19. Jihad

【1】

Sunan Ibnu Majah 2743: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudlail] dari [Umarah bin Al Qa'qa] dari [Abu Zur'ah] dari [Abu Hurairah], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menyiapkan bagi orang yang keluar di jalan-Nya dimana tidak ada yang mengeluarkannya kecuali tujuan jihad di jalan-Ku, beriman dengan-Ku dan mempercayai para rasul-Ku. maka ia Aku jamin akan Aku masukkan ke dalam surga atau Aku kembalikan dirinya menuju kediamannya dimana ia telah keluar darinya dengan memperoleh pahala atau ghanimah." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Demi Allah! Seandainya aku tidak memberatkan umat Islam, maka niscaya aku senantiasa akan duduk dibalik pasukan militer yang keluar di jalan Allah untuk selamanya.-Tetapi aku tidak memiliki keluasan waktu untuk membawa mereka dan mereka tidak memiliki keluasan untuk mengikutiku dan diri mereka tidak akan mampu untuk selalu berada dibelakangku. Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya! Aku ingin berperang di jalan Allah kemudian aku terbunuh lalu aku berperang kemudian terbunuh lagi dan berperang lalu terbunuh lagi.'

【2】

Sunan Ibnu Majah 2744: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Abu Kuraib], keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidillah bin Musa] dari [Syaiban] dari [Firas] dari ['Athiyyah] dari [Abu Said Al Khudri], dari Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, ia bersabda: "Seorang yang berjihad di jalan Allah sudah dijamin oleh Allah, baik Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan kepadanya ampunan dan rahmat-Nya atau mengembalikannya menuju kediamannya dengan membawa upah dan harta ghanimah. Perumpamaan orang yang berjihad di jalan Allah bagaikan orang yang berpuasa sambil melaksanakan shalat malam yang tidak pernah bosan, sampai ia kembali ke rumahnya."

【3】

Sunan Ibnu Majah 2745: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Abdullah bin Sa'id] keduanya berkata telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al `Ahmar] dari [Ibnu 'Ajlan] dari [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pergi dan kembali di jalan Allah (berjihad) lebih baik daripada dunia dan seisinya."

【4】

Sunan Ibnu Majah 2746: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar] telah menceritakan kepada kami [Zakaria bin Manzhur] telah menceritakan kepada kami [Abu Hazim] dari [Sahal bin Sa'ad As Sa'idi], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pergi dan kembali di jalan Allah (berjihad) lebih baik daripada dunia dan seisinya."

【5】

Sunan Ibnu Majah 2747: Telah menceritakan kepada kami [Nashar bin Ali Al Jahdhami] dan [Muhammad bin Al Mutsanna], keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahab Ats Tsaqafi] telah menceritakan kepada kami [Humaid] dari [Anas bin Malik], sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pergi dan kembali di jalan Allah (berjihad) lebih baik daripada dunia dan seisinya."

【6】

Sunan Ibnu Majah 2748: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Laits bin Sa'ad] dari [Yazid bin Abdullah bin Al Had] dari [Al Walid bin Abu Al Walid] dari ['Utsman bin Abdullah bin Suraqah] dari [Umar bin Al Khaththab] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang mempersiapkan perbekalan orang yang berperang maka ia mendapatkan pahala sepertinya hingga ia syahid atau menang."

【7】

Sunan Ibnu Majah 2749: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami ['Abdah bin Sulaiman] dari [Abdul Malik bin Abu Sulaiman] dari [Atha`] dari [Zaid bin Khalid Al Juhani], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa menyiapkan segala sesuatu bagi orang yang berperang di jalan Allah, maka baginya seperti pahala orang yang berperang itu sendiri, tanpa ada pengurangan dari pahalanya (pejuang) sedikitpun."

【8】

Sunan Ibnu Majah 2750: Telah menceritakan kepada kami [Imran bin Musa Al Laitsi] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Abu `Asma`] dari [Tsauban] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dinar yang paling utama diinfaqkan oleh seseorang adalah sebagai berikut: dinar yang diinfaqkan untuk isterinya (keluarganya), dinar yang diinfaqkan untuk pengurusan kuda di jalan Allah dan dinar yang diinfakkan oleh seseorang untuk para sahabatnya yang berjuang di jalan Allah."

【9】

Sunan Ibnu Majah 2751: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah Al Hammal]: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Fudaik] dari [Khalil bin 'Abdullah] dari [Al Hassan] dari [Ali bin Abu Thalib] dan [Abu Darda`], [Abu Hurairah] dan [Abu UmamahAl Bahili], [Abdullah bin Umar], [Abdullah bin Amru], juga dari [Jabir bin Abdullah] dan [Imran bin Husain] semuanya menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barang siapa yang membekali seseorang dalam peperangan sedang ia berada di rumahnya saja, maka pada setiap dirhamnya dilipat gandakan tujuh ratus dirham. Sedang bagi yang ikut berperang di jalan Allah dan ia berinfak karena itu maka baginya untuk satu dirham dilipat gandakan menjadi tujuh ratus ribu." Kemudian beliau membaca ayat: ' WALLAHU YUDHA'IFU LIMAN YASYAA` '(Dan Allah melipat gandakan pahala bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya)."

【10】

Sunan Ibnu Majah 2752: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Amar]: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim]: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Al Harits Adz Dzamari] dari [Al Qasim] dari [Abu Umamah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang tidak berperang atau tidak membekali orang yang berperang atau menggantikan orang yang berperang untuk mengurusi keluarganya dengan baik, maka Allah akan menimpakan musibah atasnya sebelum hari kiamat."

【11】

Sunan Ibnu Majah 2753: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar]: telah menceritakan kepada kami [Al Walid]: telah menceritakan kepada kami [Abu Rafi'] yaitu Isma'il bin Rafi' dari [Sumay] -mantan budak- 'Abu Bakar dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang berjumpa dengan Allah dan tidak ada tanda bekas berjuang jalan Allah, dia akan bertemu dengan Allah dalam kondisi cacat."

【12】

Sunan Ibnu Majah 2754: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna]: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Adi] dari [Humaid] dari [Anas bin Malik], ia berkata: ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kembali dari perang Tabuk lalu ia mendekati kota Madinah dan bersabda: "Sesungguhnya di kota Madinah sekelompok kaum, apa yang telah kalian lalui dari perjalanan dan lembah yang telah kalian tembus, maka mereka senantiasa bersama kalian." Mereka bertanya: 'Wahai Rasulullah! Apakah mereka berada di Madinah? ' Rasulullah menjawab: 'Ya, mereka berada di Madinah, karena mereka terhalang oleh udzur.'

【13】

Sunan Ibnu Majah 2755: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Sinan]: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di kota Madinah terdapat sekelompok laki-laki, tidak ada lembah yang kalian tembus dan perjalanan yang kalian tempuh, kecuali mereka bersama kalian di dalam mendapatkan pahalanya karena udzur telah menghalangi mereka." Abu Abdullah berkata: Atau sebagaimana yang beliau sabdakan, aku menulisnya secara lafadz.

【14】

Sunan Ibnu Majah 2756: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar]: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Zaid bin Aslam] dari [Ayahnya] dari [Mush'ab bin Tsabit] dari [Abdullah bin Az Zubair] berkata: " [Utsman bin Affan] berpidato di hadapan manusia, ia mengatakan: 'Wahai manusia, aku mendengar sebuah hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang tidak ada sesuatu pun menghalangiku untuk menyampaikannya kepada kalian kecuali jika aku rakus terhadap Hadits itu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Barang siapa yang melakukan ribath (berjaga di perbatasan musuh) di jalan Allah satu malam lebih baik maka ia seperti mengerjakan puasa dan shalat seribu malam."

【15】

Sunan Ibnu Majah 2757: Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Abdul Al Al'a]: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahab]: telah menceritakan kepadaku [Al Laits] dari [Zuhrah bin Ma'bad] dari [Ayahnya] dari [Abu Hurairah], dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa meninggal dunia dalam keadaan ribath (berjaga) di jalan Allah, maka ia akan diberikan pahala sesuai dengan pahala amal saleh yang ia lakukan, diberikan kepadanya rezeki dan diamankan dari orang yang memfitnah dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan mengutusnya di hari kiamat dalam keadaan aman dari rasa takut."

【16】

Sunan Ibnu Majah 2758: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isma'il bin Samurah]: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ya'la bin As Sulami]: telah menceritakan kepada kami [Umar bin Shubh] dari [Abdurrahman bin Amru] dari [Makhul] dari [Ubay bin Ka'b] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh ribath (menjaga perbatasan) satu hari di jalan Allah dari perbatasan kaum muslimin karena semata-mata mengharap ridla dari Allah, bukan pada bulan Ramadlan, maka pahalanya lebih besar ketimbang ibadah selama seratus tahun, baik puasanya maupun qiyamul lailnya. Dan ribath sehari di jalan Allah pada perbatasan kaum muslimin karena semata-mata mengharap ridla dari Allah pada bulan Ramadlan itu lebih utama di sisi Allah dan lebih besar pahalanya." Aku melihat beliau bersabda: 'Dari ibadah selama seribu tahun, baik puasanya maupun shalat malamnya, jika Allah mengembalikannya kepada keluarganya dalam keadaan selamat, tidak akan ditulis kejelekannya selama seribu tahun dan akan ditulis kebaikannya dan dialirkan pahala ribathnya sampai hari kiamat."

【17】

Sunan Ibnu Majah 2759: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabah]: telah memberitakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad] dari [Shalih bin Muhammad bin Za`idah] dari [Umar bin Abdul Aziz] dari [Uqbah bin Amir Al Juhani] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah merahmati orang yang melindungi perbatasan."

【18】

Sunan Ibnu Majah 2760: Telah memberitakan kepada kami [Isa bin Yunus Ar Ramli]: telah memberitakan kepada kami [Muhammad bin Syu'aib bin Syabur] dari [Sa'id bin Khalid bin Abu Ath Thawil] berkata: Aku mendengar [Anas bin Malik], ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang berjaga di malam hari di jalan Allah itu lebih utama ketimbang puasa seorang lelaki dan shalat malamnya bersama keluarganya selama seribu tahun. Sedang setahun itu adalah tiga ratus enam puluh hari, sedangkan ia pahalanya sehari seperti seribu tahun."

【19】

Sunan Ibnu Majah 2761: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah]: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Usamah bin Zaid] dari [Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Hurairah]: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada seorang laki-Iaki: "Aku berwasiat kepadamu agar bertakwa kepada Allah dan bertakbir pada saat berada di tempat yang tinggi."

【20】

Sunan Ibnu Majah 2762: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin 'Abdah]: telah memberitakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Tsabit] dari [Anas bin Malik], ia berkata: Disebutkan tentang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Anas bin Malik berkata: "Beliau adalah manusia terbaik, manusia paling dermawan dan manusia paling berani. Di suatu malam penduduk kota Madinah dikejutkan oleh suara sebuah suara, lalu mereka pergi mencari asal usul suara tersebut. Rasulullah menjumpai mereka dan beliau lebih dahulu daripada mereka dalam mencari asal suara tersebut, saat itu Rasulullah berada di atas kuda milik Abu Thalhah yang polos, tidak menggunakan pelana sedang di lehernya terdapat pedang. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai manusia! Janganlah kalian cemas, -beliau menyuruh mereka kembali.- kemudian beliau bersabda kepada kuda: 'Kami mendapatkan kuda ini cepat sekali. atau sesungguhnya kuda ini sangat cepat.' Hammad berkata: Tsabit dan lainnya menceritakan kepadaku, ia berkata: 'Kuda milik Abu Thalhah adalah kuda yang lambat, namun setelah hari itu ia tidak pernah terkalahkan lagi.'

【21】

Sunan Ibnu Majah 2763: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdurrahman bin Bakkar bin Abdul Malik bin Al Walid bin Busr bin Abu Arthah]: telah menceritakan kepada kami [Al Walid]: telah menceritakan kepadaku [Syaiban] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Ibnu Abbas], dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Apabila kalian diperintah untuk memerangi musuh, maka perangilah."

【22】

Sunan Ibnu Majah 2764: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Humaid bin Kasib]: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Muhammad bin Abdurrahman] -mantan budak- keluarga Thalhah dari ['Isa bin Thalhah] dari [Abu Hurairah], Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Debu di jalan Allah dan asap neraka jahannam tidak akan menyatu di dalam perut seorang hamba yang muslim. "

【23】

Sunan Ibnu Majah 2765: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sa'id bin Yazid bin Ibrahim At Tustari]: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim] dari [Syabib] dari [Anas bin Malik], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang pergi satu kali di jalan Allah, maka debu yang didapatkannya akan menjadi minyak misik di hari kiamat. "

【24】

Sunan Ibnu Majah 2766: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh]: telah memberitakan kepada kami [Al Laits] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Ibnu Hibban] yaitu Muhammad bin Yahya bin Habban dari [Anas bin Malik] dari bibinya [Ummi Haram binti Milhan], ia berkata: pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tertidur di dekatku, kemudian beliau bangun dan tersenyum, maka aku bertanya: "Wahai Rasulullah, apa yang membuatmu tertawa?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: 'Sekelompok umatku telah diperlihatkan kepadaku dimana mereka menaiki bahtera lautan ini seperti para raja yang berada di atas singgasana.' Ummi Haram berkata: 'Berdoalah kepada Allah agar menjadikanku bagian dari mereka.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berdo'a, dan kemudian beliau tidur kembali. Kemudian terjadi kembali hal itu untuk kedua kalinya. Rasulullah melakukan hal serupa dan Ummi Haram berkata kembali seperti ucapannya tadi. Rasulullah pun menjawab seperti jawaban yang pertama. Ummi Haram berkata: 'Berdoalah kepada Allah agar menjadikanku bagian dari mereka.' Rasulullah menjawab: 'Engkau termasuk para pemula.' (perawi berkata) menuturkan: 'Ummi Haram keluar dari kediamannya bersama suaminya 'Ubadah bin Shamit untuk berperang, peristiwa pertama kali umat Islam menaiki kapal adalah dengan Muawiyah bin Abu Sufyan. Setelah mereka kembali dari peperangan secara berkelompok, mereka singgah di kota Syam. Namun ketika hewan tunggangannya telah di hadapkan kepada Ummu Haram untuk ia naiki, ia terjatuh hingga kemudian ia meninggal."

【25】

Sunan Ibnu Majah 2767: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar]: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] dari [Mua'awiyyah bin Yahya] dari [Laits bin Abu Sulaim] dari [Yahya bin 'Abbad] dari [Ummu Darda`] dari [Abu Darda`], ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Peperangan di lautan itu seperti sepuluh kali peperangan di daratan, dan orang yang pusing di tengah laut seperti orang yang berlumuran dengan darahnya di jalan Allah Subhaanahu wa ta'ala."

【26】

Sunan Ibnu Majah 2768: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Yusuf Al Jubairi]: telah menceritakan kepada kami [Qais bin Muhammad Al Kindi]: telah menceritakan kepada kami ['Ufair bin Ma'dan Asy Syami] dari [Sulaim bin 'Amir] berkata: Aku mendengar [Abu Umamah], ia berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang syahid di lautan seperti dua orang syahid di daratan, dan pejuang yang pusing di tengah laut seperti orang yang berlumuran dengan darahnya di daratan, dan diantara dua gelombang seperti orang yang melepas dunia untuk ketaatan kepada Allah. Sesungguhnya Allah 'azza wajalla menugaskan kepada Malaikat maut untuk mencabut arwah-arwah, kecuali orang yang syahid di lautan, sesungguhnya Dia Sendiri yang berkepentingan untuk mencabut arwah-arwah mereka. Dan Dia mengampuni semua dosa-dosa orang yang syahid di daratan kecuali hutang, sedangkan dilaut Allah mengampuni dosa-dosa dan hutangnya."

【27】

Sunan Ibnu Majah 2769: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya]: telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur yang lainnya, dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdul Malik Al Wasithi]: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun]: Demikian juga diriwayatkan dari jalur yang lainnya, dan telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Al Mundzir]: telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] semuanya dari [Qais] dari [Abu Hushain] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalau seandainya tidak tersisa di dunia kecuali satu hari, sungguh Allah 'azza wajalla akan memanjangkannya sampai seorang lelaki dari Ahlul baitku menguasai gunung Dailam dan Qusthanthiniyyah."

【28】

Sunan Ibnu Majah 2770: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Asad]: telah menceritakan kepada kami [Dawud bin Al Muhabbar]: telah memberitakan kepada kami [Rabi' bin Shabih] dari [Yazid bin Aban] dari [Anas bin Malik], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh akan ditaklukkan bagi kalian wilayah-wilayah, dan akan ditaklukkan untuk kalian kota yang disebut dengan Qazwin. Barang siapa yang ribath di sana selama empat puluh hari atau empat puluh malam, maka dia akan mendapatkan tiang-tiang dari emas di surga yang dihiasi dengan batu-batu permata hijau, yang diatasnya ada kubah terbuat dari yaqut merah, dia memiliki tujuh puluh ribu pintu yang terbuat dari emas, di setiap pintu ada seorang isteri dari bidadari."

【29】

Sunan Ibnu Majah 2771: Telah menceritakan kepada kami [Abu Yusuf Muhammad bin Ahmad Ar Raqqi]: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah Al Harrani] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Muhammad bin Thalhah bin Abdurrahman bin Abu Bakar Ash Shiddiq] dari [Muawiyah bin Jahimah As Sulami], ia berkata: "Aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, aku katakan kepada beliau: 'Sesungguhnya aku ingin berjihad bersamamu dalam rangka mencari ridla Allah dan kehidupan Akhirat.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: 'Celakalah kau! Apakah ibumu masih hidup? ' la menjawab: 'Ya.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Kembalilah dan berbaktilah kepadanya.' Kemudian aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kembali dari sisi yang lain. Aku katakan' 'Wahai Rasulullah! Aku ingin berjihad bersamamu dalam rangka mencari ridla Allah dan kehidupan akhirat? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: 'Celakalah kau! Apakah ibumu masih hidup? ' la menjawab: 'Ya.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Kembalilah dan berbaktilah kepadanya.' Kemudian aku mendatanginya dari sisi depan, aku katakan: 'Wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku ingin berjihad bersamamu dalam rangka mencari ridla Allah dan kehidupan akhirat.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: 'Celakalah kau! Apakah ibumu masih hidup? ' la menjawab: 'Ya! Wahai Rasulullah! ' Rasulullah bersabda: 'Celakalah kau! Tetaplah berada pada kedua kakinya dan di situlah terdapat surga.' Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Abdullah Al Hammal] Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] Telah mengabarkan kepadaku [Muhammad bin Thalhah bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Bakr bin Shiddiq] dari Bapaknya, [Thalhah] dari [Mu'awiyah bin Jahimah As Sulami] bahwa Jahimah mendatangi Nabi shallallahu alaihi wa sallam lalu ia menyebutkan Hadits yang serupa. Abu Abdilah Ibnu Majah berkata: 'Ini adalah Jahimah bin Abbas bin Mardas As-Sulami yang mencerca Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada saat perang Hunain."

【30】

Sunan Ibnu Majah 2772: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib Muhammad bin Ala`], telah menceritakan kepada kami [Al Muharibi] dari [Atha` bin Sa`ib] dari [Ayahnya] dari [Abdullah bin Amru] berkata: "Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: 'Wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku datang ingin berjihad bersamamu dalam rangka mencari ridha Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan kehidupan akhirat. Dan sungguh aku telah datang sedangkan kedua orang tuaku menangis.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kembalilah kepada keduanya, buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau membuat keduanya menangis."

【31】

Sunan Ibnu Majah 2773: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair], telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [A`masy] dari [Syaqiq] dari [Abu Musa], ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang seorang laki-laki yang berperang karena berani, berperang demi membela fanatisme suku, dan berperang karena riya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Barangsiapa yang berperang demi kalimat Allah yang tertinggi, maka ia berada dijalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. "

【32】

Sunan Ibnu Majah 2774: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah], telah menceritakan kepada kami [Husain bin Muhammad], telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Hazim bin Ishaq] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Dawud bin Hushain] dari [Abdurrahman bin Abu Uqbah] dari [Abu Uqbah] seorang budak Persi berkata: "Aku menyaksikan perang Uhud bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, aku pernah membunuh seorang musyrik dan aku berkata: 'Ambillah ia dariku, padahal aku hanyalah seorang anak Persia.' Hingga sampailah berita ini kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu beliau bersabda: "Bukankah engkau yang mengatakan: 'Ambillah ia, karena saya hanya seorang anak Anshar'?"

【33】

Sunan Ibnu Majah 2775: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Ibrahim], telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yazid], telah menceritakan kepada kami [Haiwah], telah mengkabarkan kepadaku [Abu Hani`] bahwa ia mendengar [Abu Abdurrahman Al Hubulli] berkata: ia mendengar [Abdullah bin Amru], ia berkata: "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada sekelompok pasukan perang yang berperang di jalan Allah lalu mendapatkan harta ghanimah kecuali kalian telah mempercepat dua pertiga pahala mereka, tetapi apabila mereka tidak mendapatkan harta ghanimah, maka pahala pun telah sempurna bagi mereka."

【34】

Sunan Ibnu Majah 2776: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syabah], telah menceritakan kepada kami [Abul `Ahwash] dari [Syabib bin Gharqadah] dari [Urwah Al Bariqi], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kebaikan terikat di ubun-ubun kuda sampai hari kiamat."

【35】

Sunan Ibnu Majah 2777: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh], telah memberitakan kepada kami [Laits bin Sa'ad] dari [Nafi'] dari [Abdullah bin Umar], dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sesungguhnya ia bersabda: "Pada ubun-ubun kuda terdapat kebaikan (surga) hingga hari kiamat."

【36】

Sunan Ibnu Majah 2778: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdul Malik bin Abu Syawarib], telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz Al Mukhtar], telah menceritakan kepada kami [Suhail] dari [Ayahnya] dari [Abu Hurairah], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pada ubun-ubun kuda terdapat kebaikan (surga)." atau Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kuda diikat pada ubun-ubunnya dengan kebaikan (surga). " Suhail berkata: Aku ragu: kebaikan (surga) -sampai hari kiamat-. Kuda terbagi tiga kategori: kuda memberikan pahala kepada pemiliknya, kuda yang menjaga perbuatan dosa pemiliknya dan kuda yang mengakibatkan dosa pada pemiliknya. Adapun kuda yang memberikan pahala, yaitu seseorang yang membawa serta menyiapkannya di jalan Allah. Hal yang demikian tidak ada yang hilang sama sekali dari perutnya kecuali ditulis bagi pemiliknya pahala. Seandainya ia menggembalakannya di tempat penggembalaan, maka tidak ada yang ia makan kecuali ditulis baginya pahala. Seandainya ia memberikannya minum dari air sungai yang mengalir, maka pahala baginya untuk setiap tetes air yang hilang dari perutnya hingga ia menyebutkan pahala juga ada pada air seni dan kotorannya. Dan apabila ia bergerak satu atau dua langkah, maka ditulis baginya pahala bagi setiap langkahnya. Adapun kuda yang bagi pemiliknya dapat menutupinya dari perbuatan dosa, yaitu seseorang yang membawa seekor kuda untuk dimuliakan dan dipercantik. la tidak melupakan hak punggung dan perutnya, baik di saat sulit atau di saat mendapatkan kemudahan. Adapun kuda yang bagi pemiliknya memberikan dosa, yaitu seseorang yang memiliki kuda untuk kesombongan, berbangga-bangga, kecongkakan dan riya kepada manusia, maka hal seperti itu membuat pemiliknya berdosa."

【37】

Sunan Ibnu Majah 2779: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar], telah menceritakan kepada kami [Wahab bin Jarir], telah menceritakan kepada kami [Ayahku], ia berkata: Aku mendengar [Yahya bin Ayyub] menceritakan dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Ali bin Rabah] dari [Abu Qatadah Al Anshari], sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baiknya kuda adalah kuda yang berwarna hitam pekat, dikeningnya terdapat warna putih sedikit, hidungnya putih, sisi bagian kanannya terbuka. Apabila ia berwarna tidak hitam, maka ia berwarna hitam kemerah-merahan, dengan ciri-ciri yang serupa."

【38】

Sunan Ibnu Majah 2780: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah], telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Salam bin Abdurrahman An Anakha'i] dari [Abu Zur'ah bin Amru bin Jarir] dari [Abu Hurairah], ia berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menyukai kuda yang memiliki kalung."

【39】

Sunan Ibnu Majah 2781: Telah menceritakan kepada kami [Abu Umair Isa bin Muhammmad Ar Ramli], telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yazid bin Rauh Ad Dari] dari [Muhammad bin Uqbah Al Qadhi] dari [Ayahnya] dari [Kakeknya] dari [Tamim Ad Dari], ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang mengikatkan kudanya dijalan Allah, lalu ia memberikan makan dengan tangannya, maka bagi setiap butir makanannya bernilai satu kebajikan."

【40】

Sunan Ibnu Majah 2782: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Adam], telah menceritakan kepada kami [Adh Dhahak bin Makhlad], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij], telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Musa], telah menceritakan kepada kami [Malik bin Yukhamir], telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Jabal], sesungguhnya ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "seorang laki-laki muslim yang berperang dijalan Allah dengan mengendarai untanya, maka wajib baginya surga."

【41】

Sunan Ibnu Majah 2783: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syabah], telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Dailam bin Ghazwan], telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari [Anas bin Malik], ia berkata: "Aku ikut berperang lalu Abdullah bin Rawahah berkata: "Wahai Jiwa! Ingatlah aku melihat dirimu membenci surga, aku bersumpah demi Allah engkau pasti akan turun ke dalam peperangan secara sukarela atau dipaksakan."

【42】

Sunan Ibnu Majah 2784: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah], telah menceritakan kepada kami [Ya'la bin Ubaid], telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Dinar] dari [Muhammad bin Dzakwan] dari [Syahr bin Hausyab] dari [Amru bin Abasah], ia berkata: "Aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, aku katakan, "Wahai Rasulullah! Jihad apakah yang paling utama?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Barangsiapa yang darahnya dialirkan dan kudanya dilukai."

【43】

Sunan Ibnu Majah 2785: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Adam] dan [Ahmad bin Tsabit Al Jahdari], keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin Isa], telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ajlan] dari [Al Qa'qa' bin Hakim] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada luka yang terdapat di jalan Allah. Allah Subhanahu Wa Ta'ala lebih mengetahui orang yang terluka dijalan-Nya (dan tidak ada yang lain) kecuali ia akan datang di hari kiamat sementara lukanya seperti luka aslinya, darahnya berwarna merah sedang baunya adalah bau misik kesturi."

【44】

Sunan Ibnu Majah 2786: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair], telah menceritakan kepada kami [Ya'la bin Ubaid], telah menceritakan kepadaku [Isma'il bin Abu Khalid], aku mendengar [Abdullah bin Abu Aufa], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa untuk golongan orang-orang kafir, Rasulullah bersabda: "Ya Allah, Dzat yang menurunkan kitab suci, Dzat yang mempercepat perhitungan kalahkanlah golongan kafir tersebut. Ya Allah kalahkan dan goncanglah mereka."

【45】

Sunan Ibnu Majah 2787: Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya] dan [Ahmad bin Isa Al Mishriyyan], keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahab], telah menceritakan kepadaku [Abu Syuraih Abdurrahman bin Syuraih] bahwa [Sahal bin Abu Umamah bin Sahal bin Hunaif] menceritakannya dari [Ayahnya] dari [Kakeknya] sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang memohon kepada Allah agar mati syahid dengan kebenaran dalam hatinya, maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan mengumpulkannya dengan kedudukan orang-orang yang mati syahid, walaupun ia meninggal dunia di atas tempat tidurnya."

【46】

Sunan Ibnu Majah 2788: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Adi] dari [Ibnu Aun] dari [Hilal bin Abu Zainab] dari [Syahr bin Hausyab] dari [Abu Hurairah], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidak akan kering bumi dengan darah seorang syahid sehingga kedua istrinya berlomba-lomba menjemputnya, keduanya seakan-akan perempuan yang menyusui yang kehilangan kedua anak penyusuannya di tanah yang sangat lapang. Dan disetiap tangannya ada pakaian yang lebih baik dari dunia dan seisinya."

【47】

Sunan Ibnu Majah 2789: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar], telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin 'Ayyasy], telah menceritakan kepadaku [Bakhir bin Sa'd] dari [Khalid bin Ma'dan] dari [Al Miqdam bin Ma'dikarib] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang mati syahid mendapatkan enam hal di sisi Allah: Diampuni dosa-dosanya sejak pertama kali darahnya mengalir, diperlihatkan kedudukannya di surga, diselamatkan dari siksa kubur, dibebaskan dari ketakutan yang besar, dihiasi dengan perhiasan iman, dikawinkan dengan bidadari dan dapat memberikan syafaat kepada tujuh puluh orang kerabatnya."

【48】

Sunan Ibnu Majah 2790: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Mundzir Al Hizami], telah menceritakan kepada kami [Musa bin Ibrahim Al Harami Al Anshari], aku mendengar [Thalhah bin Khirasy], aku mendengar dari [Jabir bin Abdullah], ia berkata: ketika Abdullah bin Amru bin Haram terbunuh pada perang Uhud, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Jabir!, Maukah engkau aku beritahu tentang apa yang dikatakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada ayahmu?" Aku katakan: "Tentu." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak pernah berbicara kepada seorang pun kecuali dari balik hijab, tetapi Allah Subhanahu Wa Ta'ala berbicara kepada Ayahmu berhadap-hadapan. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 'Wahai hambaku, mintalah sesuatu dari-Ku, niscaya Aku memberikannya kepadamu, ' ia berkata: 'Wahai Tuhan! Hidupkanlah aku kembali, hingga aku terbunuh kembali demi untuk-Mu yang kedua kalinya.' Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, 'Hal itu telah berlalu dari-Ku, sesungguhnya mereka tidak dikembalikan." la berkata wahai Tuhan! Sampaikanlah kepada orang-orang setelahku, Allah Subhanahu Wa Ta'ala menurunkana ayat: {Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati}.

【49】

Sunan Ibnu Majah 2791: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad], telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah], telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abdullah bin Murrah] dari [Masruq] dari [Abdullah] mengenai firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala: " Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki." la berkata: "Dapatkah kita bertanya tentang hal itu? Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ruh-ruh mereka seperti burung hijau yang melebarkan sayapnya di surga mana saja yang ia kehendaki, kemudian ia bernaung di atas lentera yang tergantung di Arasy. Di saat mereka seperti itu, Tuhanmu muncul kepada mereka, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: Mintalah kepadaku apa yang kalian inginkan! Mereka berkata: Tuhan kami! apa yang akan kami minta kepada-Mu, sementara kami sedang melebarkan sayap di surga sesuka hati kami? Ketika mereka melihat bahwa mereka tidak dibiarkan untuk tidak meminta, maka mereka berkata: 'Kami meminta agar ruh kami dikembalikan kepada jasad kami di dunia, kemudian kami terbunuh kembali di jalan-Mu. Ketika Allah Subhanahu Wa Ta'ala melihat bahwa mereka tidak meminta hal lainnya kecuali hal itu, maka mereka ditinggalkan."

【50】

Sunan Ibnu Majah 2792: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] dan [Ahmad bin Ibrahim Ad Dauraqi] dan [Bisyr bin Adam], semuanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin Isa], telah memberitakan kepada kami [Muhammad bin 'Ajlan] dari [Al Qa'qa bin Hakim] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang yang mati syahid tidak merasakan kesakitan, melainkan layaknya salah seorang dari kalian dicubit."

【51】

Sunan Ibnu Majah 2793: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah], telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Abu Al Umais] dari [Abdullah bin Abdullah bin Jabri bin 'Atik] dari [Ayahnya] dari [Kakeknya] bahwa ia sedang sakit, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam datang untuk menjenguknya, seseorang dari keluarganya berkata: "Kami mengharapkan agar kematiannya dengan terbunuh secara syahid di jalan Allah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika demikian umatku yang mati syahid hanya sedikit, seseorang yang terbunuh di jalan Allah adalah orang yang mati syahid, penderita lepra mati syahid, wanita yang meninggal dunia karena melahirkan juga syahid, orang yang mati tenggelam, kebakaran dan orang yang menderita selaput dada juga adalah syahid."

【52】

Sunan Ibnu Majah 2794: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdul Malik bin Abu Syawarib], telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Mukhtar], telah menceritakan kepada kami [Suhail] dari [Ayahnya] dari [Abu Hurairah], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Apa yang kalian katakan tentang seseorang yang mati syahid yang ada pada kalian?" Mereka menjawab, "Orang yang terbunuh di jalan Allah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Jika demikian orang yang mati syahid dari umatku hanya sedikit: Barangsiapa terbunuh di jalan Allah, maka ia syahid. Barangsiapa meninggal dunia di jalan Allah, maka ia syahid, orang yang meninggal dunia karena sakit perut adalah syahid dan orang yang menderita lepra juga syahid" [Suhail] berkata: " [Ubaidilah bin Miqsam] memberitahuku dari [Abu Shalih] dan di dalamnya ia menambahkan: "Orang yang tenggelam juga syahid."

【53】

Sunan Ibnu Majah 2795: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] dan [Suwaid bin Sa'id], keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas], telah menceritakan kepadaku [Az Zuhri] dari [Anas bin Malik], ia berkata: "Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam masuk ke kota Mekkah pada saat penaklukan kota Makkah, dan di atas kepala beliau terdapat pelindung kepala."

【54】

Sunan Ibnu Majah 2796: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar], telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Yazid bin Khushaifah] dari [As Sa'ib bin Yazid]: "Dengan izin Allah, pada saat perang Uhud, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengambil (mengenakan) dua tameng, seolah beliau memakainya untuk saling melengkapi satu dengan yang lainnya (satu di bagian bawah dan satu lagi di bagian atas)."

【55】

Sunan Ibnu Majah 2797: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Ibrahim Ad Dimasyqi], telah menceritakan kepada kami [Walid bin Muslim], telah menceritakan kepada kami [Al `Auza'i], telah menceritakan kepadaku [Sulaiman bin Habib], ia berkata: Kami masuk untuk menemui [Abu Umamah], kemudian ia melihat pada pedang kami terdapat hiasan yang terbuat dari perak. Maka ia pun lantas marah dan berseru: "Kaum ini telah banyak melakukan penaklukan-penaklukan, namun tidak ada hiasan pada pedang-pedang mereka yang terbuat dari emas dan perak, melainkan terdiri dari timah yang dilelehkan, besi dan 'Alabi." Abu Hasan Al Qathani berkata: "Alabi adalah sejenis kain pengikat."

【56】

Sunan Ibnu Majah 2798: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Shalt] dari [Ibnu Abu Zinad] dari [Ayahnya] dari [Ubaidillah bin Abdullah] dari [Ibnu Abbas], ia berkata: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan pedangnya yang bernama Dzal Faqar di saat perang Badar."

【57】

Sunan Ibnu Majah 2799: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isma'il bin Samurah], telah memberitakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Khalil] dari [Ali bin Abu Thalib], ia berkata: "Mughirah bin Syu'bah, apabila ia berperang bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia selalu membawa tombak bila ia pulang maka ia lemparkan agar ada yang mengembalikan kepadanya." Ali berkata kepadanya: "Aku akan sampaikan hal ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." maka beliau menjawab: "Jangan kamu lakukan hal itu, karena kalau engkau melakukannya maka barang yang hilang itu tidak akan dikembalikan lagi."

【58】

Sunan Ibnu Majah 2800: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isma'il bin Samurah], telah memberitakan kepada kami [Ubaidullah bin Musa] dari [`Asy'ats bin Sa'id] dari [Abdullah bin Busr] dari [Abu Rasyid] dari ['Ali], ia berkata: "Di tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tergenggam busur panah buatan orang Arab, kemudian beliau melihat seorang lelaki ditangannya busur panah buatan orang Persia, maka beliau bersabda: "Apa ini, lemparkanlah, dan kalian harus dengan yang ini dan yang serupa dengannya dan tombak-tombak yang bertangkai, karena dengan keduanya Allah akan menambah kekuatan kalian didalam menegakan agama dan menguasakan kepada kalian negeri-negeri."

【59】

Sunan Ibnu Majah 2801: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah]: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun]: telah memberitakan kepada kami [Hisyam bin Ad Dastuwa`i] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Sallam] dari [Abdullah bin Azraq] dari [Uqbah bin Amir Al Juhani] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah akan memasukkan tiga orang ke dalam surga dengan satu anak panah, yakni pembuatnya, yang mana ia membuatnya dengan berharap kebaikan, yang menembakkannya, dan yang membentangkannya." Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Menembaklah dan kendarailah tunggangan, sesungguhnya menembaknya kalian lebih aku sukai dari pada mengendarai tunggangan, dan segala mainan apapun yang dilakukan oleh seorang muslim adalah bathil kecuali menembakkan anak panah, merawat kuda dan canda dengan isterinya, sungguh semuanya adalah hak."

【60】

Sunan Ibnu Majah 2802: Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Abdul A'la]: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahab]: telah mengabarkan kepadaku ['Amru bin Al Harits] dari [Sulaiman bin Abdurrahman Al Qurasyi] dari [Al Qasim bin Abdurrahman] dari ['Amru bin 'Abasah], ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang melepas anak panah pada musuh, lalu anak panah tersebut sampai pada musuh, baik mengenai sasaran atau tidak, maka ia sama dengan memerdekakan seorang budak."

【61】

Sunan Ibnu Majah 2803: Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Abdul A'la]: telah memberitakan kepada kami [Abdullah bin Wahab]: telah mengabarkan kepadaku ['Amru bin Al Harits] dari [Abu 'Ali Al Hamdani] bahwa ia mendengar ['Uqbah bin Amir Al Juhani], ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ayat suci Al Qur'an di atas mimbar yang berbunyi: " Dan kalian persiapkan bagi mereka kekuatan yang dapat kalian lakukan. Ingatlah sesungguhnya kekuatan ada pada melepas anak panah -sampai tiga kali-."

【62】

Sunan Ibnu Majah 2804: Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya Al Mishri]: telah memberitakan kepada kami [Abdullah bin Wahab]: telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Lahi'ah] dari ['Utsman bin Nu'aim Ar Ru'aini] dari [Al Mughirah bin Nahiik] bahwa ia mendengar ['Uqbah bin 'Amir Al Juhanni] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang mempelajari panah lalu ia melupakannya maka ia telah membangkang kepadaku."

【63】

Sunan Ibnu Majah 2805: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya]: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq]: telah memberitakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Ziyad bin Hushain] dari [Abu Al 'Aliyah] dari [Ibnu 'Abbas], ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berpesan kepada sekelompok orang yang sedang melepas anak panah, beliau bersabda: "Melepas anak panah (adalah budaya) bani Ismail, sesungguhnya ayah kalian adalah seorang pemanah."

【64】

Sunan Ibnu Majah 2806: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah]: telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin 'Ayyasy] dari ['Ashim] dari [Al Harits bin Hassan] berkata: "Aku tiba di kota Madinah, aku menyaksikan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sedang berdiri di atas mimbar, sementara Bilal sedang berdiri di hadapan beliau dengan posisi mengikat pedang dan tiba-tiba ada bendera hitam. Aku tanyakan: 'Siapa ini? ' Mereka berkata: 'Ini adalah 'Amru bin Ash yang datang dari peperangan.'

【65】

Sunan Ibnu Majah 2807: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Khallal] dan ['Abdah bin Abdullah], berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam]: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari ['Ammar Ad Duhni] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir bin Abdullah], ia berkata: "Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memasuki kota Makkah di saat penaklukan kota Makkah dan benderanya berwarna putih."

【66】

Sunan Ibnu Majah 2808: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ishaq Al Washithi An Naqid]: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ishaq] dari [Yazid bin Hayyan]: aku mendengar [Abu Mijlaz] menceritakan dari [Ibnu Abbas], ia berkata: "Sesungguhnya panji Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwarna hitam dan benderanya berwarna putih."

【67】

Sunan Ibnu Majah 2809: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah]: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahim bin Sulaiman] dari [Hajjaj] dari [Abu 'Umar] -mantan budak Asma` dari [Asma` binti Abu Bakar] bahwa Ia mengeluarkan jubah khusus yang semisal sutera, lalu ia mengatakan: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memakai ini apabila beliau bertemu dengan musuh (perang)."

【68】

Sunan Ibnu Majah 2810: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah]: telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Ghiyats] dari ['Ashim Al Ahwal] dari [Abu Utsman] dari [Umar]: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang mengenakan pakaian sutera dan dibaj (jenis sutera), kecuali seperti ini, lalu ia memberi isyarat dengan jarinya kemudian untuk kedua, ketiga sampai keempat dan Umar berkata: 'Rasulullah melarang kita dari hal ini.'"

【69】

Sunan Ibnu Majah 2811: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah]: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Musawir]: telah menceritakan kepadaku [Ja'far bin Amru bin Huraits] dari [Ayahnya], ia berkata: seakan-akan aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan di atas kepala beliau ada sorban hitam yang kedua ujungnya menjulur diantara pundaknya.

【70】

Sunan Ibnu Majah 2812: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah]: telah menceritakan kepada kami [Waki']: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir], ia berkata: "Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memasuki kota Makkah sementara di atas kepalanya terdapat surban hitam."

【71】

Sunan Ibnu Majah 2813: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidillah bin Abdul Karim]: telah menceritakan kepada kami [Sunaid bin Dawud] dari [Khalid bin Hayyan Ar Riqqi]: telah memberitakan kepada kami ['Ali bin 'Urwah Al Bariqi]: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Yazid] dari [Abu Az Zinad] dari [Kharijah bin Zaid] berkata: "Aku melihat seorang lelaki bertanya kepada ayahku tentang seorang lelaki yang berperang sambil membeli dan menjual serta berniaga di dalam peperangan. Maka [Ayahku] berkata kepadanya: 'Kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Tabuk, kami membeli dan menjual sedang beliau melihat kami dan beliau tidak melarang kami."

【72】

Sunan Ibnu Majah 2814: Telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Musafir]: telah menceritakan kepada kami [Abul Aswad]: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Zabban bin Fa`id] dari [Sahal bin Mu'adz bin Anas] dari [Ayahnya] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku mempersiapkan seorang mujahid di jalan Allah, dipenuhi seluruh kebutuhan dan kendaraannya di pagi atau sorenya lebih aku sukai dari pada dunia dan seisinya."

【73】

Sunan Ibnu Majah 2815: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar]: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim]: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Al Hasan bin Tsauban] dari [Musa bin Wardan] dari [Abu Hurairah], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melepaskan kepergianku, beliau bersabda: "Aku menitipkan dirimu kepada Allah yang tidak akan menyia-nyiakan barang titipan-Nya."

【74】

Sunan Ibnu Majah 2816: Telah menceritakan kepada kami ['Abbad bin Al Walid]: telah menceritakan kepada kami [Habban bin Hilal]: telah menceritakan kepada kami [Abu Mihshan] dari [Ibnu Abi Laila] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila mengantar pasukan, beliau berkata: "Aku menitipkan kepada Allah atas nama agama, amanat dan akhir dari amal perbuatanmu."

【75】

Sunan Ibnu Majah 2817: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar]: telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik Muhammad Ash Shan'ani]: telah menceritakan kepada kami [Abu Salamah Al 'Amili] dari [Ibnu Syihab] dari [Anas bin Malik]: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Aktsam bin Al Jaun Al Khuza'i: "Wahai Aktsam, berperanglah bersama selain kaummu maka perangaimu akan menjadi baik, dan kamu akan memuliakan sahabat-sahabatmu, wahai Aktsam, sebaik-baik sahabat adalah empat orang, Sebaik-baik detasemen terdiri dari empat ratus orang, sebaik-baiknya pasukan perang terdiri dari empat ribu orang, sekali-kali dua belas ribu pasukan (yang tidak sedikit) tidak dapat dikalahkan."

【76】

Sunan Ibnu Majah 2818: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar]: telah menceritakan kepada kami [Abu Amir]: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Bara` bin 'Azib], ia berkata: "Kami sedang berbincang-bincang bahwa para sahabat Rasulullah di saat perang Badar berjumlah tiga ratus orang lebih, sama dengan jumlah pasukan Thalut yang dapat melewati sungai. Tak ada orang yang melewati sungai bersamanya kecuali seorang mukmin."

【77】

Sunan Ibnu Majah 2819: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah]: telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Al Huban] dari [Ibnu Lahi'ah]: telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Abu Habib] dari [Lahi'ah bin 'Uqbah], ia berkata: aku mendengar [Abul Ward] sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Jangan sampai kalian bergabung dengan pasukan yang apabila bertemu musuh mereka lari, dan jika mendapat ghanimah mereka mencuri."

【78】

Sunan Ibnu Majah 2820: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Muhammad], keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Simak bin Harb] dari [Qabishah bin Hulb] dari [Bapaknya], ia berkata: "Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang makanan orang-orang Nasrani? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Janganlah makanan di dadamu disibukkan oleh sesuatu yang berdekatan dengan orang-orang Nasrani.'"

【79】

Sunan Ibnu Majah 2821: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad]: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah]: telah menceritakan kepadaku [Abu Farwah Yazid bin Sinan]: telah menceritakan kepadaku ['Urwah bin Ruwaim Al Lakhmi] dari [Abu Tsa'labah Al Khusyani], ia berkata: "Aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya kepada beliau. Aku katakan: "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam! Periuk orang-orang musyrik, bolehkah kita memasak di dalamnya? ' Rasulullah menjawab: 'Janganlah kalian memasak di dalamnya.' Lalu aku tanyakan: 'Apabila kita membutuhkannya dan kita tidak menjumpai yang lainnya? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: 'Basuhlah dengan baik, lalu masak dan makanlah.'

【80】

Sunan Ibnu Majah 2822: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Muhammad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki']: telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Abdullah bin Yazid] dari Niyardari ['Urwah bin Az Zubair] dari [Aisyah], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sesungguhnya kami tidak meminta tolong kepada orang musyrik.' [Ali] berkata dalam haditsnya: 'Abdullah bin Yazid atau Zaid.'

【81】

Sunan Ibnu Majah 2823: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair]: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Bukair] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Yazid bin Ruman] dari ['Urwah] dari [Aisyah], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Peperangan adalah tipu daya."

【82】

Sunan Ibnu Majah 2824: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair]: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Bukair] dari [Mathar bin Maimun] dari ['Ikrimah] dari [Ibnu 'Abbas]: sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Peperangan adalah tipu daya."

【83】

Sunan Ibnu Majah 2825: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hakim] dan [Hafsh bin 'Amru], keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi]: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isma'il]: telah memberitakan kepada kami [Waki'], keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Hasyim Ar Rumani] berkata Abu Abdullah yaitu Yahya bin Aswad dari [Abu Mijlaz] dari [Qais bin 'Ubad], ia berkata: "Aku mendengar [Abu Dzar] membagi harta rampasan perang: lalu ayat ini turun kepada suatu kelompok yang terdiri dari enam orang, di saat perang Badar yang berbunyi: "Inilah dua orang yang bertikai mengenai Tuhan mereka, maka orang-orang kafir dipakaikan pakaian dari neraka.' Sampai kepada firman-Nya: 'terbakar.' pada Hamzah bin Abdul Muththalib, Ali bin Abu Thalib, 'Ubaidah bin Al Harits, 'Utbah bin Rabiah, Syaibah bin Rabiah Walid bin Utbah. Mereka bertikai dengan menggunakan argumentasi-argumentasi di saat perang Badar.'

【84】

Sunan Ibnu Majah 2826: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Muhammad]: telah menceritakan kepada kami [Waki']: telah menceritakan kepada kami [Abul 'Umais] dan [Ikrimah bin Ammar] dari [Iyas bin Salamah bin Akwa] dari [Ayahnya], ia berkata: "Aku bertarung dengan seorang laki-laki lalu aku membunuhnya, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan harta rampasan perangnya kepadaku."

【85】

Sunan Ibnu Majah 2827: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabah]: telah memberitakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Yahya bin Sa'id] dari ['Umar bin Katsir bin Aflah] dari [Abu Muhammad] maula Abu Qatadah, dari [Abu Qatadah]: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan harta rampasan seseorang yang terbunuh di saat perang Hunain kepada yang membunuhnya."

【86】

Sunan Ibnu Majah 2828: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad]: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah]: telah menceritakan kepada kami [Abu Malik Al Asyja'i] dari [Nu'aim bin Abu Hindin] dari [Ibnu Samurah bin Jundab] dari [Bapaknya], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang membunuh, maka harta rampasan perangnya untuknya."

【87】

Sunan Ibnu Majah 2829: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah]: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidullah bin 'Abdullah] dari [Ibnu 'Abbas] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ash Sha'b bin Jatstsamah], ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang orang-orang musyrik yang sedang bermalam di rumah mereka lalu (diserang) dan terkena kaum wanita serta anak-anak? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mereka (wanita dan anak-anak) adalah bagian dari mereka (orang-orang musyrik itu)."

【88】

Sunan Ibnu Majah 2830: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isma'il]: telah memberitakan kepada kami [Waki'] dari ['Ikrimah bin 'Ammar] dari [Iyas bin Salamah bin Al Akwa'] dari [Ayahnya], ia berkata: "Kami berperang bersama Abu Bakar melawan suku Hawazin pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu kami mendatangi sumber air milik Bani Fazarah, kemudian kami berhenti sebentar, sehingga ketika waktu pagi tiba, maka kami mengadakan serangan terhadap mereka. Kami mendatangi pemilik mata air lalu kami mengepungnya pada malam hari dan kami bunuh sembilan atau tujuh (penghuni) rumah mereka."

【89】

Sunan Ibnu Majah 2831: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hakim]: telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin 'Umar]: telah memberitakan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar]: "Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melihat seorang wanita yang terbunuh di jalan, lalu beliau melarang untuk membunuh kaum wanita dan anak-anak."

【90】

Sunan Ibnu Majah 2832: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah]: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abu Az Zinad] dari [Al Muraqqi' bin Abdullah bin Shaifi] dari [Hanzhalah] seorang penulis, ia berkata: "Kami telah berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba kami menjumpai seorang wanita yang terbunuh dan telah dikerumuni masyarakat kemudian mereka memberi jalan untuk beliau. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Wanita ini tidak ikut berperang dengan mereka yang perang.' Lalu Rasulullah bersabda kepada seorang laki-laki: 'Berangkatlah menuju Khalid bin Walid dan katakan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkanmu seraya bersabda: 'Janganlah engkau bunuh keturunan-keturunannya dan para buruh kerja (tukang).' Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah]: telah menceritakan kepada kami [Qutaibah]: telah menceritakan kepada kami [Al Mughirah bin Abdurrahman] dari [Abu Az Zinad] dari [Al Muraqqi'] dari [Kakeknya, Rabah bin Ar Rabi'] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti itu. [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata: 'Ats Tsauri menyalahkannya.'

【91】

Sunan Ibnu Majah 2833: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ismail bin Samurah]: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Shalih bin Abu Al Akhdlar] dari [Az Zuhri] dari [Urwah bin Az Zubair] dari [Usamah bin Zaid], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusku ke suatu perkampungan disebut dengan 'Ubnaa', dan bersabda: "Datangilah Ubnaa di waktu pagi, kemudian bakarlah."

【92】

Sunan Ibnu Majah 2834: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh]: telah menberitakan kepada kami [Al Laits bin Sa'ad] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar], ia berkata: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membakar pohon kurma bani Nadlir dan menebasnya, yaitu kawasan Buwairah, kemudian Allah Subhanahu Wa Ta'ala menurunkan ayat: 'Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya (Qs. Al Hasyr 99: 5).'"

【93】

Sunan Ibnu Majah 2835: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Sa'id]: telah menceritakan kepada kami ['Uqbah bin Khalid] dari [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar], ia berkata: "Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membakar pohon kurma bani Nadlir dan menebasnya. Di dalam hal ini seorang penyair berkata: 'Maka mudah bagi seorang majikan bani Luay membakar kawasan Buwairah sehingga bercerai-berai.'"

【94】

Sunan Ibnu Majah 2836: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] dan [Muhammad bin Isma'il], keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Ikrimah bin Ammar] dari [Iyas bin Salamah bin Al Akwa] dari [Ayahnya] ia berkata: "Kami melakukan penyerangan terhadap Hawazin bersama Abu Bakar pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau memberiku seorang budak perempuan dari bani Fazarah yang termasuk perempuan paling cantik di kalangan Arab, ia mengenakan kain penutup (di atas kepalanya). Aku tidak pernah menyingkap pakaiannya hingga tiba di Madinah, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menemuiku di pasar dan bersabda: 'Demi Allah, karena ayahmu berikanlah ia untukku.' Maka aku pun memberikannya kepada beliau. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim wanita tersebut dan ia ditebus dengan beberapa tawanan dari tawanan kaum muslimin yang ada di Makkah."

【95】

Sunan Ibnu Majah 2837: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad]: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] dari [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar], ia berkata: "Seekor kuda miliknya terlepas pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu diambil oleh seorang musuh kemudian diketahui oleh umat Islam, lalu kuda itu dikembalikan kepadanya. Ibnu Umar berkata: 'Seorang budak miliknya melarikan diri lalu ditemukan di Romawi dan diketahui oleh umat Islam. Kemudian dikembalikan oleh Khalid bin Walid kepadanya setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat.'

【96】

Sunan Ibnu Majah 2838: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh]: telah memberitakan kepada kami [Al Laits bin Sa'ad] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Muhammad bin Yahya bin Hibban] dari [Abu 'Amrah] dari [Zaid bin Khalid Al Juhani] berkata: "Telah meninggal dunia seorang pemberani Khaibar." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Shalatilah sahabat kalian! ' namun para sahabat mengabaikannya, dan wajah mereka semuanya berubah. ketika beliau melihat hal itu beliau bersabda: 'Sahabat kalian telah berbuat ghulul (mencuri ghanimah sebelum dibagikan) di jalan Allah.' Zaid berkata: 'Carilah padanya dan ternyata ia telah mencuri manik-manik milik orang Yahudi yang harganya mencapai dua dirham.'

【97】

Sunan Ibnu Majah 2839: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar]: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Amru bin Dinar] dari [Salim bin Abul Ja'd] dari [Abdullah bin Amru] berkata: "Ada seseorang yang senantiasa memberatkan Nabi. la bernama Karkarah. Kemudian ia meninggal dunia. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Ia berada di neraka.' Mereka pun melihat dan ternyata ia membawa selendang yang ia curi."

【98】

Sunan Ibnu Majah 2840: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad]: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Abu Sinan Isa bin Sinan] dari [Ya'la bin Syadad] dari [Ubadah bin Ash Shamit], ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat bersama kami pada saat peristiwa perang Hunain, beliau berada di samping unta hasil pembagian harta rampasan perang, kemudian beliau mengambil sesuatu dari unta tersebut dan meletakkannya di antara dua jari beliau, lalu bersabda: 'Wahai manusia! Sesungguhnya ini adalah bagian dari harta rampasan perang kalian, janganlah kalian berlaku curang dalam pembagian harta rampasan perang sekalipun hanya berupa kain, atau yang kurang dari itu, karena sesungguhnya pengkhianatan akan menjadi cela bagi pelakunya pada hari Kiamat kelak, (juga akan menjadi) aib dan api neraka.'

【99】

Sunan Ibnu Majah 2841: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Muhammad], keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Yazid bin Yazid bin Jabir] dari [Makhul] dari [Ziyad bin Jariyah] dari [Habib bin Maslamah], ia berkata: "Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan sepertiga (harta rampasan perang) setelah sebelumnya seperlima."

【100】

Sunan Ibnu Majah 2842: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad]: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abdurrahman bin Harits Az Zuraqqi] dari [Sulaiman bin Musa] dari [Makhul] dari [Abu Sallam Al A'raj] dari [Abu Umamah] dari [Ubadah bin Ash Shamit] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menambah bekal (dari ghanimah) ketika berangkat seperempat dan ketika pulang sepertiga."

【101】

Sunan Ibnu Majah 2843: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad]: telah menceritakan kepada kami [Abu Al Husain]: telah memberitakan kepada kami [Raja` bin Abu Salamah]: telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Syu'aib] dari [Ayahnya] dari [Kakeknya] berkata: "Tidak ada nafal (tambahan harta rampasan perang) setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, orang-orang muslim yang kuat mengembalikannya kepada yang lemah."

【102】

Sunan Ibnu Majah 2844: (Masih dari jalur yang sama dengan periwayatan hadits sebelumnya: dari [Ali] dari [Zaid]), [Raja'] berkata: aku mendengar dari [Sulaiman bin Musa], ia mengatakan kepadanya: telah menceritakan kepadaku [Makhul] dari [Habib bin Maslamah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menambah bekal seperempat ketika berangkat dan ketika pulang sepertiga. Amru berkata: Aku menceritakannya kepadamu dari Ayahku dari Kakekku dan engkau menceritakannya kepadaku dari Makhul.

【103】

Sunan Ibnu Majah 2845: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad]: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Ubaidullah bin Umar] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membagi tiga bagian untuk penunggang kuda di hari Khaibar dan dua bagian untuk kudanya sedang untuk pejalan kaki satu bagian.

【104】

Sunan Ibnu Majah 2846: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad]: telah menceritakan kepada kami [Waki']: telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Sa'ad] dari [Muhammad bin Zaid bin Muhajir bin Qunfudz], ia berkata: Aku mendengar [Umair] -mantan budak- Abu Al Lahm, berkata [Waki']: "Ia tidak memakan daging." Ia berkata: 'Aku berperang bersama tuanku di perang Khaibar sedang aku adalah seorang budak, hingga aku tidak mendapat bagian ghanimah, lalu diberikan kepadaku perhiasan pedang dan aku bawa bila mengikutinya.'

【105】

Sunan Ibnu Majah 2847: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah]: telah menceritakan kepada kami [Abdurrahim bin Sulaiman] dari [Hisyam] dari [Hafshah binti Sirin] dari [Ummu 'Athiyah Al Anshariyah] ia berkata: "Aku berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebanyak tujuh kali, aku berada di belakang, membuatkan makanan, mengobati luka dan merawat yang sakit."

【106】

Sunan Ibnu Majah 2848: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Khallal]: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah]: telah menceritakan kepadaku ['Athiyah bin Al Harits Abu Ruq Al Hamdani]: telah menceritakan kepadaku [Abul Gharif Ubaidullah bin Khalifah] dari [Shafwan bin 'Assal], ia berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus kami di satu peperangan, beliau bersabda: "Berjalanlah dengan asma Allah di jalan Allah, perangilah siapa saja yang kafir kepada Allah, jangan mencincang, jangan khianat, jangan mencuri dan jangan membunuh orang jompo."

【107】

Sunan Ibnu Majah 2849: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya]: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf Al Firyabi]: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Alqamah bin Martsad] dari [Ibnu Buraidah] dari [Ayahnya] berkata: Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat komandan pasukan atau mengutus ekspedisi pasukan, secara khusus beliau berwasiat kepada panglima pasukan untuk bertakwa kepada Allah dan beliau berwasiat kepada kaum muslimin yang bersamanya agar menegakkan kebaikan-kebaikan, lantas beliau bersabda: "Berperanglah dengan nama Allah di jalan Allah, perangilah orang yang kafir terhadap Allah, berperanglah dan janganlah berkhianat, jangan memutilasi dan jangan membunuh anak kecil, bila kau bertemu musuhmu dari kalangan orang-orang musyrik, serulah mereka pada satu dari tiga hal, mana saja diantaranya yang mereka terima maka terimalah dari mereka: serulah mereka menuju Islam, bila mereka menerimamu maka terimalah dari mereka kemudian ajaklah mereka untuk pindah dari tempat mereka ke tempat kaum muhajirin. Beritahukan kepada mereka bila mereka mengerjakannya, bahwa mereka mendapatkan hak dan kewajiban yang sama seperti kaum muhajirin lainnya, bila mereka enggan dan lebih memilih tempat mereka, beritahukan pada mereka bahwa mereka seperti kaum badui kalangan muslimin, mereka berkewajiban melaksanakan hukum Allah yang berlaku bagi kaum mu`minin dan mereka tidak mendapatkan fai` dan ghanimah sama sekali kecuali bila mereka berjihad bersama kaum muslimin, bila mereka enggan maka serulah mereka untuk membayar jizyah, bila mereka menerima maka terimalah dari mereka dan tahanlah dirimu (untuk menyerang mereka), bila mereka enggan maka memintalah pertolongan pada Allah kemudian perangilah mereka. Bila kau mengepung penghuni benteng lalu mereka berkeinginan agar engkau membuat jaminan Allah dan nabi-Nya untuk mereka, jangan kalian lakukan tapi buatlah saja jaminanmu, jaminan ayahmu dan jaminan teman-temanmu untuk mereka, karena bila kalian melanggar jaminanmu dan jaminan ayah-ayahmu itu lebih ringan dari pada kalian melanggar jaminan Allah dan Rasul-Nya, bila kau mengepung penghuni benteng lalu mereka menginginkanmu agar engkau memutuskan hukum Allah atas mereka, jangan kau turuti, tapi berilah mereka keputusan dengan hukummu, karena kau tidak tahu apakah kau sesuai dengan hukum Allah tentang mereka ataukah tidak." Berkata ['Alqamah]: lalu aku menceritakana hal itu kepada [Muqatil bin Hayyan] lalu ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Muslim bin Haidlam] dari [An Nu'man bin Muqarrin] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Hadits yang serupa.

【108】

Sunan Ibnu Majah 2850: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Muhammad], keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki']: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang mentaatiku berarti ia taat kepada Allah, dan siapa yang membangkang kepadaku maka ia telah membangkang pada Allah. Dan barang siapa yang mentaati pemimpin maka ia telah mentaatiku dan siap yang membangkang kepada pemimpin maka ia telah membangkang kepadaku."

【109】

Sunan Ibnu Majah 2851: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] dan [Abu Bisyr Bakar bin Khalaf], keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id]: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah]: telah menceritakan kepadaku [Abu At Tayyah] dari [Anas bin Malik], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dengar dan taatlah walaupun yang memimpin kalian adalah seorang budak hitam yang berambut keribo."

【110】

Sunan Ibnu Majah 2852: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah]: telah menceritakan kepada kami [Waki' bin Al Jarah] dari [Syu'bah] dari [Yahya bin Al Hushain] dari [Neneknya Ummu Al Hushain], ia berkata: "Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Apabila kalian diperintah oleh seorang hamba sahaya dari golongan Habasy yang cacat, maka dengarkanlah dan taatlah kepadanya, yaitu selama dia memimpin kalian dengan Al Qur`an."

【111】

Sunan Ibnu Majah 2853: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar]: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu 'Imaran Al Jauni] dari ['Abdullah bin Ash Shamit] dari [Abu Dzar], sesungguhnya ia telah sampai di kawasan Rabdah, pada saat itu telah dilaksanakan shalat dan yang menjadi imam mereka adalah seorang hamba sahaya, maka dikatakan kepadanya: ini Abu Dzar datang, "lalu hamba sahaya itu mundur kebelakang. Namun Abu Dzar berkata: kekasihku shallallahu 'alaihi wa sallam telah berwasiat kepadaku agar aku mendengarkan dan taat sekalipun pemimpinku adalah seorang hamba sahaya dari Habsy yang cacat anggota tubuhnya.'

【112】

Sunan Ibnu Majah 2854: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah]: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun]: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Amru] dari ['Umar bin Al Hakam bin Tsauban] dari [Abu Said Al Khudri], sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus Alqamah bin Mujazir dalam satu rombongan dan aku di dalamnya. Ketika telah sampai di penghujung perang atau di pertengahan jalan, sekelompok bala tentara meminta izin. Rasulullah memberikan izin kepada mereka, lalu pasukan dipimpin oleh Abdullah Hudzafah bin Qais As-Sahmi. Aku termasuk orang yang ikut berperang bersama dengannya. Setelah sampai di pertengahan jalan, sekelompok kaum menyalakan api untuk menghangatkan tubuh atau untuk membuat sesuatu. Abdullah berkata: -untuk sekedar bercanda-: bukankah kalian harus mendengarkan dan taat kepadaku?" Mereka berkata: 'Tentu.' la berkata: 'Tidakkah yang aku perintahkan tentang sesuatu kepada kalian, pasti kalian lakukan? ' Mereka menjawab: 'Tentu.' Abdullah berkata: 'Aku ingin kalian meloncati api ini.' Sekelompok orang berdiri dan saling bersiap-siap. Ketika ia mengira bahwa mereka akan melompat, ia berkata: 'Berhentilah kalian, karena sesungguhnya aku hanya bergurau kepada kalian.' Ketika kami tiba dan mengemukakannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau bersabda: 'Barangsiapa yang memerintahkan kalian untuk bermaksiat kepada Allah, maka janganlah kalian taat kepadanya.'

【113】

Sunan Ibnu Majah 2855: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh]: telah memberitakan kepada kami [Al Laits bin Sa'ad] dari [Ubaidullah bin Umar] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar]: demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lainnya, dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ash Shabbah] dan [Suwaid bin Sa'id], keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Raja` Al Makki] dari [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hendaklah seorang muslim senantiasa taat, baik yang ia sukai atau ia benci, kecuali apabila diperintahkan untuk berbuat maksiat, maka tidak ada kata mendengar dan taat lagi."

【114】

Sunan Ibnu Majah 2856: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa'id]: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sulaim]: demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lainnya, dan telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar]: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin 'Ayyasy], keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin 'Utsman bin Khutsaim] dari [Al Qasim bin 'Abdurrahman bin 'Abdullah bin Mas'ud] dari [Ayahnya] dari [Kakeknya], sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada sekelompok orang yang memimpin urusan kalian setelahku, yaitu orang-orang yang memadamkan Sunnah Nabi dan melakukan bid'ah serta senantiasa mengakhirkan shalat dari waktunya." Aku katakan: 'Wahai Rasulullah! Apabila aku bertemu mereka, apa yang harus aku lakukan? ' Rasulullah bersabda: 'Engkau bertanya kepadaku, apa yang harus engkau lakukan wahai Ibnu Umi Abdu? Tidak ada ketaatan bagi orang yang bermaksiat kepada Allah.'

【115】

Sunan Ibnu Majah 2857: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad]: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [Muhammad bin Ishaq] dan [Yahya bin Sa'id], [Ubaidullah bin Umar] dan [Ibnu 'Ajlan] dari ['Ubadah bin Al Walid bin 'Ubadah bin Ash Shamit] dari [Bapaknya] dari ['Ubadah bin Ash Shamit], ia berkata: "Kami telah membaiatkan diri kepada Rasulullah untuk mendengar dan patuh pada saat yang sulit dan mudah, di saat semangat atau di saat dibenci serta di saat ada kepentingan kita. Selain itu agar kami tidak menolak perintah dari orang yang layak memerintah dan agar kami mengemukakan kebenaran di mana saja berada. Kami tidak takut kepada cacian para pencaci demi hak-hak Allah."

【116】

Sunan Ibnu Majah 2858: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Ammar]: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim]: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abdul Aziz At Tanukhi] dari [Rabi'ah bin Yazid] dari [Abu Idris Al Khaulani] dari [Abu Muslim] berkata: telah menceritakan kepadaku Al Habib Al Amin dan aku memanggilnya Habib tapi dia jugalah yang terpercaya, yaitu [Auf bin Malik Al Asyja'i], ia berkata: "Kami berada di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tujuh, delapan atau sembilan orang. la berkata: 'Bukankah kalian ingin berbai'at pada Rasulullah?! ' Kami membentangkan tangan kami. Seseorang berkata: 'Wahai Rasulullah! Sesungguhnya kami telah membaiat dirimu, maka bagaimana cara berbaiat atas dirimu? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Hendaklah kalian beribadah kepada Allah dan janganlah mempersekutukan-Nya. Dirikanlah shalat lima waktu dan dengarkan serta taati perintah pemimpinmu -beliau mengemukakannya dengan ucapan yang samar- dan janganlah meminta-minta kepada orang lain.' 'Auf berkata: 'Aku sungguh telah melihat sebagian mereka yang cambuknya terjatuh, maka mereka tidak meminta kepada orang lain untuk mengambilkannya.'

【117】

Sunan Ibnu Majah 2859: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad]: telah menceritakan kepada kami [Waki']: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Attab] mantan budak Hurmuz, ia berkata: Aku mendengar [Anas bin Malik], berkata: "Kami telah berbai'at terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, untuk mendengar dan taat kepadanya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Pada sesuatu yang kalian mampu.'

【118】

Sunan Ibnu Majah 2860: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh]: telah memberitakan kepada kami [Al Laits bin Sa'ad] dari [Abu Zubair] dari [Jabir], ia berkata: "Seorang hamba sahaya datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan membaiat dirinya di saat hijrah. Rasulullah tidak merasa bahwa orang tersebut adalah seorang hamba sahaya lalu majikannya tiba dan meminta hamba sahaya tersebut. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Juallah hamba sahaya tersebut kepadaku.' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membelinya dengan dua orang hamba sahaya lainnya yang berkulit hitam. Rasulullah tidak pernah melakukannya lagi kepada siapapun setelah itu, sehingga beliau menanyakan kepadanya apakah dirinya seorang hamba sahaya atau bukan? '

【119】

Sunan Ibnu Majah 2861: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Muhammad] serta [Ahmad bin Sinan], semuanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada tiga orang dimana Allah tidak mau berbicara kepada mereka dan tidak mau melihat mereka di hari kiamat. Mereka tidak dibersihkan dosa-dosanya oleh Allah dan bagi mereka siksa yang amat pedih. Seseorang yang memiliki kelebihan air di padang pasir, tetapi ia tidak mau memberikan kepada Ibnu Sabil, seseorang yang menjual suatu barang setelah Ashar dan ia bersumpah untuk mengambilnya, kemudian ia mempercayainya, padahal kenyataannya tidak demikian. Seseorang yang telah membaiatkan diri kepada seorang pemimpin, tetapi ia tidak membaiatnya, kecuali karena urusan duniawi. Apabila orang tersebut memberikannya, maka ia mematuhinya. Dan apabila ia tidak memberikannya, maka ia tidak mematuhinya."

【120】

Sunan Ibnu Majah 2862: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah]: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [Hasan bin Furat] dari [Ayahnya] dari [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya orang-orang Bani Israil telah dipimpin oleh Nabi-Nabi mereka. Setiap seorang Nabi meninggal dunia, maka pasti ada seorang Nabi yang menggantikannya dan sesungguhnya tidak ada Nabi bagi kalian setelah diriku." Mereka bertanya: 'Apa yang akan terjadi wahai Rasulullah? ' Rasulullah menjawab: 'Akan ada banyak pemimpin.' Mereka bertanya lagi: 'Maka, apa yang harus kami perbuat? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: 'Laksanakan bai'at yang ada, satu persatu, laksanakan sesuatu yang menjadikan kewajiban kalian. Dan Allah akan mempertanyakan sesuatu yang menjadi kewajiban mereka.'

【121】

Sunan Ibnu Majah 2863: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair]: telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid]: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah]: demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lainnya, dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar]: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Adi] dari [Syu'bah] dari [Al A'masy] dari [Abu Wa`il] dari ['Abdullah], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akan ditancapkan pada setiap orang yang melarikan diri dari peperangan berupa bendera di hari kiamat. Dikatakan: ini adalah pengkhianatan si fulan."

【122】

Sunan Ibnu Majah 2864: Telah menceritakan kepada kami [Imran bin Musa Al Laitsi]: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid]: telah memberitakan kepada kami ['Ali bin Zaid bin Jud'an] dari [Abu Nadlrah] dari [Abu Said Al Khudri], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ingatlah, akan ditancapkan bendera di hari kiamat bagi orang yang melarikan diri dari peperangan sesuai dengan pengkhianatannya."

【123】

Sunan Ibnu Majah 2865: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah]: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] bahwa ia mendengar [Muhammad bin Al Munkadir] berkata: Aku mendengar [Umaimah binti Ruqaiqah], ia berkata: "Aku bersama beberapa wanita lain menemui Nabi untuk berbai'at." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada kami: 'Apa yang kalian mampu untuk melaksanakannya. Sesungguhnya aku tidak berjabat tangan dengan kaum wanita.'

【124】

Sunan Ibnu Majah 2866: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin 'Amru bin As Sarh Al Mishri]: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahab], ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab]: telah mengabarkan kepadaku ['Urwah bin Az Zubair] bahwa ['Aisyah], isteri Nabi Shallallahu 'Aalihi Wa Sallam, ia berkata: "Wanita-wanita mukmin apabila mereka melakukan hijrah kepada Rasulullah, maka mereka diuji dengan firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala: 'Wahai Nabi apabila wanita-wanita mukmin datang kepadamu melakukan bai'at.'" Aisyah berkata: 'Barangsiapa yang telah berikrar dari wanita-wanita mukmin tersebut, maka ia telah berikrar dengan ujian tersebut. Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mendengar mereka berikrar dengan ucapan mereka, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Bergegaslah pergi aku telah membai'at kalian.' Tidak, demi Allah! Tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita manapun sama sekali, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membai'at mereka dengan ucapan.' Aisyah berkata: 'Demi Allah! Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah melakukan apa-apa terhadap kaum wanita kecuali apa yang telah diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Telapak tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah menyentuh telapak tangan seorang wanita sama sekali. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada mereka apabila beliau telah membaiat mereka: 'Aku telah membai'at kalian dengan ucapan.'

【125】

Sunan Ibnu Majah 2867: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] dan [Muhammad bin Yahya], keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun]: telah memberitakan kepada kami [Sufyan bin Husain] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id bin Al Musayyab] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa memasukkan kudanya pada dua kuda lainnya (yang sedang berlomba) sedang dirinya tidak merasa yakin bahwa kudanya akan mendahului maka tidaklah mengapa. Dan barangsiapa memasukkan kudanya pada dua kuda lainnya sedang dirinya merasa yakin bahwa kudanya akan menang maka itu adalah judi."

【126】

Sunan Ibnu Majah 2868: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Muhammad]: telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Numair] dari ['Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar], ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mempersiapkan kuda-kuda (untuk berperang), beliau mengirim kuda yang telah siap dari kawasan Al Hafya (suatu kawasan yang jaraknya beberapa mil dari kota Madinah) menuju bukit Tsaniyatil Wada' dan (untuk kuda) yang belum siap, diberangkatkan dari bukit Tsaniyatil Wada menuju masjid Bani Zuraiq.

【127】

Sunan Ibnu Majah 2869: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah]: telah menceritakan kepada kami ['Abdah bin Sulaiman] dari [Muhammad bin 'Amru] dari [Abu Al Hakam] -mantan budak Bani Laits dari [Abu Hurairah], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada perlombaan kecuali perlombaan dengan unta dan kuda."

【128】

Sunan Ibnu Majah 2870: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Sinan] dan [Abu 'Umar], keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman bin Mahdi] dari [Malik bin Anas] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar], ia berkata: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang seseorang bepergian membawa Al Qur'an ke kawasan musuh karena khawatir akan diambil oleh musuh."

【129】

Sunan Ibnu Majah 2871: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh]: telah memberitakan kepada kami [Al Laits bin Sa'ad] dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar], dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia bersabda: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang seseorang bepergian membawa Al Qur'an menuju kawasan musuh karena khawatir akan diambil oleh musuh."

【130】

Sunan Ibnu Majah 2872: Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Abdul `A'la]: telah menceritakan kepada kami [Ayyub bin Suwaid] dari [Yunus bin Yazid] dari [Ibnu Syihab] dari [Sa'id bin Al Musayyab] bahwa [Jubair bin Muth'im] mengabarinya, sesungguhnya ia dan 'Utsman bin Affan datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di mana keduanya berbicara tentang pembagian seperlima dari harta rampasan perang Khaibar kepada Bani Hasyim dan Bani Al Muththalib, keduanya berkata: "Engkau telah memberi bagian kepada saudara-saudara kami dari Bani Hasyim dan Bani Muththalib sedangkan kami masih satu kerabat." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sesungguhnya aku melihat Bani Hasyim dan Bani Muththalib sebagai satu kesatuan.'