34. Sunnah

【1】

Sunan Abu Daud 3980: Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Baqiyyah] dari [Khalid] dari [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Yahudi terpecah menjadi tujuh puluh satu atau tujuh puluh dua golongan, Nashara terpecah menjadi tujuh puluh satu atau tujuh puluh dua golongan, dan umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan."

【2】

Sunan Abu Daud 3981: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] dan [Muhammad bin Yahya] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Al Mughirah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Shafwan]. (dalam jalur lain disebutkan) [Amru bin Utsman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Shafwan] seperti itu. Ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Azhar bin Abdullah Al Harazi] dari [Abu Amir Al Hauzani] dari [Mu'awiyah bin Abu Sufyan] Bahwasanya saat sedang besama kami ia berkata: Ketahuilah, ketika sedang bersama kami Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketahuilah! Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian dari kalangan ahlu kitab berpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan, dan umatku akan berpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan, tujuh puluh dua golongan masuk neraka dan satu golongan masuk surga, yaitu Al Jama'ah." Ibnu Yahya dan Amru menambahkan dalam hadits keduanya: "Sesungguhnya akan keluar dari umatku beberapa kaum yang mengikuti hawa nafsunya seperti anjing mengikuti tuannya." Amru berkata: "Seekor anjing dengan tuannya, yang jika ada tulang bersamanya pasti dia akan mengikutinya."

【3】

Sunan Abu Daud 3982: Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Ibrahim At Tastutri] dari [Abdullah bin Abu Bulaikah] dari [Al Qasim bin Muhammad bin Muhammad] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ayat: {Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antara isinya ada ayat-ayat yang muhkamat} hingga ayat {orang-orang yang berakal}." 'Aisyah berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kamu melihat orang-orang yang mengikuti ayat-ayat mutasyabihat dari Al Qur'an, maka mereka itulah orang-orang yang Allah maksud, maka berhati-hatilah terhadap mereka."

【4】

Sunan Abu Daud 3983: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Mujahid] dari [seorang laki-laki] dari [Abu Dzar] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik amal adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah."

【5】

Sunan Abu Daud 3984: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu As Sarh] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Abdurrahman bin Abdullah bin Ka'b bin Malik] bahwa Abdullah bin Ka'b bin Malik -di antara anak-anak Ka'b Abdullah adalah orang yang menjadi penuntun Ka'b saat buta- ia berkata: "Aku mendengar Ka'b bin Malik..." -Kemudia Ibnu As Sarh menyebutkan kisah ketidak ikut sertaannya bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam perang Tabuk- ia (Ka'b) berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang kaum muslimin untuk berbicara dengan kami bertiga. Ketika suasana seperti itu berjalan lama, aku masuk ke dalam kebun milik anak pamanku, Abu Qatadah. Demi Allah, aku ucapkan salam kepadanya namun ia tidak menjawabnya." Kemudian Ka'ab menceritakan turunnya ayat yang mengabarkan atas diterimanya taubatnya.

【6】

Sunan Abu Daud 3985: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Atha Al Akhurasani] dari [Yahya bin Ya'mar] dari [Ammar bin Yasir] ia berkata: Aku mendatangi isteriku saat tanganku lecet, kemudian ia membalur tanganku dengan za'faran. Pagi harinya aku datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, saat aku mengucapkan salam beliau tidak mau menjawabnya. Beliau bersabda: "Pergi dan bersihkanlah ini (za'faran) darimu."

【7】

Sunan Abu Daud 3986: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Tsabit Al Bunani] dari [Sumayyah] dari ['Aisyah radliallahu 'anha] ia berkata: Ketika unta Shafiyah binti Huyay sakit, Zainab masih mempunyai kendaraan yang bisa digunakan. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Zainab: "Berilah Shafiyah unta." Zainab menjawab: "Aku harus memberi Yahudi itu!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun marah, kemudian beliau mendiamkannya selama bulan Dzul Hijjah, Muharram dan sebagian bulan Shafar."

【8】

Sunan Abu Daud 3987: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid] -maksudnya Yazid bin Harun- berkata: telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Berbantah-bantahan dalam Al Qur'an adalah kufur."

【9】

Sunan Abu Daud 3988: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab bin Najdah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Amru bin Katsir bin Dinar] dari [Hariz bin Utsman] dari ['Abdurrahman bin Abu Auf] dari [Al Miqdam bin Ma'di Karib] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Ketahuilah, sesungguhnya aku diberi Al Qur'an dan yang semisal bersamanya (As Sunnah). Lalu ada seorang laki-laki yang dalam keadaan kekenyangan duduk di atas kursinya berkata: 'Hendaklah kalian berpegang teguh dengan Al Qur'an! Apa yang kalian dapatkan dalam Al Qur'an dari perkara halal maka halalkanlah. Dan apa yang kalian dapatkan dalam Al Qur'an dari perkara haram maka haramkanlah.' Ketahuilah! Tidak dihalalkan bagi kalian daging himar jinak, daging binatang buas yang bertaring dan barang temuan milik orang kafir mu'ahid (kafir dalam janji perlindungan penguasa Islam, dan barang temuan milik muslim lebih utama) kecuali pemiliknya tidak membutuhkannya. Dan barangsiapa singgah pada suatu kaum hendaklah mereka menyediakan tempat, jika tidak memberikan tempat hendaklah memberikan perlakukan sesuai dengan sikap jamuan mereka."

【10】

Sunan Abu Daud 3989: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad bin Hanbal] dan [Abdullah bin Muhammad An nufaili] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu An Nadhr] dari [Ubaidullah bin Abu Rafi'] dari [Bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Sungguh, akan ada salah seorang dari kalian duduk di atas kursi santainya, lalu datang kepadanya perkara yang aku perintahkan atau aku larang kemudian ia berkata: 'Aku tidak tahu! Apa yang kami dapatkan dalam Kitabullah selalu kami ikuti.'"

【11】

Sunan Abu Daud 3990: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah Al Bazzaz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ja'far Al Makhrami] dan [Ibrahim bin Sa'd] dari [Sa'd bin Ibrahim] dari [Al Qasim bin Muhammad] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam a bersabda: "Barangsiapa membuat-buat perkara baru yang tidak ada dalam agama kami, maka akan tertolak." Ibnu Isa menyebutkan: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa membuat perkara baru selain dari yang kami perintahkan maka akan tertolak."

【12】

Sunan Abu Daud 3991: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Tsaur bin Yazid] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Khalid bin Ma'dan] ia berkata: telah menceritakan kepadaku ['Abdurrahman bin Amru As Sulami] dan [Hujr bin Hujr] keduanya berkata: "Kami mendatangi Irbadl bin Sariyah, dan ia adalah termasuk seseorang yang turun kepadanya ayat: {Dan tiada (pula dosa) atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu, suapaya kami memberi mereka kendaraan, lalu kamu berkata: "Aku tidak memperoleh kendaraan orang yang membawamu} (At Taubah: 92) kami mengucapkan salam kepadanya dan berkata: "Kami datang kepadamu untuk ziarah, duduk-duduk mendengar sesuatu yang berharga darimu." Irbadl berkata: "Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat bersama kami, beliau lantas menghadap ke arah kami dan memberikan sebuah nasihat yang sangat menyentuh yang membuat mata menangis dan hati bergetar. Lalu seseorang berkata: "Wahai Rasulullah, seakan-akan ini adalah nasihat untuk perpisahan! Lalu apa yang engkau washiatkan kepada kami?" Beliau mengatakan: "Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, senantiasa taat dan mendengar meskipun yang memerintah adalah seorang budak habsyi yang hitam. Sesungguhnya orang-orang yang hidup setelahku akan melihat perselisihan yang banyak. Maka, hendaklah kalian berpegang dengan sunnahku dan sunnah para khalifah yang mendapat petunjuk serta lurus, berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah oleh kalian perkara-perkara baru (dalam urusan agama), sebab setiap perkara yang baru adalah bid'ah dan setaip bid'ah adalah sesat."

【13】

Sunan Abu Daud 3992: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ibnu Juraij] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Sulaiman] -maksudnya Sulaiman bin Atiq- dari [Thalq bin habib] dari [Al Ahnaf bin Qais] dari [Abdullah bin Mas'ud] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Ketahuilah, sesungguhnya celakalah orang-orang yang berlebih-lebihan dan melampaui batas." Beliau ucapkan hal itu hingga tiga kali.

【14】

Sunan Abu Daud 3993: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ayyub] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il] -maksudnya Isma'il bin ja'far- ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Al 'Ala] -maksudnya Al 'Ala` bin 'Abdurrahman dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengajak kepada petunjuk maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa mengajak kepada kesesatan maka ia akan mendapatkan dosa seperti dosa orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dari dosa mereka sedikitpun."

【15】

Sunan Abu Daud 3994: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az zuhri] dari [Amir bin Sa'd] dari [Bapaknya] ia berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya seorang muslim yang paling besar kejahatannya kepada kaum muslimin adalah seseorang yang bertanya tentang sesuatu yang belum diharamkan, lalu hal itu diharamkan atas semua manusia karena sebab pertanyaannya tersebut."

【16】

Sunan Abu Daud 3995: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Khalid bin Yazid bin Abdullah bin Mauhab Al hamdani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Uqail] dari [Ibnu Syihab] bahwa [Abu Idris Al Khaulani 'Aidzaallah] telah mengabarkan kepadanya bahwa [Yazid bin Umairah] -salah seorang dari sahabat Mu'adz bin Jabal- mengabarkan kepadanya, ia berkata: Mu'adz bin Jabal tidak pernah duduk dalam sebuah majlis kecuali selalu berkata: "Allah Maha Bijak, Allah Maha Adil, maka celakalah orang-orang yang merasa ragu." Suatu hari Mu'adz berkata: "Di belakang kalian akan terjadi fitnah, harta semakin melimpah, Al Quran akan muda dibaca oleh siapa saja: seorang mukmin, munafik, laki-laki, wanita, anak kecil, orang dewasa, budak atau pun orang merdeka. Sehingga seseorang berkata: 'Kenapa orang-orang tidak mengikuti aku, padahal aku telah membaca Al Qur'an, sungguh, mereka tidak mengikuti kecuali aku melakukan bid'ah.' Maka berhati-hatilah kalian dari bid'ah, sesungguhnya bi'dah akan membawa kepada kesesatan. Dan berhati-hatilah kalian dari hakim (orang bijak) yang menyimpang, sebab setan akan mengucapkan kesesatan (kebathilan) melalui lisan orang bijak tersebut. Dan sungguh, seorang munafik terkadang akan mengucapkan kata-kata yang benar." Yazid berkata: Aku bertanya kepada Mu'adz: "Semoga Allah merahmatimu, apakah aku pernah tahu dengan seorang bijak yang terkadang akan mengatakan sesuatu yang sesat dan orang munafik yang akan mengatakan sesuatu yang benar?" ia menjawab: "Ya, berhati-hatilah dengan perkataan orang bijak yang menyimpang (samar karena kebathilan) yang orang-orang mengingkarinya dan berkata: 'Apa ini?' Meski demikian, janganlah kalian mengucilkannya. Sebab kemungkinan ia akan kembali kepada kebenaran hingga kamu dapat mendengar kebenaran darinya. Karena di atas kebenaran pasti ada cahaya." Abu Dawud berkata: "Ma'mar menyebutkan dari [Az Zuhri] dalam hadits ini, dengan lafdh berbeda yaitu: 'walaa yun`iyannaka dzalika 'anhu' (sekali-kali yang demikian itu janganlah membuatmu menyimpang) bukan 'yutsniyannaka'." Shalih bin Kisan menyebutkan dari [Az Zuhri], dengan lafadh: 'Musyabbihat' sebagai ganti 'musytahirat'. Ia (perawi) menyebutkan: 'Jangan menjauhkan kamu dari jalan yang lurus', yaitu seperti yang disebutkan oleh [Uqail]." [Ibnu Ishaq] menyebutkan dari [Az Zuhri]: "Ia menjawab: "Benar, perkataan hakim yang kamu merasa rancu darinya, hingga kamu mengingkarinya dan mengatakan: 'Apa yang ia inginkan dari perkataan ini?'"

【17】

Sunan Abu Daud 3996: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin katsir] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] ia berkata: seorang laki-laki menulis surat kepada [Umar bin Abdul Aziz] bertanya tentang takdir. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ar Rabi' bin Sulaiman Al Muadzdzin] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Asad bin Musa] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Dulail] ia berkata: Aku mendengar [Sufyan Ats Tsauri] menceritakan kepada kami dari [An Nadhr]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Hannad bin As Sari] dari [Qabishah] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Raja'] dari [Abu Ash Shalt] -dan ini adalah hadits Ibnu Katsir- ia berkata: "Seorang laki-laki menulis surat kepada Umar bin Abdul Aziz bertanya tentang takdir. Umar bin Abdul Aziz lalu menulis balasan: Amma Ba'du. Aku berwasiat kepadamu agar bertakwa kepada Allah dan konsisten (tidak menambah dan mengurangi) dalam melaksanakan perintah-Nya, mengikuti sunnah Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam dan meninggalkan apa yang diada-adakan oleh orang-orang yang membuat hal baru setelah berlaku sunnahnya, padahal mereka telah dicukupkan dengan sunnah beliau. Hendaklah engkau berpegang teguh dengan sunnah, sebab dengan izin Allah ia akan menjagamu dari kesesatan. Ketahuilah, tidaklah orang-orang membuat suatu kebid'ahan kecuali telah ada dalil yang menjelaskan tentang hal itu, atau pelajaran yang bisa diambil keterangannya. Sesungguhnya sunnah itu, yang menjadi sumbernya adalah Dia (Allah dan Rasul-Nya) yang telah mengetahui kebalikannya -Ibnu Katsir tidak menyebutkan: "yang mengetahui berbagai kesalahan- kekeliruan dan kebodohan serta penyulitan diri. Maka ridla-lah dengan apa-apa yang dipegang oleh orang-orang sebelum kamu (para sahabat). Karena mereka (para sahabat), dengan ketinggian ilmu yang dimiliki, serta kecerdasan yang cemerlang mereka juga tetap menahan diri. Padahal dari sisi keilmuan mereka lebih paham, dan dari sisi keutamaan mereka lebih layak untuk memperbincangkannya. Jika kebenaran itu ada pada kalian, maka kalian telah mendahului mereka. Jika kalian katakan hanyasanya terjadi perkara baru setelah mereka yang tidak diada-adakan kecuali oleh orang yang tidak mengikuti petunjuk mereka (para sahabat) dan ridla dengan pemikirannya sendiri dari pada pemikiran mereka, ketahuilah sesungguhnya para sahabat adalah orang-orang yang lebih dahulu mendapati permasalahan ini. Mereka berbicara (masalah takdir) hanya sekedarnya, mereka tidak terlalu menyepelekan namun tidak juga terlalu berlebihan, sungguh telah ada orang-orang selain mereka yang terlalu menyepelekan hingga mereka jauh berpaling, dan ada juga yang terlalu bersemangat hingga mereka berlebih-lebihan (melampui batas). Dan sesungguhnya sikap para sahabat di antara yang demikian yakni berada di atas jalan yang lurus. Kamu telah menulis surat menanyakan tentang menyakini adanya takdir, maka -dengan izin Allah- engkau telah tepat memilih orangnya (tanya kepada saya). Aku tidak mengetahui sesuatu yang baru atau perkara bid'ah yang dimunculkan oleh manusia, yang dampaknya sangat jelas dan pasti kecuali dalam permasalahan mengakui takdir. Orang-orang bodoh pada masa jahiliyyah saja telah memperbincangkan pengakuan taqdir dalam ucapan-ucapan dan syair mereka terhadap kenikmatan yang hilang dari mereka, kemudian Islam datang dan semakin mempertegasnya lagi, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengingatkan tidak hanya dalam satu hadits atau dua hadits, kaum muslimin juga telah mendengarnya dari beliau, mereka membicarakan takdir baik ketika beliau masih hidup atau sepeninggal beliau dengan sikap yakin dan menerima terhadap Rabb mereka serta merendah diri bahwa tidak ada sesuatu melainkan telah dahulu Ilmu (pengetahuan) Allah terhadapnya dan telah tertulis dalam kitab-Nya (Al Lauhul mahfudh), serta telah ditentukan takdirnya oleh-Nya. Selain dari itu, persoalan takdir telah dijelaskan dalam muhkam kitab-Nya (ayat-ayat Al Quran yang jelas maknanya), mereka mengutipnya serta belajar darinya. Jika kalian tanyakan, 'kenapa Allah menurunkan ayat seperti ini, mengapa Dia menyatakan yang demikian?' sesungguhnya para sahabat juga telah membacanya sebagaimana kalian membaca. Mereka mengetahui bagaimana ta'wilnya yang kalian sendiri tidak tahu dan setelah itu semua, mereka berkata: "kami beriman terhadap kitab (lauhul mahfudh) dan taqdir, dan kesengsaraan telah tertuliskan, maka apa yang telah ditakdirkan pasti akan terjadi. Apa yang Allah kehendaki pasti akan terjadi dan apa yang tidak Allah kehendaki pasti tidak akan terjadi. Sungguh, kita semua tidak mempunyai daya dan upaya untuk menolak madlarat atau mengambil manfaat." Maka setelah itu mereka ridla dan merasa takut untuk memperbincangkan masalah takdir."

【18】

Sunan Abu Daud 3997: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yazid] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id] -maksudnya Said bin Abu Ayyub- ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abu Shakr] dari [Nafi'] ia berkata: Ibnu Umar mempunyai seorang sahabat dari Syam yang menulis surat kepadanya, Ibnu Umar lantas menulis surat balasan yang isinya: "Telah sampai kabar kepadaku bahwa engkau mempermasalahkan tentang takdir, maka janganlah engkau tanyakan hal itu kepdaku. Sungguh aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akan ada dari umatku orang-orang yang mendustakan takdir."

【19】

Sunan Abu Daud 3998: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah Ibnul Jarrah] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Khalid Al Hadzdza] ia berkata: Aku berkata kepada [Al Hasan]: "Wahai Abu Sa'id, beritahukanlah aku tentang Nabi Adam, apakah ia dicipta untuk langit atau untuk bumi?" Ia menjawab: "Untuk bumi." Aku bertanya lagi: "Apa pendapatmu sekiranya Adam tidak makan buah khuldi?" Ia menjawab: "Itu tidak menjadi keharusan baginya." Aku berkata: "Kabarkanlah kepadaku tentang firman Allah: {Sekali-kali tidak dapat menyesatkan (seseorang pun) terhadap Allah, kecuali orang-orang yang akan masuk neraka yang menyala}. (Ash Shaffaat: 162-163) Abu Said menjawab: "Sesungguhnya setan akan menggoda dengan kesesatan mereka, kecuali orang yang telah Allah wajibkan (tetapkan) neraka Al Jahim atasnya."

【20】

Sunan Abu Daud 3999: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid Al Hadzdza] dari [Al Hasan] Tentang firman Allah Ta'ala: {Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka} (Huud: 119). Ia berkata: "Allah telah menciptakan sekelompok orang untuk ini (surga) dan sekelompok yang lain untuk ini (neraka)."

【21】

Sunan Abu Daud 4000: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid Al Hadzdza] ia berkata: "Aku bertanya kepada [Al Hasan] tentang ayat: {Sekali-kali tidak dapat menyesatkan (seseorang pun) terhadap Allah, kecuali orang-orang yang akan masuk neraka yang menyala}." (Ash Shaffaat: 162-163). Al Hasan menjawab: "Maksudnya kecuali orang-orang yang telah Allah tetapkan akan masuk neraka Al Jahim."

【22】

Sunan Abu Daud 4001: Telah menceritakan kepada kami [Hilal bin Bisyr] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Humaid] berkata: [Al Hasan] berkata: "Dijatuhkannya dari langit ke bumi lebih ia sukai daripada harus mengatakan segala urusan ada di tanganku (meniadakan takdir)."

【23】

Sunan Abu Daud 4002: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Humaid] ia berkata: "Al Hasan mendatangi kami di Makkah, lalu para ulama Makkah berbicara kepadaku agar aku menyampaikan kepadanya permohonan mereka supaya Al Hasan bersedia meluangkan waktu untuk memberikan nasihat kepada mereka. Al Hasan lalu menjawab: "Ya." Orang-orang lantas berkumpul dan Al Hasan berkhutbah di hadapan mereka, dan aku tidak pernah melihat seseorang berkhuthbah sebaik dirinya. kemudian ada seorang laki-laki berkata: "Wahai Abu Sa'id, siapakah yang menciptakan setan?" Al Hasan menjawab: "Maha Suci Allah! Adakah pencipta selain Allah? Allah-lah yang menciptakan setan, kebaikan dan keburukkan." Laki-laki itu berkata lagi: "Semoga Allah melaknat mereka semua, bagaimana mungkin mereka mendustai penjelasan syaikh ini."

【24】

Sunan Abu Daud 4003: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Katsir] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Humaid Ath Thawil] dari [Al Hasan] Tentang firman Allah: {Demikianlah kami memasukkan (rasa ingkar dan memperolok-olok itu) ke dalam hati orang-orang yang berdosa (orang-orang kafir)} (Al Hijr: 12) Ia berkata: "Itu adalah syirik."

【25】

Sunan Abu Daud 4004: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [seorang laki-laki] yang banyak disebut namanya kecuali Ibnu Katsir, dari [Sufyan] dari [Ubaid Ash Shaid] dari [Al hasan] Tentang firman Allah Azza Wa Jalla: {Dan dihalangi antara mereka dengan apa yang mereka ingini} (Saba: 54) ia berkata: "Yaitu antara mereka dengan keimanan."

【26】

Sunan Abu Daud 4005: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaim] dari [Ibnu Aun] ia berkata: "Ketika aku berjalan menuju Syam, seseorang memanggilku dari belakang, saat aku menoleh ke belakang ternyata orang itu adalah Raja` bin Haiwah. Ia lalu berkata: "Wahai Abu Aun, apa yang diceritakan orang tentang Al Hasan?" Aku menjawab: "Mereka banyak mendustakan Al Hasan."

【27】

Sunan Abu Daud 4006: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] ia berkata: Aku mendengar [Ayyub] berkata: "Ada dua kelompok yang mendustakan Al Hasan: kelompok yang mengatakan bahwa takdir adalah kreasi mereka sendiri, mereka ingin menyebarkan fitnah kemunafikkan dengan pernyataan mereka itu, dan kelompok yang hatinya benci kepada Al Hasan. Mereka berkata: "Bukahkah Al Hasan mengatakan begini? Bukankah Al Hasan mengatakan begini?"

【28】

Sunan Abu Daud 4007: Telah menceritakan kepada kami [Ibnul Mutsanna] bahwa [Yahya bin Katsir Al 'Anbari] menceritakan kepada mereka, ia berkata: [Qurrrah bin Khalid] berkata kepada kami: "Wahai para pemuda, janganlah kalian terkelabui (oleh orang Qadariah) atas Al Hasan, sesungguhnya pendapatnya (Al Hasan) berdasarkan sunnah dan kebenaran."

【29】

Sunan Abu Daud 4008: Telah menceritakan kepada kami [Ibnul Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muammal bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ibnu Aun] ia berkata: "Sekiranya kami tahu bahwa ucapan Al Hasan sampai (ditafsirkan) seperti itu, maka kami akan menulis ralatan Al Hasan dalam sebuah buku lalu kami persaksikan (kepada orang-orang). Tetapi ucapan Al Hasan telah tersebar tidak sebagaimana aslinya."

【30】

Sunan Abu Daud 4009: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] ia berkata: Al Hasan berkata kepadaku: "Selamanya aku tidak akan pernah menarik dari pendapatku (tentang takdir)."

【31】

Sunan Abu Daud 4010: Telah menceritakan kepada kami [Hilal bin Bisyr] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Utsman] dari [Utsman Al Batti] ia berkata: "Al Hasan tidak pernah mentafsirkan sebuah ayat pun selain dilakukan dengan penuh keyakinan."

【32】

Sunan Abu Daud 4011: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abu Salamah] dari [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: Pada masa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kami berkata: "Kami tidak membandingkan antara Abu Bakr dengan seorang pun, begitu juga dengan Umar dan Utsman. Dan kami tidak pernah membanding-bandingkan antara para sahabat Nabi."

【33】

Sunan Abu Daud 4012: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Anbasah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus] dari [Ibnu Syihab] ia berkata: [Salim bin Abdullah] berkata: [Ibnu Umar] berkata: Kami pernah mengatakan sesuatu saat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam masih hidup: "Yang paling utama di antara umat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam setelah beliau adalah Abu Bakr, lalu Umar, lalu Utsman. Semoga Allah meridlai mereka semua."

【34】

Sunan Abu Daud 4013: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jami' bin Abu Rasyid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ya'la] dari [Muhammad bin Al Hanafiyah] ia berkata: Aku bertanya kepada [bapakku]: "Siapakah manusia yang paling baik setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Ia menjawab: "Abu Bakr." Aku bertanya lagi: "Kemudian siapa lagi?" Ia menjawab: "Umar." Muhammad bin Al Hanafiyah berkata: Lalu timbul kecemasan jika aku bertanya "lalu siapa lagi?", kemudian ia menjawab 'Utsman'." Maka aku bertanya: "Apakah setelah itu engkau wahai bapakku?" Ia menjawab: "Aku hanyalah seorang laki-laki dari kaum muslimin."

【35】

Sunan Abu Daud 4014: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Miskin] berkata: telah menceritakan kepada kami Muhammad -maksudnya Muhammad Al Firyabi- ia berkata: Aku mendengar [Sufyan] berkata: "Siapa yang menyakini bahwa Ali Alaihissalam lebih berhak untuk menjadi penguasa dari keduanya (Abu Bakr dan Umar), maka ia telah menyalahi Abu Bakr, Umar dan kaum Muhajirin dan Anshar. Dengan keyakinan dia seperti itu, maka aku melihat bahwa amalan baiknya tidak akan naik ke langit."

【36】

Sunan Abu Daud 4015: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya bin Faris] berkata: telah menceritakan kepada kami [Qabishah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abbad As Sammak] ia berkata: Aku mendengar [Sufyan Ats Tsauri] berkata: "Khalifah (pemimpin) itu ada lima: Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali dan Umar bin Abdul Aziz radliyallahu 'anhum (semoga Allah meridlai mereka)."

【37】

Sunan Abu Daud 4016: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya bin Faris] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] -Muhammad berkata: aku pernah menulis dari dalam bukunya- ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Ubaidullah bin Abdullah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Abu Hurairah pernah menceritakan bahwa Ada seorang laki-laki datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: "Pada suatu malam aku bermimpi melihat suatu naungan yang mengeluarkan minyak dan madu. Lalu aku melihat orang-orang saling berebut untuk mengambilnya dengan tangan, ada yang mendapat banyak dan ada yang mendapat sedikit. Kemudian aku melihat ada sesuatu yang membentang dari langit ke bumi, dan ternyata itu adalah engkau wahai Rasulullah. Engkau mengambilnya hingga engkau menjadi mulia, lalu ada seorang laki-laki lain yang mengambilnya dan ia pun menjadi mulia, lalu ada seorang laki-laki lain yang mengambilnya dan ia pun menjadi mulia karenanya. Kemudian ada seorang laki-laki lain yang mengambilnya dan terputuslah kemuliaan itu. Setelah itu disambungkan lagi hingga ia menjadi mulia karenanya." Abu Bakr berkata: "Demi bapak dan ibuku, biarkan aku menafsirkan mimpi itu?" beliau bersabda: "Silahkan." Abu Bakr berkata: "Naungan itu adalah Islam, minyak dan madu itu adalah kelembutan dan manisnya Al Qur'an. Orang yang mendapat sedikit dan banyak dalam mimpi itu adalah orang yang sedikit atau banyaknya dalam membaca Al Qur'an. Dan yang menjadi wasilah (perantara) antara langit dan bumi adalah kebenaran yang engkau ada padannya engkau mengambilnya hingga Allah meninggikan dan memuliakanmu. Lalu setelahmu ada seorang laki-laki yang mengambilnya dan ia menjadi mulia, lalu setelah itu ada seorang laki-laki lain yang mengambilnya dan ia juga menjadi mulia. Kemudian ada lagi laki-laki lain yang mengambilnya, namun kemuliaan itu terputus. Allah lalu menyambungnya kembali hingga laki-laki itu pun menjadi mulia. Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku, benar atau salah yang aku katakan ini?" beliau menjawab: "Sebagian benar dan sebagian salah." Abu Bakr berkata lagi: "Wahai Rasulullah, aku bersumpah, tolong anda katakan apa yang salah?" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Janganlah kamu bersumpah." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya bin Faris] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Katsir] dari [Az Zuhri] dari [Ubaidullah bin Abdullah] dari [Ibnu Abbas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dengan kisah seperti ini. Ia berkata: "Beliau menolak untuk mengabarkannya (Tafsiran Abu Bakr yang salah)."

【38】

Sunan Abu Daud 4017: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah Al Anshari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Asy'ats] dari [Al Hasan] dari [Abu Bakrah] bahwa pada suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapakah di antara kalian yang bermimpi?" seorang laki-laki berkata: "Aku bermimpi melihat seakan-akan sebuah timbangan turun dari langit, lalu engkau ditimbang bersama Abu Bakr. Tetapi timbanganmu lebih berat dari timbangan Abu Bakr. Lalu Umar ditimbang bersama Abu Bakar, tetapi timbangan Abu Bakar lebih berat. Lalu Umar ditimbang bersama Utsman, tetapi timbangan Umar lebih berat, kemudian timbangan itu diangkat." Maka saat itu aku melihat ada tanda kebencian pada wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Ali bin Zaid] dari ['Abdurrahman bin Abu Bakrah] dari [Bapaknya] bahwasanya pada suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapakah dari kalian yang bermimpi?" lalu ia menyebutkan makna hadits tersebut, namun ia tidak menyebutkan tentang tanda kebencian pada wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Namun ia menyantumkan: Hal yang demikian membuat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam merasa tidak nyaman. Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Itulah khilafah kenabian, setelah itu Allah menjadikan kerajaan dan memberikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki."

【39】

Sunan Abu Daud 4018: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Utsman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Harb] dari [Az Zubaidi] dari [Ibnu Syihab] dari [Amru bin Aban bin Utsman] dari [Jabir bin Abdullah] ia bercerita bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Seorang laki-laki shalih bermimpi bahwa Abu Bakr dipautkan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Umar dipautkan bersama Abu Bakr dan Utsman juga dipautkan bersama Umar." Jabir berkata: "Ketika kami bangkit dari sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka kami katakan: "Laki-laki shalih itu adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. adapun keterpautan mereka satu sama lain itu adalah para pemimpin urusan ini (Islam) yang Allah utus kepada Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam." Abu Dawud berkata: "Hadits ini diriwayatkan oleh [Yunus] dan [Syu'aib], namun keduanya tidak menyebutkan Amru bin Aban."

【40】

Sunan Abu Daud 4019: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutsanna] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Affan bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Asy'ats bin 'Abdurrahman] dari [Bapaknya] dari [Samurah bin Jundub] berkata: Seorang laki-laki berkata: "Wahai Rasulullah, aku melihat seakan ada sebuah ember yang diulurkan dari atas langit, Abu Bakr lantas datang mengambil kayu pengaitnya lalu minum dengan sedikit, kemudian datang Umar mengambil kayu pengaitnya lalu minum dengan puas, kemudian datang Utsman mengambil kayu pengaitnya lalu minum dengan puas, kemudian datang Ali mengambil kayu pengaitnya lalu minum secara berlebihan hingga ia terkena air tersebut."

【41】

Sunan Abu Daud 4020: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Sahl Ar Ramli] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abdul Aziz] dari [Makhul] ia berkata: "Sungguh, Rum benar-benar akan memasuki Syam (mambawa fitnah) selama empat puluh hari, tidak ada yang selamat darinya selain Damaskus dan Amman."

【42】

Sunan Abu Daud 4021: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Amir Al Murri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz Ibnul 'Ala] Bahwasanya ia mendengar [Abul A'yas 'Abdurrahman bin Salman] berkata: "Akan datang suatu masa dimana kekuasaan dipegang oleh pemimpin dari luar Arab, kekuasaannya meliputi semua kota selain Damaskus."

【43】

Sunan Abu Daud 4022: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Burd Abul 'Ala] dari [Makhul] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kota kaum muslimin saat terjadi peperangan yang besar terletak pada sebuah wilayah yang bernama Al Ghuthah."

【44】

Sunan Abu Daud 4023: Telah menceritakan kepada kami [Abu Zhafar Abdussalam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ja'far] dari [Auf] ia berkata: Aku mendengar [Al Hajjaj] berkhutbah, ia mengatakan: "Permisalan Utsman di sisi Allah seperti Isa putra Maryam, lalu ia membaca ayat ini dan mentafsirkannya: {(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir} (Ali Imran: 55) lalu dengan tangannya ia menunjuk ke arah kami dan ke arah penduduk Syam."

【45】

Sunan Abu Daud 4024: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Isma'il Ath Thalaqani] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al Mughirah] dari [Ar Rabi' bin Khalid Adh Dlabbi] ia berkata: Aku mendengar [Al Hajjaj] berkhutbah, dalam khutbahnya ia mengatakan: "Utusan salah seorang dari kalian untuk memenuhi kebutuhannya lebih mulia dari dirinya atau lebih mulia dari orang yang diserahi untuk menjaga keluarganya." Maka aku pun berucap dalam diriku: "Demi Allah, sungguh selamanya aku tidak akan shalat di belakangmu. Jika aku mendapati suatu kaum memerangimu maka aku akan ikut bergabung bersama mereka." Ishaq menambahkan dalam haditsnya: Ia berkata: "Lalu Ar Rabi' memerangi Al Hajjaj di Jamajim hingga ia terbunuh."

【46】

Sunan Abu Daud 4025: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul 'Ala] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar] dari [Ashim] ia berkata: Aku mendengar [Al Hajjaj] berkhutbah di atas mimbar, ia mengatakan: "Bertakwalah kalian kepada Allah semampu kalian tanpa terkecuali. Hendaklah kalian mendengar dan taat kepada Amirul Mukminin Abdul Malik, tanpa terkecuali. Demi Allah, jika aku perintahkan manusia untuk keluar dari salah satu pintu masjid, lalu mereka keluar melalui pintu lain, maka darah dan harta mereka telah halal bagiku. Demi Allah, jika aku hukum Rabi'ah di Mudlar, sungguh Allah akan memberikan kehalalan itu kepadaku. Wahai orang yang memberiku udzur dari Abdu Hudzail -maksudnya adalah Abdullah bin Mas'ud Al Hadzali- ia mengaku bahwa bacaannya berasal dari Allah. Maka demi Allah, bacaan-bacaan itu tidak lebih dari sekedar syair-syair Arab yang Allah tidak menurunkannya kepada Nabi-Nya Alaihissalam. Wahai orang yang memberiku udzur dari kaum hamra (yakni orang-orang Ajam atau selain arab), salah seorang dari mereka mengaku telah melempar batu dan berkata: "Hingga batu itu jatuh akan terjadi sesuatu." Maka demi Allah aku benar-benar akan meninggalkan mereka seperti hari sebelumnya (yakni meninggalkan mereka dalam keadaan hancur)." Ia (perawi) berkata: "Aku lantas menyebutkan hal itu kepada Al A'masy, ia lalu berkata: "Demi Allah, aku mendengar itu darinya."

【47】

Sunan Abu Daud 4026: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Idris] dari [Al A'masy] ia berkata: Aku mendengar [Al Hajjaj] berkata di atas mimbar: "Orang-orang Hamra (para badui) ini telah berhak untuk dipotong tangannya. Demi Allah, sekiranya aku menginginkan kebinasaan mereka, maka aku akan biarkan mereka seperti hari-hari kemarin." Maksudnya adalah orang-orang asing di luar Arab.

【48】

Sunan Abu Daud 4027: Telah menceritakan kepada kami [Qathan bin Nusair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ja'far] -maksudnya Ja'far bin Sulaiman- berkata: telah menceritakan kepada kami [Dawud bin Sulaiman] dari [Syarik] dari [Sulaiman Al A'masy] ia berkata: "Aku shalat jum'at bersama [Al Hajjaj], lalu ia berkhutbah." kemudian ia menyebutkan hadits Abu Bakr bin Ayyasy. "Al Hajjaj mengatakan dalam khutbahnya: 'Dengarkan dan patuhilah khalifah dan kekasih Allah, Abdul Malik bin Marwan.'" Kemudian perawi menyebutkan hadits selanjutnya: "Al Hajjaj berkata: 'Sekiranya aku hukum Rabi'ah di Mudlar.'" Dan ia tidak menyebutkan kisah Al Hamra.

【49】

Sunan Abu Daud 4028: Telah menceritakan kepada kami [Sawwar bin Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits bin Sa'id] dari [Sa'id bin Jumhan] dari [Safinah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Khilafah kenabian itu selama tiga puluh tahun, kemudian Allah memberikan kekuasaan-Nya kepada siapa yang ia kehendaki." Sa'id berkata: Safinah berkata kepadaku: "Hitunglah olehmu, Abu Bakr selama dua tahun, Umar selama sepuluh tahun, Utsman selama dua belas tahun, demikian juga dengan Ali." Sa'id berkata: Aku bertanya kepada Safinah: "Mereka menganggap bahwa Ali bukan seorang khalifah?" Ia menjawab: "Keturunan Bani Az Zarqa, telah berdusta." Yaitu bani Marwan.

【50】

Sunan Abu Daud 4029: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Aun] berkata: telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Al 'Awwam bin Hausyab] dari [Sa'id bin Jumhan] dari [Safinah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Khilafah kenabian itu selama tiga puluh tahun, kemudian Allah memberikan kekuasaan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya."

【51】

Sunan Abu Daud 4030: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul 'Ala] dari [Ibnu Idris] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hushain] dari [Hilal bin Yasaf] dari [Abdullah bin Zhalim] dan [Sufyan] dari [Manshur] dari [Hilal bin Yasaf] dari Abdullah bin Zhalim Al Mazini -sufyan menyebutkan [seorang laki-laki] yang berada antara dirinya dengan Abdullah bin Zhalim Al Mazini- ia berkata: Aku mendengar [Sa'id bin Zaid bin Amru bin Nufail] ia berkata: Ketika si fulan tiba di kota Kuffah, ia lalu berkhutbah. Maka Sa'id bin Zaid meraih tanganku dan berkata: "Tidakkah kamu lihat orang dhalim ini? Aku bersaksi bahwa kesembilan orang itu adalah ahli surga, dan jika aku bersaksi untuk orang yang kesepuluh, maka aku tidak akan berdosa." -Ibnu Idris (perawi) berkata: "Orang-orang Arab mengatakan: "aatsam (aku berdosa, dan ada juga yang membacanya dengan iitsam: aku berdosa).- Lalu aku bertanya: "Lantas siapa kesembilan orang itu?" Ia menjawab: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda saat berada di atas Hira: "Diamlah wahai Hira! Sesungguhnya yang berada di dekatmu adalah seorang Nabi, shiddiq, dan syahid." Aku lalu bertanya lagi: "Siapa kesembilan orang itu?" ia menjawab: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali, Thalhah, Az Zubair, Sa'd bin Abu Waqash, dan 'Abdurrahman bin Auf." Aku bertanya lagi: "Siapa yang kesepuluh?" lalu ia merasa ragu-ragu, namun akhirnya ia berkata: "Itu adalah aku." Abu Daud berkata: "Al Asyja'i juga meriwayatkannya dari [Sufyan] dari Manshur dari [Hilal bin Yasaf] dari [Ibnu Hayyan] dari Abdullah bin Dhalim dengan sanadnya seperti Hadits tersebut."

【52】

Sunan Abu Daud 4031: Telah menceritakan kepada kami Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar An Namari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hurri bin Ash Shayyah] dari 'Abdurrahman Ibnul Akhnas bahwa Ketika itu ia sedang berada di masjid, lalu ada seorang laki-laki menyebutkan tentang Ali, maka [Sa'id bin Zaid] berdiri dan berkata: Aku bersaksi atas Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa aku mendengar beliau bersabda: "Ada sepuluh orang (akan) masuk surga (tanpa hisab) Nabi berada di surga, Abu Bakr berada di surga, Umar berada di surga, Utsman berada di surga, Ali berada di surga, Thalhah berada di surga, Az Zubair Ibnul Awwam berada di surga, Sa'd bin Malik berada di surga, 'Abdurrahman bin Auf berada di surga." (Sa'id bin Zaid berkata:) dan jika aku mau maka akan aku sebutkan yang kesepuluh." 'Abdurrahman berkata: "Orang-orang lalu bertanya: "Siapa orangnya?" Sa'id diam. 'Abdurrahman berkata: "Orang-orang bertanya lagi: "Siapa orangnya?" Sa'id menjawab: "Dia adalah Sa'id bin Zaid." Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid bin Ziyad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Shadaqah Ibnul Mutsanna An Nakha'i] berkata: telah menceritakan kepadaku kakekku [Riyah Ibnul Harits] ia berkata: "Aku pernah duduk di sisi fulan di masjid Kuffah, sementara di sisinya banyak orang-orang Kuffah. Kemudian datanglah [Sa'id bin Zaid bin Amru bin Nufail], orang itu lalu mengucapkan selamat datang dan menyambutnya seraya mendudukkannya di atas permadani. Kemudian setelah itu datang pula seorang laki-laki dari penduduk Kuffah yang bernama Qais bin Alqamah maka ia menyambutnya. Qais mencela hingga ia pun ikut mencela. Sa'id bertanya: "Laki-laki ini mencela siapa?" Ia menjawab: "Laki-laki itu mencela Ali." Sa'id berkata: "Kenapa aku melihat sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dicela di sisi kalian namun tidak ada yang mengingkarinya dan mencegahnya! Sungguh, aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda -dan aku tidak ingin mengatakan sesuatu yang tidak pernah dikatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sebab beliau akan menanyaiku besok jika aku berjumpa dengannya-: "Abu Bakar di surga, Umar di surga." Lalu ia menyebutkan sebagaimana makna hadits tersebut. Kemudian Sa'id melanjutkan: "Sungguh, kebersamaan salah seorang dari mereka bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan meskipun dengan wajah yang berdebu, maka itu jauh lebih baik bila dibandingkan dengan seluruh amal shalih kalian selama sepanjang hidup, dan meskipun ia diberi umur panjang seperti Nuh."

【53】

Sunan Abu Daud 4032: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai']. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] secara makna, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu Arubah] dari [Qatadah] bahwa [Anas bin Malik] menceritakan kepada mereka, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mendaki gunung Uhud, kemudian beliau diikuti oleh Abu Bakr, Umar dan Utsman hingga gunung itu bergetar. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian menghentakkan kakinya seraya mengatakan: "Tenanglah wahai Uhud, sesungguhnya di sisimu ada seorang Nabi, seorang shiddiq dan dua orang syahid."

【54】

Sunan Abu Daud 4033: Telah menceritakan kepada kami [Hannad bin As Sari] dari ['Abdurrahman bin Muhammad bin Al Muharibi] dari [Abdussalam bin Harb] dari [Abu Khalid Ad Dalani] dari Abu Khalid -mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) keluarga Ja'dah- dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jibril mendatangiku seraya memegang tanganku, lalu ia memperlihatkan aku pada sebuah pintu surga yang akan dimasuki oleh umatku." Abu Bakr berkata: "Wahai Rasulullah, aku sangat berharap selalu bersamamu hingga aku dapat melihat pintu itu." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Wahai Abu Bakr, engkau adalah orang yang pertama kali akan memasukinya dari semua umatku."

【55】

Sunan Abu Daud 4034: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dari [Yazid bin Khalid Ar Ramli] bahwa [Al Laits] menceritakan kepada mereka dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidak akan masuk Neraka orang yang ikut berbaiat di bawah pohon."

【56】

Sunan Abu Daud 4035: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah]. (Dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Sinan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid Abu Isa Harun] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Ashim] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda -Musa menyebutkan-: "Mungkin Allah", Ibnu Sinan menyebutkan-: "Allah menjumpai para pejuang perang Badar dan berfirman: "Berbuatlah sesuka hatimu, sesungguhnya Aku telah mengampuni kalian."

【57】

Sunan Abu Daud 4036: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] bahwa [Muhammad bin Tsaur] menceritakan kepada mereka, dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Urwah bin Az Zubair] dari [Al Miswar bin Makhramah] ia berkata: "Pada masa perjanjian Hudaibiyah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar -lalu ia menyebutkan hadits di atas-. Al Miswar berkata: lalu Urwah bin Syu'bah mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berbicara dengannya, setiap kali berbicara dengan Nabi, ia selalu memegang janggut beliau. Maka Al Mughirah bin Syu'bah berdiri di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan membawa sebilah pedang dan tameng penutup muka. Al Mughirah lalu memukul tangan Urwah seranya mengatakan: "Jauhkan tanganmu dari janggut beliau!" Urwah mengangkat kepalanya lalu berkata: "Siapa orang ini!" orang-orang menjawab: "Al Mughirah bin Syu'bah."

【58】

Sunan Abu Daud 4037: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar Abu Umar yang buta] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] bahwa [Sa'id bin Iyas Al Ajurairi] mengabarkan kepada mereka dari [Abdullah bin Syaqiq Al Uqaili] dari [Al Aqra'] tukang adzan Umar Ibnul Khaththab, ia berkata: "Umar mengutusku untuk menemui Usquf (seorang pendeta dan pemuka Nashrani) maka aku memanggilnya, Umar berkata kepadanya: "Apakah kamu mendapatkan aku di dalam Al Kitab (Injil)?" Usquf menjawab: "Iya", Umar berkata: "Bagaimana kamu mendapatkan aku?" Ia menjawab: "Aku mendapatkanmu seperti benteng." Umar mengangkat cemeti kepadanya, dan berkata: "Benteng apa?" Ia menjawab: "Benteng besi yang sangat kuat (kuatnya kepemerintahan Umar, pent), Umar berkata kepadanya: "Bagaimana kamu mendapati orang sesudahku?"Ia menjawab: "Aku mendapatkannnya sebagai seorang Khalifah yang shalih hanya saja ia mementingkan kerabatnya." Umar berkata: "Semoga Allah merahmati Utsman." -tiga kali-, Umar lalu berkata: bagaimana kamu mendapati orang sesudahnya?" Ia berkata: "Aku mendapatinya besi yang berkarat (maksudnya banyak peperangan yang terjadi padanya hingga pedangnya berkarat)." lalu Umar meletakkan tangannya di atas kepalanya dan berkata: "Alangkah busuknya alangkah busuknya." Usquf berkata: "Wahai Amirul mukminin, sesungguhnya dia adalah khalifah yang shalih hanya saja ketika ia diangkat sebagai seorang khalifah pedang telah terhunuskan dan darah telah terkucurkan (fitnah telah berkobar di waktu ia diangkat jadi khalifah)." Abu Daud berkata: "Ad Dafru artinya yang busuk."

【59】

Sunan Abu Daud 4038: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Aun] ia berkata: telah memberitakan kepada kami. (dalam jalur lain disebutkan) [Musaddad] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Qatadah] dari [Zurarah bin Aufa] dari [Imran bin Hushain] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik generasi adalah generasi saat aku diutus di dalamnya, kemudian generasi setelah mereka, kemudian generasi setelah mereka -Perawi berkata: 'Hanya Allah yang tahu, apakah beliau menyebutkan yang ketiga atau tidak'-. Setelah itu akan muncul orang-orang yang memberikan persaksian padahal mereka tidak diminta, berjanji namun tidak menepatinya, mereka suka melakukan khianat, tidak amanat dan menyebar di antara mereka kegemukan."

【60】

Sunan Abu Daud 4039: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Sa'id] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlan kalian mencela sahabatku. Demi Dzat yang jiwaku ada dalam tangan-Nya, sekiranya salah seorang dari kalian bersedekah dengan emas sebesar gunung Uhud, maka itu tidak akan bisa menyamai sedekah mereka meski hanya satu mud atau pun setengahnya."

【61】

Sunan Abu Daud 4040: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaidah bin Qudamah Ats Tsaqafi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Umar bin Qais Al Mashiri] dari [Amru bin Abu Qurrah] ia berkata: "Saat berada di Madain, [Hudzaifah] menyebutkan sesuatu yang dikatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada para sahabatnya dengan marah. Orang-orang yang mendengar hal itu dari Hudzaifah langsung pergi dan mendatangi Salman. Mereka kemudian menceritakan apa yang dikatakan oleh Hudzaifah kepada Salman, namun Salaman justru berkata: "Hudzaifah lebih tahu dengan apa yang ia katakan." Orang-orang itu akhirnya kembali lagi menemui Hudzaifah dan berkata: "Ucapanmu tadi telah kami sampaikan kepada Salman, tetapi ia tidak membenarkan atau mendustakan kamu!" Hudzifah lantas pergi mendatangi Salman saat ia berada di Mabqalah, Hudzaifah berkata: "Wahai Salman, apa yang menghalangimu untuk membenarkan aku atas apa yang telah aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Salman menjawab: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah marah dan berbicara dengan para sahabat dalam keadaam marah, tetapi beliau juga bisa ridla sehingga beliau berbicara dengan para sahabatnya dalam keadaan ridla. Tidakkah sebaiknya kamu tidak menceritakan apa yang telah kamu dengar hingga yang demikian itu dapat menjadikan sebagian cinta kepada sebagian dan benci kepada sebagian yang lain: agar tidak terjadi perpecahan. Engkau telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah: "Laki-laki manapun dari umatku yang pernah aku cela atau laknat saat dalam kondisi marah, sesungguhnya aku hanyalah anak keturunan Adam, hingga aku pun dapat marah sebagaimana mereka marah. Hanya saja aku diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam, (Ya Allah) jadikanlah celaanku itu sebagai rahmat bagi mereka pada hari Kiamat." Demi Allah, engkau segera berhenti dari melakukan hal yang demikian itu atau aku akan menulis surat kepada Umar."

【62】

Sunan Abu Daud 4041: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad An Nufaili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dari [Muhammad bin Ishaq] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Az Zuhri] berkata: telah menceritakan kepadaku Abdul Malik bin Abu Bakr bin 'Abdurrahman Ibnul Harits bin Hisyam dari [Bapaknya] dari [Abdullah bin Zam'ah] ia berkata: Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sakit keras, aku bersama beberapa kaum muslimin berada di sisi beliau, Bilal datang dan menyerunya untuk shalat. Beliau bersabda: "Perintahkanlah seseorang untuk menjadi imam shalat." Abdullah bin Zam'ah lalu keluar, dan ternyata Umar tengah berada di antara orang-orang, sementara Abu Bakr tidak ada. Aku lalu berkata: "Wahai Umar, berdiri dan imamilah orang-orang untuk melaksanakan shalat." Umar lalu berdiri dan bertakbir. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendengar suaranya -Umar adalah lelaki yang suaranya keras-, beliau bersabda: "Di mana Abu Bakr? Sesungguhnya Allah dan kaum muslimin tidak menyukai yang seperti itu, sesungguhnya Allah dan kaum muslimin tidak menyukai yang seperti itu." Beliau lalu mengutus untuk mencarinya, kemudian Abu bakr datang ketika Umar telah selesai melaksanakan shalat, maka Abu Bakar pun shalat bersama orang-orang."

【63】

Sunan Abu Daud 4042: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Fudaik] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Musa bin Ya'qub] dari [Abdur Rahman bin Ishaq] dari [Ibnu Syihab] dari [Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah] bahwa [Abdullah bin Zam'ah] mengabarkan kepadanya dengan kabar tersebut. Ia berkata: Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mendengar suara Umar", Ibnu Zam'ah berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar hingga kepalanya terlihat dari balik kamarnya. Beliau lantas bersabda: "Tidak, tidak, tidak. Hendaklah yang memimpin shalat adalah Ibnu Abu Quhafah." Beliau ucapkan itu dengan marah.

【64】

Sunan Abu Daud 4043: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] dan [Muslim bin Ibrahim] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Ali bin Zaid] dari [Al Hasan] dari [Abu Bakrah]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutsanna] dari [Muhammad bin Abdullah Al Anshari] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Al Asy'ats] dari [Al Hasan] dari [Abu Bakrah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda untuk Al Hasan bin Ali: "Sesungguhnya putraku ini adalah seorang pemimpin, aku berharap ia akan mendamaikan antara dua kelompok dari umatku yang bertikai." Dan dalam hadits Hammad, beliau mengatakan: "Semoga dengan perantara anak ini Allah akan mendamaikan antara dua kelompok besar dari umatku yang bertikai."

【65】

Sunan Abu Daud 4044: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hisyam] dari [Muhammad] ia berkata: [Hudzaifah] berkata: "Tidak seorang pun dari manusia yang menemui fitnah kecuali aku akan mencemaskannya, kecuali Muhammad bin Maslamah. Sungguh aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Fitnah tidak akan membahayakanmu."

【66】

Sunan Abu Daud 4045: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Marzuq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Asy'ast bin Sulaim] dari [Abu Burdah] dari [Tsa'labah bin Dlubai'ah] ia berkata: "Kami masuk menemui Hudzaifah, lalu ia berkata: "Sungguh, aku mengetahui seorang laki-laki yang tidak akan terkena buruknya fitnah sedikitpun." Tsa'labah berkata: "Kami lalu pergi hingga mendapati sebuah tenda yang terpasang. Ketika kami masuk ternyata di dalamnya ada Muhammad bin Maslamah. Maka kami pun menanyakan hal itu (perkataan Hudzaifah) kepadanya, ia berkata: "Aku tidak ingin tinggal bersama di kota kalian hingga jelas fitnah yang terjadi." Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Asy'ats bin Sulaim] dari [Abu burdah] dari [Dlubai'ah bin Hushain Ats Tsa'labi] dengan makna yang sama.

【67】

Sunan Abu Daud 4046: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim Al hudzali] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Ulayyah] dari [Yunus] dari [Al Hasan] dari [Qais bin Abbad] ia berkata: "Aku berkata kepada Ali radliyallahu 'anhu: "Kabarkanlah kepada kami tentang perjalananmu ini (ke Irak untuk memerangi Mu'awiyah), apakah itu nasihat yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berikan kepadamu atau hanya sekedar pendapatmu saja?" Ali menjawab: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah memberikan nasihat kepadaku hal itu, tetapi itu hanyalah pendapatku semata."

【68】

Sunan Abu Daud 4047: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Qasim Ibnul Fadhl] dari [Abu Nadhrah] dari [Abu Sa'id] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akan ada sekelompok orang dari kaum muslimin keluar dengan cepat saat terjadi perpecahan, dan mereka akan dibunuh oleh kelompok yang lebih berhak dengan kebenaran di antara dua kelompok yang ada."

【69】

Sunan Abu Daud 4048: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] berkata: telah menceritakan kepada kami [Amru] -maksudnya Amru bin Yahya- dari [Bapaknya] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jangan kalian membeda-bedakan antara para Nabi."

【70】

Sunan Abu Daud 4049: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Abu Al 'Aliyah] dari [Ibnu Abbas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidak pantas bagi seorang hamba mengatakan: 'Sesungguhnya aku lebih baik dari Yunus bin Mata.'"

【71】

Sunan Abu Daud 4050: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Yahya Al Harrani] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Salamah] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Isma'il bin Abu Hakim] dari [Al Qasim bin Muhammad] dari [Abdullah bin Ja'far] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak layak bagi seorang Nabi berkata: 'Aku lebih baik dari Yunus bin Mata.'"

【72】

Sunan Abu Daud 4051: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Abu Ya'qub] dan [Muhammad bin Yahya bin Faris] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dan ['Abdurrahman Al A'raj] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Seorang laki-laki Yahudi berkata: 'Demi Dzat Yang mengutus Musa', lalu seorang laki-laki muslim mengangkat tangannya seraya menampar laki-laki Yahudi tersebut. Yahudi tersebut pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengabarkan hal tersebut kepada beliau. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian melebih-lebihkan aku di atas Musa. (Pada hari kiamat) manusia akan pingsan, dan aku adalah orang yang paling pertama sadar. Namun ternyata Musa telah berpegangan di sisi Al Arsy, aku tidak tahu apakah beliau termasuk orang yang pingsan lalu sadar sebelum aku atau termasuk orang yang Allah kecualikan." Abu Dawud berkata: "Hadits Ibnu Yahya lebih sempurna."

【73】

Sunan Abu Daud 4052: Telah menceritakan kepada kami [Ziyad bin Ayyub] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [Mukhtar bin Fulful] ia menyebutkan dari [Anas] ia berkata: Seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Wahai sebaik-baik manusia!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Itu adalah Ibrahim."

【74】

Sunan Abu Daud 4053: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Utsman] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid] dari [Al Auza'i] dari [Abu Ammar] dari [Abdullah bin Farrukh] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku adalah pemimpin anak Adam, orang yang pertama kali keluar dari perut bumi (dibangkitkan) dan orang yang pertama kali memberi syafaat dan mendapat izin untuk memberikannya."

【75】

Sunan Abu Daud 4054: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mutawakkil Al Asqalani] dan [Muhammad bin Khalid Asy Sya'iri] secara makna, ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Ibnu Abu Dzi'b] dari [Sa'id bin Abu Sa'id] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku tidak tahu apakah Tubba' adalah orang yang terlaknat atau tidak, dan aku tidak tahu apakah Uzair adalah seorang Nabi atau bukan."

【76】

Sunan Abu Daud 4055: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab] bahwa [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] mengabarkan kepadanya bahwa [Abu Hurairah] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku adalah orang yang paling berhak dengan diri Isa bin Maryam, para Nabi adalah saudara, dan antara aku dengan Isa tidak ada seorang Nabi pun."

【77】

Sunan Abu Daud 4056: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Suhail bin Abu Shalih] dari [Abdullah bin Dinar] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Iman itu ada tujuh puluh cabang, yang paling tinggi adalah ucapan LAA ILAAHA ILLAALLAH dan yang paling rendah adalah menyingkirkan tulang dari jalan, dan malu adalah bagian dari keimanan."

【78】

Sunan Abu Daud 4057: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] berkata: telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Hamzah] ia berkata: Aku mendengar [Ibnu Abbas] ia berkata: Ketika utusan Abdu Qais datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau memerintahkan mereka untuk beriman kepada Allah. Beliau bertanya: "Tahukah kalian yang dimaksud dengan iman kepada Allah?" para sahabat menjawab: "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Beliau bersabda: "Bersaksi bahwa tidak ada tuhan -yang berhak untuk disembah- selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, puasa ramadlan dan engkau keluarkan seperlima ghanimah."

【79】

Sunan Abu Daud 4058: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pemisah antara seorang hamba dengan kekafiran ada meninggalkan shalat."

【80】

Sunan Abu Daud 4059: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Amru bin As Sarh] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Bakr bin Mudhar] dari [Ibnul Had] dari [Abdullah bin Dinar] dari [Abdullah bin Umar] bahwa Rasulullah bersabda: "Aku tidak pernah melihat seorang yang mempunyai hati, yang agama dan akalnya kurang selain kalian (para wanita)." Seorang wanita bertanya: "Apakah kekurangan para wanita dalam hal agama dan akal?" beliau bersabda: "Kurangnya akal itu adalah, bahwa persaksian dua orang wanita sebanding dengan persaksian seorang laki-laki. Sedangkan kurangnya agama kalian adalah, bahwa salah seorang dari kalian berbuka di sebagian ramadlan (karena haidl atau menyusui) dan tidak mengerjakan shalat selama beberapa hari."

【81】

Sunan Abu Daud 4060: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sulaiman Al Anbari] dan [Utsman bin Abu Syaibah] secara makna, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Simak] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam (Shalat) menghadap ke arah Ka'bah orang-orang bertanya: "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan orang-orang yang telah meninggal, sementara mereka (dahulu) shalat menghadap ke arah Baitul Maqdis?" Maka Allah Azza Wa Jalla kemudian menurunkan ayat: {dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu} (Al Baqarah: 143)

【82】

Sunan Abu Daud 4061: Telah menceritakan kepada kami [Muammal Ibnul Fadhl] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Syu'aib bin Syabur] dari [Yahya Ibnul Harits] dari [Al Qasim] dari [Abu Umamah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan melarang (menahan) karena Allah, maka sempurnalah imannya."

【83】

Sunan Abu Daud 4062: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kaum mukminin yang paling baik imannya adalah yang paling baik akhlaknya."

【84】

Sunan Abu Daud 4063: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Tsaur] dari [Ma'mar] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Az Zuhri] dari [Amir bin Sa'd bin Abu Waqash] dari [Bapaknya] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memberikan sesuatu kepada beberapa laki-laki, namun tidak memberikan kepada seseorang dari mereka. sa'd lalu berkata: "Wahai Rasulullah, engkau memberikan kepada si fulan dan si fulan, tetapi engkau tidak memberikan sesuatu pun kepada si fulan yang lain, padahal ia seorang mukmin?" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Ataukah ia hanya seorang muslim?" ucapan itu Sa'd ulangi hingga tiga kali, dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selalu mengatakan: "Ataukah ia hanya seorang muslim?" setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku memberikan kepada beberapa orang dan tidak memberikan kepada sebagian lain yang (dia) lebih aku sukai dari pada mereka, karena kawatir wajah mereka akan dibenamkan ke dalam api."

【85】

Sunan Abu Daud 4064: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Tsaur] dari [Ma'mar] ia berkata: [Az zuhri] berkata tentang firman Allah: {katakanlah (kepada mereka): 'Kamu belum beriman, tetapi katakanlah, 'Kami telah tunduk'} (Al Hujurat: 14) ia mengatakan: "Kami berpandangan bahwa Islam itu adalah ucapan sedangkan iman adalah pengamalan."

【86】

Sunan Abu Daud 4065: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] secara makna, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Amir bin Sa'd] dari [Bapaknya] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membagi-bagikan sesuatu kepada kaum muslimin." Aku (Sa'd) lalu berkata: "Berilah si fulan, sebab ia seorang mukmin." Beliau bersabda: "Ataukah ia hanya seorang muslim? Sungguh, aku memberikan pemberian kepada seorang laki-laki, sementara yang lain (yang tidak diberi) lebih aku sukai darinya, hal itu karena kawatir jika wajahnya akan dibenamkan ke dalam (neraka)."

【87】

Sunan Abu Daud 4066: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid Ath Thayalisi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: [Waqid bin Abdullah] telah mengabarkan kepadaku dari [Bapaknya] bahwasanya ia mendengar [Ibnu Umar] menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Janganlah kalian kembali kepada kakafiran sepeninggalku, sebagian kalian memenggal leher sebagian yang lain."

【88】

Sunan Abu Daud 4067: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Fudhail bin Ghazwan] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang muslim yang mengkafirkan saudaranya sesama muslim, jika memang benar maka ia kafir. Tetapi jika tidak benar, maka kekafiran itu akan kembali kepada dirinya (orang yang menuduh)."

【89】

Sunan Abu Daud 4068: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abdullah bin Murrah] dari [Masruq] dari [Abdullah bin Amru] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang pada dirinya ada empat hal, maka ia adalah seorang munafik tulen, namun jika hanya ada sebagian, maka pada dirinya ada sebagian sifat munafik hingga ia meninggalkannya: jika berbicara berdusta, jika berjanji mengingkari, jika diberi amanah khianat dan jika berselisih berlaku curang."

【90】

Sunan Abu Daud 4069: Telah menceritakan kepada kami [Abu Shalih Al Anthaki] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abu Ishaq Al Fazari] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang yang berzina tidak disebut mukmin saat berzina, seorang pencuri tidak disebut mukmin saat mencuri, seorang peminum khamr tidak disebut mukmin saat minum khamr, dan pintu taubat akan selalu dibuka setelahnya."

【91】

Sunan Abu Daud 4070: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Suwaid Ar Ramli] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Maryam] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Nafi'] -maksudnya Nafi' bin Zaid- ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibnul Had] bahwa [Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi] menceritakan kepadanya, Bahwasanya ia pernah mendengar [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika seorang laki-laki berzina maka keimanan yang ada pada dirinya keluar seperti awan yang berada di atasnya, jika telah selesai maka keimanan tersebut kembali kepadanya."

【92】

Sunan Abu Daud 4071: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abu Hazim] ia berkata: ia telah menceritakan kepadaku di Mina, dari [Bapaknya] dari [Ibnu Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Kaum Qadariyah adalah majusinya umat ini, jika sakit maka jangan kalian jenguk mereka, dan jika mati maka jangan kalian iringi jenazahnya."

【93】

Sunan Abu Daud 4072: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Katsir] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Umar bin Muhammad] dari Umar -mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) Ghufrah- dari [seorang laki-laki] Anshar, dari [Hudzaifah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap umat ada majusinya, dan majusinya umat ini adalah orang-orang yang mengatakan 'tidak ada takdir'. Jika ada yang meninggal dari mereka maka jangan kalian jenguk jenazahnya, dan jika ada yang sakit dari mereka maka jangan kalian jengguk. Mereka adalah kelompoknya Dajjal, maka telah menjadi hak Allah untuk menggabungkan mereka dengan Dajjal."

【94】

Sunan Abu Daud 4073: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] bahwa [Yazid bin Zurai'] dan [Yahya bin Sa'id] menceritakan kepada mereka, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Auf] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Qasamah bin Zuhair] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah menciptakan Adam dari segenggam tanah dari semua jenis tanah. Kemudian keturunannya datang beragam sesuai dengan unsur tanahnya. Ada di antara mereka yang berkulit merah, putih, hitam, dan antara warna-warna itu. Ada yang lembut dan ada yang kasar, ada yang buruk dan ada yang baik." Dan ada tambahan dalam hadits Yahya: "Dan ada pula di antara (sifat) itu", adapun lafadz (redaksi) hadits di atas adalah riwayat Yazid.

【95】

Sunan Abu Daud 4074: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad bin Musarhad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamir] ia berkata: Aku mendengar [Manshur Ibnul Mu'tamir] menceritakan dari [Sa'd bin Ubaidah] dari [Abdullah bin Habib, Abu 'Abdurrahman As Sulami] dari [Ali Alaihis Salam] ia berkata: "Kami pernah berada di pemakaman Baqi Gharqad dan saat itu ada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lantas mendekat dan duduk sambil membawa sebatang tongkat. Beliau kemudian membuat garis dengan tongkatnya seraya mengangkat kepala, beliau bersabda: "Tidak seorang pun di antara kalian kecuali Allah telah menentukan tempatnya, di neraka atau di surga. Dan tidak seorang pun dari kalian kecuali Allah telah menentukan apakah ia menjadi bahagia atau sengsara." Seorang laki-laki lalu bertanya: "Tidakkah sebaiknya jika kita berdiam diri saja mengikuti apa yang telah digariskan oleh takdir kita dan meninggalkan untuk beramal. Karena Jika ia termasuk orang yang digariskan mendapat kebahagiaan maka ia akan bahagia, dan jika ia termasuk orang yang digariskan mendapat kesengsaraan maka ia akan sengsara." Beliau bersabda: "Hendaklah kalian tetap beramal, sebab setiap orang akan diberi kemudahan (untuk meniti takdirnya). Orang yang ditakdirkan untuk bahagia maka ia akan dimudahkan untuk mendapatkan kebahagiaan itu, dan orang yang ditakdirkan untuk sengsara maka ia akan dimudahkan untuk mendapatkan kesengsaraan." Kemudian beliau membaca: {Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala terbaik. maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar} (Al Lail: 5-10).

【96】

Sunan Abu Daud 4075: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Mu'adz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Kahmas] dari [Ibnu Buraidah] dari [Yahya bin Ya'mar] ia berkata: "Orang yang pertama kali berbicara masalah takdir di kota Basrah adalah Ma'bad Al Juhani. Aku dan Humaid bin 'Abdurrahman Al Himyari pergi untuk berhaji atau umrah. Kami lalu bergumam: "Jika nanti kami bertemu dengan salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka akan kami tanyakan kepadanya tentang apa yang dikatakan oleh orang-orang seputar takdir. Lalu Allah mentakdirkan kami bertemu dengan [Abdullah bin Umar] ketika ia akan masuk ke dalam masjid, sehingga aku dan sahabatku itu mendekatinya. Aku mengira sahabatku akan mewakilkan pembicaraan itu kepadaku, maka aku pun berkata: "Wahai Abu 'Abdurrahman, di antara kami telah muncul orang-orang yang membaca Al Qur'an dan tekun dalam menuntut ilmu, namun mereka menyakini bahwa tidak ada takdir, dan sesuatu itu terjadi begitu saja tanpa ada campur tangan takdir!" Ibnu Umar lalu berkata: "Jika kalian berjumpa dengan mereka maka katakanlah bahwa aku berlepas diri dari mereka dan mereka juga berlepas diri dariku. Dan demi Dzat yang Abdullah bin Umar bersumpah atas nama-Nya, sekiranya mereka memiliki emas sebesar gunung Uhud, lalu mereka menginfakkannya, maka Allah tidak akan menerimanya hingga mereka beriman dengan takdir." Kemudian ia berkata: Umar Ibnul Khaththab menceritakan kepadaku, ia berkata: "Sewaktu kami sedang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang laki-laki yang mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya sangat hitam. Tidak ada tanda-tanda bahwa ia dalam perjalanan yang jauh, namun tidak seorang pun dari kami yang mengenalnya. Kemudian ia mendekati Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia menyandarkan lututnya pada lutut Nabi dan meletakkan kedua telapak tangannya pada kedua paha beliau. Setelah itu ia berkata: "Wahai Muhammad, kabarkanlah kepadaku tentang Islam?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu menjawab: "Islam itu adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, Engkau tegakkan shalat, engkau tunaikan zakat, engkau kerjakan puasa ramadlan dan berhaji ke Baitullah jika mampu." Laki-laki itu berkata: "Engkau benar." Umar berkata: "Kami pun merasa heran kepadanya, ia yang bertanya dan ia sendiri yang membenarkannya." Laki-laki itu bertanya lagi: "Kabarkanlah kepadaku tentang iman?" beliau menjawab: "Iman adalah engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir dan beriman dengan takdir, yang buruk maupun yang baik." Laki-laki itu berkata: "Engkau benar." Laki-laki itu melanjutkan: "Kabarkanlah kepadaku apa itu ihsan?" beliau menjawab: "Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya, jika engkau tidak dapat melihat-Nya, sesungguhnya Ia dapat melihatmu." Laki-laki itu bertanya lagi: "Kabarkanlah kepadaku tentang hari kiamat?" beliau menjawab: "Tidaklah orang yang ditanya lebih tahu dari pada yang bertanya." Laki-laki itu bertanya: "Kalau begitu, kabarkanlah kepadaku tanda-tandanya?" beliau menjawab: "Jika seorang budak telah melahirkan tuannya, lalu engkau melihat orang-orang yang telanjang kaki (miskin) lagi penggembala domba telah berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi." Umar berkata: Laki-laki itu lalu pergi, dan aku tetap berdiam diri selama tiga hari. Kemudian beliau bersabda: "Wahai Umar, tahukah kamu siapa laki-laki yang bertanya itu?" Aku menjawab: "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Beliau bersabda: "Itu adalah Jibril, ia datang kepada kalian untuk mengajarkan tentang perkara agama kalian." Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Utsman bin Ghiyats] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Buraidah] dari [Yahya bin Ya'mar] dan [Humaid bin 'Abdurrahman] keduanya berkata: "Kami bertemu dengan [Abdullah bin Umar], lalu kami ceritakan kepadanya tentang takdir dan apa yang orang-orang katakan tentang hal itu." Lalu ia menyebutkan sebagaimana hadits tersebut. Namun ia menambahkan: Ia berkata: Lalu ada seorang laki-laki dari Muzainah atau Juhainah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Wahai Rasulullah, bagaimana kita harus beramal? Apakah amalan itu berdasar pada takdir yang telah berlalu atau berdasar pada sesuatu yang baru?" beliau menjawab: "Berdasarkan pada sesuatu yang telah ditetapkan." Laki-laki itu, atau sebagian orang bertanya lagi: "Lalu untuk apa kita beramal?" beliau menjawab: "Sesungguhnya ahli surga akan dimudahkan untuk beramal dengan amalan penduduk surga, dan ahli neraka akan dimudahkan untuk beramal dengan amalan penduduk neraka." Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Firyabi] dari [Sufyan] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Alqamah bin Martsad] dari [Sulaiman bin Buraidah] dari [Ibnu Ya'mar] dengan hadits yang sama, "bertambah dan berkurang." Ia bertanya: "Lalu Islam itu apa?" Beliau menjawab: "Menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji, puasa pada bulan ramadlan, dan mandi junub." Abu Dawud berkata: "Alqamah adalah seorang murjiah."

【97】

Sunan Abu Daud 4076: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Abu Farwah Al Hamdani] dari [Abu Zur'ah bin Amru bin Jarir] dari [Abu Dzar] dan [Abu Hurairah] keduanya berkata: "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk bersama para sahabatnya, tiba-tiba datang orang asing dan tidak seorang pun dari kami yang mengenalnya, hingga ia minta untuk bertemu (beliau). Lalu kami minta izin kepada beliau untuk membuat tempat duduk, hingga orang-orang asing dapat berjumpa dengannya. Kemudian kami membuatkan beliau tempat duduk dari tanah liat yang agak tinggi, lalu beliau duduk di atasnya sementara kami duduk di sampingnya." Lalu ia menyebutkan sebagaimana hadits tersebut, "Kemudian datanglah seorang laki-laki." Lalu ia menyebutkan keadaan laki-laki itu hingga ia pun mengucapkan salam dari ujung para jama'ah, ia mengucapkan: "Semoga keselamatan atas kamu wahai Muhammad." Ia (perawi) berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu manjawab salamnya."

【98】

Sunan Abu Daud 4077: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Sinan] dari [Wahb bin Khalid Al Himshi] dari [Ibnu Ad Dailami] ia berkata: Aku mendatangi [Ubay bin Ka'b], lalu aku katakan kepadanya: "Ada sesuatu yang mengganjal dalam hatiku tentang perkara takdir, maka ceritakanlah kepadaku tentang sesuatu semoga Allah menghilangkan keresahan itu dari dalam hatiku." Ia menjawab: "Jika Allah menyiksa semua makluk yang ada di langit dan di bumi, maka itu bukanlah suatu kedhaliman yang Dia lakukan atas mereka, dan sekiranya Dia memberikan rahmat kepada mereka, sesungguhnya rahmat-Nya adalah lebih baik dari amalan yang telah mereka lakukan. Jika engkau bersedekah dengan emas sebesar gunung Uhud di jalan Allah, maka Allah tidak akan menerimanya hingga engkau beriman dengan takdir. Dan engkau mengetahui bahwa apa saja yang ditakdirkan menjadi bagianmu tidak akan meleset darimu, dan apa yang tidak ditakdirkan untuk menjadi bagianmu tidak akan engkau dapatkan. Jika engkau meninggal bukan di atas keyakinan yang demikian ini, maka engkau akan masuk Neraka." Abu Ad Dailami berkata: Kemudian aku mendatangi [Abdullah bin Mas'ud], lalu ia mengatakan seperti itu pula. Lalu aku mendatangi [Hudzaifah Ibnul Yaman], lalu ia mengatakan seperti itu pula. Kemudian aku mendatangi [Zaid bin Tsabit], lalu ia menceritakan kepadaku sebuah hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti itu pula.

【99】

Sunan Abu Daud 4078: Telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Musafir Al Hudzali] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hassan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Rabah] dari [Ibrahim bin Abu Ablah] dari [Abu Hafshah] ia berkata: [Ubadah bin Ash Shamit] berkata kepada anaknya: "Wahai anakku, sesungguhnya engkau tidak akan dapat merasakan lezatnya iman hingga engkau bisa memahami bahwa apa yang ditakdirkan menjadi bagianmu tidak akan meleset darimu, dan apa yang tidak ditakdirkan untuk menjadi bagianmu tidak akan engkau dapatkan. Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pertama kali yang Allah ciptakan adalah pena, lalu Allah berfirman kepadanya: "Tulislah!" pena itu menjawab: "Wahai Rabb, apa yang harus aku tulis?" Allah menjawab: "Tulislah semua takdir yang akan terjadi hingga datangnya hari kiamat." Wahai anakku, aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa meninggal tidak di atas keyakinan seperti ini maka ia bukan dari golonganku."

【100】

Sunan Abu Daud 4079: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] secara makna, ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Amru bin Dinar] ia mendengar [Thawus] berkata: Aku mendengar [Abu Hurairah] mengabarkan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Adam dan Musa saling berargumentasi, Musa berkata: "Wahai Adam, engkau adalah bapak kami, engkau telah merugikan kami dan engkau telah menjadikan kami keluar dari surga." Adam menjawab: "Wahai Musa, Allah telah memilih dan memberimu kitab Taurat, kenapa engaku menyalahkan aku atas suatu perkara yang Allah telah tetapkan terhadapku empat puluh tahun sebelum aku diciptakan?" Maka Adam dapat mengalahkan Musa." Ahmad bin Shalih menyebutkan dari Amru, dari Thawus, ia mendengar dari Abu Hurairah.

【101】

Sunan Abu Daud 4080: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Shalih] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Hisyam bin Sa'd] dari [Zaid bin Aslam] dari [Bapaknya] bahwa [Umar Ibnul Khaththab] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Musa berkata: "Wahai Rabb, perlihatkanlah kepadaku Adam, orang yang telah mengeluarkan kami dan dirinya dari surga." Lalu Allah memperlihatkan Adam kepadanya, Musa pun berkata: "Engkau Adam bapak kami." Adam menjawab: "Benar." Musa berkata lagi: "Engkaukah orang yang telah ditiupkan ruh oleh Allah, diberikan pengetahuan tentang nama-nama segala sesuatu, dan Allah memerintahkan para malaikat untuk sujud, lalu mereka sujud kepadamu?" Adam menjawab: "Benar." Musa bertanya: "Lalu apa yang mendorongmu untuk mengeluarkan kami serta dirimu dari surga?" Adam balik bertanya: "Lalu kamu sendiri siapa?" Musa menjawab: "Aku adalah Musa." Adam bertanya: "Kamukah Nabi dari kalangan bani Isra'il yang Allah telah mengajakmu berbicara dari balik tabir tanpa ada seorang perantara?" Musa menjawab: "Benar." Adam bertanya: "Tidakkah engkau mengerti bahwa itu semua sudah ditentukan oleh Allah dalam kitab-Nya (Al Lauhul Mahfudh) sebelum aku diciptakan?" Musa menjawab: "Benar." Adam bertanya: "Lalu kenapa engkau menyalahkanku atas sesuatu yang telah ditentukan Allah sebelum aku (diciptakan)?" Ketika itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Adam mengalahkan Musa, Adam mengalahkan Musa."

【102】

Sunan Abu Daud 4081: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah Al Qa'nabi] dari [Malik] dari [Zaid bin Unaisah] bahwa [Abdul Hamid bin 'Abdurrahman bin Zaid Ibnul Khaththab] ia mengabarkan kepadanya dari [Muslim bin Yasar Al Juhani] bahwa [Umar Ibnul Khaththab] pernah ditanya tentang ayat ini: {Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka} (Al A'raf: 172) Al Qa'nabi membaca ayat tersebut, lalu Umar berkata: "Aku juga pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang ayat itu, lalu beliau menjawab: "Sesungguhnya Allah menciptakan Adam, lalu Allah mengusap punggungnya dengan tangan kanan-Nya hingga keluarlah keturunan Adam dari punggungnya. Kemudian Allah berfirman: "Aku menciptakan mereka untuk masuk surga, dan mereka akan beramal dengan amalan-amalan penduduk Surga." kemudian Allah kembali mengusap punggung Adam hingga keluarlah keturunan Adam dari punggungnya. Setelah itu Allah berfirman: "Aku menciptakan mereka untuk masuk neraka, dan mereka akan beramal dengan amalan-amalan penduduk Neraka." Seorang laki-laki bertanya: "Wahai Rasulullah, lalu untuk apa gunanya beramal?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya jika Allah menciptakan seorang hamba untuk masuk ke dalam Surga maka Ia akan menjadikannya beramal dengan amalan penduduk Surga, sehingga ia mati dengan amalan penduduk Surga lalu memasukkannya ke dalam surga. Dan jika Allah menciptakan seorang hamba untuk masuk ke dalam Neraka maka Ia akan menjadikannya beramal dengan amalan penduduk Neraka, sehingga ia mati dengan amalan penduduk Neraka lalu memasukkannya ke dalam Neraka." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Ibnul Mushaffa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Umar bin Ju'tsum Al Qurasyi] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Zaid bin Abu Unaisah] dari [Abdul Hamid bin 'Abdurrahman] dari [Muslim bin Yasar] dari [Nu'iam bin Rabi'ah] ia berkata: "Aku sependapat dengan [Umar Ibnul Khaththab] dengan hadits ini, namun hadits Malik lebih lengkap."

【103】

Sunan Abu Daud 4082: Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamir] dari [Bapaknya] dari [Raqabah bin Mashqalah] dari [Abu Ishaq] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dari [Ubay bin Ka'b] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Anak kecil yang dibunuh oleh Khidhir ditakdirkan untuk menjadi kafir, jika ia tetap hidup maka ia akan berlaku dhalim kepada kedua orang tuanya dan berlaku kufur."

【104】

Sunan Abu Daud 4083: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al firyabi] dari [Isra'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ubay bin Ka'b] ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda tentang firman Allah: {Dan adapun anak itu, maka kedua orang tuanya adalah orang-orang mukmin} (Al Kahfi: 80). Beliau mengatakan: "Anak itu telah ditakdirkan untuk menjadi kafir."

【105】

Sunan Abu Daud 4084: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mihran Ar Razi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Amru] dari [Sa'id bin Jubair] ia berkata: [Ibnu Abbas] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ubay bin Ka'b] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Khidhir melihat seorang anak kecil yang sedang bermain dengan anak-anak yang lainnya, lalu ia memegang kepala anak tersebut dan membunuhnya. Musa bertanya: "Mengapa kamu bunuh jiwa yang bersih?" (Al Kahfi: 74)

【106】

Sunan Abu Daud 4085: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar An Namari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah]. (dalam jalur lain disebutkan) [Muhammad bin Katsir] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] -dengan makna yang sama, namun periwayatan hadits Sufyan dengan cara ikhbar- dari [Al A'masy] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Wahb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Mas'ud] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan kepada kami -seorang yang jujur dan dapat dipercaya-, beliau bersabda: "Sesungguhnya penciptaan salah seorang dari kalian terhimpun dalam perut ibunya selama empat puluh hari. Kemudian menjadi segumpal darah selama waktu itu juga (selama empat puluh hari juga), kemudian menjadi segumpal daging selama waktu itu juga, kemudian diutus seorang malaikat dan diperintahkan untuk mencatat empat perkara: lalu ditulislah rizkinya, ajalnya, amalnya, sengsara atau bahagia. Setelah itu, ditiupkan ruh kepadanya. Sungguh, salah seorang dari kalian beramal dengan amalan penduduk surga hingga batas antara dirinya dengan surga hanya sejengkal, namun takdir telah mendahuluinya, ia pun melakukan amalan penduduk neraka hingga ia masuk ke dalam neraka. Dan salah seorang dari kalian beramal dengan amalan penduduk neraka hingga batas antara dirinya dengan neraka hanya sejengkal, namun takdir telah mendahuluinya, ia pun melakukan amalan penduduk surga hingga ia masuk ke dalam surga."

【107】

Sunan Abu Daud 4086: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Yazid Ar Risyk] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Mutharrif] dari [Imran bin Hushain] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya: "Wahai Rasulullah, apakah antara calon penduduk surga dengan penduduk neraka telah diketahui?" beliau menjawab: "Ya." orang itu bertanya lagi: "Lalu untuk apa orang-orang beramal?" beliau menjawab: "Setiap orang akan dimudahkan menuju garis yang telah ditentukan."

【108】

Sunan Abu Daud 4087: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yazid Al Muqri Abu 'Abdurrahman] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Abu Ayyub] berkata: telah menceritakan kepadaku [Atha bin Dinar] dari [Hakim bin Syarik Al Hudzali] dari [Yahya bin Maimun Al Hadhrami] dari [Rabi'ah Al Jurasyi] dari [Abu Hurairah] dari [Umar Ibnul Khaththab] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Janganlah kalian duduk bersama orang-orang yang menolak takdir dan jangan kalian serahkan perkara itu kepada hakim mereka."

【109】

Sunan Abu Daud 4088: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Abu Bisyr] dari [Sa'id bin Jubair] dari [ibnu Abbas] berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya tentang anak-anak kaum musyrikin, lalu beliau menjawab: "Allah lebih tahu dengan yang mereka lakukan."

【110】

Sunan Abu Daud 4089: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab bin Najdah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Marwan Ar Raqqi] dan [Katsir bin Ubaid Al Madzhiji] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Harb] secara makna, dari [Muhammad bin Ziyad] dari [Abdullah bin Abu Qais] dari ['Aisyah] ia berkata: Aku bertanya: "Wahai Rasulullah, bagaimana nasib anak-anak kecil yang orang tua mereka mukmin?" beliau menjawab: "Mereka bagian dari bapak-bapak mereka." Aku bertanya lagi: "Wahai Rasulullah, meskipun mereka tidak punya amal?" beliau menjawab: "Allah tahu dengan apa yang mereka lakukan." Aku bertanya lagi: "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan nasib anak-anak kaum musyrikin?" beliau menjawab: "Mereka bagian dari bapak-bapak mereka." Aku bertanya lagi: "Wahai Rasulullah, meskipun mereka tidak punya amal?" beliau menjawab: "Allah tahu dengan apa yang mereka lakukan."

【111】

Sunan Abu Daud 4090: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Thalhah bin Yahya] dari ['Aisyah binti Thalhah] dari 'Aisyah Ummul Mukminin, ia berkata: "Anak kecil dari kaum Anshar (yang telah meninggal) dibawa ke hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau menshalatinya. 'Aisyah berkata: Aku bertanya: "Wahai Rasulullah, beruntung sekali anak kecil ini, ia belum pernah melakukan keburukan dan belum mengenalnya." Beliau balik berkata: "Atau, bahkan tidak demikian wahai 'Aisyah. sesungguhnya Allah menciptakan surga dan menciptakan pula orang-orang yang akan menghuninya. Allah menciptakan surga bagi mereka di saat mereka masih berada di dalam sulbi orang tua mereka. Allah menciptakan neraka dan menciptakan pula orang-orang yang akan menghuninya. Allah menciptakan neraka bagi mereka di saat mereka masih berada di dalam sulbi orang tua mereka."

【112】

Sunan Abu Daud 4091: Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] dari [Malik] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuannya-lah yang menjadikan ia yahudi atau nashrani. Sebagaimana unta melahirkan anaknya yang sehat, apakah kamu melihatnya memiliki aib?" Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan orang yang meninggal saat masih kecil?" Beliau menjawab: "Allah lebih tahu dengan yang mereka lakukan."

【113】

Sunan Abu Daud 4092: Abu Dawud berkata: "Dibacakan dihadapan [Al Harits bin Miskin] -dan aku mendengar- berkata: [Yusuf bin Amru] mengabarkan kepadamu, ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] ia berkata: Aku mendengar [Malik] ditanya: "Sesungguhnya orang-orang yang mengikuti hawa nafsu menjadikan hadits ini sebagai hujah atas kami?" Malik berkata: "Bantahlah hujah mereka dengan kalimat terakhir dalam hadits tersebut." Mereka bertanya lagi: "Apa pendapatmu dengan orang yang meninggal saat masih kecil?" Malik menjawab: "Allah lebih tahu dengan apa yang ia lakukan."

【114】

Sunan Abu Daud 4093: Telah menceritakan kepada kami [Al hasan bin Ali] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj Ibnul Minhal] ia berkata: Aku mendengar Hammad bin Salamah menafsirkan hadits: "Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah." Ia berkata: "Menurut kami, ini adalah perjanjian yang Allah ambil saat mereka masih berada di tulang sulbi bapak-bapak mereka. Yaitu saat Allah berfirman: {Bukankah Aku Tuhanmu, mereka menjawab: "Betul, (Engkau Tuhan kami)} (Al A'raf: 172)

【115】

Sunan Abu Daud 4094: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa Ar Razi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Zaidah] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Amir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wanita yang mengubur anaknya hidup-hidup dan yang dikubur masuk ke dalam neraka." [Yahya bin Zakariya] berkata: [Bapakku] berkata: [Abu Ishaq] menceritakan kepadaku bahwa [Amir] menceritakan hal itu kepadanya, dari [Alqamah], dari [Ibnu Mas'ud], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."

【116】

Sunan Abu Daud 4095: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Tsabit] dari [Anas] berkata: Seorang laki-laki berkata: "Wahai Rasulullah, dimanakah bapakku?" beliau menjawab: "Bapakmu ada di neraka." Ketika laki-laki itu berlalu pergi, beliau bersabda: "Sesungguhnya bapakku dan bapakmu ada di dalam neraka."

【117】

Sunan Abu Daud 4096: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Tsabit] dari [Anas bin Malik] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya setan mengalir dalam pembuluh anak Adam layaknya aliran darah."

【118】

Sunan Abu Daud 4097: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Sa'id Al hamdani] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Lahi'ah] dan [Amru bin Al harits] dan [Sa'id bin Abu Ayyub] dari [Atha bin Dinar] dari [Hakim bin Syarik Al Hudzali] dari [Yahya bin Maimun] dari [Rabi'ah Al jurasyi] dari [Abu Hurairah] dari [Umar Ibnul Khaththab] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian duduk bersama orang-orang yang menolak takdir dan jangan kalian serahkan perkara itu kepada hakim mereka."

【119】

Sunan Abu Daud 4098: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ma'ruf] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Hisyam] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Manusia akan selalu bertanya-tanya hingga dikatakan: 'Ini makhluk yang Allah telah menciptakannya, lalu siapakah yang menciptakan Allah?' Maka siapa saja yang mengalami hal semacam itu, hendaklah ia mengatakan: 'Aku beriman kepada Allah'."

【120】

Sunan Abu Daud 4099: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Amru] berkata: telah menceritakan kepada kami [Salamah] -maksudnya Salamah Fadll- ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Muhammad] -maksudnya Muahammad bin Ishaq- ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Utbah bin Muslim] -mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) Bani Taim- dari [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, lalu ia menyebutkan seperti hadits tersebut. Beliau bersabda: "Jika mereka mengucapkan demikian, maka ucapkanlah, {Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.} (Al Ikhlas: 1-4) Setelah itu hendaklah ia meludah ke arah kiri sebanyak tiga kali, dan memohon perlindungan kepada Allah dari setan."

【121】

Sunan Abu Daud 4100: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah Al Bazzar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Abu Tsaur] dari [Simak] dari [Abdullah bin Amirah] dari [Al Ahnaf bin Qais] dari [Al Abbas bin Abdul Muthallib] ia berkata: "Aku pernah berada di wilayah Bathha bersama rombongan yang di dalamnya terdapat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu ada awan yang melintasi mereka, beliau melihat awan itu lalu bersabda: "Kalian menyebut apa ini?" para sahabat menjawab: "Awan." Beliau bersabda: "Dan Al Muzn?" mereka menjawab: "Ya, (kami juga menyebutnya) Al Muzn." Beliau bersabda: "Dan Al 'Anan?" mereka menjawab: "Ya, dan Al 'Anan." -Abu Dawud berkata: "Aku tidak menghafal lafadz Al 'Anan dengan baik- Beliau lalu bertanya: "Apakah kalian tahu berapa jarak antara langit dan bumi?" mereka menjawab: "Kami tidak tahu." Beliau bersabda: "Sesungguhnya jarak antara keduanya adalah bisa tujuh puluh satu, atau tujuh puluh dua, atau tujuh puluh tiga tahun perjalanan -perawi masih ragu-. Kemudian langit yang di atasnya juga seperti itu." Hingga beliau menyebutkan tujuh langit. Kemudian setelah langit ketujuh terdapat lautan, jarak antara bawah dan atasnya seperti jarak antara langit dengan langit (yang lain). Kemudian di atasnya terdapat delapan malaikat yang jarak antara telapak kaki dengan lututnya sejauh langit dengan langit yang lainnya. Dan di atas mereka terdapat Arsy, yang antara bagian bawah dengan atasnya sejauh antara langit satu dengan langit yang lainnya. Dan Allah Tabaraka Wa Ta'ala ada di atasnya." Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abu Suraij] berkata: telah mengabarkan kepada kami ['Abdurrahman bin Abdullah bin Sa'd] dan [Muhammad bin Sa'id] keduanya berkata: telah mengabarkan kepada kami [Amru bin Abu Qais] dari [Simak] dengan sanad dan makna yang sama. Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hafsh] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Thahman] dari [Simak] dengan sanad yang sama dan makna hadits ini yang panjang.

【122】

Sunan Abu Daud 4101: Telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la bin Hammad] dan [Muhammad Ibnul Mutsanna] dan [Muhammad bin Basysyar] dan [Ahmad bin Sa'id Ar Ribathi] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Jarir] -Ahmad berkata: "Kami menulisnya dari buku catatannya, dan ini adalah lafadznya."- ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] ia berkata: Aku mendengar [Muhammad bin Ishaq] ia menceritakan dari [Ya'qub bin Utbah] dari [Jubair bin Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] ia berkata: Seorang Arab badui mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya: "Wahai Rasulullah, jiwa-jiwa telah berat, keluarga telah lemah, harta berkurang, dan binatang ternak telah binasa. Maka mintalah hujan kepada Allah untuk kami, sesungguhnya kami meminta syafaat dengan perantaramu kepada Allah dan dengan perantara Allah kepadamu." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Celaka kamu! Tidakkah kamu tahu apa yang telah kamu ucapkan?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bertasbih kepada Allah, dan beliau masih saja bertasbih hingga (kebencian beliau) bisa diketahui dari wajah para sahabatnya. Kemudian beliau bersabda lagi: "Celaka kamu! Sesungguhnya Allah tidak boleh dijadikan sebagai perantara atas seorang pun dari hamba-Nya, Allah lebih agung dari untuk sekedar dijadikan sebagai wasilah tersebut. Celaka kamu! Tidak tahukah kamu bagaimana Allah itu? Sungguh, Arsy-Nya ada di atas semua langit-Nya seperti ini -lalu isyarat tangan beliau mengatakan, 'Seperti Kubah', dan Arsy itu berteriak dan menyeru kepada Allah seperti tunggangan berteriak kepada pengendara karena berat-." Ibnu Basysyar menyebutkan dalam haditsnya: "Sesungguhnya Allah berada di atas Arsy, dan Arsy-Nya ada di atas semua langit-Nya." Lalu hadits tersebut disebutkan seluruhnya. Abdul A'la, [Ibnul Mutsanna] dan [Ibnu Basysyar] menyebutkan dari [Ya'qub bin Utbah]. Dan [Jubair bin Muhammad bin Jubair] dari [bapaknya], dari [kakeknya]. Dan hadits ini diriwayatkan dengan sanad Ahmad bin Sa'id, dan inilah yang lebih shahih. hal ini telah disepakati oleh sekelompok ulama, seperti [Yahya bin Ma'in] dan [Ali Ibnul Madini]. Sekelompok ulama juga meriwayatkannya dari Ibnu Ishaq, ini menurut keterangan Ahmad. Dan menurut kabar yang sampai kepadaku bahwa riwayat Abdul A'la, Ibnul Mutsanna dan Ibnu Basysyar dari buku yang sama."

【123】

Sunan Abu Daud 4102: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hafsh bin Abdullah] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibrahim bin Thahman] dari [Musa bin Uqbah] dari [Muhammad Ibnul Munkadir] dari [Jabir bin Abdullah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Aku telah diberi izin untuk menceritakan tentang sesosok malaikat dari malaikat Allah yang bertugas membawa Arsy. Sesungguhnya, jarak antara ujung telinga dengan bahunya adalah perjalanan tujuh ratus tahun."

【124】

Sunan Abu Daud 4103: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Nashr] dan [Muhammad bin Yunus An Nasai] secara makna, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yazid Al Muqri] berkata: telah menceritakan kepada kami [Harmalah] -maksudnya Harmalah bin Imran- berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Yunus Sulaim bin Jubair] -mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) Abu Hurairah- ia berkata: Aku mendengar Abu Hurairah membaca ayat ini: {Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya} (An Nisa: 48) Sampai pada firman-Nya {Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat}. Abu Hurairah berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meletakkan ibu jarinya ke telinga, sementara jari setelahnya pada mata." Abu Hurairah melanjutkan: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ayat tersebut seraya meletakkan kedua jarinya tersebut." Ibnu Yunus berkata: "Al Muqri menyebutkan bahwa makna ayat: {Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat} adalah, bahwa Allah memiliki pendengaran dan penglihatan." Abu Dawud berkata: "Ini adalah bantahan untuk orang-orang Jahmiyyah."

【125】

Sunan Abu Daud 4104: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dan [Waki'] dan [Abu Usamah] dari [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Jarir bin Abdullah] ia berkata: "Kami duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau melihat bulan purnama, tepatnya malam tanggal empat belas. Beliau bersabda: "Kalian akan melihat Tuhan kalian seperti kalian melihat rembulan ini, tidak ada yang menghalangi pandangan kalian. Jika kalian mampu untuk melaksanakan shalat sebelum terbit dan tenggelamnya matahari, maka lakukanlah." Kemudian beliau membaca ayat ini: {Bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya} (Thaahaa: 130)

【126】

Sunan Abu Daud 4105: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [Bapaknya] Bahwasanya ia mendengarnya menceritakan dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Seseorang bertanya kepada Rasulullah: "Wahai Rasulullah, apakah kita bisa melihat Tuhan kita pada hari kiamat?" beliau bersabda: "Apakah kalian merasa kesulitan ketika melihat matahari saat waktu Dhuhur yang tidak ada awannya?" mereka menjawab: "Tidak." Beliau bertanya lagi: "Apakah kalian merasa kesulitan saat melihat rembulan di malam purnama yang tidak ada awannya?" mereka menjawab: "Tidak." Beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, kalian tidak akan kesulitan untuk melihat-Nya kecuali sebagaimana kalian melihat salah satu dari keduanya (matahari atau rembulan)."

【127】

Sunan Abu Daud 4106: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Mu'adz] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] secara makna, dari [Ya'la bin Atha] dari Waki'. [Musa] ibnu 'Udus menyebutkan dari [Abu Razin]. Musa Al Uqaili berkata: Aku bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah setiap kami nanti dapat melihat Rabbnya?" -Ibnu Mu'adz menyebutkan (dalam riwayatnya)-: "Tanpa adanya penghalang pada hari kiamat? Lalu apa tanda-tandanya yang ada pada ciptaan-Nya?" beliau menjawab: "Wahai Abu Razin, bukankah setiap kalian bisa melihat rembulan?" -Ibnu Mu'adz menyebutkan (dalam riwayatnya)-: "Pada malam purnama tanpa adanya penghalang?" -kemudian keduanya sepakat pada lafadz-: Aku menjawab: "Tentu." Beliau bersabda: "Maka Allah lebih agung (dari itu)." -Ibnu Mu'adz menyebutkan (dalam riwayatnya)-, "Beliau bersabda: "(Rembulan) itu hanyalah makhluk dari sekian makhluk-Nya, dan Allah lebih agung dari itu."

【128】

Sunan Abu Daud 4107: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] dan [Muhammad Ibnul 'Ala] bahwa [Abu Usamah] mengabarkan kepada mereka dari [Umar bin Hamzah] ia berkata: [Salim] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abdullah bin Umar] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada hari kiamat Allah akan menggulung semua langit kemudian menggenggamnya dengan tangan kanan, setelah itu Allah berfirman: "Aku adalah raja, Sekarang dimanakah orang-orang yang berlaku sewenang-wenang, dimana orang-orang yang berlaku sombong." Kemudian Allah juga menggulung semua bumi dan menggenggamnya." Ibnul 'Ala menyebutkan: "Dengan tangan-Nya yang lain. Setelah itu berfirman: "Aku adalah raja, Sekarang dimanakah orang-orang yang berlaku sewenang-wenang, dimana orang-orang yang berlaku sombong."

【129】

Sunan Abu Daud 4108: Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] dari [Malik] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] dari [Abu Abdullah Al Aghar] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap malam Rabb kita turun ke langit dunia di sepertiga malam yang akhir. Lalu Dia berfirman: "Siapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku beri dan siapa yang meminta ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni."

【130】

Sunan Abu Daud 4109: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Isra'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Utsman Ibnul Mughirah] dari [Salim] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: Pada suatu saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menawarkan dirinya kepada manusia di tempat pemberhentian, beliau bersabda: "Adakah seorang laki-laki yang mau membawaku kepada kaumnya, sesungguhnya orang-orang Quraisy telah melarang aku menyampaikan pesan Tuhanku."

【131】

Sunan Abu Daud 4110: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud Al Mahri] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Wahb] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Yunus bin Yazid] dari [Ibnu Syihab] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Urwah Ibnu Az Zubair] dan [Sa'id Ibnul Musayyab] dan [Alqamah bin Waqqash] dan [Ubaidullah bin Abdullah] Tentang peristiwa (fitnah) yang menimpa ['Aisyah], setiap dari mereka menceritakan kepadaku sebagian tentang peristiwa 'Aisyah. 'Aisyah berkata: "Menurutku, perkara yang menimpaku itu lebih hina (tidak pantas) untuk Allah sebutkan pada sesuatu yang dibaca (Al Qur'an)."

【132】

Sunan Abu Daud 4111: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Umar] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Musa] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Abu Zaidah] dari [Mujalid] dari [Amir] -maksudnya Amir Asy Sya'bi- dari [Amir bin Syahr] ia berkata: "Saat aku sedang bersama Najasyi, salah seorang anaknya membaca ayat dalam kitab Injil hingga aku pun tertawa. Namun Najasyi berkata: "Akankah kamu mentertawakan kalamullah?"

【133】

Sunan Abu Daud 4112: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Al Minhal bin Amru] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa minta perlindungan untuk Hasan dan Husain, beliau membaca: "U'IIDZUKUMAA BIKALIMAATILLAAHIT TAAMMATI MIN KULLI SYAITHAANIN WA HAAMMATIN WA MIN KULLI 'AININ LAAMATIN (Aku memohon perlindungan kepada Allah untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari setiap kejahatan setan dan binatang yang mengganggu, dan dari setiap mata yang hasud). Kemudian beliau bersabda: "Dahulu bapak kalian (Ibrahim) juga pernah minta perlindungan dengan keduanya untuk anaknya Isma'il dan Ishaq." Abu Dawud berkata: "Ini adalah dalil bahwa Al Qur'an bukanlah makhluk."

【134】

Sunan Abu Daud 4113: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abu Suraij Ar Razi] dan [Ali Ibnul Husain bin Ibrahim] dan [Ali bin Muslim] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Muslim] dari [Masruq] dari [Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika Allah menyampaikan wahyu maka penduduk langit mendengar gemerincing seperti ada suara rantai yang beradu hingga mereka pingsan. Dan mereka terus dalam kondisi seperti itu hingga datang Jibril, maka ketika Jibril datang mereka pun sadar." Beliau bersabda: "Lalu mereka berkata: 'Wahai Jibril, apa yang disampaikan oleh Rabbmu?' Jibril menjawab: "Kebenaran." Mereka pun berkata lagi: "Kebenaran, kebenaran."

【135】

Sunan Abu Daud 4114: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin harb] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bastham bin Huraits] dari [Asy'ats Al Huddani] dari [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Syafa'atku berlaku untuk pelaku dosa besar dari umatku."

【136】

Sunan Abu Daud 4115: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Al Hasan bin Dzakwan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Raja] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Imran bin Hushain] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Akan ada sekelompok orang keluar dari neraka karena syafa'at Muhammad, mereka kemudian masuk ke dalam surga, dan mereka diberi nama Al Jahannamiyyun."

【137】

Sunan Abu Daud 4116: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] ia berkata: Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya penduduk surga makan dan minum di dalamnya."

【138】

Sunan Abu Daud 4117: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] ia berkata: Aku mendengar [Bapakku] berkata: telah menceritakan kepada kami [Aslam] dari [Bisyr bin Syaghaf] dari [Abdullah bin Amru] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Ash Shur adalah sangkakala yang ditiup."

【139】

Sunan Abu Daud 4118: Telah menceritakan kepada kami [Al Qa'nabi] dari [Malik] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap anak Adam akan dimakan oleh bumi kecuali tulang ekor, darinya mereka dicipta dan darinya pula mereka akan disusun."

【140】

Sunan Abu Daud 4119: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketika selesai menciptakan surga, Allah berfirman kepada Jibril: "Pergi dan lihatlah surga itu." Jibril kemudian pergi dan melihat surga, setelah itu ia kembali lagi seraya berkata: "Wahai Rabb, demi kemuliaan-Mu, tidak seorang pun yang mendengar tentangnya kecuali ia ingin memasukinya." Kemudian Allah menutupi (merintangi) surga dengan hal-hal yang tidak disukai (oleh manusia). Lantas Allah berfirman: "Wahai Jibril, pergi dan lihatlah surga itu." Jibril kemudian pergi dan melihat surga, setelah itu ia kembali lagi seraya berkata: "Wahai Rabb, demi kemuliaan-Mu, aku kawatir tidak ada seorang pun yang hendak memasukinya." Beliau bersabda: "Ketika selesai menciptakan neraka, Allah berfirman: "Wahai Jibril, pergi dan lihatlah neraka itu." Jibril kemudian pergi dan melihat neraka, setelah itu ia kembali lagi seraya berkata: "Wahai Rabb, demi kemuliaan-Mu, tidak seorang pun yang mendengar tentangnya kemudian timbul keinginan untuk memasukinya." Allah kemudian menutupi neraka dengan syahwat (kesenangan atau yang disukai manusia), lantas Allah berfirman: "Wahai Jibril, pergi dan lihatlah neraka." kemudian Jibril pergi dan melihat neraka, setelah itu ia kembali lagi dan berkata: "Wahai Rabb, demi kemuliaan-Mu, aku kawatir tidak ada seorang pun yang bakal tersisa (selamat)."

【141】

Sunan Abu Daud 4120: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] dan [Musaddad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Di depan kalian ada sebuah telaga, jarak antara ujung yang satu dengan yang lainnya seperti jarak antara Jarba dengan Adzruh."

【142】

Sunan Abu Daud 4121: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar An Namari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] dari [Abu Hamzah] dari [Zaid bin Arqam] ia berkata: Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam singgah pada suatu tempat, beliau lalu bersabda: "Kalian tidak sampai satu bagian dari seratus ribu bagian orang yang datang untuk minum di telagaku." Perawi berkata: "Berapa jumlah kalian waktu itu?" Ia menjawab: "Tujuh ratus atau delapan ratus orang."

【143】

Sunan Abu Daud 4122: Telah menceritakan kepada kami [Hannad bin As Sari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudhail] dari [Al Mukhtar bin Fulful] ia berkata: Aku mendengar [Anas bin Malik] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terlelap beberapa saat, setelah itu beliau mengangkat kepala dan tersenyum. (waktu itu) beliau berkata kepada mereka, atau mereka yang berkata kepada beliau: "Wahai Rasulullah, kenapa engkau tertawa?" beliau menjawab: "Baru saja turun kepadaku satu surat." Beliau lalu membaca: Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. {Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni'mat yang banyak} (Al Kautsar: 1) hingga akhir surat. Ketika beliau selesai membacanya, beliau bertanya: "Apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan Al kautsar?" para sahabat menjawab: "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Beliau bersabda: "Itu adalah sungai di surga yang dijanjikan Rabbku kepadaku, padanya banyak kebaikan, padanya juga ada telaga yang digunakan untuk minum oleh umatku pada hari kiamat, gelasnya sejumlah bintang di langit."

【144】

Sunan Abu Daud 4123: Telah menceritakan kepada kami [Ashim bin An Nadhr] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamir] ia berkata: aku mendengar [Bapakku] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Anas bin Malik] ia berkata: Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dinaikkan ke surga, -atau sebagaimana yang ia katakan- diperlihatkan kepada beliau sebuah sungai yang dua tepinya dihiasi dengan permata. Kemudian malaikat yang bersamanya memukul tangannya hingga keluarlah minyak kesturi. Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bertanya: "Apa ini?" Malaikat itu menjawab: "Ini adalah Al kautsar yang Allah Azza Wa Jalla berikan kepadamu."

【145】

Sunan Abu Daud 4124: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdussalam bin Abu Hazim Abu Thalut] ia berkata: Aku melihat [Abu Barzah] masuk menemui Ubaidullah bin Ziyad, lalu ada seseorang dalam sebuah rombongan bernama Muslim bercerita kepadaku. Ketika Ubaidullah melihatnya, ia berkata: "Sesungguhnya salah satu dari kelompok Muhammad adalah orang yang gemuk dan pendek." Maka Abu Barzah pun mengerti apa yang dikatakan oleh Ubaidullah tersebut. Lantas Abu Barzah berkata: "Aku tidak menyangka bisa hidup bersama orang-orang yang mencelaku karena aku berkumpul dengan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam." Ubaidullah balik berkata: "Sesungguhnya persahabatanmu dengan Muhammad adalah perhiasan dan tidak ada celanya." Ia melanjutkan lagi kata-katanya: "Dan aku datang kepadamu untuk bertanya perihal telaga, aku pernah mendengar Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut-nyebut tentang itu?" Abu Barzah menjawab: "Benar, tidak hanya satu kali, dua kali, tiga kali, empat kali atau lima kali (beliau sebutkan itu). Maka siapa saja yang mendustainya Allah tidak akan memberinya minum darinya." Lalu ia keluar dengan marah.

【146】

Sunan Abu Daud 4125: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid Ath Thayalisi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Alqamah bin Martsad] dari [Sa'd bin Ubaidah] dari [Al Bara bin Azib] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika seorang muslim ditanya dalam kubur, lalu ia bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah utusan Allah. Maka itu adalah bukti dari firman Allah Azza Wa Jalla: {Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh} (Ibrahim: 27)

【147】

Sunan Abu Daud 4126: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sulaiman Al Anbari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab bin Atha Al Khaffaf Abu Nashr] dari [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah masuk ke sebuah kebun milik bani Najjar, lalu beliau mendengar suara hingga beliau kawatir. Beliau bertanya: "Siapa yang dikubur ini?" Para sahabat menjawab: "Wahai Rasulullah, orang-orang yang mati pada masa Jahilliyah." Beliau bersabda: "Berlindunglah kalian kepada Allah dari siksa neraka dan fitnah Dajjal." Para sahabat berkata: "Wahai Rasulullah, memang kenapa?" Beliau menjawab: "Seorang mukmin jika telah diletakkan dalam kuburnya, maka seorang malaikat akan datang kepadanya seraya berkata: "Apa yang kamu sembah?" Jika Allah memberinya pentunjuk maka ia akan menjawab: "Aku menyembah Allah." Lalu ditanyakan kepadanya: "Apa yang kamu katakan tentang laki-laki ini (Muhammad)?" Lalu ia menjawab: "Dia adalah hamba Allah dan rasul-Nya." Dan ia tidak ditanya kecuali pertanyaan tersebut. Lalu ia dibawa menuju rumah yang disediakan untuknya dalam neraka, dikatakan kepadanya: "Ini adalah rumah yang semula disediakan untukmu di neraka, tetapi Allah telah melindungi dan memberimu rahmat lalu Allah menggantikan rumah di surga." Laki-laki mukmin itu pun berkata: "Biarkanlah aku mengabarkan berita baik ini kepada keluargaku." Lalu dikatakan kepadanya: "Diamlah." Dan seorang kafir jika telah diletakkan dalam kuburnya, maka seorang malaikat akan datang kepadanya seraya menghardiknya, lalu malaikat itu bertanya: "Siapa yang kamu sembah?" Laki-laki itu menjawab: "Aku tidak tahu." Lalu dikatakan kepadanya: "Engkau tidak tahu tapi tidak mau membaca!" Lalu dikatakan kepadanya: "Apa yang kamu katakan tentang ini (Muhammad)?" Laki-laki itu menjawab: "Aku mengatakan sebagaimana yang dikatakan oleh manusia." Malaikat itu lalu memukulnya dengan palu besi antara dua telinganya hingga ia melolong dan menjerit kesakitan dengan jeritan yang dapat didengar oleh semua makhluk kecuali jin dan manusia." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sulaiman berkata: telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab dengan sanad yang sama seperti hadits tersebut. Beliau bersabda: "Jika seorang hamba diletakkan dalam kuburnya, dan orang-orang yang mengantarkannya telah kembali, maka ia dapat mendengar bunyi sandal mereka. setelah itu ada dua malaikat mendatanginya dan bertanya kepadanya." Lalu ia menyebutkan redaksi yang hampir sama dengan hadits pertama ia menyebutkan (dalam riwayatnya): "Adapun orang kafir dan munafik, maka kedua malaikat itu akan berkata kepadanya." Ia menambahkan kalimat 'munafik', dan ia juga menyebutkan dalam riwayatnya: "Akan dapat didengar oleh makhluk yang disekitarnya selain jin dan manusia."

【148】

Sunan Abu Daud 4127: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Jarir]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Hannad As Sari] berkata: telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah -dan ini adalah lafadz Hannad- dari [Al A'masy] dari [Al Minhal] dari [Zadzan] dari [Al Bara bin Azib] ia berkata: "Kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar untuk melihat jenazah seorang laki-laki Anshar, kami pun tiba di pemakaman. Ketika lubang lahad telah dibuat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk, lalu kami ikut duduk di sisinya. Kami diam, seakan-akan di atas kepala kami ada burung. Saat itu beliau memegang sebatang kayu yang ditancapkan ke dalam tanah, beliau lalu mengangkat kepalanya dan bersabda: "Mintalah perlindungan kepada Allah dari siksa kubur." Beliau ucapkan kalimat itu hingga dua atau tiga kali. Demikanlah tambahan dalam hadits Jarir. Beliau melanjutkan: "Sungguh, mayat itu akan dapat mendengar derap sandal mereka saat berlalu pulang, yakni ketika ditanyakan kepadanya: 'Wahai kamu, siapa Rabbmu? Apa agamamu? Dan siapa Nabimu?' -Hannad menyebutkan: Beliau bersabda:- "Lalu ada dua malaikat mendatanginya seraya mendudukkannya. Malaikat itu bertanya: 'Siapa Rabbmu?' Ia menjawab: 'Rabbku adalah Allah.' Malaikat itu bertanya lagi: 'Apa agamamu?' Ia menjawab: 'Agamaku adalah Islam.' Malaikat itu bertanya lagi: 'Siapa laki-laki yang diutus kepada kalian ini?' ia menjawab: 'Dia adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.' Malaikat itu bertanya lagi: 'Apa yang kamu ketahui?' Ia menjawab: 'Aku membaca Kitabullah, aku mengimaninya dan membenarkannya.' Dalam hadits Jarir ditambahkan: "Maka inilah makna firman Allah: {Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman} hingga akhir ayat. (Ibrahim: 27) kemudian kedua perawi sepakat pada lafadz: Beliau bersabda: "Kemudian ada suara dari langit yang menyeru: 'Benarlah apa yang dikatakan oleh hamba-Ku, hamparkanlah permadani untuknya di surga, bukakan baginya pintu-pintu surga dan berikan kepadanya pakaian surga.' Beliau melanjutkan: "Kemudian didatangkan kepadanya wewangian surga, lalu kuburnya diluaskan sejauh mata memandang." Beliau melanjutkan: "Jika yang meninggal adalah orang kafir, maka ruhnya akan dikembalikan kepada jasadnya. Saat itu datanglah dua malaikat seraya mendudukkannya. Kedua malaikat itu bertanya: 'Siapa Rabbmu?' Ia menjawab: 'Hah, hah, hah, aku tidak tahu.' Malaikat itu bertanya: 'Apa agamamu?' Ia menjawab: 'Hah, hah, aku tidak tahu.' Malaikat itu bertanya lagi: 'Siapa laki-laki yang diutus kepada kalian ini?' ia menjawab: 'Hah, hah, aku tidak tahu.' Setelah itu terdengar suara dari langit: 'Ia telah berdusta. Berilah ia hamparan permadani dari neraka, berikan pakaian dari neraka, dan bukakanlah pintu-pintu neraka untuknya.' Beliau melanjutkan: "Kemudian didatangkan kepadanya panas dan baunya neraka. Lalu kuburnya disempitkan hingga tulangnya saling berhimpitan." Dalam hadits Jarir ditambahkan: Beliau bersabda: "Lalu ia dibelenggu dalam keadaan buta dan bisu. Dan baginya disediakan sebuah pemukul dari besi, sekiranya pemukul itu dipukulkan pada sebuah gunung niscaya akan menjadi debu." Beliau melanjutkan: "Laki-laki kafir itu kemudian dipukul dengan pemukul tersebut hingga suaranya dapat didengar oleh semua makhluk dari ujung timur hingga ujung barat -kecuali jin dan manusia- hingga menjadi debu." Beliau meneruskan ceritanya: "Setelah itu, ruhnya dikembalikan lagi." Telah menceritakan kepada kami [Hannad bin As Sari] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Minhal] dari [Abu Umar Zadzan] ia berkata: Aku mendengar [Al Bara] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda. Lalu ia menyebutkan seperti hadits tersebut.

【149】

Sunan Abu Daud 4128: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] dan [Humaid bin Mas'adah] bahwa [Isma'il bin Ibrahim] menceritakan kepada mereka, ia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari [Al Hasan] dari ['Aisyah] Bahwasanya Ia mengingat-ingat neraka lalu menangis. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lantas bertanya: "Apa yang membuatmu menangis?" 'Aisyah menjawab: "Aku ingat dengan neraka, lalu aku menangis. Apakah kalian mengingat keluarga kalian pada hari kiamat?" Beliau bersabda: "Ada tiga tempat seseorang tidak akan lagi ingat kepada orang lain: saat berada di atas mizan (timbangan amal) hingga ia tahu apakah timbangannya lebih ringan atau berat, ketika menerima buku amalan, yaitu saat dikatakan kepadanya, {Ambillah, bacalah kitabku (ini)}, hingga ia tahu dari mana bukunya akan diberikan dari sebelah kanan atau sebelah kiri atau dari belakang punggungnya. Dan ketika di atas shirath, yaitu titian di antara dua punggung jahannam." Ya'qub menyebutkan dari Yunus, dan ini adalah lafadz haditsnya.

【150】

Sunan Abu Daud 4129: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Khalid Al Hadzdza] dari [Abdullah bin Syaqiq] dari [Abdullah bin Suraqah] dari [Abu Ubaidah Ibnul Jarrah] ia berkata: Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada seorang Nabi pun setelah Nuh kecuali telah mengingatkan umatnya tentang Dajjal, dan sesungguhnya aku memperingatkan kalian darinya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian menshifati (memberikan gambaran) Dajjal kepada kami, beliau bersabda: "Bisa jadi orang yang melihat dan mendengarku akan melihat Dajjal." Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan kondisi hati kami waktu itu, apakah seperti sekarang ini?" Beliau menjawab: "Atau lebih baik."

【151】

Sunan Abu Daud 4130: Telah menceritakan kepada kami [Makhlad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Salim] dari [Bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di hadapan orang-orang seraya memuji Allah dengan pujian yang layak bagi-Nya. Kemudian beliau menceritakan tentang Dajjal, beliau bersabda: "Sungguh, aku akan memberi peringatan kepada kalian tentang Dajjal, dan tidak ada seorang Nabi pun kecuali ia telah memberi peringatan kepada kaumnya darinya. Nuh telah memberi peringatan kepada kaumnya. Tetapi aku akan menyampaikan kepada kalian tentang Dajjal dengan suatu ucapan yang belum pernah disampaikan oleh seorang Nabi kepada kaumnya. Ketahuilah sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah, sementara Allah tidak buta sebelah."

【152】

Sunan Abu Daud 4131: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dan [Abu Bakr bin Ayyasy] dan [Mandal] dari [Mutharrif] dari [Abu Jahm] dari [Khalid bin Wahban] dari [Abu Dzar] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang meninggalkan jamaah meskipun hanya satu jengkal, sungguh ia telah melepas ikatan Islam dari lehernya."

【153】

Sunan Abu Daud 4132: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Muhammad An Nufaili] berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mutharrif bin Tharif] dari [Abul Jahm] dari [Khalid bin Wahban] dari [Abu Dzar] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apa yang kalian lakukan jika para pemimpin setelahku saling berebut (mempertahankan) harta fai`?" Aku menjawab: "Jika begitu, maka demi Dzat yang mengutusmu dengan Al Haq, aku akan meletakkan pedangku dipundak, aku akan berperang dengannya hingga aku berjumpa denganmu, atau perawi menyebutkan: "hingga aku menyusulmu." Beliau bersabda: "Maukah aku tunjukkan dengan yang lebih baik dari itu? Bersabarlah hingga engkau berjumpa denganku."

【154】

Sunan Abu Daud 4133: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] dan [Sulaiman bin Dawud] secara makna, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Al Mu'alla bin Ziyad] dan [Hisyam bin Hassan] dari [Al Hasan] dari [Dhabbah bin Mihshan] dari [Ummu Salamah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akan ada di antara kalian para pemimpin yang kalian mengenalnya tetapi kalian mengingkarinya. Maka barangsiapa mengingkarinya, Abu Dawud berkata: Hisyam menyebutkan: "dengan lisan, maka ia telah berlepas diri darinya. Siapa yang membenci dengan hatinya maka ia telah selamat, tetapi siapa yang ridla dan mengikutinya. Lalu dikatakan kepadanya: "Wahai Rasulullah, bagaimana jika kami membununya?" Ibnu Dawud menyebutkan: "Bagaimana jika kami memeranginya?" beliau menjawab: "Jangan, selama mereka masih shalat." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Qatadah] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hasan] dari [Dhabbah bin Mihshan Al 'Anbari] dari [Ummu Salamah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan makna yang sama. Beliau bersabda: "Siapa yang membenci, maka ia telah berlepas diri. Dan siapa yang mengingkari, maka ia telah selamat." Qatadah berkata: maksudnya "Siapa yang mengingkari dengan hatinya, dan siapa yang membenci dengan hatinya."

【155】

Sunan Abu Daud 4134: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] dari [Ziyad bin Ilaqah] dari [Arfajah] ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akan terjadi pada umatku fitnah dan kebid'ahan, fitnah dan kebid'ahan, fitnah dan kebid'ahan. Maka siapa yang ingin memecah-belah urusan kaum muslimin ketika mereka bersatu maka tebaslah ia dengan pedang, siapapun dia."

【156】

Sunan Abu Daud 4135: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] dan [Muhammad bin Isa] secara makna, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami Hammad dari [Ayyub] dari [Muhammad] dari [Abidah] berkata: Ali menyebut-nyebut tentang penduduk Nahrawan. Ia mengatakan: "Di antara mereka ada seorang laki-laki yang tangannya kecil atau pendek, sekiranya aku tidak kawatir kalian akan terlalu bergembira, maka aku akan kabarkan kepada kalian tentang apa yang telah Allah janjikan bagi orang-orang yang akan membunuh mereka, melalui lisan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam." Abidah berkata: Aku bertanya: "Apakah engkau benar-benar mendengarnya dari beliau?" Ali menjawab: "Ya, demi Dzat pemilik Ka'bah."

【157】

Sunan Abu Daud 4136: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Bapaknya] dari [Ibnu Abu Nu'm] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: Ali radliyallahu 'anhu mengirimkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam emas yang masih kotor dengan debu. Beliau kemudian mambagi-bagikannya kepada empat orang yaitu Al Aqra' bin Habis Al Handhali, Al Mujasyi'i, Uyainah bin Badr Al Fazari dan Zaid Al Khail Ath Tha`i. kemudian ke salah orang dari bani Nabhan, Alqamah bin Ulatsah Al 'Amiri dan seorang dari bani Kilab." Sa'id Al Khudri berkata: "Orang-orang Quraisy dan Anshar kemudian marah, mereka mengatakan: "Beliau memberikan kepada tokoh-tokoh penduduk Najd dan membiarkan kita." Beliau pun bersabda: "Aku hanya melunakkan hati mereka." Sa'id berkata: "Kemudian datanglah seorang laki-laki yang matanya cekung, berdahi lebar, janggut panjang dan kepala gundul. Laki-laki itu berkata: "Wahai Muhammad, bertakwalah kamu kepada Allah!" Beliau bersabda: "Siapa yang taat kepada Allah jika aku bermaksiat! Bukankah Allah mempercayaiku untuk menyampaikan amanah kepada penduduk bumi, sementara kalian tidak mempercayaiku." Sa'id berkata: "Lalu ada seorang lelaki yang memohon izin untuk membunuh laki-laki tersebut, dan aku kira orang itu adalah Khalid bin Al Walid. Namun beliau melarangnya." Sa'id berkata: "Ketika orang tersebut telah berlalu pergi, beliau bersabda: "Sesungguhnya dari keturunan orang ini akan muncul suatu kaum yang membaca Al Qur'an namun tidak melampaui kerongkongannya. Mereka keluar dari Islam sebagaimana keluarnya anak panah dari busurnya. Mereka membunuh orang-orang Islam namun bersikap baik kepada penyembah berhala. Jika aku mendapati mereka, maka aku akan membunuh mereka sebagaimana pembunuhan kaum Ad (kaumnya Nabi Hud)."

【158】

Sunan Abu Daud 4137: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ashim Al Anthaki] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid] dan [Mubasysyir] -maksudnya Mubassyir bin Isma'il Al Halabi- dari [Abu Amru]. Ia (Al Walid) berkata: telah menceritakan kepada kami Abu Amru berkata: telah menceritakan kepadaku [Qatadah] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dan [Anas bin Malik] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Akan terjadi perbedaan dan perpecahan di antara umatku, sebagian kelompok pandai dalam berbicara namun akhlak mereka buruk. Mereka membaca Al Qur'an namun tidak sampai melewati kerongkongan. Mereka keluar dari agama sebagaimana anak panah lepas dari busurnya, dan mereka tidak akan kembali lagi hingga anak panah kembali ke busurnya. Mereka adalah seburuk-buruk manusia. Maka beruntunglah orang yang membunuh mereka dan mereka membunuhnya. Mereka mengajak kepada Al Qur'an, tetapi mereka sendiri tidak mengamalkannya sama sekali. Siapa memerangi mereka, maka yang demikian lebih mulia di sisi Allah." Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, bagaimana ciri-ciri mereka?" Beliau menjawab: "Rambutnya dicukur gundul." Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Qatadah] dari [Anas] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ciri mereka adalah rambutnya dicukur gundul dan dicabut, jika kalian mendapati mereka maka bunuhlah." Abu Dawud berkata: "At tasbid adalah mencabut rambut."

【159】

Sunan Abu Daud 4138: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Khaitsamah] dari [Suwaid bin Ghafalah] ia berkata: [Ali radliallahu 'anhu] berkata: "Jika aku menceritakan kepada kalian sebuah hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka jika aku jatuh dari langit lebih aku sukai dari pada aku harus berdusta. Dan jika aku berbicara tentang suatu permasalahan yang terjadi antara aku dengan kalian, maka sesungguhnya peperangan itu penuh dengan tipu daya. Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada akhir zaman nanti akan muncul suatu kaum yang usianya masih muda, namun cita-cita mereka gila. Mereka berbicara berdasarkan perkataan manusia yang paling baik (Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam). Tetapi mereka keluar dari Islam seperti keluarnya anak panah dari busurnya. Keimanan mereka tidak melampaui kerongkongan, maka dimanapun kalian mendapati mereka bunuhlah mereka. Sebab membunuh mereka akan diberi pahala pada hari kiamat."

【160】

Sunan Abu Daud 4139: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] dari [Abdul Malik bin Abu Sulaiman] dari [Salamah bin Kuhail] ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Zaid bin Wahb Al Juhani] Bahwasanya Ia pernah bergabung dengan pasukan Ali radliyallahu 'anhu yang menuju kaum Khawarij. Ali lalu berkata: "Wahai manusia sekalian, aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akan keluar sekelompok orang dari umatku, mereka membaca Al Qur'an, dan bacaan kalian terhadap Al Qur'an tidak sebanding dengan bacaan mereka, shalat kalian tidak sebanding dengan shalat mereka, dan puasa kalian tidak sebanding dengan puasa mereka sedikit pun. Mereka membaca Al Qur'an dan menyangka bahwa bacaan itu baik untuk mereka, padahal bacaan mereka itu akan menjadi madlarat bagi mereka. shalat mereka tidak melebihi kerongkongan mereka. Mereka keluar dari Islam seperti anak panah keluar dari busurnya. Sekiranya pasukan yang memerangi mereka mengetahui keutamaan memerangi mereka, sungguh mereka akan bermalas-malas untuk beramal (setelah memerangi mereka). Ciri-cirinya, di antara mereka ada seorang laki-laki yang mempunyai lengan tetapi tidak mempunyai siku (gemuk dan banyak dagingnya), pada pangkal lengannya seperti buah dada dan berambut putih. Apakah kalian akan pergi kepada Mu'awiyah dan penduduk Syam, lalu kalian tinggalkan mereka bersama keluarga dan harta kalian? Demi Allah, sungguh aku sangat menginginkan mereka (memerangi). Sebab mereka telah menumpahkan darah yang diharamkan dan merampas hak manusia. Maka berjalanlah dengan nama Allah." -Salamah bin Kuhail berkata: "Maka Zaid bin Wahab menunjukkan (menyebutkan) kepadaku tempat-tempat yang mereka lalui satu persatu hingga ketika sampai pada sebuah jembatan kami bertemu dengan orang-orang khawarij yang dipimpin oleh Abdullah bin Wahab Ar Rasibi, maka Ali berkata kepada mereka (kaum muslimin): "Lemparkanlah tombak-tombak kalian dan hunuslah pedang kalian dari sarungnya, karena sesungguhnya aku khawatir jika mereka menuntut perdamaian pada kalian sebagaimana mereka menuntut perdamaian pada kalian di hari Harura, (sehingga setelah itu mereka membangun kekuatan untuk memerangi kaum muslimin), akhirnya pasukan kaum muslimin melemparkan tombak-tombak mereka, dan menghunuskan pedang serta menikam orang-orang khawarij dengan tombak mereka." Zaid bin Wahab berkata: "hingga sebagian (kaum muslimin) dapat membunuh sebagian (orang-orang khawarij)." Zaid Wahab melanjutkan: "pada waktu itu yang terbunuh dari kaum muslimin hanya dua orang, lalu Ali radliyallahu 'anhu berkata: "Carilah di antara mereka Al Mukhdaj!" namun mereka tidak mendapatkannya, Zaid berkata: "Akhirnya Ali berdiri sendiri untuk mencarinya hingga ia sampai pada tumpukan mayat yang saling terbunuh." Ali berkata: "Keluarkanlah mereka!" maka akhirnya ia mendapatkan Al Mukhdaj dalam pendaman tanah, ia lantas bertakbir dan berkata: "Maha benar Allah dan Rasul-Nya yang telah menyampaikannya (tentang informasi kejadian tersebut)." Lalu Abidah As Salmani mendekatinya dan berkata: "Wahai Amirul mukminin, demi Allah yang tiada Ilah selain Dia, apakah engkau telah mendengar ini dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Ali berkata: "Iya, demi Allah yang tiada Ilah selain Dia." Hingga Abidah memintanya untuk bersumpah tiga kali dan Ali pun bersumpah kepadanya tiga kali. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] berkata telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Jamil bin Murrah] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Al Wadhi`] berkata: Ali 'alahis salam berkata: "Carilah Al Mukhdaj." -Lalu ia menyebutkan redaksi hadits- maka mereka mengeluarkannya dari bawah tumpukan mayat di bawah gundukan tanah, Abu Al Wadhi` berkata: "seakan-akan aku melihatnya (Al Mukhdaj) adalah seorang habasyah yang mengenakan qiba' (sejenis pakaian luar, jaket atau rompi) salah satu tangannya kecil seperti buah dada perempuan yang memiliki bulu bulu kecil seperti bulu yang terdapat pada ekor yarbu' (binatang sejenis tupai)."

【161】

Sunan Abu Daud 4140: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Khalid] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syababah bin Sawwar] dari [Nu'aim bin Hakim] dari [Abu Maryam] ia berkata: "Ada seseorang yang pendek bersama kami dalam masjid, kami selalu duduk bersamanya baik di waktu siang maupun malam. Dia seorang yang fakir, aku juga melihatnya bergabung dengan orang-orang miskin menghadiri jamuan Ali radliyallahu 'anhu bersama orang banyak. Aku memberinya burnus (sejenis mantel yang bertudung)." Abu Maryam melanjutkan: "Laki-laki pendek itu biasa dipanggil dengan nama Nafi', pemilik dua buah dada, tangannya seperti dada perempuan, dan pada pangkal lengannya seperti puting susu yang ditumbuhi bulu seperti bulu kucing." Abu Dawud berkata: "Bagi orang-orang ia biasa dipanggil dengan nama Harqus."

【162】

Sunan Abu Daud 4141: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Hasan] ia berkata: telah menceritakan kepadaku pamanku [Ibrahim bin Muhammad bin Thalhah] dari [Abdullah bin Amru] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Siapa yang hartanya akan dirampas tanpa hak, lalu ia melawan dan terbunuh maka ia syahid."

【163】

Sunan Abu Daud 4142: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud Ath Thayalisi] dan [Sulaiman bin Dawud] -maksudnya Sulaiman Abu Ayyub Al Hasyimi- dari [Ibrahim bin Sa'd] dari [Bapaknya] dari [Abu Ubaidah bin Muhammad bin Ammar bin Yasir] dari [Thalhah bin Abdullah] dari [Sa'id bin Zaid] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Siapa yang dibunuh karena membela hartanya maka ia syahid, siapa yang dibunuh karena membela keluarganya maka ia syahid, atau karena membela darahnya, atau karena membela agamanya maka ia syahid."