40. Iman

【1】

Sunan Tirmidzi 2531: Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saya diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan: 'Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah', apabila mereka mengucapkannya, maka mereka telah menghalangiku (untuk menumpahkan) darah dan (merampas) harta mereka, kecuali dengan haknya, sedangkan (apabila mereka menyembunyikan kekafiran dan kemaksiatan) maka Allah-lah yang menghisab mereka." Dan dalam bab tersebut (juga diriwayatkan) dari Jabir dan Abu Sa'id dan Ibnu Umar. Abu Isa berkata: 'Ini hadits hasan shahih.'

【2】

Sunan Tirmidzi 2532: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah], telah menceritakan kepada kami [al Laits] dari [Uqail] dari [Az Zuhri] telah mengabarkan kepadaku [Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bin Mas'ud] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat, Abu Bakar menggantikan beliau menjadi khalifah, maka kafirlah orang yang kafir dari kalangan orang Arab, [Umar bin Al Khaththab] berkata kepada Abu Bakar: 'Bagaimana bisa kamu memerangi manusia, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: 'Saya diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan: 'Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah.' Dan barangsiapa yang mengucapkan, 'Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah' maka dia telah terlindungi harta dan jiwanya dariku, kecuali dengan haknya, sedangkan (apabila mereka menyembunyikan kekafiran dan kemaksiatan) maka Allah-lah yang menghisab mereka." Maka [Abu Bakar] menjawab: 'Demi Allah, Saya akan memerangi orang yang membedakan antara zakat dan shalat, karena zakat adalah hak harta. Demi Allah, jika mereka menolakku untuk membayar seikat tali unta yang dulu mereka membayarkannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, niscaya Aku akan memerangi mereka atas pembangkangannya.' Maka Umar bin Al Khaththab berkata: 'Demi Allah, tidaklah kebijakannya yang demikian itu melainkan karena Allah telah melapangkan dada Abu Bakar untuk memerangi mereka. Maka saya mengetahui bahwa dia benar.' Abu Isa berkata: 'Ini hadits hasan shahih. Demikianlah [Syu'aib bin Abi Hamzah] meriwayatkannya dari [az Zuhri] dari [Ubaidullah bin Abdillah] dari [Abu Hurairah]. Dan Imran al Qaththan meriwayatkan hadits ini dari Ma'mar dari az Zuhri dari Anas bin Malik dari Abu Bakar, dan ia merupakan hadits yang salah. Imran telah diselisihi (oleh ulama) dalam periwayatannya dari Ma'mar."

【3】

Sunan Tirmidzi 2533: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Ya'kub ath Thaliqani] telah menceritakan kepada kami [Ibnu al Mubarak] telah mengabarkan kepada kami [Humaid ath Thawil] dari [Anas bin Malik] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saya diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan, 'Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, dan menghadap kiblat kami, dan memakan sembelihan kami, dan melakukan shalat dengan shalat kami, apabila mereka melakukan hal tersebut, niscaya kami diharamkan (menumpahkan) darah dan harta mereka, kecuali dengan haknya. Mereka mendapatkan hak sebagaimana hak kaum muslimin, dan mereka berkewajiban sebagaimana kewajibannya kaum muslimin." Dan dalam bab tersebut (juga diriwayatkan) dari Mu'adz bin Jabal dan Abu Hurairah. Abu Isa berkata: 'Ini hadits hasan shahih gharib dari jalur ini. [Yahya bin Ayyub] telah meriwayatkannya dari [Humaid] dari [Anas] hadits seperti itu.'

【4】

Sunan Tirmidzi 2534: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar], telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Su'air bin al Khims at Tamimi] dari [Habib bin Abi Tsabit] dari [Ibnu Umar] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Islam dibangun atas lima dasar: persaksian bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, dan bahwa Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan haji ke Baitullah." Dan dalam bab tersebut (juga diriwayatkan) dari Jarir bin Abdullah. Abu Isa berkata: 'Ini hadits hasan shahih. Dan ia telah diriwayatkan dari bukan hanya satu jalan, dari Ibnu Umar, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasalam seperti ini. Sedangkan Su'air bin al Khims adalah seorang yang tsiqah menurut ahli hadits. [Abu Kuraib] menceritakan kepada kami, [Waki'] telah menceritakan kepada kami, dari [Hanzhalah bin Abi Sufyan al Jumahi], dari [Ikrimah bin Khalid al Makhzumi] dari [Ibnu Umar] dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasalam semisalnya." Abu Isa berkata: 'Ini hadits hasan shahih.'

【5】

Sunan Tirmidzi 2535: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ammar al Husain bin Huraits al Khuza'i] telah mengabarkan kepada kami [Waki'] dari [Kahmas bin al Hasan] dari [Abdullah bin Buraidah] dari [Yahya bin Ya'mar] dia berkata: Orang yang pertama kali membahas ilmu kalam tentang takdir adalah Ma'bad al Juhani'. Yahya menuturkan: 'Aku keluar bersama Humaid bin Abdurrahman al Himyari, hingga kami mencapai Madinah, maka kami berkata: 'Kalau seandainya kami bertemu dengan seorang laki-laki dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam maka kami akan menanyakannya tentang sesuatu yang diceritakan oleh para kaum itu.' Yahya berkata: 'Maka kami menjumpainya, yakni [Abdullah bin Umar], sedangkan dia keluar dari masjid. Lalu aku dan temanku menghadangnya'. Aku mengira bahwa temanku akan mewakilkan pembicaraan kepadaku, maka aku berkata: 'Wahai Abu Abdurrahman, sesungguhnya suatu kaum membaca al Qur'an dan mencari ilmu lalu mengklaim bahwa tidak ada takdir, dan perkaranya adalah baru (tidak didahului oleh takdir dan ilmu Allah).' Maka Abdullah bin Umar menjawab: 'Apabila kamu bertemu orang-orang tersebut, maka khabarkanlah kepada mereka bahwa saya berlepas diri dari mereka, dan bahwa mereka berlepas diri dariku. Dan demi Dzat yang mana hamba Allah bersumpah denganNya, kalau seandainya salah seorang dari kalian menafkahkan emas seperti gunung Uhud, niscaya sedekahnya tidak akan diterima hingga dia beriman kepada takdir baik dan buruk.' Yahya berkata: 'Kemudian dia mulai menceritakan hadits seraya berkata: ['Umar bin al Khaththab] berkata: 'Dahulu kami pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu datanglah seorang laki-laki yang bajunya sangat putih, rambutnya sangat hitam, tidak tampak padanya bekas bekas perjelanan. Tidak seorang pun dari kami mengenalnya, hingga dia mendatangi Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasalam lalu menyandarkan lututnya pada lutut Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasalam kemudian berkata: 'Wahai Muhammad, apakah iman itu? ' Beliau menjawab: "Kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, hari akhir, dan takdir baik dan buruk." Dia bertanya: 'Apa itu Islam? ' Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasalam menjawab: "Kesaksian bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan bahwa Muhammad hamba dan utusan Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melakukan haji, dan puasa Ramadhan." Dia bertanya: 'Apakah ihsan itu? ' Beliau menjawab: "Kamu menyembah Allah seakan akan kamu melihat-Nya, maka jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu." Umar berkata: 'Pada setiap jawaban beliau dia mengatakan: 'Kamu benar.' Umar berkata: 'Maka kami heran kepadanya, dia bertanya kepada beliau lalu membenarkannya.' Dia bertanya lagi: 'Kapankah hari akhir itu? ' Beliau menjawab: "Tidaklah orang yang ditanya itu lebih mengetahui daripada orang yang bertanya." Dia bertanya: 'Lalu apa tanda-tandanya? ' Beliau menjawab: "Apabila seorang budak melahirkan (anak) tuannya, dan kamu melihat orang yang tidak beralas kaki, telanjang, miskin, penggembala kambing, namun bermegah-megahan dalam membangun bangunan." Umar berkata: 'Maka Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasalam menemuiku tiga (hari) setelah itu, seraya berkata: "Wahai Umar, apakah kamu tahu siapa penanya tersebut? Itulah jibril, dia mendatangi kalian untuk mengajarkan kepada kalian tentang pengetahuan agama kalian." Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu al Mubarak] telah mengabarkan kepada kami [Kahmas bin al Hasan] dengan semisal isnad ini. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Mu'adz] dari [Kahmas] dengan semisal sanad ini dan maknanya. Dan dalam bab tersebut (juga diriwayatkan) dari Thalhah bin Ubaidullah dan Anas bin Malik dan Abu Hurairah. Abu Isa berkata: 'Hadits ini hadits hasan shahih. Dan ia telah diriwayatlah bukan hanya dari satu jalur seperti ini dari Umar. Hadits ini telah diriwayatkan dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasalam, dan yang shahih adalah hadits tersebut diriwayatkan dari Ibnu Umar, dari Umar, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasalam.'

【6】

Sunan Tirmidzi 2536: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Abbad bin Abbad al Muhallabi] dari [Abu Jamrah] dari [Ibnu Abbas] dia berkata: Delegasi Abdul Qais datang kepada Rasulullah seraya berkata: 'Sesungguhnya kampung ini adalah (melewati) kampung Rabi'ah, dan tidaklah kita mengunjungimu kecuali pada bulan bulan haram, maka perintahkanlah kepada kami untuk melakukan sesuatu yang kami ambil darimu, dan kami akan mengajak orang-orang yang berada di belakang kami kepadanya, ' maka beliau bersabda: "Saya perintahkan kalian dengan empat perkara: iman kepada Allah, " kemudian beliau menafsirkannya untuk mereka, yaitu: "kesaksian bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, dan bahwa aku adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, menunaikan seperlima dari harta ghanimah kalian." Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Abu Jamrah] dari [Ibnu Abbas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti itu. Abu Isa berkata: ini adalah hadits hasan shahih, dan Abu Jamrah Adl Dlaba'I namanya adalah Nadlr bin Imran. Dan [Syu'bah] juga meriwayatkannya dari [Abu Jamrah]. Dan dia menambahkan di dalamnya: "Apakah kalian tahu apakah iman itu? Yaitu persaksian bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan bahwa aku adalah utusan Allah…" dan dia menyebutkan kesempurnaan hadits. Saya mendengar Qutaibah bin Sa'id berkata: 'Saya tidak pernah melihat seperti mereka empat ahli fikih yang mulia: Malik bin Anas, al Laits bin Sa'ad, Abbad bin Abbad al Muhallabi, dan Abdul Wahhab ats Tsaqafi. Qutaibah berkata: 'Kami rela untuk pulang dari sisi Abbad setiap hari dengan membawa dua hadits. Dan Abbad bin Abbad adalah termasuk putera al Muhallab bin Abi Shufrah.

【7】

Sunan Tirmidzi 2537: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani' al Baghdadi] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ulayyah] telah menceritakan kepada kami [Khalid al Hadzdza'] dari [Abu Qilabah] dari [Aisyah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya termasuk orang yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya, dan paling lembut terhadap keluarganya." Dan dalam bab tersebut (juga diriwayatkan) dari Abu Hurairah dan Anas bin Malik. Abu Isa berkata: 'Ini hadits shahih, dan kami tidak mengetahui Abu Qilabah memiliki riwayat mendengar dari Aisyah. Abu Qilabah telah meriwayatkan dari Abdullah bin Yazid, susuan Aisyah, dari Aisyah selain hadits ini. Abu Qilabah Abdullah bin Zaid al Jarmi, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dia berkata: Ayyub as Sakhtiyani menyebutkan Abu Qilabah berkata: "Demi Allah, dia termasuk para fuqaha' yang memiliki ilmu."

【8】

Sunan Tirmidzi 2538: Telah bercerita kepada kami [Abu Abdillah Huraim bin Mis'ar Al Azdi At Tirmdzi] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah di hadapan para sahabat lalu menasehati mereka kemudian berkata: "Wahai para wanita berinfaqlah karena kalian adalah penghuni neraka yang paling banyak". Maka salah seorang wanita bertanya: 'Kenapa demikian wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab: "Karena kalian banyak melaknat yaitu mengingkari terhadap (nikmat) suami, " lalu beliau bersabda: "Dan aku tidak melihat dari orang-orang yang sedikit akal dan agamanya lebih banyak orang yang memiliki hati dan pikiran daripada kalian", salah seorang wanita bertanya, 'Apa kekurangan agama dan akal wanita? ' Beliau menjawab: "Persaksian dua orang wanita dari kalian adalah sama dengan persaksian seorang lelaki sedangkan kekurangan din (agama) kalian adalah adanya masa haid yang dapat menahan salah seorang dari kalian tiga sampai empat hari dari melaksanakan sholat." Dan dalam bab ini ada hadits dari Abu Sa'id dan Ibnu Umar, Abu Isa berkata: 'Hadits ini hasan shahih gharib dari jalur sanad ini".

【9】

Sunan Tirmidzi 2539: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Suhail bin Abi Shalih] dari [Abdullah] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Iman itu adalah tujuh puluh tiga bab lebih, yang paling rendah adalah menyingkirkan bahaya (seperti duri) dari jalan, sedangkan yang paling tinggi adalah ucapan: 'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah'." Ini hadits hasan shahih. Demikianlah Suhail bin Abi Shalih meriwayatkan dari Abdullah bin Dinar dari Abu Shalih dari Abu Hurairah. Dan Umarah bin Ghaziyah meriwayatkan hadits ini dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Iman itu enam puluh empat bab." Abu Isa berkata: ' [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami, [Bakar bin Mudhar] telah menceritakan kepada kami, dari [Umarah bin Ghaziyah] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."

【10】

Sunan Tirmidzi 2540: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] dan [Ahmad bin Mani'] dan maknanya adalah sama, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [az Zuhri] dari [Salim] dari [bapaknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melewati seorang laki-laki yang sedang menasihati saudaranya dalam masalah malu, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Malu adalah sebagian dari iman." Ahmad bin Mani' berkata tentang haditsnya 'Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mendengar seorang laki-laki menasihati saudaranya dalam masalah malu' maka dia berkata: 'Ini hadits hasan shahih. Dan dalam bab tersebut (juga diriwayatkan) dari Abu Bakrah dan Abu Umamah.'

【11】

Sunan Tirmidzi 2541: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Mu'adz ash Shan'ani] dari [Ma'mar] dari ['Ashim bin Abi an Najud] dari [Abu Wail] dari [Mu'adz bin Jabal] dia berkata: Saya pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan, suatu pagi aku berada dekat dari beliau, dan kami sedang bepergian, maka saya berkata: 'Wahai Rasulullah, kabarkanlah kepadaku tentang suatu amal yang akan memasukkanku kedalam surga dan menjauhkanku dari neraka.' Beliau menjawab: "Kamu telah menanyakan kepadaku tentang perkara yang besar, padahal sungguh ia merupakan perkara ringan bagi orang yang telah Allah jadikan ringan baginya, yaitu: Kamu menyembah Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apa pun, kamu mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, berhaji ke Baitullah." Kemudian beliau bersabda: "Maukah kamu aku tunjukkan pada pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai dan sedekah akan memadamkan kesalahan sebagaimana air memadamkan api, dan shalat seorang laki-laki pada pertengahan malam." Kemudian beliau membaca: "Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Rabbnya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. (16) Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (As-Sajdah: 16-17). Kemudian beliau bersabda: "Maukah kamu aku tunjukkan pokok perkara agama, tiang dan puncaknya?" Aku menjawab: "Ya, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Pokok dari perkara agama adalah Islam, tiangnya adalah shalat, sedangkan puncaknya adalah jihad.' Kemudian beliau bersabda: "Maukah kamu aku kabarkan dengan sesuatu yang menguatkan itu semua?" Aku menjawab: 'Ya, wahai Nabi Allah.' Lalu beliau memegang lisannya, dan bersabda: "'Tahanlah (lidah) mu ini." Aku bertanya: 'Wahai Nabi Allah, (Apakah) sungguh kita akan diadzab disebabkan oleh perkataan yang kita ucapkan? ' Beliau menjawab: "(Celakalah kamu) ibumu kehilanganmu wahai Mu'adz, Tidaklah manusia itu disunggkurkan ke dalam neraka di atas muka atau hidung mereka melainkan karena hasil ucapan lisan mereka?" Abu Isa berkata: 'Ini hadits hasan shahih.'

【12】

Sunan Tirmidzi 2542: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] dari [Amru bin al Harits] dari [Darraj Abu as Samh] dari [Abu al Haitsam] dari [Abu Sa'id] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila kalian melihat seorang laki-laki memakmurkan masjid, maka persaksikanlah untuknya dengan keimanan, karena Allah berfirman: { Sesungguhnya orang yang memakmurkan masjid hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat }." Abu Isa berkata: 'Ini hadits hasan gharib.'

【13】

Sunan Tirmidzi 2543: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dan [Abu Mu'awiyah] dari [al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Antara kufur dan iman adalah meninggalkan shalat." Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Asbath bin Muhammad] dari [al A'masy] dengan semisal sanad ini dan bersabda: "Antara seorang hamba dengan syirik atau kafir adalah meninggalkan shalat." Abu Isa berkata: 'Ini adalah hadits hasan shahih. Dan Abu Sufyan namanya adalah Thalhah bin Nafi'.'

【14】

Sunan Tirmidzi 2544: Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abu az Zubair] dari [Jabir] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Antara seorang hamba dengan kekufuran adalah meninggalkan shalat." Abu Isa berkata: 'Ini hadits hasan shahih, dan Abu az Zubair namanya adalah Muhammad bin Muslim bin Tadrus.'

【15】

Sunan Tirmidzi 2545: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ammar al Husain bin Huraits] dan [Yusuf bin Isa] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [al Fadhl bin Musa] dari [al Husain bin Waqid] dia berkata. (Tahwil Sanad) Telah menceritakan kepada kami [Abu Ammar al Husain bin Huraits] dan [Mahmud bin Ghailan] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Ali bin al Husain bin Waqid] dari [bapaknya] dia berkata. (Tahwil Sanad) dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ali bin al Hasan asy Syaqiqi] dan [Mahmud bin Ghailan] keduanya berkata: telah meriwayatkan kepada kami [Ali bin al Hasan bin Syaqiq] dari [al Husain bin Waqid] dari [Abdullah bin Buraidah] dari [bapaknya] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat, maka barangsiapa yang meninggalkannya maka dia sungguh telah kafir'." Dan pada bab tersebut dari Anas dan Ibnu Abbas. Abu Isa berkata: 'Ini hadits hasan shahih gharib.'

【16】

Sunan Tirmidzi 2546: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin al Mufadhdhal] dari [al Jurairi] dari [Abdullah bin Syaqiq al Uqaili] dia berkata: "Dahulu para sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam tidaklah melihat suatu amal perbuatan yang mana meninggalkannya adalah suatu kekufuran melainkan shalat." Abu Isa berkata: 'Saya mendengar Abu Mush'ab al Madani berkata: "Barangsiapa yang berpendapat bahwa iman adalah suatu perkataan saja, maka dia diminta untuk bertaubat, apabila dia bertaubat (maka diterimalah taubatnya), namun jika tidak (bertaubat) maka lehernya dipenggal."

【17】

Sunan Tirmidzi 2547: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [al Laits] dari [Ibnu al Had] dari [Muhammad bin Ibrahim bin al Harits] dari [Amir bin Sa'ad bin Abu Waqqashh] dari [al Abbas bin Abdul Muththalib] bahwasanya dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Akan merasakan manisnya iman orang yang ridha menjadikan Allah sebagai Rabb dan Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Nabi." Abu Isa berkata: 'Ini hadits hasan shahih.'

【18】

Sunan Tirmidzi 2548: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Anas] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada tiga perkara yang jika terdapat pada diri seseorang akan mendapatkan manisnya iman: Barangsiapa yang menjadikan Allah dan RasulNya lebih dia cintai daripada selain keduanya, dia mencintai seseorang hanya karena Allah, membenci kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya dari azabnya sebagaimana dia membenci untuk dilemparkan ke dalam api neraka." Abu Isa berkata: 'Ini hadits hasan shahih. Dan [Qatadah] telah meriwayatkannya dari [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.'

【19】

Sunan Tirmidzi 2549: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Abidah bin Humaid] dari [al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang pezina melakukan perzinaan sedangkan dia seorang mukmin dan tidaklah seorang pencuri melakukan pencurian sedangkan dia seorang mukmin. Tetapi pintu taubat tetap ditawarkan kepadanya." Dan dalam bab tersebut (juga diriwayatkan) dari Ibnu Abbas dan Aisyah serta Abdullah bin Abi Aufa. Abu Isa berkata: Hadits Abu Hurairah adalah hadits hasan shahih gharib dari jalur ini. Dan telah diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Jika seorang hamba berzina maka iman keluar darinya, iman itu berada di atas kepalanya seperti naungan, jika dia berhenti dari perbuatan (zina) itu maka iman kembali kepadanya. Dan telah diriwayatkan dari Abu Ja'far Muhammad bin 'Ali bahwa dia berkata mengenai hal ini: Keluar dari iman menuju Islam. Dan telah diriwayatkan tidak hanya dari satu jalur dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda mengenai zina dan pencurian: "Barangsiapa melakukan sesuatu dari perbuatan itu, maka ditegakkan hukum had atasnya, dan itu menjadi tebusan bagi dosanya. Dan barangsiapa melakukan sesuatu dari perbuatan itu lalu Allah menutupi aibnya, maka hal itu terserah Allah, jika Allah berkehendak Allah akan mengadzabnya pada hari kiamat, atau jika Allah berkehendak Allah akan mengampuninya." Itu diriwayatkan oleh 'Ali bin Abu Thalib, 'Ubadah bin Ash Shamit dan Khuzaimah bin Tsabit dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

【20】

Sunan Tirmidzi 2550: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ubaidah bin Abu As Safar], namanya Ahmad bin Abdullah Al Hamdani Al Kufi, dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Muhammad] dari [Yunus bin Abu Ishaq] dari [Abu Ishaq Al Hamdani] dari [Abu Juhaifah] dari [Ali] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa terkena hukum had lalu siksanya di dunia disegerakan, maka Allah lebih adil daripada mengulangi dua kali siksanya di akhirat kepada hambaNya, dan barangsiapa yang terkena hukum had kemudian Allah menutupinya dan mengampuninya, maka Allah lebih mulia daripada mengulangi kepada sesuatu yang telah Dia maafkan." Abu Isa berkata: 'Dan hadits ini hasan gharib, dan inilah pendapat ahli ilmu bahwa kami tidak mengetahui seorang pun yang mengkafirkan seseorang karena perbuatan zina atau mencuri atau meminum khamer.'

【21】

Sunan Tirmidzi 2551: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [al Laits] dari [Ibnu 'Ajlan] dari [al Qa'qa' bin Hakim] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang muslim (yang sejati) adalah orang yang mana orang muslim lainnya selamat dari (bahaya) lisan dan tangannya, dan seorang mukmin (yang sejati) adalah orang yang mana manusia lainnya selamat dari (bahayanya) pada darah dan harta mereka." Abu Isa berkata: 'Ini hadits hasan shahih.'

【22】

Sunan Tirmidzi 2552: Dan diriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwasanya: Beliau ditanya: "Orang muslim yang manakah yang lebih afdhal?" Beliau menjawab: "seseorang yang muslim lainnya selamat dari (bahaya) lisan dan tangannya." Dan di dalam bab tersebut (juga diriwayatkan) dari Jabir, Abu Musa dan Abdullah bin Amru. Telah menceritakan kepada kami dengan hadits tersebut [Ibrahim bin Sa'id al Jauhari] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Buraid bin Abdullah bin Abu Burdah] dari [kakeknya, Abu Burdah] dari [Abu Musa al Asy'ari] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya: "Orang muslim yang manakah yang lebih afdhal?" Beliau menjawab: "seseorang yang mana muslim lainnya selamat dari (bahaya) lisan dan tangannya." Abu Isa berkata: 'Ini hadits shahih gharib hasan dari hadits Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

【23】

Sunan Tirmidzi 2553: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Ghiyats] dari [al A'masy] dari [Abu Ishaq] dari [Abu al Ahwash] dari [Abdullah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Islam itu bermula dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana ia bermula, maka beruntunglah orang-orang yang asing." Dan dalam bab tersebut (juga diriwayatkan) dari Sa'ad, Ibnu Umar, Jabir, Anas dan Abdullah bin Amru. Abu Isa berkata: 'Ini hadits hasan shahih gharib dari hadits Ibnu Mas'ud, Kami hanya mengetahuinya dari hadits Hafsh bin Ghiyats dari al A'masy, dan Abu al Ahwash namanya adalah 'Auf bin Malik bin Nadhlah al Jusyami, Hafsh meriwayatkannya sendirian.

【24】

Sunan Tirmidzi 2554: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman] telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Abu Uwais] telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Abdullah bin Amru bin Auf bin Zaid bin Milhah] dari [bapaknya] dari [kakeknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesunggunya agama (Islam) akan kembali bersarang ke Hijaz sebagaimana ular bersarang ke liangnya, dan pasti agama ini akan terbentengi dengan Hijaz sebagaimana kambing betina menjadikan puncak gunung sebagai benteng. Sesungguhnya Islam itu bermula dalam keadaan asing dan akan kembali asing, maka beruntunglah orang-orang yang asing, yaitu orang orang yang memperbaiki salah satu dari sunnahku yang telah dirusak oleh orang-orang setelahku." Abu Isa berkata: 'Hadits ini hasan shahih.'

【25】

Sunan Tirmidzi 2555: Telah menceritakan kepada kami [Abu Hafsh Amru bin Ali] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Muhammad bin Qais] dari [al Ala' bin Abdurrahman] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga: apabila dia berbicara berdusta, apabila berjanji dia mengingkari, apabila dia dipercaya dia khianat." Abu Isa berkata: 'Ini hadits hasan gharib dari hadits al Ala'. Dan ia diriwayatkan dari bukan hanya satu jalur dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan dalam bab tersebut (juga diriwayatkan) dari Ibnu Mas'ud, Anas, dan Jabir. Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr] telah menceritakan kepada kami [Ismail bin Ja'far] dari [Abu Suhail bin Malik] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam semisalnya dengan riwayat bil Makna. Abu Isa berkata: 'Ini hadits shahih. Abu Suhail adalah paman Malik bin Anas, namanya Nafi' bin Malik bin Abu Amir al Ashbahi al Khaulani.'

【26】

Sunan Tirmidzi 2556: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Musa] dari [Sufyan] dari [al A'masy] dari [Abdullah bin Murrah] dari [Masruq] dari [Abdullah bin Amru] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Ada empat perkara, barangsiapa yang empat perkara tersebut ada pada dirinya maka dia menjadi orang munafik, dan apabila salah satu sifat dari empat perkara tersebut ada pada dirinya, maka pada dirinya terdapat satu sifat dari kemunafikan hingga dia meninggalkannya: orang yang apabila berbicara dia bohong, dan apabila dia berjanji maka dia mengingkari, apabila dia memusuhi maka dia melakukan kekejian (dengan melampaui batas), dan apabila dia mengadakan perjanjian maka dia yang mulai membatalkannya." Abu Isa berkata: 'Ini hadits hasan shahih, telah menceritakan kepada kami [al Hasan bin Ali al Khallal] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Numair] dari [al A'masy] dari [Abdullah bin Murrah] dengan sanad ini semisalnya. Abu Isa berkata: 'Ini hadits hasan shahih, makna ini menurut ahli ilmu hanyalah kemunafikan dalam amal, dan kemunafikan dalam berbohong hanya pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Demikianlah diriwayatkan dari al Hasan al Bashri sebagian dari hadits ini bahwa dia berkata: 'Kemunafikan itu ada dua: kemunafikan dalam amal dan kemunafikan dalam berbohong'."

【27】

Sunan Tirmidzi 2557: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amir] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Thahman] dari [Ali bin Abdul A'la] dari [Abu An Nu'man] dari [Abu Waqqash] dari [Zaid bin Arqam] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika seseorang berjanji dan berniat untuk menepati janjinya, namun tidak menepatinya maka tidak ada dosa baginya." Abu Isa berkata: 'Hadits ini gharib, dan isnadnya tidak kuat, Ali bin Abdul A'la adalah orang yang tsiqah sedangkan Abu An Nu'man dan Abu Waqqash tidak dikenal, keduanya majhul (tidak diketahui).'

【28】

Sunan Tirmidzi 2558: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Bazi'] telah menceritakan kepada kami [Abdul Hakim bin Manshur al Wasithi] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Abdurrahman bin Abdulllah bin Mas'ud] dari [bapaknya] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pembunuhan seorang muslim terhadap saudaranya adalah kekufuran, dan mencelanya adalah kefasikan." Dan dalam bab tersebut juga dari Sa'ad dan Abdullah bin Mughaffal. Abu Isa berkata: 'Hadits Ibnu Mas'ud adalah hadits hasan shahih. Hadits tersebut telah diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud dari berbagai jalur.'

【29】

Sunan Tirmidzi 2559: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Zubaid] dari [Abu Wail] dari [Abdullah bin Mas'ud] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Celaan terhadap seorang muslim adalah kefasikan, sedangkan membunuhnya adalah kekufuran." Abu Isa berkata: 'Ini hadits hasan shahih. Dan makna hadits ini, 'Dan membunuhnya adalah kekafiran' bukanlah kekafiran seperti murtad. Dan alasan dalam hal tersebut adalah suatu hadits yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa dia bersabda: 'Barangsiapa yang dibunuh secara sengaja maka para wali orang yang terbunuh berhak memilih, jika mereka berkehendak, maka mereka (berhak) membunuh (menuntut qishash), dan jika mereka berkehendak maka mereka (berhak) memaafkan.' Kalau seandainya membunuh itu suatu kekufuran niscaya wajib (qishash). Dan sungguh telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Thawus, Atha' dan tidak hanya satu ahli ilmu berkata bahwa (membunuh) adalah kekufuran di bawah kekufuran, dan kefasikan di bawah kefasikan.

【30】

Sunan Tirmidzi 2560: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Yusuf al Arzaq] dari [Hisyam ad Dastuwa'i] dari [Yahya bin Abi Katsir] dari [Abu Qilabah] dari [Tsabit bin adh Dhahhak] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Seorang hamba tidak berkewajiban memenuhi nadzar pada sesuatu yang tidak dia miliki, pelaknat seorang mukmin adalah seperti pembunuhnya, dan barangsiapa menuduh seorang mukmin dengan kekufuran maka dia seperti membunuhnya, dan barangsiapa membunuh dirinya dengan suatu alat, niscaya Allah akan mengadzabnya dengan alat yang dia gunakan untuk membunuh dirinya pada hari kiamat." Dan dalam bab tersebut juga diriwayatkan dari Abu Dzar dan Ibnu Umar. Abu Isa berkata: 'Ini hadits hasan shahih.'

【31】

Sunan Tirmidzi 2561: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik] dari [Abdullah bin Dinar] dari [Ibnu Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Siapa pun orang yang berkata kepada saudaranya (semuslim): 'Hai kafir' maka sungguh salah satu dari keduanya telah menempati (kedudukan) pengkafiran tersebut." Ini merupakan hadits hasan shahih gharib, sedangkan makna Ba'a adalah Aqarra (menempati).

【32】

Sunan Tirmidzi 2562: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [al Laits] dari [Ibnu 'Ajlan] dari [Muhammad bin Yahya bin Habban] dari [Ibnu Muhairiz] dari [Ash Shunabihi] dari [Ubadah bin Ash Shamit] bahwasanya dia berkata: Saya mengunjungi Ubadah bin ash Shamit yang sedangkan berada di (ambang) kematian, aku pun menangis, maka dia berkata: 'Tahan dulu perlahan, kenapa kamu menangis? Demi Allah, jika aku mati syahid, niscaya aku bersaksi untukmu, dan jika aku diberi syafaat yang dikabulkan, niscaya aku memberikan syafaat untukmu, dan jika aku mampu, niscaya aku memberikan manfaat untukmu'. Kemudian dia berkata: 'Demi Allah, tidaklah ada hadits yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang ada kebaikannya bagi kalian, melainkan aku telah menceritakannya kepada kalian kecuali satu hadits, namun sekarang aku akan menceritakannya kepada kalian, dan sungguh aku telah mendekati ajalku. Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah niscaya Allah mengharamkan neraka atasnya." Dan dalam hadits bab tersebut juga diriwayatkan dari Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Thalhah, Jabir, Ibnu Umar, dan Zaid bin Khalid. Dia berkata: saya mendengar Ibnu Abi Umar berkata: saya mendengar Ibnu Uyainah berkata: Muhammad bin 'Ajlan adalah seorang yang tsiqah terpercaya dalam hadits. Abu Isa berkata: 'Ini hadits hasan shahih gharib dari jalur sanad ini. Sedangkan ash Shunabihi adalah Abdurrahman bin Usailah Abu Abdullah, dan telah diriwayatkan dari az Zuhri bahwasanya dia ditanya tentang sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Barangsiapa yang mengucapkan: 'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah' niscaya dia masuk surga.' Maka dia menjelaskan: 'Hadits ini adalah pada awal Islam sebelum turunnya ibadah Fardhu, perintah dan larangan.' Abu Isa berkata: 'segi pendalilan dari hadits ini menurut sebagian ahli ilmu bahwa ahli tauhid akan masuk surga, walaupun mereka diadzab di neraka disebabkan dosa mereka, namun mereka tidak kekal di neraka. Dan telah diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, Abu Dzar, Imran bin Hushain, Jabir bin Abdullah, Ibnu Abbas, Abu Sa'id al Khudri, dan Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: "Akan keluar sejumlah kaum dari manusia dari golongan ahli tauhid, dan masuk surga." Demikianlah diriwayatkan dari Sa'id bin Jubair, Ibrahim an Nakha'i, dan tidak hanya satu orang dari kalangan tabi'in dalam menafsirkan ayat ini: 'Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim.' (QS. 15: 2) ' Mereka memberikan penafsiran: 'Apabila ahli tauhid dikeluarkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka berkeinginanlah orang-orang kafir bahwa seandainya mereka dahulu menjadi orang-orang muslim'.

【33】

Sunan Tirmidzi 2563: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Nashr] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] dari [Laits bin Sa'd] telah menceritakan kepada kami [Amir bin Yahya] dari [Abu Abdurrahman al Ma'afiri al Hubuli] dia berkata: saya mendengar [Abdullah bin Amru bin al Ash] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah akan menyelamatkan seorang laki-laki dari umatku di hadapan manusia pada hari kiamat, lalu dia membuka buku catatan besar di hadapannya, setiap buku catatan besar lebarnya seperti sepanjang mata memandang, kemudian Dia berfirman: 'Apakah kamu mengingkari sesuatu dari ini? Apakah para penulisku yang menjaga (amal manusia) menzhalimimu?' dia menjawab: 'Tidak wahai Rabbku.' Allah bertanya: 'Apakah kamu mempunyai alasan dalih (bagi amal burukmu)?' Dia menjawab: 'Tidak wahai Rabbku.' Allah berfirman: 'Tidak demikian, sesungguhnya kamu mempunyai kebaikan di sisi Kami, karena itu tidak ada kedhaliman atasmu pada hari ini.' Lalu keluarlah kartu amal kebaikan, yang di dalamnya tercatat bahwa: 'Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan RasulNya.' Lalu Allah berfirman: 'Hadirkan amal timbanganmu!' dia berkata: 'Wahai Rabbku, apa (artinya) satu kartu amal ini (bila) dibandingkan buku catatan besar ini?' Allah berfirman: 'Sesungguhnya kamu tidak akan di dhalimi.'" Nabi melanjutkan: "Lalu diletakkanlah buku catatan besar pada satu sisi, sedangkan kartu amal diletakkan pada sisi lainnya, maka buku catatan besar itu ringan (timbangannya) sedangkan kartu amal itu berat, maka tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dibandingkan nama Allah." Abu Isa berkata: 'Ini hadits hasan gharib.' Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah], dari [Amir bin Yahya] dengan sanad ini hadits semisalnya.

【34】

Sunan Tirmidzi 2564: Telah menceritakan kepada kami [al Husain bin Huraits Abu Ammar] telah menceritakan kepada kami [al Fadhl bin Musa] dari [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kaum Yahudi terpecah menjadi tujuh puluh satu atau tujuh puluh dua golongan. Sedangkan kaum Nashrani seperti itu juga. Dan umatku terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan." Dan dalam bab hadits tersebut juga diriwayatkan dari Sa'd dan Abdullah bin Amru serta Auf bin Malik. Abu Isa berkata: 'Hadits Abu Hurairah adalah hadits hasan shahih."

【35】

Sunan Tirmidzi 2565: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Abu Daud Al Hafari] telah bercerita kepada kami [Sufyan Ats Tsauri] dari [Abdurrahman bin Ziyad Al Afriqi] dari [Abdullah bin Yazid] dari [Abdullah bin Amru] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pasti akan datang kepada ummatku, sesuatu yang telah datang pada bani Israil seperti sejajarnya sandal dengan sandal, sehingga apabila di antara mereka (bani Israil) ada orang yang menggauli ibu kandungnya sendiri secara terang terangan maka pasti di antara ummatku ada yang melakukan demikian, sesungguhnya bani Israil terpecah menjadi tujuh puluh dua golongan dan ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan semuanya masuk ke dalam neraka kecuali satu golongan." Para sahabat bertanya, "Siapakah mereka wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Mereka adalah golongan yang mana aku dan para sahabatku berpegang teguh padanya." Abu Isa berkata: "Hadits ini hasan gharib mufassar, kami tidak mengetahuinya seperti ini kecuali dari jalur sanad seperti ini."

【36】

Sunan Tirmidzi 2566: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin 'Arafah] telah menceritakan kepada kami [Ismail bin 'Ayyasy] dari [Yahya bin Abu 'Amru asy Syaibani] dari [Abdullah bin ad Dailami] dia berkata: aku mendengar [Abdullah bin 'Amru] berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah telah menciptakan makhluknya dalam kegelapan, lalu Dia menimpakan sebagian dari cahayaNya kepada mereka, maka barangsiapa sebagian dari cahaya tersebut menimpanya niscaya dia mendapatkan cahaya, dan barangsiapa sebagian dari cahaya tersebut tidak mengenainya niscaya dia akan tersesat. Oleh karena itu, aku mengatakan: 'Pena telah kering berdasarkan pengetahuan Allah.'" Abu Isa berkata: 'Ini hadits hasan.'

【37】

Sunan Tirmidzi 2567: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari ['Amru bin Maimun] dari [Mu'adz bin Jabal] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apakah kamu mengetahui apa hak Allah terhadap hambaNya?" Saya menjawab: "Allah dan rasulNya lebih mengetahui." Beliau bersabda: "Hak Allah atas mereka adalah agar mereka menyembahNya, dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apapun." Beliau bertanya: "Apakah hak mereka atas Allah apabila mereka telah melakukan hal tersebut?" Aku menjawab: "Allah dan RasulNya lebih tahu." Beliau bersabda: "Agar Allah tidak mengadzab mereka." Ini hadits hasan shahih, dan telah diriwayatkan dari bukan hanya satu sanad, dari Mu'adz bin Jabal.

【38】

Sunan Tirmidzi 2568: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] telah mengabarkan kepada kami [Syu'bah] dari [Habib bin Abi Tsabit] dan [Abdul Aziz bin Rufai'] dan [al A'masy] maisng-masing dari mereka mendengar [Zaid bin Wahb] dari [Abu Dzar] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jibril mendatangiku, dan dia memberiku kabar gembira, dia mengabarkan kepadaku bahwasanya siapa yang meninggal sedang dia tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu maka dia masuk surga." Saya bertanya, "Walaupun dia berzina dan mencuri?" Beliau bersabda: "Ya" Abu Isa berkata: 'Ini adalah hadits hasan shahih. Dan dalam hadits bab tersebut juga diriwayatkan dari Abu ad Darda'