28. Kedokteran

【1】

Sunan Tirmidzi 1959: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya], telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Muhammad Al Farwi], telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] dari [Umarah bin Ghaziyyah] dari [Ashim bin Umar bin Qatadah] dari [Mahmud bin Labid] dari [Qatadah bin An Nu'man] bahwasanya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Dia akan melindunginya dari fitnah dunia. Sebagaimana salah seorang dari kalian berteduh untuk melindungi sakitnya dari percikan air." Abu Isa berkata: Hadits semakna juga diriwayatkan dari Shuhaib dan Ummu Al Mundzir. Ini adalah hadits Hasan Gharib. Hadits ini telah diriwayatkan pula dari [Mahmud bin Labid], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam secara Mursal. Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr], telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] dari [Amru bin Abu Amru] dan dari [Ashim bin Umar bin Qatadah] dari [Mahmud bin Labid] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam semisalnya. Namun di dalamnya ia tidak menyebutkan: Dari Qatadah bin An Nu'man. Abu Isa berkata: Qatadah bin An Nu'man Azh Zhafari adalah saudaranya Sa'id Al Khudri dari jalur ibunya. Sedangkan Mahmud bin Labid mendapati Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan sempat melihatnya, yang pada saat itu ia masih anak-anak.

【2】

Sunan Tirmidzi 1960: Telah menceritakan kepada kami [Abbas bin Muhammad Ad Duri], telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad], telah menceritakan kepada kami [Fulaih bin Sulaiman] dari [Utsman bin Abdurrahman At Taimi] dari [Ya'qub bin Abu Ya'qub] dari [Ummu Al Mundzir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menemuiku dan pada saat itu beliau bersama Ali. Ketika itu, kami memiliki ember-ember yang tergantung. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam makan dan Ali pun ikut makan. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Ali: "Wahai Ali, mah..mah.., sesungguhnya kamu adalah seorang yang paham." Maka Ali pun duduk sedangkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam makan. Lalu aku membuatkan As Silq (sejenis ubi) dan gandum bagi mereka. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Ali, mulailah dari sini, karena ia lebih pas untukmu." Abu Isa berkata: Ini adalah hadits hasan gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari haditsnya Fulaih. Dan diriwayatkan pula dari [Fulaih] dari [Ayyub bin Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Abu Amir] dari [Abu Dawud] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Fulaih bin Sulaiman] dari [Ayyub bin Abdurrahman] dari [Ya'qub bin Abu Ya'qub] dari [Ummu Al Mundzir Al Anshariyah] ia berkata: Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menemui kami. Maka ia pun menyebutkan hadits seperti haditsnya Yunus bin Muhammad bin Fulaih bin Sulaiman, hanya saja ia menyebutkan: "Ia lebih bermanfaat untukmu." Muhammad bin Basysyar berkata di dalam haditsnya: Dan telah menceritakan kepadaku Ayyub bin Abdurrahman. Hadits ini adalah hadits jayyid gharib.

【3】

Sunan Tirmidzi 1961: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Mu'adz Al 'Aqadi], telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Ziyad bin Ilaqah] dari [Usamah bin Syarik] ia berkata: Para orang Arab baduwi berkata: "Wahai Rasulullah, Tidakkah kami ini harus berobat (jika sakit)?" Beliau menjawab: "Iya wahai sekalian hamba Allah, Berobatlah sesungguhnya Allah tidak menciptakan suatu penyakit melainkan menciptakan juga obat untuknya kecuali satu penyakit." Mereka bertanya: "Penyakit apakah itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Yaitu penyakit tua (pikun)." Abu Isa berkata: Hadits semakna diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, Abu Hurairah, Abu Khuzaimah dari bapaknya dan Ibnu Abbas. Dan ini merupakan hadits hasan shahih.

【4】

Sunan Tirmidzi 1962: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'], telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin As Sa`ib bin Barakah] dari [ibunya] dari [Aisyah] ia berkata: Apabila keluarga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tertimpa sakit, maka beliau memerintahkan untuk membuat Al Hisa`(sesuatu yang dihirup). Maka setelah dibuat, beliau memerintahkan mereka agar menghirupnya. Dan beliau bersabda: "Sesungguhnya hal itu akan memulihkan keadaan hati orang-orang yang ditimpa kesedihan, dan akan menghilangkannya dari hati orang-orang yang sakit, sebagaimana kalian menghilangkan kotoran yang ada di wajah dengan air." Abu Isa berkata: Ini adalah hadits Hasan Shahih. Dan [Ibnul Mubarak] telah meriwayatkannya dari [Yunus] dari [Zuhri] dari [Urwah] dari [Aisyah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Telah menceritakan kepada kami seperti itu [Al Husain bin Muhammad] Telah menceritakannya kepada kami [Abu Ishaq Ath Thalqani] dari [Ibnul Mubarak].

【5】

Sunan Tirmidzi 1963: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib], telah menceritakan kepada kami [Bakr bin Yunus] dari [Musa bin 'Ali] dari [bapaknya] dari [Uqbah bin Amir Al Juhani] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian memaksa orang yang sakit di antara kalian untuk memakan makanan, karena Allah yang akan memberi makan dan minum kepada mereka." Berkata Abu Isa: Ini merupakan hadits hasan gharib yang tidak kami ketahui kecuali melalui jalur ini.

【6】

Sunan Tirmidzi 1964: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] dan [Sa'id bin Abdurrahman Al Makhzumi] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Salam bersabda: "Hendaklah kalian selalau mengkomsumsi Habbatus Sauda`, karena di dalamnya terdapat kesembuhan bagi segala penyakit, kecuali As Sam. Sedangkan As Sam adalah kematian." Abu Isa berkata: Hadits semakna juga diriwayatkan dari Buraidah, Ibnu Umar dan Aisyah. Hadits ini adalah hasan shahih. Al Habbatus Sauda` adalah Asy Syuuniz (jinten hitam).

【7】

Sunan Tirmidzi 1965: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Muhammad Az Za'farani], telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah], telah mengabarkan kepada kami [Humaid] dan [Tsabit] dan [Qatadah] dari [Anas] bahwa Sekelompok orang dari 'Urainah mendatangi kota Madinah lalu mereka merasa suka tinggal di dalamnya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus mereka ke tempat unta sedekah (zakat), dan beliau bersabda: "Minumlah kalian dengan air susunya dan air kencingnya." Abu Isa berkata: Hadits semakna juga diriwayatkan dari Ibnu Abbas. Dan ini adalah hadits hasan shahih.

【8】

Sunan Tirmidzi 1966: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] Telah menceritakan kepada kami [Abidah bin Humaid] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah], menurutku ia memarfu-kannya, ia berkata: "Barangsiapa yang membunuh dirinya sendiri dengan besi, maka ia akan datang kelak pada hari kiamat, sedangkan besi itu berada di tangannya seraya menusuk-nusuk perutnya di dalam neraka jahannam kekal selama-lamanya. Dan barangsiapa yang membunuh dirinya sendiri dengan racun, maka racun itu akan senantiasa berada di tangannya dan mengkomsumsinya di dalam neraka jahannam selama-lamanya."

【9】

Sunan Tirmidzi 1967: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] Telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] dari [Syu'bah] dari [Al A'masy] ia berkata: Aku mendengar [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] bahwasanya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang membunuh dirinya sendirinya dengan besi, maka besi itu akan senantiasa berada di tangannya, menusuk perutnya di dalam neraka jahannam selama-lamanya. Dan siapa yang membunuh dirinya dengan racun, maka racun itu pula akan selalu berada di tangannya dan menelannya dengan berada di dalam neraka jahannam selama-lamanya. Dan siapa yang menjatuhkan dirinya dari gunung, lalu ia membunuh dirinya, maka ia akan senantiasa terjatuh di dalam neraka jahannam selama-lamanya." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al 'Ala`], telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti haditsnya Syu'bah dari A'masy. Abu Isa berkata: Ini adalah hadits shahih dan lebih shahih dari hadits pertama. Dan hadits ini telah diriwayatkan pula oleh lebih dari satu orang perawi dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan [Muhammad bin Ajlan] telah meriwayatkan pula dari [Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang membunuh dirinya sendiri dengan racun, maka ia akan diadzab dengannya kelak di dalam neraka jahannam." Namun di dalamnya ia tidak menyebutkan: "Abadi selama-lamanya." Dan seperti ini pula yang diriwayatkan oleh [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan riwayat ini lebih Shahih, karena riwayat-riwayat lain menunjukkan bahwa Ahlu Tauhid, mereka akan disiksa di dalam neraka lalu dikeluarkan darinya, dan tidak disebutkan bahwa mereka akan kekal di dalamnya.

【10】

Sunan Tirmidzi 1968: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Nashr], telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Mubarak] dari [Yunus bin Abu Ishaq] dari [Mujahid] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang untuk berobat dengan sesuatu yang kotor (najis)." Abu Isa berkata: Maksudnya adalah As Summ (racun).

【11】

Sunan Tirmidzi 1969: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan], telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] dari [Syu'bah] dari [Syimak] bahwa ia mendengar [Alqamah bin Wa`il] dari [bapaknya] bahwa Ia pernah menyaksikan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan Suwaid bin Thariq atau Thariq bin Suwaid bertanya pada beliau tentang khamr, Suwaid berkata: "Sesungguhnya kami menggunakannya sebagai obat." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya khamr itu bukanlah obat, akan tetapi ia adalah penyakit." Telah menceritakan kepada kami [An Nashr bin Syumail] dan [Syababah] dari [Syu'bah] semisalnya. Mahmud berkata: An Nashr berkata: Tharib bin Suwaid. Dan Syababah berkata: Suwaid bin Thariq. Abu Isa berkata: Ini adalah hadits hasan shahih.

【12】

Sunan Tirmidzi 1970: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Madduwaih], telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Hammad Asy Syu'aitsi] Telah menceritakan kepada kami [Abbad bin Manshur] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik obat yang kalian gunakan ialah gurah, Laduud (obat yang diteteskan disisi mulut orang yang sakit), berbekam dan Al Masyiy (obat untuk mengosongkan isi perut)." Maka, tatkala Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam sakit para shahabat memberinya laduud. Setelah mereka selesai beliau bersabda: "Berilah mereka laduud." Lantas mereka pun memakai laduud selain Abbas.

【13】

Sunan Tirmidzi 1971: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya], telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] Telah menceritakan kepada kami [Abbad bin Manshur] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya obat yang paling baik untuk kalian gunakan adalah Al Ladud dan As Sa'uth, bekam dan Al Masyiy. Dan sebaik-baik sesuatu yang dapat kalian gunakan untuk bercelak adalah Al Itsmid, sebab ia akan menajamkan pandangan dan menumbuhkan rambut." Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mempunyai celak yang beliau gunakan sebanyak tiga kali dalam sehari pada kedua matanya. Abu Isa berkata: Hadits ini adalah hasan gharib. Ia haditsnya Abbad bin Manshur.

【14】

Sunan Tirmidzi 1972: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar], telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Imran bin Husain], bahwa: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang Kayy. Ia berkata: "Kami pernah ditimpa bala, lalu kami berobat dengan Kay, maka kami pun tidak beruntung." Abu Isa berkata: Ini adalah hadits hasan shahih.

【15】

Sunan Tirmidzi 1973: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Qudus bin Muhammad], telah menceritakan kepada kami [Amru bin 'Ashim], telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Imran bin Hushain] ia berkata: "Kami dilarang untuk berobat dengan Kayy." Abu Isa berkata: Hadits semakna juga diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, Uqbah bin Amir, dan Ibnu Abbas. Dan ini adalah hadits hasan shahih.

【16】

Sunan Tirmidzi 1974: Telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Mas'adah], telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zura'] Telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Anas] bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengobati As'ad bin Zurarah dengan Kay dari duri. Abu Isa berkata: Hadits semakna juga diriwayatkan dari Ubay dan Jabir. Hadits ini adalah hadits hasan gharib.

【17】

Sunan Tirmidzi 1975: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Al Hasan bin Hirasy Al Baghdadi], telah menceritakan kepada kami [Syababah] dari [Syu'bah] dari [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir bin Abdullah] dari [Ubay bin Ka'ab], bahwasanya: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengobatinya dengan menggunakan Kay." Abu Isa berkata: Ini adalah hadits hasan gharib. Hadits ini juga diriwayatkan oleh lebih dari satu perawi dari [Al A'masy] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir] bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengobati Ubay bin Ka'ab dengan Kay.

【18】

Sunan Tirmidzi 1976: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Qudus bin Muhammad], telah menceritakan kepada kami [Amru bin Ashim], telah menceritakan kepada kami [Hammam] dan [Jarir bin Hazim] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Anas] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berbekam pada bagian punggungnya. Dan biasanya beliau berbekam pada tanggal sepuluh, Sembilan belas atau dua puluh satu." Abu Isa berkata: Hadits semaknya juga diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Ma'qil bin Yasir. Dan hadits ini adalah hadits hasan gharib.

【19】

Sunan Tirmidzi 1977: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Budail bin Quraisy Al Yami Al Kufi], telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudlail], telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Ishaq] dari [Al Qasim bin Abdurrahman] ia adalah Ibnu Abdullah bin Mas'ud, dari [bapaknya] dari [Ibnu Mas'ud] ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkisah tentang malam ketika beliau Isra' Mi'raj, dan sesungguhnya tidaklah beliau melewati sekelompok malaikat kecuali mereka semua menyuruh beliau untuk memerintahkan ummatnya berbekam. Berkata Abu Isa: Ini merupakan hadits hasan gharib dari haditsnya Ibnu Mas'ud.

【20】

Sunan Tirmidzi 1978: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid], telah mengabarkan kepada kami [An Nadlr bin Syumail], telah menceritakan kepada kami [Abbad bin Manshur] ia berkata: Saya mendengar [Ikrimah] berkata: [Ibnu Abbas] mempunyai tiga anak, ketiganya adalah menjadi tukang bekam. Dua orang dari anaknya itu mendapatkan upah dari bekamnya dan memberikan kepadanya (Ibnu Abbas dan keluarganya), dan yang satunya membekamnya dan keluarganya. Ibnu Abbas berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebagus-bagus hamba adalah sebagai tukang bekam, membuang darah, meringankan tulang punggung, dan mempertajam pandangan." Ia berkata: Sesungguhnya ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mi'raj (diangkat oleh Allah ke langit) tidaklah beliau melewati pada malaikat kecuali mereka berkata: "Hendaklah kamu berbekam." beliau berkata: Sesungguhnya hari yang baik untuk berbekam adalah pada tanggal 17, 19, dan 21. Beliau berkata: Sesungguhnya sebaik-baik sarana untuk kalian berobat adalah dengan sa'uth (sejenis rerumputan), ladud (obat yang dimasukkan pada sisi mulut ketika sakit), bekam dan masy (obat perut), sesungguhnya Rasulullah diobati oleh Ibnu Abbas dari shahabat lainnya. Barangsiapa yang mengobatiku, hendaklah mereka semua diam. Maka tidak ada seorang pun yang tidak diobati kecuali paman beliau Ibnu Abbas. Abd berkata: ia berkata: Nadlr, ladud, dan wajur sama. Abu Isa berkata: hadits ini hasan gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Abbad bin Manshur, dan dalam bab ini dari Aisyah.

【21】

Sunan Tirmidzi 1979: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'], telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Khalid Al Khayyath] Telah menceritakan kepada kami [Fa`id] bekas budaknya keluarga Rafi', dari [Ali bin Ubaidullah] dari [neneknya Salma] -ia dahulu sering membantu Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa sallam- ia berkata: "Tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menderita luka kecuali beliau menyuruhku untuk menaruh diatas lukanya Dedaunan obat (dapat mendinginkan panasnya luka)." Berkata Abu Isa: Ini merupakan hadits Hasan Gharib, hanya kami ketahui kecuali dari haditsnya Qa`id. Sebagian mereka meriwayatkan hadits ini dari Qa`id dan dia berkata: Dari Ubaidullah bin Ali dari neneknya Salma dan Ubaidillah bin Ali lebih shahih. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Allaa'] telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Hubab] dari [Fa`id] Maula Ubaidullah bn Ali, dari bekas budaknya [Ubaidullah bin Ali] dari [kakeknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti hadits diatas dengan maknanya.

【22】

Sunan Tirmidzi 1980: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar], telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] Dari [Mujahid] dari ['Aqqar bin Al Mughirah bin Syu'bah] dari [bapaknya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang berobat dengan Kay atau meminta untuk diruqyah, maka sungguhnya ia telah berlepas diri dari sifat tawakkal." Abu Isa berkata: Hadits semakna juga diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, dan Imran bin Husain. Abu Isa berakta: Ini adalah hadits hasan shahih.

【23】

Sunan Tirmidzi 1981: Telah menceritakan kepada kami [Abdah bin Abdullah Al Khuza'i], telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Hisyam] dari [Sufyan] dari ['Ashim Al Ahwal] dari [Abdullah bin Harits] dari [Anas] ia berkata: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membolehkan ruqyah karena terkena racun, 'Ain (sejenis gangguan hasad dari jin dan manusia) dan luka."

【24】

Sunan Tirmidzi 1982: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan], telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] dan [Abu Nu'aim] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ashim Al Ahwal] dari [Yusuf bin Abdullah bin Harits] dari [Anas bin Malik] bahwasanya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membolehkan pengobatan dengan ruqyah akibat terkena racun atau terluka. Abu Isa berkata: Ini adalah hadits hasan shahih gharib. Abu Isa berkata lagi: Menurutku hadits ini lebih Shahih daripada haditsnya Mu'awiyah bin Hisyam dari Sufyan. Abu Isa berkata: Hadits semakna juga diriwayatkan dari Buraidah, Imran bin Hushain, Jabir, Aisyah, Thalqi bin 'Ali, Amr bin Hazm dan Abu Khuzamah dari bapaknya.

【25】

Sunan Tirmidzi 1983: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar], telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Hushain] dari [Asy Sya'bi] dari [Imran bin Hushain] bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak diperbolehkan ruqyah, kecuali dari penyakit 'Ain atau terkena racun." Abu Isa berkata: [Syu'bah] juga meriwayatkan hadits ini dari [Hushain] dari [Asy Sya'bi] dari [Buraidah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam semisalnya.

【26】

Sunan Tirmidzi 1984: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Yunus Al Kufi], telah menceritakan kepada kami [Al Qasim bin Malik Al Mazani] dari [Al Jariri] dari [Abu Nadlrah] dari [Abu Sa'id] ia berkata: Dahulu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam sering berlindung dari kejahatan jin dan 'Ain manusia hingga turun Al Mu'awwidzatain, maka setelah keduanya turun beliau membacanya dan meninggalkan selainnya. Berkata Abu Isa: Hadits semakna juga diriwayatkan dari Anas dan ini merupakan hadits hasan gharib.

【27】

Sunan Tirmidzi 1985: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar], telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Amru bin Dinar] dari [Urwah] ia dalah Ibnu Amir, dari [Ubaid bin Rifa'ah Az Zuraqi] bahwasanya: [Asma' binti Umais] berkata: "Wahai Rasuulullah, sesungguhnya pengaruh 'Ain ini cepat sekali menjalar pada anaknya Ja'far, apakah aku boleh meminta orang yang meruqyahnya?" Maka beliau menjawab: "Iya, seandainya ada yang mendahului takdir tentu dia adalah 'Ain (namun dia tidak dapat mendahuluinya)." Berkata Abu Isa: Hadits semakna juga diriwayatkan dari Imran bin Husain dan Buraidah. Dan ini merupakan hadits hasan shahih. Dan hadits ini juga telah diriwayatkan dari [Ayyub] dari [Amr bin Dinar] dari [Urwah bin Amir] dari [Ubaid bin Rifa'ah] dari [Asma' binti Umais] dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam. Demikian pula, [Hasan bin Ali Al Khallal] telah menceritakannya kepada kami, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] dari [Ma'mar], dari [Ayyub] dengan hadits ini.

【28】

Sunan Tirmidzi 1986: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan], telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] dan [Ya'la] dari [Sufyan] dari [Manshur] dari [Al Minhal bin Amru] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sering mendo'akan Hasan dan husain dengan mengucapkan: "U'IIDZUKUMAA BIKALIMAATILLAAHITAAMMAH MIN KULLI SYAITHAANIN WA HAMMAH, WA MIN KULLI 'AININ LAAMMAH (Aku melindungi kalian dengan kalimat Allah -Al quran atau asma' dan sifat-Nya- yang sempurna dari setiap syetan dan binatang berbisa serta 'Ain yang dengki)." Beliau juga bersabda: "Demikianlah dahulu Ibrahim melindungi Ishaq dan Isma'il 'Alaihimus salaam." Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Khallal], telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] dan [Abdurrazzaq] dari [Sufyan] dari [Manshur] semisal dan semakna dengannya. Abu Isa berkata: Ini adalah hadits hasan shahih.

【29】

Sunan Tirmidzi 1987: Telah menceritakan kepada kami [Abu Hafsh Amr bin Ali], telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Katsir Abu Ghassan Al 'Anburi], telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mubarak] dari [Yahya bin Abu Katsir], telah menceritakan kepadaku [Hayyah bin Habis At Tamimi], telah menceritakan kepadaku [bapakku] bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak masalah dalam Al Haam, sedangkan penyakit 'Ain itu adalah benar adanya."

【30】

Sunan Tirmidzi 1988: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Al Hasan bin Khirasy Al Baghdadi], telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Ishaq Al Hadlrami], telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] dari [Ibnu Thawus] dari [bapaknya] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wasallam bersabda: "Jikalau ada sesuatu yang dapat mendahului taqdir maka itu adalah penyakit 'Ain (namun tidak ada yang dapat mendahuluinya) dan jika kalian diminta (oleh orang yang terkena 'ain) untuk mandi, maka mandilah." Berkata Abu Isa: Hadits semakna juga diriwayatkan dari Abdullah bin Amr dan ini merupakan hadits hasan shahih gharib. Dan hadits Hayyah bin Habis merupakan hadits gharib. [Syaiban] telah meriwayatkan dari [Yahya bin Abi Katsir] dari [Hayyah bin Habis] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, namun [Ali bin Mubarak] dan [Harb bin Syaddad] tidak menyebutkan di dalamnya dari Abu Hurairah.

【31】

Sunan Tirmidzi 1989: Telah menceritakn kepada kami [Hannad], telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Ja'far bin Iyas] dari [Abu Nadlrah] dari [Sa'id bin Al Khudri] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengutusku dalam suatu Sariyyah. Kemudian kami singgah pada suatu kaum dan meminta untuk dijamu, namun mereka tidak mau memberikan jamuan. Lalu pemimpin mereka terkena sengatan, maka kami pun segera mendatanginya. Mereka bertanya, "Apakah diantara kalian ada yang bisa meruqyah dari sengatan kalajengking?" Aku berkata: "Ya, sayalah orangnya. Namun saya tidak akan meruqyah hingga kalian member seekor kambing untuk kami." Ia berkata: "Aku akan memberikan tiga ekor kambing untuk kalian." Maka kami pun menyetujuinya, dan aku mulai meruqyah dengan membacakan, "AL HAMDULILLAH" sebanyak tujuh kali, hingga ia siuman dan kami pun langsung mengambil kambing tersebut. Namun di dalam hati kami timbul semacam keraguan akan tiga ekor kambing tersebut. Maka kami pun berkata: "Janganlah kalian tergesa-gesa untuk memakannya, hingga kalian menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Saat menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka aku langsung menceritakan apa yang telah aku perbuat. Kemudian beliau bersabda: "Tidakkah kamu ketahui ia ia adalah benar-benar ruqyah? Ambillah kambing itu, dan berikanlah aku bagian darinya." Abu Isa berkata: Ini adalah hadits hasan. Abu Nadlrah namanya adalah Al Mundzir bin Malik bin Qutha'ah. Asy Syafi'i membolehkan bagi seorang mu'allim untuk mengambil upah atas pengajaran Al Qur`annya. Dan menurutnya, ia boleh memberikan persyaratan seperti itu dan ia berdalih dengan hadits ini. Ja'far bin Iyas adalah Ja'far bin Abu Wahsyiyyah yakni Abu Bisyr. [Syu'bah] dan [Abu 'Awanah] serta lebih dari satu orang perawi telah meriwayatkan hadits ini dari [Abu Al Mutawakkal] dari [Abu Sa'id].

【32】

Sunan Tirmidzi 1990: Telah menceritakan kepada kami [Abu Musa Muhammad bin Al Mutsanna], telah menceritakan kepadaku [Abdush Shamad bin Abdul Warits], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah], telah menceritakan kepada kami [Abu Bisyr] ia berkata: Aku mendengar [Abu Al Mutawakkil] menceritakan dari [Abu Sa'id] bahwasanya: Sekelompok orang dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melewati suatu daerah di tanah Arab, namun mereka tidak menjamunya. Kemudian pemimpin daerah tersebut terkena sakit, sehingga mereka mendatangi kami seraya bertanya, "Apakah kalian mempunyai obat?" Kami menjawab, "Ya. Akan tetapi kalian tidak memberikan jamuan untuk kami dan tidak pula menerima kami layaknya seorang tamu. Kami tidak akan memberikannya hingga kalian memberikan jamuan untuk kami." Lalu merekan pun memberikan jamuan sepotong daging kambing. Dan salah seorang dari kami membacakan surat Al Fatihah dan tuan mereka pun sembuh seketika. Ketika kami menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kami pun menuturkan hal itu, lalu beliau bersabda: "Siapa yang memberitahu kalian bahwa itu adalah ruqyah?" Saat itu beliau tidak menyebutkan kalimat larangan. Dan beliau bersabda: "Makanlah daging itu, dan berikanlah satu bagian untukku." Abu Isa berkata: Ini adalah hadits hasan shahih. Dan hadits ini lebih shahih dari haditsnya Al A'masy dari Ja'far bin Iyas. Dan seperti ini pula yang telah diriwayatkan oleh lebih dari satu perawi dari Abu Bisyr Ja'far bin Abu Wahsyiyyah dari Abu Al Mutawakkil dari Abu Sa'id. Ja'far bin Iyas adalah Ja'far bin Abu Wahsyiyyah.

【33】

Sunan Tirmidzi 1991: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar], telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Az Zuhri] dari [Abu Khuzamah] dari [bapaknya] ia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu mengenai ruqyah yang sering kami gunakan, obat yang sering kami gunakan untuk berobat serta pelindung yang seringa kami pakai untuk berlindung, apakah hal itu dapat menolak taqdir Allah?" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Bahkan hal itu termasuk dari taqdir Allah." Berkata Abu Isa: Ini merupakan hadits hasan shahih. Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abdurrahman], telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Zuhri] dari [Ibnu Abi khuzamah] dari [bapaknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti hadits di atas. Dan kedua riwayat tersebut telah diriwayatkan dari Ibnu Uyainah. Maka sebagian mereka berkata: dari Abi Khuzaimah dari bapaknya, dan sebagian lagi berkata: Dari Ibnu Abi Khuzaimah dari bapaknya. Dan selain Ibnu Uyainah juga ada yang meriwayatkan hadits ini dari Zuhri dari Abi Khuzaimah dari bapaknya, namun hadits ini lebih shahih dan kami tidak mengetahui Ibnu Khuzaimah meriwayatkan selain hadits ini.

【34】

Sunan Tirmidzi 1992: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ubaidah bin Abu Safar Ahmad bin Abdullah Al Hamdani] dan [Mahmud bin Ghailan] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Amir] dari [Muhammad bin Abu Amru] dar [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Al 'Ajwah bersasal dari surga, di dalamnya mengandung kesembuhan untuk penyakit racun. Al Kam`ah dari Al Mann, airnya adalah kesembuhan bagi penyakit 'Ain." Abu Isa berkata: Hadits semakna juga diriwayatkan dari Sa'id bin Zaid, Abu Sa'id dan Jabir. Dan ini adalah hadits hasan gharib, ia bersal dari haditsnya Muhammad bin Amr, kami tidak mengetahuinya kecuali dari haditsnya Sa'id bin Amir dari Muhammad bin Amr.

【35】

Sunan Tirmidzi 1993: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib], telah menceritakan kepada kami [Umar bin Ubaid Ath Thanafisi] dari [Abdul Malik bin Umair] dalam riwayat lain, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna], telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Amr bin Hurais] dari [Sa'id bin Zaid] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Al Kam`ah (cendawan) berasah dari Al Mann, airnya mengandung kesembuhan bagi penyakit 'Ain." Abu Isa berkata: Ini adalah hadits hasan shahih.

【36】

Sunan Tirmidzi 1994: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar], telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam], telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Qatadah] dari [Syahr bin Hausyab] dari [Abu Hurairah] bahwasanya: Sekelompok orang dari kalangan sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Al Kam`ah adalah cacarnya orang-orang Anshar." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Al Kam`ah berasal dari Al Mann. Dan airnya mengandung kesembuhan bagi penyakit 'Ain. Air susu berasal dari surga, dan ia adalah obat untuk menghilangkan racun." Abu Isa berkata: Ini adalah hadits hasan.

【37】

Sunan Tirmidzi 1995: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar], telah menceritakan kepada kami [Mu'adz] Telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Qatadah] ia berkata: Telah [diceritakan kepadaku] bahwasanya: [Abu Hurairah] berkata: "Aku mengambil tiga, lima atau tujuh Akmu`, lalu aku meletakkan airnya di dalam botol, kemudian aku mencelakinya pada budak perempuan milikku, dan ia pun sembuh."

【38】

Sunan Tirmidzi 1996: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar], telah menceritakan kepada kami [Mu'adz] Telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Qatadah] ia berkata: Telah [diceritakan kepadaku] bahwasanya: [Abu Hurairah] pernah berkata: "Asy Syuniz (habbatus sauda`) adalah obat untuk segala jenis penyakit, kecuali kematian." Qatadah berkata: Pada setiap harinya ia mengambil dua puluh satu biji dan meletakkannya pada sobekan kain lalu merendamnya. Kemudian setiap hari, ia memasukkannya ke dalam hidungnya. Dua tetes pada lubang hidung sebelah kanan dan setetes pada hidung yang kiri. Pada tetesan kedua, dua tetes untuk hidung sebelah kiri dan setetes pada lubah hidung bagian kanan. Untuk kali yang ketiga, ia memasukkan dua tetes pada lubang hidung sebelah kanan, sedangkan sebelah kiri satu tetes.

【39】

Sunan Tirmidzi 1997: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah], telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Bakr bin Abdurrahman] dari [Abu Mas'ud Al Anshari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang untuk mengambil keuntungan yang diperoleh dari anjing dan beliau juga melarang mahar yang diperoleh secara tidak halal serta hasil dari seorang dukun. Abu Isa berkata: Hadits ini adalah hasan shahih.

【40】

Sunan Tirmidzi 1998: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Madduwaih], telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Musa] dari [Muhammad bin Abdurrahman bin Abi Laila] dari saudaranya [Isa] ia berkata: Suatu ketika aku menjenguk [Abdullah bin Ukaim Abu Ma'bad Al Juhani] dan wajahnya berwarna kemerahan karena sakit, lantas kami pun berkata: "Tidakkah engkau menggantungkan sesuatu (di lehermu untuk menyembuhkanmu)." Ia menjawab, "Kematian lebih dekat dari itu." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Barang siapa yang menggantungkan sesuatu (jampi atau mantra) dibadannya, maka Allah akan membiarkannya dengan jampi-jampinya." Abu Isa berkata: Hadits Abdullah bin Ukaim hanya kami ketahui dari haditsnya Muhammad bin Abdurrahman bin Abi Laila. Sedangkan Abdullah bin Ukaim tidak pernah mendengar dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Pada zaman Nabi dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menuliskan kitab kepada kami." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar], telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Ibnu Abu Laila] semisal dan semakna dengannya. Abu Isa berkata: Hadits semakna juga diriwayatkan dari Uqbah bin Amir.

【41】

Sunan Tirmidzi 1999: Telah menceritakan kepada kami [Hannad], telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Sa'id bin Masruq] dari [Abayah bin Rifa'ah] dari kakeknya [Rafi' bin Khadij] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya penyakit demam itu merupakan luapan dari panasnya api neraka, karena itu redakanlah ia dengan air." Abu Isa berkata: Hadits semakna juga diriwayatkan dari Asma` binti Abu Bakar dan Ibnu Umar, Istri Zubair, Aisyah dan Ibnu Abbas.

【42】

Sunan Tirmidzi 2000: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ishaq Al Hamdani], telah menceritakan kepada kami [Abdah bin Sulaiman] dari [Hisyam bin Urwah] dari [bapaknya] dari [Aisyah] bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya penyakit demam itu merupakan luapan dari panasnya api neraka, karena itu redakanlah ia dengan air." Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ishaq] Telah menceritakan kepada kami [Abdah] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Fathimah binti Al Mundzir] dari [Asma` binti Abu Bakar] dari Nabi Shallallahu 'alahi wa sallam semisalnya. Abu Isa berkata: Di dalam hadits Asma terdapat ungkapan yang lebih banyak dari ini. Dan dikatakan bahwa kedua hadits tersebut adalah shahih.

【43】

Sunan Tirmidzi 2001: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar]: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amir Al 'Aqadi]: telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Isma'il bin Abu Habibah] dari [Dawud bin Hushain] dari ['Ikrimah] dari [Ibnu 'Abbas] dia berkata: Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam senantiasa mengajarkan kepada mereka apabila terkena sakit panas dan sakit yang lain untuk mengucapkan: "BISMILLAHIL KABIIR, A'UUDZU BILLAHIL 'AZHIIM MIN SYARRI KULLI 'IRQIN NA'AARIN WA MIN SYARRI HARRIN NAAR." (Dengan nama Allah Yang Mahabesar, aku berlindung kepada Allah Yang Mahaagung dari tekanan darah yang tinggi dan bergejolak sehingga menimbulkan sakit panas dan dari panasnya api neraka.) Berkata Abu Isa: Ini merupakan hadits gharib tidak kami ketahui kecuali dari hadits yang diriwayatkan Ibrahim bin Isma'il bin Abi Habibah, namun Ibrahim didha'ifkan dalam periwayatan hadits. Dan diriwayatkan dengan lafazh 'irqun ya'aar".

【44】

Sunan Tirmidzi 2002: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani']: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ishaq]: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ayyub] dari [Muhammad bin 'Abdurrahman bin Naufal] dari ['Urwah] dari ['Aisyah] dari puteri Wahb yaitu [Judamah] dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku hendak melarang Al Ghiyal, namun orang-orang Persi dan Ramawi melakukannya dan mereka pun tidak membunuh (mendatangkan madlarat bagi) anak-anak mereka." Abu Isa berkata: Hadits semakna juga diriwayatkan dari Asma` binti Yazid. Dan ini adalah hadits hasan shahih. Hadits ini telah diriwayatkan pula oleh [Malik] dari [Abul Aswad] dari ['Urwah] dari ['Aisyah] dari [Judamah bintu Wahb] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Malik berkata: "Ghiyal adalah laki-laki yang menjima' istri yang sedang dalam masa menyusui."

【45】

Sunan Tirmidzi 2003: Telah menceritakan kepada kami ['Isa bin Ahmad]: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb]: telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Abul Aswad Muhammad bin 'Abdurrahman bin Naufal] dari ['Urwah] dari ['Aisyah] dari [Judamah bintu Wahb Al Asadiyyah] bahwasanya ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh, aku telah berniat untuk melarang Al Ghilah namun aku mengingat bahwa orang-orang Persi dan Ramawi melakukannya, dan hal itu ternyata tidak berpengaruh buruk pada anak-anak mereka." Malik berkata: Al Ghailah adalah seorang yang menggauli isterinya yang sedang dalam masa menyusui. Isa bin Ahmad berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin 'Isa]: Telah menceritakan kepadaku [Malik] dari [Abul Aswad] semisalnya. Abu Isa berkata: Ini adalah hadits hasan shahih.

【46】

Sunan Tirmidzi 2004: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar]: telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam]: telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [Qatadah] dari [Abu 'Abdullah] dari [Zaid bin Arqam] bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasanya menjelaskan tentang (khasiat) minyak zaitun dan wars bagi orang yang menderita radang selaput dada. Qatadah berkata: "Meminumnya, yakni meminum dan mengarahkannya pada salah satu sisi mulut (kanan atau kiri) sesuai dengan bagian yang terasa sakit." Abu Isa berkata: Ini adalah hadits hasan shahih. Dan Abu Abdullah namanya adalah Maimun dan seorang Syaikh Bashri.

【47】

Sunan Tirmidzi 2005: Telah menceritakan kepada kami [Raja' bin Muhammad Al 'Udzri Al Bashri]: telah menceritakan kepada kami ['Amr bin Muhammad bin Abu Razin]: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Khalid Al Hadzdza']: telah menceritakan kepada kami [Maimun Abu 'Abdullah] dia berkata: aku mendengar [Zaid bin Arqam] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepada kami agar berobat dengan menggunakan al qusth al bahri dan minyak Zaitun jika menderita radang selaput dada. Abu Isa berkata: Ini adalah hadits Hasan Gharib Shahih, kami tidak mengetahuinya kecuali dari haditsnya Maimun dari Zaid bin Arqam. Dan hadits ini telah diriwayatkan pula oleh lebih dari satu orang perawi dari Maimun Dzatul Janb maksudnya adalah batuk.

【48】

Sunan Tirmidzi 2006: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Musa Al Anshari]: telah menceritakan kepada kami [Ma'n]: telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Yazid bin Khushaifah] dari ['Amr bin 'Abdullah bin Ka'b As Sulami] bahwasanya [Nafi' bin Jubair bin Muth'im] mengabarkan kepadanya dari ['Utsman bin Abul 'Ash] bahwasanya ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mendatangiku saat aku menderi sakit yang hampir membinasakanku, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Usapkanlah dengan tangan kananmu sebanyak tujuh kali dan bacalah, 'A'UUDZU BI'IZZATILLAHI WA QUDRATIHI WA SHULTHAANIHI MIN SYARRI MAA AJIDU (Aku berlindung kepada Allah, kemuliaan, dan kekuasaanNya dari kejelekan yang aku temui)." Lalu aku pun melakukan hal itu, maka Allah pun menghilangkan rasa sakit yang kuderita sebelumnya. Dan aku selalu menyuruh kerabatku dan selain mereka untuk mengamalkannya. Abu Isa berkata: Ini adalah hadits hasan shahih.

【49】

Sunan Tirmidzi 2007: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar]: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakr]: telah menceritakan kepada kami ['Abdul Hamid bin Ja'far]: telah menceritakan kepadaku ['Utbah bin 'Abdullah] dari [Asma' bintu 'Umais] bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepadanya: "Dengan obat apakah engkau mengeluarkan isi perutmu (obat untuk membuat orang mencret)?" Asma' menjawab, "Dengan Syubrum." Beliau bersabda: "Sungguh itu obat yang sangat panas." Asma' berkata: Setelah itu akau meminum as sanaa, lantas Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika ada obat yang dapat mencegah dari kematian tentu itu adalah as sanaa." Berkata Abu Isa: Ini merupakan hadits hasan gharib.

【50】

Sunan Tirmidzi 2008: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar]: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Abul Mutawakkil] dari [Abu Sa'id] dia berkata: Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Sesungguhnya perut saudaraku kendor." Maka beliau bersabda: "Berilah ia madu." Lalu laki-laki itu pun memberikannya madu. Kemudian laki-laki itu kembali lagi dan berkata: "Wahai Rasulullah, aku telah memberinya madu, namun tidak ada perubahan kecuali semakin kempes." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda lagi: "Berilah ia madu." Dan laki-laki itu pun kembali meminumkan saudaranya dengan air madu dan datang lagi menemui beliau seraya berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku telah meminumkannya air madu, namun tidak ada perubahan kecual semakin kempes." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah telah berkata benar, namun perut saudaramulah yang telah berdusta. Minumkanlah padanya air madu." Maka laki-laki itu kembali meminumkan saudaranya dengan air madu, lalu sembuh seketika. Abu Isa berkata: Ini adalah hadits hasan shahih.

【51】

Sunan Tirmidzi 2009: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna]: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far]: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Yazid bin Khalid]: dia berkata: aku mendengar [Al Minhal bin 'Amr] bercerita dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu 'Abbas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang hamba muslim menjenguk orang yang sakit yang belium sekarat kemudian ia membaca sebanyak tujuh kali, 'AS`ALULLAAHAL 'AZHIIM RABBAL 'ARSYIL KARIIM AN YASYFIYAKA (Aku meminta kepada Allah yang Maha Agung, Rabb-nya Arsy yang mulia untuk menyembuhkanmu) kecuali ia akan sembuh." Abu Isa berkata: Ini adalah hadits hasan gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari haditsnya Al Minhal bin Amr.

【52】

Sunan Tirmidzi 2010: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Sa'id Al Asyqar Ar Rabathi]: telah menceritakan kepada kami [Rauh bin 'Ubadah]: telah menceritakan kepada kami [Marzuq Abu 'Abdullah Asy Syami]: telah menceritakan kepada kami [Sa'id] seorang laki-laki dari penduduk Syam: telah mengabarkan kepada kami [Tsauban] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Jika salah seorang dari kalian menderita sakit panas (sesungguhnya panas itu bagian dari api neraka), maka hendaknya dia menurunkannya dengan air, hendaknya dia berendam diri di sungai yang mengalir sambil mengucapkan, 'BISMILLAHI ALLAHUMMASYFI 'ABDAKA WA SHADDIQ RASULAKA BA'DA SHALAATISH SHUBHI QABLA THULU'ISY SYAMSYI (Ya Allah, sembuhkanlah hamba-Mu dan benarkanlah RasulMu: yaitu setelah shalat shubuh sebelum terbitnya matahari).' Dan dia berendam diri sebanyak tiga kali selama tiga hari, jika belum sembuh lanjutkanlah selama lima hari, jika belum sembuh juga maka lanjutkanlah selama tujuh hari dan jika belum sembuh juga maka selama sembilan hari, karena hal itu jarang sekali melebihi sembilan hari dengan izin Allah." Berkata Abu Isa: Ini merupakan hadits gharib.

【53】

Sunan Tirmidzi 2011: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Umar]: telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Hazim] dia berkata: [Sahl bin Sa'd] pernah ditanya dan saya mendengarkannya, "Dengan apa luka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diobati?" Maka ia pun menjawab, "Tidak lagi tersisa seorang pun yang paling mengetahuinya daripada aku. Biasanya Ali membawakan air di dalam tamengnya sementara Fathimah mencuci dan membersihkan darah. Lalu luka beliau dibalut." Abu Isa berkata: Ini adalah hadits hasan shahih.

【54】

Sunan Tirmidzi 2012: Telah menceritakan kepada kami ['Ali bin Hujr] dia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Al Walid bin Muhammad Al Muwaqqiri] dari [Az Zuhri] dari [Anas bin Malik] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perumpamaan seorang yang sembuh dan kembali sehat seperti salju yang turun dari langit tatkala langit sedang cerah."

【55】

Sunan Tirmidzi 2013: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Sa'id Al Asyaj]: telah menceritakan kepada kami ['Uqbah bin Khalid As Sakkauni] dari [Musa bin Muhammad bin Ibrahim At Taimi] dari [bapaknya] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kalian menjenguk orang yang sakit, hendaknya ringankanlah bebannya dan hiburlah dia jika mendekati ajalnya, karena hal itu tidak dapat menolak taqdir dan hal itu dapat menenangkan jiwanya." Berkata Abu Isa: Ini merupakan hadits gharib.

【56】

Sunan Tirmidzi 2014: Telah menceritakan kepada kami [Hannad] dan [Mahmud bin Ghailan] mereka berdua berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari ['Abdurrahman bin Yazid bin Jabir] dari [Isma'il bin 'Ubaidullah] dari [Abu Shalih Al Asy'ari] dari [Abu Hurairah] bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menjenguk seseorang yang menderita sakit. Maka beliau pun bersabda: "Bergembiralah, karena sesungguhnya Allah berfirman: 'itu adalah api milik-Ku yang Aku timpakan kepada hamba-Ku yang berbuat dosa, agar api itu menjaganya dari api neraka.'"

【57】

Sunan Tirmidzi 2015: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] dia berkata: telah mengabarkan kepada kami ['Abdurrahman bin Mahdi] dari [Sufyan Ats Tsauri] dari [Hisyam bin Hassan] dari [Al Hasan] dia berkata: "Mereka para sahabat mengharap sakit demam di malam hari sebagai kafarah. Yakni sebagai kafarah untuk mengurangi dosa-dosa."