5. Sholat

【1】

Sunan Nasa'i 444: Telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam Ad-Dastawaa'i] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Anas bin Malik] dari [Malik bin Sha'sha'ah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketika saya di depan Ka'bah antara tidur dan terjaga, tiba-tiba datang salah satu dari tiga orang yang ada di tengah-tengah dengan membawa ember emas yang isinya penuh hikmah dan iman, maka ia membelahku dari kerongkongan sampai perut, kemudian mencuci hati dengan air zamzam, lalu diisi hikmah dan iman. Lantas aku didatangkan se-ekor hewan tunggangan yang lebih kecil dari baghal (hewan hasil perkawinan silang antara kuda dan keledai -penerj) dan lebih besar dari keledai. Selanjutnya aku diajak pergi oleh Jibril Alaihis Salam. Kami sampai ke langit dunia, lalu kami ditanya: "Siapa ini?" dia menjawab: "Jibril." Lalu ditanya lagi: "siapa yang bersamamu?" Jibril menjawab: "Muhammad." Dia ditanya lagi: "dia sudah diutus kepada-Nya? Selamat datang, tamu mulia telah datang!" Lalu aku mendatangi Adam 'Alaihis Salam dan mengucapkan salam kepadanya, dia berkata: "Selamat datang putra dan nabiku!" Kemudian kami datang ke langit kedua dan ditanya: "Siapa ini?" Jibril menjawab: "Jibril." Ditanya lagi: "Siapa yang bersamamu?" Ia menjawab: "Muhammad." Lalu terjadilah apa yang terjadi saat bersama Adam. Aku datang kepada Yahya dan 'Isa dan mengucapkan salam kepada keduanya, lalu keduanya menjawab: "Selamat datang wahai saudara dan nabi yang mulia!" Selanjutnya kami datang ke langit yang ketiga, dan dia (Jibril) ditanya: "Siapa ini?" Ia menjawab: "Jibril." Lalu ditanya lagi: "Siapa yang bersamamu?" Ia menjawab: "Muhammad." Lalu terjadilah hal yang sama dengan yang sebelumnya. Lalu aku bertemu dengan Yusuf Alaihis Salam, dan ku ucapkan salam kepadanya, lalu ia menjawab: "Selamat datang wahai saudaraku dan Nabi yang mulia!" Kemudian kami sampai ke langit yang ke-empat dan terjadi seperti yang terjadi pada sebelumnya, aku datang kepada Idris Alaihis Salam, dan ku ucapkan salam kepadanya, lalu ia menjawab: "Selamat datang wahai saudaraku dan nabi yang mulia." Kemudian kami datang ke langit yang kelima dan terjadi seperti yang sebelumnya, aku datang kepada Harun Alaihis Salam dan kuucapkan salam kepadanya, lalu dia menjawab: "Selamat datang saudara dan nabiku!" Lalu kami datang ke langit yang ke enam, dan terjadi seperti itu juga, dan aku datang kepada Musa 'Alaihis Salam dan aku ucapkan salam kepadanya, lalu ia menjawab: "Selamat datang wahai saudaraku dan nabi yang mulia!" Setelah aku melewatinya, ia menangis, maka ia ditanya: "Kenapa anda menangis?" Ia menjawab: "Wahai Tuhanku, pemuda ini diutus setelah masaku, namun umatnya yang masuk surga lebih banyak dan lebih utama dari pada umatku." Kemudian kami datang ke langit ke tujuh dan juga terjadi seperti yang sebelumnya, aku datang kepada Ibrahim 'Alaihis Salam dan kuucapkan salam kepadanya, lalu ia menjawab: "Selamat datang wahai puteraku dan nabi yang mulia!" Kemudian aku diangkat ke Baitul Makmur. Aku bertanya kepada Jibril tentang hal itu, dan ia menjawab: "Inilah Baitul Makmur. setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat yang shalat di dalamnya. Bila mereka keluar darinya, mereka tak kembali lagi." Kemudian aku diangkat ke Sidratul Muntaha, dan aku mendapati pohon yang buahnya besar seperti tempayan, daunnya seperti telinga gajah, dan di dasarnya ada empat sungai. Dua sungai yang tersembunyi dan dua sungai yang nampak jelas. Maka aku bertanya kepada Jibril, diapun menjawab: "Adapun dua sungai yang tersembunyi dia adalah sungai dalam surga, sedangkan dua sungai yang nampak jelas adalah sungai Eufrat dan sungai Nil." Kemudian diwajibkan shalat lima puluh kali kepadaku. Aku kemudian datang kepada Musa, dan dia berkata: "Apa yang engkau perbuat? Aku menjawab: "Telah diwajibkan kepadaku shalat lima puluh kali." Dia berkata: "Aku lebih mengetahui keadaan manusia dari pada kamu. Aku telah mencoba sekuat tenaga pada Bani Israil. Umatmu tidak akan mampu mengembannya, maka kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan kepada-Nya." Maka Aku kembali lagi kepada Rabbku dan aku meminta keringanan kepada-Nya, dan Allah menguranginya menjadi empat puluh kali. Kemudian aku kembali ke Musa 'Alaihis Salam dan ia berkata: "Apa yang kamu perbuat?" Aku menjawab: "Dia menguranginya menjadi empat puluh kali." Lalu dia berkata seperti perkataannya yang pertama kali, maka aku kembali lagi ke Rabbku Azza wa Jalla. Dan Dia menguranginya menjadi tiga puluh. Lantas aku datang kepada Musa 'Alaihis salam untuk memberitahukannya, dan dia berkata seperti perkataan yang semula. Aku lalu kembali lagi ke Rabbku dan Dia menguranginya menjadi dua puluh kali. Kemudian sepuluh kali, dan terakhir menjadi lima kali. Lalu aku datang kepada Musa 'Alaihis salam, dan beliau berkata seperti perkataannya yang pertama, namun aku malu untuk kembali kepada Allah Azza wa Jalla." Lalu dia (Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam) diseru: "Telah Aku tetapkan kewajiban-Ku, telah kuringankan hamba-Ku, dan akan dibalas tiap kebaikan dengan sepuluh pahala."

【2】

Sunan Nasa'i 445: Telah mengabarkan kepada kami [Yunus bin Abdul A'la] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab] dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab], [Anas bin Malik] dan [Ibnu Hazm] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah Azza wa Jalla mewajibkan umatku shalat lima puluh kali, lalu aku kembali melewati nabi Musa 'Alaihis Salam dan dia berkata: "apa yang Allah wajibkan kepada umatmu?" aku menjawab: "Allah mewajibkan mereka shalat lima puluh kali." Musa berkata kepadaku: "kembalilah ke Rabbmu Azza wa Jalla, karena umatmu tidak akan mampu mengembannya." Lalu aku kembali kepada Rabbku, dan dia memotong separuhnya. Kemudian aku kembali kepada Musa 'Alaihis Salam dan kuberitahu hasilnya. Ia berkata: "kembalilah kepada Rabb-mu, karena umatmu tidak akan mampu mengembannya." Lalu aku kembali lagi ke Rabbku Azza wa Jalla dan Allah berfirman: "(shalat) itu lima kali dan itu (sama dengan) lima puluh kali. Ini ketetapan-Ku yang tidak akan Ku-ganti lagi." kemudian aku kembali lagi ke Musa 'Alaihis Salam dan dia berkata: "kembalilah kepada Rabbmu!" dan aku berkata: "Aku malu terhadap Rabbku Azza Wa Jalla."

【3】

Sunan Nasa'i 446: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Hisyam] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Makhlad] dari [Sa'id bin Abdul Aziz] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu Malik] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Anas bin Malik] bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Aku diberi se-ekor hewan tunggangan yang lebih kecil dari baghal (hewan hasil perkawinan silang antara kuda dan keledai - penerj) dan lebih besar dari keledai yang langkahnya secepat mata memandang. Aku dan Jibril 'Alaihis Salam naik ke atasnya, dan kamipun berjalan. Kemudian Jibril 'Alaihis Salam berkata: "Turun dan shalatlah!" Lalu akupun shalat. Dia (Jibril 'Alaihis Salam) bertanya: "Tahukah kamu di mana kamu shalat?" kamu shalat di Thaibah, yang ke sanalah orang-orang hendaknya pergi berhijrah. Kemudian Jibril 'Alaihis Salam berkata lagi: "Turun dan shalatlah!" Lalu akupun shalat. Jibril 'Alaihis Salam bertanya: "Tahukah kamu dimana kamu shalat?" sesungguhnya kamu shalat di Tursina, yang di situlah Allah berbicara kepada Musa 'Alaihis Salam." Kemudian Jibril 'Alaihis Salam berkata: "Turun dan Shalatlah!" Maka aku turun dan shalat. Dia bertanya lagi tahukah kamu dimana kamu shalat?" kamu shalat di Baitul Lahm, yang di situlah Isa 'Alaihis Salam dilahirkan." Kemudian aku masuk ke Baitul Maqdis, dan dikumpulkanlah para Nabi 'Alaihimus Salam bagiku. Lalu aku disuruh Jibril 'Alaihis Salam untuk maju mengimami mereka. Selanjutnya aku diajak naik ke langit dunia dan di sana ada Adam 'Alaihis Salam. Lalu aku diajak naik ke langit yang kedua, dan ternyata di sana ada 'Isa dan Yahya 'Alaihimus Salam. Lalu aku diajak ke langit yang ketiga, dan ternyata di sana ada Yusuf 'Alaihis Salam. Kemudian aku diajak ke langit yang ke empat, dan ternyata di sana ada Harun 'Alaihis Salam. Lalu aku diajak ke langit yang ke lima, dan ternyata di sana ada Idris 'Alaihis Salam. Selanjutnya aku diajak ke langit yang ke enam, dan ternyata di sana ada Musa 'Alaihis Salam. Lalu aku diajak ke langit yang ke tujuh, dan ternyata di sana ada Ibrahim 'Alaihis Salam. Kemudian aku diangkat ke atas tujuh langit hingga kami sampai di Sidratul Muntaha, dan tiba-tiba awan menutupiku, aku pun tersungkur sujud, lalu dikatakan kepadaku: "Sesungguhnya pada hari Aku menciptakan langit dan bumi, Aku mewajibkan shalat lima puluh kali kepadamu dan kepada umatmu, maka kerjakanlah olehmu dan oleh umatmu." lalu aku kembali menemui Ibrahim, namun dia tidak bertanya kepada ku sesuatupun, kemudian aku menemui Musa, dan dia bertanya kepadaku: "Berapa jumlah kewajiban yang Allah tetapkan kepadamu dan umatmu?" aku menjawab: "Shalat lima puluh kali." Musa berkata: "engkau dan umatmu tidak akan mampu melaksanakannya, kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah kepada-Nya keringanan." Aku pun kembali kepada Rabbku, lalu Dia menguranginya sepuluh, lalu aku menemui Musa, namun ia menyuruhku kembali, aku pun kembali dan Allah mengurangi lagi sepuluh, hal itu terjadi berulang-ulang hingga akhirnya menjadi lima kali. Tapi Musa tetap menyuruhku kembali meminta keringanan, sebagaimana Allah wajibkan kepada bani Israil dua kali shalat, itupun mereka tidak mampu melaksanakannya, lalu aku kembali kepada Rabbku agar menguranginya lagi, Allah menjawab: "Sesungguhnya ketika Aku menciptakan langit dan bumi, Aku mewajibkan shalat lima puluh kali kepadamu dan umatmu, maka yang lima kali ini sama nilainya dengan lima puluh kali, kerjakanlah olehmu dan umatmu." Akupun menyadari bahwa perintah itu dari Allah Tabaraka wa Ta'ala. Lalu Aku kembali kepada Musa 'Alaihis Salam, Ia pun berkata: "Kembalilah!" Tapi aku tidak kembali lagi karena itu adalah ketetapan Allah yang sudah pasti."

【4】

Sunan Nasa'i 447: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Sulaiman] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Malik bin Mighwal] dari [Zubair bin 'Adi] dari [Thalhah bin Musharrif] dari [Murrah] dari [Abdulah] dia berkata: "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di isra'kan beliau sampai ke Sidratul Muntaha, yaitu satu tempat di langit yang ke enam dan sampai di situlah berakhirnya semua yang naik dari bawah dan sampai di situ pula semua yang turun dari atas hingga dapat terpegang. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian membacakan ayat: "Ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya" (An-Najm (53): 16) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "(Yang meliputi Sidratul Muntaha) adalah kupu-kupu dari emas, lalu aku diberi tiga hal, yaitu shalat lima waktu, akhir-akhir surat Al Baqarah, dan orang yang mati dari umatku diampuni, asalkan tidak menyekutukan Allah Azza Wa Jalla dengan sesuatupun."

【5】

Sunan Nasa'i 448: Telah mengabarkan kepada kami [Sulaiman bin Daud] dari [Ibnu Wahab] dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Amr bin Al Haritst] bahwa seorang budak tuannya - [Ibnu Sa'id] - berkata kepadanya: Sesungguhnya [Al Bunani] berkata kepadanya, dari [Anas bin Malik] bahwa: "Shalat diwajibkan di Makkah, dan ada dua Malaikat datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Keduanya pergi membawa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ke sumur Zamzam, lalu membelah perutnya dan mengeluarkan (jantungnya) di masukkan ke dalam ember kemudian mencuci dengan air Zamzam. Setelah itu memasukkan ke dalam hatinya hikmah dan ilmu."

【6】

Sunan Nasa'i 449: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Sufyan] dari [Az-Zuhri] dari [Urwah] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha dia berkata: "Shalat yang pertama kali diwajibkan adalah dua raka'at. Lalu itu ditetapkan untuk shalat dalam perjalanan, dan disempurnakan (menjadi empat raka'at) shalat bagi yang menetap (tidak bepergian)."

【7】

Sunan Nasa'i 450: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Hasyim Al Ba'labakki] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Al Walid] dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Abu Amr yaitu Al Auza`i] bahwa ia pernah bertanya kepada Az Zuhri cara shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat di Makkah (sebelum hijrah ke Madinah). [Az Zuhri] menjawab: Telah mengabarkanku [Urwah] dari [Aisyah] radliyallahu 'anha dia berkata: "Allah Azza Wa Jalla mewajibkan shalat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang pertama kalinya sebanyak dua raka'at, kemudian disempurnakan menjadi empat raka'at bagi yang menetap, dan ditetapkan shalat safar (sedang dalam perjalanan) dua raka'at seperti awal mulanya."

【8】

Sunan Nasa'i 451: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Shalih bin Kaisan] dari [Urwah] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha dia berkata: "Telah diwajibkan shalat, dua raka'at-dua raka'at, maka itu ditetapkan untuk shalat safar, dan ditambah (dua raka'at) shalat bagi yang tidak bepergian."

【9】

Sunan Nasa'i 452: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Ali] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [yahya] dan [Abdurrahman] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Bukair bin Al Akhnas] dari [Mujahid] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: "Shalat diwajibkan lewat lisan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bagi yang tidak berpergian empat raka'at, dalam keadaan safar dua raka'at, dalam keadaan takut satu raka'at."

【10】

Sunan Nasa'i 453: Telah mengabarkan kepada kami [Yusuf bin Sa'id] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hajaj bin Muhammad] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah As Syu'atsi] dari [Abdullah bin Abu Bakr bin Al Harits bin Hisyam] dari [Umayah bin Abdullah bin khalid bin Usaid] bahwa dia pernah bertanya kepada Ibnu Umar: "Bagaimana engkau menqashar (meringkas) shalat, sedang Allah Azza Wa Jalla berfirman: {Tidak ada dosa bagi kalian untuk menqashar (meringkas) shalat jika kalian dalam keadaan takut}?" [Ibnu Umar] berkata: "Wahai anak saudaraku, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang kepada kami dan kami dalam keadaan tersesat, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajari kami, dan yang diajarkan antara lain adalah Allah Azza Wa Jalla memerintah shalat dua raka'at bila kita dalam perjalanan." Asy Syu'aitsi berkata: [Az Zuhri] pernah mengatakan hadits ini dari [Abdullah bin Abu Bakr].

【11】

Sunan Nasa'i 454: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Abu Suhail] dari [Bapaknya] bahwa dia mendengar [Thalhah bin Ubaidillah] berkata: "Seseorang yang rambutnya acak-acakan -dari penduduk Najed- datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kami mendengar logat suaranya, tetapi kami tidak paham dengan perkataannya hingga dia mendekat dan ternyata dia bertanya tentang Islam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadanya: "Shalat lima kali sehari semalam. Dia bertanya lagi: "Apakah ada kewajiban bagiku selainnya?" Rasulullah menjawab: "Tidak ada kecuali kamu mau melakukan sunnah-sunnahnya." Rasulullah menambahkan puasa bulan Ramadhan, dia berkata: "apakah ada kewajiban lain bagiku?" Rasulullah menjawab: "Tidak ada kecuali kamu mau melakukannya secara sukarela (puasa sunnah)." Selanjutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan tentang zakat dan dia berkata: "Apakah ada kewajiban yang lain bagiku?" Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Tidak, kecuali kamu mau melakukannya secara sukarela." Kemudian dia mundur ke belakang sambil berkata: "Demi Allah aku tidak akan menambah atau mengurangi hal tersebut." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dia selamat jika jujur."

【12】

Sunan Nasa'i 455: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Nuh bin Qais] dari [Khalid bin Qais] dari [Qatadah] dari [Anas] dia berkata: "Ada seorang laki-laki yang bertanya pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Wahai Rasulullah, berapa kali Allah Azza Wa Jalla mewajibkan shalat kepada hamba-Nya?" Beliau menjawab: "Allah Azza Wa Jalla mewajibkan shalat lima kali (waktu) kepada hamba-Nya." Dia bertanya lagi: wahai Rasulullah, apakah ada sesuatu (yang harus dikerjakan) sebelum dan sesudah lima waktu ini?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Allah Azza Wa Jalla mewajibkan shalat kepada hamba-Nya lima kali." Laki-laki tersebut bersumpah untuk tidak menambah atau menguranginya sedikitpun. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika dia benar, maka pasti masuk surga."

【13】

Sunan Nasa'i 456: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Manshur] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mushir] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abdul Aziz] dari [Rabi'ah bin Yazid] dari [Abu Idris Al Khaulani] dari [Abu Muslim Al Khaulani] dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Al Habib Al Amin Auf bin Malik Al Asyja`i] dia berkata: "Kami dahulu di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu Beliau bersabda: "Maukah kalian berbaiat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Beliau mengulangi sampai tiga kali, kemudian kami menyodorkan tangan-tangan kami dan selanjutnya kami berbaiat kepadanya. Kami bertanya kepada Rasulullah: "wahai Rasulullah kami telah berbaiat kepadamu, lantas untuk apa kami berbaiat kepadamu?" Beliau menjawab: "Untuk beribadah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun, shalat lima waktu -dan seraya melirihkan suara beliau bersabda- serta untuk tidak meminta-minta sesuatupun kepada manusia."

【14】

Sunan Nasa'i 457: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Muhammad bin Yahya bin Habban] dari [Ibnu Muhairiz] bahwa seorang dari Bani Kinanah -biasa dipanggil [Al-Mukhdaji] - telah mendengar seseorang di Syam -yang dijuluki Abu Muhammad- dia berkata: "Shalat witir adalah wajib." Al Mukhdaji berkata: "Kontan aku segera datang ke Ubadah bin Shamit, Aku paparkan kepadanya, juga kuberitahukan apa yang dikatakan oleh Abu Muhammad, sementara dia sedang istirahat di Masjid. ['Ubadah] lalu berkata: "Abu Muhammad berdusta! Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Lima waktu shalat yang telah diwajibkan kepada para hamba-Nya, barangsiapa mengerjakannya tanpa meremehkan hak shalat ini sedikitpun, maka baginya di sisi Allah suatu perjanjian untuk dimasukkan ke surga, dan barangsiapa tidak mengerjakan, dia tidak mempunyai perjanjian dengan Allah sedikitpun. Jika Allah berkehendak, Dia menyiksanya, dan jika berkehendak maka Dia akan memasukkannya ke surga."

【15】

Sunan Nasa'i 458: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al-Laits] dari [Ibnu Al Haad] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bagaimana pendapatmu jika di depan pintu -rumah- salah seorang dari kalian ada sungai, dia mandi di sungai itu setiap hari lima kali, apakah ada sisa kotoran padanya?" Mereka menjawab: "Tidak ada kotoran yang tersisa sedikitpun." Beliau berkata: "Begitulah perumpamaan shalat lima waktu. Allah menghapus dosa-dosa dengan shalat tersebut."

【16】

Sunan Nasa'i 459: Telah mengabarkan kepada kami [Al Husain bin Huraits] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Al Fadl bin Musa] dari [Husain bin Waqid] dari [Abdullah bin Buraidah] dari [Bapaknya] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perjanjian yang ada di antara kita dan mereka (orang-orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya berarti kafir."

【17】

Sunan Nasa'i 460: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Harb] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rabi'ah] dari [Ibnu Juraij] dari [Abu Jubair] dari [Jabir] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada diantara seorang hamba dengan kekufuran, kecuali meninggalkan shalat."

【18】

Sunan Nasa'i 461: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Daud] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Harun yaitu Ibnu Ismail Al Khazaz] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Huraits bin Qabishah] dia berkata: "Aku datang ke Madinah dan berdoa: 'Ya Allah, mudahkanlah bagiku -untuk mendapatkan- teman yang shalih. 'Lalu aku duduk dengan [Abu Hurairah Radliyallahu'anhu], maka aku berkata kepadanya: 'Aku pernah berdoa kepada Allah Azza wa Jalla agar Dia memudahkanku untuk mendapat teman duduk yang shalih, maka ceritakanlah kepadaku hadits yang engkau dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Semoga Allah memberikan manfaat kepadaku dengan ilmu tersebut. Abu Hurairah berkata: 'Aku mendengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Yang pertama kali dihisab (dihitung) dari perbuatan seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat, jika shalatnya baik maka dia beruntung dan selamat, dan jika shalatnya rusak maka dia merugi." Hammam (salah satu perawi hadits tersebut) berkata: "Aku tidak tahu, apakah ini ucapan Qatadah (salah satu perawinya) atau termasuk matan, dia berkata: "Apabila ada sesuatu yang kurang dari shalat wajibnya, Allah berfirman: "maka lihatlah apakah hamba-Ku mempunyai shalat sunnah?" Lalu kekurangannya dalam shalat fardlu disempurnakan dengannya. Kemudian semua amalan ibadahnya juga seperti itu." Abul 'Awwam menyelisihi redaksi ini.

【19】

Sunan Nasa'i 462: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Daud] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'aib yaitu Ibnu Bayan bin Ziyad bin Maimun] dia berkata: Ali bin Al Madini telah menulis darinya, Telah mengabarkan kepada kami [Abul 'Awwam] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Abu Rafi'] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Yang pertama kali dihisab (dihitung) dari perbuatan seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya: jika shalatnya sempurna maka ditulis secara sempurna, dan jika shalatnya ada kekurangan (Allah) berkata: 'Lihatlah, apakah kalian dapati ia melakukan shalat sunnah yang dapat melengkapi kekurangan shalat wajibnya?' Kemudian semua amalan ibadah yang lain juga dihitung seperti itu."

【20】

Sunan Nasa'i 463: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [An-Nadlr bin Syumail] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Al Azraq bin Qais] dari [Yahya bin Ya'mar] dari [Abu Hurairah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Yang pertama kali akan dihisab (dihitung) dari perbuatan seorang hamba pada hari Kiamat adalah shalatnya, jika sempurna (ia beruntung) dan jika tidak (sempurna) maka Allah Azza wa Jalla berkata: 'Lihatlah apakah hamba-Ku mempunyai amalan shalat sunnah?' Bila didapati ia memiliki amalan shalat sunnah maka Dia berkata: 'Lengkapilah shalat wajibnya (yang kurang) dengan shalat sunnahnya.'"

【21】

Sunan Nasa'i 464: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Utsman bin Abu Shafwan Ats-Tsaqafi] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Bahaz bin Asad] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Utsman bin Abdullah] dan Bapaknya [Utsman bin Abdullah] keduanya mendengar [Musa bin Thalhah] berkata: dari [Abu Ayub] bahwa ada seorang laki-laki berkata: "Wahai Rasulullah, kabarkan kepadaku tentang amal yang dapat membuatku masuk surga?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Beribadah kepada Allah dan jangan menyekutukan-Nya dengan sesuatupun, menegakkan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung hubungan silaturrahim. sekarang lepaskanlah unta itu." sepertinya saat itu Beliau di atas kendaraannya (waktu sang penanya bertanya dan menahan untanya)."

【22】

Sunan Nasa'i 465: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Al Munkadir] dan [Ibrahim bin Maisarah] keduanya mendengar [Anas] berkata: "Aku shalat zhuhur empat raka'at bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Madinah, dan shalat Ashar dua raka'at di Dzul Hulaifah."

【23】

Sunan Nasa'i 466: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Muhammad bin Basyar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam bin 'Utaibah] dia berkata: Saya mendengar [Abu Juhaifah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah keluar -pada tengah hari (setelah matahari condong)- Ibnu Mutsanna berkata: "ke Bathha, lalu beliau berwudlu dan mengerjakan shalat Zhuhur dua raka'at, juga shalat Ashar dua raka'at, dan dihadapannya ada tombak."

【24】

Sunan Nasa'i 467: Telah mengabarkan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dan [Ibnu Abu Khalid] dan [Al Bakhtari bin Abu Al Bakhtari] mereka semua mendengarnya dari [Abu Bakr bin 'Umarah bin Ruwaibah Ats-Tsaqafi] dari [Bapaknya] dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan masuk neraka orang yang mengerjakan shalat sebelum matahari terbit (subuh) dan shalat sebelum matahari terbenam (Ashar)."

【25】

Sunan Nasa'i 468: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari [Al Qa'qa' bin Hakim] dari [Abu Yunus] -mantan budak yang di bebaskan 'Aisyah istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam- dia berkata: "'Aisyah menyuruhku menulis mushhaf untuknya. [Aisyah] berkata: 'Bila kamu sampai pada ayat ini, maka beritahu aku: "Peliharalah shalat-shalat dan shalat Wushtha." Setelah aku sampai pada ayat tersebut, aku memberitahu beliau, maka beliau pun mendiktekan kepadaku: 'Peliharalah semua shalat dan shalat Wushtha serta shalat Ashar. Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu.' Kemudian beliau berkata: 'Aku mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

【26】

Sunan Nasa'i 469: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Khalid] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Qatadah] dari [Abu Hasan] dari [Ubaidah] dari [Ali] Radliyallahu'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Mereka telah menyibukkan kami dari shalat Wushtha (Ashar) hingga terbenam matahari."

【27】

Sunan Nasa'i 470: Telah mengabarkan kepada kami [Ubaidullah bin Sa'id] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Yahya] dari [Hisyam] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Qilabah] berkata: Telah menceritakan kepadaku [Abul Malih] dia berkata: Kami pernah bersama [Buraidah] pada hari yang mendung, lalu dia berkata: "Bersegeralah untuk shalat, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: 'Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar, maka gugurlah (pahala) amalannya.'"

【28】

Sunan Nasa'i 471: Telah mengabarkan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] berkata: Telah memberitakan kepada kami [Manshur bin Zadzan] dari [Al Walid bin Muslim] dari [Abu Shiddiq An-Naji] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dia berkata: "Pernah kami menaksir waktu berdirinya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Saat shalat Zhuhur dan Ashar, maka kami menaksir berdirinya beliau saat shalat Zhuhur sekitar tiga puluh ayat, seukuran surat As-Sajdah pada dua raka'at pertama. Sedangkan pada dua raka'at terakhir beliau membaca (seukuran) separuh dari pertama. Kami perkirakan berdirinya pada dua raka'at yang pertama dari shalat Ashar seukuran dua raka'at yang terakhir dari shalat Zhuhur, dan berdirinya pada dua raka'at terakhir dari shalat Ashar separuh dari raka'at pertama."

【29】

Sunan Nasa'i 472: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Abdullah bin Al Mubarak] dari [Abu 'Awanah] dari [Manshur bin Zadzan] dari [Al Walid Abu Bisyir] dari [Abu Al Mutawakkil] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri dalam shalat Zhuhur dan membaca seukuran tiga puluh ayat setiap raka'at. Kemudian beliau berdiri dalam shalat ashar dengan membaca seukuran lima belas ayat pada dua raka'at pertama."

【30】

Sunan Nasa'i 473: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] Telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Anas bin Malik] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat Zhuhur empat raka'at di Madinah, dan shalat Ashar dua raka'at di Dzul Hulaifah.

【31】

Sunan Nasa'i 474: Telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Abdullah bin Al Mubarak] dari [Haiwah bin Syuraih] dia berkata: Telah memberitakan kepada kami [Ja'far bin Rabi'ah] bahwa ['Irak bin Malik] berkata kepadanya: sesungguhnya [Naufal bin Mu'awiyah] berkata kepadanya bahwa dia telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa kehilangan shalat Ashar, seolah-olah dia kehilangan (dirampas) keluarga dan hartanya." ['Irak] berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Abdullah bin Umar] bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa kehilangan Shalat ashar, seolah-olah dia telah kehilangan keluarga dan hartanya. Hal ini diselisihi oleh Yazid bin Abu Habib.

【32】

Sunan Nasa'i 475: Telah mengabarkan kepada kami [Isa bin Hammad Zughbah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al-Laits] dari [Yazid bin Abu Habib] dari ['Irak bin Malik] bahwa telah sampai kepadanya, sesungguhnya [Naufal bin Mu'awiyah] berkata: "Saya Pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "diantara shalat ada shalat yang barang siapa kehilangan waktunya, maka seolah-olah dia telah kehilangan keluarga dan hartanya." [Ibnu Umar] berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "itu adalah shalat Ashar." Muhammad bin Ishaq menyelisihinya.

【33】

Sunan Nasa'i 476: Telah mengabarkan kepada kami [Ubaidullah bin Sa'ad bin Ibrahim bin Sa'ad] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Pamanku] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Muhammad bin Ishaq] berkata: Telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Abu Habib] dari ['Irak bin Malik] dia berkata: Saya mendengar [Naufal bin Mu'awiyah] berkata: "Diantara shalat, ada shalat yang jika ditinggalkan oleh seseorang, maka seolah-olah dia kehilangan (dirampas) keluarga dan hartanya." [Ibnu Umar] berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Itu adalah shalat Ashar.'"

【34】

Sunan Nasa'i 477: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Khalid] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Salamah bin Kuhail] berkata: "Aku melihat [Sa'id bin Jubair] di Muzdalifah melakukan iqamah lalu shalat Maghrib tiga raka'at kemudian melakukan iqamah dan shalat, yakni shalat Isya' dua raka'at. Kemudian dia menyebutkan bahwa [Ibnu Umar] berbuat serupa di tempat yang sama, dan beliau juga menyebutkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan hal tersebut di tempat itu."

【35】

Sunan Nasa'i 478: Telah mengabarkan kepada kami [Nashr bin Ali bin Nashr] dari [Abdul A'la] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari [Aisyah] Radliyallahu'anha dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengakhirkan shalat Isya' hingga 'Umar Radliyallahu'anhu memanggilnya dan berkata: 'Para wanita dan anak-anak telah tidur!' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dan bersabda: "Tidak ada yang melakukan shalat ini selain kalian." Pada hari itu yang melakukan shalat hanya penduduk Madinah."

【36】

Sunan Nasa'i 479: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Yazid] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Bahaz bin Asad] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Al Hakam] dia berkata: "[Sa'id bin Jubair] shalat Maghrib bersama kami di Muzdalifah tiga raka'at dengan satu iqamah, lalu salam. Kemudian shalat Isya' dua raka'at. Lalu beliau menyebutkan bahwa [Abdullah bin Umar] melakukan hal tersebut, dan beliau (Abdullah bin Umar) menyebutkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga melakukan tersebut."

【37】

Sunan Nasa'i 480: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Yazid] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Bahaz bin Asad] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Salamah bin Kuhail] dia berkata: Saya mendengar [Sa'id bin Jubair] berkata: "Aku melihat [Abdullah bin Umar] shalat di Jam' (Muzdalifah). Beliau qamat lalu shalat Maghrib tiga raka'at, kemudian shalat Isya dua raka'at. Setelah itu beliau berkata: 'Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan seperti ini di tempat ini.'"

【38】

Sunan Nasa'i 481: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Abu Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Para malaikat malam dan para malaikat siang saling bergantian mendatangi kalian. Mereka berkumpul saat shalat Subuh dan Ashar. Kemudian naiklah para malaikat malam -yang mendatangi kalian- Lalu Allah bertanya kepada mereka -dan Dia lebih mengetahui semua urusan mereka-: 'Bagaimana keadaan hamba-hambaKu ketika kalian meninggalkannya?' Mereka menjawab: 'ketika Kami meninggalkan mereka, mereka sedang shalat dan saat kami mendatangi mereka dan mereka juga sedang shalat.'"

【39】

Sunan Nasa'i 482: Telah mengabarkan kepada kami [Katsir bin Ubaid] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Harb] dari [Az-Zubaidi] dari [Az-Zuhri] dari [Sa'id bin Musayyab] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat jama'ah salah seorang dari kalian lebih utama dua puluh lima (pahala) daripada shalat salah seorang dari kalian sendirian. Malaikat malam dan malaikat siang berkumpul saat shalat Fajar, dan bacalah jika engkau menghendaki, 'Dan (dirikanlah pula shalat) Subuh, sesungguhnya shalat subuh disaksikan (oleh malaikat).'" (Al-Isra: 78)

【40】

Sunan Nasa'i 483: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Ali] dan [Ya'qub bin Ibrahim] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ismail] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Abu Bakr bin Umarah bin Ruwaibah] dari [Bapaknya] dia berkata: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Tidak akan masuk neraka orang yang melakukan shalat sebelum matahari terbit dan sebelum matahari terbenam.'"

【41】

Sunan Nasa'i 484: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basyar] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Al Bara'] dia berkata: "Kami shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (menghadap) ke arah Baitul Maqdis selama enam belas bulan atau tujuh belas bulan -Sufyan merasa ragu-, kemudian dialihkan ke kiblat (Ka'bah).

【42】

Sunan Nasa'i 485: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ismail bin Ibrahim] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bi yusuf Al Azraq] dari [Zakariyya bin Abu Zaidah] dari [Abu Ishaq] dari [Al Bara' bin 'Azib] dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang ke Madinah lalu shalat menghadap ke arah Baitul Maqdis selama enam belas bulan, kemudian dialihkan ke Ka'bah. Ada seorang -yang pernah shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam- melewati golongan kaum Anshar, lalu berkata: 'Aku bersaksi bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menghadap ke arah Ka'bah.' Lalu mereka beralih (menghadap) ke Ka'bah."

【43】

Sunan Nasa'i 486: Telah mengabarkan kepada kami [Isa bin Hammad Zughbah] dan [Ahmad bin Amr bin As-Sarh] dan [Al Harits bin Miskin] telah dibacakan kepadanya dan saya mendengarnya, lafazhnya dari dia, dari [Ibnu wahab] dari [Yunus] dari [Ibnu Syihab] dari [Salim] dari [Bapaknya] dia berkata: "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat sunnah di atas kendaraannya ke arah mana saja kendaraannya menghadap. Beliau juga shalat witir di atasnya, tetapi beliau tidak pernah shalat wajib di atas kendaraan."

【44】

Sunan Nasa'i 487: Telah mengabarkan kepada kami [Amr bin Ali] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] dari [Yahya] dari [Abdul Malik] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Umar] dia berkata: "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di atas hewan kendaraannya dan beliau dari arah Makkah ke arah Madinah, dan di situlah turun ayat: 'Maka kemana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah.'" (Al-Baqarah: 115)

【45】

Sunan Nasa'i 488: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dari [Malik] dari [Abdullah bin Dinar] dari [Ibnu Umar] dia berkata: "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di atas hewan kendaraannya saat safar dan menghadap ke arah mana saja hewan itu melaju." Malik berkata: Abdullah bin Dinar berkata: "Ibnu Umar juga melakukan hal yang sama."

【46】

Sunan Nasa'i 489: Telah mengabarkan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Abdullah bin Dinar] dari [Ibnu Umar] dia berkata: "Tatkala orang-orang berada di Quba saat shalat Subuh, datanglah seseorang, lalu berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada malam ini mendapat wahyu, dan beliau diperintahkan menghadap ke Ka'bah, maka beralihlah kalian menghadap ke Ka'bah.' Sebelumnya wajah-wajah mereka menghadap ke Syam (Baitul Maqdis), lalu mereka berputar (menghadap) ke Ka'bah."