47. Tafsir Al Qur'an

【1】

Sunan Tirmidzi 2874: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Assari] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abdul A'la] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] radliallahu 'anhuma, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa berkata tentang al-Qur'an tanpa ilmu, maka bersiap-siaplah menempati tempatnya di neraka." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【2】

Sunan Tirmidzi 2875: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Waki'], telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin 'Amru Al Kalbi] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Abdul A'la] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jagalah diri untuk menceritakan dariku kecuali yang kalian ketahui, barangsiapa berdusta atas namaku, maka bersiap-siaplah untuk menempati tempatnya di neraka dan barangsiapa mengatakan tentang al-Qur'an dengan pendapatnya, maka bersiap-siaplah menempati tempatnya di neraka." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan.

【3】

Sunan Tirmidzi 2876: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Habban bin Hilal] telah menceritakan kepada kami [Suhail bin Abdullah] dia adalah Ibnu Abu Hazm saudaranya Hazm Al Qutha'I, telah menceritakan kepada kami [Abu Imran Al Jauni] dari [Jundub bin Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengatakan tentang Al Qur`an dengan pendapatnya, maka dia tetap salah walaupun pendapatnya benar." Abu Isa berkata: Hadits ini gharib, sebagian ahli hadits membicarakan Suhail bin Abu Hazm, dan demikianlah telah diriwayatkan dari sebagian ulama dari para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan yang lainnya, bahwa mereka memperketat dalam masalah ini, yaitu tentang menafsirkan Al Qur`an tanpa Ilmu, adapun yang diriwayatkan dari Mujahid, Qatadah dan lainnya dari para ulama, bahwa mereka menafsirkan Al Qur`an bukan karena prasangka yang ada pada mereka, kemudian mereka mengatakan tentang Al Qur`an atau menafsirkannya tanpa dasar ilmu atau dari diri mereka, telah diriwayatkan dari mereka, mengenai dalil yang menunjukkan atas apa yang kami katakana, bahwa mereka tidak mengatakan tentang Al Qur`an dari diri mereka tanpa dasar ilmu. Telah menceritakan kepada kami Al Husain bin Mahdi Al Bashri telah mengabarkan kepada kami Abdurrazzaq dari Ma'mar dari Qatadah ia berkata: "Tidak ada satu ayat pun dari Al Qur`an kecuali aku telah mendengar apa yang terkandung di dalamnya." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Al A'masy ia berkata: Mujahid berkata: "Seandainya aku membaca dengan bacaan Ibnu Mas'ud, maka aku tidak perlu lagi bertanya kepada Ibnu Abbas tentang banyak hal dari Al Qur`an, sebagaimana yang saya tanyakan."

【4】

Sunan Tirmidzi 2877: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad] dari [Al Ala` bin Abdurrahman] dari [Ayahnya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa shalat tanpa membaca ummul Qur'an (Al Fatihah), maka shalatnya kurang, shalatnya kurang, dan tidak sempurna." Abu Al Ala` berkata: Aku berkata: "Hai Abu Hurairah, aku terkadang shalat di belakang imam." Abu Hurairah berkata: "Hai Ibnu Al Farisi, bacalah sendiri, aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah Ta'ala berfirman: Aku membagi shalat antara Aku dan hambaKu menjadi dua bagian, separuhnya untukKu dan separuhnya untuk hambaKu, dan hambaKu berhak mendapat yang ia meminta. Bila seorang hamba membaca "ALHAMDULILLAAHI RABBIL 'AALAMIIN" Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman: HambaKu memujiKu. Bila hamba membaca "ARRAHMAANIRRAHIIM" Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman: HambaKu memujaku. Bila hamba membaca "MAALIKI YAWMIDDIIN." Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman: HambaKu mengagungkanKu, dan ini untukKu, antara Aku dan hambaKu: "IYYAAKA NA'BUDU WA IYYAAKA NASTA'IIN." "dan akhir surat untuk hambaKu dan hambaKu berhak mendapatkan yang ia minta, ia membaca: "IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM SHIRAATHAL LADZIINA AN'AMTA 'ALAIHIM GHARIL MAGHDLUUBI 'ALAIHIM WALADL DLAALLIIN." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan. [Syu'bah], [Isma'il bin Ja'far] dan lainnya meriwayatkan dari [Al Ala` bin Abdurrahman] dari [Ayahnya] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti hadits ini. [Ibnu Juraij] dan [Malik bin Anas] meriwayatkan dari [Al Ala` bin Abdurrahman] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti ini. Telah mengabarkan kepada kami yang demikian itu [Muhammad bin Yahya] dan [Ya'qub bin Sufyan Al Farisi], keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Uwais] dari [Ayahnya] dari [Al Ala` bin Abdurrahman] telah menceritakan kepadaku [Ayahku] dan [Abu As Sa`ib] bekas budak Hisyam bin Zuhrah, keduanya adalah teman Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa shalat tanpa membaca ummul Qur'an (Al Fatihah) maka shalatnya kurang, dan tidak sempurna." Tidak disebutkan dalam hadits Isamil bin Abu Uwais lebih dari matan itu, dan aku bertanya kepada Abu Zur'ah tentang hadits ini, ia menjawab: "Kedua hadits itu shahih." Lalu ia berhujah dengan hadits Ibnu Abu Uwais dari Ayahnya dari Al Ala`.

【5】

Sunan Tirmidzi 2878: Telah mengabarkan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah mengabarkan kepada kami [Abdurrahman bin Sa'd] telah memberitakan kepada kami ['Amru bin Abu Qais] dari [Simak bin Harb] dari ['Abbad bin Hubaisy] dari [Adi bin Hatim] ia berkata: Aku datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ketika itu beliau tengah duduk di masjid, orang-orang berkata: "Ini Adi bin Hatim." Aku datang tanpa jaminan keamanan ataupun surat. Saat aku diserahkan kepada beliau, beliau meraih tanganku, sebelum itu, beliau pernah bersabda: "Sesungguhnya aku sangat berharap agar Allah meletakkan tangannya di tanganku." Adi berkata: "Beliau berdiri, lalu seorang wanita bersama anaknya menemui beliau, Keduanya berkata: "Kami ada perlu dengan anda." Maka beliau berdiri bersama keduanya, hingga beliau menuntaskan keperluan mereka berdua, setelah itu beliau meraih tanganku hingga beliau membawaku ke kediaman beliau, seorang budak menatakan bantal untuk beliau, beliau duduk dan aku duduk di hadapan beliau. Beliau memuja dan memuji Allah, selanjutnya beliau bertanya: "Apa yang membuatmu benci untuk mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH, apa kamu tahu ada ilah selain Allah?" aku menjawab: "Tidak." selanjutnya beliau berbicara sesaat, lalu bersabda: "Sesungguhnya kamu hanya takut mengucapkan ALLAAHU AKBAR dan kamu tahu bahwa ada sesuatu yang lebih besar dari Allah." Adi berkata: Aku menjawab: "Tidak." Beliau bersabda: "Sesungguhnya Yahudi dimurkai sedangkan Nasrani sesat." Adi berkata: Aku menjawab: "Aku datang dalam keadaan muslim." Adi berkata: Lalu aku melihat wajah beliau lapang karena gembira, lalu beliau memerintahkan seseorang untuk membawaku, selanjutnya aku ditempatkan di rumah salah seorang Anshar. Di kedua penghujung siang, aku mendatangi beliau. Pada suatu sore, aku berada di dekat beliau, tiba-tiba sekelompok kaum berpakaian wool yang bergaris mendatangi beliau. Adi berkata: "Lalu beliau shalat, berdiri lalu menganjurkan mereka (untuk bersedekah), setelah itu beliau bersabda: "Meski dengan satu sha', setengah sha', segenggam dan sedikit genggaman salah seorang di antara kalian menjaga wajahnya dari panasnya jahanam atau neraka, meski dengan satu kurma, meski dengan secuil kurma, sesungguhnya salah seorang dari kalian akan bertemu Allah dan ada yang berkata padanya seperti yang aku katakan pada kalian: "Bukankah Aku telah membuatkan pendengaran dan penglihatan untukmu?" Ia menjawab: "Benar." Dia bertanya: "Bukankah Aku telah memberikan harta dan anak untukmu?" Ia menjawab: "Benar." Dia bertanya: "Mana (kebaikan) yang kau lakukan untuk dirimu?" lalu ia melihat ke belakang, depan, kanan dan kirinya, tapi tidak menemukan apa pun yang menjaga wajahnya dari panasnya jahanam. Hendaklah salah seorang dari kalian menjaga wajahnya dari neraka meski dengan secuil kurma, bila ia tidak punya, maka dengan tutur kata yang baik, sesungguhnya aku tidak mengkhawatirkan kemiskinan pada kalian karena Allah penolong kalian dan pemberi kalian, hingga wanita berada dalam sekedup berjalan antara Yatsrib dan Hairah atau lebih jauh, tanpa rasa takut barang bawaannya di curi." Adi berkata: Aku berkata dalam hati: "Lalu dimana pencuri-pencuri Thayyi`?" Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadits Simak bin Harb. [Syu'bah] meriwayatkan dari [Simak bin Harb] dari ['Abbad bin Hubaisy] dari [Adi bin Hatim] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam secara panjang lebar. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Muhammad bin Basyar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak bin Harb] dari ['Abbad bin Hubaisy] dari [Adi bin Hatim] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Yahudi dimurkai dan Nasrani sesat." Kemudian ia menyebut hadits secara panjang lebar.

【6】

Sunan Tirmidzi 2879: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dan [Ibnu Abu Adi] dan [Muhammad bin Ja'far] dan [Abdul Wahhab], mereka berkata: telah menceritakan kepada kami ['Auf bin Abu Jamilah Al A'rabi] dari [Qasamah bin Zuhair] dari [Abu Musa Al Asy'ari] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Ta'ala menciptakan Adam dari genggaman yang di ambil dari seluruh bumi, lalu anak keturunan Adam datang sesuai dengan kadar bumi (tanah), di antara mereka ada yang (berkulit) merah, putih, hitam. Dan diantaranya pula ada yang ramah, sedih, keji dan baik." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【7】

Sunan Tirmidzi 2880: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah mengabarkan kepada kami [Abdurrazzaq] dari [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabbih] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda tentang firman Allah: "Dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud" (Al Baqarah: 28). Beliau bersabda: "Mereka masuk dalam keadaan merangkak di atas pangkal paha, artinya membelot."

【8】

Sunan Tirmidzi 2881: Dan dengan sanad ini dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "{Lalu orang-orang yang zhalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka}." (QS. Al Baqarah: 59). Beliau bersabda: "Mereka berkata: biji dalam rambut." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【9】

Sunan Tirmidzi 2882: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Asy'ats As Samman] dari ['Ashim bin 'Ubaidullah] dari [Abdullah bin 'Amir bin Rabi'ah] dari [Ayahnya] ia berkata: Kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan di malam yang gelap, kami tidak tahu mana kiblat, masing-masing dari kami shalat menghadap sesuai arahnya. Di pagi harinya, kami menceritakan hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu turunlah ayat: "Maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah." (Al-Baqarah: 115) Abu 'Isa berkata: Ini adalah hadits gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari haditsnya Asy'ats As sammani Abu Rabi' dari 'Ashim bin Ubaidullah dan Asy'ats orang yang di dlaifkan dalam periwayatan hadits.

【10】

Sunan Tirmidzi 2883: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah mengabarkan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Abdul Malik bin Abu Sulaiman] ia berkata: Aku mendengar [Sa'id bin Jubair] menceritakan dari [Ibnu Umar] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat sunnah di atas kendaraan beliau kemana pun kendaraan beliau menghadap, ketika itu beliau pergi dari Makkah menuju Madinah. Setelah itu Ibnu Umar membaca ayat ini: "Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat." (Al-Baqarah: 115). Ibnu Umar berkata: "Berkenaan dengan peristiwa itulah, ayat ini turun." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Diriwayatkan dari Qatadah, ia berkata tentang ayat ini: Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah." (Al-Baqarah: 115) Qatadah berkata: Ayat ini mansukhah, dinasakh dengan firman Allah: "Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram." (Al-Baqarah: 144) yaitu arahnya. Telah menceritakan kepada kami yang demikian itu Muhammad bin Abdul Malik bin Abu Asy Syawarib, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' dari Sa'id dari Qatadah. (Dla'if) Dan diriwayatkan pula dari Mujahid tentang ayat ini: "Maka kemanapun kamu menghadap, di situlah wajah Allah." (Al-Baqarah: 115), ia berkata: "Di sanalah kiblat Allah." Telah menceritakan kepada kami seperti itu Muhammad bin Al Ala` telah menceritakan kepada kami Waki' dari An Nadlr bin Arabi dari Mujahid seperti itu. (Hasan)

【11】

Sunan Tirmidzi 2884: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Al Hajjaj bin Minhal] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Humaid] dari [Anas] bahwa: [Umar bin Al Khaththab] berkata: "Wahai Rasulullah, alangkah baiknya jika kita shalat di belakang maqam." Kemudian turunlah ayat: {Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat}. (QS. Al Baqarah: 125) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【12】

Sunan Tirmidzi 2885: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Humaid Ath Thawil] dari [Anas] ia berkata: [Umar bin Al Khaththab] radliallahu 'anhu berkata: Aku berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Andai anda menjadikan sebagian maqam untuk tempat shalat." Kemudian turunlah ayat: "Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat." (Al-Baqarah: 125) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Dalam hal ini, ada hadits serupa dari Ibnu Umar.

【13】

Sunan Tirmidzi 2886: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Abu Muawiyah] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Sa'id] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Tentang firman Allah: "Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu umat yang pertengahan." (Al-Baqarah: 143) beliau bersabda: "(maksudnya adalah) Adil." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【14】

Sunan Tirmidzi 2887: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah mengabarkan kepada kami [Ja'far bin 'Aun] telah mengabarkan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Sa'id] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Nuh dipanaggil lalu ditanya: "Apakah telah kau sampaikan?" Nuh menjawab: "Ya." Lalu kaumnya dipanggil kemudian ditanya: "Apakah dia telah menyampaikan pada kalian?" Mereka menjawab: "Tidak ada pemberi peringatan yang mendatangi kami dan tidak ada seorang pun yang mendatangi kami." Nuh ditanya: "Siapa saksi-saksimu?" Nuh menjawab: "Muhammad dan ummatnya." Beliau melanjutkan sabdanya: "Lalu kalian didatangkan, kalian bersaksi bahwa Nuh telah menyampaikan, itulah maksud firman Allah Ta'ala: 'Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.' (Al-Baqarah: 143) dan wasath (pertengahan) maknanya adalah adil." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin 'Aun] dari [Al A'masy] seperti di atas.

【15】

Sunan Tirmidzi 2888: Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Israil] dari [Abu Ishaq] dari [Al Bara` bin Azib] ia berkata: "Setibanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Madinah, beliau shalat menghadap ke Baitul Maqdis selama enam belas atau tujuh belas bulan, namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ingin menghadap ka'bah, maka Allah menurunkan ayat: "Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram." (Al-Baqarah: 144) Kemudian beliau menghadapkan mukanya ke arah Ka'bah, dan beliau sangat menyukainya, lalu seseorang shalat 'Ashar bersama beliau. Setelah itu ia melintasi suatu kaum dari sahabat Anshar, mereka tengah ruku' dalam shalat 'Ashar sambil menghadap Baitul Maqdis." Barra` berkata: "Sahabat tersebut bersaksi bahwa ia pernah shalat 'Ashar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau telah dihadapkan ke Ka'bah." Barra` berkata: "Mereka pun mengalihkan wajahnya dalam keadaan ruku'." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. [Sufyan Ats Tsauri] juga meriwayatkannya dari [Abu Ishaq].

【16】

Sunan Tirmidzi 2889: Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Abdullah bin Dinar] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Orang-orang tengah ruku' dalam shalat fajar." Dalam hal ini ada hadits serupa dari 'Amru bin Auf Al Muzanni, Ibnu Umar, 'Umarah bin Aus dan Anas bin Malik. Abu Isa berkata: Hadits Ibnu Umar hasan shahih.

【17】

Sunan Tirmidzi 2890: Telah menceritakan kepada kami [Hannad] dan [Abu 'Ammar] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Isra'il] dari [Simak] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Saat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dialihkan ke arah Ka'bah, orang-orang berkata: "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan saudara-saudara kami yang telah meninggal, sementara mereka shalat menghadap Baitul Maqdis?" Maka turunlah ayat: "Dan Allah tidaklah menyia-nyiakan keimananmu." (Al-Baqarah: 143) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【18】

Sunan Tirmidzi 2891: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] ia berkata: Aku mendengar [Az Zuhri] menceritakan dari ['Urwah] ia berkata: Aku berkata kepada ['Aisyah]: "Menurutku, orang yang tidak sa'i antara shafa dan marwah tidak menanggung apa pun dan aku tidak perduli untuk tidak sa'i di antara keduanya." 'Aisyah menimpali: "Amat buruk apa yang kamu ucapkan, wahai keponakanku, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah melakukan sa'i dan juga kaum muslimin, sesungguhnya orang yang bertalbiyah untuk Manat sang thaghut yang ada di Musyallil (tempat antara Makah dan Madinah yang banyak airnya) itulah yang tidak mengerjakan sa'i antara Shafa dan Marwah. Lalu Allah Tabaraka wa Ta'ala menurunkan ayat: "Maka barangsiapa beribadah haji ke Baitullah atau ber'umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya." (Al-Baqarah: 158) andai seperti yang kamu katakan, tentu ayatnya: "Maka tidak ada dosa baginya tidak mengerjakan sa'i antara keduanya." Az Zuhri berkata: Aku menyebutkan hal itu kepada Abu Bakar bin Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam, ternyata hal itu membuatnya heran, ia berkata: "Ini adalah ilmu, dan aku pernah mendengar beberapa ulama berkata: "Yang tidak sa'i antara Shafa dan Marwah dari kalangan Arab mengatakan, bahwa thawaf kami antara Shafa dan Marwah termasuk perkara jahiliyah." Sementara yang lain, dari Anshar berkata: "Kami hanya diperintahkan berthawaf di Baitullah dan kami tidak diperintahkan berthawaf antara Shafa dan Marwah, kemudian Allah Ta'ala menurunkan ayat: "Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah." (Al-Baqarah: 158) Abu Bakar bin Abdurrahman berkata: "Menurutku, ayat ini turun berkenaan dengan mereka dan mereka." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【19】

Sunan Tirmidzi 2892: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu Hakim] dari [Sufyan] dari ['Ashim Al Ahwal] ia berkata: Aku bertanya kepada [Anas bin Malik] tentang Shafa dan Marwah, ia menjawab: "Keduanya termasuk syi'ar jahiliyah. Saat Islam datang, kami menahan diri dari keduanya, namun Allah Tabaraka wa Ta'ala menurunkan ayat: "Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber'umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya." (Al-Baqarah: 158), ia berkata: "Keduanya sunnah." Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka Sesungguhnya Allah Maha mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【20】

Sunan Tirmidzi 2893: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ja'far bin Muhammad] dari [Ayahnya] dari [Jabir bin Abdullah] ia berkata: Aku sempata mendengar di saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tiba di Makkah berthawaf tujuh kali lalu beliau membaca: "Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat." QS Al-Baqarah: 125, beliau lalu shalat di belakang maqam, setelah itu beliau mendekati hajar kemudian menciumnya dan bersabda: "Kita memulai seperti yang dimulai Allah." Beliau membaca: "Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah." QS Al-Baqarah: 158. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【21】

Sunan Tirmidzi 2894: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Musa] dari [Israil bin Yunus] dari [Abu Ishaq] dari [Al Bara`] ia berkata: "Apabila seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam puasa, dan waktu berbuka telah tiba, namun ia tertidur sebelum berbuka, maka ia tidak makan di malam harinya dan di siang harinya hingga sore hari, sesungguhnya Qais bin Shirmah Al Anshari puasa, di saat waktu berbuka tiba, ia mendatangi istrinya lalu bertanya: "Apa kamu punya makanan?" Istrinya menjawab: "Tidak, namun aku akan pergi mencarikan makanan untukmu." Qais bekerja sepanjang hari, lalu ia tertidur, kemudian istrinya datang, saat melihatnya, istrinya berkata: "Kerugian bagimu." Pada pertengahan siang, ia pingsan kemudian hal itu diceritakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu turunlah ayat: "Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu" -orang-orang pun sangat gembira sekali- "Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar." QS Al-Baqarah: 187. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【22】

Sunan Tirmidzi 2895: Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Dzar] dari [Yusayyi' Al Kindi] dari [Nu'man bin Basyir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang firman Allah: "Dan Rabbmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu." QS Ghafir: 60. Beliau bersabda: "Do'a adalah ibadah" beliau lalu membaca: "WA QAALA RABBUKUM UD 'UUNII ASTAJIB LAKUM (Dan Rabbmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu) sampai ayat DAAKHIRIIN." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【23】

Sunan Tirmidzi 2896: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Hushain] dari [Asy Sya'bi] telah mengabarkan kepada kami [Adi bin Hatim] ia berkata: "Saat turun ayat: "Hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar." QS Al-Baqarah: 187. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku: "Sesungguhnya itu adalah terangnya siang dari gelapnya malam." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah menceritakan kepada kami [Mujalid] dari [Asy Sya'bi] dari [Adi bin Hatim] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti itu.

【24】

Sunan Tirmidzi 2897: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Mujalid] dari [Asy Sya'bi] dari [Adi bin Hatim] ia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang puasa, beliau menjawab: "Hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar." QS Al-Baqarah: 187. Adi berkata: "Lalu aku membuat dua pengikat kepala, salah satunya putih dan lainnya hitam, lalu aku melihat keduanya, setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan sesuatu padaku. Namun Sufyan tidak menghafalnya, Beliau bersabda: "Sesungguhnya itu adalah malam dan siang." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【25】

Sunan Tirmidzi 2898: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Adl Dlahhaq bin Mujalid] dari [Haiwah bin Syuraih] dari [Yazid bin Abu Habib] dari [Aslam Abu Imran At Tujibi] ia berkata: "Ketika kami berada di kota Romawi, orang-orang Romawi mengeluarkan pasukan dengan jumlah barisan yang sangat besar untuk menghadapi kami, maka keluarlah sebagaian dari kaum muslimin untuk melawan mereka seperti jumlah mereka atau lebih banyak, orang-orang dari Mesir dipimpin 'Uqbah bin Amir, sedangkan semua pasukan dipimpin oleh Fadlalah bin 'Ubaid, kemudian seorang lelaki dari kaum muslimin keluar, dan menerobos ke barisan orang-orang Romawi, namun orang-orang berteriak dan mengatakan: "Subhanallah, dia telah menjerumuskan dirinya kepada kebinasaan." Maka bangkitlah [Abu Ayyub Al Anshari] dan berkata: "Wahai manusia, sesungguhnya kalian telah menakwilkan ayat ini seperti ini, hanyasannya ayat ini diturunkan kepada kami orang-orang Anshar, ketika Allah memuliakan kami dengan Islam dan banyak penolongnya, kemudian sebagian dari kami berbisik kepada yang lain tanpa diketahui oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu: "Sesungguhnya harta-harta kita telah hilang dan sesungguhnya Allah telah memuliakan Islam dan banyak penolongnya, bagaimana jika kita mengurusi harta kita dan memperbaiki yang hilang, " maka Allah menurunkan ayat kepada NabiNya shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai jawaban kepada kami atas apa yang telah kami katakan: "Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan". QS Al-Baqarah: 195. At Tahlukah dalam ayat ini maksudnya Al Iqamah (menetap) mengurusi masalah harta dan memperbaikinya, kemudian kita meninggalkan perang." Abu Ayyub terus menerus maju bergerak berjihad di jalan Allah sampai ia di kebumikan di bumi Romawi." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih gharib.

【26】

Sunan Tirmidzi 2899: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr] telah mengabarkan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Mughirah] dari [Mujahid], [Ka'ab bin 'Ujrah] berkata: "Demi Dzat yang jiwaku berada ditanganNya, berkenaan dengankulah ayat ini turun dan akulah yang dimaksudkan, yaitu "Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), Maka wajiblah atasnya membayar berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkurban." QS Al-Baqarah: 196, Ka'ab berkata: "Kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di Hudaibiyah, ketika itu kami tengah berihram, namun kaum musyrikin mengepung kami, aku memiliki banyak harta, lalu kutu berjatuhan ke wajahku, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melintasi di hadapanku, beliau bersabda: "Sepertinya kutu-kutu di kepalamu mengganggumu." Aku menjawab: "Benar." Beliau bersabda: "Cukurlah." Lalu turunlah ayat ini. Mujahid mengatakan: "Puasa tiga hari, memberi makanan untuk enam orang miskin dan menyembelih seekor kambing atau lebih." Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Abu Bisyr] dari [Mujahid] dari [Abdurraman bin Abu Laila] dari [Ka'ab bin 'Ujrah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti itu. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Asy'ats bin Sawwar] dari [Asy Sya'bi] dari [Abdullah bin Ma'qil] dari [Ka'ab bin 'Ujrah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti itu. Abu Isa berkata: Hadits ini juga hasan shahih. [Abdurrahman bin Al Ashbahani] juga meriwayatkannya dari [Abdullah bin Ma'qil] seperti itu."

【27】

Sunan Tirmidzi 2900: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr] telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] dari [Ayyub] dari [Mujahid] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari [Ka'ab bin 'Ujrah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangiku katika aku tengah menyalakan api di bawah tungku, lalu kutu berjatuhan di dahiku -atau berkata: di alisku- lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Apakah kutu di kepalamu mengganggumu?" aku menjawab: "Benar." Beliau bersabda: "Cukurlah dan sembelihlah seekor hewan kurban atau puasalah tiga hari atau berilah makanan untuk enam orang miskin." Ayyub berkata: "Aku tidak tahu, Ka'ab memulai yang mana." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【28】

Sunan Tirmidzi 2901: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Sufyan Ats Tsauri] dari [Bukair bin Atha`] dari [Abdurrahman bin Ya'mar] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Haji itu (wuquf di) arafah, haji itu (wuquf di) arafah, haji itu (wuquf di) arafah, dan tiga hari di Mina, barangsiapa ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, Maka tiada dosa baginya, dan barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa pula baginya QS Al-Baqarah: 203. Dan barangsiapa menjumpai Arafah sebelum terbit fajar, berarti ia menjumpai haji." Ibnu Umar berkata: Sufyan bin 'Uyainah mengatakan: Ini adalah hadits terbaik yang diriwayatkan oleh Ats Tsauri. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. [Syu'bah] juga meriwayatkannya dari [Bukair bin Atha`], kami hanya mengetahuinya dari hadits Bukair bin Atha`.

【29】

Sunan Tirmidzi 2902: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Juraij] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari ['Aisyah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang paling dibenci Allah adalah yang menentang lagi keras." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan.

【30】

Sunan Tirmidzi 2903: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepadaku [Sulaiman bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Anas] ia berkata: "Apabila seorang wanita tengah haid ditengah-tengah kaum Yahudi, maka mereka tidak memberinya makan, minum dan tidak menggaulinya di rumah, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang hal itu, maka Allah Ta'ala menurunkan ayat: "Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: 'Haidh itu adalah suatu kotoran." QS Al-Baqarah: 222. setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan mereka untuk memberi makan, minum dan agar bersama-sama berada di rumah, serta melakukan apa pun kecuali berhubungan badan. Lantas orang-orang Yahudi berkata: Muhammad tidak ingin membiarkan sedikit pun dari urusan kami melainkan pasti menyelisihi kami." Anas berkata: "Setelah itu 'Abbad bin Bisyr dan Usaid bin Hudlair datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, keduanya pun memberitahukan hal itu pada beliau, keduanya berkata: "Wahai Rasulullah, apakah kami tidak menggaulinya saat haid?" Wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berubah hingga kami mengira beliau marah pada keduanya, keduanya berdiri, lalu beliau diberi hadiah berupa susu, setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim utusan untuk menemui keduanya, dan memberi minum kepada keduanya, keduanya tahu bahwa beliau tidak marah." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dari [Hamad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Anas] semakna dengan hadits di atas.

【31】

Sunan Tirmidzi 2904: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Al Munkadir] ia mendengar [Jabir] ia berkata: Orang-orang Yahudi berkata: "Barangsiapa menggauli istrinya di kemaluannya dari belakang, maka anaknya akan juling. Lalu turunlah ayat: "Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, Maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki." QS Al-Baqarah: 223. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【32】

Sunan Tirmidzi 2905: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Khutsaim] dari [Ibnu Sabith] dari [Hafshah binti Abdurrahman] dari [Ummu Salamah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang firman Allah: "Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, Maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki." QS Al-Baqarah: 223 yaitu shimam wahid (satu lubang)." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Ibnu Khutsaim adalah Abdullah bin Utsman bin Khutsaim, sedangkan Ibnu Sabith adalah Abdurrahman bin Abdullah bin Sabith Al Jumahi Al Makki dan Hafshah adalah putri Abdurrahman bin Abu Bakar Ash Shiddiq." Diriwayatkan juga dengan redaksi: Simam wahid (satu lubang).

【33】

Sunan Tirmidzi 2906: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Abdullah Al Asy'ari] dari [Ja'far bin Abu Al Mughirah] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Umar datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu berkata: "Wahai Rasulullah, binasalah aku." Beliau bertanya: "Apa yang membinaskanmu?" Umar berkata: "Aku mengalihkan tungganganku tadi malam." Namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menanggapi apa pun, kemudian turunlah ayat: "Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, Maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki." QS Al-Baqarah: 223, menghadaplah ke depan atau belakang, dan jauhi dubur dan haid." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib. Ya'qub bin Abdullah Al Asy'ari adalah Ya'qub Al Qummi.

【34】

Sunan Tirmidzi 2907: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Al Hasyim bin Al Qasim] dari [Al Mubarak bin Fadlalah] dari [Al Hasan] dari [Ma'qil bin Yasar] bahwa pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dia menikahkan saudarinya dengan seorang lelaki dari kaum muslimin, lalu saudarinya tinggal bersama suaminya beberapa waktu, setelah itu dia menceraikannya begitu saja, ketika masa Iddahnya usai, ternyata suaminya merindukannya begitu sebaliknya, istrinya merindukannya, kemudian dia meminangnya kembali bersama orang-orang yang meminang, maka Ma'qil berkata kepadanya: Wahai orang yang pandir, aku telah memuliakanmu dengannya dan aku telah menikahkannya denganmu, lalu kamu menceraikannya, demi Allah dia tidak akan kembali lagi kepadamu untuk selamanya, inilah akhir kesempatanmu." Perawi berkata: "Kemudian Allah mengetahui kebutuhan suami kepada istrinya dan kebutuhan isteri kepada suaminya hingga Allah Tabaraka wa Ta'ala menurunkan ayat: "Apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu mereka mendekati akhir iddahnya." QS Al-Baqarah: 231 sampai ayat "Sedang kamu tidak Mengetahui." Ketika Ma'qil mendengar ayat ini, dia berkata: "Aku mendengar dan patuh kepada Rabbku, lalu dia memanggilnya (suami saudarinya) dan berkata: "Aku nikahkan kamu dan aku muliakan kamu." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih, dan telah diriwayatkan dari beberapa jalur dari Al Hasan, padahal hadits dari Al Hasan adalah gharib, hadits ini menunjukkan bahwa tidak boleh menikah tanpa wali, karena saudari Ma'qil bin Yasar sudah Janda, seandainya perkaranya diserahkan kepadanya (saudaranya) tanpa melalui walinya sudah pasti dia akan menikahkan dirinya sendiri dan tidak butuh lagi kepada walinya, yaitu Ma'qil bin Yasar, ayat ini Allah memaksudkan kepada para wali sebagaimana firmanNya: "Maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka kawin lagi dengan bakal suaminya." QS Al Baqarah: 232. Ayat ini sebagai dalil bahwa pernikahan wanita diserahkan kepada para walinya dengan disertai kerelaannya.

【35】

Sunan Tirmidzi 2908: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] dari [Malik bin Anas] ia berkata: (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami [Al Anshari] telah menceritakan kepada kami [Ma'nu] telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari [Al Qa'qa' bin Hakim] dari [Abu Yunus] bekas budak 'Aisyah, ia berkata: ['Aisyah] radliyallahu 'anha pernah memerintahkanku untuk menulis mushaf untuknya, ia berkata: "Bila kau sudah sampai ayat ini, beritahukan padaku: {Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wustha} (QS. Al Baqarah: 238). Saat aku sampai di ayat ini, aku memberitahukan padanya, lalu ia mendikte saya: "Peliharalah semua shalat(mu), (peliharalah) shalat wusthaa dan shalat ashar, berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'." 'Aisyah berkata: "Aku telah mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Dalam hal ini, ada hadits serupa dari Hafshah. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【36】

Sunan Tirmidzi 2909: Telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Mas'adah] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] dari [Sa'id] dari [Qatadah] telah menceritakan kepada kami [Al Hasan] dari [Samurah bin Jundub] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat wusthaa adalah shalat Ashar." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【37】

Sunan Tirmidzi 2910: Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Abdah] dari [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Abu Hassan Al A'raj] dari ['Abidah As Salmani] bahwa [Ali] telah menceritakan kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda saat perang Ahzab: "Ya Allah, penuhilah kuburan dan rumah mereka dengan api, sebagaimana mereka telah menyibukkan kami dari shalat wusthaa hingga matahari terbenam." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Dan diriwayatkan pula melalui sanad lain dari Ali. Abu Hassan Al A'raj namanya adalah Muslim.

【38】

Sunan Tirmidzi 2911: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Abu An Nadlr] dan [Abu Dawud] dari [Muhammad bin Thalhah bin Musharrif] dari [Zubaid] dari [Murrah] dari [Abdullah bin Mas'ud] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat wusthaa adalah shalat Ashar." Dalam hal ini, ada hadits serupa dari Zaid bin Tsabit, Abu Hasyim bin 'Utbah dan Abu Hurairah. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【39】

Sunan Tirmidzi 2912: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Marwan bin Mu'awiyah] dan [Yazid bin Harun] dan [Muhammad bin 'Ubaid] dari [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Al Harits bin Syubail] dari [Abu 'Amru Asy Syaibani] dari [Zaid bin Arqam] ia berkata: "Dulu, di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kami bisa berbincang-bincang ketika sedang shalat, lalu turunlah ayat: "Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'." (Al Baqarah: 238) Lalu beliau memerintahkan kami diam." Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] seperti hadits tersebut, dan ia menambahkan: "Dan kami dilarang berbicara." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Abu 'Amru Asy Syaibani namanya adalah Sa'd bin Iyas.

【40】

Sunan Tirmidzi 2913: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Musa] dari [Isra`il] dari [As Suddi] dari [Abu Malik] dari [Al Barra`] "Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya." QS Al Baqarah: 267, Al Barra` berkata: "Ayat ini turun kepada kami wahai orang-orang Anshar, dahulu kami adalah pemilik kurma, setiap orang datang membawa hasil kurmanya sesuai banyak sedikitnya, seseorang datang membawa setangkai atau dua tangkai lalu menggantungkannya di masjid, sementara penghuni halaman masjid (ahlush shuffah) tidak memiliki makanan, jika salah seorang dari mereka merasa lapar, mereka datang ke tangkai-tangkai kurma dan memukulnya dengan tongkat hingga busr (kurma muda) dan kurma berjatuhan, lalu mereka memakannya, sedangkan orang-orang yang tidak menghendaki kebaikan, datang dengan membawa satu tangkai kurma yang keras lagi jelek dan satu tangkai yang sudah rusak, kemudian digantungkan di masjid, maka Allah Tabaraka wa Ta'ala menurunkan ayat: "Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya." QS Al Baqarah: 267. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seandainya salah seorang dari kalian diberi seperti yang di berikan kepada orang lain, niscaya dia tidak akan mengambilnya kecuali dengan memejamkan matanya atau dengan rasa malu, " Al Barra` berkata: "Setelah itu, setiap orang dari kami datang dengan membawa kurma paling bagus yang ia miliki." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib shahih. Abu Malik adalah Al Ghifari (dari penduduk Ghifar) dan dinamakan juga Ghazwan. [Sufyan Ats Tsauri] telah meriwayatkan sebagian hadits ini dari [As Suddi].

【41】

Sunan Tirmidzi 2914: Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Abul Ahwas] dari [Atha` bin As Sa`ib] dari [Murrah Al Hamdani] dari [Abdullah bin Mas'ud] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesunguhnya setan memiliki bisikan was-was kepada anak cucu Adam, dan Malaikatpun memiliki bisikan, adapun bisikan setan selalu menjanjikan kejahatan dan mendustakan kebenaran, sedangkan bisikan para Malaikat selalu menjanjikan kebaikan dan membenarkan kebenaran, barangsiapa mendapatkan demikian (bisikan malaikat) maka ketahuilah, sesungguhnya itu dari Allah dan memujilah kepada Allah, namun barangsiapa mendapatkan yang lainnya (bisikan syetan), maka berlindunglah kepada Allah dari setan yang terkutuk dan bacalah ayat: "Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir)." QS Al Baqarah: 268. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib, dia adalah hadits Abul Ahwas, kami tidak mengetahuinya marfu' kecuali dari hadits Abul Ahwas.

【42】

Sunan Tirmidzi 2915: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Fudlail bin Marzuq] dari [Adi bin Tsabit] dari [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah Maha Baik dan hanya menerima yang baik, sesungguhnya Allah memerintahkan kaum mukminin seperti yang diperintahkan kepada para rasul, Dia berfirman: "Wahai para rasul, Makanlah dari yang baik-baik dan berbuatlah kebaikan, sesungguhnya Aku mengetahui yang kalian lakukan." Dia juga berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik-baik dari rizki yang Ku berikan padamu." Lalu beliau menyebutkan tentang orang yang memperlama perjalanannya, rambutnya acak-acakan dan berdebu, ia membentangkan tangannya ke langit sambil berdo'a: "Ya Rabb, ya Rabbi, " sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan diliputi dengan yang haram, lalu bagaimana akan dikabulkan do'anya." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib. Kami hanya mengetahuinya dari hadits Fudlail bin Marzuq. Abu Hazim adalah Al Asyja'i, namanya adalah Salman, bekas budak 'Azzah Al Asyja'i.

【43】

Sunan Tirmidzi 2916: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Musa] dari [Isra`il] dari [As Suddi] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [orang] yang pernah mendengar [Ali] berkata: "Saat ayat ini turun Jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendakiNya." QS Al-Baqarah: 284, ayat ini membuat kami sedih." Ali melanjutkan: Kami berkata: "Salah seorang di antara kami berbisik pada dirinya lalu memperhitungkannya, kami tidak tahu mana yang diampuni dan mana yang tidak diampuni, setelah itu, turunlah ayat ini dan menasakhnya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya." QS Al Baqarah: 286.

【44】

Sunan Tirmidzi 2917: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Musa] dan [Rauh bin 'Ubadah] dari [Hammad bin Salamah] dari [Ali bin Zaid] dari ['Umaiyah] ia bertanya kepada ['Aisyah] tentang firman Allah Ta'ala: Jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. QS Al-Baqarah: 284, dan firmanNya: Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu. QS An-Nisaa`: 123. 'Aisyah menjawab: "Tidak ada seorang pun yang menanyakannya padaku semenjak aku bertanya pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Ini adalah teguran Allah kepada seorang hamba atas demam dan musibah yang menimpanya, hingga barang (sebagian harta) yang diletakkan dipangkal lengan bajunya lalu hilang, hingga ia sangat sedih karenanya, sampai seorang hamba benar-benar keluar dari dosa-dosanya seperti biji logam merah keluar dari ubupan." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih gharib dari hadits 'Aisyah, kami hanya mengetahuinya dari hadits Hammad bin Salamah.

【45】

Sunan Tirmidzi 2918: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Adam bin Sulaiman] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Saat ayat ini turun Jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu." QS Al-Baqarah: 284. Ibnu Abbas berkata: "Ada sesuatu yang masuk ke hati mereka tidak seperti yang lain, mereka berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda: "Ucapkan: Kami mendengar dan kami taat." Lalu Allah menyematkan keimanan di hati mereka. Setelah itu Allah Tabaaraka wa Ta'ala menurunkan ayat: Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman dan seterusnya, Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): 'Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Beliau bersabda: "Aku telah melakukannya. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. beliau bersabda: "Aku telah melakukannya. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. beri ma'aflah kami: ampunilah kami: dan rahmatilah kami dan seterusnya, beliau bersabda: "Aku telah melakukannya." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Hadits ini juga diriwayatkan melalui jalur lain dari Ibnu Abbas. Dalam hal ini, ada hadits serupa dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu. Adam bin Sulaiman ada yang mengatakannya putranya Yahya bin Adam.

【46】

Sunan Tirmidzi 2919: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud Ath Thayalisi] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amir Al Kahzzar] dan [Yazid bin Ibrahim] dari [Ibnu Abu Mulaikah], Yazid mengatakan dari Ibnu Abu Mulaikah dari [Al Qasim bin Muhammad] dari ['Aisyah], -sementara Abu Amir tidak menyebut Al Qasim-, 'Aisyah berkata: Rasulullah bersabda mengenai firman Allah Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihat daripadanya untuk menimbulkan fitnah dan mencari-cari ta'wilnya." QS Ali Imraan: 7, beliau bersabda: "Jika kamu melihat mereka, kenalilah mereka." Yazid menambahkan: "Jika kalian melihat mereka, kenalilah mereka" sebanyak dua atau tiga kali." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【47】

Sunan Tirmidzi 2920: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah kepada kami [Abu Al Walid Ath Thayalisi] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Mulaikah] dari [Al Qasim bin Muhammad] dari ['Aisyah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya tentang ayat ini: Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat." QS Ali 'Imraan: 7, beliau bersabda: "Jika kalian melihat orang-orang yang mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyabihat daripada (al Qur'an), merekalah yang Allah sebut (dalam ayat ini), oleh karena itu hendaklah kalian berhati-hati terhadap mereka." Abu Isa mengatakan: bahwa hadits ini hasan shahih. Dan telah diriwayatkan dari [Ayyub] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari [Aisyah] seperti ini, tidak satu orang yang meriwayatkan hadits ini dari Ibnu Abu Mulaikah dari Aisyah dan tidak menyebutkan di dalamnya dari Al Qasim bin Muhammad dan hanya menyebutkan Yazid bin Ibrahim At Tustari dari Al Qasim di dalam hadits ini, dan Ibnu Abu Mulaikah adalah Abdullah bin Ubaidullah bin Abu Mulaikah, dia mendengar dari Aisyah juga.

【48】

Sunan Tirmidzi 2921: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ayahnya] dari [Abu Adl Dluha] dari [Masruq] dari [Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya setiap Nabi memiliki para wali dari kalangan para Nabi, dan waliku adalah bapakku (Ibrahim), dan kekasihku adalah Rabbku." kemudian beliau membaca (ayat): Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman." QS Ali 'Imraan: 68. Telah menceritakan kepada kami [Mahmud] telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ayahnya] dari [Abu Adl Dluha] dari [Abdullah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti hadits di atas. Namun ia tidak menyebut: "Dari Masruq." Abu Isa berkata: Hadits ini lebih shahih dari hadits Abu Adl Dluha dari Masruq. Abu Adl Dluha namanya adalah Muslim bin Shubaih. Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Ayahnya] dari [Abu Adl Dluha] dari [Abdullah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti hadits Abu Nu'aim, tapi tidak menyebutkan: "Dari Masruq."

【49】

Sunan Tirmidzi 2922: Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Abu Muawiyah] dari [Al A'masy] dari [Syaqiq bin Salamah] dari [Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah dengan sumpah palsu untuk merampas harta seorang muslim, maka kelak ia akan bertemu Allah sedang Dia murka kepadanya." [Asy'ast bin Qais] mengatakan: "Hal ini pernah terjadi antara aku dengan orang yahudi mengenai sengketa tanah, dia ingkar kepadaku, lalu kuadukan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepadaku: "Apakah engkau memiliki bukti?" jawabku: "Tidak" Beliau berkata kepada si Yahudi: "Bersumpahlah kamu!" Aku bertanya: "Wahai Rasulullah, cukupkah hanya sumpah saja, setelah itu ia pergi membawa harta saya?" Kemudian Allah menurunkan ayat: Sesungguhnya orang-orang yang menukar janjinya (dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit. QS Ali Imraan: 77. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【50】

Sunan Tirmidzi 2923: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Bakr As Sahmani] telah menceritakan kepada kami [Humaid] dari [Anas] ia berkata: "Ketika turun ayat Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai." QS Ali 'Imran: 92 atau Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah). QS Al-Baqarah: 245, kemudian Abu Thalhah, yang memiliki kebun berkata: "Wahai Rasulullah, saya (infakkan) kebun saya ini di jalan Allah. Dan sekiranya saya mampu untuk menyembunyikannya tentu saya tidak menyatakannya. lalu beliau mengatakan "Berikanlah kepada kerabat atau orang yang terdekat denganmu!" Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Dan [Malik bin Anas] telah meriwayatkan dari [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] dari [Anas bin Malik].

【51】

Sunan Tirmidzi 2924: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah mengabarkan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Yazid] ia berkata: Aku mendengar [Muhammad bin 'Abbad bin Ja'far Al Makhzumi] menceritakan dari [Ibnu Umar] ia berkata: Seseorang menghadap Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya: "Ya Rasulullah, siapakah orang yang berhaji itu?" beliau menjawab: "Orang yang kusut rambutnya (tidak disisir) dan yang bau badannya (tidak memakai wewangian)." Seseorang lainnya berdiri kemudian bertanya: "Wahai Rasulullah, haji apakah yang paling afdlal?" beliau menjawab: "Mengeraskan suara (talbiyyah) dan mengalirkan darah hewan (kurban)." yang lainya bertanya: "Apakah As Sabil itu?" beliau menjawab: "Perbekalan (makanan) dan alat-alat pengangkutan serta sehat jasmani dan perjalanan pun aman." Abu Isa berkata: Kami tidak mengetahui hadits ini dari Ibnu Umar kecuali dari hadits Ibrahim bin Yazid Al Khuzi al Makki, sebagian ulama ahli hadits telah mengomentari Ibrahim bin Yazid dari segi hafalannya.

【52】

Sunan Tirmidzi 2925: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Hatim bin Isma'il] dari [Bukair bin Mismar] dari ['Amir bin Sa'd bin Abu Waqash] dari [Ayahnya] ia berkata: "Ketika Allah menurunkan ayat Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu." QS Ali Imraan: 61, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memanggil Ali, Fatimah, Hasan, dan Husain, kemudian berdoa: "Ya Allah, inilah keluargaku". Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih gharib.

【53】

Sunan Tirmidzi 2926: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Ar Rabi' bin Shabih] dan [Hammad bin Salamah] dari [Abu Ghalib] ia berkata: Abu Umamah melihat beberapa kepala di pancangkan di tangga Masjid Damaskus, lalu [Abu Umamah] berkata: "Anjing-anjing neraka adalah seburuk-buruk (makhluq) yang terbunuh di bawah kolong langit dan sebaik-baik (makhluq) yang terbunuh adalah yang mereka bunuh." Setelah itu ia membaca: {Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri} (QS. Ali Imran: 106), Aku bertanya kepada Abu Umamah: "Apakah kamu mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Ia menjawab: "Andai aku hanya mendengar sekali, dua kali, tiga kali, empat kali -hingga ia menyebut tujuh kali- niscaya aku tidak akan menceritakannya kepada kalian." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan. Abu Ghalib namanya adalah Hazawwar, Abu Umamah Al Bahili namanya adalah Shudai bin 'Ajlan, pemimpin Bani Bahilah.

【54】

Sunan Tirmidzi 2927: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] dari [Ma'mar] dari [Bahz bin Hakim] dari [Ayahnya] dari [Kakeknya] bahwa dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda tentang firman Allah Ta'ala: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia. QS Ali Imran: 110, beliau bersabda: "Sesungguhnya kalian terbagi menjadi tujuh puluh umat, dan kalianlah yang terbaik (diantara mereka) serta paling mulia di sisi Allah." Hadits ini hasan. Beberapa perawi meriwayatkan hadits ini dari Bahz bin Hakim seperti ini, namun mereka tidak menyebut: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia QS Ali Imran: 110.

【55】

Sunan Tirmidzi 2928: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Humaid] dari [Anas] bahwa pada perang Uhud, rahang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam retak dan pelipisnya terluka hingga wajahnya mengalirkan darah. Beliau bersabda: "Bagaimana mungkin suatu kaum akan beruntung sedang mereka memperlakukan nabinya seperti ini, padahal ia menyeru mereka ke jalan Allah." lalu turunlah ayat: Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka. QS Ali Imran: 128, Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【56】

Sunan Tirmidzi 2929: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] dan [Abdu bin Humaid] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Humaid] dari [Anas bin Malik] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengalami keretakan pada rahangnya, pelipisnya terluka, dan bahunya terkena panah, sehingga wajah beliau mengalirkan darah, lalu beliau mengusapnya sambil bersabda: "Bagaimana mungkin suatu kaum akan beruntung sedang mereka memperlakukan Nabi mereka seperti ini, padahal ia menyeru mereka ke jalan Allah." lalu turunlah ayat: Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zhalim. QS Ali Imran: 128. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【57】

Sunan Tirmidzi 2930: Telah menceritakan kepada kami [Abu As Sa`ib Salm bin Junadah bin Salm Al Kufi] telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Basyir] dari [Umar bin Hamzah] dari [Salim bin Abdullah bin Umar] dari [Ayahnya] ia mengatakan: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berdoa pada perang Uhud: "Ya Allah, laknatlah Abu Sufyan, laknatlah Al Harits bin Hisyam, ya Allah, laknatlah Shafwan bin 'Umayyah." lalu turunlah ayat Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka. QS Ali Imran: 128, akan tetapi Allah mengampuni mereka, akhirnya mereka pun masuk Islam, dengan keIslaman yang baik." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib, dinilai asing dari hadits Umar bin Hamzah dari Salim dari Ayahnya, [Az Zuhri] telah meriwayatkan dari [Salim] dari [Ayahnya], namun Muhammad bin Isma'il tidak mengetahui dari Umar bin Hamzah, dan dia hanya mengetahui dari hadits Az Zuhri.

【58】

Sunan Tirmidzi 2931: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Habib bin 'Arabi Al Bashri] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits] dari [Muhammad bin 'Ajlan] dari [Nafi'] dari [Abdullah bin Umar] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendo'akan (keburukan) kepada empat orang, kemudian Allah menurunkan ayat: "Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zhalim." (Ali Imran: 128) lalu Allah memberi petunjuk mereka kepada Islam." Abu Isa berkata: Hadits in hasan gharib shahih dan dinilai gharib melalui sanad ini dari hadits Nafi' dari Ibnu Umar. [Yahya bin Ayub] juga meriwayatkannya dari [Ibnu 'Ajlan].

【59】

Sunan Tirmidzi 2932: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Utsman bin Al Mughirah] dari [Ali bin Rabi'ah] dari [Asma` bin Al Hakam Al Fazari] ia berkata: Aku mendengar [Ali] berkata: Aku adalah seseorang yang bila mendengar suatu hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Allah memanfaatkanku darinya seperti yang Ia kehendaki dan bila seseorang sahabatku menceritakan kepadaku, aku memintanya bersumpah, bila ia bersumpah, aku membenarkannya. [Abu Bakar] pernah menceritakan kepadaku, sementara Abu Bakar adalah orang yang jujur, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seseorang melakukan suatu dosa, kemudian berdiri, wudhu lalu shalat, setelah itu ia meminta ampun kepada Allah melainkan pasti diampuni." Setelah itu Abu Bakar membaca ayat ini: Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka. (Ali Imran: 135) hingga akhir ayat. Abu Isa berkata: Hadits ini diriwayatkan oleh [Syu'bah] dan beberapa orang dari [Utsman bin Al Mughirah] dan mereka memarfu'kannya. Diriwayatkan juga oleh [Mis'ar] dan [Sufyan] dari [Utsman bin Al Mughirah], tapi keduanya tidak memarfu'kannya. Sebagian lainnya meriwayatkannya dari Mis'ar dan memauqufkannya, sementara sebagian lainnya memarfu'kannya. Sufyan Ats Tsauri meriwayatkannya dari Utsman bin Al Mughirah lalu memauqufkannya. Kami tidak mengetahui hadits Amsa` bin Al Hakam selain hadits ini.

【60】

Sunan Tirmidzi 2933: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Rauh bin 'Ubadah] dari [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Anas] dari [Abu Thalhah] ia berkata: "Aku menangkat kepalaku saat perang Uhud, lalu aku melihat-lihat, saat itu semua seorang melingkar di bawah perisainya karena ngantuk. Itulah firman Allah 'azza wajalla: "Kemudian setelah kamu berdukacita, Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk." QS Ali Imran: 154. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Rauh bin 'Ubadah] dari [Hammad bin Salamah] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [Ayahnya] dari [Az Zubair] seperti hadits di atas. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【61】

Sunan Tirmidzi 2934: Telah menceritakan kepada kami [Yusuf bin Hammad] telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la bin Abdul A'la] dari [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Anas] bahwa [Abu Thalhah] berkata: "Kami sempat terjatuh saat berada di barisan pada perang Uhud. Dia menceritakan, bahwa ia termasuk orang yang terjatuh karena kantuk saat itu. Anas berkata: "Pedangku terjatuh dari tanganku, lalu aku mengambilnya, namun terjatuh lagi, aku mengambilnya lagi. Sementara kelompok lain yang mengintai hanya memperhatikan diri mereka sendiri, mereka adalah kaum yang paling pengecut, penakut dan hina terhadap kebenaran." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【62】

Sunan Tirmidzi 2935: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid bin Ziyad] dari [Khushaif] telah menceritakan kepada kami [Miqsam] ia berkata: [Ibnu Abbas] berkata: "Turunnya ayat ini: "Tidak mungkin seorang nabi berkhianat." adalah berkenaan dengan sutra merah yang hilang saat perang Badar, sebagian orang mengatakan, mungkin diambil Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu Allah menurunkan ayat: "Tidak mungkin seorang nabi berkhianat." Hingga akhir ayat. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib. [Abdussalam bin Harb] meriwayatkan dari [Khushaif] seperti ini. sebagian lainnya meriwayatkan hadits ini dari Khushaif dari Miqsam tanpa menyebut: "Dari Ibnu Abbas."

【63】

Sunan Tirmidzi 2936: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Habib bin 'Arabi] telah menceritakan kepada kami [Musa bin Ibrahim bin Katsir Al Anshari] ia berkata: Aku mendengar [Thalhah bin Hirasy] ia berkata: Aku mendengar [Jabir bin Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menemuiku dan bertanya: "Hai Jabir, kenapa kau terlihat sedih?" aku menjawab: "Wahai Rasulullah, ayahku mati syahid saat perang Uhud, dan dia masih meninggalkan keluarga dan hutang." Beliau bertanya: "Maukah aku beri khabar gembira bagaimana ayahmu menemui Allah?" ia menjawab: "Ya, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Tidaklah Allah mengajak bicara dengan seseorang pun melainkan melalui tabir, dan Allah menghidupkan ayahmu lalu mengajak bicara secara berhadap-hadapan. Allah berfirman: Hai hambaKu, mintalah padaku niscaya Aku memberimu. Dia berkata: "Wahai Rabb, hidupkan aku lalu aku terbunuh di (jalan) Mu sekali lagi." Rabb 'azza wajalla berfirman: "Sesungguhnya telah berlalu dariKu bahwa mereka tidak akan dikembalikan lagi ke dunia." Jabir berkata: lalu turunlah Ayat: Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati QS Ali Imran: 169 dan seterusnya." Abu Isa berkata: Melalui jalur ini, hadits ini hasan gharib. [Abdullah bin Muhammad bin 'Aqil] meriwayatkan sebagian hadits ini dari [Jabir], dan kami hanya mengetahuinya dari hadits Musa bin Ibrahim. [Ali bin Abdullah bin Al Madini] dan lainnya meriwayatkan hadits ini dari para pembesar ahli hadits. Seperti itu juga dari Musa bin Ibrahim.

【64】

Sunan Tirmidzi 2937: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Abdullah bin Murrah] dari [Masruq] dari [Abdullah bin Mas'ud] bahwa: Ia ditanya tentang firman Allah: {Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati} (QS. Ali Imran: 169). Abdullah bin Mas'ud menjawab: "Kami pernah menanyakannya, kami diberitahu bahwa ruh-ruh mereka berada diburung hijau, pergi ke surga sekehendaknya, berlindung ke lentera-lentera yang tergantung di 'arsy. Rabbmu melihat mereka, Dia bertanya: "Apa kalian meminta tambahan lagi?, maka Aku akan memberi untuk kalian." Mereka menjawab: "Tambahan apa lagi yang kami minta, sementara kami sudah berada di surga, dan dapat pergi sekehendak kami." kemudian Rabb melihat mereka lagi dan bertanya: "Apa kalian meminta tambahan lagi?, maka Aku akan memberi kepada kalian." Saat mereka tahu kalau mereka tidak dibiarkan, mereka berkata: "Kembalikan ruh kami ke jasad kami supaya kami kembali ke dunia lalu kami terbunuh di jalanMu." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Atha` bin As Sa`ib] dari [Abu 'Ubaidah] dari [Ibnu Mas'ud] seperti hadits di atas, dengan tambahan redaksi: "Dan sampaikan salam kami kepada Nabi kami dan beritahukan padanya bahwa kami ridha dan ia diridhai karena kami." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan.

【65】

Sunan Tirmidzi 2938: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Jami' bin Abu Rasyid] dan [Abdul Malik bin A'yun] dari [Abu Wa`il] dari [Abdullah bin Mas'ud] sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Tidaklah seseorang yang tidak menunaikan zakat hartanya melainkan Allah menjadikan ular jantan di lehernya pada hari kiamat." Selanjutnya beliau membaca sebagian kitab Allah 'azza wajalla sebagai pembenarnya: 'Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka." (Ali Imran: 180) sesekali Abdullah bin Mas'ud berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca (ayat) sebagai pembenarnya: "Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat." QS Ali Imraan: 180, Dan barangsiapa merampas harta saudaranya sesama muslim dengan sumpah (palsu), maka ia akan bertemu Allah, sementara Dia murka kepadanya." Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca kitab Allah sebagai pembenarnya: "Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit." (Ali Imran: 88) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【66】

Sunan Tirmidzi 2939: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] dan [Sa'id bin Amir] dari [Muhammad bin 'Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya tempat cambuk di surga itu lebih baik dari dunia seisinya, jika kalian mau, bacalah: 'Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung, dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (Ali Imran: 185) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【67】

Sunan Tirmidzi 2940: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Muhammad Az Za'farani] telah menceritakan kepada kami [Al Hajjaj bin Muhammad] ia berkata: [Ibnu Juraij] mengatakan: telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Abu Mulaikah] bahwa [Humaid bin Abdurrahman bin 'Auf] telah mengabarkan kepadanya bahwa Marwan bin al Hakim berkata: "Hai Rafi', pergilah kepada [Ibnu Abbas] lalu katakan padanya, jika ada orang yang senang dengan yang dimilikinya dan suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum dia kerjakan akan mendapatkan siksa, tentu kami semua akan disiksa (pula)." Ibnu Abbas menjawab: "Ada apa kalian ini?, sesungguhnya ayat ini turun kepada ahli kitab." Kemudian ia membaca: {Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu): Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya} (Ali Imran: 187) Ia membaca: {Janganlah sekali-kali kamu menyangka, hahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan.} (Ali Imran: 187-188) Ibnu Abbas berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menanyakan sesuatu pada mereka (ahli kitab), mereka menyembunyikanya dan menceritakan hal lain, setelah itu mereka keluar lalu mempertontonkan jawaban atas semua pertanyaan yang diajukan kepadanya, mereka mengharapkan pujian atas hal itu, mereka merasa senang atas sesuatu yang mereka sembuyikan yang ditanyakan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib shahih.

【68】

Sunan Tirmidzi 2941: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Uyainah] dari [Muhammad bin Al Munkadir] ia berkata: Aku mendengar [Jabir bin Abdullah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang menjengukku ketika aku sakit dan jatuh pingsan. Setelah siuman, aku bertanya: "Bagaimana aku akan menunaikan semua hartaku?" beliau terdiam, akhirnya turunlah ayat: Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu, bagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuan. (An-Nisa`: 11) Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Dan telah meriwayatkan lebih dari satu orang dari Muhammad bin Al Munkadir, telah menceritakan kepada kami [Al Fadlal bin Ash Shabbah] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Ibnu Munkadir] dari [Jabir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti itu, dan di dalam hadits Al Fadlal bin Ash Shabbah perkataannya lebih banyak dari ini.

【69】

Sunan Tirmidzi 2942: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah mengabarkan kepada kami [Habban bin HIilal] telah menceritakan kepada kami [Hammam bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Abu Al Khalil] dari [Abu 'Alqamah Al Hasyimi] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: "Ketika terjadi perang Authas, kami menggauli para wanita (tawanan) yang memiliki suami kaum musyrikin, maka sebagian orang diantara kami membenci mereka. Lalu Allah menurunkan ayat: Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki. QS An-Nisa`: 24. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【70】

Sunan Tirmidzi 2943: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Utsman Al Batti'] dari [Abu Al Khalil] dari [Abu Sa'id Al Khudri] ia berkata: "Kami menggauli tawanan-tawanan wanita saat perang Authas, sementara mereka memiliki suami-suami yang ada di kaum mereka, mereka menyebut hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian turun ayat: "Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki." QS An-Nisa`: 24. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan. Demikian yang diriwayatkan [Ats Tsauri] dari [Utsman Al Batti] dari [Abu Al Khalil] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti hadits di atas, namun dalam hadits ini tidak disebutkan: "Dari Alqamah." Saya tidak mengetahui seorang pun menyebut 'Alqamah dalam hadits ini kecuali yang disebutkan Hammam dari Qatadah. Abu Al Khalil namanya adalah Shalih bin Abu Maryam.

【71】

Sunan Tirmidzi 2944: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la Ash Shan'ani] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits] dari [Syu'bah] telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Abu Bakar bin Anas] dari [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda tentang dosa-dosa besar, beliau bersabda: "Mempersekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, bunuh diri, dan perkataan dusta." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih gharib. Dan [Rauh bin Ubadah] telah meriwayatkannya dari [Syu'bah] dan dia berkata dari [Abdullah bin Abu Bakar] dan tidak tidak shahih.

【72】

Sunan Tirmidzi 2945: Telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Mas'adah Bashri] telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Al Mufadlal] telah menceritakan kepada kami [Al Jurairi] dari [Abdurrahman bin Abu Bakrah] dari [Ayahnya] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang dosa-dosa yang paling besar?" para sahabat menjawab: "Tentu, wahai Rasulullah!" Beliau bersabda: "Mempersekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, -beliau yang tadinya bersandar kemudian duduk dan melanjutkan sabdanya- kesaksian palsu atau bersabda: perkataan dusta, " Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terus saja menyebut hal itu sampai kami berharap beliau menghentikannya. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih gharib.

【73】

Sunan Tirmidzi 2946: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] dari [Hisyam bin Sa'd] dari [Muhammad bin Zaid bin Muhajir bin Qunfudz At Taimi] dari [Abu Umamah Al Anshari] dari [Abdullah bin Unais al Juhany] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya diantara dosa paling besar di antara dosa-dosa besar adalah mempersekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, sumpah yang menjerumuskan pelakunya ke neraka (palsu), dan sumpah yang dijadikan oleh seseorang untuk bersumpah karena terpaksa, dan ia menganggap (remeh) layaknya sayap seekor nyamuk, kecuali (sumpahnya) itu akan dijadikan noda hitam dalam hatinya sampai hari kiamat." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih gharib.

【74】

Sunan Tirmidzi 2947: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyr] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Firas] dari [Asy Sya'bi] dari [Abdullah bin 'Amru] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Dosa-dosa besar adalah mempersekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua." atau bersabda: "Sumpah palsu." Syu'bah ragu (mengenai redaksi haditsnya). Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【75】

Sunan Tirmidzi 2948: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Abu Najih] dari [Mujahid] dari [Ummu Salamah] ia berkata: "Laki-laki pergi berperang, sedangkan wanita tidak berperang, dan (bagian) kami hanya setengah dari harta warisan." lalu Allah menurunkan Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain (An-Nisa`: 32) Mujahid mengatakan: Berkenaan dengan hal itu, ayat berikut turun Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu'min. (An-Nisa`: 35) Ummu Salamah adalah seorang wanita pertama kali ikut berhijrah ke Madinah. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini mursal.

【76】

Sunan Tirmidzi 2949: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amru bin Dinar] dari [Seseorang] anak Ummu Salamah, dari [Ummu Salamah] ia berkata: "Wahai Rasulullah, aku tidak mendengar Allah menyebut kaum wanita dalam hijrah." Lalu Allah Ta'ala menurunkan ayat: {Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah keturunan dari sebagian yang lain} (QS. Ali Imran: 195).

【77】

Sunan Tirmidzi 2950: Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari ['Alqamah] ia berkata: [Abdullah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruhku supaya aku membacakan (Al Qur'an) untuk beliau, ketika itu beliau berada di atas mimbar, lalu aku membaca ayat dari surat an Nisa`, ketika sampai pada ayat {Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu} (QS. An Nisa`: 41), beliau menghentikanku dengan (isyarat) tangannya dan aku melihat kedua mata beliau mencucurkan air mata." Abu Isa berkata: Demikianlah yang diriwayatkan oleh Abu Al Ahwash dari Al A'masy dari Ibrahim dari 'Alqamah dari Abdullah dan hanya saja dia adalah [Ibrahim] dari ['Abidah] dari [Abdullah].

【78】

Sunan Tirmidzi 2951: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Hisyam] telah menceritakan kepada kami [Sufyan Ats Tsauri] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari ['Abidah] dari [Abdullah] ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alahi wa sallam bersabda kepadaku: "Bacalah (al Qur'an) untukku." Aku menjawab: "Wahai Rasulullah, haruskah aku membacanya, sementara (Al Qur'an) diturunkan kepadamu?" beliau bersabda: "Aku lebih senang mendengarnya dari orang lain." lalu kubaca surat an Nisa`, ketika sampai pada ayat Dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu). (An-Nisa`: 41) kulihat kedua matanya berlinang air mata." Abu Isa berkata: Hadits ini lebih shahih dari hadits Al Ahwash. Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Nashr] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Al Mubarak] dari [Sufyan] dari [Al A'masy] seperti hadits Mu'awiyah bin Hisyam.

【79】

Sunan Tirmidzi 2952: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Abdurahman bin Sa'd] dari [Abu Ja'far Ar Razi] dari [Atha` bin As Sa`ib] dari [Abu Abdurrahman As Sulami] dari [Ali bin Abu Thalib] ia berkata: "Abdurrahman bin 'Auf pernah membuatkan makanan dan menyajikan khamr untuk kami, sampai kami (mabuk) karenanya. Ketika waktu shalat telah tiba, mereka mendorongku (menjadi imam), kemudian aku membaca: Katakanlah (Muhammad): Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah, dan kami akan menyembah apa yang kalian sembah." lalu Allah menurunkan (ayat): "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan." (An-Nisa`: 43) Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih gharib.

【80】

Sunan Tirmidzi 2953: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Al Laits bin Sa'd] dari [Ibnu Syihab] dari ['Urwah bin Zubair] menceritakan bahwa [Abdullah bin Zubair] bercerita kepadanya, bahwa seorang Anshar bersengketa dengan Zubair tentang aliran air untuk dipakai menyirami pohon kurma, orang Anshar itu berkata: "Biarkan air itu mengalir." Namun Zubair enggan (tidak menghiraukannya). Kemudian mereka mengadu kepada Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam, beliau bersabda kepada Zubair: "Wahai Zubair siramlah, dan alirkanlah air kepada tetanggamu." Orang Anshar itu marah dan berkata: "Wahai Rasulullah, apa dia sepupu anda?" (mendengar hal itu) berubahlah wajah beliau sambil bersabda: "Wahai Zubair, siramlah dan tahanlah air itu kembali ke kebun." Demi Allah aku menganggap ayat ini turun berkaitan dengan peristiwa itu, Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan. QS An-Nisa`: 65. Abu Isa berkata: "Aku mendengar Muhammad berkata: [Ibnu Wahab] meriwayatkan hadits ini dari [Al Laits bin Sa'd] dan [Yunus] dari [Az Zuhri] dari ['Urwah] dari [Abdullah bin Az Zubair] seperti hadits ini. [Syu'aib bin Abu Hamzah] meriwayatkan dari [Az Zuhri] dari ['Urwah] dari [Az Zubair] tanpa menyebut: "Dari Abdullah bin Az Zubair."

【81】

Sunan Tirmidzi 2954: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Adi bin Tsabit] ia berkata: Aku mendengar [Abdullah bin Yazid] menceritakan dari [Zaid bin Tsabit] tentang ayat: Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik. QS An-Nisa`: 88, Zaid berkata: "Sepulangnya para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dari (perang) Uhud, diantara mereka terpecah menjadi dua kelompok, sebagian mereka mengatakan: "Perangi (bunuh) mereka"! sementara sebagian lainnya mengatakan: "Jangan." Lalu turunlah Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik." QS An-Niaa`: 88, Zaid berkata: "Ayat ini menjadi pelipur lara." Zaid berkata: "Ayat ini juga dapat menghilangkan kejelekan sebagaimana api membersihkan karat besi." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【82】

Sunan Tirmidzi 2955: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Muhammad Az Za'farani] telah menceritakan kepada kami [Syababah] telah menceritakan kepada kami [Warqa` bin Umar] dari ['Amru bin Dinar] dari [Ibnu Abbas] dari Nabi Shallallahu 'alahi wasallam beliau bersabda: "Orang yang terbunuh dan si pembunuh akan di hadapkan pada hari Kiamat kelak, sementara yang terbunuh akan membawa kepala dengan tangannya, sedang dari lehernya mengalirkan darah, lalu ia berkata: "Ya Rabb, orang ini telah membunuhku, " sampai ia didekatkan ke 'arsy, " Lalu orang-orang menyebutkan kepada Ibnu Abbas (apakah si pembunuh) mendapat ampunan?, Maka Ibnu Abbas membacakan ayat: Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam. QS An-Nisa`: 93, ayat ini tidak dinasakh ataupun diganti, karena itu bagaimana mungkin dia mendapatkan ampunan?." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan.

【83】

Sunan Tirmidzi 2956: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abu Rimzah] dari [Isra'il] dari [Simak bin Harb] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Seseorang dari Bani Sulaim melintasi beberapa sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sambil membawa kambing miliknya, lalu orang tersebut mengucapkan salam kepada mereka, justru mereka menjawab: "Tidaklah ia mengucapkan salam kepada kalian, melainkan ia hendak berlindung dari kalian." Lantas mereka berdiri lalu membunuhnya dan mengambil kambingnya. Setelah itu mereka membawanya ke Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka turunlah ayat: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan "salam" kepadamu: "Kamu bukan seorang mukmin. QS An-Nisa`: 94. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan. Dalam hal ini, ada hadits serupa dari Usamah bin Zaid.

【84】

Sunan Tirmidzi 2957: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Barra` bin 'Azib] ia berkata: "Ketika turun (ayat) Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang). QS An-Nisa`: 95, 'Amru bin Ummi Maktum menghampiri Nabi Shallallahu 'alahi wasallam -ia adalah orang yang buta- lalu berkata: "Wahai Rasulullah, apa yang akan anda perintahkan (sebagai ganti berperang) pada orang yang buta seperti saya?" lalu Allah menurunkan ayat ini, kemudian beliau bersabda: "Berikan padaku papan dan tempat tinta." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. 'Amru bin Ummi Maktum di sebut juga dengan Abdullah bin Ummi Maktum, nama aslinya adalah Abdullah bin Za`idah, sedangkan Ummi Maktum adalah ibunya.

【85】

Sunan Tirmidzi 2958: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Muhammad Az Za'farani] telah menceritakan kepada kami [Al Hajjaj bin Muhammad] dari [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepada kami [Abdul Karim] ia mendengar [Miqsam] bekas budak milik Abdullah bin Al Harits menceritakan dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (tidak ikut berperang) tanpa mempunyai 'uzur dari perang Badar dan mereka yang pergi ke Badar." Saat terjadi perang Badar, Abdullah bin Jahsy dan Ibnu Ummi Maktum berkata: "Wahai Rasulullah, kami berdua buta, apakah kami memiliki keringanan?" Kemudian turunlah ayat Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai uzur QS An Nisa`: 95 dan ayat Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang dudu satu derajat. QS An Nisa`: 95, mereka yang tidak turut perang bukan yang memiliki uzur. Kepada masing-masing mereka, Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar, QS An Nisa`: 95, yaitu beberapa derajat melebihi yang tidak turut berperang dari kalangan kaum mukmin yang tidak punya uzur." Abu Isa berkata: hadits ini hasan gharib melalui sanad ini dari hadits Ibnu Abbas. Miqsam adalah budak Abdullah bin Al Harits, yang lain mengatakan bahwa ia adalah bekas budak Ibnu Abbas. Kun-yahnya adalah Abu Al Qasim.

【86】

Sunan Tirmidzi 2959: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd] dari [Ayahnya] dari [Shalih bin Kaisan] dari [Ibnu Syihab] telah menceritakan kepadaku [Sahal bin Sa'd] dia berkata: Aku melihat [Marwan bin Al Hakam] duduk di masjid, lalu aku menghampirinya hingga duduk di sampingnya, kemudian ia mengabarkan kepada kami bahwa [Zaid bin Tsabit] telah mengabarkan kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mendikte padanya: Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) dan orang-orang yang berjihad di jalan Allah. QS An Nisa': 95. Zaid berkata: Lalu Ibnu Ummi Maktum datang menghadap beliau saat beliau mendiktekan padaku, ia berkata: "Wahai Rasulullah, andai aku mampu berjihad niscaya aku berjihad." -Ia adalah seorang yang buta- Lalu Allah menurunkan ayat kepada RasulNya shallallahu 'alaihi wa sallam, sementara lutut beliau berada di atas lututku, lutut beliau terasa berat olehku hingga lututku hampir remuk, kemudian beliau dibuat gembira olehnya, Allah menurunkan: Yang tidak mempunyai uzur. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Demikian yang diriwayatkan oleh beberapa orang dari Az Zuhri dari Sahal bin Sa'd seperti hadits di atas. [Ma'mar] meriwayatkan hadits ini dari [Az Zuhri] dari [Qabishah bin Dzu`aib] dari [Zaid bin Tsabit]. Dan dalam hadits ini, ada juga riwayat seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dari seorang tabi'in yang diriwayatkan oleh Sahl bin Sa'd Al Anshari dari Marwan bin Hakam. Marwan tidak pernah mendengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam karena ia seorang tabi'in.

【87】

Sunan Tirmidzi 2960: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah mengabarkan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] ia berkata: Aku mendengar [Abdurrahman bin Abdullah bin Abu 'Ammar] menceritakan dari [Abdullah bin Babah] dari [Ya'la bin Umayyah] ia berkata: Aku pernah berkata kepada [Umar bin Khaththab] bahwa Allah berfirman Maka tidaklah mengapa kamu men-qashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir QS An-Nisa`: 101, lalu Umar menjawab: "Aku heran sebagaimana engkau heran. lalu kusampaikan hal ini kepada Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam, beliau menjawab: "Ini adalah sedekah yang Allah berikan kepada kalian, maka hendaklah kalian terima sedekah-Nya." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【88】

Sunan Tirmidzi 2961: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Abdusshamad bin Abdul Warits] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin 'Ubaid Al Huna`i] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Syaqiq] telah menceritakan kepada kami [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam pernah menuruni (tempat) diantara Dhajnan dan 'Usqan, lalu kaum musyrikin berkata (kepada sahabatnya): "Sesungguhnya shalat yang paling mereka (muslimin) cintai melebihi cinta mereka kapada anak-anak mereka adalah shalat 'Ashar, karena itu persiapkan perlengkapan kalian lalu serang mereka satu kali serangan." (mendengar itu) Jibril mendatangi Nabi Shallallahu 'alahi wasallam dan menyuruh beliau agar membagi sahabat menjadi dua kelompok, lalu beliau shalat bersama mereka, sementara kelompok lain berdiri di belakang memanggul senjata berjaga-jaga, kemudian yang lain datang menggantikan memanggul senjata dan berjaga-jaga sementara kelompok yang satu shalat bersama beliau sebanyak satu raka'at. Jadi masing-masing mereka melaksanakan shalat satu raka'at, sedangkan Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam dua raka'at." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih gharib, yaitu dari jalur ini, dari hadits Abdullah bin Syaqiq dari Abu Hurairah. Dalam hal ini, ada hadits serupa dari Abdullah bin Mas'ud, Zaid bin Tsabit, Ibnu Abbas, Jabir, Abu Ayyasy Az Zuraqi, Ibnu Umar, Hudzaifah, Abu Bakrah dan Sahal bin Abu Khatsmah. Abu Ayyasy Az Zuraqi namanya adalah Zaid bin Shamit.

【89】

Sunan Tirmidzi 2962: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ahmad bin Abu Syu'aib Abu Muslim Al Harrani] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah Al Harrani] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari ['Ashim bin Umar bin Qatadah] dari [Ayahnya] dari kakeknya yaitu [Qatadah bin An Nu'man] ia berkata: "Keluarga kami disebut Bani Ubairik, Bisyr, Busyair dan Mubasysyir. Busyair adalah seorang munafik, ia selalu bersyair untuk menghina para Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam supaya sebagian orang Arab menasabkannya. Ia berkata: Si fulan berkata ini dan itu, si fulan berkata ini dan itu. Bila para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendengar syair itu, mereka berkata: "Demi Allah, tidak ada yang mengucapkan syair ini kecuali si keji itu." -atau seperti yang dikatakan orang itu- Mereka berkata: "Ibnu Al Ubairiq-lah yang mengatakannya." Qatadah berkata: "Mereka (keluarga Ubairiq) adalah keluarga miskin di masa jahiliyah dan Islam, sementara makanan orang-orang di Madinah hanya kurma dan gandum. Apabila orang itu memiliki keluluasaan rizki, dan ada unta bermuatan permadani datang dari Syam, ia akan membelinya tapi untuk dirinya sendiri, sementara keluarga yang menjadi tanggungannya hanya makan kurma dan gandum. Suatu ketika datanglah unta muatan dari Syam, lalu pamanku yaitu Rifa'ah bin Zaid, membeli satu muatan permadani, ia meletakkan di tempat minumannya, dan di tempat minumannya terdapat senjata, perisai dan pedang. Ternyata barangnya dicuri dari bawah rumah, yaitu dengan melubangi tempat minuman dan mengambil makanan dan senjatanya. Dipagi harinya, pamanku yaitu Rifa'ah, mendatangiku sambil berkata: "Hai keponakanku, sesungguhnya tadi malam kita telah diperlakukan semena-mena. tempat minum kita dilubangi, makanan dan senjata kita hilang." Kami pun mencari-cari di rumah, kami bertanya lalu dikatakan pada kami: "Kami lihat Bani Ubairiq menyalakan api malam ini dan seperti yang kami tahu, mereka menyuguhkan sebagian makanan kalian." Banu Ubairiq berkata: "Kami bertanya-tanya di perkampungan, demi Allah, kami tidak diperlihatkan teman kalian kecuali Labid bin Sahal, seseorang di antara kami yang baik dan seorang muslim." Saat Labid mendengarnya, ia menghunus pedang dan berkata: "Saya mencuri? Demi Allah, pedang ini akan menebas kalian atau kalian menjelaskan pencurian ini." Mereka berkata: "Menjauhlah, karena kau bukan pelakunya.' Kami bertanya-tanya di perkampungan hingga kami tidak ragu lagi bahwa merekalah pelaku pencurian itu. Pamanku berkata padaku: "Keponakanku, andai kau mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu kau beritahukan hal itu pada beliau." Qatadah berkata: Aku pun mendatangi Rasulullah lalu aku berkata: "Sesungguhnya keluarga kami ada yang bertabiat kasar, mereka menghampiri pamanku, Rifa'ah bin Zaid, mereka melubangi tempat minum milikya, mereka mengambil senjata dan makanannya. Hendaklah mereka mengembalikan senjata kami, adapun makanannya tidak kami perlukan lagi." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku akan menangani masalah tersebut." Saat Banu Ubairiq mendengar, mereka mendatangi seseorang dari mereka yang bernama Usair bin 'Urwah. Mereka menceritakan hal itu padanya. Orang-orang kampung pun berkumpul untuk urusan itu, lalu mereka berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Qatadah bin An Nu'man dan pamannya pergi menemui keluarga kami yang muslim dan baik, mereka dituduh mencuri tanpa bukti dan kepastian." Qatadah berkata: "Aku segera menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu aku berbicara pada beliau." Beliau justeru menimpali: "Kau mendatangi keluarga yang mereka sebut muslim dan baik, kau menuduh mereka mencuri tanpa kepastian dan bukti." Qatadah berkata: "Aku pun kembali, andai saja aku pergi mengurus sebagian hartaku dan tidak berbicara dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai masalah itu." Kemudian pamanku yaitu Rifa'ah, mendatangiku, ia berkata: "Wahai keponakanku, Apa yang telah kau lakukan?, " Lalu aku memberitahu padanya apa yang dikatakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam padaku, lalu ia mengucapkan: "Hanya Allah yang dimintai pertolongan." Tidak lama berselang, turunlah ayat al-Qur`an: Sesungguhnya kami Telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat yaitu Bani Ubairiq Dan mohonlah ampun kepada Allah dari yang kau katakan pada Qatadah Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan janganlah kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa. Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, -sampai pada firmanNya- Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang QS An Nisa`: 113-114. Artinya, andai mereka meminta ampun kepada Allah, niscaya Allah akan mengampuni mereka. Barangsiapa mengerjakan dosa, maka Sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudharatan) dirinya sendiri -Sampai firmanNya- Dosa yang nyata yaitu perkataannya kepada Labid. Sekiranya bukan Karena karunia Allah dan rahmatNya kepadamu -hingga firmanNya- Maka kelak kami memberi kepadanya pahala yang besar. QS An-Nisa`: 105-113, saat al-Qur'an (ayat-ayat ini) turun, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membawa senjata lalu dikembalikan ke Rifa'ah." Qatadah berkata: "Saat aku mendatangi pamanku dengan membawa senjata -ia sudah tua dan rabun di masa jahilyah dan aku tahu keIslamannya- ia berkata: "Wahai keponakanku, itu untuk keperluan sabilillah (berjuang di jalan Allah)." Aku tahu keIslamannya benar. Saat al-Qur'an turun, Busyair bergabung dengan kaum musyrikin, ia singgah di tempat Sulafah bin Sa'd bin Sumaiyah. Kemudian Allah menurunkan ayat: Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendakiNya. Dan barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya." QS An-Nisa`: 115-116, saat turun ayat berkenaan dengan Sulafah, Hassan bin Tsabit menyerangnya dengan bait-bait syair, ia mengambil pelana lalu diletakkan di kepalanya kemudian di lemparkan ke tanah luas, setelah itu ia berkata: "Kau memberiku hadiah syairnya Hassan, aku tidak pernah membawa kebaikan untukku." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib. Kami tidak mengetahui seorang pun menyandarakannya selain Muhammad bin Salamah Al Harrani. [Yunus bin Bukair] dan lainnya juga meriwayatkan hadits ini dari [Muhammad bin Ishaq] dari ['Ashim bin Umar bin Qatadah] secara mursal, dalam hadits tersebut, mereka tidak menyebutkan: "Dari ayahnya dari kakeknya." Qatadah bin An Nu'man adalah saudara seibu Abu Sa'id Al Khudri dan nama Abu Sa'id adalah Sa'd bin Malik bin Sinan.

【90】

Sunan Tirmidzi 2963: Telah menceritakan kepada kami [Khallad bin Aslam Al Baghdadi] telah menceritakan kepada kami [An Nadlr bin Syumail] dari [Isra`il] dari [Tsuwai bin Abu Fakhitah] dari [Ayahnya] dari [Ali bin Abu Thalib] ia berkata: "Tidak ada Ayat Al Qur'an yang paling aku senangi dalam al Qur'an kecuali ayat: "Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya." (An-Nisa`: 116) Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib.

【91】

Sunan Tirmidzi 2964: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya bin Abu Umar] dan [Abdullah bin Abu Zinad] dengan maksud yang sama, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Ibnu Muhaishin] dari [Muhammad bin Qais bin Makhramah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Ketika turun Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu. QS An-Nisa`: 123, kaum muslimin merasa keberatan mengenai hal itu, lalu mereka mengadukannya kepada Nabi Shallallahu 'alahi wasallam, beliau bersabda: "Berlaku adil dan berlaku luruslah, karena setiap (musibah) yang menimpa seorang mukmin, akan menjadi penebus (atas dosanya), bahkan tertusuk duri atau musibah yang menimpanya sekalipun." Ibnu Muhaishin adalah Umar bin Abdurrahman bin Muhaishin. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib.

【92】

Sunan Tirmidzi 2965: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Musa] dan ['Abd bin Humaid] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Rauh bin 'Ubadah] dari [Musa bin 'Ubaidah] telah mengabarkan kepadaku [bekas budak Ibnu Siba'] berkata: Aku mendengar [Abdullah bin Umar] menceritakan dari [Abu Bakar Ash Shiddiq] ia berkata: "Ketika saya bersama Nabi Shallallahu 'alahi wasallam, turunlah ayat: Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah QS An-Nisa`: 123, beliau bersabda: "Wahai Abu Bakar maukah aku bacakan ayat yang baru saja turun padaku? Aku menjawab: "Tenntu, wahai Rasullullah." Beliau lalu membacakannya, tanpa disadari aku tertunduk (membungkuk) karenanya, lalu beliau bertanya: "Ada apa denganmu wahai abu Bakar?" Aku menjawab: "Wahai Rasulullah, anda lebih aku muliakan dari ayah dan ibuku, siapakah diantara kami yang tidak pernah bersalah, dan pasti akan mendapatkan balasan atas amal yang telah diperbuatnya." Beliau bersabda: "Wahai Abu Bakar, adapun kamu dan orang-orang mukmin lainnya, hanya akan mendapatkan balasan di dunia saja, hingga saat kalian berjumpa dengan Allah, kalian dalam keadaan bersih dari dosa. Adapun yang lain (orang-orang kafir), maka seluruh dosanya dikumpulkan dan akan mendapat balasan pada hari kiamat kelak." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini gharib. Dan dalam sanad hadits ini perlu di kritisi, sebab Musa bin 'Ubaidah dilemahkan dalam masalah hadits, Yaya bin Sa'id dan Ahmad bin Hambal telah melemahkannya, sementara bekas budak Ibnu Siba' majhul (tidak di ketahui), dan hadits ini juga di riwayatkan selain dari jalur ini, dari Abu Bakr, namun sanad dari hadits ini juga tidak shahih, dan dalam bab ini, ada hadits dari 'Aisyah.

【93】

Sunan Tirmidzi 2966: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Dawud] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Mu'adz] dari [Simak] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Saudah khawatir dicerai Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu ia berkata: "Janganlah anda mencaraikanku, aku memohon supaya anda mempertahanku, biarlah jatah (hari) ku aku berikan untuk Aisyah." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun melakukannya, lalu turunlah ayat: Maka tidak Mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) QS An-Nisaa`: 128, perdamaian yang dilakukan keduanya boleh, sepertinya ini perkataan Ibnu Abbas. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib.

【94】

Sunan Tirmidzi 2967: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Malik bin Mighwal] dari [Abu As Safar] dari [Al Barra`] ia berkata: " Ayat yang terakhir diturunkan atau terakhir kali turun adalah: Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah QS An-Nisa`: 176. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan. Abu As Safar namanya adalah Sa'id bin Ahmad Ats Tsauri dan disebut juga dengan Ibnu Yuhmad.

【95】

Sunan Tirmidzi 2968: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] dari [Abu Bakar bin Ayyasy] dari [Abu Ishaq] dari [Al Barra`] ia berkata: "Seseorang mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sambil berkata: "Wahai Rasulullah, Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda padanya: "Ayat shaif (ayat terakhir dari surat an Nisa') sudah mencukupimu."

【96】

Sunan Tirmidzi 2969: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Mis'ar] dan yang lain dari [Qais bin Muslim] dari [Thariq bin Syihab] ia berkata: "Seorang yahudi berkata kepada [Umar bin Khattab]: "Ya amirul mukminin, sekiranya ayat Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. ini turun kepada kami, pasti kami jadikan hari (turunnya) itu sebagai hari raya." Umar menjawab: "Aku tahu betul kapan ayat ini diturunkan, ia diturunkan pada hari 'Arafah yang bertepatan dengan hari Jum'at." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【97】

Sunan Tirmidzi 2970: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah mengabarkan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari ['Ammar bin Abu 'Ammar] ia berkata: [Ibnu Abbas] pernah membaca: Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu, sedang di sampingnya ada seorang yahudi yang mengatakan: "Seandainya ayat ini turun kepada kami, pasti kami jadikan hari (turunnya) itu sebagai hari raya." Ibnu Abbas menjawab: "Sesungguhnya ayat ini turun pada hari raya yaitu hari Jum'at pada hari 'Arafah." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib.

【98】

Sunan Tirmidzi 2971: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Abu Az Zinnad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam bersabda: "Tangan kanan Ar Rahman kaya dengan rizki dan berkah yang tak akan pernah berkurang karena siang maupun malam. Tahukah kalian apa saja yang telah didinfakanNya sejak pertama kali langit dan bumi ini diciptakan? sesungguhnya semua yang berada di tangan kananNya tidak berkurang, 'Arsy Nya diatas air dan tangan lainnya terdapat timbangan (rizki) yang sesekali naik dan terkadang turun." Abu Isa mengatakan: Hadit ini Hadits ini hasan shahih, dan tafsir dari ayat Orang-orang Yahudi berkata: 'Tangan Allah terbelenggu, sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dila'nat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka: Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki QS Al Ma`idah: 64. Hadits ini diriwayatkan oleh para imam, kami mengimaninya apa adanya, tanpa ditafsirkan atau diperkirakan. Demikianlah yang di riwayatkan dari beberapa imam seperti Sufyan Ats Tsauri, Malik bin Anas, Ibnu 'Uyainah dan Ibnu Al Mubarak, mereka berkata: "Semua itu diriwayatkan dan di imani tanpa ditanyakan bagaimananya."

【99】

Sunan Tirmidzi 2972: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Al Harits bin 'Ubaid] dari [Sa'id Al Jurairi] dari [Abdullah bin Syaqiq] dari ['Aisyah] ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam senantiasa dijaga (oleh para sahabat dari gangguan orang kafir) hingga ayat ini turun, Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia (Al Ma`idah: 67) Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengeluarkan kepalanya dari kubah kemudian bersabda kepada para sahabat: "Wahai sekalian manusia, bubarlah, karena Allah telah menjagaku." Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali] telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] dengan sanad dan maksud yang sama. Abu Isa berkata: Hadits ini gharib. Sebagian dari mereka meriwayatkan hadits ini dari Al Jurairi dari Abdulah bin Syaqiq, ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selalu dijaga, tapi mereka tidak menyebut dalam hadits tersebut: "Dari Aisyah."

【100】

Sunan Tirmidzi 2973: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman] telah mengabarkan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Syarik] dari [Ali bin Badzimah] dari [Abu 'Ubaidah] dari [Abdullah bin Mas'ud] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Saat Bani Isra`il bergelimang dengan kemaksiatan-kemaksiatan, maka para ulama mereka melarang mereka, namun mereka tidak juga jera. Lalu para ulama mereka menemani mereka di majlis-majlis mereka, turut makan dan minum bersama mereka, lalu Allah mencampur adukkan hati mereka satu sama lain dan melaknat mereka melalui lisan Dawud dan Isa putra Maryam, itu karena mereka durhaka dan melanggar QS Al Ma`idah: 78. Ibnu Mas'ud berkata: Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk bersandar kemudian bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada ditanganNya, hingga mereka benar-benar membelot di atas kebenaran." Abdullah bin Abdurrahman berkata: Yazid berkata: Sufyan Ats Tsauri tidak mengatakan: "Dari Abdullah." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib. Hadits ini juga diriwayatkan dari [Muhammad bin Muslim bin Abu Al Wadlah] dari [Ali bin Badzimah] dari [Abu 'Ubaidah] dari [Abdullah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti hadits di atas. Sebagian dari mereka berkata: Dari 'Ubaidah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam secara mursal.

【101】

Sunan Tirmidzi 2974: Telah menceritakan kepada kami [Bundar] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ali bin Badzimah] dari [Abu Ubaidah] ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam bersabda: "Ketika Bani Israil ditimpa kekurangan, salah seorang di antara mereka melihat saudaranya melakukan dosa, lalu ia mencegahnya, akan tetapi keesokan harinya ia tidak melarang dari apa yang telah dilihatnya (kemarin), bahkan ia menemaninya makan, minum, dan bergaul. Lalu Allah mencampur adukkan hati mereka satu sama lain, dan Allah menurunkan ayat tentang mereka: Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan 'Isa putra Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas Beliau membaca hingga sampai firmanNya: Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada nabi (Musa) dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik. QS Al Ma`idah: 78-81. Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam yang tadinya bersandar, kemudian beliau duduk dan bersabda: "Tidak, (kalian tidak akan luput dari apa yang mereka alami) sehingga kalian mangarahkan orang dzalim lalu kalian benar-benar membelokkannya di atas kebenaran." Telah menceritakan kepada kami [Bundar] telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud Ath Thayalisi] dan ia mengimlakkannya kepadaku. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Muslim bin Abu Al Wadlah] dari [Ali bin Badzimah] dari [Abu 'Ubaidah] dari [Abdullah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti hadits di atas.

【102】

Sunan Tirmidzi 2975: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman] telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] telah mengabarkan kepada kami [Isra`il] telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari ['Amru bin Syurahbil Abu Maisarah] dari [Umar bin Al Khaththab] ia berdoa: "Ya Allah, berilah kami penjelasan tentang khamer dengan penjelasan yang memadai." Lalu turunlah ayat yang ada dalam surat Al Baqarah: Mereka bertanya kepadamu tentang khamer dan judi. QS Al Baqarah: 219, lalu Umar dipanggil dan dibacakan kepadanya. Setelah itu ia berdoa: "Ya Allah, berilah kami penjelasan tentang khamer dengan penjelasan yang memadai." Lalu turunlah ayat yang ada dalam surat An Nisa` Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendekati shalat sedang kamu mabuk QS An Nisa`: 43. Selanjutnya ia berdoa: "Ya Allah, berilah kami penjelasan tentang khamer dengan penjelasan yang memadai." Lalu turunlah ayat yang ada dalam surat Al Mai`idah Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, -sampai firmanNya- maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu) QS Al Ma`idah: 91. Umar lalu berkata: "Kami berhenti, kami berhenti." Abu Isa berkata: Hadits ini juga diriwayatkan dari Isra`il secara mursal. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Ala`] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Maisarah 'Amru bin Syurahbil] bahwa [Umar bin Al Khaththab] berkata: "Ya Allah, Ya Allah, berilah kami penjelasan tentang khamar dengan penjelasan yang memadai." Lalu ia menyebutkan seperti di atas, namun hadits ini lebih shahih dari hadits Muhammad bin Yusuf.

【103】

Sunan Tirmidzi 2976: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Musa] dari [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Bara`] ia berkata: "Beberapa sahabat Nabi Shallallahu 'alahi wa sallam wafat sebelum diharamkannya khamar, ketika khamr telah diharamkan, orang-orang bertanya: "Bagaimana dengan sahabat-sahabat kami, mereka meninggal sementara mereka suka meminum khamr?" maka turunlah ayat Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu, apabila mereka bertakwa serta beriman, dan mengerjakan amalan-amalan yang Shalih. (Al Ma`idah: 93) Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【104】

Sunan Tirmidzi 2977: Telah menceritakan kepada kami [Bundar] seperti itu, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Ishaq] ia berkata: [Al Barra`] berkata: "Sebagian sahabat Nabi Shallallahu 'alahi wasallam meninggal dunia sedangkan mereka suka meminum khamr, ketika turun (ayat) yang mengharamkannya, sebagian sahabat bertanya: "Bagaimana dengan sahabat-sahabat kami, mereka meninggal sementara mereka suka meminumnya (khamar)?" Maka turunlah ayat Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang shalih karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu, apabila mereka bertakwa serta beriman, dan mengerjakan amalan-amalan yang Shalih. QS Al Ma`idah: 93. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【105】

Sunan Tirmidzi 2978: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abu Rizmah] dari [Isra`il] dari [Simak] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, bagaimana menurut anda mengenai orang-orang yang telah meninggal, sementara mereka dulu meminum khamar saat pengharaman khamar belum turun?, " Lalu turun ayat Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang shalih karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu, apabila mereka bertakwa serta beriman, dan mengerjakan amalan-amalan yang Shalih. (Al Ma`idah: 93) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【106】

Sunan Tirmidzi 2979: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Waki'] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Makhlad] dari [Ali bin Mushir] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari ['Alqamah] dari [Abdullah] ia berkata: "Ketika turun ayat Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang shalih karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu, apabila mereka bertakwa serta beriman, dan mengerjakan amalan-amalan yang Shalih. QS Al Ma`idah: 93, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku: "Kamu termasuk dari mereka." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【107】

Sunan Tirmidzi 2980: Telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Ali Abu Hafsh Al Fallas] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim] telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Sa'd] telah menceritakan kepada kami [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] bahwa seseorang datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, apabila aku memakan daging, lalu aku bertebaran ke kaum hawa, maka syahwatku akan mengendalikan diriku, oleh karena itu aku mengharamkan daging pada diriku." Maka Allah menurunkan ayat Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rizkikan kepadamu. QS Al Maa`idah: 87-88. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib. Dan sebagian dari mereka meriwayatkannya dari Utsman bin Sa'd secara mursal tanpa menyebutkan: "Dari Ibnu Abbas." [Khalid Al Hadza'] juga meriwayatkannya dari [Ikrimah] secara mursal.

【108】

Sunan Tirmidzi 2981: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id Al Asyaj] telah menceritakan kepada kami [Manshur bin Wardan] dari [Ali bin Abdul A'la] dari [Ayahnya] dari [Abu al Bakhtari] dari [Ali] ia berkata: Tatkala turun ayat Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah QS Ali Imran: 97, para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah (dilakukan) setiap tahun?" Beliau terdiam, mereka bertanya lagi: "Wahai Rasulullah, apakah (dilakukan) setiap tahun?" beliau menjawab: "Tidak, seandainya tadi kujawab ya, pasti akan menjadi wajib (hukumnya)." Lalu Allah menurunkan Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan Kamu. QS Al Mai`idah: 101. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib.

【109】

Sunan Tirmidzi 2982: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ma'mar Abu Abdullah Al Bashri] telah menceritakan kepada kami [Rauh bin 'Ubadah] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [Musa bin Anas] ia berkata: Aku mendengar [Anas bin Malik] ia berkata: "Seorang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam: "Wahai Rasulullah, siapakah ayahku?" Beliau menjawab: "Ayahmu adalah si fulan." Lalu turunlah ayat Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu. QS Al Ma`idah: 101. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih gharib.

【110】

Sunan Tirmidzi 2983: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Abu Bakar Ash Shiddiq] ia berkata: "Hai manusia, sesungguhnya kalian sering membaca ayat ini Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu, tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk QS Al Ma`idah: 105, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya jika manusia melihat orang yang berbuat dzalim, namun mereka tidak mencegahnya, hampir saja Allah meratakan siksaan kepada mereka semuanya." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Dan diriwayatkan dari beberapa perawi dari Isma'il bin Abu Khalid seperti hadits ini secara marfu', dan sebagian yang lain meriwayatkan dari Isma'il dari Qais dari Abu Bakr mengenai perkataannya tersebut, namun ia tidak memarfu'kan."

【111】

Sunan Tirmidzi 2984: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Ya'qub Ath Thalaqani] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Al Mubarak] telah mengabarkan kepada kami ['Utbah bin Abu Hakim] telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Jariyah Al Lakhmi] dari [Abu Umaiyah Asy Sya'bani] ia berkata: Aku menemui [Abu Tsa'labah Al Khusyani] lalu aku berkata padanya: "Apa yang kamu perbuat dengan ayat ini?" ia bertanya: "Ayat yang mana?" Aku menjelaskan: Firman Allah Ta'ala Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu, tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. QS Al Ma`idah: 105, Abu Tsa'labah berkata: "Ingatlah, demi Allah, kamu bertanya dengan orang yang tahu, aku pernah menanyakannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau menjawab: "Akan tetapi, perintahkanlah kebaikan dan cegahlah kemungkaran hingga kamu melihat kekikiran yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, kehiduoan dunia lebih diprioritaskan dan kekaguman setiap orang dengan pendapatnya, engkau harus (berpegangan) terhadap mata hatimu dan tinggalkan orang-orang awam, karena dibalik kalian akan ada suatu masa dimana kesabaran saat itu laksana memegang bara api, orang yang beramal saat itu sama seperti pahala limapuluh orang yang melakukan seperti amalan kalian." Abdullah bin Al Mubarak berkata: Selain 'Utbah menambahiku: Dikatakan: "Wahai Rasulullah, pahala limapuluh orang dari kami atau dari mereka?" Beliau menjawab: "Bahkan pahala limapuluh orang dari kalian." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib.

【112】

Sunan Tirmidzi 2985: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ahmad bin Abu Syu'aib Al Harrani] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah Al Harrani] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Abu An Nadlr] dari [Badzan] bekas budak milik Ummu Hani` dari [Ibnu Abbas] dari [Tamim Ad Dari] tantang ayat ini Hai orang-orang yang beriman, apabila salah seorang kamu menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang adil di antara kamu. QS Al Ma`idah: 109, Tamim berkata: 'Orang-orang terbebas dari ayat tersebut selain aku dan Adi bin Badda`. Dulu, keduanya orang nasrani yang bergantian ke Syam sebelum Islam. Keduanya datang ke Syam untuk berdagang, keduanya didatangi oleh seorang budak milik Bani Hasyim bernama Budail bin Abu Maryam dengan membawa dagangannya, ia membawa gelas dari perak yang hendak dibawa ke raja, barang itu adalah perdagangan terbesarnya. Ia jatuh sakit lalu berwasiat pada keduanya dan memerintahkan keduanya untuk menyampaikan yang ia tinggalkan untuk keluarganya. Tamim berkata: Saat ia meninggal, kami mengambil gelas itu lalu kami jual seharga seribu dirham, kami pun membaginya untuk saya dan Adi bin Badda`. Saat kami mendatangi keluarganya, kami serahkan yang kami bawa untuk mereka. Mereka kehilangan gelas itu lalu menananyakannya pada kami. Kami menjawab: "Ia tidak meninggalkan apa pun selain ini dan ia tidak menyerahkan yang lainnya." Tamim berkata: "Saat aku masuk Islam yaitu setibanya nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di Madinah, aku merasa berdosa karena hal itu lalu, lalu aku mendatangi keluarganya dan aku beritahukan kabar (yang sebenarnya) pada mereka. Aku menunaikan lima ratus dirham pada mereka dan aku memberitahukan kepada mereka bahwa temanku memiliki sejumlah itu. Lalu mereka membawanya ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau pun meminta bukti pada mereka kemudian memerintahkan mereka untuk meminta sumpah padanya dengan suatu putusan berdasarkan agama mereka. Ia pun bersumpah lalu Allah menurunkan ayat Hai orang-orang yang beriman, apabila salah seorang kamu menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang adil di antara kamu -hingga ayat- Atau mereka khawatir bahwa sumpah-sumpah itu dikembalikan setelah sumpah-sumpah mereka QS Al Ma`idah: 109. 'Amru bin Al Ash dan seseorang lainnya berdiri, keduanya pun bersumpah, maka seratus dirham pun diambil dari Adi bin Badda`." Abu Isa berkata: Hadits ini gharib dan sanadnya tidak shahih. Abu An Nadl dimana Muhammad bin Ishaq meriwayatkan hadits ini darinya, menurutku dia adalah Muhammad bin As Sa`ib Al Kalbi, kun-yahnya adalah Abu An Nadlr. Para ulama meninggalkan haditsnya dan ia juga memiliki kitab tafsir. Aku pernah mendengar Muhammad bin Isma'il berkata: Muhammad bin As Sa`ib Al Kalbi kun-yahnya adalah Abu An Nadlr dan kami tidak mengetahui Salim bin Abu An Nadlr Al Madani memiliki riwayat dari Abu Shalih, budak Ummu Hani`. Sebagian hadits ini secara ringkas diriwayatkan dari Ibnu Abbas melalui sanad lain.

【113】

Sunan Tirmidzi 2986: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Waki'] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] dari [Ibnu Abi Za`idah] dari [Muhammad bin Abu Al Qasim] dari [Abdul Malik bin Sa'id] dari [Ayahnya] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Seseorang dari Bani Sahm keluar bersama Tamim Ad Dari dan Adi bin Badda`, lalu seseorang dari Bani Sahm meninggal di kawasan yang tidak ada orang muslimnya. Saat kami datang membawa barang peninggalannya, mereka kehilangan gelas dari perak berlapis emas. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu menyuruh keduanya bersumpah, ternyata gelas tersebut ditemukan di Makkah, dikatakan: "Kami membelinya dari Adi dan Tamim." Kemudian dua orang dari wali orang Sahm tersebut berdiri dan bersumpah atas nama Allah bahwa kesaksian kami lebih benar dari kesaksian mereka berdua, dan bahwa gelas itu punya teman mereka." Ibnu Abbas berkata: "Berkenaan dengan masalah mereka, turunlah ayat Hai orang-orang yang beriman, apabila salah seorang kamu menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang adil di antara kamu QS Al Ma`idah: 109. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib dan ini adalah hadits Ibnu Abu Za`idah.

【114】

Sunan Tirmidzi 2987: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Qaza'ah Al Bashri] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Hubaib] telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Khilas bin 'Amru] dari ['Ammar bin Yasir] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hidangan makanan turun dari langit berupa roti dan daging, mereka diperintahkan agar tidak berkhianat dan tidak menyimpan untuk hari esok. Namun mereka berkhianat dan menyimpan dan mereka mengangkat untuk keesokan harinya. Kemudian wajah mereka dirubah menjadi wujud kera dan babi." Abu Isa berkata: Hadits ini gharib. [Abu 'Ashim] dan lainnya meriwayatkannya dari [Sa'id bin Abu 'Arubah] dari [Qatadah] dari [Khilas] dari ['Ammar bin Yasir] secara mauquf dan kami tidak mengetahuinya marfu' kecuali dari hadits Al Hasan bin Qaza'ah. Telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Mas'adah] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Hubaib] dari [Sa'id bin Abu 'Arubah] seperti hadits di atas, tapi ia tidak memarfu'kannya. Ini lebih shahih dari hadits Al Hasan bin Qaza'ah dan kami tidak mengetahui hadits ini marfu' sama sekali.

【115】

Sunan Tirmidzi 2988: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari ['Amru bin Dinar] dari [Thawus] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Isa mengutarakan hujjahnya lalu Allah membalasnya sebagaimana tercantum dalam firmanNya Dan (Ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: 'Jadikanlah Aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah?" -Abu Hurairah berkata: Dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: Lalu Allah mengilhamkannya (jawaban) - Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya) QS Al Ma`idah: 116. Ayat secara keseluruhannya. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【116】

Sunan Tirmidzi 2989: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] dari [Huyai] dari [Abu Abdurrahman Al Hubali] dari [Abdullah bin 'Amru] ia berkata: "Surat yang terakhir diturunkan adalah surat Al Ma`idah." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib. Dan diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata: "Surat yang terakhir turun adalah Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. QS An Nashr: 1, yaitu setelah surat Al Ma`idah.

【117】

Sunan Tirmidzi 2990: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Hisyam] dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Najiyah bin Ka'ab] dari [Ali] bahwa Abu Jahal pernah berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Sesungguhnya kami tidak mendustakanmu, tapi kami mendustakan (agama) yang kamu bawa." Lalu Allah Ta'ala menurunkan Karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zhalim itu mengingkari ayat-ayat Allah QS Al An'am: 33. Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] telah mengabarkan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Najiyah] bahwa Abu Jahal pernah berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu ia menyebut seperti hadits di atas, tapi tidak menyebutkan: "Dari Ali." Dan ini lebih shahih.

【118】

Sunan Tirmidzi 2991: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amru bin Dinar] dia mendengar [Jabir bin Abdullah] ia berkata: "Ketika turun ayat ini Katakanlah: 'Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu dari atas kamu atau dari bawah kakimu QS Al Ma`idah: 65, Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam berdoa: "Ya Allah aku berlindung dengan wajah-Mu, " akan tetapi ketika turun Atau dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain QS Al An'aam: 65, beliau bersabda: "Dua ayat ini lebih ringan atau dua ayat ini lebih mudah." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【119】

Sunan Tirmidzi 2992: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin 'Arafah] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ayyasy] dari [Abu Bakr bin Abu Maryam Al Ghassani] dari [Rasyid bin Sa'd] dari [Sa'd bin Abu Waqqash] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkenaan dengan ayat ini Katakanlah: 'Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu QS Al Ma`idah: 65, beliau bersabda: "Ingatlah, sesungguhnya itu akan terjadi, sementara penjelasannya belum tiba sama sekali." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib.

【120】

Sunan Tirmidzi 2993: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Khusyram] telah mengabarkan kepada kami [Isa bin Yunus] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari ['Alqamah] dari [Abdullah] ia berkata: "Saat turun ayat Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezhaliman QS Al An`am: 82, kaum muslimin merasa berat karenanya dan bertanya: "Wahai Rasulullah, adakah diantara kami yang tidak pernah mendzalimi dirinya?" Beliau bersabda: "Bukan begitu, maksudnya adalah syirk, bukankah kalian mendengar apa yang dikatakan Luqman kepada anaknya? Wahai anakku janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya syirik itu adalah kedzhaliman yang besar. QS Luqman: 13. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【121】

Sunan Tirmidzi 2994: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Yusuf] telah menceritakan kepada kami [Dawud bin Abu Hind] dari [Asy Sya'bi] dari [Masruq] ia berkata: Aku bersandar didekat 'Aisyah lalu ['Aisyah] berkata: "Wahai Abu Aisyah, tiga hal yang barangsiapa mengucapkan salah satunya, berarti ia telah dusta besar atas nama Allah, yaitu: barangsiapa mengira Muhammad pernah melihat Rabbnya berarti ia berdusta atas nama Allah, sementara Allah berfirman {Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang dia dapat melihat segala yang kelihatan: dan Dialah yang Maha halus lagi Maha Mengetahui} (QS. Al An`am: 103), {Dan tidak mungkin bagi seorang pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir} (QS. Asy Syura: 51)." Tadinya aku bersandar, lalu aku duduk, aku berkata: "Wahai Ummul Mukminin, tunggulah aku, jangan tergesa-gesa, bukankah Allah Ta'ala berfirman {Dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain} (QS. An Najm: 13). {Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang} (QS. At Takwiir: 23). 'Aisyah berkata: "Demi Allah, aku adalah orang pertama kali menanyakannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau menjawab: "Sesungguhnya dia itu adalah Jibril, aku tidak pernah melihatnya dalam wujud (asli) ciptaannya kecuali pada kedua kali itu, aku melihatnya turun dari langit, besarnya wujud dia menutupi (jarak) antara langit dan bumi dan barangsiapa mengira Muhammad menyembunyikan sesuatu yang diturunkan Allah padanya, berarti dia telah dusta besar atas nama Allah. Allah berfirman {Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu} (QS. Al Ma`idah: 67), Dan barangsiapa mengira bahwa ia mengetahui sesuatu di keesokan harinya, berarti ia telah dusta besar atas nama Allah. Allah berfirman {Katakanlah: 'Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah} (QS. An Naml: 65). Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Masruq bin Al Ajda' kun-yahnya (julukan) adalah Abu Aisyah, ia adalah Masruq bin Abdurrahman. Seperti itulah namanya disebut dalam Ad Diiwaan.

【122】

Sunan Tirmidzi 2995: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Musa Al Bashri Al Harasy] telah menceritakan kepada kami [Ziyad bin Abdullah Al Bakka`i] telah menceritakan kepada kami [Atha` bin As Sa`ib] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Abdullah bin Abbas] ia berkata: "Orang-orang mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu berkata: "Wahai Rasulullah, apakah kita memakan (hewan) yang kita sembelih sementara kita tidak memakan yang disembelih Allah?" Lalu Allah menurunkan Maka makanlah binatang-binatang (yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, jika kamu beriman kepada ayat-ayatNya -hingga firmanNya- Dan jika kamu menuruti mereka, Sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik QS Al An`am: 118-121. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib. Hadits ini juga diriwayatkan dari Ibnu Abbas melalui sanad lain. Sebagian meriwayatkannya dari Atha` bin As Sa`ib dari Sa'id bin Jubair dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam secara mursal.

【123】

Sunan Tirmidzi 2996: Telah menceritakan kepada kami [Al Fadll bin Ash Shabbah Al Baghdadi] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudhail] dari [Dawud Al Audi] dari [Asy Sya'bi] dari ['Alqamah] dari [Abdullah] ia berkata: "Barangsiapa ingin melihat lembaran (wahyu) yang terdapat didalamnya stempel Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, hendaklah membaca ayat ini: "Katakanlah: 'Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Rabbmu -hingga firmanNya- Agar kamu bertakwa." (Al An`aam: 151-153) Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib.

【124】

Sunan Tirmidzi 2997: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Waki'] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dari [Ibnu Abu Laila] dari ['Athiyah] dari [Abu Sa'id] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang firman Allah 'azza wajalla Atau kedatangan beberapa ayat Rabbmu QS Al An`am: 158, Beliau bersabda: "Terbitnya matahari dari tempat terbenamnya." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib. Yang lain meriwayatkannya, namun tidak memarfu'kannya.

【125】

Sunan Tirmidzi 2998: Telah menceritakan kepada kami ['Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Ya'la bin 'Ubaid] dari [Fudlail bin Ghazwan] dari [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah] dari Nabi Shallallahu 'alahi wasallam, beliau bersabda: "Tiga hal, jika semuanya telah terjadi, maka tidak akan berguna lagi keimanan seseorang yang sebelumnya ia tidak beriman terhadap ayat (Allah), yaitu: keluarnya Dajjal, binatang melata, dan terbitnya matahari dari barat atau dari tempat terbenamnya." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【126】

Sunan Tirmidzi 2999: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] ia berkata: bahwa Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam bersabda: "Allah 'azza wajalla berfirman, sedangkan firmanNya adalah haq: 'Jika hambaKu berniat (mengamalkan) satu kebaikan, maka tulislah satu kebaikan untuknya, akan tetapi jika ia mengamalkannya maka tulislah untuknya sepuluh kebaikan yang serupa. Dan jika ia berniat satu kejahatan, janganlah kalian tulis hingga ia mengerjakannya, jika ia mengerjakannya, maka tulislah sebagai satu kejahatan yang serupa, akan tetapi jika (kejahatan itu) ia tinggalkan atau tidak ia kerjakan, maka tulislah sebagai satu kebaikan untuknya." kemudian beliau membaca: Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya QS Al An'am: 160. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【127】

Sunan Tirmidzi 3000: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman] telah mengabarkan kepada kami [Sulaiman bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Anas] bahwa Nabi Shallallahu 'alahi wasallam membaca ayat ini Tatkala Rabbnya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh. QS Al An`aam: 143. Hammad mengatakan beginilah, dan Sulaiman menempelkan ibu jarinya pada ruas jari (kelingkingnya) yang kanan, beliau bersabda: Gunung terbenam 'Dan Musa pun jatuh pingsan'. QS Al An`am: 143. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih gharib. Kami hanya mengetahuinya dari hadits Hammad bin Salamah. Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahab Al Warraq Al Baghdadi] telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Mu'adz] dari [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sepertinya dan hadits ini hasan.

【128】

Sunan Tirmidzi 3001: Telah menceritakan kepada kami [Al Ashari] telah menceritakan kepada kami [Ma'an] telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Zaid bin Abu Unaisah] dari [Abdulhamid bin Abdurrahman bin Zaid bin Al Khathtahab] dari [Muslim bin Yasar Al Juhani] bahwa [Umar bin Al Khaththab] pernah ditanya tentang ayat "Dan (ingatlah), ketika Rabbmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): 'Bukankah Aku ini Rabbmu? ' Mereka menjawab: 'Betul (Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi.' (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: 'Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Rabb)." (Al A'raaf: 172) Umar berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam pernah ditanya tentangnya lalu beliau menjawab: "Sesungguhya Allah menciptakan Adam kemudian Dia mengusap punggungnya dengan tangan kananNya lalu mengeluarkan keturunan, setelah itu berfirman: 'Aku ciptakan mereka semua untuk (menghuni) surga dan dengan amalan ahli surga.' Kemudian Ia usap punggungnya, maka keluarlah keturunan darinya, setelah itu Ia berfirman: 'Aku ciptakan mereka untuk (menghuni) neraka dan dengan amalan ahli neraka'." Lalu ada orang yang bertanya: Wahai Rasulullah, kalau demikian apa gunanya beramal? beliau menjawab: "Sesungguhnya Allah jika menciptakan hamba sebagai ahli surga, ia akan dituntun olehNya untuk beramal dengan amal ahli surga sampai mereka mati dalam keadaan demikian lalu Allah memasukannya ke surga. Sedangkan jika Dia menciptakan hamba itu sebagai ahli neraka, ia akan dituntun olehNya untuk beramal dengan amal ahli neraka sampai mereka mati dalam keadaan demikian lalu Allah memasukannya ke dalam neraka." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan. Muslim bin Yasar tidak mendengar dari Umar. Sebagaian dari mereka menyebutkan seseorang yang tidak diketahui dalam sanad ini antara Muslim bin Yasar dan Umar.

【129】

Sunan Tirmidzi 3002: Telah menceritakan kepada kami [Abd bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Sa'ad] dari [Zaid bin Aslam] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Saat Allah menciptakan Adam, Ia mengusap punggungnya lalu dari punggungnya berjatuhan setiap jiwa yang diciptakan Allah dari keturunan Adam hingga hari kiamat dan Ia menjadikan kilatan cahaya diantara kedua mata setiap orang dari mereka, kemudian mereka dihadapkan kepada Adam, ia bertanya: 'Wahai Rabb, siapa mereka? ' Allah menjawab: 'Mereka keturunanmu'. Adam melihat seseorang dari mereka dan kilatan cahaya diantara kedua matanya membuatnya kagum, Adam bertanya: Wahai Rabb siapa dia? Allah menjawab: Ia orang akhir zaman dari keturunanmu bernama Dawud. Adam bertanya: Wahai Rabb, berapa lama Engkau menciptakan umurnya? Allah menjawab: Enampuluh tahun. Adam bertanya: Wahai Rabb, tambahilah empatpuluh tahun dari umurku. Saat usia Adam ditentukan, malaikat maut mendatanginya lalu berkata: Bukankah usiaku masih tersisa empatpuluh tahun. Malaikat maut berkata: Bukankah kau telah memberikannya kepada anakmu, Dawud. Adam membantah lalu keturunannya juga membantah. Adam dibuat lupa dan keturunannya juga dibuat lupa. Adam salah dan keturunannya juga salah." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Diriwayatkan melalui sanad lain dari Abu Hurairah dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam.

【130】

Sunan Tirmidzi 3003: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mustanna] telah menceritakan kepada kami [Abdush Shamad bin Abdulwarits] telah menceritakan kepada kami [Umar bin Ibrahim] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Samurah] dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Ketika Hawwa hamil, Iblis datang kepadanya dan ia (Hawwa) sebelumnya tidak memiliki seorangpun dari anaknya yang hidup, karena itu Iblis berkata padanya: Berilah nama Abdulharits. Ia pun hidup dan itulah sebagian wahyu dan perintah setan." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib.. Kami tidak mengetahuinya marfu' kecuali dari hadits Umar bin Ibrahim dari Qatadah. Sebagian dari mereka meriwayatkan dari Abdushshamad tapi tidak memarfu'kannya. Umar bin Ibrahim adalah seorang guru Bashrah.

【131】

Sunan Tirmidzi 3004: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Ayyasy] dari [Ashim bin Bahdalah] dari [Mush'ab bin Sa'ad] dari [bapaknya] berkata: Pada hari tejadinya perang Badar, aku membawa sebilah pedang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, aku berkata: Wahai Rasulullah sesungguhnya Allah telah menyembuhkan hatiku dari kaum musyrikin (atau yang senada dengan kalimat ini) aku meminta engkau mau memberikan pedang ini padaku. beliau menjawab: "(Pedang) ini bukan milikku atau milikmu." Aku berharap pedang itu diberikan padaku karena tak ada yang berperang (segigih) aku. lalu Rasulullah mendatangiku kemudian bersabda: "Engkau telah meminta padaku padahal itu bukan milikku, tapi sekarang sudah jadi milikku dan aku (akan memberikannya) padamu, " lalu turun ayat: "Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang." (Al Anfaal: 1). Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Dan [Simak bin Harb] telah meriwayatkannya dari [Mush'ab] juga. Dan di bab dari Ubadah bin Ash Shamit

【132】

Sunan Tirmidzi 3005: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] dari [Isra`il] dari [Simak] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] berkata: Seusai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam perang Badar, dikatakan kepada beliau: Hendaklah baginda (menyerang) kafilah, ia tidak dilindungi apa pun. Lalu Abbas memanggil beliau, yang ketika itu Abbas tengah diikat, kata Abbas: Tidak patut. Karena Allah telah menjanjikan salah satu dari kedua kelompok dan Ia telah memberikan apa yang Ia janjikan kepada baginda. Beliau bersabda: "Kau benar." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【133】

Sunan Tirmidzi 3006: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Umar bin Yunus Al Yamami] telah menceritakan kepada kami [Ikrimah bin Ammar] telah menceritakan kepada kami [Abu Zumail] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abbas] telah menceritakan kepada kami [Umar bin Al Khaththab] berkata: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam melihat kaum musyrikin yang berjumlah seribu orang sedangkan sahabatnya berjumlah tiga ratus lebih belasan orang, lalu beliau menghadap kiblat kemudian menengadahkan tangannya seraya berdo'a: ALLOOHUMMA ANJIZ LII MAA WA'ADTANII, ALLOOHUMMA IN TUHLIK HAADZIHIL 'ISHOOBATA MIN AHLIL ISLAAM, LAA TU'BAD FIL ARDHI "Ya Allah berikan semua yang telah Engkau janjikan padaku, ya Allah datangkanlah semua yang telah Engkau janjikan padaku, ya Allah seandainya Engkau binasakan kaum muslimin ini, tentu tak ada lagi yang menyembahMu di muka bumi ini, " beliau tak henti-hentinya berdo'a serta menengadahkan tangannya sampai selendangnya jatuh dari pundaknya lalu Abu Bakar mengambil dan meletakkannya kembali di pundaknya kemudian ia (seakan) memeluknya dari belakang dan mengatakan: Wahai Nabi Allah cukuplah kiranya baginda memanjatkan permohonan baginda karena Dia pasti akan memberikan semua yang telah dijanjikan itu. Lalu Allah menurunkan "(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabbmu, lalu diperkenankannya bagimu: 'Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala banbaginda kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut." (Al Anfaal: 9) Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih gharib, kami tidak mengetahuinya dari hadits Umar kecuali dari hadits Ikrimah bin Ammar dari Abu Zumail. Abu Zumail namanya Simak Al Hanafi. Ini terjadi pada perang Badar.

【134】

Sunan Tirmidzi 3007: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Waki'] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] dari [Ismail bin Ibrahim bin Muhajir] dari [Abbad bin Yusuf] dari [Abu Burdah bin Abu Musa] dari [ayahnya] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Allah menurunkan dua jaminan keamanan padaku untuk ummatku: 'Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu (Muhammad) berada di antara mereka. dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun." (Al Anfaal: 33) dan bila aku meninggal, aku meninggalkan istighfar untuk mereka hingga hari kiamat." Hadits ini gharib. Ismail bin Muhajir dilemahkan dalam hadits.

【135】

Sunan Tirmidzi 3008: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Usamah bin Zaid] dari [Shalih bin Kaisan] dari [seseorang yang tidak disebut namanya] dari [Uqbah bin Amir] bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam membaca ayat ini di atas mimbar: "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi." (Al Anfaal: 60) lalu bersabda: "Ketahuilah bahwa kekuatan adalah memanah (beliau ulang sabdanya sebanyak tiga kali) ketahuilah, bahwa Allah akan memberikan kemenangan di atas bumi ini dan akan dicukupkan makanan bagi kalian, karena itu janganlah ada diantara kalian yang merasa bosan untuk memainkan panah-panahnya." Abu Isa berkata: Sebagian dari mereka meriwayatkan hadits ini dari [Usamah bin Zaid] dari [Shalih bin Kaisan]. Dan diriwayatkan oleh Usamah dan beberapa orang dari Uqbah bin Amir. Hadits Waki' lebih shahih. Shalih bin Kaisan tidak bertemu Uqbah bin Amir dan ia bertemu Ibnu Umar.

【136】

Sunan Tirmidzi 3009: Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Amru bin Murrah] dari [Abu Ubaidah bin Abdullah] dari [Abdullah bin Mas'ud] berkata: Pada waktu terjadinya perang Badar dan para tawanan didatangkan, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bertanya: "Apa pendapat kalian tentang tawanan-tawanan ini?" (kisah di sebutkan dalam hadits yang panjang) beliau bersabda: "Jangan sampai ada yang lepas seorangpun dari mereka kecuali dengan tebusan atau tebasan (dibunuh)." Abdullah bin Mas'ud berkata: Kecuali Suhail bin Al Baidha wahai Rasulullah, karena saya pernah mendengar ia telah memeluk Islam. Beliau terdiam. (Abdullah bin Mas'ud) berkata: Aku belum pernah mengalami rasa takut jangan-jangan turun hujan batu dari langit yang akan menimpaku kecuali saat itu sehingga beliau mengatakan: "Ya, kecuali Suhail bin Al Baidha, " lalu turunlah ayat yang bertepatan dengan perkataan Umar: "Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi." (Al Anfaal: 67) Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan.

【137】

Sunan Tirmidzi 3010: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah mengkhabarkan kepadaku [Mu'awiyah bin Amru] dari [Za`idah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Harta rampasan perang itu tidak dihalalkan bagi seorangpun sebelum kalian karena dulu langsung dilalap api yang turun dari langit." Sulaiman al A'masy berkata: Tak ada yang mengatakan hal ini selain Abu Hurairah dan ketika terjadinya perang Badar mereka (berebut) mengambil ghanimah sebelum Allah menghalalkannya. Lalu Allah menurunkan ayat: "Kalau tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kamu ambil." (Al Anffal: 68) Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih gharib.

【138】

Sunan Tirmidzi 3011: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id], [Muhammad bin Ja'far], [Ibnu Abi Adi] dan [Sahal bin Yusuf] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Auf bin Abu Jamilah] telah menceritakan kepada kami [Yazid Al Farisi] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abbas] berkata: Aku pernah bertanya kepada Utsman bin Affan: Apa yang menyebabkan engkau cenderung (menggolongkan) Al Anfaal kedalam al Matsani (surat yang berjumlah lebih dari seratus), memasukkan Al Baraa`ah ke dalam Al Mi`in (yang kurang dari seratus), engkau meletakan keduanya berdekatan tanpa ditulis basmalah sebagai pemisah, serta memasukannya kedalam As Sab'uth Thiwaal (tujuh surat terpanjang) apa sebetulnya yang melatar belakanginya? [Utsman] menjawab: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam terkadang dalam satu waktu diturunkan kepadanya surat yang memiliki banyak ayat, karena itu jika turun sesuatu padanya beliau memanggil sebagian juru tulisnya lalu bersabda: "Tulis semua ayat ini pada surat yang terdapat di dalamnya begini dan begitu." Sedang jika turun padanya satu ayat beliau katakan: "Tulis ayat ini di surat yang disebut di dalamnya begini dan begitu." Sedangkan Al Anfaal adalah salah satu surat yang pertama kali diturunkan di Madinah sedangkan Al Baraa`ah adalah sebagian surat Al Qur`an yang terakhir tetapi isinya mirip dengan isinya (surat Al Anfaal) sehingga saya menganggapnya sebagai bagian darinya. Setelah itu Rasulullah wafat tetapi beliau tidak menjelaskan kepada kami bahwa ia bagian darinya, karena itulah aku letakkan keduanya secara berdekatan dan tidak menulis basmalah sebagai pemisah serta menggolongkannya ke dalam As Sab'uth Thiwaal. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih, kami hanya mengetahuinya dari hadits Auf dari Yazid Al Farisi dari Ibnu Abbas. Yazid Al Farisi termasuk kalangan tabi'in dan ia meriwayatkan selain hadits ini dari Ibnu Abbas. Ada yang mengatakan bahwa ia adalah Yazid bin Hurmuz sedangkan Yazid Ar Raqasi adalah Yazid bin Aban Ar Raqasi, dari kalangan tabi'in dan tidak bertemu Ibnu Abbas, ia hanya meriwayatkan dari Anas bin Malik dan keduanya termasuk penduduk Bashrah. Yazid Al Farisi lebih dahulu dari Yazid Ar Raqasi.

【139】

Sunan Tirmidzi 3012: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Khallal] telah menceritakan kepada kami [Husain bin Ali Al Ju'fi] dari [Za`idah] dari [Syabib bin Gharqadah] dari [Sulaiman bin Amru bin Al Ahwash] telah menceritakan kepada kami [bapakku] bahwa ia mengikuti haji Wada' bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau membaca hamdalah dan memuji Allah, memberi peringatan dan nasihat, lalu bersabda "Hari apakah yang paling haram, hari apakah yang paling haram, hari apakah yang paling haram?" orang-orang menjawab: Hari haji akbar wahai Rasulullah. Beliau bersabda: "Sesungguhnya darah kalian, harta kalian, dan kehormatan kalian haram (wajaib dijaga kehormatannya) atas kalian seperti haramnya hari kalian ini, di negeri kalian ini dan pada bulan ini. Ketahuilah bahwa tidaklah seseorang melakukan kejahatan melainkan akan ditanggung dirinya sendiri, begitu juga tidaklah orang tua berbuat jahat lantas dosanya ditanggung anaknya, ataupun anak berbuat jahat lantas orang tua menanggung dosanya. Ketahuilah bahwa muslim itu saudara bagi muslim lainnya, tidak halal bagi seorang muslim apa yang dimiliki saudaranya kecuali yang dihalalkan baginya. Ketahuilah bahwa segala bentuk riba ada zaman jahiliyyah harus ditinggalkan dan bagi kalian adalah harta pokok yang kalian miliki, kalian tidak mendzalimi ataupun didzalimi, juga riba Abbas bin Abdul mutthalib, semuanya harus ditinggalkan. Ketahuilah bahwa setiap darah pada masa jahiliyyah harus ditinggalkan dan tuntutan darah pertama-tama yang harus ditinggalkan adalah darah Al Harits bin Abdul Muthallib, yang ia pernah disusui (wanita) dari bani Laits lalu Hudail membunuhnya. Ketahuilah, hendaklah kalian pergauli mereka (istri) dengan kebaikan, karena mereka adalah diperintahkan tunduk untuk kalian, kalian tidak memiliki kekuasaan apa pun dari mereka selain karena ketundukan yang diwajibkan atas mereka, kecuali jika mereka melakukan hal yang keji (dosa) jika mereka melakukan hal itu maka pisahkanlah mereka dari tempat tidur mereka, dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak meninggalkan bekas. jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya, sesungguhnya kalian memiliki hak atas istri kalian, dan isteri kalian juga mempunyai hak atas kalian, adapun hak kalian atas isteri kalian adalah terlarang bagi mereka menghamparkan kasur (menyilahkan masuk ke dalam rumah) untuk orang-orang yang kalian benci, juga tidak mengijinkan siapa saja yang kalian benci untuk memasuki rumah kalian, adapun hak mereka atasmu adalah memberi pakaian dan makanan yang baik." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. [Abu Al Ahwash] meriwayatkannya dari [Syabib bin Gharqadah].

【140】

Sunan Tirmidzi 3013: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits bin Abdushshamad bin Abdulwarits] telah menceritakan kepada kami [ayahku] dari [ayahnya] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Abu Ishaq] dari [Al Harits] dari [Ali] berkata: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam tentang hari haji akbar lalu beliau menjawab: "Hari qurban."

【141】

Sunan Tirmidzi 3014: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Al Harits] dari [Ali] berkata: Hari haji akbar adalah hari raya qurban. Abu Isa berkata: Hadits ini lebih shahih dari hadits Muhammad bin Ishaq karena hadits ini diriwayatkan melalui sanad lain dari Abu Ishaq dari Al Harits dari Ali secara mauquf dan kami tidak mengetahui seorang pun memarfu'kannya selain yang diriwayatkan dari Muhammad bin Ishaq. [Syu'bah] meriwayatkan hadits ini dari [Abu Ishaq] dari [Abdullah bin Murrah] dari [Al Harits] dari [Ali] secara mauquf.

【142】

Sunan Tirmidzi 3015: Telah menceritakan kepada kami [Bundar] telah menceritakan kepada kami [Affan bin Muslim] dan [Abdushshamad bin Abdulwarits] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Simak bin Harb] dari [Anas bin Malik] berkata: Nabi hendak mengutus Abu Bakar (menyampaikan) Surat Baraa`ah (at Taubah) kemudian beliau memanggilnya dan mengatakan: Tidak boleh seorang pun menyampaikan surat ini kecuali salah seorang dari keluargaku, " lalu beliau memanggil Ali dan diberikan padanya. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib. dari hadits Anas bin Malik.

【143】

Sunan Tirmidzi 3016: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Sulaiman] telah menceritakan kepada kami [Abbad bin Al Awwam] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Husain] dari [Al Hakam bin Utaibah] dari [Miqsam] dari [Ibnu Abbas] berkata: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam mengutus Abu Bakar dan memerintahkannya untuk menyampaikan kalimat-kalimat itu kemudian beliau mengutus Ali, saat Abu Bakar berada di sebagian jalan, ia mendengar suara unta Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, al Qaswaa`, lalu Abu Bakar keluar dalam keadaan takut, ia mengiranya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam tapi ternyata Ali. Ali menyerahkan surat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam kepadanya dan memerintahkan Ali untuk menyampaikan kalimat-kalimat itu. Keduanya pergi lalu berhaji. Ali tinggal selama hari tasyriq lalu menyampaikan: Tanggungan Allah dan rasulNya terbebas dari setiap orang musyrik, bertebaranlah dimuka bumi selama empat bulan, jangan ada orang musyrik yang berhaji setelah tahun ini, janganlah mereka berthawaf di baitullah dengan telanjang dan tidak ada yang masuk surga kecuali orang mu`min. Ali yang menyeru dan bila lelah, Abu Bakar berdiri lalu menyerukannya. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib. melalui sanad ini dari hadits Ibnu Abbas.

【144】

Sunan Tirmidzi 3017: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Zaid bin Yutsai'] berkata: Kami bertanya kepada [Ali], apa yang diutuskan padamu saat haji? Ia menjawab: Aku diutus (untuk menyampaikan) empat hal: tidak boleh thawaf dengan telanjang, siapa pun yang punya janji dengan nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, janji itu berlaku hingga batas waktunya dan siapa pun yang tidak memiliki perjanjian, batas waktunya empat bulan, tidak masuk surga kecuali jiwa yang mu`min dan kaum musyrik tidak boleh menyatu dengan kaum muslimin setelah tahun mereka ini. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih dari hadits Sufyan bin Uyainah dari Abu Ishaq. [Ats Tsauri] meriwayatkannya dari [Abu Ishaq] dari [sebagaian sahabatnya] dari [Ali]. Dalam hal ini ada hadits serupa dari Abu Hurairah. Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali] dan lainnya, mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Abu Ishaq] dari [Zaid bin Yutsai'] dari [Ali] sepertinya. Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Khasyram] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Abu Ishaq] dari [Zaid bin Yutsai'] dari [Ali] sepertinya. Abu Isa berkata: Kedua hadits ini diriwayatkan dari Ibnu Uyainah, ada yang mengatakan dari Ibnu Utsyai' dan dari Ibnu Yusatai', yang benar dia adalah Zaid bin Yutsyai'. Syu'bah meriwayatkan bukan hadits ini dari Abu Ishaq dari Zaid lalu ia salah Didalamnya dan berkata: Zaid bin Utsail, tapi kesalahan ini tidak diteliti.

【145】

Sunan Tirmidzi 3018: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Risydin bin Sa'ad] dari [Amru bin Al Harits] dari [Darraj] dari [Abu Al Haitsam] dari [Abu Sa'id] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Jika kalian melihat orang biasa (mengunjungi) masjid saksikanlah bahwa dia adalah seorang mu`min." lalu Allah menurunkan: "Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian." (At Taubah: 18) Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] dari [Amru bin Al Harits] dari [Darraj] dari [Abu Al Haitsam] dari [Abu Sa'id] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, seperti itu hanya saja beliau bersabda dengan redaksi: yata'ahadul masjid (sering mengunjungi masjid). Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib.. Abu Al Haitsam namanya Sulaiman bin Amru bin Abdu Al Utwari, ia anak yatim dalam pemeliharaan Abu Sa'id Al Khudri.

【146】

Sunan Tirmidzi 3019: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Musa] dari [Isra'il] dari [Manshur] dari [Salim bin Abu Al Ja'du] dari [Tsauban] berkata: Saat turun ayat: "Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak." (At Taubah: 34) kami bersama nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam dalam salah satu perjalanan beliau lalu sebagian sahabat beliau berkata: Telah diturunkan (ayat) tentang emas dan perak seperti itu, andai saja kita tahu harta terbaik lalu kita mengambilnya. Lalu beliau bersabda: "Harta terbaik adalah lisan yang berdzikir, hati yang bersyukur dan istri mu`minah yang membantu keimanannya (suami)." Abu Isa berkata: hadits ini hasan, aku bertanya kepada Muhammad bin Ismail, aku berkata padanya: Salim bin Abu Al ja'ad mendengar dari Tsauban? Ia menjawab: Tidak. Aku bertanya padanya: Dari mana ia (Salim) mendengar dari sahabat nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam? Ia menjawab: Ia (Salim) mendengar dari Jabir bin Abdullah, Anas bin Malik dan ia menyebut beberapa sahabat nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam.

【147】

Sunan Tirmidzi 3020: Telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Yazid Al Kufi] telah menceritakan kepada kami [Abdussalam bin Harb] dari [Ghuthaif bin A'yan] dari [Mush'ab bin Sa'ad] dari [Adi bin Hatim] berkata: Aku mendatangi nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam dan di leherku ada salib emas, beliau bersabda: "Hai Adi, buanglah patung ini darimu." Dan aku mendengar beliau membaca dalam surat Al Baraa`ah: Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah.' (At Taubah: 31) beliau bersabda: "Ingat, sesungguhnya mereka tidak menyembah mereka tapi bila mereka menghalalkan sesuatu, mereka menghalalkannya dan bila mengharamkan sesuatu, mereka mengharamkannya." Abu Isa berkata: Hadits ini gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadits Abdussalam bin Harb sementara Ghuthaif bin A'yan tidak dikenal dalam hadits.

【148】

Sunan Tirmidzi 3021: Telah menceritakan kepada kami [Ziyad bin Ayyub Al Baghdadi] telah menceritakan kepada kami [Affan bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari [Anas] bahwa [Abu Bakar] berkata padanya: Saya berkata kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam pada waktu itu kami berada di dalam goa: Seandainya salah seorang diantara mereka melihat kedua kakinya pasti ia akan menemukan kami tepat berada di bawah kakinya, lalu beliau bersabda: "Wahai Abu bakar, tidakkah engkau sadar jika ada dua (orang), pastilah yang ketiganya adalah Allah?." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih gharib, hanya diketahui dari hadits Hammam, ia sendirian meriwayatkannya. [Habban bin Hilal] dan lainnya meriwayatkan hadits ini dari [Hammam] seperti matan hadits ini.

【149】

Sunan Tirmidzi 3022: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad] dari [ayahnya] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Az Zuhri] dari [Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah] dari [Ibnu Abbas] berkata: Saya pernah mendengar [Umar bin Al Khaththab] berkata: Pada hari kematian Abdullah bin Ubbai bin Salul, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam dipanggil untuk menshalatinya, beliau berdiri namun tatkala beliau hendak shalat, aku beranjak dan berdiri didepan beliau: Wahai Rasulullah apakah engkau hendak menshalati musuh Allah Abdulllah bin Ubbai yang telah banyak melontarkan ucapan-ucapan menyakitkan semasa hidupnya? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam pada saat itu hanya tersenyum dan setelah aku tanya beliau berulang-ulang, beliau mengatakan: "Biarkan aku wahai Umar karena telah diberi pilihan dan aku akan memilih. Sungguh telah datang (wahyu) kepadaku: 'Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah sama saja). Kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan memberi ampunan kepada mereka. (At Taubah: 80) seandainya dengan memohon ampunan lebih dari tujuhpuluh kali ia akan diampuni, maka aku akan melakukannya." Beliau menshalati dan mengantarnya, lalu beliau berdiri didepan kuburnya, setelah beliau selesai, aku merasa heran pada keberanianku terhadap Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam. Allah dan RasulNya lebih mengetahui, tetapi tidak lama berselang, turunlah ayat ini: "Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendo'akan) di kuburnya." (At Taubah: 84) Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih gharib.

【150】

Sunan Tirmidzi 3023: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] telah mengkhabarkan kepada kami [Nafi'] dari [Ibnu Umar] berkata: Abdullah bin Abdullah bin Ubai mendatangi nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam pada hari kematian bapaknya datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam dan mengatakan: Sudikah baginda memberikan pakaian baginda lalu kujadikan kafan untuknya, shalatilah dia dan memintakan ampunan untuknya? beliau memberikan pakaiannya dan bersabda: "Jika kalian telah selesai beritahu aku!" ketika beliau hendak menshalatinya, Umar menghalanginya seraya mengatakan: Bukankah Allah melarang baginda untuk menshalati orang munafik? lalu beliau menjawab: "Aku berada diantara dua pilihan: 'kamu memintakan ampunan ataupun kamu tidak memintakan ampunan untuk mereka, ' beliau menshalatinya lalu Allah menurunkan "Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendo'akan) di kuburnya." (At Taubah: 84) Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【151】

Sunan Tirmidzi 3024: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Imran bin Abu Anas] dari [Abdurrahman bin Abu Sa'ad] dari [Abu Sa'id Al Khudhri] berkata: Ada dua orang memperdebatkan masjid yang dibangun diatas landasan ketakwaan dari sejak hari pertama, salah satunya mengatakan bahwa maksudnya adalah masjid Quba` yang lain beranggapan maksudnya adalah masjid Rasulullah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Yang dimaksud adalah masjidku ini." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih gharib dari hadits Imran bin Abu Anas. Dan hadits ini juga diriwayatkan dari Abu Sa'id melalui sanad lain. [Unais bin Abu Yahya] meriwayatkannya dari [ayahnya] dari [Abu Sa'id radliallahu 'anhu].

【152】

Sunan Tirmidzi 3025: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Alla' Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Hisyam] telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Al Harits] dari [Ibrahim bin Abu Maimunah] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Ayat ini turun berkenaan dengan penduduk Quba`: 'Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. dan Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.' (At Taubah: 108) mereka berinsinja` dengan air lalu turunlah ayat ini berkenaan dengan mereka. Abu Isa berkata: Hadits ini gharib melalui sanad ini. Dalam hal ini ada hadits serupa dari Abu Ayyub, Anas bin Malik, Muhammad bin Abdullah bin Salam.

【153】

Sunan Tirmidzi 3026: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Al Khalil Kufi] dari [Ali] berkata: Aku pernah mendengar seseorang memintakan ampunan untuk kedua orang tuanya padahal keduanya musyrik, lalu aku katakan padanya: "Apakah kamu memintakan ampunan untuk kedua orang tuamu padahal keduanya musyrik?" Dia menjawab: "Bukankah Ibrahim memintakan ampunan untuk Bapaknya yang musyrik?" Lalu aku mengadukan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam, maka turunlah ayat {Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik} (QS. At Taubah: 113). Abu Isa berkata: Hadits ini hasan. Berkata: Dan dalam bab ini terdapat riwayat dari Sa'id bin Al Musayyab dari Bapaknya.

【154】

Sunan Tirmidzi 3027: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah mengkhabarkan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengkhabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Abdurrahman bin Ka'ab bin Malik] dari [bapaknya] berkata: Aku tidak pernah sekalipun ketinggalan (terlambat) dari peperangan bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam sampai terjadilah perang Tabuk, kecuali perang Badar, dan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam tidak mencela orang yang ketinggalan dalam perang Badar, karena keinghinan beliau ketika itu hanyalah ingin mencegat kafilah quraisy (yang membawa barang dagangan). Kaum Quraisy keluar untuk menolong kafilah mereka lantas bertemulah mereka di suatu tempat yang tidak dijanjikan sebagaimana yang Allah 'azza wajalla firmankan. Sesungguhnya peristiwa sejarah Rasulululah bersama orang-orang (muslimin) yang paling mulia adalah perang Badar, Aku pun tidak ingin jika keikutsertakanku dalam baiat aqabah diganti dnegan keikutsertakanku perang badar, yang ketika itu kami saling mengucapkan ikrar (untuk tetap di jalan Islam dan jihad) dan setelah itu aku tak pernah terlambat dari Rasulullah sampai terjadinya perang Tabuk, dan itulah perang beliau yang terakhir dan beliau umumkan orang-orang untuk berangkat (Lantas ia sebutkan hadits panjang). Kemudian aku temui Nabi ketika beliau sedang duduk di masjid sedang di sekelilingnya kaum muslimin, beliau memancarkan sinar seterang rembulan, yang demikian karena jika beliau mendapat suatu kebahagiaan, wajah beliau memancarkan cahaya. Lalu aku datang dan duduk di depan beliau, beliau bersabda: "Bergembiralah wahai Ka'ab dengan hari terbaik yang pernah kau alami sejak ibumu melahirkanmu." Aku berkata: Wahai Nabi Allah apakah berasal dari Allah ataukah dari baginda? Beliau bersabda: "Dari Allah." Lalu beliau membaca: "Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka." (At Taubah: 117) dan diturunkan juga berkenaan dengan kami: "Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar." (At Taubah: 119) aku berkata: Wahai Nabi Allah, sesungguhnya sebagian dari bukti ketulusan taubatku yaitu aku tidak akan berbicara kecuali benar dan akan aku infakkan seluruh hartaku di jalan Allah dan RasulNya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tahanlah sebagian hartamu karena itu baik untukmu." Aku berkata: Aku masih punya harta jatahku di Khaibar. Tidak ada kenikmatan terbesar yang Allah berikan padaku setelah keIslaman selain dari kejujuranku terhadap Rasulullah ketika aku dan dua sahabatku (yaitu Mirarah bin Rabi' dan Hilal bin Umayyah adhdhamri) jujur, seandainya kami berkata dusta maka kami akan binasa sebagaimana mereka yang binasa dan aku berharap semoga Allah tidak menguji kejujuran seseorang seperti Dia mengujiku, aku tidak akan sengaja bedusta, aku berharap semoga Allah menjagaku dalam sisa (hidupku). Abu Isa berkata: Hadits ini juga diriwayatkan dari Az Zuhri dengan sanad yang lain. Ada yang mengatakan: Dari [Abdurrahman bin Abdullah bin Ka'ab bin Malik] dari [pamannya, Ubaidullah] dari [Ka'ab]. Ada juga yang mengatakan selainnya. [Yunus bin Yazid] meriwayatkan hadits ini dari [Az Zuhri] dari [Abdurrahman bin Abdullah bin Ka'ab bin Malik] bahwa [ayahnya] telah menceritakan padanya dari [Ka'ab bin Malik].

【155】

Sunan Tirmidzi 3028: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'ad] dari [Az Zuhri] dari [Ubaid bin As Sabbaq] bahwa [Zaid bin Tsabit] menceritakan padanya ia berkata: Abu Bakar Ash Shiddiq mengutus seseorang kepadaku untuk mendatangi tempat peperangan Yamamah. ketika itu Umar disampingnya, ia berkata bahwa Umar mendatangiku dan mengatakan: Sesungguhnya perang Yamamah telah berkecamuk (menimpa) para penghafal al-Qur`an dan aku khawatir akan menimpa para penghafal al-Qur`an di negeri-negeri lainnya sehingga banyak yang gugur, menurutku engkau harus memerintahkan pengumpulan al-Qur`an (proyek dokumentasi alquran). Abu Bakar berkata kepada Umar: Bagaimana aku melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam?. Umar berkata: Demi Allah hal itu adalah proyek yang baik sekali. Ia terus mengulangi hal itu sampai Allah melapangkan dadaku sebagaimana melapangkan dada Umar dan aku sependapat dengannya. Zaid berkata: Abu Bakar berkata: Sesungguhnya kamu adalah pemuda yang cerdas, kami tidak meragukanmu, dan kamu juga menulis wahyu untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, karena itu kumpulkanlah al-Qur`an. Ia berkata: Demi Allah, seandainya mereka menyuruhku untuk memidahkan gunung dari gunung yang lain, itu tidak lebih berat daripada mengumpulkan al-Qur'an, bagaimana kalian mengerjakan sesuatu yang tidak pernah dikerjakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam? Abu Bakar menjawab: Demi Allah hal itu adalah baik. Abu Bakar dan Umar terus mengulanginya, sehingga Allah melapangkan dadaku sebagaimana melapangkan dada keduanya (Abu Bakar dan Umar). Lalu aku kumpulkan al Qur'an (yang ditulis) dikulit, pelepah kurma, dan batu pipih, juga dari hafalan orang, dan surat yang terakhir kudapatkan bersama Khuzaimah adalah ayat Baraa`ah, yang tepatnya: "Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: 'Cukuplah Allah bagiku: tidak ada ilah selain Dia. Hanya kepadaNya aku bertawakkal dan Dia adalah Rabb yang memiliki 'Arsy yang agung." (At Taubah: 128-129), Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【156】

Sunan Tirmidzi 3029: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'ad] dari [Az Zuhri] dari [Anas] bahwa Hudzaifah menghadap [Utsman bin 'Affan] ketika itu ia sedang memerangi penduduk Syam untuk menaklukkan Armenia dan Azerbeijan bersama penduduk Iraq, Hudzaifah melihat perbedaan mereka tentang Al Qur`an dan berkata kepada Utsman: Wahai Amirul mu'minin beritahukan kepada umat sebelum mereka berselisih faham dalam Al Qur`an seperti perselisihan faham antara yahudi dan nasrani. Ia memanggil Hafshah: Bawakan lembaran-lembaran (Al Qur`an) kepada kami karena kami akan menyalinnya ke dalam mushaf, setelah itu dikembalikan padamu. Hafshah membawanya ke Utsman. Lalu Utsman mengirim utusan ke Zaid bin Tsabit, Sa'id bin 'Ash, 'Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam dan 'Abdullah bin Zubair agar lembaran-lembaran itu disalin menjadi beberapa mushaf. Utsman mengatakan kepada ketiga kalangan Quraisy: Yang kalian perselisihkan dengan dengan Zaid bin Tsabit, tulislah dengan bahasa Quraisy karena Al Qur`an turun dalam bahasa mereka hingga mereka memindahkannya ke dalam mushaf-mushaf yang Utsman kirim ke berbagai penjuru negeri dari mushaf-mushaf yang telah mereka salin. [Az Zuhri] berkata: Telah menceritakan kepadaku [Kharijah bin Zaid bin Tsabit] bahwa [Zaid bin Tsabit] berkata: Aku kehilangan satu ayat dari surat Al Ahzaab yang telah kudengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam yang beliau bacakan: {Di antara orang-orang mu'min itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Maka di antara mereka ada yang gugur, dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya)} (QS. Al Ahzaab: 23). Aku mencarinya dan aku menemukannya disimpan oleh Khuzaimah bin Tsabit atau Abu Khuzaimah dan aku letakkan dalam suratnya. Az Zuhri berkata: Saat itu mereka berselisih antara Tabut ataukah Tabuh. Orang Quraisy mengatakan Tabut, sedang Zaid mengatakan Tabuh lalu perselisihan mereka diajukan kepada Utsman, lantas ia mengatakan: Tulislah Tabut karena Al Qur`an turun dengan bahasa Quraisya. Az Zuhri berkata: Ubaidillah bin Abdullah bin Utbah menuturkan padaku bahwa Abdullah bin Mas'ud membenci Zaid bin Tsabit lantaran penyalinan mushaf-mushaf dan ia mengatakan: Wahai segenap kaum muslimin, aku diasingkan (tidak diikut sertakan) dalam menyalin mushaf dan hanya diurus oleh seorang saja (Zaid) padahal demi Allah aku adalah seorang muslim, sedangkan dia dilahirkan dari orang kafir, maksudnya Zaid bin Tsabit. Ia (Ibnu Mas'ud) juga mengatakan: Wahai seluruh penduduk Iraq, tutupi dan sembunyikanlah dan mushaf-mushaf yang ada pada kalian, sesungguhnya Allah berfirman "Barangsiapa yang berkhianat maka pada hari kiamat ia akan datang dengan apa yang telah ia khianati" mereka akan bertemu Allah dengan membawa mushaf. Az Zuhri berkata: Para sahabat Nabi yang utama tidak menyukai ucapan Ibnu Mas'ud tersebut. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih, kami hanya mengetahuinya dari haditsnya.

【157】

Sunan Tirmidzi 3030: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit Al Bunani] dari [Abdurrahman bin Abi Laila] dari [Shuhaib] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: tentang firman Allah 'azza wajalla: "Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya." (Yunus: 26) beliau bersabda: "Jika penghuni surga memasuki surga, ada yang berseru: Sesungguhnya Allah memiliki satu janji yang ingin Dia penuhi untuk kalian semua. Mereka berkata: Bukankah Allah telah membuat wajah kami putih berseri, menyelamatkan kami dari neraka, dan memasukkan kami ke dalam surga? lalu dibukalah tabir, maka demi Allah, Dia tidak memberikan sesuatu yang paling mereka sukai dari pada memandangNya. Abu Isa berkata: Hadits Hammad bin Salamah seperti ini diriwayatkan oleh beberapa orang dari Hammad bin Salamah secara marfu'. [Sulaiman bin Al Mughirah] juga meriwayatkan hadits ini dari [Tsabit] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dengan menyebut sabda nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam tapi ia tidak menyebut: Dari Shuhaib dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam.

【158】

Sunan Tirmidzi 3031: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Al Munkadir] dari [Atho` bin Yasar] dari [seorang penduduk Mesir], ia berkata: Aku bertanya kepada [Abu Ad Darda`] tentang ayat ini: "Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat." (Yunus: 64) ia menjawab: Tidak ada seorang pun yang menanyakannya padaku sejak aku menanyakannya pada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau menjawab: Tidak ada yang menanyakannya padaku selainmu sejak ayat itu diturunkan, ia adalah mimpi baik yang dilihat oleh orang mu`min atau diperlihatkan padanya." Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abdul Aziz bin Rufai'] dari [Abu Shalih As Sammani] dari [Atho` bin Yasar] dari [seorang penduduk Mesir] dari [Abu Ad Darda`] lalu ia menyebut sepertinya. Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdah Adl Dlabbi] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ashim bin Bahdalah] dari [Abu Shalih] dari [Abu Ad Darda`] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam sepertinya namun tidak disebutkan: Dari Atho` bin Yasar. Dalam hal ini ada hadits serupa dari Ubadah bin Ash Shamit.

【159】

Sunan Tirmidzi 3032: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Al Hajjaj bin Minhal] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Ali bin Zaid] dari [Yusuf bin Mihran] dari [Ibnu Abbas] bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Ketika Allah menenggelamkan Fir'aun, ia mengatakan: Aku beriman bahwa tiada tuhan selain yang diimani Bani Israil. Jibril berkata: Wahai Muhammad, Duh seandainya engkau melihatku ketika sedang mengurusi keadaan laut, lalu aku sumpal mulutnya karena khawatir ia mendapat rahmat. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan.

【160】

Sunan Tirmidzi 3033: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdul a'la Ash Shan'ani] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits] telah mengkhabarkan kepada kami [Syu'bah] telah mengkhabarkan kepadaku [Adi bin Tsabit] dan [Atho` bin As Sa`ib] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas], salah satunya menyebutkan dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bahwa beliau menceritakan, Jibril 'alaihis salam menyumpalkan tanah ke mulut Fir'aun karena khawatir ia mengucapkan Laa ilaaha illallaah kemudian Allah merahmatinya atau takut kalau Allah mencurahkan rahmat padanya. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih gharib.

【161】

Sunan Tirmidzi 3034: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengkhabarkan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Ya'la bin Atho`] dan [Waki' bin Hudus] dari [pamannya, Abu Razin] berkata: Aku pernah bertanya: Wahai Rasulullah dimanakah Allah sebelum Dia menciptakan makhlukNya? beliau menjawab: "Dia berada di awan yang tinggi, di atas dan di bawahnya tidak ada udara dan Dia menciptakan 'arsyNya di atas air." Ahmad bin Mani' berkata: Yazid bin Harun berkata: Istilah Ama` adalah tidak ada sesuatu pun bersamanya. Abu Isa berkata: Seperti itu Hammad bin Salamah dan Waki' meriwayatkan. Syu'bah, Abu Awanah, Husyaim dan Waki' bin Udus mengatakan dan itu lebih shahih. Abu Razin namanya Laqith bin Amir. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan.

【162】

Sunan Tirmidzi 3035: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Buraid bin Abdullah] dari [Abu Buraidah] dari [Abu Musa] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya Allah Tabaaraka wa Ta'ala menangguhkan -mungkin bersabda: memberi penangguhan- untuk orang zhalim, hingga ketika Ia menyiksanya Dia tidak membiarkannya terlepas, " lalu beliau membaca: "Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zhalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras." (Huud: 102) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih gharib. Abu Usamah meriwayatkannya dari Buraidah sepertinya dan berkata: Menangguhkan. Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'id Al Jauhari] dari [Abu Usamah] dari [Buraid bin Abdullah bin Abu Burdah] dari [kakeknya, Abu Burdah] dari [Abu Musa] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam sepertinya dan berkata: Menangguhkan. Ia tidak ragu.

【163】

Sunan Tirmidzi 3036: Telah menceritakan kepada kami [Bundar] telah menceritakan kepada kami [Abu Amir Al Aqadi Abdul Malik bin Amru] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Sufyan] dari [Abdullah bin Dinar] dari [Ibnu Umar] dari [Umar bin Al Khaththab] berkata: Ketika turun ayat: "Maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia." (Huud: 105) aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam: Wahai Nabi Allah, apakah kami melakukan amalan berdasarkan sesuatu yang telah ditentukan ataukah berdasarkan sesuatu yang belum ditentukan? beliau menjawab: "Berdasarkan sesuatu yang telah ditentukan (takdirnya), dan itu telah digariskan oleh pena, wahai Umar. Akan tetapi setiap orang diberi kemudahan untuk sesuatu yang diciptakan untuknya." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib. melalui sanad ini, kami hanya mengetahuinya dari hadits Abdulmalik bin Amru.

【164】

Sunan Tirmidzi 3037: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Simak bin Harb] dari [Ibrahim] dari [Alqamah] dan [Al Aswad] dari [Abdullah] berkata: Ada seseorang datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam dan mengatakan: Aku bercumbu dengan seorang wanita yang datang dari tempat jauh tetapi tidak sampai menggaulinya maka hukumlah aku ini sesuka Baginda! Umar berkata padanya: Sungguh Allah akan menutupi (kejelekanmu), seandainya engkau menyembunyikannya dalam hatimu. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam tidak melontarkan (jawaban) sedikitpun padanya. Orang itu pergi dan beliau mengikutinya kemudian memanggilnya dan membacakan (ayat) padanya "Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat." (Huud: 114) seseorang dari mereka bertanya: Apakah khusus untuk dia saja? Beliau menjawab: "Tidak, tetapi untuk seluruh manusia." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Seperti itu [Isra'il] meriwayatkan dari [Simak] dari [Ibrahim] dari [Alqamah] dan [Al Aswad] dari [Abdullah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam sepertinya. [Sufyan Ats Tsauri] meriwayatkan dari [Simak] dari [Ibrahim] dari [Abdurrahman bin Yazid] dari [Abdullah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam sepertinya. Riwayat mereka lebih shahih dari riwayat Ats Tsauri. [Syu'bah] meriwayatkan dari [Simak bin Harb] dari [Ibrahim] dari [Al Aswad] dari [Abdullah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam sepertinya. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya An Naisaburi] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] dari [Sufyan Ats Tsauri] dari [Al A'masy] dan [Simak] dari [Ibrahim] dari [Abdurrahman bin Yazid] dari [Abdullah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam sepertinya dengan maknanya. Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Al Fadll bin Musa] dari [Sufyan] dari [Simak] dari [Ibrahim] dari [Abdurrahman bin Yazid] dari [Abdullah bin Mas'ud] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam sepertinya dengan maknanya tapi tidak menyebut: Al A'masy. Dan [Sulaiman At Taimi] meriwayatkan hadits ini dari [Abu Utsman An Nahdi] dari [Ibnu Mas'ud] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam.

【165】

Sunan Tirmidzi 3038: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Husain bin Ali Al Ju'fi] dari [Za`idah] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Abdurrahman bin Abi Laila] dari [Mu'adz] berkata: Seseorang mendatangi Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu bertanya: Bagaimana jika ada seorang laki-laki bertemu dengan seorang wanita padahal mereka tidak saling mengenal dan lelaki itu bercumbu dengannya akan tetapi tidak sampai menggaulinya? ia berkata: Lalu Allah menurunkan "Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat." (Huud: 114) kemudian beliau menyuruhnya untuk berwudhu dan shalat. Lantas Mu'adz bertanya: Wahai Rasulullah apakah ini dikhususkan baginya ataukah untuk kaum mu`minin secara keseluruhan? beliau menjawab: "Ini untuk kaum mu`minin secara keseluruhan." Abu Isa berkata: Hadits ini sanadnya tidak tersambung. Abdurrahman bin Abu Laila tidak mendengar dari Mu'adz. Mu'adz bin Jabal meninggal di masa khilafah Umar. Umar meninggal saat Abdurrahman bin Abu Laila masih kecil berusia enam tahun. Ia perna meriwayatkan dari Umar dan pernah melihatnya. [Syu'bah] meriwayatkan hadits ini dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Abdurrahman bin Abu Laila] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam secara mursal.

【166】

Sunan Tirmidzi 3039: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Sulaiman At Taimi] dari [Abu Utsman] dari [Ibnu Mas'ud], Ada seorang lelaki mencium seorang wanita, lalu ia mengahadap Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam dan bertanya tentang kaffaratnya (tebusannya) maka turunlah ayat: "Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk." (Huud: 114) lantas lelaki itu bertanya lagi: Apakah ini khusus untukku wahai Rasulullah? beliau menjawab: "Untukmu dan untuk ummatku yang melakukannya." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【167】

Sunan Tirmidzi 3040: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman] telah mengkhabarkan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengkhabarkan kepada kami [Qais bin Ar Rabi'] dari [Utsman bin Abdullah bin Mauhab] dari [Musa bin Thalhah] dari [Abu Al Yasar] berkata: Seorang wanita datang kepadaku seraya menjual kurma, aku berkata: Di rumah ada kurma yang lebih baik darinya. Wanita itu masuk rumah bersamaku lalu aku meraihnya, aku menciumnya lalu aku mendatangi Abu Bakar dan menyebutkan hal itu. Abu Bakar berkata: Tutupilah (aib) dirimu, bertaubatlah dan jangan beritahukan pada siapa pun. Aku tidak sabar, lalu aku mendatangi Umar dan menyebutkan hal itu padanya. Umar berkata: Tutupilah (aib) dirimu, bertaubatlah dan jangan beritahukan pada siapa pun. Aku tidak sabar lalu aku mendatangi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu aku memberitahukannya kepada beliau, beliau bersabda: "Apa kau mengkhianati istri orang yang tengah berperang di jalan Allah?" hingga ia berharap belum masuk Islam kecuali pada saat itu, hingga ia mengira termasuk penghuni neraka. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam terdiam selang berapa lama hingga Allah mewahyukan pada beliau: "Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam" hingga firmanNya: "Peringatan bagi orang-orang yang mengingat." (Huud: 114-115) Abu Al Yasar berkata: Aku mendatangi beliau lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam membacakannya padaku kemudian para sahabat beliau berkata: Wahai Rasulullah, apakah untuk dia saja ataukah untuk seluruh manusia? Beliau menjawab: Untuk seluruh manusia." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih gharib. Qais bin Ar Rabi' dilemahkan oleh Waki' dan lainnya. Abu Al Yasar adalah Ka'ab bin Amru. Abu Isa berkata: [Syarik] meriwayatkan hadits ini dari [Utsman bin Abdullah] seperti riwayat Qais bin Ar Rabi'. Abu Isa berkata: Dalam hal ini ada hadits serupa dari Abu Umamah, Watsilah bin Al Asqa' dan Anas bin Malik.

【168】

Sunan Tirmidzi 3041: Telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Huraits Al Khuza'I Al Marwazi] telah menceritakan kepada kami [Al Fadll bin Musa] dari [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Bahwa Al Kariim (orang mulia) bin Al Karim bin Al Karim bin Al Karim adalah Yusuf bin Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim." Beliau bersabda: "Seandainya aku tinggal di penjara sebagaimana yang dialami Yusuf, kemudian datang utusan padaku maka aku jawab..." Lalu beliau bacakan ayat: "{Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakanlah kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang telah melukai tangannya?} (QS. Yusuf: 50). Dan rahmat Allah atas Luth ketika ia hendak berlindung kepada keluarga yang kuat, ia berkata: {Seandainya aku mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan)} (QS. Huud: 80). Dan Allah tidak mengutus seorang Nabi setelahnya kecuali dari keturunan teratas kaumnya." [Abu Kuraib] menceritakan kepada kami, dari [Abdah] dan [Abdurrahim] dari [Muhammad bin Amru] seputar haditsnya Fadll bin Musa, ia berkata: Allah tidak mengutus seorang Nabi setelahnya melainkan dari keturunan terbesar dari kaumnya. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abdah dan Abdurrahim dari Muhammad bin Amru seperti hadits Al Fadll bin Musa hanya saja ia menyebut: Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi pun setelahnya kecuali dari kaumnya yang terbanyak. Muhammad bin Amru berkata: Tsarwah artinya banyak dan kuat. Abu Isa berkata: Ini lebih shahih dari riwayat Al Fadll bin Musa dan hadits ini hasan.

【169】

Sunan Tirmidzi 3042: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman] telah mengkhabarkan kepada kami [Abu Nu'aim] dari [Abdullah bin Al Walid] ia pernah tinggal bersama Bani Ijil, dari [Bukair bin Syihab] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] berkata: Orang-orang yahudi mendatangi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam dan berkata: Wahai Abu Al Qasim, ceritakan kepada kami apakah halilintar itu! beliau menjawab: "Itu adalah seorang malaikat yang ditugaskan (mengatur) awan, bersamanya ada angin dari api untuk menggiring awan sesuai kehendak Allah." Mereka bertanya: Lalu dari mana asal suara (halilintar) yang kita dengar itu? Beliau menjawab: "Itu adalah benturan dengan awan dan akan berhenti sesuai dengan perintah Allah." mereka berkata: Engkau benar, lalu ceritakan kepada kami tentang yang diharamkan Isra`il terhadap dirinya sendiri. Beliau menjawab: "Ia (Ya'qub) menderita penyakit encok tetapi ia tidak mendapati sesuatu yang cocok baginya, yang ada hanyalah daging unta dan susunya, karena itulah beliau mengharamkannya." mereka berkata: Engkau benar. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib..

【170】

Sunan Tirmidzi 3043: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Khidasy Al Baghdadi] telah menceritakan kepada kami [Saif bin Muhammad Ats Tsauri] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa salam: Tentang firman Allah: {Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya} (QS. Ar Ra'd: 4). Beliau bersabda: Kurma dan buah dari Persia, (rasa) manis dan pahit." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib. [Zaid bin Abu Unaisah] meriwayatkannya dari [Al A'masy] seperti ini. Saif bin Muhammad adalah saudari Ammar bin Muhammad dan Ammar lebih kuat hafalannya dari dia. Dia adalah keponakan Sufyan Ats Tsauri.

【171】

Sunan Tirmidzi 3044: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Syu'aib bin Al Habhab] dari [Anas bin Malik] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam diberi kain kudung berisi kurma basah lalu beliau membaca: "Perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Rabbnya." (Ibrahiim: 24-25) Beliau bersabda: "Itulah pohon kurma." "Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi: tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun." (Ibrahiim: 26) beliau bersabda: "Itu adalah hanzhal." (sejenis labu yang pahit rasanya). Syu'aib berkata: Lalu aku beritahukan hal itu kepada Abu Al Aliyah, ia berkata: Ia benar dan baik. Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Syu'aib bin Al Habhab] dari [ayahnya] dari [Anas bin Malik] seperti itu dengan maknanya tapi ia tidak memarfu'kannya dan tidak menyebut perkataan Abu Al Aliyah. Ini lebih shahih dari hadits Hammad bin Salamah. Beberapa orang meriwayatkan seperti ini secara mauquf dan kami tidak mengetahui seorang pun memarfu'kannya selain Hammad bin Salamah. [Ma'mar], [Hammad bin Zaid] dan lainnya meriwayatkannya dan tidak memarfu'kannya. Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdah Adl Dlabbi] telah menceritakan kepada kami [Hammd bin Zaid] dari [Syu'aib bin Al Habhab] dari [Anas] seprti hadits Qutaibah tapi ia tidak memarfu'kannya.

【172】

Sunan Tirmidzi 3045: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah mengabarkan kepadaku [Alqamah bin Martsad] berkata: Aku mendengar [Sa'ad bin Ubaidah] menceritakan dari [Al Barra`] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam tentang firman Allah Ta'ala: "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat." (Ibrahiim: 27) beliau bersabda: "Di dalam kubur bila ia ditanya: Siapa Rabbmu, apa agamamu dan siapa nabimu?" Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【173】

Sunan Tirmidzi 3046: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Dawud bin Abu Hind] dari [Asy Sya'bi] dari [Masruq] berkata: [Aisyah] membaca (ayat): "(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain. (Ibrahiim: 48) ia berkata: Wahai Rasulullah dimanakah gerangan manusia (saat itu)? beliau menjawab: "Di atas Shirath." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Juga diriwayatkan melalui sanad lain dari Aisyah.

【174】

Sunan Tirmidzi 3047: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Nuh bin Qais Al Huddani] dari [Amru bin Malik] dari [Abu Al Jauza`] dari [Ibnu Abbas] berkata: Dahulu ada seorang wanita cantik yang shalat di belakang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, ia termasuk manusia paling rupawan, lalu sebagian orang maju sehingga dishaf pertama agar tidak melihatnya dan sebagian lainnya mundur hingga berada dishaf terakhir, maka apabila ruku, ' ia melihat dari bawah kedua ketiaknya. Lalu Allah menurunkan: "Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui orang-orang yang terdahulu daripada-mu dan sesungguhnya Kami mengetahui pula orang-orang yang terkemudian (daripadamu)." (Al Hijr: 24) Abu Isa berkata: [Ja'far bin Sulaiman] meriwayatkan hadits ini dari [Amru bin Malik] dari [Abu Al Jauza`] sepertinya dan tidak menyebutkan: Dari Ibnu Abbas. Ini lebih shahih dari hadits Nuh.

【175】

Sunan Tirmidzi 3048: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Umar] dari [Malik bin Mighwal] dari [Junaid] dari [Ibnu Umar] dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam beliau bersabda: "Neraka Jahannam itu mempunyai tujuh pintu salah satu (pintu) nya diperuntukkan bagi orang yang menghunus pedang kepada umatku (atau beliau mengatakan) kepada umat Muhammad." Abu Isa berkata: Hadits ini gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadits Malik bin Mighwal.

【176】

Sunan Tirmidzi 3049: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Abu Ali Al Hanafi] dari [Ibnu Abi Dzi`Bukhari] dari [Al Maqburi] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "ALHAMDULILLAAH adalah induknya al Qur'an, induknya al Kitab, dan As Sab'ul Matsaani (tujuh ayat yang diulang-ulang)." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【177】

Sunan Tirmidzi 3050: Telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Huraits] telah menceritakan kepada kami [Al Fadll bin Musa] dari [Abdulhamid bin Ja'far] dari [Al Ala` bin Abdurrahman] dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] dari [Ubai bin Ka'ab] berkata: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Allah tidak menurunkan (surat) di dalam Taurat ataupun di dalam Injil yang seperti induk al Qur'an (al Faatihah), dan ia adalah as Sab'ul Matsani (tujuh ayat yang diulang-ulang) ia juga (surat) yang dibagi antara Aku dan hambaKu dan bagi hambaKu apa yang ia minta." Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdul aziz bin Muhammad] dari [Al Ala` bin Abdurrahman] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa Nabi mendatangi Ubay ketika dia sedang shalat dan bersabda sebagaimana hadits di atas dengan maknanya. Abu Isa berkata: Hadits Abdul aziz bin Muhammad lebih panjang dan lengkap. Hadits ini lebih shahih dari hadits Abdulhamid bin Ja'far seperti ini. Beberapa orang meriwayatkan dari Al Ala' bin Abdurrahman.

【178】

Sunan Tirmidzi 3051: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdah Adl Dlabbi] telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir bin Sulaiman] dari [Laits bin Abu Sulaim] dari [Bisyr] dari [Anas bin Malik] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam tentang firmanNya: "Maka demi Tuhanmu, kami pasti akan menanyai mereka semua, tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu." (Al Hijr: 92-93) beliau bersabda: "Tentang ucapan: LAA ILAAHA ILLALLAAH." Abu Isa berkata: Hadits ini gharib. Kami hanya mengetahuinya dari hadits Laits bin Abu Sulaim. [Abdullah bin Idris] meriwayatkan dari [Laits bin Abu Sulaim] dari [Bisyr] dari [Anas] sepertinya dan ia tidak memarfu'kannya.

【179】

Sunan Tirmidzi 3052: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abu Ath Thayyib] telah menceritakan kepada kami [Mush'ab bin Sallam] dari [Amru bin Qais] dari [Athiyah] dari [Abu Sa'id Al Khudri] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Takutlah pada firasat orang mu`min karena sesungguhnya ia melihat dengan cahaya Allah." Lalu beliau membaca: "Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda." (Al Hijr: 75) Abu Isa berkata: Hadits ini gharib, kami hanya mengetahuinya dari sanad ini. dan diriwayatkan dari sebagaian ahlul ilmi tentang penafsiran ayat ini: "Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda." Yaitu untuk yang menjelaskan tanda-tanda.

【180】

Sunan Tirmidzi 3053: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Ali bin Ashim] dari [Yahya Al Bakka`] telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Umar] berkata: Aku mendengar [Umar bin Al Khaththab] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Empat (rakaat sunnah) sebelum zhuhur setelah matahari tergelincir dihitung seperti shalat akhir malam." Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tidaklah ada sesuatu pun melainkan memahasucikan Allah pada saat itu." Lalu beliau membaca: "Dan apakah mereka tidak memperhatikan segala sesuatu yang telah diciptakan Allah yang bayangannya berbolak-balik ke kanan dan ke kiri dalam keadaan sujud kepada Allah, sedang mereka berendah diri?" (An Nahl: 48) Abu Isa berkata: Hadits ini gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadits Ali bin Ashim.

【181】

Sunan Tirmidzi 3054: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ammar Al Husain bin Huraits] telah menceritakan kepada kami [Al Fadll bin Musa] dari [Isa bin Ubaid] dari [Ar Rabi' bin Anas] dari [Abu Al Aliyah] berkata: Telah menceritakan kepadaku [Ubai bin Ka'ab] berkata: Ketika terjadi perang Uhud yang diikuti enam puluh empat orang dari Anshar dan enam orang dari Muhajirin termasuk Hamzah, mereka (orang kafir) mencabik-cabik (jasad) mereka (orang mukmin). Lalu orang Anshar mengatakan: Kalaulah mereka melakukannya hal yang serupa terhadap kami satu hari nanti, pasti kami melakukan balasan yang lebih dari ini. (Ubayy) berkata: Dan pada hari terjadinya penaklukkan Makkah, Allah menurunkan: "Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar." (An Nahl: 126) lalu seseorang mengatakan: Tidak ada lagi Quraisy setelah ini. kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tahan diri kalian (untuk menyerang) kaum (Quraisy) kecuali empat (orang)." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib. dari hadits Ubai bin Ka'ab.

【182】

Sunan Tirmidzi 3055: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengkhabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] telah mengkhabarkan kepadaku [Sa'id bin Al Musayyib] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Ketika aku di Isra`kan aku dipertemukan dengan Musa -beliau menyebutkan ciri-cirinya aku kira beliau bersabda- badannya tinggi dan tidak gemuk, rambutnya bergelombang sepertinya ia lelaki dari Syanu`ah." Beliau bersabda: "Aku juga dipertemukan dengan Isa -dia berkata: beliau menyebutkan ciri-cirinya- badannya sedang kulitnya merah (wajah dan rambutnya nya berair) seakan akan baru keluar dari kamar mandi. Aku juga melihat Ibrahim dan aku adalah putranya yang paling mirip dia, lalu aku disuguhi dua bejana yang satu berisi susu dan yang lainnya berisi khamar, lantas aku ambil bejana yang berisi susu lalu kuminum. Setelah itu (dikatakan padaku): Engkau telah diberi petunjuk kepada fithrah, atau dengan redaksi 'Engkau tidak menyelisihi fithrah, Sekiranya kau ambil khamar, berarti engkau telah menjerumuskan umatmu." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【183】

Sunan Tirmidzi 3056: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Manshur] telah mengkhabarkan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengkhabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Qatadah] dari [Anas] bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam ketika di Isra`kan, beliau diberi Buraq yang lengkap dengan tali (kendali) dan pelana, tetapi ia mempersulit beliau (tidak mau ditunggangi) lalu Jibril berkata padanya: Patutkah kamu lakukan ini pada Muhammad, padahal belum ada yang menunggangimu paling mulia disisi Allah selain Muhammad? Beliau bersabda: Lantas mengalirlah keringatnya. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib., kami hanya mengetahuinya dari hadits Abdurrazzaq.

【184】

Sunan Tirmidzi 3057: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim Ad Dauraqi] telah menceritakan kepada kami [Abu Tumailah] dari [Az Zubair bin Junadah] dari [Ibnu Buraidah] dari [ayahnya] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Saat kami tiba di Baitul Maqdis, Jibril berkata dengan jarinya lalu ia lubangi batu dan beliau pergunakan untuk menguatkan Buraq." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib..

【185】

Sunan Tirmidzi 3058: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [al Laits] dari [Uqail] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Jabir bin Abdillah] bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Ketika Quraisy mendustakanku, aku berdiri di hijir ismail (dinding yang terletak di samping ka'bah) lalu Allah memperlihatkan Baitul Maqdis kepadaku lalu aku mulai menceritakan kepada mereka tentang tanda-tandanya sementara aku melihatnya." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【186】

Sunan Tirmidzi 3059: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Amru bin Dinar] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] berkenaan dengan firman: "Dan Kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia" (QS. Al-Isra': 60), itulah mimpi nyata yang diperlihatkan kepada nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam saat diisra`kan ke Baitul Maqdis, "Dan (begitu pula) pohon kayu yang terkutuk dalam Al Qur`an." (Al Israa`: 60) maksudnya adalah pohon Zaqqum." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【187】

Sunan Tirmidzi 3060: Telah menceritakan kepada kami [Ubaid bin Asbath bin Muhammad Qurasi Kufi] telah menceritakan kepada kami [ayahku] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam: tentang firmanNya: "Dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)." (Al Israa`: 78) Beliau bersabda: "Disaksikan oleh para malaikat malam dan malaikat siang." Abu Isa berkata: Hadits hasan shahih. [Ali bin Mushir] meriwayatkan dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dan [Abu Sa'id] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam sepertinya. Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr] telah menceritakan kepada kami [Ali bin Mushir] dari [Al A'masy] lalu ia menyebut hadits serupa.

【188】

Sunan Tirmidzi 3061: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman] telah mengkhabarkan kepada kami [Ubaidullah bin Musa] dari [Isra`il] dari [As Suddi] dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam berkenaan dengan ayat "(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya." (Al Israa`: 71) beliau bersabda: "Salah seorang diantara mereka dipanggil lalu diberikan kitabnya dari kanannya dan badannya dilebarkan menjadi enampuluh hasta, wajahnya menjadi putih berseri dan di atas kepalanya diletakkan mahkota dari permata yang berkilauan lalu menghampiri teman-temannya, mereka melihatnya dari kejauhan seraya berdo'a: ALLOOHUMMA I'TINAA BIHAADZAA WABAARIK LANAA FII HAADZAA 'Ya Allah berilah kami hal yang sama dan berkahilah kami dengannya, ' sampailah ia di depan mereka lantas berkata: Berbahagialah karena masing-masing kalian akan mendapat seperti ini sedangkan orang kafir: wajahnya menghitam, badannya dilebarkan enampuluh hasta seperti Adam, dan dipakaikan di atas kepalanya sebuah mahkota, lantas teman-temannya melihat dan berkata: NA'UUDZU BILLAAHI MIN SYARRI HAADZAA, ALLOOHUMMA LAA TA'TINAA BIHAADZAA 'Kami berlindung kepada Allah dari kejelekan hal ini, ya Allah janganlah Engkau berikan hal ini kepada kami.' Datanglah ia menghampiri mereka dan mereka mengatakan: Ya Allah, hinakanlah dia, tetapi ia berkata: Kiranya Allah menjauhkan kalian dari impian kalian, dan masing-masing kalian seperti ini." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib.

【189】

Sunan Tirmidzi 3062: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Dawud bin Yazid Az Za'afiri] dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda tentang firmanNya: "Mudah-mudahan Rabbmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (Al Israa`: 79) beliau pernah ditanya tentangnya dan menjawab: "yaitu syafaat." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan.

【190】

Sunan Tirmidzi 3063: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Abi Najih] dari [Mujahid] dari [Abu Ma'mar] dari [Ibnu Mas'ud] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam memasuki kota Makkah pada tahun (terjadinya) penaklukkan Makkah dan disekitar ka'bah terdapat tigaratus enampuluh patung, Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam menghancurkannya dengan tongkat pendek atau yang ada di tangannya -ia mengatakan dengan tongkat panjang- lalu bersabda "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap." (Al Israa`: 81) "Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan mengulangi." (Saba`: 49). Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Dalam hal ini ada hadits serupa dari Ibnu Umar.

【191】

Sunan Tirmidzi 3064: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Qabus bin Abu Dlabyan] dari [ayahnya] dari [Ibnu Abbas] berkata: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam berada di Makkah lalu diperintahkan berhijrah lalu turun ayat pada beliau: "Ya Rabbku, masukkanlah aku di tempat yang terpuji dan keluarkanlah (pula) di tempat yang terpuji, dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong." (Al Israa`: 80) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【192】

Sunan Tirmidzi 3065: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Zakariya bin Abu Za`idah] dari [Dawud bin Abu Hind] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] berkata: kaum Quraisy berkata kepada seorang Yahudi: Berilah sesuatu yang bisa kami tanyakan pada lelaki ini (Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam)! Quraisy menjawab: Tanyakan padanya tentang ruh! lalu Allah menurunkan "Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: 'Ruh itu termasuk urusan Rabb-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit." (Al Israa`: 85) mereka (yahudi) mengatakan: Kami diberi banyak ilmu, dan siapapun yang diberi Taurat sungguh ia telah diberi banyak kebaikan. Lalu diturunkan "Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Rabbku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Rabbku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)." (Al Israa`: 108) Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih gharib.

【193】

Sunan Tirmidzi 3066: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Khasyram] telah mengkhabarkan kepada kami [Isa bin Yunus] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Alqamah] dari [Abdullah] berkata: Aku pernah berjalan bersama Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam di sebuah ladang di Madinah dan beliau bersandar pada batang kurma, kemudian sekelompok orang yahudi lewat, lalu sebagian mereka mengatakan: Maukah kalian menanyakan (sesuatu) padanya? yang lainnya menyahut: Sekiranya kalian bertanya padanya, pasti ia akan menjawab dengan sesuatu yang kalian benci. Mereka bertanya padanya (Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam): Wahai Abu Al Qasim, beritahukan kepada kami tentang ruh! kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berdiri sejenak dan mendongakkan kepalanya ke langit, dan aku tahu bahwa (saat itu) beliau mendapat wahyu sampai selesai lalu bersabda: "Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: "Ruh itu termasuk urusan Rabb-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit." (Al Israa`: 85) Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【194】

Sunan Tirmidzi 3067: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Musa] dan [Sulaiman bin Harb] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Ali bin Zaid] dari [Aus bin Khalid] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Pada hari kiamat seluruh manusia akan dikumpulkan menjadi tiga golongan: satu golongan berjalan kaki, satu golongan berkendaraan, dan golongan terakhir (berjalan) dengan wajah mereka, " beliau ditanya: Bagaimana mereka berjalan dengan wajah mereka? Beliau menjawab: "Sesungguhnya Dzat yang (menjadikan mereka) berjalan dengan kakinya, berkuasa untuk menjadikan mereka berjalan dengan wajahnya. Ingat, sesungguhnya mereka melewati setiap tanjakan dan duri dengan wajah mereka." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan. Dan telah diriwayatkan oleh [Wuhaib] dari [Ibnu Thawus] dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sesuatu dari hadits ini

【195】

Sunan Tirmidzi 3068: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengkhabarkan kepada kami [Bahz bin Hakim] dari [bapaknya] dari [kakeknya] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (pada hari kiamat) ada yang berjalan, berkendaraan, dan akan diseret di atas wajah kalian." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan.

【196】

Sunan Tirmidzi 3069: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Abu Dawud], [Yazid bin Harun] dan [Abu Al Walid], teksnya milik Yazid dan artinya sama, dari [Syu'bah] dari [Amru bin Murrah] dari [Abdullah bin Salamah] dari [Shafwan bin Assal], ada dua orang Yahudi, salah satunya berkata kepada temannya: Ikutlah bersamaku menghadap Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam ini, lalu kita tanyakan (sesuatu) padanya! ia menyahut: Jangan katakan Nabi, karena ia memiliki empat mata dan ia mendengar saat engkau mengatakan Nabi. Keduanya datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam dan menanyakan fiman Allah subhanahu wata'ala: "Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah mu'jizat yang nyata." (Al Israa`: 101) Rasululah menjawab: "Janganlah kalian mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun, janganlah kalian berzina, membunuh jiwa yang Allah haramkan kecuali dengan hak, mencuri, mempelajari sihir, dan janganlah kamu membawa orang tak mempunyai kesalahan kepada penguasa dengan maksud agar si penguasa membunuhnya, mamakan riba, menuduh wanita baik-baik melakukan perzinahan, dan janganlah kalian lari dari peperangan -Syu'bah ragu- dan wajib atasmu untukmu wahai orang yahudi, janganlah melanggar hari sabtu." lalu keduanya mencium kedua tangan dan kakinya dan berikrar: Kami bersaksi bahwa engkau adalah seorang Nabi. Beliau bertanya: "Apa yang menghalangi kalian untuk masuk Islam?" mereka menjawab: Sesungguhnya Dawud pernah berdo'a keada Allah agar Allah senantiasa mengutus seorang Nabi dari keturunannya, dan kami takut jika kami masuk Islam kami akan dibunuh orang Yahudi. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【197】

Sunan Tirmidzi 3070: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud] dari [Syu'bah] dari [Abu Bisyr] dari [Sa'id bin Jubair] dan ia tidak menyebut dari Ibnu Abbas, dan [Husyaim] dari [Abu Bisyr] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas]: "Janganlah engkau keraskan shalat (bacaan) mu." (Al Israa`: 110) ia berkata: (Ayat) ini turun di Makkah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam apabila menyaringkan suaranya, orang-orang musyrik mencelanya (al Qur`an), Yang menurunkannya (Allah), dan yang membawanya (Jibril) maka Allah menurunkan "Janganlah engkau keraskan shalat (bacaanmu) " lalu mereka mencela al Qur`an, Yang menurunkannya, dan yang membawanya."Jangan (pula) engkau membacanya terlalu lirih." (Al Israa`: 110) sehingga tak terdengar dari (pendengaran) sahabatmu, perdengarkanlah al Qur`an kepada mereka sehingga mereka bisa menyimaknya. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【198】

Sunan Tirmidzi 3071: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah menceritakan kepada kami [Abu Bisyr] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] tentang firmanNya: "Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu." (Al Israa`: 110) ia mengatakan: (Ayat) ini turun saat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam masih tinggal di Makkah. Jika beliau shalat bersama para sahabat beliau mengeraskan suaranya dan ketika musyrikin mendengarnya mereka mencela al Qur`an, Yang menurunkannya (Allah), dan yang membawanya (Jibril). Allah berfirman kepada NabiNya: "Jangan engkau keraskan shalatmu, " maksudnya bacaanmu sehingga musyrikin mendengar dan mencela al Qur`an, jangan pula terlalu pelan sehingga sahabatmu (tidak mendengarnya) bacalah antara keduanya (sedang)." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【199】

Sunan Tirmidzi 3072: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Mis'ar] dari [Ashim bin Abu An Najud] dari [Zirr bin Khubais] bekata: Saya bertanya kepada [Hudaifah bin Yaman]: Apakah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam shalat di baitul maqdis? dia (Hudaifah) menjawab: Tidak. Aku berkata: Ya. Dia berkata: Kamu berkata demikian wahai botak, atas dasar apa kamu mengatakan hal itu? Aku katakan hal itu dengan al Qur`an yang ada (untuk menghukumi) di antara aku dan kamu. Hudzaifah berkata: Siapapun yang berhujjah dengan al Qur`an sungguh ia telah beruntung. Sufyan berkata: Sungguh ia berhujjah dengan (alasan yang benar) atau ia mengatakan: Sungguh ia telah beruntung. Lalu ia (Zirr bin Hubaisy) membacakan "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha." (Al Israa`: 1) ia bertanya: Apakah engkau melihat beliau shalat di dalamnya? Aku menjawab: Tidak, seandainya beliau shalat di dalamnya, pasti hal itu akan diwajibkan sebagaimana diwajibkannya shalat di Masjidil Haram. Hudzaifah mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam didatangi seekor hewan yang punggungnya panjang dan lebar dan langkahnya sejauh mata memandang dan selagi keduanya (Nabi dan Jibril) di atas punggung Buraq keduanya melihat surga, neraka, dan semua janji (peristiwa) akhirat. Lalu keduanya pulang ke tempat semula mereka pergi. Ia berkata: Mereka mengatakan bahwa beliau mengikatnya (buraq) karena khawatir lari meninggalkannya, padahal sesungguhnya Dzat yang maha mengetahui hal ghaib (Allah) telah menjinakkannya. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【200】

Sunan Tirmidzi 3073: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ali bin Zaid bin Jid'an] dari [Abu Nadlrah] dari [Abu Sa'id] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Aku pemimpin anak cucu Adam pada hari kiamat dan itu bukannya aku membangga-banggakan diri, ditanganku ada bendera pujian, dan itu bukannya aku membangga-banggakan diri, dan tidaklah seorang nabi pun selain Adam kecuali berada di bawah benderaku saat itu, aku adalah orang pertama-tama yang bumi dibelah untukku, dan itu bukannya aku membangga-banggakan diri." Beliau bersabda: "Manusia mengalami tiga ketakutan (besar), mereka mendatangi Adam, mereka berkata: Engkau ayah kami Adam, berilah kami syafaat kepada Rabbku. Ia berkata: Aku melakukan suatu dosa, aku diturunkan ke bumi, datangilah Nuh. Mereka mendatangi Nuh, Nuh berkata: Sesungguhnya aku menyerukan suatu seruan kepada penduduk bumi lalu mereka dibinasakan, datangilah Ibrahim. Mereka mendatangi Ibrahim, Ibrahim berkata: Aku berdusta tiga kali -Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tidak ada satu dustapun yang diucapkan Ibrahim melainkan dibolehkan demi agama Allah, " -Ibrahim berkata: Datangilah Musa. Mereka mendatangi Musa, Musa berkata: Aku dulu membunuh seseorang, datangilah Isa. Mereka mendatangi Isa, Isa berkata: Sesungguhnya aku disembah selain Allah, datangilah Muhammad. Mereka mendatangiku lalu aku pergi bersama mereka." Ibnu Jud'an berkata: Anas berkata: Sepertinya aku melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Aku meraih tali pintu surga lalu menggoyang-goyangnya. Dikatakan padaku: Siapa itu? Ada yang menjawab: Muhammad. Mereka membukakan untukku, mereka menyambut lalu berkata: Selamat datang. Aku pun tersungkur sujud lalu Allah mewahyukan pujian dan sanjungan padaku. Dikatakan padaku: Angkatlah kepalamu, mintalah niscaya kau akan diberi, memberilah syafaat pasti kau akan diberi syafaat dan berkatalah niscaya ka didengar. Itulah tempat terpuji yang difirmankan Allah: 'Mudah-mudahan Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (Al Israa`: 79) [Sufyan] berkata: Tidak ada yang diriwayatkan dari [Anas] selain kata-kata ini: Lalu aku meraih tali pintu surga lalu aku menggoyang-goyangnya. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan. Sebagaian dari mereka meriwayatkan hadits ini dari [Abu Nadlrah] dari [Ibnu Abbas] secara panjang lebar.

【201】

Sunan Tirmidzi 3074: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Amru bin Dinar] dari [Sa'id bin Jubair] berkata: Aku berkata kepada [Ibnu Abbas] bahwa Naufan Al Bikali beranggapan bahwa Musa yang bersama Bani Israil bukanlah Musa yang bersama Khadlir, ia (Ibnu Abbas) berkata: Musuh Allah telah berdusta, aku dengar [Ubai bin Ka'ab] berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Musa berdiri di depan Bani Israil untuk berkhutbah lalu ditanya: Siapakah orang yang paling tinggi ilmunya?, dia menjawab: Akulah orang yang paling tinggi ilmunya. lalu Allah menegurnya karena ia tidak diberi ilmu, lalu mewahyukan kepadanya: Ada seseorang diantara hamba-hambaKu di pertemuan dua lautan ia lebih tinggi ilmunya darimu. Musa bertanya: Wahai Rabb, bagaimana caranya agar hamba bisa bertemu dengannya? Allah berfirman: Bawalah seekor ikan, jika ikannya lenyap maka disitulah tempatnya. Musa berangkat disertai pembantunya (muridnya) yaitu Yusya' bin Nun. Musa memasukkan seekor ikan kedalam sebuah keranjang lalu keduanya berangkat dengan berjalan kaki tatkala sampai di sebuah batu karang, keduanya tertidur, ikan itu bergerak-gerak dan akhirnya jatuh ke laut lalu Allah menahan laju air sehingga menjadi (jembatan) seperti busur yang menjadi tempat bagi ikan itu untuk berenang, yang membuat Musa dan temannya terheran-heran. Keduanya berangkat kembali menghabiskan siang dan malamnya. Temannya lupa untuk mengingatkannya dan keesokan harinya berkatalah Musa kepada muridnya: "Bawalah kemari makanan kita: sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini." (Al Israa`: 62) ia tidak merasa letih sehingga ia sampai di tempat yang telah ditentukan itu temannya berkata: "Tahukah kamu tatkala kita mecari tempat berlindung di batu tadi, sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak ada yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali. Musa berkata: Itulah (tempat) yang kita cari. Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula." (Al Israa`: 63-64) lalu keduanya mencari jejak mereka semula. (Sufyan) mengatakan: Orang-orang menyangka bahwa pada batu itu ada sumber kehidupan jika airnya menimpa sesuatu yang mati maka ia akan menjadi hidup, ia juga berkata: Ikan tersebut berasal dari air itu sehingga ketika tersiram airnya ia hidup (dan jatuh ke laut) mereka terus mengikuti jejak semula sehingga sampailah pada batu tadi dan melihat ada seorang lelaki yang tertutup pakaian lalu Musa mengucapkan salam padanya, ia (Khadlir) berkata: Bagaimana di negerimu ada salam? Musa berkata: Saya adalah Musa. Khadlir berkata: Musa bani Israil? Musa menjawab: Ya. Ia (Khadlir) berkata: Wahai Musa sesungguhnya engkau memiliki ilmu dari sekian banyak ilmu Allah yang diajarkan padamu dan tidak aku ketahui. Dan aku memiliki ilmu dari sekian banyak ilmu Allah yang diajarkan padaku dan tidak engkau ketahui."Musa berkata kepada Khadlir: Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu? Dia menjawab: Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama aku. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu? Musa berkata: Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun. Dia berkata: Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu." (Al Israa`: 66-70) Musa menjawab: Ya. Lalu berangkatlah Musa bersama Khadlir dengan berjalan kaki di tepi laut, kemudian melintaslah sebuah perahu di depannya lalu keduanya meminta mereka (pemilik perahu) untuk mengantar keduanya, mereka mengenali Khidr lalu mengantarnya tanpa diberi upah lalu dengan sengaja Khidr mencabut salah satu papan perahu Musa berkata: Mengapa engkau lakukan ini pada satu kaum yang telah mengantar tanpa diberi upah?"Mengapa kamu melobangi perahu itu akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya? Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar. Dia (Khadlir) berkata: Bukankah aku telah berkata: Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku. Musa berkata: Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku." (Al Israa`: 71-73) kemudian keduanya keluar dari perahu dan ketika mereka berjalan di tepi pantai ada seorang anak yang sedang bermain dengan anak lainnya, lalu Khadlir memegang kepalanya dan membunuhnya. Musa berkata padanya: "Mengapa kamu membunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar." Khidhr berkata: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?" (Al Israa`: 74-75) ia mengatakan: Ini lebih dahsyat dari yang pertama."Musa berkata: 'Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku." Maka keduanya berjalan: hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh. (Al Israa`: 76-77) ia mengatakan: (Dinding itu) miring, Khadlir mengisyaratkan dengan tangannya begini "Maka (Khadlir) menegakkan dinding itu." (Al Israa`: 77) lalu Musa berkata padanya: "(Kenapa engkau mau melakukan ini, padahal) mereka tidak menyambut kita sebagai tamu tidak pula memberi kita makanan?. Musa berkata: "Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu." Khadlir berkata: "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu: kelak akan kuberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya." (Al Israa`: 77-78) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Semoga Allah merahmati Musa, kalaulah ia adalah orang yang sabar, Allah akan mengisahkan berita-berita keduanya lebih banyak lagi kepada kita." Rasulullah juga bersabda: "Yang pertama, adalah sesuatu yang Musa lupakan, datanglah seekor burung dan hinggap si tepi perahu lalu mematuk (sesuatu) di laut. Berkatalah Khadlir kepadanya: Ilmuku dan ilmumu sama sekali tidak akan mengurangi ilmu Allah sebagaimana tidak akan berkurangnya laut karena (patukan) burung tadi." Sa'id bin Jubair mengatakan bahwa Ibnu Abbas membacakan: WAKAANAT AMAAMAHUM MALIKUN YA'KHUDZU KULLAH SAFIINATIN SHOOLIHATIN GHOSBAN (Dalam alquran bukan amaamahum tapi waro'ahum, dan tidak ada kata shaalihatin) yang artinya 'Dan di depan mereka ada seorang raja yang akan merampas perahu yang baik mereka secara paksa." Ia juga membacakan: "WA-AMMAL GHULAAMU FAKAANA KAAFIRON (Dalam redaksi alquran tidak ada redaksi kaafiron), yang maknanya: Adapun anak kecil (yang dibunuh) kelak ia akan menjadi orang kafir." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini adalah hasan shahih. [Az Zuhri] meriwayatkannya dari [Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah] dari [Ibnu Abbas] dari [Ubai bin Ka'ab] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam. Dan [Abu Ishaq Al Hamdani] meriwayatkannya dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dari [Ubai bin Ka'ab] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam. Abu Isa berkata: Aku mendengar [Abu Muzahim As Samarqandi] berkata: Aku mendengar [Ali bin Al Madini] berkata: Aku pergi haji dan aku tidak memiliki kepentingan selain untuk mendengar dari [Sufyan] menyebutkan khabar dalam hadits ini hingga aku mendengarnya berkata: telah menceritakan kepada kami [Amru bin Dinar], aku sebelumnya telah mendengar hadits ini dari Sufyan tapi ia tidak menyebutkan khabar Didalamnya.

【202】

Sunan Tirmidzi 3075: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Ali] telah menceritakan kepada kami [Abu Qutaibah Salm bin Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdul Jabbar bin Al Abbas Al Hamdani] dari [Abu Ishaq] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dari [Ubai bin Ka'ab] dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam beliau bersabda: "Anak yang dibunuh Khadlir itu diciptakan sebagai orang kafir saat diciptakan." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih gharib.

【203】

Sunan Tirmidzi 3076: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengkhabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabbih] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sebab dinamakan Khidlir adalah karena ia duduk di atas tanah tandus putih lalu ada tanaman (khadhra') bergerak-gerak di bawahnya -Nama Khidir diambil dari dari Khadhra' tersebut-. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih gharib.

【204】

Sunan Tirmidzi 3077: Telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Muhammad bin Fudlail Al Jazari] dan lainnya, mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin Shalih] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] dari [Yazid bin Yusuf Ash Shan'ani] dari [Makhlul] dari [Ummu Abi Darda`] dari [Abu Ad Darda`] dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam tentang firmanNya "Dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua." (Al Israa`: 82) beliau bersabda: "Emas dan perak." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini gharib. Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Khallal] telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin Shalih] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] dari [Yazid bin Yusuf Ash Shan'ani] dari [Yazid bin Yazid bin Jabir] dari [Makhul] dengan sanad ini sepertinya. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib.

【205】

Sunan Tirmidzi 3078: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] dan lainnya, maknanya sama sedangkan teksnya milik Ibnu Basyar, mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Abdul Malik] telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Qatadah] dari [Abu Rafi'] dari hadits [Abu Hurairah] dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam tentang dinding (yang dibangun Dzulqarnain) beliau bersabda: "Setiap hari mereka (Ya`juj dan Ma`juj) menggalinya, sehingga ketika dinding itu hampir mereka menembusnya, pemimpinnya mengatakan: Sekarang pulanglah kalian, karena esok hari kalian pasti bisa menembusnya! tetapi Allah mengembalikannya seperti semula. dan keesokan harinya, ketika Allah hendak mengutus mereka kepada manusia, pemimpin mereka berkata: Sekarang pulanglah kalian, karena esok hari kalian akan merobohkannya jika Allah menghendaki" ia mengucapkan insya Allah." Beliau bersabda: "Pulanglah mereka dan mendapatinya seperti keadaanya semula saat mereka tinggalkan lalu mereka merobohkannya dan menyerang orang-orang, lalu mereka meminum air dan berlarilah orang-orang menghindari mereka, mereka pun melepaskan anak panah ke langit dan seketika itu juga panah tersebut berlumuran darah. Lantas mereka berkata: "Kita telah menaklukan penduduk bumi dan menguasai yang berada di langit secara paksa." Lalu Allah mengirim ulat pada tengkuk mereka, demi Dzat yang jiwaku ada dalam tangannya, sesungguhnya hewan-hewan bumi menjadi gemuk, gesit dan sangat berterima kasih karena daging-daging mereka." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib, kami hanya mengetahuinya dari sanad ini seperti ini.

【206】

Sunan Tirmidzi 3079: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] dan lainnya, mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakr Al Bursani] dari [Abdul Hamid bin Ja'far] telah mengkhabarkan kepadaku [ayahku] dari [Ibnu Mina'] dari [Abu Sa'ad bin Abi Fadhalah al Anshari] (ia adalah seorang sahabat) berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Ketika Allah mengumpulkan seluruh manusia pada hari kiamat (yaitu hari yang tiada keraguan didalamnya), ada yang memanggil-manggil: Orang yang menyekutukan Allah dengan sesuatu ketika melakukan suatu amalan yang dilakukan, silahkan meminta pahalanya kepada selain Allah, karena Allah adalah Dzat yang paling tidak membutuhkan sekutu." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadits Muhammad bin Bakru.

【207】

Sunan Tirmidzi 3080: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id Al Asyuj] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Idris] dari [ayahnya] dari [Simak bin Harb] dari [Alqamah bin Wa`il] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam mengutusku ke Najran, mereka bertanya: Bukankah kalian membaca: "Hai saudara perempuan Harun." (Maryam: 28), dan antara Isa dan Musa terjalin kekerabatan yang sangat erat? -- Aku tidak mengetahui jawabannya lalu aku kembali ke Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, aku memberitahukannya, beliau menjawab: "Apa kau tidak memberitahu mereka bahwa mereka biasa menyebut-nyebut nabi-nabi mereka dan orang-orang shalih sebelum mereka?." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadits Ibnu Idris.

【208】

Sunan Tirmidzi 3081: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [An Nadlr bin Isma'il Abu Al Mughirah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Sa'id Al Khudri] radliallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam membaca: "Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan." (Maryam: 39) beliau bersabda: "Kematian didatangkan seperti kambing kelabu hingga didirikan di atas dinding antara surga dan neraka, lantas dikatakan: "Wahai penduduk surga. Mereka melihat dengan mendongak. Dikatakan: Apa kalian mengetahui ini? mereka menjawab: Ya, itu adalah kematian. Kematian dibaringkan lalu disembelih. Andai Allah tidak menetapkan kehidupan abadi dan kekekalan bagi penduduk surga, niscaya mereka meninggal karena terlalu senang, dan seandainya Allah tidak menetapkan kehidupan abadi dan kekekalan bagi penduduk neraka niscaya mereka mati karena terlalu sedih." Abu Isa berkata: hadits ini hasan shahih.

【209】

Sunan Tirmidzi 3082: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Qatadah] tentang firmanNya: "Dan kami Telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi." (Maryam: 57) ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Anas bin Malik] bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Ketika aku dimi'rajkan aku melihat Idris di langit ke empat." Abu Isa berkata: Dalam hal ini ada hadits serupa dari Abu Sa'id dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. [Sa'id bin Abu Urubah], [Hammad] dan lainnya meriwayatkannya dari [Qatadah] dari [Anas] dari [Malik bin Sha'sha'ah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam hadits isra' mi'raj secara lengkap dan menurut kami hadits ini ringkasannya.

【210】

Sunan Tirmidzi 3083: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Ya'la bin Ubaid] telah menceritakan kepada kami [Umar bin Dzarr] dari [ayahnya] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda kepada Jibril: "Apa yang menghalangimu untuk mengunjungi kami lebih sering dari biasanya?" lalu turun ayat ini: "Dan tidaklah kami (Jibril) Turun, kecuali dengan perintah Rabbmu." (Maryam: 64) hingga akhir ayat. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib. Telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Huraits] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Umar bin Dzarr] sepertinya.

【211】

Sunan Tirmidzi 3084: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah mengkhabarkan kepada kami [Ubaidullah bin Musa] dari [Isra`il] dari [As Suddi] berkata: Aku pernah bertanya kepada [Murrah al Hamdany] tentang firman Allah "Dan tidak ada seorangpun dari padamu melainkan mendatangi neraka itu." (Maryam: 71) lalu ia menceritakan padaku bahwa [Abdullah bin Mas'ud] mengisahkan kepada mereka, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Manusia akan mendatangi neraka, kemudian ia melaluinya dikarenakan amalnya, adapun yang paling awal diantara mereka secepat kilat, lalu seperti angin, kemudian seperti larinya kuda, kemudian seperti seorang yang menunggangi tunggangan, kemudian seperti seseorang yang berlari, kemudian seperti (seseorang yang) berjalan." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan. Syu'bah meriwayatkannya dari As Suddi tapi tidak memarfu'kannya. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [As Suddi] dari [Murrah] dari [Abdullah bin Mas'ud]: "Dan tidak ada seorangpun dari padamu melainkan mendatangi neraka itu." (Maryam: 71) ia berkata: Mereka mendatanginya lalu meninggalkannya berdasarkan amal-amal mereka. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] dari [Syu'bah] dari [As Suddi] seperti itu. Abdurrahman berkata: Aku berkata kepada Syu'bah bahwa Isra`il telah menceritakan kepadaku dari As Suddi dari Murrah dari Abdullah dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam. Syu'bah berkata: Aku telah mendengarnya dari As Suddi secara marfu' tapi aku sengaja meninggalkannya.

【212】

Sunan Tirmidzi 3085: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Muhammad] dari [Suhail bin Abu Shalih] dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Jika Allah mencintai seorang hamba, Jibril dipanggil: Sesungguhya Aku mencintai si fulan maka cintailah ia) lalu ia (Jibril) berseru di langit, maka turunlah kecintaan untuknya di kalangan penduduk bumi. Itulah yang disebut dalam firman Allah: 'Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.' (Maryam: 96) sedangkan jika Allah membenci seorang hamba dipanggillah Jibril (sesungguhnya Aku membenci si fulan) lalu Jibril berseru di langit kemudian turunlah kebencian itu ke bumi." Abu Isa) engatakan bahwa hadits ini hasan shahih. [Abdurrahman bin Abdullah bin Dinar] meriwayatkan dari [ayahnya] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam seperti hadits ini.

【213】

Sunan Tirmidzi 3086: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Abu Adl Dluha] dari [Masruq] berkata: Aku mendengar [Khabbab bin Al Arat] berkata: Aku pernah mendatangi Al 'Ash bin Wa`il As Sahmi, aku menuntut hak padanya lalu ia mengatakan: Aku tidak akan memberikannya sehingga engkau kafir terhadap Muhammad. Aku katakan: Tidak, sampai kamu mati dan dibangkitkan. Ia berkata: Apakah aku akan mati dan dibangkitkan? Aku menjawab: Ya. Ia berkata: Sesungguhnya aku di hari akhirat nanti masih memiliki harta dan anak karena itu akan aku melunasi (hutang) mu. Maka turunlah (ayat): "Maka apakah kamu telah melihat orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami dan ia mengatakan: 'Pasti aku akan diberi harta dan anak." (Maryam: 77) Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] sepertinya. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【214】

Sunan Tirmidzi 3087: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [An Nadlr bin Syumail] telah mengkhabarkan kepada kami [Shalih bin Al Akhdlar] dari [Az Zuhri] dari [Sa'id bin Al Musayyib] dari [Abu Hurairah] berkata: sepulang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam dari Khaibar, beliau mengadakan perjalanan malam dan ketika rasa kantuk menyerang, beliau merundukkan (untanya) dan beliau turun untuk beristirahat lalu bersabda: "Wahai Bilal, berjaga-jagalah malam ini." kemudian Bilal shalat, setelah itu ia bersandar pada tunggangannya (unta) menunggu pagi (shubuh), ia pun diserang rasa kantuk dan akhirnya tertidur. Dan tidak ada yang membangunkan seorang pun diantara mereka, sedangkan yang pertama kali bangun adalah Rasulullah. Lalu beliau bersabda: "Hai Bilal!" Bilal menjawab: baginda lebih aku muliakan melebihi ayahku, saya diserang rasa kantuk (tertidur) sebagaimana yang engkau alami. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tuntunlah unta kalian" kemudian beliau menderumkan (untanya) Terus berwudhu, dan mendirikan shalat kemudian shalat sebagaimana shalatnya pada waktunya dengan pelan lalu beliau membaca: "Dirikanlah shalat untuk mengingatKu." (Thaahaa: 14) Abu Isa berkata: Hadits ini tidak terjaga. Diriwayatkan oleh beberapa orang dari ahli hadits dari Az Zuhri dari Sa'id bin Al Musayyib bahwa nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, mereka tidak menyebut dari Abu Hurairah. Shalih bin Abu Al Akhdlar dilemahkan dalam hadits. Yahya bin Sa'id Al Qaththan dan lainnya melemahkannya dari sisi hafalannya.

【215】

Sunan Tirmidzi 3088: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Darraj] dari [Abu Al Haitsam] dari [Abu Sa'id] dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam beliau bersabda: "Al Wail adalah nama sebuah lembah di neraka Jahannam, orang kafir akan jatuh ke dalamnya selama empatpuluh musim sebelum ia mencapai dasarnya." Abu Isa berkata: Hadits ini gharib, kami tidak mengetahui kemarfu'annya kecuali dari hadits Ibnu Lahi'ah.

【216】

Sunan Tirmidzi 3089: Telah menceritakan kepada kami [Mujahid bin Musa Al Baghdadi] dan [Al Fadll bin Sahal Al A'raj Baghdadi] dan lainnya, mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Ghazwan Abu Nuh] telah menceritakan kepada kami [Al Laits bin Sa'ad] dari [Malik bin Anas] dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari [Aisyah] bahwa seseorang duduk di depan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya memiliki dua orang budak mereka mendustai dan mengkhianati saya, mereka juga membangkang terhadap (perintah) saya, lalu saya umpat dan saya pukul mereka apakah saya berdosa kepada mereka? beliau menjawab "Pengkhianatan, pembangkangan, dan kedustaan mereka terhadapmu, juga hukumanmu atas mereka, semua itu ada perhitungannya. Jika hukumanmu sebanding dengan kesalahan mereka, maka impaslah urusanmu dengannya. Tapi jika hukumanmu lebih ringan dibanding kesalahan mereka, maka kamu mendapat keutamaan. Namun jika hukuman yang kamu timpakan kepada mereka lebih berat dibanding kesalahan mereka, maka merekalah yang akan mendapat keutamaan darimu sebagai qishash." ia berkata: lalu menyesallah lelaki itu kemudian ia menangis dan berteriak lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tidakkah engkau membaca kitab Allah: 'Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah seseorang dirugikan barang sedikitpun." (Al Anbiyaa`: 47) lelaki itu berkata: Wahai Rasulullah, demi Allah, tidak ada sesuatu yang lebih baik bagi saya kecuali dengan memerdekakan mereka. Karena itu saksikanlah bahwa mereka semua saya merdekakan." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadits Abdurrahman bin Ghazwan. [Ahmad bin Hambal] meriwayatkan hadits ini dari [Abdurrahman bin Ghazwan].

【217】

Sunan Tirmidzi 3090: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Yahya Al Umawi] telah menceritakan kepadaku [ayahku] telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Ishaq] dari [Abu Az Zinad] dari [Abdurrahman Al A'raj] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Ibrahim sama sekali tidak pernah berdusta dalam sesuatu pun kecuali dalam tiga perkara: (yaitu) ucapannya: Saya sakit, padahal tidak sakit. Ucapannya tentang Sarrah: Dia adalah saudariku. Dan ucapannya: Yang melakukannya (merobohkan patung-patung kecil) adalah (patung) yang paling besar ini." hadits ini diriwayatkan melalui sanad lain dari Abu Hurairah dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam. Hadits Ibnu Ishaq dari Abu Az Zinad dinilai gharib. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

【218】

Sunan Tirmidzi 3091: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Waki'], [Wahab bin Jarir] dan [Abu Dawud] mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Mughirah bin An Nu'man] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berdiri untuk memberikan nasehat, beliau bersabda: "Hai manusia, sesungguhnya kalian akan dikumpulkan kepada Allah dalam keadaan telanjang dan belum dikhitan, " lalu beliau membaca: "Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya itulah suatu janji yang pasti Kami tepati." (Al Anbiyaa`: 105) Orang yang pertama kali di beri pakaian pada hari itu adalah Ibrahim dan akan didatangkan sejumlah orang dari umatku mereka dimasukkan dalam golongan kiri (ahli neraka) lalu aku berdo'a: Wahai Rabb mereka semua adalah sahabatkku, lalu dijawab: Sesungguhnya kamu tidak tahu apa yang mereka buat-buat setelahmu. Lalu aku berdo'a sebagaimana yang diucapkan hamba shalih: 'Aku menjadi saksi atas mereka selagi aku bersama mereka namun tatkala Engkau wafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka dan Engkau Maha menyaksikan terhadap segala sesuatu. Jika Engkau siksa mereka maka sesungguhnya mereka adalah hambaMu.' (Al Maa`idah: 117-118) lalu dijawab: Mereka senantiasa murtad sepeninggalmu." Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Mughirah bin An Nu'man] sepertinya. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. [Sufyan Ats Tsauri] meriwayatkannya dari [Al Mughirah bin An Nu'man] sepertinya. Abu Isa berkata: Sepertinya ia menakwilkannya atas orang-orang murtad.

【219】

Sunan Tirmidzi 3092: Bismillaahirrahmaanirrahiim. Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Ibnu Jud'an] dari [Al Hasan] dari [Imran bin Hushain] saat turun ayat: "Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu: Sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat), " hingga "Akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya." (Al Hajj: 1-2), ayat ini turun saat beliau berada dalam perjalanan. Beliau bertanya: "Tahukah kalian, hari apa itu?" mereka menjawab: Allah dan RasulNya lebih tahu. Beliau bersabda: "Itulah hari ketika Allah berfirman kepada Adam: Utuslah utusan-utusan ke neraka. Adam bertanya: Wahai Rabb, apa maksud utusan-utusan ke nereka? Allah menjawab: sembilanratus sembilanpuluh sembilan orang masuk neraka sedangkan satu orang masuk surga." Kaum muslimin pun menangis lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Beramallah istiqomah, dan usahakanlah untuk benar, karena tidak ada kenabian pun melainkan jahiliyah pasti ada dihadapannya, lalu diambillah bilangan kejahiliyahan, bila selesai (itulah yang terbaik), dan bila tidak selesai disempurnakan dari kaum munafik. Tidaklah perumpamaan kalian dengan ummat-ummat lain kecuali seperti tanda yang ada di lengan binatang (unta) atau seperti tahi lalat disisi unta." Lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya aku berharap kalian menjadi seperempat penghuni surga." Mereka bertakbir. Setelah itu beliau bersabda: "Sesungguhnya aku berharap kalian menjadi sepertiga penghuni surga." Mereka bertakbir. Imran berkata: Aku tidak tahu apakah beliau menyebut dua pertiga atau tidak. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Diriwayatkan melalui sanad lain dari Al Hasan dari Imran bin Hushain dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam.

【220】

Sunan Tirmidzi 3093: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Abu Abdullah] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Imran bin Hushain] berkata: Kami bersama nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam dalam suatu perjalanan, (kecepatan) perjalanan para sahabat berbeda-beda lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam mengeraskan suara membaca kedua ayat ini: "Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu: Sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat), " hingga "Akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya." (Al Hajj: 1-2) saat mendengarnya, para sahabat mempercepat binatang tunggangan dan mereka tahu tentang berada dalam ucapan yang dibacakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam. Beliau bertanya: "Tahukah kalian, hari apa itu?" mereka menjawab: Allah dan RasulNya lebih tahu. Beliau bersabda: "Itulah hari dimana Allah berfirman kepada Adam: utuslah utusan-utusan ke neraka. Adam bertanya: Wahai Rabb, apa itu utusan ke neraka? Allah menjawab: sembilanratus sembilanpuluh sembilan orang masuk neraka sedangkan satu orang masuk surga." Orang-orang ketika itu semuanya berputus asa hingga tidak ada yang menampakkan gigi serinya karena tertawa. Saat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam melihat kondisi sahabat, beliau bersabda: "Berbuatlah dan bergembiralah, demi Dzat yang jiwa Muhammad berada ditanganNya, sesungguhnya kalian bersama bersama dua makhluk, tidaklah keduanya bersamaan dengan sesuatu melainkan pasti memperbanyaknya: Ya'juj dan Ma'juj dan keturunan Adam yang mati serta keturunan Iblis." Imran berkata: Mereka pun bergembira dengan sebagian hal yang mereka temukan. Beliau bersabda: "Berbuatlah dan bergembiralah, demi Dzat yang jiwa Muhammad berada ditanganNya, tidaklah kalian ditengah-tengah manusia melainkan seperti tahi lalat disebelah unta atau seperti tanda di lengan binatang ternak." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【221】

Sunan Tirmidzi 3094: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ismail] dan lainnya, mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Shalih] berkata: Telah menceritakan kepadaku [Al Laits] dari [Abdurrahman bin Khalid] dari [Ibnu Syihab] dari [Muhammad bin Urwah bin Az Zubair] dari [Abdullah bin Az Zubair] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Adanya disebut Baitul 'Atiq karena tidak ada seorang congkak pun yang menguasainya." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Hadits ini juga diriwayatkan dari Az Zuhri dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam secara mursal. Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada ksmi [Al Laits] dari [Uqail] dari [Az Zuhri] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam sepertinya.

【222】

Sunan Tirmidzi 3095: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Waki'] telah menceritakan kepada kami [ayahku] dan [Ishaq bin Yusuf Al Azraq] dari [Sufyan Ats Tsauri] dari [Al A'masy] dari [Muslim Al Bathin] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] berkata: Saat nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam di usir dari Makkah, Abu Bakar berkata: mereka mengusir Nabinya, mereka benar-benar akan binasa. Lalu Allah Ta'ala menurunkan: "Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan Sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu." (Al Hajj: 39) lalu Abu Bakar berkata: Aku tahu sesungguhnya akan terjadi peperangan." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan. [Abdurrahamn bin Mahdi] dan lainnya meriwayatkan hadits ini dari [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Muslim Al Bathin] dari [Sa'id bin Jubair] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam dengan menyebut dari [Ibnu Abbas]. Bathr Yahidah juga meriwayatkannya dari [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Muslim Al Bathin] dari [Sa'id bin Jubair] secara mursal tanpa menyebut dari Ibnu Abbas.

【223】

Sunan Tirmidzi 3096: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad Az Zubairi] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Muslim Al Bathin] dari [Sa'id bin Jubair] berkata: Saat nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam di usir dari Makkah, seseorang berkata: Mereka mengusir nabi mereka?. Lalu turunlah ayat: "Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan Sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu. (Yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar." (Al Hajj: 39-40): nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam dan para sahabat beliau.

【224】

Sunan Tirmidzi 3097: Telah menceritakan kepada kami [Yahay bin Musa], [Abdu bin Humaid] dan lainnya, maknanya sama, mereka beraka: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] dari [Yunus bin Sulaim] dari [Az Zuhri] dari [Urwah bin Az Zubair] dari [Abdurrahman bin Abd Al Qari] berkata: Aku mendengar [Umar bin Al Khaththab] radliallahu 'anhu berkata: Bila turun wahyu kepada nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, didekat wajah beliau terdengar seperti dengungan lebah. Pada suatu hari, turun wahyu kepada beliau, kami diam sejenak, beliau terlihat gembira lalu menghadap kiblat dan berdoa: "Ya Allah, tambahilah kami dan jangan kurangi kami, muliakan kami dan jangan hinakan kami, berilah kami dan jangan cegah kami, kedepankan kami dan jangan kesampingkan kami, ridhailah kami dan ridhailah perbuatan-perbuatan kami." setelah itu nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sepuluh ayat diturunkan padaku, barangsiapa menunaikannya akan masuk surga." Beliau membaca: "Sungguhnya beruntung orang-orang yang beriman." Hingga sepuluh ayat. (Al Mu`minuun: 1) Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Aban] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] dari [Yunus bin Sulaim] dari [Yunus bin Yazid] dari [Az Zuhri] dengan sanad ini seperti itu dengan makna matanya. Abu Isa berkata: Ini lebih shahih dari hadits pertama. Aku mendengar [Ishaq bin Manshur] berkata: [Ahmad bin Hambal], [Ali bin Al Madini] dan [Ishaq bin Ibrahim] meriwayatkan dari [Abdurrazzaq] dari [Yunus bin Sulaim] dari [Yunus bin Yazid] dari [Az Zuhri] hadits ini. Abu Isa berkata: Dan orang yang dulu mendengar dari Abdurrazzaq, mereka hanya menyebut dari Yunus bin Yazid dan sebagaiannya tidak menyebutnya. Hadits yang menyebut dari Yunus bin Yazid lebih shahih. Abdurrazzaq mungkin menyebut Yunus bin Yazid dalam hadits ini dan mungkin tidak. Bila ia tidak menyebut Yunus berarti haditsnya mursal.

【225】

Sunan Tirmidzi 3098: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Ubadah] dari [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] radliallahu 'anhu bahwa Ar Rubayyi' binti An Nadlr mendatangi nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam dan putranya, Al Harits bin Suraqah, saat perang Badar terkena panah yang menyasar, ia mendatangi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam laku berkata: Beritahukanlah padaku tentang Haritsah, bila ia mendapat kebaikan, aku akan mengharap pahala dan bersabar, bila tidak mendapat kebaikan, aku akan bersungguh-sungguh dalam berdoa. Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Hai Ummu Haritsah, sesungguhnya dalam surga itu ada surga lagi (surge bertingkat-tingkat) dan sesungguhnya putramu mendapatkan Firdaus tertinggi, dan Firdaus adalah bukit surga, tengah-tengah surga dan surga terbaik." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih gharib dari hadits Anas.

【226】

Sunan Tirmidzi 3099: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Malik bin Mighwal] dari [Abdurrahman bin Sa'id bin Wahab Al Hamdani] bahwa [Aisyah], istri nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam tentang ayat ini: "Dan orang-orang yang memberikan apa yang Rabb mereka berikan, dengan hati yang takut, " (Al Mu'minuun: 60) Aisyah bertanya: Apa mereka orang-orang yang meminum khamar dan mencuri? Beliau menjawab: Bukan, wahai putri Ash Shiddiq, tapi mereka adalah orang-orang yang puasa, shalat dan bersedekah, mereka takut kalau amalan mereka tidak diterima. Mereka itulah orang yang bersegera dalam kebaikan." Abu Isa berkata: Hadits ini juga diriwayatkan dari [Abdurrahman bin Sa'id] dari [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah] dan nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam seperti ini.

【227】

Sunan Tirmidzi 3100: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid] telah mengkhabarkan kepada kami [Abdullah bin Al Mubarak] dari [Sa'id bin Yazid Abu Syuja'] dari [Abu As Samah] dari [Abu Al Hutsaim] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat." (Al Mu`minuun: 104) beliau bersabda: "Neraka memanggangnya hingga bibir atasnya terkelupas hingga ke tengah kepalanya dan bibir bawahnya menjulur hingga mengenai pusarnya." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih gharib.

【228】

Sunan Tirmidzi 3101: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Ubadah] dari [Ubaidullah bin Al Akhnas] telah mengkhabarkan kepadaku [Amru bin Syua'ib] dari [ayahnya] dari [kakeknya] berkata: Seseorang bernama Murtsad bin Abu Murtsad, ia adalah seseorang yang pernah menggendong seorang tawanan dari Makkah hingga ke Madinah. Ketika itu ia mempunyai teman seorang pelacur di Makkah bernama Anaq. Martsad kemudian meminta seseorang diantara tawanan Makkah untuk menggendongnya. Ia berkata: Aku pun datang hingga sampai ke naungan salah satu kebun Makkah di malam purnama. Anaq datang lalu melihat gelapnya naungan di tepi kebun. Saat ia tiba di hadapanku, ia mengenaliku, ia bertanya: Martsadkah ini? Aku menjawab: Iya, aku Martsad. Anaq berkata: Selamat datang, mari menginap ditempat kami malam ini. ia berkata: Aku berkata: Hai Anaq, sekarang Allah telah mengharamkan zina. Anaq kontan berteriak: "Wahai pemilik tenda, orang inilah yang membawa tawanan-tawanan kalian. Ia berkata: Delapan orang menguntitku, aku menempuh kawasan Khandamah hingga sampai ke salah satu gua. Aku masuk lalu mereka tiba hingga berdiri di atas kepalaku. Mereka kencing, kencing mereka mengenaiku dan mereka dibutakan Allah hingga tidak bisa melihatku. Setelah itu mereka kembali dan aku pun kembali ke temanku, aku menggendongnya, kebetulan ia adalah orang yang berat, aku menggendongnya hingga sampai rumput idzkhir, aku melepas tali pengikatnya yang kebetulan tali tersebut besar. Kemudian aku mengendongnya dan ia cukup menjadikanku kelelahan, hingga akhirnya aku tiba di Madinah. Aku mendatangi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, aku berkata: "Wahai Rasulullah, bagaimana kalau saya menikahi si 'Anaq? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam diam tidak menjawab apa pun hingga turunlah ayat: "Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik: dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mukmin." (An Nuur: 3) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Wahai Martsad, wanita pezina hanya menikahi wanita pezina dan pezina wanita hanya menikahi lelaki pezina atau lelaki musyrik, jangan nikahi dia." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib, kami hanya mengetahui hadits ini melalui sanad ini.

【229】

Sunan Tirmidzi 3102: Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Abdah bin Sulaiman] dari [Abdul Malik bin Abu Sulaiman] dari [Sa'ad bin Jubair] berkata: Aku ditanya tentang suami-istri yang bersumpah li'an dimasa kepemimpinan Mush'ab bin Az Zubair, apakah keduanya dipisah, aku tidak tahu apa yang harus aku ucapkan lalu aku beranjak dari tempatku menuju kediaman [Abdullah bin Umar], aku meminta izin masuk. Dikatakan kepadaku: Ia tengah istirahat siang. Ibnu Umar mendengar perkataanku lalu Ibnu Jubair berkata padaku: Silahkan masuk, kau datang pasti ada perlu. Sa'ad berkata: Aku masuk, ternyata ia tengah berbaring di atas alas pelana binatang tunggangan. Aku berkata: Wahai Abu Abdurrahman, suami-istri yang bersumpah lian, apakah keduanya dipisah? Ia menjawab: Subhaanallaah, tentu iya. Orang pertama yang menanyakan hal itu adalah fulan bin fulan. Ia mendatangi nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana menurut baginda, andai salah seorang diantara kami melihat istrinya melakukan zina, apa yang harus ia lakukan? Bila ia berbicara, ia mengutarakan kasus yang besar, tapi bila diam, ia pun mendiamkan kasus yang besar. Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam diam tidak menjawab. Setelah itu ia mendatangi nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam dan berkata: kasus yang aku tanyakan itu menimpaku. Lalu Allah menurunkan ayat-ayat dalam surat An Nuur: "Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri." (An Nuur: 6) hingga akhir ayat-ayat ini. Ibnu Umar berkata: Beliau memanggil orang itu, membacakan ayat-ayat itu padanya, menasehati, mengingatkan dan memberitahunya bahwa siksa dunia lebih ringan dari siksa akhirat. Orang itu berkata: Demi Yang mengutus baginda dengan kebenaran, aku tidak berdusta atasnya. Setelah itu nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam mengulang hal serupa pada istrinya, menasehati, mengingatkan dan memberitahunya bahwa siksa dunia lebih ringan dari siksa akhirat. Istrinya berkata: Tidak, demi Yang mengutus baginda dengan kebenaran, ia tidak benar. Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam memulai dari yang lelaki lalu ia bersaksi empat kali atas nama Allah bahwa ia benar dan yang kelimanya adalah laknat Allah atasnya bila ia dusta. Setelah itu dilanjutkan istrinya, ia bersaksi empat kali atas nama Allah bahwa ia dusta dan yang kelima adalah siksa Allah atasnya bila suaminya benar. Setelah itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam memisahkan keduanya. Dalam hal ini ada hadits serupa dari Sahal bin Sa'id. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【230】

Sunan Tirmidzi 3103: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Adi] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Hassan] telah menceritakan kepadaku [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] bahwa Hilal bin Umaiyah menuduh istrinya berzina dengan Syarik bin As Sahma` di hadapan nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Harus kau ajukan bukti, bila tidak, punggungmu akan dihukum cambuk." Hilal berkata: Wahai Rasulullah, bila salah seorang dari kami melihat seseorang berada di atas istrinya, masihkah perlu bukti? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Harus mengajukan bukti, bila tidak, punggungmu akan dihukum cambuk." Hilal berkata: Demi Yang mengutus baginda dengan kebenaran, sesungguhnya aku benar, sungguh akan turun (wahyu) berkenaan denganku yang membebaskan punggungku dari hukuman had. Lalu turun ayat: "Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri." (An Nuur: 6) beliau membaca hingga: "Dan (sumpah) yang kelima: bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar." (An Nuur: 9) Ibnu Umar berkata: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam pergi lalu mengirim utusan untuk menemui keduanya. Hilal bin Umaiyah berdiri lalu bersaksi, nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: Sesungguhnya Allah mengetahui bahwa salah satu dari kalian berdua musti ada yang dusta, adakah diantara kalian berdua yang mau bertaubat?" istri Hilal berdiri lalu bersaksi, saat bersaksi yang kelima bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar, mereka berkata padanya: Wanita ini rupanya memang mengharuskan laknat datang. Ibnu Abbas berkata: Istri Hilal melambat dan menundukkan kepala hingga kami mengira ia akan menarik ucapannya lalu ia berkata: Aku tidak akan membongkar aib kaumku seharian penuh. Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Lihatlah ia, bila ia melahirkan (bayi) bermata lebar, pantatnya lebar dan betisnya besar berarti anaknya Syuraik bin As Sahma`. Dan ternyata ia melahirkan anak seperti itu. Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Andai bukan karena keputusan Allah 'azza wajalla yang telah berlalu tentu masih ada kasus yang menggantung antara kami dan dia." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib dari sanad ini dari hadits Hisyam bin Hasan. Seperti itulah [Abbad bin Manshur] meriwayatkan hadits ini dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam. [Ayyub] meriwayatkannya dari [Ikrimah] secara mursal dan tidak menyebut dari Ibnu Abbas.

【231】

Sunan Tirmidzi 3104: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Hisyam bin Urwah] telah mengkhabarkan kepadaku [ayahku] dari ['Aisyah] berkata: Saat perihalku disebut sedemikian rupa dan aku tidak mengetahuinya, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berdiri berkhutbah dihadapanku, beliau membaca kalimat syahadat dan bertahmid dengan tahmid yang layak bagiNya, setelah itu beliau bersabda: "Hadirin semua, berilah aku saran-saran tentang orang-orang yang menuduhkan keburukan pada keluargaku (maksud beliau 'Aisyah), demi Allah aku tidak mengetahui suatu keburukan pun atas keluargaku, dan mereka tuduhkan keburukan kepada orang yang demi Allah aku tidak mengetahui suatu keburukan pun atasnya (maksud beliau Shafwan bin Mu'aththal). Ia (Shafwan) tidak masuk rumahku sama sekali melainkan aku ada dan tidaklah aku pergi dalam suatu perjalanan melainkan ia (Shfawan) pergi berasamaku. Sa'ad bin Mu'adz radliallahu 'anhu berdiri lalu berkata: Wahai Rasulullah, izinkan aku menebas leher mereka. Seseorang dari bani Khajraj lantas berdiri, yang ibu Hassan bin Tsabit berasal dari kabilah orang tersebut, ia berkata: "Kau dusta, demi Allah, bila meraka dari Aus, tentu tidak kau tebas leher-leher mereka." Hingga nyaris terjadi suatu keburukan antara Aus dan Khajraj di masjid dan aku tidak mengetahuinya. Sore harinya, dan masih hari itu juga, aku (Aisyah) pergi untuk suatu keperluan bersama Ummu Misthah, rupanya ia terpeleset lalu berkata: Celakalah Misthah. Aku berkata padanya: Hai ibu, kau mencela anakmu? Ia diam lalu terpeleset lagi, ia berkata: Celakalah Misthah, lalu aku membentaknya, aku berkata padanya: Hai ibu, kau mencela anakmu. Ia berkata: Demi Allah, aku tidak mencelanya kecuali berkenaan dengan kasus mu. Aku bertanya: Tentang apa? Ia menjawab lalu membeberkan masalahnya padaku. Aku bertanya: Sudah terjadi? Ia menjawab: Ya, demi Allah. Aku kembali pulang ke rumah, seolah-olah keperluan yang aku tuju tidak ada artinya, aku tidak mendapatkannya sedikit atau banyak, aku terserang panas. Aku berkata kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam: Pulangkan aku ke rumah ayahku. Beliau mengirimku bersama seorang budak, aku masuk rumah lalu aku lihat Ummu Ruman tengah berada di bawah sementara Abu Bakar berada di atas rumah tengah membaca (al-Qur`an). Ibuku bertanya: Ada apa kau datang, wahai putriku? Aisyah berkata: Lalu aku memberitahukan kisah itu padanya ternyata ia belum mendengar seperti yang telah aku dengar. Ia berkata: Wahai putriku, ringankan kondisimu karena sesungguhnya demi Allah amat jarang sekali seorang wanita cantik yang diperistri seseorang yang punya madu dan ia cintai melainkan mereka akan hasud padanya dan dituduh bermacam-macam. Ternyata ia belum mendengar seperti yang aku dengar. Aisyah berkata: Aku bertanya: Apa ayahku sudah mengetahuinya? Ia menjawab: Ya. Aku bertanya: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam juga? Ia menjawab: Ya. Aku sedih dan menangis hingga Abu Bakar mendengar suaraku saat ia berada di atas rumah membaca (al-Qur`an). Abu Bakar turun lalu bertanya kepada ibuku: Ada apa dia? Ia menjawab: Ia mendengar berita yang disebut-sebut berkenaan dengan masalahnya. Abu Bakar berlinangan air mata lalu berkata: Aku bersumpah untukmu wahai putriku kecuali kau kembali ke rumahmu. Aku kembali dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam telah sampai. Beliau bertanya kepada pelayanku tentang aku, pelayanku menjawab: Tidak, demi Allah aku tidak mengetahui keburukan padanya selain ia tidur hingga ada kambing masuk lalu memakan ragi adonan roti atau ragienya. Sebagaian sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam membentaknya lalu berkata: Benarkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, hingga mereka mencelanya. Ia berkata: Subhaanallaah, demi Allah aku tidak mengetahui kondisinya kecuali seperti yang diketahui tukang emas atas emas lantak. Berita bohong ini pun terdengar oleh orang yang dituduhkan padanya (Shafwan) lalu ia berkata: Subhaanallaah, demi Allah aku sama sekali tidak pernah membuka pakaian wanita. Aisyah berkata: Ia (Shafwan) mati syahid di jalan Allah. Aisyah berkata: Kedua orang tuaku berada di dekatku, mereka tetap berada di dekatku hingga Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam masuk dan beliau usai shalat ashar. Kedua orang tuaku mengelilingku dari kanan dan kiri, nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam membaca syahadat dan bertahmid seperti yang layak bagiNya, setelah itu beliau bersabda: "Wahai Aisyah, bila kau melakukan suatu keburukan atau berbuat zhalim, bertaubatlah kepada Allah karena Allah menerima taubat hamba-hambaNya." Aisyah berkata: Seorang wanita Anshar datang dan tengah duduk di pintu, aku berkata: Apa kau tidak malu pada wanita ini dengan menyebut sesuatu. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam kemudian memberikan nasehat lalu aku menoleh ke ayahku, aku berkata: Jawab dia. Abu Bakar bertanya: Apa yang harus aku katakan? Aku menoleh ke ibuku, aku berkata: Jawab dia. Ummu Misthah bertanya: Apa yang harus aku katakan? Saat keduanya tidak menjawab, aku membaca syahadat, aku bertahmid dan memuji dengan pujian yang patut baginya, selanjutnya aku berkata: Ingatlah, demi Allah bila aku katakan pada kalian bahwa aku tidak melakukannya, Allah tahu bahwa aku benar tapi itu tidak ada gunanya bagi kalian, kalian sudah bicara (macam-macam) dan hati kalian telah terasuki. Bila pun aku mengatakan aku telah melakukannya, Allah tahu bahwa aku tidak melakukannya, kalian pasti akan mengatakan bahwa ia telah mengakui perbuatannya, demi Allah tidak memiliki perumpamaan antara aku dan kalian. Aisyah melanjutkan: Aku mencari nama Ya'qub, tapi aku tidak mampu menyebutnya selain Abu Yusuf saat berkata: "Maka kesabaran yang baik Itulah (kesabaranku) dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan." (Yuusuf: 18) Aisyah meneruskan: Saat itu juga diturunkan wahyu pada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, kami diam lalu wahyu diangkat dari beliau, kami mengetahui kebahagiaan diwajah beliau, beliau mengusap dahi dan bersabda: "Khabar gembira wahai Aisyah, Allah telah menurunkan pembebasanmu (berita kesucianmu)." Aisyah berkata: Saat itu aku sangat marah sekali. Kedua orang tuaku berkata: Hampirilah beliau. Aku berkata: Tidak, demi Allah aku tidak akan menghampiri beliau, aku tidak memujinya dan tidak juga kalian berdua, tapi aku memuji Allah yang telah menurunkan berita kesucianku yang telah kalian sama dengarkan, tidak kalian ingkari dan juga tidak kalian rubah. Aisyah berkata: Zainab binti Jahsy dijaga Allah karena agamanya, ia tidak mengucapkan kata-kata selain kebaikan, sementara saudaranya, Hamnah, ia binasa bersama yang lainnya. Dan yang turut membicarakan khabar bohong (issue dusta) itu adalah Misthah, Hassan bin Tsabit dan si munafik, Abdullah bin Ubai bin Salul, dialah yang memimpin dan memprovokasinya, dialah yang menanggung dosanya diantara mereka, dia bersama Hamnah. Aisyah meneruskan: Abu Bakar bersumpah tidak akan memberi apa pun pada Misthah selamanya lalu Allah menurunkan ayat ini: "Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah untuk tidak memberi….." Hingga akhir ayat (An Nuur: 22) maksudnya Abu Bakar untuk memberi (bantuan) pada kerabat, orang-orang miskin dan muhajirin di jalan Allah. Yang dimaksudkan adalah Misthah, hingga firmanNya: "Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (An Nuur: 22) Abu Bakar berkata: Ya, demi Allah wahai Rabb kami, kami ingin Engkau mengampuni kami. Abu Bakar kembali melakukan seperti yang dilakukan semula (memberi infak untuk Mistah). Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih dari hadits Hisyam bin Urwah. [Yunus bin Yazid], [Ma'mar] dan lainnya juga meriwayatkannya dari [Az Zuhri] dari [Urwah bin Az Zubair], [Sa'id bin Al Musayyib], [Alqamah bin Waqqash Al Laitsi] dan [Ubaidullah bin Abdullah] dari [Aisyah] yang lebih panjang dan lebih lengkap dari hadits Hisyam bin Urwah.

【232】

Sunan Tirmidzi 3105: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Adi] dari [Muhammad bin Ishaq] dari [Abdullah bin Abu Bakar] dari [Umrah] dari [Aisyah] berkata: Saat turun (ayat) berita kesucianku, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berdiri di atas mimbar, menyebutkan hal itu dan beliau membaca Al Qur'an. Saat turun (ayat), beliau memerintahkan dua lelaki dan seorang perempuan agar dijatuhi hukuman. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadits Muhammad bin Ishaq.

【233】

Sunan Tirmidzi 3106: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Washil] dari [Abu Wa`il] dari [Amru bin Syurahbil] dari [Abdullah] berkata: Aku berkata: Wahai Rasulullah, dosa apa yang paling besar? Beliau menjawab: "Kau membuat tandingan untuk Allah padahal Ia menciptakanmu." Ia berkata: Aku bertanya: Lalu apa? Belia menjawab: "Kau membunuh anakmu karena khawatir makan bersamamu." Ia berkata: Aku bertanya: Lalu apa? Belia menjawab: "Kau berzina dengan istri tetanggamu." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dan [Al A'masy] dari [Abu Wa`il] dari [Amru bin Syurahbil] dari [Abdullah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam sepertinya. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【234】

Sunan Tirmidzi 3107: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Ar Rabi' Abu Zaid] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Washil Al Ahdab] dari [Abu Wa`il] dari [Abdullah] berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam: Dosa apa yang paling besar? Beliau menjawab: "Kau membuat tandingan untuk Allah padahal Ia menciptakanmu, kau membunuh anakmu karena khawatir makan bersamamu atau dari makananmu dan kau berzina dengan istri tetanggamu." Abdullah berkata: Beliau membaca ayat ini: "Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya)." (Al Furqaan: 69) Abu Isa berkata: Hadits Sufyan dari Manshur dan Al A'masy lebih shahih dari hadits Washil karena ia menambah seseorang dalam sanadnya. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] dari [Syu'bah] dari [Washil] dari [Abu Wa`il] dari [Abdullah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam sepertinya. Abu Isa berkata: Seperti ini Syu'bah meriwayatkan dari Washil dari Wa`il dari Abdullah tanpa menyebut Amru bin Syurahbil.

【235】

Sunan Tirmidzi 3108: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Asy'ats Ahmad bin Al Miqdam Al Ijli] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdurrahman Ath Thufawi] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Urwah] dari [ayahnya] dari [Aisyah] berkata: Saat turun ayat ini: "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat." (Asy Syu'araa`: 214) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Wahai Shafiyah binti Abdul Muthallib, hai Fathimah binti Muhammad, hai bani Abdul Muthallib, sesungguhnya aku tidak berkuasa apa pun untuk kalian dari siksa Allah, (adapun masalah harta) silahkan mintalah hartaku semaumu." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Seperti itu [Waki'] dan lainnya meriwayatkan dari [Hisyam dari Urwah] dari [ayahnya] dari [Aisyah] seperti hadits Muhammad bin Abdurrahman Ath Thufawi. Sebagaian dari mereka meriwayatkan dari Hisyam bin Urwah dari ayahnya dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam secara mursal tanpa menyebut dari Aisyah. Dalam hal ini ada hadits serupa dari Ali dan Ibnu Abbas.

【236】

Sunan Tirmidzi 3109: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Zakariya bin Adi] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Amru Ar Raqqi] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Musa bin Thalhah] dari [Abu Hurairah] berkata: Saat turun (ayat): "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat." (Asy Syu'araa`: 214) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam mengumpulkan kaum Quraisy, beliau menyebut secara khusus dan umum, beliau bersabda: "Wahai sekalian kaum Quraisy, selamatkanlah diri kalian dari neraka karena sesungguhnya aku tidak memiliki kuasa membahayakan atau memberi manfaat atas diri kalian dari Allah, wahai sekalian bani Abdu Manaf, selamatkanlah diri kalian dari neraka karena sesungguhnya aku tidak memiliki kuasa membahayakan atau memberi manfaat atas diri kalian dari Allah, wahai sekalian bani Qushai, selamatkanlah diri kalian dari neraka karena sesungguhnya aku tidak memiliki kuasa membahayakan atau memberi manfaat atas diri kalian, wahai sekalian bani Abdul Muthallib, selamatkanlah diri kalian dari neraka karena sesungguhnya aku tidak memiliki kuasa membahayakan atau memberi manfaat atas diri kalian, wahai Fathimah binti Muhammad, selamatkanlah dirimu dari neraka karena sesungguhnya aku tidak memiliki kuasa membahayakan atau memberi manfaat atas dirimu, sesungguhnya engkau memiliki kekerabatan yang akan aku sambung semestinya." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih gharib dari jalur sanad yang diketahui eari hadits Musa bin Thalhah ini. telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr] telah menceritakan kepada kami [Syu'aib bin Shafwan] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Musa bin Thalhah] dari [Abu Hurairah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam sepertinya secara makna.

【237】

Sunan Tirmidzi 3110: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abu Ziyad] telah menceritakan kepada kami [Abu Zaid] dari [Auf] dari [Qasamah bin Zuhair] telah menceritakan kepada kami [Al Asy'ari] berkata: Saat turun (ayat): "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat." (Asy Syu'araa`: 214), Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam menyumbat telinga dengan jari-jari lalu melantangkan suaranya, beliau bersabda: "Wahai Bani Manaf, Pagi ini ayo kita berkumpul" (Kata-kata yang diucapkan saat sesuatu yang besar terjadi agar orang-orang berkumpul dan bersiap-siap menghadapinya, pent.) Abu Isa berkata: Hadits ini gharib melalui sanad ini dari hadits Abu Musa. Sebagaian lainnya meriwayatkan hadits ini dari Auf dari Qasamah bin Zuhair dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam secara mursal tanpa menyebut dari Abu Musa. Ini lebih shahih. Aku menyebutkannya pada Muhammad bin Isma'il tapi ia tidak mengetahuinya dari hadits Abu Musa.

【238】

Sunan Tirmidzi 3111: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Ubadah] dari [Hammad bin Salamah] dari [Ali bin Zaid] dari [Aus bin Khalid] dari [Abu Hurairah] nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: " (Pada hari kiamat nanti), akan muncul binatang yang membawa stempel Sulaiman dan tongkat Musa, ia menerangkan wajah orang mu`min dan memberi tanda pada hidung orang kafir dengan stempel hingga para pemilik meja makan berkumpul lalu ia (sebagian dari mereka pada yang lain) berkata: "Ini orang mu`min", namun ia mendapat jawaban "Kalau itu orang kafir." Yang lain juga berkata: "Ini orang mu`min", yang lain menolak dengan berkata: "Oh, Itu orang kafir." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib. Hadits ini juga diriwayatkan dari Abu Hurairah dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam melalui sanad lain yang menyebut binatang bumi. Dalam hal ini ada hadits serupa dari Abu Umamah dan Hudzaifah bin Asid.

【239】

Sunan Tirmidzi 3112: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Yazid bin Kaisan] telah menceritakan kepadaku [Abu Hazim Al Asyja'i] dari [Abu Hurairah] radliallahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda kepada paman beliau: " Ucapkan: LAA ILAAHA ILLALLAAH, dengannya aku akan bersaksi untuk membelamu pada hari kiamat." Ia menjawab: Andai kaum Quraisy tidak mencelaku bahwa yang mendorongku untuk mengucapkannya hanyalah ketakutan, pasti aku akan membuatmu senang dengan (mengucapkan) nya. Lalu Allah 'azza wajalla menurunkan ayat: "Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk." (Al Qashash: 56) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadits Yazid bin Kaisan.

【240】

Sunan Tirmidzi 3113: Bismillaahirrahmaanirrahiim. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Simak bin Harb] berkata: Aku mendengar [Mush'ab bin Sa'ad] menceritakan dari [ayahnya, Sa'ad] berkata: Empat ayat diturunkan berkenaan denganku. Ia menyebutkan kisah, Ummu Sa'ad berkata: Bukankah Allah memerintahkan berbuat baik, demi Allah aku tidak akan memakan apa pun dan tidak meminum apa pun hingga aku mati atau kau harus kufur. Mush'ab berkata: Bila mereka hendak memberinya makan, mereka membuka mulutnya lalu turunlah ayat ini: "Dan kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepadaKu-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (Al Ankabuut: 8) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【241】

Sunan Tirmidzi 3114: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dan [Abdullah bin Bakr As Sahmi] dari [Hatim bin Abu Shaghirah] dari [Simak bin Harb] dari [Abu Shalih] dari [Ummu Hani`] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam tentang fimranNya: "Dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu?" (Al Ankabuut: 29) beliau bersabda: "Mereka melempari penduduk dengan batu-batu kecil dan mencemoohnya." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan, kami hanya mengetahuinya dari hadits Hatim bin Abu Shaghirah dari Simak. Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdah] telah menceritakan kepada kami [Sulaim bin Akhdlar] dari [Hatim bin Abu Shaghirah] dengan sanad ini sepertinya.

【242】

Sunan Tirmidzi 3115: Telah menceritakan kepada kami [Abu Musa Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Khalid Ibnu Atsmah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman Al Juhami] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Syihab Az Zuhri] dari [Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah] dari [Ibnu Abbas] bahwa: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda kepada Abu Bakar tentang jaminan ayat: (saat turun ayat) ALIF LAAM MIIM GHULIBATIRRUUM: "Apa engkau tidak memprediksikan wahai Abu Bakar, sesungguhnya bidh'u itu adalah antara tiga hingga sembilan." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib dari jalur sanad ini dari hadits Az Zuhri dari Ubaidullah dari Ibnu Abbas.

【243】

Sunan Tirmidzi 3116: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamir bin Sulaiman] dari [ayahnya] dari [Sulaiman Al A'masy] dari [Athiyah] dari [Abu Sa'id] berkata: Saat perang Badar, Romawi mengalahkan Persia, orang-orang mu`min heran akan hal itu lalu turun: "Alif laam Miim, telah dikalahkan bangsa Romawi" hingga firmanNya: "Bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah." (Ar Ruum: 1-5) Abu Sa'id berkata: Orang-orang mu`min pun bergembira atas kemenangan Romawi atas Persia. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib dari jalur sanad ini. Nashr bin Ali membaca: GHALABATIR RUUM (bukan GHULIBAT sekalipun dalam teks aseli GHULIBAT).

【244】

Sunan Tirmidzi 3117: Telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Huraits] telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Amru] dari [Abu Ishaq Al Fazari] dari [Sufyan Ats Tsauri] dari [Habib bin Abu Umrah] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] tentang firman Allah Ta'ala, "Alif laam Miim. Telah dikalahkan bangsa Rumawi. Di negeri yang terdekat." (Ar Ruum: 1-3) ia berkata: GHULIBAT dan GHALABAT. Kaum musyrik senang terhadap kemenangan Persia atas Romawi karena kaum musyrikin dan orang-orang Persia adalah para penyembah berhala, sedangkan kaum muslimin senang atas kemenangan Romawi terhadap Persia karena mereka ahli kitab. Mereka sampaikan hal ini kepada Abu Bakar lalu Abu Bakar memberitahukannya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau bersabda: "Ingat, sesungguhnya mereka (Persia) akan kalah." Kemudian Abu Bakar memberitahukannya kepada mereka. Mereka berkata: Tentukan suatu waktu, bila kami menang kami mendapatkan ini dan itu dan bila kalian menang kalian mendapatkan ini dan itu. Abu Bakar menentukan batas waktu lima tahun tapi mereka (Romawi) Tidak juga menang lalu mereka memberitahukan hal itu kepada nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau bersabda: "Apa kau tidak memprediksikan (waktu) nya sebawahnya (kurang dari sepuluh)?" Abu Bakar berkata: Menurutku sepuluh (tahun). Abu Sa'id berkata: Bidl'u adalah bilangan kurang dari sepuluh. Abu Sa'id berkata: Kemudian Romawi menang setelah itu, itulah firman Allah Ta'alaa: "Alif laam Miim. Telah dikalahkan bangsa Rumawi" hingga firmanNya: "Karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendakiNya." (Ar Ruum: 1-5) Sufyan berkata: Aku mendengar mereka (Romawi) mengalahkan Persia saat terjadi perang Badar. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadits Sufyan Ats Tsauri dari Habib bin Abu Umrah.

【245】

Sunan Tirmidzi 3118: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Uwais] telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abi Az Zinad] dari [Abu Az Zinad] dari [Urwah bin Az Zubair] dari [Niyar bin Mukram Al Aslami] berkata: Saat turun: "Alif laam Miim. Telah dikalahkan bangsa Rumawi. Di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang. Dalam beberapa tahun lagi."(Ar Ruum: 1-4) saat ayat ini turun, Persia berhasil mengalahkan Romawi sementara kaum muslimin menyukai kemenangan Romawi atas Persia karena kaum muslimin dan Romawi sama-sama ahli kitab. Berkenaan dengan hal itu Allah berfirman: "Karena pertolongan Allah. dia menolong siapa yang dikehendakiNya. dan dialah Maha Perkasa lagi Penyayang." (Ar Ruum: 5) kaum Quraisy menyukai kemenangan Persia karena mereka dan orang-orang Persia sama-sama bukan ahli kitab dan tidak percaya pada hari kebangkitan. Saat Allah Ta'ala menurunkan ayat ini, Abu Bakar Ash Shiddiq radliallahu 'anhu keluar dan berteriak di berbagai penjuru Makkah: "Alif laam Miim. Telah dikalahkan bangsa Rumawi. Di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang. Dalam beberapa tahun lagi."(Ar Ruum: 1-4) Beberapa kalangan Quraisy berkata kepada Abu Bakar: Itu antara kami dan kalian, temanmu (Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam) mengira bahwa Romawi dan mengalahkan Persia dalam beberapa tahun, mari kita taruhan mengenai hal itu. Abu Bakar menjawab: Mari. Itu terjadi sebelum diharamkannya taruhan. Abu Bakar dan kaum musyrikin taruhan, mereka sama meletakkan taruhan. Mereka berkata kepada Abu Bakar: Berapa batasan bidl'u -tiga hingga sembilan tahun- sebutkan jumlah tepatnya. Niyar berkata: Mereka menyebut enam tahun diantara mereka. Kemudian enam tahun berlalu tapi Romawi tidak kunjung menang hingga kaum musyrikin mengambil taruhan Abu Bakar. Saat masuk tahun ketujuh, Romawi menang atas Persia, kaum muslimin mencela Abu Bakar karena menyebut enam tahun karena Allah Ta'ala berfirman: "Dalam beberapa tahun." Dan saat itulah banyak orang masuk Islam. Abu Isa berkata: Hadits ini shahih hasan gharib dari hadits Niyar bin Mukram, kami hanya mengetahuinya dari hadits Abdurrahman bin Abu Az Zinad.

【246】

Sunan Tirmidzi 3119: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Bakru bin Mudhalr] dari [Ubaidullah bin Zahr] dari [Ali bin Yazid] dari [Al Qasim bin Abdurrahman] dari [Abu Umamah] dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Janganlah kalian menjual budak-budak wanita penyanyi, jangan membelinya dan jangan ajari mereka, tidak ada kebaikan dalam memperdagangkan mereka dan harga mereka haram." Berkenaan dengan hal seperti ini, ayat berikut turun: "Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah." Hingga akhir ayat. (Luqman: 6) Abu Isa berkata: Hadits ini gharib, hanya diriwayatkan dari hadits Al Qasim dari Abu Umamah. Al Qasim perawi tsiqah dan Ali bin Yazid dilemahkan dalam hadits. Muhammad bin Isma'il mengatakan seperti itu.

【247】

Sunan Tirmidzi 3120: Bismillaahir rahmaanir rahiim. Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abu Ziyad] telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abdullah Al Uwaisi] dari [Sulaiman bin Bilal] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Anas bin Malik] bahwa: Ayat ini: {Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya}. (QS. As Sajdah: 16) Turun berkenaan dengan menunggu shalat yang disebut Al 'Atamah (shalat 'isya). Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih gharib, kami hanya mengetahuinya dari sanad ini.

【248】

Sunan Tirmidzi 3121: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah] sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Allah Ta'ala berfirman: 'Aku telah menyiapkan untuk hamba-hambaKu yang shalih sesuatu yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga dan tidak pernah terlintas dibenak manusia.' Pembenaran hal itu ada di dalam kitab Allah 'azza wa jalla: {Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan}." (QS. As Sajdah: 17) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【249】

Sunan Tirmidzi 3122: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Mutharrif bin Tharif] dan [Abdul Malik yaitu Ibnu Abjar] keduanya mendengar [Asy Sya'bi], ia berkata: Aku mendengar [Al Mughirah bin Syu'bah] menceritakan di atas mimbar, ia menyambungkan (ucapannya) sampai nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, ia berkata: "Musa 'alaihis salam bertanya kepada Rabbnya: Wahai Rabb, siapakah penghuni surga yang tingkatnya paling rendah? Rabbnya menjawab: Seseorang yang datang setelah seluruh penghuni surga masuk surga, dikatakan padanya: Masuklah surga. Orang itu berkata: Bagaimana aku masuk surga sementara mereka telah menempati tempat-tempat mereka dan mengambil jatah mereka. Dikatakan padanya: Maukah kamu memiliki apa yang dimiliki salah satu raja dunia? Ia menjawab: Ya, wahai Rabb, aku mau. Dikatakan padanya: Sesungguhnya ini milikmu, sepertinya, sepertinya dan sepertinya. Orang itu berkata: Aku rela, wahai Rabb. Dikatakan padanya: Ini dan sepuluh kali sepertinya menjadi milikmu. Orang itu berkata: Aku rela, wahai Rabb. Dikatakan padanya: Selain itu, kau mendapatkan apa yang diinginkan jiwamu dan dipandang nikmat matamu." Abu Isa berkata: Hasan shahih. Sebagaian dari mereka meriwayatkan hadits ini dari Asy Sya'bi dari Al Mughirah tapi ia tidak memarfu'kannya. Dan yang marfu' lebih shahih.

【250】

Sunan Tirmidzi 3123: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman] telah mengkhabarkan kepada kami [Sha'id Al Harrani] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] telah mengkhabarkan kepada kami [Qabus bin Abu Dlabyan] bahwa [ayahnya] telah menceritakan kepadanya, ia berkata: Kami berkata kepada [Ibnu Abbas]: Tahukah kamu firman Allah 'azza wajalla: "Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya." (Al Ahzaab: 4) apa maksudnya? Ibnu Abbas menjawab: Pada suatu hari, nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam shalat lalu terlintas sesuatu dibenak beliau, orang-orang munafik yang shalat bersama beliau berkata: Apa kau tidak lihat, ia memiliki dua hati, satu hati bersama kalian dan satu hati bersama mereka. Lalu Allah menurunkan (ayat): "Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya." (Al Ahzaab: 4), Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepadaku [Ahmad bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] sepertinya. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan.

【251】

Sunan Tirmidzi 3124: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Abdullah Al Mubarak] telah mengkhabarkan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah] dari [Tsabit] dari [Anas] berkata: pamanku, Anas bin An Nadlr berkata: namaku tidak henti-henti disebut-sebut tidak turut perang Badar bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam. Hal itu membuat hatiku sesak. Lalu aku katakan dalam hati: Perang pertama yang dihadiri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam tidak aku ikuti?. Ingatlah, demi Allah, seandainya Allah memperlihatkanku suatu peperangan bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam setelahnya, Allah akan melihat apa yang akan aku lakukan. Anas berkata: Ia segan mengatakan selainnya. Lalu ia turut serta dalam perang Uhud bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam pada tahun berikutnya. Ia disambut Sa'ad bin Mu'adz, ia berkata: Hai Abu Amru, mana orang yang berkata: Duhai bau surga, aku menciumnya dibalik Uhud?. Ia pun langsung berperang hingga terbunuh. Ditubuhnya terdapat delapanpuluh sekian tebasan pedang, tusukan dan tancapan panah. Bibiku, Ar Rubayyi' binti An Nadlr berkata: Aku tidak mengenalinya kecuali dari ujung-ujung jarinya. Lalu turun ayat ini: "Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang Telah mereka janjikan kepada Allah: Maka di antara mereka ada yang gugur. dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya)." (Al Ahzaab: 23) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【252】

Sunan Tirmidzi 3125: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengkhabarkan kepada kami [Humaid Ath Thawil] dari [Anas bin Malik] bahwa pamannya absen dalam peperangan Badar, ia berkata: Aku absen dalam perang pertama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam melawan orang-orang musyrik, bila Allah menyertakanku dalam peperangan (berikutnya) melawan kaum musyrikin, sungguh Allah akan mengetahui apa yang akan aku lakukan. Saat perang Uhud kaum muslimin kocar-kacir, maka ia berkata: Ya Allah, sesungguhnya aku membebaskan diriku padamu dari yang dibawa oleh mereka -maksudnya kaum musyrikin- dan aku memohon ampunan padamu dari yang mereka lakukan -maksudnya para sahabatnya. Ia maju lalu ia ditemui Sa'ad, Sa'ad berkata: Saudaraku, yang aku lakukan bersamamu, aku tidak mampu untuk melalukan yang ia lakukan. Ternyata ditubuhnya terdapat delapanpuluh sekian tebasan pedang, tusukan tombak dan tancapan panah. Kami mengatakan berkenaan dengannya dan para sahabatnya turun (ayat): "Maka di antara mereka ada yang gugur. dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya)." (Al Ahzaab: 23) Yazid berkata: Maksudnya ayat tersebut. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Nama pamannya adalah Anas bin An Nadlr.

【253】

Sunan Tirmidzi 3126: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Quddus bin Muhammad Al Aththar] telah menceritakan kepada kami [Amru bin Ashim] dari [Ishaq bin Yahya bin Thalhah] dari [Musa bin Thalhah] berkata: Aku mengunjungi [Mu'awiyah], ia berkata: Maukah kau aku beri khabar gembira? Aku menjawab: Ya. Ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Thalhah termasuk orang yang gugur." Abu Isa berkata: Hadits ini gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadits Mu'awiyah melalui sanad ini. hadits ini hanya diriwayatkan dari Musa bin Thalhah dari ayahnya.

【254】

Sunan Tirmidzi 3127: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Bukair] dari [Thalhah bin Yahya] dari [Musa] dan [Isa bin Thalhah] dari [ayah mereka berdua] bahwa para sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berkata kepada seorang badui jahil: Tanyakan pada beliau tentang orang yang gugur, siapakah dia? Mereka tidak berani bertanya pada beliau, mereka amat menghormati dan segan pada beliau. Si badui bertanya pada beliau lalu beliau berpaling. badui bertanya lagi lalu beliau berpaling, ia bertanya lagi lalu beliau berpaling. Aku datang dari pintu masjid dan aku mengenakan baju hijau, saat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam melihatku, beliau bertanya: "Mana yang bertanya tentang orang yang gugur tadi?" si badui menjawab: Saya, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: "Dia (Thalhah) Termasuk orang yang gugur." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadits Yunus bin Bukair.

【255】

Sunan Tirmidzi 3128: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Umar] dari [Yunus bin Yazid] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Aisyah] radliallahu 'anhaa, berkata: Saat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam diperintahkan untuk memilih istri-istri beliau, beliau memulai dariku, beliau berkata: Hai Aisyah, aku mengingatkan suatu hal padamu, jangan terburu-buru hingga kau meminta izin pada kedua orang tuamu. Aisyah berkata: Beliau tahu bahwa kedua orang tuaku tidak akan memerintahkanku untuk berpisah dengan beliau. Setelah itu beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman: 'Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu: 'Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah" hingga firmanNya: 'Bagi siapa yang berbuat baik diantaramu pahala yang besar." (Al Ahzaab: 28-29) aku bertanya: Untuk apa aku meminta izin kepada kedua orang tuaku, aku menginginkan Allah, rasulNya dan negeri akhirat. Selanjutnya para istri nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam melakukan seperti yang aku lakukan. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Hadits ini juga diriwayatkan dari [Az Zuhri] dari [Urwah] dari [Aisyah] Radliyallaahu 'anhaa.

【256】

Sunan Tirmidzi 3129: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sulaiman bin Al Ashbahani] dari [Yahya bin Ubaid] dari [Atho` bin Abu Rabah] dari [Umar bin Abu Salamah] anak didik nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, berkata: Saat ayat ini turun kepada nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam: "Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya." (Al Ahzaab: 33) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada di rumah Ummu Salamah, beliau memanggil Fathimah, Hasan dan Husain lalu mengenakan pakaian pada mereka sementara Ali berada di belakang beliau lalu beliau juga mengenakan pakaian untuknya. Setelah itu beliau berdoa: "ALLOOHUMMA HAA'ULAAI AHLU BAITII, FA'ADZHIB 'ANHUM ARRIJSA WATOHHIRHUM TAHTHIIRON "Ya Allah, mereka adalah ahlul baitku, maka hilangkanlah dosa dari mereka dan bersihkanlah mereka sebersih-bersihnya." Ummu Salamah bertanya: Aku bersama mereka nabi Allah? beliau menjawab: "Engkau berada ditempatmu dan engkau berada di atas kebaikan." Abu Isa berkata: Hadits ini gharib melalui sanad ini dari hadits Atho` dari Umar bin Abu Salamah.

【257】

Sunan Tirmidzi 3130: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Affan bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah mengkhabarkan kepada kami [Ali bin Zaid] dari [Anas bin Malik], Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam melewati depan pintu Fathimah selama enam bulan. Saat hendak shalat fajar, beliau menegur: "Shalat wahai ahlul bait, 'sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya." (Al Ahzaab: 33) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib melalui sanad ini, kami hanya mengetahuinya dari hadits Hammad bin Salamah. Abu Isa berkata: Dalam hal ini ada hadits serupa dari Abu Al Hamra`, Ma'qil bin Yasar dan Ummu Salamah.

【258】

Sunan Tirmidzi 3131: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr] telah mengkhabarkan kepada kami [Dawud bin Az Zibriqan] dari [Dawud bin Abu Hind] dari [Asy Sya'bi] dari [Aisyah] Radliyallaahu 'anhaa berkata: Andai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam menyembunyikan suatu wahyu, tentu beliau menyembunyikan ayat ini: "Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya" yaitu dengan Islam "Dan kamu (juga) Telah memberi nikmat kepadanya" yaitu dengan melepas lalu kau melepasnya "Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah, sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti" sampai firmanNya: "Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi." (Al Ahzaab: 37) Saat beliau menikahinya (Zaenab, mantan istri Zaid, pent.) mereka berkata: Ia menikahi istri anaknya. Lalu Allah Ta'ala menurunkan: "Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi." (Al Ahzaab: 40) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam mengadopsinya saat masih kecil. Ia tinggal bersama beliau hingga besar, ia disebut Zaid bin Muhammad, lalu Allah menurunkan (ayat): "Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka: itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu" (Al Ahzaab: 5) fulan maula fulan dan fulan saudara fulan, itu lebih adil disisi Allah." Abu Isa berkata: Hadits ini gharib. Hadits ini juga diriwayatkan dari [Dawud bin Abu Hind] dari [Asy Sya'bi] dari [Masruq] dari [Aisyah] berkata: Andai nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam menyembunyikan suatu wahyu, pastilah beliau menyembunyikan ayat ini: "Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya." (Al Ahzaab: 37) Tapi ia tidak meriwayatkan secara lengkap. Telah menceritakan kepada kami demikian itu [Abdullah bin Wadldlah Al Kufi] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dari [Dawud bin Abu Hind].

【259】

Sunan Tirmidzi 3132: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Aban] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Adi] dari [Dawud bin Abu Hind] dari [Asy Sya'bi] dari [Masruq] dari [Aisyah] Radliyallaahu 'anhaa, berkata: Andai nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam menyembunyikan suatu wahyu, pastilah beliau menyembunyikan ayat ini: "Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) Telah memberi nikmat kepadanya." (Al Ahzaab: 37) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【260】

Sunan Tirmidzi 3133: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Abdurrahman] dari [Musa bin Uqbah] dari [Salim] dari [Ibnu Umar] berkata: Kami tidak memanggil Zaid bin Haritsah selain Zaid bin Muhammad hingga turun (ayat) al-Qur`an: "Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka: itulah yang lebih adil pada sisi Allah." (Al Ahzaab: 5)

【261】

Sunan Tirmidzi 3134: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Qaza'ah Al Bashri] telah menceritakan kepada kami [Maslamah bin Alqamah] dari [Dawud bin Abu Hind] dari [Amir Asy Sya'bi]: Tentang firman Allah 'azza wa jalla: {Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-Nabi} (QS. Al Ahzaab: 40). Ia berkata: Tidak ada anak laki-lakinya yang terus hidup bersamanya ditengah-tengah kalian.

【262】

Sunan Tirmidzi 3135: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Katsir] dari [Hushain] dari [Ikrimah] dari [Ummu Umarah Al Anshariyyah] ia mendatangi nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu berkata: Aku tidak mengetahui segala sesuatu melainkan diperuntukkan kaum lelaki, dan setahuku kaum wanita tidak disebut sama sekali, lalu turunlah ayat ini: "Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin." (Al Ahzaab: 35) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib, kami hanya mengetahui hadits ini dari sanad ini.

【263】

Sunan Tirmidzi 3136: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdah Adl Dlabyi] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Tsabit] dari [Anas] berkata: Saat turun ayat ini: "Sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia." (Al Ahzaab: 37) berkenaan dengan Zainab binti Jahsy. Zaid datang mengadu dan berkeinginan untuk mencerainya lalu meminta izin kepada nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau lalu bersabda: "Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah." (Al Ahzaab: 37) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【264】

Sunan Tirmidzi 3137: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Fadll] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Tsabit] dari [Anas] berkata: Ayat ini turun berkenaan dengan Zainab bin Jahsy: "Maka tatkala Zaid Telah mengakhiri keperluan terhadap Istrinya (menceraikannya), kami kawinkan kamu dengan dia." (Al Ahzaab: 37) Anas berkata: Zainab membangga-banggakan dirinya diantara istri-istri nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, ia berkata: Kalian hanya dinikahkan oleh keluarga kalian, sedangkan aku dinikahkan oleh Allah dari atas tujuh langit. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【265】

Sunan Tirmidzi 3138: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Musa] dari [Isra`il] dari [As Suddi] dari [Abu Shalih] dari [Ummu Hani` binti Abu Thalib] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam meminangku lalu aku meminta maaf kepada beliau, beliau pun menerima permintaan maafku lalu Allah Ta'ala menurunkan (ayat): "Hai nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri- isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada nabi." (Al Ahzaab: 50) ia berkata: Aku tidak dihalalkan untuk beliau karena aku tidak berhijrah, aku termasuk wanita-wanita yang dibebaskan. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih, kami hanya mengetahuinya dari sanad ini dari hadits As Suddi.

【266】

Sunan Tirmidzi 3139: Telah menceritakan kepada kami [Abdu] telah menceritakan kepada kami [Rauh] dari [Abdul Hamid bin Bahram] dari [Syahr bin Hausyab] berkata: [Ibnu Abbas] radliallahu 'anhu berkata: nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam dilarang (menikahi) berbagai jenis wanita kecuali wanita-wanita mu`min yang berhijrah. Allah berfirman: "Tidak halal bagimu mengawini perempuan-perempuan sesudah itu dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan isteri-isteri (yang lain), meskipun kecantikannya menarik hatimu kecuali perempuan- perempuan (hamba sahaya) yang kamu miliki." (Al Ahzaab: 52) "Dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada nabi." (Al Ahzaab: 50) dan wanita-wanita yang beragama selain Islam diharamkan bagi beliau. Setelah itu Ibnu Abbas membaca: "Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi." (Al Maa`idah: 5) Allah berfirman: "Hai nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri- isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada nabi kalau nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin." (Al Ahzaab: 50) Selain wanita-wanita tersebut diharamkan oleh Allah (bagi nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam). Abu Isa berkata: Hadits ini hasan, kami hanya mengetahuinya dari hadits Abdulhamid bin Bahram. Ia berkata: Aku mendengar Ahmad bin Al Hasan menyebutkan dari Ahmad bin Hambal, ia berkata: Hadits Abdulhamid bin Bahram dari Syahr bin Hausyab tidak apa-apa.

【267】

Sunan Tirmidzi 3140: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Amru] dari [Atho`] berkata: [Aisyah] berkata: Tidaklah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam meninggal hingga wanita-wanita dihalalkan bagi beliau. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【268】

Sunan Tirmidzi 3141: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Asyhal bin Hatim] telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Aun] dari [Amru bin Sa'id] dari [Anas bin Malik] berkata: Aku pernah berada di dekat nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu beliau mendatangi pintu seorang wanita yang beliau nikahi ternyata wanita itu bersama kaum, beliau pergi lalu menuntaskan keperluan, beliau tertahan lalu kembali ke wanita itu dan di dekatnya ada kaum, beliau pergi lalu menuntaskan keperluan, beliau kembali dan mereka telah keluar. Beliau masuk lalu menurunkan hijab antara aku dan beliau. Lalu aku menyebutkan hal itu kepada Thalhah, ia berkata: Bila ucapanmu benar, sungguh akan turun (wahyu) mengenai hal itu. Lalu turunlah ayat hijab. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib melalui sanad ini. Amru bin Sa'id disebut Al Asla'.

【269】

Sunan Tirmidzi 3142: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Sulaiman Adl Dluba'i] dari [Al Ja'd bin Utsman] dari [Anas bin Malik] radliallahu 'anhu, berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam menikah lalu menggauli istri beliau. Ibuku, Ummu Sulaim, membuat hais (makanan yang terbuat dari kurma, tepung dan samin, pent.) lalu diletakkan di bejana kecil, ia berkata: Hai Anas, bawalah ini untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu katakan pada beliau: Ibuku mengirim ini untuk baginda, ia menyampaikan salam dan berkata bahwa ini sedikit untuk baginda dari kami wahai Rasulullah. Anas berkata: Aku pun membawanya untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, aku berkata: Ibuku menyampaikan salam untuk baginda dan berkata: Ini sedikit untuk baginda dari kami. beliau bersabda: Letakkan. Setelah itu beliau bersabda: Pergilah lalu panggilkan fulan, fulan, fulan dan orang yang kau temui. Beliau menyebut nama beberapa orang. Anas berkata: Aku mengundang orang-orang yang beliau sebut dan orang yang aku temui. Ia (Ibnu Utsman) berkata: Aku bertanya kepada Anas: Berapa jumlah mereka? Anas menjawab: Kurang lebih tiga ratus. Anas berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda kepadaku: "Hai Anas, ambillah wadah." Orang-orang masuk hingga halaman dan kamar penuh sesak lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Hendaklah duduk melingkar sepuluh orang sepuluh orang dan hendaklah masing-masing makan yang ada didekatnya." Anas berkata: Mereka makan hingga kenyang. Sekelompok keluar dan sekelompok lain masuk hingga mereka semua makan lalu beliau bersabda kepadaku: "Hai Anas, angkatlah." Aku mengangkat, aku tidak tahu apakah (makanannya) lebih banyak saat aku meletakkan ataukah saat aku mengangkatnya. Ada beberapa kelompok orang duduk berbincang-bincang di rumah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam sementara Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam tengah duduk dan istri beliau memalingkan wajahnya ke tembok, mereka memberatkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam keluar dan mengucapkan salam kepada istri-istri beliau. Setelah itu beliau kembali, saat mereka melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam kembali, mereka mengira bahwa mereka telah memberatkan beliau. Mereka pun bergegas ke pintu lalu keluar semua. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam datang lalu menutupi tabir dan masuk sementara aku duduk di kamar. Tidak lama kemudian beliau keluar menemui dan ayat-ayat ini diturunkan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam keluar lalu membacanya untuk para sahabat: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah- rumah nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu nabi." (Al Ahzaab: 53) Al Ja'du berkata: Anas berkata: Aku adalah orang yang paling dulu tahu ayat-ayat ini dan istri-istri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam dihijabi. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Al Ja'du bin Utsman disebut Ibnu Dinar, kuniahnya Abu Utsman Bashri. Ia tsiqah menurut ahli hadits. Yunus bin Ubaid, Syu'bah dan Hammad bin Zaid meriwayatkan darinya.

【270】

Sunan Tirmidzi 3143: Telah menceritakan kepada kami [Umar bin Ismail bin Mujalid] telah menceritakan kepadaku [ayahku] dari [Bayan] dari [Anas bin Malik] radliallahu 'anhu, berkata: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam menggauli salah seorang istri beliau lalu mengutusku, aku lalu mengundang kaum untuk makan, saat mereka makan dan keluar, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam pergi ke arah kediaman Aisyah, beliau melihat dua orang tengah duduk, beliau kembali. Kedua orang itu pun pergi lalu Allah 'azza wajalla menurunkan: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah- rumah nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya)." (Al Ahzaab: 53) dalam hadits ini ada kisahnya. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib dari hadits Bayan. [Tsabit] meriwayatkan hadits ini secara lengkap dari [Anas].

【271】

Sunan Tirmidzi 3144: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Musa Al Anshari] telah menceritakan kepada kami [Ma'an] telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Nu'aim bin Abdullah Al Mujmir] bahwa [Muhammad bin Abdullah bin Zaid Al Anshari] dan Abdullah bin Zaid yang memimpikan adzan shalat memberitahunya dari [Abu Mas'ud Al Anshari] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam mendatangi kami saat kami di majlis Sa'ad bin Ubadah lalu Basyir bin Sa'ad berkata pada beliau: Allah memerintahkan kami untuk mendoakan baginda, lalu bagaimana (cara) kami mendoakan baginda. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam diam hingga kami berharap (andai) dia tidak bertanya. Setelah itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Ucapkan: ALLOOHUMMA SHOLLI 'ALAA MUHAMMAD, WA'ALAA AALI MUHAMMAD, KAMAA SHOLLAITA 'ALAA IBROOHIIMA WA'ALAA AALI IBROOHIIMA WABAARIK 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA BAAROKTA 'ALAA IBROOHIIMA WA'ALAA AALI IBROOHIIMA FIL'AALAMIINA INNAKA HAMIIDUN MAJIID "Ya Allah, limpahkan kesejahteraan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad seperti Kau melimpahkan kesejahteraan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad seperti Engkau memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim dalam seluruh alam, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Luhur, dan salam seperti yang telah diajarkan pada kalian." Dalam hal ini ada hadits serupa dari Ali, Abu Humaid, Ka'ab bin Ujrah, Thalhah bin Ubaidullah, Abu Sa'id, Zaid bin Kharijah dan disebut Ibnu Jariyah. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【272】

Sunan Tirmidzi 3145: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Ubadah] dari [Auf] dari [Al Hasan], [Muhammad] dan [Khilas] dari [Abu Hurairah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bahwa Musa 'alaihis salam adalah orang yang amat pemalu dan menutup, tidak ada kulitnya yang terlihat sedikit pun karena malu. Lalu Bani Isra`il menyakitinya, mereka berkata: Tidaklah ia mengenakan penutup seperti ini kecuali pasti karena cacat yang ada pada kulitnya, mungkin belang, cacat atau penyakit lain. Allah 'azza wajalla hendak membebaskan Musa dari ucapan mereka. Pada suatu hari, Musa 'alaihis salam menyendiri, ia meletakkan bajunya di atas batu lalu mandi, seusai mandi, Musa menghampiri bajunya untuk diambil, ternyata batu itu membawa pergi bajunya lalu Musa mengambil tongkatnya kemudian mencari batu itu seraya berkata: Bajuku, hai batu, bajuku, hai batu. Hingga ia sampai ke sekumpulan orang dari Bani Israil, mereka melihatnya dalam keadaan telanjang dan ia adalah manusia yang paling baik bentuk fisiknya. Allah membebaskannya dari ucapan-ucapan mereka." Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Batu itu berhenti lalu Musa mengambil bajunya dan mengenakannya lalu ia memukul batu itu dengan tongkatnya. Demi Allah di batu itu ada bekas akibat pukulan tongkatnya sebanyak tiga, empat atau lima bekas. Itulah firman Allah Ta'ala: 'Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa: maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah." (Al Ahzaab: 59) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Hadits ini juga diriwayatkan melalui sanad lain dari Abu Hurairah dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam. Dalam hal ini ada hadits serupa dari Anas dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam.

【273】

Sunan Tirmidzi 3146: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] dan [Abdu bin Humaid] keduanya berkata: Telah mengkhabarkan kepada kami [Abu Usamah] dari [Al Hasan bin Al Hakam An Nakha'i] berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Sabrah An Nakha'i] dari [Farwah bin Musaik Al Muradi] berkata: Aku mendatangi nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu berkata: Wahai Rasulullah, bolehkah aku memerangi diantara yang lari dengan orang terus maju diantara mereka. Beliau mengijinkanku untuk memerangi mereka dan menunjukku sebagai pemimpin. Saat aku meninggalkan beliau, beliau bertanya mengenaiku, apa yang dilakukan Al Ghuthaifi, beliau diberitahu bahwa aku telah berangkat dimalam hari. Lalu beliau mengirim utusan untuk mencari jejakku lalu utusan itu menyuruhku kembali, aku mendatangi beliau saat bersama dengan beberapa sahabat beliau. Beliau bersabda: "Serulah kaum(mu), yang masuk Islam terimalah dan yang tidak masuk Islam, jangan terburu-buru hingga kau diberitahu. Farwah berkata: Surat Saba' diturunkan lalu seseorang berkata: Wahai Rasulullah, apa itu Saba', negerikah atau seorang wanitakah? Beliau menjawab: "Bukan negeri atau seorang wanita, tapi ia adalah seorang lelaki yang melahirkan sepuluh anak berbangsa arab. Enam diantara mereka menuju ke arah kanan (Yaman) sedangkan keempat lainnya menuju ke arah kiri. Mereka yang berjalan ke arah kiri adalah Lakhm, Judzam, Ghassan dan Amilah sedangkan yang mengharap berkah adalah Azd, Asy'ari, Himyar, Kindah, Madzhij dan Anmar." Seseorang bertanya: Siapa itu Anmar? Beliau menjawab: "Orang-orang yang diantaranya Khats'am dan Bajilah." Ini diriwayatkan dari Ibnu Abbas dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib.

【274】

Sunan Tirmidzi 3147: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Amru bin Dinar] dari [Ikrimah] dari [Abu Hurairah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Bila Allah telah menetapkan suatu hal di langit, para malaikat mengepak-ngepakkan sayap karena tunduk pada firman-Nya seperti rantai di atas batu besar halus. 'Sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata: 'Apakah yang telah difirmankan oleh Rabb-mu? mereka menjawab: '(Perkataan) yang benar, ' dan Dia-lah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar." (Saba`: 23) Beliau bersabda: "Dan setan, sebagian berada diatas bagian lain." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【275】

Sunan Tirmidzi 3148: Telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali Al Jahdlami] telah menceritakan kepada kami [Abdul A'laa] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Ali bin Husain] dari [Ibnu Abbas] berkata: Saat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam duduk bersama beberapa sahabat beliau, ada bintang dilemparkan lalu bersinar, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bertanya: "Apa komentar kalian untuk (hal) seperti ini dimasa jahiliyah saat kalian melihatnya?" mereka menjawab: "Dulu kami mengatakan ada orang besar meninggal atau calon orang besar lahir. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sebenarnya ia tidak dilemparkan karena kematian seseorang atau kehidupan seseorang, tapi Rabb kita 'azza wajalla bila memutuskan suatu hal, para malaikat pemikul 'arsy bertasbih lalu penghuni langit setelah mereka bertasbih lalu para penghuni langit setelah mereka bertasbih hingga tasbih sampai ke langit ini, penghuni langit keenam bertanya kepada penghuni langit ketujuh: Apa yang difirmankan Rabb kalian? Lalu mereka memberitahukannya, setelah itu penghuni setiap langit bertanya hingga kabar sampai ke penghuni langit terendah. Setan-setan mencuri dengar lalu mereka dilempari, lantas mereka menyampaikannya kepada wali-wali mereka. Yang mereka bawa itu benar, tapi mereka merubah dan menambah-nambahi." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahi. Hadits ini juga diriwayatkan dari Az Zuhri dari Ali bin Al Husain dari Ibnu Abbas dari [beberapa orang Anshar], mereka berkata: Kami pernah berada di dekat nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu Ibnu Abbas menyebut hadits serupa dengan maknanya. Telah menceritakan kepada kami seperti itu [Al Husain bin Huraits] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i].

【276】

Sunan Tirmidzi 3149: Telah menceritakan kepada kami [Abu Musa Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Muhammad bin Basyar] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Walid bin Al Aizar] ia mendengar [seseorang dari Tsaqif] menceritakan dari [seseorang dari Kinanah] dari [Abu Sa'id Al Khudri] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau bersabda tentang ayat ini: "Kemudian Kitab itu kami wariskan kepada orang-orang yang kami pilih di antara hamba-hamba kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan." (Faathir: 32) beliau bersabda: "Mereka semua tingkatannya sama, mereka semua di surga." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib, kami hanya mengetahuinya dari sanad ini.

【277】

Sunan Tirmidzi 3150: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Wazir Al Wasithi] telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Yusuf Al Azraq] dari [Sufyan Ats Tsauri] dari [Abu Sufyan] dari [Abu Nadlrah] dari [Abu Sa'id Al Khudri] berkata: Bani Salamah ada di tepi Madinah, mereka ingin pindah di dekat masjid lalu ayat ini turun: "Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan." (Yaasiin: 12) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Jejak-jejak (kaki) kalian dicatat, karena itu jangan pindah." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib dari hadits Ats Tsauri. Abu Sufyan adalah Tharif As Sa'di.

【278】

Sunan Tirmidzi 3151: Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim At Taimi] dari [ayahnya] dari [Abu Dzarr] berkata: Aku masuk masjid saat matahari terbenam sementara nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam tengah duduk lalu beliau bertanya: "Tahukah kamu wahai Abu Dzarr, kemana matahari pergi?" ia berkata: Aku menjawab: Allah dan rasulNya lebih tahu. Beliau bersabda: "Sesungguhnya ia pergi lalu meminta ijin untuk sujud, ia diijinkan dan seolah-olah dikatakan padanya: Terbitlah dari tempat kau datang. Lalu ia terbit dari tempat terbenamnya." Beliau membaca: "Dan itulah tempat menetapnya." Itu terdapat dalam bacaan Abdullah. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【279】

Sunan Tirmidzi 3152: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abdah Al Dlabyi] telah menceritakan kepada kami [Al Mu'tamir bin Sulaiman] telah menceritakan kepada kami [Laits bin Abu Sulaim] dari [Bisyr] dari [Anas bin Malik] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tidaklah seseorang mengajak kepada sesuatu melainkan pada hari kiamat dia diberhentikan pada suatu tempat yang selalu ia diami dan tidak ia tinggalkan. Walaupun ia hanya mengajak kepada satu orang. Kemudian beliau membacakan firman Allah 'azza wajalla: "Dan tahanlah mereka (di tempat perhentian) karena Sesungguhnya mereka akan ditanya." (Ash Shaaffaat: 24) Abu Isa berkata: Hadits ini gharib.

【280】

Sunan Tirmidzi 3153: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr] telah mengkhabarkan kepada kami [Al Walid bin Muslim] dari [Zuhair bin Muhammad] dari [seseorang] dari [Abu Al Aliyah] dari [Ubai bin Ka'ab] berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam tentang firman Allah Ta'ala: "Dan kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih." (Ash Shaaffaat: 147) beliau bersabda: "Duapuluh ribu." Abu Isa berkata: Hadits ini gharib.

【281】

Sunan Tirmidzi 3154: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Khalid bin Atsmah] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Basyir] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Samurah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam tentang firman Allah: "Dan kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan." (Ash Shaaffaat: 77) beliau bersabda: "Ham, Sam dan Yafits." Abu Isa berkata: Dikatakan: Yaafit dan Yaafits, juga dikatakan: Yafits. Hadits ini hasan gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadits Sa'id bin Basyir.

【282】

Sunan Tirmidzi 3155: Telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Mu'adz Al Aqadi] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] dari [Sa'id bin Abu Urubah] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Samurah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau bersabda: "Sam bapak bangsa arab, Ham bapak bangsa Habasy (Etiopia, Afrika) dan Yafits bapak bangsa Romawi (Eropa)."

【283】

Sunan Tirmidzi 3156: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] dan [Abdu bin Humaid], maknanya sama, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Yahya], berkata Abdu yaitu Ibnu Abbad, dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] berkata: Abu Thalib sakit lalu orang-orang Quraisy mendatanginya dan nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam juga mendatanginya. Didekat Abu Thalib ada tempat duduk seseorang, lalu Abu Jahal berdiri agar menghalangi beliau, mereka melaporkannya kepada Abu Thalib, Abu Thalib berkata: "Wahai keponakanku, kau ada perlu dengan kaummu? Beliau menjawab: Sesungguhnya aku menginginkan satu kalimat mereka yang dijadikan agama oleh bangsa arab, dan orang ajam (non arab) akan membayar jizyah kepada mereka." Abu Thalib bertanya: Satu kalimat? Beliau menjawab: "Satu kalimat." Beliau bersabda: "Wahai paman, ucapkan: LAA ILAAHA ILLALLAAH, " lalu mereka berkata: Tuhan yang Esa?, "Kami tidak pernah mendengar hal Ini dalam agama yang terakhir, Ini (mengesakan Allah), tidak lain hanyalah (dusta) yang diada-adakan." (Shaad: 7) Ibnu Abbas berkata: Berkenaan dengan mereka, turunlah ayat: "Shaad, demi Al Qur`an yang mempunyai keagungan. Sebenarnya orang-orang kafir itu (berada) dalam kesombongan dan permusuhan yang sengit." Hingga firman-Nya: "Kami tidak pernah mendengar hal Ini dalam agama yang terakhir: Ini (mengesakan Allah), tidak lain hanyalah (dusta) yang diada-adakan." (Shaad: 1-7) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Yahya bin Sa'id meriwayatkan dari Sufyan dari Al A'masy seperti hadits ini. Yahya bin Imarah berkata: Telah menceritakan kepada kami [Bundar] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Sufyan] sepertinya dari [Al A'masy].

【284】

Sunan Tirmidzi 3157: Telah menceritakan kepada kami [Salamah bin Syabib] dan [Abdu bin Humaid] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] dari [Ma'mar] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Ibnu Abbas] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Rabbku Tabaraka wa Ta'ala mendatangiku tadi malam dalam wujud yang paling indah -Ibnu Abbas berkata: Menurutku beliau bersabda: Dalam mimpi- lalu berfirman: 'Hai Muhammad, tahukah kamu apa yang diperdebatkan malaikat tertinggi." Beliau bersabda: "Aku menjawab: "Tidak. lalu Ia meletakkan tanganNya di atas pundakku hingga aku merasakan dinginnya diantara dadaku -atau beliau bersabda: dileherku- lalu aku mengetahui yang ada dilangit dan dibumi. Ia bertanya: 'hai Muhammad, tahukah kamu apa yang diperdebatkan malaikat tertinggi? ' Aku menjawab: Ya, tentang penebus (dosa) dan penebus (dosa) adalah berdiam diri di masjid setelah shalat, berjalan dengan kaki menuju (shalat) jamaah, menyempurnakan wudhu pada saat tidak disukai. Barangsiapa hidup seperti itu, ia hidup dengan baik, mati dalam kebaikan dan ia (terbebas) dari kesalahannya seperti saat dilahirkan ibunya. Ia bertanya: 'Hai Muhammad, bila kau berdoa, ucapkan: ALLAHUMMA INNI AS`ALUKA FI'LAL KHAIRAAT WA TARKAL MUNKARAAT WA HUBBAL MASAAKIIN WA IDZA ARADTA BI IBAADIKA FITNATAN FAQBIDLNI ILAKA GHARA MAFTUNN.' (Ya Allah, sesungguhnya aku meminta-Mu berbuat kebaikan, meninggalkan kemungkaran, mencintai orang-orang miskin dan bila Engkau menghendaki suatu fitnah pada hamba-hambaMu, wafatkan aku kepadaMu dalam keadaan tidak terkena fitnah) dan beliau bersabda: 'Dan ketinggian derajat diperoleh dengan cara menyebarkan salam, memberi makan, dan shalat malam ketika orang-orang tidur." Abu Isa berkata: Mereka menyebut [seseorang] dalam hadits ini antara [Abu Qilabah] dan [Ibnu Abbas]. Dan [Qatadah] meriwayatkan hadits ini dari [Abu Qilabah] dari [Khalid bin Al Lajlaj] dari [Ibnu Abbas].

【285】

Sunan Tirmidzi 3158: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] telah menceritakan kepadaku [ayahku] dari [Qatadah] dari [Abu Qilabah] dari [Khalid bin Al Lajlaj] dari [Ibnu Abbas] bahwa nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Rabbiku mendatangiku dalam wujud yang paling indah lalu berfirman: 'Hai Muhammad, ' aku menjawab: Baik, Rabb. Ia bertanya: 'Tahukah kamu apa yang diperdebatkan malaikat tertinggi? ' Beliau menjawab: Rabb aku tidak tahu.' Lalu Ia meletakkan tanganNya di atas pundakku hingga aku merasakan dinginnya diantara dadaku lalu aku mengetahui yang ada ditimur dan dibarat. Ia bertanya: 'Hai Muhammad, ' aku menjawab: Baik, Rabb. Ia bertanya: 'Tahukah kamu apa yang diperdebatkan malaikat tertinggi? ' Aku menjawab: Tentang ketinggian derajat, penebus (dosa), melangkahkan kaki menuju (shalat) jamaah, menyempurnakan wudhu pada saat tidak disukai, menunggu shalat setelah shalat, barangsiapa hidup seperti itu, ia hidup dengan baik, mati dalam kebaikan dan ia (terbebas) dari kesalahannya seperti saat dilahirkan ibunya." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib dari sanad ini. Dalam hal ini ada hadits serupa dari Mu'adz bin Jabal dan Abdurrahman bin A`isy dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam. Hadits ini juga diriwayatkan dari Mu'adz bin Jabal dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam secara lengkap, beliau bersabda: "Aku mengantuk lalu tertidur, aku melihat Rabbku dalam wujud yang paling indah kemudian bertanya, 'Apa yang diperdebatkan malaikat tertinggi?"

【286】

Sunan Tirmidzi 3159: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hani` Al Yasykuri] telah menceritakan kepada kami [Jahdlam bin Abdullah] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Zaid bin Sallam] dari [Abu Sallam] dari [Abdurrahman bin Ayisy Al Hadlrami] bahwa ia telah menceritakan kepadanya dari [Malik bi Yakhamir As Saksaki] dari [Mu'adz bin Jabal] radliallahu 'anhu berkata: "Pada suatu pagi, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam tertahan dari kami untuk shalat shubuh hingga hampir saja kami melihat matahari, beliau keluar dengan cepat lalu shalat diiqamati, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam shalat dan mempercepatnya, saat salam beliau memanggil dengan suara keras, beliau bersabda pada kami: "Tetaplah di shaf-shaf kalian seperti ini." Setelah itu beliau meninggalkan kami lalu bersabda "Ingat, sesungguhnya aku akan memberitahukan kepada kalian apa yang menahanku dari kalian pagi ini. Di sebagian malam aku bangun lalu wudhu dan shalat semampuku, saat shalat aku mengantuk hingga tertidur. Tiba-tiba aku berada dihadapan Rabbku Tabaraka wa Ta'ala dalam wujud yang paling indah lalu bertanya: Hai Muhammad, ' aku menjawab: Baik, Rabb. Ia bertanya: 'Tahukah kamu apa yang diperdebatkan malaikat tertinggi? ' Beliau menjawab: Rabb aku tidak tahu.' Ia mengucapkan tiga kali, aku melihatNya lalu Ia meletakkan tanganNya di atas pundakku hingga aku merasakan dinginnya ujung-ujung jariNya diantara dadaku lalu segala sesuatu terlihat jelas olehku dan aku mengetahui. Ia bertanya: 'Hai Muhammad, ' aku menjawab: Baik, Rabb. Ia bertanya: 'Tahukah kamu apa yang diperdebatkan malaikat tertinggi? ' Aku menjawab: Tentang Penebus (dosa). Ia bertanya: Apa itu? Aku menjawab: Melangkahkan kaki menuju (shalat) jamaah, duduk dimasjid setelah shalat, menyempurnakan wudhu pada saat tidak disukai, ' lalu Ia berfirman seperti yang aku ucapkan: Memberi makan, melunakkan kata-kata, shalat di malam hari saat orang-orang tidur.' Ia berfirman: Mintalah, ucapkan: ALLAHUMMA INNI AS`ALUKA FI'LAL KHAIRAAT WA TARKAL MUNKARAAT WA HUBBAL MASAAKIIN WA AN TAGHFIRALII WA TARHAMNII WA IDZA ARADTA BI IBAADIKA FITNATAN FAQBIDLNI ILAKA GHARA MAFTUNN AS`ALUK HUBBAKJA WA HUBBA MAN YUHIBBUKA WA HUBBA AMALIN YUQARRIBU ILA HUBBIKA.' (Ya Allah, sesungguhnya aku meminta-Mu berbuat kebaikan, meninggalkan kemungkaran, mencintai orang-orang miskin, ampunilah aku dan rahmatilah aku, bila Engkau menghendaki suatu fitnah pada hamba-hambaMu, wafatkan aku kepadaMu dalam keadaan tidak terkena fitnah, aku mengharap cintaMu, cintanya orang yang mencintaiMu, cinta pada amalan yang mendekatkanku pada cintaMu). Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya itu benar, pelajarilah, " mereka mempelajarinya. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Aku bertanya kepada Muhammad bin Isma'il tentang hadits ini, ia menjawab: Hadits ini hasan shahih. Abu Isa berkata: Ini lebih shahih dari hadits Al Walid ibn Muslim dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir. Abu Isa berkata: Telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Lajlaj] telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin Ayisy Al Hadlrami] berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, ia menyebut hadits ini dan hadits ini tidak terjaga. Seperti itu Al Walid menyebut dalam haditsnya dari Abdurrahman bin Ayisy, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam. [Bisyr bin Bakr] meriwayatkan dari [Abdurrahman bin Yazid bin Jabir] hadits ini dengan sanad ini dari [Abdurrahman bin Ayisy] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam dan hadits ini lebih shahih. Abdurrahman bin Ayisy tidak mendengar dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam.

【287】

Sunan Tirmidzi 3160: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Muhammad bin Amru bin Alqamah] dari [Yahya bin Abdurrahman bin Hathib] dari [Abdullah bin Az Zubair] dari [ayahnya] berkata: Saat turun (ayat): "Kemudian kamu pada hari kiamat akan berbantah-bantah di hadapan Rabbmu." (Az Zumar: 31) Az Zubair berkata: Wahai Rasulullah, apakah berbantah-bantahan terulang lagi setelah terjadi diantara kami di dunia? Beliau menjawab: "Ya." Ia berkata: Kalau begitu masalahnya sangat berat. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【288】

Sunan Tirmidzi 3161: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Habban bin Hilal], [Sulaiman bin Harb] dan [Hajjaj bin Minhal], mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Syahr bin Hausyab] dari [Asma` binti Yazid] berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam membaca: "Katakanlah: 'Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya." (Az Zumar: 53) dan Allah tidak peduli. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadits Tsabit dari Syahr bin Hausyab. Syahr bin Hausyab meriwayatkan dari Ummu Salamah Al Anshariyah. Ummu Salamah Al Anshariyah adalah Asma` binti Yazid.

【289】

Sunan Tirmidzi 3162: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepadaku [Manshur] dan [Sulaiman Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Abidah] dari [Abdullah] berkata: Seorang Yahudi mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa salam lalu berkata: "Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah memegang langit dengan satu jari, bumi dengan satu jari, gunung dengan satu jari, para makhluk dengan satu jari lalu berfirman: 'Akulah Raja'." Abdullah berkata: Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa salam tertawa hingga terlihat gigi geraham beliau, beliau bersabda: {Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya} (QS. Az Zumar: 67) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Fudlail bin Iyadl] dari [Manshur] dari [Ibrahim] dari [Abidah] dari [Abdullah] bekata: Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa salam tertawa karena kagum dan membenarkan. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【290】

Sunan Tirmidzi 3163: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman] telah mengkhabarkan kepada kami [Muhammad bin Ash Shalt] telah menceritakan kepada kami [Abu Kudainah] dari [Atho` bin As Sa`ib] dari [Abu Adl Dluha] dari [Ibnu Abbas] berkata: Seorang Yahudi melintasi nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam berkata padanya: "Hai Yahudi, berceritalah kepada kami." si Yahudi berkata: Apa yang kau ucapkan wahai Abu Al Qasim bila Allah meletakkan langit di jari ini, bumi di jari ini, air di jari ini, gunung di jari ini dan seluruh makhluk di jari ini. Abu Ja'far Muhammad bin Ash Shalt berisyarat dengan jari kelingking terlebih dahulu lalu diteruskan hingga ke jari jempol lalu Allah menurunkan: "Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya." (Az Zumar: 67) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib shahih, kami tidak mengetahuinya dari hadits Ibnu Abbas kecuali melalui sanad ini. Abu Kunaidah namanya Yahya bin Al Muhallab. Abu Isa berkata: Aku melihat [Muhammad bin Isma'il] meriwayatkan hadits ini dari [Al Hasan bin Syuja'] dari [Muhammad bin Ash Shalt].

【291】

Sunan Tirmidzi 3164: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Nashr] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Al Mubarak] dari [Anbasah bin Sa'id] dari [Habib bin Abu Amrah] dari [Mujahid] berkata: [Ibnu Abbas] bertanya: Tahukah kau seberapa luasnya jahanam? Aku menjawab: Tidak. Ibnu Abbas berkata: Ya, kau tidak tahu. Telah menceritakan kepadaku [Aisyah] bahwa ia bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam tentang firmanNya: "Padahal bumi seluruhnya dalam genggamanNya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kananNya." (Az Zumar: 67) Aisyah bertanya: Saat itu manusia dimana wahai Rasulullah? beliau menjawab: "Di atas jembatan jahanam." Dalam hadits ini ada kisahnya. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih gharib melalui sanad ini.

【292】

Sunan Tirmidzi 3165: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Dawud bin Abu Hind] dari [Asy Sya'bi] dari [Masruq] dari [Aisyah] ia berkata: Wahai Rasulullah, "Padahal bumi seluruhnya dalam genggamanNya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kananNya." (Az Zumar: 67) Saat itu orang-orang mu`min dimana? beliau menjawab: "Di atas jembatan wahai Aisyah." Hadits ini hasan shahih.

【293】

Sunan Tirmidzi 3166: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Mutharrif] dari [Athiyah Al Aufi] dari [Abu Sa'id Al Khudri] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Bagaimana aku merasa bahagia sementara (malaikat) peniup sangkakala telah memasukkan sangkakala ke mulut, telah menundukkan dahinya dan menyiapkan pendengarannya menanti perintah peniupan untuk meniup?." Orang-orang muslim bertanya: Apa yang harus kami ucapkan wahai Rasulullah? beliau menjawab: "Ucapkan: HASBUNALLAAH WAN NI'MAL WAKILL TAWAKKALNAA 'ALALLAAH RABBINAA." (Cukuplah Allah bagi kami dan sebaik-baik penolong, kami bertawakkal kepada Allah Rabb kami) mungkin Sufyan berkata: 'ALALLAAHI TAWAKKALNAA (kepada Allah saja kami bertawakkal). Abu Isa berkata: Hadits ini hasan. [Al A'masy] juga meriwayatkan dari [Athiyah] dari [Abu Sa'id].

【294】

Sunan Tirmidzi 3167: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ibrahim] telah mengkhabarkan kepada kami [Sulaiman At Taimi] dari [Aslam Al Ijli] dari [Bisyr bin Syughaf] dari [Abdullah bin Amru] radliallahu 'anhumaa, ia berkata: Seorang badui berkata: Wahai Rasulullah, apakah maksud istilah As Shur itu? Beliau menjawab: "Tanduk yang ditiup." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan, kami hanya mengetahuinya dari hadits Sulaiman At Taimi.

【295】

Sunan Tirmidzi 3168: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Abdah bin Sulaiman] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Amru] telah menceritakan kepada kami [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] berkata: Seorang Yahudi di pasar Madinah berkata: Tidak, demi Yang memilih Musa atas seluruh manusia. Abu Hurairah berkata: Seorang Anshar mengangkat tangannya lalu menampar, ia berkata: Kau mengatakan itu sementara ditengah-tengah kita ada nabi Allah Shallallahu 'alaihi wa Salam. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Dan ditiuplah sangkakala, Maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi Maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)." (Az Zumar: 68), aku adalah orang pertama yang mengangkat kepala, ternyata Musa memegangi salah satu tiang Arsy, aku tidak tahu apakah ia mengangat kepalanya sebelumku ataukah termasuk yang dikecualikan Allah (tidak mati) dan barangsiapa mengatakan aku lebih baik dari Yunus bin Mata berarti ia dusta." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【296】

Sunan Tirmidzi 3169: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] dan lainnya, mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengkhabarkan kepada kami [Ats Tsauri] telah mengkhabarkan kepadaku [Abu Ishaq] bahwa [Al Aghar Abu Muslim] telah menceritakan kepadanya dari [Abu Sa'id] dan [Abu Hurairah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau bersabda: "Penyeru menyerukan: Sesungguhnya kalian hidup dan tidak mati selamanya, kalian sehat dan tidak sakit selamanya, kalian muda dan tidak tua selamanya, kalian bersenang-senang dan tidak akan bersedih selamanya. Itulah firman-Nya: "Dan Itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan." (Az Zukhruuf: 72) Abu Isa berkata: Ibnu Al Mubarak dan lainnya meriwayatkan hadits ini dari Ats Tsauri tapi tidak memarfu'kannya.

【297】

Sunan Tirmidzi 3170: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dan [Al A'masy] dari [Dzarr] dari [Yusai' Al Hadlrami] dari [An Nu'man bin Basyir] berkata: Aku mendengar nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Doa adalah ibadah" kemudian beliau membaca: "Dan Rabbmu berfirman: 'Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (Al Mu`min: 60) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【298】

Sunan Tirmidzi 3171: Bismillaahirrahmaanirrahiim. Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Manshur] dari [Mujahid] dari [Abu Ma'mar] dari [Ibnu Mas'ud] berkata: Tiga orang berseteru didekat baitullah, dua orang Quraisy dan seorang Tsaqafi, atau dua orang Tsaqafi dan satu orang Quraisy, pemahaman hati mereka sedikit sedang lemak perut mereka banyak. Salah seorang diantara mereka berkata: Apa kalian tidak tahu bahwa Allah mendengar yang kalian katakan? Yang lain berkata: Ia mendengar bila kita katakan dengan keras dan tidak mendengar bila kita lirihkan. Yang lain berkata: Bila Ia mendengar saat kita berbicara keras, Ia juga mendengar saat kita berbicara lirih. Lalu Allah menurunkan: "Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu." (Fushshilat: 22-23) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【299】

Sunan Tirmidzi 3172: Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Umarah bin Umair] dari [Abdurrahman bin Yazid] berkata: [Abdullah] berkata: Aku pernah berlindung dibalik kain ka'bah lalu tiga orang datang, lemak perut mereka banyak tapi pemahaman hati mereka sedikit, satu orang Quraisy dan dua menantu laki-laki tsaqif --atau satu orang Tsaqif dan dua menantu laki-laki quraisy--, mereka mengucapkan kata-kata yang tidak aku fahami. Salah seorang diantara mereka berkata: Apa kalian tidak tahu bahwa Allah mendengar yang kalian katakan? Yang lain berkata: Ia mendengar bila kita katakan dengan keras dan tidak mendengar bila tidak kita keraskan. Yang lain berkata: Bila Ia mendengar sebagiannya, Ia mendengar seluruhnya. Abdullah berkata: Aku laporkan hal itu kepada nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam Lalu Allah menurunkan: "Kamu sekali-sekali tidak dapat menutup-nutupi ketika pendengaran, penglihatan dan kulitmu bersaksi kepadamu" hingga firman-Nya: "Maka jadilah kamu termasuk orang-orang yang merugi" (Fushshilat: 22-23) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al A'masy] dari [Umarah bin Umair] dari [Wahab bin Rabi'ah] dari [Abdullah] sepertinya.

【300】

Sunan Tirmidzi 3173: Telah menceritakan kepada kami [Abu Hafsh Amru bin Ali Al Fallas] telah menceritakan kepada kami [Abu Qutaibah Salm bin Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Suhail bin Abu Hazm Al Qutha'i] telah menceritakan kepada kami [Tsabit Al Bunani] dari [Anas bin Malik] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam membaca: "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: 'Rabb kami ialah Allah' Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka." (Fushshilat: 30) beliau bersabda: Orang-orang mengatakan (berikrar dengan kalimat tersebut), lalu sebagian besar dari mereka kufur, maka Barangsiapa yang istiqomah meninggal di atas (ikrar kalimat) itu maka ia termasuk orang meneguhkan pendiriannya." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib, kami hanya mengetahuinya dari sanad ini. Aku mendengar Abu Zur'ah berkata: Affan meriwayatkan suatu hadits dari Amru bin Ali dan dalam ayat ini diriwayatkan makna istaqaamu dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, Abu Bakar dan Umar radliallahu 'anhumaa.

【301】

Sunan Tirmidzi 3174: Telah menceritakan kepada kami [Mahammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abdul Malik bin Maisarah] berkata: Aku mendengar [Thawus] berkata: [Ibnu Abbas] ditanya tentang ayat ini: "Katakanlah: 'Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan." (Asy Syuuraa: 23) Sa'id bin Jubair berkata: maksud kekeluargaan yang dimaksud adalah kekerabatan keluarga Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Salam. Ibnu Abbas berkata: tidak sadarkah engkau bahwa tidaklah ada keturunan dari Quraisy melainkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam memiliki kekerabatan dengan mereka?. Ia (Sa'id) berkata: Kecuali bila kau menyambung kekerabatan antara aku dan kalian. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Hadits ini juga diriwayatkan melalui sanad lain dari Ibnu Abbas.

【302】

Sunan Tirmidzi 3175: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Amru bin Ashim] telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Al Wazi'] berkata: Telah menceritakan kepadaku [seorang guru] dari bani Murrah, ia berkata: Aku datang ke Kufah lalu aku diberitahu tentang [Bilal bin Abu Buradah], aku berkata: Sesungguhnya dalam dirinya terdapat pelajaran. Lalu aku mendatanginya saat ia tertahan dirumahnya yang ia bangun. Ia berkata: Ternyata segala sesuatunya telah berubah karena siksaan atau serangan dan ia tengah berada di dalam keterhinadinaan yang tak ada harganya, aku berkata: Alhamdulillaah, hai Bilal aku melihatmu saat melintasi kami, kau menutupi hidungmu bukan karena debu sementara kau tengah berada dalam kondisimu saat ini. Bilal bertanya: Kau dari mana? Aku menjawab: Dari bani Murrah bin Abbas. Bilal berkata: Maukah aku menceritakan padamu suatu hadits, mudah-mudahan Allah membuatmu bermanfaat karenanya?. Aku berkata: Okey, Sebutkan saja. Ia berkata: Telah menceritakan kepadaku [ayahku, Abu Burdah] dari [ayahnya, Abu Musa] bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tidaklah suatu musibah menimpa seorang hamba, lebih besar atau lebih kecil darinya melainkan karena dosa, dan yang dimaafkan Allah lebih banyak." Ia berkata: Dan beliau membaca: "Dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)." (Asy Syuuraa: 30) Abu Isa berkata: Hadits ini gharib, kami hanya mengetahuinya melalui sanad ini.

【303】

Sunan Tirmidzi 3176: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr Al Abdi] dan [Ya'la bin Ubaid] dari [Hajjaj bin Dinar] dari [Abu Ghalib] dari [Abu Umamah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tidaklah suatu kaum tersesat setelah mendapat petunjuk yang ada pada mereka melainkan karena mereka suka berbantah-bantahan." Kemudian beliau membaca ayat ini: "Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar." (Az Zukhruuf: 58) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih, kami hanya mengetahuinya dari hadits Hajjaj bin Dinar. Hajjaj tsiqah mendekati hadits. Abu Ghalib namanya Hazawwar.

【304】

Sunan Tirmidzi 3177: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Ibrahim Al Juddi] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al A'masy] dan [Manshur] keduanya mendengar [Abu Adl Dluha] menceritakan dari [Masruq] berkata: Seseorang mendatangi [Abdullah] lalu berkata: Seorang bercerita, ia berkata: Sesungguhnya asap akan muncul dari bumi lalu melenyapkan pendengaran orang-orang kafir dan mencabut nyawa orang mu`min seperti kondisi selesma. Masruq berkata: Ia marah, tadinya bersandar kemudian duduk, setelah itu berkata: Bila salah seorang dari kalian ditanya sesuatu yang ia tahu, beritahulah -Manshur berkata: Hendaklah memberitahukannya- dan bila ditanya tentang sesuatu yang tidak diketahui, hendaklah mengucapkan: Allahu a'lam, karena termasuk ilmu seseorang bila ditanya sesuatu yang tidak diketahui adalah dengan mengucapkan: Allahu a'lam karena Allah Ta'ala berfirman kepada nabiNya: "Katakanlah (hai Muhammad): "Aku tidak meminta upah sedikitpun padamu atas dakwahku dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan." (Shaad: 86) saat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam melihat kaum Quraisy durhaka, beliau berdoa: ALLOOHUMMA A'INNNII 'ALAIHIM BISAB'I KASAB'I YUUSUF "Ya Allah, tolonglah aku atas mereka dengan kelaparan seperti kelaparannya Yusuf" lalu mereka diserang kemarau. Kemarau menyerang segala sesuatu hingga mereka makan kulit dan bangkai -salah seorang mengatakan: tulang- kemudian keluarlah seperti asap (dukhan) dari tanah lalu Abu Sufyan mendatangi beliau, ia berkata: Sesungguhnya kaummu telah binasa, berdoalah kepada Allah untuk kebaikan mereka. Ia berkata: Ini sesuai firmanNya: "Maka tunggulah hari ketika langit membawa asap (dukhan) yang nyata. Yang meliputi manusia. inilah azab yang pedih." (Ad Dukhaan: 10-11) Manshur berkata: Ini sesuai firmanNya: " (Mereka berdoa): "Ya Rabb kami, lenyapkanlah dari kami azab itu. Sesungguhnya kami akan beriman." (Ad Dukhaan: 10-11) apakah adzab akhirat sudah dilenyapkan? Siksaan, Lizam (kebinasaan) dan asap telah berlalu. Salah seorang dari mereka berkata: Terbelahnya Bulan. Yang lain berkata: Kekalahan Romawi. Abu Isa berkata: Lizam adalah korban perang Badar. Hadits ini hasan shahih.

【305】

Sunan Tirmidzi 3178: Telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Huraits] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Musa bin Ubaidah] dari [Yazid bin Aban] dari [Anas bin Malik] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tidaklah seorang mu`min melainkan memiliki dua pintu, satu pintu untuk naiknya amal dan pintu lainnya untuk turunnya rizki. Saat ia meninggal, kedua pintu menangisinya, itulah firman Allah 'azza wajalla: 'Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka dan merekapun tidak diberi tangguh." (Ad Dukhaan: 29) Abu Isa berkata: Hadits ini gharib, kami tidak mengetahuinya marfu' kecuali dari sanad ini. musa bin Ubaidah dan Yazid bin Aban Ar Raqasyi dilemahkan dalam hadits.

【306】

Sunan Tirmidzi 3179: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Sa'id Al Kindi] telah menceritakan kepada kami [Abu Muhayyah] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Ibnu Akhi Abdullah bin Salam] berkata: Saat Utsman diburu untuk dibunuh, [Abdullah bin Salam] datang lalu Utsman bertanya padanya: "Ada perlu apa kamu datang?" Ia menjawab: "Aku datang untuk menolongmu." Utsman berkata: "Temuilah orang-orang lalu usirlah mereka dariku karena kamu diluar itu lebih baik bagiku dari pada kamu di dalam." Abdullah bin Salam keluar menemui orang-orang lalu berkata: "Wahai sekalian manusia, dulu dimasa jahiliyah aku bernama Fulan lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam memberiku nama Abdullah, berkenaan denganku turun beberapa ayat kitab Allah, berkenaan dengankulah ayat ini turun: {Dan seorang saksi dari Bani Israil menyatakan kesaksian semisalnya dan ia beriman, namun kalian malah menyombongkan diri, sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim} (QS. Al Ahqaf: 10). Dan diturunkan karenaku, ayat: {Katakanlah: 'Cukuplah Allah dan orang yang memiliki pengetahuan tentang Al Kitab menjadi saksi antara aku dan kamu sekalian} (QS. Al Israa`: 96). Sesungguhnya Allah memiliki pedang yang disarungkan sehingga tidak menebas kalian, para malaikat telah melindungi kalian di negeri kalian. Inilah pesan-pesan yang karenanya Nabi kalian turun. Takutlah kalian kepada Allah dari membunuh Nabi ini, Takutlah kalian kepada Allah dari membunuh Nabi ini, demi Allah jika kalian membunuhnya niscaya para malaikat akan menghilangkan perlindungan terhadap kalian, dan pedang Allah yang dahulunya disarungkan akan dihunus untuk kalian, dan tidak akan disarungkan lagi hingga hari kiamat." Akhirnya mereka berkata: "Bunuhlah si Yahudi dan bunuhlah Utsman." Abu Isa berkata: Hadits ini gharib. [Syu'aib bin Shafwan] meriwayatkannya dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Ibnu Muhammad bin Abdullah bin Salam] dari kakeknya, [Abdullah bin Salam].

【307】

Sunan Tirmidzi 3180: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Al Aswad Abu Amru Al Bashri] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rabi'ah] dari [Ibnu Juraij] dari [Atho`] dari [Aisyah] radliallahu 'anhaa berkata: Bila nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam melihat awan yang dikiranya akan membawa hujan, beliau mondar-mandir (karena gelisah atau takut) dan bila awan sudah benar-benar menurunkan hujan, ketakutan dan kekhawatiran itu pun hilang. Aisyah berkata: Aku bertanya kepada beliau lalu beliau menjawab: "Aku tidak tahu, mungkin itu seperti yang difirmankan Allah Ta'ala: 'Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: "Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami, bahkan itulah siksa yang kalian minta disegerakan, yaitu angin yang berisi siksa yang pedih." (Al Ahqaaf: 24) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan.

【308】

Sunan Tirmidzi 3181: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr] telah mengkhabarkan kepada kami [Ismail bin Ibrahim] dari [Dawud] dari [Asy Sya'bi] dari [Alqamah] berkata: Aku bertanya kepada [Ibnu Mas'ud] radliyallahu 'anhu: "Apakah ada seorang diantara kalian menemani Nabi shallallahu 'alaihi wa salam di malam beliau didatangi jin?" Ia menjawab: "Tidak ada seorang pun dari kami yang menemani beliau, tapi pada suatu malam kami kehilangan beliau saat beliau di Makkah, kami mengatakan beliau diculik atau diterbangkan oleh jin dan sekehendaknya diperlakukannya. Kami pun menginap dengan malam terburuk yang dilalui suatu kaum hingga pagi hari atau dipermulaan pagi, beliau datang dari arah Hira." Alqamah berkata: Mereka menceritakan kondisi mereka pada beliau lalu beliau bersabda: "Penyeru jin mendatangiku lalu aku mendatangi mereka, aku membacakan (Al Qur`an) pada mereka." beliau pergi lalu memperlihatkan jejak-jejak mereka dan sisa-sisa perapian mereka. Asy Sya'bi berkata: Jin-jin tersebut meminta perbekalan kepada beliau dan mereka berasal dari jin jazirah arab, beliau bersabda: "Semua tulang yang disebut nama Allah atasnya yang ada ditangan-tangan kalian lebih banyak mendatangkan daging (sekalipun nampak tulang) dan setiap kotoran hewan atau makanan hewan kalian." Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Karena itu jangan beristinja` dengan keduanya (tulang dan kotoran hewan) karena keduanya itu adalah perbekalan saudara-saudara kalian, jin." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【309】

Sunan Tirmidzi 3182: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengkhabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] radliallahu 'anhu: "Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan." (Muhammad: 19) nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya aku meminta ampun kepada Allah dalam sehari sebanyak tujuhpuluh kali." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Diriwayatkan dari Abu Hurairah juga dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau bersabda: "Sesungguhnya aku meminta ampun kepada Allah dalam sehari sebanyak seratus kali." Diriwayatkan melalui sanad lain dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, "Sesungguhnya aku meminta ampun kepada Allah dalam sehari sebanyak seratus kali." [Muhammad bin Amru] juga meriwayatkannya dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah].

【310】

Sunan Tirmidzi 3183: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengkhabarkan kepada kami [seorang guru dari penduduk Madinah] dari [Al Ala` bin Abdurrahman] dari [Ayahnya] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam pada suatu hari membaca ayat ini: {Dan jika kamu berpaling niscaya dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu ini} (QS. Muhammad: 38). Mereka bertanya: "Siapa gerangan yang mengganti kami?" Abu Hurairah berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam menepuk pundak Salman lalu bersabda: "Ini dan kaumnya, ini dan kaumnya." Abu Isa berkata: Hadits ini gharib dalam sanadnya diperbincangkan. [Abdullah bin Ja'far] juga meriwayatkan hadits ini dari [Al Ala` bin Abdurrahman].

【311】

Sunan Tirmidzi 3184: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr] telah memberitakan kepada kami [Isma'il bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ja'far bin Najih] dari [Al Ala` bin Abdurrahman] dari [Ayahnya] dari [Abu Hurairah] berkata: Beberapa sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam berkata: Wahai Rasulullah, siapa gerangan mereka yang bila kami berpaling akan menggantikan kami itu kemudian mereka tidak seperti kami? Abu Hurairah berkata: Salman berada di sebelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam, beliau menepuk betis Salman dan bersabda: "Ini dan para sahabatnya, demi Dzat yang jiwaku berada ditanganNya, demi Allah bila keimanan digantung di gugusan bintang pastilah akan didapatkan oleh orang-orang dari Persia." Abu Isa berkata: Abdullah bin Ja'far bin Najih adalah ayah Ali bin Al Madini. Ali bin Hujr banyak meriwayatkan dari Abdullah bin Ja'far. Telah menceritakan kepada kami [Ali] hadits ini dari [Isma'il bin Ja'far bin Najih] dari [Abdullah bin Ja'far] dan telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Mu'adz] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ja'far] dari [Al Ala`] sepertinya hanya saja ia berkata: Digantungkan di gugusan bintang.

【312】

Sunan Tirmidzi 3185: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Khalid bin Atsmah] telah menceritakan kepada kami [Malik bin Anas] dari [Zaid bin Aslam] dari [ayahnya] berkata: Aku mendengar [Umar bin Al Khaththab] radliallahu 'anhu berkata: Kami pernah bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam dalam salah satu perjalanan beliau, aku berbicara dengan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam tapi beliau diam, aku berbicara tapi beliau diam, aku berbicara dan beliau tetap diam lalu aku menggerakkan tungganganku lalu aku menyingkir, aku berkata: Huss kamu wahai Ibnu Al Khaththab, kau mendesak Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam tiga kali, dan semua itu beliau tidak menggubrismu?, pasti akan turun (ayat) al-Qur'an berkenaan denganmu!. Ia berkata: Tidak lama kemudian aku mendengar seseorang meneriakkanku. Ia berkata: Lalu aku mendatangi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau bersabda: "Wahai Ibnu Al Khaththab, sesungguhnya telah diturunkan surat ini padaku pada malam ini, aku lebih menyukainya dari yang disinari matahari (dunia): 'Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata." (Al Fath: 1) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih gharib. Sebagaian dari mereka meriwayatkannya secara mursal dari Malik.

【313】

Sunan Tirmidzi 3186: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] dari [Ma'mar] dari [Qatadah] dari [Anas] radliallahu 'anhu berkata: Turun (ayat) kepada nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam: "Supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang." (Al Fath: 2) sepulangnya dari Hudaibiyah. Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Telah turun ayat padaku yang lebih aku sukai daripada apa yang ada di atas bumi." Setelah itu nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam membacakannya kepada mereka, mereka berkata: Bergembiralah wahai Rasulullah, Allah telah menjelaskan kepada baginda apa yang akan dilakukan terhadap baginda, lalu apa gerangan yang akan dilakukan terhadap kami? lalu turun ayat: "Supaya dia memasukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, " sampai firmanNya: "Keberuntungan yang besar." (QS. Alfath 5), Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Dalam hal ini ada hadits serupa dari Mujamma' bin Jariyah.

【314】

Sunan Tirmidzi 3187: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] berkata: Telah menceritakan kepadaku [Sulaiman bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Anas], ada delapan puluh orang menyerang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam dan para sahabat beliau dari gunung Tan'im saat shalat shubuh, mereka ingin membunuh beliau, mereka akhirnya tertangkap lalu dibebaskan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam kemudian Allah menurunkan (ayat): "Dan Dia-lah yang menahan tangan mereka dari (membinasakan) kamu dan (menahan) Tangan kamu dari (membinasakan) mereka." Dan seterusnya (Al Fath: 24) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【315】

Sunan Tirmidzi 3188: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Qaza'ah Al Bashri] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Habib] dari [Syu'bah] dari [Tsuwair] dari [ayahnya] dari [Ath Thufail bin Ubai bin Ka'ab] dari [ayahnya] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam: "Dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat takwa." Beliau bersabda: kalimat takwa maksudnya "LAA ILAAHA ILLALLAAH." Abu Isa berkata: Hadits ini gharib, kami tidak mengetahuinya marfu' kecuali dari hadits Al Hasan bin Qaza'ah. Abu Isa berkata: Aku bertanya kepada Abu Zur'ah tentang hadits ini, ia tidak kemarfu'annya kecuali melalui sanad ini.

【316】

Sunan Tirmidzi 3189: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Mu`amal bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Nafi' bin Umar bin Jamil Al Jumahi] telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abi Malikah] berkata: Telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Az Zubair] bahwa Al Aqra' bin Habis mendatangi nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu Abu Bakar berkata: Wahai Rasulullah, pekerjakan dia atas kaumnya. Umar berkata: Jangan pekerjakan dia wahai Rasulullah. keduanya berbincang-bincang didekat nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam hingga suara mereka berdua mengeras lalu Abu Bakar berkata kepada Umar: Kau hanya ingin menyelisihiku. Umar berkata: Aku tidak bermaksud menyelisimu. Al Aqra' berkata: Lalu ayat ini turun: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara nabi." (Al Hujuraat: 2) setelah itu bila Umar berbicara didekat nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, kata-katanya tidak terdengar hingga beliau menanyakannya. Ia berkata: Ibnu Az Zubair tidak menyebut kakeknya, yaitu Abu Bakar. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib. Sebagian dari mereka meriwayatkannya dari Ibnu Abi Malikah secara mursal dan tidak disebut dari Abdullah bin Az Zubair.

【317】

Sunan Tirmidzi 3190: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ammar Al Husain bin Huraits] telah menceritakan kepada kami [Al Fadll bin Musa] dari [Al Husain bin Waqid] dari [Abu Ishaq] dari [Al Bara` bin Azib]: Tentang fimranNya: {Sesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari luar kamar(mu) kebanyakan mereka tidak mengerti} (QS. Al Hujuraat: 4). Al Barra` berkata: Seseorang berdiri lalu berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya pujianku adalah hiasan dan celaanku adalah aib. Nabi shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Itu Allah." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib.

【318】

Sunan Tirmidzi 3191: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ishaq Al Jauhari Al Bashri] telah menceritakan kepada kami [Abu Zaid] teman Al Harawi, dari [Syu'bah] dari [Dawud bin Abu Hind] berkata: Aku mendengar [Asy Sya'bi] menceritakan dari [Abu Jabirah bin Adl Dlahhak] berkata: Seseorang dari kami memiliki dua atau tiga nama lalu dipanggil dengan salah satunya dan mungkin ia tidak suka. Abu Jabirah berkata: Lalu ayat ini turun: "Dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan (keburukan)." (Al Hujuraat: 11) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih. Abu Jabirah adalah saudara Tsabit bin Adl Dlahhak bin Khalifah Al Anshari. Abu Zaid Sa'id bin Ar Rabi', teman Al Harawi, adalah orang Bashrah tsiqah. Telah menceritakan kepada kami [Abu Salamah Yahya bin Khalaf] telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Al Mufadldlal] dari [Dawud bin Abu Hind] dari [Asy Sya'bi] dari [Abu Jabirah bin Adl Dlahhak] sepertinya. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【319】

Sunan Tirmidzi 3192: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Umar] dari [Al Mustamir bin Ar Rayyan] dari [Abu Nadlrah] berkata: [Abu Sa'id Al Khudri] membaca: "Dan Ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah, kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan." (Al Hujuraat: 7) lantas bagaimana dengan kalian saat ini? Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih gharib. Ali bin Al Madini berkata: Aku bertanya kepada Yahya bin Sa'id Al Qaththan tentang Al Mustamir bin Ar Rayyan, ia menjawab: Tsiqah.

【320】

Sunan Tirmidzi 3193: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr] telah mengkhabarkan kepada kami [Abdullah bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Dinar] dari [Ibnu Umar] Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berkhutbah saat penaklukkan Makkah, beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah telah menghilangkan kebanggaan jahiliyah dan pengagungan terhadap nenek moyangnya dari kalian. Manusia terbagi dua: baik, bertakwa, mulia bagi Allah dan keji, sengsara, hina bagi Allah. Manusia adalah anak cucu Adam dan Allah menciptakan Adam dari tanah. Allah berfirman: "Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal." (Al Hujuraat: 13) Abu Isa berkata: Hadits ini gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadits Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar dari jalur sanad ini. Abdullah bin Ja'far dilemahkan oleh Yahya bin Ma'in dan lainnya. Abdullah bin Ja'far adalah ayah Ali bin Al Madini. Abu Isa berkata: Dalam hal ini ada hadits serupa dari Abu Hurairah dan Ibnu Abbas.

【321】

Sunan Tirmidzi 3194: Telah menceritakan kepada kami [Al Fadll bin Sahl Al A'raj Al Baghdadi] dan lainnya, mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] dari [Sallam bin Abu Muthi'] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Samurah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Kebanggaan diperoleh karena harta, dan kemuliaan diperoleh karena takwa." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih gharib dari hadits Samurah, kami hanya mengetahuinya dari hadits Sallam bin Abu Muthi'.

【322】

Sunan Tirmidzi 3195: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Qatadah] telah menceritakan kepada kami [Anas bin Malik] bahwa nabi Allah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Jahanam senantiasa berkata: 'Masihkah ada tambahan?" (Qaaf: 30) hingga Rabbul 'Izzah meletakkan kakiNya didalamnya, jahanam berkata: Cukup, cukup demi kemuliaanMu. Sebagaiannya dihimpun pada yang lain." Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih gharib melalui sanad ini dari Abu Hurairah.

【323】

Sunan Tirmidzi 3196: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Sallam] dari [Ashim bin Abu An Najud] dari [Abu Wa`il] dari [seorang bani Rabi'ah] berkata: Aku tiba di Madinah lalu bertamu ke kediaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, aku menyebutkan utusan 'Ad didekat beliau, aku berkata: Aku berlindung kepada Allah menjadi seperti utusan 'Ad. Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bertanya: "Apa itu utusan 'Ad?" aku menjawab: baginda bertanya kepada orang yang tepat. Sesungguhnya kaum 'Ad ketika tertimpa kemarau, mereka mengutus Qail lalu ia singgah di tempat Bakr bin Mu'awiyah, Bakr kemudian menjamunya dengan minuman khamar, dan dua penyanyi wanita dihadirkan agar bernyanyi untuknya. Setelah itu ia (Qail) pergi menuju gunung Mahrah, ia berdoa: Ya Allah, sesungguhnya aku tidak mendatangiMu untuk orang sakit sehingga aku mengobatinya, bukan untuk seorang tawanan lalu aku menebusnya, berilah hambaMu minum yang belum Kau beri minum, dan juga berilah minum Bakr bin Mu'awiyah yang bersamanya, sebagai wujud terima kasih Qail atas khamar yang diberikan untuknya. Tiga awan kemudian mendatangi Qail, dan dikatakan padanya: "Pilihlah salah satunya." Qail rupanya memilih yang hitam diantaranya. Dikatakan kepada Qail: Ambillah awan itu, itulah awan yang membakar habis semua benda, ia tidak membiarkan seorang pun dari kaum 'Ad. Dan ada berita bahwa angin tidak dikirim untuk mereka kecuali seukuran lingkaran ini, yaitu lingkaran cincin. Lalu ia membaca: "Dan juga pada (kisah) Aad ketika kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan. Angin itu tidak membiarkan satupun yang dilaluinya, melainkan dijadikannya seperti serbuk." (Adz Dzaariyaat: 41-42) Abu Isa berkata: Beberapa orang meriwayatkan hadits ini dari Sallam Abu Al Mundzir dari Ashim bin Abu An Najud dari Abu Wa`il dari Al Harit bin Hassan dan dikatakan Al Harits bin Yazid. Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Hubab] telah menceritakan kepada kami [Salam bin Sulaiman An Nahwi Abu Al Mundzir] Telah menceritakan kepada kami [Ashim bin Abu An Najud] dari [Abu Wa`il] dari [Al Harits bin Yazid Al Bakri] berkata: Aku datang di Madinah lalu masuk masjid ternyata penuh sesak dengan orang, disana ada bendera-bendera hitam berkibar dan Bilal tengah mengalungkan pedang di hadapan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, aku bertanya: Ada apa dengan orang-orang itu? Mereka menjawab: Beliau hendak mengutus Amru bin Al Ash ke suatu arah. Lalu ia menyebut hadits secara lengkap seperti hadits Sufyan bin Uyainah dengan maknanya. Ia juga disebut Al Harits bin Hassan.

【324】

Sunan Tirmidzi 3197: Telah menceritakan kepada kami [Abu Hisyam Ar Rifa'i] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudlail] dari [Risydin bin Kuraib] dari [ayahnya] dari [Ibnu Abbas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Yang dimaksud shalat setelah berlalunya bintang adalah dua raka'at sebelum fajar dan yang dimaksud shalat seusai sujud adalah dua raka'at setelah maghrib." Abu Isa berkata: Hadits ini gharib, kami tidak mengetahuinya marfu' kecuali dari sanad ini dari hadits Muhammad bin Fudlail dari Risydin bin Kuraib. Aku bertanya kepada Muhammad bin Isma'il tentang Muhammad dan Risydin bin Kuraib, mana diantara keduanya yang lebih tsiqah, ia menjawab: Keduanya berdekatan dan Muhammad menurutku lebih kuat. Abu Isa berkata: Aku juga bertanya kepada Abdullah bin Abdurrahman tentang hal ini, ia menjawab: Keduanya berdekatan dan Risydin bin Kuraib lebih kuat menurutku. Abu Isa berkata: Menurutku yang benar seperti yang dikatakan Abu Muhammad, Risydin lebih kuat dari Muhammad dan lebih dahulu. Risydin berjumpa dengan Ibnu Abbas dan melihatnya.

【325】

Sunan Tirmidzi 3198: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Malik bin Mighwal] dari [Thalhah bin Musharrif] dari [Murrah] dari [Abdullah] berkata: Saat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam sampai Shidratul Muntaha, beliau bersabda: "Kesanalah berakhirnya sesuatu yang naik dari bumi dan yang turun dari atas." Lalu Allah memberi beliau tiga hal disana yang belum pernah diberikan kepada seorang nabi pun sebelum beliau: shalat lima waktu diwajibkan atas beliau, beiau diberi penutup-penutup surat al Baqarah dan dosa-dosa besar diampuni untuk ummatnya selama tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun." Ibnu Mas'ud berkata: "Ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya." (An Najm: 16) ia berkata: Sidrah berada dilangit keenam. Sufyan berkata: Hamparan dari emas. Ia berisyarat dengan tangannya lalu menggoyang-goyangnya. Selain Malik bin Mighwal berkata: Disanalah berakhirnya ilmu makhluk, mereka tidak mengetahui apa yang ada diatasnya. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【326】

Sunan Tirmidzi 3199: Telah mengkhabarkan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Abbad bin Al Awwam] telah menceritakan kepada kami [Asy Syaibani] berkata: Aku bertanya kepada [Zirr bin Hubaisy] tentang firman Allah 'azza wajalla: "Maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi)." (An Najm: 9) ia menjawab: Telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Mas'ud] bahwa nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam melihat Jibril, ia memiliki enam ratus sayap. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib shahih.

【327】

Sunan Tirmidzi 3200: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Mujalid] dari [Asy Sya'bi] berkata: Ibnu Abbas bertemu Ka'ab di Arafah lalu bertanya tentang sesuatu kemudian ia bertakbir hingga gunung menyahutnya. Ibnu Abbas berkata: Sesungguhnya kami adalah bani Hasyim. Ka'ab berkata: Sesungguhnya Allah membagi kesempatan untuk melihat-Nya dan berbicara dengan-Nya antara Muhammad dan Musa. Allah berbicara dengan Musa dua kali dan Muhammad melihatnya dua kali. [Masruq] berkata: Lalu aku bertamu ke kediaman [Aisyah], aku bertanya: Apakah Muhammad melihat Rabbnya? Aisyah menjawab: Kau membicarakan sesuatu yang membuat bulu kuduku merinding. Aku berkata: Tenang. Setelah itu aku membaca: "Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Rabb yang paling besar." (An Najm: 18) Aisyah bertanya: Kamu kemana? Itu hanya Jibril. Barangsiapa memberitahumu bahwa Muhammad melihat Rabbnya atau menyembunyikan sesuatu yang diperintahkan atau mengetahui lima (hal) yang difirmankan Allah Ta'ala: "Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat: dan Dia-lah yang menurunkan hujan, " (Luqman: 34) berarti ia berdusta besar, beliau hanya melihat Jibril, beliau hanya melihat wujud (aslinya) dua kali, sekali saat berada di Sidratul Muntaha dan sekali lagi saat berada di Jiyad (tempat dibagian bawah Makkah, pent.) ia memiliki enamratus sayap yang menutupi ufuk. Abu Isa berkata: [Dawud bin Abu Hind] meriwayatkan dari [Asy Sya'bi] dari [Masruq] dari [Aisyah] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam seperti hadits ini dan hadits Dawud lebih pendek dari hadits Mujalid.

【328】

Sunan Tirmidzi 3201: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad 'Amr bin Nabhan bin Shafwan Al Bashri Ats Tsaqafi] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Katsir Al 'Anbari Abu Ghassan] telah menceritakan kepada kami [Salm bin Ja'far] dari [Al Hakam bin Aban] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas], ia berkata: Muhammad telah melihat Tuhannya. Saya katakana: Bukankah Allah telah berfirman "Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan: dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui." (QS. AL-an'am 103), Huss kamu, maksud ayat itu apabila Allah menampakkan diri dengan cahayaNya yang merupakan cahayaNya. Ia berkata: dan ia (Muhammad) diberi kesempatan melihat Allah sebanyak dua kali. Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan gharib dari sisi ini.

【329】

Sunan Tirmidzi 3202: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Yahya bin Sa'id Al Umawi] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Amr] dari [Abu Salamah] dari [Ibnu Abbas]: Mengenai firman Allah: {Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha} (QS. An Najm: 13-14) {Lalu dia menyampaikan kepada hambaNya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan} (QS. An Najm: 10), {Maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi)} (QS. An Najm: 9), Ibnu Abbas berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah melihatnya. Abu Isa berkata: Hadits ini adalah hadits hasan.

【330】

Sunan Tirmidzi 3203: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Abdur Razzaq] dan [Ibnu Abu Rizmah] serta [Abu Nu'aim] dari [Israil] dari [Simak] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas], ia berkomentar tentang ayat: "Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya." (QS. ANnajm 11), Ia berkata: ia melihatNya dengan hatinya. Abu Isa berkata: hadits hasan.

【331】

Sunan Tirmidzi 3204: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Waki'] serta [Yazid bin Harun] dari [Yazid bin Ibrahim At Tustari] dari [Qatadah] dari [Abdullah bin Syaqiq], ia berkata: aku berkata kepada [Abu Dzar] seandainya aku bertemu dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam niscaya aku bertanya kepadnya. Ia berkata: mengenai apakah engkau bertanya? Aku berkata: aku bertanya kepadanya: apakah Muhammad melihat Tuhannya? Ia berkata: sungguh aku telah bertanya kepada beliau dan beliau berkata: Itu hanyalah cahaya, bagaimana mungkin aku melihatNya? Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan.

【332】

Sunan Tirmidzi 3205: Telah menceritakan kepada kami ['Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Musa] serta [Ibnu Abu Rizmah] dari [Israil] dari [Abu Ishaq] dari [Abdur Rahman bin Yazid] dari [Abdullah], mengenai ayat: "Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya." (QS. ANnajm 11), Ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat Jibril memakai perhiasan dari permadani yang telah memenuhi antara langit dan bumi. Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【333】

Sunan Tirmidzi 3206: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Utsman Al Bashri] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim] dari [Zakariya bin Ishaq] dari ['Amr bin Dinar] dari ['Atho`] dari [Ibnu Abbas] mengenai ayat: "(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil." (QS. Annajm 32), Ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ya Allah, apabila engkau mengampuni maka Engkau banyak mengampuni, siapakah hamba yang tidak pernah melakukan dosa-dosa kecil?" Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Zakariya bin Ishaq.

【334】

Sunan Tirmidzi 3207: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr] telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Mushir] dari [Al A'masy] dari [Ibrahim] dari [Abu Ma'mar] dari [Ibnu Mas'ud radliallahu 'anhu], ia berkata: Ketika kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di Mina, kemudian bulan terbelah menjadi dua belah, sebelah dari balik gunung dan sebelah di depan gunung. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada kami: saksikanlah! yaitu telah dekat datangnya hari kiamat dan telah terbelah bulan. (QS. Alqomar 1) Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【335】

Sunan Tirmidzi 3208: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Abdur Razzaq] dari [Ma'mar] dari [Qatadah] dari [Anas], ia berkata: Penduduk Mekkah meminta satu tanda kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian bulan terbelah di Mekkah dua kali. Kemudian turunlah ayat: "Telah dekat datang hari kiamat dan telah terbelah bulan Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus." (Alqomar 1-2) Maknanya: "Pergi meninggalkan (tidak mengambil pelajaran dari mukjizat itu)" Abu Isa berkata: hadits ini hasan shahih.

【336】

Sunan Tirmidzi 3209: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Abu Najih] dari [Mujahid] dari [Abu Ma'mar] dari [Ibnu Mas'ud], ia berkata: bulan terbelah pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada kami: "Saksikanlah."

【337】

Sunan Tirmidzi 3210: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Abu Daud] dari [Syu'bah] dari [Al A'masy] dari [Mujahid] dari [Ibnu Umar], ia berkata: bulan terbelah pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau berkata: "Saksikanlah." Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【338】

Sunan Tirmidzi 3211: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Katsir] dari [Hushain] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [ayahnya], ia berkata: Telah terbelah bulan pada zaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam hingga menjadi dua belah di atas gunung ini. Kemudian orang-orang kafir berkata: Muhammad telah menyihir kita. Kemudian sebagian mereka berkata: Pun seandainya ia menyihir kita namun ia tidak mampu menyihir seluruh manusia. Abu Isa berkata: sebagian para ulama telah meriwayatkan hadits ini dari [Hushain] dari [Jubair bin Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [ayahnya] dari [kakeknya yaitu Jubair bin Muth'im] seperti itu.

【339】

Sunan Tirmidzi 3212: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] serta [Abu Bakr Bundar] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Sufyan] dari [Ziyad bin Isma'il] dari [Muhammad bin 'Abbad bin Ja'far Al Makhzumi] dari [Abu Hurairah], ia berkata: Orang-orang musyrik Quraisy datang berdebat dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai takdir, kemudian turunlah ayat: (Ingatlah) pada hari mereka diseret ke neraka di atas muka mereka. (Dikatakan kepada mereka): "Rasakanlah sentuhan api neraka!" Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (takdir). (Alqomar 48-49) Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【340】

Sunan Tirmidzi 3213: Telah menceritakan kepada kami [Abdur Rahman bin Waqid Abu Muslim As Sa'di] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] dari [Zuhair bin Muhammad] dari [Muhammad bin Al Munkadir] dari [Jabir radliallahu 'anhu], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar menemui para sahabatnya dan membacakan kepada mereka surat Ar Rahman dari awal hingga akhir, kemudian mereka terdiam. Lalu beliau berkata: sungguh aku telah membacakannya kepada jin pada malam kedatangan jin dan mereka lebih baik jawabannya daripada kalian. Aku setiap kali membaca FirmanNya: "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS. Arrahman 16 dan seterusnya), Mereka mengatakan: "laa, bisyai'in min ni'amika robbanaa nukadzdzibu falakal hamdu."Tidak, kami tidak mendustakan sedikitpun kenikmatanMu wahai Tuhan kami. Segala puji bagiMu. Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Al Walid bin Muslim dari Zuhair bin Muhammad. Ibnu Hanbal berkata: sepertinya Zuhair bin Muhammad yang berada di Syam bukan Zuhair yang menjadi sumber periwayatan hadits di Irak, sepertinya ia adalah orang lain. Mereka membalikkan namanya karena mereka riwayatkan hadits-hadits munkar darinya. Dan aku mendengar Muhammad bin Isma'il Al Bukhari berkata: penduduk Syam meriwayatkan dari Zuhair bin Muhammad hadits-hadits munkar sementara penduduk Irak meriwayatkan darinya hadits-hadits yang shahih.

【341】

Sunan Tirmidzi 3214: Bismillahirrahmanirrahim. Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami ['Abdah bin Sulaiman] serta [Abdur Rahim bin Sulaiman] dari [Muhammad bin 'Amr], ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Allah berfirman: "Aku telah mempersiapkan bagi para hambaku yang shalih, apa yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga, dan tidak terlintas dalam hati manusia." Apabila kalian kehendaki maka bacalah: "Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang dirahasiakan bagi mereka, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan." (QS. Assajdah 17), Di Surga terdapat pohon yang mana seorang pengendara berjalan di bawah naungannya selama seratus tahun tidak mampu menyeberanginya. Apabila kalian menghendaki maka bacalah: "Dan naungan yang terbentang luas" (QS. Alwaqi'ah 30), Dan tempat cemeti di Surga lebih baik daripada dunia dan seisinya. Apabila kalian menghendaki maka bacalah: "Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (QS. Ali'Imran 185), Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【342】

Sunan Tirmidzi 3215: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Abdur Razzaq] dari [Ma'mar] dari [Qatadah] dari [Anas] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di Surga terdapat pohon yang jika seorang pengendara berjalan di bawah naungannya selama seratus tahun tidak mampu menyeberanginya. Apabila kalian menghendaki maka bacalah: "Dan naungan yang terbentang luas dan air yang tercurah" (QS. Alwaqi'ah 30-31). Abu Isa berkata: ini adalah hadits hasan shahih, dan di dalam bab tersebut dari Abu Sa'id.

【343】

Sunan Tirmidzi 3216: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Risydin bin Sa'd] dari ['Amr bin Al Harits] dari [Darraj] dari [Abu Al Haitsam] dari [Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai firmanNya: "Dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk."(QS. Alwaqi'ah 34), Beliau berkata: "Tingginya seperti antara langit dan bumi, dan perjalanan antara keduanya selama lima ratus tahun." Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Risydin. Dan sebagian ahli ilmu berkata: makna hadits ini adalah tingginya seperti jarak antara langit dan bumi. Beliau bersabda: "Tinggi kasur-kasur yang tebal dan empuk di dalam beberapa tingkat dan jarak antara setiap dua tingkat seperti antara langit dan bumi."

【344】

Sunan Tirmidzi 3217: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Israil] dari [Abdul A'la] dari [Abu Abdur Rahman] dari [Ali radliallahu 'anhu], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda mengenai ayat: "Kamu mengganti rezki (yang Allah berikan) dengan mendustakan Allah." (QS. Alwaqi'ah 82), Beliau bersabda, maksud ayat tersebut: "Ujud syukur kalian dengan cara mengatakan: kami diberi hujan karena bintang ini dan ini." Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan gharib shahih, kami tidak mengetahuinya sebagai hadits marfu' kecuali dari hadits Israil. Dan hadits tersebut diriwayatkan oleh [Sufyan Ats Tsauri] dari [Abdul A'la] dari [Abu Abdur Rahman As Sulami] dari [Ali] seperti itu dan ia tidak memarfu'kannya.

【345】

Sunan Tirmidzi 3218: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ammar Al Husain bin Huraits Al Khuza'i] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Musa bin 'Ubaidah] dari [Yazid bin Aban] dari [Anas radliallahu 'anhu], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda mengenai firmanNya: "Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung." (QS. Alwaqi'ah 35), Beliau bersabda: "Sesungguhnya wanita-wanita yang diciptakan di dunia menjadi wanita-wanita tua yang matanya sering mengeluarkan air mata dan kotor." Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits gharib. Kami tidak mengetahuinya sebagai hadits marfu' kecuali dari hadits Musa bin 'Ubaidah, sementara Musa bin 'Ubaidah dan Yazid bin Aban Ar Raqasyi adalah dua orang yang didha'ifkan dalam hadits.

【346】

Sunan Tirmidzi 3219: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin Hisyam] dari [Syaiban] dari [Abu Ishaq] dari ['Ikrimah] dari [Ibnu Abbas], ia berkata: Abu Bakr radliallahu 'anhu berkata: wahai Rasulullah, aku telah beruban. Beliau bersabda: "Aku telah dibuat beruban oleh Surat Hud, Al Waqi'ah, Al Mursalat, 'Amma yatasaa aluun, serta idzasysyamsu kuwwirat." Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan gharib, kami tidak mengetahuinya dari hadits Ibnu Abbas kecuali dari sisi ini. Dan [Ali bin Shalih] telah meriwayatkan haidits ini dari [Abu Ishaq] dari [Abu Juhaifah] seperti ini. Dan telah diriwayatkan dari [Abu Ishaq] dari [Abu Maisarah] sebagian dari hadits ini secara mursal. Dan [Abu Bakr bin 'Ayyasy] telah meriwayatkan dari [Abu Ishaq] dari [Ikrimah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti hadits Syaiban dari Abu Ishaq dan ia tidak menyebutkan padanya dari Ibnu Abbas: telah menceritakan hal tersebut kepada kami [Hasyim bin Al Walid Al Harawi] telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr 'Ayyasy].

【347】

Sunan Tirmidzi 3220: Telah menceritakan kepada kami ['Abdu bin Humaid] dan orang lain tidak hanya satu sementara maknanya adalah satu, mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Abdur Rahman] dari [Qatadah], ia berkata: telah bercerita [Al Hasan] dari [Abu Hurairah], ia berkata: ketika Nabi Allah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang duduk bersama para sahabatnya, tiba-tiba datang awan kepada mereka. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Apakah kalian tahu apakah ini?" Kemudian mereka berkata: Allah dan rasulNya lebih tahu. Beliau berkata: "Ini adalah awan, ini adalah mendung yang akan menyirami bumi, Allah tabaraka wa ta'ala menggiringnya kepada suatu kaum yang tidak bersyukur kepadaNya dan tidak berdoa kepadaNya." Beliau bersabda: "Tahukah kalian apa yang ada di atas kalian?" mereka berkata: Allah dan RasulNya lebih tahu. Beliau bersabda: "Sesungguhnya itu adalah raqi' (nama langit dunia) yaitu atap yang dijaga, serta gelombang yang tertahan." Kemudian beliau bersabda: "Tahukah engkau berapa jarak antara kalian dan langit tersebut?" mereka berkata: Allah dan rasulNya lebih mengetahui. Beliau bersabda: "Sesungguhnya di atas hal itu terdapat dua langit, jarak diantara keduanya adalah perjalanan lima ratus tahun." Hingga beliau menyebutkan tujuh langit, jarak antara setiap dua langit seperti jarak antara langit dan bumi. Kemudian beliau bersabda: "Tahukah kalian apa di atas hal tersebut?" Mereka berkata: Allah dan RasulNya lebih mengetahui. Beliau bersabda: "Sesungguhnya di atas hal tersebut terdapat 'Arsy dan diantara 'Arsy dan langit setelah itu adalah jarak antara dua langit." Kemudian beliau bersabda: "Tahukah kalian apa yang ada di bawah kalian?" Mereka berkata: Allah dan RasulNya lebih tahu. Beliau bersabda: "Sesungguhnya di bawah kalian adalah bumi." Kemudian beliau bersabda: "Tahukah kalian apa yang ada di bawah hal tersebtu?" mereka berkata: Allah dan RasulNya lebih tahu. Beliau bersabda: "Sesungguhnya dibawah bumi terdapat bumi lain, di antara keduanya berjarak perjalanan lima ratus tahun." Hingga beliau menyebutkan tujuh bumi, jarak antara setiap dua bumi adalah perjalanan lima ratus tahun. Kemudian beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tanganNya, seandainya kalian mengulurkan tali kepada seeorang ke tanah yang paling bawah, niscaya akan turun di atas Allah." Kemudian beliau membacakan ayat: "Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin: dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Alhadid 3) Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits gharib dari sisi ini. Ia berkata: dan diriwayatkan dari Ayyub dan Yunus bin 'Ubaid serta Ali bin Zaid mereka berkata: Al Hasan tidak mendengar dari Abu Hurairah. Dan sebagian ahli ilmu mentafsirkan hadits ini, mereka berkata: sesungguhnya tali tersebut turun di atas ilmu Allah, kemampuan dan kekuasaanNya. Ilmu Allah, kemampuan serta kekuasaanNya ada di segala tempat dan Dia berada di atas 'Arsy sebagaimana yang telah Dia sebutkan di dalam KitabNya.

【348】

Sunan Tirmidzi 3221: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] serta [Al Hasan bin Ali Al Hulwani] maknanya adalah satu. Mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Muhammad bin 'Amr bin 'Atho`] dari [Sulaiman bin Yasar] dari [Salamah bin Shakhr Al Anshari], ia berkata: aku adalah seorang laki-laki yang diberi kemampuan untuk melakukan jima' yang tidak diberikan kepada orang selainku. Kemudian setelah Bulan Ramadhan masuk, aku menzhihar isteriku hingga Bulan Ramadhan selesai agar aku tidak menggaulinya pada malam hari. Kemudian aku melakukan hal tersebut berturut-turut hingga mendapati siang hari sementara aku tidak mampu untuk meninggalkan. Kemudian tatkala ia melayaniku pada suatu malam tiba-tiba tersingkap sesuatu darinya, lalu aku menggaulinya. Kemudian pada saat pagi hari aku pergi kepada kaumku dan mengabarkan beritaku kepada mereka. Aku katakan: Ayo pergilah bersamaku kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hingga aku beritahukan perkaraku kepada beliau. Kemudian mereka berkata: Tidak, demi Allah, kami tidak akan melakukannya. Kami khawatir akan turun Al Qur'an mengenai kami atau Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berbicara mengenai kami yang aibnya tetap ada pada kami. Akan tetapi pergilah kamu dan lakukan sekehendakmu. Kemudian aku keluar dan mendatangi Rasulullah serta memberitahukan mengenai beritaku. Lalu beliau berkata: "Apakah engkau melakukannya?" Aku katakan: saya melakukannya. Beliau berkata: "Apakah engkau melakukannya?" Aku mengatakan: saya melakukannya. Beliau berkata: "Apakah engkau melakukannya?" Aku mengatakan: saya melakukannya. Ini saya, maka tegakkanlah hukuman Allah kepadaku, karena sesungguhnya aku akan bersabar untuk itu. Beliau berkata: "Bebaskan budak!" Salamah bin Shakhr berkata: lalu aku menepuk permukaan leherku dengan tanganku. Kemudian aku katakan: "Tidak, demi Dzat yang mengutusmu dengan kebaikan, aku tidak memiliki, selain itu sajalah." Beliau berkata: "Berpuasalah dua bulan!" Aku katakan: wahai Rasulullah, Bukankah yang menimpaku tak lain kecuali terjadi ketika berpuasa?. Beliau berkata: "Berilah makan enam puluh orang miskin!" aku katakan: demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, sungguh kami bermalam dalam keadaan tidak memiliki makanan. Beliau berkata: "Kalau begitu, sana pergilah kepada penjaga Shadaqah Bani Zuraiq, suruh ia memberi untukmu dan berilah makan enam puluh orang miskin satu wasaq kurma, kemudian gunakan sisanya untuk membantu dirimu dan keluargamu." Salamah bin Shakhr berkata: kemudian aku kembali kepada kaumku dan mengatakan: aku telah mendapatkan kesempitan dan komentar-komentar yang buruk di sisi kalian, sebaliknya kudapatkan di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kelapangan serta berkah. Beliau memerintahkan agar aku diberi sedekah kalian, maka serahkan sedekah tersebut kepadaku. Kemudian mereka menyerahkannya kepadaku. Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan. Muhammad berkata: Sulaiman bin Yasar menurutku tidak mendengar dari Salamah bin Shakhr. Ia berkata: ada yang mengatakan: ia adalah Salamah bin Shakhr ada yang mengatakan: Salman bin Shakhr. Dan dalam bab tersebut dari Khaulah binti Tsa'labah, ia adalah isteri Aus bin Ash Shamit.

【349】

Sunan Tirmidzi 3222: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Waki'] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam] telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah Al Asyja'i] dari [Ats Tsauri] dari [Utsman bin Al Mughirah Ats Tsaqafi] dari [Salim bin Abu Al Ja'd] dari [Ali bin 'Alqamah Al Anmari] dari [Ali bin Abu Thalib], ia berkata: tatkala turun ayat: "Hai orang-orang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasul hendaklah kamu mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum pembicaraan itu." (QS.Almujadilah 12), Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Bagaimana pendapatmu dengan satu dinar?" Saya katakan: mereka tidak akan mampu. Beliau berkata: "Setengah dinar?" saya katakan: mereka tidak akan mampu. Beliau berkata: "Berapa?" Saya katakan: seberat satu biji gandum. Beliau mengatakan: "Sungguh engkau adalah orang yang remeh temeh." Ali berkata: kemudian turunlah ayat: "Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum mengadakan pembicaraan dengan Rasul? Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah memberi taubat kepadamu maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya: dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Almujadilah 13), Ali berkata: karenaku Allah memberikan keringanan kepada umat ini. Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan gharib, sesungguhnya kami mengetahuinya dari sisi ini. Sedangkan makna perkataannya: sya'irah yaitu seberat satu biji gandum dari emas. Abu Al Ja'd namanya adalah Rafi'.

【350】

Sunan Tirmidzi 3223: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Yunus] dari [Syaiban] dari [Qatadah] telah menceritakan kepada kami [Anas bin Malik] bahwa seorang Yahudi datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam serta para sahabatnya kemudian mengatakan: As Saamu 'alaikum. Kemudian orang-orang menjawab. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Tahukah kalian apa yang ia katakan ini?" Mereka berkata: Allah dan RasulNya lebih mengetahui wahai Nabi Allah. Beliau berkata: "Tidak, akan tetapi ia mengatakan demikian dan demikian, tolong ringkuslah si yahudi itu kepadaku." Kemudian mereka pun meringkus si yahudi dan diseret ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau menginterogasinya dengan bertanya: "Apakah engkau mengatakan: As Saamu 'alaikum?" (kematian untuk kalian)? Ia berkata: ya. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata di saat itu: "Apabila salah seorang dari ahli kitab mengucapkan salam kepada kalian maka katakan: 'alaika maa qulta." (bahkan untuk mu yang kau ucapkan itu) Beliau membaca ayat: "Dan apabila mereka datang kepadamu, mereka mengucapkan salam kepadamu dengan memberi salam yang bukan ditentukan Allah untukmu." (QS. Almujadilah 8), Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【351】

Sunan Tirmidzi 3224: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar radliallahu 'anhuma], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membakar pohon kurma Bani An Nazhir, dan menebanginya dan pohon tersebut ada di Al Buwairah. Kemudian Allah menurunkan ayat: "Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya, maka (semua itu) adalah dengan izin Allah: dan karena Dia hendak memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik." (QS. Alhasyr 5), Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【352】

Sunan Tirmidzi 3225: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Muhammad Az Za'farani] telah menceritakan kepada kami ['Affan bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Ghiyats] telah menceritakan kepada kami [Habib bin Abu 'Amrah] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] mengenai firman Allah 'azza wajalla: "Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya, maka (semua itu) adalah dengan izin Allah: dan karena Dia hendak memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik." (QS.Alhasyr 5), Beliau bersabda: Maksud Allinah adalah pohon kurma. Dan maksud untuk menghinakan orang-orang fasik ialah"Para sahabat menurunkan mereka dari benteng-benteng mereka." Ibnu Abbas berkata: dan mereka diperintahkan agar memotong pohon kurma. Kemudian mereka merasa ragu, lalu orang-orang muslim berkata: kami telah memotong sebagian dan membiarkan sebagian, sungguh kami akan bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: apakah kami mendapatkan pahala pada apa yang telah kami tebang? Dan apakah kami mendapatkan dosa atas apa yang kami biarkan? Kemudian Allah ta'ala menurunkan ayat: "Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya, maka (semua itu) adalah dengan izin Allah: dan karena Dia hendak memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik." (QS.Alhasyr 5), Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan gharib, dan sebagian mereka meriwayatkan hadits ini dari Hafsh bin Ghiyats dari Habib bin Abu 'Amrah dari Sa'id bin Jubair secara mursal, dan belum menyebutkan padanya dari Ibnu Abbas. Telah menceritakan kepadaku hal tersebut [Abdullah bin Abdur Rahman] telah menceritakan kepada kami [Harun bin Mu'awiyah] dari [Hafsh bin Ghiyats] dari [Habib bin Abu 'Amrah] dari [Sa'id bin Jubair] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam secara mursal. Abu Isa berkata: Muhammad bin Isma'il telah menyebutkan dariku.

【353】

Sunan Tirmidzi 3226: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Fudhail bin Ghazwan] dari [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah] bahwa: Seorang laki-laki dari kalangan anshar bermalam dengan kedatangan seorang tamu sementara ia tidak memiliki makanan kecuali makanan untuk anak-anaknya. Kemudian ia berkata kepada isterinya: tidurkan anak-anak tersebut, dan matikan lampu serta hidangkan apa yang engkau miliki kepada tamu tersebut. Kemudian turunlah ayat ini: {Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan} (QS. Al Hasyr: 9). Hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【354】

Sunan Tirmidzi 3227: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amr bin Dinar] dari [Al Hasan bin Muhammad yaitu Al Hanafiyyah] dari ['Ubaidullah bin Abu Rafi'], ia berkata: saya mendengar [Ali bin Abu Thalib] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengutus kami yaitu saya, Az Zubair, dan Al Miqdad bin Al Aswad. Beliau berkata: "Pergilah hingga kalian sampai di lokasi yang namanya Raudhah Khakh, karena sesungguhnya padanya terdapat seorang wanita yang membawa sepucuk surat lalu ambillah darinya dan datangkan kepadaku." Kemudian kami keluar dan kuda kami berlari kencang hingga kami sampai pada Raudhah Khah, dan ternyata kami menjumpai seorang wanita, lalu kami mengatakan: keluarkan surat tersebut! Kemudian wanita tersebut mengatakan: aku tidak membawa surat. Lalu kami mengatakan: sungguh engkau mengeluarkan surat tersebut atau engkau melepas pakaianmu! Ali berkata: kemudian wanita tersebut mengeluarkan surat tersebut dari rambut kepangnya (Sanggul, gelung). Ali berkata: kemudian kami meringkus wanita itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan ternyata surat tersebut dari Hathib bin Abu Balta'ah kepada orang-orang musyrik di Mekkah, ia mengabarkan kepada mereka sebagian urusan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian beliau berkata: "Apa ini wahai Hathib?" Hathib berkata: jangan terburu menghukumku wahai Rasulullah! Sesungguhnya dahulu aku adalah orang yang tinggal di antara orang-orang Quraisy dan bukan dari cucu keturunan mereka, sementara orang-orang yang bersamamu dari kalangan muhajirin memiliki kerabat yang dengan kekerabatan tersebut mereka melindungi keluarga dan harta mereka di Mekkah. Dan aku ingin, disaat aku tidak memiliki nasab pada mereka ini, untuk memberi suatu jasa yang dengannya mereka dapat mempertahankan hubungan kekerabatanku, dan aku melakukan hal itu bukan lantaran aku kafir serta keluar dari agamaku dan bukan lantaran ridha dengan kekafiran setelah datangnya Islam. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: ia benar. Lalu Umar bin Al Khathab radliallahu 'anhu berkata: biarkan aku memenggal leher orang munafik ini wahai Rasulullah! Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Sesungguhnya ia telah mengikuti perang Badr, tahukah kamu kemungkinan Allah telah melihat kepada Ahli Badr dan berkata: "Lakukan sesuka kalian, sungguh Aku telah mengampuni dosa kalian?." Ali berkata: kemudian turunlah surat ini mengenai Hathib bin Abu Balta'ah: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia." (QS. Almumtahanah 1), 'Amr berkata: setahuku, Ibnu Abu Rafi' adalah sekretaris Ali bin Abu Thalib. Hadits ini adalah hadits hasan shahih, dan padanya dari Umar dan Jabir bin Abdullah, dan tidak hanya satu orang telah meriwayatkan hadits ini dari Sufyan bin 'Uyainah seperti ini. Dan mereka menyebutkan dengan redaksi ini: sungguh akan engkau keluarkan surat tersebut atau engkau lepas pakaianmu! Dan telah diriwayatkan juga dari [Abu Abdur Rahman As Sulami] dari [Ali] seperti hadits ini, sebagian mereka menyebutkan padanya: sungguh engkau mengeluarkan surat tersebut atau kami akan melucuti pakaianmu.

【355】

Sunan Tirmidzi 3228: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Abdur Razzaq] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Urwah] dari [Aisyah], ia berkata: tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menguji kecuali dengan ayat yang telah Allah firmankan yaitu: "Apabila telah datang kepadamu para wanita mukmin yang membai'atmu...." (QS. Almumtahanah 12), [Ma'mar] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Thawus] dari [ayahnya], ia berkata: tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menyentuh tangan seorang wanita kecuali wanita yang beliau miliki akadnya (isterinya). Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【356】

Sunan Tirmidzi 3229: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abdullah Asy Syaibani], ia berkata: saya mendengar [Syahr bin Hausyab] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ummu Salamah Al Anshariyyah] berkata: seorang wanita berujar kepada Rasulullah: "Apakah kebajikan yang tidak layak untuk kami durhakai? Beliau bersabda: "Janganlah kalian menangis dengan meratap." Aku katakan: "Wahai Rasulullah, Bani Fulan telah ikut serta meratap atas kematian pamanku, dan aku harus membalas budi baik mereka. Rupanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menolak permohonanku, kemudian aku mendatangi beliau beberapa kali, lalu beliau mengizinkanku untuk membalas mereka, dan tidak melakukan ratapan lagi setelah membalas mereka, tidak pula atas selain pamanku hingga saat ini. Tidak ada seorang wanitapun selainku melainkan ia telah melakukan ratapan. Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan gharib. Dan padanya dari Ummu 'Athiyyah radliallahu 'anha. 'Abdu bin Humaid berkata: Ummu Salamah Al Anshariyyah adalah Asma` binti Yazid bin As Sakan.

【357】

Sunan Tirmidzi 3230: Telah menceritakan kepada kami [Salamah bin Syu'aib] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf Al Firyabi] telah menceritakan kepada kami [Qais bin Ar Rabi'] dari [Al Agharr bin Ash Shabbah] dari [Khalifah bin Hushain] dari [Abu Nashr] dari [Ibnu Abbas]: Mengenai firman Allah ta'ala: {Apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka} (QS. Al Mumtahanah: 10), Ia berkata: Seorang wanita apabila datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk masuk Islam beliau menyumpahnya dengan nama Allah untuk mengatakan: aku tidak akan keluar (rumah) hanya karena kemarahan suamiku, aku tidak keluar rumah kecuali karena alasan mencintai Allah dan RasulNya. Abu Isa berkata: Hadits ini adalah hadits gharib.

【358】

Sunan Tirmidzi 3231: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdur Rahman] telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Katsir] dari [Al Auza'i] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah] dari [Abdullah bin Salam], ia berkata: kami beberapa orang dari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian kami saling berbincang-bincang, kami berkata: Duh seandainya kami mengetahui amalan apakah yang paling dicintai Allah ta'ala niscaya kami akan mengamalkannya. Kemudian Allah ta'ala menurunkan ayat: "Telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi: dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.(QS. Ashshaff: 1-2), Abdullah berkata: kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membacakannya kepada kami. Abu Salamah berkata: kemudian Ibnu Salam membacakannya kepada kami. Yahya berkata: kemudian Abu Salamah membacakannya kepada kami. Ibnu Katsir berkata: kemudian Al Auza'i membacakannya kepada kami dan Muhammad membacakannya kepada kami. Abdullah berkata: kemudian Ibnu Katsir membacakannya kepada kami. Abu Isa berkata: Muhammad bin Katsir telah diselisihi dalam sanad hadits ini dari Al Auza'i. dan [Ibnu Al Mubarak] telah meriwayatkan dari [Al Auza'i] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Hilal bin Abu Maimunah] dari ['Atho` bin Yasar] dari [Abdullah bin Salam] atau dari [Abu Salamah] dari [Abdullah bin Salam]. Dan [Al Walid bin Muslim] telah meriwayatkan hadits ini dari [Al Auza'i] seperti riwayat Muhammad bin Katsir.

【359】

Sunan Tirmidzi 3232: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Ja'far] telah menceritakan kepadaku [Tsaur bin Zaid Ad Dili] dari [Abu Al Ghaits] dari [Abu Hurairah], ia berkata: kami berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika telah diturunkan Surat Al Jumu'ah, kemudian beliau membacanya. Tatkala beliau telah sampai pada perkataan: "Dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Aljumah 3), Seorang laki-laki berkata: wahai Rasulullah, siapakah mereka yang belum berhubungan dengan kita? Kemudian beliau tidak menjawab sementara Salman Al Farisi bersama kami. Abu Hurairah berkata: kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meletakkan tangannya kepada Salman dan berkata: "Demi Dzat yang jiwaku ada di tanganNya, seandainya keimanan itu berada di gugusan bintang, niscaya akan diambil oleh orang-orang. Diantara mereka adalah Tsaur bin Zaid Madani, dan Tsaur bin Yazid Syami, Abu Al Ghaits namanya adalah Salim mantan budak Abdullah bin Muthi' Madani, yang ia adalah orang yang tsiqah." Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits gharib, dan Abdullah bin Ja'far adalah ayah Ali bin Al Madini, ia telah didha'ifkan oleh Yahya bin Ma'in. Dan hadits ini telah diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dari selain sisi ini.

【360】

Sunan Tirmidzi 3233: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Hushain] dari [Abu Sufyan] dari [Jabir], ia berkata: ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah pada hari Jum'at dengan berdiri, tiba-tiba rombongan unta Madinah yang membawa barang datang, kemudian para sahabat bersegera menyambutnya hingga tidak ada yang tinggal kecuali dua belas orang, diantara mereka adalah Abu Bakr, serta Umar. Dan turunlah ayat: "Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhutbah)." (QS. Aljumah 11), Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih. Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah mengabarkan kepada kami [Hushain] dari [Salim bin Abu Al Ja'd] dari [Jabir] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti itu. Abu Isa berkata: ini adalah hadits hasan shahih.

【361】

Sunan Tirmidzi 3234: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Musa] dari [Israil] dari [Abu Ishaq] dari [Zaid bin Arqam], ia berkata: saya bersama pamanku, kemudian saya mendengar Abdullah bin Ubai bin Salul berkata kepada para sahabatnya: janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada disisi Rasulullah hingga mereka bubar (meninggalkan Rasulullah). Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya. (QS. Almunafiqun 7-8), Kemudian aku bertahukan hal tersebut kepada pamanku dan pamanku memberitahukan hal tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memanggilku lalu aku menceritakan hal tersebut kepada beliau. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim utusan kepada Abdullah bin Ubai serta para sahabatnya. Lalu mereka bersumpah bahwa mereka tidak mengatakannya. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendustaiku, dan malah mempercayainya (Ubbay), sehingga ada sesuatu yang membuatku terpukul yang tidak menimpaku sebelumnya. Kemudian aku duduk di rumah, lalu pamanku berkata: engkau tidak menghendaki kecuali agar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendustakanmu serta memurkaimu. Lalu Allah ta'ala menurunkan ayat: "Apabila telah datang orang-orang munafik...." (QS. Almunafiqun. 1), Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim utusan kepadaku dan membacakan ayat tersebut kemudian berkata: sesungguhnya Allah telah membenarkanmu. Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【362】

Sunan Tirmidzi 3235: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Musa] dari [Israil] dari [As Suddi] dari [Abu Sa'd Al Azdi] telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Arqam], ia berkata: kami berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan terdapat beberapa orang badui yang bersama kami, kemudian kami bersegera menuju kepada sebuah air, sementara orang-orang badui mendahului kami mendatangi air tersebut, dan seorang badui mendahului para sahabatnya. Kemudian ia memenuhi telaga tersebut dan meletakkan bebatuan disekitarnya, dan meletakkan tumpukan kulit di atasnya hingga para sahabatnya datang. Zaid bin Arqam berkata: kemudian seorang laki-laki anshar mendatangi orang badui tersebut dan mengendorkan tali kendali untanya agar dapat minum, namun orang badui tersebut enggan untuk membiarkannya lalu ia menyingkirkan bebatuan yang ada di sekitar air, kemudian orang badui tersebut mengangkat kayu dan memukulkan ke kepala orang anshar tersebut, sehingga melukainya. Kemudian ia datang kepada Abdullah bin Ubai pemimpin orang-orang munafik yang dahulunya ia adalah termasuk diantara sahabatnya, lalu orang tersebut memberitahukan kasusnya. Maka Abdullah bin Ubai marah kemudian ia berkata: janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang yang ada disisi Rasulullah hingga mereka bubar (meninggalkan Rasulullah) (yang ia maksud adalah orang-orang badui). Mereka menghadiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika makan kemudian Abdullah berkata: apabila mereka telah bubar dari sisi Muhammad maka datanglah kepada Muhammad dengan membawa makanan hingga ia dan orang yang bersamanya makan. Kemudian Abdullah bin Ubbay berkata kepada para sahabatnya: Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya. Zaid berkata: ketika itu aku membonceng Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mendengar Abdullah bin Ubai, kemudian aku memberitahukan kepada pamanku, lalu ia pergi dan mengabarkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim utusan kepadanya (Ubbay) kemudian ia bersumpah dan mengingkari hal tersebut. Zaid berkata: kemudian pamanku datang kepadaku dan berkata: engkau tidak menginginkan kecuali agar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam serta orang-orang muslim memurkai dan mendustakanmu. Zaid berkata: kemudian aku merasa sedih yang tidak dirasakan oleh seorangpun. Ia berkata: ketika aku berjalan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan aku telah mengantuk karena rasa sedih. Tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang kepadaku dan menjewer telingaku dan tertawa di hadapanku, dan aku tidak suka jika kegembiraanku ketika itu ditukar dengan hidup kekal di dunia, kemudian Abu Bakr menjumpaiku, dan berkata: apa yang dikatakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepadamu? Aku katakan: beliau tidak mengatakan apapun kepadaku, hanya saja beliau memijit telingaku dan tertawa di hadapanku seraya berkata: bergembiralah. Kemudian Umar menemuiku dan aku katakan kepadanya seperti perkataanku kepada Abu Bakr. Kemudian setelah pagi hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca surat Al Munafiqun. Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【363】

Sunan Tirmidzi 3236: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Adi] telah memberitakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam bin 'Utaibah], ia berkata: saya mendengar [Muhammad bin Ka' bin Al Qurazhi] semenjak empat puluh tahun beliau menceritakan dari [Zaid bin Arqam] radliallahu 'anhu bahwa Abdullah bin Ubai berkata di saat perang Tabuk: sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya. Zaid bin Arqam berkata: kemudian aku datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan kulaporkan hal tersebut kepadanya, lalu Abdullah bin Ubai bersumpah, ia tidak mengatakan hal tersebut. Kemudian kaumku mencelaku dan berkata: engkau tidak menghendaki kecuali sekedar menyebarkan ghosip saja. Lalu aku pergi ke rumah dan tidur dalam keadaan sangat sedih. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah telah membenarkanmu." Zaid berkata: kemudian turunlah ayat ini: "Mereka adalah orang-orang yang mengatakan: janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada disisi Rasulullah hingga mereka bubar (meninggalkan Rasulullah)." (QS. Almunafiqun 7), Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【364】

Sunan Tirmidzi 3237: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Amr bin Dinar] ia telah mendengar [Jabir bin Abdullah] berkata: kami berada dalam suatu peperangan. Sufyan berkata: seingat mereka, perang tersebut adalah perang Bani Al Mushthaliq, kemudian seorang laki-laki muhajirin memukul pantat seorang laki-laki dari kalangan anshar. Orang muhajir tersebut mengatakan: wahai orang-orang muhajirin, dan orang-orang anshar berkata: wahai orang-orang Anshar. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mendengar hal tersebut lalu berkata: "Mengapa masih saja dilestarikan seruan jahiliyah?" Mereka berkata: seseungguhnya terdapat seorang laki-laki dari kalangan muhajirin memukul pantat seorang laki-laki dari kalangan anshar. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Tinggalkan hal itu, karena hal itu adalah busuk." Kemudian Abdullah bin Ubai bin Salul mendengar hal tersebut dan berkata: apakah mereka telah melakukannya, demi Allah sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya. Kemudian Umar berkata: wahai Rasulullah, biarkan saya memenggal leher orang munafik ini. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berakta: "Biarkan dia, jangan sampai orang-orang mengatakan bahwa Muhammad membunuh sahabatnya." Orang selain 'Amr mengatakan: kemudian anaknya yaitu Abdullah bin Abdullah berkata: demi Allah engkau tidak kembali kecuali engkau mengakui bahwa engkau hina sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang mulia. Kemudian ia melakukannya. Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【365】

Sunan Tirmidzi 3238: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin 'Aun] telah mengabarkan telah kami [Abu Janab Al Kalbi] dari [Adh Dhahhak] dari [Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma], ia berkata: barang siapa yang memiliki harta dan menyampaikannya untuk melakukan haji ke Rumah Allah (Ka'bah) atau wajib baginya untuk menunaikan zakat, namun ia tidak melakukannya, niscaya ia akan meminta untuk dikembalikan ke dunia ketika ia mati. Kemudian seseorang berkata: wahai Ibnu Abbas, bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya yang meminta untuk kembali ke dunia hanyalah orang-orang kafir. Ia berkata: aku akan membacakan Al Qur'an kepadamu mengenai hal tersebut: "Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu: lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan." (QS. Almunafiqun 9-11). Ia berkata: kemudian apakah yang mengharuskan untuk menunaikan zakat? Ibnu Abbas berkata: apabila harta telah sampai dua ratus dirham lebih. Orang tersebut berkata: apa yang mengharuskan haji? Ibnu Abbas berkata: adanya perbekalan dan unta (kendaraan). Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Abdur Razzaq] dari [Ats Tsauri] dari [Yahya bin Abu Hayyah] dari [Adh Dhahhak] dari [Ibnu Abbas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan seperti itu. Dan [Abdur Razzaq] berkata: demikianlah [Sufyan bin 'Uyainah] serta lebih dari satu orang telah meriwayatkan hadits ini dari [Abu Janab] dari [Adh Dhahhak] dari [Ibnu Abbas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sama seperti itu, dan ia berkata: begitulah Sufyan bin 'Uyainah dan lebih dari satu orang meriwayatkan perkataannya dalam hadits ini dari Abu Janab dari Adh Dhahhak dari Ibnu Abbas dan ia tidak memarfu'kannya. Dan ini lebih shahih daripada riwayat Abdur Razzaq. Abu Janab namanya adalah Yahya bin Abu Hayyah, ia bukanlah orang yang kuat dalam hadits.

【366】

Sunan Tirmidzi 3239: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] telah menceritakan kepada kami [Israil] telah menceritakan kepada kami [Simak bin Harb] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas], ia ditanya seorang laki-laki mengenai ayat ini: "Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka." (QS. Attaghabun 14), Katanya, mereka adalah penduduk Makkah yang masuk Islam, dan ingin menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lantas isteri dan anak-anak mereka enggan jika ditinggalkan untuk kepergiannya menemui Rasulullah, setelah mereka datangi Rasulullah, mereka lihat orang-orang telah pintar dan pandai agama, sehingga mereka berniyat ingin menhukum anak dan isteri mereka, maka turunlah ayat ini: "Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka." (QS. Attaghabun 14). Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【367】

Sunan Tirmidzi 3240: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah mengabarkan kepada kami [Abdur Razzaq] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Ubaidullah bin Abudullah bin Abu Tsaur], ia berkata: saya mendengar [Ibnu Abbas] radliyallahu 'anhuma berkata: Aku senantiasa bersemangat untuk bertanya kepada [Umar] mengenai dua orang wanita dari isteri-isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang dikatakan Allah 'azza wa jalla: {Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan)} (QS. At Tahrim: 4). Hingga Umar melakukan haji dan akupun berhaji bersamanya, kemudian aku menuangkan air dari tempat air untuk bersuci lalu ia berwudhu. Aku katakan: Wahai Amirul Mukminin, siapakah dua orang wanita diantara isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang Allah katakan: {Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan)} (QS. At Tahrim: 4). Kemudian Umar berkata kepadaku: Aneh kamu wahai Ibnu Abbas. Az Zuhri berkata: Demi Allah ia tidak senang dengan apa yang ia tanyakan namun ia tidak menyembunyikannya. Ia berkata: Ia adalah Aisyah dan Hafshah. Ibnu Abbas berkata: Kemudian ia mulai menceritakan sebuah hadits kepadaku, ia berkata: Dahulu kami orang-orang Quraisy menguasai para isteri, kemudian setelah kami datang ke Madinah kami mendapati orang-orang justru diatur para isteri mereka. Kemudian para isteri kami mulai belajar dari para isteri mereka, maka aku marah kepada isteriku pada suatu hari ternyata ia mendebatku dan berkata: Apa yang engkau ingkari dari hal tersebut? Demi Allah sesungguhnya para isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga mendebat beliau dan salah seorang dari mereka pada hari ini, bahkan meninggalkan beliau hingga malam hari. Umar berkata: Maka aku katakan dalam hati: telah celaka orang yang melakukan hal tersebut diantara mereka, dan telah merugi dia. Umar berkata: Rumahku ketika itu di perkampungan namanya 'Aliyah, diantara Bani Umayyah. Aku pernah memiliki seorang tetangga dari kalangan Anshar, kami dahulu bergantian menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Sehari ia datang kepadaku membawa berita wahyu, dan yang lainnya. Dan hari lain aku yang datang menemui beliau membawa yang semisal hal tersebut. Umar berkata: Ketika itu kami sedang hangat-hangatnya menceritakan bahwa raja Ghassan memasang sepatu kuda untuk memerangi kami. Ia berkata: kemudian tetangga tersebut datang kepadaku pada malam hari, dan mengetuk pintu. Lalu aku keluar menemuinya, ia berkata: telah terjadi perkara besar. Aku katakan: Apakah Ghassan telah datang? Ia berkata: lebih besar daripada hal itu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mencerai para isterinya. Umar berkata: Lalu aku mengatakan dalam hati: Hafshah telah celaka dan merugi, aku telah menyangka hal ini akan terjadi. Umar berkata: tatkala aku telah melakukan shalat Shubuh aku mengencangkan pakaianku kemudian pergi hingga menemui Hafshah. Ternyata ia sedang menangis, lalu aku bertanya: apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mencerai kalian? Ia berkata: saya tidak tahu, beliau sedang menyendiri di ruangan yang tinggi ini. Umar berkata: kemudian aku pergi dan mendatangi seorang budak hitam lalu aku katakan: mintakan izin untuk Umar. Lalu Umar masuk kemudian keluar menemuiku seraya berkata: aku telah menyebutkan dirimu namun beliau tidak mengatakan sesuatupun. Lalu aku pergi, tiba-tiba budak tersebut memanggilku dan mengatakan: masuklah! Sungguh engkau telah diberi izin. Maka akupun masuk, ternyata Nabi sedang bersandar kepada tikar dan aku melihat bekasnya pada sisi badan beliau, lalu aku katakan: wahai Rasulullah, apakah anda mencerai isteri-isteri anda? Beliau bersabda: "Tidak" Maka aku katakan: Allahu akbar, wahai Rasulullah sungguh aku melihat kita orang-orang Quraisy, dahulu menguasai para wanita, kemudian tatkala kita datang ke Madinah maka kita mendapatkan sebuah kaum yang dikuasai para isteri mereka, kemudian para isteri kita mulai belajar dari isteri-isteri mereka, lalu aku suatu hari marah kepada isteriku ternyata ia membantahku hingga aku mengingkari hal tersebut, lalu ia berkata: apa yang engkau ingkari? Demi Allah sesungguhnya para isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membantah beliau dan salah seorang dari mereka meninggalkan beliau pada hari ini hingga malam hari. Umar berkata: lalu aku berkata kepada Hafshah: apakah engkau membantah Rasulullah? Maka ia berkata: ya, dan salah seorang dari kami meninggalkan beliau hingga malam hari. Lalu saya katakan: telah celaka orang yang melakukan hal tersebut diantara kalian dan ia telah merugi, apakah salah seorang diantara kalian aman dari kemarahan Allah kepadanya karena kemarahan RasulNya? Ternyata ia telah bersedih. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tersenyum. Umar berkata: kemudian aku berkata kepada Hafshah: janganlah engkau membantah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan jangan meminta sesuatu kepada beliau, mintalah kepadaku apa yang engkau inginkan janganlah terpengaruh apabila sahabatmu lebih cantik dan lebih dicintai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Umar berkata: kemudian beliau tersenyum lagi, lalu aku katakan: wahai Rasulullah, apakah saya boleh meminta izin untuk berbicara? Beliau mengatakan: "Ya." Umar berkata: kemudian aku mengangkat kepala dan tidak ada yang aku lihat di dalam rumah kecuali tiga peralatan rumah tangga. Umar berkata: kemudian aku katakan: wahai Rasulullah, berdoalah agar Allah memberikan kelapangan kepada umatmu, sungguh Allah telah memberikan kelapangan kepada orang-orang Persia dan Romawi sementara mereka tidak beribadah kepadaNya. Kemudian beliau duduk tegak, dan berkata: "Apakah engkau merasa ragu wahai Ibnu Al Khathab? Mereka adalah orang-orang yang disegerakan kebaikan-kebaikan mereka dalam kehidupan dunia." Umar berkata: beliau telah bersumpah untuk tidak menemui para isterinya selama satu bulan, kemudian Allah mencelanya dalam hal tersebut dan mengharuskan beliau untuk membayar kafarah karena sebuah sumpah. [Az Zuhri] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Urwah] dari [Aisyah], ia berkata: kemudian tatkala telah berlalu dua puluh sembilan hari, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menemuiku dan memulai dariku. Beliau berkata: "Wahai Aisyah, sesungguhnya aku menyebutkan sesuatu kepadamu dan janganlah engkau terburu-buru hingga engkau meminta pertimbangan kedua orang tuamu." Aisyah berkata: kemudian beliau membacakan ayat ini: Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut'ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. (QS. Al-Ahzab 28), Demi Allah beliau telah mengetahui bahwa kedua orang tuaku tidak memerintahkanku untuk berpisah dengannya. Lalu aku katakan: apakah dalam hal ini saya harus meminta pertimbangan kedua orang tuaku? Sesungguhnya saya menginginkan Allah dan rasulNya serta kampung akherat. [Ma'mar] berkata: dan telah mengabarkan kepada kami [Ayyub] bahwa [Aisyah] berkata kepada beliau: wahai Rasulullah, janganlah engkau memberitahu isteri-isterimu bahwa saya memilihmu. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya aku diutus Allah untuk menyampaikan dan Allah tidak mengutusku untuk mempersulit." Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib, dan tealh diriwayatkan tidak hanya dari satu sisi dari Ibnu Abbas.

【368】

Sunan Tirmidzi 3241: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Abu Daud Ath Thayalisi] telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid bin Sulaim], ia berkata: saya datang ke Mekkah dan bertemu dengan [Atho` bin Abu Rabah], kemudian saya katakan kepadanya: wahai Abu Muhammad, sesungguhnya orang-orang di sekitar kami berbicara mengenai taqdir. 'Atho` berkata: aku pernah bertemu dengan [Al Walid bin 'Ubadah bin Ash Shamit], kemudian ia berkata: telah menceritakan kepadaku [ayahku], ia berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya pertama kali yang Allah ciptakan adalah pena, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Tulislah." Maka terjadilah apa yang akan terjadi hingga selamanya. Dalam hadits tersebut terdapat sebuah kisah. Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib, dan diantara hadits tersebut ada yang berasal dari Ibnu Abbas.

【369】

Sunan Tirmidzi 3242: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Abdur Rahman bin Sa'd] dari ['Amr bin Abu Qais] dari [Simak bin Harb] dari [Abdullah bin 'Umairah] dari [Al Ahnaf bin Qais] dari [Al 'Abbas bin Abdul Muththalib] ia mengaku bahwa ia pernah duduk di Bathha`diantara sekelompok orang sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk diantara mereka. Tiba-tiba terdapat awan yang melewati mereka, kemudian mereka melihat ke awan tersebut. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Apakah kalian mengetahui apa nama ini?" Mereka berkata: ya, ini adalah awan. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: Itu pula yang namanya Al Muzn?. Mereka berkata: itu pula yang namanya adalah almuznu. Rasulullah berkata "Itu pula yang namanya al'anan?" Mereka berkata: itu pula yang namanya Al 'Anan. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada mereka: "Tahukah kalian berapa jauh antara langit dan bumi?" mereka berkata: tidak, demi Allah kami tidak mengetahui. Beliau berkata: "Jauh antara keduanya entah tujuh puluh satu atau tujuh puluh dua atau tujuh puluh tiga tahun, dan langit di atasnya demikian juga." Dan langit yang diatasnya juag sedemikian, hingga beliau menyebutkan tujuh langit demikian juga jaraknya. Kemudian beliau bersabda: "Di atas langit ketujuh terdapat laut antara bagian paling atas dan paling bawahnya seperti jarak antara langit satu ke langit yang lain dan diatas itu semua ada delapan malaikat yang rupanya seperti kijang, yang jarak antara kuku-kukunya dan pelana di punggungnya bagaikan antara langit dan langit, kemudian diaats punggung mereka ada arsy, yang jarak antara atas dan bawahnya bagaikan antara langit dan langit berikutnya, dan Alalh diatas kesemuanya itu." Abdu bin Humaid berkata: saya mendengar Yahya bin Ma'in berkata: ketahuilah Abdur Rahman bin Sa'd' hendak pergi menunaikan haji hingga kami mendengar hadits ini. Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan gharib, dan [Al Walid bin Abu Tsaur] telah meriwayatkan dari [Simak] seperti itu, dan ia memarfu'kan hadits tersebut. [Syarik] meriwayatkan sebagian hadits ini dari [Simak], dan ia menyatakan bahwa hadits tersebut adalah hadits mauquf, dan ia tidak memarfu'kannya, sedangkan Abdur Rahman adalah Ibnu Abdullah bin Sa'd Ar Razi.

【370】

Sunan Tirmidzi 3243: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Abdur Rahman bin Abdullah bin Sa'd Ar Razi] bahwa [Ayahnya] telah mengabarkan kepadanya dari [Ayahnya], ia berkata: Saya melihat [seorang laki-laki] di Bukhara di atas baghal dengan memakai sorban hitam, dan ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memakaikannya kepadaku.

【371】

Sunan Tirmidzi 3244: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Rasydin bin Sa'd] dari ['Amr bin Al Harits] dari [Darraj Abu As Samh] dari [Abu Al Haitsam] dari [Abu Sa'id] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai firman Allah: "Seperti besi yang mendidih." (QS. Alma'arij 8), Beliau bersabda: "Seperti kotoran minyak, Kemudian apabila Allah mendekatkan kewajah orang yang diadzab maka gugurlah kulit wajahnya." Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Risydin.

【372】

Sunan Tirmidzi 3245: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepadaku [Abu Al Walid] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Abu Bisyr] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah membacakan ayat Al Qur'an kepada Jin dan tidak pula melihat mereka. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pergi bersama sekelompok sahabatnya menuju Pasar 'Ukazh sementara antara syetan dan berita langit telah ada penghalang, dan telah dikirimkan bintang-bintang untuk melempari mereka sehingga syetan-syetan tersebut kembali kepada kaumnya dan kaum mereka bertanya: ada apa dengan kalian? Mereka berkata: telah terhalang antara kami dan berita langit, dan telah dikirimkan bintang-bintang untuk melempar kami. Mereka berkata: tidak ada yang mengalangi antara kami dan berita langit kecuali telah terjadi suatu perkara. Setang langsung menyebar ke arah timur dan barat bumi, kemudian lihatlah apakah ada sesuatu yang menghalangi antara kalian dan berita langit ini? Beliau berkata: "Kemudian mereka pergi menyebar ke timur serta barat bumi mencari apa yang menghalangi antara mereka dengan berita langit." Dan pergilah beberapa jin tersebut, mereka menuju arah Mekkah menuju Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sementara beliau di dekat pohon kurma menghadap ke pasar 'Ukazh dalam keadaan melakukan shalat subuh bersama para sahabatnya. Kemudian tatkala mereka mendengar Al Qur'an mereka mendengarkannya dengan seksama, lalu mereka berkata: demi Allah, ini yang telah menghalangi antara kalian dan berita langit. Ibnu Abbas berkata: kemudian dari sana mereka kembali kepada kaum mereka dan berkata: wahai kaum kami sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan (yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami. (Al Jinn: 1-2). Kemudian Allah menurunkan wahyu kepada NabiNya shallallahu 'alaihi wa sallam: Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya sekumpulan jin telah mendengarkan (Al Quran) (Al Jinn: 1-2). Sesungguhnya yang diwahyukan kepadanya adalah perkataan jin.

【373】

Sunan Tirmidzi 3246: Dan dengan sanad ini telah diriwayatkan dari [Ibnu Abbas] ia berkata: Perkataan jin kepada kaum mereka {Tatkala seorang hamba Allah berdiri untuk beribadah hampir-hampir mereka berdesak-desakan mengerumuninya}. (QS. Jin: 19), Ibnu Abbas berkata: Maksudnya adalah ketika para jin melihat beliau dan para sahabatnya shalat dengan shalatnya, dan mereka sujud dengan sujudnya. Berkata: Mereka takjub atas kesetiaan para sahabatnya kepada beliau. Mereka berkata kepada kaum mereka: {Tatkala seorang hamba Allah berdiri untuk beribadah hampir-hampir mereka berdesak-desakan mengerumuninya}. (QS. Jin: 19) Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.

【374】

Sunan Tirmidzi 3247: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] telah menceritakan kepada kami [Israil] telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas], ia berkata: para jin naik ke langit untuk mendengarkan wahyu, apabila mereka mendengar satu kata maka mereka menambahkan sembilan. Adapun yang satu kata adalah kebenaran dan yang mereka tambahkan adalah kebatilan. Kemudian tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diutus, mereka ditolak untuk menempati tempat-tempat mereka, kemudian mereka menyebutkan hal tersebut kepada Iblis. Dan tidaklah bintang-bintang dilempar sebelum itu. Kemudian Iblis berkata kepada mereka: tidaklah hal ini terjadi kecuali karena suatu perkara yang telah terjadi di bumi. Kemudian ia mengirim pasukannya dan mereka dapatkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang berdiri melakukan shalat di antara dua gunung. Seingatku (Said), Ibnu Abbas berkata: di Mekkah. Kemudian mereka menemui Iblis dan mengabarkan kepadanya, lalu ia berkata: inilah yang terjadi bumi. Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【375】

Sunan Tirmidzi 3248: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah mengabarkan kepda kami [Abdur Razzaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Jabir bin abdullah], ia berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sementara beliau menceritakan mengenai jarak turunnya wahyu. Di dalam haditsnya beliau berkata: ketika sedang berjalan, aku mendengar suara dari langit kemudian aku menengadahkan kepalaku dan ternyata terdapat Malaikat yang datang kepadaku ketika di Gua Hira`, ia duduk di atas kursi diantara langit dan bumi. Kemudian aku kaget dengan rasa takut kepadanya, lalu aku kembali dan berkata: selimutilah aku, selimutilah aku lalu mereka menyelimutiku. Kemudian Allah 'azza wajalla menurunkan ayat: Hai orang yang berkemul (berselimut) hingga firmanNya: dan perbuatan dosa tinggalkanlah (QS. Almudatstsir 1-5), itu terjadi sebelum diwajibkan shalat. Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih. Dan telah diriwayatkan oleh [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah bin Abdur Rahman] dari [Jabir], sedangkan Abu Salamah namanya adalah Abdullah.

【376】

Sunan Tirmidzi 3249: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Musa] dari [Ibnu Luhai'ah] dari [Darraj] dari [Abu Al Haitsam] dari [Abu Sa'id] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Sha'ud adalah gunung dari Neraka yang dinaiki orang kafir sejauh tujuh puluh tahun kemudian mereka dijungkalkan dari gunung itu selama itu pula selama-lamanya." Abdu bin Humaid berkata: hadits ini adalah hadits gharib. Sesungguhnya kami mengetahuinya sebagai hadis marfu' adalah dari hadits Ibnu Lahi'ah, dan telah diriwayatkan sebagian dari hadits ini dari 'Athiyah dari Abu Sa'id secara mauquf.

【377】

Sunan Tirmidzi 3250: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Mujalid] dari [Asy Sya'bi] dari [Jabir bin Abdullah], ia berkata: orang-orang Yahudi berkata kepada beberapa orang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: apakah nabi kalian mengetahui berapa jumlah penjaga Neraka Jahannam? Mereka berkata: kami tidak tahu hingga kami bertanya kepada Nabi kami. Kemudian seseorang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: wahai Muhammad, hari ini sahabat-sahabatmu telah kalah. Beliau bertanya: "Dengan apakah mereka kalah." Ia berkata: orang-orang Yahudi bertanya kepada mereka: apakah nabi kalian mengetahui berapa jumlah penjaga Neraka Jahannam? Orang tersebut berkata: maka mereka tidak dapat berbicara. Orang tersebut mengatakan: mereka berkata: kami tidak mengetahui hingga kami bertanya kepada Nabi kami. Beliau berkata: "Apakah sebuah kaum terkalahkan karena mereka ditanya mengenai sesuatu yang tidak mereka ketahui kemudian mereka berkata: kami tidak mengetahui hingga bertanya kepada Nabi kami?, Tetapi mereka memang pernah meminta kepada nabi mereka, 'Tolong perlihatkan Allah kepada kami secara trerang-terangan.' aku yang akan menghadapi musuh-musuh Allah. Sesungguhnya aku bertanya kepada mereka mengenai tanah Surga, yaitu tepung putih dan murni." Kemudian tatkala mereka datang maka mereka berkata: perlihatkan Allah dengan jelas kepada kami, wahai Abu Al Qasim, berapa jumlah penjaga Neraka Jahannam? Beliau mengatakan: "Sekian dan sekian." Sekali beliau menyebutkan sepuluh dan sekali sembilan. Mereka berkata: ya. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada mereka: "Apakah tanah Surga?" lalu mereka terdiam sejenak kemudian berkata: roti, wahai Abu Al Qasim. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan: "Roti dari gandum yang murni dan putih." Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits gharib. Sesungguhnya kami mengetahuinya dari sisi ini dari hadits Mujalid.

【378】

Sunan Tirmidzi 3251: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ash Shabbah Al Bazzar] telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Hubab] telah mengabarkan kepada kami [Suhail bin Abdullah Al Qutha'i yaitu saudara Hazm bin Abu Hazm Al Qutha'i] dari [Tsabit] dari [Anas bin Malik] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa ia berkata mengenai ayat ini: "Dia (Allah) adalah Tuhan Yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan berhak memberi ampun." (QS. Almudatstsir 56), Beliau bersabda: " Allah 'azza wajalla berfirman: Aku adalah Dzat yang Patut ditakuti, barang siapa yang takut kepadaKu dan tidak membuat sesembahan bersamaku, maka Aku berhak untuk memberikan ampunan kepadanya." Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan gharib, sedangkan Suhail bukan orang yang kuat dalam hal hadits, dan ia sendirian meriwayatkan hadits ini dari Tsabit.

【379】

Sunan Tirmidzi 3252: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Musa bin Abu Aisyah] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas], ia berkata: Jika alquran diturunkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau menggerak-gerakkan lidahnya, beliau ingin menghafalkannya. Kemudian Allah menurunkan ayat: Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena hendak cepat-cepat (menguasai) nya.(QS. Alqiyamah 16), Ibnu Abbas berkata: dahulu beliau menggerakkan kedua bibirnya untuk membaca Al Qur'an dan Sufyan menggerak-gerakkan kedua bibirnya. Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih. Ali bin Al Madini berkata: Yahya bin Sa'id Al Qaththan berkata: dahulu Sufyan Ats Tsauri memuji Musa bin Abu Aisyah dengan suatu kebaikan.

【380】

Sunan Tirmidzi 3253: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid], ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Syababah] dari [Israil] dari [Tsuwair], ia berkata: saya mendengar [Ibnu Umar] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya penduduk Surga yang paling rendah kedudukannya adalah orang yang melihat kepada kebun-kebunnya, isteri-isterinya, pelayannya, tahta-tahtanya sejauh perjalanan seribu tahun. Dan orang yang paling mulia diantara mereka di sisi Allah 'azza wajalla adalah orang yang melihat kepada wajahNya pada waktu siang dan petang hari." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ayat: Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat. Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits gharib, dan telah diriwayatkan tidak hanya oleh satu orang dari Israil seperti ini secara marfu'. Dan [Abdul Malik bin Abjar] telah meriwayatkan dari [Tsuwair] dari [Ibnu Umar] perkataannya dan tidak memarfu'kannya. Dan [Al Asyja'i] telah meriwayatkan dari [Sufyan] dari [Tsuwair] dari [Mujahid] dari [Ibnu Umar] perkataannya dan ia tidak memarfu'kannya. Dan kami tidak mengetahui seorangpun yang menyebutkan padanya dari Mujahid selain Ats Tsauri. Hal tersebut telah diceritakan kepada kami oleh [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah Al Asyja'i] dari [Sufyan]. sedangkan Tsuwair kuniyahnya adalah Abu Jahm, dan Abu Fakhtah namanya adalah Sa'id bin 'Ilaqah.

【381】

Sunan Tirmidzi 3254: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Yahya bin Sa'id Al Umawi], ia berkata: telah menceritakan kepadaku [ayahku], ia berkata: ini adalah apa yang telah kami sebutkan kepada [Hisyam bin 'Urwah] dari [ayahnya] dari [Aisyah], ia berkata: telah diturunkan surat 'Abasa wa tawalla mengenai Ibnu Ummi Maktum, seseorang yang buta. Ia datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: wahai Rasulullah, berilah aku petunjuk! Sementara di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terdapat pejabat-pejabat elit orang-orang musyrik. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berpaling darinya dan menghadap kepada orang-orang elit musyrik itu. Maka Ibn Maktum berkata: Apakah anda melihat cela pada apa yang aku katakan? Beliau menjawab: "Tidak." Karena sikap nabi inilah wahyu diturunkan. Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan gharib. Dan sebagian mereka meriwayatkan haids ini dari Hisyam bin 'Urwah dari ayahnya. Ia berkata: 'Abasa wa tawalla diturunkan mengenai Ibnu Ummi Maktum, dan ia tidak menyebutkan dari Aisyah.

【382】

Sunan Tirmidzi 3255: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Fadhl] telah menceritakan kepada kami [Tsabit bin Yazid] dari [Hilal bin Kabbab] dari ['Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Kalian akan dikumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang, dan tidak berkhitan." Kemudian terdapat seorang wanita berkata: apakah sebagian kami melihat aurat sebagian yang lain? Beliau bersabda: "Wahai Fulanah, setiap orang diantara mereka pada hari itu memiliki urusan yang menyibukkannya." Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih, dan telah diriwayatkan tidak hanya dari satu sisi dari Ibnu Abbas. Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Sa'id bin Jubair, dan diantaranya dari Aisyah radliallahu 'anhu.

【383】

Sunan Tirmidzi 3256: Telah menceritakan kepada kami [Abbas bin Abdul 'Azhim Al 'Anbari] telah menceritakan kepada kami [Abdur Razzaq] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Bahir] dari [Abdur Rahman yaitu Ibnu Yazid Ash Shan'ani], ia berkata: saya mendengar [Ibnu Umar] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang ingin melihat Hari Kiamat seolah-olah seperti pandangan mata, hendaknya ia membaca ayat: Idzasysyamsu kuwwirat, Idzas Samaaunfatharat, dan idzas samaaunsyaqqat. Hadits ini adalah hadits hasan gharib, dan [Hisyam bin Yusuf] serta yang lainnya telah meriwayatkan hadits ini dengan sanad ini. Beliau bersabda: "Barang siapa yang ingin melihat Hari Kiamat seolah-olah adalah pandangan mata, maka hendaknya ia membaca: Idzasysyamsu kuwwirat, dan beliau tidak menyebutkan Idzas samaaun fatharat serta Idzas samaaun syaqqat."

【384】

Sunan Tirmidzi 3257: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Ibnu 'Ajlan] dari [Al Qa'qa' bin Hakim] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka di titikkan dalam hatinya sebuah titik hitam dan apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan dan apabila ia kembali maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutup hatinya, dan itulah yang diistilahkan "Ar Raan" yang Allah sebutkan: {kallaa bal raana 'alaa quluubihim maa kaanuu yaksibuun} (Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka) (QS. Al Muthaffifin: 14). Ia berkata: Hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【385】

Sunan Tirmidzi 3258: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Durust Al Bashri] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar]. Hammad berkata: hadits tersebut menurut kami adalah hadits marfu': yauma yaquumun naasu lirabbil 'aalamiin (QS. Almuthaffifin 6). ia berkata: salah seorang diantara mereka berdiri di dalam keringat mereka hingga setengah telinga mereka.

【386】

Sunan Tirmidzi 3259: Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Isa bin Yunus] dari [Ibnu 'Aun] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "(yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?" ((yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?) (QS. Almuthaffifin 6), Beliau berkata: "Salah seorang dari mereka berada dalam keringatnya hingga setengah telingannya." Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih dan diantara hadits tersebut ada yang dari Abu Hurairah.

【387】

Sunan Tirmidzi 3260: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Musa] dari [Utsman bin Al Aswad] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari [Aisyah], ia berkata: saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang diperdebatkan hisabnya, ia binasa." Maka saya katakan: wahai Rasulullah, Bukankah Allah berfirman: "Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, --hingga ayat-maka akan dihisab dengan hisab yang mudah?." (QS. Al-Insyiqa 7-8), Beliau bersabda: Yang dimaksud ayat itu hanyalah saat catatan amal diperlihatkan. Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih. Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Nashr] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Al Mubarak] dari [Utsman bin Al Aswad] dengan sanad ini seperti itu. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Aban] dan tidak hanya satu orang mereka berkata telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab Ats Tsaqafi] dari [Ayyub] dari [Ibnu Abu Mulaikah] dari [Aisyah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti itu.

【388】

Sunan Tirmidzi 3261: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ubaid Al Hamadani] telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abu Bakr] dari [Hammam] dari [Qatadah] dari [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Barang siapa yang dihisab maka ia akan diadzab." Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits gharib, kami tidak mengetahuinya dari hadits Qatadah dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kecuali dari sisi ini.

【389】

Sunan Tirmidzi 3262: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Rauh bin 'Ubadah] serta ['Ubaidullah bin Musa] dari [Musa bin 'Ubaidah] dari [Ayyub bin Khalid] dari [Abdullah bin Rafi'] dari [Abu Hurairah], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Hari yang dijanjikan" adalah Hari Kiamat, dan MASYHUUD adalah Hari Arafah sedangkan SYAHID adalah Hari Jum'at, dan matahari tidak terbit dan tidak pula terbenam pada suatu hari yang lebih baik daripada hari Jum'at, padanya terdapat waktu, tidaklah seorang hamba mukmin tepat pada waktu itu berdoa kepada Allah dengan kebaikan melainkan Allah akan mengabulkan baginya, dan tidaklah ia berlindung dari sesuatu melainkan Allah melindunginya dari sesuatu tersebut." Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr] telah menceritakan kepada kami [Qarran bin Tammam Al Asadi] dari [Musa bin 'Ubaidah] dengan sanad ini seperti hadits tersebut. Sedangkan Musa bin 'Ubaidah Ar Rabadzi kuniyahnya adalah Abu Abdul Aziz. Yahya bin Sa'id Al Qaththan dan yang lainnya telah mempermasalahkannya mengenainya dari sisi hafalannya. Syu'bah serta Ats Tsauri dan yang lainnya dari kalangan para imam telah meriwayatkan darinya. Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Musa bin 'Ubaidah sementara Musa bin 'Ubaidah dianggap lemah dalam hadits tersebut, ia dianggap lemah oleh Yahya bin Sa'id dan yang lainnya.

【390】

Sunan Tirmidzi 3263: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] serta [Abdu bin Humaid] maknanya satu, mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdur Razzaq] dari [Ma'mar] dari [Tsabit Al Bunani] dari [Abdur Rahman bin Abu Laila] dari [Shuhaib], ia berkata: Menjadi tradisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, apabila telah beliau lakukan shalat 'Asar beliau berbisik, dan istilah berbisik menurut sebagian mereka adalah bergeraknya kedua bibir seolah-olah sedang berbicara. Kemudian beliau ditanya: wahai Rasulullah, engkau apabila melakukan shalat 'Asar berbisik-bisik. Beliau berkata: "Ada seorang nabi yang dibuat terkagum-kagum kepada umatnya, kemudian ia berkata: siapakah yang dapat menandingi mereka? Kemudian Allah memberikan wahyu kepadanya: "Berilah pilihan kepada mereka antara dua hal, yaitu Aku menghukum mereka atau Aku kuasakan musuh mereka atas diri mereka?" kemudian mereka memilih hukuman, maka Allah menguasakan kematian atas diri mereka, hingga dalam sehari terdapat tujuh puluh ribu orang yang mati." Shuhaib berkata: dan beliau apabila meceritakan hadits ini maka beliau menceritakan hadits yang lain, beliau bersabda: "Dahulu terdapat seorang raja yang memiliki seorang dukun yang melakukan perdukunan untuknya, kemudian dukun tersebut berkata: carikan untukku seorang anak yang cepat faham, atau ia berkata: yang cerdas. Aku akan mengajarkan ilmuku ini kepadanya, karena aku khawatir mati sehingga ilmu ini terputus dari kalian, dan tidak ada diantara kalian orang yang mengetahuinya." Beliau bersabda: "Kemudian mereka carikan seorang anak muda untuknya sesuai sifat yang telah ia sebutkan, mereka perintahkan si anak muda agar datang dan menuju kepada dukun tersebut. Pergilah si anak muda kepadanya, sementara di tengah perjalanan anak tersebut terdapat seorang rahib di dalam sebuah tempat ibadah." Ma'mar berkata: saya yakin para penghuni tempat-tempat ibadah pada saat itu adalah orang-orang muslim. Beliau bersabda: "Lalu anak tersebut bertanya kepada rahib tersebut, setiap kali anak tersebut melewatinya ia senantiasa bertanya kepadanya, hingga rahib tersebut memberitahukan kepadanya, ia berkata: sesungguhnya aku menyembah Allah." Beliau bersabda: "Anak itu mulai tinggal di tempat rahib tersebut dan seringkali terlambat berjalan kepada dukun. Maka si dukun tersebut mengirimkan utusan kepada keluarga anak tersebut yang inti pesannya: sesungguhnya ia hampir tidak datang kepadaku. Kemudian anak tersebut memberitahukan hal tersebut kepada rahib. Sang rahib berkata kepadanya: apabila dukun mengatakan kepadamu: dimana kamu? Katakana saja: bersama keluargaku, dan apabila keluargamu berkata kepadamu: dimana engkau? Maka beritahukan bahwa engkau bersama dukun tersebut." Beliau bersabda: "Ketika anak tersebut dalam keadaan demikian, tiba-tiba ia melewati sekelompok orang banyak yang telah tertahan oleh seekor binatang. Sebagian mereka mengatakan bahwa binatang tersebut adalah singa." Beliau bersabda: "Kemudian anak tersebut mengambil sebuah batu, dan berkata: ya Allah, apabila yang dikatakan rahib tersebut adalah benar maka aku memohon kepadaMu agar aku dapat membunuh binatang tersebut." Beliau bersabda: "Kemudian ia melempar dan membunuh binatang tersebut. Lalu orang-orang berkata: siapa yang membunuhnya? Mereka mengatakan: anak tersebut. Maka orang-orang terkejut dan berkata: sungguh anak ini telah mengetahui ilmu yang tidak diketahui seorangpun." Beliau bersabda: "Kemudian seorang buta mendengar hal tersebut, kemudian ia berkata kepada anak tersebut: apabila engkau mampu mengembalikan penglihatanku maka engkau mendapat bonus demikian dan demikian. Anak tersebut berkata: aku tidak menginginkan ini darimu, akan tetapi bagaimana pendapatmu apabila penglihatanmu kembali apakah engkau akan beriman dengan Dzat Yang telah mengembalikannya? Ia berkata: ya." Beliau bersabda: "Kemudian ia berdoa kepada Allah hingga Allah mengembalikan penglihatan orang tersebut kepadanya. Lalu orang buta tersebut beriman, kemudian perkara mereka sampai kepada raja. Lalu ia mengirim utusan kepada mereka dan mereka pun dihadirkan. Raja tersebut berkata: sungguh aku akan membunuh setiap orang diantara kalian dengan pembunuhan yang belum pernah aku lakukan kepada pelakunya." Kemudian ia perintahkan agar mendatangkan rahib dan orang yang buta, kemudian ia letakkan gergaji di tengah kepala salah seorang diantara mereka dan membunuhnya, serta membunuh yang lainnya dengan pembunuhan yang lain. Kemudian ia perintahkan agar mendatangkan anak muda tersebut, kemudian ia berkata: bawalah ia pergi ke gunung ini dan ini, lalu lemparkan dia dari puncaknya. Kemudian mereka pun membawanya pergi menuju gunung tersebut. Tatkala mereka telah sampai ke tempat tersebut untuk melemparkan anak tersebut darinya, mereka jatuh dari gunung tersebut hingga tidak ada yang tertinggal diantara mereka kecuali anak tersebut." Beliau bersabda: "Kemudian anak tersebut kembali, lalu raja memerintahkan agar mereka membawanya pergi ke laut kemudian melemparkannya di dalam laut. Anak tersebut dibawa ke laut, kemudian Allah menenggelamkan orang-orang yang bersamanya dan menyelamatkannya. Kemudian anak tersebut berkata kepada raja: engkau tidak dapat membunuhku hingga engkau menyalibku dan memanahku, apabila engkau memanahku maka ucapkan: dengan nama Allah Tuhan anak ini." Kemudian ia perintahkan agar anak tersebut disalib, maka anak itupun disalib, kemudian ia memanahnya dan mengatakan: "BISMILLAAH ROBBU HAADZAL GHULAAM" dengan nama Allah Tuhan anak ini." Beliau bersabda: "Kemudian anak tersebut meletakkan tangannya di atas kening setelah dipanah, kemudian mati. Lalu orang-orang berkata: sungguh anak ini telah mengetahui ilmu yang tidak diketahui oleh seorangpun, maka kami beriman kepada Tuhan anak ini." Beliau bersabda: "Kemudian dikatakan kepada raja tersebut: apakah engkau tidak bersabar untuk diselisihi oleh tiga orang? Seluruh manusia telah menyelisihimu." Beliau bersabda: "Kemudian dibuatlah parit yang besar, kemudian dilemparkan padanya kayu bakar, serta api, kemudian ia mengumpulkan orang-orang dan berkata: barang siapa yang kembali dari agamanya maka kami akan membiarkannya, dan barang siapa yang tidak kembali maka kami akan melemparkannya ke dalam api ini. Lalu ia mulai melemparkan mereka ke dalam parit-parit tersebut." Beliau bersabda: " Allah tabaraka wa ta'ala berfirman mendokumentasikan sejarah tersebut: Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit, yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar, ketika mereka duduk di sekitarnya, sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman. Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji." (QS. Alburuj 4-8). Beliau bersabda: "Adapun anak tersebut telah dikuburkan." Dan disebutkan bahwa ia dikeluarkan (dari pekuburan) pada zaman Umar bin Al Khathab sementara jari-jarinya di atas keningnya, sebagaimana ia meletakkannya ketika dibunuh. Abu Isa katakana, ini hadis hasan gharib.

【391】

Sunan Tirmidzi 3264: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Abdur Rahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Az Zubair] dari [Jabir], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan Laa ilaaha illallaah, apabila mereka mengucapkannya maka mereka telah melindungi darah dan harta mereka dariku, kecuali karena ada alasan yang dibenarkan, dan perhitungannya atas Allah." Kemudian beliau membaca ayat: Berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka. (Al Ghasyiyah: 21-22) Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【392】

Sunan Tirmidzi 3265: Telah menceritakan kepada kami [Abu Hafsh 'Amr bin Ali] telah menceritakan kepada kami [Abdur Rahman bin Mahdi] serta [Abu Daud] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Qatadah] dari [Imran bin 'Isham] dari [seorang laki-laki] dari kalangan penduduk Bashrah, dari [Imran bin Hushain] bahwa: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya mengenai Asy Syaf'u dan Al Watr. Beliau bersabda: "Itu adalah shalat, sebagiannya genap dan sebagiannya witir." Abu Isa berkata: Hadits ini adalah hadits hasan gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Qatadah. Dan [Khalid bin Qais Al Huddani] telah meriwayatkannya dari [Qatadah] juga.

【393】

Sunan Tirmidzi 3266: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ishaq Al Hamdani] telah menceritakan kepada kami ['Abdah bin Sulaiman] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [ayahnya] dari [Abdullah bin Zam'ah], ia berkata: saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada suatu hari menyebutkan seekor unta (nabi shalih) dan orang yang menyembelihnya. Beliau bersabda mengutip ayat: "Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka, (QS. Asysyams 12), yaitu seorang laki-laki otoriter yang perkasa dan kuat diantara kelompoknya seperti Abu Zam'ah." Kemudian aku dengar beliau menyebut nasib para wanita (sebagai kritik atas suami-suaminya), beliau berkata: " Karena alasan apa salah seorang dari kalian mencambuk isterinya seperti mencambuk seorang budak, dan kemungkinan ia gauli pada akhir hari (malam) nya?." Abdullah bin Zam'ah berkata: kemudian beliau mengkritik mereka mengenai tertawa mereka ketika kentut. Beliau berkata: "Apa alasan salah seorang dari kalian ia tertawa karena apa yang ia lakukan?" Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【394】

Sunan Tirmidzi 3267: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Abdur Rahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Zaidah bin Qudamah] dari [Manshur bin Al Mu'tamir] dari [Sa`d bin 'Ubaidah] dari [Abu Abdur Rahman As Sulami] dari [Ali radliallahu 'anhu] beliau berkata: kami berada di dekat jenazah di Baqi'. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam datang dan duduk, kami pun duduk bersamanya. Beliau membawa sebuah ranting yang beliau pukul-pukulkan ke tanah. Kemudian beliau angkat kepalanya ke langit, dan berkata: tidak ada jiwa yang telah diberi nafas melainkan telah tertulis tempat nantinya ia dimasukkan. Kemudian orang-orang berkata: "Wahai Rasulullah, tidakkah kita bersandar saja kepada catatan kita sehingga barang siapa yang termasuk orang yang akan berbahagia maka ia beramal untuk kebahagiaan?. Dan barang siapa yang termasuk orang yang akan sengsara maka ia akan beramal untuk kesengsaraan?. Beliau bersabda: "Oh, tetapi beramallah kalian, sebab segala sesuatu akan dimudahkan. Adapun orang yang akan berbahagia akan dimudahkan untuk melakukan kebahagiaan, dan barang siapa yang akan sengsara maka ia dimudahkan untuk melakukan kesengsaraan." Kemudian beliau membaca firman Allah: Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar." (QS. Allail 5-10). Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【395】

Sunan Tirmidzi 3268: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Al Aswad bin Qais] dari [Jundab Al Bajali], ia berkata: saya pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di dalam sebuah gua, kemudian jari beliau mengeluarkan darah, lalu beliau bersabda: "Engkau hanyalah sebuah jari dan mengeluarkan darah, dan di jalan Allah engkau menemui gangguan." Jundab Al Bajili berkata: dan Jibril 'alaihis salam terlambat untuk datang kepadanya kemudian orang-orang musyrik berkata: Muhammad telah ditinggal. Seketika itu pula Allah ta'ala menurunkan wahyu: Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu. (QS. Addhuha: 3), Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih. Dan hadits tersebut telah diriwayatkan oleh [Syu'bah] dan [Ats Tsauri] dari [Al Aswad bin Qais].

【396】

Sunan Tirmidzi 3269: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] serta [Ibnu Abu 'Adi] dari [Sa'id bin Abu 'Arubah] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] dari [Malik bin Sha'sha'ah] seorang laki-laki dari kaumnya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketika aku berada di dalam rumah antara tidur dan sadar, tiba-tiba saya mendengar seseorang berkata: "Itu orangnya, salah satu dari ketiga orang itu." Kemudian aku diberi bejana dari emas yang berisi air zamzam, kemudian hatiku menjadi lapang hingga demikian dan demikian. Qatadah berkata kepada Anas bin Malik: apa yang beliau maksudkan? Ia berkata: maksudnya kelapangan itu hingga bawah perutku. Kemudian hatiku dikeluarkan dan dicuci dengan air zamzam kemudian dikembalikan ke tempatnya, dan diisi dengan keimanan dan sifat bijaksana." Dalam hadiits ini terdapat cerita yang panjang. Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih, dan telah diriwayatkan oleh [Hisyam Ad Dastuwai], serta [Hammam] dari [Qatadah] dan diantara hadits tersebut ada yang dirwayatkan dari Abu Dzar.

【397】

Sunan Tirmidzi 3270: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Isma'il bin Umayyah], ia berkata: saya mendengar [seorang badui] berkata: saya mendengar [Abu Hurairah] meriwayatkan hadits, ia berkata: barang siapa yang membaca surat At Tiin kemudian membaca: "Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?" (QS. Attin 8), hendaknya ia mengatakan: balaa wa ana 'alaa dzalika minasy syaahidiin (benar, dan aku termasuk orang-orang yang bersaksi atas hal itu). Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits yang hanya diriwayatkan dengan sanad ini dari seorang laki-laki badui dari Abu Hurairah, dan tidak disebutkan namanya.

【398】

Sunan Tirmidzi 3271: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah mengabarkan kepada [Abdur Razzaq] dari [Ma'mar] dari [Abdul Karim Al Jazari] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma], mengenai kutipan ayat: "Kami akan memanggil Malaikat Zabainiyah" (QS. Al'alaq 18), ia berkata: Abu Jahl berkata: apabila aku melihat Muhammad sedang melakukan shalat niscaya akan aku injak lehernya. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Seandainya ia melakukannya niscaya para Malaikat akan menyambarnya dengan jelas." Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib.

【399】

Sunan Tirmidzi 3272: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id Al Asyaj] telah menceritakan kepada kami [Abu Khalid Al Ahmar] dari [Abu Daud bin Abu Hindun] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas], ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melakukan shalat, kemudian Abu Jahl datang dan berkata: bukankah aku telah melarangmu melakukan hal ini? bukahkah aku telah melarangmu melakukan hal ini? bukahkah aku telah melarangmu melakukan hal ini? Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pergi dan beliau membentaknya, lantas Abu Jahl katakan: "Engkau tahu bahwa tidak ada yang mempunyai komunitas bicara lebih banyak daripadaku." Sontak Allah menurunkan ayat: Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya), kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah." (QS. Al'alaq 17-18), Ibnu Abbas berkata: demi Allah apabila ia memanggil golongannya niscaya ia akan disiksa malaikat Zabaniyah Allah. Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan gharib shahih. Dan diantara hadits tersebut ada yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu.

【400】

Sunan Tirmidzi 3273: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Abu Daud Ath Thayalisi] telah menceritakan kepada kami [Al Qasim bin Al Fadll Al Huddani] dari [Yusuf bin Sa'd], ia berkata: Seorang laki-laki berdiri menuju [Al Hasan bin Ali] setelah berbai'at kepada Mu'awiyah, kemudian berkata: engkau telah mencoreng wajah orang-orang mukmin, atau ia berkata: wahai orang yang mencoreng wajah orang-orang mukmin! Maka ia mengatakan: janganlah engkau mencelaku, semoga Allah merahmati dirimu. Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah diperlihatkan kepadanya Bani Umayyah di atas mimbar, dan itu membuat beliau gundah. Kemudian turun ayat: {Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu Al Kautsar} wahai Muhammad, Al Kautsar yaitu sungai di Surga. Dan turun ayat ini: {Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan} (QS. Al Qadar: 1-3), malam itu akan dimiliki Bani Umayyah setelahmu wahai Muhammad. Al Qasim berkata: kami menghitungnya ternyata malam itu seribu tahun, tidak bertambah dan tidak berkurang. Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari sisi ini, dari hadits Al Qasim bin Al Fadll, dan ada yang mengatakan dari Al Qasim bin Al Fadll dari Yusuf bin Mazin serta Al Qasim bin Al Fadll Al Haddani ia adalah orang yang tsiqah, ia ditsiqahkan oleh Yahya bin Sa'id serta Abdurrahman bin Mahdi sedangkan Yusuf bin Sa'd adalah orang yang tidak dikenal. Dan kami tidak mengetahui hadits ini dengan lafazh ini kecuali dari sisi ini.

【401】

Sunan Tirmidzi 3274: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abdah bin Abu Lubabah] serta ['Ashim yaitu Ibnu Bahdalah] mereka telah mendengar [Zirr Hubaisy] yang diberi kunya Abu Maryam, ia berkata: Saya berkata kepada [Ubay bin Ka'b] bahwa saudaramu yaitu Abdullah bin Mas'ud berkata: Barang siapa yang melakukan shalat satu tahun maka ia mendapatkan lailatul qadar. Kemudian Ubay berkata: semoga Allah merahmati Abu Abdurrahman, sungguh ia telah mengetahui bahwa lailatul qadar itu ada pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadlan, yaitu malam ke dua puluh tujuh, akan tetapi ia ingin agar orang-orang tidak bergantung kepadanya. Kemudian ia bersumpah dan tidak mengucapkan insya Allah, bahwa malam tersebut adalah malam kedua puluh tujuh. Zirr berkata: aku katakan kepadanya: Berdasarkan apakah engkau mengatakan hal tersebut wahai Abu Al Mundzir? Ia berkata: Dengan tanda yang telah dikabarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam atau dengan tanda bahwa matahari terbit pada hari itu tidak memiliki sinar. Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【402】

Sunan Tirmidzi 3275: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Abdur Rahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al Mukhtar bin Fulful], ia berkata: saya mendengar [Anas bin Malik], ia berkata: "seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: wahai orang terbaik. Beliau menjawab: 'Orang terbaik itu adalah Ibrahim.'" Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【403】

Sunan Tirmidzi 3276: Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Nashr] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Al Mubarak] telah mengabarkan kepada kami [Sa'id bin Abu Ayyub] dari [Yahya bin Abu Sulaiman] dari [Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Hurairah] radliyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ayat ini: {Pada hari itu bumi menceritakan beritanya} (QS. Az Zalzalah: 4). Beliau bersabda: "Tahukah kalian apakah berita-beritanya itu?" Para sahabat berkata: Allah dan RasulNya lebih mengetahui. Beliau bersabda: "Sesungguhnya beritanya adalah ia bersaksi atas setiap hamba laki-laki maupun wanita, mengenai apa yang telah ia kerjakan di atasnya. Bumi tersebut berkata: ia telah berbuat demikian pada hari demikian. Inilah berita-beritanya." Abu Isa berkata: Hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib.

【404】

Sunan Tirmidzi 3277: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Jarir] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Mutharrif bin Abdullah bin Asy Syikhkhir] dari [Ayahnya] bahwa Ia sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sementara beliau sedang membaca: {Bermegah-megahan telah melalaikan kamu} (QS. At Takatsur: 1) Beliau bersabda: "Anak Adam berkata: hartaku, hartaku. Tidaklah engkau memiliki harta kecuali apa yang telah engkau sedekahkan kemudian engkau realisasikan, atau yang engkau santap kemudian musnah atau engkau pakai hingga usang." Abu Isa berkata: Hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【405】

Sunan Tirmidzi 3278: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Hakkam bin Salm Ar Razi] dari ['Amr bin Abu Qais] dari [Al Hajjaj] dari [Al Minhal bin 'Amr] dari [Zirr bin Hubasy] dari [Ali] radliyallahu 'anhu, ia berkata: Kami masih ragu mengenai adzab kubur hingga turun surat: {Bermegah-megahan telah melalaikan kamu} (QS. At Takatsur: 1) Abu Kuraib pernah berkata sekali dari ['Amr bin Abu Qais Al Mula'iy Kufi] dari [Ibnu Abu Laila bin 'Amr]. Abu Isa berkata: Hadits ini adalah hadits gharib.

【406】

Sunan Tirmidzi 3279: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Muhammad bin 'Amr bin 'Alqamah] dari [Yahya bin Abdur Rahman bin Hathib] dari [Abdullah bin Az Zubair bin Al 'Awwam] dari [ayahnya], ia berkata: Tatkala turun ayat ini: Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). (At Takatsur: 8), Az Zubair berkata: Wahai Rasulullah, kenikmatan apakah yang ditanyakan kepada kami? Sesungguhnya pada kami hanya ada dua benda hitam yaitu kurma dan air. Beliau berkata: "Ketahuilah sesungguhnya hal itu akan terjadi." Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan.

【407】

Sunan Tirmidzi 3280: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] dari [Abu Bakr bin 'Ayyasy] dari [Muhammad bin 'Amr] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah], ia berkata: Ketika telah turun ayat ini: Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). (At Takatsur: 8), Maka orang-orang berkata: Wahai Rasulullah, mengenai kenikmatan apakah kami akan ditanya? Sesungguhnya hanya ada dua hal yang hitam (kurma dan air), musuh datang sementara pedang-pedang kami berada pada pundak-pundak kami. Beliau bersabda: "Sesungguhnya hal tersebut akan terjadi." Abu Isa berkata: dan hadits Ibnu 'Uyainah dari Muhammad bin 'Amr menurutku lebih shahih daripada hadits ini, dan Sufyan bin 'Uyainah lebih hafal dan lebih shahih haditsnya daripada Abu Bakr bin 'Ayyasy.

【408】

Sunan Tirmidzi 3281: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Syababah] dari [Abdullah bin Al 'Ala`] dari [Adh Dhahhak bin Abdur Rahman bin 'Arzam Al Asy'ari], ia berkata: saya mendengar [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya pertama kali yang ditanyakan kepada seorang hamba pada Hari Kiamat dari kenikmatan adalah dikatakan kepadanya: bukankah Kami telah memberikan kesehatan kepada badanmu, dan memberimu minum dari air dingin?" Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits gharib. Sedangkan Adh Dhahhak adalah Ibnu Abdur Rahman bin 'Arzab, dan dipanggil Ibnu 'Arzam, dan Ibnu 'Arzam yang paling benar.

【409】

Sunan Tirmidzi 3282: Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Abdur Razzaq] dari [Ma'mar] dari [Qatadah] dari [Anas]: "Kami telah memberimu Al Kautsar." bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Al Kautsar adalah sungai di Surga." Anas berkata: kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku melihat sungai di Surga kedua tepinya adalah kemah-kemah kecil dari mutiara. Aku katakan: apakah ini wahai Jibril?" Ia berkata: ini adalah Sungai Al Kautsar yang telah Allah berikan kepadamu." Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【410】

Sunan Tirmidzi 3283: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Suraij bin An Nu'man] telah menceritakan kepada kami [Al Hakam bin Abdul Malik] dari [Qatadah] dari [Anas], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketika aku berjalan di Surga, tiba-tiba diperlihatkan kepadaku sebuah sungai yang kedua tepinya adalah kemah-kemah dari mutiara. Aku katakan kepada malaikat: "Apakah ini?" Ia berkata: "Ini adalah sungai Al Kautsar yang telah Allah berikan kepadamu." Beliau bersabda: "Kemudian ia memukulkan tangannya ke tanah dan mengeluarkan minyak kasturi, kemudian diangkat Sidratul muntaha untukku, maka aku melihat padanya terdapat cahaya besar." Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih, telah diriwayatkan tidak hanya dari satu sisi dari Anas.

【411】

Sunan Tirmidzi 3284: Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudhail] dari ['Atho`bin As Saib] dari [Muharib bin Ditsar] dari [Abdullah bin Umar], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Al Kautsar adalah sebuah sungai di Surga, kedua tepinya terbuat dari emas dan jalurnya di atas mutiara dan batu mulia, debunya dari minyak kasturi, dan airnya lebih manis daripada madu dan lebih putih daripada salju." Abu Isa berkata: Hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【412】

Sunan Tirmidzi 3285: Bismillahirrahmanirrahiim, telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Daud] dari [Syu'bah] dari [Abu Bisyr] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] radliyallahu 'anhuma, ia berkata: Umar bersama para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ia bertanya kepadaku (Ibnu 'Abbas) kemudian Abdurrahman bin 'Auf berkata: "Apakah engkau bertanya kepadanya, sementara kami memiliki anak-anak seperti dia?" Kemudian Umar berkata kepadanya: "Sesungguhnya ia mempunyai kualitas tersendiri seperti yang engkau ketahui." Kemudian Umar bertanya kepadanya mengenai ayat ini: {IDZAA JAA A NASHRULLAAHI WAL FATH} (QS. Al Fath: 1). Kemudian aku (Ibnu 'Abbas) katakan: "Hal tersebut adalah ajal Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang telah Allah beritahukan kepadanya." Dan ia membaca surat tersebut hingga akhir, kemudian Umar berkata kepadanya: "Demi Allah tidaklah aku mengetahui dari ayat tersebut kecuali apa yang engkau ketahui." Abu Isa berkata: Hadits ini adalah hadits hasan shahih. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Bisyr] dengan sanad ini seperti hadits tersebut, hanya saja ia berkata: kemudian Abdur Rahman bin 'Auf berkata kepadanya: "Apakah engkau bertanya kepadanya sementara kami memiliki anak-anak sepertinya?"

【413】

Sunan Tirmidzi 3286: Telah menceritakan kepada kami [Hannad] dan [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari ['Amr bin Murrah] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada suatu hari naik ke bukit Shafa, kemudian berteriak: "Ayo berkumpul pagi ini, cepat!" Kemudian orang-orang Quraisy berkumpul kepadanya dan berkata: "Aku {Seorang pemberi peringatan kepada kalian atas adzab yang sangat pedih.}" (Saba': 46), Bagaimana pendapat kalian seandainya aku mengabarkan kepada kalian bahwa musuh menyerang kalian pada sore hari atau pagi hari apakah kalian akan mempercayaiku?" Kemudian Abu Lahab berkata: apakah untuk ini engkau mengumpulkan kami? Celaka engkau. Kemudian Allah menurunkan ayat: Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa." (Al Lahab: 1.) Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【414】

Sunan Tirmidzi 3287: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'd] yaitu Ash Shaghani dari [Abu Ja'far Ar Razi] dari [Ar Rabi' bin Anas] dari [Abu Al 'Aliyah] dari [Ubay bin Ka'b] bahwa Orang-orang musyrik berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Sebutkan nasab Tuhanmu kepada kami!" Kemudian Allah menurunkan ayat: QUL HUWALLAAHU AHAD, ALLAAHUSH SHAMAD (Al-ikhlas 1-2), dan Ash Shamad adalah Yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, karena tidak sesuatu yang terlahir melainkan ia akan mati, dan tidak ada sesuatu yang mati melainkan ia akan diwarisi, sedangkan Allah 'azza wa jalla tidak mati dan tidak diwarisi, serta tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia. Beliau bersabda: "Tidak ada sesuatupun yang serupa denganNya, serta tidak ada yang sama dan tidak ada sesuatupun yang seperti Dia." Telah menceritakan kepada kami [Abdu bin Humaid] telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Musa] dari [Abu Ja'far Ar Razi] dari [Ar Rabi'] dari [Abu Al 'Aliyah] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan beberapa tuhan mereka kemudian mereka berkata: "Sebutkan nasab Tuhanmu kepada kami." Abdu bin Humaid berkata: kemudian Jibril datang kepadanya dengan membawa surat ini: QUL HUWALLAAHU AHAD. Kemudian ia menyebutkan seperti itu dan tidak menyebutkan padanya dari Ubay bin Ka'b. Dan hadits ini lebih shahih daripada hadits Abu Sa'd, dan Abu Sa'd namanya adalah Muhammad bin Muyassar, sedangkan Abu Ja'far Ar Razi namanya adalah Isa dan Abu Al 'Aliyah namanya adalah Rufai', ia dahulunya adalah seorang budak kemudian dibebaskan oleh seorang wanita yang tidak mempunyai wali.

【415】

Sunan Tirmidzi 3288: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin 'Amr Al 'Aqadi] dari [Ibnu Abu Dzi`b] dari [Al Harits bin Abdur Rahman] dari [Abu Salamah] dari [Aisyah] bahwa: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melihat bulan dan berkata: wahai Aisyah, berlindunglah kepada Allah dari kejahatan bulan ini. Karena ini adalah malam apabila telah gelap gulita. Abu Isa berkata: Hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【416】

Sunan Tirmidzi 3289: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Isma'il bin Abu Khalid] telah menceritakan kepadaku [Qais yaitu Ibnu Abu Hazim] dari ['Uqbah bin 'Amir Al Juhani] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Allah telah menurunkan beberapa ayat kepadaku, belum pernah terlihat yang semisalnya, yaitu: Qul a'uudzu birabbinnaas hingga akhir dan qul a'uudzu birabbil falaq hingga akhir surat." Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan shahih.

【417】

Sunan Tirmidzi 3290: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin Isa] telah menceritakan kepada kami [Al Harits bin Abdurrahman bin Abu Dzubab] dari [Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Hurairah], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tatkala Allah menciptakan Adam dan meniupkan ruh padanya maka ia bersin, lalu mengucapkan Al hamdulillah. Ia memuji Allah dengan seizinNya. Kemudian Tuhannya mengucapkan: Yarhamukallah. Wahai Adam, pergilah kepada para malaikat itu, kepada kelompok mereka yang sedang duduk-duduk dan ucapkan As Salaamu 'Alaykum. Mereka pun mengucapkan Wa 'Alaikas Salaam Wa Rahmatullaah. Kemudian ia kembali kepada Tuhannya. Kemudian Allah berfirman: Ini adalah ucapan selamatmu dan ucapan selamat anak-anakmu diantara mereka. Kemudian Allah berfirman kepadanya sementara kedua tanganNya tergenggam: Pilihlah diantara keduanya yang engkau kehendaki! Adam berkata: saya memilih kanan Tuhanku, dan kedua tangan Tuhanku adalah kanan yang mendapatkan berkah. Kemudian Allah membuka tanganNya, dan ternyata padanya terdapat Adam dan anak-anak keturunannya. Kemudian ia berkata: Wahai Tuhanku, siapakah mereka? Kemudian Allah berfirman: Mereka adalah anak keturunanmu, dan ternyata setiap orang tertulis umurnya diantara kedua matanya dan ternyata diantara mereka terdapat orang yang paling bersinar, atau diantara orang yang paling bersinar. Adam berkata: Wahai Tuhanku, siapakah orang ini? Allah berfirman: Ini adalah anakmu Daud, Aku telah menuliskan umurnya empat puluh tahun. Adam berkata: Wahai Tuhanku, tambahlah umurnya. Allah berfirman: Itu yang telah aku tulis untuknya. Adam berkata: Wahai Tuhanku, aku Telah memberikan sebagian umurku untuknya enam puluh tahun. Allah berfirman: Itu adalah hakmu." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kemudian ia ditempatkan di Surga sesuai yang dikehendaki Allah kemudian diturunkan darinya. Dan Adam menghitung umurnya sendiri." Beliau bersabda: "Kemudian malaikat maut datang kepadanya dan Adam berkata kepadanya: engkau telah terburu-buru, telah dituliskan untukku umur seribu tahun. Malaikat tersebut berkata: benar, akan tetapi engkau telah memberikan enam puluh tahun untuk anakmu Daud. Kemudian Adam mengingkari dan anak keturunannya pun mengingkari, ia lupa dan anak keturunannya pun lupa." Beliau bersabda: "Maka dari saat itu ia diperintahkan untuk menulis dan mendatangkan saksi." Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits hasan gharib dari sisi ini, dan telah diriwayatkan tidak hanya dari satu sisi dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dari riwayat [Zaid bin Aslam] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

【418】

Sunan Tirmidzi 3291: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah menceritakan kepada kami [Al 'Awwam bin Hausyab] dari [Sulaiman bin Abu Sulaiman] dari [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: Tatkala Allah menciptakan bumi, maka bumi bergoncang-goncang, kemudian Allah menciptakan gunung-gunung lalu meletakkannya di atas bumi tersebut sehingga bumi menjadi tenang. Dan para malaikat merasa kagum terhadap kehebatan gunung-gunung tersebut. Mereka berkata: Wahai Tuhanku, apakah diantara makhlukmu terdapat sesuatu yang lebih hebat daripada gunung? Allah berfirman: "Ya, besi." Kemudian mereka berkata: Wahai Tuhanku, apakah diantara makhlukMu terdapat sesuatu yang lebih hebat daripada besi? Allah berfirman: "Ya, api." Mereka berkata: Wahai Tuhanku, apakah diantara makhlukmu terdapat sesuatu yang lebih hebat daripada api? Allah berfirman: "Ya, air." Mereka berkata: Wahai Tuhanku, apakah diantara makhlukMu terdapat sesuatu yang lebih hebat daripada air? Allah berfirman: "Ya, angin." Mereka berkata: Wahai Tuhanku, apakah diantara makhlukMu terdapat sesuatu yang lebih hebat daripada angin? Allah berfirman: "Ya, anak Adam. Ia bersedekah dengan tangan kanannya dan menyembunyikannya dari tangan kirinya." Abu Isa berkata: hadits ini adalah hadits gharib, kami tidak mengetahuinya sebagai hadits marfu' kecuali dari sisi ini.