7. Adzan

【1】

Sunan Nasa'i 622: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Isma'il] dan [Ibrahim bin Al-Hasan] mereka berdua berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dia berkata: [Ibnu Juraij] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Nafi'] dari ['Abdullah bin 'Umar] dia berkata: "Ketika kaum muslim datang ke Madinah, mereka berkumpul lalu tiba waktu shalat dan tidak ada orang yang menyeru kepadanya. Ketika mereka berbincang-bincang tentang perkara tersebut, sebagian dari mereka berkata: 'Bunyikan loceng seperti locengnya orang Nasrani.' Sebagian lain berkata: 'Bunyikan terompet seperti terompetnya orang Yahudi.' Kemudian Umar Radliyallahu'anhu berkata: 'Mengapa kalian tidak menyuruh seseorang agar menyeru kepada shalat?' Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Wahai Bilal! Bangunlah dan serukan untuk shalat.'"

【2】

Sunan Nasa'i 623: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul Wahhab] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Anas] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan Bilal untuk menggenapkan adzan dan mengganjilkan iqamah."

【3】

Sunan Nasa'i 624: Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin 'Ali] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ja'far] dari [Abu Al-Mutsanna] dari [Ibnu 'Umar] dia berkata: "Dahulu adzan pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dua kali-dua kali, sedangkan iqamah sekali-sekali, kecuali ucapan: 'Qadqaamatish-shalah, qad qaamatish-shalah.'"

【4】

Sunan Nasa'i 625: Telah mengabarkan kepada kami [Bisyr bin Mu'adz] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin 'Abdul 'Aziz bin 'Abdul Malik bin Abu Mahdzurah] dia berkata: Bapakku ['Abdul 'Aziz] dan Kakekku ['Abdul Malik] telah menceritakan kepadaku, dari [Abu Mahdzurah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendudukkannya kemudian menyampaikan Adzan kepadanya kalimat demi kalimat. Ibrahim berkata: "Ini seperti adzan kita." Kemudian aku berkata: "Ulangi kepadaku!" Beliau bersabda: "Allahu Akbar Allahu Akbar (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar), Asyhadu An Laa llaaha Illallah -dua kali- (Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah), Asyhadu Anna Muhammadar Rasuulullah -dua kali-, (Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah). kemudian beliau mengucapkan suara yang tidak seperti tadi, yang bisa di dengar oleh orang-orang di sekitarnya: "Asyhadu An laa Ilaaha Illallah -dua kali-, Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah -dua kali-, Hayya 'Alash Shalaah -dua kali-, Hayya 'Alal Falaah -dua kali-, Allahu Akbar Allahu Akbar, Laa Ilaaha Illallah."

【5】

Sunan Nasa'i 626: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: telah memberitakan kepada kami ['Abdullah] dari [Hammam bin Yahya] dari ['Amir bin 'Abdul Wahid] telah menceritakan kepada kami [Makhul] dari ['Abdullah bin Muhairiz] dari [Abu Mahdzurah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Adzan itu terdiri dari sembilan belas kalimat. Dan Iqamah terdiri dari tujuh belas kalimat." Kemudian Abu Mahdzurah menghitungnya sembilan belas kalimat dan tujuh belas kalimat.

【6】

Sunan Nasa'i 627: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari ['Amir 'Al Ahwal] dari [Makhul] dari ['Abdullah bin Muhairiz] dari [Abu Mahdzurah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan adzan kepadaku, beliau bersabda: "ALLAHU AKBAR ALLAAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar). ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH, (Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah). ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAH (Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah)." Kemudian beliau mengulangi dan berkata: "ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH, (Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembahj kecuali Allah. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah). ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAH (Aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.) HAYYA 'ALASH SHALAAH, HAYYA 'ALASH SHALAAH (Mari mengerjakan shalat, mari mengerjakan shalat), HAYYA 'ALAL FALAAH, HAYYA 'ALAL FALAAH, (Mari mencapai kebahagiaan, mari mencapai kebahagiaan). ALLAAHU AKBAR ALLAAHU AKBAR (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar). LAA ILAAHA ILLALLAAH (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah).""

【7】

Sunan Nasa'i 628: Telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Al-Hasan] dan [Yusuf bin Sa'id] -dan lafazh ini baginya- mereka berdua berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dari [Ibnu Juraij] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin 'Abdul Malik bin Abu Mahdzurah] bahwasanya ['Abdullah bin Muhairiz] mengabarkan kepadanya -dia dulu adalah anak yatim yang diasuh oleh Abu Mahdzurah hingga dia menyiapkannya pergi ke Syam- dia berkata: "Aku pernah berkata kepada Abu Mahdzurah: 'Aku akan pergi ke Syam dan aku khawatir akan ditanya tentang permintaan izin kepadamu.'" Lalu dia mengabarkan bahwa [Abu Mahdzurah] pernah berkata: 'Aku keluar bersama sebagian orang dan saat itu kami berada di jalan Hunain -jalan pulangnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari Hunain- kami berjumpa dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada sebagian jalan. Lalu muadzin Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengumandangkan adzan untuk shalat di sisi beliau. Kami mendengar suara muadzin dan kami berpaling darinya. Kami masih terus bercerita dan mengejeknya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendengar suara lalu mengirim seseorang kepada kami hingga kami berdiri di hadapan beliau, lalu beliau bersabda: 'Siapakah yang suaranya kudengar sangat keras?' Orang-orang menunjuk kepadaku, dan mereka memang benar. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh semua orang pergi sedangkan beliau menahanku, kemudian beliau bersabda: 'Bangkit dan adzanlah untuk shalat'. Akupun bangun dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sendiri yang menuntunku untuk adzan. beliau berkata: 'Katakanlah: "ALLAAHU AKBAR ALLAAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar), ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH, (Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah), ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH (Aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah). Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ulangi dan panjangkan suaramu". Kemudian beliau bersabda: 'Katakanlah: "ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH, (Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah). ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADUR RASUULULLAAH (Aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah). HAYYA 'ALASH SHALAAH, HAYYA 'ALASH SHALAAH (Mari mengerjakan shalat, mari mengerjakan shalat), HAYYA 'ALAL FALAAH, HAYYA 'ALAL FALAAH, (Mari mencapai kebahagiaan, mari mencapai kebahagiaan). ALLAHU AKBAR ALLAAHU AKBAR (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar). LAA ILAAHA ILLALLAAH (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah). Setelah adzan, beliau memanggilku dan memberikan sebuah kantong berisi perak, maka aku berkata: 'Wahai Rasulullah, perintahkan aku untuk adzan di Makkah. Beliau menjawab: 'Aku perintahkan kamu untuk itu.' Kemudian aku datang ke Attab bin Usaid -pegawai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Makkah- lalu aku mengumandangkan adzan untuk shalat berjama'ah sesuai perintah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【8】

Sunan Nasa'i 629: Telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Al-Hasan] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dari [Ibnu Juraij] dari ['Utsman bin As Saib] dia berkata: [Bapakku] dan [Ummu 'Abdul Malik bin Abu Mahdzurah] telah mengabarkan kepadaku dari [Abu Mahdzurah] dia berkata: "Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dari Hunain, aku orang yang kesepuluh dari sepuluh orang Quraisy yang pergi mencari mereka (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabat). Kami mendengar mereka mengumandangkan adzan untuk shalat, maka kami mulai ikut adzan sebagai ejekan kepada mereka. Oleh karena itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Aku mendengar seseorang yang merdu suaranya di antara mereka mengumandangkan adzan.' beliau mengutus seseorang kepada kami, lalu kamipun mengumandangkan adzan satu persatu dan aku orang yang terakhir. Ketika mendengarku mengumandangkan adzan beliau berkata: 'Kemari!' Beliau mempersilakanku duduk di depannya dan mengusap ujung rambutku, serta mendoakan keberkahan untukku -sampai tiga kali- kemudian berkata: 'Pergilah dan kumandangkan adzan di Masjidil Haram." Aku berkata: 'Bagaimana caranya wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?' Lalu beliau mengajariku sebagaimana yang kalian ucapkan saat adzan sekarang: "ALLAAHU AKBAR ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR ALLAAHU AKBAR (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar). ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH, (Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah) ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAH (Aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah). ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH (Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah), ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAH (Aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah), HAYYA 'ALASH SHALAAH, HAYYA 'ALASH SHALAAH (Mari mengerjakan shalat, mari mengerjakan shalat), HAYYA 'ALAL FALAAH, HAYYA 'ALAL FALAAH (Mari mencapai kebahagiaan, mari mencapai kebahagiaan), ASH SHALAATU KHAIRUM MINAN NAUM (Shalat itu lebih baik daripada tidur) -pada adzan pertama saat shalat Subuh-" dia berkata: "Beliau mengajari iqamah dua kali: ALLAAHU AKBAR ALLAAHU AKBAR (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar) ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH, (Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah), ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAH, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAH (Aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah), HAYYA 'ALASH SHALAAH, HAYYA 'ALASH SHALAAH (Mari mengerjakan shalat, mari mengerjakan shalat), HAYYA 'ALAL FALAAH, HAYYA 'ALAL FALAAH, (Mari mencapai kebahagiaan, mari mencapai kebahagiaan), QAD QAAMATISH SHALAAH, QAD QAAMATISH SHALAAH (Shalat telah siap ditegakkan, shalat telah siap ditegakkan), ALLAAHU AKBAR ALLAAHU AKBAR (Allah Maha Besar Allah Maha Besar), LAA ILAAHA ILLALLAAH, (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah)." Abu Juraij berkata: Telah mengabarkan kepada ku 'Utsman, dia mengabarkan ini semua dari bapaknya dan dari Ummu 'Abdul Malik bin Abu Mahdzurah, dan mereka berdua mendengar itu dari Abu Mahdzurah.

【9】

Sunan Nasa'i 630: Telah mengabarkan kepada kami [Hajib bin Sulaiman] dari [Waki'] dari [Sufyan] dari [Khalid Al Hadzdza'] dari [Abu Qilabah] dari [Malik bin Al Huwairits] dia berkata: "Aku dan anak pamanku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." -dalam kesempatan lain dia berkata: "Aku dan kawanku datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."- lalu beliau bersabda: "Jika kalian berdua bepergian, maka kumandangkanlah adzan dan iqamah, dan hendaklah yang paling besar (tua) menjadi imam."

【10】

Sunan Nasa'i 631: Telah mengabarkan kepadaku [Ziyad bin Ayyub] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Abu Qibalah] dari [Malik bin Al Huwairits] dia berkata: "Kami datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan kami pemuda yang sebaya. Kami tinggal bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selama dua puluh malam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah seorang yang sangat penyayang dan sangat lembut. Beliau mengira kalau kami merindukan keluarga kami, maka beliau bertanya tentang keluarga kami yang ditinggalkan. Kami pun memberitahukannya, lalu beliau bersabda: "Pulanglah ke keluarga kalian, Tinggallah bersama mereka dan ajari mereka serta perintahkan mereka untuk shalat. Jika telah datang waktu shalat, maka hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan, dan yang paling tua menjadi imam.'"

【11】

Sunan Nasa'i 632: Telah mengabarkan kepadaku [Ibrahim bin Ya'qub] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari ['Amr bin Salamah]. Abu Qilabah berkata kepada Ayyub: "Dia (Amr bin Salamah) masih hidup apakah kamu tidak menemuinya?" Ayyub berkata: maka aku menemuinya, dan bertanya kepadanya. Lalu dia berkata: "Setelah penakluklan (Fathu) Makkah, setiap kabilah bergegas memeluk Islam. [Ayahku] mengajak kaumnya masuk Islam. Ketika dia datang kami menyambutnya, dia berkata: "Demi Allah, aku datang dari sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membawa kebenaran kepada kalian, beliau bersabda: "Shalatlah kalian begini pada waktu tertentu dan shalat tertentu pada waktu tertentu pula. Bila telah tiba waktu shalat, maka hendaklah salah seorang dari kalian adzan, lalu yang paling banyak hapalan Al Qur'annya menjadi imam bagi kalian."

【12】

Sunan Nasa'i 633: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari ['Abdullah bin Dinar] dari [Ibnu 'Umar] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bilal mengumandangkan adzan pada malam hari, maka makan dan minumlah, hingga Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan adzan."

【13】

Sunan Nasa'i 634: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al-Laits] dari [Ibnu Syihab] dari [Salim] dari [Bapaknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bilal mengumandangkan adzan pada malam hari, maka makan dan minumlah, hingga kalian mendengar adzan Ibnu Ummi Maktum."

【14】

Sunan Nasa'i 635: Telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hafsh] dari ['Ubaidullah] dari [Al-Qasim] dari ['Aisyah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika Bilal mengumandangkan adzan, maka makan dan minumlah hingga Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan adzan." Aisyah berkata: "Diantara keduanya selalu bergantian. Bila satunya turun maka yang lain naik. dan sebaliknya."

【15】

Sunan Nasa'i 636: Telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] dari [Husyaim] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Manshur] dari [Khubaib bin 'Abdurrahman] dari bibinya [Unaisah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan adzan, maka makan dan minumlah. Jika Bilal mengumandangkan adzan, maka jangan makan dan minum."

【16】

Sunan Nasa'i 637: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Al Mu'tamir bin Sulaiman] dari [Bapaknya] dari [Abu 'Utsman] dari [Ibnu Mas'ud] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bilal adzan pada malam hari untuk membangunkan orang yang tidur dan agar orang yang shalat Qiyamullail kembali (istirahat) dan bukan untuk dikatakan begini -yakni panggilan pada waktu Subuh-."

【17】

Sunan Nasa'i 638: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Humaid] dari [Anas]: "Ada seorang laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang waktu shalat Subuh. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh Bilal untuk adzan ketika terbit Fajar. Besoknya Beliau mengakhirkan shalat Subuh sampai agak terang, dan menyuruh Bilal untuk adzan lalu iqamah lantas shalat. Kemudian Beliau bersabda: 'Inilah waktu shalat Subuh.'"

【18】

Sunan Nasa'i 639: Telah mengabarkan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Aun bin Abu Juhaifah] dari [Bapaknya], dia berkata: "Aku datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu Bilal keluar dan adzan. Dia (Bilal) memiringkan badannya ke kanan dan ke kiri."

【19】

Sunan Nasa'i 640: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibnul Qasim] dari [Malik] dia berkata: telah menceritakan kepadaku ['Abdurrahman bin 'Abdullah bin 'Abdurrahman bin Abu Sha'sha' ah Al-Anshari Al-Mazini] dari [Bapaknya] bahwasanya dia mengabarkan kepadanya bahwasanya [Abu Sa'id Al-Khudri] berkata kepadanya: "Aku melihatmu suka kepada kambing dan gurun. Jika kamu sedang berada di rombongan kambing atau gurun, maka kumandangkan adzan untuk shalat dan keraskan suaramu. Sesungguhnya tidaklah jangkauan suara adzan tersebut bisa didengar oleh jin, manusia, dan sesuatu apapun melainkan (mereka) akan menjadi saksi baginya pada hari Kiamat." Abu Sa'id Al Khudri berkata: "Aku mendengarnya dari Rasululullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【20】

Sunan Nasa'i 641: Telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Mas'ud] dan [Muhammad bin 'Abdul A'la] mereka berdua berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Musa bin Abu 'Utsman] dari [Abu Yahya] dari [Abu Hurairah] dia mendengar dari lisan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Muadzin akan diampuni dosanya sepanjang suara adzannya dan semua yang basah maupun yang kering akan menjadi saksi baginya."

【21】

Sunan Nasa'i 642: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al-Mutsanna] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] dia berkata: [Bapakku] telah menceritakan kepadaku dari [Qatadah] dari [Abu Ishaq Al-Kufi] dari [Al-Barra' bin 'Azib] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah dan para malaikat mendoakan (orang-orang) yang berada di shaf terdepan. Seorang muadzin akan diampuni sepanjang suaranya dan dibenarkan oleh yang mendengarnya dari semua yang basah dan kering, dan dia mendapat pahala seperti pahala orang yang ikut shalat bersamanya."

【22】

Sunan Nasa'i 643: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: telah memberitakan kepada kami ['Abdullah] dari [Sufyan] dari [Abu Ja'far] dari [Abu Salman] dari [Abu Mahdzurah] dia berkata: "Aku pernah adzan untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan aku mengucapkan (kalimat) pada adzan Fajar pertama: HAYYA 'ALAL FALAAH (mari menggapai kebahagiaan) ASH SHALAATU KHAIRUM MINANNAUM (shalat lebih baik dari pada tidur), ASHSHALATU KHAIRUM MINANNAUM (shalat lebih baik dari pada tidur), ALLAAHU AKBAR (Allah Maha Besar), ALLAAHU AKBAR (Allah Maha Besar), LAA ILAAHA ILLALLAAH (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah)." Telah mengkabarkan kepada kami [Amr bin Ali] dia berkata: Telah menceritkan kepada kami [Yahya] dan [Abdurrahman] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dengan sanad yang serupa. Abu Abdurrahman berkata: "Tapi bukan dari Abu Ja'far Al Farra."

【23】

Sunan Nasa'i 644: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ma'dan bin 'Isa] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin A'yan] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Bilal] dia berkata: "Lafazh adzan yang terakir adalah: ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR (Allah Maha Besar. Allah Maha Besar), LAA ILAAHA ILLALLAAH (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah)."

【24】

Sunan Nasa'i 645: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid] dia berkata: telah memberitakan kepada kami ['Abdullah] dari [Sufyan] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dia berkata: "Lafazh adzan yang terakir adalah: ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR (Allah Maha Besar. Allah Maha Besar), LAA ILAAHA ILLALLAAH (Tidak ada tuhan (yang berhak disembah kecuali Allah)." Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid] dia berkata: telah memberitakan kepada kami ['Abdullah] dari [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] yang semisal itu.

【25】

Sunan Nasa'i 646: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdullah] dari [Yunus bin Abu Ishaq] dari [Muharib bin Ditsar] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Al Aswad bin Yazid] dari [Abu Mahdzurah]: "Sesungguhnya lafazh adzan yang terakir adalah: LAA ILAAHA ILLALLAAH (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah)."

【26】

Sunan Nasa'i 647: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amr bin Dinar] dari ['Amr bin Aus] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [seorang laki-laki] dari Tsaqif bahwasanya dia mendengar muadzin Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada malam turun hujan dalam suatu perjalanan berkata: "HAYYA 'ALASH SHALAAH (Mari menuju shalat), HAYYA 'ALAL FALAAH (Mari menggapai kebahagiaan), SHALLU FII RIHAALIKUM (Shalatlah kalian di tempat-tempat kalian)."

【27】

Sunan Nasa'i 648: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Nafi'] bahwasanya [Ibnu 'Umar] pernah adzan untuk shalat pada malam yang sangat dingin dan berangin, dia berkata: "Hendaklah kalian shalat di rumah. Dulu bila malam sangat dingin dan turun hujan, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh muadzin untuk mengucapkan: "Shallu fii Rihaalikum (Hendaklah kalian shalat di rumah).""

【28】

Sunan Nasa'i 649: Telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Harun] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Isma'il] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Ja'far bin Muhammad] dari [bapaknya] bahwasanya [Jabir bin 'Abdullah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berjalan hingga ke Arafah, dan beliau mendapati kemah telah didirikan untuknya di Namirah, maka beliau singgah sampai saatnya matahari condong ke barat. Lantas beliau mempersiapkan untanya untuk segera berangkat. Sesampainya di Bathn Al Wadi beliau berkhutbah di hadapan manusia, lalu Bilal mengumandangkan adzan dan melakukan iqamah. lalu shalat Zhuhur, kemudian melakukan iqamah lagi dan mengerjakan shalat 'Ashar, dan beliau tidak mengerjakan shalat apapun diantara keduanva."

【29】

Sunan Nasa'i 650: Telah mengabarkan kepadaku [Ibrahim bin Harun] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Isma'il] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Muhammad] dari [bapaknya] bahwasanya [Jabir bin 'Abdullah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berangkat hingga ke Muzdalifah, lalu shalat Maghrib dan 'Isya dengan satu kali adzan dan dua iqamah tanpa ada shalat apapun di antara keduanya."

【30】

Sunan Nasa'i 651: Telah mengabarkan kepada kami ['Ali bin Hujr] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Syarik] dari [Salamah bin Kuhail] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu 'Umar], dia (Sa'id bin Jubair) berkata: "Kami bersamanya (Ibnu 'Umar) di Muzdalifah, kemudian dia mengumandangkan adzan lalu iqamah dan shalat Maghrib bersama kami, lalu dia berkata: 'Shalat!' Maka dia pun shalat 'Isya dua rakaat bersama kami." Aku bertanya kepada Ibnu Umar: "Shalat apa ini?" Dia menjawab: "Beginilah dahulu kami shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di tempat ini."

【31】

Sunan Nasa'i 652: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdurrahman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dan [Salamah bin Kuhail] dari [Sa'id bin Jubair] bahwasanya Dia Shalat Maghrib dan 'Isya di Muzdalifah dengan satu iqamah. Kemudian dia berkata: dari [Ibnu Umar] bahwa dia mengerjakan seperti itu juga. Dan Ibnu Umar berkata: Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga melakukan seperti itu.

【32】

Sunan Nasa'i 653: Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin 'Ali] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Ishaq] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu 'Umar] bahwa dia shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Muzdalifah dengan satu Iqamah.

【33】

Sunan Nasa'i 654: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dari [Waki'] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi'b] dari [Az-Zuhri] dari [Salim] dari [Bapaknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjama' antara dua shalat di Muzdalifah, beliau mengerjakan setiap shalat dengan iqamah tanpa ada shalat sunah baik sebelum maupun sesudahnya.

【34】

Sunan Nasa'i 655: Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin 'Ali] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi'b] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu Sa'id] dari ['Abdurrahman bin Abu Sa'id] dari [Bapaknya] dia berkata: "Orang-orang musyrik menyibukkan kami dari shalat Dhuhur saat perang Khandaq hingga matahari terbenam, kejadian ini sebelum turunnya ayat tentang perang, maka Allah Azza wa Jalla menurunkan firman-Nya: {Dan Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan} (Al Ahzab: 26). Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan Bilal mengumandangkan iqamah untuk shalat Dhuhur, lantas beliau shalat Dhuhur sebagaimana beliau shalat pada waktunya. Kemudian iqamah untuk shalat 'Ashar dan beliau mengerjakan shalat 'Ashar sebagaimana beliau mengerjakan shalat 'Ashar pada waktunya. Setelah itu adzan Maghrib lalu shalat Maghrib sebagaimana shalat Maghrib pada waktunya."

【35】

Sunan Nasa'i 656: Telah mengabarkan kepada kami [Hannad] dari [Husyaim] dari [Abu Az Zubair] dari [Nafi' bin Jubair] dari [Abu 'Ubaidah] dia berkata: ['Abdullah] berkata: "Orang-orang musyrik telah menyibukkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dari empat waktu shalat saat perang Khandaq. Beliau menyuruh Bilal adzan dan melakukan iqamah, lantas beliau shalat Dhuhur. Kemudian melaksanakan iqamah lagi dan beliau segera shalat 'Ashar. Kemudian iqamah lagi, lalu beliau shalat Maghrib, dan terakhir ia melakukan iqamah lagi kemudian shalat 'Isya."

【36】

Sunan Nasa'i 657: Telah mengabarkan kepada kami [Al Qasim bin Zakaria bin Dinar] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Husain bin 'Ali] dari [Zaidah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu 'Arubah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hisyam] bahwasanya [Abu Az Zubair Al Makki] menceritakan kepada mereka dari [Nafi' bin Jubair] bahwasanya [Abu 'Ubaidah bin 'Abdullah bin Mas'ud] menceritakan kepada mereka bahwasanya ['Abdullah bin Mas'ud] berkata: "Kami dalam suatu peperangan, sehingga orang-orang Musyrik menghalangi kami dari melaksanakan Shalat zhuhur, 'Ashar, Maghrib, dan 'Isya. Tatkala orang-orang Musyrik telah pergi, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh Mu'adzin untuk adzan dan melakukan iqamah untuk shalat Zhuhur, lalu kami shalat. Kemudian melaksanakan iqamah lagi untuk shalat 'Ashar, lalu kami shalat Ashar. Kemudian iqamah lagi untuk shalat Maghrib, lalu kami shalat Maghrib dan terakhir dia melakukan iqamah lagi untuk shalat 'Isya, dan kamipun shalat 'Isya. Kemudian beliau berkeliling diantara kami dan bersabda: 'Di muka bumi ini tidak ada sekelompok manusia yang mengingat Allah Azza wa Jalla selain kalian.'"

【37】

Sunan Nasa'i 658: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al-Laits] dari [Yazid bin Abu Habib] bahwasanya [Suwaid bin Qais] menceritakan kepadanya dari [Mu'awiyah bin Hudaij] bahwa pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat lalu salam, dan ada satu rakaat yang ketinggalan. Ada seorang laki-laki yang mengetahuinya, maka dia berkata: "Wahai Rasulullah, engkau lupa satu rakaat" Beliau kemudian segera masuk masjid dan memerintahkan Bilal untuk iqamah, lalu beliau shalat satu rakaat dengan orang-orang. Kemudian hal ini aku kabarkan kepada orang-orang, maka mereka berkata kepadaku: "Apakah kamu tahu siapa laki-laki tersebut?" Aku menjawab: "Tidak, kecuali jika aku melihatnya." Lalu dia lewat di depanku, maka segera kukatakan: "Inilah orangnya" Mereka (para sahabat) berkata: "Ini adalah Thalhah bin Ubaidillah."

【38】

Sunan Nasa'i 659: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Manshur] dia berkata: telah memberitakan kepada kami ['Abdurrahman] dari [Syu'bah] dari [Al Hakim] dari [Ibnu Abu Laila] dari ['Abdullah bin Rubai'ah], bahwa Dia pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan, lalu beliau mendengar suara seorang laki-Iaki sedang adzan, maka beliau mengucapkan seperti yang dia kumandangkan, kemudian bersabda: "Ini Adzannya pengembala kambing atau seorang laki-laki yang jauh dari istrinya." Lalu mereka melihatnya, ternyata dia seorang pengembala kambing.

【39】

Sunan Nasa'i 660: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari ['Amr bin Al-Harits] bahwasanya [Abu 'Usysyanah Al-Ma'afiri] menceritakan kepadanya dari ['Uqbah bin 'Amir] dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Rabbrnu kagum kepada seorang pengembala kambing yang berada di puncak gunung, dia mengumandangkan adzan untuk shalal lalu dia shalat, maka Allah Azza wa Jalla berfirman: "Lihatlah kepada hamba-Ku ini, dia mengumandangkan adzan dan iqamah lalu shalat karena takut kepada-Ku. Aku telah mengampuni hamba-Ku ini dan memasukkannya ke surga.""

【40】

Sunan Nasa'i 661: Telah mengabarkan kepada kami ['Ali bin Hujr] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Isma'il] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin 'Ali bin Yahya bin Khallad bin Rifa'ah bin Rafi' Az Zuraqi] dari [Bapaknya] dari [Kakeknya] dari [Rifa'ah bin Rafi'] bahwa: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersama kita dan beliau duduk di shaf shalat..." (Al hadis)

【41】

Sunan Nasa'i 662: Telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah bin Muhammad bin Tamim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dari [Syu'bah] dia berkata: aku mendengar [Abu Ja'far] -mu'adzin masjid Al 'Uryan- dari [Abu Al Mutsanna] -mu'adzin masjid jami'- dia berkata: "Aku pernah bertanya kepada [Ibnu 'Umar] tentang adzan, lalu beliau menjawab: 'Adzan pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah dua kali-dua kali dan iqamah sekali-sekali, kecuali ketika mengucapkan: "Qad qaamatish shalah" diucapkannya dua kali. Ketika kami mendengar 'Qad qaamatish-shalah" kami telah berwudhu, kemudian keluar untuk shalat.'"

【42】

Sunan Nasa'i 663: Telah mengabarkan kepada kami ['Ali bin Hujr] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Isma'il] dari [Khalid Al Hadza'i] dari [Abu Qilabah] dari [Malik bin Al-Huwairits] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku dan temanku: "Jika telah tiba waktu shalat, maka adzanlah lalu lakukanlah iqamah, kemudian hendaklah salah seorang dari kalian menjadi imam."

【43】

Sunan Nasa'i 664: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Abu Az-Zinad] dari [Al-A'raj] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila adzan dikumandangkan, maka setan kabur sambil kentut hingga ia tidak mendengar suara adzan. Jika adzan telah selesai, maka setan datang lagi. Ketika iqamah dikumandangkan, maka setan kabur lagi. Dan saat iqamah selesai, maka setan kembali lagi. Sehingga setan ini masuk ke benak seseorang dan berkata: 'Ingat ini, ingat itu' terhadap hal-hal yang tadinya ia lupakan. Sampai seseorang tidak tahu berapa jumlah raka'at yang telah ia kerjakan."

【44】

Sunan Nasa'i 665: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Sumayyi] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seandainya manusia mengetahui apa yang ada didalam adzan dan shaf pertama kemudian mereka tidak mendapatkannya kecuali dengan mengundi, maka mereka pasti akan mengundinya. Seandainya manusia mengetahui apa yang ada didalam menyegerakan shalat, maka mereka pasti akan berlomba untuk mendapatkannya. Seandainya manusia mengetahui apa yang ada didalam shalat 'Isya dan shalat Subuh, maka mereka pasti akan mendatanginya walaupun dengan merangkak."

【45】

Sunan Nasa'i 666: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Sulaiman] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Affan] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Al-Jurairi] dari [Abu Al-'Alaa] dari [Mutharrif] dari ['Utsman bin Abul 'Ash] dia berkata: "Aku berkata: 'Wahai Rasulullah, jadikanlah aku sebagai imam kaumku?' Rasulullah menjawab: 'Kamu imam mereka dan perhatikan orang yang paling lemah serta jangan menjadikan muadzin yang mengambil upah dari adzannya.'"

【46】

Sunan Nasa'i 667: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Az Zuhri] dari ['Atha bin Yazid] dari [Abu Sa'id Al Khudri] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh muadzin."

【47】

Sunan Nasa'i 668: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] dari ['Amr bin Al Harits] bahwasanya [Bukair bin Al Asyajji] menceritakan kepadanya bahwasanya ['Ali bin Khalid Az Zuraqi] menceritakan kepadanya bahwasanya [An Nadhr bin Sufyan] menceritakan kepadanya sesungguhnya dia mendengar [Abu Hurairah] berkata: "Suatu ketika kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu bangkitlah Bilal untuk adzan. Setelah selesai adzan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Barangsiapa mengucapkan seperti yang dikumandangkan oleh muadzin dengan yakin, maka dia masuk surga.'"

【48】

Sunan Nasa'i 669: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] telah memberitakan kepada kami ['Abdullah bin Al Mubarak] dari [Mujammi' bin Yahya Al Anshari] dia berkata: "Aku pernah duduk di sisi [Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif] lalu seorang muadzin mengumandangkan adzan, ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar'), maka dia bertakbir dua kali. Muadzin meneruskan adzannya, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH ('Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah'), dia ikut mengucapkan syahadat dua kali. Muadzin melanjutkan, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH (Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah'), dia ikut mengucapkan syahadat dua kali, kemudian berkata: "Beginilah [Mu'awiyah bin Abu Sufyan] bercerita kepadaku dari sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang hal ini.'" Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Qudamah] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Mis'ar] dari [Mujammi'] dari [Abu Umamah bin Sahl] dia berkata: aku mendengar [Mu'awiyah radliyallahu 'anhu] berkata: "Aku mendengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau mendengar Mua'adzin, beliau mengucapkan sebagaimana yang muadzin ucapkan."

【49】

Sunan Nasa'i 670: Telah mengabarkan kepada kami [Mujahid bin Musa] dan [Ibrahim bin Al Hasan Al Miqsami] mereka berdua berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dia berkata: [Ibnu Juraij], telah mengabarkan kepadaku ['Amr bin Yahya] bahwasanya ['Isa bin 'Umar] mengabarkan kepadanya dari ['Abdullah bin 'Alqamah bin Waqqash] dari ['Alqamah bin Waqqash] dia berkata: "Aku pemah berada di sisi [Muawiyah] ketika muadzinnya mengumandangkan adzan, dan ternyata Muawiyah mengucapkan sebagaimana yang diucapkan oleh muadzin. Tatkala muadzin mengucapkan `Hayya 'alash shalaah' (Mari menuju sholat) dia mengucapkan: 'Laa haula walaa quwwata illaa billaah' (Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah) dan ketika sampai ke lafazh, 'Hayya 'alal falaah' (Mari menuju kebahagiaan) dia juga mengucapkan: 'Laa haula walaa quwwata illaa billaah' (Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah). Setelah itu beliau mengucapkan seperti ucapan yang dikumandangkan oleh muadzin. Lantas dia berkata: 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan seperti itu.'"

【50】

Sunan Nasa'i 671: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid] dia berkata: telah memberitakan kepada kami ['Abdullah] dari [Haiwah bin Syuraih] bahwasanya [Ka'b bin 'Alqamah] mendengar ['Abdurrahman bin Jubair] -bekas budak Nafi' bin 'Amr Al-Qurasyi- menceritakan bahwasanya dia mendengar ['Abdullah bin 'Amr] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kalian mendengar suara muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh dia, lalu bacalah shalawat atasku. Barangsiapa bershalawat atasku sekali saja, maka Allah akan bershalawat (mendoakan kesejahteraan) kepadanya sepuluh kali. Kemudian mintalah wasilah kepada Allah untukku, karena wasilah adalah suatu kedudukan di surga yang tidak patut (mendapatnya) kecuali seorang hamba dari hamba-hamba Allah. Aku sangat berharap menjadi orang yang patut tersebut, dan barangsiapa memintakan wasilah untukku maka dia berhak mendapat syafaat."

【51】

Sunan Nasa'i 672: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Al-Laits] dari [Al-Hakim bin 'Abdullah] dari ['Amir bin Sa'd] dari [Sa'ad bin Abu Waqqash] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa setelah mendengar adzan mengucapkan doa: `Aku bersaksi bahwa tiada Dzat yang berhak diibadahi selain Allah, tanpa sekutu bagi-Nya. Aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Aku rela Allah sebagai Tuhan, Muhammad sebagai Rasul, dan Islam sebagai agama.' maka dosa-dosanya akan diampuni."

【52】

Sunan Nasa'i 673: Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin Manshur] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Ali bin 'Ayyasy] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'aib] dari [Muhammad bin Al-Munkadir] dari [Jabir] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa ketika mendengar adzan ia mengucapkan doa: `Ya Allah, Rabb Yang Memiliki seruan yang sempurna ini dan shalat yang ditegakkan, berikanlah kepada Muhammad wasilah dan fadhilah (keutamaan). Bangkitkanlah beliau pada kedudukan yang mulia sebagaimana telah Engkau janjikan.' maka ia pasti mendapat syafaatku pada hari Kiamat."

【53】

Sunan Nasa'i 674: Telah mengabarkan kepada kami ['Ubaidullah bin Sa'id] dari [Yahya] dari [Kahmas] dia berkata: telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Buraidah] dari ['Abdullah bin Mughaffal] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Diantara dua adzan ada shalat, diantara dua adzan ada shalat, diantara dua adzan ada Shalat, bagi Yang menghendaki."

【54】

Sunan Nasa'i 675: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Abu 'Amir] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Amr bin 'Amir Al-Anshari] dari [Anas bin Malik] dia berkata: "Bila muadzin telah mengumandangkan adzan, maka para sahabat segera bangkit mendekati tiang-tiang (masjid) dan shalat hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dan mereka masih dalam keadaan demikian. Mereka shalat sebelum Maghrib, dan sebelumnya tidak ada shalat diantara adzan dan iqamah sesuatupun jua."

【55】

Sunan Nasa'i 676: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Manshur] dari [Sufyan] dari ['Umar bin Sa'id] dari [Asy'ats bin Abu Asy Sya'tsa'] dari [Bapaknya] dia berkata: "Aku melihat Abu Hurairah, kemudian seorang laki-laki berjalan di masjid setelah adzan hingga dia keluar dari masjid. Lalu [Abu Hurairah] berkata: 'Orang ini telah melakukan perbuatan maksiat terhadap Abu Al Qasim shallallahu 'alaihi wa sallam.'"

【56】

Sunan Nasa'i 677: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin 'Utsman bin Hakim] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin 'Aun] dari [Abu 'Umais] dia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abu Shakhrah] dari [Abu Asy-Sya'tsa'] dia berkata: "seorang laki-laki keluar dari masjid setelah diseru (dikumandangkan adzan) untuk shalat maka [Abu Hurairah] berkata: 'Orang tersebut telah melakukan perbuatan maksiat terhadap Abu Qasim shallallahu 'alaihi wa sallam.'"

【57】

Sunan Nasa'i 678: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin 'Amr bin As-Sarh] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Ibnu Wahb] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Abu Dzi'b] dan [Yunus] dan ['Amr bin Al-Harits] bahwasanya [Ibnu Syihab] mengabarkan kepada mereka dari ['Urwah] dari ['Aisyah] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat sebelas rakaat diantara setelah lsya' sampai Fajar. Beliau salam pada setiap dua rakaat dan witir satu rakaat. Beliau sujud ukuran lamanya seperti salah seorang dari kalian membaca lima puluh ayat, kemudian beliau mengangkat kepalanya. Bila muadzin telah diam dari shalat (adzan) Fajar dan Fajar telah jelas, maka beliau shalat dua rakaat yang ringan, kemudian berbaring dengan posisi miring ke kanan hingga muadzin mendatangi beliau untuk iqamah, lalu beliau keluar bersamanya." Dan sebagian perawi ada yang saling menambahkan dalam hadis ini dari satu orang ke yang lainnya.

【58】

Sunan Nasa'i 679: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin 'Abdullah bin Al Hakim] dari [Syu'aib] dari [Al Laits] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Ibnu Abu Hilal] dari [Makhramah bin Sulaiman] bahwasanya [Kuraib] -budak merdeka Ibnu Abbas- mengabarkan kepadanya, dia berkata: "Aku bertanya kepada Ibnu Abbas: 'Bagaimana cara shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada malam hari?' [Ibnu Abbas] mengatakan bahwa Beliau shalat sebelas rakaat dengan satu rakaat witir. Kemudian beliau tidur hingga merasa berat dan aku melihatnya mendengkur. Lalu datanglah Bilal dan berkata: 'Shalat wahai Rasulullah!' Kemudian beliau bangun dan shalat dua rakaat (sunah fajar), lantas beliau shalat bersama orang-orang tanpa berwudhu (lagi)."

【59】

Sunan Nasa'i 680: Telah mengabarkan kepada kami [Al-Husain bin Huraits] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al-Fadhl bin Musa] dari [Ma'mar] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari ['Abdullah bin Abu Qatadah] dari [Bapaknya], dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Bersabda: "Bila telah dikumandangkan iqamah untuk shalat, maka kalian jangan bangkit hingga melihatku datang."