8. Jenazah

【1】

Sunan Daruquthni 1791: Abdullah bin Muhammad bin Abdul Aziz menceritakan kepada kami, Abu Khaitsamah menceritakan kepada kami, dari Az- Zuhri, dari Salim, dari bapaknya, "Sesungguhnya Rasulullah SAW, Abu Bakar dan Umar berjalan di depan jenazah." Sunan Daruquthni 1792: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Yunus bin Abdul A'la menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami dengan hadits yang seperti itu

【2】

Sunan Daruquthni 1793: Abu Sahl bin Ziyad menceritakan kepada kami, Ubaid Al Ijl menceritakan kepada kami, Yahya bin Mu'alla bin Manshur menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Yahya bin Isma'il bin Ubaidillah Al Makhzumi menceritakan kepada kami, Ibnu Uyainah menceritakan kepada kami, dari Amr bin Dinar, dari Atha' bin Abi Rabah, dari Ibnu Abbas, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kalian membuat orang yang meninggal di antara kalian menjadi najis, karena seorang muslim itu tidak najis baik ketika masih hidup dan juga ketika meninggal dunia."

【3】

Sunan Daruquthni 1794: Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Ahmad bin Muhammad bin Sulaiman Al Allaf menceritakan kepada kami, Shabbah bin Marwan menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Malik bin Mighwal menceritakan kepada kami, dari Abdullah bin Muslim bin Hurmuz, dari Sa'id bin Jubair dan Urwah, dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Jibril menshalatkan Adam dengan bertakbir atas jenazahnya empat kali, ketika itu Jibril shalat bersama para malaikat, dan dikubur di Masjid Al Khaif, diambil dari arah kiblat, digalikan Hang untuknya dan ditinggikan kuburannya." Abdurrahman bin Malik bin Mighwal matruk dan hadits ini juga diriwayatkan oleh Abu Isma'il Al Mu'addib dari Ibnu Hurmuz dari Abu Harzah, dari Urwah, perkataannya adalah sebagian hadits ini. Sunan Daruquthni 1795: Abdullah bin Muhammad bin Abdul Aziz menceritakan kepada kami, Al Fadhl bin Ash-Shabbah Al Bazzaz menceritakan kepada kami, Abu Ubaidah Al Haddad menceritakan kepada kami, dari Utsman bin Sa'ad, dari Al Hasan, dari Utai, dari Ubay bin Ka'ab, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya para malaikat menshalatkan Adam, lalu bertakbir atas jenazahnya empat kali, dan mereka berkata, "Ini adalah sunnah kalian wahai anak Adam." Sunan Daruquthni 1796: Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Abdullah bin Ayyub menceritakan kepada kami, Daud Al Muhabbar menceritakan kepada kami, Rahmat bin Mush'ab menceritakan kepada kami, dari Utsman bin Sa'd, dari Al Hasan, dari Utai, dari Ubay dengan hadits yang seperti itu secara mauquf. Sunan Daruquthni 1797: Al Qasim bin Isma'il dan Utsman bin Ahmad Ad-Daqqaq serta para perawi yang lain menceritakan kepada kami, mereka mengatakan, Abdullah bin Rauh menceritakan kepada kami, Syababah mengabarkan kepada kami, Kharijah menceritakan kepada kami, dari Yunus, dari Al Hasan, dari Utai, dari Ubay bin Ka'ab, dari Nabi SAW dengan hadits yang seperti itu. Sunan Daruquthni 1798: Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Muhammad bin Al Walid Al Qalanisi Abu Ja'far Al Makhrami menceritakan kepada kami, Al Haitsam bin Jamil menceritakan kepada kami, Mubarak bin Fadhalah menceritakan kepada kami, dari Al Hasan, dari Anas —demikian yang dikatakan— dia berkata, "Para malaikat bertakbir atas Nabi Adam empat kali, Abu Bakar bertakbir atas jenazah Nabi SAW empat kali, Umar bertakbir atas jenazah Abu Bakar empat kali, Shuhaib bertakbir atas jenazah Umar empat kali, Al Hasan bin Ali bertakbir atas jenazah Ali empat kali dan Al Husain bin Ali bertakbir atas jenazah Al Hasan empat kali. Muhammad bin Al Walid ini adalah dha'if.

【4】

Sunan Daruquthni 1799: Ahmad bin Ishak bin Al Buhlul menceritakan kepada kami, Al Husain bin Amr Al Anqari menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Isma'il menceritakan kepada kami, Hafsh bin Ghiyats menceritakan kepada kami, dari Abul Anbas, dari bapaknya, dari Abu Hurairah, "Sesungguhnya Rasulullah SAW menshalatkan jenazah seseorang, lalu bertakbir atasnya empat kali dan mengucapkan salam sekali." Sunan Daruquthni 1800: Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Ahmad bin Al Walid Al Fahham dan Yahya bin Zaid bin Yahya Al Fazari menceritakan kepada kami, keduanya berkata, Khunais bin Bakr bin Khunais'mengabarkan kepada kami, Al Furat bin Sulaiman Al Jazari menceritakan kepada kami, demikian dikatakan oleh Al Fahham, dari Maimun bin Mihran, dari Abdullah bin Abbas, dia berkata, "Takbir terakhir yang dilakukan oleh Nabi atas jenazah yaitu empat kali, Umar bertakbir atas jenazah Abu Bakar empat kali, Abdullah bin Umar atas jenazah Umar empat kali, Al Hasan bin Ali bertakbir atas jenazah Ali empat kali, Al Husain bertakbir atas jenazah Al Hasan empat kali dan para malaikat bertakbir atas jenazah Adam empat kali." Dia adalah Furat bin As-Sa'ib matrukul hadits. Sunan Daruquthni 1801: Ibnu Mubasysyir menceritakan kepada kami, Ahmad bin Sinan menceritakan kepada kami, Ibnu Mahdi -menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, dari Sa'ad bin Ibrahim, dari Thalhah bin Abdullah bin Auf, dia berkata, "Ibnu Abbas menshalatkan jenazah seseorang, lalu membaca Al Faatihah, lalu saya tanyakan kepadanya, dan dia menjawab, "Itu termasuk sunnah atau termasuk kesempurnaan sunnah." Sunan Daruquthni 1802: Ibnu Sha'id menceritakan kepada kami, Muhammad bin Abdullah Al Mukharrimi menceritakan kepada kami, Abu Hisyam Al Mughirah bin Salamah Al Makhzumi menceritakan kepada kami, Wuhaib menceritakan kepada kami, Ubaidillah bin Umar menceritakan kepada kami, dari Nafi', dari Ibnu Umar, dia berkata, "Kami pernah memandikan mayit, lalu di antara kami ada yang mandi dan ada yang tidak mandi." Sunan Daruquthni 1803: Al Qadhi Abu Umar menceritakan kepada kami, Ishak Asy-Syahidi menceritakan kepada kami, Ibnu Fudhail menceritakan kepada kami, Ayyub bin An-Nu'man menceritakan kepada kami, dia berkata, "Saya menshalatkan jenazah seseorang di belakang Zaid bin Arqam, lalu dia bertakbir lima kali." Dia tidak memarfu'kannya. Sunan Daruquthni 1804: Ibnu Sha'id menceritakan kepada kami, Ali bin Al Mundzir menceritakan kepada kami, Ibnu Fudhail mengabarkan kepada kami, Ayyub bin Sa'id bin Hamzah menceritakan kepada kami, dia berkata, - saya menshalatkan jenazah seseorang di belakang Zaid bin Arqam, lalu dia bertakbir lima kali, kemudian berkata, "Saya menshalatkan jenazah seseorang di belakang Rasulullah SAW, lalu beliau bertakbir lima kali, maka kami tidak akan meninggalkannya karena pendapat seseorang." Sunan Daruquthni 1805: Al Husain bin Isma'il menceritakan kepada kami, Abu Hisyam menceritakan kepada kami, Hafsh menceritakan kepada kami, dari Abdul Malik bin Sila', dari Abd Khair, dari Ali, "Bahwa dia bertakbir atas jenazah ahli Badar enam kali, atas jenazah para sahabat Muhammad lima kali, dan atas jenazah seluruh manusia empat kali." Sunan Daruquthni 1806: Abu Umar Al Qadhi menceritakan kepada kami, Ishak Asy-Syahidi menceritakan kepada kami, Ibnu Fudhail menceritakan kepada kami, Laits mengabarkan kepada kami, dari Al Muraqqi', dia berkata, "Saya menshalatkan jenazah seseorang di belakang Zaid bin Arqam, lalu dia bertakbir atas jenazah tersebut lima kali dan dia mengatakan, "Saya menshalatkan jenazah seseorang di belakang Rasulullah SAW, lau beliau bertakbir lima kali, maka sungguh saya tidak akan meninggalkannya karena pendapat seseorang sesudah beliau." Sunan Daruquthni 1807: Abu Ali Isma'il bin Muhammad Ash-Shaffar menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ali Al Warraq mengabarkan kepada kami, Abu Ghassan mengabarkan kepada kami, Ja'far Al Ahmar menceritakan kepada kami, dari Yahya At Taimi, dari Isa mantan budak Hudzaifah, dia berkata, "Saya menshalatkan jenazah seseorang di belakang tuan dan kekasihku, seorang hamba yang shalih Hudzaifah bin Al Yaman, lalu dia bertakbir lima kali, seraya berkata, "Saya tidak bimbang, tetapi saya bertakbir sebagaimana takbir yang dilakukan oleh kekasihku Abu Al Qasim SAW." Sunan Daruquthni 1808: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Abul Azhar menceritakan kepada kami, ya'qub menceritakan kepada kami, bapakku menceritakan kepada kami, dari Ishak, Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits menceritakan kepadaku, dari Abu Umamah bin Sahl bin Hanif, dari Ubaid bin As Sabbaq, dia berkata, "Sahl bin Hunaif menshalatkan jenazah seseorang bersama kami, lalu setelah melakukan takbir pertama, dia membaca Al Faatihah hingga memeperdengarkan orang yang di belakangnya. Dia menuturkan, kemudian diikuti takbir berikutnya, sehingga ketika masih satu takbir, dia membaca tasyahhud seperti tasyahhud untuk shalat, kemudian bertakbir dan pergi." Sunan Daruquthni 1809: Abdullah bin Muhammad bin Abdul Aziz menceritakan kepada kami, Ahmad bin Hanbal menceritakan kepada kami, Muhammad bin Salamah menceritakan kepada kami, dari Muhammad bin Ishak, dari Ya'qub bin Utbah, dari Az-Zuhri, dari Ubaidillah bin Abdullah bin Utbah, dari Aisyah, dia berkata, "Suatu hari Rasulullah SAW pulang dari menguburkan jenazah di Baqi' dan saya merasakan pusing di kepalaku, lalu saya berkata, "Aduh kepalaku" Lalu beliau bersabda, "Bahkan saya yang mengatakan "Aduh kepalaku", kemudian beliau bersabda, "Apa susahnya seandainya kamu mati sebelum diriku, lalu saya mengafanimu, kemudian saya menshalatkanmu dan menguburkanmu." Dia berkata, seolah-olah saya berprasangka demi Allah, seandainya kamu lakukan hal itu, kamu kembali ke rumahku dan kamu rayakan pesta perkawinan dengan sebagian istrimu." Maka Rasulullah SAW tersenyum, kemudian nampak pada luka ketika beliau meninggal dunia." Sunan Daruquthni 1810: Abnu Ash-Shawwaf menceritakan kepada kami, menceritakan Abdullah bin Ahmad kepada kami, bapakku mengabarkan kepada kami, dia menambahkan: Di dalam hadits tersebut Rasulullah SAW bersabda, "Lalu saya memandikan dan mengafanimu." Sunan Daruquthni 1811: Ahmad bin Utsman bin Yahya Al Adami menceritakan kepada kami, Muhammad bin Al Husain Al Hunaini menceritakan kepada kami, Ahmad bin Abdul Malik bin Waqid mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Salamah menceritakan kepada kami, dari Ibnu Ishak, di dalam hadits tersebut beliau bersabda, "lalu saya memandikanmu."

【5】

Sunan Daruquthni 1812: Ahmad bin Al Qasim bin Nashr Al Qarf menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Hammad Sajjadah menceritakan kepada kami, Yahya bin Ya'la Al Aslami menceritakan kepada kami, menceritakan Yazid bin Sinan kepada kami, dari Az-Zuhri, dari Sa'id bin Al Musayyab, dari Abu Hurairah, "Sesungguhnya Nabi menshalatkan jenazah, lalu beliau meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya." Sunan Daruquthni 1813: Muhammad bin Makhlad Al Aththar dan Utsman bin Ahmad Ad-Daqqaq menceritakan kepada kami, keduanya berkata, Muhammad bin Sulaiman bin Al Harits mengabarkan kepada kami, Isma'il bin Aban Al Warraq menceritakan kepada kami, Yahya bin Ya'la menceritakan kepada kami, dari Yazid bin Sinan, dari Zaid bin Abi Unaisah, dari Az-Zuhri, dari Sa'id, dari Abu Hurairah, dia berkata. "Rasulullah SAW ketika hendak menshalatkan jenazah, beliau mengangkat kedua tangannya pada takbir pertama, kemudian meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya." Sunan Daruquthni 1814: Al Husain bin Isma'il menceritakan kepada kami, Ubaidillah bin Jarir bin Jabalah menceritakan kepada kami, Al Hajjaj bin Nushair menceritakan kepada kami, dari Al Fadhl bin As-Sakan, Hisyam bin Yusuf mengabarkan kepadaku, Ma'mar menceritakan kepada kami, dari Ibnu Thawus, dari bapaknya, dari Ibnu Abbas, "Sesungguhnya Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya ketika menshalatkan jenazah pada takbir pertama, kemudian tidak mengulanginya lagi." Sunan Daruquthni 1815: Muhammad bin Hamdawaih menceritakan kepada kami, Mahmud bin Adam menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, dari Amr, bahwa seorang wanita Nashrani meninggal dunia dan di dalam perutnya ada seorang anak muslim, lalu Umar menyuruhnya agar dikuburkan bersama kaum muslim karena anaknya." Sunan Daruquthni 1816: Ahmad bin Muhammad bin Abi Hamid menceritakan kepada kami, Abu Bakar ArRamadi menceritakan kepada kami, Abu Ahmad Az-Zubairi menceritakan kepada kami, Al Ala' bin Shalih menceritakan kepada kami, dari Abu Salman, dia berkata, "Zaid bin Arqam menshalatkan jenazah seseorang, lalu dia bertakbir lima kali, setelah salam, kami bertanya, "Kamu bimbang atau sengaja?" Dia menjawab, "Bahkan sengaja, sesungguhnya Nabi SAW pernah mengerjakan shalat seperti itu." Sunan Daruquthni 1817: Ali bin Muhammad bin Ubaid Al Hafizh menceritakan kepada kami, Ali bin Sahl bin Al Mughirah menceritakan kepada kami, bapakku menceritakan kepadaku, Abu Ma'syar menceritakan kepada kami, dari Muhammad bin Ka'ab Al Qurazhi, dari Abdullah bin Ka'ab bin Malik, dari bapaknya, dia berkata, Tsabit bin Qais bin Syammas datang menemui Rasulullah SAW, lalu bertanya, "Ada seorang budak wanita meninggal dunia dan dia seorang Nashrani dan dia ingin menyaksikannya, maka Nabi SAW bersabda, "Naikilah kendaraanmu dan berjalanlah di depannya, karena jika kamu berada di depannya, maka berarti kamu tidak bersamanya. " Abu Ma'syar dha'if.

【6】

Sunan Daruquthni 1818: Abu Muhammad bin Sha'id menceritakan kepada kami, Muhammad bin Abdullah Al MukHuraimi dan Ali bin Sahal bin Al Mughirah menceritakan kepada kami, dan redaksi ini sesuai riwayatnya, keduanya berkata, Ali bin Hafzh Al Madaini mengabarkan kepada kami, Al Qasim bin Abdullah Al Umari menceritakan kepada kami, dari Ashim bin Ubaidillah, dari Abdullah bin Amir bin Rabi'ah, dari bapaknya, dia berkata, "Saya melihat Nabi SAW ketika menguburkan Utsman bin Mazh'un, beliau menshalatkannya, bertakbir atas jenazahnya empat kali dan menuangkan tanah di atas kuburannya dengan tangannya tiga kali dan beliau berdiri di dekat kepalanya." Sunan Daruquthni 1819: Muhammad bin Nuh menceritakan kepada kami, Harun bin Ishak menceritakan kepada kami, Al Muharibi menceritakan kepada kami, dari Yahya bin Abi Unaisah, dari Jabir, dari Asy-Sya'bi, dari Masruq, dia berkata, "Umar menshalatkan sebagian istri-istri Nabi SAW, lalu saya mendengarnya mengatakan, "Sungguh saya akan menshalatkannya seperti yang lain, yaitu shalat yang dilakukan oleh Rasulullah SAW terhadap wanita yang lain." Lalu dia bertakbir atas jenazahnya empat kali. Sunan Daruquthni 1820: Abdullah bin Muhammad bin Abdul Aziz menceritakan kepada kami, Shalih bin Hatim bin Wardan dan Al Qawariri menceritakan kepada kami, keduanya berkata, Yazid bin Zurai' mengabarkan kepada kami, Sa'id bin Abi Arubah menceritakan kepada kami, dari Qatadah, dari Anas bin Malik, "Sesungguhnya Rasulullah SAW tidak pernah mengangkat keduan tangannya dalam doa apapun, kecuali ketika meminta hujan, karena beliau mengangkat kedua tangannya hingga terlihat putihnya kedua ketiak beliau." Sunan Daruquthni 1821: Ahmad bin Muhammad bin Sa'id menceritakan kepada kami, Abu Syaibah menceritakan kepada kami, Khalid bin Muhammad menceritakan kepada kami, Sulaiman bin Bilal menceritakan kepada kami, dari Amr bin Abi Amr, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada kewajiban mandi atas kalian ketika kalian memandikan mayit, sesungguhnya mayit kalian itu tidak najis, cukup bagi kalian dengan mencuci tangan-tangan kalian."

【7】

Sunan Daruquthni 1822: Abu Muhammad bin Sha'id menceritakan kepada kami, Muhammad bin Yazid Abu Hisyam dan Abu Sa'id Al Asyaj menceritakan kepada kami, {h} dan Al Qadhi Al Husain bin Isma'il menceritakan kepada kami, Abu Hisyam Ar-Rifa'i menceritakan kepada kami, keduanya berkata, Abdullah bin Idris menceritakan kepada kami, AsySyaibani menceritakan kepada kami, dari Asy-Sya'bi, "Sesungguhnya Nabi SAW melewati sebuah kuburan yang baru dikuburkan, lalu beliau menshalatkannya dan bertakbir empat kali." Saya bertanya, "Siapakah yang telah menceritakan hadits tersebut kepadamu?" Dia menjawab, "Orang terpercaya yang disaksikan oleh Abdullah bin Abbas. Sunan Daruquthni 1823: Muhammad bin Makhlad dan Isma'il Al Warraq, menceritakan kepada kami keduanya berkata, Muhammad bin Hassan Al Arzaq menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Mahdi menceritakan kepada kami, dari Abu Awanah, dari AsySyaibani, dari Asy-Sya'bi, dari Ibnu Abbas, "Sesungguhnya Nabi SAW shalat di atas kuburan yang terletak jauh dari kuburan lainnya, lalu beliau bertakbir atas jenazah yang berada dalam kuburan itu empat kali." juga diriwayatkan oleh Muslim bin Ibrahim dari Syu'bah dan Abu Hudzaifah, dari Zaidah dan Abdullah bin Ja'far, dari Abu Mu'awiyah, dari Asy-Syaibani dan mereka diperkuat oleh Manshur bin Abil Aswad dan Abdul Wahid bin Ziyad, semuanya dari AsySyaibani, dia berkata, "Beliau bertakbir empat kali." Sunan Daruquthni 1824: Ahmad bin Ishak bin Al Buhlul menceritakan kepada kami, Al Husain bin Amr Al Anqari menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Isma'il menceritakan kepada kami, Hafsh bin Ghiyats menceritakan kepada kami, dari Abi Al Anbas, dari bapaknya, dari Abu Hurairah, "Sesungguhnya Rasulullah SAW menshalatkan jenazah seseorang, lalu bertakbir atasnya empat kali dan mengucapkan salam sekali." Sunan Daruquthni 1825: Abdullah bin Muhammad bin Abdul Aziz menceritakan kepada kami, Ali bin Muslim dan Zaid bin Akhzam menceritakan kepada kami, keduanya berkata, Abu Daud mengabarkan kepada kami, Abu Amir Al Khazzaz Shalih bin Rustum menceritakan kepada kami, dari Tsabit, dari Anas, bahwa ada seorang laki-laki biasa membersihkan masjid, lalu meninggal dan dikubur pada malam hari. Lalu Nabi SAW datang dan diberitahukan hal itu kepada beliau, maka beliau bersabda, "Pergilah ke kuburannya." Lalu beliau pergi dan mereka pun pergi ke kuburannya, beliau bersabda, "Sesungguhnya kuburan-kuburan ini penuh dengan kagelapan atas penghuninya dan sungguh Allah ta'ala meneranginya dengan shalatku atas mereka." Lalu beliau mendatangi kuburan tersebut dan shalat di atasnya." Ini adalah redaksi Ali bin Muslim. Sunan Daruquthni 1826: Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Abu Abdillah Muhammad bin Musa Al Faqih menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ja'far menceritakan kepada kami, Syu'bah menceritakan kepada kami {h}. Abdullah bin Muhammad menceritakan kepada kami, dia berkata, saya melihat di dalam kitab Ahmad bin Hanbal, Muhammad bin Ja'far mengabarkan kepada kami, Syu'bah menceritakan kepada kami. Ibrahim bin Hani' dan Zuhair bin Muhammad menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Ahmad bin Hanbal mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Ja'far menceritakan kepada kami, Syu'bah menceritakan kepada kami, dari Habib bin Asy-Syahid, dari Tsabit, dari Anas, "Sesungguhnya Nabi SAW shalat di atas kuburan setelah dikuburkan." Ini adalah redaksi Ibnu Hani. Zuhair berkata, "Beliau shalat di atas kuburan seorang wanita setelah dikuburkan." Sunan Daruquthni 1827: Ali bin Abdullah bin Mubasysyir menceritakan kepada kami, Ahmad bin Sinan menceritakan kepada kami, {h} dan Abu Muhammad bin Sha'id menceritakan kepada kami, Abdah bin Abdullah Ash-Shaffar menceritakan kepada kami, {h} dan Al Husain bin Isma'il Al Mahamili menceritakan kepada kami, Ali bin Ahmad Al Jawaribi menceritakan kepada kami. {h} dan Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Muhammad bin Isma'il Al Hassani menceritakan kepada kami, Al 'Alia bin Salim dan Muhammad bin Abdul Malik Ad-Daqiqi, mereka mengatakan, Yazid bin Harun menceritakan kepada kami, Syarik menceritakan kepada kami, dari Abu Ishak AsySyaibani, dari Asy-Sya'bi, dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Rasulullah SAW melihat kuburan baru, lalu beliau bersabda, "Mengapa kalian tidak memberitahukanku dengan kuburan ini." Mereka (para sahabat) mengatakan, "Engkau sedang tidur, maka kami tidak ingin membangunkanmu." Lalu beliau berdiri dan menshalatkannya. Maka saya berdiri di samping kirinya dan beliau memindahkannya ke samping kanannya." Sebagian perawi manambahkan "Al Kalimah Wasysyai" dan maknanya sama. Sunan Daruquthni 1828: Ibnu Sha'id dan Al Qadhi Al Husain Al Mahamili menceritakan kepada kami, keduanya berkata, Al Hasan bin Yunus Az-Zayyat mengabarkan kepada kami, Ishak bin Manshur menceritakan kepada kami, Huraim bin Sufyan menceritakan kepada kami, dari Asy-Syaibani, dari Asy-Sya'bi, dari Ibnu Abbas, "Sesungguhnya Nabi SAW menshalatkan mayit tiga hari setelah kematiannya." Sunan Daruquthni 1829: Ibnu Sha'id menceritakan kepada kami, Bisyr bin Adam menceritakan kepada kami, Abu Ashim menceritakan kepada kami, dari Sufyan, dari Asy-Syaibani, dari AsySya'bi, dari Ibnu Abbas. "Sesungguhnya Nabi SAW menshalatkan mayit dalam kuburan setelah sebulan (dikubur)." Bisyr bin Adam meriwayatkannya seorang diri dari Abu Ashim. Sunan Daruquthni 1830: Ibnu Sha'id menceritakan kepada kami, Bundar menceritakan kepada kami, Ibnu Abi Adi menceritakan kepada kami, dari Syu'bah, dari Hushain, dari Abu Malik, dia berkata, "Suatu ketika didatangkan korban perang Uhud yang berjumlah sembilan dan Hamzah adalah yang kesepuluhnya. Lalu Nabi SAW menshalatkan mereka kemudian mereka menguburkan yang sembilan dan membiarkan Hamzah. dan didatangkan sembilan korban dan Hamzah yang kesepuluhnya, lalu dishalatkan, kemudian mereka mengangkat yang sembilan dan membiarkan Hamzah RA." Sunan Daruquthni 1831: Muhammad bin Ahmad bin Qathan menceritakan kepada kami, Ahmad bin Manshur menceritakan kepada kami, Zakaria bin Adi menceritakan kepada kami, Ibnu Al Mubarak menceritakan kepada kami, dari Haiwah dan Ibnu Lahi'ah, dari Yazid bin Abi Habib, dari Abu Al Khair, dari Uqbah bin Amir, dia berkata, "Rasulullah SAW menshalatkan para korban perang Uhud setelah delapan tahun." Sunan Daruquthni 1832: Ya'qub bin Ibrahim Al Bazzaz menceritakan kepada kami, Bisyr dan Mathar mengabarkan kepada kami, keduanya berkata, Sufyan mengabarkan kepada kami, dari Ja'far, dari bapaknya, dari Abdullah bin Ja'far, dia berkata, "Setelah datang berita kematian Ja'far, Nabi SAW bersabda, "Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja'far, karena mereka tertimpa sesuatu yang menyibukkan mereka atau perkara yang menyibukkan mereka." Sunan Daruquthni 1833: Abdul Baqi bin Qani' menceritakan kepada kami, Abdullah bin Ahmad bin Hanbal mengabarkan kepada kami, mengabarkan kepada kami Abdullah bin Jandal, Abdullah bin Nafi' Al Madani mengabarkan kepada kami, dari Muhammad bin Musa, dari Aun bin Muhammad, dari ibunya, dari Asma binti Umais, "Sesungguhnya Fatimah berwasiat agar dimandikan oleh suaminya, yaitu Ali dan Asma. Lalu keduanya memandikannya." Sunan Daruquthni 1834: Al Qasim bin Isma'il menceritakan kepada kami, Khallad bin Aslam mengabarkan kepada kami, Ja'far bin Aun mengabarkan kepada kami, Ibnu Juraij mengabarkan kepada kami, dari Nafi', bahwa Ibnu Umar menshalatkan tujuh jenazah laki-laki dan wanita, lalu dia meletakkan jenazah laki-laki di dekatnya dan jenazah wanita di dekat kiblat dan mengatur mereka menjadi satu barisan. Dia menuturkan, dan diletakkan juga jenazah Ummu Kultsum binti Ali istri Umar bin Al Khaththab dan seorang anak yang bernama Zaid bin Umar, yang menjadi imam ketika itu Sa'id bin Al Ash dan di tengah-tengah mereka ketika itu ada Ibnu Abbas, Abu Hurairah, Abu Sa'id dan Abu Qatadah, saya bertanya, "Apa ini?" mereka menjawab, "Sunnah."

【8】

Sunan Daruquthni 1835: Al Husain bin Isma'il menceritakan kepada kami, Muhammad bin Asykab menceritakan kepada kami, Utsman bin Umar menceritakan kepada kami, Yunus menceritakan kepada kami, dari Az-Zuhri, dari Mahmud bin Ar-Rabi', dari Itban bin Malik. "Bahwa Rasulullah SAW mengerjakan shalat di rumahnya di waktu dhuha, lalu mereka berdiri di belakangnya, lalu mereka pun shalat."

【9】

Sunan Daruquthni 1836: Abdullah bin Muhammad bin Abdul Aziz menceritakan kepada kami, Muhammad bin Humaid menceritakan kepada kami, Hakkam bin Salam menceritakan kepada kami, dari Anbasah, dari Hisyam bin Urwah, dari bapaknya, dari Aisyah, dia berkata, "Pernah Rasulullah SAW sedang shalat, lalu tiba-tiba ada seseorang minta dibukakan pintu, maka beliau membukakan pintu yang berada di arah kiblatnya, samping kanannya atau samping kirinya dan beliau tidak membelakangi kiblat." Sunan Daruquthni 1837: Abdullah bin Sulaiman bin Al Asy'ats menceritakan kepada kami, pamanku menceritakan kepada kami, Musaddad menceritakan kepada kami, Bisyr bin Al Mufadhdhal menceritakan kepada kami, dari Burd, dari Az-Zuhri, dari Urwah, dari Aisyah. dia berkata, "Pernah Rasulullah SAW sedang shalat dan pintunya tertutup. lalu saya datang dan minta dibukakan pintu. Lalu beliau berjalan dan membukakan pintu untukku. kemudian kembali ke tempat shalatnya." Dia menyebutkan bahwa pintu itu terletak di arah kiblat. Sunan Daruquthni 1838: Ibnu Abu Daud menceritakan kepada kami, pamanku dan Syadzan menceritakan kepada kami, keduanya berkata, Hajjaj mengabarkan kepada kami, Hammad menceritakan kepada kami, dari Burd Abul Alia, dari Az-Zuhri, dari Urwah, dari Aisyah, dia berkata, "Saya minta dibukakan pintu, dan Rasulullah SAW sedang shalat dengan berdiri, lalu beliau berjalan ke samping kanan atau samping kirinya, lalu membukakan pintu untukku, kemudian kembali ke tempatnya." Sunan Daruquthni 1839: Ahmad bin Isa bin As-Sukain menceritakan kepada kami, Ishak bin Zuraiq menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Khalid menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, dari Abu Ishak, dari Ashim bin Dhamrah, dari Ali, dia berkata, saya bertanya kepada Ali, "Ceritakanlah kepada kami tentang shalat sunnahnya Rasulullah SAW." Lalu dia mengatakan, "Siapakah yang mampu melakukannya?" Kami berkata, "Ceritakanlah kepada kami. kami akan melakukannya semampu kami." Dia berkata, "Nabi SAW menunda sebentar, lalu ketika matahari mulai naik dan terbit dari arah timur yang ukurannya sama ketika waktu Ashar, beliau shalat dua raka'at dan memisahkannya dengan mengucapkan salam kepada para malaikat yang didekatkan, para Nabi dan orang-orang yang mengikuti mereka dari kaum mukminin dan kaum muslim, kemudian beliau menunda sebentar hingga ketika waktu dhuha telah naik dari arah timur ukurannya sama ketika waktu Zhuhur, beliau shalat empat raka'at dengan memisahkannya seperti yang pertama, kemudian beliau menunda sebentar. lalu ketika matahari tergelincir, beliau berdiri. lalu shalat empat raka'at dan memisahkannya dengan mengucapkan salam kepada para malaikat yang didekatkan, para Nabi dan orang-orang yang mengikuti mereka dari kaum mukminin dan kaum muslim. kemudian beliau shalat dua raka'at sesudah Zhuhur dengan memisahkan seperti itu, kemudian beliau shalat empat raka'at sebelum Ashar dengan memisahkan seperti itu." Sunan Daruquthni 1840: Abdul Wahhab bin Abi Hayyah menceritakan kepada kami, Isa bin Yusuf bin AthThabba' menceritakan kepada kami, Abu Bakar bin Abbas menceritakan kepada kami, Abu Ishak menceritakan kepada kami, dari Ashim bin Dhamrah, dia berkata, "Kami bertanya kepada Ali RA tentang shalat Rasulullah SAW, lalu dia mengatakan, "Siapakah yang mampu melakukan hal itu?" kami berkata, "Kami tidak mampu." Dia berkata, "Beliau menunda sebentar, sehingga ketika matahari terbit dengan ukuran yang sama ketika terbenam pada shalat Ashar, beliau shalat dua raka'at, kemudian beliau menunggu sebentar sehingga ketika matahari terbit dengan ukuran yang sama ketika terbenam pada shalat Zhuhur, beliau shalat empat raka'at, kemudian beliau shalat empat raka'at sesudah matahari tergelincir serta sesudah Zhuhur dua raka'at dan sesudah Ashar empat raka'at."

【10】

Sunan Daruquthni 1841: Ali bin Abdullah bin Mubasysyir menceritakan kepada kami, Ahmad bin Sinan menceritakan kepada kami, Abdurrahman menceritakan kepada kami, dari Sufyan, dari As-Sudi, dari Yazid mantan budak Ammar, "Sesungguhnya Ammar bin Yasir pingsan di waktu Zhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya', lalu dia sadar di pertengahan malam, maka dia mengerjakan shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya." Sunan Daruquthni 1842: Muhammad bin Isma'il Al Farisi menceritakan kepada kami, Musa bin Isa bin Al Mundzir menceritakan kepada kami, Ahmad bin Khalid-menceritakan kepada kami, Kharijah menceritakan kepada kami, dari Abdullah bin Husain, dari Al Hakam bin Abdullah, {h} dan Utsman bin Ahmad Ad-Daqqaq menceritakan kepada kami, Abu Umar Muhammad bin Al Fadhl bin Salamah menceritakan kepada kami, Isma'il bin Abi Uwais menceritakan kepada kami, Isma'il bin Daud bin Abdullah bin Mikhraq menceritakan kepadaku, dari Sulaiman bin Bilal, dari Abu Husain, dari Al Hakam bin Abdullah bin Sa'd Al Aili, bahwa Al Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar Ash Shiddiq menceritakan kepadanya bahwa Aisyah istri Nabi SAW bertanya kepada Rasulullah SAW tentang seorang yang pingsan lalu meninggalkan shalat. Aisyah berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada qadha dalam hal itu, kecuali jika dia pingsan ketika waktu shalat, lalu sadar ketika masih berada dalam waktu tersebut, dan mengerjakan shalat." Lafazh kedua jalur hadits tersebut satu, hanya saja Kharijah berkata: Dari Abdullah bin Husain, dari Al Hakam. Sunan Daruquthni 1843: Da'laj menceritakan kepada kami, Al Husain bin Sufyan menceritakan kepada kami, Hibban menceritakan kepada kami, Ibnu Al Mubarak menceritakan kepada kami, dari Sufyan, dari Ubaidillah, dari Nafi', dari Ibnu Umar, bahwa "Dia pernah pingsan sehari semalam, lalu tidak mengqadha shalat." Dan dari Sufyan, dari Ayyub, dari Nafi', dari Ibnu Umar, "Bahwa dia pernah pingsan sehari semalam, lalu tidak mengqadha shalat." Dan dari Sufyan, dari Ayyub, dari Nafi', dari Ibnu Umar, "Bahwa dia pernah pingsan lebih dari dua hari, dan tidak mengqadha shalat." Sunan Daruquthni 1844: Abu Bakar Asy-Syafi'i menceritakan kepada kami, Ishak bin Al Hasan menceritakan kepada kami, Muslim menceritakan kepada kami, Hisyam menceritakan kepada kami, dari Ayyub, dari Nafi', "Bahwa Ibnu Umar pernah pingsan selama tiga hari tiga malam, lalu dia tidak mengqadha shalat."

【11】

Sunan Daruquthni 1845: Abu Bakar Abdullah bin Sulaiman bin Al Asy'ats menceritakan kepada kami, Mahmud bin Adam menceritakan kepada kami, Al Fadhl bin Musa menceritakan kepada kami, Abdullah bin Sa'id bin Abu Hind menceritakan kepada kami, dari Tsaur bin Yazid, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Rasulullah SAW pernah menoleh dalam shalatnya ke kanan dan ke kiri dan tidak membengkokkan lehernya ke belakang punggungnya." Al Fudhail bin Musa meriwayatkannya sendiri, dari Abdullah bin Sa'id bin Abu Hind secara bersambung, sedangkan yang lainnya secara mursal. Sunan Daruquthni 1846: Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Muhammad bin Isma'il Al Hassani menceritakan kepada kami, Waki' menceritakan kepada kami, Abdullah bin Sa'id bin Abu Hind menceritakan kepada kami, dari salah seorang sahabat Ikrimah, dia berkata, "Rasulullah SAW pernah menoleh dalam shalat tanpa membengkokkan lehernya."

【12】

Sunan Daruquthni 1847: Ibnu Abu Daud menceritakan kepada kami, Abdullah bin Sa'id menceritakan kepada kami, Yunus bin Bukair menceritakan kepada kami, dari Muhammad bin Ishak, dari Ya'qub bin Utbah bin Al Mughirah bin Al Akhnas, dari Abu Ghathafan Al Murri, dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Tasbih itu untuk laki-laki dan tepuk tangan itu untuk wanita, barangsiapa memberi isyarat dalam shalat yang dapat dipahami, maka hendaklah ia mengulangi shalatnya." Sunan Daruquthni 1848: Utsman bin Ahmad Ad-Daqqaq menceritakan kepada kami, Muhammad bin Al Fadhl bin Salamah menceritakan kepada kami, Muhammad bin Mu'awiyah An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Hafsh bin Abdurrahman mengabarkan kepada kami, dari Muhammad bin Ishak, dari Ya'qub bin Utbah, dari Abu Ghathafan. dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Siapa memberi isyarat dalam shalatnya yang dapat dipahami, maka hendaklah ia mengulangi shalatnya." Ibnu Abu Daud mengatakan kepada kami: Abu Ghathafan ini adalah seorang yang tidak dikenal dan kalimat terakhir dalam hadits tersebut berupakan tambahan dan kemungkinan itu berasal dari perkataan Ibnu Ishak, dan yang Shahih dari Nabi SAW. "Bahwa beliau pernah memberi isyarat dalam shalat." Diriwayatkan oleh Anas. Jabir dan lainnya, dari Nabi SAW. Syaikh Abu Al Hasan berkata: Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Ibnu Umar dan Aisyah. Sunan Daruquthni 1849: Abu Bakar bin Abu Daud menceritakan kepada kami, Salamah bin Syabib menceritakan kepada kami, Muhammad bin Mas'ud Al Ajmi dan Khusyasy bin Ashram, mereka berkata, Abdurrazzak menceritakan kepada kami, Ma'mar menceritakan kepada kami, dari Az-Zuhri, dari Anas, "Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah memberi isyarat dalam shalat." Sunan Daruquthni 1850: Ibnu Sha'id menceritakan kepada kami, Muhammad bin Sahal bin Askar menceritakan kepada kami, Abdurrazzaq menceritakan kepada kami, Ma'mar mengabarkan kepada kami, dari Ubaidillah bin Umar, dari Nafi', dari Ibnu Umar, "Sesungguhnya Nabi SAW pernah memberi isyarat dalam shalat."

【13】

Sunan Daruquthni 1851: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Abu Tsaur Amr bin Sa'ad dan Wafa" bin Suhail menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Abdullah bin Wahab menceritakan kepada kami, Yunus mengabarkan kepadaku, dari Abu Az Zinad, dari Al A'raj, dari Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa mendapatkan sujud shalat Subuh sebelum terbit matahari, maka dia telah mendapatkannya, atau sujud sebelum terbenam matahari, maka dia telah mendapatkannya."

【14】

Sunan Daruquthni 1852: Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Abu Daud As-Sijistani menceritakan kepada kami, Muhammad bin Sal amah Al Muradi menceritakan kepada kami, Ibnu Wahb menceritakan kepada kami, dari Ibnu Lahi'ah, bahwa Bukair bin Al Asyaj menceritakan kepadanya, "Bahwa di Madinah terdapat sembilan masjid dengan masjid Rasulullah SAW. Penduduknya mendengar adzan Bilal di zaman Rasulullah SAW, lalu mereka shalat di masjid-masjid mereka, yang paling dekat yaitu masjid Bani Amr bin Mabdzul dari Bani An-Najjar, masjid Bani Sa'idah, masjid Bani Ubaid, masjid Bani Salamah, Masjid Bani Ratij bin Bani Al Asyhal, masjid Bani Zuraiq, masjid Bani Ghifar, masjid Aslam dan Masjid Juhainah, sedangkan yang kesembilan dia ragu."

【15】

Sunan Daruquthni 1853: Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Abu Daud menceritakan kepada kami, Muhammad bin Katsir menceritakan kepada kami, Israil menceritakan kepada kami, Abdul A'la menceritakan kepada kami, bahwa dia mendengar Muhammad bin Al Hanafiyah mengatakan, "Sesungguhnya Rasulullah melihat seseorang shalat dengan menghadap pada orang lain, lalu beliau menyuruhnya untuk mengulangi shalat. Dia mengatakan, "Wahai Rasulullah, saya telah menyempurnakan shalat." Beliau bersabda, "Sesungguhnya kamu mengerjakan shalat dengan melihatnya serta menghadap pada dirinya."

【16】

Sunan Daruquthni 1854: Al Husain bin Isma'il menceritakan kepada kami, Ya'qub bin Ibrahim menceritakan kepada kami, Waki' menceritakan kepada kami, Hisyam Ad-Dastuwa'i menceritakan kepada kami, {h} dan Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Abu Daud menceritakan kepada kami, Ibnul Mutsanna menceritakan kepada kami, Mu'adz bin Hisyam menceritakan kepada kami, bapakku menceritakan kepadaku, dari Qatadah, dari Abbas Al Jusyami, bahwa Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya di antara para imam itu ada yang suka mengusir (jamaah)?" Ibnu Makhlad mengatakan, Qatadah berkata, "Saya tidak tahu siapakah orang-orang yang suka mengusir, kecuali orang-orang yang memanjangkan (bacaan dalam shalat) hingga mengusir mereka." Sunan Daruquthni 1855: Ibnu Makhlad menceritakan kepada kami, Abu Daud menceritakan kepada kami, Muhammad bin Basysyar mengabarkan kepada kami, Abdurrahman menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, dari Abu As-Sauda", dari Ibnu Sabith, "Sesungguhnya Nabi SAW melakukan shalat Subuh dan membaca enam puluh ayat, lalu beliau mendengar suara anak kecil, maka beliau ruku', kemudian berdiri dan membaca dua ayat kemudian ruku'. Sunan Daruquthni 1856: Abu Muhammad bin Sha'id menceritakan kepada kami, Luwain menceritakan kepada kami, Ja'far bin Sulaiman menceritakan kepada kami, dari Tsabit, dari Anas, dia berkata, "Nabi SAW pernah mendengar tangisan anak kecil bersama ibunya ketika beliau sedang shalat, lalu beliau membaca surat yang ringan atau pendek." Sunan Daruquthni 1857: Sa'id bin Muhammad bin Ahmad Al Hannath menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Yunus As-Sarraj menceritakan kepada kami, Abdul Majid bin Abdul Aziz bin Abi Rawwad menceritakan kepada kami, dari Ibnu Juraij, dari Habib bin Abi Tsabit, dari Ashim bin Dhamrah, dari Ali bin Abi Thalib, dari Ali bin Abi Thalib, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda kepadaku, "Janganlah kamu buka pahamu dan janganlah kamu melihat paha orang yang masih hidup dan juga orang yang sudah meninggal dunia." Sunan Daruquthni 1858: Ali bin Muhammad Al Mishri menceritakan kepada kami, Miqdam bin Daud menceritakan kepada kami, Ali bin Ma'bad menceritakan kepada kami, Ishak bin Abi Yahya Al Ka'bi menceritakan kepada kami, dari Ibnu Juraij, dari Atha‘ dari Ibnu Abbas, dia berkata: Rasulullah SAW mempunyai seorang muadzin yang berdendang, maka Rasulullah SAW bersabda kepdanya, "Sesungguhnya adzan itu mudah serta lapang, jika adzanmu mau lapang serta mudah. Jika tidak, janganlah kamu adzan" Sunan Daruquthni 1859: Ibnu Mubasysyir menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ubadah menceritakan kepada kami, Abu Usamah menceritakan kepada kami, dari Abdul Wahid bin Aiman mantan budak Bani Makhzum, dari bapaknya, dari Tuabi', dari Ka'ab, dia berkata, "Siapa mengerjakan shalat empat raka'at sesudah Isya, di dalamnya ia membaca (Al Qur'an) serta membagusi ruku' dan sujudnya, maka pahalanya seperti pahala orang yang shalat pada lailatul Qadar." Sunan Daruquthni 1860: Abdush-Shamad bin Ali menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Ahmad bin Marwan menceritakan kepada kami, Umar bin Utsman bin Ashim menceritakan kepada kami, Muhammad bin Al fadhl menceritakan kepada kami, dari bapaknya, dari Thawus, dari Jabir, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Wanita yang sedang haid dan nifas tidak boleh membaca Al Qur'an sedikitpun." Sunan Daruquthni 1861: Abu Bakar bin Ya'qub bin Ibrahim Al Bazzaz menceritakan kepada kami, Bisyr bin Mathar menceritakan kepada kami. Sufyan menceritakan kepada kami. dari Ja'far bin Khalid, dari bapaknya, dari Abdullah bin Ja'far, dia berkata: Ketika Ja'far meninggal dunia, Nabi SAW bersabda, "Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja'far, karena mereka sedang tertimpa sesuatu yang menyibukkan mereka atau perkara yang menyibukkan mereka." Sunan Daruquthni 1862: Ibrahim bin Hammad menceritakan kepada kami, Ja'far bin Muhammad bin Fudhail menceritakan kepada kami, Muhammad bin Sulaiman bin Abu Daud menceritakan kepada kami, bapakku menceritakan kepadaku, dari Abdul Karim Al Jazari, dari Ziyad bin Abi Maryam, dari Abdullah bin Ma'qil, dari Ka'ab bin Ujrah, bahwa ada seorang yang buta datang menemui Nabi, lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya mendengar adzan dan kemungkinan saya tidak mendapatkan seorang yang menuntunku." Beliau bersabda, "Jika kamu mendengar adzan, maka jawablah penyeru Allah Azza wa Jalla" Sunan Daruquthni 1863: Muhammad bin Ahmad bin Asad Al Harawi menceritakan kepada kami, Al Husain bin Nashr Al Mu'addib menceritakan kepada kami, Salam bin Sulaiman menceritakan kepada kami, Umar menceritakan kepada kami, dari Muhammad bin Wasi', dari Sa'id bin Jubair, dari Ibnu Umar, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Jadikanlah para imam kalian orang yang terbaik di antara kalian, karena mereka adalah utusan kalian pada perkara yang terjadi di antara kalian dan Tuhan kalian Azza wa Jalla" Ini menurutku, yaitu Umar bin Yazid Qadhi Al Madain.

【17】

Sunan Daruquthni 1864: Ahmad bin Muhammad bin Ziyad menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ghulaib menceritakan kepada kami, Zakaria bin Yahya Al Wasithi Zahmawaih menceritakan kepada kami, Ziyad bin Abdullah bin Ath-Thufail menceritakan kepada kami, dari Al A'masy, dari Ibrahim, dari Hammam, dari Abu Mas'ud Al Anshari, dia berkata, "Rasulullah SAW melarang seorang imam berdiri di atas sesuatu, sedangkan manusia di belakangnya, yakni lebih rendah darinya." Tidak ada yang meriwayatkan hadits ini selain Ziyad Al Bakka'i dan tidak ada yang meriwayatkannya selain Hammam, sepengetahuan saya. Sunan Daruquthni 1865: Abu Hamid Al Hadhrami menceritakan kepada kami, Muhammad bin Yahya Al Azdi mengabarkan kepada kami, Isma'il bin Aban Al Warraq mengabarkan kepada kami, Yahya bin Ya'la Al Aslami mengabarkan kepada kami, dari Abdullah bin Musa, dari Al Qasim As-Sami dari anak Samah bin Lu'ay, dari Martsad bin Abi Martsad Al Ghanawi, dia adalah orang yang pernah ikut perang Badar, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Jika kalian senang agar diterima shalat kalian, maka hendaklah orang terbaik yang menjadi imam kalian, karena mereka adalah utusan kalian pada perkara yang terjadi di antara kalian dan Tuhan kalian.° Sanadnya tidak shahih, sedangkan Abdullah bin Musa dha'if.