah nenek dari kedua bapaknya. Qailah penah mengabarkan kepada keduanya, bahwa Ia pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam duduk Qurfusha (duduk dengan merapatkan kedua paha menempel perut, lalu kedua tangan mendekap kedua betis). Maka ketika aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan khusyu' seperti itu, Musa menyebutkan: "khusyu' dalam duduknya", aku menjadi gemetar karena takut.

【66】

Sunan Abu Daud 4208: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Bahr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] dari [Ibrahim bin Maisarah] dari [Amru bin Asy Syarid] dari bapaknya [Asy Syarid bin Suwaid] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewatiku saat aku duduk seperti ini: aku meletakkan tangan kiriku di belakang punggung, lalu aku bersandar dengannya. Beliau lantas bersabda: "Apakah kamu ingin duduk seperti duduknya orang-orang yang dimurkai (Yahudi)!"

【67】

Sunan Abu Daud 4209: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Auf] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abul Minhal] dari [Abu Barzah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang tidur sebelum isya dan bercakap-cakap setelahnya."

【68】

Sunan Abu Daud 4210: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud Al Hafari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan Ats Tsauri] dari [Simak bin Harb] dari [Jabir bin Samurah] ia berkata: "Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat subuh, beliau duduk di tempat duduknya hingga matahari terbit dan bersinar terang."

【69】

Sunan Abu Daud 4211: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] dari [Al A'masy] dari [Syaqiq] -maksudnya Syaqiq bin Salamah- dari [Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah dua orang saling berbisik tanpa mengajak yang ketiga, sebab hal itu akan menjadikannya sedih." Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda sebagaimana dalam hadits tersebut." Abu Shalih berkata: Aku bertanya kepada Ibnu Umar: "Bagaimana jika ada empat orang?" ia menjawab: "Itu tidak apa-apa."

【70】

Sunan Abu Daud 4212: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Suhail bin Abu Shalih] ia berkata: Aku duduk di sisi bapakku, sementara di sampingnya juga ada seorang anak kecil. Anak kecil itu berdiri (pergi) lalu kembali lagi. Bapakku lalu membacakan hadits dari [Abu Hurairah], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika seorang laki-laki bangun dari tempat duduknya kemudian kembali lagi, maka ia lebih berhak dengan tempat tersebut."

【71】

Sunan Abu Daud 4213: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa Ar Razi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mubasysyir Al Halabi] dari [Tamam bin Najih] dari [Ka'b Al Iyadi] ia berkata: Aku bolak balik menemui Abu Darda, lalu ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika duduk maka kami ikut duduk di sisinya. Lalu jika beliau berdiri dan ingin kembali lagi, beliau melepas kedua sandalnya atau sesuatu yang ia bawa sehingga para sahabat mengerti (bahwa beliau akan kembali lagi), maka mereka pun diam di tempat."

【72】

Sunan Abu Daud 4214: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah Al Bazzaz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Zakariya] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah suatu kaum bangkit dari tempat duduknya, dan mereka tidak menyebut nama Allah dalam majlis tersebut, melainkan mereka seperti bangun dari tempat yang semisal dengan bangkai himar, dan kelak akan menjadi penyesalan baginya (di akhirat)."

【73】

Sunan Abu Daud 4215: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Ibnu Ajlan] dari [Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Hurairah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang duduk pada suatu tempat, lalu tidak menyebut nama Allah (dzikir) di dalamnya, maka di sisi Allah itu akan menjadi kerugian baginya. Dan barangsiapa berbaring lalu ia tidak menyebut nama Allah, maka itu akan menjadi kerugian baginya di sisi Allah."

【74】

Sunan Abu Daud 4216: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Amru] bahwa [Sa'id bin Abu Hilal] menceritakan kepadanya, bahwa [Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi] menceritakan kepadanya dari [Abdullah bin Amru bin Al Ash] ia berkata: "Ada beberapa bacaan, tidaklah seseorang membacanya tiga kali saat berdiri dari majlisnya kecuali Allah akan menghapus dosanya karenanya. Dan tidaklah seseorang yang mengucapkannya dalam masjlis yang baik dan majlis dzikir, kecuali dengannya Allah akan menutup amal baiknya sebagaimana kertas yang diakhiri dengan kalimat: 'ALLAHUMMA WA BIHAMDIKA LAA ILAAHA ILLA ANTA ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIKA (Maha Suci Engkau Ya Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Aku memohon ampunan dan taubat kepada-Mu)." Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] ia berkata: [Amru] berkata: telah menceritakan kepadaku ['Abdurrahman bin Abu Amru] seperti hadits tersebut, dari [Al Maqburi] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

【75】

Sunan Abu Daud 4217: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Hatim Al Jarjara`i] dan [Utsman bin Abu Syaibah] secara makna, bahwa [Abdah bin Sulaiman] mengabarkan kepada mereka dari [Al Hajjaj bin Dinar] dari [Abu Hasyim] dari [Abul Aliyah] dari [Abu Barzah Al Aslami] ia berkata: "Ketika akan mengakhiri majlis Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan: "'ALLAHUMMA WA BIHAMDIKA LAA ILAAHA ILLA ANTA ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIKA (Maha Suci Engkau Ya Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Aku memohon ampunan dan taubat kepada-Mu)." Seorang laki-laki lalu bertanya: "Wahai Rasulullah, sungguh engkau mengucapkan suatu bacaan yang tidak pernah engkau ucapkan sebelumnya!" Beliau bersabda: "Itu sebagai penebus dosa yang terjadi selama dalam majlis."

【76】

Sunan Abu Daud 4218: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin yahya bin Faris] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Firyabi] dari [Isra'il] dari [Al Walid] -Abu Dawud berkata: [Zuhair bin Harb] menisbatkannya kepada kami- dari [Husain bin Muhammad] dari [Isra'il] tentang hadits ini. [Al Walid bin Abu Hisyam] berkata: dari [Zaid bin Za`id] dari [Abdullah bin Mas'ud] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah seorang dari sahabatku menyampaikan sesuatu tentang orang lain kepadaku, sesungguhnya aku ingin menemui kalian dengan hati yang bersih."

【77】

Sunan Abu Daud 4219: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya bin faris] berkata: telah menceritakan kepada kami [Nuh bin Yazid bin Sayyar Al Muaddib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] ia berkata: [Ibnu Ishaq] menceritakannya kepadaku dari [Isa bin Ma'mar] dari [Abdullah bin Amru bin Al Faghwa Al Khuza'i] dari [Bapaknya] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memanggilku, beliau ingin mengutusku untuk membawa uang yang di berikan kepada Abu Sufyan agar dibagikan olehnya kepada penduduk Quraisy di Makkah setelah terjadinya penaklukan (penaklukan Makkah). Beliau bersabda: "Carilah seorang teman." Lalu datanglah Amru bin Umayyah Adl Dlamri kepadaku, ia bertanya: "Telah sampai berita kepadaku bahwa engkau ingin pergi dan membutuhkan seorang teman?" Aku menjawab: "Benar." Amru berkata: "Aku siap untuk menemanimu." Ia (perawi) berkata: Lalu aku datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Aku telah mendapatkan seorang teman." Beliau bertanya: "Siapa?" Aku menjawab: "Amru bin Umayyah Adl Dlamri." Beliau bersabda: "Jika engkau sampai di wilayahnya maka berhati-hatilah dengannya, sebab telah ada seseorang yang berkata: 'Saudaramu adalah Al Bikri' maka janganlah engkau percaya kepadanya." Maka kami pun berangkat hingga ketika aku sampai di daerah Al Abwa, ia berkata: "Aku ada kepentingan dengan kaumku di kampung, maka tunggulah aku." Aku menyahut: "Hati-hatilah." Maka ketika ia telah berlalu pergi, aku teringat dengan ucapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu aku menaiki untaku dan memacunya dengan cepat, hingga ketika aku sampai di daerah Ashafir, aku menjumpainya telah bersama serombongan orang. Kemudian aku kembali memacu untaku hingga dapat mendahuluinya. Ketika ia melihat aku telah mendahuluinya, mereka berlalu pergi. Amru bin Umayyah lalu mendatangiku seraya berkata: "Aku mempunyai keperluan dengan kaumku." Aku menjawab: "Benar." Lantas kami berangkat hingga sampai Makkah, lalu uang itu aku berikan kepada Abu Sufyan.

【78】

Sunan Abu Daud 4220: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Laits] dari [Uqail] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Seorang mukmin tidak boleh jatuh dalam satu lubang (yang sama) dua kali."

【79】

Sunan Abu Daud 4221: Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Baqiyyah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Khalid] dari [Humaid] dari [Anas] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam jika berjalan seakan sedang bersandar (tidak miring)."

【80】

Sunan Abu Daud 4222: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Mu'adz bin Khalif] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id Al Jurairi] dari [Abu Ath Thufail] ia berkata: "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Lalu aku bertanya: "Bagaimana engkau melihat Rasulullah?" Ia menjawab: "Beliau putih seperti garam, jika berjalan seakan di atas angin (cepat)."

【81】

Sunan Abu Daud 4223: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang untuk meletakkan", Qutaibah menyebutkan: "Seorang laki-laki mengangkat sebelah kakinya dan meletakkannya pada kaki yang lain." Qutaibah menambahkan: "Sementara ia tidur terlentang."

【82】

Sunan Abu Daud 4224: Telah menceritakan kepada kami [An Nufaili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik]. (Dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] dari [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Abbad bin Tamim] dari [pamannya] Bahwasanya "Ia melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berbaring terlentang." Al Qa'nabi menyebutkan: "(yaitu) di masjid sambil meletakkan salah satu kakinya di atas kaki yang lainnya." Telah menceritakan kepada kami Al Qa'nabi dari Malik dari Ibnu Syihab dari Sa'id Ibnul Musayyab bahwa Umar Ibnul Khaththab dan Utsman bin Affan mereka berdua melakukan hal itu.

【83】

Sunan Abu Daud 4225: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi`b] dari ['Abdurrahman bin Atha] dari [Abdul Malik bin Jabir bin Atik] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika seorang laki-laki mengatakan suatu perkataan lalu ia menoleh (ke kanan dan ke kiri), maka itu adalah orang yang amanah."

【84】

Sunan Abu Daud 4226: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] ia berkata: aku membacanya di hadapan [Abdullah bin Nafi'] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Ibnu Akhi Jabir bin Abdullah] dari Jabir bin Abdullah ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hendaklah seseorang berlaku amanah dalam bermajlis, kecuali tiga majlis: membunuh darah yang diharamkan, kemaluan yang diharamkan (zina) dan mengambil harta dengan tanpa hak."

【85】

Sunan Abu Daud 4227: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul 'Ala`] dan [Ibrahim bin Musa Ar razi] keduanya berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abu Usamah] dari [Umar] -Ibrahim berkata: dia adalah Umar bin Hamzah bin Abdullah Al umari- dari ['Abdurrahman bin Sa'd] ia berkata: "Aku mendengar [Abu Sa'id Al Khudri] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebesar-besar amanah di sisi Allah pada hari kiamat adalah seorang laki-laki yang bersetubuh dengan isterinya, kemudian ia menyebarkan rahasianya."

【86】

Sunan Abu Daud 4228: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] dan [Abu Bakar bin Abu Syaibah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Muawiyah] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Hammam] dari [Hudzaifah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan masuk ke dalam surga orang yang suka menyebarkan fitnah."

【87】

Sunan Abu Daud 4229: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seburuk-buruk manusia adalah pemilik dua wajah, yang datang kepada suatu kaum dengan satu wajah dan kepada kaum yang lain dengan wajah yang lainnya."

【88】

Sunan Abu Daud 4230: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Ar Rukain bin Ar rabi'] dari [Nu'aim bin Hanzhalah] dari [Ammar] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang di dunia mempunyai dua wajah, maka pada hari kiamat ia akan mempunyai dua lisan dari api."

【89】

Sunan Abu Daud 4231: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz] -maksudnya Abdul Aziz bin Muhammad- dari [Al 'Ala`] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah pernah ditanya: "Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan ghibah?" beliau menjawab: "Engkau menyebut tentang saudaramu yang ia tidak sukai." Beliau ditanya lagi: "Bagaimana pendapatmu jika apa yang ada pada saudaraku sesuai dengan yang aku katakan?" Beliau menjawab: "Jika apa yang engkau katakan itu memang benar-benar ada maka engkau telah berbuat ghibah, namun jika tidak maka engkau telah berbuat fitnah."

【90】

Sunan Abu Daud 4232: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ali Ibnul Aqmar] dari [Abu Hudzaifah] dari ['Aisyah] ia berkata: Aku berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Cukuplah Shafiah bagimu seperti ini dan seperti ini." -orang selain Musaddad berkata: Maksudnya pendek-. Lalu beliau bersabda: "Sungguh engkau telah mengatakan suatu kalimat, sekiranya itu dicampur dengan air laut maka ia akan dapat menjadikannya berubah tawar." 'Aisyah berkata: "Aku juga pernah menceritakan orang lain kepada beliau, tetapi beliau balik berkata: "Aku tidak menceritakan perihal orang lain meskipun aku diberi begini dan begini."

【91】

Sunan Abu Daud 4233: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Auf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'aib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abu Husain] berkata: telah menceritakan kepada kami [Naufal bin Musahiq] dari [Sa'id bin Zaid] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya seburuk-buruk riba adalah merusak kehormatan orang lain dengan cara yang tidak dibenarkan."

【92】

Sunan Abu Daud 4234: Telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Musafir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Amru bin Abu Salamah] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Al 'Ala bin 'Abdurrahman] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya termasuk dosa dari dosa-dosa besar adalah melanggar harga diri seorang muslim tanpa hak. Dan termasuk dosa besar adalah membalas celaan dengan celaan."

【93】

Sunan Abu Daud 4235: Telah menceritakan kepada kami [Ibnul Mushaffa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] dan [Abul Mughirah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Shafwan] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Rasyid bin Sa'd] dan ['Abdurrahman bin Jubair] dari [Anas bin Malik] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketika aku dinaikkan ke lagit (mi'raj), aku melewati suatu kaum yang kuku mereka terbuat dari tembaga, kuku itu mereka gunakan untuk mencakar muka dan dada mereka. Lalu aku bertanya: "Wahai Jibril, siapa mereka itu?" Jibril menjawab: "Mereka itu adalah orang-orang yang memakan daging manusia (ghibah) dan merusak kehormatan mereka." Abu Dawud berkata: "Yahya bin Utsman menceritakannya kepada kami dari [Baqiyyah], tetapi tidak disebutkan di dalamnya nama Anas. Telah menceritakan kepada kami [Isa bin Abu Isa As Sailahini] dari [Al Mughirah] sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Mushaffa.

【94】

Sunan Abu Daud 4236: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Aswad bin Amir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Ayyasy] dari [Al A'masy] dari [Sa'id bin Abdullah bin Juraij] dari [Abu Barzah Al Aslami] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai orang-orang yang beriman dengan lisannya namun keimanannya belum masuk ke dalam hatinya, janganlah kalian mengumpat seorang muslim dan jangan pula mencari-cari kesalahannya. Sebab siapa saja yang mencari-cari kesalahan mereka, maka Allah akan mencari-cari kesalahannya. Maka siapa saja yang Allah telah mencari-cari kesalahannya, Allah akan tetap menampakkan kesalahannya meskipun ia ada di dalam rumahnya."

【95】

Sunan Abu Daud 4237: Telah menceritakan kepada kami [Haiwah bin Syuraih Al Mishri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] dari [Ibnu Tsauban] dari [Bapaknya] dari [Makhul] dari [Waqqash bin Rabi'ah] dari [Al Mustaurid] bahwasanya ia menceritakan kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa makan makanannya seorang muslim, meskipun satu porsi (yakni membicarakan harga diri sahabatnya yang muslim di depan musuhnya karena berharap makanan darinya), maka Allah akan memberinya makan sekadar itu pula di neraka Jahannam. Barangsiapa memakai pakaian seorang Muslim (membicarakan harga diri sahabatnya agar mendapat hadiah pakaian dari musuhnya), maka Allah akan memakaikannya pakaian seperti itu pula di neraka Jahannam. Dan barangsiapa memposisikan diri pada posisi orang lain karena sombong dan ingin dipuji, maka pada hari kiamat Allah akan menempatkannya pada posisi orang yang sombong dan ingin dipuji (dalam menerima siksaan)."

【96】

Sunan Abu Daud 4238: Telah menceritakan kepada kami [Washil bin Abdul A'la] berkata: telah menceritakan kepada kami [Asbath bin Muhammad] dari [Hisyam bin Sa'd] dari [Zaid bin Aslam] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Antara muslim satu dengan muslim yang lainnya adalah haram untuk merusak hartanya, harga dirinya serta darahnya. Cukuplah seorang muslim itu dikatakan buruk jika ia menghina saudaranya sesama muslim."

【97】

Sunan Abu Daud 4239: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad bin Asma bin Ubaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnul Mubarak] dari [Yahya bin Ayyub] dari [Abdullah bin Sulaiman] dari [Isma'il bin Yahya Al Mu'arifi] dari [Sahl bin Mu'adz bin Anas Al Juhani] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa melindungi seorang mukmin dari orang munafik", -menurutku beliau mengatakan-: "Maka Allah akan mengutus seorang malaikat untuk menjaga dagingnya dari api neraka pada hari kiamat. Dan barangsiapa menuduh seorang muslim dengan sesuatu yang ia berharap keburukkannya, maka Allah akan menahannya di jembatan neraka Jahannam hingga ia keluar dari keburukan perkataannya (hingga ia bersih dari dosanya baik karena pemberian maaf saudaranya muslim tersebut atau karena syafaat atau setelah ia dibersihkan dengan adzab sesuai kadar dosa yang ia perbuat)."

【98】

Sunan Abu Daud 4240: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ash Shabbah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Maryam] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Al Laits] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Sulaim] Bahwasanya ia mendengar [Isma'il bin Basyir] berkata: Aku mendengar [Jabir bin Abdullah] dan [Abu Thalhah bin Sahl Al Ashari] keduanya berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seseorang menelantarkan seorang mukmin pada suatu tempat yang kehormatannya terampas dan harga dirinya terlecehkan, melainkan Allah akan menelantarkannya pada suatu tempat yang ia sangat mengharapkan pertolongan-Nya. Dan tidaklah seseorang menolong seorang muslim yang berada pada suatu tempat yang kehormatannya terampas dan harga dirinya terlecehkan di dalamnya, melainkan Allah akan menolongnya pada suatu tempat yang ia sangat mengharapkan pertolongan-Nya." [Yahya] berkata: " [Ubaidullah bin Abdullah bin Umar] dan [Uqbah bin Syaddad] menceritakan hadits ini kepadaku." Abu Dawud berkata: "Yahya bin Sulaim ini adalah Ibnu Zaid, mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan Isma'il bin Basyir adalah mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) bani Maghalah, dan kadang Utbah bin Syaddad sering dipanggil dengan nama Uqbah."

【99】

Sunan Abu Daud 4241: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Nashr] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abdu Ash Shammad bin Abdul Warits] dalam bukunya, ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Jurairi] dari [Abu Abdullah Al Jusyami] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Jundub] ia berkata: Ada seorang Arab badui datang seraya menderumkan untanya, lalu ia mengikat untanya dan masuk ke dalam masjid shalat di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selasai salam, badui itu mendatangi untanya, ia lepaskan tali pengikatnya lalu menaikinya. Setelah itu ia berkata: "Ya Allah, rahmatilah aku dan Muhammad, dan jangan Engkau sertakan seorang pun bersama kami untuk mendapatkan rahnmat-Mu." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Apakah kalian mengatakan bahwa ia sesat, atau untanya yang sesat? Tidakkah kalian dengar apa yang ia ucapkan?" para sahabat berkata: "Tentu."

【100】

Sunan Abu Daud 4242: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Tsaur] dari [Ma'mar] dari [Qatadah] ia berkata: "Apakah kalian tidak mampu untuk menjadi seperti Abu Dlaigham" atau "Dlamdlam?" -Ibnu Ubaid masih merasa ragu- "Jika pagi ia selalu mengucapkan: 'Ya Allah aku telah bersedekah dengan kehormatanku kepada hamba-hamba-Mu.'"

【101】

Sunan Abu Daud 4243: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Tsabit] dari ['Abdurrahman bin 'Ajlan] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apakah kalian merasa lemah untuk bisa seperti Abu Dlamdlam?" para sahabat bertanya: "Siapakah Abu Dlamdlam itu?" beliau menjawab: "Seorang laki-laki yang hidup sebelum kalian" -atau kurang lebih maknanya demikian-, ia berkata: "Kehormatanku bagi orang yang mencelaku." Abu Dawud berkata: "Hadits ini diriwayatkan oleh [Hasyim Ibnul Qasim]. Ia berkata: dari [Muhammad bin Abdullah Al 'Ammi] dari [Tsabit] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dengan makna yang sama." Abu Dawud berkata: "Hadits Hammad lebih shahih."

【102】

Sunan Abu Daud 4244: Telah menceritakan kepada kami [Isa bin Muhammad Ar Ramli] dan [Ibnu Auf] dan ini adalah lafadznya, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Firyabi] dari [Sufyan] dari [Tsaur] dari [Rasyid bin Sa'd] dari [Mu'awiyah] ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika engkau mengamat-amati (menelusuri) aurat (aib) orang-orang, berarti engkau telah merusak mereka, atau hampir-hampir engkau merusak mereka." Abu Darda berkata: "Sebuah kalimat yang didengar oleh Mu'awiyah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, semoga dengan itu Allah memberi manfaat kepadanya."

【103】

Sunan Abu Daud 4245: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Amru Al Hadhrami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ayyasy] berkata: telah menceritakan kepada kami [Dhamdham bin Zur'ah] dari [Syuraih bin Ubaid] dari [Jubair bin Nufair] dan [Katsir bin Murrah] dan [Amru Ibnul Aswad] dan [Al Miqdam bin Makdi Karib] dan [Abu Umamah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya jika seorang penguasa telah berburuk sangka kepada manusia (rakyatnya), maka itu akan merusak mereka."

【104】

Sunan Abu Daud 4246: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Zaid bin Wahb] ia berkata: Pernah [Ibnu Mas'ud] didatangi seseorang lalu dikatakan: "Fulan ini telah melumuri janggutnya dengan khamr!" Ibnu Mas'ud berkata: "Sebenarnya kita dilarang untuk memata-matai, namun jika telah jelas perkaranya maka kita harus memberinya hukuman."

【105】

Sunan Abu Daud 4247: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah Ibnul Mubarak] dari [Ibrahim bin Nasyith] dari [Ka'b bin Alqamah] dari [Abul Haitsam] dari [Uqbah bin Amir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Siapa melihat aurat (aib orang lain) lalu menutupinya, maka seakan-akan ia menghidupkan bayi yang dikubur hidup-hidup." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Maryam] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Al Laits] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Nasyith] dari [Ka'b bin Alqamah] bahwa ia mendengar [Abul Haitsam] menceritakan bahwa dirinya mendengar [Dukhain] penulis Uqbah bin Amir, ia berkata: "Kami mempunyai tetangga suka minum khamr, aku telah melarang mereka namun mereka tidak mau berhenti. Lalu aku katakan kepada Uqbah bin Amir: "Tetangga kami minum khamer, aku telah melarang mereka, namun mereka tidak mau berhenti, hingga aku memanggil polisi untuk mereka!" Uqbah bin Amir menjawab: "Biarkanlah mereka." Setelah itu aku kembali lagi menemui Uqbah bin Amir, lalu aku katakan kepadanya, "Sesungguhnya tetangga kami sudah tidak mau lagi untuk berhenti dari minum khamr, lalu aku panggilkan polisi untuk mereka!" Uqbah bin Amir berkata: "Celaka kamu, biarkanlah mereka. Sungguh, aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu ia menyebutkan sebagaimana makna dalam hadits Muslim." Abu Dawud berkata: "Hasyim Ibnul Qasim menyebutkan dari [Laits] tentang hadits ini, ia berkata: "Jangan kamu lakukan, tetapi hendaklah engkau menasihati sambil memberikan ancaman kepada mereka."

【106】

Sunan Abu Daud 4248: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Uqail] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Seorang muslim itu saudara bagi muslim lainnya, tidak boleh mendhalimi atau merendahkannya. Barangsiapa memenuhi kebutuhan saudaranya maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. Dan Barangsiapa membebaskan kesulitan seorang muslim di dunia, maka Allah akan membebaskan kesulitannya di akhirat. Dan barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat."

【107】

Sunan Abu Daud 4249: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz] -maksudnya Abdul Aziz bin Muhammad- dari [Al 'Ala`] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dua orang yang saling mencaci dengan apa yang mereka ucapkan, maka yang menanggung dosanya adalah yang memulai, yaitu selama orang yang terdhalimi tidak melampaui batas."

【108】

Sunan Abu Daud 4250: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hafsh] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Thahman] dari [Al Hajjaj] dari [Qatadah] dari [Yazid bin Abdullah] dari [Iyadh bin Himar] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku, hendaklah kalian bersikap rendah diri, hingga seseorang tidak berbuat aniaya kepada orang lain, dan seseorang tidak berlaku sombong kepada orang lain."

【109】

Sunan Abu Daud 4251: Telah menceritakan kepada kami [Isa bin Hammad] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Al Laits] dari [Sa'id Al Maqburi] dari [Basyir Ibnul Muharrar] dari [Sa'id bin Al Musayyab] ia berkata: "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang duduk-duduk bersama para sahabat-sahabatnya, tiba-tiba ada seorang laki-laki mencela Abu Bakr, namun Abu Bakr diam saja. Laki-laki itu kembali mencacinya untuk yang kedua kalinya, namun Abu Bakr tetap diam. Dan ketika laki-laki itu mencacinya untuk yang ketiga kalinya, Abu Bakr membela diri dan membalas caciannya. Maka ketika Abu Bakr membela diri, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bangkit. Hal itu menjadikan Abu Bakr bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah engkau marah kepadaku?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Malaikat telah turun dari langit mendustakan apa yang ia katakan kepadamu, saat engkau membela diri setan telah mengalahkanmu. Maka tidak mungkin aku ikut duduk jika setan sudah berperan." Telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la bin Hammad] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Ajlan] dari [Said bin Abi Said] dari [Abu Hurairah] bahwasanya ada seorang laki-laki yang mencela Abu Bakr. Maka ia menceritakan seperti hadits di atas. Abu Daud berkata: "begitu juga [Shafwan bin Isa] meriwayatkannya dari [Ibnu Ajlan] sebagaimana yang telah disebutkan oleh Sufyan."

【110】

Sunan Abu Daud 4252: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Mu'adz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Umar bin Maisarah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Mu'adz] dengan makna yang sama. Ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Aun] ia berkata: "Aku pernah bertanya tentang pembelaan diri sebagaimana dalam firman Allah: {Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada satu dosapun terhadap mereka} (Asy Syura: 41). Lalu [Ali bin Zaid bin Jud'an] menceritakan kepadaku dari [Ummu Muhammad], isteri bapaknya. Ibnu Aun berkata: "Orang-orang menyakini bahwa Ummu Muhammad pernah menemui [Ummul Mukminin] ('Aisyah), ia berkata: "Ummul Mukminin menerangkan: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah masuk menemui kami, sementara di sisi kami ada Zainab binti Jahsy. Beliau melakukan sesuatu dengan tangannya (memegang atau lainnya, mencumbu). Tetapi aku langsung memberi isyarat bahwa di sisi kami ada Zainab hingga beliau pun berhenti. Lalu Zainab masuk dan melabrak 'Aisyah dengan celaan, lantas beliau melerainya namun Zainab menolak. Rasulullah lantas berkata kepada 'Aisyah: "Silahkan engkau ganti mencelanya." 'Aisyah pun ganti mencelanya hingga membuat Zainab diam. Zainab kemudian pergi menemui Ali radliyallahu 'anhu. Ia mengatakan: "Sesungguhnya 'Aisyah telah mencela kalian (bani Hasyim) -dan Zainab juga dari bani Hasyim-." Fathimah lalu mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menyampaikan pesan Zainab, beliau pun berkata kepadanya: "Demi Rabb pemilik Ka'bah, sesungguhnya 'Aisyah itu adalah kekasih bapakmu." Fathimah lalu pergi menemui bani Hasyim dan berkata: "Aku telah menyampaikan kepada bapakku begini dan begini, lalu beliau berkata kepadaku begini dan begini." Perawi berkata: "Ali radliyallahu 'anhu kemudian mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membicarakan persoalan tersebut."

【111】

Sunan Abu Daud 4253: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah radliallahu 'anha] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika teman kalian meninggal, maka biarkanlah ia dan jangan menjelek-jelekkannya."

【112】

Sunan Abu Daud 4254: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul 'Ala] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Mu'awiyah bin Hisyam] dari [Imran bin Anas Al Makki] dari [Atha] dari [Ibnu Umar] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ingatlah kebaikan orang-orang yang meninggal di antara kalian dan tahanlah dari menjelek-jelekkannya."

【113】

Sunan Abu Daud 4255: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah bin Sufyan] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Tsabit] dari [Ikrimah bin Ammar] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Dhamdham bin Jaus] ia berkata: [Abu Hurairah] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada dua orang laki-laki dari bani Isra'il yang saling bersaudara, salah seorang dari mereka suka berbuat dosa sementara yang lain giat dalam beribadah. Orang yang giat dalam beribadah itu selalu melihat saudaranya berbuat dosa hingga ia berkata: "Berhentilah!" Lalu pada suatu hari ia kembali mendapati suadaranya berbuat dosa, ia berkata lagi: "Berhentilah!" Orang yang suka berbuat dosa itu berkata: "Biarkan aku bersama Tuhanku, apakah engkau diutus untuk selalu mengawasiku?" Ahli ibadah itu berkata: "Demi Allah, sungguh Allah tidak akan mengampunimu, atau tidak akan memasukkanmu ke dalam surga." Allah kemudian mencabut nyawa keduanya, sehingga keduanya berkumpul di sisi Rabb semesta alam. Allah kemudian bertanya kepada ahli ibadah: "Apakah kamu lebih tahu dari-Ku? Atau, apakah kamu mampu melakukan apa yang ada dalam kekuasaan-Ku?" Allah lalu berkata kepada pelaku dosa: "Pergi dan masuklah kamu ke dalam surga dengan rahmat-Ku." Dan berkata kepada ahli ibadah: "Pergilah kamu ke dalam neraka." Abu Hurairah berkata: "Demi Dzat yang jiwaku ada dalam tangan-Nya, sungguh ia telah mengucapkan satu ucapan yang mampu merusak dunia dan akhiratnya."

【114】

Sunan Abu Daud 4256: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Ulayyah] dari [Uyainah bin 'Abdurrahman] dari [Bapaknya] dari [Abu Bakrah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada dosa yang lebih pantas untuk disegerakan hukumannya bagi pelakunya di dunia bersama dengan adzab yang ditangguhkan (tersimpan) baginya di Akhirat, selain dosa kedhaliman dan memutus tali shilaturrahim."

【115】

Sunan Abu Daud 4257: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Shalih Al Baghdadi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Amir] -maksudnya Abdul Malik bin Amru- berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Bilal] dari [Ibrahim bin Abu Asid] dari [Kakeknya] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jauhilah oleh kalian hasad (dengki), karena hasad dapat memakan kabaikan seperti api memakan kayu bakar atau rumput."

【116】

Sunan Abu Daud 4258: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Sa'id bin 'Abdurrahman bin Abul Amya`] bahwa [Sahl bin Abu Umamah] menceritakan kepadanya, bahwa Dia bersama bapaknya pernah menemui [Anas bin Malik] di Madinah pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz -waktu itu Anas sebagai sorang gubernur di Madinah-. Saat itu Anas melaksanakan shalat yang sangat singkat seakan shalatnya seorang musafir atau kurang lebih seperti itu. Ketika Anas selesai salam, bapakku berkata: "Semoga Allah merahmatimu. Menurutmu apakah tadi shalat maktubah (wajib) atau shalat nafilah?" Anas menjawab: "Itu adalah shalat maktubah, dan itulah shalat yang pernah dilaksanakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Aku tidak menyalahi sesuatu pun darinya, kecuali sesuatu yang aku lupa darinya." Anas lalu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Janganlah kalian perberat diri kalian hingga Allah akan memperberatmu. Sungguh, ada suatu kaum yang suka memperberat diri mereka lalu Allah memperberat bagi mereka. Itulah pewaris-pewaris mereka yang ada di dalam biara-biara dan tempat peribadatan. Firman Allah: {Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah padahal kami tidak mewajibkannya} (Al hadid: 27) Keesokan harinya Abu Umamah (bapakku) pergi menemui Anas, Lalu Anas berkata: "Tidakkah kamu berkendaraan hingga kamu dapat melihat dan mengambil pelajaran?" Abu Umamah menjawab: "Baiklah." Lalu mereka pergi, dan ternyata mereka berada pada sebuah perkampungan yang penduduknya telah binasa, dan musnah, atap-atap pada bangunannya juga telah berjatuhan. Anas bertanya: "Apakah kamu tahu kampung ini?" aku (Abu Umamah) menjawab: "Aku tidak tahu tentang kampung dan penduduk daerah ini." Anas menerangkan: "Ini adalah perkampungan suatu kaum yang Allah telah membinasakan mereka karena sifat melampaui batas (kedhaliman) dan hasad (dengki). Sesungguhnya hasad dapat memadamkan cahaya kebaikan, dan sifat melampaui bataslah (kedhaliman) yang akan membenarkan hal itu atau mendustakannya. Mata berzina, maka tangan, kaki, dan badan, lisan dan kemaluanlah yang akan membenarkan hal itu atau mendustakannya."

【117】

Sunan Abu Daud 4259: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hassan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Rabah] ia berkata: Aku mendengar [Nimran] menyebutkan dari [Ummu Darda] ia berkata: Aku mendengar [Abu Darda] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika seorang hamba melaknat sesuatu, maka laknat itu akan naik ke langit, dan tertutuplah pintu-pintu langit. Kemudian laknat itu akan turun lagi ke bumi, namun pintu-pintu bumi telah tertutup. Laknat itu kemudian bergerak ke kanan dan ke kiri, jika tidak mendapatkan tempat berlabuh, ia akan menghampiri orang yang dilaknat, jika layak dilaknat. Namun jika tidak, maka laknat itu akan kembali kepada orang yang melaknat." Abu Dawud berkata: "Marwan bin Muhammad mengatakan: (Al Walid bin Rabah, sebenarnya adalah) -Rabah Ibnu Walid- ia mendengar dari Nimran. Marwan menyebutkan bahwa Yahya masih merasa ragu."

【118】

Sunan Abu Daud 4260: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Samurah bin Jundub] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Janganlah kalian kalian melaknat dengan laknat Allah, atau dengan murka Allah atau dengan api (neraka)."

【119】

Sunan Abu Daud 4261: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Zaid bin Abu Az Zarqa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Sa'd] dari [Abu Hazim] dan [Zaid bin Aslam] bahwa [Ummu Darda] berkata: Aku mendengar [Abu Darda] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang-orang yang suka melaknat tidak akan bisa memberi syafaat atau saksi."

【120】

Sunan Abu Daud 4262: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Aban]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Akhzam Ath Tha`i] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Aban bin Yazid Al 'Aththar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari Abul 'Aliyah. [Zaid] menyebutkan dari [Ibnu Abbas] bahwa Ada seorang laki-laki melaknat angin. Muslim menyebutkan: Pada masa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ada seorang laki-laki yang selendangnya diterbangkan oleh angin, lalu ia melaknat angin tersebut. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jangan engkau melaknatnya, karena sesungguhnya ia diperintah. Sungguh, orang yang melaknat sesuatu padahal ia tidak pantas mendapatkan laknat, maka laknat tersebut akan kembali kepada dirinya sendiri."

【121】

Sunan Abu Daud 4263: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mu'adz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Habib] dari [Atha] dari ['Aisyah radliallahu 'anha] bahwasanya Ia pernah kecurian sesuatu, lalu ia mendoakan keburukkan bagi si pencuri. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya: "Jangan engkau peringan dosanya."

【122】

Sunan Abu Daud 4264: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Anas bin Malik] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian saling marah, saling hasad, dan saling membelakangi. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Dan tidak halal seorang muslim menjauhi (mendiamkan) saudaranya lebih dari tiga malam."

【123】

Sunan Abu Daud 4265: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Atha bin Yazid Al Laitsi] dari [Abu Ayyub Al Anshari] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari, saat keduanya bertemu yang ini berpaling dan yang lain juga berpaling. Yang paling baik dari keduanya adalah yang memulai mengucapkan salam."

【124】

Sunan Abu Daud 4266: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Umar bin Maisarah] dan [Ahmad bin Sa'id As Sarkhasi] bahwa [Abu Amir] mengabarkan kepada mereka, ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Hilal] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak halal bagi seorang mukmin mendiamkan saudaranya sesama mukmin lebih dari tiga hari, jika lewat dari batas itu hendaklah ia menemui dan mengucapkan salam kepadanya, jika dia menjawab salam maka dia akan bergabung dalam mendapatkan pahala, tetapi jika tidak, maka dia kembali kepada dosa (mendiamkan)." Ahmad menambahkan: "Dan seorang yang mengucapkan salam akan terbebas dari dosa mendiamkan."

【125】

Sunan Abu Daud 4267: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Khalid bin Atsmah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah Ibnul Munib] -maksudnya Abdullah bin Munib Al Madani- ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Hisyam bin Urwah] dari Urwah dari ['Aisyah radliallahu 'anha] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak boleh seorang muslim mendiamkan saudaranya sesama muslim lebih dari tiga hari, jika bertemu dengannya hendaklah ia ucapkan salam sebanyak tiga kali, jika pada setiap salam dia tidak menjawab, maka dia kembali kepada dosanya (dosa mendiamkan)."

【126】

Sunan Abu Daud 4268: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah Al Bazzaz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan Ats Tsauri] dari [Manshur] dari [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari, jika ia tetap mendiamkan hingga lebih dari tiga hari lalu meninggal dunia, maka ia masuk ke dalam neraka."

【127】

Sunan Abu Daud 4269: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu As Sarh] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Haiwah] dari [Abu Utsman Al Walid bin Abu Al Walid] dari [Imran bin Abu Anas] dari [Abu Khirasy As Sulami] Bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mendiamkan saudaranya selama satu tahun, maka sama dengan menumpahkan darahnya."

【128】

Sunan Abu Daud 4270: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Pintu-pintu surga dibuka setiap hari senin dan kamis, lalu pada kedua hari itu akan diampuni setiap orang yang tidak mensekutukan Allah dengan sesuatu, kecuali bagi seseorang yang mempunyai permusuhan dengan saudaranya. Lalu akan dikatakan (kepada malaikat): "Tunggulah dua orang ini hingga mereka berbaikan." Abu Dawud menyebutkan: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mendiamkan sebagian isteri-isterinya selama empat puluh hari, Ibnu Umar juga pernah mendiamkan anaknya hingga ia meninggal." Abu Dawud berkata: "Jika mendiamkan itu karena Allah, maka (ancaman) hadits ini tidak berlaku. Umar bin Abdul Aziz pernah menutupi wajahnya dari seseorang (mendiamkan)."

【129】

Sunan Abu Daud 4271: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jauhilah oleh kalian buruk sangka, sebab buruk sangka adalah sejelek-jelek perkataan. Jangan saling mencari tahu (aib orang lain) dan jangan saling memata-matai."

【130】

Sunan Abu Daud 4272: Telah menceritakan kepada kami [Ar Rabi' bin Sulaiman Al Muadzdzin] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Sulaiman] -maksudnya Sulaiman bin bilal- dari [katsir bin Zaid] dari [Al Walid bin Rabah] dari [Abu Hurairah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang mukmin itu cermin bagi mukmin lainnya, dan seorang mukmin itu saudara bagi mukmin lainnya, ia membantunya saat kehilangan (ikut menanggung kesulitannya) serta menjaganya (membelanya) dari belakang."

【131】

Sunan Abu Daud 4273: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul 'Ala] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Amru bin Murrah] dari [Salim] dari [Ummu Darda] dari [Abu Darda] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maukah jika aku kabarkan kepada kalian sesuatu yang lebih utama dari derajat puasa, shalat dan sedekah?" para sahabat berkata: "Tentu ya Rasulullah." Beliau bersabda: "Mendamaikan orang yang sedang berselisih. Dan rusaknya orang yang berselisih adalah pencukur (mencukur amal kebaikan yang telah dikerjakan)."

【132】

Sunan Abu Daud 4274: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad bin Syabbuwaih Al Marwazi] berkata: telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Humaid bin 'Abdurrahman] dari [Ibunya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak dikatakan dusta orang yang berbohong untuk mendamaikan antara dua orang." Ahmad bin Muhammad dan Musaddad menyebutkan: "Tidak dikatakan berdusta orang yang memperbaiki antara dua orang, ia mengatakan suatu kebaikan atau memindah (ucapan baik) seseorang."

【133】

Sunan Abu Daud 4275: Telah menceritakan kepada kami [Ar Rabi' bin Sulaiman Al Jizi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abul Aswad] dari [nafi'] -maksudnya Nafi' bin Yazid- dari [Ibnul Hadi] bahwa [Abdul Wahhab bin Abu Bakr] menceritakan kepadanya, dari [Ibnu Syihab] dari [Humaid bin 'Abdurrahman] dari ibunya [Ummu Kultsum binti Uqbah] ia berkata: "Aku tidak pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi keringanan untuk berbohong kecuali pada tiga tempat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan: "Aku tidak menganggapnya sebagai seorang pembohong, seorang laki-laki yang memperbaiki hubungan antara manusia. Ia mengatakan suatu perkataan (bohong), namun ia tidak bermaksud dengan perkataan itu kecuali untuk mendamaikan. Seorang laki-laki yang berbohong dalam peperangan. Dan seorang laki-laki yang berbohong kepada isteri atau isteri yang berbohong kepada suami (untuk kebaikan)."

【134】

Sunan Abu Daud 4276: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyr] dari [Khalid bin Dzakwan] dari [Ar Rubai' binti Mu'awwadz bin Afra] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk menemuiku di waktu pagi setelah beliau hidup dalam satu rumah denganku. Beliau lalu duduk di kasurku seperti dekatnya dudukmu padaku. Budak-budak wanita lalu menabuh rebana, mereka mendendangkan lagu seraya menyebut nama bapak-bapakku yang terbunuh di peperangan Badr, sehingga salah seorang dari mereka berkata: "Di antara kami ada seorang Nabi yang mengetahui apa yang akan terjadi esok." Beliau pun bersabda: "Tinggalkanlah ucapan (yang terakhir) itu dan ucapkanlah apa yang telah kamu katakan sebelumnya."

【135】

Sunan Abu Daud 4277: Telah menceritakan kepada kami [Al hasan bin Ali] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Tsabit] dari [Anas] ia berkata: "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tiba di Madinah, orang-orang Habasyah bermain-main karena gembira dengan kedatangan beliau. Mereka bermain-main dengan alat perang mereka."

【136】

Sunan Abu Daud 4278: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Ubaidullah Al Ghudani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abdul Aziz] dari [Sulaiman bin Musa] dari [Nafi'] ia berkata: Ibnu Umar mendengar suara seruling, lalu ia meletakkan jarinya pada dua telinganya seraya menjauh dari jalan. Lalu ia berkata kepadaku: "Wahai Nafi', apakah kamu mendengar sesuatu?" Aku menjawab: "Tidak." Nafi' melanjutkan: Ibnu Umar lalu mengangkat kembali jarinya dari kedua telinganya, lantas ia berkata: "Aku pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau mendengar suara seperti ini dan beliau juga melakukan seperti ini." Abu Ali Al Lu`lu`i berkata: "Aku mendengar Abu Dawud berkata: "Hadits ini derajatnya munkar. Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muth'im Ibnul Miqdam] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Nafi'] ia berkata: "Aku membonceng di belakang [Ibnu Umar], maka ketika melewati seorang penggembala yang meniup seruling. Lalu ia menyebutkan seperti hadits tersebut. Abu Dawud berkata: "Antara Muth'im dan Nafi' di sisipi (nama) Sulaiman bin Musa." Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ja'far Ar Raqqi] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abul Malih] dari [Maimun] dari [Nafi'] ia berkata: "Aku bersama [Ibnu Umar], lalu ia mendengar suara orang berseruling. Lalu ia menyebutkan seperti hadits tersebut." Abu Dawud berkata: "Dan inilah yang paling mungkar."

【137】

Sunan Abu Daud 4279: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sallam bin Miskin] dari [seorang Syaikh] Bahwasanya Ia pernah melihat [Abu Wail] dalam sebuah jamuan walimah. Orang-orang lalu bermain rebana dan menyanyikan lagu, maka Abu Wail kemudian bangkit dari duduk ihtiba (duduk di atas bokong dengan mendekap kedua pahanya menempel dada) dan berkata: Aku mendengar [Abdullah] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Nyayian akan menumbuhkan kenifakan dalam hati."

【138】

Sunan Abu Daud 4280: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah] dan [Muhammad Ibnul 'Ala] bahwa [Abu Usamah] mengabarkan kepada mereka, dari [Mufadhdhal bin Yunus] dari [Al Auza'i] dari [Abu Yasar Al Qurasyi] dari [Abu Hasyim] dari [Abu Hurairah] berkata: Pernah didatangkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seorang banci yang mewarnai kuku tangan dan kakinya dengan inai. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun bertanya: "Ada apa dengan orang ini?" para sahabat menjawab: "Wahai Rasulullah, orang ini menyerupai wanita." Beliau kemudian memerintahkan agar orang tersebut dihukum, maka orang itu diasingkan ke suatu tempat yang bernama Naqi'. Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, tidakkah kita membunuhnya saja?" beliau menjawab: "Aku dilarang untuk membunuh orang yang shalat." Abu Usamah berkata: "Naqi' adalah sebuah tempat di pinggiran Kota Madinah, dan bukan Baqi'."

【139】

Sunan Abu Daud 4281: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Hisyam] -maksudnya Hisyam bin Urwah- dari [Bapaknya] dari [Zainab binti Ummu Salamah] dari Ummu Salamah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah masuk menemuinya, sementara di sisinya ada orang banci yang berkata kepada Abdullah, saudara Ummu Salamah: "Jika besok Allah memberi kemenangan atas Kota Thaif, akan aku tunjukkan kepadamu seorang wanita yang dari arah depan ada empat lipatan (lipatan perut), dan dari arah belakang ada delapan (lipatan perut)." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda: "Keluarkanlah mereka dari rumah kalian." Abu Dawud berkata: "Wanita yang mempunyai empat lipatan di perutnya."

【140】

Sunan Abu Daud 4282: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Yahya] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melaknat kaum laki-laki yang menyerupai wanita dan kaum wanita yang menyerupai laki-laki." Beliau bersabda: "Keluarkanlah mereka dari rumah-rumah kalian, dan keluarkanlah si fulan dan si fulan -yaitu para banci-."

【141】

Sunan Abu Daud 4283: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] ia berkata: "Aku sedang bermain-main dengan anak-anak wanita, dan mungkin saat itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk menemuiku, sementara di sisiku ada banyak budak wanita. Maka ketika beliau masuk mereka keluar, dan jika beliau keluar mereka masuk."

【142】

Sunan Abu Daud 4284: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Auf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu maryam] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Ayyub] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Umarah bin Ghaziyah] bahwa [Muhammad bin Ibrahim] menceritakan kepadanya dari [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tiba dari perang Tabuk atau Khaibar, sementara kamar 'Aisyah ditutup dengan satir. Ketika ada angin yang bertiup, satir itu tersingkap hingga boneka-bonekaan 'Aisyah terlihat. Beliau lalu bertanya: "Wahai 'Aisyah, ini apa?" 'Aisyah menjawab: "Anak-anak bonekaku." Lalu beliau juga melihat patung kuda yang mempunyai dua sayap. Beliau bertanya: "Lalu suatu yang aku lihat di tengah-tengah boneka ini apa?" 'Aisyah menjawab: "Boneka Kuda." Beliau bertanya lagi: "Lalu yang ada di bagian atasnya ini apa?" 'Aisyah menjawab: "Dua sayap." Beliau bertanya lagi: "Kuda mempunyai dua sayap?" 'Aisyah menjawab: "Tidakkah engkau pernah mendengar bahwa Nabi Sulaiman mempunyai kuda yang punya banyak sayap?" 'Aisyah berkata: "Beliau lalu tertawa hingga aku dapat melihat giginya."

【143】

Sunan Abu Daud 4285: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad]. (dalam jalur lain disebutkan) telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menikahiku saat umurku tujuh atau enam tahun. Ketika kami tiba di Madinah, maka datanglah beberapa kaum wanita." Bisyr menyebutkan: "Lalu Ummu Rumman menghampiriku saat aku ada di ayunan. Mereka kemudian membawaku, lalu merias dan mengurusku. Setelah itu aku dibawa ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan beliau hidup bersama denganku saat aku berumur sembilan tahun. Ummu Rumman berdiri bersamaku di depan pintu, hingga aku pun berkata: 'Hah, hah (kalimat yang diucapkan seorang yang gugup hingga bisa tenang)'. -Abu Dawud berkata: "Yaitu bernafas"- Lalu aku dimasukkan ke dalam rumah, dan ternyata di dalam telah banyak para wanita Anshar. Mereka berkata: "Semoga membawa kebaikan dan keberkahan." (Lafadz) Hadits keduanya -Musa bin Isma'il dan Bisyr bin Khalid- kadang ada yang sama." Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] seperti hadits tersebut. Ia berkata: "Semoga membawa kebaikan." Ummu Rumman kemudian menyerahkan aku kepada wanita-wanita itu, mereka lalu mengkramasi kepalaku dan meriasku. Dan tidak ada yang membuatku kaget kecuali saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang di waktu dluha, mereka kemudian menyerahkan aku kepada beliau.

【144】

Sunan Abu Daud 4286: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hisyam bin Urwah] dari Urwah dari 'Aisyah radliyallahu 'anha ia berkata: "Ketika kami datang ke Madinah, sekelompok wanita mendatangiku saat aku sedang bermain-main di ayunan. Aku adalah seorang wanita yang rambutnya lebat, mereka kemudian membawaku, mengurus dan meriasku. Setelah itu mereka membawaku kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka beliau hidup berumah tangga dengaku saat aku berumur sembilan tahun." Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Khalid] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abu Usamah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Urwah] dengan sanadnya dalam hadits ini, Aisyah berkata: "Saat aku dan beberapa sahabatku berada di ayunan. Mereka membawa dan memasukkan aku ke dalam rumah, dan ternyata di dalamnya telah banyak wanita Anshar. Mereka mengatakan: "Semoga membawa kebaikan dan keberkahan." Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Mu'adz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad] -maksudnya Muhammad bin Amru- dari [Yahya] -maksudnya Yahya bin 'Abdurrahman bin Hathib- ia berkata: 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata: "Kami lalu tiba di Madinah, maka kami pun singgah di bani Al Harits Ibnul Khazraj." 'Aisyah melanjutkan: "Demi Allah, ketika aku sedang berada di ayunan yang terpasang di antara dua pohon, ibuku datang dan menurunkan aku dari ayunan. Dan aku adalah wanita yang mempunyai rambut lebat. Lalu (perawi mengkisahkan Al hadits)."

【145】

Sunan Abu Daud 4287: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Musa bin Maisarah] dari [Sa'id bin Abu Hind] dari [Abu Musa Al Asy'ari] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang bermain-main dengan dadu, maka ia telah bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya."

【146】

Sunan Abu Daud 4288: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] dari [Alqamah bin Martsad] dari [Sulaiman bin Buraidah] dari [bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa bermain-main dengan dadu, maka seakan-akan ia mencelupkan tangannya ke dalam daging dan darah babi."

【147】

Sunan Abu Daud 4289: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melihat seorang laki-laki mengikuti burung merpati. Maka beliau pun bersabda: "Setan sedang mengikuti setan."

【148】

Sunan Abu Daud 4290: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Musaddad] secara makna, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Amru] dari [Abu Qabus] -mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) Abdullah bin Amru- dari Abdullah bin Amru dan sanadnya sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, (beliau bersabda): "Para penyayang akan disayangi oleh Ar Rahman. Sayangilah penduduk bumi maka kalian akan disayangi oleh siapa saja yang berada di langit." Musaddad tidak mengatakan: "Mantan budak Abdullah bin Amru." dan ia juga berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda."

【149】

Sunan Abu Daud 4291: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar] ia berkata: telah menceritakan kepada kami. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Katsir] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] ia berkata: Manshur menuliskan hadits ini kepadaku -Ibnu Katsir berkata dalam periwayatan haditsnya: (bahwa Syu'bah berkata setelah Manshur menuliskan hadits kepadanya:) "Dan aku membacakan hadits ini kepada Manshur", dan aku berkata (yakni Syu'bah): apakah boleh aku berkata (terhadap apa yang kamu bacakan kepadaku) Manshur telah bercerita kepadaku? Maka Manshur berkata: jika kamu membacakan hadits ini kepadaku maka artinya aku telah bercerita hadits kepadamu. Kemudian keduanya sepakat dari [Abu Utsman] mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) Al Mughirah bin Syu'bah dari [Abu Hurairah] berkata: Aku mendengar Abu Al Qasim (Rasulullah) shallallahu 'alaihi wa sallam yang benar lagi dipercaya, sang pemilik kamar ini bersabda: "Rahmat Allah tidak akan dicabut kecuali dari orang yang celaka."

【150】

Sunan Abu Daud 4292: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Ibnu As Sarh] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Abu Najih] dari [Ibnu Amir] dari [Abdullah bin Amru] ia meriwayatkan: Ibnu As Sarh berkata: dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Siapa yang tidak menyayangi orang yang kecil di antara kami dan tidak mengerti hak orang yang lebih besar di antara kami, maka ia bukan dari golongan kami."

【151】

Sunan Abu Daud 4293: Telah menceritakan kepada kami Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Suhail bin Abu Shalih] dari [Atha bin Yazid] dari [Tamim Ad Dari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya agama itu adalah ketulusan, sesungguhnya agama itu adalah ketulusan, sesungguhnya agama itu adalah ketulusan." Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, bagi siapa?" Beliau menjawab: "Bagi Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, pemimpin kaum mukminin dan orang-orang awam (rakyat) mereka." Atau beliau mengatakan: "Pemimpin kaum muslimin dan orang-orang awam (rakyat) mereka."

【152】

Sunan Abu Daud 4294: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Aun] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Yunus] dari [Amru bin Sa'id] dari [Abu Zur'ah bin Amru bin Jarir] dari Jarir ia berkata: "Aku membaiat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk mendengar dan taat serta tulus kepada setiap muslim." Perawi berkata: Jika Jarir ingin menjual atau membeli sesuatu maka ia selalu berkata: "Jika yang kami ambil lebih kami sukai dari apa yang kami berikan kepadamu, maka silahkah kamu pilih."

【153】

Sunan Abu Daud 4295: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar] dan [Utsman] -keduanya anak Abu Syaibah- secara makna, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] -Utsman mengatakan- dan [Jarir Ar Razi]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Washil bin Abdul A'la] berkata: telah menceritakan kepada kami [Asbath] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] -Washil berkata: aku diceritakan dari Abu Shalih, kemudian keduanya sepakat- dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa meringankan satu kesusahan seorang muslim di dunia, maka Allah akan meringankan darinya satu kesusahan dari kesusahan-kesusahan pada hari kiamat. Barangsiapa memberi kemudahan kepada orang yang sedang kesulitan, maka Allah akan memberikan kemudahan kepadanya di dunia dan di akhirat. Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Dan Allah akan selalu menolong seorang hamba selama hamba tersebut mau menolong saudaranya." Abu Dawud berkata: Riwayat Utsman dari Abu Mu'awiyah tidak menyebutkan: "Barangsiapa memberi kemudahan kepada orang yang sedang kesulitan."

【154】

Sunan Abu Daud 4296: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Malik Al Asyja'i] dari [Rib'I bin Hirasy] dari [Hidzaifah] ia berkata: Nabi kalian shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap kebaikan adalah sedekah."

【155】

Sunan Abu Daud 4297: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Aun] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Dawud bin Amru] dari [Abdullah bin Abu Zakariya] dari [Abu Darda] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya pada hari kiamat kalian akan dipanggil dengan nama-nama kalian dan nama bapak-bapak kalian, maka baguskanlah nama kalian." Abu Dawud berkata: "Ibnu Abu Zakariya belum pernah bertemu dengan Abu Darda."

【156】

Sunan Abu Daud 4298: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Ziyad Sabalan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abbad bin Abbad] dari [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Nama yang paling disukai oleh Allah adalah Abdullah dan 'Abdurrahman."

【157】

Sunan Abu Daud 4299: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Sa'id Ath Thalqani] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Muhammad Ibnul Muhajir Al Anshari] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Aqil bin Syabib] dari [Abu Wahab Al Jusyami] -seorang sahabat- ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Buatlah nama sebagaimana nama para Nabi, nama yang paling disukai oleh Allah adalah Abdullah dan 'Abdurrahman. Dan Yang paling benar adalah Hammam dan Harits dan yang paling jelek adalah Harb dan Murrah."

【158】

Sunan Abu Daud 4300: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Anas] ia berkata: Ketika Abdullah bin Abu Thalhah dilahirkan, aku membawanya menghadap Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. saat itu beliau sedang memberi makan untanya, lalu beliau bertanya: "Apakah kamu membawa kurma?" Aku menjawab: "Ya." Anas berkata: "Aku lantas memberikan beberapa butir kurma, beliau kemudian mengunyah kurma itu di dalam mulutnya. Setelah itu beliau membuka mulutnya dan menyuapkannya ke dalam mulut Abdullah, hingga bayi (Abdullah) itu menjilatinya." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Kesukaan orang Anshar adalah kurma." Beliau kemudian memberi nama bayi itu dengan Abdullah.

【159】

Sunan Abu Daud 4301: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] dan [Musaddad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengubah nama Ashiyah, beliau mengatakan: "Namamu adalah Jamilah."

【160】

Sunan Abu Daud 4302: Telah menceritakan kepada kami [Isa bin Hammad] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Al Laits] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Muhammad bin Amru bin Atha] bahwa [Zainab binti Abu Salamah] pernah bertanya kepadanya: "Anakmu engkau beri nama apa?" ia menjawab: "Aku beri nama Murrah." Zainab lalu berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang menggunakan nama ini. Dahulu namaku adalah Barrah, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian mensucikan diri kalian, sesungguhnya Allah lebih tahu dengan orang yang berbuat baik di antara kalian." Seorang sahabat bertanya: "Lalu kami harus memberinya nama apa?" beliau menjawab: "Berilah ia nama Zainab."

【161】

Sunan Abu Daud 4303: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyr] -maksudnya Bisyr bin Al Mufadhdhal- ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Basyir bin Maimun] dari pamannya Usamah bin Akhdari bahwa "Seorang laki-laki yang bernama Ashram ada bersama rombongan yang datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bertanya: "Siapa namamu?" ia menjawab, "Namaku Ashram." Beliau bersabda: "Tidak, kamu adalah Zur'ah."

【162】

Sunan Abu Daud 4304: Telah menceritakan kepada kami [Ar Rabi' bin nafi'] dari [Yazid] -maksudnya Yazid bin Al Miqdam bin Syuraih dari [Bapaknya] dari kakeknya [Syuraih] dari bapaknya [Hani] bahwasanya Ketika ia datang bersama kaumnya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau mendengar orang-orang memanggilnya dengan nama Abul Hakam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memanggilnya, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah-lah Al Hakam (penentu hukum) dan hanya kepada-Nya (kita) berhukum. Lalu kenapa kamu diberi gelar Abul Hakam?" Ia menjawab: "Sesungguhnya jika kaumku berselisih dalam satu permasalahan, mereka mendatangiku, lalu aku-lah yang memberi putusan hukum atas perselisihan mereka, dan mereka ridla." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Betapa baiknya ini! Apakah kamu mempunyai anak?" ia menjawab: "Aku mempunyai anak yang bernama Syuraih, Muslim dan Abdullah." Beliau bertanya lagi: "Di antara mereka siapa yang paling besar?" ia menjawab: "Syuraih." Beliau bersabda: "Kalau begitu namamu adalah Abu Syuraih (bapaknya Syuraih)." Abu Dawud berkata: "Syuraih ini adalah seorang laki-laki yang telah menghancurkan rantai, dan termasuk orang yang masuk ke Tustar." Abu Dawud berkata: "telah sampai kabar kepadaku bahwa Syuraih telah memecahkan pintu gerbang Tustar, dan dia masuk dari jalan bawah tanah."

【163】

Sunan Abu Daud 4305: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bertanya kepadanya: "Siapa namamu?" ia menjawab: "Hazn (sedih)." Beliau bersabda: "Namamu Sahl (kemudahan)." Ia berkata: "Tidak, sebab Sahl itu terinjak-injak dan terhina." Sa'id berkata: "Aku menduga bahwa sejak saat itu kami pasti akan ditimpa kesusahan." Abu Dawud berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengubah nama Al Ash (orang yang suka maksiat), Aziz (nama Allah), 'Atalah (keras), Syaithan, Ghurab (gagak), Hubab (nama setan) dan Syihab. Lalu beliau menamainya dengan Hisyam, Harb (perang) menjadi Salm (selamat atau damai), Al Mudlthaji' (tidur) menjadi Al Munba'its (bangkit), tempat yang bernama Afirah (gersang) diubah menjadi Khadlirah (subur), lembah Adl Dlalalah (sesat) menjadi lembah Al Huda (petunjuk), bani Az Zinyah (dari kata zina) menjadi bani Ar Risydah (lurus), dan bani Mughwiyah (yang menyesatkan) menjadi bani Risydah (yang lurus)." Abu Dawud berkata: "Aku tidak menyebutkan sanad-sanadnya agar lebih ringkas."

【164】

Sunan Abu Daud 4306: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hasyim Ibnul Qasim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Aqil] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mujalid bin Sa'id] dari [Asy Sya'bi] dari [Masruq] ia berkata: "Aku bertemu Umar Ibnul Khaththab radliyallahu 'anhu, lalu ia bertanya: "Siapa namamu?" aku menjawab: "Masruq Ibnul Ajda'." Umar lalu berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Al Ajda' itu nama setan."

【165】

Sunan Abu Daud 4307: Telah menceritakan kepada kami [An Nufaili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Manshur Ibnul Mu'tamir] dari [Hilal bin Yasaf] dari [Rabi' bin Umailah] dari [Samurah bin Jundub] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jangan sekali-kali engkau beri nama budakmu dengan nama Yasar (mudah), Rabah (beruntung), Najih (selamat), atau Aflah (beruntung). Sebab engkau akan bertanya apakah ada orang yang bernama demikian?" lalu ia menjawab: "Tidak." (Samurah berkata:) nama-nama itu (yang terlarang untuk budak) hanya empat, maka janganlah engkau tambahkan (kedustaan) atas namaku."

【166】

Sunan Abu Daud 4308: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamir] ia berkata: Aku mendengar [Ar Rukkain] menceritakan dari [Bapaknya] dari [Samurah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang memberi nama budak kami dengan empat nama: Aflah (beruntung), Yasar (mudah), Nafi' (bermanfaat) dan Rabah (beruntung)."

【167】

Sunan Abu Daud 4309: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] dari [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika aku mau dan Allah menghendaki, maka aku akan melarang umatku memberi nama Nafi', Aflah, dan Barakah." -Al A'masy berkata: "Aku tidak tahu, beliau menyebut Nafi' atau tidak- (beliau melanjutkan) Sesungguhnya seorang laki-laki berkata ketika datang: "Apakah Barakah ada?" Kemudian mereka menjawab: "Tidak." Abu Dawud berkata: "Abu Az Zubair meriwayatkan dari [Jabir], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti itu pula. Namun ia tidak menyebutkan 'Barakah'."

【168】

Sunan Abu Daud 4310: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dan ia meneruskan sanad hadits ini hingga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Seburuk-buruk nama di sisi Allah pada hari kiamat adalah seorang laki-laki yang menamai dirinya dengan nama Malikal Amlak (raja di atas raja)." Abu Dawud berkata: Syu'aib bin Abu Hamzah meriwayatkannya dari [Abu Az Zinad] dengan sanadnya, ia menyebutkan: "Seburuk-buruk nama."

【169】

Sunan Abu Daud 4311: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] dari [Dawud] dari [Amir] ia berkata: telah menceritakan kepadaku Abu Jabirah bin Adl Dlahhak ia berkata: "Ayat ini turun kepada kami, bani Salamah: {Dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman} (Al Hujurat: 11). Abu Jabirah berkata: "Saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang kepada kami, tidak ada seorang pun di antara kami melainkan ia mempunyai dua atau tiga nama. Sehingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memanggil: "Wahai fulan." Orang-orang berkata: "Wahai Rasulullah, jangan! Dia akan marah jika dipanggil dengan nama tersebut." Lalu turunlah ayat ini: {Dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk}.

【170】

Sunan Abu Daud 4312: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Zaid bin Abu Az Zarqa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Sa'd] dari [Zaid bin Aslam] dari [Bapaknya] bahwa Umar Ibnul Khaththab radliyallahu 'anhu pernah memukul anaknya yang berjuluk Abu Isa, dan [Al Mughirah bin Syu'bah] juga berjuluk Abu Isa. Umar lalu berkata kepadanya: "Tidakkah cukup jika kamu dijuluki dengan Abu Abdullah?" Ia menjawab: "Yang memberi julukan itu adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Umar menimpali: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah diampuni dosanya baik yang lalu atau yang akan datang. Sementara kita berada dalam keadaan kita." Dan Al Mughirah tetap saja dijuluki dengan Abu Abdullah hingga meninggal.

【171】

Sunan Abu Daud 4313: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Aun] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] dan [Muhammad bin Mahbub] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Abu Utsman] -Ibnul Mahbub memberinya nama Al Ja'd- dari [Anas bin Malik] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda kepadanya: "Wahai anakku." Abu Dawud berkata: "Aku mendengar Yahya bin Ma'in memuji Muhammad bin Mahbub, ia mengatakan: "Dia banyak meriwayatkan hadits."

【172】

Sunan Abu Daud 4314: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] dan [Abu Bakar bin Abu Syaibah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ayyub As Sakhtiyani] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Buatlah nama seperti namaku dan jangan membuat julukan seperti julukanku." Abu Dawud berkata: "Abu Shalih juga meriwayatkannya dari [Abu Hurairah] seperti itu. Demikian juga riwayat [Abu Sufyan] dari [Jabir] dan [Salim bin Abu Al Ja'd] dari [Jabir], dan [Sulaiman Al Yasykuri] dari [Jabir], dan [Ibnul Munkadir] dari [Jabir] seperti mereka, dan [Anas bin Malik]."

【173】

Sunan Abu Daud 4315: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa membuat nama seperti namaku maka jangan membuat julukan seperti julukanku. Dan barangsiapa membuat julukan seperti julukanku maka jangan membuat nama seperti namaku." Abu Dawud berkata: "Dan yang meriwayatkan dengan makna seperti ini adalah [Ibnu Ajlan], dari [Bapaknya], dari [Abu Hurairah]." Diriwayatkan juga dari [Abu Zur'ah], dari [Abu Hurairah] dengan perbedaan dua riwayat. Demikian juga riwayat ['Abdurrahman bin Abu Amrah], dari [Abu Hurairah] juga berbeda dalam periwayatannya. Riwayat [Ats Tsauri] dan [Ibnu Juraij] sebagaimana hadits yang disebutkan oleh [Abu Az Zubair]. Adapun riwayat [Ma'qil bin Ubaidullah] sebagaimana hadits yang disebutkan oleh Ibnu Sirin. Dan ada dua perbedaan riwayat dalam hadits yang disebutkan oleh [Musa bin Yasar] dari [Abu Hurairah] yakni antara [Hammad bin Khalid] dan [Ibnu Fudaik]."

【174】

Sunan Abu Daud 4316: Telah menceritakan kepada kami [Utsman] dan [Abu Bakar] -keduanya anak Abu Syaibah- mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Fithr] dari [Mundzir] dari [Muhammad Ibnul Hanafiyah] ia berkata: Ali radliyallahu 'anhu berkata: Aku bertanya: "Wahai Rasulullah, jika sepeninggalmu nanti aku mempunyai anak lagi maka aku akan memberi nama seperti namamu dan memberi julukan seperti julukanmu." Beliau menjawab: "Ya." Tetapi Abu Bakr tidak menyebutkan "aku berkata", ia berkata: "Ali radliyallahu 'anhu berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."

【175】

Sunan Abu Daud 4317: Telah menceritakan kepada kami [An Nufaili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Imran Al Hajabi] dari neneknya [Shafiyah binti Syaibah] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha ia berkata: Seorang wanita datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku melahirkan seorang anak laki-laki, lalu aku memberinya nama Muhammad, dan memberinya julukan Abu Al Qasim. Tetapi aku diberitahu bahwa engkau membenci hal itu?" beliau menjawab: "Siapa yang menghalalkan namaku dan mengharamkan julukanku?" Atau beliau mengatakan: "Siapa yang mengharamkan julukanku dan menghalalkan namaku?"

【176】

Sunan Abu Daud 4318: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari [Anas bin Malik] ia berkata: "Suatu kali Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang kepada kami, sementara kami mempunyai adik kecil yang dijuluki Abu Umair. Burung kecil miliknya yang biasa ia ajak main bersama mati. Lalu suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam masuk dan menemuinya sedang bersedih, beliau bertanya: "Apa yang sedang terjadi dengannya?" orang-orang menjawab: "Burung kecilnya mati." Beliau lantas bersabda: "Wahai Abu Umair, apa yang sedang dilakukan oleh burung kecilmu?"

【177】

Sunan Abu Daud 4319: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] dan [Sulaiman bin Harb] secara makna, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha Ia berkata: "Wahai Rasulullah, semua sahabat-sahabatku mempunyai julukan?" beliau menjawab: "Kalau begitu, julukilah dirimu dengan nama anakmu, Abdullah." Yaitu anak saudara perempuannya. Musaddad berkata: "Maksudnya adalah Abdullah bin Az Zubair, maka ia diberi julukan Ummu Abdullah." Abu Dawud berkata: "Demikianlah yang dikatakan oleh [Qurran bin Tammam] dan [Ma'mar]. Semuanya dari [Hisyam] seperti itu. [Abu Usamah] meriwayatkannya dari [Hisyam] dari [Abbad bin Hamzah]. Sebagaimana [Hammad bin Salamah] dan [Maslamah bin Qa'nab] juga meriwayatkannya dari [Hisyam], hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Usamah."

【178】

Sunan Abu Daud 4320: Telah menceritakan kepada kami [Haiwah bin Syuraih Al Hadhrami] -Imam masjid Himsha- berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah Ibnul Walid] dari Dlubarah bin Malik Al Hadhrami dari [Bapaknya] dari ['Abdurrahman bin Jubair bin Nufair] dari [Bapaknya] dari Sufyan bin Asid Al Hadlrami ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebuah penghianatan yang sangat besar adalah jika engkau menyampaikan suatu pembicaraan kepada saudaramu, ia mempercayai ucapanmu sementara kamu bohong kepadanya dengan ucapan itu."

【179】

Sunan Abu Daud 4321: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Al Auza'i] dari [Yahya] dari [Abu Qilabah] ia berkata: Abu Mas'ud berkata kepada [Abu Abdullah], atau Abu Abdullah berkata kepada Abu Mas'ud: "Apakah kamu mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan tentang ucapan 'menurut sangkaan mereka'? ia menjawab: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seburuk-buruk ucapan yang digunakan oleh seseorang sebagai kendaraan adalah ungkapan 'menurut sangkaan mereka' (maksudnya: seseorang menyampaikan berita kepada orang lain hanya berdasarkan dari berita yang tidak jelas, atau sangkaan-sangkaan orang saja)." Abu Dawud berkata: "Abu Abdullah maksudnya adalah Hudzaifah."

【180】

Sunan Abu Daud 4322: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudhail] dari [Abu Hayyan] dari [Yazid bin Hayyan] dari [Zaid bin Arqam] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah di hadapan mereka dengan mengatakan: "Amma ba'du."

【181】

Sunan Abu Daud 4323: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Al Laits bin Sa'd] dari [Ja'far bin Rabi'ah] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jangan sekali-kali kalian mengatakan -kebun anggur- dengan lafadh Al Karam (mulia), sebab Al Karam artinya adalah seorang laki-laki muslim. Tetapi hendaklah kalian katakan hadaiqul a'nab 'kebun anggur'."

【182】

Sunan Abu Daud 4324: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Ayyub] dan [Habib bin Asy Syahid] dan [Hisyam] dari [Muhammad] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jangan sekali-kali kalian memanggil Abdi (budak laki-lakiku) dan amati (budak wanitaku). Dan jangan sekali-kali hamba sahaya memanggil Rabbi (pemeliharaku yang laki-laki) atau Rabbati (pemeliharaku yang wanita). Hendaklah seorang tuan memanggilnya dengan fataya (pelayan laki-lakiku) atau fatati (pelayan perempuanku), dan budak memanggil dengan sayyidi (tuan laki-lakiku) dan sayyidati (tuan wanitaku). Sebab kalian semua adalah Mamluk (budak) dan yang menjadi Rabb (pemelihara) adalah Allah azza wa jalla semata." Telah menceritakan kepada kami [Ibnu As Sarh] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Amru bin Al Harits] bahwa [Abu Yunus] menceritakan kepadanya dari [Abu Hurairah] tentang hadits ini. Hanya saja ia tidak menyebutkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hendaklah ia mengatakan Sayyidi (tuanku) dan Maulaya (junjunganku)."

【183】

Sunan Abu Daud 4325: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Umar bin Maisarah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Qatadah] dari [Abdullah bin Buraidah] dari [Bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jangan menyebut tuan untuk seorang munafik, sebab jika ia jadi tuan, berarti kalian telah membuat Rabb kalian 'azza wa jalla murka."

【184】

Sunan Abu Daud 4326: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif] dari [Bapaknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jangan sekali-kali salah seorang dari kalian mengatakan khabutsat nafsi (diriku kotor), tetapi katakanlah laqisat nafsi (diriku jelek)."

【185】

Sunan Abu Daud 4327: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya] dari ['Aisyah radliallahu 'anha] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jangan sekali-kali salah seorang dari kalian mengatakan Jasyat nafsi (diriku kacau) tetapi katakanlah laqisat nafsi (diriku buruk)."

【186】

Sunan Abu Daud 4328: Telah menceritakan kepada kami [Abul Walid Ath Thayalisi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] dari [Abdullah bin Yasar] dari [Hudzaifah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jangan kalian mengatakan 'Allah dan Fulan berkehendak', tetapi katakanlah 'Allah berkehendak kemudian fulan'."

【187】

Sunan Abu Daud 4329: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan bin Sa'id] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdul Aziz bin Rufai'] dari [Tamim Ath Tha`i] dari [Adi bin Hatim] berkata: Seorang khatib berkhutbah di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia mengatakan: "Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya maka ia telah mendapat pentunjuk dan siapa yang bermaksiat kepada keduanya." Beliau lalu bersabda: "Berdirilah!" Atau beliau mengatakan: "Pergilah! Seburuk-buruk khatib adalah engkau."

【188】

Sunan Abu Daud 4330: Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Baqiyyah] dari [Khalid] -maksudnya bin Abdullah- dari Khalid -maksudnya Khalid bin Al Hadzdza- dari [Abu Tamim] dari [Abul Malih] dari [seorang laki-laki] ia berkata: Aku membonceng di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka ketika hewan tunggangan beliau lambat saat berjalan aku berkata: "Celakalah setan ini." beliau lalu bersabda: "Jangan engkau berkata: 'Celakalah setan ini', sebab jika engkau berkata seperti itu ia (setan) akan semakin besar hingga seperti rumah seraya berkata 'demi kekuatanku'. Tetapi hendaklah engkau katakan 'Bismillah' (dengan menyebut nama Allah). Jika engkau ucapkan itu maka setan akan semakin kecil hingga seperti lalat."

【189】

Sunan Abu Daud 4331: Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] dari [Malik]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika engkau mendengar" -Musa menyebutkan-: "Jika seorang berkata 'manusia telah celaka', sesungguhnya dialah yang mencelakakan mereka." Abu Dawud berkata: Malik berkata: "Jika ia mengatakan begitu berangkat dari rasa sedih karena melihat kondisi mereka -yakni dalam urusan agama mereka-, maka menurutku itu tidak ada masalah. Tetapi jika ia mengatakan hal itu karena ta'ajub dengan diri sendiri dan merendahkan manusia lainnya, maka itulah yang tidak dibolehkan."

【190】

Sunan Abu Daud 4332: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Abu Labid] dari [Abu Salamah] ia berkata: "Aku mendengar [Ibnu Umar] berkata dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jangan sekali-kali kalian terkelabui oleh orang-orang badui atas nama shalat kalian (yakni orang-orang arab badui menamakan shalat isya' dengan 'Atamah (shalat malam) pent). Ketahuilah, bahwa shalat itu namanya adalah Isya, mereka menamakan begitu (Atamah) karena mereka memerah susu unta di waktu malam."

【191】

Sunan Abu Daud 4333: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mis'ar bin Kidam] dari [Amru bin Murrah] dari [Salim bin Abul Ja'd] ia berkata: Seorang laki-laki -Mis'ar berkata: menurutku lelaki itu berasal dari Khuza'ah- berkata: "Seandainya aku shalat, niscaya aku dapat istirahat." Dan seakan-akan orang-orang mencelanya karena ucapannya itu. Maka ia pun berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Bilal, dirikanlah shalat, buatlah kami istirahat dengannya."

【192】

Sunan Abu Daud 4334: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Isra'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Utsman Ibnul Mughirah] dari [Salim bin Abul ja'd] dari [Abdullah bin Muhammad Ibnul Hanafiyah] ia berkata: "Aku dan bapakku pergi berkunjung ke rumah salah [seorang kerabat] kami dari kalangan Anshar. Ketika waktu shalat tiba, ia berkata kepada sebagian keluarganya: "Wahai pelayan wanitaku, ambilkanlah aku air wudlu sehingga aku bisa shalat dan beristirahat." Abdullah berkata: Maka kami mengingkari atas apa yang ia ucapkan itu, tetapi justru ia ganti berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Bilal, berdirilah! Buatlah kami beristirahat dengan shalat."

【193】

Sunan Abu Daud 4335: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Zaid bin Abu Az Zarqa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Sa'd] dari [Zaid bin Aslam] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha ia berkata: "Aku tidak pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyandarkan seseorang kecuali kepada agama."

【194】

Sunan Abu Daud 4336: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Marzuq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Anas] ia berkata: Ada kekacauan yang terjadi di Madinah, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengendarai kuda milik Abu Thalhah, kemudian berkata: "Kami tidak melihat sesuatu pun" -atau beliau mengucapkan-: "Kami tidak melihat suatu kekacauan, dan kami mendapati kuda itu (berlari) bagaikan (ombak) laut."

【195】

Sunan Abu Daud 4337: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Al A'masy]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Dawud] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Wail] dari [Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jauhilah kebohongan, sebab kebohongan menggiring kepada keburukkan, dan keburukkan akan menggiring kepada neraka. Dan sungguh, jika seseorang berbohong dan terbiasa dalam kebohongan hingga di sisi Allah ia akan ditulis sebagai seorang pembohong. Dan hendaklah kalian jujur, sebab jujur menggiring kepada kebaikan, dan kebaikan akan menggiring kepada surga. Dan sungguh, jika seseorang berlaku jujur dan terbiasa dalam kejujuran hingga di sisi Allah ia akan ditulis sebagai orang yang jujur."

【196】

Sunan Abu Daud 4338: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad bin Musarhad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Bahz bin Hakim] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Bapaknya] ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Celakalah bagi orang yang berbicara lalu berdusta untuk membuat orang lain tertawa. Celakalah ia, celakalah ia."

【197】

Sunan Abu Daud 4339: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Ibnu Ajlan] bahwa [seorang laki-laki] dari budak Abdullah bin Amir bin Rabi'ah Al Adawi menceritakan kepadanya dari Abdullah bin Amir ia berkata: Suatu hari ibuku memanggilku, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah duduk di dalam rumah kami. Ibuku berkata: "Hai kemarilah, aku akan memberimu." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bertanya kepada ibuku: "Apa yang akan engkau berikan kepadanya?" Ibuku menjawab: "Aku akan memberinya Kurma." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada ibuku: "Jika kamu tidak jadi memberikan sesuatu kepadanya, maka itu akan ditulis sebagai kebohongan atasmu."

【198】

Sunan Abu Daud 4340: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Husain] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hafsh] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Khubaib bin 'Abdurrahman] dari [Hafsh bin Ashim] -Husain berkata dalam haditsnya- dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Cukuplah seseorang mendapatkan dosa, jika menceritakan setiap apa saja yang ia dengar." Abu Dawud berkata: "Hafsh tidak menyebutkan nama Abu Hurairah." Abu Dawud berkata: "Dan ia juga tidak menyandarkannya kecuali kepada Syaikh ini, yaitu Ali bin Hafsh Al Mada`ini."

【199】

Sunan Abu Daud 4341: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali] dari [Muhanna Abu Syibl] -Abu Dawud berkata: aku kurang bisa memahami dengan baik darinya- dari [Hammad bin Salamah] dari [Muhammad bin Wasi'] dari [Syutair] -Nashr berkata: maksudnya Syutair bin Nahhar- dari [Abu Hurairah] -Nashr berkata: yaitu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam-, beliau bersabda: "Berbaik sangka merupakan bagian dari ibadah yang baik." Abu Dawud berkata: "Muhanna adalah seorang tsiqqah (dapat dipercaya) yang berasal dari Bashrah."

【200】

Sunan Abu Daud 4342: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad Al Marwazi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Ali bin Husain] dari [Shafiyah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang beri'tikaf (berdiam diri di masjid), maka pada waktu malam aku mengunjungi beliau dan bercakap-cakap. Lalu aku berdiri untuk pulang, dan beliau juga ikut berdiri bersamaku untuk mengantarku -waktu itu Shafiyyah tinggal di rumah Usamah bin Zaid-. Lalu ada dua orang laki-laki Anshar melintas, ketika mereka melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka bergegas membuntuti. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Hendaklah kalian pelan-pelan, dia itu adalah Shafiyyah binti Huyay." Keduanya langsung berkata: "Maha Suci Allah, ya Rasulullah." Beliau bersabda: "Sesungguhnya setan mengalir dalam diri manusia seperti mengalirnya aliran darah. Maka aku takut dia akan memasukkan sesuatu ke dalam hati kalian." Atau beliau mengatakan: "(memasukkan) Keburukkan."

【201】

Sunan Abu Daud 4343: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Amir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Thahman] dari [Ali bin Abdul A'la] dari [Abu An Nu'man] dari [Abu Waqqash] dari [Zaid bin Arqam] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika seorang laki-laki memberi janji kepada saudaranya dan ia berniat untuk menepatinya, namun ia tidak dapat menepati dan datang untuk janjinya, maka ia tidak berdosa."

【202】

Sunan Abu Daud 4344: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya bin Faris An Naisaburi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sinan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Thahman] dari [Budail] dari [Abdul karim] dari [Abdullah bin Syaqiq] dari Bapaknya dari [Abdullah bin Abul Hamsa] ia berkata: "Aku pernah membeli sesuatu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebelum beliau diutus menjadi Nabi. Lalu beliau masih mempunyai sisa harga, maka aku memberi janji untuk datang menemuinya di tempat tersebut. Tetapi aku lupa dan baru ingat setelah tiga hari, lalu aku datang menemui beliau, dan ternyata beliau telah ada di tempat tersebut. Beliau bersabda: "Wahai anak muda, kamu telah memperberat diriku dengan membuatku berdiam diri di sini selama tiga (hari) untuk menunggumu." Abu Dawud berkata: "Muhammad bin Yahya menurut kami adalah Abdul Karim bin Abdullah bin Syaqiq." Abu Dawud berkata: "Beginilah riwayat itu sampai kepada kami, dari Ali bin Abdullah." Abu Dawud berkata: "Telah sampai kepadaku bahwa [Bisyr bin As Sari] meriwayatkannya dari [Abdul karim bin Abdullah bin Syaqiq]."

【203】

Sunan Abu Daud 4345: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Hisyam bin Urwah] dari [fatimah binti Al Mundzir] dari [Asma binti Abu Bakr] berkata: Seorang wanita berkata: "Wahai Rasulullah, aku mempunyai tetangga (maksudnya adalah wanita yang manjadi madunya atau istri kedua suaminya), maka apakah aku berdosa jika aku berhias dengan sesuatu yang belum pernah diberikan oleh suamiku agar ia (wanita yang menjadi madunya) merasa iri?" beliau menjawab: "Orang yang mengada-ada dengan sesuatu yang belum pernah diberikan kepadanya, seperti orang yang mengenakan dua pakaian palsu."

【204】

Sunan Abu Daud 4346: Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Baqiyyah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Khalid] dari [Humaid] dari [Anas] berkata: Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, berilah aku kendaraan." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kami akan memberimu anak unta." Laki-laki itu bertanya: "Apa yang bisa aku lakukan dengan anak unta?" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Bukankah unta dewasa juga dilahirkan oleh seekor unta yang pernah kecil?"

【205】

Sunan Abu Daud 4347: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ma'in] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Abu Ishaq] dari Abu Ishaq dari [Al 'Aizar bin Huraits] dari [An Nu'man bin Basyir] ia berkata: "Abu Bakr -semoga Allah merahmatinya- memohon izin untuk menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, tetapi ketika akan masuk ia mendengar suara 'Aisyah meninggi (seperti orang marah). Maka ketika Abu Bakr telah masuk ia memegang 'Aisyah untuk memukulnya seraya berkata: "Kenapa aku melihat kamu mengeraskan suara di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam!" lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menghalanginya hingga Abu Bakr keluar dengan membawa marah. Saat Abu Bakr keluar, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bagaimana pendapatmu ketika aku selamatkan kamu dari seorang laki-laki (murka Abu Bakr)?" Nu'man berkata: "Abu Bakr lalu berdiam diri di dalam rumah selama beberapa hari, setelah itu ia memohon izin lagi untuk menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan ia mendapati keduanya telah berbaikan. Lantas ia berkata kepada keduanya: "Sertakanlah aku dalam kedamaian kalian sebagaimana kalian telah menyertakanku dalam kemarahan kalian." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menimpali: "Kami telah lakukan, kami telah lakukan."

【206】

Sunan Abu Daud 4348: Telah menceritakan kepada kami [Muammal Ibnul Fadhl] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] dari [Abdullah Ibnul 'Ala] dari [Busr bin Ubaidullah] dari [Abu Idris Al Khaulani] dari [Auf bin Malik Al Asyja'i] ia berkata: Aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika terjadi perang Tabuk, waktu itu beliau sedang berada dalam sebuah tenda yang terbuat dari kulit. Maka aku ucapkan salam dan beliau menjawabnya. Beliau bersabda: "Masuklah." Aku bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah semua badanku boleh masuk?" Beliau menjawab: "Ya, semua badanmu boleh masuk." Lalu aku masuk." Telah menceritakan kepada kami Shafwan bin Shalih berkata: telah menceritakan kepada kami Al Walid berkata: telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abul Atikah ia berkata: "Ia hanya mengatakan 'apakah semua badanku boleh masuk', karena memang tendanya sangat kecil."

【207】

Sunan Abu Daud 4349: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Mahdi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Ashim] dari [Anas] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku: "Wahai si pemilik dua telinga."

【208】

Sunan Abu Daud 4350: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ibnu Abu Dzi`b]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin 'Abdurrahman Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'aib bin Ishaq] dari [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Abdullah bin As Saib bin Yazid] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] Bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jangan sekali-kali salah seorang dari kalian mengambil barang milik saudaranya, baik untuk bercanda atau sungguhan." Sulaiman berkata: "Untuk bercanda atau sungguhan. Maka barangsiapa mengambil tongkat milik saudaranya hendaklah ia kembalikan." Ibnu Basysyar tidak mengatakan 'Ibnu Yazid', dan ia berkata dalam riwayatnya (dengan kalimat): "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda."

【209】

Sunan Abu Daud 4351: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sulaiman Al Anbari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] dari [Al A'masy] dari [Abdullah bin Yasar] dari ['Abdurrahman bin Abu Laila] ia berkata: Para sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan kepadaku bahwa saat mereka sedang berjalan bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, salah seorang dari mereka tertidur. Lalu ada sebagian sahabat mengambil dan menarik tali yang ada bersamanya hingga orang yang tertidur itu kaget. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak halal bagi seorang muslim membuat kaget sesama saudaranya yang muslim."

【210】

Sunan Abu Daud 4352: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sinan Al Bahili] - dia singgah di suatu tempat bernama Awaqah- berkata: telah menceritakan kepada kami [Nafi' bin Umar] dari [Bisyr bin Ashim] dari [Bapaknya] dari [Abdullah] -Abu Dawud berkata: maksudnya adalah Abdullah bin Umar- ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah membenci laki-laki yang berlebihan dalam berbicara seperti sapi yang memainkan lidahnya."

【211】

Sunan Abu Daud 4353: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu As Sarh] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Abdullah Ibnul Musayyab] dari [Adh Dhahhak bin Syurahbil] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mempelajari keindahan bahasa untuk menjadikan hati orang-orang condong kepadanya, maka pada hari kiamat Allah tidak akan menerima ibadah wajib atau nafilahnya."

【212】

Sunan Abu Daud 4354: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari [Abdullah bin Umar] ia berkata: Dua orang laki-laki datang dari wilayah timur, mereka lalu berkhutbah hingga membuat orang-orang kagum -karena kafasihan penjelasannya-. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Sesungguhnya dalam penjelasan yang fasih dan menarik itu terdapat sihir." Atau beliau mengatakan: "Sesungguhnya sebagian dari penjelasan yang fasih dan menarik itu adalah sihir."

【213】

Sunan Abu Daud 4355: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Abdul hamid Al Bahrani] -ia membaca dalam buku Isma'il bin Ayyasy- dan telah menceritakan kepadanya [Muhammad bin Isma'il] anaknya, ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Dhamdham] dari [Syuraih bin Ubaid] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Zhabyah] berkata: Bahwa Amr bin Al Ash suatu hari pernah berkata -saat itu ada seorang laki-laki berdiri dan banyak berbicara- Amru berkata: "Sekiranya ia biasa saja dalam berbicara tentu itu lebih baik baginya. Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku berpandangan" atau beliau mengatakan: "Aku diperintahkan untuk sederhana dalam berbicara, sebab sederhana dalam berbicara adalah suatu kebaikan."

【214】

Sunan Abu Daud 4356: Telah menceritakan kepada kami [Abul Walid Ath Thayalisi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sekiranya mulut kalian penuh dengan muntahan, maka itu lebih baik dari pada penuh dengan syair." Abu Ali berkata: Telah sampai kepadaku dari Abu Ubaid, bahwa ia berkata: "Maksudnya adalah, hendaknya hatinya penuh dan tersibukkan dengan bacaan Al Qur'an dan dzikir kepada Allah. Sebab menurut kami, jika hati itu terisi penuh dengan Al Qur'an dan ilmu, maka kerongkongannya tidak akan terisi dengan syair. Dan sesungguhnya dalam kefasihan itu terdapat sihir. Ia berkata: "Seakan-akan makna dari 'penjelasan yang berlebihan' itu adalah dengan jalan memuji manusia dan meyakinkannya hingga hati orang lain berpaling kepada ucapannya. Lalu ia mencela orang lain dan meyakinkannya sehingga hati orang lain condong kepada perkataannya. Seolah-olah ia menyihir para pendengarnya dengan kefasihannya tersebut."

【215】

Sunan Abu Daud 4357: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnul Mubarak] dari [Yunus] dari [Az Zuhri] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin 'Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam] dari [Marwan bin Al Hakam] dari ['Abdurrahman bin Al Aswad bin Abu Yaghuts] dari [Ubay bin Ka'b] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di antara Syair (terkadang) ada hikmah."

【216】

Sunan Abu Daud 4358: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Simak] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Seorang Arab dusun datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata dengan suatu perkataan. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya dalam kefasihan itu terdapat sihir, dan dalam sya'ir terdapat hikmah."

【217】

Sunan Abu Daud 4359: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya bin Faris] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Tumailah] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Ja'far An Nahwi Abdullah bin Tsabit] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Shakhr bin Abdullah bin Buraidah] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya pada kefasihan itu ada sihir, pada ilmu itu ada kebodohan, pada sya'ir itu ada hikmah dan pada perkataan ada kelemahan (kebingungan)." Sha'sha'ah bin Shuhan berkata: "Benar apa yang dikatakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." Adapun maksud dari sabda beliau 'sesungguhnya dalam kefasihan terdapat sihir' adalah, bahwa terkadang seorang laki-laki yang salah lebih pandai dalam berargument dari orang yang berada di atas kebenaran, hingga penjelasannya dapat menyihir orang lain, lalu ia pun pergi dengan merampas kebenaran tersebut. Sedangkan maksud sabda beliau 'pada ilmu itu ada kebodohan' adalah, jika seorang alim memaksakan diri untuk mengetahui sesuatu yang ia tidak sanggupi, maka justru hal itu akan menjadikannya bodoh (berbicara tanpa ilmu). Adapun ucapannya 'pada sya'ir itu ada hikmah' adalah bahwa apa yang terkandung dalam sya'ir itu adalah nasihat-nasihat dan permisalan-permisalan yang bisa menjadi nasihat bagi orang banyak. Adapun maksud dari sabda beliau 'pada perkataan ada kelemahan (kebingungan)' adalah jika kamu memaparkan perkataan atau cerita kepada orang yang tidak ada urusan dan tidak menginginkannya."

【218】

Sunan Abu Daud 4360: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Khalaf] dan [Ahmad bin Abdah] secara makna, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id] ia berkata: "Umar melewati [Hassan] yang waktu itu sedang berada di dalam masjid sambil melantunkan sya'ir, umar kemudian melihat ke arahnya dengan tatapan mata yang tajam. Hassan lalu berkata: "Aku pernah membaca sya'ir, sementara disana ada orang yang lebih baik darimu." Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] dari [Abu Hurairah] dengan makna yang sama. Namun ia memberi tambahan: "Umar takut jika Hassan membantahnya dengan rekomendasi dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka ia pun membolehkannya."

【219】

Sunan Abu Daud 4361: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sulaiman Al Mishishi Luwain] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Az Zinad] dari [Bapaknya] dari [Urwah] dan [Hisyam] dari [Urwah] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meletakkan mimbar di masjid untuk Hassan, lalu Hassan berdiri di atasnya dan membela orang yang berkata buruk atas Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda: "Sesungguhnya Jibril akan bersama Hassan selama ia membela Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【220】

Sunan Abu Daud 4362: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad Al Marwazi] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ali bin Husain] dari [Bapaknya] dari [Yazid An Nahwi] dari [Ikrimah] dari Ibnu Abbas Ia membaca: {Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat} (Asy Syura: 224) ia berkata: "Allah menghapus ayat itu lalu memberi pengecualian." Kemudian Ibnu Abbas membaca: {Kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal shalih dan banyak menyebut nama Allah} (Asy Syura: 227)

【221】

Sunan Abu Daud 4363: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] dari [Malik] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Zufar bin Sha'sha'ah] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika selesai dari shalat subuh bertanya: "Apakah semalam ada seseorang dari kalian yang bermimpi?" Beliau melanjutkan: "Sesungguhnya tidak ada lagi yang tersisa setelahku (kematianku) sesuatu dari kenabian selain mimpi yang benar."

【222】

Sunan Abu Daud 4364: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Anas] dari [Ubadah bin Ash Shamit] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Mimpi seorang mukmin itu satu dari empat puluh enam bagian kenabian."

【223】

Sunan Abu Daud 4365: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab] dari [Ayyub] dari [Muhammad] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika waktu sudah semakin dekat, maka mimpi seorang mukmin dipastikan tidak akan bohong. Dan orang yang paling benar mimpinya adalah orang yang paling benar dalam ucapannya. Maka mimpi itu ada tiga: mimpi yang benar adalah kabar gembira dari Allah, mimpi yang menyedihkan adalah datang dari setan dan mimpi yang berasal dari lamunan-lamunan seorang. Jika salah seorang dari kalian bermimpi dengan sesuatu yang dibencinya, hendaklah ia bangun shalat dan jangan menceritakannya kepada manusia." Beliau melanjutkan: "Aku menyukai ikatan dan benci dengan belenggu, sebab ikatan adalah ketetapan dalam agama." Abu Dawud berkata: "Yang dimaksud dengan 'jika waktu sudah semakin dekat', yaitu jika waktu malam dan siang sudah berdekatan."

【224】

Sunan Abu Daud 4366: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Husyaim] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ya'la bin Atha] dari [Waki' bin Udus] dari pamannya [Abu Razin] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mimpi itu akan tetap berada bersama kaki burung (mengambang) selama tidak diceritakan, jika diceritakan maka akan terjadi." Abu Razin berkata: Aku mengira bahwa beliau mengatakan: "Janganlah kamu ceritakan kecuali kepada orang yang terdekat, atau orang yang bisa memberi nasihat."

【225】

Sunan Abu Daud 4367: Telah menceritakan kepada kami [An Nufaili] ia berkata: Aku mendengar [Az Zuhair] ia berkata: Aku mendengar [Yahya bin Sa'id] ia berkata: Aku mendengar [Abu Salamah] ia berkata: Aku mendengar [Abu Qatadah] ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mimpi baik itu datang dari Allah dan mimpi buruk itu datang dari setan. Maka, jika salah seorang dari kalian bermimpi dengan sesuatu yang tidak disukainya hendaklah meniup ke sisi kirinya tiga kali. Kemudian, hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah dari kejelekkannya, niscaya mimpi buruk itu tidak akan membahayakannya."

【226】

Sunan Abu Daud 4368: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Khalid Al Hamdani] dan [Qutaibah bin Sa'id Ats Tsaqafi] keduanya berkata: telah mengabarkan kepada kami [Al laits] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika salah seorang dari kalian bermimpi dengan sesuatu yang dibencinya, hendaklah meludah ke sisi kirinya, lalu berlindung kepada Allah dari setan sebanyak tiga kali. Setelah itu hendaknya ia berganti posisi dari posisinya semula."

【227】

Sunan Abu Daud 4369: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] bahwa [Abu Hurairah] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa melihatku dalam mimpi maka ia akan melihatku di saat sadar." Atau beliau mengatakan: "Sekan ia melihatku dalam alam nyata dan setan tidak akan dapat menyerupaiku."

【228】

Sunan Abu Daud 4370: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] dan [Sulaiman bin Dawud] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa membuat gambar (bernyawa), maka karenanya Allah akan menyiksanya pada hari kiamat hingga ia mampu meniupkan ruh ke dalam gambar tersebut, padahal ia tidak akan mampu. Barangsiapa berpura-pura bermimpi, maka akan dibebankan kepadanya untuk mengikat biji gandum. Dan barangsiapa mencuri dengar (menguping) pembicaraan suatu kaum yang mereka tidak suka jika didengar, maka pada hari kiamat telinganya akan disiram dengan timah panas."

【229】

Sunan Abu Daud 4371: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Tsabit] dari [Anas bin malik] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Semalam aku bermimpi seakan kami sedang berada di rumah milik Uqbah bin Rafi', lalu kami diberi hidangan kurma segar dari suku Ibnu Thab. Lalu aku takwilkan mimpi itu, bahwa kita akan mendapatkan kemuliaan di dunia dan balasan (yang baik) di akhirat dan agama kita akan berjaya."

【230】

Sunan Abu Daud 4372: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Suhail] dari [Ibnu Abu Sa'id Al Khudri] dari [Bapaknya] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian menguap hendaklah ia pegang mulutnya, sebab setan bisa masuk." Telah menceritakan kepada kami [Ibnul 'Ala] dari [Waki'] dari [Sufyan] dari [Suhail] seperti dalam hadits tersebut. Beliau bersabda: "Dalam shalat, hendaklah ia menahannya sebisa mungkin."

【231】

Sunan Abu Daud 4373: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Sa'id Al Maqburi] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah menyukai (orang yang) bersin dan benci dengan (orang yang) menguap. Maka jika salah seorang dari kalian menguap hendaklah menahannya sebisa mungkin dan jangan bersuara 'hah hah'. Sebab setan akan tertawa karenanya."

【232】

Sunan Abu Daud 4374: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ibnu Ajlan] dari [Sumay] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika bersin meletakkan tangan atau kainnya di mulut, lalu beliau menahan, atau beliau meredam suaranya dengannya." -Yahya masih merasa ragu-.

【233】

Sunan Abu Daud 4375: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin dawud bin Sufyan] dan [Khusyaisy bin Ashram] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Ibnul Musayyab] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Lima hal yang wajib dilakukan oleh seorang muslim kepada saudaranya: menjawab salam, menjawab bersin, memenuhi undangan, menjenguk saat sakit dan ikut mengiringi jenazah."

【234】

Sunan Abu Daud 4376: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Hilal bin Yasaf] ia berkata: Kami bersama [Salim bin Ubaid], lalu ada seorang laki-laki bersin dan mengucapkan: "Assalamu Alaikum (semoga keselamatan atas kamu)." Salim menjawab: "(semoga) untukmu dan untuk ibumu juga." Setelah itu Salim berkata lagi: "Semoga engkau akan mendapatkan apa yang aku ucapkan untukmu." Laki-laki itu ganti berkata: "Aku sangat berharap jika kamu tidak menyebutkan kebaikan atau pun keburukkan untuk ibuku." Salim berkata: "Aku hanya mengatakan sesuatu yang pernah dikatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika kami sedang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu ada seorang laki-laki yang bersin. Laki-laki itu kemudian mengucapkan: "Assalamu Alaikum (semoga keselamatan atas kamu)." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "(semoga) untukmu dan untuk ibumu juga." Kemudian beliau bersabda: "Jika salah seorang dari kalian bersin hendaklah memuji Allah (mengucapkan 'Alhamdulillah') -Lalu menyebutkan beberapa kata lafadz pujian-. Lalu hendaklah orang yang ada di sisinya mengucapkan 'YARHAMUKALLAH (semoga Allah merahmatimu). Dan hendaklah ia ganti mengucapkan kepada mereka YAGHFIRULLAHU LANA WA LAKUM (semoga Allah mengampuni kami dan kalian)." Telah menceritakan kepada kami [Tamim Ibnul Muntashir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ishaq] -yaitu Ibnu Yusuf- dari [Abu Bisyr Warqa] dari [Manshur] dari [Hilal bin Yasaf] dari [Khalid bin Arfajah] dari [Salim bin Ubaid Al Asyja'i] dengan hadits yang sama, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

【235】

Sunan Abu Daud 4377: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abdullah bin Abu Salamah] dari [Abdullah bin Dinar] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika salah seorang dari kalian bersin hendaklah mengucapkan 'AL HAMDULILLAH ALA KULLI HAL (Segala puji bagi Allah dalam setiap keadaan). Dan hendaklah saudaranya atau temannya mengucapkan YARHAMUKALLAHU (semoga Allah merahmatimu), lalu ia ganti mengucapkan YAHDIKUMULLAHU WA YUSHLIHU BALAKUM (semoga Allah memberi petunjuk kepada kalian dan memperbaiki keadaanmu)."

【236】

Sunan Abu Daud 4378: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ibnu Ajlan] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Abu Sa'id] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Jawablah bersin saudaramu hingga tiga kali, jika lebih dari itu berarti ia sakit pilek." Telah menceritakan kepada kami [Isa bin hammad Al Mishri] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Al laits] dari [Ibnu Ajlan] dari [Sa'id bin Abu Sa'id] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Aku tidak mengetahui kecuali bahwa ia telah memarfu'kan hadits itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan makna yang sama." Abu Dawud berkata: "Abu Nu'aim meriwayatkannya dari [Musa bin Qais], dari [Muhammad bin Ajlan], dari [Sa'id], dari [Abu Hurairah], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."

【237】

Sunan Abu Daud 4379: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdussalam bin Harb] dari [Yazid bin 'Abdurrahman] dari [Yahya bin Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari ibunya [Humaidah] -atau Ubaidah binti Ubaid bin Rifa'ah Az Zuraqqi- dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jawablah bersin hingga tiga kali, apabila kamu ingin menjawab (lagi) maka jawablah, dan jika tidak maka cukupkanlah."

【238】

Sunan Abu Daud 4380: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Abu Zaidah] dari [Ikrimah bin Ammar] dari [Iyas bin Salamah Ibnul Akwa'] dari [Bapaknya] ia berkata: "Seorang laki-laki bersin di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau mendoakannya: "YARHAMUKALLAHU (semoga Allah merahmatimu)." Kemudian orang itu bersin lagi, beliau pun bersabda: "Laki-laki itu sedang kena pilek."

【239】

Sunan Abu Daud 4381: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Hakim bin Ad Dailam] dari [Abu Burdah] dari [Bapaknya] ia berkata: "Orang-orang Yahudi sering bersin di hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan harapan beliau akan mengucapkan doa: "YARHAMUKALLAHU (semoga Allah merahmatimu)." Tetapi justru Nabi mengucapkan: "YAHDIKUMULLAHU WA YUSHLIHU BAALAKUM (semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki keadaan dirimu)."

【240】

Sunan Abu Daud 4382: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] secara makna, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman At Taimi] dari [Anas] ia berkata: Ada dua orang yang bersin di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau menjawab bersin salah seorang dari mereka dan membiarkan yang lain." Anas berkata: Beliau lalu ditanya: "Wahai Rasulullah, ada dua orang yang bersin, tapi mengapa engkau hanya menjawab untuk satu orang dan membiarkan yang lainnya?" beliau menjawab: "Orang ini memuji Allah (mengucapkan Alhamdulillah) sementara yang satunya tidak memuji Allah."

【241】

Sunan Abu Daud 4383: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Yahya bin Abu Katsir] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dari [Ya'isy bin Thakhfah bin Qais Al Ghifari] ia berkata: "Bapakku termasuk ahli suffah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Ikutlah bersamaku ke rumah 'Aisyah radliyallahu 'anha." Kami lalu ikut pergi bersamanya. Beliau bersabda: "Wahai 'Aisyah, berilah kami makanan." 'Aisyah kemudian membawa Hasyisyah (sejenis makanan yang terbuat dari biji gandum yang dilembutkan lalu ditaburi daging atau kurma), lalu kami pun memakannya." Kemudian beliau bersabda lagi: "Wahai 'Aisyah, berilah kami makanan." 'Aisyah kemudian membawa Haisah (sejenis makanan yang terbuat dari kurma, terigu dan minyak samin) yang berbentuk seperti burung, lalu kami pun memakannya." Beliau kemudian bersabda: "Wahai 'Aisyah, berilah kami minum." 'Aisyah kemudian membawa bejana yang berisi susu, lalu kami pun meminumnya." Beliau kemudian bersabda lagi: "Wahai 'Aisyah, berilah kami minum." 'Aisyah kemudian membawa bejana kecil, lalu kami pun meminumnya." Beliau kemudian bersabda: "Jika kalian mau silahkan menginap (di sini), dan jika mau silahkan tidur di dalam masjid." Perawi berkata: "Ketika aku tidur dalam masjid dengan telungkup, tiba-tiba di waktu sahur seseorang membangunkan aku dengan kakinya. Laki-laki itu berkata: "Ini adalah cara tidur yang dibenci oleh Allah." Lalu aku melihatnya dan ternyata laki-laki itu adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【242】

Sunan Abu Daud 4384: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami [Salim] -yaitu Ibnu Nuh- dari [Umar bin Jabir Al Hanafi] dari [Wa'lah bin 'Abdurrahman bin Watstsan] dari ['Abdurrahman bin Ali] -yaitu Ibnu Syaiban- dari [Bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa tidur di atas rumah yang tidak dipasang penghalang, maka tidak ada lagi tanggungan untukku."

【243】

Sunan Abu Daud 4385: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ashim bin Bahdalah] dari [Syahr bin Hausyab] dari [Abu Zhabyah] dari [Mu'adz bin Jabal] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidaklah seorang mukmin tidur dalam keadaan telah berdzikir dan suci, lalu bangun disebagian malam dan meminta kepada Allah kebaikan di dunia dan di akhirat kecuali Allah akan memberinya." [Tsabit Al Bunani] berkata: "Abu Dhabyah datang kepada kami, lalu ia menceritakan hadits ini kepada kami, dari [Mu'adz bin Jabal], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." Tsabit berkata: "Fulan berkata: "Aku telah berusaha untuk mengatakannya saat bangun tidur, tetapi aku tidak mampu."

【244】

Sunan Abu Daud 4386: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Salamah bin Kuhail] dari [Kuraib] dari [Ibnu Abbas] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bangun di waktu malam, kemudian beliau menyelesaikan hajatnya, lalu membasuh wajah dan tangannya dan tidur kembali." Abu Dawud berkata: "Yang dimaksud dengan menyelesaikan hajatnya adalah kencing."

【245】

Sunan Abu Daud 4387: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Khalid Al Hadzdza] dari [Abu Qilabah] dari [sebagian keluarga Ummu Salamah] ia berkata: "Kasur Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam itu seukuran tempat manusia ketika diletakkan dalam kubur. Sementara masjid beliau terletak dekat dengan kepala beliau."

【246】

Sunan Abu Daud 4388: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Aban] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ashim] dari [Ma'bad bin Khalid] dari [Sawa] dari [Hafshah] isteri nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika ingin tidur, beliau meletakkan tangan kananya di bawah pipi. Kemudian beliau membaca doa: 'Ya Allah, lindungilah aku dari siksa-Mu pada hari Engkau bangkitkan hamba-hambamu.' Sebanyak tiga kali."

【247】

Sunan Abu Daud 4389: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamir] ia berkata: Aku mendengar [Manshur] menceritakan dari [Sa'd bin Ubaidah] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Al bara bin Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadaku: "Jika engkau ingin tidur, maka berwudlulah seperti wudlumu untuk shalat. Lalu tidurlah pada sisi sebelah kanan, dan bacalah: "Ya Allah, Ya Tuhanku, aku serahkan diriku kepada-Mu dan aku titipkan perkaraku kepada-Mu, dan aku serahkan ragaku kepada-Mu dengan penuh rasa takut (ditolak) dan rasa harap (diterima). Tidak ada tempat untuk berlindung dan menyelamatkan diri dari-Mu kecuali kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab-Mu yang Engkau turunkan kepada Nabi-Mu yang Engkau utus)." Beliau lalu bersabda: "Jika kamu meninggal, maka kamu meninggal dalam keadaan suci di atas fitrah, dan jadikanlah itu akhir dari yang kamu ucapkan." Al Bara berkata: Aku berkata: "Aku lalu minta agar doa itu disebutkan semuanya." Aku berkata: "dan dengan Rasul-mu yang telah Engkau utus." Beliau bersabda: "Tidak, (tapi ucapkanlah) 'Dan dengan Nabi-Mu yang telah Engaku utus'." Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Fithr bin Khalifah] ia berkata: Aku mendengar [Sa'd bin Ubaidah] ia berkata: Aku mendengar [Al Bara bin Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadaku: "Jika kamu beranjak ke kasurmu dalam keadaan suci, maka jadikanlah tangan kananmu sebagai bantal." Kemudian ia menyebutkan sebagaimana hadits tersebut. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdul Malik Al Ghazzal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dan [Manshur] dari [Sa'd bin Ubaidah] dari [Al Bara] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan hadits yang sama." Sufyan berkata: "Salah seorang dari keduanya -antara Al A'masy dan Manshur- menyebutkan: "Jika kamu mendatangi kasurmu dalam keadaan suci." Sementara yang lain menyebutkan: "Berwudlulah seperti wudlumu untuk shalat." Lalu hadits tersebut disebutkan dengan sempurna."

【248】

Sunan Abu Daud 4390: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Rib'i] dari [Hudzaifah] ia berkata: Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ingin tidur, beliau membaca: "ALLAHUMMA BISMIKA AHYAA WA AMUUT (Ya Allah, dengan nama-Mu aku hidup dan mati)." Dan jika bangun beliau membaca: "Al HAMDULILLAHILLADZII AHYAA NAA BA'DAMAA AMAATANAA WA ILAIHIN NUSYUUR (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami mati, dan kepadan-Nya kami akan kembali)."

【249】

Sunan Abu Daud 4391: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Umar] dari [Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian ingin beranjak ke kasurnya hendaklah ia mengibas-ngibas kasurnya dengan bagian dalam sarungnya, sebab ia tidak mengetahui apa yang telah terjadi pada kasur tersebut sepeninggalnya. Kemudian hendaklah ia berbaring pada sisi sebelah kanan dan membaca: BISMIKA RABBII WA DLA'TU JANBII WA BIKA ARFA'UHU IN AMSAKTA NAFSII FARHAMHAA WA IN ARSALTAHAA FAHFADH-HAA BIMAA TAHFADHU BIHI 'IBAADAKASH SHAALIHIIN (Dengan nama-Mu ya Allah, aku letakkan tubuhku (tidur) dan dengan nama-Mu pula aku mengangkatnya. Jika Engkau genggam jiwaku maka sayangilah ia, dan jika Engkau lepaskan maka jagalah ia sebagaimana Engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang shalih)."

【250】

Sunan Abu Daud 4392: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wuhaib]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Wahab bin Bariyyah] dari [Khalid] seperti itu, dari [Suhail] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwasanya Jika beliau ingin beranjak ke atas kasurnya, beliau membaca: "ALLAHUMMA RABBAS SAMAWAATI WA RABBAL ARDLI WA RABBA KULLA SYAI IN FAALIQAL HABBI WANNAWA MUNAZZILATTAURAATI WAL INJIILI WAL QUR`AANI A'UUDZU BIKA MIN SYARRI KULLI DZII SYARRIN ANTA AAKHIDZUN BINAASHIYATI HI ANTAL AWWALU FALAISA QABLAKA SYAI`UN WA ANTAL AKHIRU FALAISA BA'DAKA SYAI`UN WA ANTA ADH DHAAHIRU FALAISA FAUQAKA SYAI`UN WA ANTAL BAATHINU FALAISA DUUNAKA SYAI`UN (Ya Allah, Tuhan langit dan bumi, Tuhan segala sesuatu, yang membela biji dan atom, yang menurunkan taurat, Injil dan Al-Qur'an. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan segala sesuatu yang memiliki kajahatan, Engkau-lah yang mengendalikannya. Engkau yang Maha Awal, tidak ada sesuatu sebelum-Mu. Engkau Maha Akhir, tidak ada sesuatu setelah-Mu. Engkau Maha Zhahir, tidak ada sesuatu melebihi-Mu. Engkau Maha Bathin, tidak ada sesuatu di bawah-Mu)." Wahb menambahkan dalam haditsnya: "IQDLI ANNIDDAINA WA AGHBINII MINAL FAQRI (tunaikanlah hutangku, dan jauhkanlah aku dari kafakiran)."

【251】

Sunan Abu Daud 4393: Telah menceritakan kepada kami [Al Abbas bin Abdul Azhim Al Anbari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Ahwash] -yaitu Ibnu Jawwab- berkata: telah menceritakan kepada kami [Ammar bin Zuraiq] dari [Abu Ishaq] dari [Al Harits] dan [Abu Maisarah] dari [Ali] -semoga Allah merahmatinya- dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ketika akan tidur beliau membaca: "ALLAHUMMA INNI A'UUDZU BIWAJHIKAL KARIM WA KALIMAATIKATTAAMMAH MIN SYARRI MAA ANTA AAKHIDZUN BINAASHIYATIHI ALLAHUMMA ANTA TAKSYIFUL MAGHRAM WAL MA`TSAM ALLAHUMMA LAA YUHZAMU JUNDUKA WALAA YUKHLAFU WA'DUKA WALAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL JADDU SUBHAANAKA WA BIHAMDIKA" (Ya Allah, aku berlindung dengan wajahMu yang mulia dan dengan kalimatMu yang sempurna dari keburukan apa saja yang Engkau genggam ubun-ubunnya. Ya Allah, Engkau yang melunasi hutang dan mengampuni dosa. Ya Allah, tentaraMu tidak akan terkalahkan, janjiMu pasti terlaksana dan tidak akan bermanfaat kekayaan orang yang kaya di hadapanMu, maha suci Engkau dan segala puji bagiMu).

【252】

Sunan Abu Daud 4394: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Anas] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika ingin berbaring di atas kasurnya beliau membaca: "ALHAMDULILLAHILLADZI ATH'AMANAA WA SAQAANAA WA KAFAANAA WA AAWAANAA FAKAM MIMMAN LAA KAAFIA LAHU WA LAA MU`WIYA (Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum, yang mencukupkan dan melindungi kami, berapa banyak orang yang tidak mempunyai pemberi kecukupan dan perlindungan)."

【253】

Sunan Abu Daud 4395: Telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Musafir At Tinnisi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hassan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hamzah] dari [Tsaur] dari [Khalid bin ma'dan] dari [Abul Azhar Al Anmari] berkata: Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ingin tidur di waktu malam beliau membaca: "BISMILLAHI WADLA'TU JANBII ALLAHUMMAGHFIRLI DZANBII WA AKHSI` SYAITHAANII WA FUKKA RIHAANII WAJ'ALNII FINNADIYYIL A'LA (dengan nama Allah aku meletakkan ragaku. Ya Allah ya Tuhanku, ampunilah dosaku, usirlah setanku, lepaskan belengguku dan kumpulkanlah aku bersama para malaikat yang mulia." Abu Dawud berkata: "Hadits ini diriwayatkan oleh [Abu Hammam Al Ahwazi] dari [Tsaur], demikian menurut [Abu Zuhair Al Anmari]."

【254】

Sunan Abu Daud 4396: Telah menceritakan kepada kami [An Nufaili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [farwah bin Naufal] dari [Bapaknya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Naufal: "Bacalah 'QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUUN (Katakanlah: Wahai orang-orang kafir), dan tidurlah setelah membacanya hingga selesai, sebab itu adalah pembebas dari perbuatan syirik."

【255】

Sunan Abu Daud 4397: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Yazid bin Khalid bin Mauhab Al Hamdani] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mufadhdal Ya'niyani bin Fadhalah] dari [Uqail] dari [Ibnu Syihab] dari [Urwah] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata: "Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ingin beranjak ke kasur pada tiap malamnya, beliau menyatukan kedua telapak tangan, lalu meniupnya dengan membacakan surat QULHUWAALLAHU AHAD, QUL A'UUDZU BIRABBIL FALAQ dan QUL A'UUDZU BIRABBINNAAS. Setelah itu beliau mengusapkan kedua telapak tangannya ke seluruh tubuh yang bisa dijangkaunya. Dan beliau memulai dari kepala, wajah dan bagian depan tubuhnya. Beliau melakukan hal itu tiga kali."

【256】

Sunan Abu Daud 4398: Telah menceritakan kepada kami [Muammal Ibnul Fadhl Al Harrani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] dari [Bahirah] dari [Khalid bin Ma'dan] dari [Ibnu Abu Bilal] dari [Irbadh bin Sariyah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa membaca Al Musabbihat (semua surat yang dimulai dengan lafadz sabbaha) sebelum tidur. Beliau bersabda: "Sesungguhnya pada surat-surat itu ada ayat yang lebih utama dari seribu ayat."

【257】

Sunan Abu Daud 4399: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdu Ash Shammad] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Husain] dari [Ibnu Buraidah] dari [Ibnu Umar] Bahwasanya ia menceritakan kepadanya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika ingin berbaring membaca: "ALHAMDULILLAHILADZI KAFAANII WA AAWAANII WA ATH'AMANII WA SAQAANII WALLADZII MANNA 'ALAYYA FA AFDLALA WALLADZII A'THAANII FA AJZALA AL HAMDULILLAHI 'ALAA KULLI HAALIN ALLAHUMMA RABBA KULLI SYAI`IN WA MALIKAHU WA ILAHA KULLI SYAI`IN A'UUDZU BIKA MINANNAR (Segala puji bagi Allah yang telah mencukupi dan melindungiku, memberi makan dan minum kepadaku, melimpahkan karunia dan melebihkannya, dan Tuhan yang memberi dan memperbanyaknya. Segala puji bagi Allah dalam setiap keadaan. Ya Allah, Tuhan yang memelihara segala sesuatu dan yang memilikinya, Tuhan segala sesuatu, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka)."

【258】

Sunan Abu Daud 4400: Telah menceritakan kepada kami [Hamid bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ahsim] dari [Ibnu Ajlan] dari [Al Maqburi] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa berbaring dan tidak berdzikir kepada Allah, maka pada hari kiamat baginya tidak ada sesuatu kecuali kerugian. Dan barangsiapa duduk dan tidak berdzikir kepada Allah, maka pada hari kiamat baginya tidak ada sesuatu kecuali kerugian."

【259】

Sunan Abu Daud 4401: Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Ibrahim Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid] ia berkata: [Al Auza'i] berkata: telah menceritakan kepadaku [Umair bin Hani] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Junadah bin Abu Umayyah] dari [Ubadah bin Ash Shamit] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa terbangun di malam hari dan ketika bangun ia membaca: "LAA ILAAHA ILLAAHU WAHDAHU LAA SYARIIKALAH LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA 'ALAA KULLI SYAI`IN QADIIR, SUBHAANALLAAHI WAL HAMDULILLAHI WA LAA ILAAHA ILLAAHU WAALLAHU AKBAR WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAHI (Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya semua kerajaan dan bagi-Nya semua pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Maha Suci Allah, segala puji hanya milik Allah, tidak ada Ilah (Tuhan yang wajib diibadahi) selain Allah, Allah Maha Besar, tidak ada daya dan kekuatan melainkan hanya dengan Allah). Kemudian berdoa RABBIGHFIRLII (Ya Allah ampunilah aku) -Al Walid menyebutkan- Atau beliau mengatakan: "Lalu berdoa maka doanya akan diterima. Jika ia berdiri wudlu lalu shalat, maka shalatnya akan diterima."

【260】

Sunan Abu Daud 4402: Telah menceritakan kepada kami [Hamid bin Yahya] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Abdurrahman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id] -maksudnya bin Abu Ayyub- ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdullah Ibnul Walid] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata: "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bangun di waktu malam beliau membaca: "LAA ILAAHA ILLA ANTA SUBHAANAKA ALLAHUMMA ASTAGHFIRUKA LIDZANBII WA AS`ALUKA RAHMATAKA ALLAHUMMA ZIDNII 'ILMAN WA LAA TUZIGH QALBII BA'DA IDZ HADAITANII WA HABLII MIN LADUNKA RAHMATAN INNAKA ANTAL WAHHAAB (Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau ya Allah, aku meminta pengampunan kepada-Mu untuk dosaku, dan aku meminta rahmat-Mu. Ya Allah, tambahkanlah ilmu kepadaku, jangan Engkau condongkan hatiku kepada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk. Dan karuniakanlah kepadaku rahmat dari sisi Engkau. Karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)."

【261】

Sunan Abu Daud 4403: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] secara makna, dari [Al Hakam] dari [Ibnu Abu Laila] berkata: [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali] ia berkata: "Fathimah mengeluh kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam perihal tangannya yang lecet. Suatu ketika didatangkan tawanan kepada beliau, maka Fathimah pun datang kepada beliau meminta (tawanan sebagai budak), namun ia tidak mendapati beliau. Akhirnya permintaan itu ia sampaikan kepada 'Aisyah. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam datang, 'Aisyah menyampaikan hal itu kepada beliau. Akhirnya beliau dan 'Aisyah datang menemui kami yang waktu itu telah tidur. Maka kami pun bangun, tetapi beliau bersabda: "Tetaplah kalian di tempat kalian." Beliau datang dan duduk di antara kami, sehingga aku dapat merasakan dinginnya kedua telapak kaki beliau di dadaku. Beliau lalu bersabda: "Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang lebih berharga dari apa yang kalian minta? Jika kalian akan tidur maka bacalah tasbih sebanyak tiga puluh tiga, tahmid tiga puluh tiga dan takbir tiga puluh empat kali. Maka itu akan lebih baik bagi kalian dari seorang budak." Telah menceritakan kepada kami [Muammal bin Hisyam Al Yasykuri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] dari [Al Jurairi] dari [Abu Al Ward bin Tsumamah] ia berkata: [Ali] berkata kepada Ibnu A'bud: "Maukah jika aku sampaikan sebuah hadits dariku dan dari Fathimah puteri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? Fathimah adalah anak kesayangannya, dan ia menjadi isteriku. Dia selalu menumbuk dengan gilingan hingga membekas pada tangannya, selalu mengambil air minum dengan geriba hingga membekas pada tengkuknya, selalu menyapu rumah hingga kotor bajunya, selalu masak dengan periuk hingga menghitam bajunya, hingga hal itu menjadikan dia kepayahan. Lalu kami mendengar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kedatangan budak (tawanan). Maka aku berkata kepada Fathimah: "Sekiranya kamu mau datang kepada bapakmu dan meminta seorang budak, tentu itu akan cukup untuk membantumu." Lalu ia mendatangi beliau, tetapi waktu itu banyak orang-orang yang baru masuk Islam di sisi Nabi hingga membuatnya malu, ia pun kembali pulang. Keesokan harinya beliau datang menemui kami, sementara kami sedang berada di balik selimut. Beliau lantas duduk di sisi kepala Fathimah, tetapi Fathimah memasukkan kepalanya ke dalam selimut karena malu dengan bapaknya (Rasulullah). Akhirnya beliau bersabda: "Apa yang kamu butuhkan kemarin saat datang kepada keluarga Muhammad." Fathimah diam. Hal itu beliau ulangi hingga dua kali. Maka aku pun berkata: "Wahai Rasulullah, aku akan ceritakan kepadamu. Sesungguhnya Fathimah di sisiku selalu menumbuk dengan gilingan hingga membekas pada tangannya, selalu mengambil air dengan geriba hingga membekas pada tengkuknya, selalu menyapu rumah hingga bajunya kotor dengan debu dan selalu memasak dengan periuk hingga bajunya menghitam. Lalu sampai berita kepada kami engkau kedatangan budak (tawanan) atau pembantu, maka aku berkata kepadanya: 'Mintalah kepada Nabi seorang pembantu'. Lalu ia menyebutkan makna hadits Al Hakam dan menyempurnakan." Telah menceritakan kepada kami [Abbas Al Anbari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Amru] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad] dari [Yazid bin Al Had] dari Muhammad bin Ka'b Al Quradhi dari [Syabats bin Rib'i] dari [Ali Alaihissalam] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti hadits tersebut. Di dalamnya ia (perawi) menyebutkan: Ali berkata: "Aku tidak pernah meninggalkannya sejak aku mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kecuali pada malam perang Shiffin, pada akhir malam aku mengingatnya hinga aku pun membacanya."

【262】

Sunan Abu Daud 4404: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Atha bin As Saib] dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Amr] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Ada dua perkara, sekiranya keduanya itu selalu dijaga oleh seorang muslim, maka ia akan masuk surga. Dua perkara itu sangat mudah untuk dikerjakan, tetapi sedikit yang mau melaksanakannya, yaitu: setiap selesai shalat mengucapkan tasbih sebanyak sepuluh kali, tahmid sepuluh kali, dan takbir sepuluh kali. Hal itu akan sama dengan seratus lima puluh dengan lisan dan seribu lima ratus dalam timbangan. Membaca takbir sebanyak tiga puluh empat jika akan tidur, membaca tahmid sebanyak tiga puluh tiga dan membaca tasbih sebanyak tiga puluh tiga, maka itu adalah seratus dalam hitungan lisan dan seribu dalam hitungan timbangan." Sungguh, aku telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menghitungnya dengan tangan. Lau para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, dua hal itu mudah untuk dilakukan tetapi kenapa sedikit yang melakukannya?" beliau menjawab: "Setan datang kepada salah seorang dari kalian saat tidur, lalu dia akan menidurkan kalian sebelum kalian membacanya. Setan juga datang saat shalat, lalu dia akan mengingatkan semua keperluannya sebelum ia membacanya." Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] ia berkata: telah menceritakan kepadaku Ayyasy bin Uqbah Al Hadlrami dari Al fadll bin Hasan Adl Dlamri bahwa [Ibnu Ummul Hakam] atau Dlaba'ah -keduanya puteri Az Zubair- ia menceritakan kepadanya dari salah seorang dari mereka, bahwa ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendapatkan tawanan, lalu aku dan saudaraku Fathimah binti Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, pergi menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian kami mengadukan semua permasalahan kami dan minta agar beliau memerintahkan (petugasnya) memberikan budak kepada kami. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda: "Kalian telah di dahului oleh anak-anak yatim Badr (anak-anak yang bapaknya meninggal di Badr)." Kemudian ia menyebutkan kisah hadits tasbih. Beliau bersabda: "Setiap selesai dari melaksanakan shalat." Namun tidak menyebutkan ketika akan tidur.

【263】

Sunan Abu Daud 4405: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Ya'la bin Atha] dari [Amru bin Ashim] dari [Abu Hurairah] bahwa Abu Bakar Ash Shiddiq radliyallahu 'anhu berkata: "Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku beberapa bacaan yang bisa aku baca ketika pagi dan sore hari." Beliau bersabda: "Bacalah: ALLAHUMMA FAATIRAS SAMAWAATI WAL ARDLI AALIMAL GHAIBI WASY SYAHADAH RABBA KULLI SYAI`IN WA MALIIKAHU ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ANTA A'UUDZU BIKA MIN SYARRI NAFSII WA SYARRISY SYAITHAANI WA SYIRKIHI (Ya Allah, pencipta langit dan bumi, yang Maha Mengetahui yang Ghaib dan yang nyata. Tuhan Pengatur segala sesuatu dan Rajanya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan diriku, kejahatan setan dan sekutunya)." Beliau bersabda: "Bacalah saat pagi dan sore hari, atau saat engkau akan tidur."

【264】

Sunan Abu Daud 4406: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] dari [Suhail] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam jika pagi membaca: ALLAHUMMA BIKA ASHBAHNA WA BIKA AMSAINA WA BIKA NAHYAA WA BIKA NAMUUTU WA ILAIKAN NUSYUR (Ya Allah, karena Engkau kami berada di waktu pagi dan sore, karena Engkau kami hidup dan mati dan kepada-Mu kami akan kembali)." Dan apabila di sore hari beliau membaca: ALLAHUMMA BIKA AMSAINA WA BIKA NAHYA WA BIKA NAMUUTU WA ILAIKAN NUSYUUR (Ya Allah, karena Engkau kami berada di waktu sore dan karena Engkau kami hidup dan mati dan kepada-Mu kami akan kembali)

【265】

Sunan Abu Daud 4407: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Fudaik] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Abdurrahman bin Abdul Majid] dari [Hisyam Ibnul Ghaz bin Rabi'ah] dari [Makhul Ad Daimasyqi] dari [Anas bin Malik] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa ketika waktu pagi dan sore hari membaca: ALLAHUMMA INNI ASHBAHTU USYHIDUKA WA USYHIDU HAMALATA ARSYIKA WA MALAAIKATAKA WA JAMII'A KHALQIKA ANNAKA ANTAALLAHU LAA ILAAHA ILLA ANTA WA ANNA MUHAMMADAN ABDUKA WA RASUULUKA (Ya Allah, aku berada di waktu pagi bersaksi atas-Mu, dan kepada para pembawa Arsy-Mu, kepada semua malaikat, dan kepada semua mahkluk-Mu, bahwa Engkau adalah Allah yang tidak ada Tuhan selain Engkau, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Mu.) maka Allah akan membebaskan seperempat tubuhnya dari neraka, dan barangsiapa mengucapkannya sebanyak dua kali maka Allah akan membebaskan separuh tubuhnya dari neraka, dan barangsiapa yang mengucapkannya sebanyak tiga kali maka Allah akan membebaskan tiga perempat tubuhnya dari neraka, dan barangsiapa membacanya sebanyak empat kali maka Allah akan membebaskan semua anggota badannya dari neraka."

【266】

Sunan Abu Daud 4408: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Tsa'labah Ath Tha`i] dari [Ibnu Buraidah] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa ketika waktu pagi atau sore membaca: ALLAHUMMA ANTA RABBII LAA ILAAHA ILLA ANTA KHALAQTANII WA ANA ABDUKA WA ANA 'ALAA 'AHDIKA WA WA'DIKA MASTATHA'TU A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHANA'TU ABUU`U BINI'MATIKA WA ABUU`U BI DZANBII FAGHFIRLII INNAHU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLA ANTA (Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau ciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perjanjian-Mu dan aku akan menepati perjanjian-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan diriku, aku mengakui semua nikmat-Mu kepadaku dan dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang bisa mengampuni kecuali Engkau)." Lalu ia meninggal pada hari itu atau pada malam harinya, maka ia akan masuk ke dalam surga."

【267】

Sunan Abu Daud 4409: Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Baqiyyah] dari [khalid]. (dalam jalur lain disebutkan) telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Qudamah bin A'yun] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al Hasan bin Ubaidullah] dari [Ibrahim bin Suwaid] dari ['Abdurrahman bin Yazid] dari [Abdullah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam jika tiba waktu sore beliau membaca: "AMSAINA WA AMSAL MULKU LILLAHI LAA ILAAHA ILLAALLAHU WADAHU LAA SYARIIKALAHU (Kami berada di waktu sore dan kerajaan hanya milik Allah, tidak ada Tuhan selain Allah semata: tidak ada sekutu bagi-Nya)." Dalam hadits [Jarir] ditambahkan: Zubaid berkata: [Ibrahim bin Suwaid] menyebutkan: "LAA ILAAHA ILLAALLAHU WAHDAHU LAA SYARIIKALAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WAHUWA 'ALA KULLI SYAI`IN QADIIR RABBI AS`ALUKA KHAIRA MAA FI HAADZILLAILATI WA KHAIRA MAA BA'DAHAA WA A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA FI HAADZILLAILATI WA SYARRI MAA BA'DAHAA RABBI A'UUDZU BIKA MINAL KASALI WA MIN SUU`IL KIBARI -Al KUFRI- RABBI A'UUDZU BIKA MIN 'ADZAABINNAARI WA 'ADZAABIN FIL QABRI (Tidak tuhan yang disembah selain Engkau semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya semua kerajaan dan pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabb, aku minta kepada-Mu kebaikan malam ini dan kebaikan setelahnya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan malam ini dan keburukan setelahnya. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan dari buruknya kesombongan -dalam riwayat lain: dari kekafiran-. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur)." Dan jika tiba waktu pagi beliau juga membaca doa tersebut: "ASHBAHNAA WA ASHBAHAL MULKU LILLAHI" (kami berada di waktu pagi, dan kerajaan hanya milik Allah) Abu Dawud berkata: "Syu'bah meriwayatkannya dari [Salamah bin Kuhail], dari [Ibrahim bin Suwaid], ia menyebutkan: "MIN SUU`IL KIBARI" (dari buruknya kesombongan) dan tidak menyebutkan: SUU`IL KUFRI" (dari buruknya kekafiran).

【268】

Sunan Abu Daud 4410: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Aqil] dari [Sabiq bin Najiah] dari [Abu Sallam] Bahwasanya Suatu ketika ia berada di masjid Himsha, lalu ada [seorang laki-laki] melewatinya. Orang-orang lalu berkata: "Ini adalah pembantu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam!" maka ia pun berdiri menuju laki-laki tersebut dan berkata: "Ceritakanlah kepadaku sebuah hadits yang engkau dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yang engkau dengar secara langsung tanpa perantara orang lain. laki-laki itu berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengucapkan saat datang waktu pagi dan waktu sore: "RADLIINA BILLAHI RABBAN WA BIL ISLAAMI DIINAN WA BIMUHAMMADDIN RASUULAN (kami ridha Allah sebagai Rabb kami, Islam sebagai agama kami dan Muhammad sebagai rasul kami), melainkan telah wajib bagi Allah untuk meridlainya."

【269】

Sunan Abu Daud 4411: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hassan] dan [Isma'il] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Bilal] dari [Rabi'ah bin Abu 'Abdurrahman] dari [Abdullah bin Anbasah] dari Abdullah bin Ghannam Al Bayaadli bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengucapkan saat waktu pagi: ALLAHUMMA MAA ASHBAHA BII MIN NI'MATIN FAMINKA WAHDAKA LAA SYARIIKA LAKA FALAKAL HAMDU WA LAKASY SYUKRU (Ya Allah, pagi ini tidak ada nikmat yang ada padaku kecuali dari-Mu semata, tidak ada sekutu bagi-Mu. Maka bagi-Mu lah segala puji dan syukur)." Maka ia telah berbuat sukur pada harinya itu, dan barangsiapa mengucapkannya pada waktu sore maka ia telah berbuat sukur untuk waktu malamnya."

【270】

Sunan Abu Daud 4412: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Musa Al Balkhi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki']. (Dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] secara makna, berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubadah bin Muslim Al Fazari] dari [Jubair bin Sulaiman bin Jubair bin Muth'im] ia berkata: Aku mendengar [Ibnu Umar] berkata: "Belum pernah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meninggalkan doa-doa tersebut saat tiba waktu sore dan pagi hari: ALLAHUMMA INNII AS`ALUKAL 'AAFIYATA FIDDUNYAA WAL AAKHIRAH ALLAHUMMA INNII AS`ALUKAL 'AFWA WAL 'AAFIYATA FI DIINII WA DUNYAAYA WA AHLII WA MAALII ALLAHUMMASTUR 'AURATII -Utsman menyebutkan dengan lafadz: "'AURAATII"- WA AAMIN RAU'AATII ALLAHUMMAHFADZHNII MIN BAINI YADAYYA WA NIN KHALFII WA 'AN YAMIINII WA 'AN SYIMAALII WA MIN FAUQII WA A'UUDZU BI'ADHAMATIKA AN UGHTAALA MIN TAHTII." (Ya Allah, aku memohon kepada-mu keselamatan di dunia dan di akhirat. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu pemaafan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan harta. Ya Allah, tutupilah auratku, -Utsman menyebutkan dengan lafadz: "Auratku"- dan amankanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, jagalah aku dari depan, belakang, sisi kanan, sisi kiri, dan dari atas. Aku berlindung kepada-Mu dengan kebesaran-Mu agar aku tidak diserang dari arah bawah). Abu Dawud berkata: Waki' mengatakan: "Maksudnya adalah penenggelaman."

【271】

Sunan Abu Daud 4413: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Amru] bahwa [Salim Al Farra] menceritakan kepadanya, bahwa [Abdul Hamid] -mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) bani Hasyim- menceritakan kepadanya, bahwa [Ibunya] menceritakan kepadanya -ia pernah membantu sebagaian puteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam-, bahwa puteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan kepadanya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengajarinya, beliau bersabda: "Ucapkanlah ketika waktu pagi: SUBHAANAKAALLAHU WA BIHAMDIHI LAA QUWWATA ILLA BILLAHI MAA SYAA`AALLAHU KAANA WA MAA LAM YASYA` LAM YAKUN (Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah, tidak ada kekuatan kecuali dengan perantara Allah. Apa yang dikehendaki maka akan terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki maka tidak akan terjadi). Sesungguhnya orang yang mengucapkannya saat pagi, ia akan terjaga hingga datang waktu sore. Dan barangsiapa mengucapkannya saat sore, maka ia akan terjaga hingga datang waktu pagi."

【272】

Sunan Abu Daud 4414: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Sa'id Al Hamdani] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ar Rabi' bin Sulaiman] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Al Laits] dari [Sa'id bin Basyir An Najjarri] dari [Muhammad bin 'Abdurrahman Al Bailamani], Ar Rabi' Ibnul Bailamani berkata dari [Bapaknya] dari [Ibnu Abbas] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa saat pagi hari membaca (ayat): {Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh, dan bagi-Nyalah segala puji di langit dan di bumi dan di waktu kamu berada pada petang hari dan di waktu kamu berada di waktu Zuhur} hingga firman-Nya {Dan seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur)} (Ruum: 17-19) Maka ia akan mendapatkan apa yang terlepas pada hari itu. Dan barangsiapa membacanya pada waktu sore, maka ia akan mendapatkan apa yang terlepas pada malam itu." Rabi' menyebutkannya dari Al laits.

【273】

Sunan Abu Daud 4415: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dan [Wuhaib] seperti itu, dari [Suhail] dari [Bapaknya] dari [Ibnu Abu Aisy]. - [Hammad] berkata: - dari [Abu Ayyasy] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa di waktu pagi membaca: LAA ILAAHA ILLAALLAHU WAHDAHU LAA SYARIIKALAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA 'ALA KULLI SYAI`IN QADIIR (Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu). Maka ia akan mendapatkan pahala senilai memerdekakan seorang budak dari keturunan Isma'il, akan dituliskan untuknya sepuluh kebaikan, dihapus darinya sepuluh dosa, dan ia akan dinaikkan sepuluh derajat. Dia juga akan dijaga dari setan hingga datang waktu sore. Jika pada waktu sore ia membaca doa itu maka ia akan mendapatkan yang seperti itu hingga tiba waktu pagi." Dalam hadits [Hammad] disebutkan: "Seorang laki-laki melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam mimpi, laki-laki itu berkata: "Wahai Rasulullah, Abu Ayyasy menceritakan tentangmu begini dan begini!" Beliau bersabda: "Abu Ayyasy benar." Abu Dawud berkata: "Isma'il bin Ja'far, [Musa Az Zam'i] dan [Abdullah bin Ja'far] meriwayatkannya dari [Suhail], dari [bapaknya], dari [Ibnu 'A`isy]."

【274】

Sunan Abu Daud 4416: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Utsman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] dari [Muslim] -maksudnya Muslim Ziyad- ia berkata: Aku mendengar [Anas bin Malik] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa saat waktu pagi membaca: ALLAHUMMA INNI ASHBAHTU USYHIDUKA WA USYHIDU HAMALATA ARSYIKA WA MALAAIKATAKA WA JAMII'A KHALQIKA ANNAKA ANTAALLAHU LAA ILAAHA ILLA ANTA WAHDAKA LAA SYARIIKA LAKA ANNA MUHAMMADAN ABDUKA WA RASUULUKA (Ya Allah, aku berada di waktu pagi bersaksi atas-Mu, dan kepada para pembawa Arsy-Mu, kepada semua malaikat, dan kepada semua mahkluk-Mu, bahwa Engkau adalah Allah yang tidak ada Tuhan selain Engkau semata, tidak ada sekutu bagi-Mu. Dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Mu) melainkan akan dihapuskan dari dosa yang ia lakukan pada hari itu. Dan jika ia membacanya pada waktu sore, maka akan dihapuskan semua dosa yang ia lakukan pada malam itu."

【275】

Sunan Abu Daud 4417: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim Abu An Nadhr Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Syu'aib] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Sa'id Al Filasthini 'Abdurrahman bin Hassan] dari [Al Harits bin Muslim] Bahwasanya ia mengabarkan kepadanya dari bapaknya [Muslim Ibnul Harits At Tamimi] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwasanya Beliau pernah berisyarat kepadanya dan bersabda: "Jika engkau selesai dari shalat maghrib maka bacalah: ALLHUMMA AJIRNII MINANNAR sebanyak tujuh kali. Sebab jika kamu baca doa itu kemudian kamu meninggal pada malam itu juga, maka akan ditetapkan bahwa kamu terbebas dari neraka. Jika kamu selesai dari shalat subuh maka bacalah doa itu juga, sebab jika pada hari itu kamu meninggal, maka akan ditetapkan bahwa kamu terbebas dari neraka." Telah mengabarkan kepadaku [Abu Sa'id] dari [Al Harits] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberitahu tentang doa-doa itu kepada kami dengan rahasia, maka kami pun mengkhususkan hal itu untuk sahabat-sahabat kami." Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Utsman Al Himshi] dan Muammal Ibnul Fadll Al Harrani dan [Ali bin Sahl Ar Ramli] dan [Muhammad Ibnul Mushaffa Al Himshi] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Hassan Al Kinani] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Muslim Ibnul Harits bin Muslim At Tamimi] dari [Bapaknya] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda sebagaimana dalam hadits tersebut, hingga pada sabdanya: "terbebas dari neraka." Hanya saja Al Walid mengatakan dalam kedua riwayat itu: "Sebelum ia berbicara dengan seorang pun." Ali bin Sahl berkata dalam riwayat tersebut: Sesungguhnya [Bapaknya] menceritakan kepadanya. Ali dan Ibnul Mushaffa menyebutkan cerita sebab terjadinya Hadits: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim kami dalam sebuah ekspedisi maka ketika kami sampai pada tempat penyerbuan aku memacu kudaku hingga mendahului para sahabat-sahabatku, lalu orang-orang yang berada di perkampungan (yang akan diserbu tersebut) menemuiku dengan suara gaduh, aku pun berkata kepada mereka: "Katakanlah LAA ILAAHA ILLA ALLAH maka kalian akan terjaga (aman), namun para sahabatku mencelaku, mereka berkata: Kamu telah mengharamkan (menghalangi) kita dari mendapatkan ghanimah, dan ketika kami kembali kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam para sahabatku menceritakan kepada beliau tentang apa yang aku perbuat, lalu beliau memanggilku dan memuji perbuatanku, beliau bersabda: "Ketahuilah sesungguhnya Allah telah menulis pahala bagimu dari setiap orang yang ada di kampung itu segini dan segini" -Abdur Rahman bin Hassan berkata: "Aku lupa secara detail penyebutan pahala (oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam)"- kemudian Rasulullah melanjutkan sabdanya: "Ketahuilah aku akan menulis sebuah washiyat (ajaran doa dan dzikir) untukmu sepeninggalku." Akhirnya Nabi melakukannya dan menyelesaikannya lalu memberikannya kepadaku, beliau berkata (berwashiyat kepadaku). Kemudian para perawi menyebutkan sebagaimana makna hadits di atas. Ibnu Al-Mushaffa berkata: "Aku mendengar Al Harits bin Muslim bin Al Harits At Tamimi menceritakan dari ayahnya."

【276】

Sunan Abu Daud 4418: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Muhammad Ad Dimasyqi] berkata telah menceritakan kepada kami [Abdur Razzaq bin Muslim Ad Dimasyqi] dia merupakan seorang muslim yang tsiqah (terpercaya) dan ahli ibadah, ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Mudrik bin Sa'ad] -yazid berkata dia adalah seorang Syaikh yang tsiqah (terpercaya)- dari [Yunus bin Maisarah bin Halbas] dari [Ummu Darda`] dari Abu Darda` radliyallahu 'anhu berkata: "Barangsiapa yang ketika pagi dan sore mengucapkan: HASBIYALLAAH LAA ILAAHA ILLA HUWA 'ALAIHI TAWAKKALTU WAHUWA RABBUL 'ARSYIL 'ADHIIM (cukuplah Allah bagiku tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Dia, hanya kepadanya aku bertawakkal karena Dialah Rabb pemilik 'Arsy yang agung) tujuh kali, maka Allah akan mencukupkan (menyelamatkannya) dari kesusahan-kesusahan yang membelitnya, baik dia mengucapkannya secara jujur, atau pura-pura (tanpa ada niat, spontan)."

【277】

Sunan Abu Daud 4419: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mushaffa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Fudaik] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Abu Asid Al Barrad] dari [Mu'adz bin Abdullah bin Khubaib] dari [bapaknya] ia berkata: Pada malam hujan lagi gelap gulita kami keluar mencari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk shalat bersama kami, lalu kami menemukannya, beliau bersabda: "Apakah kalian telah shalat?" namun sedikitpun aku tidak berkata-kata, beliau bersabda: "Katakanlah!" Namun sedikitpun aku tidak berkata-kata, beliau bersabda: "Katakanlah!" Namun sedikitpun aku tidak berkata-kata, kemudian beliau bersabda: "Katakanlah!" hingga aku berkata: "Wahai Rasulullah, apa yang harus aku katakan?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Katakanlah (bacalah surat) QUL HUWALLAHU AHAD DAN QUL A'UDZU BIRABBINNAAS DAN QUL A'UDZU BIRABBIL FALAQ ketika sore dan pagi tiga kali, maka dengan ayat-ayat ini akan mencukupkanmu (menjagamu) dari segala keburukan."

【278】

Sunan Abu Daud 4420: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Auf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isma'il] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku]. [Ibnu Auf] berkata: Aku melihatnya dalam buku, ia berkata: telah menceritakan kepadaku Dlamdlam dari [Syuraih] dari [Abu Malik] ia berkata: Mereka berkata: "Wahai Rasulullah, berilah kami sebuah bacaan yang bisa kami baca baik di pagi, sore dan ketika akan tidur." Lalu beliau memerintahkan kepada mereka untuk mengucapkan: "ALLAHUMMA FAATHIRAS SAMAWATI WAL ARDLI 'AALIMAL GHAIBI WASYSYAHAADATI ANTA KULLI SAI`IN WAL MALAAIKATU YASYHADUUNA ANNAKA LAA ILAHA ILLA ANTA FA INNAA NA'UUDZU BIKA MIN SYARRI ANFUSINAA WA MIN SYARRISY SYAITAHAANIR RAJIIM WA ANNAQTARIFA SUU`AN 'ALA ANFUSINAA AU NAJURRAHU ILAA MUSLIM (Ya Allah, pencipta langit dan bumi, yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Tuhan pengatur segala sesuatu. Para malaikat bersaksi bahwa Engkau tidak ada tuhan kecuali Engkau, kami berlindung kepada-Mu dari keburukan diri kami dan dari keburukan setan yang terkutuk dan sekutunya. Dan agar kami tidak memberikan keburukan kepada diri kami atau memberikannya kepada seorang muslim)."

【279】

Sunan Abu Daud 4421: Masih melalui jalur periwayatan yang sama seperti hadits sebelumnya, dari [Abu Malik], dengan sanad ini pula Abu Dawud berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian ada di waktu pagi lalu mengucapkan: ASHBAHNAA WA ASHBAHAL MULKU LILLAHI RABBIL 'AALAMIIN ALLAHUMMA INNII AS`ALUKA KHAIRA HAADZAL YAUMI FAT-HAHU WA NASHRAHU WA NUURAHU WA BARAKATAHU WA HUDAAHU WA A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA FIIHI WA SYARRI MAA BA'DAHU (Kami berada di waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kebaikan hari ini yang berupa: kemengangan, pertolongan, cahaya, keberkahan, dan petunjuk. Dan aku belindung kepada-Mu dari keburukan hari itu dan keburukan apa yang ada setelahnya). Kemudian di waktu sore hendaklah ia mengucapkan doa seperti itu."

【280】

Sunan Abu Daud 4422: Telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Ubaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah bin Walid] dari [Umar bin Ju'tsum] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Al Azhar bin Abdullah Al Harazi] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Syariq Al Hauzani] ia berkata: Aku menemui 'Aisyah radliyallahu 'anha, lalu aku bertanya kepadanya tentang do`a yang biasa dibaca oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jika malam telah tiba. 'Aisyah lalu menjawab: "Engkau telah bertanya kepadaku tentang sesuatu yang belum pernah ditanyakan oleh seorang pun sebelummu. Jika malam telah tiba, beliau bertakbir sepuluh kali, tahmid sepuluh kali, lalu mengucapkan: SUBHAANAALLAHI WA BIHAMDIHI (Maha Suci Allah, aku memuji-Mu) sepuluh kali. Kemudian membaca: SUBHAANAL MALIKIL QUDUUSI (Maha Suci Allah yang menjadi Raja) sepuluh kali, lalu beristighfar sepuluh kali dan membaca tahlil sepuluh kali. Setelah itu beliau mengucapkan: ALLAHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MIN DLIIQID DUNYAA WA DLIIQI YAUMIL QIYAAMAH (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesempitan di dunia dan di hari kiamat) sepuluh kali, baru kemudian membuka (mulai) shalat."

【281】

Sunan Abu Daud 4423: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Sulaiman bin Bilal] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan, dan masuk waktu sahur, beliau mengucapkan: " SAMI'A SAAMI'UN BIHAMDILLAAHI WA NI'MATIHI WAHUSNI BALAA`IHI 'ALAINAA ALLAAHUMMA SHAAHIBNAA FA`AFDLIL 'ALAINAA 'AAIDZAN BILLAAHI MINAN NAAR (Hendaklah mendengar orang yang mendengar pujian Allah dan nikmat-Nya, serta kebaikan pemberian-Nya kepada kami. Ya Allah, temanilah kami, limpahkanlah karuania-Mu kepada kami, seraya berlindung kepada Allah dari neraka)."

【282】

Sunan Abu Daud 4424: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mu'adz] berkata: telah menceritakan kepada kami [bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mas'udi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Qasim] ia berkata: Abu Dzar berkata: "Barangsiapa ketika pagi mengucapkan: ALLAHUMMA MAA HALAFTU MIN HILAFIN AU QULTU MIN QAULIN AU NADZARTU MIN NADZRIN FA MASYIIATUKA BAINA YADAY DZALIKA KULLIH MAA SYI`TA KAANA WA MAA LAM TASYA` LAM YAKUN ALLAHUMMA IGHFIR LII WATAJAAWAZ LII 'ANHU ALLAHUMMA FAMAN SHALLAITA 'ALAIHI FA'ALAHI SHALAATII WAMAN LA'ANTA FA'ALAIHI LA'NATII" (Ya Allah tidaklah aku bersumpah dengan suatu sumpah, dan berujar dengan suatu ucapan, serta bernadzar dengan suatu nadzar melainkan itu semua berada di bawah kehendak-Mu, apa yang Engkau kehendaki pasti terjadi dan apa yang tidak Engkau kehendaki pasti tidak tejadi, ya Allah ampunilah aku dan maafkanlah kesalahanku, ya Allah siapa saja yang Engkau beri kesejahteraan maka Do`aku tercurah kepadanya, dan siapa saja yang Engkau laknat maka laknatku tertuju atasnya) maka ia akan berada dalam pengecualian (perhatian, penjagaan) Allah pada harinya itu." Atau Abu Dzar berkata: "Pada hari itu."

【283】

Sunan Abu Daud 4425: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Maudud] dari [seseorang] yang mendengar [Aban bin Utsman] ia berkata: Aku mendengar Utsman -maksudnya Utsman bin Affan- berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengucapkan: BISMILLAHILLADZI LAA YADLURRU MA'ASMIHI SYAI`UN FIL ARDLI WA LAA FIS SAMAA`I WA HUWAS SAMII'UL 'ALIIMU (dengan nama Allah yang tidak ada sesuatu pun di bumi dan di langit yang bisa memberikan bahaya. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui) sebanyak tiga kali, maka ia tidak akan tertimpa musibah yang datang dengan tiba-tiba hingga pagi hari. Dan barangsiapa membacanya pada pagi hari sebanyak tiga kali, maka ia tidak akan tertimpa bencana yang datang dengan tiba-tiba hingga sore hari." Perawi berkata: Lalu Aban tertimpa penyakit lumpuh, hingga orang yang mendengar hadits darinya melihat kepadanya (Aban), maka Aban pun berkata: "Kenapa kamu melihat aku? Demi Allah, aku tidak berbohong atas nama Utsman, dan Utsman tidak berbohong atas nama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Tetapi pada hari ketika aku tertimpa penyakit ini, aku sedang marah hingga aku lupa membacanya." Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ashim Al Anthaki] berkata: telah menceritakan kepada kami Anas bin Iyadl ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Maudud] dari [Muhammad bin Ka'b] dari [Aban bin Ustman] dari [Utsman] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana dalam hadits tersebut, hanya saja ia tidak menyebutkan tentang cerita penyakit lumpuh."

【284】

Sunan Abu Daud 4426: Telah menceritakan kepada kami [Al Abbas bin Abdul Azhim] dan [Muhammad Ibnul Mutsanna] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Amru] dari [Abdul Jalil bin Athiyah] dari [Ja'far bin Maimun] ia berkata: telah menceritakan kepadaku ['Abdurrahman bin Abu Bakrah] Ia berkata kepada [bapaknya]: "Wahai bapakku, di waktu pagi aku selalu mendengarmu berdoa: "ALLAHUMMA 'AAFINII FII BADANII ALLAHUMMA 'AAFINII FII SAM'II ALLAHUMMA 'AAFINII FII BASHARII LAA ILAAHA ILLA ANTA (Ya Allah, perbaikilah tubuhku, perbaikilah pendengaranku, perbaikilah penglihatanku, tidak ada Tuhan selain Engkau). Engkau ulang-ulang hingga tiga kali baik di pagi dan sore hari?" Ia menjawab: "Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa dengannya, maka aku berkeinginan untuk mengikuti sunnahnya." Abbas berkata (dengan riwayatnya) di dalam hadits tersebut: "Dan kamu juga mengucapkan: ALLAHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MINAL KUFRI WAL FAQRI ALLAHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MIN 'ADZAABIL QABRI LAA ILAAHA ILLA ANTA (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekafiran dan kemiskinan. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau). Kamu ulang-ulang hingga tiga kali baik di pagi dan sore hari, lalu kamu berdoa dengannya, (ayah Athiyyah menjawab:) maka aku ingin mengikuti sunnah beliau." Ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Beberapa doa bagi orang yang tertimpa musibah: ALLAHUMMA RAHMATAKA ARJUU FALAA TAKILNII ILAA NAFSII THARFATA 'AININ WA ASHLIH LII SYA`NII KULLAHU LAA ILAAHA ILLA ANTA (Ya Allah ya Tuhanku, aku mengharap rahmat-Mu, karena itu janganlah Engkau serahkan urusanku kepada diriku sendiri (janganlah Engkau berpaling dariku) sekejap mata, perbaikilah semua urusanku, tidak ada Tuhan selain Engkau)." Dan sebagian perawi ada yang menambahkan do`a yang telah disebutkan.

【285】

Sunan Abu Daud 4427: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Minhal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid] -maksudnya Yazid bin Zurai'- berkata: telah menceritakan kepada kami [Rauh Ibnul Minhal] dari [Suhail] dari [Sumay] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa saat pagi mengucapkan: SUBHAANALLAHIL ADHIIM WA BIHAMDIHI (Maha Suci Allah yang Maha Agung dan segala puji bangi-Nya) sebanyak seratus kali, dan ketika datang waktu sore juga melakukan seperti itu, maka tidak ada satu makhluk pun yang dapat menyamai apa yang ia lakukan."

【286】

Sunan Abu Daud 4428: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Aban] berkata: telah menceritakan kepada kami [Qatadah] Bahwasanya telah sampai kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam jika melihat Hilal beliau membaca: HILLAALU KHAIRIN WARUSYDIN HILAALU KHAIRIN WARUSYDIN HILAALU KHAIRIN WARUSYDIN AAMANTU BILLADZII KHALAQAKA (Hilal itu baik dan lurus, hilal itu baik dan lurus, hilal itu baik dan lurus. Aku beriman kepada Dzat yang menciptakanmu) beliau ulangi hingga tiga kali, setelah itu beliau mengatakan: "Segala puji bagi Allah yang telah membuat bulan ini berlalu dan mendatangkan bulan yang ini."

【287】

Sunan Abu Daud 4429: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul 'Ala] bahwa [Zaid bin Hubab] mengabarkan kepadanya dari [Abu Hilal] dari [Qatadah] berkata: "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat Hilal, beliau memalingkan wajah darinya." Abu Dawud berkata: "Dalam bab ini tidak ada hadits dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan sanad yang shahih."

【288】

Sunan Abu Daud 4430: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] dari [Asy Sya'bi] dari [Ummu Salamah] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah keluar dari rumah kecuali beliau melihat ke langit seraya berdoa: "ALLAHUMMA A'UUDZU BIKA AN ADLILLA AU UDLALLA AU AZILLA AU UZALLA AU ADHLIMA AU UDHLAMA AU AJHALA AU YUJHALA 'ALAYYA (Ya Alla ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari ketersesatan atau disesatkan, tergelincir atau digelincirkan, mendhalimi atau didhalimi dan membodohi atau dibodohi)."

【289】

Sunan Abu Daud 4431: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Al Hasan Al Khats'ami] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Muhammad] dari [Ibnu Juraij] dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas bin Malik] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika seorang laki-laki keluar dari rumahnya lalu mengucapkan: BISMILLAHI TAWAKKALTU 'ALAALLAHI LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAH (Dengan nama Allah aku bertawakal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah). Beliau bersabda: "Maka pada saat itu akan dikatakan kepadanya: 'Kamu telah mendapat petunjuk, telah diberi kecukupan dan mendapat penjagaan.' Hingga setan-setan menjauh darinya. Lalu setan yang lainnya berkata: "Bagaimana (engkau akan menggoda) seorang laki-laki yang telah mendapat petunjuk, kecukupan dan penjagaan?"

【290】

Sunan Abu Daud 4432: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Auf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isma'il] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku]. [Ibnu Auf] berkata: Aku pernah melihat dalam buku [Isma'il] ia berkata: telah menceritakan kepadaku Dlamdlam dari [Syuraih] dari [Abu Malik Al Asy'ari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika seorang laki-laki masuk ke dalam rumahnya hendaklah ia membaca: ALLAHUMMA INNII AS`ALUKA KHAIRAL MAULAJ WA KHAIRAL MAKHRAJ BISMILLAHI WALAJNAA WA BISMILLAHI KHARAJNAA WA 'ALAALLAHI RABBINAA TAWAKKALNAA (Ya Allah, sesungguhnya aku minta kepada-Mu kebaikan tempat masuk dan tempat keluar. Dengan menyebut nama Allah, kami masuk (rumah) dan dengan menyebut nama Allah kami keluar) setelah itu hendaklah mengucapkan salam kepada keluarganya."

【291】

Sunan Abu Daud 4433: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad Al Marwazi] dan [Salamah] -maksudnya Salamah bin Syabib- keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Tsabit bin Qais] bahwa [Abu Hurairah] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Angin itu dari rahmat Allah." Salamah berkata: "Terkadang angin datang bersama rahmat Allah dan terkadang datang dengan membawa siksa. Maka jika kalian melihatnya janganlah mencela, mohonlah kepada Allah akan kebaikannya, dan mintalah perlindungan kepada-Nya dari keburukannya."

【292】

Sunan Abu Daud 4434: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Amru] bahwa [Abu An Nadhr] menceritakan kepadanya dari [Sulaiman bin Yasar] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: "Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam tertawa terbahak-bahak hingga terlihat tekaknya, Biasanya beliau hanya tersenyum. Jika beliau melihat awan mendung atau angin, semua itu terlihat dari raut wajahnya (yakni beliau bersedih). Aku lalu bertanya kepada Rasulullah: "Wahai Rasulullah, orang-orang jika melihat awan mendung, mereka berbahagia karena mengharap akan mendapatkan hujan. Tetapi jika engkau melihat awan mendung maka aku melihat tanda kegelisahan dari raut wajahmu?" beliau menjawab: "Wahai 'Aisyah, aku tidak merasa aman, karena di dalamnya terkandung adzab. Suatu kaum pernah disiksa oleh Allah dengan angin, dan kaum lain saat melihat siksa itu justu berkata: {Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita}" (Al Ahqaf: 24)

【293】

Sunan Abu Daud 4435: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al Miqdam bin Syuraih] dari [Bapaknya] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata: Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melihat sesuatu yang terjadi di langit beliau meninggalkan pekerjaannya, meskipun saat shalat. Kemudian beliau berdoa: "ALLAHUMMA INNII A'UDZU BIKA MIN SYARRIHA" (Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari keburukkannya). Dan jika mendapatkan hujan beliau berdoa: "ALLAHUMMA SHAYYIBAN HANII`AN." (Ya Allah, jadikanlah hujan ini curahan yang mensejahterakan)

【294】

Sunan Abu Daud 4436: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dan [Musaddad] secara makna, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Sulaiman] dari [Tsabit] dari [Anas] ia berkata: Pernah kami dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kehujanan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian keluar seraya menyingkap (menyingsing) kainnya hingga terkena air hujan. Maka kami pun bertanya: "Wahai Rasulullah, kenapa engkau lakukan hal itu?" beliau menjawab: "Karena hujan adalah ciptaan yang baru saja diciptakan oleh Tuhan-Nya." (yakni Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ingin bertabarruk (mandapatkan barakah Allah) dengan hujan).

【295】

Sunan Abu Daud 4437: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad] dari [Shalih bin Kaisan] dari [Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah] dari [Zaid bin Khalid] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian mencela ayam jantan, sebab ia membangunkan (orang) untuk shalat."

【296】

Sunan Abu Daud 4438: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Ja'far bin Rabi'ah] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kalian mendengar kokok ayam maka mintalah karunia Allah, sebab ia melihat malaikat. Dan jika kalian mendengar ringkikan himar maka berlindunglah kepada Allah dari setan, sebab ia tengah melihat setan."

【297】

Sunan Abu Daud 4439: Telah menceritakan kepada kami [Hannad bin As Sari] dari [Abdah] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Atha bin Yasar] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kalian mendengar lolongan anjing dan ringkikan himar pada waktu malam maka mintalah perlindungan kepada Allah, sebab mereka melihat sesuatu yang kalian tidak melihatnya."

【298】

Sunan Abu Daud 4440: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Khalid bin Yazid] dari [Sa'id bin Abu Hilal] dari [Sa'id bin Ziyad] dari [Jabir bin Abdullah]. (Dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Marwan Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] telah menceritakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abdullah bin Al Had] dari [Ali bin Umar bin Husain bin Ali] dan selainnya. Keduanya berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kurangilah oleh kalian keluar di malam hari, karena sesungguhnya Allah mempunyai binatang-binatang yang Ia terbar di muka bumi." Ibnu Marwan menyebutkan: "Pada waktu itu." Beliau lalu bersabda: "Sesungguhnya Allah mempunyai makhluk." Kemudian perawi menyebutkan: "Lolongan anjing, keledai dan lainnya." Lalu ia menambahkan dalam hadits: Ibnul Had berkata: Telah menceritakan kepadaku [Syurahbil Al Hajib] dari [Jabir bin Abdullah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seperti dalam hadits tersebut.

【299】

Sunan Abu Daud 4441: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ashim bin Ubaidullah] dari ['Ubaidullah bin Abu Rafi'] dari [bapaknya] ia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengumandangkan adzan layaknya adzan shalat pada telinga Al Hasan bin Ali ketika dilahirkan oleh ibunya, Fathimah."

【300】

Sunan Abu Daud 4442: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudhail]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Yusuf bin Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam bin Urwah] dari Urwah dari 'Aisyah radliyallahu 'anha ia berkata: "Pernah didatangkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beberapa orang bayi, lalu beliau mendoakan keberkahan untuk mereka." Yusuf menambahkan: "Beliau mentahnik mereka (mengunyah kurma dan memberikannya ke dalam mulut bayi)." Dan tidak menyebut tentang berkah.

【301】

Sunan Abu Daud 4443: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Abu Al Wazir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Dawud bin 'Abdurrahman Al 'Aththar] dari [Ibnu Juraij] dari [Bapaknya] dari [Ummu Humaid] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadaku: "Apakah di antara kalian ada Al Mugharribun -atau kalimat yang semisal-?" para sahabat bertanya: "Apa yang dimaksud dengan Al Mugharribun?" beliau menjawab: "Orang-orang yang jin berserikat pada diri mereka (anak hasil perkawinan antara manusia dan jin)."

【302】

Sunan Abu Daud 4444: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali] dari [Ubaidullah bin Umar Al Jusyami] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id]. [Nashr bin Abu Arubah] berkata: dari [Qatadah] dari [Abu Nahik] dari [Ibnu Abbas] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa meminta perlindungan kepada kalian dengan nama Allah, maka berilah ia perlindungan. Dan siapa yang meminta kepada kalian karena Allah, maka berilah." Ubaidullah menyebutkan: "Siapa yang meminta kepadamu dengan nama Allah."

【303】

Sunan Abu Daud 4445: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] dan [Sahl bin Bakkar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] secara makna, dari [Al A'masy] dari [Mujahid] dari [Ibnu Umar] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa memohon perlindungan kepada kalian dengan nama Allah maka berilah perlindungan, dan barangsiapa meminta (pemberian) kepada kalian dengan nama Allah maka berilah." - [Sahl] dan [Utsman] menyebutkan:- "Barangsiapa mengundang kalian maka penuhilah undangannya." -Lalu keduanya sepakat pada lafadz:- "Barangsiapa datang kepada kalian dengan membawa kebaikan maka balaslah kebaikannya." [Musaddad] dan [Utsman] menyebutkan: "Jika kalian tidak mendapatkan sesuatu (untuk diberikan), maka berdoalah kepada Allah untuknya, hingga kalian merasa telah membalas kebaikannya."

【304】

Sunan Abu Daud 4446: Telah menceritakan kepada kami [Abbas bin Abdul Azhim] berkata: telah menceritakan kepada kami [An Nadhr bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ikrimah] -maksudnya Ikrimah bin Ammar- ia berkata. (Dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Abu Zumail] ia berkata: Aku pernah bertanya kepada [Ibnu Abbas], aku katakan kepadanya: "Aku mendapati sesuatu dalam hatiku." Ibnu Abbas bertanya: "Apakah itu?" Aku menjawab: "Demi Allah, aku tidak akan mengatakannya." Abu Zumail berkata: Ibnu Abbas lalu bertanya lagi: "Apakah itu sesuatu yang meragukan?" Abu Zumail berkata: Ibnu Abbas tertawa lalu berkata: "Tidak akan ada yang selamat dari hal itu." Abu Zumail berkata: Hingga akhirnya turunlah ayat Allah: {Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu} (Yunus: 94). Abu Zumail berkata: Ibnu Abbas lalu berkata kepadaku: "Jika kamu mendapati sesuatu yang meragukan dalam hatimu maka bacalah: {Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Dhahir dan Yang Bathin: dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu} (Al Hadid: 3)

【305】

Sunan Abu Daud 4447: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Suhail] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Beberapa orang dari para sahabat datang kepada beliau dan berkata: "Wahai Rasulullah, dalam hati kami ada sesuatu yang kami merasa takut untuk membicarakannya." Beliau balik bertanya: "Apakah kalian telah merasakan hal itu?" mereka menjawab: "Ya." beliau bersabda: "Itulah keimanan yang nyata."

【306】

Sunan Abu Daud 4448: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] dan [Ibnu Qudamah bin A'yun] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Dzar] dari [Abdullah bin Syaddad] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya di antara kami ada yang mendapati sesuatu dalam hatinya, tetapi sekiranya hatinya menjadi arang lebih ia sukai daripada ia mengungkapkannya." Beliau lalu bersabda: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah yang telah merubah tipu daya-Nya menjadi bisikan." Ibnu Qudamah berkata: "Yaitu merubah tipu daya-Nya menjadi perintah-Nya."

【307】

Sunan Abu Daud 4449: Telah menceritakan kepada kami [An Nufaili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ashim Al Ahwal] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Utsman] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Sa'd bin Malik] ia berkata: Kedua telingaku mendengar dan hatiku meresapinya dari Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa menisbatkan dirinya kepada selain bapaknya, padahal ia tahu dia bukan bapaknya, maka surga haram untuk ia masuki." Sa'd berkata: Lalu aku bertemu [Abu Bakrah], maka aku pun menceritakan hadits itu kepadanya. Ia berkata: "Kedua telingaku mendengar dan hatiku meresapinya, dari Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Ashim berkata: Aku berkata: "Wahai Abu Utsman, ada dua orang yang ada di sisimu yang ikut melihatnya, maka siapakah salah seorang dari mereka itu?" Abu Utsman menjawab: "Seorang dari mereka itu adalah orang yang pertama kali yang melemparkan anak panahnya di jalan Allah -atau dalam Islam-, yaitu Sa'd bin Malik. Sedangkan yang lainnya adalah seseorang yang tergabung dalam sebuah rombongan yang datang dari Thaif dengan berjalan kaki, jumlah mereka dua puluhan orang lebih." Lalu ia menyebutkan sisa hadits." An Nufaili saat menceritakan hadits ini ia berkata: "Demi Allah, sesungguhnya ucapan 'telah menceritakan kepada kami dan telah menceritakan kepadaku' menurutku lebih manis dari madu." Abu Ali berkata: "Aku mendengar Abu Dawud berkata: "Aku mendengar Ahmad berkata: "Pada hadits orang-orang Kufah tidak ada cahaya." Ahmad bin Hanbal berkata: "Aku tidak pernah melihat sebagaimana orang-orang Bashrah (dalam menuntut hadits), mereka mempelajarinya dari Syu'bah."

【308】

Sunan Abu Daud 4450: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Abu Ya'qub] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah] -maksudnya Mu'awiyah bin Amr- berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaidah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa memberikan wala' (perwalian) kepada suatu kaum tanpa izin dari majikannya, maka ia akan mendapatkan laknat Allah, para malaikat dan semua manusia. Serta ibadah wajib dan nafilahnya juga tidak akan diterima."

【309】

Sunan Abu Daud 4451: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin 'Abdurrahman Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Umar bin Abdul Wahid] dari ['Abdurrahman bin Yazid bin Jabir] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Abu Sa'id] -ketika kami sedang berada di Bairut- dari [Anas bin Malik] ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menyandarkan dirinya kepada selain bapaknya, atau kepada selain tuan-tuannya, maka ia akan mendapatkan laknat Allah yang berturut-turut hingga datang hari kiamat."

【310】

Sunan Abu Daud 4452: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Marwan Ar Raqqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mu'afa]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Sa'id Al Hamdani] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] -dan ini adalah hadits riwayatnya- dari [Hisyam bin Sa'd] dari [Sa'id bin Abu Sa'id] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah telah menghilangkan dari kalian kesombongan ala Jahiliyyah dan kebanggaan kalian dengan nenek moyang. (Yang ada adalah) orang beriman yang bertakwa dan orang yang jahat yang sengsara. Kalian adalah anak cucu Adam, dan Adam tercipta dari tanah. Maka, hendaklah orang-orang meninggalkan kebanggaan mereka terhadap kaumnya, sebab mereka hanya (akan) menjadi arang jahannam, atau di sisi Allah mereka akan menjadi lebih hina dari serangga yang mendorong kotoran dengan hidungnya."

【311】

Sunan Abu Daud 4453: Telah menceritakan kepada kami [An Nufaili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Simak bin Harb] dari ['Abdurrahman bin Abdullah bin Mas'ud] dari [Bapaknya] ia berkata: "Barangsiapa menolong kaumnya bukan di atas kebenaran, maka ia seperti unta yang digiring dengan ditarik ekornya." Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Amir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Simak bin Harb] dari ['Abdurrahman bin Abdullah] dari [Bapaknya] ia berkata: "Aku sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam saat beliau berada dalam tenda yang terbuat dari kulit." Lalu ia menyebutkan sebagaimana dalam hadits tersebut.

【312】

Sunan Abu Daud 4454: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Khalid Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Firyabi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Salamah bin Bisyr Ad Dimasyqi] dari [Bintu Watsilah Ibnul Asqa'] Bahwasanya ia pernah mendengar [Bapaknya] berkata: Aku bertanya: "Wahai Rasulullah, 'Ashabiyyah (fanatik kesukuan) itu apa?" beliau menjawab: "Engkau tolong kaummu dalam kedhaliman."

【313】

Sunan Abu Daud 4455: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Amru bin As Sarh] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub bin Suwaid] dari [Usamah bin Zaid] ia mendengar [Sa'id Ibnul Musayyab] ia menceritakan dari [Suraqah bin Malik bin Ju'syum Al Mudhiji] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah di hadapan kami seraya mengatakan: "Sebaik-baik kalian adalah orang yang membela keluarganya, selama tidak dalam suatu dosa." Abu Dawud berkata: "Ayyub bin Suwaid adalah seorang yang lemah(dalam periwayatan hadits)."

【314】

Sunan Abu Daud 4456: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu As Sarh] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Sa'id bin Abu Ayyub] dari [Muhammad bin 'Abdurrahman Al Makki] -maksudnya Ibnu Abu Labibah- dari [Abdullah bin Abu Sulaimn] dari [Jubair bin Muth'im] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bukan dari kami orang yang mengajak kepada golongan, bukan dari kami orang yang berperang karena golongan dan bukan dari kami orang yang mati karena golongan."

【315】

Sunan Abu Daud 4457: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Auf] dari [Ziyad bin Mikhraq] dari [Abu Kinanah] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Anak dari saudara wanita suatu kaum (wanita itu dinikahi oleh laki-laki dari kaum lain), maka ia (anak itu) termasuk bagian dari kaum (lain) tersebut."

【316】

Sunan Abu Daud 4458: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abdurrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Hazim] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Dawud bin Hushain] dari ['Abdurrahman bin Abu Uqbah] dari Abu Uqbah -ia adalah mantan budak dari penduduk Persia- ia berkata: "Aku pernah berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam perang Uhud, lalu aku memukul seorang laki-laki dari kaum musyrikin. Lalu aku berkata: "Bunuhlah dia, aku adalah pemuda dari Persia." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian berpaling kepadaku seraya mengatakan: "Kenapa kamu tidak mengatakan 'Bunuhlah dia, aku adalah pemuda dari Anshar!'"

【317】

Sunan Abu Daud 4459: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Tsaur] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Habib bin Ubaid] dari [Al Miqdam bin Ma'diKarib] -dan Habib pernah bertemu dengan Al Miqdam- dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika seorang laki-laki menyukai saudaranya, maka hendaklah ia mengabarkan kepadanya bahwa ia menyukainya."

【318】

Sunan Abu Daud 4460: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mubarak bin Fadhalah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Tsabit Al Bunani] dari [Anas bin Malik] berkata: Seorang laki-laki berada di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu ada seseorang lagi lewat di depannya. Laki-laki itu lalu berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mencintai orang ini." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata kepadanya: "Apakah kamu telah memberitahunya." Ia menjawab: "Belum." Beliau bersabda: "Beritahukanlah ia." Anas berkata: Laki-laki itu kemudian menyusulnya dan berkata: "Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah." Orang itu balik berkata: "Engkau akan dicintai oleh Dzat yang kamu mencintai aku karena-Nya."

【319】

Sunan Abu Daud 4461: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] dari [Humaid bin Hilal] dari [Abdullah bin Ash Shamit] dari [Abu Dzar] ia bertanya: "Wahai Rasulullah, seorang laki-laki menyukai suatu kaum, namun ia tidak bisa (meniru) amalan yang mereka lakukan?" beliau menjawab: "Wahai Abu Dzar, kamu akan bersama dengan orang yang kamu sukai." Abu Dzar berkata: "Sungguh, aku menyukai Allah dan Rasul-Nya." Beliau bersabda: "Kamu bersama siapa yang kamu sukai." Perawi berkata: "Abu Dzar mengulangi ucapannya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengulangi ucapannya."

【320】

Sunan Abu Daud 4462: Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Baqiyyah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Yunus bin Ubaid] dari [Tsabit] dari [Anas bin Malik] ia berkata: Aku melihat para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bergembira karena sesuatu yang aku belum pernah melihat mereka bergembira melebihi hal itu. Salah seorang dari mereka berkata: "Wahai Rasulullah, seorang laki-laki menyukai seseorang karena amal baik yang ia kerjakan, namun ia tidak bisa melakukan yang serupa?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Seseorang itu akan bersama orang yang disukainya."

【321】

Sunan Abu Daud 4463: Telah menceritakan kepada kami [Ibnul Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Bukair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang diajak bermusyawarah itu terbebani amanah."

【322】

Sunan Abu Daud 4464: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Abu Amru Asy Syaibani] dari [Abu Mas'ud Al Anshari] ia berkata: Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, aku telah diterlantarkan, maka bawalah aku." Beliau menjawab: "Aku tidak mendapati kendaraan yang dapat membawamu, silahkah kamu temui si fulan, semoga ia bisa membawamu." Laki-laki itu lalu mendatanginya dan ia pun dibawa. Laki-laki itu kemudian mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengabarkan hal itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Barangsiapa menunjukkan kepada kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengerjakannya."

【323】

Sunan Abu Daud 4465: Telah menceritakan kepada kami [Haiwah bin Syuraih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] dari [Abu bakar bin Abu maryam] dari [Khalid bin Muhammad Ats Tsaqafi] dari [Bilal bin Abu Ad Darda] dari Abu Ad Darda dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Kecintaanmu kepada sesuatu akan membuat buta dan tuli."

【324】

Sunan Abu Daud 4466: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Buraid bin Abu Burdah] dari [Bapaknya] dari [Abu Musa] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mintalah syafaat kepadaku, niscaya kalian akan mendapat pahala. Dan Allah akan menetapkan apa saja yang dikehendaki-Nya melalui lisan Nabi-Nya."

【325】

Sunan Abu Daud 4467: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] dan [Ahmad bin Amru bin As Sarh] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Amru bin Dinar] dari [Wahb bin Munabbih] dari [saudaranya] dari [Mu'awiyah] berkata: "Berilah syafaat (kemudahan) maka engkau akan mendapat pahala, sungguh aku sangat menginginkan perkara ini hingga aku menangguhkannya. Maka setiap kali kalian memberi syafaat maka kalian akan mendapat pahala. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berilah syafaat maka kalian akan mendapat pahala." Telah menceritakan kepada kami [Abu Ma'mar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Buraid] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti hadits tersebut.

【326】

Sunan Abu Daud 4468: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Manshur] dari [Ibnu Sirin] -Ahmad berkata: sekali waktu Husyaim berkata- dari [sebagian anak Al 'Ala] bahwa Al 'Ala Ibnul Hadlrami adalah pekerja Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di Bahrain, jika menulis surat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ia memulai dengan namanya sendiri.

【327】

Sunan Abu Daud 4469: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abdurrahman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mu'alla bin Manshur] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Husyaim] dari [Manshur] dari [Ibnu Sirin] dari [Ibnul 'Ala`] dari [Al 'Ala`] -maksudnya Al 'Ala` bin Al Hadlrami- bahwasanya Ia pernah menulis surat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu ia memulai dengan namanya sendiri.

【328】

Sunan Abu Daud 4470: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali] dan [Muhammad bin yahya] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah] dari [Ibnu Abbas] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menulis surat kepada Heraklius yang berbunyi: "Dari Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam kepada Heraklius pembesar Ramawi. Keselamatan bagi yang mengikuti petunjuk." Ibnu Yahya berkata dari [Ibnu Abbas] bahwa [Abu Sufyan] memberitahunya, ia berkata: Kami menemui Heraklius lalu dia mempersilahkan kami duduk di depannya, kemudian ia meminta surat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan ternyata di dalamnya tertulis: "Bismillah (dengan menyebut nama Allah) dari Muhammad utusan Allah kepada Heraklius pembesar Romawi, keselamatan bagi siapa saja yang mengikuti petunjuk, amma ba'du (adapun sesudahnya aku katakan)."

【329】

Sunan Abu Daud 4471: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Suhail bin Abu Shalih] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang anak tidak akan dapat membalas jasa orang tuanya hingga ia mendapati orang tuanya sebagai budak, lalu ia membeli dan membebaskannya."

【330】

Sunan Abu Daud 4472: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ibnu Abu Dzi`b] ia berkata: telah menceritakan kepadaku pamanku [Al Harits] dari [Hamzah bin Abdulllah bin Umar] dari [Bapaknya] ia berkata: "Aku mempunyai seorang isteri yang sangat aku cintai, akan tetapi Umar tidak menyukainya. Lalu ia berkata kepadaku: "Ceraikanlah ia." Tetapi aku menolaknya hingga ia datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan menceritakan hal itu kepada beliau. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda: "Ceraikanlah ia."

【331】

Sunan Abu Daud 4473: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Bahz bin hakim] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] ia berkata: Aku bertanya: "Wahai Rasulullah, siapa yang paling aku perlakukan dengan baik?" beliau menjawab: "Ibumu, kemudian ibumu, kemudian ibumu, kemudian bapakmu, kemudian yang terdekat, kemudian yang terdekat." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seseorang minta suatu kelebihan (nikmat) kepada tuannya, namun ia menolak meskipun yang diminta ada, maka pada hari kiamat kelak nikmat yang ia tahan tadi akan dipanggilkan untuknya dalam wujud seekor ular Aqra' (ganas)." Abu Dawud berkata: "Kata Al Aqra' adalah yang botak kepalanya disebabkan oleh racun."

【332】

Sunan Abu Daud 4474: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Harits bin Murrah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Kulaib bin Manfa'ah] dari [Kakeknya] bahwasanya Ia pernah datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, siapa yang paling aku perlakukan dengan baik?" beliau menjawab: "Ibumu, lalu bapakmu, lalu saudara perempuanmu, lalu saudara laki-lakimu, lalu kerabatmu yang wajib untuk engkau sambung silaturrahimnya."

【333】

Sunan Abu Daud 4475: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far bin Ziyad] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Abbad bin Musa] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari [Bapaknya] dari [Humaid bin 'Abdurrahman] dari [Abdullah bin Amru] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di antara dosa yang terbesar adalah seorang laki-laki yang melaknat kedua orang tuanya." Beliau ditanya: "Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin seorang laki-laki melaknat kedua orang tuanya?" beliau menjawab: "Ia melaknat bapak orang lain, hingga orang itu ganti melaknat bapaknya. Ia melaknat ibu orang lain, hingga orang itu ganti melaknat ibunya."

【334】

Sunan Abu Daud 4476: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Mahdi] dan [Utsman bin Abu Syaibah] dan [Muhammad Ibnul 'Ala`] secara makna, mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari ['Abdurrahman bin Sulaiman] dari [Asid bin Ali bin Ubaid] -mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) bani Sa'idah- dari [Bapaknya] dari [Abu Usaid Malik bin Rabi'ah As Sa'idi] ia berkata: Ketika kami sedang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba ada seorang laki-laki dari bani Salamah datang kepada beliau. Laki-laki itu bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah masih ada ruang untuk aku berbuat baik kepada kedua orang tuaku setelah mereka meninggal?" beliau menjawab: "Ya, mendoakan dan memintakan ampunan untuk keduanya, melaksanakan wasiatnya, menyambung jalinan silaturrahim mereka dan memuliakan teman mereka."

【335】

Sunan Abu Daud 4477: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadhr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] dari [Yazid bin Abdullah bin Usamah Ibnul had] dari [Abdullah bin Dinar] dari [Ibnu Umar] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya sebaik-baik bakti adalah seseorang menyambung tali silaturahim kepada orang-orang yang dicintai oleh bapaknya sepeninggalnya."

【336】

Sunan Abu Daud 4478: Telah menceritakan kepada kami [Ibnul Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ashim] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ja'far bin Yahya bin Umarah bin Tsauban] berkata: telah mengabarkan kepada kami Umarah bin Tsauban bahwa [Abu Ath Thufail] mengabarkan kepadanya, Ia berkata: Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membagi-bagikan daging di Ji'irranah." Abu Thufail berkata: "Waktu itu aku masih kecil dan aku membawa tulang unta. Tiba-tiba datang seorang wanita mendekati Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau kemudian menggelar selendang hingga wanita itu pun duduk di atasnya. Aku lalu bertanya: "Siapa wanita itu?" orang-orang menjawab: "Wanita itu adalah orang yang telah menyusui Rasulullah."

【337】

Sunan Abu Daud 4479: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Sa'id Al Hamdani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] ia berkata: telah menceritakan kepada [Amru bin Al Harits] bahwa [Umar bin As Sa`ib] menceritakan kepadanya, Bahwasanya telah sampai berita kepadanya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang duduk, lalu bapak sesusuannya datang. Beliau lalu menggelar sebagian kainnya hingga bapaknya bisa duduk. Lantas datang pula ibu susuannya, lalu beliau menggelar sebagian yang lain dari kain miliknya hingga ibunya duduk di atas kain tersebut. Setelah itu saudara laki-laki sesusuannya datang, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bangkit dan mendudukkan saudaranya tersebut di depannya."

【338】

Sunan Abu Daud 4480: Telah menceritakan kepada kami [Utsman] dan [Abu Bakar] -keduanya anak Abu Syaibah- secara makna mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Abu Malik Al Asyja'i] dari [Ibnu Hudair] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa memiliki anak perempuan (atau saudara perempuan), ia tidak menguburkannya hidup-hidup, tidak menghinakannya, dan tidak melebihkan anak laki-laki di atas mereka, maka Allah akan memasukkan dia ke dalam surga." Utsman tidak menyebutkan lafadz 'laki-laki'.

【339】

Sunan Abu Daud 4481: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Suhail] -maksudnya Suhail bin Abu Shalih- dari [Sa'id Al A'sya] -Abu Dawud berkata: dia adalah Sa'id bin 'Abdurrahman bin Mukmil Az Zuhri- dari [Ayyub bin Basyir Al Anshari] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa memelihara tiga orang anak wanita, lalu ia mendidik dan menikahkan mereka, serta berbuat baik kepada mereka. maka ia akan mendapatkan surga." Telah menceritakan kepada kami [Yusuf bin Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Suhail] dengan sanad ini, ia menyebutkan: "Tiga saudara perempuan, atau tiga anak perempuan, atau dua anak perempuan, atau dua saudara perempuan."

【340】

Sunan Abu Daud 4482: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] berkata: telah menceritakan kepada kami [An Nahhas bin Qahm] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Syaddad Abu Ammar] dari [Auf bin Malik Al Asyja'i] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kelak pada hari kiamat aku bersama wanita yang kedua pipinya kehitam-hitaman (karena sibuk bekerja dan tidak sempat berhias) seperti ini -Yazid memberi isyarat dengan jari tengah dan jari telunjuk-. Yaitu seorang wanita janda yang ditinggal mati oleh suaminya, mempunyai kedudukan dan berwajah cantik, ia menahan dirinya (tidak menikah) untuk merawat anak-anaknya hingga mereka dewasa atau meninggal."

【341】

Sunan Abu Daud 4483: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah bin Sufyan] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abdul Aziz] -maksudnya Abdul Aziz bin Abu Hazim- ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Sahl] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku dan pemelihara anak yatim di dalam surga seperti ini." -dan beliau merapatkan antara dua jarinya jari tengah dan jari telunjuk-

【342】

Sunan Abu Daud 4484: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Abu Bakar bin Muhammad] dari [Amrah] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jibril selalu memberiku nasihat agar aku berbuat baik kepada tetangga hingga aku berkata 'sungguh ia akan ikut mewarisi'."

【343】

Sunan Abu Daud 4485: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Basyir Abu Isma'il] dari [Mujahid] dari [Abdullah bin Amru] Bahwasanya ia pernah menyembelih kambing, lalu ia berkata: "Hendaklah kalian beri tetanggaku yang Yahudi. Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jibril senantiasa memberiku nasihat agar aku berbuat baik kepada tetanggaku, hingga aku pun menyangka bahwa ia akan memberikan hak waris kepada tetangga."

【344】

Sunan Abu Daud 4486: Telah menceritakan kepada kami [Ar Rabi' bin Nafi' Abu Taubah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Hayyan] dari [Muhammad bin Ajlan] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Seorang laki-laki datang kepada nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengadukan tetangganya, lalu beliau bersabda: "Hendaklah engkau pergi dan bersabarlah." Laki-laki itu kembali mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam hingga dua atau tiga kali, beliau pun bersabda: "Pergilah, dan buanglah semua perabotmu ke jalan." Laki-laki itu kemudian membuang semua perabotnya ke jalan, hingga orang-orang bertanya kepadanya. Lalu ia mengabarkan kepada mereka tentang nasib yang dialaminya hingga mereka melaknat tentangganya tersebut dengan lakanat: "Allah akan melakukan hukuman kepadanya, dan menimpakan keburukan." Kemudian tetangga itu mendatangi laki-laki tersebut dan berkata: "Kembalilah pulang, engkau tidak akan lagi melihat sesuatu yang engkau benci dariku."

【345】

Sunan Abu Daud 4487: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutawakkil Al Asqalani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari kiamat, hendaklah ia muliakan tamunya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka janganlah ia menyakiti tetangganya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari kiamat, hendaklah ia berbicara yang baik-baik, jika tidak bisa hendaklah ia diam."

【346】

Sunan Abu Daud 4488: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad bin Musarhad] dan [Sa'id bin Manshur] bahwa [Al Harits bin Ubaid] menceritakan kepada mereka dari [Abu Imran Al Jauni] dari [Thalhah] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha ia berkata: Aku bertanya: "Wahai Rasulullah, aku mempunyai dua tetangga, siapa dari mereka yang harus aku dahulukan (untuk berbuat baik)?" beliau menjawab: "Tetangga yang pintu rumahnya paling dekat denganmu." Abu Dawud berkata: "Syu'bah berkata dalam hadits ini, ada perawi bernama Thalhah, dia adalah seorang laki-laki yang berasal dari Quraisy."

【347】

Sunan Abu Daud 4489: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan [Utsman bin Abu Syaibah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Fudhail] dari [Mughirah] dari [Ummu Musa] dari [Ali 'Alaissalam] ia berkata: Ucapan terakhir Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah: "Kerjakanlah shalat, kerjakanlah shalat, dan takutlah kalian kepada Allah atas hak-hak hamba sahaya kalian."

【348】

Sunan Abu Daud 4490: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Al Ma'rur bin Suwaid] ia berkata: Aku melihat [Abu Dzar] di Rabadzah mengenakan kain beludru tebal, sementara budaknya juga mengenakan kain yang sama. Orang-orang pun berkata: "Wahai Abu Dzar, sekiranya engkau ambil kain yang dikenakan oleh budakmu lalu kamu pakai tentu itu akan manjadi perhiasan, lantas engkau beri budakmu itu dengan pakaian yang lain." Abu Dzar berkata: "Aku pernah menghina seorang laki-laki, sementara ibunya adalah seorang wanita 'Ajam (non Arab). Maka aku menghina laki-laki itu karena ibunya. Orang itu kemudian mengadukan aku kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau pun bersabda: "Wahai Abu Dzar, engkau ini laki-laki yang masih ada sisa-sisa sifat jahiliyyah." Beliau melanjutkan lagi: "Mereka itu adalah saudara-saudara kalian, Allah melebihkan kalian atas mereka. Maka siapa saja dari mereka yang tidak berbuat baik kepada kalian hendaklah kalian jual, dan jangan kalian siksa makhluk Allah."

【349】

Sunan Abu Daud 4491: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Al Ma'rur bin Suwaid] ia berkata: Aku menemui [Abu Dzar] di Rabdzah, saat itu ia mengenakan kain yang sama dengan kain yang dikenakan oleh budaknya. Maka kami pun bertanya: "Wahai Abu Dzar! sekiranya engkau ambil kain budakmu untuk engkau kenakan, lalu ia engkau berikan kain yang lain saja." Abu Dzar berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "(Mereka) adalah saudara-saudara kalian, Allah menjadikan mereka ada dalam tanggungan kalian. Maka barangsiapa yang saudaranya ada dalam tanggungannya, hendaklah ia beri makan sesuai dengan apa yang ia makan, dan memberinya pakaian sesuai dengan pakaian yang ia pakai. Jangan memberi beban di luar kemampuannya, jika ia memberi beban diluar kemampuannya, maka hendaklah ia menolongnya." Abu Dawud berkata: "Ibnu Numair meriwayatkannya dari [Al A'masy] seperti itu."

【350】

Sunan Abu Daud 4492: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul 'Ala`] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ibnul Mutsanna] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim At taimi] dari [Bapaknya] dari [Abu Mas'ud Al Anshari] ia berkata: Aku memukul budak milikku, lalu aku mendengar suara dari arah belakang: "Ketahuilah wahai Abu Mas'ud! -Ibnul Mutsanna berkata: suara itu berulang hingga dua kali- Sungguh, Allah lebih mampu atasmu dari pada kamu atas dia." Lalu aku melihat ke belakang, dan ternyata orang yang berbicara itu adalah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu aku berkata: "Wahai Rasulullah, sekarang ia merdeka karena Allah Ta'ala." Beliau bersabda: "Sekiranya itu tidak kamu lakukan, sungguh neraka akan meratakanmu." Atau beliau mengatakan: "neraka pasti akan membakarmu." Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid] dari [Al A'masy] dengan sanad dan makna yang sama dengan hadits tersebut. Abu Mas'ud berkata: "Aku memukul budak hitam milikku dengan cambuk." dan ia tidak menyebutkan tentang perintah untuk memerdekakan budak.

【351】

Sunan Abu Daud 4493: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Amru Ar razi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Mujahid] dari [Muwarriq] dari [Abu Dzar] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa saja dari budak kalian yang berlaku baik, maka berilah makan sesuai dengan yang kalian makan, dan berilah pakaian sesuai dengan pakaian yang kalian pakai. Dan siapa saja dari budak kalian yang tidak berlaku baik kepada kalian, maka juallah ia dan jangan kalian menyiksa makhluk Allah."

【352】

Sunan Abu Daud 4494: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Utsman bin Zufar] dari [Sebagian bani Rafi' bin Makits] dari Rafi' bin Makits -dan ia adalah termasuk orang yang ikut menyaksikan perjanjian Hudaibiyah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam- bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berlaku baik kepada budak akan mendatangkan keberkahan, dan berlaku buruk akan membawa kesialan."

【353】

Sunan Abu Daud 4495: Telah menceritakan kepada kami [Ibnul Mushaffa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Zufar] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Khalid bin Rafi' bin Makits] dari pamannya [Al Harits bin Rafi' bin Makits] -Rafi' berasal dari Juhainah dan pernah menyaksikan perjanjian Hudaibiyah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam- dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Berlaku baik kepada budak akan mendatangkan keberkahan, dan berlaku buruk akan membawa kesialan."

【354】

Sunan Abu Daud 4496: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Sa'id Al Hamdani] dan [Ahmad bin Amru bin As Sarh] - dan ini adalah hadits Al Hamdani- dan hadits lebih sempurna, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Hani` Al Khaulani] dari [Al Abbas bin Julaid Al Hajari] ia berkata: Aku mendengar [Abdullah bin Umar] berkata: Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, berapa kali kami harus memberi maaf kepada seorang budak?" Beliau diam. Laki-laki itu kembali mengulangi pertanyaannya namun beliau tetap saja diam. Sehingga pada kali yang ketiga, beliau bersabda: "Berilah maaf kepadanya tujuh puluh kali dalam sehari."

【355】

Sunan Abu Daud 4497: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa Ar Razi] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Muammal Ibnul Fadhl Al Harrani] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Isa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Fudhail] -maksudnya Fudlail bin Ghazwan- dari [Ibnu Abu Nu'm] dari [Abu Hurairah] ia berkata: telah menceritakan kepadaku Abul Qasim -Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam- beliau bersabda: "Barangsiapa menuduh budaknya (zina) sementara budak itu berlepas diri dari tuduhan tersebut, maka pada hari kiamat ia akan dicambuk sebagai hukuman baginya." Muammal berkata: "Telah menceritakan kepada kami Isa dari Al Fudlail -maksudnya Fudlail bin Ghazwan-."

【356】

Sunan Abu Daud 4498: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami Fudlail bin Iyadh dari [Hushain] dari [Hilal bin Yasaf] ia berkata: Kami sedang singgah di rumah [Suwaid bin Muqarrin], sementara di antara kami ada orang yang sudah tua dan mudah sekali marah. Orang tua itu membawa budak wanita yang kemudian menampar wajahnya. Maka aku tidak pernah melihat Suwaid marah seperti marahnya pada hari itu. Suwaid berkata: "Tidak ada yang bisa kamu lakukan kecuali memerdekakannya. Sungguh, kami adalah tujuh bersaudara dari keturunan Muqarrin, kami tidak memiliki sesuatu kecuali seorang budak wanita. Lalu saudara kami yang paling muda memukul wajah budak itu, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun memerintahkan kami untuk memerdekakannya."

【357】

Sunan Abu Daud 4499: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Salamah bin Kuhail] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Mu'awiyah bin Suwaid bin Muqarrin] ia berkata: Aku pernah memukul mantan budak yang kami merdekakan, lalu [ayahku] memanggilnya dan juga memanggilku. Bapakku berkata kepada budak itu: "Balaslah ia! Pada masa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kami adalah tujuh bersaudara, tetapi kami tidak mempunyai pelayan kecuali hanya seorang saja. Lalu ada salah seorang dari kami memukul budak itu, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Merdekakanlah budak (wanita) itu." Mereka lantas menjawab: "Kami tidak memiliki budak kecuali hanya dia." Beliau bersabda: "Hendaklah budak itu membantu mereka hingga mereka tidak memerlukannya lagi (sudah dapat pengganti), jika sudah tidak membutuhkannya hendaklah mereka membebaskannya."

【358】

Sunan Abu Daud 4500: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] dan [Abu Kamil] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Firas] dari [Abu Shalih Dzakwan] dari [Zadzan] ia berkata: "Aku mendatangi [Ibnu Umar], sementara pada waktu itu ia telah memerdekakan budak miliknya. Lalu ia mengambil sebatang kayu atau sesuatu dari tanah seraya berkata: "Ohh, tidakkah sebaiknya kudapatkan ganjaran yang setara dengan tongkat ini?" Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang menampar atau memukul budaknya, maka kafarahnya adalah dengan memerdekakannya."

【359】

Sunan Abu Daud 4501: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi] dari [Malik] dari [Nafi'] dari [Abdullah bin Umar] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika seorang budak taat kepada tuannya dan baik dalam beribadah kepada Allah, maka ia mendapatkan pahalanya dua kali."

【360】

Sunan Abu Daud 4502: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Hubab] dari [Ammar bin Zuraiq] dari [Abdullah bin Isa] dari [Ikrimah] dari [Yahya bin Ya'mar] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa merusak hubungan seorang wanita dengan suaminya atau budak dengan tuannya, maka ia bukan dari golongan kami."

【361】

Sunan Abu Daud 4503: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] berkata: telah menceritakan kepada kami Hammad dari [Ubaidullah bin Abu Bakar] dari [Anas bin Malik] berkata: "Ada seseorang yang mengintip sebagian kamar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bangkit ke arah orang itu dengan membawa panah, atau beberapa anak panah, dan seakan aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengendap-endap untuk menikamnya."

【362】

Sunan Abu Daud 4504: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Suhail] dari [Bapaknya] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Hurairah] bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengintip rumah suatu kaum tanpa seizin mereka lalu mereka mencongkel matanya, maka telah sia-sialah matanya (tidak ada jaminan qishas)."

【363】

Sunan Abu Daud 4505: Telah menceritakan kepada kami [Ar Rabi' bin Sulaiman Al Muadzdzin] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Sulaiman] -maksudnya Sulaiman bin Bilal- dari [Katsir] dari [Al Walid] dari [Abu Hurairah] Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika (pandangan) mata telah masuk (ke dalam rumah), maka tidak ada izin (telah masuk tanpa izin)."

【364】

Sunan Abu Daud 4506: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hafsh] dari [Al A'masy] dari [Thalhah] dari [Huzail] ia berkata: "Seorang laki-laki datang -Utsman Sa'd berkata-: dan berhenti di depan pintu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk minta izin masuk, maka ia pun berdiri di depan pintu -Utsman menyebutkan: menghadap ke arah pintu-. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadanya: "Jauhilah olehmu seperti ini (berdiri di depan pintu). Atau beliau mengatakan: "Seperti ini jangan kamu lakukan, hanyasanya diperintahkan untuk izin karena menjaga dari pandangan." Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud Al Hafari] dari [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Thalhah bin Musharrif] dari [seorang laki-laki] dari [Sa'd] seperti itu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

【365】

Sunan Abu Daud 4507: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ashim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [yahya bin habib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Rauh] dari [Ibnu Juraij] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Amru bin Abu Sufyan] bahwa [Amru bin Abdullah bin Shafwan] mengabarkan kepadanya dari [Kaldah bin Hanbal] bahwa Shafwan bin Umayyah mengutusnya menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membawa susu, anak kijang dan anak rubah. Saat itu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sedang berada di perbukitan Makkah. Lalu aku masuk tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu, maka beliau pun bersabda: "Kembali dan ucapkanlah: Assalamu 'Alaikum." Kejadian itu setelah Shafwan bin Umayyah masuk Islam. Amru berkata: "Ibnu Shafwan memberitahukan ini semua kepadaku dari [Kaladah bin Hanbal], dan ia tidak berkata: aku mendengarnya darinya (Kaldah)." Abu Dawud berkata: "Yahya bin Habib mengatakan: Umayyah bin Shafwan tidak mengatakan: aku mendengarnya dari Kaldah bin Hanbal, dan Yahya juga berkata: Amru bin Abdullah bin Shafwan memberitahunya bahwa Kaldah bin Al Hanbal telah mengabarkan kepadanya."

【366】

Sunan Abu Daud 4508: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abul Ahwash] dari [Manshur] dari Rib'iy ia berkata: telah menceritakan kepada kami [seorang laki-laki dari Bani Amir] Bahwasanya Ia pernah minta izin kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam saat beliau di dalam rumah. Ia berkata: "Bolehkah saya masuk?" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata kepada pelayannya: "Temuilah orang ini dan ajari dia cara minta izin. Suruh dia mengucapkan: "Assalamu 'Alaikum, bolehkah saya masuk?" laki-laki itu mendengar perkataan Nabi hingga ia pun mengucapkan: "Assalamu 'Alaikum, bolehkah saya masuk?" Akhirnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi izin, dan ia pun masuk." Telah menceritakan kepada kami [Hannad bin As Sari] dari [Abul Ahwash] dari [Manshur] dari Rib'iy bin Hirasy ia berkata: [Aku mendapat cerita] bahwa ada seorang laki-laki dari bani Amir memohon izin kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka ia menceritakan dengan makna yang sama dengan hadits tersebut. Abu Dawud berkata: "Seperti itu pula, telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Manshur] dari Rib'iy dan ia tidak menyebutkan 'dari seorang laki-laki bani Amir.' Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Mu'adz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Manshur] dari Rib'iy dari seorang laki-laki bani Amir Bahwasanya ia memohon izin kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dengan makna yang sama. Ia berkata: "Aku mendengar ucapan beliau, maka aku pun mengucapkan: 'Assalamu 'Alaikum, bolehkah aku masuk?'"

【367】

Sunan Abu Daud 4509: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Yazid bin Khushaifah] dari [Busr bin Sa'id] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: Suatu kali aku duduk di salah satu majelis kaum Anshar, lalu tiba-tiba [Abu Musa] datang dengan wajah ketakutan. Lalu kami bertanya kepadanya: "Apa yang membuatmu takut?" ia menjawab: "Umar memerintahkan aku untuk menemuinya, ketika aku meminta izin hingga tiga kali, ia tidak memberiku izin. Maka aku pun kembali pulang." Umar lantas bertanya kepadaku: "Apa yang menghalangimu untuk datang kepadaku?" Aku menjawab: "Aku sudah datang dan meminta izin hingga tiga kali, tetapi tidak ada jawaban, padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Jika salah seorang dari kalian meminta izin hingga tiga kali, lalu tidak mendapat izin, maka hendaknya ia kembali." Umar berkata: "Kamu harus membawa bukti atas apa yang kamu katakan ini." Abu Sa'id berkata: "Tidak akan ada yang akan menemanimu kecuali orang paling muda umurnya." Lalu berangkatlah Abu Sa'id bersamanya untuk menjadi saksi.

【368】

Sunan Abu Daud 4510: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Dawud] dari [Thalhah bin Yahya] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] bahwasanya Ia pernah mendatangi Umar dan meminta izin kepadanya hingga tiga kali. Ia mengatakan: "Abu Musa meminta izin, Al Asy'ari meminta izin, Abdullah bin Qais meminta izin!" namun ia tidak mendapatkan izin hingga ia pun kembali pulang. Lalu Umar mengutus seseorang untuk memanggilnya, Umar bertanya: "Apa yang membuatmu kembali pulang?" Abu Musa menjawab: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hendaklah salah seorang dari kalian meminta izin (untuk masuk) tiga kali, jika diizinkan maka silahkan masuk, jika tidak hendaklah ia kembali." Umar berkata: "Berilah aku satu bukti dalam masalah ini." Abu Musa kemudian pergi, lalu ia kembali menemui Umar seraya berkata: "Ini Ubay." Ubay lalu berkata: "Wahai Umar, janganlah kamu menjadi beban bagi sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam!" Umar menjawab: "Aku tidak menjadi beban bagi sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Habib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Rauh] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Atha`] dari [Ubaid bin Umair] berkata: "Abu Musa pernah meminta izin kepada Umar." Maka ia menceritakan dengan kisah yang sama. Dalam hadits tersebut ia menyebutkan: Abu Musa lalu pergi bersama dengan [Abu Sa'id] untuk menjadi saksi. Umar lalu berkata: "Apakah perkara yang datang dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ini tersembunyi dariku? Sungguh, jual beli di pasar telah membuat aku lupa. Maka ucapkanlah salam terserah kamu dan jangan minta izin." Telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Akhzam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Qaahir bin Syu'aib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Humaid bin Hilal] dari [Abu Burdah bin Abu Musa] dari [Bapaknya] dengan kisah yang sama. Ia (perawi) berkata: Umar lalu berkata kepada Abu Musa: "Aku tidak menuduhmu, hanya saja tentang hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ini adalah perkara yang serius (yakni dalam meriwayatkannya, agar tidak terjadi pemalsuan hadits)." Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Rabi'ah bin Abu 'Abdurrahman dari banyak ulama mereka, dalam masalah tersebut Umar berkata kepada Abu Musa: "Aku tidak menuduh kamu, hanya saja aku kawatir akan banyak orang-orang yang berbicara atas nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【369】

Sunan Abu Daud 4511: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam Abu Marwan] dan [Muhammad Ibnul Mutsanna] secara makna, Muhammad Ibnul Mutsanna berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] ia berkata: Aku mendengar [Yahya bin Abu Katsir] berkata: telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin 'Abdurrahman bin As'ad bin Zurarah] dari [Qais bin Sa'd] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengunjungi kami di rumah milik kami, beliau lalu mengucapkan: "Assalamu Alaikum wa Rahmatullahi." Sa'd lalu menjawab salam tersebut dengan suara lirih." Qais berkata: Aku bertanya: "Apakah kamu tidak memberi izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Sa'd menjawab: "Biarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memperbanyak salam kepada kami." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian mengucapkan salam lagi: "Assalamu Alaikum wa Rahmatullahi." Sa'd lalu menjawab salam tersebut dengan suara lirih." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kembali mengucapkan salam: "Assalamu Alaikum wa Rahmatullahi." Selah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kembali pulang, sementara Sa'd mengikutinya dari belakang. Sa'd berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mendengar salammu, dan aku juga telah menjawab salammu dengan suara yang lirih dengan harapan engkau memperbanyak salam kepada kami." Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersama Sa'd kembali ke rumah Sa'd. Sa'd kemudian mempersilahkan Rasulullah untuk mandi, maka beliau pun mandi. Lalu ia menyediakan handuk yang telah dicelup dengan minyak Za'faran atau Wars (sejenis tumbuhan), sehingga beliau mengelap tubuhnya dengan handuk tersebut. Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya seraya berdoa: "Ya Allah, jadikanlah shalawat (kesejahteraan) dan rahmat-Mu tercurah kepada keluarga Sa'd bin Ubadah." Perawi berkata: "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyantap makanan, dan ketika beliau ingin berlalu pergi, Sa'd mendekatkan himar yang telah diberi alas selembar kain kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Sa'd berkata: "Wahai Qais, temanilah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Qais berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian berkata kepadaku: "Naiklah." Aku diam. Kemudian beliau berkata lagi: "Engkau ikut naik atau engkau tidak usah ikut?" Qais berkata: "Maka aku pun memutuskan untuk tidak ikut." [Hisyam Abu Marwan] menyebutkan dari [Muhammad bin 'Abdurrahman bin As'ad bin Zurarah]. Abu Dawud berkata: "Umar bin Abdul Wahid dan [Ibnu Sama'ah] meriwayatkannya dari [Al Auza'i] secara mursal. Namun keduanya tidak menyebutkan Qais bin Sa'd."

【370】

Sunan Abu Daud 4512: Telah menceritakan kepada kami [Muammal Ibnul Fadhl Al Harrani] bersama beberapa orang ulama, mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah Ibnul Walid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Abdurrahman] dari [Abdullah bin Busr] ia berkata: Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi pintu suatu kaum, beliau tidak berdiri di depan pintu, tetapi beliau berada di sisi sebelah kanan atau kirinya seraya mengucapkan: "Assalamu Alaikum Assalamu Alaikum." Sebab saat itu rumah-rumah belum ada yang menggunakan satir.

【371】

Sunan Abu Daud 4513: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyr] dari [Syu'bah] dari [Muhammad Ibnul Munkadir] dari [Jabir] bahwasanya Ia pernah pergi menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk membicarakan hutang bapaknya. Lalu aku mengetuk pintu, beliau bertanya: "Siapa itu?" Aku menjawab: "Saya." Beliau bersabda: "Saya, saya." Seakan beliau tidak menyukai jawaban tersebut.

【372】

Sunan Abu Daud 4514: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ayyub] -maksudnya Yahya bin Ayyub Al Maqabiri- berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il] -maksudnya Isma'il bin Ja'far- berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] dari [Nafi' bin Abdul Harits] ia berkata: Aku bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar hingga kami sampai pada sebuah kebun. Beliau berkata kepadaku: "Tahanlah (tutuplah) pintu itu." Pintu itu lalu diketuk dari luar, aku lantas bertanya: "Siapa ini?" Lalu hadits tersebut disebutkan secara lengkap. Abu Dawud berkata: "Maksudnya adalah hadits Abu Musa Al Asy'ari, dalam hadits tersebut ia menyebutkan: "Beliau lalu mengetuk pintu tersebut."

【373】

Sunan Abu Daud 4515: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Habib] dan [Hisyam] dari [Muhammad] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Utusan seseorang kepada orang lain adalah bentuk izinnya."

【374】

Sunan Abu Daud 4516: Telah menceritakan kepada kami [Husain bin Mu'adz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Abu Rafi'] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian diundang untuk menghadiri jamuan makan, lalu ia datang bersama utusan (orang yang mengundang), maka itu adalah bentuk izinnya." Abu Ali Al Lu`lu`i berkata: "Aku mendengar Abu Dawud berkata: "Qatadah belum pernah mendengar sesuatu pun dari Abu Rafi'."

【375】

Sunan Abu Daud 4517: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu As Sarh]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Ash Shabbah bin Sufyan] dan [Ibnu Abdah] -dan ini adalah haditsnya- keduanya berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Ubaidullah bin Abu Yazid] ia mendengar [Ibnu Abbas] berkata: "Kebanyakan manusia tidak mengamalkan ayat tentang izin, sementara aku telah memerintahkan budakku untuk meminta izin kepadaku." Abu Dawud berkata: "Atha juga meriwayatkan dari [Ibnu Abbas] dengan lafadz 'memerintahkan dengannya (izin)'."

【376】

Sunan Abu Daud 4518: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz] -maksudnya Abdul Aziz bin Muhammad- dari [Amru bin Abu Amru] dari [Ikrimah] bahwa Ada beberapa orang dari penduduk Irak berkata: "Wahai [Ibnu Abbas], apa pendapatmu tentang ayat ini yang kami telah diperintahkan untuk mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya, namun tidak seorang pun mau mengamalkannya? Yaitu firman Allah: {Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum baligh di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar) mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya'. (Itulah) tiga 'aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu} -Al Qa'nabi membacanya hingga firman-Nya:- {Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana} (An Nuur: 58) Ibnu Abbas berkata: "Sesungguhnya Allah Maha Lembut dan menyayangi orang-orang mukmin. Allah suka (sifat) menutupi aib orang lain. Sementara saat itu orang-orang tidak memiliki penutup atau hijab di rumah mereka, hingga dimungkinkan seorang pembantu, atau anak, atau wanita anak yatim seorang laki-laki masuk rumah saat suami menggauli isterinya. Maka Allah memerintahkan mereka untuk meminta izin pada waktu-waktu tersebut. Allah datang kepada mereka dengan syari'at hijab dan kebaikan, namun aku tidak pernah mendapati seorang pun melakukan itu." Abu Dawud berkata: "Hadits Ubaidullah dan Atha merusak hadits ini."

【377】

Sunan Abu Daud 4519: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abu Syu'aib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku ada dalam tangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga hingga beriman, dan kalian tidak akan beriman hingga saling menyayangi. Maukah kalian aku tunjukkan suatu perkara yang jika kalian amalkan maka kalian akan saling menyayangi? Tebarkanlah salam di antara kalian."

【378】

Sunan Abu Daud 4520: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al laits] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Abul Khair] dari [Abdullah bin Amru] berkata: Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Islam bagaimanakah yang paling baik?" beliau menjawab: "Engkau memberikan makanan dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal atau pun orang yang tidak kamu kenal."

【379】

Sunan Abu Daud 4521: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ja'far bin Sulaiman] dari [Auf] dari [Abu Raja] dari [Imran bin Hushain] ia berkata: Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengucapkan: "Assalamu Alaikum?" Beliau membalas salam orang tersebut lalu duduk, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda: "Sepuluh." Setelah itu ada seseorang datang dan mengucapkan salam: "Assalamu Alaikum wa Rahmatullah." Beliau membalas salam orang tersebut lalu duduk, beliau bersabda: "Dua puluh." Setelah itu ada lagi orang datang dan mengucapkan salam: "Assalamu Alaikum Wa Rahmatullahi Wa barakatuh." Beliau membalas salam orang tersebut lalu duduk, beliau bersabda: "Tiga puluh." Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Suwaid Ar Ramli] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Maryam] berkata: Aku mengira, bahwa aku mendengar [Nafi' bin Yazid] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Marhum] dari [Sahl bin Mu'adz bin Anas] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan makna yang sama. Ia menambahkan: Kemudian datang orang lain dan mengucapkan: "Assalamu Alaikum Wa Rahmatullah Wa Barakaatuhu Wa Maghfiratuh." Beliau lalu bersabda: "Empat puluh." Imran berkata: "Seperti inilah fadilah."

【380】

Sunan Abu Daud 4522: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya bin Faris Adz Dzuhli] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ashim] dari [Abu Khalid Wahb] dari [Abu Sufyan Al Himshi] dari [Abu Umamah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang paling utama di sisi Allah adalah orang yang memulai dalam mengucapkan salam."

【381】

Sunan Abu Daud 4523: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabbih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hendaklah yang kecil mengucapkan salam kepada yang lebih besar, yang berjalan kepada yang duduk, dan yang sedikit kepada yang lebih banyak." Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Habib bin Arabi] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Rauh] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ziyad] bahwa [Tsabit] -mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) 'Abdurrahman bin Zaid- mengabarkan kepadanya bahwa ia mendengar [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Yang berkendaraan kepada yang berjalan." Lalu ia menyebutkan hadits tersebut.

【382】

Sunan Abu Daud 4524: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Sa'id Al hamdani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Mu'awiyah bin Shalih] dari [Abu Musa] dari [Abu Maryam] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Jika salah seorang dari kalian bertemu dengan saudaranya hendaklah ia mengucapkan salam, jika kemudian keduanya terhalang oleh pohon, atau tembok, atau batu, lalu bertemu kembali, hendaklah ia ucapkan salam lagi kepadanya." Mu'awiyah berkata: "Abdul Wahhab bin Bukht menceritakan kepadaku dari [Abu Az Zinad], dari [Al A'raj], dari [Abu Hurairah], dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, seperti riwayat tersebut."

【383】

Sunan Abu Daud 4525: Telah menceritakan kepada kami [Abbas Al Anbari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Husain bin Shalih] dari [Bapaknya] dari [Salamah bin Kuhail] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dari [Umar] bahwasanya Ia pernah mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan saat itu beliau sedang minum. Kemudian ia mengucapkan: "Assalamu Alaika Ya Rasulullah, Assalamu 'Alaikum, apakah Umar boleh masuk?"

【384】

Sunan Abu Daud 4526: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] -maksudnya Sulaiman bin Mughirah- dari [Tsabit] ia berkata: [Anas] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mendatangi anak-anak kecil lalu mengucapkan salam kepada mereka."

【385】

Sunan Abu Daud 4527: Telah menceritakan kepada kami [Ibnul Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] -maksudnya Khalid bin Al Harits- berkata: telah menceritakan kepada kami [Humaid] ia berkata: [Anas] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berhenti di hadapan kami seraya mengucapkan salam, saat itu aku masih kecil dan sedang bermain bersama mereka. Beliau kemudian meraih tanganku dan mengutusku untuk membawa surat, lalu beliau duduk di bawah banyangan bangunan menunggu hingga aku kembali kepadanya."

【386】

Sunan Abu Daud 4528: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Ibnu Abu Husain] ia mendengarnya dari [Syahr bin Hausyab] berkata: Asma binti Yazid mengabarkan kepadanya: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melewati kami (kaum wanita) lalu mengucapkan salam kepada kami."

【387】

Sunan Abu Daud 4529: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Suhail bin Abu Shalih] ia berkata: "Aku bersama [bapakku] keluar menuju Syam, saat melewati gereja yang di dalamnya banyak terdapat orang-orang Nashrani, mereka (rombongan yang bersama kami) mengucapkan salam kepada orang-orang Nashrani tersebut. Maka bapakku pun berkata: "Janganlah kalian mengawali mengucapkan salam kepada mereka, karena [Abu Hurairah] pernah bercerita kepada kami dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Janganlah kalian mengawali mengucapkan salam kepada mereka, jika kalian bertemu mereka di jalan, maka persempitlah jalan mereka."

【388】

Sunan Abu Daud 4530: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz] -maksudnya Abdul Aziz bin Muslim- dari [Abdullah bin Dinar] dari [Abdullah bin Umar] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari bangsa Yahudi mengucapkan salam kepada kalian, maka mereka hanya akan mengucapkan 'Assaamu Alaikum' (semoga bahaya menimpa kalian), maka balaslah dengan mengucapkan 'Wa Alaikum (bahkan atas kalian)." Abu Dawud berkata: "Malik meriwayatkannya dari [Abdullah bin Dinar], dan [Ats Tsauri] meriwayatkannya juga dari [Abdullah bin Dinar], dalam hadits tersebut beliau mengucapkan: 'Wa Alaikum (bahkan atas kalian)."

【389】

Sunan Abu Daud 4531: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Marzuq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Anas] berkata: Para sahabat-sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada beliau: "Orang-orang ahli kitab memberi salam kepada kami, lalu bagaimana kami memberi jawaban?" beliau menjawab: "Ucapkanlah 'Wa Alaikum' (dan atas kalian)." Abu Dawud berkata: "Seperti itu pula riwayat 'Aisyah, Abu 'Abdurrahman Al Juhanni dan Abu Bashrah -maksudnya Abu Bashrah Al Ghifari-."

【390】

Sunan Abu Daud 4532: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] dan [Musaddad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyr] -yang dimaksud oleh keduanya adalah Bisyr bin Al Mufadhdhal- dari [Ibnu Ajlan] dari [Al Maqburi] -Musaddad berkata: Said bin Abu Said Al Maqburi- dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian sampai pada suatu majlis hendaklah ia mengucapkan salam, dan jika akan bangkit hendaklah mengucapkan salam, dan tidaklah yang pertama itu lebih berhak dari yang terakhir."

【391】

Sunan Abu Daud 4533: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al Ahmar] dari [Abu Ghifar] dari [Abu Tamimah Al Hujaimi] dari [Abu Jurai Al Hujaimi] berkata: Aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu aku mengucapkan: "Alaikassalam (keselamatan atas kamu) ya Rasulullah." Beliau bersabda: "Jangan kamu ucapkan Alaikassalam, sebab itu salam untuk orang yang telah mati."

【392】

Sunan Abu Daud 4534: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Ibrahim Al Juddi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Khalid Al Khuza'i] ia berkata: telah menceritakan kepadaku Abdullah Ibnul Mufadldlal berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Abu Rafi'] dari [Ali bin Abu Thalib] radliallahu 'anhu -Abu Dawud berkata: Al Hasan bin Ali telah memarfu'kannya- ia berkata: "Telah cukup untuk suatu rombongan jika salah seorang dari mereka mengucapkan salam saat mereka melintas, dan telah cukup pula jika salah seorang dari orang-orang yang duduk membalas salam."

【393】

Sunan Abu Daud 4535: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Aun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Husyaim] dari [Abu Balj] dari [Zaid Abul Hakam Al Anbari] dari [Al Bara bin Azib] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika dua orang bertemu kemudian saling berjabat tangan dan memuji Allah serta meminta ampun kepada-Nya, maka keduanya akan diberi ampunan."

【394】

Sunan Abu Daud 4536: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid] dan [Ibnu Numair] dari [Al Ajlah] dari [Abu Ishaq] dari [Al Bara`] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah dua orang muslim bertemu lalu berjabat tangan kecuali Allah akan memberi ampunan kepada keduanya sebelum mereka berpisah."

【395】

Sunan Abu Daud 4537: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Humaid] dari [Anas bin Malik] ia berkata: Ketika penduduk Yaman datang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang-orang Yaman telah datang kepada kalian, dan mereka adalah orang-orang pertama yang mengamalkan untuk saling berjabat tangan."

【396】

Sunan Abu Daud 4538: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abul Husain] -maksudnya Abul Husain Khalid bin Dzakwan- dari [Ayyub bin Busyair bin Ka'b Al Adawi] dari [seorang laki-laki penduduk Anazah] bahwasanya Ia berkata kepada [Abu Dzar] saat keluar dari Syam: "Aku ingin bertanya kepadamu tentang hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Abu Dzar berkata: "Aku akan memberitahukan kepadamu kecuali tentang rahasia (Rasulullah)." Aku menjawab: "Bukan hal rahasia yang aku tanyakan, tetapi apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berjabat tangan saat kalian berjumpa dengan beliau?" Abu Dzar berkata: "Aku tidak pernah berjumpa dengan beliau kecuali beliau menjabat tanganku. Suatu hari beliau mengutus utusan kepadaku saat aku tidak ada di rumah, ketika kembali ke rumah aku diberi kabar bahwa beliau telah mengutus seorang utusan kepadaku. Maka aku mendatanginya saat beliau berada di atas pembaringan, lantas beliau memelukku. Maka pelukan itu lebih indah, dan lebih indah."

【397】

Sunan Abu Daud 4539: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'id bin Ibrahim] dari [Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif] dari [Abu Sa'id Al Khudri] berkata: Saat orang-orang Quraidhah menerima hukum Sa'd, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus utusan kepadanya, lalu ia datang kepada beliau dengan mengendarai seekor himar putih. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda: "Berdirilah untuk pemimpin kalian." Atau beliau mengatakan: "untuk orang yang paling baik di antara kalian." Sa'd lalu datang dan duduk di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dari [Syu'bah] dengan hadits yang sama. Abu Sa'id Al Khudri berkata: Ketika Sa'd telah dekat dengan masjid, beliau bersabda kepada orang-orang Anshar: "Berdirilah untuk pemimpin kalian."

【398】

Sunan Abu Daud 4540: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Umar] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Isra'il] dari [Maisarah bin Habib] dari [Al Minhal bin Amru] dari ['Aisyah binti Thalhah] dari Ummul Mukminin 'Aisyah radliyallahu 'anha ia berkata: "Aku tidak pernah melihat seseorang yang mirip dalam kesopanan, ketenangan, kesabaran dan dalam memberi petunjuk (Al Hasan menyebutkan: "dalam berbicara dan bertutur kata." namun Al Hasan tidak menyebutkan "kesabaran dan dalam memberi petunjuk.") dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selain dari pada Fathimah -semoga Allah memuliakan wajahnya-. Jika Fathimah datang menemui beliau, maka beliau berdiri, meraih tangannya, mencium dan mendudukkannya di tempat duduknya. Dan jika beliau datang menemuinya, maka ia akan meraih tangan beliau, mencium dan mendudukkannya di tempat duduknya."

【399】

Sunan Abu Daud 4541: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] berkata: Al Aqra' bin Habis melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mencium Husain. Lalu Al Aqra' berkata: "Aku mempunyai sepuluh anak, tetapi tidak pernah melakukan hal itu kepada seorang pun dari mereka." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Tidak akan disayangi orang yang tidak menyayangi."

【400】

Sunan Abu Daud 4542: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hisyam bin Urwah] dari Urwah bahwa ['Aisyah] pernah berkata: Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai 'Aisyah, bergembiralah karena Allah telah menurunkan (ayat) sebagai bentuk penerimaan-Nya atas udzurmu." Beliau kemudian membacakan Al Qur'an kepadanya. Kedua orang tuaku lalu berkata: "Ciumlah kepala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Namun aku menjawab: "Aku hanya memuji Allah Azza Wa Jalla, bukan untuk kalian berdua."

【401】

Sunan Abu Daud 4543: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] dari [Al Ajlah] dari [Asy Sya'bi] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertemu Ja'far bin Abu Thalib, lalu beliau memeluk dan mencium antara kedua matanya."

【402】

Sunan Abu Daud 4544: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamir] dari [Iyas bin Daghfal] ia berkata: "Aku melihat Abu Nadlrah mencium pipi Al Hasan bin Ali Alaihimassalam."

【403】

Sunan Abu Daud 4545: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Salim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Yusuf] dari [Bapaknya] dari [Abu Ishaq] dari [Al Bara`] ia berkata: Aku bersama Abu Bakr masuk ke Madinah di awal kedatangannya, saat itu 'Aisyah anaknya sedang berbaring terkena demam, Abu Bakr lalu mencium pipinya seraya bertanya: "Bagaimana keadaanmu wahai anakku?"

【404】

Sunan Abu Daud 4546: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu Ziyad] bahwa ['Abdurrahman bin Abu Laila] menceritakan kepadanya bahwa [Abdullah bin Umar] menceritakan kepadanya lalu ia menyebutkan kisahnya. Ia berkata: "Kami mendekat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu kami mencium tangannya."

【405】

Sunan Abu Daud 4547: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Aun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Khalid] dari [Husain] dari ['Abdurrahman bin Abu Laila] dari Usaid bin Hudlair seorang laki-laki Anshar, berkata: "Saat ia bercakap-cakap dengan sekumpulan orang, lalu ada sesuatu yang membuat mereka tertawa, tiba-tiba Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menusuk lambungnya dengan kayu." Laki-laki itu berkata: "Berikanlah aku hak untuk mengqishas!" beliau bersabda: "Lakukanlah." Laki-laki itu berkata lagi: "Tuan masih mengenakan baju, padahal aku tidak mengenakan baju." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lantas melepas bajunya, namun laki-laki itu memeluk dan mencium badan beliau seraya berkata: "Wahai Rasulullah, sebenarnya inilah yang aku harapkan."

【406】

Sunan Abu Daud 4548: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isa bin Ath Thabba'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mathar bin 'Abdurrahman Al A'naq] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ummu Aban bintil Wazi' bin Zari'] dari kakeknya Zari' saat itu ia sedang bersama rombongan utusan Abdu Qais, ia berkata: Ketika kami tiba di Madinah, kami saling berlomba memacu kendaraan kami, lalu kami mencium tangan dan kaki beliau." Ia (perawi) berkata: "Sedangkan Al Mundzir Al Asyaj masih menunggu hingga tempat pakaiannya tiba, lalu ia kenakan pakaiannya tersebut. Setelah itu ia datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau lantas bersabda kepada Al Mundzir: "Sesungguhnya engkau mempunyai dua tabiat yang disukai oleh Allah dan rasul-Nya: santun dan sabar." Al Mundir bertanya: "Wahai Rasulullah, memang aku berakhlaq demikian atau Allah yang memberikan itu kepadaku?" beliau menjawab: "Allah yang memberikan itu kepadamu." Al Mundzir berkata: "Segala puji milik Allah yang telah memberiku dua tabiat yang disukai oleh Allah dan rasul-Nya."

【407】

Sunan Abu Daud 4549: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Hammad] -yang keduanya maksud adalah Hammad bin Abu Sulaiman- dari [Zaid bin Wahb] dari [Abu Dzar] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Abu Dzar." Aku menjawab: "Wahai Rasulullah, aku penuhi panggilanmu dengan rasa bahagia, aku sebagai tebusanmu."

【408】

Sunan Abu Daud 4550: Telah menceritakan kepada kami [Salamah bin Syabib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Qatadah] atau selainnya, bahwa [Imran bin Hushain] berkata: Pada masa Jahiliyyah kami biasa mengucapkan "Kiranya Allah menjadikan kedua matamu memandang sejuk terhadap siapa saja yang engkau cintai" atau "Kiranya pagi ini engkau peroleh kebahagiaan." Setelah Islam datang, kami dilarang dari kesemua ucapan ini. Abdurrazaq berkata: "Ma'mar mengatakan, "Dimakruhkan seseorang mengatakan "Kiranya Allah menjadikan kedua matamu memandang sejuk terhadap siapa saja yang engkau cintai" namun tidak salah jika ia mengatakan "Kiranya Allah menganugerahkan nikmat terhadap kedua matamu."

【409】

Sunan Abu Daud 4551: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Tsabit Al Bunani] dari [Abdullah bin Rabah Al Anshari] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Qatadah] berkata: Saat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam perjalanan, para sahabat merasa kehausan hingga mereka berjalan dengan cepat, namun malam itu aku tetap mendampingi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau lalu bersabda: "Semoga Allah menjagamu, karena engkau telah menjaga Nabi-Nya."

【410】

Sunan Abu Daud 4552: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Habib bin Asy Syahid] dari [Abu Miljaz] ia berkata: Mu'awiyah pergi menemui Ibnu Az Zubair dan Ibnu Amir, Ibnu Amir lalu berdiri sementara Ibnu Az Zubair tetap duduk. Mu'awiyah lalu berkata kepada Ibnu Amir: Duduklah! aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa senang melihat orang lain berdiri karenanya, maka hendaklah ia menempati tempat duduknya di neraka."

【411】

Sunan Abu Daud 4553: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] dari [Mis'ar] dari [Abu Al Anbas] dari [Abul Adabbas] dari [Abu Marzuq] dari [Abu Ghalib] dari [Abu Umamah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menemui kami dengan bertumpu pada sebuah tongkat, hingga kami bangkit ke arahnya. Tetapi beliau pun bersabda: "Janganlah kalian bangkit layaknya orang-orang 'Ajam (selain bangsa Arab) bangkit untuk mengagungkan sebagian yang lain."

【412】

Sunan Abu Daud 4554: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Ghalib] ia berkata: Ketika kami sedang duduk bersama-sama di pintu Al Hasan tiba-tiba ada [seorang laki-laki] yang datang seraya berkata: Bapakku menceritakan kepadaku dari kakekku. Ia mengatakan: Bapakku mengutusku untuk menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: "Datangilah Rasulullah dan ucapkan salam kepadanya." Lalu aku mendatangi beliau dan berkata: "Sesungguhnya bapakku menitipkan salam untukmu." Beliau lalu bersabda: "Alaikassalam wa 'Ala Abiikassalam (semoga keselamatan tercurahkan kepada kamu dan bapakmu)."

【413】

Sunan Abu Daud 4555: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahim bin Sulaiman] dari [Zakariya] dari [Asy Sya'bi] dari [Abu Salamah] bahwa 'Aisyah radliyallahu 'anha menceritakan kepadanya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda kepadanya: "Sesungguhnya Jibril Alaihssalam mengucapkan salam kepadamu." 'Aisyah menjawab: "Wa Alaihissalam wa Rahmatullahi (semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah kepadanya)."

【414】

Sunan Abu Daud 4556: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ya'la bin Atha] dari [Abu Hammam Abdullah bin Yasar] bahwa [Abu 'Abdurrahman Al Fihri] berkata: Aku pernah mengikuti perang Hunanin bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu kami berjalan di hari yang sangat panas. Kemudian kami singgah di bawah pohon yang rindang, saat matahari telah condong ke arah barat aku segera mengenakan peralatan perangku dan naik ke atas kuda. Setelah itu aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di dalam kemahnya. Aku katakan kepada beliau: "Wahai Rasulullah, Assalamu Alaika wa rahmatullahi wa Barakatuh. Sesungguhnya waktu berangkat telah tiba." Beliau menjawab: "Benar." Setelah itu beliau berkata kepada Bilal: "Wahai Bilal, segeralah bangun." Maka Bilal pun bangun dari bawah pohon Samurah, seakan-akan bayangannya seperti bayangan burung. Bilal menjawab: "Aku penuhi panggilanmu dengan senang hati, dan aku sebagai tebusanmu." Rasulullah kemudian bersabda: "Pasanglah pelana kudaku." Bilal lalu mengeluarkan pelana yang terbuat dari tumpukan rerumputan yang tidak ada bekas keburukan dan kesombongan. Beliau kemudian menaiki tungganganya dan kami mengikutinya. Lalu ia menyebutkan hadits selengkapnya. Abu Dawud berkata: "Abu 'Abdurrahman Al Fihri tidak mempunyai hadits kecuali hanya ini, dan ini adalah hadits yang bagus, diriwayatkan oleh Hammad bin Salamah."

【415】

Sunan Abu Daud 4557: Telah menceritakan kepada kami [Isa bin Ibrahim Al Biraki] dan aku mendengarnya dari Abul Walid Ath Thayalisi -dan untuk hadits Isa aku lebih hafal- ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Qahir bin As Sari] -maksudnya Abdul Qahir bin As Sari As Sulami- berkata' telah menceritakan kepada kami [Ibnu Kinanah bin Abbas bin Mirdas] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tertawa, lalu Abu Bakr atau Umar berkata kepada beliau: "Semoga Allah melanggengkan kebahagiaanmu." Kemudian disebutkan hadits secara lengkap.

【416】

Sunan Abu Daud 4558: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad bin Musarhad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hafsh] dari [Al A'masy] dari [Abu As Safar] dari [Abdullah bin Amru] ia berkata: Ketika aku dan ibuku membangun tembok milikku, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewati kami. Beliau lalu bertanya: "Wahai Abdullah, apa ini?" Aku menjawab: "Sesuatu yang sedang aku perbaiki." Beliau bersabda: "Kematian lebih cepat datang dari rusaknya bangunan itu." Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] dan [Hannad] secara makna, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dengan sanadnya ini ia menyebutkan: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewati kami saat kami sedang memperbaiki gubuk milik kami yang sedang rusak. Beliau bertanya: "Apa ini?" Kami menjawab: "Gubuk kami rusak, dan kami sedang memperbaikinya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda: "Aku tidak melihat kecuali kematian itu datangnya lebih cepat dari (rusaknya) gubuk itu."

【417】

Sunan Abu Daud 4559: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Hakim] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ibrahim bin Muhammad bin Hathib Al Qurasyi] dari [Abu Thalhah Al Asadi] dari [Anas bin Malik] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar rumah, lalu beliau melihat bangunan yang tinggi. Kemudian beliau bertanya: "Apa ini?" para sahabat menjawab: "Ini adalah bangunan milik si fulan, seorang laki-laki Anshar." Anas berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diam dan hanya memendam dalam hatinya, hingga ketika pemilik bangunan itu datang dan memberi salam kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di depan orang-orang, beliau berpaling darinya. Beliau melakukan hal itu berulang-ulang hingga laki-laki itu paham bahwa Rasulullah sedang marah dan menghindar darinya. Maka laki-laki itu pun mengeluh kepada para sahabat Rasulullah. Laki-laki itu berkata: "Demi Allah, aku telah mengingkari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Para sahabat berkata: "Rasulullah keluar dan melihat bangunan milikmu." Anas berkata: Lalu laki-laki itu pulang dan menghancurkan rumahnya hingga rata dengan tanah. Ketika suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dan melihat bangunan tersebut telah hilang, beliau pun bertanya: "Apa yang terjadi dengan bangunan tersebut?" para sahabat menjawab: "Pemilik banguan itu pernah mengeluh kepada kami tentang berpalingnya engkau kepadanya, maka kami pun mengabarkan kepadanya. Lalu ia pulang dan menghancurkan rumah miliknya. Rasulullah bersabda: "Ketahuilah, sesungguhnya setiap bangunan itu akan membawa bencana bagi pemiliknya, kecuali yang tidak, kecuali yang tidak." Maksudnya sesuatu yang memang dibutuhkan.

【418】

Sunan Abu Daud 4560: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahim bin Mutharrif Ar Ruasi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isa] dari [Isma'il] dari [Qais] dari [Dukain bin Sa'id Al Muzanni] ia berkata: Kami datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan meminta makanan, lalu beliau berkata kepada Umar: "Wahai Umar, pergi dan berikanlah makanan kepada mereka." Lalu Umar pergi bersama kami ke atas dan mengambil kunci dari dalam kamar beliau, lalu ia membuka."

【419】

Sunan Abu Daud 4561: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abu Usamah] dari [Ibnu Juraij] dari [Utsman bin Abu Sulaiman] dari [Sa'id bin Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Abdullah bin Hubsyi] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menebang pohon bidara maka Allah akan membenamkan kepalanya dalam api neraka." Abu Dawud pernah ditanya tentang hadits tersebut, lalu ia menjawab: "Secara ringkas, makna hadits ini adalah bahwa barangsiapa menebang pohon bidara di padang bidara dengan sia-sia dan dhalim, padahal itu adalah tempat untuk berteduh para musafir dan hewan-hewan ternak, maka Allah akan membenamkan kepalanya di neraka." Telah menceritakan kepada kami [Makhlad bin Khalid] dan [Salamah] -maksudnya Salamah bin Syabib- keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Utsman bin Abu Sulaiman] dari [seorang laki-laki penduduk Tsaqif] dari [Urwah bin Az Zubair] dan ia memarfu'kannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti hadits tersebut.

【420】

Sunan Abu Daud 4562: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Umar bin Maisarah] dan [Humaid bin Mas'adah] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Hassan bin Ibrahim] ia berkata: Aku bertanya kepada [Hisyam bin Urwah] tentang menebang pohon bidara, saat itu ia sedang bersandar pada kayu milik Urwah, Hisyam lalu menjawab: "Apa pendapatmu dengan pintu-pintu dan mashari' (daun pintu) ini, ia terbuat dari kayu bidara milik Urwah. Urwah memotongnya dari kebun miliknya." Urwah berkata: "Itu tidak apa-apa." -Humaid menambahkan- Hisyam bin Urwah lalu berkata (kepada Hassan bin Ibrahim): "Wahai orang Irak, itu (memotong pohon bidara tidak boleh) hanyalah bid'ah yang kamu bawa kepadaku." Hassan berkata: Lalu aku berkata: "Hanyasanya bid'ah itu datang dari kalian (wahai Hisyam), di Makkah aku mendengar seseorang mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat orang yang memotong pohon bidara." kemudian hadits tersebut disebutkan secara makna dengan lengkap.

【421】

Sunan Abu Daud 4563: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad Al Marwazi] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ali bin Husain] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Buridah] ia berkata: Aku mendengar [Abu Buraidah] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada diri manusia itu terdapat tiga ratus enam puluh persendian, maka hendaklah ia memberi sedekah untuk setiap persendiannya tersebut." Para sahabat berkata: "Wahai Nabi Allah, siapa yang akan mampu melakukannya?" beliau bersabda: "Mengubur ludah dalam masjid atau sesuatu yang engkau buang dari jalan (adalah sedekah), jika tidak mendapatinya maka dua rakaat dluha sudah cukup bagimu."

【422】

Sunan Abu Daud 4564: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid]. (Dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] dari [Abbad bin Abbad] -ini adalah lafadz darinya, dan ini lebih lengkap- dari [Washil] dari [Yahya bin Uqail] dari [Yahya bin Ya'mar] dari [Abu Dzar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Setiap hari setiap persendian anak Adam harus disedekahi, salam yang diberikan kepada orang yang dijumpainya adalah sedekah, setiap perintahnya kepada kebaikan adalah sedekah, setiap larangannya dari yang munkar adalah sedekah, membuang hal yang mengganggu jalan adalah sedekah, dan persetubuhannya dengan isteri adalah sedekah." Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, mendatangi isteri dengan syahwat juga dihitung sebagai sedekah?" beliau menjawab: "Apa pendapatmu jika itu ia lakukan kepada yang bukan haknya, apakah ia berdosa?" Beliau lalu bersabda lagi: "Dan itu semua bisa diganti dengan dua rakaat dluha." Abu Dawud berkata: "Hammad tidak menyebutkan memerintahkan dan melarang (amar ma'ruf)." Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Baqiyyah] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Khalid] dari [Washil] dari [Yahya bin Uqail] dari [Yahya bin Ya'mar] dari [Abul Aswad Ad Dili] dari [Abu Dzar] dengan hadits yang sama. Dan ia menyebutkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada bagian tengahnya (hadits).

【423】

Sunan Abu Daud 4565: Telah menceritakan kepada kami [Isa bin Hammad] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Al Laits] dari [Muhammad bin Ajlan] dari [Zaid bin Aslam] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Seorang laki-laki yang mengambil dahan yang berduri di jalan -meskipun ia belum pernah beramal shalih sekalipun-, baik dahan tersebut berada di atas pohon lalu ia memotong dan membuangnya, atau dahan berduri tersebut ada di jalan lalu ia menyingkirkannya. Sehingga Allah berterima kasih kepadanya dan memasukkannya ke dalam surga."

【424】

Sunan Abu Daud 4566: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad bin Hanbal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Bapaknya] secara riwayat, sekali waktu ia mengatakan bahwa hadits ini sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jangan kalian biarkan api menyala di rumah kalian saat kalian tidur."

【425】

Sunan Abu Daud 4567: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin 'Abdurrahman At Tammar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Amru bin Thalhah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Asbath] dari [Simak] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Seekor tikus datang dan menarik sumbu lampu, tikus itu menariknya dan melemparnya ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu di atas tikar kecil yang di duduki oleh beliau sehingga tikar tersebut terbakar sebesar uang dirham. Beliau lalu bersabda: "Jika kalian hendak tidur, maka matikanlah lampu-lampu kalian, sebab setan akan memberi petunjuk kepada (tikus) ini untuk melakukan (seperti) ini hingga membakar kalian."

【426】

Sunan Abu Daud 4568: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Ajlan] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kami tidak pernah berdamai dengan mereka (ular) semenjak kami memeranginya, barangsiapa meninggalkan sesuatu darinya karena takut dengannya, maka ia bukan dari golonganku."

【427】

Sunan Abu Daud 4569: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid bin Bayan As Sukari] dari [Ishaq bin Yusuf] dari [Syarik] dari [Abu Ishaq] dari [Al Qasim bin 'Abdurrahman] dari [Bapaknya] dari [Ibnu Mas'ud] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bunuhlah semua ular, barangsiapa takut mengambil mereka sebagai musuh, maka ia bukan dari golonganku."

【428】

Sunan Abu Daud 4570: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Musa bin Muslim] ia berkata: Aku mendengar [Ikrimah] memarfu'kan hadits ini kepada [Ibnu Abbas], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa takut membunuh ular karena balas dendamnya, maka ia bukan dari golongan kami. Sungguh, kami tidak pernah berdamai sejak kami memerangi mereka."

【429】

Sunan Abu Daud 4571: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Marwan bin Mu'awiyah] dari [Musa bin Ath Thahhan] ia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Sabith] dari [Al Abbas bin Abdul Muthallib] bahwasanya Ia pernah berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Sesungguhnya kami ingin membersihkan air zamzam, tetapi di dalamnya banyak terdapat ular kecil." Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuh ular-ular tersebut.

【430】

Sunan Abu Daud 4572: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Bapaknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bunuhlah semua ular yang berbisa dan yang berekor pendek. Karena keduanya dapat membuat mata buta dan gugurnya kandungan." Ia (perawi) berkata: "Abdullah selalu membunuh ular yang ia dapati, hingga Abu Lubabah, atau Zaid Ibnul Khaththab pernah melihatnya mengejar-ngejar ular. Maka Abu Lubabah berkata: "Sesungguhnya di larang membunuh ular yang ada dalam rumah."

【431】

Sunan Abu Daud 4573: Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] dari [Malik] dari [Nafi'] dari Abu Lubabah "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang membunuh ular kecil yang ada dalam rumah, kecuali ular yang berbisa dan ular berekor pendek. Karena keduanya dapat menghilangkan penglihatan dan menggugurkan apa yang ada dalam perut wanita." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Nafi'] berkata: "Ibnu Umar pernah mendapati ular di dalam rumahnya setelah ia mendengar hadits dari Abu Lubabah. Lalu ia memerintahkan ular tersebut untuk diusir keluar, maka ular itu pun dibuang ke Baqi'." Telah menceritakan kepada kami [Ibnu As Sarh] dan [Ahmad bin Sa'id Al Hamdani] keduanya berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Usamah] dari [Nafi'] tentang hadits ini. Nafi' berkata: "Setelah itu aku melihat (ular) di dalam rumah miliknya."

【432】

Sunan Abu Daud 4574: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Muhammad bin Abu Yahya] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] bahwasanya Ia dan seorang sahabatnya pergi menjenguk Abu Sa'id, maka kami pun keluar dari sisi Abu Sa'id. Lalu kami bertemu dengan [sahabat kami] yang ingin menemui Abu Sa'id. Lantas kami menuju masjid dan duduk di sana. Kemudian ia (sahabat kami) datang dan mengabarkan bahwa ia mendengar [Abu Sa'id Al Khudri] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya ular hitam itu dari jin, barangsiapa melihatnya dalam rumahnya hendaklah ia memintanya untuk keluar hingga tiga kali, dan jika tetap berada di dalam rumah hendaklah ia membunuhnya, karena itu adalah setan."

【433】

Sunan Abu Daud 4575: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Mauhab Ar ramli] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Ibnu Ajlan] dari [Shaifi bin Abu Sa'id] -mantan budak Al Anshar- dari [Abu Sa`ib] ia berkata: "Aku menemui [Abu Sa'id Al Khudri], ketika aku duduk di sisinya, aku mendengar sesuatu yang bergerak di bawah ranjangnya. Saat aku lihat, ternyata adalah ular. maka aku pun berdiri (ingin membunuh). Abu Sa'id lalu bertanya: "Ada apa dengan kamu?" Aku menjawab: "Ada ular di sini." Abu Sa'id bertanya lagi: "Lalu kamu mau apa?" Aku menjawab: "Aku ingin membunuhnya." Lalu Abu Sa'id menunjuk sebuah rumah yang ada di depan rumahnya seraya berkata: "Anak pamanku pernah tinggal di rumah itu, saat terjadi perang Ahzab ia minta izin untuk menemui isterinya, sebab ia masih menjadi pengantin baru. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi izin dan menyuruhnya untuk membawa senjata. Kemudian ia pulang ke rumah dan mendapati isterinya berdiri di luar rumah. Ia (anak pamanku) lalu mengacungkan tombaknya kepada isterinya (kawatir isterinya serong). Isterinya pun berkata: "Janganlah kamu terburu-buru hingga engkau melihat apa yang menjadikan aku keluar dari dalam rumah." Ia kemudian masuk ke dalam rumah dan mendapati seekor ular besar dan membunuhnya dengan tombak, setelah itu ia keluar dengan membawa tombak dan dalam keadaan sempoyongan. Aku tidak tahu, siapa di antara keduanya yang mati lebih dahulu, laki-laki atau ular itu. Lalu Kaumnya kemudian mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Berdoalah kepada Allah agar menghidupkan sahabat kami." Beliau menjawab: "Mintakanlah ampunan untuk sahabat kalian." Setelah itu beliau bersabda lagi: "Sesungguhnya segolongan jin telah masuk Islam di kota Madinah ini, jika kalian melihat salah satu dari mereka maka berilah peringatan kepadanya hingga tiga kali, kemudian jika setelah itu kalian ingin membunuhnya maka bunuhlah setelah peringatan yang ketiga kali." Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ibnu Ajlan] meriwayatkan semisal hadits ini dengan ringkas. Beliau bersabda: "Berilah ia waktu hingga tiga hari, jika setelah itu tetap terlihat maka bunuhlah, sebab itu adalah setan." Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Sa'id Al Hamdani] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Malik] dari [Shaifi] -mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) Ibnu Aflah- ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu As Sa`ib] -mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) Hisyam bin Zuhrah- bahwasanya ia pernah menemui Abu Sa'id Al Khudri. Lalu ia menyebutkan seperti hadits tersebut dan bahkan lebih lengkap. Beliau bersabda: "Berilah ia waktu hingga tiga hari, jika setelah itu ia tetap terlihat maka bunuhlah, sebab itu adalah setan."

【434】

Sunan Abu Daud 4576: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Sulaiman] dari [Ali bin Hasyim] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Laila] dari [Tsabit Al Bunani] dari ['Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Bapaknya] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya tentang membunuh ular yang ada dalam rumah, beliau pun bersabda: "Jika salah seorang dari kalian melihat mereka berada di rumah-rumah kalian, maka katakanlah kepada mereka: 'Aku sumpahi kalian atas janji yang pernah Nuh ambil dari kalian, aku sumpahi kalian atas janji yang pernah Sulaiman ambil dari kalian, yakni agar kalian tidak mengganggu kami', jika mereka tetap kembali maka bunuhlah mereka."

【435】

Sunan Abu Daud 4577: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Aun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abu Awanah] dari [Mughirah] dari [Ibrahim] dari [Ibnu Mas'ud] ia berkata: "Bunuhlah semua ular, kecuali ular yang bergaris putih seakan pedang dari perak." Abu Dawud berkata: Lalu ada seorang berkata kepadaku: "Ular itu tidak bisa mendaki saat merayap, jika itu benar maka insyaAllah itu adalah salah satu dari tandanya."

【436】

Sunan Abu Daud 4578: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad bin Hanbal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Amir bin Sa'd] dari [Bapaknya] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuh cicak, dan beliau menamainya dengan fasik kecil."

【437】

Sunan Abu Daud 4579: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah Al Bazzaz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Zakariya] dari [Suhail] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa membunuh cicak dengan sekali pukulan maka ia mendapatkan pahala sekian dan sekian kebaikan. Barangsiapa membunuhnya dengan dua kali pukulan maka ia mendapatkan sekian dan sekian kebaikan, lebih rendah dari yang pertama. Dan barangsiapa membunuhnya dengan tiga kali pukulan maka ia akan mendapatkan sekian dan sekian kebaikan, lebih rendah dari yang kedua."

【438】

Sunan Abu Daud 4580: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah Al Bazzaz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Zakariya] dari [Suhail] ia berkata: telah menceritakan kepadaku saudara laki-lakiku atau [saudara perempuanku] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "(Membunuh cicak) dengan sekali pukulan pahalanya adalah tujuh puluh kebaikan."

【439】

Sunan Abu Daud 4581: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dari [Al Mughirah] -maksudnya Mughirah bin 'Abdurrahman- dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada seorang Nabi dari Nabi-Nabi Allah yang berteduh di bawah pohon, lalu ia digigit oleh seekor semut. Maka ia pun menyiapkan alat-alatnya (perapian) seraya mengeluarkan semut dari bawah lubangnya dan membakarnya. Lalu Allah berfirman kepadanya: "Apakah karena satu semut (lalu yang lain dibunuh semua)!"

【440】

Sunan Abu Daud 4582: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dan [Sa'id Ibnul Musayyab] dari [Abu Hurairah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Seekor semut menggigit seorang Nabi dari Nabi Allah, lalu Nabi tersebut memerintahkan untuk membakar sarang semut tersebut, maka Allah berfirman kepadanya: 'Apakah karena seekor semut yang menggigitmu lalu engkau bunuh satu umat yang bertasbih?'"

【441】

Sunan Abu Daud 4583: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang membunuh empat macam binatang: semut, lebah, burung hud-hud dan burung shurad (salah satu jenis burung)."

【442】

Sunan Abu Daud 4584: Telah menceritakan kepada kami [Abu Shalih Mahbub bin Musa] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abu Ishaq Al Fazari] dari [Abu Ishaq Asy Syaibani] dari [Ibnu Sa'd] -Abu Dawud berkata: dia adalah Al Hasan bin Sa'd- dari ['Abdurrahman bin Abdullah] dari [Bapaknya] ia berkata: "Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan, lalu beliau pergi untuk buang hajat. Kami lalu melihat seekor burung bersama dua anaknya, lantas kami mengambil dua anaknya hingga menjadikan burung tersebut terbang berputar-putar di atas kepala kami. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian datang dan bertanya: "Siapa yang menyakiti burung ini dengan mengambil anaknya? Kembalikanlah anaknya kepadanya." Setelah itu beliau juga melihat sarang semut yang telah dibakar, beliau pun bertanya: "Siapa yang membakar sarang ini?" Kami menjawab: "Kami." Beliau bersabda: "Sesungguhnya tidak pantas bagi seseorang menyiksa dengan api kecuali pemilik api (Allah)."

【443】

Sunan Abu Daud 4585: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Sa'id bin Khalid] dari [Sa'id Ibnul Musayyab] dari ['Abdurrahman bin Utsman] berkata: "Ada seorang tabib bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang katak yang dijadikan sebagai obat, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu melarang untuk membunuhnya."

【444】

Sunan Abu Daud 4586: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Uqbah bin Shuhban] dari [Abdullah bin Mughaffal] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang penggunaan ketapel. Beliau bersabda: "Sesungguhnya ketapel itu tidak bisa digunakan untuk memburu buruan atau membunuh musuh, tetapi ia hanya dapat memecahkan mata dan memecahkan gigi."

【445】

Sunan Abu Daud 4587: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin 'Abdurrahman Ad Dimasyqi] dan [Abdul Wahhab bin Abdur Rahim Al Asyja'i] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Marwan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Hassan] -Abdul Wahhab Al Kufi berkata- dari [Abdul Malik bin Umair] dari [ummu Athiyah Al Anshariyah] berkata: Sesungguhnya ada seorang perempuan di Madinah yang berkhitan, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya: "Janganlah engkau habiskan semua, sebab hal itu akan mempercantik wanita dan disukai oleh suami." Abu Dawud berkata: "Diriwayatkan pula dari [Ubaidullah bin Amru], dari [Abdul Malik] dengan sanad dan makna yang sama." Abu Dawud berkata: "Tetapi hadits ini tidak kuat, sebab ia diriwayatkan secara mursal." Abu Dawud berkata: "Muhammad bin Hassan adalah seorang yang majhul, sehingga hadits ini derajatnya lemah."

【446】

Sunan Abu Daud 4588: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Maslamah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz] -maksudnya Abdul Aziz bin Muhammad- dari [Abul Yaman] dari [Syaddad bin Abu Amru bin Himas] dari [Bapaknya] dari [Hamzah bin Abu Usaid Al Anshari] dari [Bapaknya] bahwasanya Ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berbicara saat berada di luar masjid, sehingga banyak laki-laki dan perempuan bercampur baur di jalan. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda kepada kaum wanita: "Hendaklah kalian memperlambat dalam berjalan (terakhir), sebab kalian tidak berhak untuk memenuhi jalan. Hendaklah kalian berjalan di pinggiran jalan." Sehingga ada seorang wanita yang berjalan dengan menempel tembok, hingga bajunya menggantung tembok karena ia menempel tembok.

【447】

Sunan Abu Daud 4589: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya bin Faris] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Qutaibah, Salm bin Qutaibah] dari [Dawud bin Abu Shalih Al Madani] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang seorang laki-laki berjalan di antara dua wanita."

【448】

Sunan Abu Daud 4590: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah bin Sufyan] dan [Ibnu As Sarh] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah Azza Wa Jalla berfirman: 'Anak Adam telah menyakiti-Ku, dia suka mencaci maki masa, padahal Aku adalah masa, di dalam genggaman-Ku lah semua urusan, Aku balikkan antara siang dan malam." Ibnu As Sarh menyebutkan (dalam riwayatnya): dari Ibnu Al Musayyab sebagai ganti dari penyebutan Said (yakni ia menyebutkan perawi sebelum Abu Hurairah, dengan Ibnu Al Musayyab bukan sa'id, dan nama aslinya adalah Said bin Al Musayyab). Wallahu A'lam.